ATA PERTANIAN - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
4.2
URUSAN PILIHAN
4.2.1
URUSAN PILIHAN PERTANIAN
4.2.1.1
KONDISI UMUM
Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu wujud pemberdayaan
ekonomi rakyat dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan petani yang
diwujudkan melalui pemanfaatan potensi dan peluang yang ada. Peranan penting
sektor pertanian lainnya antara lain : penyedia input bagi industri terutama yang
berbasis pertanian, penyedia bahan pangan, serta fungsi pelestarian lingkungan.
Strategi pembangunan pertanian di Kota Semarang diarahkan pada
pemanfaatan sumber daya pertanian baik alam maupun manusia secara optimal
dengan prinsip-prinsip: pemerataan, partisipasi, pemberdayaan, kesinambungan,
keserasian, dan keberlanjutan (sustainable).
Potensi sektor pertanian sebagaimana tertuang dalam Perda Kota Semarang
Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun
2011–2031, kawasan yang diperuntukkan untuk pertanian, yaitu:
1)
Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan berada di Kecamatan Genuk,
Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Tembalang, Kecamatan Gunungpati,
Kecamatan Ngaliyan, Kecamatan Mijen dan Kecamatan Tugu;
2)
Kawasan peruntukan pertanian hortikultura berada di Kecamatan Tembalang,
Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Mijen dan Kecamatan Ngaliyan.
Pemerintah Kota Semarang telah berupaya untuk memberdayakan potensi
yang ada dan meningkatkan partisipasi masyarakat agar semakin berdaya guna untuk
pengembangan kreativitas dan ketrampilan. Upaya untuk meningkatkan pelayanan di
sektor pertanian, antara lain dalam fasilitasi penyediaan sarana produksi
pertanian/perkebunan sampai dengan pemasaran hasil produksi dan sebagainya
sehingga terwujud kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan perekonomian daerah
dari sektor pertanian.
4.2.1.2
KEBIJAKAN PROGRAM
Strategi dan arah kebijakan pembangunan Urusan Pilihan Pertanian diarahkan
pada terwujudnya pemanfaatan sumber daya pertanian secara optimal dengan tetap
menjaga kelestarian lingkungan melalui (1) peningkatan kualitas SDM Pertanian; (2)
pengelolaan potensi lahan secara optimal; dan (3) pengembangan sumber daya
pertanian, yang dilakukan melalui upaya-upaya sebagai berikut :
1.
Pengembangan kapasitas, kemampuan dan ketrampilan teknis sumber daya
manusia pertanian.
hal | 457
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
2.
Pemberdayaan kelembagaan petani yang difasilitasi media pemasaran yang tepat,
untuk membangun kemitraan dan pembinaan sumber daya manusia pertanian.
3.
Pengembangan pemahaman tentang kebijakan, norma, standar teknis, pedoman,
kriteria dan pembinaan teknis di lokasi kawasan intensif pembudidayaan buahbuahan, biofarmaka dan tanaman hias unggulan.
4.
Pengembangan kawasan buah-buahan, biofarmaka dan tanaman hias, dengan
mempertimbangkan kesesuaian lahan, letak strategis lahan, agroklimat, lokasi
pasar dan keseimbangan demand.
5.
Pengembangan pemasaran hasil produksi pertanian melalui promosi, sebagai
wadah tukar-menukar informasi dan kemitraan antara petani dan pelaku usaha
agribisnis.
Kebijakan Pemerintah Kota Semarang dalam Urusan Pilihan Pertanian pada
tahun 2014 diimplementasikan melalui berbagai program dan kegiatan sebagai
berikut :
A.
Program Penunjang Urusan Pilihan Pertanian
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini diarahkan untuk meningkatkan pelayanan administrasi
perkantoran.
2.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini diarahkan terpenuhinya sarana dan prasarana kantor.
3.
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Program ini diarahkan meningkatkan akuntabilitas kinerja SKPD.
B.
Program Pelaksana Urusan Pilihan Pertanian
1.
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui
peningkatan kualitas sumber daya petani dan peningkatan kemampuan
lembaga tani dengan upaya pelatihan, penyuluhan dan pendampingan
petani dan pelaku-pelaku agribisnis.
2.
Program Peningkatan Ketahanan Pangan/Perkebunan
Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui
distribusi beras miskin (RASKIN) kepada rumah tanagga sasaran secara
efektif.
3.
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
hal | 458
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
Program ini bertujuan untuk meningkatkan daya serap pasar terhadap hasil
produksi pertanian / perkebunan, melalui peningkatan pemasaran produk
pertanian dan fasilitasi kerjasama regional, nasional dan internasional.
4.
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, hasil produksi
dan mutu produk pertanian / perkebunan melalui peningkatan penyediaan
sarana produksi pertanian / perkebunan dan pengembangan bibit unggul.
5.
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
Program ini bertujuan untuk: (a) mencegah terjadinya wabah penyakit
menular ternak terutama yang bersifat zoonosis dengan fokus utama pada
pencegahan flu burung karena Kota Semarang termasuk dalam daerah yang
resiko tinggi wabah flu burung; (b) menjamin keamanan bahan pangan asal
hewan yang beredar di Kota Semarang.
6.
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
Program ini bertujuan meningkatkan produksi hasil peternakan melalui
peningkatan populasi ternak untuk mendukung swasembada daging
nasional 2014.
4.2.1.3
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
4.2.1.3.1
PENDANAAN
Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program/kegiatan dalam
Urusan Pilihan Pertanian pada tahun 2014 sebesar Rp. 7.977.877.346,- (Tujuh Milyar
Sembilan Ratus Tujuh Puluh Tujuh Juta Delapan Ratus Tujuh Puluh Tujuh Ribu Tiga
Ratus Empat Puluh Enam Rupiah) dengan perincian Rp. 2.350.161.100,- (Dua Milyar
Tiga Ratus Lima Puluh Juta Seratus Enam Puluh Satu Ribu Seratus Rupiah) untuk
program penunjang dan Rp. 5.627.716.246,- (Lima Milyar Enam Ratus Dua Puluh
Tujuh Juta Tujuh Ratus Enam Belas Ribu Dua Ratus Empat Puluh Enam Rupiah)
untuk program yang berkaitan dengan tugas teknis pada Urusan Pilihan Pertanian.
Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Pilihan
Pertanian adalah sebagai berikut :
Anggaran Program Penunjang Urusan Pilihan Pertanian
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan dan anggaran
sebagai berikut:
hal | 459
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
2.
PROGRAM / KEGIATAN
SKPD : DINAS PERTANIAN
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber
Daya Air dan Listrik
Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan
Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
Penyediaan peralatan dan perlengkapan
kantor
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
Penyediaan Makanan dan Minuman
Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke
Luar Daerah
Rapat-Rapat Koordinasi & Konsultasi ke
Dalam Daerah
Belanja Jasa Penunjang Administrasi
Perkantoran
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(RP)
REALISASI
(RP)
PRESEN
TASE
(%)
132.460.000
128.146.473
96,74
29.770.000
18.623.875
20.690.000
29.720.000
18.604.905
20.689.200
99,83
99,90
100
15.971.500
9.293.800
58,19
136.150.000
120.983.758
88,86
5.000.000
39.100.000
5.000.000
39.100.000
100
100
224.710.000
224.706.557
100
14.000.000
14.000.000
100
143.630.000
143.623.000
100
780.105.375
753.867.693
96,64
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan kegiatan dan
anggaran sebagai berikut:
NO
1.
2.
3.
4.
5.
3.
PROGRAM / KEGIATAN
SKPD : DINAS PERTANIAN
Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung
Kantor
Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan
Dinas/Operasional
Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan
Gedung Kantor
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(RP)
REALISASI
(RP)
PRESEN
TASE
(%)
264.700.000
785.020.000
262.551.000
774.451.645
99,19
98,65
41.200.000
215.430.000
40.035.603
198.773.602
97,17
92,27
77.700.000
17.700.000
22,78
1.384.050.000
1.293.511.850
93,46
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan dengan kegiatan serta anggaran sebagai berikut:
NO
1.
2.
3.
4.
5.
PROGRAM / KEGIATAN
SKPD : DINAS PERTANIAN
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan
Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
Penyusunan Laporan Keuangan
Semesteran
Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi
Anggaran
Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir
Tahun
Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara
dan Pembantu
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(RP)
REALISASI
(RP)
PRESEN
TASE
(%)
119.785.000
117.305.000
97,93
2.000.000
2.000.000
100
1.000.000
1.000.000
100
1.000.000
1.000.000
100
62.220.725
58.645.725
94,25
186.005.725
179.950.725
96,74
hal | 460
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
Anggaran Program Pelaksana Urusan Urusan Pilihan Pertanian
1.
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dengan kegiatan dan anggaran
sebagai berikut :
NO
1.
2.
PROGRAM / KEGIATAN
SKPD : DINAS PERTANIAN
Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan
Pelaku Agrobisnis
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(RP)
REALISASI
(RP)
PRESEN
TASE
(%)
470.265.400
459.899.200
97,80
470.265.400
459.899.200
97,80
Program Peningkatan Ketahanan Pangan/Perkebunan dengan kegiatan dan
anggaran sebagai berikut :
NO
1.
3.
PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN
(RP)
SKPD : SETDA (BAG. PEREKONOMIAN)
Koordinasi perumusan kebijakan
559.611.346
pertanahan dan infrastruktur pertanian dan
perdesaan
559.611.346
JUMLAH PROGRAM
REALISASI
(RP)
PRESEN
TASE
(%)
552.107.000
98,66
552.107.000
98,66
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan dengan
kegiatan dan anggaran sebagai berikut:
NO
1.
4.
PROGRAM / KEGIATAN
SKPD : DINAS PERTANIAN
Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/
Perkebunan Unggulan Daerah
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(RP)
REALISASI
(RP)
PRESEN
TASE
(%)
468.351.000
462.509.400
98,75
468.351.000
462.509.400
98,75
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan dan
anggaran sebagai berikut:
NO
1.
2.
5.
PROGRAM / KEGIATAN
SKPD : DINAS PERTANIAN
Penyediaan Sarana Produksi
Pertanian/Perkebunan unggulan daerah;
Pembangunan sarana dan prasarana
pertanian
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(RP)
REALISASI
(RP)
PRESEN
TASE
(%)
660.395.100
580.831.200
87,95
861.238.000
840.650.000
97,61
1.521.633.100
1.421.481.200
93,42
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dengan kegiatan
dan anggaran sebagai berikut:
NO
1.
PROGRAM / KEGIATAN
SKPD : DINAS PERTANIAN
Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan
Penyakit Menular Ternak
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(RP)
REALISASI
(RP)
PRESEN
TASE
(%)
342.872.000
342.243.000
99,82
342.872.000
342.243.000
99,82
hal | 461
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
6.
Program Peningkatan Produksi Peternakan dengan kegiatan dan anggaran
sebagai berikut:
NO
1.
PROGRAM / KEGIATAN
SKPD : DINAS PERTANIAN
Pengembangan Agribisnis Peternakan
JUMLAH PROGRAM
4.2.1.3.2
ANGGARAN
(RP)
2.264.983.400
2.264.983.400
REALISASI
(RP)
2.153.666.240
2.153.666.240
PRESEN
TASE
(%)
95,09
95,09
HASIL YANG DICAPAI
Pelaksanaan Urusan Pilihan Pertanian selama tahun 2014 yang terealisasikan
dalam beberapa program dan kegiatan telah menghasilkan capaian yang dapat dilihat
melalui indikator sebagai berikut :
1.
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
a. Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu alat ukur tingkat
kesejahteraan petani, dimana petani dikatakan sejahtera jika nilai NTP lebih
dari 100. Dibandingkan tahun 2013, NTP tahun 2014 menurun dari 311,55
menjadi 304,26. Hal ini antara lain disebabkan oleh kenaikan harga BBM
yang menyebabkan kenaikan harga barang-barang termasuk sarana produksi
pertanian dan disisi lain tidak diimbangi dengan kenaikan harga hasil
produksi pertanian.
b. Jumlah kelompok tani yang naik kelas pada tahun 2014 sebanyak 24
kelompok tani, meningkat 16 kelompok dari tahun 2013 sebanyak 8
kelompok tani.
c. Jumlah kelembagaan tani yang terbina pada tahun 2014 sebanyak 334
kelompok, meningkat 11 kelompok dari tahun 2013 sebanyak 323
kelompok.
2.
Program Peningkatan Ketahanan Pangan/Perkebunan
Jumlah penerima subsidi beras bagi Rumah Tangga Sasaran pada tahun 2014
sama dengan tahun 2013 sebanyak 42.477 RTS.
3.
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan
Tahun 2014 promosi produk pertanian unggulan yaitu pameran yang diikuti
pada tahun 2014 sebanyak 10 kegiatan sesuai dengan target yang telah
ditetapkan. Sedangkan untuk kegiatan pasar murah, mulai tahun 2014 tidak
dilaksanakan tersendiri tetapi diakomodir pada pameran-pameran yang berskala
lokal Kota Semarang.
hal | 462
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
4.
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
a. Luas areal lahan sawah yang ditanami padi pada tahun 2014 mengalami
penurunan 60,1 Ha dibandingkan tahun 2013 dimana pada tahun 2014
seluas 3.158,5 Ha dan tahun 2013 seluas 3.218,6 Ha.
b. Produksi pertanian dan perkebunan di Kota Semarang sebagai berikut :
1
Padi (1%) (ton)
Tahun
2013
38.426,89
2
Palawija (1%) (ton)
12.958,81
11.195,00
3
Durian (1%) (kw)
11.989
13.736
4
Anggrek (1%) (tangkai)
304.905
352.095
5
Temulawak (1%) (ton)
1.030,31
1.151,00
6
Kelapa dalam (1%) (ton)
412,16
223,39
Produksi
2014
38.503,50
Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2014
c. Produksi palawija menurun 1.763,81 ton, pada tahun 2014 sebanyak 11.195
ton dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 12.988,81 ton pada tahun
2013.
d. Pada sub sektor hortikultura (tanaman buah, bunga, dan obat), pada tahun
2014 mengalami peningkatan. Produksi durian meningkat 14,57% pada
tahun 2014 produksi durian sebanyak 13.736 kuintal sedangkan pada tahun
2013 produksi durian sebanyak 11.989 kuintal.
e. Anggrek meningkat 15,48 %, pada tahun 2013 sebanyak 304.905 tangkai
dan pada tahun 2014 menjadi 352.095 tangkai.
f.
Temulawak meningkat 11,7 % pada tahun 2014 sebanyak 1.151 ton dari
produksi tahun 2013 sebanyak 1.030,31 ton.
g.
Kelapa dalam mengalami penurunan produksi 45,8 %, pada tahun 2013
produksi kelapa sebanyak 412,16 ton dan pada tahun 2014 produksi kelapa
sebanyak 223,39 ton.
h.
Prosentase area terserang organisme pengganggu tanaman (OPT) yang
dapat dikendalikan meningkat pada tahun 2014 sebesar 95 % berkat
dilaksanakannya Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT).
Meningkat 5,6 % dibandingkan tahun 2013 sebesar 90%.
5.
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
a.
Populasi ternak yang diberi vaksin untuk mencegah penyakit hewan
menular pada tahun 2014 sebanyak 2.700 ekor, meningkat 105 ekor
dibandingkan pada tahun 2013 sebanyak 2.595 ekor.
b.
Sepanjang tahun 2014 penyebaran penyakit menular ternak di Kota
Semarang dapat dikendalikan sehingga meskipun terdapat kematian pada
hal | 463
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
beberapa hewan/ternak yang terinfeksi penyakit menular ternak (flu
burung, scabies & brucelosis) tetapi tidak sampai pada tingkat yang dapat
menimbulkan wabah/epidemi yang meluas yang dapat menimbulkan
kerugian bagi kesehatan manusia maupun mempengaruhi kondisi
perekonomian Kota Semarang.
c.
Di bidang kesmavet, peredaran Bahan Asal Hewan (BAH) baik di pasar
swalayan maupun tradisional dapat dipertahankan ke-ASUH-annya melalui
pengawasan dan pemeriksaan BAH yang ketat dan intensif, terlihat dari
tingginya frekuensi pemeriksaan BAH selama tahun 2014.
6.
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
a. Produksi hasil peternakan selama tahun 2014 sebagai berikut ;
Komoditas peternakan
1.
2.
3.
4.
5.
Populasi sapi potong
Daging unggas (1,5%)
Daging non unggas (1%)
Susu (%)
Telur (1%)
Satuan
ekor
kg
kg
ltr
kg
Tahun 2013
4.642
7.505.153
5.848.891
3.009.036
8.316.301
Tahun 2014
4.595
7.467.627
5.793.326
2.787.000
8.320.719
Tahun 2014 produksi hasil peternakan mengalami penurunan baik pada
komoditas daging dan susu, sedangkan komoditas telur mengalami sedikit
kenaikan produksi. Berkurangnya populasi sapi potong dan tingginya harga
daging menyebabkan berkurangnya pemotongan sapi serta konsumen
beralih ke produk hewani lainnya yang harganya relatif lebih rendah.
Dampak lain kondisi tersebut adalah meningkatnya permintaan telur untuk
memenuhi kebutuhan protein. Kelangkaan sapi potong juga mengakibatkan
berkurangnya populasi sapi perah karena sapi perah dipotong untuk
mencukupi kebutuhan daging sehingga produksi susu ikut berkurang.
b. Populasi ternak bantuan pemerintah berkurang 19,53% pada tahun 2014,
pada tahun 2013 sebanyak 466 ekor dan pada tahun 2014 menjadi 375 ekor.
4.2.1.4
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
Permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan Urusan Pilihan Pertanian
pada tahun 2014 adalah:
1.
Tingkat pendidikan petani yang relatif masih rendah menjadi kendala dalam alih
teknologi pertanian yang berkembang cepat.
2.
Kelembagaan petani masih lemah dimana sistem organisasi dan manajemen
kelompok belum berjalan optimal.
hal | 464
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
3.
Keterbatasan sumber daya penyuluh/pembina pertanian menyebabkan pembinaan
kelompok tani belum bisa menjangkau semua anggota kelompok tani dan hanya
terbatas pada pengurus kelompok.
4.
Terbatasnya kemampuan petani dalam penawaran produk yang dihasilkan, serta
penanganan produk mulai dari panen sampai pascapanen yang belum dilakukan
dengan baik mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan..
5.
Berkurangnya lahan sawah karena alih fungsi lahan ke penggunaan non pertanian
seperti pemukiman dan kawasan bisnis
6.
Infrastruktur pertanian seperti irigasi, transportasi, dan unit pengolahan belum
optimal.
7.
Produktivitas pertanian masih dibawah produktivitas potensial karena belum
semua petani mempraktekkan sistem budidaya tanaman sebagaimana dianjurkan.
8.
Berkurangnya lahan peternakan baik untuk kandang maupun hijauan makanan
ternak akibat alih fungsi lahan.
9.
Kurang berkembangnya populasi ternak besar terutama sapi karena berkurangya
minat peternak untuk memelihara sapi bibit karena mahalnya harga bibit bakalan
sapi.
Dengan keterbatasan modal peternak lebih memilik untuk budidaya
kambing atau sapi kereman yang turn-overnya lebih cepat daripada sapi bibit.
10. Munculnya zoonosis baru serta kemunculan kembali zoonosis lama seperti H5N1
(flu burung). Faktor-faktor seperti perubahan demografi (peningkatan populasi),
perdagangan global, perubahan pola hidup masyarakat, dan pariwisata
diidentifikasi sebagai pemicu zoonosis baru.
Sementara perilaku masyarakat
yang kurang memperhatikan sanitasi dan kesehatan lingkungan menyebabkan
zoonosis-zoonosis yang lama sulit untuk diberantas sepenuhnya.
4.2.1.5
RENCANA TINDAK LANJUT
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan pada Urusan
Pilihan Pertanian di tahun 2014 untuk bahan evaluasi pelaksanaan tahun mendatang
adalah:
1.
Meningkatkan kegiatan pembinaan,penyuluhan, dan pelatihan-pelatihan bagi
petani untuk mempercepat penyebaran informasi pertanian serta
introduksi
teknologi-teknologi pertanian tepat guna.
2.
Meningkatkan kemampuan berorganisasi dan manajerial kelompok tani.
3.
Meningkatkan kinerja penyuluh pertanian lapangan serta memberdayakan
penyuluh-penyuluh swadaya untuk membantu kegiatan-kegiatan penyuluhan
pertanian di lapangan.
hal | 465
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
4.
Meningkatkan nilai tambah komoditas melalui kegiatan-kegiatan pascapanen
seperti pengemasan dan pengolahan hasil pertanian.
5.
Koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengendalikan alih fungsi lahanlahan untuk pertanian dan peternakan.
6.
Meningkatkan insfrastruktur pertanian.
7.
Mendorong petani untuk menerapkan teknologi anjuran dalam budidaya
tanaman.
8.
Memberikan insentif dan stimulan kepada para peternak sapi bibit.
9.
Meningkatkan upaya-upaya pencegahan dan penangulanggan penyakit menular
ternak terutama zoonosis melalui biosecurity, pengobatan ternak, pengawasan
keluar-masuk hewandari dan ke Kota Semarang.
10. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap bahaya zoonosis melalui penyuluhan
serta penyebarluasan informasi mengenai zoonosis dan pola beternak yang benar
dan sehat.
hal | 466
4.2
URUSAN PILIHAN
4.2.1
URUSAN PILIHAN PERTANIAN
4.2.1.1
KONDISI UMUM
Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu wujud pemberdayaan
ekonomi rakyat dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan petani yang
diwujudkan melalui pemanfaatan potensi dan peluang yang ada. Peranan penting
sektor pertanian lainnya antara lain : penyedia input bagi industri terutama yang
berbasis pertanian, penyedia bahan pangan, serta fungsi pelestarian lingkungan.
Strategi pembangunan pertanian di Kota Semarang diarahkan pada
pemanfaatan sumber daya pertanian baik alam maupun manusia secara optimal
dengan prinsip-prinsip: pemerataan, partisipasi, pemberdayaan, kesinambungan,
keserasian, dan keberlanjutan (sustainable).
Potensi sektor pertanian sebagaimana tertuang dalam Perda Kota Semarang
Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun
2011–2031, kawasan yang diperuntukkan untuk pertanian, yaitu:
1)
Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan berada di Kecamatan Genuk,
Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Tembalang, Kecamatan Gunungpati,
Kecamatan Ngaliyan, Kecamatan Mijen dan Kecamatan Tugu;
2)
Kawasan peruntukan pertanian hortikultura berada di Kecamatan Tembalang,
Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Mijen dan Kecamatan Ngaliyan.
Pemerintah Kota Semarang telah berupaya untuk memberdayakan potensi
yang ada dan meningkatkan partisipasi masyarakat agar semakin berdaya guna untuk
pengembangan kreativitas dan ketrampilan. Upaya untuk meningkatkan pelayanan di
sektor pertanian, antara lain dalam fasilitasi penyediaan sarana produksi
pertanian/perkebunan sampai dengan pemasaran hasil produksi dan sebagainya
sehingga terwujud kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan perekonomian daerah
dari sektor pertanian.
4.2.1.2
KEBIJAKAN PROGRAM
Strategi dan arah kebijakan pembangunan Urusan Pilihan Pertanian diarahkan
pada terwujudnya pemanfaatan sumber daya pertanian secara optimal dengan tetap
menjaga kelestarian lingkungan melalui (1) peningkatan kualitas SDM Pertanian; (2)
pengelolaan potensi lahan secara optimal; dan (3) pengembangan sumber daya
pertanian, yang dilakukan melalui upaya-upaya sebagai berikut :
1.
Pengembangan kapasitas, kemampuan dan ketrampilan teknis sumber daya
manusia pertanian.
hal | 457
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
2.
Pemberdayaan kelembagaan petani yang difasilitasi media pemasaran yang tepat,
untuk membangun kemitraan dan pembinaan sumber daya manusia pertanian.
3.
Pengembangan pemahaman tentang kebijakan, norma, standar teknis, pedoman,
kriteria dan pembinaan teknis di lokasi kawasan intensif pembudidayaan buahbuahan, biofarmaka dan tanaman hias unggulan.
4.
Pengembangan kawasan buah-buahan, biofarmaka dan tanaman hias, dengan
mempertimbangkan kesesuaian lahan, letak strategis lahan, agroklimat, lokasi
pasar dan keseimbangan demand.
5.
Pengembangan pemasaran hasil produksi pertanian melalui promosi, sebagai
wadah tukar-menukar informasi dan kemitraan antara petani dan pelaku usaha
agribisnis.
Kebijakan Pemerintah Kota Semarang dalam Urusan Pilihan Pertanian pada
tahun 2014 diimplementasikan melalui berbagai program dan kegiatan sebagai
berikut :
A.
Program Penunjang Urusan Pilihan Pertanian
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini diarahkan untuk meningkatkan pelayanan administrasi
perkantoran.
2.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini diarahkan terpenuhinya sarana dan prasarana kantor.
3.
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Program ini diarahkan meningkatkan akuntabilitas kinerja SKPD.
B.
Program Pelaksana Urusan Pilihan Pertanian
1.
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui
peningkatan kualitas sumber daya petani dan peningkatan kemampuan
lembaga tani dengan upaya pelatihan, penyuluhan dan pendampingan
petani dan pelaku-pelaku agribisnis.
2.
Program Peningkatan Ketahanan Pangan/Perkebunan
Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui
distribusi beras miskin (RASKIN) kepada rumah tanagga sasaran secara
efektif.
3.
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
hal | 458
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
Program ini bertujuan untuk meningkatkan daya serap pasar terhadap hasil
produksi pertanian / perkebunan, melalui peningkatan pemasaran produk
pertanian dan fasilitasi kerjasama regional, nasional dan internasional.
4.
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, hasil produksi
dan mutu produk pertanian / perkebunan melalui peningkatan penyediaan
sarana produksi pertanian / perkebunan dan pengembangan bibit unggul.
5.
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
Program ini bertujuan untuk: (a) mencegah terjadinya wabah penyakit
menular ternak terutama yang bersifat zoonosis dengan fokus utama pada
pencegahan flu burung karena Kota Semarang termasuk dalam daerah yang
resiko tinggi wabah flu burung; (b) menjamin keamanan bahan pangan asal
hewan yang beredar di Kota Semarang.
6.
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
Program ini bertujuan meningkatkan produksi hasil peternakan melalui
peningkatan populasi ternak untuk mendukung swasembada daging
nasional 2014.
4.2.1.3
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
4.2.1.3.1
PENDANAAN
Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program/kegiatan dalam
Urusan Pilihan Pertanian pada tahun 2014 sebesar Rp. 7.977.877.346,- (Tujuh Milyar
Sembilan Ratus Tujuh Puluh Tujuh Juta Delapan Ratus Tujuh Puluh Tujuh Ribu Tiga
Ratus Empat Puluh Enam Rupiah) dengan perincian Rp. 2.350.161.100,- (Dua Milyar
Tiga Ratus Lima Puluh Juta Seratus Enam Puluh Satu Ribu Seratus Rupiah) untuk
program penunjang dan Rp. 5.627.716.246,- (Lima Milyar Enam Ratus Dua Puluh
Tujuh Juta Tujuh Ratus Enam Belas Ribu Dua Ratus Empat Puluh Enam Rupiah)
untuk program yang berkaitan dengan tugas teknis pada Urusan Pilihan Pertanian.
Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Pilihan
Pertanian adalah sebagai berikut :
Anggaran Program Penunjang Urusan Pilihan Pertanian
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan dan anggaran
sebagai berikut:
hal | 459
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
2.
PROGRAM / KEGIATAN
SKPD : DINAS PERTANIAN
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber
Daya Air dan Listrik
Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan
Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
Penyediaan peralatan dan perlengkapan
kantor
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
Penyediaan Makanan dan Minuman
Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke
Luar Daerah
Rapat-Rapat Koordinasi & Konsultasi ke
Dalam Daerah
Belanja Jasa Penunjang Administrasi
Perkantoran
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(RP)
REALISASI
(RP)
PRESEN
TASE
(%)
132.460.000
128.146.473
96,74
29.770.000
18.623.875
20.690.000
29.720.000
18.604.905
20.689.200
99,83
99,90
100
15.971.500
9.293.800
58,19
136.150.000
120.983.758
88,86
5.000.000
39.100.000
5.000.000
39.100.000
100
100
224.710.000
224.706.557
100
14.000.000
14.000.000
100
143.630.000
143.623.000
100
780.105.375
753.867.693
96,64
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan kegiatan dan
anggaran sebagai berikut:
NO
1.
2.
3.
4.
5.
3.
PROGRAM / KEGIATAN
SKPD : DINAS PERTANIAN
Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung
Kantor
Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan
Dinas/Operasional
Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan
Gedung Kantor
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(RP)
REALISASI
(RP)
PRESEN
TASE
(%)
264.700.000
785.020.000
262.551.000
774.451.645
99,19
98,65
41.200.000
215.430.000
40.035.603
198.773.602
97,17
92,27
77.700.000
17.700.000
22,78
1.384.050.000
1.293.511.850
93,46
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan dengan kegiatan serta anggaran sebagai berikut:
NO
1.
2.
3.
4.
5.
PROGRAM / KEGIATAN
SKPD : DINAS PERTANIAN
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan
Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
Penyusunan Laporan Keuangan
Semesteran
Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi
Anggaran
Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir
Tahun
Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara
dan Pembantu
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(RP)
REALISASI
(RP)
PRESEN
TASE
(%)
119.785.000
117.305.000
97,93
2.000.000
2.000.000
100
1.000.000
1.000.000
100
1.000.000
1.000.000
100
62.220.725
58.645.725
94,25
186.005.725
179.950.725
96,74
hal | 460
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
Anggaran Program Pelaksana Urusan Urusan Pilihan Pertanian
1.
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dengan kegiatan dan anggaran
sebagai berikut :
NO
1.
2.
PROGRAM / KEGIATAN
SKPD : DINAS PERTANIAN
Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan
Pelaku Agrobisnis
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(RP)
REALISASI
(RP)
PRESEN
TASE
(%)
470.265.400
459.899.200
97,80
470.265.400
459.899.200
97,80
Program Peningkatan Ketahanan Pangan/Perkebunan dengan kegiatan dan
anggaran sebagai berikut :
NO
1.
3.
PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN
(RP)
SKPD : SETDA (BAG. PEREKONOMIAN)
Koordinasi perumusan kebijakan
559.611.346
pertanahan dan infrastruktur pertanian dan
perdesaan
559.611.346
JUMLAH PROGRAM
REALISASI
(RP)
PRESEN
TASE
(%)
552.107.000
98,66
552.107.000
98,66
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan dengan
kegiatan dan anggaran sebagai berikut:
NO
1.
4.
PROGRAM / KEGIATAN
SKPD : DINAS PERTANIAN
Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/
Perkebunan Unggulan Daerah
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(RP)
REALISASI
(RP)
PRESEN
TASE
(%)
468.351.000
462.509.400
98,75
468.351.000
462.509.400
98,75
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan dan
anggaran sebagai berikut:
NO
1.
2.
5.
PROGRAM / KEGIATAN
SKPD : DINAS PERTANIAN
Penyediaan Sarana Produksi
Pertanian/Perkebunan unggulan daerah;
Pembangunan sarana dan prasarana
pertanian
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(RP)
REALISASI
(RP)
PRESEN
TASE
(%)
660.395.100
580.831.200
87,95
861.238.000
840.650.000
97,61
1.521.633.100
1.421.481.200
93,42
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dengan kegiatan
dan anggaran sebagai berikut:
NO
1.
PROGRAM / KEGIATAN
SKPD : DINAS PERTANIAN
Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan
Penyakit Menular Ternak
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(RP)
REALISASI
(RP)
PRESEN
TASE
(%)
342.872.000
342.243.000
99,82
342.872.000
342.243.000
99,82
hal | 461
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
6.
Program Peningkatan Produksi Peternakan dengan kegiatan dan anggaran
sebagai berikut:
NO
1.
PROGRAM / KEGIATAN
SKPD : DINAS PERTANIAN
Pengembangan Agribisnis Peternakan
JUMLAH PROGRAM
4.2.1.3.2
ANGGARAN
(RP)
2.264.983.400
2.264.983.400
REALISASI
(RP)
2.153.666.240
2.153.666.240
PRESEN
TASE
(%)
95,09
95,09
HASIL YANG DICAPAI
Pelaksanaan Urusan Pilihan Pertanian selama tahun 2014 yang terealisasikan
dalam beberapa program dan kegiatan telah menghasilkan capaian yang dapat dilihat
melalui indikator sebagai berikut :
1.
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
a. Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu alat ukur tingkat
kesejahteraan petani, dimana petani dikatakan sejahtera jika nilai NTP lebih
dari 100. Dibandingkan tahun 2013, NTP tahun 2014 menurun dari 311,55
menjadi 304,26. Hal ini antara lain disebabkan oleh kenaikan harga BBM
yang menyebabkan kenaikan harga barang-barang termasuk sarana produksi
pertanian dan disisi lain tidak diimbangi dengan kenaikan harga hasil
produksi pertanian.
b. Jumlah kelompok tani yang naik kelas pada tahun 2014 sebanyak 24
kelompok tani, meningkat 16 kelompok dari tahun 2013 sebanyak 8
kelompok tani.
c. Jumlah kelembagaan tani yang terbina pada tahun 2014 sebanyak 334
kelompok, meningkat 11 kelompok dari tahun 2013 sebanyak 323
kelompok.
2.
Program Peningkatan Ketahanan Pangan/Perkebunan
Jumlah penerima subsidi beras bagi Rumah Tangga Sasaran pada tahun 2014
sama dengan tahun 2013 sebanyak 42.477 RTS.
3.
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan
Tahun 2014 promosi produk pertanian unggulan yaitu pameran yang diikuti
pada tahun 2014 sebanyak 10 kegiatan sesuai dengan target yang telah
ditetapkan. Sedangkan untuk kegiatan pasar murah, mulai tahun 2014 tidak
dilaksanakan tersendiri tetapi diakomodir pada pameran-pameran yang berskala
lokal Kota Semarang.
hal | 462
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
4.
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
a. Luas areal lahan sawah yang ditanami padi pada tahun 2014 mengalami
penurunan 60,1 Ha dibandingkan tahun 2013 dimana pada tahun 2014
seluas 3.158,5 Ha dan tahun 2013 seluas 3.218,6 Ha.
b. Produksi pertanian dan perkebunan di Kota Semarang sebagai berikut :
1
Padi (1%) (ton)
Tahun
2013
38.426,89
2
Palawija (1%) (ton)
12.958,81
11.195,00
3
Durian (1%) (kw)
11.989
13.736
4
Anggrek (1%) (tangkai)
304.905
352.095
5
Temulawak (1%) (ton)
1.030,31
1.151,00
6
Kelapa dalam (1%) (ton)
412,16
223,39
Produksi
2014
38.503,50
Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2014
c. Produksi palawija menurun 1.763,81 ton, pada tahun 2014 sebanyak 11.195
ton dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 12.988,81 ton pada tahun
2013.
d. Pada sub sektor hortikultura (tanaman buah, bunga, dan obat), pada tahun
2014 mengalami peningkatan. Produksi durian meningkat 14,57% pada
tahun 2014 produksi durian sebanyak 13.736 kuintal sedangkan pada tahun
2013 produksi durian sebanyak 11.989 kuintal.
e. Anggrek meningkat 15,48 %, pada tahun 2013 sebanyak 304.905 tangkai
dan pada tahun 2014 menjadi 352.095 tangkai.
f.
Temulawak meningkat 11,7 % pada tahun 2014 sebanyak 1.151 ton dari
produksi tahun 2013 sebanyak 1.030,31 ton.
g.
Kelapa dalam mengalami penurunan produksi 45,8 %, pada tahun 2013
produksi kelapa sebanyak 412,16 ton dan pada tahun 2014 produksi kelapa
sebanyak 223,39 ton.
h.
Prosentase area terserang organisme pengganggu tanaman (OPT) yang
dapat dikendalikan meningkat pada tahun 2014 sebesar 95 % berkat
dilaksanakannya Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT).
Meningkat 5,6 % dibandingkan tahun 2013 sebesar 90%.
5.
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
a.
Populasi ternak yang diberi vaksin untuk mencegah penyakit hewan
menular pada tahun 2014 sebanyak 2.700 ekor, meningkat 105 ekor
dibandingkan pada tahun 2013 sebanyak 2.595 ekor.
b.
Sepanjang tahun 2014 penyebaran penyakit menular ternak di Kota
Semarang dapat dikendalikan sehingga meskipun terdapat kematian pada
hal | 463
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
beberapa hewan/ternak yang terinfeksi penyakit menular ternak (flu
burung, scabies & brucelosis) tetapi tidak sampai pada tingkat yang dapat
menimbulkan wabah/epidemi yang meluas yang dapat menimbulkan
kerugian bagi kesehatan manusia maupun mempengaruhi kondisi
perekonomian Kota Semarang.
c.
Di bidang kesmavet, peredaran Bahan Asal Hewan (BAH) baik di pasar
swalayan maupun tradisional dapat dipertahankan ke-ASUH-annya melalui
pengawasan dan pemeriksaan BAH yang ketat dan intensif, terlihat dari
tingginya frekuensi pemeriksaan BAH selama tahun 2014.
6.
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
a. Produksi hasil peternakan selama tahun 2014 sebagai berikut ;
Komoditas peternakan
1.
2.
3.
4.
5.
Populasi sapi potong
Daging unggas (1,5%)
Daging non unggas (1%)
Susu (%)
Telur (1%)
Satuan
ekor
kg
kg
ltr
kg
Tahun 2013
4.642
7.505.153
5.848.891
3.009.036
8.316.301
Tahun 2014
4.595
7.467.627
5.793.326
2.787.000
8.320.719
Tahun 2014 produksi hasil peternakan mengalami penurunan baik pada
komoditas daging dan susu, sedangkan komoditas telur mengalami sedikit
kenaikan produksi. Berkurangnya populasi sapi potong dan tingginya harga
daging menyebabkan berkurangnya pemotongan sapi serta konsumen
beralih ke produk hewani lainnya yang harganya relatif lebih rendah.
Dampak lain kondisi tersebut adalah meningkatnya permintaan telur untuk
memenuhi kebutuhan protein. Kelangkaan sapi potong juga mengakibatkan
berkurangnya populasi sapi perah karena sapi perah dipotong untuk
mencukupi kebutuhan daging sehingga produksi susu ikut berkurang.
b. Populasi ternak bantuan pemerintah berkurang 19,53% pada tahun 2014,
pada tahun 2013 sebanyak 466 ekor dan pada tahun 2014 menjadi 375 ekor.
4.2.1.4
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
Permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan Urusan Pilihan Pertanian
pada tahun 2014 adalah:
1.
Tingkat pendidikan petani yang relatif masih rendah menjadi kendala dalam alih
teknologi pertanian yang berkembang cepat.
2.
Kelembagaan petani masih lemah dimana sistem organisasi dan manajemen
kelompok belum berjalan optimal.
hal | 464
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
3.
Keterbatasan sumber daya penyuluh/pembina pertanian menyebabkan pembinaan
kelompok tani belum bisa menjangkau semua anggota kelompok tani dan hanya
terbatas pada pengurus kelompok.
4.
Terbatasnya kemampuan petani dalam penawaran produk yang dihasilkan, serta
penanganan produk mulai dari panen sampai pascapanen yang belum dilakukan
dengan baik mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan..
5.
Berkurangnya lahan sawah karena alih fungsi lahan ke penggunaan non pertanian
seperti pemukiman dan kawasan bisnis
6.
Infrastruktur pertanian seperti irigasi, transportasi, dan unit pengolahan belum
optimal.
7.
Produktivitas pertanian masih dibawah produktivitas potensial karena belum
semua petani mempraktekkan sistem budidaya tanaman sebagaimana dianjurkan.
8.
Berkurangnya lahan peternakan baik untuk kandang maupun hijauan makanan
ternak akibat alih fungsi lahan.
9.
Kurang berkembangnya populasi ternak besar terutama sapi karena berkurangya
minat peternak untuk memelihara sapi bibit karena mahalnya harga bibit bakalan
sapi.
Dengan keterbatasan modal peternak lebih memilik untuk budidaya
kambing atau sapi kereman yang turn-overnya lebih cepat daripada sapi bibit.
10. Munculnya zoonosis baru serta kemunculan kembali zoonosis lama seperti H5N1
(flu burung). Faktor-faktor seperti perubahan demografi (peningkatan populasi),
perdagangan global, perubahan pola hidup masyarakat, dan pariwisata
diidentifikasi sebagai pemicu zoonosis baru.
Sementara perilaku masyarakat
yang kurang memperhatikan sanitasi dan kesehatan lingkungan menyebabkan
zoonosis-zoonosis yang lama sulit untuk diberantas sepenuhnya.
4.2.1.5
RENCANA TINDAK LANJUT
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan pada Urusan
Pilihan Pertanian di tahun 2014 untuk bahan evaluasi pelaksanaan tahun mendatang
adalah:
1.
Meningkatkan kegiatan pembinaan,penyuluhan, dan pelatihan-pelatihan bagi
petani untuk mempercepat penyebaran informasi pertanian serta
introduksi
teknologi-teknologi pertanian tepat guna.
2.
Meningkatkan kemampuan berorganisasi dan manajerial kelompok tani.
3.
Meningkatkan kinerja penyuluh pertanian lapangan serta memberdayakan
penyuluh-penyuluh swadaya untuk membantu kegiatan-kegiatan penyuluhan
pertanian di lapangan.
hal | 465
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
4.
Meningkatkan nilai tambah komoditas melalui kegiatan-kegiatan pascapanen
seperti pengemasan dan pengolahan hasil pertanian.
5.
Koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengendalikan alih fungsi lahanlahan untuk pertanian dan peternakan.
6.
Meningkatkan insfrastruktur pertanian.
7.
Mendorong petani untuk menerapkan teknologi anjuran dalam budidaya
tanaman.
8.
Memberikan insentif dan stimulan kepada para peternak sapi bibit.
9.
Meningkatkan upaya-upaya pencegahan dan penangulanggan penyakit menular
ternak terutama zoonosis melalui biosecurity, pengobatan ternak, pengawasan
keluar-masuk hewandari dan ke Kota Semarang.
10. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap bahaya zoonosis melalui penyuluhan
serta penyebarluasan informasi mengenai zoonosis dan pola beternak yang benar
dan sehat.
hal | 466