Implementasi Kepemimpinan Dalam Teknolog odf
LEADERSHIP ON INFORMATION TECHNOLOGY
1
IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN DALAM TEKNOLOGI
INFORMASI
Christina Chandra Prihyanti 1), Mochammad Hafiz Anshori 2), Nadya Anggreani Hardjono 3), Riche4),
Stefanus Wahyu Pratomo 5)
Magister Manajemen Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi,
Universitas Bina Nusantara (BINUS)
Telp: (021) 53 69 69 69 Fax : (021) 530 0244
Kampus Anggrek Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530, Indonesia
Abstract
Penelitian yang dilakukan dalam jurnal adalah analisa dan implementasi serta peran
Kepemimpinan dalam Teknologi Informasi. Jurnal ini merupakan wadah untuk menganalisa dan
bagaimana mengimplementasi Kepemimpinan dalam Teknologi Informasi, selain itu dapat
melihat strategi apa yang harus diterapkan dalam kepemimpinan. Metodologi yang dipakai
dalam penulisan jurnal adalah dengan pencarian studi kasus yang dijelaskan mengenai
kepemimpinan dan membaca buku yang berhubungan kepemimpinan dalam teknologi
informasi. Harapan dari hasil penulisan jurnal, dapat memberikan masukkan untuk penulis
berikutnya untuk melakukan analisa, selain itu dapat memberikan informasi mengenai strategi
kepemimpinan khususnya disektor teknologi informasi.
Keywords: Leadership, Strategy Leadership, IS/IT Leadership Strategy, Role IS/IT
Leadership, Strategi Kepemimpinan
TEAM 3
2
1. Latar Belakang
Teknologi Informasi (TI) telah menjadi hal penting dalam mengelola transaksi, proses
informasi dan menyebarkan pengetahuan. Dalam banyak organisasi, Teknologi Informasi (TI)
merupakan
hal
mendasar
untuk
mendukung,
mempertahankan,
mengubah
dan
mengembangkan bisnis [30]. Teknologi Informasi juga membantu dalam pengambilan
keputusan yang cepat dan tepat. Kepemimpinan telah menjadi topik yang sangat menarik dari
para ahli sejarah dan filsafat sejak masa dahulu. Sejak saat itu para ahli telah menawarkan 350
definisi tentang kepemimpinan. Menurut Richard L. Daft pada tahun 1999, menyimpulkan
bahwa “Kepemimpinan merupakan salah satu fenomena yang paling mudah di observasi tetapi
menjadi salah satu hal yang paling sulit dipahami”. (L, 1999) Mendefinisikan kepemimpinan
merupakan suatu masalah yang kompleks dan sulit, karena sifat dasar kepemimpinan itu sendiri
memang sangat kompleks. Akan tetapi, perkembangan ilmu saat ini telah membawa banyak
kemajuan sehingga pemahaman tentang kepemimpinan menjadi lebih sistematis dan objektif.
Kepemimpinan tampaknya lebih kepada konsep yang berdasarkan pengalaman. Arti kata - kata
ketua atau raja yang dapat ditemukan dalam beberapa bahasa hanyalah untuk menunjukan
adanya pembedaan antara pemerintah dari anggota masyarakat lainnya. Banyaknya konsep
definisi kepemimpinan yang berbeda hampir sebanyak jumlah orang yang telah berusaha untuk
mendefinisikannya. Untuk lebih mempermudah pemahaman, maka akan diambil satu definisi
yang dapat menjadi landasan untuk membahas konsep kepemimpinan itu sendiri.
Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang saling mempengaruhi di antara pemimpin dan
pengikut (bawahan) yang menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan
bersamanya (Rost, 1993). Kepemimpinan merupakan aktivitas orang-orang, yang terjadi di
antara orang-orang, dan bukan sesuatu yang dilakukan untuk orang-orang sehingga
kepemimpinan melibatkan pengikut (followers). Proses kepemimpinan juga melibatkan
keinginan dan niat, keterlibatan yang aktif antara pemimpin dan pengikut untuk mencapai
tujuan yang diinginkan bersama. Dengan demikian, baik pemimpin atau pun pengikut
mengambil tanggung jawab pribadi (personal responsibility) untuk mencapai tujuan bersama
tersebut
Comment [A1]: Acuan ini, tidak tercantum di
Daftar Pustaka
Comment [RS2]:
3
2. Tujuan
Tujuan penulisan jurnal adalah untuk memperoleh fungsi - fungsi kepemimpinan dalam
Teknologi Informasi, selain itu menggali strategi – strategi kepemimpinan, peran kepemimpinan,
serta bagaimana mengimplementasikan kepemimpinan di bidang teknologi Informasi.
Comment [A3]: Mohon anda baca ulang, masih
banyak yang salah ketik, seperti hal ini.
3. Pembahasan
3.1 Strategi Kepemimpinan
Kepemimpinan yang dimaksud dalam hal ini adalah bagaimana seseorang dapat
memberikan arahan visi dan misi organisasi agar dapat tercapai. Seorang pemimpin, harus dapat
memahami kualitas dari masing - masing individu agar nantinya dapat membuat sebuah
keputusan yang dirasa tepat dan dapat bekerja sama untuk mencapai visi dan misi organisasi.
Dari hasil pengamatan aktual dalam teknologi informasi, keteraturan dalam penyusunan struktur
organisasi tertata rapi dari tingkat paling atas sampai ke tingkat paling bawah. Akan tetapi pada
prosesnya, terdapat kesenjangan antara pemimpin dengan masing - masing individu pada
organisasi. Maka dengan demikian, diperlukan adanya fungsi kepemimpinan yang memahami
detail mulai dari individu sampai dengan pola organisasi.
Dalam rangka untuk penganalisaan yang lebih baik, beberapa hal yang dilakukan dalam
survei masalah dengan tiga pertanyaan antara lain (Dimitriosa, 2012):
1. Bagaimana mengimplementasikan strategi kepemimpinan.
Kepemimpinan strategis merujuk kepada seorang manajer berkesempatan
untuk mengumumkan visi strategis untuk perusahaan dan untuk memotivasi dan
membujuk orang lain untuk memperoleh visi tersebut (Sydney Finkelstein, 2008).
Kepemimpinan strategis dalam konteks TI juga dapat didefinisikan sebagai
mengambil keuntungan dari strategi bisnis dalam pengelolaan ini sumber daya untuk
memberikan nilai bisnis. Pemimpin strategis membuat struktur organisasi yang
sejalan dengan bisnis, mengalokasikan sumber daya yang mengerti tujuan dan
sasaran bisnis dan mengekspresikan visi strategis yang sub-set dari visi strategis
organisasi itu.
Comment [A4]: Apalah ketiga pertanyaan ini,
didapat dari buku/jurnal ?
Sebab isi dari kalimat di bawah statement ini, seperti
dikutip dari buku/jurnal.
Bila YA, mohon dicantumkan sumber nya
Comment [RS5]:
4
Kepemimpinan strategis menyediakan visi dan arah bagi keberhasilan
perusahaan. Sebagai perubahan telah menjadi pokok dalam perusahaan, semua
eksekutif memerlukan keterampilan dan alat untuk menyusun strategi dan
mengimplementasikannya. Mengelola perubahan sangat penting bagi perusahaan IT
dan karenanya ada kebutuhan yang berkembang bagi para pemimpin strategis dalam
IT yang tidak hanya memberikan rasa arah, tetapi yang juga dapat membangun
kepemilikan dan keselarasan dalam tim mereka dan bisnis untuk mendorong dan
menerapkan perubahan.
Tujuan dari pemimpin itu harus mengembangkan sebuah lingkungan di mana
profesional Teknologi Informasi dapat memperkirakan tujuan perusahaan dalam
konteks fungsi itu sendiri. Menjadi pemimpin strategis mengharuskan Anda pertama
kali memahami prioritas bisnis (Davide Maritan, 2009) dan jangka panjang dan
tujuan jangka pendek serta memiliki arah yang jelas tentang bagaimana Teknologi
Informasi dapat ber kontribusi dengan cara nilai tambah. Menjadi pendukung aktif
strategi perusahaan adalah salah satu elemen kunci dari kepemimpinan strategis
untuk pemimpin TeknologI Informasi.
2. Bagaimana menemukan kualitas pemimpin dan bagaimana mereka dapat berkontribusi
untuk mengembangkan teknologi informasi dalam perusahaan
Berikut beberapa unsur paling penting seorang pemimpin strategi yang harus
dimiliki :
Berpikir secara strategis (Cattell, 2008)
Kepemimpinan
strategis
adalah
tentang
Comment [A7]: Apakah anda mengutip dari
buku/jurnal ?
memimpin,
memandu
dan
mempengaruhi anggota kelompok Anda untuk berpikir secara strategis tentang
Comment [A6]: Hindari penggunaan kata KAMI
dalam jurnal
kompetensi mereka sendiri.
Kemampuan untuk melihat visi besar (Maguire, 2004)
Kepemimpinan strategis memerlukan kemampuan untuk memprediksi dan
memahami lingkungan kerja. Hal ini membutuhkan pendirian dan kemampuan
untuk melihat lebih luas visi. Mereka memiliki sudut pandang generik dan
kemampuan kerja yang baik tentang banyak isu-isu yang organisasi penting
5
Adaptasi Perubahan (R, 2005)
Mengadaptasi strategi untuk perubahan kebutuhan bisnis menjadi tugas, jika
seorang pemimpin ingin tetap penting dalam bisnis. Prosedur mengestimasi
pengetahuan pemimpin dan tim untuk memimpin perubahan.
Dedikasi (Foster Rex D, 2007)
Pemimpin yang kuat dan efektif menunjukkan dedikasi mereka untuk
keseluruhan visi perusahaan dan menyelaraskan visi secara keseluruhan.
Motivasi (Newhall, 2011)
Pemimpin strategi harus memiliki keinginan untuk bekerja melebihi
kemampuan, keuangan dan juga memotivasi anggota untuk mencapai tujuan
dengan kekuatan dan ketegasan.
Pemimpin yang bertindak secara strategi dapat melihat berbagai kemungkinan
dan petunjuk dimasa depan. Untuk pemimpin itu, harus ada fokus yang terusmenerus untuk memahami bagaimana fungsi mereka memberikan nilai kepada
organisasi dan serangkaian reaksi internal dan eksternal yang dapat mengubah
tindakan yang perlu diambil pada tahap masa depan untuk meningkatkan nilai.
3. Bagaimana dapat membuat strategi pengembangan kepemimpinan untuk sebuah
perusahaan
Strategi pengembangan kepemimpinan (Andrea Kilpatrick, 2005) harus
menentukan gerakan yang harus diambil untuk melestarikan, mengembangkan, atau
mendapatkan para pemimpin dan keterampilan kepemimpinan yang dibutuhkan
oleh strategi bisnis dan akan mencakup isu-isu yang mengikuti :
Perencanaan pengembangan pribadi (Margerison, 1994)
Tugas (Bonache, 2005)
Pembinaan
Pendampingan
Umpan balik (Clutterbuck, 2008)
Rapat Pemimpin dan acara
Keterlibatan Eksekutif dalam Pengembangan Bakat. (Hills, 2009)
Comment [A8]: Apakah ini dikutip dari buku /
jurnal
6
Kegiatan kelompok karyawan
Kepemimpinan menurut kedudukan, fungsi dan lokasi
3.1 IS/IT Leadership Strategy
Dalam membuat sebuah keputusan yang dilakukan oleh seorang pemimpin,
terdapat usulan dan faktor yang dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
(Karim, 2011)
Gambar 1 Faktor Penentu Pengambilan Keputusan
http://www.scielo.br/scielo.php?pid=S1807-17752011000200011&script=sci_arttext#fig1
H1 menunjukkan tactical planning jangka pendek sedangkan H2 adalah jangka panjang.
kedua variabel ini memiliki korelasi yang menggambarkan kekuatan analisa dan hubungan antar
variable di atas. sebagai contoh, anggaran, perencanaan awal proyek, serta flowchart merupakan
tactical planning. sedangkan strategic planning lebih mengarah pada perencanaan resiko, testing
project, dan pemeliharaan merupakan strategic planning (Karim, 2011) . Perlu diperhatikan pula
isu - isu yang akan terjadi pada pelaksanaan proyek agar dapat melakukan antisipasi masalah
yang terjadi nantinya. Sebuah organisasi yang besar memerlukan perencanaan yang panjang dan
matang agar didapatkan masa depan yang jelas. (Nasiopoulos K. Dimitrios, 2012)
3.2 Kerja Sama Tim
Sebagai perusahaan yang terus berkembang, diperlukan sebuah kerja sama tim yang baik.
Tim, dapat ditemukan di semua tingkatan (IAN SMILLIE, 2001) . Tugas dan tanggung jawab pun
7
pastinya berbeda. Untuk menetapkan target yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan,
diperlukan pembagian task (pekerjaan) yang mewakili masing – masing peran dan tanggung
jawab di tingkat divisi/departemen. Dalam semua strategi pada dasarnya berguna untuk
kemajuan perusahaan. Akan tetapi, bagaimanapun juga biasanya team building yang paling
efektif adalah yang tidak terencana, tidak formal, dan personal.
Kerja sama tim bukan tentang nilai. Ini adalah tentang kemampuan untuk menyelesaikan
permasalahan dan konflik yang dimungkinkan untuk kerja sama dalam cara tersendiri, serta tidak
terbatas pada waktu dan aturan resmi. Terkadang, kerja sama tim berhubungan pula dengan
project leader.
3.3 Peran Kepemimpinan Dalam IS/IT
Peran Direktur Teknologi Informasi di UK dan CIO di US yang muncul di tahun 70an,
sebagai hasil dari pentingnya kedudukan Teknolgi Informasi yang meningkat. Sebagai pemimpin
Comment [A9]: Darimana statement ini,
didapat ?
orang – orang, CIO menghadapi secara biasa berperan sebagai perekrutan sumber daya manusia,
pelatihan staf dan retensi, dan peran keuangan sebagai penentu anggaran, peramalan dan
otoritas. Sebagai penyedia layanan teknologi untuk departemen pengguna, terdapat sejumlah
pekerjaan yang dipublikasikan, dipromosikan, dan menjaga hubungan internal dengan
manajemen pengguna (C.V Brown, 1996). Sebagai seorang pemimpin dari sebuah organisasi
informasi, CIO harus mengkoordinasikan sumber layanan informasi yang tersebar diseluruh dan
diluar batas – batas organisasi (Heckman, 1998). Keperdulian CIO dengan bagian yang lebih luas
dari kebanyakan manager (Jordan, 1993). Menurut Earl dan Feeny, pada tahun 1994 disimpulkan
bahwa kemampuan direktur Teknologi Informasi untuk menambah nilai adalah faktor terbesar
Comment [A10]: Acuan ini, tidak tercantum di
Daftar Pustaka
dalam menentukan apakah organisasi memandang Teknologi Informasi sebagai aset atau
kewajiban.
Penelitian yang dilakukan pada posisi CIO dimana dilakukan (CSC, 1996) pemeriksaan 43
dari 50 peringkat teratas, layanan organisasi Fortune 500 dan mencatat bahawa 23 (58%) dari
industri dan jasa organisasi, ditemukan bahwa 77% dari industri telah memiliki posisi CIO yang
mana dibandingkan dengan 64% dari layanan organisasi. Terdapat kemungkinan bahwa jumlah
ini telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. (C.S. Stephen, 1995)
Comment [A11]: Mohon di sebutkan dari mana
data ini didapat, dan cantumkan i Daftar Pustaka
8
Beberapa studi telah dikhususkan untuk meneliti dasar pekerjaan sistem informasi di AS,
Australia, dan di Inggris (D.F Fenny, 1992). Manager sistem informasi bukan hanya fokus
terhadap perluasan kelompok (Jordan, 1993), tetapi juga strategi dari CIO yang telah dibuat dan
Comment [A12]: ?
dipertanggungjawabkan, dan harus terus berkembang sesuai dengan kebutuhan informasi
perusahaan dengan teknologi informasi itu sendiri.
Penciptaan peran CIO sebagian didorong oleh dua kebutuhan organisasi. Pertama,
akutanbilitas yang meningkat yang membuat seorang eksekutif bertanggung jawab atas
Comment [A13]: Mohon di sebutkan dari mana
data ini didapat, dan cantumkan i Daftar Pustaka
kebutuhan pengolah informasi (Jones, 1994). Kedua, penciptaan posisi CIO yang memudahkan
penutupan celah diantara organisasi dan strategi Teknologi Informasi yang mana disebut sebagai
perhatian utama bisnis (C.S. Stephen, 1995). Penyelarasan tujuan bisnis dan Teknologi Informasi
tidak hanya mengenai keunggulan yang kompetitif, tetapi juga penting untuk kelangsungan
hidup perusahaan (Loughman, 1994). Meskipun pentingnya Teknologi Informasi, dalam
menciptakan keunggulan kompetitif lebih banyak dicatat dan pencapaiannya ini telah terbukti
sulit dipahami. Keunggulan kompetitif yang berkelanjutan memerlukan tidak hanya untuk
pengembangan sistem tunggal, tetapi kemampuan untuk secara konsisten menyebarkan
Teknologi Informasi yang lebih cepat, lebih murah dan lebih strategi daripada pesaing (J.W Ross,
1996). Sistem informasi berperan penting dalam mewujudkan potensi Teknologi Infomasi.
Kinerja sistem informasi, pada saatnya akan berpusat pada kepemimpinan Teknologi Informasi
(Mensah, 1997).
Perubahan pada Teknologi Informasi dan kompetisi dilanjutkan kepada perubahan peran
dalam sistem informasi eksekutif. (CSC, 1996) telah menyarankan 6 kepemimpinan Sistem
Informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan agenda sistem informasi dimasa depan antara
lain : chief architect, change leader, product developer, technology provocateur, coach and chief
operating strategist. Meskipun peran ini dihasilkan dari perusahaan konsultasi CSC tanpa
pendekatan ilmiah yang mana tampak sangat baik untuk penelitian ilmiah dan peran
kepemimpinan sistem informasi. Orang yang mengisi peran ini tidak selalu pemimpin
departemen atau proses, tetapi mereka yang berpengaruh dalam organisasi. Ketika
(C.S.
Stephen, 1995) memilih CIO untuk observasi, mereka menerapkan beberapa kriteria, antara lain
:
Comment [A14]: Acuan ini, tidak tercantum di
Daftar Pustaka
9
Peringkat tertinggi dalam Teknologi Informasi
Laporan tidak melebihi dua tingkat, misalnya laporan kepada CEO
Bidang tanggung jawab meliputi sistem informasi, operasi komputer,
telekomunikasi, otomatisasi kantor, komputasi end-user / pusat informasi
Tanggung jawab untuk perencanaan strategis sumber daya informasi.
Sebagai awal pemahaman, kepala informasi akan bertanggung jawab pada keseluruhan
informasi perusahaan, tidak hanya informasi di komputer. Namun sesuai sejarah, fokus CIO
terhadap pekerjaan didominasi Teknologi Informasi. Hal ini melibatkan sejumlah peran, termasuk
peran strategi sistem informasi, yang terpenting dalam perencanaan strategi informasi (C.S.
Stephen, 1995) adalah manajemen strategis melalui partisipasi dalam tim papan atas
perencanaan manajemen (R.E Towell, 1998), keselarasan strategis rencana bisnis (ROCKART &
EARL, 1996) dan sistem informasi, dan interpretasi kisah sukses Teknologi Informasi eksternal
untuk potensi penerapan bagi organisasi (EARL, 1999). Selain perencanaan strategis, tanggung
jawab CIO juga termasuk sejumlah peran Teknologi Informasi taktis. Ini termasuk perencanaan
arsitektur, pengembangan, dan manajemen; membina hubungan antara departemen sistem
informasi dan termasuk atasan (FEENY & EDWARDS, 1992), unit fungsional / manajer lini (C.S.
Stephen, 1995), vendor (ROCKART & EARL, 1996) dan pengguna akhir; dan juara teknologi mendapatkan dukungan dan komitmen dari manajemen puncak selama pelaksanaan teknologi
baru. Dalam penelitian ini, kriteria yang digunakan dalam penyeleksian adalah sama dengan yang
digunakan peringkat eksekutif teknologi informasi tertinggi, bidang tanggung jawab meliputi
Comment [A15]: DMohon di sebutkan dari mana
data ini didapat, dan cantumkan i Daftar Pustaka
sistem informasi dan operasi komputer, dan tanggung jawab untuk perencanaan strategis
sumber daya informasi (C.S. Stephen, 1995).
Menurut G.R Terry (D, 2012) terdapat 5 peran dasar teknologi informasi dalam sebuah
organisasi. Antara lain fungsi operasional (support), fungsi monitoring dan control
(maintenance), fungsi planning dan decision (strategic), fungsi communication, dan terakhir
fungsi interorganisational. Pada fungsi operasional, membuat struktur organisasi menjadi lebih
ramping dan efisien. Hal itu dikarenakan telah diambilnya sebagian fungsi oleh teknologi
informasi. Karena sifat penggunaannya menyebar di seluruh organisasi, yang terkait dengan
manajemen teknologi informasi akan menjalankan fungsinya sebagai support dimana teknologi
Comment [A16]: Acuan ini, tidak tercantum di
Daftar Pustaka
10
informasi dianggap sebagai firm structure. Fungsi monitoring dan control menyatukan antara
keberadaan teknologi informasi dengan aktivitas di level manajerial. Setiap struktur organisasi
yang terkait harus memiliki span of control yang memungkinkan terjadinya interaksi efektif
dengan pimpinan organisasi terkait. Fungsi planning dan decision dianggap sebagai enabler dari
rencana organisasi dan merupakan knowledge generator
bagi pemimpin organisasi yan
dihadapkan pada realitas untuk mengambil beberapa keputusan penting. Seringkali, sebuah
organisasi pada akhirnya menempatkan teknologi informasi sebagai bagian dari fungsi
perencanaan/pengembangan
korporasi
dikarenakan
fungsi
strategi
tersebut.
Fungsi
communication seharusnya dimasukkan ke dalam firm infrastructure karena posisinya sebagai
sarana organisasi dalam berkomunikasi, kolaborasi, serta berinteraksi dengan stakeholder
lainnya. Sedangkan fungsi interorganisational memegang peran yang cukup unik karena dipicu
oleh semangat globalisasi yang memaksa sebuah organisasi melakukan kolaborasi/menjalin
kemitraan dengan organisasi lain. Contoh kasusnya pada Toyota Astra Manufacture dan Astra
Daihatsu Motor. Kedua perusahaan ini menggunakan fungsi interorganisational pada produk
Comment [A17]: DMohon di sebutkan dari mana
data ini didapat, dan cantumkan i Daftar Pustaka
Avanza Xenia dan Rush Terrios. Dengan menggunakan part yang sama (common part) dapat
mengurangi biaya (research cost) karena terbantukan oleh fungsi ini.
3.4 Manfaat Kepemimpinan Teknologi Informasi
Pada awalnya, Teknologi Informasi digunakan sebagai sarana pelengkap yang
mendukung pembuatan keputusan strategi pada organisasi. peningkatan kualitas informasi
serta akurasi data meningkatkan nilai kompetitif organisasi agar dapat bersaing dengan
kompetitor lain.
4. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang dipakai dalam pembuatan jurnal adalah mencari kasus dalam
yang berhubungan dengan Kepemimpinan dalam Teknologi Informasi dan membaca buku
Corporate Information Strategy and Management Eight Edition, (2009), Lynda M Applegate,
Robert D. Austin, Deborah L. Soule, yang diterbitkan oleh McGraw Hill.
5. Kesimpulan
Comment [RS18]: Pak Hafiz yang ini belum ada
referensinya pak
11
Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan jurnal adalah dalam kepemimpinan perlu
adanya strategi kepemimpinan dalam penerapannya, sehingga kepemimpinan IS/IT dapat
tercapai sesuai yang diinginkan. Kemudian yang menjadi perhatian adalah bahwa peran
kepemimpinan IS/IT sangat berpengaruh dalam sebuah organisasi.
6. Penelitian Selanjutnya
Setelah jurnal ini selesai dibuat, diharapkan bagi peneletian selanjutnya dapat
mengimplementasikan penulisan yang telah dibuat ini, agar dapat disimpulkan apakah strategi
yang dipapar benar dapat digunakan khususnya di negara Indonesia.
12
References
Andrea Kilpatrick, L. S. (2005). "The power of vision", Strategy & Leadership. 24-26.
Bonache, J. (2005). "Job satisfaction among expatriates, repatriates and domestic employees:
The perceived impact of international assignments on work-related variables", Personnel
Review,. 110-124.
C.S. Stephen, A. M. (1995). The CIO’s Dilemma: Participating in Strategic Planning. Information
Strategy. 13-17.
C.V Brown, E. M. (1996). Partnering Roles of the IS Executive, Information Systems
Management.
Cattell, A. (2008). "Learning to Think Strategically", Industrial and Commercial Training, Vol. 40.
Clutterbuck, D. (2008). "What's happening in coaching and mentoring? And what is the
difference between them?", Development and Learning in Organizations,. 8-10.
CSC. (1996). Critical Issues of Information Systems Management - 10th Annual Survey.
California: Computer Sciences Corporation.
D, C. B. (2012). Management is a Process. In Principles of Management and Administration (p.
XI). Delhi: PHI learning Private Limited.
D.F Fenny, B. E. (1992). Understanding the CEO/CIO Relationship. MIS Quarterly. 435-448.
Davide Maritan, R. P. (2009). Indetifying Business Priorities Through Quality Function
Deployment: Case Study Marketing Intelligence & Planning.
Dimitriosa, K. N. (2012). Analysis of Strategic Leadership Models in Information Technology. In K.
N. Dimitriosa.
EARL, M. a. (1999). What is a Chief Knowledge Officer? Sloan Management Review.
FEENY, D., & EDWARDS, B. a. (1992). Understanding the CEO/CIO Relationship. MIS Quarterly.
435-448.
Foster Rex D, M. A. (2007). "Effective organizational vision: implications for human resource
development". European Industrial Training, 100-111.
13
Heckman, R. (1998). Planning to Solve the "Skills Problem" in the Virtual Information
Management Organization. International Journal of Information Management, 3-16.
Hills, A. (2009). ) "Succession planning – or smart talent management?", Industrial and
Commercial Training. 3-8.
IAN SMILLIE, J. M. (2001). managing for change: leadership, strategy, and management in Asian
NGOs. London: EarthScan.
J.W Ross, C. D. (1996). Develop Long-Term Competitiveness through IT Assets. Sloan
Management Review. 31-42.
Jones, K. A. (1994). Firms that chose outsourcing: A profile. Information & Management. 179188.
Jordan, E. (1993). Executive information systems for the chief information officer. International
Journal of Proceedings of the 33rd Hawaii International Conference on System Sciences 2000 Information Management, 249-259.
Karim, A. J. (2011). The significance of management information systems for enhancing strategic
and tactical planning. JISTEM J.Inf.Syst. Technol. Manag. (Online), 3. Retrieved from
http://www.scielo.br/.
L, D. R. (1999). Leadership: Theory and Practice. Texas: The Dryden Press.
Loughman, C. S. (1994). The CIO's chief concern: Communication. Information & Management.
129-137.
Maguire, S. (2004). "Reconciling the system requirements process in changing business
environments", Information Management & Computer Security.
Margerison, C. (1994). "Individual Development Plans", Librarian Career Development,. 04-10.
Mensah, S. P. (1997). Information systems variables and management productivity. Information
& Management. 33-43.
Nasiopoulos K. Dimitrios, D. P. (2012). In Analysis of Strategic Leadership Models in Information
Technology (p. 269). Tripolis, Greece: University of Peloponmese, Department of
Computer Science and Technology.
Newhall, S. (2011). "Preparing our leaders for the future", Strategic HR Review. 5-12.
14
R, S. C. (2005). "Why success formulas fail", Handbook of Business Strategy,. In Handbook of
Business Strategy (pp. 185-188).
R.E Towell, K. M. (1998). ISO 9000 Certification in the U.K.: A Study of the Role Played by the
Information Systems Organization. Journal of Global Information Technology
Management (JGITM), 3-16.
ROCKART, J., & EARL, M. a. (1996). Eight Imperatives for the New IT Organization. Sloan
Management Review. 43-55.
Rost, J. C. (1993). Leadership for the Twenty-First Century. Westport: Praeger.
Sydney Finkelstein, C. H. (2008). Vision by Design: a Reflexive approach to Enterprise
Regeneration. Journal of Business Strategy, 4-13.
1
IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN DALAM TEKNOLOGI
INFORMASI
Christina Chandra Prihyanti 1), Mochammad Hafiz Anshori 2), Nadya Anggreani Hardjono 3), Riche4),
Stefanus Wahyu Pratomo 5)
Magister Manajemen Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi,
Universitas Bina Nusantara (BINUS)
Telp: (021) 53 69 69 69 Fax : (021) 530 0244
Kampus Anggrek Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530, Indonesia
Abstract
Penelitian yang dilakukan dalam jurnal adalah analisa dan implementasi serta peran
Kepemimpinan dalam Teknologi Informasi. Jurnal ini merupakan wadah untuk menganalisa dan
bagaimana mengimplementasi Kepemimpinan dalam Teknologi Informasi, selain itu dapat
melihat strategi apa yang harus diterapkan dalam kepemimpinan. Metodologi yang dipakai
dalam penulisan jurnal adalah dengan pencarian studi kasus yang dijelaskan mengenai
kepemimpinan dan membaca buku yang berhubungan kepemimpinan dalam teknologi
informasi. Harapan dari hasil penulisan jurnal, dapat memberikan masukkan untuk penulis
berikutnya untuk melakukan analisa, selain itu dapat memberikan informasi mengenai strategi
kepemimpinan khususnya disektor teknologi informasi.
Keywords: Leadership, Strategy Leadership, IS/IT Leadership Strategy, Role IS/IT
Leadership, Strategi Kepemimpinan
TEAM 3
2
1. Latar Belakang
Teknologi Informasi (TI) telah menjadi hal penting dalam mengelola transaksi, proses
informasi dan menyebarkan pengetahuan. Dalam banyak organisasi, Teknologi Informasi (TI)
merupakan
hal
mendasar
untuk
mendukung,
mempertahankan,
mengubah
dan
mengembangkan bisnis [30]. Teknologi Informasi juga membantu dalam pengambilan
keputusan yang cepat dan tepat. Kepemimpinan telah menjadi topik yang sangat menarik dari
para ahli sejarah dan filsafat sejak masa dahulu. Sejak saat itu para ahli telah menawarkan 350
definisi tentang kepemimpinan. Menurut Richard L. Daft pada tahun 1999, menyimpulkan
bahwa “Kepemimpinan merupakan salah satu fenomena yang paling mudah di observasi tetapi
menjadi salah satu hal yang paling sulit dipahami”. (L, 1999) Mendefinisikan kepemimpinan
merupakan suatu masalah yang kompleks dan sulit, karena sifat dasar kepemimpinan itu sendiri
memang sangat kompleks. Akan tetapi, perkembangan ilmu saat ini telah membawa banyak
kemajuan sehingga pemahaman tentang kepemimpinan menjadi lebih sistematis dan objektif.
Kepemimpinan tampaknya lebih kepada konsep yang berdasarkan pengalaman. Arti kata - kata
ketua atau raja yang dapat ditemukan dalam beberapa bahasa hanyalah untuk menunjukan
adanya pembedaan antara pemerintah dari anggota masyarakat lainnya. Banyaknya konsep
definisi kepemimpinan yang berbeda hampir sebanyak jumlah orang yang telah berusaha untuk
mendefinisikannya. Untuk lebih mempermudah pemahaman, maka akan diambil satu definisi
yang dapat menjadi landasan untuk membahas konsep kepemimpinan itu sendiri.
Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang saling mempengaruhi di antara pemimpin dan
pengikut (bawahan) yang menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan
bersamanya (Rost, 1993). Kepemimpinan merupakan aktivitas orang-orang, yang terjadi di
antara orang-orang, dan bukan sesuatu yang dilakukan untuk orang-orang sehingga
kepemimpinan melibatkan pengikut (followers). Proses kepemimpinan juga melibatkan
keinginan dan niat, keterlibatan yang aktif antara pemimpin dan pengikut untuk mencapai
tujuan yang diinginkan bersama. Dengan demikian, baik pemimpin atau pun pengikut
mengambil tanggung jawab pribadi (personal responsibility) untuk mencapai tujuan bersama
tersebut
Comment [A1]: Acuan ini, tidak tercantum di
Daftar Pustaka
Comment [RS2]:
3
2. Tujuan
Tujuan penulisan jurnal adalah untuk memperoleh fungsi - fungsi kepemimpinan dalam
Teknologi Informasi, selain itu menggali strategi – strategi kepemimpinan, peran kepemimpinan,
serta bagaimana mengimplementasikan kepemimpinan di bidang teknologi Informasi.
Comment [A3]: Mohon anda baca ulang, masih
banyak yang salah ketik, seperti hal ini.
3. Pembahasan
3.1 Strategi Kepemimpinan
Kepemimpinan yang dimaksud dalam hal ini adalah bagaimana seseorang dapat
memberikan arahan visi dan misi organisasi agar dapat tercapai. Seorang pemimpin, harus dapat
memahami kualitas dari masing - masing individu agar nantinya dapat membuat sebuah
keputusan yang dirasa tepat dan dapat bekerja sama untuk mencapai visi dan misi organisasi.
Dari hasil pengamatan aktual dalam teknologi informasi, keteraturan dalam penyusunan struktur
organisasi tertata rapi dari tingkat paling atas sampai ke tingkat paling bawah. Akan tetapi pada
prosesnya, terdapat kesenjangan antara pemimpin dengan masing - masing individu pada
organisasi. Maka dengan demikian, diperlukan adanya fungsi kepemimpinan yang memahami
detail mulai dari individu sampai dengan pola organisasi.
Dalam rangka untuk penganalisaan yang lebih baik, beberapa hal yang dilakukan dalam
survei masalah dengan tiga pertanyaan antara lain (Dimitriosa, 2012):
1. Bagaimana mengimplementasikan strategi kepemimpinan.
Kepemimpinan strategis merujuk kepada seorang manajer berkesempatan
untuk mengumumkan visi strategis untuk perusahaan dan untuk memotivasi dan
membujuk orang lain untuk memperoleh visi tersebut (Sydney Finkelstein, 2008).
Kepemimpinan strategis dalam konteks TI juga dapat didefinisikan sebagai
mengambil keuntungan dari strategi bisnis dalam pengelolaan ini sumber daya untuk
memberikan nilai bisnis. Pemimpin strategis membuat struktur organisasi yang
sejalan dengan bisnis, mengalokasikan sumber daya yang mengerti tujuan dan
sasaran bisnis dan mengekspresikan visi strategis yang sub-set dari visi strategis
organisasi itu.
Comment [A4]: Apalah ketiga pertanyaan ini,
didapat dari buku/jurnal ?
Sebab isi dari kalimat di bawah statement ini, seperti
dikutip dari buku/jurnal.
Bila YA, mohon dicantumkan sumber nya
Comment [RS5]:
4
Kepemimpinan strategis menyediakan visi dan arah bagi keberhasilan
perusahaan. Sebagai perubahan telah menjadi pokok dalam perusahaan, semua
eksekutif memerlukan keterampilan dan alat untuk menyusun strategi dan
mengimplementasikannya. Mengelola perubahan sangat penting bagi perusahaan IT
dan karenanya ada kebutuhan yang berkembang bagi para pemimpin strategis dalam
IT yang tidak hanya memberikan rasa arah, tetapi yang juga dapat membangun
kepemilikan dan keselarasan dalam tim mereka dan bisnis untuk mendorong dan
menerapkan perubahan.
Tujuan dari pemimpin itu harus mengembangkan sebuah lingkungan di mana
profesional Teknologi Informasi dapat memperkirakan tujuan perusahaan dalam
konteks fungsi itu sendiri. Menjadi pemimpin strategis mengharuskan Anda pertama
kali memahami prioritas bisnis (Davide Maritan, 2009) dan jangka panjang dan
tujuan jangka pendek serta memiliki arah yang jelas tentang bagaimana Teknologi
Informasi dapat ber kontribusi dengan cara nilai tambah. Menjadi pendukung aktif
strategi perusahaan adalah salah satu elemen kunci dari kepemimpinan strategis
untuk pemimpin TeknologI Informasi.
2. Bagaimana menemukan kualitas pemimpin dan bagaimana mereka dapat berkontribusi
untuk mengembangkan teknologi informasi dalam perusahaan
Berikut beberapa unsur paling penting seorang pemimpin strategi yang harus
dimiliki :
Berpikir secara strategis (Cattell, 2008)
Kepemimpinan
strategis
adalah
tentang
Comment [A7]: Apakah anda mengutip dari
buku/jurnal ?
memimpin,
memandu
dan
mempengaruhi anggota kelompok Anda untuk berpikir secara strategis tentang
Comment [A6]: Hindari penggunaan kata KAMI
dalam jurnal
kompetensi mereka sendiri.
Kemampuan untuk melihat visi besar (Maguire, 2004)
Kepemimpinan strategis memerlukan kemampuan untuk memprediksi dan
memahami lingkungan kerja. Hal ini membutuhkan pendirian dan kemampuan
untuk melihat lebih luas visi. Mereka memiliki sudut pandang generik dan
kemampuan kerja yang baik tentang banyak isu-isu yang organisasi penting
5
Adaptasi Perubahan (R, 2005)
Mengadaptasi strategi untuk perubahan kebutuhan bisnis menjadi tugas, jika
seorang pemimpin ingin tetap penting dalam bisnis. Prosedur mengestimasi
pengetahuan pemimpin dan tim untuk memimpin perubahan.
Dedikasi (Foster Rex D, 2007)
Pemimpin yang kuat dan efektif menunjukkan dedikasi mereka untuk
keseluruhan visi perusahaan dan menyelaraskan visi secara keseluruhan.
Motivasi (Newhall, 2011)
Pemimpin strategi harus memiliki keinginan untuk bekerja melebihi
kemampuan, keuangan dan juga memotivasi anggota untuk mencapai tujuan
dengan kekuatan dan ketegasan.
Pemimpin yang bertindak secara strategi dapat melihat berbagai kemungkinan
dan petunjuk dimasa depan. Untuk pemimpin itu, harus ada fokus yang terusmenerus untuk memahami bagaimana fungsi mereka memberikan nilai kepada
organisasi dan serangkaian reaksi internal dan eksternal yang dapat mengubah
tindakan yang perlu diambil pada tahap masa depan untuk meningkatkan nilai.
3. Bagaimana dapat membuat strategi pengembangan kepemimpinan untuk sebuah
perusahaan
Strategi pengembangan kepemimpinan (Andrea Kilpatrick, 2005) harus
menentukan gerakan yang harus diambil untuk melestarikan, mengembangkan, atau
mendapatkan para pemimpin dan keterampilan kepemimpinan yang dibutuhkan
oleh strategi bisnis dan akan mencakup isu-isu yang mengikuti :
Perencanaan pengembangan pribadi (Margerison, 1994)
Tugas (Bonache, 2005)
Pembinaan
Pendampingan
Umpan balik (Clutterbuck, 2008)
Rapat Pemimpin dan acara
Keterlibatan Eksekutif dalam Pengembangan Bakat. (Hills, 2009)
Comment [A8]: Apakah ini dikutip dari buku /
jurnal
6
Kegiatan kelompok karyawan
Kepemimpinan menurut kedudukan, fungsi dan lokasi
3.1 IS/IT Leadership Strategy
Dalam membuat sebuah keputusan yang dilakukan oleh seorang pemimpin,
terdapat usulan dan faktor yang dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
(Karim, 2011)
Gambar 1 Faktor Penentu Pengambilan Keputusan
http://www.scielo.br/scielo.php?pid=S1807-17752011000200011&script=sci_arttext#fig1
H1 menunjukkan tactical planning jangka pendek sedangkan H2 adalah jangka panjang.
kedua variabel ini memiliki korelasi yang menggambarkan kekuatan analisa dan hubungan antar
variable di atas. sebagai contoh, anggaran, perencanaan awal proyek, serta flowchart merupakan
tactical planning. sedangkan strategic planning lebih mengarah pada perencanaan resiko, testing
project, dan pemeliharaan merupakan strategic planning (Karim, 2011) . Perlu diperhatikan pula
isu - isu yang akan terjadi pada pelaksanaan proyek agar dapat melakukan antisipasi masalah
yang terjadi nantinya. Sebuah organisasi yang besar memerlukan perencanaan yang panjang dan
matang agar didapatkan masa depan yang jelas. (Nasiopoulos K. Dimitrios, 2012)
3.2 Kerja Sama Tim
Sebagai perusahaan yang terus berkembang, diperlukan sebuah kerja sama tim yang baik.
Tim, dapat ditemukan di semua tingkatan (IAN SMILLIE, 2001) . Tugas dan tanggung jawab pun
7
pastinya berbeda. Untuk menetapkan target yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan,
diperlukan pembagian task (pekerjaan) yang mewakili masing – masing peran dan tanggung
jawab di tingkat divisi/departemen. Dalam semua strategi pada dasarnya berguna untuk
kemajuan perusahaan. Akan tetapi, bagaimanapun juga biasanya team building yang paling
efektif adalah yang tidak terencana, tidak formal, dan personal.
Kerja sama tim bukan tentang nilai. Ini adalah tentang kemampuan untuk menyelesaikan
permasalahan dan konflik yang dimungkinkan untuk kerja sama dalam cara tersendiri, serta tidak
terbatas pada waktu dan aturan resmi. Terkadang, kerja sama tim berhubungan pula dengan
project leader.
3.3 Peran Kepemimpinan Dalam IS/IT
Peran Direktur Teknologi Informasi di UK dan CIO di US yang muncul di tahun 70an,
sebagai hasil dari pentingnya kedudukan Teknolgi Informasi yang meningkat. Sebagai pemimpin
Comment [A9]: Darimana statement ini,
didapat ?
orang – orang, CIO menghadapi secara biasa berperan sebagai perekrutan sumber daya manusia,
pelatihan staf dan retensi, dan peran keuangan sebagai penentu anggaran, peramalan dan
otoritas. Sebagai penyedia layanan teknologi untuk departemen pengguna, terdapat sejumlah
pekerjaan yang dipublikasikan, dipromosikan, dan menjaga hubungan internal dengan
manajemen pengguna (C.V Brown, 1996). Sebagai seorang pemimpin dari sebuah organisasi
informasi, CIO harus mengkoordinasikan sumber layanan informasi yang tersebar diseluruh dan
diluar batas – batas organisasi (Heckman, 1998). Keperdulian CIO dengan bagian yang lebih luas
dari kebanyakan manager (Jordan, 1993). Menurut Earl dan Feeny, pada tahun 1994 disimpulkan
bahwa kemampuan direktur Teknologi Informasi untuk menambah nilai adalah faktor terbesar
Comment [A10]: Acuan ini, tidak tercantum di
Daftar Pustaka
dalam menentukan apakah organisasi memandang Teknologi Informasi sebagai aset atau
kewajiban.
Penelitian yang dilakukan pada posisi CIO dimana dilakukan (CSC, 1996) pemeriksaan 43
dari 50 peringkat teratas, layanan organisasi Fortune 500 dan mencatat bahawa 23 (58%) dari
industri dan jasa organisasi, ditemukan bahwa 77% dari industri telah memiliki posisi CIO yang
mana dibandingkan dengan 64% dari layanan organisasi. Terdapat kemungkinan bahwa jumlah
ini telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. (C.S. Stephen, 1995)
Comment [A11]: Mohon di sebutkan dari mana
data ini didapat, dan cantumkan i Daftar Pustaka
8
Beberapa studi telah dikhususkan untuk meneliti dasar pekerjaan sistem informasi di AS,
Australia, dan di Inggris (D.F Fenny, 1992). Manager sistem informasi bukan hanya fokus
terhadap perluasan kelompok (Jordan, 1993), tetapi juga strategi dari CIO yang telah dibuat dan
Comment [A12]: ?
dipertanggungjawabkan, dan harus terus berkembang sesuai dengan kebutuhan informasi
perusahaan dengan teknologi informasi itu sendiri.
Penciptaan peran CIO sebagian didorong oleh dua kebutuhan organisasi. Pertama,
akutanbilitas yang meningkat yang membuat seorang eksekutif bertanggung jawab atas
Comment [A13]: Mohon di sebutkan dari mana
data ini didapat, dan cantumkan i Daftar Pustaka
kebutuhan pengolah informasi (Jones, 1994). Kedua, penciptaan posisi CIO yang memudahkan
penutupan celah diantara organisasi dan strategi Teknologi Informasi yang mana disebut sebagai
perhatian utama bisnis (C.S. Stephen, 1995). Penyelarasan tujuan bisnis dan Teknologi Informasi
tidak hanya mengenai keunggulan yang kompetitif, tetapi juga penting untuk kelangsungan
hidup perusahaan (Loughman, 1994). Meskipun pentingnya Teknologi Informasi, dalam
menciptakan keunggulan kompetitif lebih banyak dicatat dan pencapaiannya ini telah terbukti
sulit dipahami. Keunggulan kompetitif yang berkelanjutan memerlukan tidak hanya untuk
pengembangan sistem tunggal, tetapi kemampuan untuk secara konsisten menyebarkan
Teknologi Informasi yang lebih cepat, lebih murah dan lebih strategi daripada pesaing (J.W Ross,
1996). Sistem informasi berperan penting dalam mewujudkan potensi Teknologi Infomasi.
Kinerja sistem informasi, pada saatnya akan berpusat pada kepemimpinan Teknologi Informasi
(Mensah, 1997).
Perubahan pada Teknologi Informasi dan kompetisi dilanjutkan kepada perubahan peran
dalam sistem informasi eksekutif. (CSC, 1996) telah menyarankan 6 kepemimpinan Sistem
Informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan agenda sistem informasi dimasa depan antara
lain : chief architect, change leader, product developer, technology provocateur, coach and chief
operating strategist. Meskipun peran ini dihasilkan dari perusahaan konsultasi CSC tanpa
pendekatan ilmiah yang mana tampak sangat baik untuk penelitian ilmiah dan peran
kepemimpinan sistem informasi. Orang yang mengisi peran ini tidak selalu pemimpin
departemen atau proses, tetapi mereka yang berpengaruh dalam organisasi. Ketika
(C.S.
Stephen, 1995) memilih CIO untuk observasi, mereka menerapkan beberapa kriteria, antara lain
:
Comment [A14]: Acuan ini, tidak tercantum di
Daftar Pustaka
9
Peringkat tertinggi dalam Teknologi Informasi
Laporan tidak melebihi dua tingkat, misalnya laporan kepada CEO
Bidang tanggung jawab meliputi sistem informasi, operasi komputer,
telekomunikasi, otomatisasi kantor, komputasi end-user / pusat informasi
Tanggung jawab untuk perencanaan strategis sumber daya informasi.
Sebagai awal pemahaman, kepala informasi akan bertanggung jawab pada keseluruhan
informasi perusahaan, tidak hanya informasi di komputer. Namun sesuai sejarah, fokus CIO
terhadap pekerjaan didominasi Teknologi Informasi. Hal ini melibatkan sejumlah peran, termasuk
peran strategi sistem informasi, yang terpenting dalam perencanaan strategi informasi (C.S.
Stephen, 1995) adalah manajemen strategis melalui partisipasi dalam tim papan atas
perencanaan manajemen (R.E Towell, 1998), keselarasan strategis rencana bisnis (ROCKART &
EARL, 1996) dan sistem informasi, dan interpretasi kisah sukses Teknologi Informasi eksternal
untuk potensi penerapan bagi organisasi (EARL, 1999). Selain perencanaan strategis, tanggung
jawab CIO juga termasuk sejumlah peran Teknologi Informasi taktis. Ini termasuk perencanaan
arsitektur, pengembangan, dan manajemen; membina hubungan antara departemen sistem
informasi dan termasuk atasan (FEENY & EDWARDS, 1992), unit fungsional / manajer lini (C.S.
Stephen, 1995), vendor (ROCKART & EARL, 1996) dan pengguna akhir; dan juara teknologi mendapatkan dukungan dan komitmen dari manajemen puncak selama pelaksanaan teknologi
baru. Dalam penelitian ini, kriteria yang digunakan dalam penyeleksian adalah sama dengan yang
digunakan peringkat eksekutif teknologi informasi tertinggi, bidang tanggung jawab meliputi
Comment [A15]: DMohon di sebutkan dari mana
data ini didapat, dan cantumkan i Daftar Pustaka
sistem informasi dan operasi komputer, dan tanggung jawab untuk perencanaan strategis
sumber daya informasi (C.S. Stephen, 1995).
Menurut G.R Terry (D, 2012) terdapat 5 peran dasar teknologi informasi dalam sebuah
organisasi. Antara lain fungsi operasional (support), fungsi monitoring dan control
(maintenance), fungsi planning dan decision (strategic), fungsi communication, dan terakhir
fungsi interorganisational. Pada fungsi operasional, membuat struktur organisasi menjadi lebih
ramping dan efisien. Hal itu dikarenakan telah diambilnya sebagian fungsi oleh teknologi
informasi. Karena sifat penggunaannya menyebar di seluruh organisasi, yang terkait dengan
manajemen teknologi informasi akan menjalankan fungsinya sebagai support dimana teknologi
Comment [A16]: Acuan ini, tidak tercantum di
Daftar Pustaka
10
informasi dianggap sebagai firm structure. Fungsi monitoring dan control menyatukan antara
keberadaan teknologi informasi dengan aktivitas di level manajerial. Setiap struktur organisasi
yang terkait harus memiliki span of control yang memungkinkan terjadinya interaksi efektif
dengan pimpinan organisasi terkait. Fungsi planning dan decision dianggap sebagai enabler dari
rencana organisasi dan merupakan knowledge generator
bagi pemimpin organisasi yan
dihadapkan pada realitas untuk mengambil beberapa keputusan penting. Seringkali, sebuah
organisasi pada akhirnya menempatkan teknologi informasi sebagai bagian dari fungsi
perencanaan/pengembangan
korporasi
dikarenakan
fungsi
strategi
tersebut.
Fungsi
communication seharusnya dimasukkan ke dalam firm infrastructure karena posisinya sebagai
sarana organisasi dalam berkomunikasi, kolaborasi, serta berinteraksi dengan stakeholder
lainnya. Sedangkan fungsi interorganisational memegang peran yang cukup unik karena dipicu
oleh semangat globalisasi yang memaksa sebuah organisasi melakukan kolaborasi/menjalin
kemitraan dengan organisasi lain. Contoh kasusnya pada Toyota Astra Manufacture dan Astra
Daihatsu Motor. Kedua perusahaan ini menggunakan fungsi interorganisational pada produk
Comment [A17]: DMohon di sebutkan dari mana
data ini didapat, dan cantumkan i Daftar Pustaka
Avanza Xenia dan Rush Terrios. Dengan menggunakan part yang sama (common part) dapat
mengurangi biaya (research cost) karena terbantukan oleh fungsi ini.
3.4 Manfaat Kepemimpinan Teknologi Informasi
Pada awalnya, Teknologi Informasi digunakan sebagai sarana pelengkap yang
mendukung pembuatan keputusan strategi pada organisasi. peningkatan kualitas informasi
serta akurasi data meningkatkan nilai kompetitif organisasi agar dapat bersaing dengan
kompetitor lain.
4. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang dipakai dalam pembuatan jurnal adalah mencari kasus dalam
yang berhubungan dengan Kepemimpinan dalam Teknologi Informasi dan membaca buku
Corporate Information Strategy and Management Eight Edition, (2009), Lynda M Applegate,
Robert D. Austin, Deborah L. Soule, yang diterbitkan oleh McGraw Hill.
5. Kesimpulan
Comment [RS18]: Pak Hafiz yang ini belum ada
referensinya pak
11
Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan jurnal adalah dalam kepemimpinan perlu
adanya strategi kepemimpinan dalam penerapannya, sehingga kepemimpinan IS/IT dapat
tercapai sesuai yang diinginkan. Kemudian yang menjadi perhatian adalah bahwa peran
kepemimpinan IS/IT sangat berpengaruh dalam sebuah organisasi.
6. Penelitian Selanjutnya
Setelah jurnal ini selesai dibuat, diharapkan bagi peneletian selanjutnya dapat
mengimplementasikan penulisan yang telah dibuat ini, agar dapat disimpulkan apakah strategi
yang dipapar benar dapat digunakan khususnya di negara Indonesia.
12
References
Andrea Kilpatrick, L. S. (2005). "The power of vision", Strategy & Leadership. 24-26.
Bonache, J. (2005). "Job satisfaction among expatriates, repatriates and domestic employees:
The perceived impact of international assignments on work-related variables", Personnel
Review,. 110-124.
C.S. Stephen, A. M. (1995). The CIO’s Dilemma: Participating in Strategic Planning. Information
Strategy. 13-17.
C.V Brown, E. M. (1996). Partnering Roles of the IS Executive, Information Systems
Management.
Cattell, A. (2008). "Learning to Think Strategically", Industrial and Commercial Training, Vol. 40.
Clutterbuck, D. (2008). "What's happening in coaching and mentoring? And what is the
difference between them?", Development and Learning in Organizations,. 8-10.
CSC. (1996). Critical Issues of Information Systems Management - 10th Annual Survey.
California: Computer Sciences Corporation.
D, C. B. (2012). Management is a Process. In Principles of Management and Administration (p.
XI). Delhi: PHI learning Private Limited.
D.F Fenny, B. E. (1992). Understanding the CEO/CIO Relationship. MIS Quarterly. 435-448.
Davide Maritan, R. P. (2009). Indetifying Business Priorities Through Quality Function
Deployment: Case Study Marketing Intelligence & Planning.
Dimitriosa, K. N. (2012). Analysis of Strategic Leadership Models in Information Technology. In K.
N. Dimitriosa.
EARL, M. a. (1999). What is a Chief Knowledge Officer? Sloan Management Review.
FEENY, D., & EDWARDS, B. a. (1992). Understanding the CEO/CIO Relationship. MIS Quarterly.
435-448.
Foster Rex D, M. A. (2007). "Effective organizational vision: implications for human resource
development". European Industrial Training, 100-111.
13
Heckman, R. (1998). Planning to Solve the "Skills Problem" in the Virtual Information
Management Organization. International Journal of Information Management, 3-16.
Hills, A. (2009). ) "Succession planning – or smart talent management?", Industrial and
Commercial Training. 3-8.
IAN SMILLIE, J. M. (2001). managing for change: leadership, strategy, and management in Asian
NGOs. London: EarthScan.
J.W Ross, C. D. (1996). Develop Long-Term Competitiveness through IT Assets. Sloan
Management Review. 31-42.
Jones, K. A. (1994). Firms that chose outsourcing: A profile. Information & Management. 179188.
Jordan, E. (1993). Executive information systems for the chief information officer. International
Journal of Proceedings of the 33rd Hawaii International Conference on System Sciences 2000 Information Management, 249-259.
Karim, A. J. (2011). The significance of management information systems for enhancing strategic
and tactical planning. JISTEM J.Inf.Syst. Technol. Manag. (Online), 3. Retrieved from
http://www.scielo.br/.
L, D. R. (1999). Leadership: Theory and Practice. Texas: The Dryden Press.
Loughman, C. S. (1994). The CIO's chief concern: Communication. Information & Management.
129-137.
Maguire, S. (2004). "Reconciling the system requirements process in changing business
environments", Information Management & Computer Security.
Margerison, C. (1994). "Individual Development Plans", Librarian Career Development,. 04-10.
Mensah, S. P. (1997). Information systems variables and management productivity. Information
& Management. 33-43.
Nasiopoulos K. Dimitrios, D. P. (2012). In Analysis of Strategic Leadership Models in Information
Technology (p. 269). Tripolis, Greece: University of Peloponmese, Department of
Computer Science and Technology.
Newhall, S. (2011). "Preparing our leaders for the future", Strategic HR Review. 5-12.
14
R, S. C. (2005). "Why success formulas fail", Handbook of Business Strategy,. In Handbook of
Business Strategy (pp. 185-188).
R.E Towell, K. M. (1998). ISO 9000 Certification in the U.K.: A Study of the Role Played by the
Information Systems Organization. Journal of Global Information Technology
Management (JGITM), 3-16.
ROCKART, J., & EARL, M. a. (1996). Eight Imperatives for the New IT Organization. Sloan
Management Review. 43-55.
Rost, J. C. (1993). Leadership for the Twenty-First Century. Westport: Praeger.
Sydney Finkelstein, C. H. (2008). Vision by Design: a Reflexive approach to Enterprise
Regeneration. Journal of Business Strategy, 4-13.