EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PROJECT BAS

1

Efektivitas Penggunaan Model Problem
Based Learning dan Project Based
Learning Ditinjau dari Motivasi Belajar
dalam Pembelajaran Perencanaan
Pemasaran
Sri Lestari, Pembimbing I: Wahjoedi, Pembimbing II: Sri Umi Mintarti Widjaja,
Pendidikan Ekonomi-Pascasarjana Universitas Negeri Malang-Jalan Semarang 5 Malang
Jawa Timur Indonesia, SMK Negeri I Malang-Jalan Sonikembang/Janti Malang
Jawa Timur Indonesia
Email: lestari_tari78@yahoo.co.id 081217375929

Abstract: Problem based learning and project based learning are learning
strategy with student centered learning basic. In addition, learning
motivation is an important component in determining students’
achievement. Research is done to know effectiviteness of using problem
based learning and project based learning in marketing planning subject
in term of learning motivation. Using two way anova analysis, research
result shows if project based learning more efektive for student with high
and moderate learning motivation. Students with low learning motivation

have the same result in problem based learning and project based
learning.
Key words: project based learning, problem based learning, learning
motivation, learning results, marketing planning.
Abstrak: Problem based learning dan project based learning adalah
strategi pembelajaran yang berbasis student centered learning. Selain itu,
motivasi belajar adalah komponen penting dalam menentukan prestasi
siswa. Penelitian dilakukan untuk mengetahui tingkat efektifitas
penggunaannya problem based learning dan project based learning jika
diterapkan pada mata pelajaran perencanaan pemasaran yang dilihat dari
motivasi belajar siswa. Dengan analisis two way anova, hasil penelitian
menunjukkan bahwa project based learning lebih efektif untuk siswa
yang memiliki motivasi belajar tinggi dan sedang. Sedangkan untuk
siswa yang memiliki motivasi belajar rendah tingkat efektivitas kedua
model pembelajaran sama.
Kata kunci: project based learning, problem based learning, motivasi
belajar, hasil belajar, perencanaan pemasaran.

2


Pendidikan kejuruan (SMK) adalah

konteks

bagian dari sistem pendidikan nasional

mengembangkan

yang bertujuan mempersiapkan tenaga

menyelesaikan masalah dan berpikir kritis

yang

dan

serta sekaligus membangun pengetahuan

pengetahuan sesuai dengan kebutuhan


baru. Project Based Learning merupakan

persyaratan lapangan kerja dan mampu

suatu merupakan strategi pembelajaran

mengembangkan

yang

memiliki

keterampilan

potensi

dirinya

bagi


peserta

didik

untuk

keterampilan

menggunakan

proyek/kegiatan

dalam mengadopsi dan beradaptasi

sebagai

dengan

teknologi.


mencapai kompetensi sikap, pengetahuan

Kurikulum 2013 merupakan sebuah

dan keterampilan. Selain itu, motivasi

kurikulum

belajar adalah komponen penting dalam

perkembangan

yang

mengutamakan

sarana

pembelajaran


untuk

pemahaman, skill, dan pendidikan

menentukan

berkarakter,

untuk

menyadarkan pada proses dan hasil

aktif

dalam

belajar, mengarahkan kegiatan belajar,

presentasi


serta

meningkatkan semangat belajar, dan pada

memiliki sopan santun disiplin yang

akhirnya meningkatkan hasil belajar. Di

tinggi.

sini,

paham

atas

berdiskusi

siswa


dituntut

materi,
dan

Perencanaan

pemasaran

peneliti

prestasi

ingin

siswa

melihat

karena


tingkat

merupakan sebuah proses sistematis

efektifitasnya kedua model pembelajaran

dalam merancang dan mengkoordinasi

tersebut jika diterapkan pada kompetensi

keputusan pemasaran.

dasar “Menyusun Rencana Pemasaran”

Problem Based Learning adalah

yang dilihat dari motivasi belajar siswa.

pembelajaran yang menggunakan masalah


METODE
nyata (autentik) yang tidak terstruktur (illPenelitian dilakukan di SMK Negeri
structured) dan bersifat terbuka sebagai

I Malang dengan populasi kelas X

3

Program Studi Tata Niaga dengan sampel

antara yang diajar dengan model problem

kelas X PM-2 sebanyak 35 siswa sebagai

based learning dan project based learning

kelas eksperimen model problem based

dengan taraf signifikansi 0,003, Rata-rata


learning dan X PM-3 sebanyak 35 siswa

hasil belajar siswa yang diajar dengan

sebagai kelas eksperimen model project

project based learning sebesar 61,71 lebih

based learning. Variabel dalam penelitian

tinggi dari siswa yang diajar dengan

ini terdiri dari, variabel bebas berupa

problem based learning

model problem based learning dan project

(2) ada perbedaan hasil belajar siswa

based learning, variabel kontrol berupa

dilihat dari motivasi belajarnya dengan

motivasi belajar, dan variabel terikat

taraf signifikansi 0,000. Rata-rata hasil

berupa hasil belajar. Instrumen penelitian

belajar siswa yang memiliki motivasi

yang digunakan berupa test untuk variabel

belajar tinggi sebesar 69,52, siswa yang

hasil belajar aspek kognitif, lembar

memiliki motivasi belajar sedang sebesar

observasi untuk variabel hasil belajar

59,69, dan siswa yang memiliki motivasi

aspek psikomotor, dan angket untuk

belajar rendah sebesar 51,30; (3) ada

variabel motivasi belajar. Penelitian

perbedaan hasil belajar siswa yang diajar

dilakukan dengan desain factorial 2 x 3

dengan model problem based learning

dan data dianalisis dengan uji two way

antara yang memiliki motivasi belajar

anova dan dilanjutkan dengan uji post

tinggi, sedang, dan rendah dengan taraf

hoc.

signifikansi 0,000. Berdasarkan uji post

sebesar 58,65;

hoc, hasil belajar siswa pada model

HASIL
problem based learning untuk siswa yang

Hasil analisis uji two way anova dan
memiliki motivasi tinggi dengan siswa
uji lanjut post hoc menunjukkan bahwa
yang
(1) ada perbedaan hasil belajar siswa

memiliki

motivasi

sedang

4

mempunyai taraf siginifikansi sebesar

mempunyai taraf siginifikansi sebesar

0,000 atau kurang dari 0,05. Siswa yang

0,000 atau kurang dari 0,05. Siswa yang

memiliki motivasi tinggi dengan siswa

memiliki motivasi tinggi dengan siswa

yang

yang

memiliki

motivasi

rendah

memiliki

motivasi

rendah

mempunyai taraf siginifikansi sebesar

mempunyai taraf siginifikansi sebesar

0,000 atau kurang dari 0,05, dan siswa

0,000 atau kurang dari 0,05, dan siswa

yang memiliki motivasi sedang dengan

yang memiliki motivasi tinggi dengan

siswa yang memiliki motivasi rendah

siswa yang memiliki motivasi rendah

mempunyai taraf siginifikansi sebesar

mempunyai taraf siginifikansi sebesar

0,013 atau kurang dari 0,05. Rata-rata

0,000 atau kurang dari 0,05. Rata-rata

hasil belajar siswa yang memiliki motivasi

hasil belajar siswa yang memiliki motivasi

belajar tinggi sebesar 66,81, siswa yang

belajar tinggi sebesar 72,90, siswa yang

memiliki motivasi belajar sedang sebesar

memiliki motivasi belajar sedang sebesar

57,39, dan siswa yang memiliki motivasi

61,64, dan siswa yang memiliki motivasi

belajar rendah sebesar 51,81; (4) ada

belajar rendah sebesar 50,72; (5) ada

perbedaan hasil belajar siswa yang diajar

perbedaan

dengan model project based learning

memiliki motivasi tinggi antara yang

antara yang memiliki motivasi belajar

dalam model problem based learning dan

tinggi, sedang, dan rendah dengan taraf

project

signifikansi 0,000. Berdasarkan uji post

signifikansi 0,029. Siswa yang memiliki

hoc, hasil belajar siswa pada model

motivasi tinggi dalam model project

project based learning untuk siswa yang

based learning memiliki rata-rata hasil

memiliki motivasi tinggi dengan siswa

belajar

yang

dibanding siswa yang memiliki motivasi

memiliki

motivasi

sedang

hasil

based

sebesar

belajar

learning

72,90

siswa

yang

dengan taraf

lebih

tinggi

5

tinggi

dalam

model

based

signifikan; (8) ada interaksi antara model

learning yaitu sebesar 66,81; (6) ada

pembelajaran dan motivasi belajar dengan

perbedaan

taraf signigikansi 0,025.

hasil

problem

belajar

siswa

yang

memiliki motivasi sedang antara yang

PEMBAHASAN
diajar dengan model problem based
Hasil analisis menggunakan Two
learning

dan project based learning
Way Anova menunjukkan bahwa hasil

dengan taraf signifikansi 0,037. Siswa
belajar siswa dalam pembelajaran dengan
yang memiliki motivasi sedang dalam
model problem based learning dan siswa
model project based learning memiliki
dalam pembelajaran dengan model project
rata-rata hasil belajar sebesar 61,64 lebih
based learning menunjukkan perbedaan.

tinggi dibanding siswa yang memiliki
Dilihat dari rata-rata hasil belajar yang
motivasi tinggi dalam model problem
diperoleh siswa, menunjukkan bahwa
based learning yaitu sebesar 57,39; (7)

hasil belajar siswa dalam model project
tidak ada perbedaan hasil belajar siswa
based learning lebih tinggi dibanding

yang memiliki motivasi rendah antara
hasil belajar siswa dalam model problem
yang diajar dengan model problem based
based
learning

learning.

Hal tersebut karena

dan project based learning
sintaks kegiatan pembelajaran dari kedua

dengan taraf signifikansi 1,000. Siswa
model pembelajaran tersebut berbeda dan
yang memiliki motivasi rendah dalam
kharakteristik dari materi kompetensi
model project based learning memiliki
dasar
rata-rata

hasil

belajar sebesar

menyusun

rencana

pemasaran.

51,81
Karakteristik mata pelajaran perencanaan

sedangkan dalam model problem based
pemasaran kompetensi dasar menyusun
learning yaitu sebesar 50,72 yang mana

rencana

pemasaran

tidak

hanya

keduanya tidak memiliki perbedaan secara
menekankan penguasaan kompetensi dari

6

ranah pengetahuan dan sikap, namun lebih

project based learning, diketahui rata-rata

dituntut penguasaan kompetensi ranah

hasil belajar siswa yang memiliki motivasi

ketrampilan abstrak siswa dalam hal

belajar tinggi lebih baik dibandingkan

menyusun

sehingga

siswa yang memiliki motivasi belajar

dengan model project based learning hasil

sedang, rata-rata hasil belajar siswa yang

belajar siswa dalam menyusun rencana

memiliki motivasi belajar tinggi lebih baik

pemasaran lebih baik. Dalam project

dibandingkan

based learning, siswa mengalami sendiri

motivasi belajar rendah, dan siswa yang

dan terlibat langsung sacara realistik

memiliki motivasi belajar sedang lebih

dengan obyek yang dipelajarinya. Siswa

baik dari siswa yang memiliki motivasi

belajar atas dasar pengalaman dan minat

belajar rendah. Hasil penelitian ini sesuai

siswa

dengan pendapat Mc. Celland (1967)

proposal

sendiri

usaha

serta

topik

dalam

siswa

yang

memiliki

kompetensi dasar yang saling terintegrasi.

menyatakan

Pembelajaran dengan model project based

memiliki motivasi berprestasi tinggi lebih

learning dapat membantu siswa untuk

baik hasil belajarnya dibandingkan dengan

mengembangkan

berpikir,

yang bermotivasi prestasi rendah. Begitu

ketrampilan

juga dengan pendapat Halawah (2006),

mengerjakan proyek, serta memotivasi

yang menyatakan bahwa “motivation is

belajar siswa.

an

ketrampilan

ketrampilan

merancang,

Hasil belajar siswa dalam model

bahwa

important

seseorang

key for

effective

yang

and

successful learning”. Motivasi belajar

problem based learning maupun project

menentukan

based learning memiliki perbedaan jika

2010:28) dalam hal ini tampak bahwa

dilihat dari tingkat motivasi belajar siswa.

motivasi

Dalam problem based learning maupun

seorang siswa tekun belajar, sebalinya bila

ketekunan

untuk

belajar

belajar

(Uno,

menyebabkan

7

tidak memiliki motivasi untuk belajar

diajar dengan model problem based

maka siswa tidak akan tahan lama belajar

learning dan model jigsaw. Pembelajaran

dan hasil penelitian menunjukkan bahwa

dengan model problem based learning

siswa yang memiliki motivasi rendah

dan

memperoleh prestasi yang rendah. Hasil

membantu siswa untuk mengembangkan

penelitian

juga

based

learning

dapat

didukung

oleh

ketrampilan

(1999)

yang

belajar. Dalam kegiatan belajar, motivasi

menyatakan bahwa ada korelasi yang

belajar berwujud sebagai daya penggerak

signifikan antara siswa yang memiliki

siswa,

motivasi berprestasi dengan hasil belajar.

mengusahakan kemajuan dalam belajar

Penelitian

yang

dan mengejar prestasi yang optimal. Siswa

menyatakan bahwa motivasi belajar secara

yang memiliki motivasi belajar tinggi

signifikan merupakan variabel mediator

memiliki keinginan untuk sukses yang

yang

dari

berasal dari dalam diri sendiri. Siswa ini

efektivitas mengajar dan sarana prasarana

akan bekerja keras baik dalam situasi

pendidikan

bersaing dengan orang lain atau dalam

penelitian

ini

project

Panjaitan

Setiyawan

memperkuat

terhadap

(2013)

pengaruh

hasil

belajar

akuntansi pada siswa IPS kelas XII SMA
Negeri se kota Ponorogo. Penelitian lain

berpikir

sikap,

dan

dan

memotivasi

perilaku

dalam

keadaan bekerja sendiri.
Hasil belajar siswa dalam model

yang relevan adalah penelitian Nursyamsu

problem

(2013) yang menyatakan bahwa siswa

perbedaan

yang memiliki motivasi belajar tinggi

motivasi belajar siswa. Hasil belajar siswa

hasil belajarnya lebih baik daripada siswa

kelas eksperimen model problem based

yang memiliki motivasi belajar sedang,

learning yang memiliki motivasi tinggi

dan rendah pada kelas eksperimen yang

berbeda dengan siswa yang memiliki

based

jika

learning

dilihat

dari

memiliki
tingkat

8

motivasi belajar sedang dan siswa yang

motivasi untuk belajar maka siswa tidak

memiliki motivasi belajar rendah, serta

akan

siswa yang memiliki motivasi belajar

penelitian menunjukkan bahwa siswa

sedang juga berbeda hasil belajarnya

yang

dengan siswa yang memiliki motivasi

memperoleh prestasi yang rendah. Dalam

belajar rendah. Rata-rata hasil belajar

kegiatan

siswa yang memiliki motivasi belajar

merupakan daya penggerak

tinggi lebih baik dibandingkan siswa yang

perilaku

memiliki motivasi belajar sedang, rata-

kemajuan dalam belajar dan mengejar

rata hasil belajar siswa yang memiliki

prestasi

motivasi

baik

memiliki motivasi belajar tinggi memiliki

memiliki

keinginan untuk sukses yang berasal dari

motivasi belajar sedang dan siswa yang

dalam diri sendiri. Siswa ini akan bekerja

memiliki motivasi belajar sedang lebih

keras baik dalam situasi bersaing dengan

baik dari siswa yang memiliki motivasi

orang lain atau dalam keadaan bekerja

belajar rendah. Hasil penelitian ini sesuai

sendiri.

dengan pendapat Halawah (2006), yang

problem

menyatakan bahwa “motivation is an

kemampuan

important key for effective and successful

kepuasan untuk menemukan pengetahuan

learning”. Motivasi belajar menentukan

baru bagi siswa, meningkatkan motivasi

ketekunan belajar (Uno, 2013:27) dalam

dan

hal ini tampak bahwa motivasi untuk

membantu

belajar menyebabkan seorang siswa tekun

pengetahuan

belajar, sebalinya bila tidak memiliki

masalah dunia nyata, membantu siswa

belajar

dibandingkan

tinggi

siswa

lebih

yang

tahan

lama

belajar

memiliki

motivasi

belajar,

siswa

yang

aktivitas

sikap dan

Siswa

dengan

learning

siswa

belajar

mengusahakan

optimal.

Pembelajaran

serta

siswa

dalam
untuk

yang

model

menantang
memberikan

pembelajaran

siswa

hasil

rendah

motivasi

dalam

based

dan

siswa,

mentransfer
memahami

9

untuk

mengembangkan

pengetahuan

motivasi

belajar

rendah.

Penelitian

barunya dan bertanggung jawab dalam

Setiyawan

pembelajaran

bahwa motivasi belajar secara signifikan

Problem

mereka

Based

mendorong
evaluasi

yang

dapat

Learning

siswa

sendiri

lakukan.

untuk

melakukan

yang

variabel

menyatakan

mediator

yang

memperkuat pengaruh dari efektivitas

hasil

mengajar dan sarana prasarana pendidikan

belajarnya,

terhadap hasil belajar akuntansi pada

mengembangkan kemampuan siswa untuk

siswa IPS kelas XII SMA Negeri se kota

berpikir

Ponorogo.

maupun

baik terhadap

merupakan

(2013)

proses

kritis

dan

mengembangkan

kemampuan mereka untuk menyesuaikan

Hasil belajar siswa dalam model

dengan pengetahuan baru, memberikan

project

kesemnpatan

perbedaan

bagi

mengaplikasikan

siswa

untuk

jika

learning

dilihat

dari

memiliki
tingkat

yang

motivasi belajarnya. Hasil belajar siswa

nyata,

kelas eksperimen model project based

memudahkan siswa dalam menguasai

learning yang memiliki motivasi tinggi

konsep-konsep

guna

berbeda dengan siswa yang memiliki

memecahkan masalah dunia nyata. Hasil

motivasi belajar sedang dan siswa yang

penelitian

ini

hasil

memiliki motivasi belajar rendah, serta

penelitian

Sumarni

bahwa

siswa yang memiliki motivasi belajar

based

sedang juga berbeda hasil belajarnya

learning untuk siswa yang memiliki

dengan siswa yang memiliki motivasi

motivasi

belajar

tinggi

mendapatkan

belajar rendah. Rata-rata hasil belajar

prestasi

belajar

yang

lebih

baik

siswa yang memiliki motivasi belajar

memiliki

tinggi lebih baik dibandingkan siswa yang

mereka

pengetahuan

based

miliki

pembelajaran

dibandingkan

dalam

yang

dunia

dipelajari

sesuai

dengan

siswa

dengan
(2011)
problem

yang

10

memiliki motivasi belajar sedang, rata-

terintegrasi. Pembelajaran dengan model

rata hasil belajar siswa yang memiliki

project based learning dapat membantu

motivasi

siswa untuk mengembangkan ketrampilan

belajar

dibandingkan

tinggi

siswa

lebih

yang

baik

memiliki

berpikir,

ketrampilan

merancang,

motivasi belajar sedang, dan siswa yang

ketrampilan mengerjakan proyek, serta

memiliki motivasi belajar sedang lebih

memotivasi belajar siswa. Hasil penelitian

baik dari siswa yang memiliki motivasi

ini sesuai dengan pendapat Halawah

belajar rendah. Dalam kegiatan belajar,

(2006),

motivasi

“motivation is an important key for

belajar

penggerak

merupakan

daya

sikap dan perilaku siswa

yang

effective

and

menyatakan

successful

bahwa

learning”.

dalam mengusahakan kemajuan dalam

Motivasi belajar menentukan ketekunan

belajar

yang

belajar (Uno, 2010:28) dalam hal ini

optimal. Siswa yang memiliki motivasi

tampak bahwa motivasi untuk belajar

belajar tinggi memiliki keinginan untuk

menyebabkan seorang siswa tekun belajar,

sukses yang berasal dari dalam diri

sebalinya bila tidak memiliki motivasi

sendiri. Siswa ini akan bekerja keras baik

untuk belajar maka siswa tidak akan tahan

dalam situasi bersaing dengan orang lain

lama

atau dalam keadaan bekerja sendiri.

menunjukkan bahwa siswa yang memiliki

Dalam project based learning, siswa

motivasi rendah memperoleh prestasi

mengalami sendiri dan terlibat langsung

yang rendah. Pembelajaran dengan model

sacara

yang

project based learning dapat membantu

dipelajarinya. Siswa belajar atas dasar

siswa untuk mengembangkan ketrampilan

pengalaman dan minat siswa sendiri serta

berpikir,

dan

mengejar

realistik

dengan

prestasi

obyek

topik dalam kompetensi dasar yang saling

belajar

dan

hasil

ketrampilan

penelitian

merancang,

11

ketrampilan mengerjakan proyek, serta

mempresentasikannya dengan tampilan

memotivasi belajar siswa.

dan penyampaian yang lebih bagus.

Hasil belajar siswa yang memiliki

Sedangkan

dalam

problem

based

motivasi belajar tinggi yang diajar dengan

learning, proses pembelajaran merupakan

model problem based learning dan project

cara untuk memahami materi. Siswa

based learning memiliki perbedaan secara

kurang

signifikan. Rata-rata hasil belajar siswa

mempresentasikan

yang memiliki motivasi belajar tinggi

masalahnya

yang diajar dengan model project based

penelitian

learning lebih baik dibandingkan siswa

penelitian Corner, Timothy et. al. (2013)

yang diajar dengan model problem based

bahwa model project based learning

learning. Dalam project based learning

melibatkan

semua

siswa menyelesaikan rangkaian proyek

pembelajaran

dan

yang dapat terlaksana dengan baik jika

kepercayaan diri dan kemampuan untuk

siswa sudah memiliki pemahaman yang

berpikir. Penelitian lain yang sejalan

bagus atas materi penyusunan rencana

adalah penelitian Insyasiska (2013) bahwa

pemasaran. Siswa yang memiliki motivasi

model

belajar tinggi akan semakin aktif dan

meningkatkan

tertantang dalam mengorganisasi proyek

kemampuan

termasuk dalam mengembangkan dan

koginitif

mempraktikkan

diperkuat

ketrampilan

tertantang
hasil

secara
ini

untuk
pemecahan

kompetitif.

sejalan

dengan

siswa

based

siswa.

dan

Hasil

dengan

siswa

learning

kreativitas
kritis,

hasil

dalam

memberikan

project

Hasil

siswa,

kemampuan
penelitian

pendapat

ini

Halawah

berkomunikasi, Siswa akan berlomba

(2006),

untuk

“motivation is an important key for

menampilkan

pemasaran

(proposal

produk

rencana

usaha)

dan

effective

yang

menyatakan

and

bahwa

successful

12

learning”.Motivasi belajar menentukan

rencana pemasaran. Siswa yang memiliki

ketekunan belajar (Uno, 2010:28) dalam

motivasi belajar sedang akan semakin

hal ini tampak bahwa motivasi untuk

meningkat

motivasi

belajar menyebabkan seorang siswa tekun

tahunya,

serta

belajar, sebalinya bila tidak memiliki

mengorganisasi proyek termasuk dalam

motivasi untuk belajar maka siswa tidak

mengembangkan

akan

hasil

ketrampilan berkomunikasi, Siswa akan

penelitian menunjukkan bahwa siswa

berlomba untuk menampilkan produk

yang

rencana pemasaran (proposal usaha) dan

tahan

lama

memiliki

belajar

dan

motivasi

rendah

memperoleh prestasi yang rendah.
Hasil belajar siswa yang memiliki
motivasi

belajar sedang yang diajar

dan

rasa

tertantang

dan

ingin
untuk

mempraktikkan

mempresentasikannya dengan tampilan
dan penyampaian yang lebih bagus.
Sedangkan

dalam

problem

based

dengan model problem based learning

learning, proses pembelajaran merupakan

dan project based learning memiliki

cara untuk memahami materi. Siswa

perbedaan secara signifikan. Rata-rata

kurang

hasil belajar untuk siswa yang memiliki

mempresentasikan

motivasi sedang dalam model project

masalahnya

based learning lebih baik dibandingkan

penelitian ini

dengan yang diajar dengan model problem

Corner, Timothy et. al. (2013) bahwa

based learning . Dalam project based

model project based learning melibatkan

learning siswa menyelesaikan rangkaian

semua siswa dalam pembelajaran dan

proyek yang dapat terlaksana dengan baik

memberikan siswa kepercayaan diri dan

jika siswa sudah memiliki pemahaman

kemampuan untuk berpikir. Penelitian lain

yang bagus atas materi penyusunan

adalah penelitian Insyasiska (2013), yang

tertantang

secara

hasil

untuk
pemecahan

kompetitif.

Hasil

sejalan dengan penelitian

13

menyatakan bahwa model project based

rendah kurang memiliki semangat dalam

learning meningkatkan kreativitas siswa,

mengikuti

kemampuan

kemampuan

dengan pengerjaan proyek yang jelas

koginitif siswa. Hasil penelitian tersebut

membutuhkan tahapan dan sarana yang

didukung oleh pendapat Halawah (2006),

lebih

yang menyatakan bahwa “motivation is

motivasi belajar rendah bisa diajar dengan

an

model problem based learning maupun

kritis,

important

successful

dan

key for

effective

learning”.Motivasi

menentukan

ketekunan

belajar

and

belajar
(Uno,

banyak.

project

kondisinya.
diperkuat

motivasi

(2006),

belajar

menyebabkan

Siswa

based

2010:28) dalam hal ini tampak bahwa
untuk

pembelajaran

dengan

pula

yang memiliki

learning

Hasil

yang

begitu

tergantung

penelitian

tersebut

pendapat

Halawah

menyatakan

bahwa

seorang siswa tekun belajar, sebalinya bila

“motivation is an important key for

tidak memiliki motivasi untuk belajar

effective

maka siswa tidak akan tahan lama belajar

Motivasi belajar menentukan ketekunan

dan hasil penelitian menunjukkan bahwa

belajar (Uno, 2010:28) dalam hal ini

siswa yang memiliki motivasi rendah

tampak bahwa motivasi untuk belajar

memperoleh prestasi yang rendah.

menyebabkan seorang siswa tekun belajar,

and

successful

learning”.

Dalam hasil analisis uji post hoc

sebalinya bila tidak memiliki motivasi

diketahui bahwa tidak ada perbedaan

untuk belajar maka siswa tidak akan tahan

secara signifikan atas hasil belajar siswa

lama

yang memiliki motivasi belajar rendah

menunjukkan bahwa siswa yang memiliki

baik dalam model problem based learning

motivasi rendah memperoleh prestasi

dan project based learning. Hal tersebut

yang rendah. Hasil penelitian ini sejalan

dikarenakan siswa yang memiliki motivasi

dengan hasil penelitian Sumarni (2011)

belajar

dan

hasil

penelitian

14

yang menyatakan bahwa siswa yang

secara

belajar dengan problem based learning

pembelajaran yang inovatif dapat efektif

bermotivasi rendah tidak lebih baik

dilaksanakan bila siswa juga memiliki

dibandingkan dengan siswa yang belajar

gairah dan dorongan untuk mengikuti

dengan model konvensional bermotivasi

semua proses pembelajaran, sehingga

rendah.

guru saat memberikan pembelajaran harus

bersama-sama.

Model

Penelitian ini menunjukkan bahwa

selalu memotivasi siswa untuk belajar.

siswa yang memiliki motivasi belajar

Hal tersebut sesuai dengan pendapat

tinggi, sedang, dan rendah memiliki hasil

Trianto (2007: 33) yang menyatakan

belajar yang berbeda di setiap kelas

bahwa motivasi dan metode modeling

eksperimen. Hal tersebut menunjukkan

berimplikasi terhadap prestasi belajar

bahwa

siswa. Hasil penelitian Linamik (2010)

terdapat

interaksi

dalam

penggunaan model pembelajaran dengan

pembelajaran

motivasi belajar dalam meningkatkan

melalui

hasil belajar siswa. Model pembelajaran

meningkatkan motivasi belajar dan hasil

mempengaruhi

belajar siswa kelas VIIA SMP Negeri I

motivasi

belajar

hasil

belajar

mempengaruhi

siswa,
hasil

berdasarkan

kooperatif

Pasuruan.

Asri

STAD

(20110

masalah
dapat

mmenyatakan

belajar siswa, serta model pembelalaran

bahwa terdapat perbedaan hasil belajar

dan motivasi belajar secara bersama-sama

yang signifikan antara kelompok siswa

mempengaruhi hasil belajar siswa. Hasil

yang memiliki motivasi berprestasi tinggi

belajar siswa tidak hanya dipengaruhi oleh

dengan siswa yang memiliki morivasi

model

berprestasi rendah, serta terdapat interaksi

pembelajaran

saja

atau

oleh

motivasi belajar saja, namun kedua-

yang

duanya sangat mempengaruhi hasil belajar

model pembelajaran kooperatif (jigsaw

signifikan

antara

implementasi

15

motivasi

yang memiliki motivasi belajar tinggi

berprestasi tinggi dan rendah terhadap

lebih baik dibandingkan dengan siswa

hasil belajar. Penelitian lain yang sejalan

yang memiliki motivasi sedang dan

adalah penelitian Sumarni (2011) yang

rendah. Hasil belajar siswa yang memiliki

menyatakan bahwa ada interaksi antara

motivasi sedang lebih baik dibandingkan

model

based

dengan siswa yang memiliki motivasi

learning dan konvensional) dan motivasi

belajar rendah. Terdapat perbedaan hasil

belajar siswa.

belajar

dan

TGT)

dengan

pembelajaran

tingkat

(problem

mata

pelajaran

perencanaan

pemasaran dengan model problem based

KESIMPULAN DAN SARAN
learning antara siswa yang memiliki

Kesimpulan

motivasi belajar tinggi, sedang, dan

Terdapat perbedaan hasil belajar
mata pelajaran Perencanaan Pemasaran
antara siswa dalam pembelajaran dengan
model Problem Based Learning dan siswa
dalam

pembelajaran

dengan

model

Project Based Learning . Hasil belajar

siswa yang diajar dengan model project
based learning lebih baik dibandingkan

dengan siswa yang diajar dengan model
problem

based

learning.

Terdapat

perbedaan hasil belajar mata pelajaran
Perencanaan

Pemasaran

dilihat

dari

tingkat motivasi belajarnya. Hasil belajar
siswa dalam dua model pembelajaran

rendah. Hasil belajar siswa yang memiliki
motivasi

belajar

tinggi

lebih

baik

dibandingkan dengan siswa yang memiliki
motivasi sedang dan rendah. Hasil belajar
siswa

dalam

model

problem

based

learning yang memiliki motivasi sedang

lebih baik dibandingkan dengan siswa
yang memiliki motivasi belajar rendah.
Terdapat perbedaan hasil belajar mata
pelajaran perencanaan pemasaran dengan
model project based learning antara siswa
yang memiliki motivasi belajar tinggi,
sedang, dan rendah. Hasil belajar siswa

16

dalam model project based learning yang

pembelajaran dengan motivasi belajar

memiliki motivasi belajar tinggi lebih baik

terhadap

dibandingkan dengan siswa yang memiliki

pembelajaran dan motivasi belajar secara

motivasi sedang dan rendah. Hasil belajar

bersama-sama berpotensi meningkatkan

siswa yang memiliki motivasi sedang

hasil belajar siswa. Model pembelajaran

lebih baik dibandingkan dengan siswa

dapat efektif dilaksanakan apabila siswa

yang memiliki motivasi belajar rendah.

juga memiliki gairah dan dorongan untuk

Ada

mengikuti semua proses pembelajaran,

perbedaan

hasil

belajar

mata

hasil

belajar.

Model

pelajaran Perencanaan Pemasaran antara

sehingga

siswa yang diajar dengan model problem

pembelajaran harus selalu memotivasi

based learning dan model project based

siswa untuk belajar.

guru

saat

memberikan

learning yang dikontrol dengan motivasi

Saran
tinggi. Terdapat perbedaan hasil belajar
Dalam upaya peningkatan kualitas
mata pelajaran Perencanaan Pemasaran
pembelajaran

dan

kemampuan

antara siswa yang diajar dengan model
profesionalnya, guru hendaknya selalu
problem based learning dan model project

berusaha

menerapkan

dan

based learning yang dikontrol dengan

mengembangkan
motivasi

sedang.

Tidak

model-model

Terdapat
pembelajaran

yang

memacu

adanya

perbedaan hasil belajar mata pelajaran
student centered learning sehingga siswa

Perencanaan Pemasaran antara siswa yang
mampu menguasai kompetensi baik dari
diajar dengan model problem based
ranah

afektif,

kognitif,

maupun

learning dan model project based learning

psikomotor. Bagi guru mata pelajaran
yang dikontrol dengan motivasi rendah.
perencanaan
Terdapat

interaksi

antara

pemasaran

bisa

model
menggunakan

model

problem

based

17

learning maupun project based learning

berbeda

dalam mengajarkan kompetensi dasar

menambah wawasan. Diharapkan juga

“Menyusun Rencana Pemasaran”, namun

bagi

akan lebih baik jika menggunakan model

pengembangan dalam penerapan model

dibandingkan

problem based learning dan project based

project

based

learning

dengan

para

problem based learning karena lebih

learning

sesuai dengan karakteristik materinya.

teknologi.

penelitian

peneliti

mengikuti

ini

guna

untuk melakukan

perkembangan

Guru hendaknya dapat mengelola waktu,
DAFTAR RUJUKAN
bahan ajar, dan persiapan yang cukup,
serta perlunya dibangun komitmen yang
kuat dengan siswa demi tercapainya
tujuan pembelajaran.
Hendaknya
memberikan

sekolah
kesempatan

memfasilitasi

guru

mengembangkan

pengajar
berbagai

selalu
dan
dalam
model

pembelajaran yang mendukung scientific
approach

serta

sering

mengadakan

kegiatan yang dapat memacu motivasi
belajar siswa.
Bagi

peneliti

pembelajaran

disarankan melakukan penelitian pada

Agustini.
2011.
Efektifitas
Model
Pembelajaran
Problem
Based
Learning (PBL) dan learning Cycle
5 Fase (LCM) Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Kelas X SMK Negeri
I
Purwosari.
Tesis
Tidak
Diterbitkan. Malang: Universitas
Negeri Malang.
Amirin, M, Tatang. 2011. (Online)
http://tatangmanguny.wordpress.co
m/2011/02/03/taksonomi-bloomversi-baru-2/ . Diakses tanggal 12
April 2014
Anggraini, Dwi Vebriyanti. 2013.
Pengaruh Model Problem Based
Learning
Dilengkapi
Modul,
Motivasi Belajar, dan Kemampuan
Awal Terhadap Hasil Belajar
Pemrograman C+ + Siswa SMK.
Tesis Tidak Diterbitkan. Malang:
Universitas Negeri Malang.
Arifin,
Zainal.
2012.
Penelitian
Pendidikan: Metode dan Paradigma
Baru. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.

kompetensi dasar lain yang mempunyai
karakteristik konten dan subjek yang

Asri, Agung Sri. 2011. Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif (Jigsaw
dan TGT), Motivasi Berprestasi,

18

dan Ketrampilan social Terhadap
hasil Belajar PKn Sekolah Dasar.
Tesis Tidak Diterbitkan. Malang:
Universitas Ngeri Malang.

Bayrak, Karadeniz. Development of a
problem-based teaching material for
science education in a web
environment: the subject of acids
and bases. E-journal dikti. Diakses
12 April 2014
Bellanca, James.
2012. Proyek
Pemelajaran Yang Diperkaya: Jalur
Praktis Menuju Ketrampilan Abad
ke-21. Jakarta: PT. Indeks.
Bender, William, N. 2012. Project Based
Learning:
Differentiating
Instruction for the 21st Century.
Amerika Serikat: Corwin
Budiningsih, C. Asri. 2005. Belajar dan
Pembelajaran.
Jakarta:Rineka
Cipta.
Corner,
Timothy.
Capps,
Daniel.
Crawford, Barbara. Dan Rss,
Robert. 2013. Fossil Finders:
engaging all of your students using
project-based learning . National
Science Teachers Association.
Danarti Ratna. 2014. Perbedaan Hasil
Belajar IPS Model Project Based
Learning Berbasis Outdoor Study
dengan Konvensional pada Siswa
Kelas VII SMP N 2 Ponorogo . Tesis
Tidak
Diterbitkan.
Malang:
Universitas Negeri Malang.
Dasmanjohan.
2010.
Pendidikan
Teknologi
dan
Kejuruan .
Dasmoanjohan’s
Blog.
http://dasmanjohan.wordpress.com/
2010/11/04/pendidikan-teknologidan-kejuruan/ . Diakses 17 April
2014

Dimyati & Mujiono. 2006. Strategi
Belajar dan Mengajar . Bandung:
PT. Rineka Cipta.
Gress, Jeffrey M. 2013. Problem-Based
Learning Approach to Stagecraft . Ejournal dikti.
Hamalik, O. 2009. Proses Belajar
Mengajar . Jakarta: Bumi Aksara
Hickey, Rebecca. 2014. Project-Based
Learning When to Start?. E-journal
dikti. dalam Gale Art, Education,
Humanities & Social Science 2014.
Ibtesam Halawah. 2011. Factors
influencing college students'
motivation to learn from students'
perspective. E-journal dikti.
Irmawati. 2012. Penerapan Model
Pembelajaran
problem
Based
Learning
Untuk Meningkatkan
Kualitas proses Pembelajaran dan
hasil Belajar Ekonomi (Studi pada
Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Geger
Madiun).Tesis Tidak Diterbitkan.
Malang: Universitas Negeri Malang.
Kaiser, Kristina. 2014. Using PBL to
Reach and Teach. E-journal dikti.
Kantiningrum. 2013. Penerapan Problem
Based
Learning
Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa SMP Kelas Olahraga. Tesis
Tidak
Diterbitkan.
Malang:
Universitas Negeri Malang.
Kamdi, waras. 2007. Model-model
Pembelajaran Inovatif. Malang: UM
Press.
Keller, J.M. & Katsuaki. 2004. Learner
and
E-Learning
Design:
A
Multinatelly Validated Process .
Journal of Educational Media .
(Online)29(3):229-238).
(http://pantherfile.uw.edu), Diakses
28 Maret 2014.

19

Klein, Joei I. 2009. Project Based
Learning: Inspiring Moddle School
Students to Engage in Deep and
Active Learning . New York: NYC
Department of Education.
Kurniawati, R. 2011. Penerapan problem
based
Learning
Untuk
meningkatkan Pemahaman Konsep
Aktivitas
Ekonomi
Dalam
pembelajaran IPS Kelas IV SDN
Bareng 5 Malang. Tesis Tidak
Diterbitkan. Malang: Universitas
Negeri Malang.
Hafize Kesera, Dilek Karahoca. 2010.
Designing a project management ecourse by using project based
Learning. Procedia Social and
Behavioral Sciences : 5744 – 5754.
Deva. 2013. Teori Belajar
Konstruktivistik. (Online)
http://devamelodica.com/teoribelajar-konstruktivistik/. Diakses 12
Oktober 2014.
Lesch , Shirley , dan Brown, George.
learning
outcomes
learning
achieved by the end of a course or
program knowledge – skills –
attitudes.
(Online)
http://liad.gbrownc.on.ca/programs/I
nsAdult/currlo.htm. Diakses 12
April 2014
Linamik. 2010. Penerapan Pembelajaran
Berdasarkan
Masalah
Melalui
Pembelajaran Kooperatif STAD
Untuk meningkatkan Motivasi dan
hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas
VII SMP Negeri I Pasuruan. Tesis
Tidak
Diterbitkan.
Malang:
Universitas Negeri Malang.
McCelland, D.C. Atkinson, JW., Clark,
R., & Lowell, El. 1967. The
Achivement Motive . New York:
Appleton Century Croft.

Mintarti, S.U.2009. Pengembangan Model
Pembelajaran Pada Mata Pelajaran
Akunatnsi
di
SMK
Dengan
pendekatan
Kontekstual
dan
Syrategi Problem Based Learning .
Disertasi.
Malang:
Universitas
Negeri Malang.
Nur, M. 2011. Pembelajaran Berdasarkan
Masalah. Surabaya: PSMS Unesa.
Nursamsu. 2013. Efektifitas Penerapan
Model
Pembelajaran
Problem
Based Learning (PBL) dan Jigsaw
Terhadap Hasil Belajar Ditinjau
Dari
Motivasi.
Tesis
Tidak
Diterbitkan. Malang: Universitas
Negeri Malang.
Panjaitan,B. 2009. Efektifitas
Pembelajaran. (Online).
http://sambasalim.com/pendidikan/k
onsep-efektivitas-pembelajaran.html
(Diakses 9 Nopember 2014).
Permendikbud No.
Tentang
Standar
Kemdikbud.

65 Tahun 2013
Proses.
Jakarta:

Permendikbud No. 66 Tahun 2013
Tentang Standar Penilaian . 2013.
Jakarta: Kemdikbud.
Permendikbud No. 81a Tahun 2013
Tentang Implementasi Kurikulum.
Jakarta: Kemdikbud.

Kemdikbud.
2013.
Pelatihan
Pendampingan Kurikulum 2013 .
Jakarta: Kemdikbud.
Pribawati, Meta. 2013. Keefektifan
Penerapan Metode Pembelajaran
Kooperatif Think Pair Share (TP S)
dan Problem Posing (PP) Terhadap
Keaktifan dan Hasil Belajar
Pelajaran Ekonomi. Tesis Tidak
Diterbitkan. Malang Universitas
Negeri Malang.

20

Purwanto, E. 2005. Evaluasi Proses dan
Hasil
Dalam
Pembelajaran .
Malang: Universitas Negeri Malang.

Sugiyono.
2013.
Statistika
Untuk
Penelitian.
Bandung:
Penerbit
Alfabeta.

Pusat Pengembangan Tenaga
Kependidikan. 2013. Pelatihan
Pendampingan Kurikulum 2013Pendekatan dan Strategi
Pembelajaran. Jakarta:Kemdikbud.

Sumarjono. 2012. Pengaruh Model
Pembelajaran Berbasis Masalah
Terhadap
Penguasaan
Konsep
Fisika Ditinjau Dari Ketrampilan
Generik Sains Mahasiswa Calon
Guru IPA FMIPA Universitas
Negeri Malang. Tesis Tidak
Diterbitkan. Malang: Universitas
Negeri Malang.

Rais, Muh. 2010. Model Project Based
Learning sebagai Upaya
Meningkatkan Prestasi Akademik
Mahasiswa. (Online),
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.
php/JPP/article/viewfile/129/123,
diakses 5 April 2014.
Rosyidi, Mushawir. 2014. Pengaruh
Metode Pembelajaran dan Motivasi
Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Pada Mata Pelajaran Ekonomi
siswa Kelas X di SMA Negeri I
Pringgasela .
Tesis
Tidak
Diterbitkan. Malang: Universitas
Negeri Malang.
Santoso, Singgih. 2012. Panduan Lengkap
SPSS 20. Jakarta: PT. Gramedia.
Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar . Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Setiyawan, Budhi. 2013. Pengaruh
Efektifitas Mengajar dan Sarana
Prasarana Pendidikan Terhadap
Hasil Belajar akuntansi Yang
Dimediasi Motivasi Belajar. Tesis
Tidak
Diterbitkan.
Malang;
Universitas Negeri Malang.
Soekatno, Giri, A., R.2013. (Online)
http://id.wikipedia.org/wiki/Taksono
mi_Bloom. Diakses 7 April 2014
Sudjana, Nana. 2011. Dasar-Dasar
Proses Belajar Mengajar . Bandung:
Sinar Baru Algesindo.

Sumarni. 2011. Pengaruh Penerapan
Model Problem Based Learning
terhadap Prestasi Belajar Fisika
Ditinjai dari Motivasi pada Siswa
Kelas X SMK N 3 Boyolangu
Tulungagung.
Tesis
Tidak
Diterbitkan. Malang: Universitas
Negeri Malang.
Susanawati, Eny. 2013. Pengaruh Strategi
Project Based Learning Dengan
Thinkquest Terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Fisika Siswa SMA
Negeri I Kraksaan . Tesis Tidak
Diterbitkan. Malang: Universitas
Negeri Malang.
Suzie Boss. 2012. The challenge assessing
of project-based learning: on the
heels of Common Core State
Standards, administrators begin
assessing critical thinking and
content mastery. E-journal dikti.
www.emediausa.com.
Trianto.2007.
Model
Pembelajaran
Terpadu dalam Teori dan Praktek.
Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Suharsaputra. 2013. (Online) Makna
Manajemen.
Uharsputra.wordpress.com/materi/.
Diakses tanggal 3 Maret 2014.
Universitas Negeri Malang. 2013.
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

21

Edisi kelima . Malang: universitas
Negeri Malang.

Wahyuni, E.N. 2009. Motivasi dalam
Pembelajaran. Malang: Universitas
Islam Negeri Malang Press.
Waras Kamdi. 2007. Pembelajaran
Berbasis Proyek: Model Potensial
untuk
Peningkatan
Mutu Pembelajaran .2007.
Jurnal.http://Blogroll.
Wolk, Steven 2014
Project-based
learning: pursuits with a purpose
dalam
Gale
Art,
Education,
Humanities & Social Science 2014 .
Web. 7 Mar. 2014. (Online)
http://www.ascd.org. Diakses 19
April 2014
Yoesoef, A. 2011. Keefektifan Model
Pembelajaran
Problem
Based
Learning
(PBL)
Terhadap
Pemahaman Konsep Fisika Siswa
Kelas X SMA Negeri 2 Kediri. Tesis
Tidak
Diterbitkan.
Malang:
Universitas Negeri Malang.
Yudiernawati, Atti. 2006. Pengaruh
Interaktif Strategi Pembelajaran
Problem Based Learning dan
Konvensional Serta Gaya Belajar
terhadap Hasil Belajar Mata Kuliah
Klinik
keperawatan
Pada
Mahasiswa
Program
Studi
Keperawatan Politeknik Kesehatan
Malang. Tesis tidak Dipublikasikan.
Malang: Universitas Negeri Malang.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA KONTEN SHAPE AND SPACE BERDASARKAN MODEL RASCH

69 778 11

EFEKTIVITAS FISIOTERAPI DADA TERHADAP PENGELUARAN SEKRET PADA BRONKITIS KRONIS DI RUMAH SAKIT PARU BATU

22 163 24

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA EMPIRIS PADA PASIEN RAWAT INAP PATAH TULANG TERTUTUP (Closed Fracture) (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

11 138 24

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

OPTIMASI FORMULASI dan UJI EFEKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN KRIM EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L) dalam BASIS VANISHING CREAM (Emulgator Asam Stearat, TEA, Tween 80, dan Span 20)

97 464 23

STUDI PENGGUNAAN ACE-INHIBITOR PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)

15 136 28

STUDI PENGGUNAAN ANTITOKSOPLASMOSIS PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN TOKSOPLASMOSIS SEREBRAL (Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

13 158 25

UJI EFEKTIVITAS BENZALKONIUM KLORIDA KONSENTRASI 0,001% DENGAN pH 5 (Terhadap Aktivitas Bakteri Staphylococcus aureus)

10 193 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

EFEKTIVITAS PENGAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA LAGU BAGI SISWA PROGRAM EARLY LEARNERS DI EF ENGLISH FIRST NUSANTARA JEMBER

10 152 10