PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INT (1)

e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015)
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF IPA DENGAN MODEL
ADDIE UNTUK KELAS IV SD NEGERI 1 GOBLEG
Gede Agus Febrianto1, Ign. I Wayan Suwatra2, I Made Tegeh3
1,2,3

Jurusan Teknologi Pendidikan
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {gedeagusfebrianto@gmail.com1, wayansuwatra@yahoo.co.id2,
imadetegehderana@yahoo.com3}

Abstrak
Tujuan penelitian pengembangan ini adalah untuk:(1) mendeskripsikan
desain pengembangan multimedia pembelajaran interaktif, (2) menguji
validitas hasil pengembangan multimedia pembelajaran interaktifIPA untuk
siswa kelas IVSD, dan (3) mengetahui efektivitas penggunaan
pengembangan multimedia pembelajaran interaktif terhadap hasil belajar IPA
siswa kelas IVSD. Jenis penelitian pengembangan ini, menggunakan

modelADDIE. Data deskripsi desain produk pengembangan dikumpulkan
dengan kuesioner yang selanjutnya dianalisis dengan teknik deskriptif
kualitatif, kuantitatif, dan statistik inferensial.Subjek uji coba seorang ahli isi
mata pelajaran, seorang ahli media pembelajaran, seorang ahli desain
pembelajaran, tiga siswa untuk uji perorangan, dua belas siswa untuk uji
kelompok kecil serta tiga puluh siswa untuk uji lapangan. Uji efektivitas pada
multimedia pembelajaran interaktif ini menggunakan uji t berkorelasiHasil
penelitian menunjukan (1)desain pengembangan multimedia pembelajaran
interaktif ini meliputi:(a) pencatatan dokumen, (b) mengembangkan
Flowchart, (c) mengembangkan Storyboard. (2) tahap validitas dilakukan uji
ahli isi mata pelajaran berada pada kualifikasi sangat baik (persentase=
94%), uji ahli media berada pada kualifikasisangat baik (persentase= 84%),
uji ahli desain berada pada kualifikasi sangat baik (persentase= 90%), uji
coba perorangan berada pada kualifikasi sangat baik (persentase= 91,3%),
uji kelompok kecil berada pada kualifikasibaik (persentase= 89,3%), danuji
lapangan berada pada kualifikasi sangat baik (persentase= 90,7%) serta(3)
uji efektifitas t hitung (6, 85) lebih besar dari t tabel (2,000) menunjukan
perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara sebelum dan sesudah
menggunakan multimedia pembelajaran interaktif pada siswa di SDN 1
Gobleg.


Kata kunci: multimediapembelajaran interaktif, ADDIE

e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015)

PENDAHULUAN
Teknologi Pembelajaran adalah studi
dan etika praktik untuk memfasilitasi
pembelajaran dan meningkatkan kinerja
melalui penciptaan, penggunaan, dan
pengaturan proses dan sumber daya
teknologi (AECT, 2004).Dalam proses
pembelajaran
pada
era
sekarang
hendaknya sudah memanfaat teknologi
untuk membantu dan memfasilitasi siswa
di dalam belajar. Salah satu contoh

pemanfaatan teknologi di dalam sebuah
pembelajaran
adalah
dengan
menggunakan
media
pembelajaran,
karena sebuah media sangat berperan
penting dalam proses penyampaian
informasi ke peserta didik agar dapat
dipahami dengan baik.
Dari kelima kawasan teknologi
pendidikan,
mulai
dari
desain,
pengembangan,
pengelolaan,
pemanfaatan dan evaluasi, sebenarnya
semua mampu menawarkan solusi

permasalahan
dalam
proses
pembelajaran. Dari kelima kawasan
teknologi pendidikan, penulis memakai
kawasan
pengembangan
sebagai
terobosan untuk mengatasi permasalahan
pendidikan di SD Negeri 1 Gobleg kelas
IV.
Proses
pembelajaran
pada
hakekatnya adalah proses komunikasi,
yaitu proses penyampaian pesan dari
sumber pesan melalui saluran atau media
tertentu ke penerima pesan (Sadiman,
dkk, 2005). Media berasal dari bahasa
latin dan merupakan bentuk jamak dari

kata medium yang secara harfiah berarti
perantara atau pengantar. Media adalah
perantara atau pengantar pesan dari
pengirim ke penerima pesan (Sadiman,
dkk, 2005).
Proses pembelajaran yang terjadi di
sebagian besar sekolah selama ini
cenderung pada pembelajaran berpusat

pada guru (teacher oriented). Guru
menyampaikan materi pelajaran dengan
menggunakan
metode
ceramah
sementara siswa mencatatnya pada buku
catatan. Pengajaran dianggap sebagai
proses penyampaian fakta-fakta kepada
siswa. Siswa dianggap berhasil dalam
belajar apabila mampu mengingat banyak
fakta, dan mampu menyampaikan kembali

fakta-fakta tersebut kepada orang lain
atau menggunakannya untuk menjawab
soal-soal dalam ujian.
Salah satu sekolah yang proses
pembelajaran berpusat pada guru adalah
SD Negeri 1 Gobleg, khususnya pada
mata pelajaran IPA kelas IV. Berdasarkan
hasil observasi lapangan yang dilakukan
di SD Negeri 1Gobleg, SD Negeri 1Gobleg
sudah tersedia prasarana dan sarana
yang mendukung digunakannya sebuah
multimedia
pembelajaran,
yaitu
tersedianya Lab komputer dan 4 LCD,
namun belum dimanfaatkan secara
maksimal dengan menggunakan sebuah
multimedia pembelajaran dalam proses
pembelajaran. Berdasarkan wawancara
dengan guru mata pelajaran IPA kelas IV

yaitu Nyoman Yonny Damayanto S.Pd.SD
pada tanggal 8 Oktober 2014 proses
pembelajaran IPA sangat sulit di jelaskan
secara
maksimal
dalam
waktu
pembelajaran yang begitu singkat dan
berdasarkan dokumen daftar nilai yang
penulis lihat, rata-rata nilai siswa pada
mata pelajaran IPA adalah 67,25 dan dari
30 siswa kelas IV 24 orang yang nilainya
kurang dari KKM, yaitu kurang dari 72.
Dari hasil wawancara tersebut
diperoleh informasi bahwa penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran masih
tergolong rendah, dimana masih ada
beberapa siswa yang nilainya dibawah
KKM dengan perolehan nilai rata-rata 70,
sedangkan KKM yang ditentukan oleh

sekolah adalah 75. Rendahnya hasil

e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015)
belajar IPA siswa juga dipengaruhi oleh
berbagai faktor, diantaranya guru masih
sulit menentukan model pembelajaran
yang tepat digunakan dalam proses
pembelajaran. Untuk itu dibutuhkan media
pembelajaran yang membuat peran siswa
menjadi aktif, sehingga dapat membuat
siswa mudah menyerap materi dalam
pembelajaran IPA.Salah satu contoh
media yang nantinya digunakan dalam
penelitian
ini
adalah
Multimedia
Pembelajaran.Media ini menggabungkan
dan mensenergikan semua media yang

terdiri dari teks, grafis, foto, video,
animasi, musik, dan interaktivitas yang
diprogram
berdasarkan
teori
pembelajaran.
Keuntungan
menggunakan
multimedia
pembelajaran
adalah
memungkinkan siswa untuk belajar
mandiri,
interaktivitas
yang
tinggi,
meningkatkan tingkat ingatan, serta lebih
efisien
dan
efektif.

Penggunaan
multimedia pembelajaran dalam proses
pembelajaran
dapat
meningkatkan
efisiensi, meningkatkan minat belajar,
memfasilitasi belajar aktif, memfasilitasi
belajar eksperimental, konsisten dengan
belajar yang berpusat pada siswa dan
memandu untuk belajar lebih baik,
sehingga dapat meningkatkat hasil belajar.
Tujuan
pembuatanmultimedia
pembelajaran untuk mata pelajaran IPA ini
adalah sebagai suplemen pembelajaran
yang diharapkan dapat membantu guru
dalam
menyampaikan
materi
pembelajaran, sehingga siswa pun akan

lebih
memahami
dalam
mengikuti
pembelajaran.
Dari pemaparan di atas, maka dilakukan
penelitian pengembangan dengan judul
“Multimedia Pembelajaran dengan Model
ADDIE Pada Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam Kelas IV Semester
Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 Di SD
N 1 Gobleg Singaraja”.

Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut, maka adapun permasalahan
yang muncul untuk dijadikan dasar pada
penelitian pengembangan ini adalah
sebagai berikut. (1) Bagaimanakah desain
multimedia pembelajaran dengan model
ADDIE untuk meningkatkan hasil belajar
IPA pada siswa kelas IV semester ganjil
tahun pelajaran 2013/2014 SDN 1
Gobleg? (2) Bagaimanakah validitas hasil
media multimedia pembelajaran dengan
model ADDIE untuk meningkatkan hasil
belajar IPA pada siswa kelas IV semester
ganjil tahun pelajaran 2013/2014 SDN 1
Gobleg, menurut review ahli, uji coba
perorangan, uji coba kelompok kecil dan
uji coba lapangan?(3) Bagaimanakah
efektivitas penggunaan media multimedia
pembelajaran dengan model ADDIE
terhadap hasil belajar siswa kelas IV
semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014
di SDNegeri 1 Gobleg?.
Tujuan
yang
diharapkan
dari
penelitian pengembangan ini adalahuntuk
(1)
Mendeskripsikan
desain
pengembangan
media
pembelajaran
dalam bentuk multimedia dengan model
ADDIE untuk meningkatkan hasil belajar
mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV
semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014
di SD Negeri 1 Gobleg. (2) Menguji
validitas hasil pengembangan media
pembelajaran dalam bentuk multimedia
dengan model ADDIE untuk meningkatkan
hasil belajar mata pelajaran IPA pada
siswa kelas IV semester ganjil tahun
pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 1
Gobleg, menurut review ahli, uji coba
perorangan, uji coba kelompok kecil dan
uji coba lapangan. (3) Mengetahui
efektivitas
penggunaan
multimedia
dengan model ADDIE terhadap hasil
belajar IPA siswa kelas IV semester ganjil
di SD Negeri 1 Gobleg.

e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015)
METODE
Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian pengembangan. Model
pengembangan yang digunakan dalam
pengembangan multimediapembelajaran
interaktif ini adalah modelADDIE. Model
ADDIE merupakan salah satu model
desain pembelajaran sistematik.Model ini
memiliki lima tahapan yaitu analyze,
design, development, implementation,
evaluation.
Penelitian ini menggunakan tiga
metode pengumpulan data yaitu (1)
metode pencatatan dokumen, (2) metode
kuesioner dan (3) metode tes.
Menurut Agung (2012) “metode
pencatatan dokumen adalah metode
pengumpulan
data
dengan
cara
mengumpulkan segala macam dokumen
dan
melakukan
pencatatan
secara
sistematis”. Pada penelitian ini pencatatan
dokumen dilakukan dengan membuat
laporan tentang tahap-tahap yang telah
dilakukan dalam mengembangkan produk
multimedia
pembelajaran
yang
interaktif.Pada penelitian ini, metode
pencatatan
dokumen
menggunakan
instrumen pengumpulan data berupa
agenda kerja.Hasil dari agenda kerja
adalah laporan pengembangan produk.
Metode kuesioner merupakan cara
memperoleh atau mengumpulkan data
dengan
mengirimkan
suatu
daftar
pertanyaan kepada responden/subyek
penelitian. Metode kuesioner ini digunakan
untuk mengukur kelayakan produk yang
telah dibuat baik itu pada evaluasi (Expert
Judgement) dari para ahli isi bidang studi
atau mata pelajaran, ahli desain
pembelajaran, ahli media pembelajaran
dan siswa saat uji coba perorangan,
kelompok dan lapangan.
Efektivitas penggunaan multimedia
pembelajaran interaktif dapat diukur
dengan menggunakan metode tes.
Metode tes tertulis merupakan cara untuk

mengetahui pengetahuan, ketrampilan,
intelegensi atau kemampuan yang dimiliki
oleh
siswa
dengan
menggunakan
pertanyaan yang berupa tes objektif.
Metode tes tertulis ini dilakukan dilakukan
dengan carapre-test dan post-test untuk
mengukur pengetahuan siswa sebelum
dan sesudah menggunakan multimedia
pembelajaran
interaktif
dengan
menggunakan soal-soal pilihan ganda.
Instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian
pengembangan ini berupa (1) laporan
pengembangan produk, (2) lembar
kuesioner dan (3) soal tes pilihan ganda.
Laporan pencatatan dokumen dalam
bentuk atau format perkembangan produk,
digunakan untuk mengumpulkan data
tentang desain pengembangan produk
mulai dari tahap analisis hingga desain.
Lembar
kuesioner
(angket),
digunakan untuk mengumpulkan data
hasil evaluasi (expert judgement) dari ahli
isi bidang studi atau mata pelajaran, ahli
desain dan ahli media pembelajaran,
siswa saat uji coba perorangan, kelompok,
dan lapangan.
Soal tes pilihan ganda digunakan
untuk mengumpulkan data nilai hasil
belajar siswa sebelum dan sesudah
menggunakan
media.Tujuan
mengumpulkan data nilai siswa, agar
dapat mengetahui tingkat efektivitas
penggunaan
produk
multimedia
pembelajaran
interaktif
terhadap
peningkatan hasil belajar yang dilakukan
dengan cara menggunakan uji t untuk
sampel berkorelasi.
Dalam penelitian pengembangan ini
digunakan tiga teknik analisis data, yaitu
(1) teknik analisis deskriptif kualitatif, (2)
teknik analisis deskriptif kuantitatif dan (3)
teknik analisis statistik inferensial.
Analisis
deskriptif
kuantitatif
digunakan untuk mengolah data yang

e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015)
diperoleh melalui angket dalam bentuk
skor.
Analisis deskriptif kualitatif dilakukan
dengan mengelompokkan informasi dari
data kualitatif yang berupa masukan,
tanggapan, kritik dan saran perbaikan
yang terdapat pada angket. Hasil analisis
ini kemudian digunakan untuk merevisi
produk yang dikembangkan.
Analisis statistik inferensial digunakan
untuk mengetahui tingkat keefektivan
produk terhadap hasil belajar IPA pada
siswa kelas IVSD Negeri 1 Gobleg,
sebelum dan sesudah menggunakan
produk
pengembangan
multimedia
pembelajaran interaktif.Data uji coba
kelompok sasaran dikumpulkan dengan
menggunakan pre-test dan post-test
terhadap materi pokok yang diuji cobakan.
Hasil pre-test dan post-test kemudian
dianalisis menggunakan
uji t untuk
mengetahui perbedan antara hasil pre-test
dan
post-test.
Pengujian
hipotesis
digunakan uji t berkorelasi dengan
penghitungan
manual
menggunakan
perangkat lunak microsoft excel. Sebelum
melakukan uji hipotesis (uji t berkorelasi)
dilakukan uji prasyarat (normalitas dan
homogenitas).

HASIL DAN PEMBAHASAN
Desain pengembangan multimedia
pembelajaran interaktif telah dilakukan
dengan metode pencatatan dokumen.
Pencatatan dokumen dilakukan dengan
mencatat
tahap-tahap
yang
telah
dilakukan sesuai dengan model ADDIE.
Tahap 1 Analisis (Analyze), Dari hasil
wawancara dengan guru IPA kelas IVSD
Negeri 1 Gobleg yaitu Nyoman Yonny
Damayanto S.Pd.SD,yang dilakukan pada
hariRabu, 8oktober 2014. diketahui bahwa
lingkungan sekolah mulai dari ruang
belajar ada yang sudah dilengkapi dengan
fasilitas yang cukup memadai yaitu

fasilitas WIFI LAN, LCD dan laptop dalam
mendukung
proses
pembelajaran
menggunakan media. Sehingga, siswa
lebih antusias mengikuti pembelajaran
dengan
menggunakan
media
pembelajaran.
Tahap 2 Perancangan (Design), Pada
tahap
desain
ini
membuat
storyboard.Storyboard ini dibuat sebagai
gambaran
isi
dari
multimedia
pembelajaran interaktif yang akan dibuat
Tahap
3
Pengembangan(Development), Kegiatan
pada tahap ini yaitu pengumpulan bahan
(materi
pelajaran,
gambar-gambar
pendukung,
pemrograman,
animasi,
pengetikan, dan lain-lain). Kegiatan ini
merupakan
perakitan
media/penggabungan
seluruh
bahan
seperti materi pelajaran, gambar, animasi,
pemrograman, teks, audio, video serta
dengan
bantuan
software
Adobe
Dreamweaver dan Flash 8, Adobe
Photoshop CS 3, serta software
pendukung lainnyayang digunakan untuk
menjalankan
media
multimedia
pembelajaran interaktif menjadi media
yang
utuh.Pada
tahap
produksi
pengembang juga membuat desain cover
CD multimediapembelajaran interaktif.
Tahap
4
Implementasi(implementation),Pada tahap
ini, multimedia pembelajaran interaktif
diterapkan pada siswa kelas IVB untuk uji
validasi produk dan pada siswa kelas IVA
untuk uji efektivitas produk di SD Negeri 1
Gobleg.
Tahap 5 Evaluasi (Evaluation), Pada
tahap evaluasi telah dilakukan penilaian
media berdasarkan evaluasi formatif dan
evaluasi
sumatif.
Evaluasi
formatif
dilakukan untuk memperbaiki produk yang
dihasilkan dengan uji coba perorangan, uji
coba kelompok kecil dan uji coba
lapangan. Sedangkan evaluasi sumatif
dilakukan untuk mengetahui efektivitas

e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015)
produk terhadap hasil belajar siswa
dengan cara memberikan pretest dan
posttest.
Produk ini telah melewati tahap uji ahli
yaitu: (1) uji ahli isi mata pelajaran yang
memperoleh skor 94% yang berada pada
kualifikasi sangat baik,Adapun komentar
dari ahli isi yaitu berdasarkan hasil uji
terhadap produk multimedia pembelajaran
interaktif yang dirancang, sudah sangat
baik dan dinilai dapat menunjang
pembelajaran
bagi
guru-guru
menyesuaikan dengan adaptasi kurikulum
2013 terlebih lagi penguasaan di bidang IT
nya. maka dapat dikatakan bahwa media
presentasi multimedia interaktif yang
dikembangkan ini layak dipakai sebagai
media/fasilitas yang digunakan dalam
proses pembelajaran. (2)uji ahli desain
pembelajaran yang memperoleh skor 90%
yang berada pada kualifikasi sangat baik.
Ahli desain juga memberikan saran
perbaikan sebagai berikut: Agar diberikan
penomoran di halaman indikator.Dan (3)
uji ahli media pembelajaran yang
memperoleh skor 84% yang berada pada
kualifikasi
baik.
Ahli
media
juga
memberikan saran perbaikan sebagai
berikut: (1) Petunjuk penggunaan pada
cover CD agar diperbaiki.
Setelah produk tersebut direvisi
sesuai saran dan masukan dari para ahli,
maka produk tersebut dapat diuji cobakan
ke siswa. Uji coba yang dilakukan yaitu (1)
uji coba perorangan, (2) uji coba kelompok
kecil, (3) uji coba lapangan.
Uji coba yang dilakukan pertama yaitu
uji coba perorangan dengan jumlah
responden sebanyak 3 orang dengan 1
siswa berprestasi belajar tinggi, 1 siswa
berprestasi belajar sedang, dan 1 siswa
berprestasi belajar rendah.Dari analisis
data dan analisis komentar yang diberikan
responden saat uji coba perorangan,
diperoleh persentase jawaban siswa untuk

tiap komponen penilaian adalah 91,3%
dan berada pada kualifikasi sangat baik.
Pada uji coba kelompok kecil, subjek
coba dalam penelitian ini adalah siswa
kelas VSD Negeri 1 Gobleg sebanyak 12
(dua belas) siswa. Siswa tersebut terdiri
dari empat orang dengan prestasi belajar
tinggi, empat orang dengan prestasi
belajar sedang dan empat orang siswa
dengan prestasi belajar rendah. Dari data
yang
diperoleh, persentase
tingkat
pencapaian multimedia pembelajaran
mandiri pada saat uji coba kelompok kecil
memperoleh nilai sebesar 90,8% dan
berada pada kualifikasi sangat baik.
Media
berupa
multimedia
pembelajaran interaktif ini ditayangkan
kepada 30 orang siswa di kelas IV dan
langsung memberikan penilaian melalui
angket yang sudah disediakan.Dari data
yang
diperoleh, persentase
tingkat
pencapaian multimedia pembelajaran
mandiri pada saat uji coba lapangan
memperoleh nilai sebesar 90,7% dan
berada pada kualifikasi sangat baik.
Efektivitas
produk
pengembanganmultimediapembelajaran
interaktif IPAtelah dilakukan dengan
metode tes. Dalam penelitian ini di ukur
dengan memberikan lembar soal pilihan
ganda terhadap 30 orang peserta didik
kelas IVSD Negeri 1 Gobleg melalui
pretest dan posttest. Nilai rata-rata pretest
sebesar 58,17 dan nilai rata-rata posttest
sebesar 81,50. Berdasarkan nilai pretest
dan posttest 30 siswa tersebut, maka
dilakukan uji-t untuk sampel berkolerasi
secara manual. Sebelum pengujian
hipotesis penelitian, terlebih dahulu
dilakukan uji normalitas sebaran data dan
homogenitas varians.
Setelah
dilakukan
penghitungan
secara manual diperoleh hasil t hitung
sebesar 6,85. Kemudian harga t hitung
dibandingkan dengan harga t pada tabel
dengan db = n1 + n2 – 2 = 30 + 30 – 2 =

e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015)
58. Harga t tabel untuk db 58 dan dengan
taraf signifikansi 5% (α = 0,05) adalah
2,000. Dengan demikian, harga t hitung
lebih besar dari pada harga t tabel
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Ini
berarti,
terdapat
perbedaan
yang
signifikan terhadap hasil belajar IPA siswa
antara
sebelum
dan
sesudah
menggunakan
multimediapembelajaran
interaktif.

SIMPULAN DAN SARAN
Adapun simpulan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut.
Prosesrancang
bangun
pengembangan multimedia pembelajaran
ini menggunakan model ADDIE yang
terdiri dari lima tahap analyze, design,
development,
Implementation,
danEvaluation . Tahap pertama analisis
(analyze) melakukan analisis karakteristik
peserta didik tentang kapasitas belajar,
pengetahuan keterampilan, sikap yang
telah dimiliki peserta didik serta aspek lain
yang terkait. Tahap kedua perancangan
(design) memilih software, membuat
flowchart dan storyboard pengembangan
multimedia pembelajaran. Tahap ketiga
pengembangan (development,) kegiatan
pengumpulan materi/unsur
multimedia
pembelajaran,
pembuatan
gambargambar
ilustrasi,
pemrograman
pengetikan dan lain-lain.Tahap keempat
implementasi (Implementation) pada tahap
ini peneliti sudah mulai menguji cobakan
media kepada seluruh siswa.Tahap kelima
yaitu evaluasi (Evaluation) merupakan
tahap
terakhir
dilakukan
untuk
mengumpulkan data pada setiap tahapan
yang digunakan untuk penyempurnaan
dan evaluasi sumatif dilakukan pada akhir
program untuk mengetahui pengaruhnya
terhadap hasil belajar peserta didik.

Uji
validitas
hasil
penelitian
multimedia pembelajaran interaktif Ilmu
Pengetahuan Alamtelah dilakukan dengan
metode kuesioner. Berdasarkan uji coba
yang telah dilakukan, menghasilkan
instrumen berupa: (1) angket hasil
evaluasi ahli isi yang berada pada
kualifikasi sangat baik yaitu 94%, (2)
angket hasil evaluasi ahli desain
pembelajaran
yang
berada
pada
kualifikasi sangat baik yaitu 90%, (3)
angket hasil evaluasi ahli media
pembelajaran
yang
berada
pada
kualifikasi baik yaitu 84%, (4) angket hasil
uji coba perorangan yang berada pada
kualifikasi sangat baik yaitu 91,3%, (5)
angket hasil uji coba kelompok kecil yang
berada pada kualifikasi baik yaitu 89,3%,
dan (6) angket hasil uji coba lapangan
yang berada pada kualifikasisangat baik
yaitu 90,7%,. Dengan demikian produk
multimedia pembelajaran interaktif ini tidak
perlu direvisi dan digunakan untuk
penelitian lebih lanjut.
Uji efektivitas media pembelajaran
berupa multimedia pembelajaran interaktif
Ilmu Pengetahuan Alamtelah dilakukan
dengan metode tes.Dalam penelitian ini di
ukur dengan memberikan instrumen
berupa lembar soal pilihan ganda
terhadap 30 orang peserta didik kelas V
dan IV SD Negeri 1 Gobleg melalui pretest
dan posttest. Rata-rata nilai pretest adalah
58,17 dan rata-rata nilai posttest adalah
81,50. Setelah dilakukan penghitungan
secara manual diperoleh hasil t hitung
sebesar 6,85. Kemudian harga t hitung
dibandingkan dengan harga t pada tabel
dengan db = n1 + n2 – 2 = 30 + 30 – 2 =
58. Harga t tabel untuk db 58 dan dengan
taraf signifikansi 5% (α = 0,05) adalah
2,000. Dengan demikian, harga t hitung lebih
besar daripada harga t tabel sehingga H0
ditolak dan H1 diterima.Ini berarti, terdapat
perbedaan yang signifikan terhadap hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa

e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015)
antara
sebelum
dan
sesudah
menggunakan multimedia pembelajaran
interaktif.
Berdasarkan simpulan, adapun saran
yang disampaikan berkaitan dengan
pengembangan multimedia pembelajaran
interaktif ini adalah sebagai berikut.
Kepada
Siswa,
Multimedia
pembelajaran interaktif ini telah tervalidasi
dan efektif untuk meningkatkan hasil
belajar siswa, maka disarankan bagi siswa
untuk
menggunakan
multimedia
pembelajaran interaktif ini secara mandiri,
sehingga siswa dapat mempelajarinya
kapan pun dan dimana pun.
Kepada Guru, Saran bagi guru adalah
agar multimedia pembelajaran interaktif ini
diterapkan lebih lanjut dalam proses
pembelajaran dan menyesuaikan dengan
adaptasi kurikulum 2013 terlebih lagi
penguasaan di bidang IT nya, sehingga
dapat mencapai tujuan pembelajaran yang
efektif dan efisien.
Kepada Kepala Sekolah, Saran bagi
kepala sekolah adalah agar menyimpan
multimedia pembelajaran interaktif ini
dengan baik, sebagai salah satu koleksi
sumber belajar yang dapat dimanfaatkan
oleh guru maupun siswa.
Kepada
Teknolog
Pembelajaran,
Penelitian
ini
telah
menghasilkan
multimedia pembelajaran interaktif dengan
model tahapan ADDIE dengan kategori
baik dan efektif dalam meningkatkan hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa.
Disarankan bagi teknolog pembelajaran
agar menggunakan model ADDIE, dalam
mengembangkan sumber belajar dan
produksi media pembelajaran sehingga
mampu memenuhi tugas pokok jabatan
fungsional
pengembang
Teknologi
Pembelajaran.
Kepada Peneliti Lain, Penelitian ini
dilakukan dan dilewati dengan lancar,
sehingga disarankan bagi peneliti lain agar
menggunakan model ADDIE dalam

mengembangkan
produk
sejenis.
Multimedia pembelajaran interaktif Ilmu
Pengetahuan Alam ini telah teruji validitas
dan efektivitasnya dalam meningkatkan
hasil belajar siswa, maka diharapkan bagi
peneliti lain untuk melanjutkan penelitian
ini dengan ruang lingkup yang lebih luas
dan mendalam.

UCAPAN TERIMAKASIH
Dalam proses pembuatan skripsi ini,
sangat banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini diucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya dan setulustulusnya kepada yang terhormat :
(1) Drs. I Dewa Kade Tastra, M.Pd.,
selaku Ketua Jurusan Teknologi
Pendidikan serta ahli media yang
telah membantu validasi Media
Pembelajaran
yang
telah
memberikan motivasi petunjuk dalam
pembuatan skripsi ini.
(2) Drs.
Ign.
I
Wayan
Suwatra,
M.Pd.,selaku Pembimbing I yang
telah banyak memberikan bimbingan,
petunjuk,
dan
saran
dalam
penyelesaian skripsi ini.
(3) Dr. I Made Tegeh, S.Pd., M.Pd,
selaku Pembimbing II yang telah
banyak memberikan bimbingan dan
sarannya sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan.
(4) I Kadek Suartama, S.Pd., M.Pd.,
selaku ahli desain yang telah
membantu validasi Desain Media
Pembelajaran.
(5) Nyoman Antara S.Pd.SD., selaku
Kepala SD Negeri 1 Gobleg yang
telah
memberikan
ijin
untuk
melakukan penelitian mengenai uji
coba media pembelajaran.
(6) Nyoman Yonny Damayanto S.Pd.SD,
selaku guru mata pelajaran IPA yang
juga sebagai ahli isi yang telah

e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015)
membantu
validasi
Pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Agung, A. A. G.
Pendidikan.
Universitas
Ganesha.
-------.

uji

Media

-------.
2010.

Evaluasi
Singaraja:
Pendidikan

2012.
Metodologi
Penelitian
Pendidikan.
Singaraja:
Universitas
Pendidikan
Ganesha.

AECT.

2004.
Defenisi
Teknologi
Pendidikan.
Jakarta:
CV.
Rajawali.

Candiasa, I M. 2010.Statistik Univariat dan
Bivariat Disertai Aplikasi SPSS.
Singaraja: Undiksha Press.
Koyan,

W. 2011.
Pendidikan.
Universitas
Ganesha.

Asesmen dalam
Singaraja:
Pendidikan

-------. 2012. Statistik Pendidikan Teknik
Analisis
Data
Kuantitatif.
Singaraja:
Universitas
Pendidikan Ganesha.
Bawa,

Sadiman,

Santyasa,

I Gede Eka Rai. 2013.
Pengembangan
Multimedia
Interaktif
Dengan
Model
Pembelajaran
Berbantuan
Komputer
Pada
Materi
Fenomena Angin Untuk Siswa
Kelas IV di SD Negeri 8
Penyaringan Tahun Pelajaran
2012/2013. (Skripsi) Singaraja:
Undiksha.
A. S, dkk. 2003. Media
Pendidikan,
Pengertian,Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: CV.
Rajawali.

Seels,

2009.
Metode
Penelitian
Pengembangan
dan
Teori
Pengembangan
modul
Makalah
disajikan
dalam
pelatihan bagi para guru TK,
SD, SMP, SMA, dan SMK di
Kecamatan
Nusa
Penida
kabupaten Klungkung, 12-14
Januari 2009.
B. B dan Richey, R. C.
1994.Teknologi Pembelajaran.
Jakarta:
Unit
Percetakan
Universitas Negeri Jakarta.

Sugiyono.

-------.

W.
2005.Belajar
dan
Pembelajaran. Singaraja: Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

2009. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Bandung: Alfabet.

2012.
Memahami Penelitian
Kualitatif. Bandung: Alfabet.

Sutopo, H. H. 2013. Multimedia Interaktif.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Supriyanto, A. 2005. Pengantar Teknologi
Informasi. Jakarta: Salemba
Infotek.
Sudatha, I Gde Wawan & Tegeh, I. M.
2009.
Desain
Multimedia
Pembelajaran.
Singaraja:
Universitas
Pendidikan
Ganesha.
Sofyan, A. F &Purwanto, A. 2008.Digital
Multimedia. Yogyakarta: Andi.
Tegeh, I. M., & Kirna, I. M. 2010.Metode
Penelitian
Pengembangan
Pendidikan.
Singaraja:
Universitas
Pendidikan
Ganesha.
Turban,

E. & Potter. R. E. 2006.
Pengantar Teknologi Informasi.
Jakarta: Salemba Infotek.