Sistem Informasi Akuntansi DFD ERD TI UM (1)
Sistem Informasi Akuntansi, DFD, ERD, TI, UML dan Proses Bisnis
A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Para Ahli :
1. Bodnar dan Hopwood (2010:1)
“An Accounting Information System (AIS) is a collection of resources, such as people and equipment, designed to transform
financial and other data into information”. Yang artinya, system informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti orang
dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi.
2. Laudon di dalam buku karangan Azhar Susanto (2013:52) yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi
“Sistem Informasi Akuntansi adalah komponen-komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,
menyimpan dan memproses informasi guna mendukung pengambilan keputusan, pengendalian, koordinasi, dan untuk memberikan
gambaran aktivitas internal perusahaan.”
3. Marshall B. Romney , Paul John Steinbart (2014:537)
“Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan mengolah data untuk
menghasilkan informasi bagi para pembuat keputusan. Sistem Informasi Akuntansi menyertakan orang-orang, sejumlah prosedur
dan instruksi, data, perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi, dan pengendalian serta langkah pengamanan.”
Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi berguna sebagai penghasilan informasi yang cepat, tepat dan akurat juga
berguna dalam menjaga kekayaan perusahaan karena seemua prosedur dijalankan perushaan dapat diawasi. Pengambilan keputusan
oleh pemakai internal dan eksternal informasi akan lebih akurat karena informasi yang dihasilkan lebih rinci. Penggunaan sistem
informasi dengan bantuan teknologi komputer tntunya lebih membantu dan lebih efektif dan efisien karena pengolahan data lebih
cepat dan dengan adanya bantuan basis data perusahaan dapat melihat data lebih cepat. Anggaran perusahaan juga dapat dibuat
berdasarkan informasi dari sistem informasi akuntansi yang telah diolah dan disajikan.
Sistem Informasi Akuntansi Pembelian
Admin. Eks
GA HRD
SPV Finance
FAD
Account Payable (AP)
Membuat
Start
pengajuan
pembelian
Dokumen
Pendukung
Dokumen
Memeriksa
Pendukung
Pengajuan
Mengirimkan
Kelengkapan dokumen
dokumen
Memeriksa
pengajuan
dokumen
sesuai dengan
pengajuan dan
SPH
tanda tangan
kacab dan
Memeriksa
dokumen
Melakukan
pengajuan dan
pembayaran
tanda tangan
(approval)
sesuai budget
ke GA
Transfer dana
Tidak lengkap
dikembalikan
ke cabang
DONE
B. Pengertian Data Flow Diagram (DFD)
Menurut Sukanto dan Shalahuddin (2014:288)
” Data Flow Diagram atau dalam bahasa indonesia menjadi Diagram Alir Data (DAD) adalah referensi grafik yang menggambarkan
aliran informasi dna transformasi informasi yang di aplikasikan sebagai data yang mengatur dari masukan (input) dan keluaran
(output). DFD tidak sesuai untuk memodelkan system yang menggunakan pemograman berorientasi objek.”
Data Flow Diagram (DFD) Pembelian Level 0
2. Account Payable
permintaan
1. Vendor
pembelian
Remittance
1.0
Purchases
Request
(PR)
Data
pembelian
2.0
UpdateAccount
Payable (AP)
barang
3.0
Gudang / Warehouse
Data Flow Diagram (DFD) Pembelian Level 1
2. Account Payable
Permintaan
1. Vendor
pembelian
Remittance
1.0
Purchases
Request
(PR)
remittance
pengiriman
data
data
1.1
Purchase
order (PO)
2.0
UpdateAccount
Payable (AP)
barang
3.0
Gudang /
Warehouse
Data Flow Diagram (DFD) Pembelian Level 2
2. Account Payable
1. Vendor
3.0
Permintaan
Pembelian Remittance
pengiriman
Remittance data
1.0
Purchases
Request
(PR)
data
data
1.1
Purchase
order (PO)
2.0
UpdateAccount
Payable (AP)
barang
1.2
Delivery
order (DO)
C. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Sykanto dan Shalahuddin (2014:289)
“Entity Relationship Diagram (ERD) adalah pemodelan awal basis data yang akan dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam
bidang matematika untuk pemodelan basis data relasional”.
Gudang /
Warehouse
Entity Relational Diagram (ERD) Pembelian
Baris Faktur
Faktur beli
Produksi (ADM)
Purchases
Request (PR)
Purchase
order (PO)
Vendor
HRD / Generale Average
Gudang
Delivery
Order (DO)
D. Sistem Informasi Akuntansi tidak akan berjalan tanpa Teknologi Informasi
Salah satu factor yang mempengaruhi Sistem Informasi Akuntansi adalah Teknologi dan Komunikasi. Menurut Kuratko
Et. Al (2001 : 44) dan Liao et. Al. (2003) mengungkapkan penggunaan teknologi dan komunikasi dapat mendukung efektifitas
Sistem Informasi Akuntansi. Adapun contoh penerapan Sistem Informasi Akuntansi (Et al Daft, 1988) untuk nilai yang
dipasarkan oleh Tekhnologi fan komunikasi di universitas misalnya :
(1). Pendaftaran dengan cara online melalui situs web
Sehingga calon mahasiswa di seluruh dunia bisa melakukan hal itu tanpa harus datang secara fisik universitas yang
bersangkutan.
(2). FRS yang ondusif secara online
Administrasi dilakukan dimanapun dengan menggunakan digital seperti computer, PDA (Personal Assistant Digital),
Tablet PC, dll
(3). Peserta didik dapat meihat tes nilia dan juga hasil belajar akhir melalui perangkat telephone atau internet yang dimiliki.
(4). Arsip-arsip system dan dokumentasi secara elektronik ditata rapi dengan pengguna aplikasi berbasis EDMS (Sistem
Manajemen Dokumen Elektronik).
(5). Manajemen sumber daya manusia terpadu tentang pencatatan data dan informasi mahasiswa, dosen, dan perguruan tinggi.
(6). Buku ilmiah jurnal dan buku yang bisa diakses dari manapun dan kapanpun.
(7). Alat pendukung mahasiswa dalam membuat dan mengevaluasi rencana studi dan lainnya.
E. Faktor – factor Non teknis yang mempengaruhi Sistem Informasi Akuntansi
(1) Budaya.
Pemanfaatan Sistem Informasi Akademik berbasis pada Teknologi dan Komunikasi membutuhkan akses budaya dan kebiasaan
dan autodidak belajar atau mengikuti perkembangan melalui komputer / internet. Permasalahannya saat ini, apakah budaya
autodidak sudah dimiliki oleh semua pihak yang terkait dengan Sistem Informasi Proses belajar akademik, yaitu staf, dosen,
dan mahasiswa;
(2) Blind of technology (illeteracies teknologi).
Jika benar, masih banyak, staf administrasi, bahkan praktisi pendidikan dan mahasiswa yang belum menguasai teknologi
komputer dan internet, atau yang dimana terkait Teknologi dan Komunikasi lainnya. Hal ini sebenarnya tidak semata karena
tidak adanya antusiasme atau kemauan untuk belajar, namun juga diakibatkan oleh tidak adanya fasilitas komputer dan layanan
internet yang memadai atau tidak ada biaya ongkos internet, khususnya yang kurang dengan finansial.
F. Teknologi Informasi berpengaruh terhadap SIP
Informasi Teknologi & komunikasi juga mewakili faktor lainnya selengkap apapun disediakan oleh mesin dalam
membantu pekerjaan (manajerial atau operasional tidak akan berarti atau memiliki keuntungan yang sedikit jika sumber daya
manusia yang mengeksekusi, mengoperasikan, atau mengelola Teknologi dan komunikasi memiliki kualitas yang lebih
rendah). Untuk itu, efektivitas penggunaan Teknologi dan komunikasi selain harus menyiapkan norma dan nilai yang masuk ke
dalam budaya, juga perlu menyusun sumber daya manusia yang tinggi dengan kualitas. Yaitu sumber daya manusia yang
berpendidikan tinggi, memiliki etos kerja / aktivitas tinggi, tinggi motivasi. Terakhir, Teknologi dan komunikasi sistem
manajemen. Penyelesaian dan pemanfaatan sumber daya diImplementasi terhadap teknologi dan komunikasi mewakili faktor
lainnya mulai dari perancangan sistem, alat,manusia, dan pemilihan strategi sampai implementasi metode perlu dipikirkan dan
dikelola sebaik mungkin. Proses implementasi yang selalu dipantau dan diperbaiki secara berkelanjutan juga menjamin
implementasi teknologi dan komunikasi efektif. Untuk itulah teknologi dan komunikasi manajemen sangat dibutuhkan.
sistem informasi akuntansi digunakan sebagai alat manajemen dalam mengendalikan jangka pendek dan jangka
panjang, sehingga keberadaan sumber informasi ini membuat eksekutif perusahaan mendapatkan strategi yang strategis.
Informasi akuntansi akan digunakan dalam proses pengambilan keputusan bagi pengguna baik untuk manajemen internal
maupun manajemen eksternal (Mitchell et al, 2000). Kriteria Sistem Informasi Akuntansi Berkualitas yang dinyatakan oleh
Azhar Susanto bahwa informasinya harus akurat, relevan, tepat waktu dan lengkap.
G. Unified Modelling Languange (UML)
Pengertian Unified Modelling Languange menurut para ahli :
1. Nur Zeina Mayasari & Dr. H. R. Hidayat E., S.E., S.IP., (2017:118)
Unified Modelling Languange (UML) adalah sebuah ‘bahasa’ yang telah menjadi standar dalam industri visualisasi,
merancang, dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.
2. Sri Mulyani (2016:35)
Unified Modelling Languange (UML) adalah sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai
alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem.
3. Rosa A.S dan M. Shakahuddin, 2014:133)
Unified Modelling Languange (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan didunia industry untuk
mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorienrasi
objek. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dalam komunikasi mengenai sebuah system dengan menggunakan
diagram dan teks-teks pendukung.
1. Use Case Penjualan
Customer
Sales (admin)
Cek ketersediaan
Pemesanan
(include)
Cek Data Pesanan
Rekap penjualan
(include)
Transaksi
Pembayaran
Faktur
(include)
Bagian Gudang
2. Activity diagram
Pelanggan
Melakukan
pemesanan
Faktur
Sales (admin)
Bagian gudang
Konfirmasi
Cek ketersediaan
pemesanan
barang
Catat penjualan
Catat
penjualan
Faktur
pengiriman
Pengiriman
barang
3. Class diagram
Penjualan
Id_Penjualan
Id_Barang
Id_kasir
Id_Custumer
Tanggal penjulan
Customer
Id_customer
Nama_customer
Email_costumer
Telephon_costum
Detail Penjualan
Id_penjualan
Id_barang
Barang
Id_barang
Nama_barang
jenis_barang
harga_barang
Bukti pembayaran
Id_bukti pembayaran
Id_penjualan
Tgl_bukti pembayara
Total_pembayaran
H. Proses Bisnis
Proses bisnis/ Business Process Mapping dalam menyusun pemetaan proses bisnis kewirausahaan mahasiswa harus
menetapkan tujuan supaya kita memiliki arahan yang jelas mengenai aktivitas ini.
Tujuan ini minimum ada 3 hal yaitu:
1. Meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan
Tujuan dari pemetaan proses bisnis ini harus mencakup ini, karena secara keuangan perusahaan hidup karena pelanggan yang setia.
Jia tujuan ini tidak tercakup maka ada kemungkinan pemetaan bisnis proses akan sia-sia.
2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja
Dengan proses bisnis yang terdokumentasi dengan baik maka staf-staf dalam perusahaan memiliki arahan bagaimana seharusnya
dia bekerja.
3. Mengantisipasi berbagai hal yang mungkin dihadapi perusahaan
Untuk membuat bisnis proses ini kita harus membuat proses bisnis secara global, kemudian dibuat detail dan semakin detail lagi.
Pemetaan bisnis proses ini harus dibuat secara visual dengan diagram sesuai dengan standar yang bisa dipahami secara luas.
Software seperti web sangat dianjurkan dipakai untuk dokumentasi poses bisnis ini sehingga produk kewirausahaan sampai pada
pelanggan.
Pembuatan peta proses bisnis adalah proses yang harus terus-menerus diperbarui sesuai dengan situasi yang mungkin bisa
berubah. Bisnis saat ini berada di lingkungan yang dinamis dan kompleks karena dipengaruhi oleh faktor sosial teknologi, ekonomi,
dan politik. Untuk tetap bertahan dilingkungan bisnis yang semakin kompleks maka suatu organisasi harus memikirkan kembali
filosofi strategis serta peran akuntansi manajemen didalamnya.
Didalam proses bisnis terdapat 3 hal yang membedakan dari tiap perusahaan yaitu :
1) Proses bisnis perusahaan
2) Detail yang membedakan, yaitu pelanggan :
-
Customer retention (pelanggan tetap)
-
Non member/ new customer
3) Activity Diagram
Contoh Proses Bisnis Perusahaan
Customer
ADM
Pemesanan barang :
Datang langsung
Media Sosial
Datang langsung
media sosial
Sales Order
Kasir
Bayar
Faktur Jual
Barang Diantar
BAG. Gudang
2. Detail yang Membedakan (Pelanggan)
Member
Non Member
Diskon
Gratis Ongkir dalam
Kota
Merchandise
Give Away
3.Activity diagram
Customer
Akses Web
Log in
ADM
Accounting
Bag. Gudang
Mengisi Form Login ADM
Konfirmasi Pembayaran
Siapkan Barang
Log in
Faktur Jual
Faktur Pengiriman
Registrasi
From Registrasi
Memesan Barang
Pelanggan
Konfirmasi (kasir)
Pembayaran
Pengiriman Barang
Melakukan Transfer
Konfirmasi Pembayaran
Log out
Faktur Jual
Konfirmasi (Gudang)
Kirim
Reference :
SARI, N. Z. M. (2016). The Effect Of Eficiency Information Technology And Communications Before And After Wearing
Information Accountant Manajemen System (Siam) Case Study Pts X In Indonesia. International Journal of Scientific & Technology
Research, 5(03), 45-50.
A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Para Ahli :
1. Bodnar dan Hopwood (2010:1)
“An Accounting Information System (AIS) is a collection of resources, such as people and equipment, designed to transform
financial and other data into information”. Yang artinya, system informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti orang
dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi.
2. Laudon di dalam buku karangan Azhar Susanto (2013:52) yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi
“Sistem Informasi Akuntansi adalah komponen-komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,
menyimpan dan memproses informasi guna mendukung pengambilan keputusan, pengendalian, koordinasi, dan untuk memberikan
gambaran aktivitas internal perusahaan.”
3. Marshall B. Romney , Paul John Steinbart (2014:537)
“Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan mengolah data untuk
menghasilkan informasi bagi para pembuat keputusan. Sistem Informasi Akuntansi menyertakan orang-orang, sejumlah prosedur
dan instruksi, data, perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi, dan pengendalian serta langkah pengamanan.”
Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi berguna sebagai penghasilan informasi yang cepat, tepat dan akurat juga
berguna dalam menjaga kekayaan perusahaan karena seemua prosedur dijalankan perushaan dapat diawasi. Pengambilan keputusan
oleh pemakai internal dan eksternal informasi akan lebih akurat karena informasi yang dihasilkan lebih rinci. Penggunaan sistem
informasi dengan bantuan teknologi komputer tntunya lebih membantu dan lebih efektif dan efisien karena pengolahan data lebih
cepat dan dengan adanya bantuan basis data perusahaan dapat melihat data lebih cepat. Anggaran perusahaan juga dapat dibuat
berdasarkan informasi dari sistem informasi akuntansi yang telah diolah dan disajikan.
Sistem Informasi Akuntansi Pembelian
Admin. Eks
GA HRD
SPV Finance
FAD
Account Payable (AP)
Membuat
Start
pengajuan
pembelian
Dokumen
Pendukung
Dokumen
Memeriksa
Pendukung
Pengajuan
Mengirimkan
Kelengkapan dokumen
dokumen
Memeriksa
pengajuan
dokumen
sesuai dengan
pengajuan dan
SPH
tanda tangan
kacab dan
Memeriksa
dokumen
Melakukan
pengajuan dan
pembayaran
tanda tangan
(approval)
sesuai budget
ke GA
Transfer dana
Tidak lengkap
dikembalikan
ke cabang
DONE
B. Pengertian Data Flow Diagram (DFD)
Menurut Sukanto dan Shalahuddin (2014:288)
” Data Flow Diagram atau dalam bahasa indonesia menjadi Diagram Alir Data (DAD) adalah referensi grafik yang menggambarkan
aliran informasi dna transformasi informasi yang di aplikasikan sebagai data yang mengatur dari masukan (input) dan keluaran
(output). DFD tidak sesuai untuk memodelkan system yang menggunakan pemograman berorientasi objek.”
Data Flow Diagram (DFD) Pembelian Level 0
2. Account Payable
permintaan
1. Vendor
pembelian
Remittance
1.0
Purchases
Request
(PR)
Data
pembelian
2.0
UpdateAccount
Payable (AP)
barang
3.0
Gudang / Warehouse
Data Flow Diagram (DFD) Pembelian Level 1
2. Account Payable
Permintaan
1. Vendor
pembelian
Remittance
1.0
Purchases
Request
(PR)
remittance
pengiriman
data
data
1.1
Purchase
order (PO)
2.0
UpdateAccount
Payable (AP)
barang
3.0
Gudang /
Warehouse
Data Flow Diagram (DFD) Pembelian Level 2
2. Account Payable
1. Vendor
3.0
Permintaan
Pembelian Remittance
pengiriman
Remittance data
1.0
Purchases
Request
(PR)
data
data
1.1
Purchase
order (PO)
2.0
UpdateAccount
Payable (AP)
barang
1.2
Delivery
order (DO)
C. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Sykanto dan Shalahuddin (2014:289)
“Entity Relationship Diagram (ERD) adalah pemodelan awal basis data yang akan dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam
bidang matematika untuk pemodelan basis data relasional”.
Gudang /
Warehouse
Entity Relational Diagram (ERD) Pembelian
Baris Faktur
Faktur beli
Produksi (ADM)
Purchases
Request (PR)
Purchase
order (PO)
Vendor
HRD / Generale Average
Gudang
Delivery
Order (DO)
D. Sistem Informasi Akuntansi tidak akan berjalan tanpa Teknologi Informasi
Salah satu factor yang mempengaruhi Sistem Informasi Akuntansi adalah Teknologi dan Komunikasi. Menurut Kuratko
Et. Al (2001 : 44) dan Liao et. Al. (2003) mengungkapkan penggunaan teknologi dan komunikasi dapat mendukung efektifitas
Sistem Informasi Akuntansi. Adapun contoh penerapan Sistem Informasi Akuntansi (Et al Daft, 1988) untuk nilai yang
dipasarkan oleh Tekhnologi fan komunikasi di universitas misalnya :
(1). Pendaftaran dengan cara online melalui situs web
Sehingga calon mahasiswa di seluruh dunia bisa melakukan hal itu tanpa harus datang secara fisik universitas yang
bersangkutan.
(2). FRS yang ondusif secara online
Administrasi dilakukan dimanapun dengan menggunakan digital seperti computer, PDA (Personal Assistant Digital),
Tablet PC, dll
(3). Peserta didik dapat meihat tes nilia dan juga hasil belajar akhir melalui perangkat telephone atau internet yang dimiliki.
(4). Arsip-arsip system dan dokumentasi secara elektronik ditata rapi dengan pengguna aplikasi berbasis EDMS (Sistem
Manajemen Dokumen Elektronik).
(5). Manajemen sumber daya manusia terpadu tentang pencatatan data dan informasi mahasiswa, dosen, dan perguruan tinggi.
(6). Buku ilmiah jurnal dan buku yang bisa diakses dari manapun dan kapanpun.
(7). Alat pendukung mahasiswa dalam membuat dan mengevaluasi rencana studi dan lainnya.
E. Faktor – factor Non teknis yang mempengaruhi Sistem Informasi Akuntansi
(1) Budaya.
Pemanfaatan Sistem Informasi Akademik berbasis pada Teknologi dan Komunikasi membutuhkan akses budaya dan kebiasaan
dan autodidak belajar atau mengikuti perkembangan melalui komputer / internet. Permasalahannya saat ini, apakah budaya
autodidak sudah dimiliki oleh semua pihak yang terkait dengan Sistem Informasi Proses belajar akademik, yaitu staf, dosen,
dan mahasiswa;
(2) Blind of technology (illeteracies teknologi).
Jika benar, masih banyak, staf administrasi, bahkan praktisi pendidikan dan mahasiswa yang belum menguasai teknologi
komputer dan internet, atau yang dimana terkait Teknologi dan Komunikasi lainnya. Hal ini sebenarnya tidak semata karena
tidak adanya antusiasme atau kemauan untuk belajar, namun juga diakibatkan oleh tidak adanya fasilitas komputer dan layanan
internet yang memadai atau tidak ada biaya ongkos internet, khususnya yang kurang dengan finansial.
F. Teknologi Informasi berpengaruh terhadap SIP
Informasi Teknologi & komunikasi juga mewakili faktor lainnya selengkap apapun disediakan oleh mesin dalam
membantu pekerjaan (manajerial atau operasional tidak akan berarti atau memiliki keuntungan yang sedikit jika sumber daya
manusia yang mengeksekusi, mengoperasikan, atau mengelola Teknologi dan komunikasi memiliki kualitas yang lebih
rendah). Untuk itu, efektivitas penggunaan Teknologi dan komunikasi selain harus menyiapkan norma dan nilai yang masuk ke
dalam budaya, juga perlu menyusun sumber daya manusia yang tinggi dengan kualitas. Yaitu sumber daya manusia yang
berpendidikan tinggi, memiliki etos kerja / aktivitas tinggi, tinggi motivasi. Terakhir, Teknologi dan komunikasi sistem
manajemen. Penyelesaian dan pemanfaatan sumber daya diImplementasi terhadap teknologi dan komunikasi mewakili faktor
lainnya mulai dari perancangan sistem, alat,manusia, dan pemilihan strategi sampai implementasi metode perlu dipikirkan dan
dikelola sebaik mungkin. Proses implementasi yang selalu dipantau dan diperbaiki secara berkelanjutan juga menjamin
implementasi teknologi dan komunikasi efektif. Untuk itulah teknologi dan komunikasi manajemen sangat dibutuhkan.
sistem informasi akuntansi digunakan sebagai alat manajemen dalam mengendalikan jangka pendek dan jangka
panjang, sehingga keberadaan sumber informasi ini membuat eksekutif perusahaan mendapatkan strategi yang strategis.
Informasi akuntansi akan digunakan dalam proses pengambilan keputusan bagi pengguna baik untuk manajemen internal
maupun manajemen eksternal (Mitchell et al, 2000). Kriteria Sistem Informasi Akuntansi Berkualitas yang dinyatakan oleh
Azhar Susanto bahwa informasinya harus akurat, relevan, tepat waktu dan lengkap.
G. Unified Modelling Languange (UML)
Pengertian Unified Modelling Languange menurut para ahli :
1. Nur Zeina Mayasari & Dr. H. R. Hidayat E., S.E., S.IP., (2017:118)
Unified Modelling Languange (UML) adalah sebuah ‘bahasa’ yang telah menjadi standar dalam industri visualisasi,
merancang, dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.
2. Sri Mulyani (2016:35)
Unified Modelling Languange (UML) adalah sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai
alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem.
3. Rosa A.S dan M. Shakahuddin, 2014:133)
Unified Modelling Languange (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan didunia industry untuk
mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorienrasi
objek. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dalam komunikasi mengenai sebuah system dengan menggunakan
diagram dan teks-teks pendukung.
1. Use Case Penjualan
Customer
Sales (admin)
Cek ketersediaan
Pemesanan
(include)
Cek Data Pesanan
Rekap penjualan
(include)
Transaksi
Pembayaran
Faktur
(include)
Bagian Gudang
2. Activity diagram
Pelanggan
Melakukan
pemesanan
Faktur
Sales (admin)
Bagian gudang
Konfirmasi
Cek ketersediaan
pemesanan
barang
Catat penjualan
Catat
penjualan
Faktur
pengiriman
Pengiriman
barang
3. Class diagram
Penjualan
Id_Penjualan
Id_Barang
Id_kasir
Id_Custumer
Tanggal penjulan
Customer
Id_customer
Nama_customer
Email_costumer
Telephon_costum
Detail Penjualan
Id_penjualan
Id_barang
Barang
Id_barang
Nama_barang
jenis_barang
harga_barang
Bukti pembayaran
Id_bukti pembayaran
Id_penjualan
Tgl_bukti pembayara
Total_pembayaran
H. Proses Bisnis
Proses bisnis/ Business Process Mapping dalam menyusun pemetaan proses bisnis kewirausahaan mahasiswa harus
menetapkan tujuan supaya kita memiliki arahan yang jelas mengenai aktivitas ini.
Tujuan ini minimum ada 3 hal yaitu:
1. Meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan
Tujuan dari pemetaan proses bisnis ini harus mencakup ini, karena secara keuangan perusahaan hidup karena pelanggan yang setia.
Jia tujuan ini tidak tercakup maka ada kemungkinan pemetaan bisnis proses akan sia-sia.
2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja
Dengan proses bisnis yang terdokumentasi dengan baik maka staf-staf dalam perusahaan memiliki arahan bagaimana seharusnya
dia bekerja.
3. Mengantisipasi berbagai hal yang mungkin dihadapi perusahaan
Untuk membuat bisnis proses ini kita harus membuat proses bisnis secara global, kemudian dibuat detail dan semakin detail lagi.
Pemetaan bisnis proses ini harus dibuat secara visual dengan diagram sesuai dengan standar yang bisa dipahami secara luas.
Software seperti web sangat dianjurkan dipakai untuk dokumentasi poses bisnis ini sehingga produk kewirausahaan sampai pada
pelanggan.
Pembuatan peta proses bisnis adalah proses yang harus terus-menerus diperbarui sesuai dengan situasi yang mungkin bisa
berubah. Bisnis saat ini berada di lingkungan yang dinamis dan kompleks karena dipengaruhi oleh faktor sosial teknologi, ekonomi,
dan politik. Untuk tetap bertahan dilingkungan bisnis yang semakin kompleks maka suatu organisasi harus memikirkan kembali
filosofi strategis serta peran akuntansi manajemen didalamnya.
Didalam proses bisnis terdapat 3 hal yang membedakan dari tiap perusahaan yaitu :
1) Proses bisnis perusahaan
2) Detail yang membedakan, yaitu pelanggan :
-
Customer retention (pelanggan tetap)
-
Non member/ new customer
3) Activity Diagram
Contoh Proses Bisnis Perusahaan
Customer
ADM
Pemesanan barang :
Datang langsung
Media Sosial
Datang langsung
media sosial
Sales Order
Kasir
Bayar
Faktur Jual
Barang Diantar
BAG. Gudang
2. Detail yang Membedakan (Pelanggan)
Member
Non Member
Diskon
Gratis Ongkir dalam
Kota
Merchandise
Give Away
3.Activity diagram
Customer
Akses Web
Log in
ADM
Accounting
Bag. Gudang
Mengisi Form Login ADM
Konfirmasi Pembayaran
Siapkan Barang
Log in
Faktur Jual
Faktur Pengiriman
Registrasi
From Registrasi
Memesan Barang
Pelanggan
Konfirmasi (kasir)
Pembayaran
Pengiriman Barang
Melakukan Transfer
Konfirmasi Pembayaran
Log out
Faktur Jual
Konfirmasi (Gudang)
Kirim
Reference :
SARI, N. Z. M. (2016). The Effect Of Eficiency Information Technology And Communications Before And After Wearing
Information Accountant Manajemen System (Siam) Case Study Pts X In Indonesia. International Journal of Scientific & Technology
Research, 5(03), 45-50.