PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN S
                                                                                PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN
SEDERHANA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA
(Penelitian Tindakan Kelas di kelas III SD Padamamur)
Cianjur Tahun Pelajaran 2014-2015
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)/PDGK 4501)
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Sekolah Dasar
oleh
MUHAMAD IQBAL FAUZI
NIM : 825204034
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2015
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN
HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Nama Mahasiswa
: Muhamad Iqbal Fauzi
NIM
: 825204034
Program Studi
: S1 PGSD
Tempat Mengajar
: SDN Padamamur
Jumlah Siklus Pembelajaran
: 2 Siklus
Hari dan Tanggal Pelaksanaan
: Siklus 1, Hari Jum’at tanggal 27 Februari 2015
Siklus 2, Hari Jum’at tanggal 06 Maret 2015
Masalah yang Merupakan Fokus Perbaikan:
“Bagaimana cara meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan
sederhana melalui media gambar?”
Menyetujui
Cianjur,
April 2015
upervisor 1
Mahasiswa
H.U. ABDUL AZIZ, S.Pd.M.Pd
MUHAMAD IQBAL FAUZI
NIP. 19680812 199009 1001
NIM. 825204066
i
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktek Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi
mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka (UT)
seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah ditulis dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya
sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Cianjur ,
April
2015
Yang membuat pernyataan
Matrai 6.000
MUHAMAD IQBAL FAUZI
NIM. 825204034
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan Hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan penelitian tindakan kelas yang berjudul “Peningkatan Kemampuan
Menulis Karangan Sederhana melalui Media gambar pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Kelas III di SD Negeri Padamamur”
maksud penulis menyusun
penelitian ini adalah untuk melengkapi tugas praktik mata kuliah Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP) program S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada
fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka UPBJJ Bogor.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan penelitian ini tidak terlepas
dari bantuan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena
itu dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Boedhi Oetoyo, MA. selaku Kepala Universitas Terbuka UPBJJ
Bogor
2. Bapak H. Dedi Sugandi, S.Pd. M.Pd selaku pengelola Pokjar UT
Warungkondang
3. Bapak H.U. Abdul Aziz, S.Pd.M.Pd selaku Supervisor I yang memberikan
bimbingan salama penyusunan laporan PKP
4. Bapak H. Totoh Saptori, S.Pd.I selaku Supervisor II yang selalu memberikan
masukan untuk setiap perbaikan pembelajaran
5. Ibu Dwi Indrati, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Padamamur yang selalu
memberikan dukungan dan do’a dalam penyusunan laporan ini
6. Rekan-rekan guru SDN Padamamur Desa Padaluyu Kecamatan Cugenang
Kabupaten Cianjur
7. Kedua orangtu, yang selalu memberikan do’a serta dukungannya
8. Rekan-rekan mahasiswa S1 Bidang Ilmu Pokjar Warungkondang serta semua
pihak yang tidak dapat dituliskan satu persatu yang telah memberikan bantuan
dalam bentuk semangat.
iii
Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapat berkah dari
Allah SWT. Akhir kata penulis mohon maaf apabila masih banyak kekurangan
dalam penyusunan penelitian ini. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang memerlukan.
Cianjur, April 2015
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. i
SURAT PRNYATAAN ................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vi
DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... viii
ABSTRAK ....................................................................................................... ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 3
C. Tujuan penelitian Perbaikan Pembelajaran .............................. 3
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ............................ 3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Pembelajaran .............................................................. 5
B. Media Pembelajaran ................................................................ 7
C. Karangan Sederhana ................................................................ 9
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PRBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek,Tempat, dan Waktu Penelitian ..................................... 12
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ................................ 12
C. Teknis Analisis Data ................................................................ 15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran................. 16
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ............ 23
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. SIMPULAN .............................................................................. 25
B. SARAN TINDAK LANJUT .................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Pra siklus ................................................................. 16
Tabel 4.2 Hasil Evaluasi Perbaikan Siklus I ................................................... 18
Tabel 4.3 Analisis Hasil Tes Perbaikan Siklus I .............................................. 19
Tabel 4.4 Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus II ........................... 20
Tabel 4.5 Analisis Hasil Tes Siklus II ............................................................. 21
Tabel 4.6 Hasil Belajar dan Peningkatan Nilai Rata-rata ............................... 22
vi
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.1 Peningkatan Kemampuan Belajar siswa ........................................ 23
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Surat Kesediaan Supervisor 2 sebagai Pembimbing PKP
Perencanaan PTK (identifikasi masalah, analisis masalah, alternatif
pemecahan masalah, rumusan masalah)
Berkas RPP Prasiklus, RPP Perbaikan Siklus 1, RPP Perbaikan Siklus 2
Lembar Observasi/Pengamatan Kinerja Guru
Jurnal Pembimbingan dengan supervisor 2
Hasil Pekerjaan siswa yang terbaik dan terburuk per siklus
Dokumentasi Kegiatan
viii
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA
MELALUI MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA
(Penelitian Tindakan Kelas di kelas III SD Padamamur)
Cianjur Tahun Pelajaran 2014-2015
Oleh:
MUHAMAD IQBAL FAUZI
NIM. 825204034
Email : [email protected]
ABSTRAK
Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD menitikberatkan pada keterampilan
berbahasa. Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa keterampilan berbahasa itu
dibagi menjadi 4 aspek, yaitu mendengarkan, membaca, menulis, dan berbicara.
Meskipun mempunyai karakteristik dan kekhasan masing-masing, akan tetapi
keempat aspek keterampilan berbahasa itu mempunyai hubungan yang integral
dan tidak dapat dipisah-pisahkan.
Menulis yang merupakan salah satu aspek berbahasa seolah-olah menjadi kendala
tersendiri bagi sebagian besar anak SD. Padahal keterampilan menulis bagi anak
SD sebaiknya diberikan sejak dini. Toeri dan teknik-teknik menulis, hendaknya
sudah dikenalkan dan diterapkan sejak di kelas rendah.
Untuk mengantisipasi kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam dalam
mengembangkan keterampilan menulis, maka pada kesempatan ini, saya akan
mengadakan suatu penelitian tindakan kelas, sebagai tindak lanjut dalam
perbaikan pembelajaran.
Berdasarkan hasil pengumpulan data dan kajian teori-teori yang terdapat didalam
kegiatan penelititan, ternyata pengguna media atau alat alat peraga dalam
pembelajaran menjadi suatu unsur yang paling berpengaruh dalam membantu
mengoptimalkan cara berpikir siswa. Hal itu dapat dilihat dari hasil penelititan
yang menunjukkan bahwa kemampuan siswa untuk mengekspresikan gagasannya
dalam bentuk karangan sederhana lebih meningkat setelah diadakan kegiatan
perbaikkan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajarandalam hal ini
media gambar.
Kata kunci : Menulis Karangan, Media Gambar.
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1. Identifikasi Masalah
Pendidikan diyakini dapat meningkatkan kesadaran setiap manusia
bahwa dirinya merupakan bagian dari sebuah sistem dalam kehidupan
yang diharapkan terus berusaha memberikan hal yang positif kepada
lingkungannya.
Kondisi pembelajaran yang terjadi selama ini khusunya yang
berlangsung di kelas III SDN Padamamur pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia
dalam
pembahasan
Menulis
Karangan
sederhana
siswa
mendapatkan hasil belajar di bawah KKM. Hal tersebut terjadi akibat
kurangnya antusias siswa untuk belajar serta kurang bersemangat sehingga
siswa hanya terfokus pada kesibukan masing-masing dengan teman
sebangkunya yang tidak ada hubungannya dengan pembelajaran yang
sedang berlangsung. Selain itu, proses pembelajaran yang diberikan guru
terhadap siswa tidak dapat membuat siswa menjadi tertarik untuk belajar,
proses pembelajaran yang dilakukan masih bersifat tradisional sehingga
siswa menjadi cepat bosan dan tidak mau mengikuti pembelajaran.
2. Analisis Masalah
Beberapa faktor penyebab dari permasalahan di atas yaitu siswa
tidak disuguhkan pada pembelajaran
yang menyenangkan
dengan
kurangnya media yang disuguhkan, siswa hanya mendengarkan dan
mengerjakan tugas-tugas yang belum tentu dia pahami, karena pada proses
pembelajaran
yang
membosankan
sehingga
siswa
tidak
bisa
mengembangkan pemikirannya dalam menulis karangan sederhana menjadi
lebih luas lagi. Hal ini menimbulkan kurangnya minat dan antusias untuk
belajar seahingga siswa lebih aktif pada kegiatannya sendiri, tidak mau
1
2
memperhatikan pembelajaran serta merta cepat bosan dalam mengikuti
pembelajaran.
Menurut Warsita (2008:85) Pembelajaran adalah suatu usaha untuk
membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan
peserta didik. Untuk menuju hal tersebut, pembelajaran di harapkan penuh
dengan dinamika yang dapat mengaktifkan siswa, hal ini tentu memerlukan
media pengajaran yang menarik dan inovasi yang berkesinambungan
meskipun media yang menarik tidak identik dengan media yang mahal.
Sepotong koran bekas yang sudah tidak terpakai lagi bisa menjadi media
yang sangat ampuh untuk menarik minat siswa belajar dan mengetahui
sesuatu. Media diperlukan karena belajar akan lebih baik bila melibatkan
banyak indera dan siswa akan menguasai hasil belajar dengan optimal jika
dalam belajar siswa dimungkinkan menggunakan sebanyak mungkin indera
untuk berinteraksi dengan isi pembelajaran.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Melihat dari permasalahan tersebut, tentunya perlu ada sebuah
penelitian tindakan kelas untuk membantu upaya perbaikan pembelajaran.
Salah satu upaya perbaikan pembelajaran yaitu dengan menggunakan media
gambar yang menarik.
Melalui media gambar di harapkan siswa dapat lebih fokus dalam
pembelajarannya, dan dapat mengembangkan imajinasinya dalam membuat
karangan sederhana. Seperti halnya yang dikemukakan oleh sadiman
(1996:31) bahwa media gambar memiliki bebrapa kelebihan yaitu :
1) Sifatnya konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah,
jika dibandingkan dengan bahasa verbal.
2) Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
3) Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
4) Memperjelas masalah dalam bidang apa saja dan untuk semua orang
tanpa memandang umur sehingga dapat mencegah atau membetulkan
kesalahpahaman.
5) Harganya murah dan mudah didapat serta digunakan
3
Berdasarkan Latar belakang tersebut, penulis akan melakukan
penelitian
tindakan
kelas
dengan
mengambil
judul
“Peningkatan
Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Melalui Media Gambar pada
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III Di SD Negeri Padamamur”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas, maka
masalah pada perbaikan pembelajaran ini yaitu : “Bagaimana cara
meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan sederhana
melalui media gambar?”
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan utama yang ingin
dicapai dalam pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran ini yaitu :
“Mendiskripsikan
upaya-upaya
yang
dilakukan
untuk
meningkatkan
kemampua siswa dalam menulis karangan sederhana melalui media gambar.”
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
penelitian ini diharapkan memiliki manfaat, baik manfaat teoritis
maupun manfaat praktis.
a. Manfaat Teoritis
Dari segi teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi dan pengetahuan bagi pembaca, serta dapat digunakan sebagai
literatur dalam pelaksanaan penelitian di masa yang akan datang.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Peneliti
Perbaikan pembelajaran ini bermanfaat bagi peneliti untuk
mengembangkan disiplin ilmu tentang pelajaran Bahasa Indonesia dan
4
mengetahui upaya-upaya dalam meningkatkan kemampuan siswa
dalam menulis karangan sederhana melalui media gambar.
2) Bagi Sekolah
Sebagai bahan kajian guru untuk mengetahi seberapa besar
peningkatan ketrampilan menulis karangan sederhana melalui media
gambar di kelas III pada mata pelajaran bahasa indonesia.
3) Bagi Guru
Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru
dalam menggunakan media pada materi menulis karangan sederhana
mata pelajaran Bahasa Indonesia.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Pembelajaran
1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Batasan tentang teori belajar yang dikemukakan para ahli
tergantung sudut pandang yang dipakai masing-masing dalam memberi arti
belajar karena itu banyak dijumpai pengertian-pengertian tentang belajar.
Menurut Badawi (1985:59) belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan untuk memperoleh perubahan tingkah laku baru individu secara
keseluruhan sebagai hasil perjalanan individu dalam berinteraksi dengan
lingkungan. Perubahan tingkah laku itu terjadi secara sadar, bersifat
kontinyu, bersifat positif serta bertujuan dan berarah.
Seperti menurut Sudjana (2000:28) pengertian belajar adalah suatu
proses yang ditandai dengan perubahan pada diri seseorang. Perubahan
sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk
perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku ketrampilan,
kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada diri
individu yang sedang belajar.
Sedangkan menurut Sanjaya (2002:98), Belajar merupakan
aktivitas sebagai akibat dari perbuatan mengajar. Hal ini dapat
diasumsikan bahwa tidak dapat dikatakan seseorang telah mengajar
apabila siswa yang diajar tidak belajar.
Dengan adanya pengertian-pengertian belajar di atas belajar dapat
diartikan sebagai tindakan atau usaha individu yang merupakan suatu
proses
dalam
berinteraksi
dengan
lingkungan
agar
memperoleh
pengetahuan dalam rangka mendapatkan perubahan tingkah laku baik yang
berupa kognitif, afektif dan psikomotor. Perubahan-perubahan tersebut
bersifat kontinyu, positif, berarah dan bertujuan serta terdapat dua aspek
yang sama yaitu adanya perubahan tingkah laku dan pengalaman yang
mempengaruhi beberapa faktor, baik yang disadari maupun yang timbul
5
6
sendiri akibat praktek, pengalaman, latihan dan bukan secara kebetulan, hal
ini akibat dari proses mengajar.
Menurut para pakar pendidikan, praktek mengajar di sekolahsekolah pada umumnya lebih banyak berpusat pada guru. Artinya bila guru
mengajar ia lebih mempersiapkan dirinya supaya berhasil dalam
menyampaikan materi pelajaran. Ia harus menguasai materi, menguasai
metode mengajar, mampu melakukan evaluasi belajar dll, tanpa
memperhatikan bahwa siswa-siswanya dapat belajar atau tidak. Oleh
karena itu istilah mengajar yang dianggap berkonotasi “teacher centered”
diganti dengan istilah pembelajaran. Dengan ini guru diharapkan selalu
ingat bahwa tugasnya adalah membelajarkan siswa atau dengan kata lain
membuat siswa dapat belajar untuk mencapai hasil yang optimal.
Menurut Rohani (1997:24) pembelajaran adalah usaha sadar guru
untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana belajar memperoleh
dan memproses pengetahuan, ketrampilan, dan sikap. Sesuai dengan
pengertian pembelajaran, yaitu usaha sadar guru untuk membantu siswa
atau anak didik, agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan
minatnya. Guru berfungsi sebagai fasilitator, yaitu orang yang menyediakan
fasilitas dan menciptakan situasi yang mendukung agar siswa dapat
mewujudkan kemampuan belajarnya.
2. Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar
dan sengaja. Oleh karena itu pembelajaran pasti mempunyai tujuan. Tujuan
pembelajaran adalah membantu para siswa agar memperoleh berbagai
pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku siswa bertambah, baik
kuantitas maupun kualitas. Tingkah laku itu meliputi pengetahuan,
ketrampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap
dan perilaku siswa.
7
B. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media disebut juga alat-alat audio visual, artinya alat yang dapat
dilihat dan didengar yang dipakai dalam proses pembelajaran dengan
maksud untuk membuat cara berkomunikasi lebih efektif dan efisien.
Menurut Yusufhadi (1986:56), Media Pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses
belajar pada diri siswa. Sehingga media mengandung pesan sebagai
perangsang belajar dan dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga siswa
tidak menjadi bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar. Apapun yang
disampaikan oleh guru sebaiknya menggunakan media, paling tidak yang
digunakannnya adalah media verbal yang berupa kata-kata yang diucapkan
dihadapan siswa.
2. Manfaat Media Pembelajaran
Hamalik (1986:76) mengemukakan bahwa pemakaian media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan
kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu
keefektifan proses belajar mengajar dan penyampaian pesan dan isi
pelajaran pada saat itu. Media pembelajaran juga dapat membantu siswa
meningkatkan pemahaman, menyajikan dengan menarik dan terpercaya,
memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.
3. Jenis Media Pembelajaran
Menurut Arief S. Sadiman (1990:28) bahwa jenis media yang
lazim dipakai dalam proses belajar mengajar khususnya di Indonesia yaitu :
1. Media Grafis
2. Media Audio
8
3. Media Proyeksi diam
4. Media audio visual
Di antara media pembelajaran, media gambar adalah media yang
paling umum dipakai. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai gambar
dari pada tulisan, apalagi jika gambarnya dibuat dan disajikan sesuai dengan
persyaratan gambar yang baik, sudah barang tentu akan menambah
semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Di bawah ini beberapa pengertian media gambar, diantaranya:
a.
Media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual
kedalam bentuk dua dimensi sebagai curahan ataupun pikiran yang
bentuknya bermacam-macam seperti lukisan, potret, slide, film, strip,
opaque projector (Hamalik, 1994:95).
b. Media gambar adalah media yang paling umum dipakai, yang
merupakan bahasan umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimanamana (Sadiman,1996:29).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media gambar
adalah perwujudan lambang dari hasil peniruan-peniruan benda-benda,
pemandangan, curahan pikir atau ide-ide yang di visualisasikan kedalam
bentuk dua dimensi. Bentuknya dapat berupa gambar situasi dan lukisan
yang berhubungan dengan pokok bahasan berhitung.
4. Fungsi Media Gambar
Pemanfaatan media pembelajaran ada dalam komponen metode mengajar
sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi guru-siswa
dan interaksi siswa dengan lingkungan belajarnya. Oleh sebab itu fungsi
utama dari media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar, yakni
menunjang penggunaan metode mengajar yang dipergunakan guru.
9
5. Kelebihan dan kelemahan media gambar adalah
a.) Kelebihan media gambar adalah
Sifatnya konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok
masalah, jika dibandingkan dengan bahasa verbal.
Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
Memperjelas masalah dalam bidang apa saja dan untuk semua orang
tanpa
memandang
umur
sehingga
dapat
mencegah
atau
membetulkan kesalahpahaman.
Harganya murah dan mudah didapat serta digunakan (Sadiman,
1996:31).
b.) kelemahan media gambar adalah
Hanya menampilkan persepsi indera mata, ukurannya terbatas hanya
dapat terlihat oleh sekelompok siswa
Gambar diintepretasikan secara personal dan subyektif.
Gambar disajikan dalam ukuran yang sangat kecil, sehingga kurang
efektif dalam pembelajaran (Rahadi, 2003:27)
Dengan demikian media gambar merupakan salah satu teknik
media pembelajaran yang efektif karena mengkombinasikan fakta dan
gagasan secara jelas, kuat dan terpadu melalui pengungkapan kata-kata
dan gambar.
C. Karangan Sederhana
1. Menulis Karangan
a. Pengertian Menulis (Mengarang)
Seperti
halnya
keterampilan
berbahasa
pada
umumnya,
keterampilan menulis sebagai salah satu dari empat keterampilan
berbahasa lainnya juga mempunyai peran penting dalam kehidupan
manusia. Dengan menulis seseorang dapat menyampaikan pikiran dan
10
gagasan untuk mencapai maksud tertentu. Menulis adalah menuangkan
atau melukiskan lambang-lambang
bahasa
grafik yang menggambarkan suatu
yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat
membaca lambang tersebut (Henri Tarigan, 2008:22)
Selain pendapat diatas masih ada pendapat lain yaitu menulis
adalah proses berfikir yang berkesinambungan, mulai dari mencoba, dan
sampai dengan mengulas kembali. (Saleh Abas, 2006:17)
Berdasarkan pengertian diatas peneliti menyimpulkan bahwa
menulis dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk melukiskan
lambang grafis yang dimengerti oleh penulis dan pembaca kedalam
bentuk tulisan, untuk menyampaikan pikiran, gagasan, perasaan,
kehendak agar dipahami oleh pembaca.
b. Mengarang
Mengarang
adalah
kegiatan
yang
sangat
kompleks.
Mengarang dapat kita pahami sebagai keseluruhan rangkaian kegiatan
seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikan melalui bahasa
tertulis kepada pembaca untuk dipahami tepat seperti yang dimaksud
penarang. Adapun menurut Burhan (1993:23) menulis itu sendiri adalah
proses
perubahan
bentuk
pikiriran, angan-angan, perasaan dan
sebagainya menjadi wujud, lambang, tanda baca dan tulisan.
d. Kemampuan Mengarang dengan Penggunaan Tanda Baca dan Huruf
Kapital.
1) Kemampuan Penggunaan Tanda Baca
Kemampuan
yang dituntut dalam menggunakan ejaan dalam
mengarang berdasarkan gambar seri antara lain: kemampuan
pungtuasi (tanda baca), penulisan kata, pemakaian huruf.
2) Kemampuan Menggunakan Huruf Kapital
Penulisan huruf kapital pertama petikan berlangsung dipakai
gelar kehormatan, nama bangsa, suku dan bangsa, nama tahun,
11
bulan, hari, peristiwa sejarah, nama resmi, nama buku, surat kabar,
judulkarangan, hubungan kekerebatan seperti Bapak dan Ibu dan
sebagainya.
Menurut Hadi Nafiah (1989:21), Dalam mengarang ada enam
manfaat mengarang, yaitu sebagai berikut:
1) Sarana untuk pengungkapan diri
2) Sarana untuk memahami sesuatu
3) Sarana
untuk
mengembangkan
kepuasaan
pribadi,
kebanggaan, dan rasa harga diri
4) Sarana
untuk
meningkatkan
kesadaran
dan
penyerapan
terhadap lingkungan sekeliling
5) Sarana untuk melibatkan diri dengan penuh semangat
6) Sarana untuk mengembangkan pemahaman dan kemampuan
mempergunakan bahasa.
Berdasarkan enam manfaat mengarang diatas ada beberapa
alasan yang dapat dikemukakan mengenai pentingnya mengarang atau
menulis antara lain sebagai berikut:
1) Sarana untuk menemukan sesuatu,
2) Memunculkan ide baru,
3) Melatih
kemampuan
mengorganisasi
dan
menjernihkan
berbagai konsep atau ide,
4) Melatih sikap objektif yang ada pada diri seseorang,
5) Membantu untuk menyerap dna memproses informasi,dan
6) Melatih untuk berpikir aktif.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek Penelitian
1. Mata Pelajaran
Mata Pelajaran yang diteliti adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia
dengan materi Menulis Karangan Sederhana dengan Gambar Seri
2. Lokasi dan Waktu
a. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD Negeri Padamamur
PUSBINDIK TK-SD Kecamatan Cugenang
b. Waktu
Adapun jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah sebagai
berikut:
 Tanggal 27 Februari 2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia siklus
pertama.
 Tanggal 06 Maret 2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia siklus
kedua.
B. Prosedur Penelitian
Tindakan Perbaikan Siklus I
Perencanaan
-
Menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran.
-
Menyiapkan materi pelajaran.
-
Menyiapkan media pembelajaran.
Pelaksanaan
-
Memotivasi dalam belajar dengan menunjukkan sebuah gambar seri
yang belum urut.
-
Memberikan beberapa pertanyaan tentang gambar seri yang belum
urut.
12
13
-
Menyajikan beberapa pasang gambar seri yang belum urut di papan
tulis.
-
Siswa secara kelompok mendiskusikan dan mengurutkan gambar seri
yang belum urut dengan menempelkan gambar di papan tulis.
-
Membahas hasil kerja kelompok.
-
Siswa kemudian membuat kalimat untuk setiap gambar dan membuat
sebuah karangan dengan baik
-
Siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
-
Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok.
-
Membahas lembar kerja kelompok.
-
Siswa menyimpulkan materi dengan dipandu oleh guru.
-
Guru memberi soal-soal dan pekerjaan rumah.
Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data hasil belajar siswa, peneliti mengambil
dengan
menggunakan
tes/hasil
evaluasi
pada
akhir
pertemuan
pembelajaran.
Refleksi
Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan antara peneliti dan observer,
refleksi dilakukan dalam beberapa hal:
1. Kesesuaian RPP dengan pelaksanaan.
2. Cara guru memotivasi siswa.
3. Aktivitas siswa pada saat pembelajaran.
4. Sikap guru dalam menangani respon siswa.
5. Cara penggunaan alat peraga/media pembelajaran.
2. Penggunaan waktu secara efisien.
3. Pemantapan penguasaan materi.
4. Pelaksanaan evaluasi.
Tindakan Perbaikan Siklus II
Perencanaan
-
Menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran.
-
Menyiapkan materi pelajaran.
14
-
Menyiapkan media pembelajaran.
-
Menyiapkan instrument penelitian (lembar kerja siswa).
Pelaksanaan
-
Memotivasi dalam belajar dengan mengadakan tanya jawab tentang
gambar seri yang belum urut dengan pertanyaan yang sesuai.
-
Siswa mendapat beberapa potongan gambar komik dan lembar kerja
siswa berdasarkan kelompok
-
Siswa secara kelompok mendiskusikan tentang mengurutkan beberapa
gambar komik dan menempelkannya di lembar kerja yang telah
disediakan.
-
Siswa membuat kalimat berdasarkan gambar komik tersebut. Dan
membuat sebuah cerita yang utuh dari gambar komik yang telah
diurutkan tadi.
-
Perwakilan dari setiap kelompok melaporkan hasil kerja kelompoknya.
-
Membahas materi kelompok.
-
Siswa mengerjakan tugas membuat karangan sederhana berdasarkan
pikirannya sendiri secara individu.
-
Siswa membacakan hasil karangannya di depan kelas.
-
Siswa menyimpulkan materi dengan dipandu oleh guru.
-
Guru memberi soal-soal pekerjaan rumah.
Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data keaktifan siswa, peneliti mengambil dengan
menggunakan tes/hasil evaluasi pada akhir pertemuan pembelajaran.
Refleksi
Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan antara peneliti dan observer,
refleksi dilakukan dalam beberapa hal:
1. Kesesuaian RPP dengan pelaksanaan.
2. Cara guru memotivasi siswa.
3. Aktivitas siswa pada saat pembelajaran.
4. Sikap guru dalam menangani respon siswa.
5. Cara penggunaan alat peraga/media pembelajaran.
15
6. Penggunaan waktu secara efisien.
7. Pemantapan penguasaan materi.
8. Pelaksanaan evaluasi.
C. Teknis Analisis Data
Dalam kegiatan pengumpulan data ini, peneliti dibantu supervisor 2.
Pengamatan ini dilakukan pada saat berlangsungnya pelaksanaan perbaikan
pembelajaran di SD Negeri Padamamur. Adapun data – data yang diperoleh
adalah sebagai berikut.
1.
Hasil Data Kualitatif
Dalam kegiatan pengumpulan data secara kualitatif, pengamat
menggunakan lembar observasi guru. Pengamat memberikan tanda cek (√ ) pada
kolom kemunculan sesuai indikator tersebut.
Pengamatan yang dilakukan oleh pengamat ( observer ) adalah tentang
keefektifan metode bermain peran dalam meningkatkan motivasi Peserta didik
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya tentang materi Menulis
Karangan Sederhana. Untuk mendapatkan data yang lebih tepat, maka fokus
pengamatan ditekankan pada :
a.
Kegiatan guru dalam menerapkan Alat Peraga
b.
Aktifitas anak dalam pelaksanaan pembelajaran
c.
Keaktifan peserta didik dalam pelaksanaan Pembelajaran
d.
Indikator yang diamati pada lembar observasi guru terlampir.
2.
Hasil Data Kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dari hasil nilai tes formatif. Dari hasil
tersebut dapat mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran dan dapat mengetahui
tingkat keberhasilan dalam penggunaan media gambar dalam meningkatkan
kemampuan menulis karangan sederhana. Data kuantitatif tersebut dibuat sesuai
dengan pedoman penilaian yang telah dibuat oleh guru. Setelah guru memberikan
penilaian lalu menganalisis perbutir soal. Hasil analisis Peserta didik terlampir.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas III SD Negeri
Padamamur terkait hasil belajar Bahasa Indonesia tentang menulis karangan
sederhana melalui media gambar, yang dilaksanakan dalam perbaikan
pembelajaran pada siklus I dan siklus II secara lengkap dijabarkan sebagai berikut
:
1.
Pra Siklus
Pembelajaran pra siklus mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III
semester II di SD Negeri Padamamur, tahun pelajaran 2014/2015 dengan materi
menulis karangan sederhana dilaksanakan pada hari Kamis, 19 Februari 2015
hasilnya sebagai berikut :
Tabel 4.1
Hasil Evaluasi Pra Siklus
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
SKOR
Asri Nuraeni
Ela
Hindun
Jahra
Neng Robi
Pikri
Rani
Riski
Pilihan Kata
(40)
1
2
3
4
5
6
7
8
Nama Siswa
Kalimat (40)
No
Urutan
Gambar (20)
Penguasaan Materi
Awal
Kategori
15
20
20
20
20
20
15
15
20
35
20
15
35
30
15
10
15
30
40
15
30
20
20
15
50
85
80
50
85
70
50
40
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TIDAK TUNTAS
TIDAK TUNTAS
16
17
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Salma Sri N
Salsiah
Santi
Santi Maryani
Sela Agustina
Seli Agustini
Sipa Fitriyani
Siti
Siti Nuraisah
Siti Jamilah
Siti Nuraeni
Siti Rosita
Uus
Wandi
Wawan
Yunita
Zikri
15
20
20
15
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
10
25
25
20
15
23
20
25
20
25
20
15
15
20
25
20
15
20
25
25
15
20
30
20
25
20
35
20
15
20
20
35
20
15
Jumlah
Rata-Rata
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
45
70
70
50
55
73
60
70
60
80
60
50
55
60
80
60
50
1.558
62,32
40
85
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
TIDAK TUNTAS
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
Berdasarkan data hasil nilai siswa di atas pada pra siklus di peroleh
analisis data yaitu 13 siswa (52%) dinyatakan berhasil / TUNTAS memperoleh
nilai di atas KKM. Sedangkan 12 siswa (48%) dinyatakan belum berhasil /
TUNTAS mencapai nilai KKM. Untuk lebih meningkatkan pencapaian hasil
belajar siswa dalam pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia, maka perlu
dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus I.
2.
Siklus 1
Perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 27
Februari 2015 dengan siswa kelas III semester II SD Negeri Padamamur. Peneliti
melaksanakan sesuai rencana. pembelajaran berlangsung dengan baik sesuai
dengan rencana. Pada akhir pembelajaran peneliti mengadakan evaluasi hasil
belajar untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran mata
18
pelajaran Bahasa Indonesia. Hasil perbaikan pembelajaran siklus I disajikan
dalam tabel 4.2 sebagai berikut :
Tabel 4.2
Hasil Evaluasi perbaikan Siklus I
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Asri Nuraeni
Ela
Hindun
Jahra
Neng Robi
Pikri
Rani
Riski
Salma Sri N
Salsiah
Santi
Santi Maryani
Sela Agustina
Seli Agustini
Sipa Fitriyani
Siti
Siti Nuraisah
Siti Jamilah
Siti Nuraeni
Siti Rosita
Uus
Wandi
Wawan
Yunita
Zikri
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
30
35
30
25
30
30
30
30
25
30
25
35
30
30
35
25
30
35
25
25
25
30
35
25
25
25
30
30
20
30
15
20
20
15
25
15
25
25
30
30
20
25
30
30
25
20
25
30
30
25
SKOR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Pilihan Kata
(40)
Nama Siswa
Urutan
Gambar (20)
No
Kalimat (40)
Penguasaan Materi
Awal
75
85
80
65
80
65
70
70
60
75
60
80
75
80
85
65
75
85
75
70
65
75
85
75
70
Kategori
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
19
Jumlah
Rata-Rata
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
1.845
74,80
60
85
Dari tabel di atas dapat kita lihat siswa yang mendapat nilai diatas 70
sebanyak 19 siswa, sedangkan nilai kurang dari 70 sebanyak 6 siswa dari jumlah
25 siswa. Untuk mengetahui presentasi
nilai maka diadakan analisis yang
disajikan pada tabel 4.3 dibawah ini.
Tabel 4.3
Analisis Hasil Tes Perbaikan Siklus I
No
Nilai
Frekuensi
ExF
%
1
60
2
120
8,00
2
65
4
260
16,00
3
70
4
280
16,00
4
75
7
525
28,00
5
80
4
320
16,00
6
85
4
340
16,00
Jumlah
435
25
1845
100
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, diperoleh analisis data yaitu 19 orang siswa
(76%) dinyatakan berhasil memperoleh nilai di atas KKM. Sedangkan 6 orang
siswa (24%) dinyatakan belum TUNTAS /berhasil mencapai nilai KKM. Untuk
lebih meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia, maka perlu dilanjutkan kembali perbaikan pembelajaran pada siklus II.
3. Siklus II
Perbaikan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal
06 Maret 2015 dengan objek siswa kelas III semester II SD Negeri Padamamur.
Skenario pembelajaran berlangsung dengan baik. Peneliti melaksanakan sesuai
rencana. Pada akhir pembelajaran peneliti mengadakan evaluasi hasil belajar
20
untuk mengetahui tingkat keberhasilan. Hasil perbaikan pembelajaran siklus II
disajikan dalam tabel 4.4 sebagai berikut.
Tabel 4.4
Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus II
Asri Nuraeni
Ela
Hindun
Jahra
Neng Robi
Pikri
Rani
Riski
Salma Sri N
Salsiah
Santi
Santi Maryani
Sela Agustina
Seli Agustini
Sipa Fitriyani
Siti
Siti Nuraisah
Siti Jamilah
Siti Nuraeni
Siti Rosita
Uus
Wandi
Wawan
Yunita
Zikri
SKOR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Pilihan Kata
(40)
Nama Siswa
Kalimat (40)
No
Urutan
Gambar (20)
Penguasaan Materi
Awal
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
30
30
30
25
30
25
30
30
25
30
25
30
25
30
30
30
30
30
25
30
30
30
30
25
30
25
23
25
25
25
25
30
30
25
30
25
30
25
30
25
30
35
25
35
35
30
35
35
35
30
Jumlah
75
73
75
70
75
70
80
80
70
80
70
80
70
80
75
80
85
75
80
85
80
85
85
80
80
1.938
Kategori
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
21
Rata-Rata
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
77,52
70
85
Dari tabel diatas dapat kita lihat semua siswa yang mendapat nilai diatas
70 dari jumlah 25 siswa. Untuk mengetahui presentasi nilai maka diadakan
analisis yang disajikan pada tabel 4.5 dibawah ini.
Tabel 4.6
Analisis Hasil Tes Formatif Siklus II
No
Nilai
Frekuensi
ExF
%
1
70
5
350
20,00
2
73
1
73
4,00
3
75
5
375
20,00
4
80
10
800
40,00
5
85
4
340
16,00
Jumlah
508
25
1938
100
Berdasarkan data hasil perolehan nilai siswa pada kegiatan perbaikan
pembelajaran siklus II di peroleh hasil 25 siswa (100%) dinyatakan berhasil dan
TUNTAS dalam pencapaia KKM.
Dari
analisis
data
tersebut
dapat
disimpulkan
bahwa
dengan
dilaksanakannya tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus II hasilnya sangat
memuaskan dan sesuai dengan target KKM yang ditentukan. Hal itu ditunjukan
dari 25 orang siswa semua mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan.
Dari tabel pra siklus sampai dengan perbaikan pembelajaran siklus II
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III semester II tentang Menulis
Karangan Sederhana di SD Negeri Padamamur Kec. Cugenang, dapat disajikan
pada tabel 4.7 berikut.
22
Tabel 4.6
Hasil Belajar dan Peningkatan Nilai Rata – Rata
No
Ketuntasan
Pra Siklus
Jumlah
%
Siklus I
Jumlah
%
Siklus II
Jumlah
%
1
Tuntas
13
52%
19
76%
25
100
2
Belum Tuntas
12
48%
6
24%
-
-
3
Nilai rata -rata
62,32
74,80
77,52
Berdasarkan tabel 4.6 dapat kita lihat bahwa pada Pra Siklus hanya 52%
siswa yang meraih ketuntasan, 76% pada siklus I dan pada Siklus II sebanyak
100% hal ini menunjukkan bahwa peningkatan yang signifikan apabila kita
menggunakan metode dan cara belajar yang tepat sehingga siswa dapat belajar
dengan semangat dan meraih prestasi sesuai yang kita harapkan.
Pada nilai rata – rata juga mengalami peningkatan yang signifikan, nilai
rata – rata pada pembelajaran awal 62,32, pada siklus I mengalami peningkatan
yaitu 74,80 dan pada perbaikan pembelajaran siklus II menjadi 77,52. Perbaikan
pembelajaran cukup pada siklus II tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya
karena semua siswa telah mencapai KKM yang ditetapkan.
Dari tabel 4.6 di atas bahwa hasil evaluasi pra siklus hingga perbaikan
pembelajaran siklus II mata pelajaran Bahasa Indonesia jika disajikan dalam
bentuk diagram maka dapat dilihat pada diagram 4.1 berikut.
23
Gambar 4.1
Grafik Peningkatan Kemampuan Belajar siswa
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Tuntas
Belum Tuntas
Pra
siklus
%
Siklus I
%
Siklus II
%
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Perolehan hasil belajar sebelum dilaksanakan perbaikan sampai
perbaikan siklus ke 2 mengalami peningkatan yang baik, walaupun pada
perbaikan siklus pertama siswa yang mencapai nilai KKM baru 76 % masih
dibawah target ketercapaian KKM.
Dengan menerima masukan dari supervisor 2 tentang kekurangankekurangan yang dilakukan pada siklus 1, maka pada siklus kedua diadakan
perbaikan-perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran. Pada siklus 2 siswa diberi
penjelasan secara detil tentang hal-hal yang berhubungan dengan menulis
karangan dan siswa disuguhkan dengan media gambar yang menarik dalam hal ini
komik. Sehingga siswa dapat membuat karangan sederhana dan mampu
mengembangkannya menjadi lebih luas.
Penggunaan media gambar secara efektif dapat menumbuhkan motivasi
dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa kelas III. Dengan
demikian media gambar sebagai media pembelajaran bukan merupakan fungsi
tambahan tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu untuk
mewujudkan situasi belajar-mengajar yang lebih efektif dan menarik . seperti
24
halnya menurut sadiman (1996:29) bahwa Media gambar adalah media yang
paling umum dipakai, yang merupakan bahasan umum yang dapat dimengerti dan
dinikmati dimana-mana.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Setelah
peneliti
melaksanakan
perbaikan
pembelajaran
melalui
pembelajaran siklus I dan siklus II dengan materi menulis karangan sederhana di
kelas III semester II tahun pelajaran 2014/2015 di SD Negeri padamamur, maka
dapat disimpulkan bahwa media gambar mampu meningkatkan kemampuan siswa
dalam menulis karangan sederhana.
Peningkatan ini terjadi pada siklus I maupun siklus II dengan bukti
adanya peningkatan pada Presentase ketuntasan belajar siswa mengalami
peningkatan yang signifikan setelah dilakukan perbaikan pembelajaran pada
evaluasi sebelum perbaikan pembelajaran ada 13 siswa atau 52% dari 25 siswa.
Pada perbaikan pembelajaran siklus I meningkat, menjadi 19 siswa atau 76% dari
jumlah 25 siswa dan pada perbaikan siklus II menjadi 25 siswa atau 100%.
B. Saran Tindak Lanjut
Berdasarkan pengalaman peneliti selama melaksanakan Penelitian
Tindakan Kelas untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa SD Negeri
Padamamur dikemukakan saran dan tindak lanjut sebagai berikut.
1.
Guru sebaiknya mengusahakan media pembelajaran yang menarik.
2.
Guru harus memberi motivasi dan bimbingan pada peserta didik yang
mengalami kesulitan.
3.
Guru hendaknya menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
4.
Peserta didik perlu dilatih untuk bergaul dan bekerjasama yang harmonis
dalam kelompoknya dengan kegiatan yang positif. Oleh karena itu bekerja
dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas tertentu merupakan cara yang
efektif untuk melatih sifat sosial pada peserta didik.
25
26
5.
Peserta didik perlu dilatih dalam merasakan tanggung jawabnya pada tugastugasnya, sehingga bisa menjadi pengalaman bagi mereka dalam kehidupan
sehari-hari, nanti.
DAFTAR PUSTAKA
Abbas,
Saleh. (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di Sekolah
Dasar . Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Arief.S.Sadiman. 1990. Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya).Jakarta: CV. Rajawali
Badawi, Ahmad. (1985). Kelompok Belajar sebagai Teknik Bimbingan dan
Penyuluhan Metode pengajaran. Yogyakarta: Penerbit FIP-IKIP.
Burhan, Bungin. (1993). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana Pernada
Media Group.
Hamalik, O. (1986). Media Pendidikan. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti
__________ (1994). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung :
Trigenda Karya
Nafiah A Hadi. (1989). Aku Ingin Jadi Pengarang. Surabaya : Usaha Nasional.
Rahadi, (2003). Karakteristik Media Pembelajaran. Bandung : Pustaka Setia
Rohani, Ahmad (1997). Media Intruksional Edukatif. Jakarta : Ribeka Cipta.
Sadiman. dkk. (1996). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya . Jakarta: PT.Raya Grafindo Persada.
Sanjaya,Wina. (2002). Pengembangan Kurikulum dan Proses Pembelajaran ,
Bandung : FIP-UPI.
Sudjana, Nana. (2000). Dasar-dasar Proses belajar Mengajar. Bandung: PT. Sinar
Baru Algesindo.
Tarigan, Henri Guntur. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung : Angkasa.
Warsita,B., (2008), Teknologi Pembelajaran, Landasan dan aplikasinya, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta
Yusufhadi, (1986). Definisi Teknologi Pembelajaran; Satuan Tugas dan Terminologi.
Jakarta : Rajawali Press
                                            
                SEDERHANA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA MATA
PELAJARAN BAHASA INDONESIA
(Penelitian Tindakan Kelas di kelas III SD Padamamur)
Cianjur Tahun Pelajaran 2014-2015
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)/PDGK 4501)
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Sekolah Dasar
oleh
MUHAMAD IQBAL FAUZI
NIM : 825204034
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2015
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN
HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Nama Mahasiswa
: Muhamad Iqbal Fauzi
NIM
: 825204034
Program Studi
: S1 PGSD
Tempat Mengajar
: SDN Padamamur
Jumlah Siklus Pembelajaran
: 2 Siklus
Hari dan Tanggal Pelaksanaan
: Siklus 1, Hari Jum’at tanggal 27 Februari 2015
Siklus 2, Hari Jum’at tanggal 06 Maret 2015
Masalah yang Merupakan Fokus Perbaikan:
“Bagaimana cara meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan
sederhana melalui media gambar?”
Menyetujui
Cianjur,
April 2015
upervisor 1
Mahasiswa
H.U. ABDUL AZIZ, S.Pd.M.Pd
MUHAMAD IQBAL FAUZI
NIP. 19680812 199009 1001
NIM. 825204066
i
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktek Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi
mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka (UT)
seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah ditulis dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya
sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Cianjur ,
April
2015
Yang membuat pernyataan
Matrai 6.000
MUHAMAD IQBAL FAUZI
NIM. 825204034
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan Hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan penelitian tindakan kelas yang berjudul “Peningkatan Kemampuan
Menulis Karangan Sederhana melalui Media gambar pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Kelas III di SD Negeri Padamamur”
maksud penulis menyusun
penelitian ini adalah untuk melengkapi tugas praktik mata kuliah Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP) program S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada
fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka UPBJJ Bogor.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan penelitian ini tidak terlepas
dari bantuan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena
itu dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Boedhi Oetoyo, MA. selaku Kepala Universitas Terbuka UPBJJ
Bogor
2. Bapak H. Dedi Sugandi, S.Pd. M.Pd selaku pengelola Pokjar UT
Warungkondang
3. Bapak H.U. Abdul Aziz, S.Pd.M.Pd selaku Supervisor I yang memberikan
bimbingan salama penyusunan laporan PKP
4. Bapak H. Totoh Saptori, S.Pd.I selaku Supervisor II yang selalu memberikan
masukan untuk setiap perbaikan pembelajaran
5. Ibu Dwi Indrati, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Padamamur yang selalu
memberikan dukungan dan do’a dalam penyusunan laporan ini
6. Rekan-rekan guru SDN Padamamur Desa Padaluyu Kecamatan Cugenang
Kabupaten Cianjur
7. Kedua orangtu, yang selalu memberikan do’a serta dukungannya
8. Rekan-rekan mahasiswa S1 Bidang Ilmu Pokjar Warungkondang serta semua
pihak yang tidak dapat dituliskan satu persatu yang telah memberikan bantuan
dalam bentuk semangat.
iii
Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapat berkah dari
Allah SWT. Akhir kata penulis mohon maaf apabila masih banyak kekurangan
dalam penyusunan penelitian ini. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang memerlukan.
Cianjur, April 2015
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. i
SURAT PRNYATAAN ................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vi
DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... viii
ABSTRAK ....................................................................................................... ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 3
C. Tujuan penelitian Perbaikan Pembelajaran .............................. 3
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ............................ 3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Pembelajaran .............................................................. 5
B. Media Pembelajaran ................................................................ 7
C. Karangan Sederhana ................................................................ 9
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PRBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek,Tempat, dan Waktu Penelitian ..................................... 12
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ................................ 12
C. Teknis Analisis Data ................................................................ 15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran................. 16
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ............ 23
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. SIMPULAN .............................................................................. 25
B. SARAN TINDAK LANJUT .................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Pra siklus ................................................................. 16
Tabel 4.2 Hasil Evaluasi Perbaikan Siklus I ................................................... 18
Tabel 4.3 Analisis Hasil Tes Perbaikan Siklus I .............................................. 19
Tabel 4.4 Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus II ........................... 20
Tabel 4.5 Analisis Hasil Tes Siklus II ............................................................. 21
Tabel 4.6 Hasil Belajar dan Peningkatan Nilai Rata-rata ............................... 22
vi
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.1 Peningkatan Kemampuan Belajar siswa ........................................ 23
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Surat Kesediaan Supervisor 2 sebagai Pembimbing PKP
Perencanaan PTK (identifikasi masalah, analisis masalah, alternatif
pemecahan masalah, rumusan masalah)
Berkas RPP Prasiklus, RPP Perbaikan Siklus 1, RPP Perbaikan Siklus 2
Lembar Observasi/Pengamatan Kinerja Guru
Jurnal Pembimbingan dengan supervisor 2
Hasil Pekerjaan siswa yang terbaik dan terburuk per siklus
Dokumentasi Kegiatan
viii
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA
MELALUI MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA
(Penelitian Tindakan Kelas di kelas III SD Padamamur)
Cianjur Tahun Pelajaran 2014-2015
Oleh:
MUHAMAD IQBAL FAUZI
NIM. 825204034
Email : [email protected]
ABSTRAK
Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD menitikberatkan pada keterampilan
berbahasa. Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa keterampilan berbahasa itu
dibagi menjadi 4 aspek, yaitu mendengarkan, membaca, menulis, dan berbicara.
Meskipun mempunyai karakteristik dan kekhasan masing-masing, akan tetapi
keempat aspek keterampilan berbahasa itu mempunyai hubungan yang integral
dan tidak dapat dipisah-pisahkan.
Menulis yang merupakan salah satu aspek berbahasa seolah-olah menjadi kendala
tersendiri bagi sebagian besar anak SD. Padahal keterampilan menulis bagi anak
SD sebaiknya diberikan sejak dini. Toeri dan teknik-teknik menulis, hendaknya
sudah dikenalkan dan diterapkan sejak di kelas rendah.
Untuk mengantisipasi kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam dalam
mengembangkan keterampilan menulis, maka pada kesempatan ini, saya akan
mengadakan suatu penelitian tindakan kelas, sebagai tindak lanjut dalam
perbaikan pembelajaran.
Berdasarkan hasil pengumpulan data dan kajian teori-teori yang terdapat didalam
kegiatan penelititan, ternyata pengguna media atau alat alat peraga dalam
pembelajaran menjadi suatu unsur yang paling berpengaruh dalam membantu
mengoptimalkan cara berpikir siswa. Hal itu dapat dilihat dari hasil penelititan
yang menunjukkan bahwa kemampuan siswa untuk mengekspresikan gagasannya
dalam bentuk karangan sederhana lebih meningkat setelah diadakan kegiatan
perbaikkan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajarandalam hal ini
media gambar.
Kata kunci : Menulis Karangan, Media Gambar.
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1. Identifikasi Masalah
Pendidikan diyakini dapat meningkatkan kesadaran setiap manusia
bahwa dirinya merupakan bagian dari sebuah sistem dalam kehidupan
yang diharapkan terus berusaha memberikan hal yang positif kepada
lingkungannya.
Kondisi pembelajaran yang terjadi selama ini khusunya yang
berlangsung di kelas III SDN Padamamur pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia
dalam
pembahasan
Menulis
Karangan
sederhana
siswa
mendapatkan hasil belajar di bawah KKM. Hal tersebut terjadi akibat
kurangnya antusias siswa untuk belajar serta kurang bersemangat sehingga
siswa hanya terfokus pada kesibukan masing-masing dengan teman
sebangkunya yang tidak ada hubungannya dengan pembelajaran yang
sedang berlangsung. Selain itu, proses pembelajaran yang diberikan guru
terhadap siswa tidak dapat membuat siswa menjadi tertarik untuk belajar,
proses pembelajaran yang dilakukan masih bersifat tradisional sehingga
siswa menjadi cepat bosan dan tidak mau mengikuti pembelajaran.
2. Analisis Masalah
Beberapa faktor penyebab dari permasalahan di atas yaitu siswa
tidak disuguhkan pada pembelajaran
yang menyenangkan
dengan
kurangnya media yang disuguhkan, siswa hanya mendengarkan dan
mengerjakan tugas-tugas yang belum tentu dia pahami, karena pada proses
pembelajaran
yang
membosankan
sehingga
siswa
tidak
bisa
mengembangkan pemikirannya dalam menulis karangan sederhana menjadi
lebih luas lagi. Hal ini menimbulkan kurangnya minat dan antusias untuk
belajar seahingga siswa lebih aktif pada kegiatannya sendiri, tidak mau
1
2
memperhatikan pembelajaran serta merta cepat bosan dalam mengikuti
pembelajaran.
Menurut Warsita (2008:85) Pembelajaran adalah suatu usaha untuk
membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan
peserta didik. Untuk menuju hal tersebut, pembelajaran di harapkan penuh
dengan dinamika yang dapat mengaktifkan siswa, hal ini tentu memerlukan
media pengajaran yang menarik dan inovasi yang berkesinambungan
meskipun media yang menarik tidak identik dengan media yang mahal.
Sepotong koran bekas yang sudah tidak terpakai lagi bisa menjadi media
yang sangat ampuh untuk menarik minat siswa belajar dan mengetahui
sesuatu. Media diperlukan karena belajar akan lebih baik bila melibatkan
banyak indera dan siswa akan menguasai hasil belajar dengan optimal jika
dalam belajar siswa dimungkinkan menggunakan sebanyak mungkin indera
untuk berinteraksi dengan isi pembelajaran.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Melihat dari permasalahan tersebut, tentunya perlu ada sebuah
penelitian tindakan kelas untuk membantu upaya perbaikan pembelajaran.
Salah satu upaya perbaikan pembelajaran yaitu dengan menggunakan media
gambar yang menarik.
Melalui media gambar di harapkan siswa dapat lebih fokus dalam
pembelajarannya, dan dapat mengembangkan imajinasinya dalam membuat
karangan sederhana. Seperti halnya yang dikemukakan oleh sadiman
(1996:31) bahwa media gambar memiliki bebrapa kelebihan yaitu :
1) Sifatnya konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah,
jika dibandingkan dengan bahasa verbal.
2) Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
3) Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
4) Memperjelas masalah dalam bidang apa saja dan untuk semua orang
tanpa memandang umur sehingga dapat mencegah atau membetulkan
kesalahpahaman.
5) Harganya murah dan mudah didapat serta digunakan
3
Berdasarkan Latar belakang tersebut, penulis akan melakukan
penelitian
tindakan
kelas
dengan
mengambil
judul
“Peningkatan
Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Melalui Media Gambar pada
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III Di SD Negeri Padamamur”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas, maka
masalah pada perbaikan pembelajaran ini yaitu : “Bagaimana cara
meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan sederhana
melalui media gambar?”
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan utama yang ingin
dicapai dalam pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran ini yaitu :
“Mendiskripsikan
upaya-upaya
yang
dilakukan
untuk
meningkatkan
kemampua siswa dalam menulis karangan sederhana melalui media gambar.”
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
penelitian ini diharapkan memiliki manfaat, baik manfaat teoritis
maupun manfaat praktis.
a. Manfaat Teoritis
Dari segi teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi dan pengetahuan bagi pembaca, serta dapat digunakan sebagai
literatur dalam pelaksanaan penelitian di masa yang akan datang.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Peneliti
Perbaikan pembelajaran ini bermanfaat bagi peneliti untuk
mengembangkan disiplin ilmu tentang pelajaran Bahasa Indonesia dan
4
mengetahui upaya-upaya dalam meningkatkan kemampuan siswa
dalam menulis karangan sederhana melalui media gambar.
2) Bagi Sekolah
Sebagai bahan kajian guru untuk mengetahi seberapa besar
peningkatan ketrampilan menulis karangan sederhana melalui media
gambar di kelas III pada mata pelajaran bahasa indonesia.
3) Bagi Guru
Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru
dalam menggunakan media pada materi menulis karangan sederhana
mata pelajaran Bahasa Indonesia.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Pembelajaran
1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Batasan tentang teori belajar yang dikemukakan para ahli
tergantung sudut pandang yang dipakai masing-masing dalam memberi arti
belajar karena itu banyak dijumpai pengertian-pengertian tentang belajar.
Menurut Badawi (1985:59) belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan untuk memperoleh perubahan tingkah laku baru individu secara
keseluruhan sebagai hasil perjalanan individu dalam berinteraksi dengan
lingkungan. Perubahan tingkah laku itu terjadi secara sadar, bersifat
kontinyu, bersifat positif serta bertujuan dan berarah.
Seperti menurut Sudjana (2000:28) pengertian belajar adalah suatu
proses yang ditandai dengan perubahan pada diri seseorang. Perubahan
sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk
perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku ketrampilan,
kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada diri
individu yang sedang belajar.
Sedangkan menurut Sanjaya (2002:98), Belajar merupakan
aktivitas sebagai akibat dari perbuatan mengajar. Hal ini dapat
diasumsikan bahwa tidak dapat dikatakan seseorang telah mengajar
apabila siswa yang diajar tidak belajar.
Dengan adanya pengertian-pengertian belajar di atas belajar dapat
diartikan sebagai tindakan atau usaha individu yang merupakan suatu
proses
dalam
berinteraksi
dengan
lingkungan
agar
memperoleh
pengetahuan dalam rangka mendapatkan perubahan tingkah laku baik yang
berupa kognitif, afektif dan psikomotor. Perubahan-perubahan tersebut
bersifat kontinyu, positif, berarah dan bertujuan serta terdapat dua aspek
yang sama yaitu adanya perubahan tingkah laku dan pengalaman yang
mempengaruhi beberapa faktor, baik yang disadari maupun yang timbul
5
6
sendiri akibat praktek, pengalaman, latihan dan bukan secara kebetulan, hal
ini akibat dari proses mengajar.
Menurut para pakar pendidikan, praktek mengajar di sekolahsekolah pada umumnya lebih banyak berpusat pada guru. Artinya bila guru
mengajar ia lebih mempersiapkan dirinya supaya berhasil dalam
menyampaikan materi pelajaran. Ia harus menguasai materi, menguasai
metode mengajar, mampu melakukan evaluasi belajar dll, tanpa
memperhatikan bahwa siswa-siswanya dapat belajar atau tidak. Oleh
karena itu istilah mengajar yang dianggap berkonotasi “teacher centered”
diganti dengan istilah pembelajaran. Dengan ini guru diharapkan selalu
ingat bahwa tugasnya adalah membelajarkan siswa atau dengan kata lain
membuat siswa dapat belajar untuk mencapai hasil yang optimal.
Menurut Rohani (1997:24) pembelajaran adalah usaha sadar guru
untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana belajar memperoleh
dan memproses pengetahuan, ketrampilan, dan sikap. Sesuai dengan
pengertian pembelajaran, yaitu usaha sadar guru untuk membantu siswa
atau anak didik, agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan
minatnya. Guru berfungsi sebagai fasilitator, yaitu orang yang menyediakan
fasilitas dan menciptakan situasi yang mendukung agar siswa dapat
mewujudkan kemampuan belajarnya.
2. Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar
dan sengaja. Oleh karena itu pembelajaran pasti mempunyai tujuan. Tujuan
pembelajaran adalah membantu para siswa agar memperoleh berbagai
pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku siswa bertambah, baik
kuantitas maupun kualitas. Tingkah laku itu meliputi pengetahuan,
ketrampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap
dan perilaku siswa.
7
B. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media disebut juga alat-alat audio visual, artinya alat yang dapat
dilihat dan didengar yang dipakai dalam proses pembelajaran dengan
maksud untuk membuat cara berkomunikasi lebih efektif dan efisien.
Menurut Yusufhadi (1986:56), Media Pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses
belajar pada diri siswa. Sehingga media mengandung pesan sebagai
perangsang belajar dan dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga siswa
tidak menjadi bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar. Apapun yang
disampaikan oleh guru sebaiknya menggunakan media, paling tidak yang
digunakannnya adalah media verbal yang berupa kata-kata yang diucapkan
dihadapan siswa.
2. Manfaat Media Pembelajaran
Hamalik (1986:76) mengemukakan bahwa pemakaian media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan
kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu
keefektifan proses belajar mengajar dan penyampaian pesan dan isi
pelajaran pada saat itu. Media pembelajaran juga dapat membantu siswa
meningkatkan pemahaman, menyajikan dengan menarik dan terpercaya,
memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.
3. Jenis Media Pembelajaran
Menurut Arief S. Sadiman (1990:28) bahwa jenis media yang
lazim dipakai dalam proses belajar mengajar khususnya di Indonesia yaitu :
1. Media Grafis
2. Media Audio
8
3. Media Proyeksi diam
4. Media audio visual
Di antara media pembelajaran, media gambar adalah media yang
paling umum dipakai. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai gambar
dari pada tulisan, apalagi jika gambarnya dibuat dan disajikan sesuai dengan
persyaratan gambar yang baik, sudah barang tentu akan menambah
semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Di bawah ini beberapa pengertian media gambar, diantaranya:
a.
Media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual
kedalam bentuk dua dimensi sebagai curahan ataupun pikiran yang
bentuknya bermacam-macam seperti lukisan, potret, slide, film, strip,
opaque projector (Hamalik, 1994:95).
b. Media gambar adalah media yang paling umum dipakai, yang
merupakan bahasan umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimanamana (Sadiman,1996:29).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media gambar
adalah perwujudan lambang dari hasil peniruan-peniruan benda-benda,
pemandangan, curahan pikir atau ide-ide yang di visualisasikan kedalam
bentuk dua dimensi. Bentuknya dapat berupa gambar situasi dan lukisan
yang berhubungan dengan pokok bahasan berhitung.
4. Fungsi Media Gambar
Pemanfaatan media pembelajaran ada dalam komponen metode mengajar
sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi guru-siswa
dan interaksi siswa dengan lingkungan belajarnya. Oleh sebab itu fungsi
utama dari media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar, yakni
menunjang penggunaan metode mengajar yang dipergunakan guru.
9
5. Kelebihan dan kelemahan media gambar adalah
a.) Kelebihan media gambar adalah
Sifatnya konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok
masalah, jika dibandingkan dengan bahasa verbal.
Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
Memperjelas masalah dalam bidang apa saja dan untuk semua orang
tanpa
memandang
umur
sehingga
dapat
mencegah
atau
membetulkan kesalahpahaman.
Harganya murah dan mudah didapat serta digunakan (Sadiman,
1996:31).
b.) kelemahan media gambar adalah
Hanya menampilkan persepsi indera mata, ukurannya terbatas hanya
dapat terlihat oleh sekelompok siswa
Gambar diintepretasikan secara personal dan subyektif.
Gambar disajikan dalam ukuran yang sangat kecil, sehingga kurang
efektif dalam pembelajaran (Rahadi, 2003:27)
Dengan demikian media gambar merupakan salah satu teknik
media pembelajaran yang efektif karena mengkombinasikan fakta dan
gagasan secara jelas, kuat dan terpadu melalui pengungkapan kata-kata
dan gambar.
C. Karangan Sederhana
1. Menulis Karangan
a. Pengertian Menulis (Mengarang)
Seperti
halnya
keterampilan
berbahasa
pada
umumnya,
keterampilan menulis sebagai salah satu dari empat keterampilan
berbahasa lainnya juga mempunyai peran penting dalam kehidupan
manusia. Dengan menulis seseorang dapat menyampaikan pikiran dan
10
gagasan untuk mencapai maksud tertentu. Menulis adalah menuangkan
atau melukiskan lambang-lambang
bahasa
grafik yang menggambarkan suatu
yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat
membaca lambang tersebut (Henri Tarigan, 2008:22)
Selain pendapat diatas masih ada pendapat lain yaitu menulis
adalah proses berfikir yang berkesinambungan, mulai dari mencoba, dan
sampai dengan mengulas kembali. (Saleh Abas, 2006:17)
Berdasarkan pengertian diatas peneliti menyimpulkan bahwa
menulis dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk melukiskan
lambang grafis yang dimengerti oleh penulis dan pembaca kedalam
bentuk tulisan, untuk menyampaikan pikiran, gagasan, perasaan,
kehendak agar dipahami oleh pembaca.
b. Mengarang
Mengarang
adalah
kegiatan
yang
sangat
kompleks.
Mengarang dapat kita pahami sebagai keseluruhan rangkaian kegiatan
seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikan melalui bahasa
tertulis kepada pembaca untuk dipahami tepat seperti yang dimaksud
penarang. Adapun menurut Burhan (1993:23) menulis itu sendiri adalah
proses
perubahan
bentuk
pikiriran, angan-angan, perasaan dan
sebagainya menjadi wujud, lambang, tanda baca dan tulisan.
d. Kemampuan Mengarang dengan Penggunaan Tanda Baca dan Huruf
Kapital.
1) Kemampuan Penggunaan Tanda Baca
Kemampuan
yang dituntut dalam menggunakan ejaan dalam
mengarang berdasarkan gambar seri antara lain: kemampuan
pungtuasi (tanda baca), penulisan kata, pemakaian huruf.
2) Kemampuan Menggunakan Huruf Kapital
Penulisan huruf kapital pertama petikan berlangsung dipakai
gelar kehormatan, nama bangsa, suku dan bangsa, nama tahun,
11
bulan, hari, peristiwa sejarah, nama resmi, nama buku, surat kabar,
judulkarangan, hubungan kekerebatan seperti Bapak dan Ibu dan
sebagainya.
Menurut Hadi Nafiah (1989:21), Dalam mengarang ada enam
manfaat mengarang, yaitu sebagai berikut:
1) Sarana untuk pengungkapan diri
2) Sarana untuk memahami sesuatu
3) Sarana
untuk
mengembangkan
kepuasaan
pribadi,
kebanggaan, dan rasa harga diri
4) Sarana
untuk
meningkatkan
kesadaran
dan
penyerapan
terhadap lingkungan sekeliling
5) Sarana untuk melibatkan diri dengan penuh semangat
6) Sarana untuk mengembangkan pemahaman dan kemampuan
mempergunakan bahasa.
Berdasarkan enam manfaat mengarang diatas ada beberapa
alasan yang dapat dikemukakan mengenai pentingnya mengarang atau
menulis antara lain sebagai berikut:
1) Sarana untuk menemukan sesuatu,
2) Memunculkan ide baru,
3) Melatih
kemampuan
mengorganisasi
dan
menjernihkan
berbagai konsep atau ide,
4) Melatih sikap objektif yang ada pada diri seseorang,
5) Membantu untuk menyerap dna memproses informasi,dan
6) Melatih untuk berpikir aktif.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek Penelitian
1. Mata Pelajaran
Mata Pelajaran yang diteliti adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia
dengan materi Menulis Karangan Sederhana dengan Gambar Seri
2. Lokasi dan Waktu
a. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD Negeri Padamamur
PUSBINDIK TK-SD Kecamatan Cugenang
b. Waktu
Adapun jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah sebagai
berikut:
 Tanggal 27 Februari 2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia siklus
pertama.
 Tanggal 06 Maret 2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia siklus
kedua.
B. Prosedur Penelitian
Tindakan Perbaikan Siklus I
Perencanaan
-
Menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran.
-
Menyiapkan materi pelajaran.
-
Menyiapkan media pembelajaran.
Pelaksanaan
-
Memotivasi dalam belajar dengan menunjukkan sebuah gambar seri
yang belum urut.
-
Memberikan beberapa pertanyaan tentang gambar seri yang belum
urut.
12
13
-
Menyajikan beberapa pasang gambar seri yang belum urut di papan
tulis.
-
Siswa secara kelompok mendiskusikan dan mengurutkan gambar seri
yang belum urut dengan menempelkan gambar di papan tulis.
-
Membahas hasil kerja kelompok.
-
Siswa kemudian membuat kalimat untuk setiap gambar dan membuat
sebuah karangan dengan baik
-
Siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
-
Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok.
-
Membahas lembar kerja kelompok.
-
Siswa menyimpulkan materi dengan dipandu oleh guru.
-
Guru memberi soal-soal dan pekerjaan rumah.
Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data hasil belajar siswa, peneliti mengambil
dengan
menggunakan
tes/hasil
evaluasi
pada
akhir
pertemuan
pembelajaran.
Refleksi
Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan antara peneliti dan observer,
refleksi dilakukan dalam beberapa hal:
1. Kesesuaian RPP dengan pelaksanaan.
2. Cara guru memotivasi siswa.
3. Aktivitas siswa pada saat pembelajaran.
4. Sikap guru dalam menangani respon siswa.
5. Cara penggunaan alat peraga/media pembelajaran.
2. Penggunaan waktu secara efisien.
3. Pemantapan penguasaan materi.
4. Pelaksanaan evaluasi.
Tindakan Perbaikan Siklus II
Perencanaan
-
Menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran.
-
Menyiapkan materi pelajaran.
14
-
Menyiapkan media pembelajaran.
-
Menyiapkan instrument penelitian (lembar kerja siswa).
Pelaksanaan
-
Memotivasi dalam belajar dengan mengadakan tanya jawab tentang
gambar seri yang belum urut dengan pertanyaan yang sesuai.
-
Siswa mendapat beberapa potongan gambar komik dan lembar kerja
siswa berdasarkan kelompok
-
Siswa secara kelompok mendiskusikan tentang mengurutkan beberapa
gambar komik dan menempelkannya di lembar kerja yang telah
disediakan.
-
Siswa membuat kalimat berdasarkan gambar komik tersebut. Dan
membuat sebuah cerita yang utuh dari gambar komik yang telah
diurutkan tadi.
-
Perwakilan dari setiap kelompok melaporkan hasil kerja kelompoknya.
-
Membahas materi kelompok.
-
Siswa mengerjakan tugas membuat karangan sederhana berdasarkan
pikirannya sendiri secara individu.
-
Siswa membacakan hasil karangannya di depan kelas.
-
Siswa menyimpulkan materi dengan dipandu oleh guru.
-
Guru memberi soal-soal pekerjaan rumah.
Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data keaktifan siswa, peneliti mengambil dengan
menggunakan tes/hasil evaluasi pada akhir pertemuan pembelajaran.
Refleksi
Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan antara peneliti dan observer,
refleksi dilakukan dalam beberapa hal:
1. Kesesuaian RPP dengan pelaksanaan.
2. Cara guru memotivasi siswa.
3. Aktivitas siswa pada saat pembelajaran.
4. Sikap guru dalam menangani respon siswa.
5. Cara penggunaan alat peraga/media pembelajaran.
15
6. Penggunaan waktu secara efisien.
7. Pemantapan penguasaan materi.
8. Pelaksanaan evaluasi.
C. Teknis Analisis Data
Dalam kegiatan pengumpulan data ini, peneliti dibantu supervisor 2.
Pengamatan ini dilakukan pada saat berlangsungnya pelaksanaan perbaikan
pembelajaran di SD Negeri Padamamur. Adapun data – data yang diperoleh
adalah sebagai berikut.
1.
Hasil Data Kualitatif
Dalam kegiatan pengumpulan data secara kualitatif, pengamat
menggunakan lembar observasi guru. Pengamat memberikan tanda cek (√ ) pada
kolom kemunculan sesuai indikator tersebut.
Pengamatan yang dilakukan oleh pengamat ( observer ) adalah tentang
keefektifan metode bermain peran dalam meningkatkan motivasi Peserta didik
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya tentang materi Menulis
Karangan Sederhana. Untuk mendapatkan data yang lebih tepat, maka fokus
pengamatan ditekankan pada :
a.
Kegiatan guru dalam menerapkan Alat Peraga
b.
Aktifitas anak dalam pelaksanaan pembelajaran
c.
Keaktifan peserta didik dalam pelaksanaan Pembelajaran
d.
Indikator yang diamati pada lembar observasi guru terlampir.
2.
Hasil Data Kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dari hasil nilai tes formatif. Dari hasil
tersebut dapat mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran dan dapat mengetahui
tingkat keberhasilan dalam penggunaan media gambar dalam meningkatkan
kemampuan menulis karangan sederhana. Data kuantitatif tersebut dibuat sesuai
dengan pedoman penilaian yang telah dibuat oleh guru. Setelah guru memberikan
penilaian lalu menganalisis perbutir soal. Hasil analisis Peserta didik terlampir.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas III SD Negeri
Padamamur terkait hasil belajar Bahasa Indonesia tentang menulis karangan
sederhana melalui media gambar, yang dilaksanakan dalam perbaikan
pembelajaran pada siklus I dan siklus II secara lengkap dijabarkan sebagai berikut
:
1.
Pra Siklus
Pembelajaran pra siklus mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III
semester II di SD Negeri Padamamur, tahun pelajaran 2014/2015 dengan materi
menulis karangan sederhana dilaksanakan pada hari Kamis, 19 Februari 2015
hasilnya sebagai berikut :
Tabel 4.1
Hasil Evaluasi Pra Siklus
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
SKOR
Asri Nuraeni
Ela
Hindun
Jahra
Neng Robi
Pikri
Rani
Riski
Pilihan Kata
(40)
1
2
3
4
5
6
7
8
Nama Siswa
Kalimat (40)
No
Urutan
Gambar (20)
Penguasaan Materi
Awal
Kategori
15
20
20
20
20
20
15
15
20
35
20
15
35
30
15
10
15
30
40
15
30
20
20
15
50
85
80
50
85
70
50
40
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TIDAK TUNTAS
TIDAK TUNTAS
16
17
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Salma Sri N
Salsiah
Santi
Santi Maryani
Sela Agustina
Seli Agustini
Sipa Fitriyani
Siti
Siti Nuraisah
Siti Jamilah
Siti Nuraeni
Siti Rosita
Uus
Wandi
Wawan
Yunita
Zikri
15
20
20
15
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
10
25
25
20
15
23
20
25
20
25
20
15
15
20
25
20
15
20
25
25
15
20
30
20
25
20
35
20
15
20
20
35
20
15
Jumlah
Rata-Rata
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
45
70
70
50
55
73
60
70
60
80
60
50
55
60
80
60
50
1.558
62,32
40
85
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
TIDAK TUNTAS
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
Berdasarkan data hasil nilai siswa di atas pada pra siklus di peroleh
analisis data yaitu 13 siswa (52%) dinyatakan berhasil / TUNTAS memperoleh
nilai di atas KKM. Sedangkan 12 siswa (48%) dinyatakan belum berhasil /
TUNTAS mencapai nilai KKM. Untuk lebih meningkatkan pencapaian hasil
belajar siswa dalam pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia, maka perlu
dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus I.
2.
Siklus 1
Perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 27
Februari 2015 dengan siswa kelas III semester II SD Negeri Padamamur. Peneliti
melaksanakan sesuai rencana. pembelajaran berlangsung dengan baik sesuai
dengan rencana. Pada akhir pembelajaran peneliti mengadakan evaluasi hasil
belajar untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran mata
18
pelajaran Bahasa Indonesia. Hasil perbaikan pembelajaran siklus I disajikan
dalam tabel 4.2 sebagai berikut :
Tabel 4.2
Hasil Evaluasi perbaikan Siklus I
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Asri Nuraeni
Ela
Hindun
Jahra
Neng Robi
Pikri
Rani
Riski
Salma Sri N
Salsiah
Santi
Santi Maryani
Sela Agustina
Seli Agustini
Sipa Fitriyani
Siti
Siti Nuraisah
Siti Jamilah
Siti Nuraeni
Siti Rosita
Uus
Wandi
Wawan
Yunita
Zikri
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
30
35
30
25
30
30
30
30
25
30
25
35
30
30
35
25
30
35
25
25
25
30
35
25
25
25
30
30
20
30
15
20
20
15
25
15
25
25
30
30
20
25
30
30
25
20
25
30
30
25
SKOR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Pilihan Kata
(40)
Nama Siswa
Urutan
Gambar (20)
No
Kalimat (40)
Penguasaan Materi
Awal
75
85
80
65
80
65
70
70
60
75
60
80
75
80
85
65
75
85
75
70
65
75
85
75
70
Kategori
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TIDAK TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
19
Jumlah
Rata-Rata
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
1.845
74,80
60
85
Dari tabel di atas dapat kita lihat siswa yang mendapat nilai diatas 70
sebanyak 19 siswa, sedangkan nilai kurang dari 70 sebanyak 6 siswa dari jumlah
25 siswa. Untuk mengetahui presentasi
nilai maka diadakan analisis yang
disajikan pada tabel 4.3 dibawah ini.
Tabel 4.3
Analisis Hasil Tes Perbaikan Siklus I
No
Nilai
Frekuensi
ExF
%
1
60
2
120
8,00
2
65
4
260
16,00
3
70
4
280
16,00
4
75
7
525
28,00
5
80
4
320
16,00
6
85
4
340
16,00
Jumlah
435
25
1845
100
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, diperoleh analisis data yaitu 19 orang siswa
(76%) dinyatakan berhasil memperoleh nilai di atas KKM. Sedangkan 6 orang
siswa (24%) dinyatakan belum TUNTAS /berhasil mencapai nilai KKM. Untuk
lebih meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia, maka perlu dilanjutkan kembali perbaikan pembelajaran pada siklus II.
3. Siklus II
Perbaikan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal
06 Maret 2015 dengan objek siswa kelas III semester II SD Negeri Padamamur.
Skenario pembelajaran berlangsung dengan baik. Peneliti melaksanakan sesuai
rencana. Pada akhir pembelajaran peneliti mengadakan evaluasi hasil belajar
20
untuk mengetahui tingkat keberhasilan. Hasil perbaikan pembelajaran siklus II
disajikan dalam tabel 4.4 sebagai berikut.
Tabel 4.4
Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus II
Asri Nuraeni
Ela
Hindun
Jahra
Neng Robi
Pikri
Rani
Riski
Salma Sri N
Salsiah
Santi
Santi Maryani
Sela Agustina
Seli Agustini
Sipa Fitriyani
Siti
Siti Nuraisah
Siti Jamilah
Siti Nuraeni
Siti Rosita
Uus
Wandi
Wawan
Yunita
Zikri
SKOR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Pilihan Kata
(40)
Nama Siswa
Kalimat (40)
No
Urutan
Gambar (20)
Penguasaan Materi
Awal
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
30
30
30
25
30
25
30
30
25
30
25
30
25
30
30
30
30
30
25
30
30
30
30
25
30
25
23
25
25
25
25
30
30
25
30
25
30
25
30
25
30
35
25
35
35
30
35
35
35
30
Jumlah
75
73
75
70
75
70
80
80
70
80
70
80
70
80
75
80
85
75
80
85
80
85
85
80
80
1.938
Kategori
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
21
Rata-Rata
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
77,52
70
85
Dari tabel diatas dapat kita lihat semua siswa yang mendapat nilai diatas
70 dari jumlah 25 siswa. Untuk mengetahui presentasi nilai maka diadakan
analisis yang disajikan pada tabel 4.5 dibawah ini.
Tabel 4.6
Analisis Hasil Tes Formatif Siklus II
No
Nilai
Frekuensi
ExF
%
1
70
5
350
20,00
2
73
1
73
4,00
3
75
5
375
20,00
4
80
10
800
40,00
5
85
4
340
16,00
Jumlah
508
25
1938
100
Berdasarkan data hasil perolehan nilai siswa pada kegiatan perbaikan
pembelajaran siklus II di peroleh hasil 25 siswa (100%) dinyatakan berhasil dan
TUNTAS dalam pencapaia KKM.
Dari
analisis
data
tersebut
dapat
disimpulkan
bahwa
dengan
dilaksanakannya tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus II hasilnya sangat
memuaskan dan sesuai dengan target KKM yang ditentukan. Hal itu ditunjukan
dari 25 orang siswa semua mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan.
Dari tabel pra siklus sampai dengan perbaikan pembelajaran siklus II
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III semester II tentang Menulis
Karangan Sederhana di SD Negeri Padamamur Kec. Cugenang, dapat disajikan
pada tabel 4.7 berikut.
22
Tabel 4.6
Hasil Belajar dan Peningkatan Nilai Rata – Rata
No
Ketuntasan
Pra Siklus
Jumlah
%
Siklus I
Jumlah
%
Siklus II
Jumlah
%
1
Tuntas
13
52%
19
76%
25
100
2
Belum Tuntas
12
48%
6
24%
-
-
3
Nilai rata -rata
62,32
74,80
77,52
Berdasarkan tabel 4.6 dapat kita lihat bahwa pada Pra Siklus hanya 52%
siswa yang meraih ketuntasan, 76% pada siklus I dan pada Siklus II sebanyak
100% hal ini menunjukkan bahwa peningkatan yang signifikan apabila kita
menggunakan metode dan cara belajar yang tepat sehingga siswa dapat belajar
dengan semangat dan meraih prestasi sesuai yang kita harapkan.
Pada nilai rata – rata juga mengalami peningkatan yang signifikan, nilai
rata – rata pada pembelajaran awal 62,32, pada siklus I mengalami peningkatan
yaitu 74,80 dan pada perbaikan pembelajaran siklus II menjadi 77,52. Perbaikan
pembelajaran cukup pada siklus II tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya
karena semua siswa telah mencapai KKM yang ditetapkan.
Dari tabel 4.6 di atas bahwa hasil evaluasi pra siklus hingga perbaikan
pembelajaran siklus II mata pelajaran Bahasa Indonesia jika disajikan dalam
bentuk diagram maka dapat dilihat pada diagram 4.1 berikut.
23
Gambar 4.1
Grafik Peningkatan Kemampuan Belajar siswa
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Tuntas
Belum Tuntas
Pra
siklus
%
Siklus I
%
Siklus II
%
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Perolehan hasil belajar sebelum dilaksanakan perbaikan sampai
perbaikan siklus ke 2 mengalami peningkatan yang baik, walaupun pada
perbaikan siklus pertama siswa yang mencapai nilai KKM baru 76 % masih
dibawah target ketercapaian KKM.
Dengan menerima masukan dari supervisor 2 tentang kekurangankekurangan yang dilakukan pada siklus 1, maka pada siklus kedua diadakan
perbaikan-perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran. Pada siklus 2 siswa diberi
penjelasan secara detil tentang hal-hal yang berhubungan dengan menulis
karangan dan siswa disuguhkan dengan media gambar yang menarik dalam hal ini
komik. Sehingga siswa dapat membuat karangan sederhana dan mampu
mengembangkannya menjadi lebih luas.
Penggunaan media gambar secara efektif dapat menumbuhkan motivasi
dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa kelas III. Dengan
demikian media gambar sebagai media pembelajaran bukan merupakan fungsi
tambahan tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu untuk
mewujudkan situasi belajar-mengajar yang lebih efektif dan menarik . seperti
24
halnya menurut sadiman (1996:29) bahwa Media gambar adalah media yang
paling umum dipakai, yang merupakan bahasan umum yang dapat dimengerti dan
dinikmati dimana-mana.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Setelah
peneliti
melaksanakan
perbaikan
pembelajaran
melalui
pembelajaran siklus I dan siklus II dengan materi menulis karangan sederhana di
kelas III semester II tahun pelajaran 2014/2015 di SD Negeri padamamur, maka
dapat disimpulkan bahwa media gambar mampu meningkatkan kemampuan siswa
dalam menulis karangan sederhana.
Peningkatan ini terjadi pada siklus I maupun siklus II dengan bukti
adanya peningkatan pada Presentase ketuntasan belajar siswa mengalami
peningkatan yang signifikan setelah dilakukan perbaikan pembelajaran pada
evaluasi sebelum perbaikan pembelajaran ada 13 siswa atau 52% dari 25 siswa.
Pada perbaikan pembelajaran siklus I meningkat, menjadi 19 siswa atau 76% dari
jumlah 25 siswa dan pada perbaikan siklus II menjadi 25 siswa atau 100%.
B. Saran Tindak Lanjut
Berdasarkan pengalaman peneliti selama melaksanakan Penelitian
Tindakan Kelas untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa SD Negeri
Padamamur dikemukakan saran dan tindak lanjut sebagai berikut.
1.
Guru sebaiknya mengusahakan media pembelajaran yang menarik.
2.
Guru harus memberi motivasi dan bimbingan pada peserta didik yang
mengalami kesulitan.
3.
Guru hendaknya menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
4.
Peserta didik perlu dilatih untuk bergaul dan bekerjasama yang harmonis
dalam kelompoknya dengan kegiatan yang positif. Oleh karena itu bekerja
dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas tertentu merupakan cara yang
efektif untuk melatih sifat sosial pada peserta didik.
25
26
5.
Peserta didik perlu dilatih dalam merasakan tanggung jawabnya pada tugastugasnya, sehingga bisa menjadi pengalaman bagi mereka dalam kehidupan
sehari-hari, nanti.
DAFTAR PUSTAKA
Abbas,
Saleh. (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di Sekolah
Dasar . Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Arief.S.Sadiman. 1990. Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya).Jakarta: CV. Rajawali
Badawi, Ahmad. (1985). Kelompok Belajar sebagai Teknik Bimbingan dan
Penyuluhan Metode pengajaran. Yogyakarta: Penerbit FIP-IKIP.
Burhan, Bungin. (1993). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana Pernada
Media Group.
Hamalik, O. (1986). Media Pendidikan. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti
__________ (1994). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung :
Trigenda Karya
Nafiah A Hadi. (1989). Aku Ingin Jadi Pengarang. Surabaya : Usaha Nasional.
Rahadi, (2003). Karakteristik Media Pembelajaran. Bandung : Pustaka Setia
Rohani, Ahmad (1997). Media Intruksional Edukatif. Jakarta : Ribeka Cipta.
Sadiman. dkk. (1996). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya . Jakarta: PT.Raya Grafindo Persada.
Sanjaya,Wina. (2002). Pengembangan Kurikulum dan Proses Pembelajaran ,
Bandung : FIP-UPI.
Sudjana, Nana. (2000). Dasar-dasar Proses belajar Mengajar. Bandung: PT. Sinar
Baru Algesindo.
Tarigan, Henri Guntur. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung : Angkasa.
Warsita,B., (2008), Teknologi Pembelajaran, Landasan dan aplikasinya, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta
Yusufhadi, (1986). Definisi Teknologi Pembelajaran; Satuan Tugas dan Terminologi.
Jakarta : Rajawali Press