Seri Tafsir Tematik q s.fathir ayat 29 3

Seri Tafsir Tematik (Tafsir Maudhu’i) Alquran
Perdagangan yang Tidak Akan Merugi
Ditulis oleh Dr. Sulidar, M.Ag
HP. 085361075856
Q.S.Fathir/35:29-30

‫ة‬
‫صصصل ةة ة‬
‫ن ال ص ه‬
‫ن ك هةتاَ ة‬
‫ن ي ةت تملوُ ة‬
‫إه ص‬
‫ب اللصصهه وةأقةصصاَ م‬
‫موُا ال ص‬
‫ذي ة‬
‫ن‬
‫ف م‬
‫وةأ ةن ت ة‬
‫سررا وة ة‬
‫علن هةيصص ة‬
‫م ه‬

‫قوُا ه‬
‫جصصوُ ة‬
‫ة ي ةتر م‬
‫ماَ ةرةزقتةناَهم ت‬
‫م ص‬
‫( ل هيصصوُففيه م‬29) ‫ت هجصصاَرة ة ةلصصن تبصصوُر‬
‫م‬
‫مأ م‬
‫جصصوُةرهم ت‬
‫م ة ةم ت‬
‫ت ةم ة‬
‫ة ة‬
‫ش م‬
‫فوُرر ة‬
(30) ‫كوُرر‬
‫ه غة م‬
‫م ه‬
‫ن فة ت‬
‫ضل ههه إ هن ص م‬
‫زيد ةهم ت‬

‫م ت‬
‫وةي ة ه‬
Terjemahnya :
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah
dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki
yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan
terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang ti
dak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka
balasan (pahala) mereka dan menambah kepada mereka dari
karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Ma
ha Mensyukuri.1
Tafsirnya:
Dalam Tafsir Kementerian Agama RI
Pada ayat ini Allah swt. menerangkan bahwa orangorang yang selalu membaca Alquran dan mengamalkan isinya,
mengerjakan salat yang diwajibkan pada waktunya, sesuai
dengan cara yang telah ditetapkan, dan dengan penuh ikhlas
1Allah mensyukuri hamba-Nya: memberi pahala terhadap amalamal hamba-Nya, memaafkan kesalahannya, menambah nikmat-Nya dan
sebagainya.
1


dan khusyuk, menafkahkan harta bendanya tanpa berlebihlebihan dengan ikhlas tanpa ria, baik secara diam-diam atau
terang-terangan, mereka itulah ulama yang mengamalkan
ilmunya dan berbuat baik dengan Tuhan mereka. Mereka itu
ibarat pedagang yang tidak merugi tetapi memperoleh pahala
yang berlipat ganda, sebagai karunia Allah swt, berdasarkan
amal baktinya. Firman Allah swt: Q.S.an-Nisa’/4:173:

‫ة‬
‫ت‬
‫حاَ ه‬
‫من مصصصوُا وةع ة ه‬
‫مصصصاَ ال صصصص ه‬
‫صصصصاَل ه ة‬
‫نآ ة‬
‫فةأ ص‬
‫مل مصصصوُا ال ص‬
‫ذي ة‬
‫فةيوُففيه م‬
) ِ…‫ه‬
‫ضصصل ه ه‬

‫م ه‬
‫ن فة ت‬
‫مأ م‬
‫م وةي ةزهيصصد مهم ت‬
‫جصصوُةرهم ت‬
‫م ة ه ت‬
‫مصص ت‬
(173
Adapun orang-orang yang beriman dan berbuat amal saleh, ma
ka Allah akan menyempurnakan (balasan) pahala mereka dan
menambah untuk mereka sebagian dari karunia-Nya..
Selain itu, mereka akan memperoleh ampunan atas
kesalahan-kesalahan dan kejahatan yang telah dilakukannya, ka
rena Allah itu Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri hambahambaNya, maknanya memberikan balasan yang sempurna
terhadap amal-amal hamba-hambaNya, memaafkan kesalahan
nya dan menambah nikmat/karuniaNya. Sejalan dengan ini
firman Allah swt, Q.S.asy-Syura/42:23:

‫ذ ةل ه ة‬
‫ذيِ ي مب ة ف‬

‫من مصصوُا‬
‫ه ه‬
‫عب ةصصاَد ةه م ال صصص ه‬
‫ك ال صصص ه‬
‫نآ ة‬
‫شصصمر اللصص م‬
‫ذي ة‬
‫ل ل ة أة ة‬
‫ة‬
‫ت قم ت‬
‫جةرا‬
‫حاَ ه‬
‫وةع ة ه‬
‫م ع ةل ةي تهه أ ت‬
‫صاَل ه ة‬
‫ت‬
‫سأل مك م ت‬
‫مملوُا ال ص‬
‫ة‬
‫ن ية ت‬

‫موُةد صة ة هفيِ ال ت م‬
‫سصصن ة ة‬
‫قةتصصره ت‬
‫ف ة‬
‫ح ة‬
‫قترةبىَ وة ة‬
‫إ هل ص ال ت ة‬
‫م ت‬
‫ش م‬
‫فوُرر ة‬
(23) ‫ر‬
‫ه غة م‬
‫سةناَ إ ه ص‬
‫ه هفيةهاَ م‬
‫ح ت‬
‫ن الل ة‬
‫ن ةزهد ت ل ة م‬
‫كوُ ر‬
Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah menggembirakan
hamba-hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan amal saleh.

Katakanlah: "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upah pun
atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan". Dan
siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan
baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.
2

Penjelasan dari Mufassir Klasik
(Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca dan mem
pelajari kitab Allah (Alquran), mendirikan salat yakni mereka
melaksanakannya secara rutin dan memelihara nilai-nilai yang
terkadung di dalamnya dan menafkahkan sebagian rezeki yang
Allah swt anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan
terang-terangan) berupa zakat dan lain-lainnya, (mereka itu
mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi) tidak akan
bangkrut. (Agar Allah swt menyempurnakan kepada mereka pa
hala mereka) balasan amal-amal mereka yang telah disebutkan
itu dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesung
guhnya Allah Maha Pengampun) terhadap dosa-dosa mereka
(lagi Maha Mensyukuri) ketaatan mereka. (Tafsir Jalalain)

Menurut Fakhruddin al-Razi, dalam ayat ini mengandung
hikmah yang besar Frasa innamâ yakhsyâl-Lâh dalam ayat sebe
lumnya mengisyaratkan amalan hati, frasa al-lazîna yatlûna
Kitâbal-Lâh mengisayaratkan amalan lisan, frasa wa aqâmû alshalâh mengisayaratkan amalan badan, dan frasa wa anfaqû
mimmâ razaqnâhum mengisyaratkan amalan harta.Kemudian
frasa: yarjûna tijârat[an] la tabûr (mereka itu mengharapkan
perniagaan yang tidak akan merugi). Dijelaskan Menurut Fakh
ruddin al-Razin, frasa ini menunjukkan bahwa mereka melaku
kannya dengan ikhlas. Mereka mengerjakan semua amal itu bu
kan karena riya, supaya disebut sebagai orang yang baik, derma
wan, dan sebagainya. Namun mereka mengerjakan benar-benar
dilandasi motivasi untuk mendapatkan balasan-Nya. Kata altijârah, menurut al-Raghib al-Asfaha ni, berarti memperguna
kan modal yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.
Ibarat tijârah, semua amalan itu adalah modal yang dikeluar
kan. Sedangkan keuntungan yang didapat adalah pahala, surga,
dan ridha-Nya. Dibandingkan dengan amal yang dikerjakan,
tentulah keuntungan itu sangat besar. Apa yang melebihi surga
dan ridha-Nya? Perniagaan itu pun disebut sebagai tijarât[an]
3


lan tabûr, perniagaan yang tidak akan merugikan. Sebagaimana
dijelaskan al-Jazairi, kata lan tabûr bermakna lan tahlik (tidak
akan lenyap).
Semua modal manusia yang berupa iman dan amal salih ti
dak akan lenyap dan sia-sia. Lalu Allah swt berfirman: liyuwaf
fiyahum ujûrahum (agar Allah menyempurnakan kepada mere
ka pahala mereka). Frasa ini memberikan penegasan bahwa ha
rapan mereka tidak hampa. Mereka pasti akan mendapatkan apa
yang diharapkan itu.
Hal itu karena telah menjadi ketetapan dan janji Allah swt
bahwa semua perbuatan manusia akan mendapatkan balasan
dari-Nya.Sebagaimana balasan siksa neraka atas perbuatan mun
kar dan maksiat, perbuatan ma'ruf dan taat pun akan diganjar de
ngan pahala. Inilah yang ditegaskan ayat ini. Penegasan serupa
juga disampaikan dalam QS Ali Imran [3]: 57, al-Nisa ' [4]:
152 dan 173.
Bahkan balasan yang diberikan bukan hanya sepadan deng
an perbuatan yang dikerjakan, namun masih ditambah dengan
keuntungan berlipat. Allah swt berfirman: waya-zîdahum min
fadhlihi (dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya). Me

nurut Ibnu 'Athiyah, tambahan fadhilah itu ada yang menafsir
kannya sebagai pelipatgandaan balasan (pahala) bagi pelaku
nya, mulai sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat. Ada juga yang
berpendapat tambahan yang dimaksud adalah melihat wajah
Allah swt di akhirat kelak. Bagi orang-orang yang berbuat baik,
ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya perhatikan
(Q.S Yunus [10] :26).

‫ل هل صذي ة‬
‫م‬
‫سةنىَ وةزهةياَد ةة رةول ي ةترهةقم وم م‬
‫سمنوُاال ت م‬
‫نأ ت‬
‫ح ت‬
‫ح ة‬
‫جصصوُهةهم ت‬
‫ه ة‬
‫ة‬
‫م‬
‫ت‬

‫ة‬
‫ص‬
‫ة أولئ ه ة‬
‫ن‬
‫م هفيهةصصاَ ة‬
‫قةت ةررةولذ هل ر‬
‫دو ة‬
‫خاَل هصص م‬
‫ب ال ة‬
‫حاَ م‬
‫ص ة‬
‫جن صةه هم ت‬
‫كأ ت‬
(26)
Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik
(surga) dan tambahannya (kenikmatan melihat Allah). Dan
wajah mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula)
4

kehinaan (maksudnya: muka mereka berseri-seri dan tidak ada
sedikitpun tanda kesusahan). Mereka itulah penghuni surga,
mereka kekal di dalamnya
Ayat ini kemudian ditutup dengan firman-Nya: Innal-Lâh
Ghafûr[un] Rahîm[un],sesungguhnya Allah Maha Pengam pun
lagi Maha Mensyukuri” Artinya, Allah swt mengampuni per
buatan dosa mereka, dan membalas semua amal shalih mereka.
Berkenaan dengan Alquran, ada Hadis riwayat al-Bukhari:

(439 / 15) - ِ‫صحيح البخاَري‬
‫ة‬
‫ة ةقاَ ة‬
‫حد صث ةةناَ م‬
ِ‫خب ةةرهني‬
‫لأ ت‬
‫شعتب ة م‬
‫ن ه‬
‫ل ة‬
‫جاَ م‬
‫ح ص‬
‫حد صث ةةناَ ة‬
‫ ة‬- 4639
‫من تةهاَ ل‬
‫ج بت م‬
‫ة‬
‫ع ةل ت ة‬
‫م م‬
‫ن أب هصصيِ ع ةب تصصد ه‬
‫س ه‬
‫ت ة‬
‫مترث ةد ل ة‬
‫مع ت م‬
‫ن ة‬
‫ق ة‬
‫ن ع مب ةي تصصد ةة ة ع ةصص ت‬
‫سعتد ة ب ت ة‬
‫ة بت م‬
ِ‫ي‬
‫ه ة‬
‫ن ةر ه‬
‫سل ة ه‬
‫ماَ ة‬
‫الصر ت‬
‫ن ال س‬
‫ه ع ةن ت م‬
‫يِ الل م‬
‫ن ع مث ت ة‬
‫ح ة‬
‫ن الن صهبصص ف‬
‫عصص ت‬
‫ض ة‬
‫يِ ع ة ت‬
‫م ف‬
‫م ه‬
‫م ةقصصاَ ة‬
‫م‬
‫ل ْ م‬
‫ن ْت م م‬
‫ه ع ةل ةتيصصهه وة ة‬
‫سصصل ص ة‬
‫صصصصلىَ اللصص م‬
‫م ن‬
‫عل للل م‬
‫م ْ م‬
‫خي نكرك ك ن‬
‫ة‬

‫ال ن ك‬
.‫ه‬
‫و م‬
‫قنرآْ م‬
‫م ك‬
‫عل ل م‬
‫ن ْ م‬

Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal, telah men
ceritakan kepada kami Syu’bah berkata dia : mengkhbarkan ke
padaku ‘Alqamah bin Marsad :aku mendengar Sa’ad bin ‘Ubai
dah dari ‘Abdirrahman as-Sulamiy dari Usman r.a. meriwayat
kan bahwa Nabi saw bersabda: Sebaik-baik kalian adalah orang
yang belajar Alquran dan mengajarkannya. H.R.al-Bukhari.
Perhatikan juga Q.S.al-Ankabut/29:45:

‫ة‬
‫يِ إ هل ةي ت ة‬
‫ات ت م‬
‫ن‬
‫ماَمأو ه‬
‫ك ه‬
‫صصصلة ة إ ه ص‬
‫ل ة‬
‫ب وةأقهصصم ه ال ص‬
‫ن ال تك هت ةصصاَ ه‬
‫مصص ة‬
‫ح ة‬
‫ة‬
‫ت‬
‫ت‬
‫ح ة‬
‫ن ال ة‬
‫من تك ةصصره وةلصصذ هك تمر اللصصهه‬
‫ف ت‬
‫شصصاَهء ةوال م‬
‫ال ص‬
‫صلة ة ت ةن تةهىَ ع ة ه‬
‫ة‬
(45) ‫ن‬
‫صن ةمعوُ ة‬
‫م ة‬
‫ه ي ةعتل ة م‬
‫أك تب ةمر ةوالل م‬
‫ماَ ت ة ت‬
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu AlKitab
(Alquran) dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu mence
gah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesung
guhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaan
5

nya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa
yang kamu kerjakan.
Juga perhatikan Q.S.al-An’am/6:160:

‫ة‬
‫ه عة ت‬
‫جصصاَءة‬
‫ن ة‬
‫جاَةء هباَل ت ة‬
‫ن ة‬
‫ح ة‬
‫مةثاَل ههةصصاَ وة ة‬
‫شصصمر أ ت‬
‫سصصن ةةه فةل ةصص م‬
‫ة‬
‫مصص ت‬
‫م ت‬
(160)‫ن‬
‫جةزىَ إ هل ص ه‬
‫موُ ة‬
‫سي فئ ةةه فةل ة ي م ت‬
‫هباَل ص‬
‫م ل ة ي مظ تل ة م‬
‫مث تل ةةهاَ وةهم ت‬

Barang siapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala)
sepuluh kali (10X) amalnya; dan barang siapa yang membawa
perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melain
kan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikit pun
tidak dianiaya (dirugikan).
Kemudian juga perhatikan Q.S.al-Baqarah/2:261:

‫قوُ ة‬
‫مث ة م‬
‫ل‬
‫ن ي من ت ه‬
‫ل ال ص ه‬
‫ف م ة‬
‫م هفيِ ة‬
‫ل الل لهه ك ة ة‬
‫وُال ةهم ت‬
‫نأ ت‬
‫ة‬
‫مث ةصص ه‬
‫سهبي ه‬
‫م ة‬
‫ذي ة‬
‫ة‬
‫ة‬
‫م‬
‫ل هفيِ ك ف‬
‫سةناَب ه ة‬
‫ماَئ ةصص م‬
‫حب صصصةل‬
‫سصصن تب ملةل ه‬
‫ة ة‬
‫ة‬
‫ل م‬
‫سب تعة ة‬
‫ت ة‬
‫حب صةل أن تب ةت ة ت‬
‫ن ية ة‬
(261) ‫م‬
‫ع م‬
‫ضاَ ه‬
‫ه ةوا ه‬
‫ه يم ة‬
‫سعر ع ةهلي ر‬
‫شاَمء ةوالل ل م‬
‫ف له ة‬
‫ةوالل ل م‬
‫م ت‬

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang
yang menafkahkan/menginfakkan hartanya di jalan Allah ada
lah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bu
lir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipatgandakan
(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Lu
as (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Dalam ayat ini (Q.S.al-Baqarah/2:261) Allah swt melipat
gandakan bagi hamba-Nya yang berinfak yakni 7 X 100 = 700
kali lipat bahkan melipatgandakan bagi siapa yang dikehenda
ki-Nya

Dalam kehidupan manusia di dunia ini adalah sangat
singkat. Itu pun hanya sekali. Maka jangan sampai manu
sia salah dalam memilih jalan dan akhirnya merugi. Kita
harus mengambil 'bisnis' dengan keuntungan berlipat gan
da yang ditawarkan Allah swt kepada kita. Masihkah kita
6

belum tertarik dengan tawaran menggiurkan yang ditawar
kan Allah swt itu? Wal-Lâh a'lam bi al-shawâb.

7