this PDF file ANALISIS TEKANAN PENDUDUK TERHADAP PETANI PADI SAWAH | Herlindawati | Mimbar Agribisnis 1 PB

MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(1): 12-24

ANALISIS TEKANAN PENDUDUK TERHADAP PETANI PADI SAWAH
(Suatu Kasus di Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat)
POPULATION PRESSURE ANALYSIS ON RICE FARMERS
(A Case in Cilamaya Kulon Districts, Karawang, West Java)
1

Anne Herlindawati*1, Lucyana Trimo2, Trisna Insan Noor2
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Karawang
2
Departemen Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran
*E-mail: anneherlin88@gmail.com
(Diterima 23-07-2017; Disetujui 03-01-2018)

ABSTRAK
Pertanian merupakan salah satu sektor penting di Indonesia, karena sektor pertanian
mempunyai peranan dari keseluruhan perekonomian nasional guna mewujudkan
kesejahteraan masyarakat. Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi, kawasan
perkotaan mengalami perkembangan yang mengarah kepada industrialisasi yang

menyebabkan terjadinya konversi lahan pertanian menjadi kawasan yang berbasis bisnis
dan memicu terjadinya percepatan migrasi yang merupakan sebuah tantangan karena dapat
menimbulkan permasalahan kependudukan akibat terjadinya laju pertumbuhan penduduk.
Laju pertumbuhan penduduk terjadi dengan sangat cepat. Tingginya laju pertumbuhan
penduduk mendorong semakin meningkatnya kebutuhan lahan untuk perumahan, industri
dan jasa, ditambah dengan adanya rencana pembangunan pelabuhan berskala Internasional
yang merupakan proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI) di Cilamaya tentunya akan kembali menggerus lahan pertanian yang
dapat menimbulkan terjadinya tekanan penduduk dan menyebabkan berkurangnya lahan
pertanian sehingga berpengaruh terhadap daya dukung lahan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui tingkat tekanan penduduk serta tingkat daya dukung lahan di Kecamatan
Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
teknik survei dengan mengambil lokasi penelitian di Kecamatan Cilamaya Kulon. Metode
perhitungan menggunakan rumus Otto Soemarwoto Model III. Hasil penelitian secara
umum di Kecamatan Cilamaya Kulon telah terjadi tekanan penduduk dengan nilai rata-rata
TP 2,99 dan nilai rata-rata DDL 0,03 yang menunjukkan bahwa Kecamatan Cilamaya
Kulon memiliki nilai daya dukung lahan yang relatif rendah.
Kata kunci: daya dukung lahan, laju pertumbuhan penduduk, migrasi, pembangunan,
tekanan penduduk
ABSTRACT

Agriculture is one of the important sectors in Indonesia, because the agricultural sector
has the role of the entire national economy in order to realize the welfare of society.
However, along with the development of technology, urban areas are experiencing a
development that leads to industrialization that causes the conversion of agricultural land
into a business-based area and trigger the acceleration of migration which is a challenge
because it can cause population problems due to the growth rate of the population. The
rate of population growth occurs very quickly. The high rate of population growth
prompted the increasing demand for land for housing, industry and services, coupled with
an international scale port development plan which is a Masterplan project for the

12

ANALISIS TEKANAN PENDUDUK TERHADAP PETANI PADI SAWAH
Anne Herlindawati, Lucyana Trimo, Trisna Insan Noor

Acceleration and Expansion of Indonesia's Economic Development (MP3EI) in Cilamaya
will certainly re-erode agricultural land that could cause pressure residents and causing
reduced agricultural land so as to affect the carrying capacity of the land. This study aims
to determine the level of population pressure and the level of land carrying capacity in
District Cilamaya Kulon, Karawang Regency. The method used in this research is survey

technique by taking the research location in District Cilamaya Kulon. Calculation method
using Otto Soemarwoto Model III. The results of general research in District Cilamaya
Kulon has been the population pressure with the average value of TP 2.99 and the average
value of DDL 0.03 which indicates that the District Cilamaya Kulon has a relatively low
land carrying capacity.
Keywords: the carrying capacity of land, population growth rate, migration, development,
population pressure
kebutuhan

PENDAHULUAN
Perubahan demografi disebabkan
oleh

kelahiran

(fertilitas),

lahan

untuk


pemukiman,

industri, jasa, serta sentra bisnis lainnya

kematian

sehingga

mengakibatkan

terjadinya

(mortalitas), angka harapan hidup dan

konversi lahan yang pada umumnya

tingkat mobilitas (migrasi) penduduk

terjadi pada lahan-lahan pertanian yang


(BKKBN,

dengan

subur, sebab menurut Soemarwoto (1983)

penyebaran penduduk di Indonesia, Pulau

tumbuhnya pemukiman di daerah yang

Jawa merupakan wilayah yang paling

subur di negara agraris dapat menjadi

padat penduduknya, yakni 1.055 jiwa per

pusat pertumbuhan dengan prasarana

km2 dengan jumlah penduduk 145.143,60


yang relatif baik. Konversi lahan tersebut

jiwa. Pada kasus di Pulau Jawa, Provinsi

pada khususnya terjadi di kota-kota atau

Jawa Barat merupakan Provinsi terbesar

di Kabupaten yang sedang mengalami

di Indonesia dalam hal jumlah penduduk

perkembangan dalam industri dan jasa,

sebanyak 46.709.569 jiwa dan laju

salah

pertumbuhan penduduk sebesar 1,48%


Karawang.

2012).

Seiring

satunya

terjadi

di

Kabupaten

pada tahun 2015 dengan luas wilayah

Munculnya daerah industri dan

Provinsi Jawa Barat sebesar 35.377,76


sentra bisnis di Kabupaten Karawang

2

km (BPS, 2016) sedangkan disisi yang

memicu

lain Jawa Barat masih dijadikan sebagai

permasalahan, terlebih dengan adanya

lumbung pangan andalan Indonesia.

wacana untuk terus dikembangkannya

Tingginya

laju


pertumbuhan

terjadinya

berbagai

daerah sentra bisnis serta adanya wacana

penduduk, migrasi dan urbanisasi yang

pembangunan

pelabuhan

sulit dicegah mendorong meningkatnya

Internasional

dan


13

akses

berskala
jalan

MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(1): 12-24

merupakan

dengan Laju Pertumbuhan Penduduk

program pemerintah pusat melalui proyek

1,04%. Salah satu faktor penyebab

Masterplan Percepatan dan Perluasan


terjadinya kepadatan penduduk adalah

Pembangunan

terjadinya kenaikan migrasi penduduk

penghubungnya

(MP3EI)

yang

Ekonomi

di

Indonesia

Cilamaya

yang

yang

jika

pada

tahun

2016

menurut

terealisasi maka ratusan hektar lahan

DISDUKCAPIL tercatat 31.042 jiwa

sawah akan kembali terkonversi yang

penduduk yang bermigrasi ke kabupaten

akan berdampak terhadap produksi beras

Karawang.

nasional

serta

dapat

menimbulkan

Terjadinya

pertambahan

jumlah

terjadinya tekanan penduduk sehingga

penduduk serta berkurangnya produksi

berpengaruh terhadap daya dukung lahan

yang

dan ketika daya dukung lahan tersebut

timbulnya permasalahan kependudukan

berkurang maka berdampak terhadap

yang dapat terus berkembang menjadi

pendapatan dan kesejahteraan petani padi

sebuah fenomena dan konversi lahan

sawah pada khususnya. Tekanan tersebut

pertanian tersebut tidak dapat dihindari.

berupa

Sebelum

alih

fungsi

lahan

pertanian

dihasilkan

berakibat

kepada

berjalannya

proyek

menjadi lahan non pertanian untuk

pembangunan

keperluan pemukiman serta kegiatan

internasional,

ekonomi yang semakin berkembang,

Kecamatan Cilamaya Kulon mengalami

sehingga

lahan-lahan

penurunan sehingga berdampak terhadap

potensial pertanian, lahan hutan semakin

produksi yang dihasilkan. Berdasarkan

berkurang (Malingreau, 1978).

data Badan Pusat Statistik Kabupaten

membuat

luas

pelabuhan
luas

lahan

bertaraf
sawah

di

Ketidakseimbangan daya dukung

Karawang di Kecamatan Cilamaya Kulon

lahan dipengaruhi oleh jumlah penduduk

dari tahun 2011 sampai tahun 2016

yang

menunjukkan bahwa luas lahan pertanian

semakin

meningkat

dengan

keterbatasan lahan yang cenderung tetap

secara

bahkan

Seiring

sebesar 14,18% dari 5.218 hektar pada

dengan meningkatnya jumlah penduduk

tahun 2011 menjadi 4.570 hektar pada

mengakibatkan

tahun

semakin

penduduk
Kabupaten

berkurang.

terjadinya

yang

kepadatan

berdasarkan

Karawang

umum

2016.

mengalami

Berkurangnya

pertanian tidak lepas

BPS,

penurunan

dari

lahan
pesatnya

pertambahan jumlah penduduk

memiliki

kepadatan penduduk 1.094 per km2

yang

mencapai 9,92% dari 64.723 jiwa pada

14

ANALISIS TEKANAN PENDUDUK TERHADAP PETANI PADI SAWAH
Anne Herlindawati, Lucyana Trimo, Trisna Insan Noor

tahun 2011 menjadi 71.847 jiwa pada

penduduk, masalah pangan, pencemaran

tahun 2016. Ditengah beratnya tekanan

lingkungan

ini,

persediaan

maka

akan

membawa

dampak

serta

berkurangnya

bahan

mentah

yang

terhadap produksi beras nasional karena

merupakan sebuah ancaman. Ancaman

lahan-lahan produktif, khusunya lahan

tersebut dapat menimbulkan berbagai

sawah terus semakin tergusur.

macam aneka kesulitan penduduk dalam

Penelitian ini bertujuan untuk dapat

memperjuangkan kebutuhan hidupnya

menganalisis tingkat tekanan penduduk

atau yang disebut dengan istilah tekanan

serta daya dukung lahan di Kecamatan

penduduk (Djaljoeni,1981).
Tekanan

Cilamaya Kulon agar dapat menjadi
masukkan

kepada

para

sebuah

pengambil

penduduk

dorongan

dari

merupakan
desa

akibat

kebijakan dalam menentukan aturan yang

terjadinya kepadatan penduduk yang

menyangkut konsep daya dukung lahan

melampaui daya dukung lahan, sehingga

serta

kebutuhan pangan tidak tercukupi dan

kebijakan

kependudukan

baik

pembangunan
bagi

terjadinya kerusakan lingkungan serta

pemerintah

bencana alam. Tekanan penduduk pada

daerah maupun pemerintah pusat..

dasarnya terjadi di daerah-daerah yang
memiliki kepadatan penduduk agraris

TINJAUAN PUSTAKA
Hubungan
dengan

makhluk

manusia

hidup

yang besar dalam tiap-tiap km2nya dan

khususnya

tekanan penduduk jarang terjadi pada

lingkungan
hidup,

merupakan

inti

daerah-daerah yang memiliki sedikit

dari

permasalahan lingkungan hidup dan pada

penduduk

hakekatnya

pertumbuhan penduduk terhadap lahan,

permasalahan

lingkungan

agrarisnya.

hidup merupakan permasalahan ekologi.

sementara

Masalah kependudukan sangat berkaitan

menyebabkan

erat

kemampuan

suatu

mendukung

kehidupan

dengan

lingkungan.

berbagai

permasalahan

ekonomi,

akibat

Munculnya
sosial

dan

luas

Meningkatnya

lahan
terbatasnya

terbatas
pula

daerah

untuk

yang

disebut

pesatnya

dengan daya dukung lahan dan keadaan

pertumbuhan penduduk juga terjadinya

ini menyebabkan meningkatnya tekanan

pemusatan penduduk yang terbentuk di

penduduk terhadap lahan (Soemarwoto,

daerah-daerah

tertentu

dapat

1983).

menimbulkan

terjadinya

ledakan

lain

dari

Tekanan

15

penduduk

(over

MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(1): 12-24

Timbulnya

population) merupakan gejala akibat

berbagai

terjadinya kelebihan penduduk di suatu

permasalahan

daerah

terdapatnya

akibat dari adanya tekanan penduduk

kesesuaian antara standar hidup yang

terhadap sumberdaya lahan yang memicu

diinginkan

ketersediaan

kerusakan lingkungan menjadi semakin

memenuhi

parah (Muta‘ali, 1993). Akibat dari

kebutuhan penduduk sehingga jumlah

kerusakan lingkungan yang ada di suatu

penduduk melampaui batas daya dukung

daerah

(Rusli,

tekanan

dengan

tidak

dengan

sumberdaya

untuk

2009).

dapat

Semakin

menipisnya

lingkungan

macam

maka

akan

penduduk

merupakan

mengakibatkan
terhadap

lahan

sumber daya alam merupakan salah satu

pertanian yang mengharuskan para petani

penyebab

belakangi

atau penduduknya beralih tempat ke

kesejahteraan serta kemiskinan suatu

daerah lain dengan melakukan migrasi.

daerah sehingga penduduk yang merasa

Migrasi penduduk yang umumnya terjadi

tertekan secara otomatis pindah ketempat

adalah migrasi dari desa ke kota atau

baru dengan membuka hutan untuk

lebih dikenal dengan urbanisasi. Tekanan

pemukiman

serta

penduduk

Kepadatan

penduduk

yang

melatar

mencari

nafkah.

terhadap

lahan

diperbesar

dengan perluasan lahan untuk kebutuhan

menimbulkan

terjadinya tekanan penduduk. Terjadinya

lain,

kelebihan penduduk dapat disebabkan

industri.

karena

atau

penduduk yang melakukan urbanisasi ke

kepadatan penduduk yang dapat dibagi

daerah lain maka akan menimbulkan

kedalam dua jenis, yaitu kepadatan

kerusakan

arithmetis dan kepadatan fisiologis dan

meningkatnya pencemaran lingkungan

yang agraris. Kepadatan arithmetis yaitu

akan limbah yang dihasilkan oleh rumah

kepadatan penduduk yang dinyatakan

tangga,

Population

Density

2

seperti

perumahan,

Dengan

jalan

banyaknya

lingkungan

dan

dan

jumlah

seperti

dengan

seiring

dalam sekian jiwa dalam setiap km luas

berkembangnya kegiatan ekonomi maka

wilayah. Sedangkan kepadatan fisiologis

pencemaran

dan yang agraris yaitu sekian penduduk

akibat

dalam unit luas tanah garapan, dan

transportasi (Soemarwoto, 1983).

lingkungan

banyaknya

juga

terjadi

industri

serta

Tekanan penduduk pada dasarnya

kepadatan agraris yang dimaksud adalah
sekian penduduk yang bertani dalam unit

merupakan

luas lahan garapan (Djaljoeni, 1981)

meningkatnya

16

akibat
laju

dari

terus

pertumbuhan

ANALISIS TEKANAN PENDUDUK TERHADAP PETANI PADI SAWAH
Anne Herlindawati, Lucyana Trimo, Trisna Insan Noor

penduduk. Bagi penduduk petani, lahan

penduduk terhadap lahan. Daya dukung

bukan hanya sekedar tempat untuk

lahan pada dasarnya tergantung pada

tinggal, tetapi merupakan media bercocok

persentasi lahan yang digunakan untuk

tanam dan tempat untuk melakukan

pertanian serta besarnya hasil pertanian

aktifitas

komersial

produktifitas

lainnya.

Ketika

per

namun

jumlah

(Soemarwoto,1983).

tetap,

satuan

luas

dan

waktu

penduduk secara absolut terus meningkat

Konsep daya dukung lingkungan

maka dapat terjadi goncangan bagi

berasal dari pengelolaan hewan ternak

eksistensi kehidupan penduduk, terutama

dan satwa liar. Dukungan kemampuan

penduduk

dari lingkungan untuk dapat mendukung

yang

dengan

sangat

ketergantungannya

tinggi

terhadap

kehidupan hewan yang dinyatakan dalam

lahan

jumlah ekor per satuan luas lahan disebut

(Mamat Ruhimat, 2015).

dengan

Perkembangan lebih lanjut dari

daya

dukung

yang

dapat

konsep kepadatan penduduk mengenai

dibedakan menjadi beberapa tingkat:

jumlah manusia yang dapat ditampung

1. Daya dukung maksimum yaitu daya

dalam suatu unit wilayah merupakan

dukung yang menunjukkan jumlah

pandangan dari konsep daya dukung yang

maksimum

dapat dibatasi sesuai dengan kemampuan

didukung per satuan luas lahan.

mendukung kehidupan manusia untuk

Dengan maksimumnya jumlah hewan

memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia

maka tidak tercukupinya persediaan

berdasarkan daya dukung eksternal dan

makanan.

hewan

yang

dapat

2. Daya dukung subsisten yaitu daya

daya dukung internal yang bersifat
suatu

dukung dengan jumlah hewan yang

wilayah terhadap jumlah penduduknya

agak kurang. Persediaan makanan

(Said

lebih banyak, tetapi masih pas-pasan.

dinamis

dalam

Rusli,

daya

1982).

dukung

Meningkatnya

3. Daya dukung optimum merupakan

pertumbuhan penduduk terhadap lahan,
sementara
menyebabkan
kemampuan

luas

lahan
terbatasnya

suatu

daerah

daya dukung dengan jumlah hewan

terbatas

lebih

pula

keseimbangan

untuk

mendukung kehidupan disebut dengan

jumlah

daya dukung lahan dan keadaan ini

makanan.

menyebabkan

meningkatnya

rendah

tekanan

17

hewan

dan
yang
dan

terdapat

baik

antara

persediaan

MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(1): 12-24

menambah

4. Daya dukung suboptimum yakni daya

sumberdaya,

sementara

dukung

dengan

lebih

rendahnya

tingkat pertambahan penduduk semakin

jumlah

hewan

dari

persediaan

tinggi sehingga dapat membangkitkan

persediaan

terjadinya tekanan penduduk (Prawiro,

makanan

sehingga

makanan

melebihi

dari

1983).

yang

Menurut

diperlukan.

Zimmermann

(1964)

Seiring dengan berjalannya waktu,

dalam Rusli, dkk. (2009), bahwa daya

kini konsep daya dukung lingkungan

dukung suatu wilayah terdiri dari daya

telah diterapkan pada populasi manusia

dukung

yang pada hakekatnya merupakan daya

eksternal. Daya dukung internal yaitu

dukung lingkungan alamiah yang mudah

daya dukung yang berasal dari dalam

diterapkan pada sistem agraria yang

wilayah

masih

kehidupan

masalah yang terjadi pada lahan pertanian

populasi manusia yang bertumpu pada

seperti area lahan yang sempit serta

pertanian dalam arti luas sehingga banyak

terbatasnya nutrisi lahan. Sedangkan daya

para

serta

dukung eksternal yaitu daya dukung yang

memperkirakan daya dukung lingkungan

berasal dari luar wilayah yang merupakan

tersebut

masalah-masalah

sederhana

ahli

yang

dengan

mempelajari

dengan

mengembangkan

lahan

beberapa rumus matematik.
Manusia

pada

internal

dan

yang

seperti

daya

dukung

merupakan

sejumlah

yang berada diluar
masalah

pencemaran

lingkungan, bencana alam serta iklim

hakekatnya

yang tidak stabil.

merupakan jenis makhluk hidup yang
berstrategi dengan memperhatikan batas
daya dukung lingkungan. Perubahan laju

METODE PENELITIAN
Rancangan penelitian yang dipilih

kehidupan akan terjadi ketika populasi
sudah mendekati batas daya dukung yang

untuk

dapat

dukung

menahan

sehingga

terjadi

laju

pertumbuhan

pertumbuhan

tekanan

penduduk

lahan

adalah

kuantitatif

(Soerjani,

akan

Penelitian

terdorong untuk meninggalkan tempat

penelitian

tinggalnya karena ketidakmampuan suatu

mengangkat

daerah untuk dapat meningkatkan serta

fenomena-fenomena

Penduduk

daya
dengan

menggunakan desain formulasi deskriptif

yang

berhimpit dengan batas daya dukung
1987).

dan

18

dan

studi

dokumentasi.

kuantitatif

merupakan

yang
fakta,

dilakukan
variabel,
yang

untuk
ataupun

kemudian

ANALISIS TEKANAN PENDUDUK TERHADAP PETANI PADI SAWAH
Anne Herlindawati, Lucyana Trimo, Trisna Insan Noor

ditampilkan apa adanya pada waktu

(MP3EI) yang jika terealisasi maka akan

sekarang

menelan ribuan hektar lahan persawahan.

(Sugiyono,

dokumentasi

1999).

merupakan

Studi

pengambilan

Definisi

operasional

variabel

data yang telah tersedia dalam bentuk

dengan

dokumen

dapat dijelaskan sebagai berikut:

atau

data

sekunder

yang

diperoleh secara tidak langsung melalui

masing-masing

1. Daya

dukung

indikatornya

lahan

adalah

media perantara atau diperoleh dan

kemampuan suatu wilayah untuk

dicatat oleh pihak lain. Data yang

mendukung peri kehidupan manusia

dimaksud adalah data yang didapat dari

dan makhluk hidup yang ada di

Badan Pusat Statistik, Dinas Pertanian,

atasnya.

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

2. Tekanan Penduduk yaitu dorongan

serta lembaga-lembaga terkait lainnya di

akibat terjadinya kepadatan penduduk

Kabupaten

yang melampaui batas daya dukung

Karawang.

Teknik

pelaksanaan menggunakan teknik suvei

lahan

yaitu satu cara yang utama untuk

tercukupinya lagi kebutuhan pangan

mengumpulkan data primer apabila data

serta terjadinya kerusakan lingkungan

sekunder dianggap belum cukup lengkap.

dan bencana alam.

Pemilihan lokasi dilakukan secara

3. Laju

sehingga

sudah

Pertumbuhan

tidak

Penduduk

sengaja (purposive) yang dilakukan di

merupakan

Kecamatan Cilamaya Kulon Kabupaten

penduduk akibat penambahan jumlah

Karawang. Kecamatan Cilamaya Kulon

penduduk per tahun dalam jangka

selain merupakan salah satu daerah sentra

waktu tertentu disuatu wilayah.

perubahan

jumlah

penghasil beras dengan kualitas yang

4. Kepadatan Penduduk adalah jumlah

tinggi juga merupakan daerah yang

penduduk dalam setiap Km2 luas

memiliki kepadatan penduduk agraris

wilayah.

yang besar dan di gadang-gadang akan

5. Jumlah

penduduk

yaitu

jumlah

dijadikan sebagai pelabuhan bertaraf

penduduk

internasional yang merupakan program

penduduk yang berada dalam satu

pemerintah

wilayah.

pusat

melalui

proyek

Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan

Ekonomi

Analisis

Indonesia

merupakan

dalam

besarnya

penelitian

ini

menggunakan rumus tekanan penduduk
Otto Soemarwoto model III yaitu model

19

MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(1): 12-24

tekanan

penduduk

untuk

petani

2. TP

=

1,

tekanan

sedang

atau

penggarap dengan menambahkan nilai

penggunaan lahan pertanian optimal

manfaat lahan. Karena lahan pertanian

terhadap kemampuan lahan.

disuatu daerah dianggap sudah tidak

3. TP = > 1, tekanan tinggi atau terjadi

mampu untuk mendukung kehidupan

tekanan penduduk melebihi batas

penduduk pada tingkat yang dianggap

kemampuan lahan.

layak, maka penduduk berusaha untuk
mendapatkan

tambahan

Nilai Z (Luas Lahan Minimal

pendapatan

Untuk Hidup Layak) diperoleh dengan

dengan membuka lahan baru atau pergi

menggunakan rumus:

ke kota.
= (1

Z=

(1 + )

)

Keterangan:
Z
= Luas lahan minimal untuk hidup
layak
LSI2 = Luas sawah irigasi panen 2 kali
setahun (ha)
LSI1 = Luas sawah irigasi panen 1 kali
setahun (ha)
LST = Luas sawah tadah hujan (ha)
LLK = Luas lahan kering

Keterangan:
TP = Tekanan penduduk atas lahan
pertanian
Zt = Luas minimal lahan untuk hidup
layak per orang pada lahan datar
Ft = Fraksi petani pada lahan dasar (%)
Po = Besarnya penduduk pada waktu
acuan waktu t (orang)
i = Tingkat pertumbuhan penduduk
Lt = Luas lahan produktif yang terdiri
atas sawah, tegal, pekarangan
α = Penghasilan petani di luar pertanian
secara rata-rata besarnya 35%
(Mantra, 2003)
β = Fraksi
manfaat
lahan
yang
dinikmati oleh penduduk
t = Tahun dasar analitis
Kemudian

hasilnya

Nilai f (Persentase Petani dalam

persentase

petani

dalam

merupakan
populasi

(1983):
=

dimasukkan

Jumlah petani dan buruh tani
x 100%
Jumlah penduduk

Laju pertumbuhan penduduk dapat
dihitung dengan membandingkan jumlah

terjadi tekanan penduduk terhadap

penduduk sekarang dengan penduduk

lahan atau dapat dikatakan lahan
masih

Penduduk)

yang dikemukakan oleh Soemarwoto

1. TP = < 1, tekanan ringan atau belum

tersebut

Populasi

penduduk yang diperoleh dari rumus

dalam standar evaluasi sebagai berikut:

daerah

(0,25LSI ) + (0,5LSI ) + (0,5LST) + (0,76LLK)
(LSI + LSI + LST + LLK)

masa lalu atau penduduk masa yang akan

kurang

datang (Modul PHBK, 2012).

dimanfaatkan

Pt = Po(1 + r)

20

ANALISIS TEKANAN PENDUDUK TERHADAP PETANI PADI SAWAH
Anne Herlindawati, Lucyana Trimo, Trisna Insan Noor

Dimana:
Pt = Banyaknya penduduk pada tahun
akhir
Po = Banyaknya penduduk pada awal
tahun
r = Angka pertumbuhan penduduk
n = Waktu antara Po dan Pt

α < 1 : Daya dukung lahan rendah

HASIL DAN PEMBAHASAN
Perhitungan

tekanan

penduduk

menggunakan rumus Otto Soemarwoto

Nilai tekanan penduduk terhadap

model III dan dibatasi dengan batas

pertanian dapat menentukan nilai daya

administrasi per Desa yang kemudian di

dukung lahan. Nilai daya dukung lahan

klasifikasikan kedalam standar evaluasi

merupakan kebalikan dari nilai tekanan

tekanan penduduk berdasarkan nilai dari

penduduk

hasil perhitungan tekanan penduduk.

terhadap

pertanian

atau

DDL=1/TP.

Kecamatan Cilamaya Kulon terdiri dari

Dimana:

12 Desa dan di setiap Desa di Kecamatan

α > 1 : Daya dukung lahan tinggi

Cilamaya

α = 1 : Daya dukung lahan optimum

tekanan penduduk.

Kulon

telah

mengalami

Tabel 1. Tekanan Penduduk Terhadap Lahan Pertanian di Kecamatan Cilamaya Kulon Tahun 2016
Desa

Nilai
Nilai
Z
f
Kiara
0,34
0,29
Bayur Kidul
0,36
0,12
Bayur Lor
0,37
0,55
Langgensari
0,34
0,44
Sukamulya
0,37
0,28
Pasirukem
0,39
0,39
Sukajaya
0,34
0,22
Pasirjaya
0,37
0,28
Muktijaya
0,42
0,39
Tegalurung
0,42
0,28
Manggungjaya
0,44
0,27
Sumurgede
0,39
0,19
Rata-rata
0,38
0,31
Sumber : Analisis Data Sekunder

Berdasarkan
tekanan

hasil

penduduk

Nilai
Po
5.889
5.403
3.281
3.970
5.594
3.389
6.164
8.155
5.179
4.980
5.955
7.764
5.477

Nilai
r
1,21
3,45
6,44
1,30
1,19
6,98
1,46
1,14
2,07
4,22
1,09
2,94
2,79

Nilai
β
0,40
0,54
0,24
0,40
0,37
0,31
0,42
0,40
0,31
0,32
0,32
0,38
0,37

Nilai
Lt
306
284
314
313
742
427
502
832
426
448
592
691
489,75

Nilai
TP
3,26
1,18
7,93
3,29
1,44
3,52
1,52
1,73
4,58
3,27
2,50
1,63
2,99

klasifikasi
TP > 1
TP > 1
TP > 1
TP > 1
TP > 1
TP > 1
TP > 1
TP > 1
TP > 1
TP > 1
TP > 1
TP > 1
TP > 1

Kulon memiliki nilai tekanan penduduk

perhitungan

terhadap

Nilai
t
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5

yang tinggi sehingga jumlah penduduk di

lahan

pertanian yang tersaji dalam Tabel 1.

Kecamatan

dapat

tekanan

melebihi batas kemampuan lahan untuk

penduduk di Kecamatan Cilamaya Kulon

dapat mencukupi kebutuhan hidup di

memiliki nilai TP>1 dengan rata-rata

daerah tersebut. Hal ini terjadi karena

nilai tekanan penduduk sebesar 2,99 yang

terus

artinya

penduduk di Kecamatan Cilamaya Kulon

dilihat

bahwa

bahwa

nilai

Kecamatan

Cilamaya
21

Cilamaya

semakin

Kulon

bertambahnya

telah

jumlah

MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(1): 12-24

yang tidak diimbangi dengan luas lahan

melonjak

pertanian yang dari waktu ke waktu terus

kepemilikan lahan berpindah tangan dan

mengalami penurunan. Nilai tekanan

menyebabkan

semakin

penduduk tertinggi terdapat di Desa

petani

tidak

Bayur Lor dengan nilai TP 7,93. Tekanan

Kondisi

penduduk

akibat

penduduk terhadap lahan, sementara

terdapatnya perubahan penggunaan lahan

Kecamatan Cilamaya Kulon merupakan

yang menyebabkan berkurangnya lahan

daerah

garapan sementara jumlah penduduk

penduduk agraris yang besar dengan

yang bekerja sebagai petani masih tinggi.

jumlah petani dan buruh tani sebanyak

Terdapat

2.480 orang petani di Desa

21.031 orang sedangkan luas lahan

Bayur Lor dengan luas lahan sebesar 265

pertanian hanya sebesar 4.641 hektar

hektar.

sehingga

tersebut

terjadi

tajam

yang
ini

sehingga

membuat

bertambahnya

memiliki

memperbesar

yang

memiliki

terjadi

lahan.
tekanan

kepadatan

ketidakseimbangan

Menggaungnya issue pembangunan

antara luas lahan dengan kebutuhan lahan

pelabuhan berskala internasional yang

garapan yang menyebabkan terbatas pula

akan di bangun di kawasan Cilamaya

kemampuan lahan untuk mendukung

Kulon membuat harga lahan semakin

kehidupan.

Tabel 2. Daya Dukung Lahan Pertanian di Kecamatan Cilamaya Kulon Tahun 2016
Desa
Nilai TP
Kiara
3,26
Bayur Kidul
1,18
Bayur Lor
7,93
Langgensari
3,29
Sukamulya
1,44
Pasirukem
3,52
Sukajaya
1,52
Pasirjaya
1,73
Muktijaya
4,58
Tegalurung
3,27
Manggungjaya
2,50
Sumurgede
1,63
Rata-rata
2,99
Sumber : Analisis Data Sekunder
Terus

meningkatnya

DDL
0,31
0,85
0,13
0,30
0,69
0,28
0,66
0,58
0,22
0,30
0,40
0,61
0,33

tekanan

klasifikasi
DDL< 1
DDL< 1
DDL< 1
DDL< 1
DDL< 1
DDL< 1
DDL< 1
DDL< 1
DDL< 1
DDL< 1
DDL< 1
DDL< 1
DDL< 1

dukung lahan yang berada di Kecamatan

penduduk terhadap lahan menyebabkan

Cilamaya

semakin

tingkat daya dukung lahan sebesar 0,33

terlampauinya

batas

daya
22

Kulon.

Hasil

perhitungan

ANALISIS TEKANAN PENDUDUK TERHADAP PETANI PADI SAWAH
Anne Herlindawati, Lucyana Trimo, Trisna Insan Noor

ini

yang ada atau menjadi buruh tani bahkan

menunjukkan bahwa kemampuan daya

petani mencari pekerjaan lain diluar

dukung lahan di Kecamatan Cilamaya

sektor pertanian dengan pergi ke kota

Kulon

untuk

yang

berarti

DDL 1. Hal ini terjadi karena terus

berskala

semakin bertambahnya jumlah penduduk

internasional menyebabkan berkurangnya

yang tidak diimbangi dengan luas lahan

jumlah luas lahan yang dimiliki petani

pertanian yang dari waktu ke waktu terus

sehingga petani terbatas pada luas lahan

mengalami

dan

pembangunan

dengan

adanya

pelabuhan

23

telah

mengalami

penurunan.

tekanan

Tekanan

MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(1): 12-24

penduduk

tersebut

Penggerak Desa/Kelurahan. Jawa
Barat.
Daldjoeni, N. 1989 Masalah penduduk
dalam fakta dan angka. Bandung:
Alumni.
J.P. Malingreau, J. P., Mangunsukarjo, K.
1978.
Evaluasi
lahan
dan
Pendekatan
Terpadu
untuk
Pembangunan Pedesaan. PuspicsBakosurtanal, Yogyakarta
Mantra, I.B. 2003. Demografi Umum.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Muta‘ali, L. 1993. Analisis Daya Dukung
Lingkungan untuk Perencanaan
Pengembangan Wilayah Kabupaten
Kebumen. Fakultas Geografi UGM.
Yogyakarta.
Prawiro, H. R. 1983. Kependudukan
Teori,
Fakta
dan
Masalah.
Bandung: Alumni.
Rina Dwi Ariani dan Rika Harini.
Tekanan Penduduk Terhadap Lahan
Pertanian Di Kawasan Pertanian
(Kasus Kecamatan Minggir dan
Moyudan).
Ruhimat, M. 2015. Tekanan Penduduk
Terhadap Lahan di Kecamatan
Sukaraja Kabupaten Sukabumi.
GEA Jurnal Pendidikan Geografi,
15(2): 59-65.
Rusli, S. 1982. Pengantar Ilmu
Kependudukan. Jakarta: LP3ES.
Rusli, S., Widono, S., dan Indriana, H.
2009. Tekanan Penduduk dan
Overshoot Ekologi Pulau Jawa, dan
Masa Pemulihannya. Jurnal Sodalit,
3(1).
Soemarwoto,
O.
1983.
Ekologi,
Lingkungan
Hidup
dan
Pembangunan.
Bandung:
Djambatan.
Soerjani, M. 1987. Lingkungan Sumber
Daya Alam dan Kependudukan
dalam Pembangunan.
Jakarta:
Universitas Indonesia Press.
Sugiyono. 1999. Metode Penelitian
Bisnis. Bandung: Alfabeta.

mengakibatkan

rendahnya nilai daya dukung lahan di
Kecamatan Cilamaya Kulon dengan nilai
DDL sebesar 0,33 atau DDL

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

ANALISIS ISI LIRIK LAGU-LAGU BIP DALAM ALBUM TURUN DARI LANGIT

22 212 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26