this PDF file KAJIAN HUKUM TERHADAP PEMBUKTIAN UNSUR MENYERANG KEHORMATAN DALAM PASAL 310 AYAT KUHP (Studi kasus putusan No. 152Pid.B2015PN Pal) | SANJAYA | Legal Opinion 1 PB
KAJIAN HUKUM TERHADAP PEMBUKTIAN UNSUR MENYERANG
KEHORMATAN DALAM PASAL 310 AYAT (1) KUHP (Studi kasus
putusan No. 152/Pid.B/2015/PN Pal)
MELKI SANJAYA
D 101 13 313
PEMBIMBING I: Achmad allang, S.H.,M.H
PEMBIMBING II: Nurhayati Mardin, S.H.,M.H
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui penerapan hukum pidana materil
terhadap tindak pidana menyerang kehormatan dan (2) untuk mengetahui dasar
pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap pelaku tindak pidana menyerang
kehormatan dalam putusan No. 152/Pid.B/2015/PN Pal. Penelitian ini adalah penelitian
hukum normatif, dengan pendekatan undang-undang. Jenis dan sumber data adalah yang
terdiri dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.
Penerapan hukum pidana materil terhadap tindak pidana pencemaran nama baik
adalah telah sesuai berdasarkan Pasal 310 ayat (1) KUHP, dasar pertimbangan hukum
hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap pelaku tindak pidana pencemaran nama baik
adalah didasarakan pada alat bukti sebagaimana diatur dalam Pasal 184 ayat (1) KUHAP
yakni berdasarkan proses pemeriksaan keterangan saksi,keterangan terdakwa dan barang
bukti sehingga terdakwa di vonis bersalah oleh hakim dengan pidana penjara selama 2 (dua)
bulan dan membebankan kepada terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp.2000.(dua ribu rupiah).
Kata kunci : Pembuktian,Unsur Menyerang Kehormatan, Dan Pasal 310
Ayat (1) KUHP
bermasyarakat sebagai kehidupan sosial,
I.
PENDAHULUAN
merupakan proses interaksi yang saling
A. LATAR BELAKANG
membutuhkan.
Pembangunan nasional indonesia yang
pemenuhan
berlangsung hingga saat ini bertujuan
bermasyarakat sebagai kehidupan sosial,
membangun manusia indonesia seutuhnya.
sering terjadi perbedaan pendapat yang
Dalam
berkelanjutan
pergaulan
kehidupan
Terkadang
kebutuhan
dalam
kehidupan
sebagai
konflik/pertentangan,
baik
antar
berkembang
luas
seiring
terdapatnya
perseorangan maupun kelompok bahkan
media, baik media cetak maupun media
menimbulkan
terganggunya
elektronik. Pencemaran nama baik yang
kehidupan
disebarkan secara tertulis dikenal sebagai
bermasyarakat. Konflik/pertentangan antar
libel, sedangkan yang di ucapkan disebut
perseorangan
slander.
akibat
keseimbangan
dalam
ini
merupakan
dasar
saling
Belakangan ini persoalan eksistensi
memfitnah dan mencemarkan nama baik
delik pencemaran nama baik kembali
yang dapat merugikan. Masyarakat yang
mengemuka dan di permasalahkan oleh
nama baiknya tercemar akan kehilangan
banyak pihak. Munculnya perhatian publik
hak konstitusionalnya untuk mendapatkan
terhadap
keadilan atas sebuah perbuatan yang
beberapa kasus pencemaran nama baik
menurut nalar dan akal sehat perbuatan
yang terjadi.
melakukan
perbuatan
untuk
memfitnah dan pencemaran nama baik
delik
ini
diakibatkan
oleh
Tindak pidana terhadap kehormatan
tersebut jelas merugikan. Tindak pidana
atau tindak pidana
penghinaan/pencemaran nama baik ini
umumnya ditujukan terhadap seseorang
oleh Pasal 310 ayat (1) KUHPidana
manusia
dirumuskan
sengaja
kehormatan atau nama baik adalah hal
menyerang kehormatan atau nama baik
yang dipunyai/dimiliki oleh manusia yang
orang
dia
masih hidup, sedangkan manusia yang
tertentu
sudah mati, tidak dapat dimilki lagi.
nyata
Kebebasan pernyataan pendapat selalu
sebagai
dengan
melakukan
(bepaald
jalan
suatu
feit)
(ruchtbaarheid
dengan
menuduh
perbuatan
dengan
tujuan
geven).
Selanjutnya,
yang
penghinaan pada
masih
hidup,
menjadi masalah dan terakhir
sebab
hanya
disebut suatu perbuatan berupa dengan
terbatas dalam hal ”demi kepentingan
sengaja menyerang kehormatan atau nama
umum”
baik
membela diri”1
orang,
sedangkan
kata-kata
selanjutnya dapat dianggap merupakan
penghususan atau sifat dari tindak pidana
penistaan.
Kehormatan
atau
nama
baik
merupakan hal yg dimiliki oleh manusia
yang masih hidup. Karena itu lah tindak
Tindak pidana pencemaran nama baik
merupakan kejahatan hukum yang perlu
untuk diperhatikan. Banyak kasus-kasus
pencemaran
atau “terpaksa bertindak untuk
nama
baik
saat
ini
pidana terhadap kehormatan
dan nama
baik pada umumnya ditujukan terhadap
1
Leden Marpaung, Tindak Pidana
Terhadap Kehormatan, (Jakarta: Sinar Grafika,
2001), hlm, 47.
seseorang yang masih hidup. Demikian
dirumah saksi H.SI tanggal 19 Oktober
halnya
pada
2014, terdakwa menerima buku catatan
hakikatnya tidak mempunyai kehormatan,
dari almarhum H.N selaku bendahara dana
tetapi KUHP menganut bahwa badan
sosial yang diberikan saksi WSM alias M.
hukum tertentu, antara lain: Presiden atau
Oleh terdakwa, isi buku berupa catatan
wakil
Negara,
keuangan
Sahabat,
peserta arisan dimana saat itu terdakwa
Golongan/Agama/Suku, atau badan umum,
menyampaikan “ini baru saya terima buku
memiliki kehormatan dan nama baik.
wasiat catatan dari almarhum H.N yang
dengan
badan
Presiden,
Perwakilan
hukum,
Kepala
Negara
tersebut dibacakan didepan
Penghinaan juga dialami oleh H.S
baru disampaikan kepada saya oleh ibu M,
beberapa waktu lalu yang di kutip dari
perlu saya sampaikan catatan ini bahwa
putusan Pengadilan Negeri Palu dengan
ada dana sosial yang berjumlah Rp.
Nomor: 152/Pid.B/2015/PN Pal.
1.500.000,- (satu juta lima ratus ribuh
Bahwa terdakwa H. H.B pada hari
rupiah) yang dipakai ketua KKJST” dan
Minggu tanggal 19 Oktober 2014
beberapa orang yang hadir dalam arisan
sekitar pukul 15.00 Wita atau pada
tersebut ada yang memprotes bahwa “itu
waktu-waktu lain dalam tahun 2014,
bukan ketua melainkan mantan ketua
bertempat di rumahnya H.SI dijalan
KKJST” lalu terdakwa mengatakan “oh
kartini depan Kantor Dinas Kesehatan
iya mantan ketua H.S” yang sampai
Kota Palu atau setidak-tidaknya pada
sekarang
tempat-tempat
jawabannya dari ketua lama;
lain
yang
masih
termasuk daerah hukum Pengadilan
belum
ada
pertanggung
Delik pencemaran nama baik bersifat
Negeri Palu, ia terdakwa dengan
subjektif,
sengaja menyerang kehormatan atau
pencemaran nama baik tergantung pada
nama baik seseorang yakni saksi
pihak
korban
Pencemaran nama
H.S
dengan
menuduhkan
yaitu
penilain
terhadap
yang diserang nama baiknya 2.
baik
hanya dapat
sesuatu hal, yang maksudnya supaya
diproses oleh polisi apabila ada pengaduan
diketahui umum. Perbuatan mana
dari pihak yang merasa dicemarkan nama
dilakukan
baiknya.
dengan
cara
sebagai
berikut:
Antara larangan dan ancaman pidana
Pada waktu dan tempat sebagaimana
disebutkan
terdakwa
di
atas,
mengikuti
berawal
arisan
ada hubungannya yang erat, oleh karena
ketika
bulanan
kerukunan keluarga jawa Sulawesi tengah
2
Wawan Tunggul Alam, S.H, Pencemaran
Nama Baik di Kehidupan Nyata & Dunia Internet,
Jakarta, Sinar Grafika 2015, hlm. 145.
Kebebasan
itu antara kejadian dan orang yang
pernyataan
pendapat
ada
dengan cara yang bertentangan dengan
hubungannya yang erat pula. Yang satu
hukum atau pancasila adalah perbuatan
tidak dapat dipisahkan dari yang lain.
tercela yang perlu dipertimbangkan untuk
Kejadian tidak dapat di larang, jika yang
penjatuhan hukuman maksimal. 3
menimbulkan
kejadian
itu,
menimbulkan bukan orang, dan orang
Berdasarkan pemaparan di atas maka
tidak dapat diancam pidana, jika tidak
penulis ingin melakukan penelitian untuk
karena kejadian yang ditimbulkan olenya.
penulisan hukum dengan judul “KAJIAN
Setiap manusia memiliki hak privasi yang
HUKUM TERHADAP PEMBUKTIAN
harus dihargai orang lain.
UNSUR
Kebebasan menyatakan pendapat di
Negara
Republik
Indonesia
MENYERANG
KEHORMATAN DALAM PASAL 310
yang
AYAT (1) KUHP (STUDI KASUS
berdasarkan Pancasila, seyogianya tidak
PUTUSAN Nomor: 152/Pid.B/2015/PN
menimbulkan
Pal.)
konflik karena pancasila
telah mencakup ketuhanan Yang Maha Esa
dan kemanusian yang Adil dan Beradab,
sehingga kebebasan menyatakan pendapat
tersebut
tetap
dalam
ruang
lingkup
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah
pembuktian
menyerang kehormatan Pasal 310 ayat
Pancasila dengan mengutarakan pendapat
(1)
dengan cara cara yang tidak bertentangan
No.152/Pid.B/2015/PN Pal ?
baik dengan Ketuhanan Yang Maha Esa
unsur
KUHP
2. Bagaimanakah
dalam
dasar
Putusan
pertimbangan
maupun Kemanusian yang Adil dan
hakim dalam menjatuhkan putusan
Beradab.
terhadap
Namun, tidak dapat disangkal bahwa
tindak pidana terhadap kehormatan khusus
pelaku
tindak
pidana
menyerang kehormatan dalam Putusan
No. 152/Pid.B/2015/PN Pal ?
tersebut, berdasarkan kenyataan terjadi di
Indonesia walaupun dalam jumlah yang
II.
relatif langkah. Tampaknya belum semua
A. Pembuktian
menyadari bahwa kebebasan pernyataan
Kehormatan
pendapat tidak berarti dapat bertentangan
No.152/Pid.B/2015/PN Pal
dengan
hukum
atau
dapat
PEMBAHASAN
unsur
Menyerang
Dalam
Putusan
tanpa
Sesuai dengan unsur-unsur Pasal 310
mengabaikan hak-hak asasi seseorang atau
Ayat (1) KUHP yaitu barang siapa,dengan
badan umum.
3
Ibid. Hlm 81
sengaja merusak kehormatan atau nama
dalam
pasal
baik seseorang dengan tuduhan melakukan
terpenuhi.
Adapun
suatu perbuatan tertentu,dengan maksud
ini
telah
unsur
terbukti
dengan
dan
sengaja
yang nyata akan tersiarnya tuduhan itu.
merusak kehormatan atau nama baik
-
seseorang dengan tuduhan melakukan
Adapun unsur barang siapa;
Bahwa yang dimaksud dengan barang
suatu perbuatan tertentu;
Menurut
siapa merupakan kata ganti orang dimana
Agus
Rusianto,
dalam
orang itu merupakan subjek hukum,
bukunya yang di maksud “dengan sengaja”
sehingga yang di maksud dengan barang
atau opzet itu adalah willen en wetens
siapa dalam pasal ini adalah siapa saja
dalam artian pembuat harus menghendaki
yang
pada
(willen) melakukan perbuatan tersebut dan
pendukung hak dan kewajiban yang
juga harus mengerti (weten) akan akibat
mampu untuk mempertanggung jawabkan
dari perbutan itu.4
merupakan
perbuatannya
subjek
atau
dari
akibat
Bahwa yang dimaksudkan dengan
dari
kehormatan
perbuatannya.
menurut
Anwar
dalam
Bahwa dipersidangan oleh Penuntut
bukunya “Hukum Pidana Bagian Khusus
Umum telah dihadirkan seseorang yang
(KUHP Buku II) Jilid I”, 1990, halaman
mengaku
136 adalah perasaan pribadi atas harga
bernama
H.
H.B
selaku
Terdakwa dalam perkara ini dan menurut
diri,
pengamatan
Majelis
Hakim
selama
dimaksudkan pada umumnya penilaian
pemeriksaan
perkara
ini
berlangsung
baik secara luas tentang seseorang dilihat
ternyata Terdakwa adalah orang yang di
dari segi susila, sedangkan kehormatan
pandang mampu untuk mempertanggung
adalah tuntutan perlakuan sebagai warga
jawabkan
terhormat
akibat
dari
perbuatannya
sedangkan
dalam
nama
baik
kehidupan
adalah
bersama
menurut hukum karena Terdakwa telah
sebagai akibat penilaian itu. Penghinaan
membenarkan keseluruhan identitasnya
terhadap seseorang di muka orang lain
yang ada pada surat dakwaan (tidak
akan dapat melanggar nama baik maupun
terdapat kesalahan orang/error in personal)
kehormatannya. Tuduhan terpenuhi apa
dan Terdakwa mengerti, memahami dan
bila dari kata-kata secara logis dapat
mampu menjawab secara baik setiap
ditarik
pertanyaan
dimaksudkan adalah pemberitahuan atas
Majelis
Majelis
memandang
Hakim
sehingga
Terdakwa
kesimpulan
bahwa
yang
sehat
jasmani dan rohani, oleh karena itu unsure
barang siapa sebagaimana yang dimaksud
4
Agus Rusianto, Tindak Pidana dan
Pertanggungjawaban Pidana, Prenada Media, 2016,
hlm. 156.
suatu
perbuatan
yang
seakan-akan
dilakukan oleh seseorang yang di tuduh.5
Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang
Sosial di Mushola Al-Iklas Kota Raya
Selatan dan Sumbangan Santunan Anak
Yatim Piatu di Desa Sumber Agung-
terungkap di persidangan bahwa pada hari
Parimo
minggu tanggal 19 Oktober 2014 sekitar
Terima (bukti surat) terlampir dalam
pukul 15.00 Wita di rumahnya H.S dijalan
berkas perkara dan dana social tersebut
Kartini depan Kantor Dinas Kesehatan
telah dipertanggung jawabkan oleh saksi
Kota Palu, saat itu di adakan arisan
korban H.S selaku Ketua KKJST Periode
bulanan
Jawa
2008-2013 dalam pertanggung jawaban
Sulawesi Tengah (KKJST) dimana Peserta
Ketua KKJST diakhir masa jabatannya dan
Arisan yang hadir berjumlah ± 63 (kurang
pertanggung jawaban tersebut diterima dan
lebih enam puluh tiga) orang, setelah
terdakwa
penyampain sambutan-sambutan oleh took
menyindir tentang penggunaan dana social
KKJST, terdakwa H. H.B kemudian
KKJST tersebut pada acara atau pertemuan
menyampaikan
menggunakan
KKJST yang ditujukan untuk saksi korban
pengeras suara atau mic “bahwa ada dana
H.S selaku ketua KKJST periode 2008-
social/uang yang dipakai oleh mantan
2013.
Kerukunan
Keluarga
dengan
sebagaimana
sering
Kwitansi
menanyakan
Tanda
atau
belum
Bahwa tuduhan terdakwa H. H.B
dikembalikan sampai dengan sekarang”
terhadap H.S adalah tidak benar, karena
dimana
hal
dana social yang di mkasudkan tersebut
tersebut berdasarkan buku catatan Alm
telah di pergunakan saksi korban H.S
H.N yang diserahkan dan di peroleh dari
untuk
saksi WSM alias M, tetapi WSM alias M
Sosial di Mushola Al-Ikhlas Kota Raya
tidak
untuk
Selatan dan Sumbangan Anak Yatim Piatu
bukan
di
ketua
KKJST
H.S
terdakwa
menyuruh
membacakannya
yang
menyampaikan
terdakwa
dan terdakwa
pembayaran
Desa
Sumbangan
Sumber
Kwitansi
Dana
Agung-Parimo
dalam kapasitasnya atau menjabat sebagai
sebagaimana
Tanda
Terima
Bendahara dalam kepengurusan KKJST
(bukti surat) terlampir dalam berkas
periode 2008-2013.
perkara dan dana sosial tersebut telah di
Bahwa dana sosial yang dimaksudkan
pertanggung jawabkan oleh saksi korban
tersebut telah dipergunakan saksi korban
H.S selaku Ketua KKJST Periode 2008-
H.S untuk pembayaran Sumbangan Dana
2013 dalam pertanggung jawaban KKJST
diakhir masa jabatannya dan pertanggung
5
Anwar, Hukum Pidana Bagian Khusus
(KUHP Buku II) Jilid I, Sinar Grafika, 1990, hlm.
136.
jawaban tersebut di terima. Berdasarkan
uraian tersebut maka unsur dengan sengaja
merusak kehormatan atau nama baik
“bahwa
seseorang dengan tuduhan melakukan
diapakai oleh mantan ketua KKJST H.S
suatu perbuatan tertentu yang dimaksud
yang belum dikembalikan sampai dengan
dalam
sekarang”, bahwa apa yang disampaikan
Pasal
ini
telah
terbukti
dan
oleh
terpenuhi.
Adapun unsur dengan maksud yang
ada
dana
terdakwa
social/uang
tersebut
yang
kemudian
didengarkan oleh semua peserta arisan
KKJST saat itu.
nyata akan tersiarnya tuduhan itu;
Bahwa yang dimaksud dengan nyata
Bahwa perkataan dengan suara keras
akan tersiarnya tuduhan itu adalah tuduhan
sehingga orang banyak dengan mudah
itu dilakukan untuk diumumkan, akan
mendengar
tetapi juga bila tuduhan yang di lakukan
memungkinkan orang
secara rahasia terhadap seseorang dapat di
mudah
hukum asal ia mempunyai tujuan agar
termasuk beberapa orang yang di periksa
tuduhan yang di beritahukan itu disiarkan
sebagai saksi dalam perkara ini, dengan
sesuai dengan syarat yang ditetapkan
demikian Majelis Hakim
dalam
bahwa terdaka mempunyai maksud untuk
undang-undang,
pemberitahuan
perkataan
mendengar
tersebut
atau
banyak
dengan
perkataan
tersebut
tuduhan
berpendapat
yang dihadiri oleh dua orang atau lebih,
menyiarkan
sedangkan diantara orang-orang itu tidak
khalayak ramai, sehingga unsure “dengan
termasuk orang-orang serumah dengan
maksud
pelaku merupakan hal-hal yang dianggap
tuduhan itu” telah terbukti dan terpenuhi.
yang
nyata
tersebut
akan
kepada
tersiarnya
Bahwa oleh karena keseluruhan unsur
mempunyai tujuan untuk disiarkan
fakta-fakta
yang d maksud dalam Pasal 310 ayat (1)
terungkap dipersidangan terbukti bahwa
KUHP telah terbukti dan terpenuhi maka
terdakwa H. H.B pada hari Minggu tanggal
terdakwa haruslah dinyatakan bersalah
19 Oktober 2014 sekitar pukul 15.00 Wita
melakukan tindak pidana sebagaimana di
di rumahnya H.S dijalan Kartini depan
dakwa dalam dakwaan subsidair.
Bahwa
berdasarkan
Kantor Dinas Kesehatan Kota Palu, saat
itu
diadakan
KKJST
Hakim tidak menemukan hal-hal yang
hadir
dapat menghapuskan pertanggung jawaban
berjumlah ± 63 (kurang lebih enam puluh
pidana, baik sebagai alasan pembenar dan
tiga) orang, setelah penyampain sambutan-
atau alasan pemaaf, maka Terdakwa harus
sambutan oleh tokoh KKJST, terdakwa
memmpertanggung
kemudian
perbuatannya.
dimana
arisan
peserta
bulanan
Bahwa dalam persidangan, Majelis
arisan
yang
menyampaikan
dengan
mengguanakan pengeras suara atau mic
jawabkan
c. Surat;
B. Dasar Pertimbangan Hakim Dalam
Menjatuhkan
Putusan
d. Petunjuk;
Terhadap
e. Keterangan terdakwa.
Pelaku Tindak Pidana Menyerang
Kehormatan Dalam Putusan No.
Negeri Palu No: 152/Pid.B/2015/PN Pal. Yang
152/Pid.B/2015/PN Plu
Berdasarkan putusan hakim dalam
suatu perkara harus didasarkan keyakinan
hakim sendiri serta dua dari lima alat bukti
yang sah. Dengan demikian antara alat
bukti dan keyakinan hakim diharuskan
adanya
hubungan
Apabila dikaitkan dengan Putusan Pengadilan
kausalitas
(sebab
dijadikan pertimbangan yuridis oleh hakim
adalah semua
fakta
yang terungkap
di
persidangan. Fakta yang dimaksud adalah
dalam bentuk alat-alat bukti sebagaimana
dalam Pasal 184 ayat (1) KUHAP.
Berikut
penulis
akan
memaparkan
mengenai alat bukti yang dihadirkan ke
akibat). Hal ini dipertegas dalam ketentuan
persidangan
Pasal 183 KUHAP yang isinya; “Hakim
keterangan terdakwa beserta dengan barang
tidak boleh menjatuhkan pidana kepada
bukti :
seseorang
kecuali
apabila
dengan
sekurang-kurangnya dua alat bukti yang
sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu
tindak pidana benar-benar terjadi dan
bahwa
terdakwalah
yang
bersalah
melakukannya.” Yang dimaksud alat bukti
adalah
segala
sesuatu
yang
ada
hubungannya dengan suatu perbuatan,
dimana dengan alat-alat bukti tersebut
dapat
dipergunakan
sebagai
bahan
pembuktian guna menimbulkan keyakinan
hakim atas kebenaran adanya suatu tindak
pidana
yang
telah
dilakukan
oleh
terdakwa.6 Berdasarkan Pasal 184 ayat (1)
KUHAP, alat bukti yang sah ialah :
a. Keterangan saksi;
b. Keterangan ahli;
yakni
keterangan
saksi,
1. Saksi Jaksa Penuntut Umum (JPU)
Sebagaimana
diketahui
dalam
perkara tersebut, ke tujuh saksi
yang
diajukan Penuntut Umum yakni (1)
H.S, saksi (2) ABD.RMN, saksi (3)
T.AS,(4) Ir. H.B, (5) H.W, (6) Dr.
H.W. SH., MH (7) KWT.,ST (saksi
korban) menerangkan hal yang
sama bahwa mereka mendengar
dan melihat terdakwa H. H.B
menyampaikan
dengan
menggunakan pengeras suara “ada
dana sosial sebesar Rp. 1.500.000.(satu juta lima ratus ribu rupiah)
yang masih dipakai oleh mantan
ketua
KKJST yaitu H.S yang
sampai sekarang belum pernah
6
Hari Sasangka dan Lily Rosita, Hukum
Pembuktian dalam Perkara Pidana, Mandar Maju,
Bandung, 2003, hlm. 11.
dikembalikan”. Menurut Penulis
sudah
sepantasnya
hakim
menjatuhi terdakwa pidana penjara,
oleh Jaksa Penuntut Umum yang
sesuai dengan fakta-fakta yang di
dinyatakan
lampirkan di persidangan oleh
SH.,MH diatas bahwa pada saat
Jaksa Penuntut Umum
yang
pemeriksaan
dinyatakan
A.K,
oleh
Hakim
A.K,
barang
bukti,
pernyataan
terdakwa
terbukti
SH.,MH diatas bahwa pada saat
mengandung
pencemaran
pemeriksaan
oleh
Hakim
nama
barang
bukti,
baik terhadap saksi korban. Dengan
pernyataan
terdakwa
terbukti
demikian apa yang dinyatakan oleh
mengandung
pencemaran
nama
saksi-saksi tersebut dapat dianggap
baik terhadap saksi korban. Dengan
demikian apa yang dinyatakan oleh
sebagai keterangan saksi.
3. Keterangan terdakwa;
saksi-saksi tersebut dapat dianggap
Keterangan terdakwa sebagaimana
sebagai keterangan saksi.
ketentuan Pasal 189 ayat
2. Saksi yang menguntungkan terdakwa;
Sebagaimana
diketahui
dalam
(1)
KUHAP ialah apa yang terdakwa
nyatakan di sidang pengadilan
perkara tersebut, ke empat saksi
tentang
yang
perbuatan yang ia lakukan atau
dianggap menguntungkan terdakwa
yang ia ketahui sendiri atau alami
yakni (1) G.M, saksi (2) SYD,
sendiri.
saksi
Dalam
(3)
HTN
(4)Drs.
S.Y,
perkara
tersebut,
menerangkan hal yang sama bahwa
berdasarkan
mereka mendengar dan melihat
terungkap
terdakwa H. H.B menyampaikan
persidangan
telah
dengan
dakwaan
Penuntut
menggunakan
pengeras
fakta-fakta
yang
di
membuktikan
Umum
suara “ada dana sosial sebesar Rp.
bahwa terdakwa H. H.B terbukti
1.500.000.-(satu juta lima ratus
secara
ribu rupiah) yang masih dipakai
meyakinkan
oleh mantan ketua
Pencemaran nama Baik terhadap
KKJST yaitu
H.S yang sampai sekarang belum
saksi
pernah
H.S
dikembalikan”
sah
dan
melakukan
korban
sehingga
Majelis
Menurut Penulis sudah sepantasnya
menjatuhkan
hakim menjatuhi terdakwa pidana
penjara terhadap terdakwa.
penjara, sesuai dengan fakta-fakta
yang di lampirkan di persidangan
4. Barang bukti.
putusan
Hakim
pidana
dimaksud
- 1 (satu) Lembar Kwitansi Uang
dengan barang bukti dalam perkara
yang diterima oleh Sdra MLD dan
pidana, Andi Hamzah menyatakan
Sdara ketua KKJST pusat sebesar
bahwa:“
dalam
Rp. 500.000.- (lima ratus ribu
perkara pidana adalah barang bukti
rupiah) pada tanggal 04 Desember
mengenai
2011, untuk rental 1 (satu) hari
Mengenai
apa
yang
Barang
mana
bukti
delik
tersebut
dilakukan (objek delik) dan barang
dan uang makan jasa sopir;
dengan mana delik dilakukan (alat
- Foto copy Surat Amanah Wasiat
yang dipakai untuk melakukan
dari almarhum H.N bendahara
delik), termasuk juga barang yang
seksi sosial KKJST 2008-2013;
merupakan hasil dari suatu delik 7.”
- Foto copy Surat Keputusan (SK)
Adapun barang bukti yang diajukan di
pengurus
KKJST
Provinsi
persidangan ialah :
Sulawesi Tengah tahun 2013-
- 1 (satu) Lembar Kwitansi Asli
2018;
penerimaan uang yang diterima
- Foto copy daftar hadir Pertemuan
oleh panitia pelaksana anak yatim
arisan KKJST pada hari minggu
piatu Sdra. A.S dan bapak ketua
19-10-2014 dirumah H.S, Hadir
KKJST
63 (enam puluh tiga) orang;
H.S
sebesar
Rp.
1.000.000.- (satu juta rupiah)
- Foto copy pertanggung jawaban
untuk sumbangan santunan anak
(LPJ) Pengurus Pusat KKJST
yatim piatu di Desa Sumber
periode
Agung Kec. Maipanga Parimo;
belum ditanda tangani Ketua dan
- 1 (satu) Lembar Kwitansi Asli
penerimaan uang yang diterima
dilaporkan
Sekretaris KKJST;
Berdasarkan hal-hal yang terungkap
oleh Kepala Dusun Kota Raya
dipersidangan
Sdra SKR dari H.S ketua KKJST
saksi Jaksa Penuntut Umum, keterangan
sebesar Rp. 500.000.- (lima ratus
saksi
ribu rupiah) pada tanggal 3
keterangan terdakwa hingga barang bukti
Desember
2011
pembayaran
7
2008-2013
yang
dari
keterangan
menguntungkan terdakwa,
untuk
buat
dikaitkan dengan keyakinan hakim maka
sumbangan
dana
Majelis Hakim kemudian menjatuhkan
sosial di mesjid Al-Iklas Kota
pidana
Raya Selatan;
Sebagaimana diketahui bahwa
Andi hamzah, Hukum Acara Pidana
Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2005, hlm 281.
penjara
penjara
kepada
dijatuhkan
pemeriksaan
sidang,
terdakwa.
berdasarkan
diketahui
pidana
hasil
bahwa
terdakwa
terbukti
meyakinkan
secara
dan
dihadirkan sudah relevan sumbernya
perbuatan
sehingga tidak menyebabkan kesulitan
sah
melakukan
dalam hal pembuktian.
sebagaimana yang didakwakan.
Dengan demikian penerapan hukum
2. Dasar pertimbangan hakim dalam
terhadap pelaku tindak pidana pencemaran
memutus
nama
pencemaran nama baik adalah adalah
baik
dalam
perkara
No:
152/Pid.B/2015/PN Pal. Menurut penulis
telah sesuai dengan ketentuan Pasal 310
perkara
tindak
pidana
sebagai berikut :
a. Adanya fakta yang terbukti dalam
unsur-unsur Pasal 310 ayat (1) KUHP
ayat (1).
dalam hal ini tindak pencemaran nama
III.
baik.
PENUTUP
b. Adanya pembuktian berdasarkan alat-
A. KESIMPULAN
1. Pembuktian
unsur
kehoramatan
pada
menyerang
perkara
No:
152/Pid.B/2015/PN Pal. adalah telah
sesuai
dimana
terdakwa
didakwa
dengan dakwaan tunggal, terdakwa
dinyatakan
bersalah
berdasarkan
fakta-fakta
dalam
Pasal
184
KUHAP
yang
terbukti di persidangan.
c. Hal-hal
yang
meringankan
dan
memberatkan terdakwa.
karena
persidangan
diketahui bahwa perbuatan terdakwa
terbukti
alat bukti yang sah sebagaimana diatur
memenuhi
unsur-unsur
B. SARAN
Dalam proses menangani perkara
penegak hukum dalam hal ini Hakim harus
sebagaimana yang didakwakan. Dalam
lebih
menangani proses perkara ini aparat
barang bukti karna yang ingin di capai
hukum sudah sangat jeli mengenai
dalam suatu persidangan adalah kebenaran
substansi peraturan yang ada dengan
materil. Dan seyogyanya Hakim dalam
baik sehingga tidak terdapat kekeliruan
menjatuhkan putusan terhadap terdakwa
dalam penerapannya, mengingat tindak
memberikan
pidana
mungkin agar memberikan efek jerah
penghinaan
pencemaran nama
dan/atau
baik
merupakan
delik aduan (klacht delict) baik dalam
KUHPidana.
maka
seyogyanya
pengaduan dilakukan langsung oleh
pihak yang berkepentingan. Kemudian
mengenai
Barang
Bukti
yang
teliti dalam
mempertimbangkan
hukuman
terhadap terdakwa
semaksimal
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU-BUKU
Andi hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2005.
Hari Sasangka dan Lily Rosita, Hukum Pembuktian dalam Perkara Pidana, Mandar Maju,
Bandung, 2003.
Anwar, Hukum Pidana Bagian Khusus (KUHP Buku II) Jilid I, Sinar Grafika, 1990.
Agus Rusianto, Tindak Pidana dan Pertanggungjawaban Pidana, Prenada Media, 2016.
Wawan Tunggul Alam, S.H, Pencemaran Nama Baik di Kehidupan Nyata & Dunia
Internet, Jakarta, Sinar Grafika 2015.
Leden Marpaung, Tindak Pidana Terhadap Kehormatan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2001).
B. Peraturan Perundang-Undangan
Kitab Undang-Undang Hukuam Pidana.
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.
C. Sumber Lainnya
Putusan Nomor 152/Pid.B/2015/PN/Pal
BIODATA PENULIS
NAMA
: MELKI SANJAYA
TEMPAT TANGGAL LAHIR
: Kasoloang, 28 Desember 1995
ALAMAT
: Jl. Elang III
EMAIL
: [email protected]
NOMOR TELEPON/HP
: 085343599345
KEHORMATAN DALAM PASAL 310 AYAT (1) KUHP (Studi kasus
putusan No. 152/Pid.B/2015/PN Pal)
MELKI SANJAYA
D 101 13 313
PEMBIMBING I: Achmad allang, S.H.,M.H
PEMBIMBING II: Nurhayati Mardin, S.H.,M.H
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui penerapan hukum pidana materil
terhadap tindak pidana menyerang kehormatan dan (2) untuk mengetahui dasar
pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap pelaku tindak pidana menyerang
kehormatan dalam putusan No. 152/Pid.B/2015/PN Pal. Penelitian ini adalah penelitian
hukum normatif, dengan pendekatan undang-undang. Jenis dan sumber data adalah yang
terdiri dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.
Penerapan hukum pidana materil terhadap tindak pidana pencemaran nama baik
adalah telah sesuai berdasarkan Pasal 310 ayat (1) KUHP, dasar pertimbangan hukum
hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap pelaku tindak pidana pencemaran nama baik
adalah didasarakan pada alat bukti sebagaimana diatur dalam Pasal 184 ayat (1) KUHAP
yakni berdasarkan proses pemeriksaan keterangan saksi,keterangan terdakwa dan barang
bukti sehingga terdakwa di vonis bersalah oleh hakim dengan pidana penjara selama 2 (dua)
bulan dan membebankan kepada terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp.2000.(dua ribu rupiah).
Kata kunci : Pembuktian,Unsur Menyerang Kehormatan, Dan Pasal 310
Ayat (1) KUHP
bermasyarakat sebagai kehidupan sosial,
I.
PENDAHULUAN
merupakan proses interaksi yang saling
A. LATAR BELAKANG
membutuhkan.
Pembangunan nasional indonesia yang
pemenuhan
berlangsung hingga saat ini bertujuan
bermasyarakat sebagai kehidupan sosial,
membangun manusia indonesia seutuhnya.
sering terjadi perbedaan pendapat yang
Dalam
berkelanjutan
pergaulan
kehidupan
Terkadang
kebutuhan
dalam
kehidupan
sebagai
konflik/pertentangan,
baik
antar
berkembang
luas
seiring
terdapatnya
perseorangan maupun kelompok bahkan
media, baik media cetak maupun media
menimbulkan
terganggunya
elektronik. Pencemaran nama baik yang
kehidupan
disebarkan secara tertulis dikenal sebagai
bermasyarakat. Konflik/pertentangan antar
libel, sedangkan yang di ucapkan disebut
perseorangan
slander.
akibat
keseimbangan
dalam
ini
merupakan
dasar
saling
Belakangan ini persoalan eksistensi
memfitnah dan mencemarkan nama baik
delik pencemaran nama baik kembali
yang dapat merugikan. Masyarakat yang
mengemuka dan di permasalahkan oleh
nama baiknya tercemar akan kehilangan
banyak pihak. Munculnya perhatian publik
hak konstitusionalnya untuk mendapatkan
terhadap
keadilan atas sebuah perbuatan yang
beberapa kasus pencemaran nama baik
menurut nalar dan akal sehat perbuatan
yang terjadi.
melakukan
perbuatan
untuk
memfitnah dan pencemaran nama baik
delik
ini
diakibatkan
oleh
Tindak pidana terhadap kehormatan
tersebut jelas merugikan. Tindak pidana
atau tindak pidana
penghinaan/pencemaran nama baik ini
umumnya ditujukan terhadap seseorang
oleh Pasal 310 ayat (1) KUHPidana
manusia
dirumuskan
sengaja
kehormatan atau nama baik adalah hal
menyerang kehormatan atau nama baik
yang dipunyai/dimiliki oleh manusia yang
orang
dia
masih hidup, sedangkan manusia yang
tertentu
sudah mati, tidak dapat dimilki lagi.
nyata
Kebebasan pernyataan pendapat selalu
sebagai
dengan
melakukan
(bepaald
jalan
suatu
feit)
(ruchtbaarheid
dengan
menuduh
perbuatan
dengan
tujuan
geven).
Selanjutnya,
yang
penghinaan pada
masih
hidup,
menjadi masalah dan terakhir
sebab
hanya
disebut suatu perbuatan berupa dengan
terbatas dalam hal ”demi kepentingan
sengaja menyerang kehormatan atau nama
umum”
baik
membela diri”1
orang,
sedangkan
kata-kata
selanjutnya dapat dianggap merupakan
penghususan atau sifat dari tindak pidana
penistaan.
Kehormatan
atau
nama
baik
merupakan hal yg dimiliki oleh manusia
yang masih hidup. Karena itu lah tindak
Tindak pidana pencemaran nama baik
merupakan kejahatan hukum yang perlu
untuk diperhatikan. Banyak kasus-kasus
pencemaran
atau “terpaksa bertindak untuk
nama
baik
saat
ini
pidana terhadap kehormatan
dan nama
baik pada umumnya ditujukan terhadap
1
Leden Marpaung, Tindak Pidana
Terhadap Kehormatan, (Jakarta: Sinar Grafika,
2001), hlm, 47.
seseorang yang masih hidup. Demikian
dirumah saksi H.SI tanggal 19 Oktober
halnya
pada
2014, terdakwa menerima buku catatan
hakikatnya tidak mempunyai kehormatan,
dari almarhum H.N selaku bendahara dana
tetapi KUHP menganut bahwa badan
sosial yang diberikan saksi WSM alias M.
hukum tertentu, antara lain: Presiden atau
Oleh terdakwa, isi buku berupa catatan
wakil
Negara,
keuangan
Sahabat,
peserta arisan dimana saat itu terdakwa
Golongan/Agama/Suku, atau badan umum,
menyampaikan “ini baru saya terima buku
memiliki kehormatan dan nama baik.
wasiat catatan dari almarhum H.N yang
dengan
badan
Presiden,
Perwakilan
hukum,
Kepala
Negara
tersebut dibacakan didepan
Penghinaan juga dialami oleh H.S
baru disampaikan kepada saya oleh ibu M,
beberapa waktu lalu yang di kutip dari
perlu saya sampaikan catatan ini bahwa
putusan Pengadilan Negeri Palu dengan
ada dana sosial yang berjumlah Rp.
Nomor: 152/Pid.B/2015/PN Pal.
1.500.000,- (satu juta lima ratus ribuh
Bahwa terdakwa H. H.B pada hari
rupiah) yang dipakai ketua KKJST” dan
Minggu tanggal 19 Oktober 2014
beberapa orang yang hadir dalam arisan
sekitar pukul 15.00 Wita atau pada
tersebut ada yang memprotes bahwa “itu
waktu-waktu lain dalam tahun 2014,
bukan ketua melainkan mantan ketua
bertempat di rumahnya H.SI dijalan
KKJST” lalu terdakwa mengatakan “oh
kartini depan Kantor Dinas Kesehatan
iya mantan ketua H.S” yang sampai
Kota Palu atau setidak-tidaknya pada
sekarang
tempat-tempat
jawabannya dari ketua lama;
lain
yang
masih
termasuk daerah hukum Pengadilan
belum
ada
pertanggung
Delik pencemaran nama baik bersifat
Negeri Palu, ia terdakwa dengan
subjektif,
sengaja menyerang kehormatan atau
pencemaran nama baik tergantung pada
nama baik seseorang yakni saksi
pihak
korban
Pencemaran nama
H.S
dengan
menuduhkan
yaitu
penilain
terhadap
yang diserang nama baiknya 2.
baik
hanya dapat
sesuatu hal, yang maksudnya supaya
diproses oleh polisi apabila ada pengaduan
diketahui umum. Perbuatan mana
dari pihak yang merasa dicemarkan nama
dilakukan
baiknya.
dengan
cara
sebagai
berikut:
Antara larangan dan ancaman pidana
Pada waktu dan tempat sebagaimana
disebutkan
terdakwa
di
atas,
mengikuti
berawal
arisan
ada hubungannya yang erat, oleh karena
ketika
bulanan
kerukunan keluarga jawa Sulawesi tengah
2
Wawan Tunggul Alam, S.H, Pencemaran
Nama Baik di Kehidupan Nyata & Dunia Internet,
Jakarta, Sinar Grafika 2015, hlm. 145.
Kebebasan
itu antara kejadian dan orang yang
pernyataan
pendapat
ada
dengan cara yang bertentangan dengan
hubungannya yang erat pula. Yang satu
hukum atau pancasila adalah perbuatan
tidak dapat dipisahkan dari yang lain.
tercela yang perlu dipertimbangkan untuk
Kejadian tidak dapat di larang, jika yang
penjatuhan hukuman maksimal. 3
menimbulkan
kejadian
itu,
menimbulkan bukan orang, dan orang
Berdasarkan pemaparan di atas maka
tidak dapat diancam pidana, jika tidak
penulis ingin melakukan penelitian untuk
karena kejadian yang ditimbulkan olenya.
penulisan hukum dengan judul “KAJIAN
Setiap manusia memiliki hak privasi yang
HUKUM TERHADAP PEMBUKTIAN
harus dihargai orang lain.
UNSUR
Kebebasan menyatakan pendapat di
Negara
Republik
Indonesia
MENYERANG
KEHORMATAN DALAM PASAL 310
yang
AYAT (1) KUHP (STUDI KASUS
berdasarkan Pancasila, seyogianya tidak
PUTUSAN Nomor: 152/Pid.B/2015/PN
menimbulkan
Pal.)
konflik karena pancasila
telah mencakup ketuhanan Yang Maha Esa
dan kemanusian yang Adil dan Beradab,
sehingga kebebasan menyatakan pendapat
tersebut
tetap
dalam
ruang
lingkup
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah
pembuktian
menyerang kehormatan Pasal 310 ayat
Pancasila dengan mengutarakan pendapat
(1)
dengan cara cara yang tidak bertentangan
No.152/Pid.B/2015/PN Pal ?
baik dengan Ketuhanan Yang Maha Esa
unsur
KUHP
2. Bagaimanakah
dalam
dasar
Putusan
pertimbangan
maupun Kemanusian yang Adil dan
hakim dalam menjatuhkan putusan
Beradab.
terhadap
Namun, tidak dapat disangkal bahwa
tindak pidana terhadap kehormatan khusus
pelaku
tindak
pidana
menyerang kehormatan dalam Putusan
No. 152/Pid.B/2015/PN Pal ?
tersebut, berdasarkan kenyataan terjadi di
Indonesia walaupun dalam jumlah yang
II.
relatif langkah. Tampaknya belum semua
A. Pembuktian
menyadari bahwa kebebasan pernyataan
Kehormatan
pendapat tidak berarti dapat bertentangan
No.152/Pid.B/2015/PN Pal
dengan
hukum
atau
dapat
PEMBAHASAN
unsur
Menyerang
Dalam
Putusan
tanpa
Sesuai dengan unsur-unsur Pasal 310
mengabaikan hak-hak asasi seseorang atau
Ayat (1) KUHP yaitu barang siapa,dengan
badan umum.
3
Ibid. Hlm 81
sengaja merusak kehormatan atau nama
dalam
pasal
baik seseorang dengan tuduhan melakukan
terpenuhi.
Adapun
suatu perbuatan tertentu,dengan maksud
ini
telah
unsur
terbukti
dengan
dan
sengaja
yang nyata akan tersiarnya tuduhan itu.
merusak kehormatan atau nama baik
-
seseorang dengan tuduhan melakukan
Adapun unsur barang siapa;
Bahwa yang dimaksud dengan barang
suatu perbuatan tertentu;
Menurut
siapa merupakan kata ganti orang dimana
Agus
Rusianto,
dalam
orang itu merupakan subjek hukum,
bukunya yang di maksud “dengan sengaja”
sehingga yang di maksud dengan barang
atau opzet itu adalah willen en wetens
siapa dalam pasal ini adalah siapa saja
dalam artian pembuat harus menghendaki
yang
pada
(willen) melakukan perbuatan tersebut dan
pendukung hak dan kewajiban yang
juga harus mengerti (weten) akan akibat
mampu untuk mempertanggung jawabkan
dari perbutan itu.4
merupakan
perbuatannya
subjek
atau
dari
akibat
Bahwa yang dimaksudkan dengan
dari
kehormatan
perbuatannya.
menurut
Anwar
dalam
Bahwa dipersidangan oleh Penuntut
bukunya “Hukum Pidana Bagian Khusus
Umum telah dihadirkan seseorang yang
(KUHP Buku II) Jilid I”, 1990, halaman
mengaku
136 adalah perasaan pribadi atas harga
bernama
H.
H.B
selaku
Terdakwa dalam perkara ini dan menurut
diri,
pengamatan
Majelis
Hakim
selama
dimaksudkan pada umumnya penilaian
pemeriksaan
perkara
ini
berlangsung
baik secara luas tentang seseorang dilihat
ternyata Terdakwa adalah orang yang di
dari segi susila, sedangkan kehormatan
pandang mampu untuk mempertanggung
adalah tuntutan perlakuan sebagai warga
jawabkan
terhormat
akibat
dari
perbuatannya
sedangkan
dalam
nama
baik
kehidupan
adalah
bersama
menurut hukum karena Terdakwa telah
sebagai akibat penilaian itu. Penghinaan
membenarkan keseluruhan identitasnya
terhadap seseorang di muka orang lain
yang ada pada surat dakwaan (tidak
akan dapat melanggar nama baik maupun
terdapat kesalahan orang/error in personal)
kehormatannya. Tuduhan terpenuhi apa
dan Terdakwa mengerti, memahami dan
bila dari kata-kata secara logis dapat
mampu menjawab secara baik setiap
ditarik
pertanyaan
dimaksudkan adalah pemberitahuan atas
Majelis
Majelis
memandang
Hakim
sehingga
Terdakwa
kesimpulan
bahwa
yang
sehat
jasmani dan rohani, oleh karena itu unsure
barang siapa sebagaimana yang dimaksud
4
Agus Rusianto, Tindak Pidana dan
Pertanggungjawaban Pidana, Prenada Media, 2016,
hlm. 156.
suatu
perbuatan
yang
seakan-akan
dilakukan oleh seseorang yang di tuduh.5
Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang
Sosial di Mushola Al-Iklas Kota Raya
Selatan dan Sumbangan Santunan Anak
Yatim Piatu di Desa Sumber Agung-
terungkap di persidangan bahwa pada hari
Parimo
minggu tanggal 19 Oktober 2014 sekitar
Terima (bukti surat) terlampir dalam
pukul 15.00 Wita di rumahnya H.S dijalan
berkas perkara dan dana social tersebut
Kartini depan Kantor Dinas Kesehatan
telah dipertanggung jawabkan oleh saksi
Kota Palu, saat itu di adakan arisan
korban H.S selaku Ketua KKJST Periode
bulanan
Jawa
2008-2013 dalam pertanggung jawaban
Sulawesi Tengah (KKJST) dimana Peserta
Ketua KKJST diakhir masa jabatannya dan
Arisan yang hadir berjumlah ± 63 (kurang
pertanggung jawaban tersebut diterima dan
lebih enam puluh tiga) orang, setelah
terdakwa
penyampain sambutan-sambutan oleh took
menyindir tentang penggunaan dana social
KKJST, terdakwa H. H.B kemudian
KKJST tersebut pada acara atau pertemuan
menyampaikan
menggunakan
KKJST yang ditujukan untuk saksi korban
pengeras suara atau mic “bahwa ada dana
H.S selaku ketua KKJST periode 2008-
social/uang yang dipakai oleh mantan
2013.
Kerukunan
Keluarga
dengan
sebagaimana
sering
Kwitansi
menanyakan
Tanda
atau
belum
Bahwa tuduhan terdakwa H. H.B
dikembalikan sampai dengan sekarang”
terhadap H.S adalah tidak benar, karena
dimana
hal
dana social yang di mkasudkan tersebut
tersebut berdasarkan buku catatan Alm
telah di pergunakan saksi korban H.S
H.N yang diserahkan dan di peroleh dari
untuk
saksi WSM alias M, tetapi WSM alias M
Sosial di Mushola Al-Ikhlas Kota Raya
tidak
untuk
Selatan dan Sumbangan Anak Yatim Piatu
bukan
di
ketua
KKJST
H.S
terdakwa
menyuruh
membacakannya
yang
menyampaikan
terdakwa
dan terdakwa
pembayaran
Desa
Sumbangan
Sumber
Kwitansi
Dana
Agung-Parimo
dalam kapasitasnya atau menjabat sebagai
sebagaimana
Tanda
Terima
Bendahara dalam kepengurusan KKJST
(bukti surat) terlampir dalam berkas
periode 2008-2013.
perkara dan dana sosial tersebut telah di
Bahwa dana sosial yang dimaksudkan
pertanggung jawabkan oleh saksi korban
tersebut telah dipergunakan saksi korban
H.S selaku Ketua KKJST Periode 2008-
H.S untuk pembayaran Sumbangan Dana
2013 dalam pertanggung jawaban KKJST
diakhir masa jabatannya dan pertanggung
5
Anwar, Hukum Pidana Bagian Khusus
(KUHP Buku II) Jilid I, Sinar Grafika, 1990, hlm.
136.
jawaban tersebut di terima. Berdasarkan
uraian tersebut maka unsur dengan sengaja
merusak kehormatan atau nama baik
“bahwa
seseorang dengan tuduhan melakukan
diapakai oleh mantan ketua KKJST H.S
suatu perbuatan tertentu yang dimaksud
yang belum dikembalikan sampai dengan
dalam
sekarang”, bahwa apa yang disampaikan
Pasal
ini
telah
terbukti
dan
oleh
terpenuhi.
Adapun unsur dengan maksud yang
ada
dana
terdakwa
social/uang
tersebut
yang
kemudian
didengarkan oleh semua peserta arisan
KKJST saat itu.
nyata akan tersiarnya tuduhan itu;
Bahwa yang dimaksud dengan nyata
Bahwa perkataan dengan suara keras
akan tersiarnya tuduhan itu adalah tuduhan
sehingga orang banyak dengan mudah
itu dilakukan untuk diumumkan, akan
mendengar
tetapi juga bila tuduhan yang di lakukan
memungkinkan orang
secara rahasia terhadap seseorang dapat di
mudah
hukum asal ia mempunyai tujuan agar
termasuk beberapa orang yang di periksa
tuduhan yang di beritahukan itu disiarkan
sebagai saksi dalam perkara ini, dengan
sesuai dengan syarat yang ditetapkan
demikian Majelis Hakim
dalam
bahwa terdaka mempunyai maksud untuk
undang-undang,
pemberitahuan
perkataan
mendengar
tersebut
atau
banyak
dengan
perkataan
tersebut
tuduhan
berpendapat
yang dihadiri oleh dua orang atau lebih,
menyiarkan
sedangkan diantara orang-orang itu tidak
khalayak ramai, sehingga unsure “dengan
termasuk orang-orang serumah dengan
maksud
pelaku merupakan hal-hal yang dianggap
tuduhan itu” telah terbukti dan terpenuhi.
yang
nyata
tersebut
akan
kepada
tersiarnya
Bahwa oleh karena keseluruhan unsur
mempunyai tujuan untuk disiarkan
fakta-fakta
yang d maksud dalam Pasal 310 ayat (1)
terungkap dipersidangan terbukti bahwa
KUHP telah terbukti dan terpenuhi maka
terdakwa H. H.B pada hari Minggu tanggal
terdakwa haruslah dinyatakan bersalah
19 Oktober 2014 sekitar pukul 15.00 Wita
melakukan tindak pidana sebagaimana di
di rumahnya H.S dijalan Kartini depan
dakwa dalam dakwaan subsidair.
Bahwa
berdasarkan
Kantor Dinas Kesehatan Kota Palu, saat
itu
diadakan
KKJST
Hakim tidak menemukan hal-hal yang
hadir
dapat menghapuskan pertanggung jawaban
berjumlah ± 63 (kurang lebih enam puluh
pidana, baik sebagai alasan pembenar dan
tiga) orang, setelah penyampain sambutan-
atau alasan pemaaf, maka Terdakwa harus
sambutan oleh tokoh KKJST, terdakwa
memmpertanggung
kemudian
perbuatannya.
dimana
arisan
peserta
bulanan
Bahwa dalam persidangan, Majelis
arisan
yang
menyampaikan
dengan
mengguanakan pengeras suara atau mic
jawabkan
c. Surat;
B. Dasar Pertimbangan Hakim Dalam
Menjatuhkan
Putusan
d. Petunjuk;
Terhadap
e. Keterangan terdakwa.
Pelaku Tindak Pidana Menyerang
Kehormatan Dalam Putusan No.
Negeri Palu No: 152/Pid.B/2015/PN Pal. Yang
152/Pid.B/2015/PN Plu
Berdasarkan putusan hakim dalam
suatu perkara harus didasarkan keyakinan
hakim sendiri serta dua dari lima alat bukti
yang sah. Dengan demikian antara alat
bukti dan keyakinan hakim diharuskan
adanya
hubungan
Apabila dikaitkan dengan Putusan Pengadilan
kausalitas
(sebab
dijadikan pertimbangan yuridis oleh hakim
adalah semua
fakta
yang terungkap
di
persidangan. Fakta yang dimaksud adalah
dalam bentuk alat-alat bukti sebagaimana
dalam Pasal 184 ayat (1) KUHAP.
Berikut
penulis
akan
memaparkan
mengenai alat bukti yang dihadirkan ke
akibat). Hal ini dipertegas dalam ketentuan
persidangan
Pasal 183 KUHAP yang isinya; “Hakim
keterangan terdakwa beserta dengan barang
tidak boleh menjatuhkan pidana kepada
bukti :
seseorang
kecuali
apabila
dengan
sekurang-kurangnya dua alat bukti yang
sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu
tindak pidana benar-benar terjadi dan
bahwa
terdakwalah
yang
bersalah
melakukannya.” Yang dimaksud alat bukti
adalah
segala
sesuatu
yang
ada
hubungannya dengan suatu perbuatan,
dimana dengan alat-alat bukti tersebut
dapat
dipergunakan
sebagai
bahan
pembuktian guna menimbulkan keyakinan
hakim atas kebenaran adanya suatu tindak
pidana
yang
telah
dilakukan
oleh
terdakwa.6 Berdasarkan Pasal 184 ayat (1)
KUHAP, alat bukti yang sah ialah :
a. Keterangan saksi;
b. Keterangan ahli;
yakni
keterangan
saksi,
1. Saksi Jaksa Penuntut Umum (JPU)
Sebagaimana
diketahui
dalam
perkara tersebut, ke tujuh saksi
yang
diajukan Penuntut Umum yakni (1)
H.S, saksi (2) ABD.RMN, saksi (3)
T.AS,(4) Ir. H.B, (5) H.W, (6) Dr.
H.W. SH., MH (7) KWT.,ST (saksi
korban) menerangkan hal yang
sama bahwa mereka mendengar
dan melihat terdakwa H. H.B
menyampaikan
dengan
menggunakan pengeras suara “ada
dana sosial sebesar Rp. 1.500.000.(satu juta lima ratus ribu rupiah)
yang masih dipakai oleh mantan
ketua
KKJST yaitu H.S yang
sampai sekarang belum pernah
6
Hari Sasangka dan Lily Rosita, Hukum
Pembuktian dalam Perkara Pidana, Mandar Maju,
Bandung, 2003, hlm. 11.
dikembalikan”. Menurut Penulis
sudah
sepantasnya
hakim
menjatuhi terdakwa pidana penjara,
oleh Jaksa Penuntut Umum yang
sesuai dengan fakta-fakta yang di
dinyatakan
lampirkan di persidangan oleh
SH.,MH diatas bahwa pada saat
Jaksa Penuntut Umum
yang
pemeriksaan
dinyatakan
A.K,
oleh
Hakim
A.K,
barang
bukti,
pernyataan
terdakwa
terbukti
SH.,MH diatas bahwa pada saat
mengandung
pencemaran
pemeriksaan
oleh
Hakim
nama
barang
bukti,
baik terhadap saksi korban. Dengan
pernyataan
terdakwa
terbukti
demikian apa yang dinyatakan oleh
mengandung
pencemaran
nama
saksi-saksi tersebut dapat dianggap
baik terhadap saksi korban. Dengan
demikian apa yang dinyatakan oleh
sebagai keterangan saksi.
3. Keterangan terdakwa;
saksi-saksi tersebut dapat dianggap
Keterangan terdakwa sebagaimana
sebagai keterangan saksi.
ketentuan Pasal 189 ayat
2. Saksi yang menguntungkan terdakwa;
Sebagaimana
diketahui
dalam
(1)
KUHAP ialah apa yang terdakwa
nyatakan di sidang pengadilan
perkara tersebut, ke empat saksi
tentang
yang
perbuatan yang ia lakukan atau
dianggap menguntungkan terdakwa
yang ia ketahui sendiri atau alami
yakni (1) G.M, saksi (2) SYD,
sendiri.
saksi
Dalam
(3)
HTN
(4)Drs.
S.Y,
perkara
tersebut,
menerangkan hal yang sama bahwa
berdasarkan
mereka mendengar dan melihat
terungkap
terdakwa H. H.B menyampaikan
persidangan
telah
dengan
dakwaan
Penuntut
menggunakan
pengeras
fakta-fakta
yang
di
membuktikan
Umum
suara “ada dana sosial sebesar Rp.
bahwa terdakwa H. H.B terbukti
1.500.000.-(satu juta lima ratus
secara
ribu rupiah) yang masih dipakai
meyakinkan
oleh mantan ketua
Pencemaran nama Baik terhadap
KKJST yaitu
H.S yang sampai sekarang belum
saksi
pernah
H.S
dikembalikan”
sah
dan
melakukan
korban
sehingga
Majelis
Menurut Penulis sudah sepantasnya
menjatuhkan
hakim menjatuhi terdakwa pidana
penjara terhadap terdakwa.
penjara, sesuai dengan fakta-fakta
yang di lampirkan di persidangan
4. Barang bukti.
putusan
Hakim
pidana
dimaksud
- 1 (satu) Lembar Kwitansi Uang
dengan barang bukti dalam perkara
yang diterima oleh Sdra MLD dan
pidana, Andi Hamzah menyatakan
Sdara ketua KKJST pusat sebesar
bahwa:“
dalam
Rp. 500.000.- (lima ratus ribu
perkara pidana adalah barang bukti
rupiah) pada tanggal 04 Desember
mengenai
2011, untuk rental 1 (satu) hari
Mengenai
apa
yang
Barang
mana
bukti
delik
tersebut
dilakukan (objek delik) dan barang
dan uang makan jasa sopir;
dengan mana delik dilakukan (alat
- Foto copy Surat Amanah Wasiat
yang dipakai untuk melakukan
dari almarhum H.N bendahara
delik), termasuk juga barang yang
seksi sosial KKJST 2008-2013;
merupakan hasil dari suatu delik 7.”
- Foto copy Surat Keputusan (SK)
Adapun barang bukti yang diajukan di
pengurus
KKJST
Provinsi
persidangan ialah :
Sulawesi Tengah tahun 2013-
- 1 (satu) Lembar Kwitansi Asli
2018;
penerimaan uang yang diterima
- Foto copy daftar hadir Pertemuan
oleh panitia pelaksana anak yatim
arisan KKJST pada hari minggu
piatu Sdra. A.S dan bapak ketua
19-10-2014 dirumah H.S, Hadir
KKJST
63 (enam puluh tiga) orang;
H.S
sebesar
Rp.
1.000.000.- (satu juta rupiah)
- Foto copy pertanggung jawaban
untuk sumbangan santunan anak
(LPJ) Pengurus Pusat KKJST
yatim piatu di Desa Sumber
periode
Agung Kec. Maipanga Parimo;
belum ditanda tangani Ketua dan
- 1 (satu) Lembar Kwitansi Asli
penerimaan uang yang diterima
dilaporkan
Sekretaris KKJST;
Berdasarkan hal-hal yang terungkap
oleh Kepala Dusun Kota Raya
dipersidangan
Sdra SKR dari H.S ketua KKJST
saksi Jaksa Penuntut Umum, keterangan
sebesar Rp. 500.000.- (lima ratus
saksi
ribu rupiah) pada tanggal 3
keterangan terdakwa hingga barang bukti
Desember
2011
pembayaran
7
2008-2013
yang
dari
keterangan
menguntungkan terdakwa,
untuk
buat
dikaitkan dengan keyakinan hakim maka
sumbangan
dana
Majelis Hakim kemudian menjatuhkan
sosial di mesjid Al-Iklas Kota
pidana
Raya Selatan;
Sebagaimana diketahui bahwa
Andi hamzah, Hukum Acara Pidana
Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2005, hlm 281.
penjara
penjara
kepada
dijatuhkan
pemeriksaan
sidang,
terdakwa.
berdasarkan
diketahui
pidana
hasil
bahwa
terdakwa
terbukti
meyakinkan
secara
dan
dihadirkan sudah relevan sumbernya
perbuatan
sehingga tidak menyebabkan kesulitan
sah
melakukan
dalam hal pembuktian.
sebagaimana yang didakwakan.
Dengan demikian penerapan hukum
2. Dasar pertimbangan hakim dalam
terhadap pelaku tindak pidana pencemaran
memutus
nama
pencemaran nama baik adalah adalah
baik
dalam
perkara
No:
152/Pid.B/2015/PN Pal. Menurut penulis
telah sesuai dengan ketentuan Pasal 310
perkara
tindak
pidana
sebagai berikut :
a. Adanya fakta yang terbukti dalam
unsur-unsur Pasal 310 ayat (1) KUHP
ayat (1).
dalam hal ini tindak pencemaran nama
III.
baik.
PENUTUP
b. Adanya pembuktian berdasarkan alat-
A. KESIMPULAN
1. Pembuktian
unsur
kehoramatan
pada
menyerang
perkara
No:
152/Pid.B/2015/PN Pal. adalah telah
sesuai
dimana
terdakwa
didakwa
dengan dakwaan tunggal, terdakwa
dinyatakan
bersalah
berdasarkan
fakta-fakta
dalam
Pasal
184
KUHAP
yang
terbukti di persidangan.
c. Hal-hal
yang
meringankan
dan
memberatkan terdakwa.
karena
persidangan
diketahui bahwa perbuatan terdakwa
terbukti
alat bukti yang sah sebagaimana diatur
memenuhi
unsur-unsur
B. SARAN
Dalam proses menangani perkara
penegak hukum dalam hal ini Hakim harus
sebagaimana yang didakwakan. Dalam
lebih
menangani proses perkara ini aparat
barang bukti karna yang ingin di capai
hukum sudah sangat jeli mengenai
dalam suatu persidangan adalah kebenaran
substansi peraturan yang ada dengan
materil. Dan seyogyanya Hakim dalam
baik sehingga tidak terdapat kekeliruan
menjatuhkan putusan terhadap terdakwa
dalam penerapannya, mengingat tindak
memberikan
pidana
mungkin agar memberikan efek jerah
penghinaan
pencemaran nama
dan/atau
baik
merupakan
delik aduan (klacht delict) baik dalam
KUHPidana.
maka
seyogyanya
pengaduan dilakukan langsung oleh
pihak yang berkepentingan. Kemudian
mengenai
Barang
Bukti
yang
teliti dalam
mempertimbangkan
hukuman
terhadap terdakwa
semaksimal
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU-BUKU
Andi hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2005.
Hari Sasangka dan Lily Rosita, Hukum Pembuktian dalam Perkara Pidana, Mandar Maju,
Bandung, 2003.
Anwar, Hukum Pidana Bagian Khusus (KUHP Buku II) Jilid I, Sinar Grafika, 1990.
Agus Rusianto, Tindak Pidana dan Pertanggungjawaban Pidana, Prenada Media, 2016.
Wawan Tunggul Alam, S.H, Pencemaran Nama Baik di Kehidupan Nyata & Dunia
Internet, Jakarta, Sinar Grafika 2015.
Leden Marpaung, Tindak Pidana Terhadap Kehormatan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2001).
B. Peraturan Perundang-Undangan
Kitab Undang-Undang Hukuam Pidana.
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.
C. Sumber Lainnya
Putusan Nomor 152/Pid.B/2015/PN/Pal
BIODATA PENULIS
NAMA
: MELKI SANJAYA
TEMPAT TANGGAL LAHIR
: Kasoloang, 28 Desember 1995
ALAMAT
: Jl. Elang III
: [email protected]
NOMOR TELEPON/HP
: 085343599345