HASIL OBSERVASI PENCEMARAN LINGKUNGAN

A. Topik
PENCEMARAN LINGKUNGAN
B. Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami pencemaran lingkungan yang terjadi di sekitar Pasar
Sentral Gorontalo serta mencari upaya pemecahannya dengan prinsip pembangunan yang
berkelanjutan.
C. Teori Dasar
a. Pengertian Pencemaran
Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau
komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya. Definisi ini sesuai dengan pengertian pencemaran pada (Undang-undang
Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982.
b. Pengertian Lingkungan
Menurut St. Munajat Danusaputra, lingkungan adalah semua benda dan kondisi termasuk di
dalamnya manusia dan aktivitasnya, yang terdapat dalam ruang di mana manusia berada dan
mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.
Pengertian lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan hidup kita
yang berupa makhluk hidup. Baik itu manusia , hewan maupun tumbuhan . itninya semua
yang memiliki nyawa dan tergolong sebagai makhluk yang bernafas adalah bagian dari

lingkungan hidup.
c. Pengertian Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidup mengalami
perubahan, sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsinya terganggu. Ketidak
seimbangan struktur dan fungsi daur materi terjadi karena proses alam atau juga karena
perbuatan manusia. Dalam abad modern ini banyak kegiatan atau perbuatan manusia untuk
memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan teknologi sehingga banyak menimbulkan
pencemaran lingkungan. Manusia adalah merupakan satusatunya komponen Lingkungan
Hidup biotik yang mempunyai kemampuan untuk dengan sengaja merubah keadaan
lingkungan hidup. Dalam usaha merubah lingkungan hidupnya ini dengan bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan

hidupnya

dapat menimbulkan masalah yang disebut

pencemaran. Manusia juga dapat merubah keadaan lingkungan yang tercemar akibat
berbuatannya ini menjadi keadaan lingkungan yang lebih baik, menjadi keadaan seimbang,

dapat mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan, bahkan diharapkan untuk dapat

mecegah terjadinya pencemaran.
Ditinjau dari segi ilmu kimia yang disebut pencemaran lingkungan adalah peristiwa
penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat merubah keadaan keseimbangan
pada daur materi, baik keadaan struktur maupun fungsinya sehingga mengganggu
kesejahteraan manusia. Pencemaran lingkungan ini perlu mendapat penanganan secara serius
oleh semua pihak, karena pencemaran lingkungan dapat menimbulkan gangguan terhadap
kesejahteraan kesehatan bahkan dapat berakibat terhadap jiwa manusia.
Berdasarkan medium fisik lingkungan tempat tersebarnya bahan kimia ini, maka pencemaran
lingkungan yang disebabkan oleh bahan kimia dapat dibagi menjadi tiga jenis pencemaran,
yaitu:
a ) Pencemaran tanah.
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan
mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida;
masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan
kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan
sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat
(illegal dumping).
b ) Pencemaran udara.
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansifisik, kimia, atau biologi di

atmosferdalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan,
mengganggu

estetika

dan

kenyamanan,

atau

merusak

properti.

c ) Pencemaran air.
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.Danau, sungai, lautan dan air
tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu
bagian dari siklus hidrologi.Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan

polutan.Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan
terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air
minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi
sebagai objek wisata.
Perubahan keadaan bahan kimia yang tersebar dalam ketiga medium fisik lingkungan ini,
baik secara langsung maupun tidak dapat akan berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup
manusia dan mahluk hiduplainnya. Pengaruh ini dapat terjadi dalam penggunaan:Medium air,
untuk keperluan minum, memasak, sebagai pembersih, untukkeperluan industri dan

pertanian.Medium tanah, untuk pertanian, tempat rekreasi, tempat olah raga,tempat tinggal
dan

sebagainya.Medium

udara,

semua

makhluk


hidup

memerlukan

udara

untukbernafas,tanpa udara di bumi ini tidak akan ada kehidupan.
Pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh pola hidup manusia yang kurang
peduli terhadap dampak yang akan terjadi, beda dengan pencemaran alam atau perubahan
iklim yang bisa menyebakan bencana alam seperti gunung meletus, longsor ataupun banjir.
Dan tidak menutup juga ulah manusia terhadap pencemaran lingkungan sekitar.Karena
kegiatan manusia itulah, pencermaran lingkungan pasti terjadi.Pencemaran lingkungan
tersebut tidak dapat dihindari.Yang dapat dilakukan adalah mengurangi pencemaran,
mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat
terhadap lingkungannya agar tidak mencemari lingkungan.
Untuk itu sebaiknya masyarakat harus berperan penting menjaga kesehatan lingkungan agar
terbebas dari pencemaran yang berdampak kepada segala aspek baik kesehatan ataupun
kehidupan sehari-hari guna menjaga pencemaran lingkungan dan menjadi pola hidup manusia
yang peduli lingkungan.
d. Hubungan Manusia dan lingkungan

Manusia mendapakna unsur-unsur yang diperlukan dalam hidupnya dari lingkungan.Makin
tinggi kebudayaan manusia, makin beraneka ragam kebutuhan hidupnya.Makin besar jumlah
keburuhan hidupnya berarti makin besar perhatian manusia terhadap lingkungannya.
Perhatian dan pengaruh manusia terhadap ligkungan makin meningkat pada zaman teknologi
maju.Masa ini manusa mengubah lingkungan hidup alami menjadi leingkungan hidup
binaan.Eksplotasi sumber daya alam makin meningkat untuk memenuhin bahan dasar
industri. Sebaliknya hasil industri berupa asap dan limbah mulai menurunkan kualitas
lingkungan hidup.
Berdasarkan sifatnya, kebutuhan hidup manusia dapat dilihat dan dibagi menjadi 2, yaitu
kebutuhan hidup materil antara lain adalah air, udara, sandang, pangan, papan, transportasi
sera perlengkapan fisik lainnya. Dan kebutuhan nonmateril adalah rasa aman, kasih sayang,
pengakuan atas eksistensinya, pendidikan dan sistem nilai dalam masyarakat.
D. Lokasi Pengamatan
Pasar Sentral kota Gorontalo Jalan Budi Utomo, Kel.Limba-U1, Kec.Kota Selatan, Kota
Gorontalo
E. Prosedur Pengamatan
1. Mengamati keadaan lingkungan di Pasar Sentral Gorontalo

2.


Melakukan wawancara dengan para penjual, pengunjung, dan pihak pengelola pasar,

-

mengenai hal-hal sebagai berikut :
Masalah pencemaran lingkungan yang di hadapi masyarakat setempat
Faktor-faktor penyebab timbulnya pencemaran tersebut
Bagaimana dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya
pencemaran tersebut.

F. a. Hasil Pengamatan
Sesuai observasi yang telah kami lakukan ditempat yakni di Pasar Sentral Gorontalo, yang
terjadi adalah pencemaran di lingkungan tersebut dimana banyak sampah yang berserakan
sehingga menimbulkan bau yang busuk dan mengganggu aktifitas pengunjung yang
berdatangan.Hal ini diakibatkan oleh para pedagang-pedagang dan pembeli yang tidak sadar
dengan lingkungan sekitar di mana mereka membuang sampah dan kotoran-kotoran dari
dagangan mereka tidak pada tempatnya yakni dibuang di saluran air, sampai di sisi jalan
sehingga mengganggu aktivitas pengunjung tanpa peduli akibat yang akan di timbulkan dari
sikap yang mereka lakukan.Sehingga terjadi pencemaran lingkungan yang sulit untuk di atasi
oleh pemerintah setempat.

b. Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil observasi wawancara di tempat, dengan 9 responden maka kami
menemukan beberapa data deskriftif tentang masalah pencemaran lingkungan yang terjadi di
Pasar

Sentral

Gorontalo,

yakni

sebagai

berikut

:

1)Penjual pangsit
Nama
: Mas Tarup

Usia
:28 tahun
Responden yang pertama ini mengeluh dengan keadaan pasar santral, dimana bau yang
berasal dari selokan dan sampah yang tidak jauh dari tempat dia berdagang pangsit, akibat
dari bau sampah tersebut para pelanggan atau pembeli banyak mengeluh bau sampah. Tetapi
anehnya pelanggan lain tidak memperdulikan bau sampah dan sudah terbiasa dengan bau dari
selokan dan sampah tersebut.
2)Penjual nasi kuning dan kue lopez
Nama :Ibu Malla
Usia
:41 tahun
Responden yang ke dua ini, ketika kami wawancarai menyatakan bahwa dia tidak merasa
terganggu dengan kondisi pasar yang bau dan kotor padahal warungnya berdekatan dengan
bak sampah yang penuh dengan sampah.dia tidak peduli akan bau sampah tapi bahkan ia
mengatakan pada kami bahwa semakin bau semakin laris dagangannya.
3) Penjual Asongan
Nama :Ibu Mina Umar

Usai : 57 tahun
Responden yang ke tiga ini mengeluh dengan keadaan pasar sentral,dimana ibu mengeluh

dengan bau yang berasal dari selokan dan bau pesing atau kencing,selain itu ibu mina jaga
mengeluhkan asap dari kendaraan sepeda bermotor karena tempat jualannya terletak di
terminal pasar sentral. Namun ketika kami menanyakan kalau ia ingin pindah ke tempat yang
lebih baik dari tempatnya, dan ternyata diaingin sekali pindah, namun tidak ada tempat lagi
selain tempat tersebut.
c.

Deskripsi Lokasi
Pasar sentral gorontalo merupakan salah satu pasar moderen yang ada di gorontalo dan pusat
perbelanjaan yang menyediakan hampir segala kebutuhan manusia sehingga pasar sentral
menjadi salah satu tempat perekonomian masyarakat gorontalo dalam melakukan transaksi
jual beli. Pasar tersebut terletak di Jln. Budi Utomo, Kelurahan Limba U II, Kecamatan Kota
Selatan, Kota Gorontalo.
Dalam Pengaturannya, pasar sentral sudah memenuhi standar pengaturan letak dan
pengelompokkan barang dagang yang di jual, kita ketahui bersama di sebelah Timur adalah
kawasan penjual Sayur dan buah, di sebelah selatan adalah kawasan penjual daging dan ikan,
sedangkan di sebelah timur dan utara adalah penjual sandang, perabotan rumah tangga,
rumah makan, Terminal dan lainnya. Walaupun demikian, kawasan pasar sentral selalu
menimbulkan masalah sampah.Tak hanya di dalam pasar itu sendiri tetapi di luar ataupun di
arae jalan raya.Begitu banyak sampah yang berserakan sehingga tempat ini terlihat sangat

kotor.Selain itu Sampah yang terlalu banyak menumpuk, sampah yang berserakan di manamana dan sampah yang menyumbat saluran air membuat udara di kawasan pasar sentral bau
dan sangat mengganggu pernafasan.Selain masalah sampah dan bau yang mengganggu
pernafasan.Ternyata kesadaran pedagang dan pengunjung pasar terhadap sampah ini juga
sangat Kurang.

G.Pembahasan

Berdasarkan uraian di atas maka kami menyimpulkan data statistik dari 3 respondent
masyarakat yang ada di lokasi pasar sentral yaitu:

1) Mas Tarup, dapat di lihatmas tarup mendapat skor 80.Hal ini memberikan gambaran bahwa
mas tarup ini belum memiliki kesadaran tentang lingkungan sekitar daganganya. Selain faktor
kesadaran faktor lainnya yang mempengaruhi yaitu tidak adanya pilihan lain. Sehingga dia
tetap bertahan untuk berjuaan di lokasi tersebut, meskipun tempat tersebut tidak nyaman
baginya.
2) Ibu Malla, respondent yang ke dua ini mendapatkat skor 95. Skor yang diberikan ini sesuai
dengan jawaban-jawaban yang diberikan ketika proses wawancara. Dimana dia mengatakan
bahwa semakin bau maka semakin laris pula dagangannya. Karna Ibu Malla ini tidak
menyadari keadaan di lingkungan sekitarnya. Ini biasa dilihat dari faktor kesadaran yang
belum dimiliki oleh Ibu Malla.
3) Ibu Mina, Respondent yang ketiga ini mendapatkan skor 85. Skor yang diberikan ini sesuai
jawaban yang diberikan ketika proses wawancara. Dimana dia selalau mencium bau busuk
yang berasal dari selokan dan bau pesing atau kencing yang tidak juah dari tempat
penjualannya.Hal ini dapat mengambarkan bahwa betapa tidak adanya kesadaran dari diri
sendiri dan juga dipengaruhi tingkat pendidikan yang rendah.

H. Kesimpulan
Dari seluruh uraian di atas, jadi dapat disimpulkan bahwa di Pasar Sentral Gorontalo,telah
terjadi pencemaran yang diakibatkan karena tidak adanya kesadaran antara penjual dan
pembeli, serta tingkat pendidikan yang rendah.Hal ini di akibatkan oleh aktivitas para
penjual, pembeli, dan penyedia jasa angkutan. Dimana mereka dengan sengaja membuang
sampah disembarangan tempat, yang mengakibatkan pencemaran, yaitu :
1) Pencemaran air yang diakibatkan sampah bertumpukan di saluran air sehinga menimbulkan
bau busuk.

2)

Pencemaran Udara yaitu diakibatkan oleh asap kenderaan bermotor, dan juga bau dari
sampah yang berada ditumpukan sampah ataupun di saluran air yang ada disekitaran pasar

sentaral.
3) Pencemaran tanah yaitu diakibatkan sampah yang bertebaran dan menumpukya sampah di
sekitar lokasi pasar sentral.

I.

Daftar pustaka
http:///c:/users/user/videos/lingkungan2.html (diakses tanggal 5 juni 2012)
http:///C:/Users/USER/Pictures/pencemaran-lingkunga.html
(di akses tanggal 4 juni 2012
http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_air (diakses tanggal 6 juni)
http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_udara (diakses tanggal 6 juni)

Dokumen yang terkait

HASIL PENELITIAN KETERKAITAN ASUPAN KALORI DENGAN PENURUNAN STATUS GIZI PADA PASIEN RAWAT INAP DI BANGSAL PENYAKIT DALAM RSU DR SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE NOVEMBER 2010

7 171 21

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

KADAR TOTAL NITROGEN TERLARUT HASIL HIDROLISIS DAGING UDANG MENGGUNAKAN CRUDE EKSTRAK ENZIM PROTEASE DARI LAMBUNG IKAN TUNA YELLOWFIN (Thunnus albacares)

5 114 11

KAJIAN MUTU FISIK TEPUNG WORTEL (Daucus carota L.) HASIL PENGERINGAN MENGGUNAKAN OVEN

17 218 83

KARAKTERISASI DAN PENENTUAN KOMPOSISI ASAM LEMAK DARI HASIL PEMURNIAN LIMBAH PENGALENGAN IKAN DENGAN VARIASI ALKALI PADA ROSES NETRALISASI

9 139 85

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WAY

18 108 89

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62