this PDF file LOCAL KNOWLEDGE OF SOCIETY AND THE CONTINUANCE OF CULTURAL HERITAGE OF ANCIENT MANUSCRIPTS IN CIAMIS REGENCY (PENGETAHUAN LOKAL MASYARAKAT DAN KELANGSUNGAN WARISAN BUDAYA NASKAH KUNO DI KABUPATEN CIAMIS) | Khadijah | EDUTECH 1 PB

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

LOCAL KNOWLEDGE OF SOCIETY AND THE CONTINUANCE OF
CULTURAL HERITAGE OF ANCIENT MANUSCRIPTS IN CIAMIS
REGENCY

PENGETAHUAN LOKAL MASYARAKAT DAN KELANGSUNGAN WARISAN BUDAYA NASKAH KUNO DI KABUPATEN
CIAMIS
Oleh:
Ute Lies Siti Khadijah, Sukaesih, Sri Mulyati, Diah Sri Rejeki
Universitas Padjadjaran
Email : ute.lies@unpad.ac.id; sukaesih@unpad.ac.id; sriwae2@gmail.com; diahsr87@gmail.com

Abstract.The manuscript that has been found in Ciamis Regency is 15 manuscripts, and
only 3 manuscripts have been inventoried and clearly described the form and content. This
proves there are still many ancient manuscripts that have not been identified by the agency or
the researchers, so there is no picture of the form or content of the manuscript. Seeing the attitude of different owners of the manuscript, and still very minimal efforts to save the ancient manuscripts physically the possibility of extinction manuscripts that are in the community is very
large. One of the activities that support the preservation of cultural heritage is preservation by
documenting. The purpose of this research is to know the status and condition of ancient manuscript in order to support documentation activity. The research method used is qualitative with
the design of action research. The results showed that (1) Identify the existence of ancient manuscripts scattered in Kabupaten Ciamis. (2) Identification of ancient manuscripts viewed from a
socio-cultural point of view (3) Treatment of local people against ancient manuscripts. The conclusion of this study is the status and condition of the ancient manuscripts in Ciamis Regency is

still apprehensive because people's understanding of the importance of the ancient script for the
continuity of cultural heritage is still low. Thus, further actions on the importance of loving the
cultural heritage of our own country is needed, one of it documentation activities.
Keywords : manuscripts, documentation, cultural preservation
Abstrak. Naskah yang sudah berhasil di temukan keberadaannya di Kabupaten Ciamis
berjumlah 15 naskah, dan baru 3 naskah yang sudah di inventarisasi dan dideskripsikan bentuk
dan isinya secara jelas. Hal ini membuktikan masih banyak naskah-naskah kuno yang belum
teridentifikasi keberadaannya oleh dinas ataupun pihak peneliti, sehingga tidak ada pula gambaran mengenai bentuk ataupun isi naskah tersebut. Melihat sikap pemilik naskah yang berbedabeda, serta masih sangat minimnya upaya penyelamatan naskah-naskah kuno secara fisik maka
kemungkinan kepunahan naskah yang berada di masyarakat sangat besar. Salah satu kegiatan
yang mendukung kelestarian warisan budaya adalah pelestarian dengan cara mendokumentasikan. Adapun tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui status dan kondisi naskah kuno
guna menunjang kegiatan dokumentasi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif
dengan desain penelitian tindakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Identifikasi
keberadaan naskah kuno yang tersebar di Kabupaten Ciamis. (2) Identifikasi naskah kuno dilihat
dari sudut pandang sosial budaya (3) Perlakuan masyarakat lokal terhadap naskah kuno. Kesimpulan dari penelitian ini adalah status dan kondisi naskah kuno di Kabupaten Ciamis masih
memprihatinkan karena pemahaman masyarakat terhadap arti penting naskah kuno bagi kelangsungan warisan budaya masih rendah. Maka diperlukan suatu tindakan lebih lanjut
mengenai pentingnya mencintai warisan budaya yang dimiliki negri sendiri, salah dengan
kegiatan dokumentasi.
Kata kunci : Naskah kuno, dokumentasi, pelestarian budaya

325 Pengetahuan Lokal Masyarakat Terhadap Kelangsungan Warisan Budaya Pada Naskah Kuno Di

Kabupaten Ciamis

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

A. PENDAHULUAN

bagai harta benda pusaka yang diwaris-

Ciamis adalah salah satu kabupaten

kan kepada anak cucu secara turun-

yang memilki naskah Sunda kuno yang

temurun. (Taufan Ikhsan Yanuar; koran

diperkirakan jumlahnya cukup banyak

HR Online, Senin 28/09/2015). Dari da-


hinga saat ini. Apalagi bila melihat se-

ta Dinas Kebudayaan Ciamis naskah

jarah panjang Ciamis yang pada jaman

yang

dahulu pernah berdiri beberpa kerajaan

keberadaanya yaitu berjumlah 15 naskah,

Sunda yang dibuktikan dengan adanya

dan baru 3 naskah yang sudah di inven-

beberapa situs cagar budaya seperti Situs

tarisasi dan dideskripsikan bentuk dan


Karang Kamulyan sebagai peninggalan

isinya secara jelas. Hal ini membuktikan

kerajaan Galuh di zaman Ciung Wanara

masih banyak naskah-naskah kuno yang

atau Sang Manarah, Situs Astana Gede

belum teridentifikasi keberadaanya oleh

Kawali sebagai peninggalan Kerajaan

dinas ataupun pihak peneliti, sehingga

Sunda Galuh pada masa pemerintahan

tidak ada pula gambaran mengenai ben-


Rahyang Niskala Wastu Kancana, Situs

tuk ataupun isi naskah tersebut.

Situ

Lengkong

peninggalan

sudah

berhasil

di temukan

pusat

Selain hal di atas, sulitnya mendapat-


pemerintahan Kerajaan Panjalu pada ma-

kan informasi tentang naskah juga

sa pemerintahan Prabu Sanghyang Bo-

disebabkan oleh sikap pemilik naskah.

rosngora dan situs gandoang yang baru

Ada yang menganggap naskah sebagai

ditemukan sebagai bukti sejarah politik

benda penting dan berharga, mengang-

kabupaten

besar


gap sebagai benda biasa, menggap se-

kemungkinan jika daerah Ciamis me-

bagai benda yang tidak penting, atau ada

nyimpan banyak naskah kuno dan isi

pula yang menganggap naskah sebagai

naskah- naskah tersebut diperkirakan

benda pusaka yang dikeramatkan dan

memiliki keterkaitan dengan sejarah ke-

memiliki

rajaan- kerajaan sunda yang pernah ada.


keberadaannya disembunyikan. Beberapa

Ciamis.

Sehingga

Saat ini, naskah kuno yang ada di

pemilik

kekuatan
naskah

gaib

yang

sehingga

menganggap


Ciamis sebagian disimpan di tempat-

naskah sebagai benda pusaka biasanya

tempat penyimpanan naskah seperti mu-

tidak mengizinkan naskah dibaca oleh

seum dan perpustakaan. Namun ada pula

sembarang orang. Bahkan untuk mem-

naskah yang masih berada di masyarakat

bacanya kadang-kadang harus disertai

dan menjadi milik perorangan atau milik

ritual tertentu (Djamaris, 2002 : 11).


keluarga yang umumnya di peroleh se-

Melihat sikap pemilik naskah yang ber-

326 Pengetahuan Lokal Masyarakat Terhadap Kelangsungan Warisan Budaya Pada Naskah Kuno Di
Kabupaten Ciamis

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

beda-beda, serta masih sangat minimnya

dengan adanya pelestarian naskah kuno

upaya penyelamatan naskah-naskah kuno

ini menjaga warisan budaya supaya tidak

secara fisik maka kemungkinan kepuna-


terjadi lagi pengklaiman dan eksploitasi

han naskah yang berada di masyarakat

selain itu pelestarian naskah kuno ini se-

sangat besar. masyarakat yang mengang-

bagai upaya membangkitkan kesadaran

gap naskah sebagai benda biasa dapat

jati diri bangsa yang sudah mulai hilang

menyebabkan naskah dibiarkan begitu

dan dapat menanamkan kebanggan bumi

saja tanpa diberiakan perawatan khusus

putera terhadap kekayaan budaya Sunda.

atau bisa saja naskah dibuang atau diba-

Dalam hal ini, pemerintah Indonesia

kar karena dianggap tidak memilki

telah menetapkan peraturan undang- un-

manfaat, kemungkinan lain ialah dapat

dang yang mengatur tentang keberadaan

terjadi eksploitasi atau jual beli naskah.

cagar budaya yang harus diselamatkan

Beberapa kasus pengklaiman dan ek-

hal ini tertuang dalam peraturan UU RI

ploitasi komersial naskah kuno nusantara

No. 11 tahun 2010. Ungkapan “warisan

yang terjadi beberapa waktu lalu oleh

budaya” dalam hal ini merupakan suatu

pemerintah Malaysia. Berikut ini naskah-

pemberian bahwa naskah kuno adalah

naskah kuno dari Indonesia yang diklaim

teks klasik yang diwariskan secara turun

oleh Malaysia adalah: Naskah Kuno dari

termurun, salah satu kriteria benda cagar

Sumatera Barat, Naskah Kuno Dari Riau,

budaya dalam bab III pasal 5 Undang -

Naskah Kuno Dari Sulawesi Selatan,

Undang Cagar Budaya bahwa benda

Naskah Kuno dari Sulawesi Tenggara di

cagar budaya berusia 50 tahun atau lebih.

klaim pada Tahun 2007 naskah ini diba-

Barried, dkk mendefinisikan naskah

wa ke Malaysia, dibuat versi online se-

kuno sebagai “tulisan tangan yang me-

hingga pengunjung harus membayar un-

nyimpan berbagai ungkapan pikiran dan

tuk melihatnya. (Kompas edisi 22 Maret

perasaan sebagai hasil budaya bangsa

2007). Dengan demikian perlu adanya

masa lampau.” Bangsa lampau dalam hal

pelestarian naskah kuno milik pero-

ini merupakan indikator usia suatu

rangan atau keluarga di Masyarakat

naskah kuno. Artinya naskah kuno meru-

Ciamis

menjadi

pakan karya yang diciptakan masyara-

tanggung jawab bersama sebagai upaya

kat zaman dulu serta mewakili suatu

peyelamatan cultural heritage “warisan

masa, minimal 50 tahun yang lalu.

budaya‟ di tatar Galuh yang mengan-

(Barried, dkk., 1985, 54).

yang

seharusnya

dung traditional knowladge. Sehingga

Menurut Gupta, berikut merupakan

327 Pengetahuan Lokal Masyarakat Terhadap Kelangsungan Warisan Budaya Pada Naskah Kuno Di
Kabupaten Ciamis

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

beberapa alasan mengapa melindungi

hal atau masalah secara sistematis, yang

pengetahuan tradisional :

dilakukan dengan adanya suatu rencana

1.

untuk mengetasi maslah tersebut.

Untuk meningkatkan mata pen-

caharian dari pemilik pengetahuan
2.

3.

tradisional atau masyarakat

dikutip oleh Madya mengatakan bahwa

Memiliki manfaat untuk ekonomi

penelitian tindakan adalah: “Penelitian

nasional, yaitu pengetahuan tradi-

tindakan

sional dapat memberikan masukan

mengumpulkan data secara sistematik

yang berharga terkait konsep pen-

tentang

golahan dan produksi kepada in-

menganalisisnya untuk dapat membuat

dustri modern, seperti pengolahan

keputusan-keputusan

obat-obatan tradisional, dan se-

yang

bagainya

mendatang”. (Madya 2007, 9).

Untuk

4.

Menurut Wallace dalam Burn seperti

melestarikan

lingkungan

yang

dilakukann

praktik

seharusnya

dengan

keseharian

dan

tentang

praktik

dilakukan

dimasa

Tahap rencana penelitian yang dil-

masyarakat

akukan oleh penulis dalam penelitian ini

Untuk mencegah eksploitasi dan

diawali

pembajakan

penelitian sampai dengan tahapan ana-

lingkungan

hidup

dengan

tahapan

persiapan

lisis data sehinngga dapat diperoleh kes-

(Ghosh 2011, 67)
Berdasarkan latar belakang tersebut,
maka fokus penelitian ini adalah apa saja
unsur-unsur naskah kuno yang harus di-

impulan. Adapun tahapan penelitian
yang dilakukan adalah:
Pra Penelitian. Tahapan ini merupa-

identifikasi dalam kegiatan dokumenta-

kan

si?. Adapun tujuan dari penelitian ini

melakukan penelitian kelapangan. Tahap

adalah untuk mengetahui status dan kon-

pra penelitian merupakan tahapan yang

disi

menunjang

digunakan oleh peneliti untuk menen-

Kabupaten

tukan permaslahan atau topik yang di-

mengenai

anggkat dalam penelitian. Adapaun taha-

kegiatan dokumentasi naskah kuno akan

pan penelitian yang dilkaukan oleh

dilaksanakan pada penelitian selanjutnya.

peneliti adalah (1) Menyusun rancangan

Metode penelitian yang digunakan

penelitian. Pada tahap ini peneliti me-

adalah kualitatif dengan desain penelitian

rencanakan mengenai objek apa yang

tindakan. Penelitian ini diawali oleh sua-

akan diteliti, metode apa yang akan

tu kajian atau indentifikasi terhadap hal-

digunakan dalam penelitian serta waktu

naskah

kuno guna

kegiatan

dokumentasi

Ciamis.

Untuk

di

penelitian

tahap

awal

peneliti

sebelum

328 Pengetahuan Lokal Masyarakat Terhadap Kelangsungan Warisan Budaya Pada Naskah Kuno Di
Kabupaten Ciamis

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

dan tempat penelitian. Objek penelitian

peneliti pada kegiatan observasi awal.

yang penulis rencanakan yaitu penelitian

Selain itu, konsep penelitian disesuaikan

mengenai naskah kuno. penelitian ini

dengan teori yang mendukung penelitian

menggunakan metode tindakan pendoku-

lapangan. Untuk mendapatkan teori, dil-

mentasian naskah kuno di tata Galuh Ka-

akukan studi dokumentasi dari berbagai

bupaten Ciamis. (2) Mengurus perizinan.

literarur dengan tujuan untuk mem-

Dalam hal ini peneliti membuat pern-

peroleh gambaran yang utuh sesuai

yataan

dengan kondisi lapangan. Konsep doku-

tertulis

dari lembaga terkait

dengan kegiatan penelitian

yang dil-

mentasi

yang digunakan

dalam

akukan oleh peneliti dilapangan. Perizi-

penelitian ini ialah konsep dokumentasi

nan yang dimaksud adalah keterangan

dari WIPO. (5) Menentukan informan

mengenai izin observasi dan melakukan

dalam penelitian. Dalam penelitian ini,

penelitian ditempat penelitian peneliti

informan pertama yang dipilih oleh

yang disetujui dan diketahui oleh pihak

peneliti yaitu kepala seksi permusiuman.

lembaga. (3) Melakukan observasi awal

Dalam hal-hal tertentu informan perlu

terkait topik yang diangkat. Observasi

direkrut seperlunya dan diberi tahu mak-

yang dilakukan oleh

yaitu

sud dan tujuan pnelitian jika hal ini

pendidikan

mungkin dilakukan. Agar peneliti mem-

dan kebudayaan Ciamis untuk mencari

peroleh informan yang memenuhi per-

informasi mengenai berbagai aspek ten-

syaratan, seyogianya menyelidiki moti-

tang naskah kuno yang ada diwilayah

vasinya dan bila perlu mengetes informa-

kabupaten ciamis. Dalam kegiatan ini,

si yang diberikannya, apakah benar atau

peneliti melakukan wawancara langsung

tidak. (6) Peneliti membuat instrumen

dengan kepala bagian prasati dan per-

penelitian. Setelah peneliti mengetahui

naskahan. Dengan demikian hasil wa-

dan mengamati secara langsung, serta

wancara tersebut timbulah permasalahan

sudah mengetahui siapa yang menjadi

yang dihadapi dalam upaya penanganan

informan dalam penelitian, selanjutnya

naskah kuno yang ada di masyarakat.

peneliti membuat instrumen atau alat

Selain itu peneliti mendapatkan daftar

yang membantu penelitidalam mem-

nama dan alamat pemilik naskah. (4)

peroleh data lapangan. Instrumen yang

Menyusun konsep penelitian. Dalam

dibuat peneliti adalah pedoman wa-

kegiatan ini, konsep penelitian didasar-

wancara, yaitu sejumlah pertanyaan yang

kan pada data awal yang diperoleh

akan

penelti

dengan mendatangi dinas

diberikan

kepada

informan

329 Pengetahuan Lokal Masyarakat Terhadap Kelangsungan Warisan Budaya Pada Naskah Kuno Di
Kabupaten Ciamis

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

penelitian, hal ini juga didasarkan pada

peneliti juga harus memperhatikan pen-

pendekatan penelitian yang digunakan

ampilannya

oleh peneliti, yaitu pendekatan kualitatif.

harus membina hubungan baik dengan

(7) Menyiapkan perlengkapan penelitian.

para informan, sehingga pada saat wa-

Perlengkapan penelitian yang diper-

wancra bisa dengan mudah mendapatkan

lukan

alat tulis, alat

informasi yang dibutuhkan. (2) Memasu-

rekam, kamera dan alat-alat lain yang

ki lapangan. Tahap memasuki lapangan

digunakan untuk mendukung perolehan

pada

data

etika

mengumpulkan data, dalam melakukan

penelitian. Menghadapi persoalan etika,

pengumpulan data dan informasi peneliti

peneliti

hendakya mempersiapkan diri

harus meyadari jangan sampai diarahkan

baik secara fisik, psikologi dan mental.

oleh subjek penelitian dan keluar dari

Pada tahap ini secara fisik, peneliti harus

fokus dan tujuan penelitian. Mendatangi

memahami peraturan, norma, dan nilai

lapangan dan melakukan wawancara

sosial dari masyarakat dimana peneliti

langsung dengan informan yang sudah

akan melakukan penelitian dalam hal ini

ditentukan sebelumnya untuk mendapat-

yaitu masyarakat kabupaten Ciamis. Se-

kan data. Kegiatan wawancara yang dil-

lanjutnya peneliti menyiapkan mental,

akukan dibantu oleh pedoman wa-

peneliti mengusahakan untuk menahan

wancara yang sebelumnya sudah dibuat

diri, menahan emosi dan perasaan, ter-

oleh peneliti. Dalam hal ini, peneliti

hadap hal-hal yang tidak sesuai pada saat

langsung

di lapangan

dengan informan terkait naskah kuno

yaitu

lapangan.

berupa

(8)

Persoalan

ketika

dasarnya

kelapangan,

merupakan

melakukan

dan

kegiatan

wawancara

Tahap penelitian. Tahap penelitian

yang dimilkinya dengan dipandu oleh

adalah tahap penting dimana dalam tahap

peneliti disesuaikan dengan dipandu oleh

ini peneliti menggumpulkan segala data

pedoman wawancara.

dan informasi dilapangan dalam berbagai

Pasca penelitian. Pasca penelitian

bentuk. Menurut Meloeng 2007 terdapat

merupakan tahapan akhir dari proses

tiga bagian dalam peneletian ini, tahapan

penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

-tahapan tersebut antara lain (1) Me-

Tahapan ini merupakan kegiatan pen-

mahami latar peneliti dan persiapan diri.

golahan dan analisis terhadap data yang

Pada tahap ini peneliti harus memahami

diperoleh dilapangan. Data yang sudah

latar peneliti terlebih dahulu. Bagaimana

diperoleh peneliti ditulisakn sedemikian

pembatasan latar dan penelitiannya, serta

rupa sesuai dengan teori yang digunakan

330 Pengetahuan Lokal Masyarakat Terhadap Kelangsungan Warisan Budaya Pada Naskah Kuno Di
Kabupaten Ciamis

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

desain

perasaan sebagai hasil budaya bangsa

penelitian yang digunakan oleh peneliti.

pada masa lampau (Barried, 1985:54).

Pada tahap ini juga data diuji dengan

Pendapat

menggunakan trianggulasi sumber, yaitu

naskah Kuno atau manuskrip adalah

pihak-pihak atau orang yang ahli dalam

dokumen dalam bentuk apapun yang di-

topik yang diteliti. Tahap ini merupakan

tulis dengan tangan atau diketik yang

tahap penting dalam penelitian, karena

belum dicetak atau dijadikan buku terce-

menyajikan dan menggambarkan hasil

tak yang berumur 50 tahun lebih (UU

penelitian mengenai bagaimana proses

Cagar Budaya No. 5 Tahun 1992, Bab I

dokumentasi

Pasal 2).

dan disajiakan sesuai dengan

naskah

kuno

milik

lain

menyebutkan

bahwa

Di Indonesia, bahan naskah untuk

perseorangan di kabupaten Ciamis.
B. HASIL DAN PEMBAHASAN

Jawa Kuno sebagaimana disebutkan Zo-

Tahap awal yang dilakukan dalam

etmulder (dalam Suryani, 2011 :47) ada-

pengumpulan data ialah penelusuran in-

lah karas, yaitu semacam papan atau batu

formasi keberadaan naskah yang dimiliki

tulis, yang diduga oleh Robson hanya

masyarakat yang akan dijadikan sumber

dipakai untuk sementara. Naskah Kawa

data penelitian. Pencarian informasi dil-

memakai lontar (rontal ‘daun tak’ atau

akukan melalui inventarisasi naskah den-

‘daun siwalan’), yaitu Kertas Jawa dari

ngan melakukan studi lapangan dan studi

kulit kayu. Naskah Bali dan Lombok

katalog. Studi katalog dilakukan di be-

memakai Lontar: naskah Batak me-

berapa

Ke-

makai kulit kayu, bambu, dan rotan. Se-

budayaan, Kepemudaan dan Olahraga

dangkan naskah Sunda memakai lontar,

Kabupaten Ciamis. Naskah merupakan

saeh, daluang, dan kertas. Kertas Eropa

subuah bentuk peninggalan budaya yang

yang didatangkan dari Eropa mengganti-

sampai sekarang masih dapat dirasakan

kan dluwang karena kualitasnya lebih

keberadaannya.

baik untuk naskah Indonesia.

museum

milik

Naskah

Dinas

kuno

atau

manuskrip merupakan dokumen dari

berbagai

macam jenis

1. Identifikasi Keberadaan Naskah

yang ditulis

Terdapat beberapa data naskah

dengan tangan tetapi lebih mengkhu-

yang sudah terdaftar dan tercatat di Mu-

suskan kepada bentuk yang asli sebelum

seum Sribaduga. Dari hasil pencarian

dicetak. Barried juga menyatakan bahwa

tersebut ditemukan beberapa data ben-

naskah merupakan semua bentuk tulisan

da Cagar Budaya yang bersal dari tatar

tangan berupa ungkapan pikiran dan

Galuh, Kabupaten Ciamis. Berikut daftar

331 Pengetahuan Lokal Masyarakat Terhadap Kelangsungan Warisan Budaya Pada Naskah Kuno Di
Kabupaten Ciamis

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

benda Cagar Budaya yang tercatat di katalog Museum Sri Baduga:
Tabel 1
Daftar Benda Cagar Budaya di Katalog Musium Sri Baduga
No
1
2
3

4
5
6
7
8
9

Nama Benda
Arca Ganesha
Kohkol
Posil Rahang Kudanil
Posil Gajah Purba
Stegodon
Anting - Anting Cilamé seberat
150 Gram
Sinjang Ciamisan
Duplikat Prasasti Kawali
Alat Pembuat Minyak Kelapa
Tradisional
Prasasti Mandi Wunga
Naskah Tembaga

Asal Lokasi
Karang Kamulyan
Sanda Paingan
Tambaksari

Cilamé, Ciamis
Ciamis
Kawali
Ciamis
Ciamis
Wanasigra, Cikoneng

Sumber: Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Ciamis
Selain itu untuk menemukan gam-

Tembaga di desa Wanasigra, Cikoneng –

baran keberadaan naskah kuno diditatar

Ciamis

yang

beralamat

di

Dusun

Galuh, dapat dilihat dari data naskah

Cipeucang RT 01 RW 03 Desa Wana-

yang sudah

terdaftar di Dinas Ke-

sigra Kec. Sindangkasih Kab. Ciamis.

budayaan, Kepemudaan dan Olahraga

Dengan telah dimiliki alamat dan pemilik

Kabupaten Ciamis, yang sampai saat ini

naskah secara jelas maka selanjutnya

telah mengumpulkan dan mendata seki-

peneliti akan melakukan studi lapangan.

tar 15 buah naskah kuno dan hanya 3

2. Identifikasi Naskah Kuno Dilihat

naskah yang sudah diinventarisasi dan

Dari Sudut Pandang Sosial Budaya

dideskripsikan isinya secara jelas. Dari

Dalam

kegiatan

dokumentasi

hasil studi katalog Museum Sri Baduga

naskah kuno milik perseorangan, perlu

dengan daftar naskah di Dinas Ke-

dilakukan identifikasi sosial dan budaya

budayaan Kepemudaan dan Olahraga

masyarakat

Kab. Ciamis terdapat kesamaan tempat

naskah kuno. Hal ini dilakukan agar

yaitu tersimpannya benda Cagar Budaya

peneliti dapat memahami adat masyara-

berupa naskah Gandoang dan Naskah

kat sekitar yang harus dijaga dan dihor-

mengenai

ditemukannya

332 Pengetahuan Lokal Masyarakat Terhadap Kelangsungan Warisan Budaya Pada Naskah Kuno Di
Kabupaten Ciamis

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

mati sehingga kegiatan dokumentasi

sebanyak

411

orang,

Diploma

yang akan dilakukan tidak bertentangan

sebanyak

14

orang,

Sarjana

atau melanggar hukum adat setempat dan

sebanyak 20 orang, Diploma IV

diharapkan dapat terjalin kerjasama dan

sebanyak 34 orang, dan Strata 2

ikut berpartisipasi aktif dalam melakukan

sebanyak 4 orang.

kegiatan dokumentasi. Selain itu hal ter-

Keadaan budaya Desa Wanasigra

sebut dapat memperjelas riwayat asal-

terdapat Situs Gandoang dan Upacara

usul naskah dan memberikan asumsi

Ritual Merlawu. Kabuyutan

awal tentang apakah isi naskah kuno

yang terletak di Dusun Cipeucang, De-

yang

sa

dimiliki

masyarakat

tersebut

Wanasigra,

gandoang

Kecamatan

Sin-

erat

dangkasih Kabupaten Ciamis merupa-

dengan tempat-tempat bersejarah yang

kan kompleks pemakaman kuno sisa

terdapat didaerah tersebut.

peninggalan masa peralihan dari klasik

kemungkinan

memiliki

kaitan

Desa Wanasigra terletak di bagian

ke Islam. Syekh Padamatang yang

barat Kabupaten Ciamis dan merupakan

makamnya berada di puncak gunung

salah satu desa di Kecamatan Sin-

Gandoang adalah tokoh yang menjadi

dangkasih. Adapun Kabupaten Ciamis

karuhun (leluhur) di Kabuyutan Gando-

berada pada koordinat 1080 20’ sampai

ang.

dengan 1080 40’ Bujur Timur dan 70 40’

Di area kompleks Kabuyutan Gando-

20” sampai dengan 70 41’ 20” Lintang

ang terdapat ratusan makam kuno tak

Selatan. Keadaan sosial Desa Wanasigra

dikenal. Masyarakat setempat hanya

pada tahun 2011, yang digambarkan

mengetahui beberapa makam

dengan jumlah penduduk, pendidikan

Kabuyutan Gandoang mewariskan bu-

dan kesehatan, adalah sebagai berikut:

daya

a.

Kependudukan: Jumlah penduduk

yang masih alami, juga meninggal-

sebanyak 3431 orang dan Kepala

kan beberapa sumber sejarah yang masih

Keluarga

menjadi misteri. Kabuyutan Gandoang

b.

Desa

Wanasigra

yang rumit.

Selain

utama.
situsnya

sebanyak 1012 KK.

menyimpan berbagai macam benda pusa-

Pendidikan: Tingkat pendidikan

ka, benda tersebut terdiri atas keris, tom-

penduduk di desa Wanasigra antara

bak, pangot, dll. yang disimpan di rumah

lain: tidak tamat SD sebanyak 274

Ki

orang, SD sebanyak 1513 orang,

Gandoang. Terdapat pula naskah kuno

SLTP sebanyak 450 orang, SLTA

yang ditulis di lembaran tembaga dan

Lili sebagai kuncen Kabuyutan

333 Pengetahuan Lokal Masyarakat Terhadap Kelangsungan Warisan Budaya Pada Naskah Kuno Di
Kabupaten Ciamis

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

kertas daluwang yang isinya masih da-

dibukanya naskah kuno Gandoang yang

lam penelitian. Namun Situs Gandoang

tertulis di atas kertas daluang dan prasas-

ini belum tercatat resmi dalam sejarah

ti tembaga, serta bersantap bersama

Ciamis. Padahal, lanjutnya keberadaan

dengan aneka suguhan makanan khas

situs tersebut banyak kaitannya dengan

seperti kerupuk menak, gulampo, ikan

perjalanan sejarah tatar galuh Ciamis.

balar, dan sebagainya.

Desa Wanasigra memiliki satu adat

Puncak acara dilaksanakan pada

tradisi yang dilaksanakan setiap satu ta-

keesokan harinya dilakukan di Kabuyu-

hun sekali, tradisi tersebut diberinama

tan Gandoang yang berada di tepi Sungai

Upacara Ritual Merlawu. Tradisi turun

Citanduy,

temurun tersebut dilakukan salah satunya

Cipeucang, Desa Wanasigra. Jarak antara

sebagai

serta

Kabuyutan Gandoang dan permukiman

menghormati jasa pendiri Desa Wana-

warga sekitar satu kilometer. Puncak rit-

sigra yakni Syeh Padamatang. Ulama

ual

yang merupakan utusan Sunan Gunung

dengan mengganti pagar bambu yang

Djati dari Cirebon, berhasil membuka

mengelilingi makam Eyang Padamatang,

hutan belukar menjadi Wanasigra.

dilanjutkan dengan tawasulan dan doa

bentuk

penghargaan

Blok

merlawu

Gandoang,

di

kabuyutan

Dusun

diawali

Upacara merlawu ini dilakukan pada

bersama serta diakhiri dengan acara hajat

Pada hari Jum’at ke empat bulan Mulud.

tumpeng yaitu makan bersama seluruh

Seperti halnya ritus tradisi lainnya, Mer-

masyarakat yang hadir.

lawu juga digelar sederhana, namun

3. Perlakuan Masyarakat

syarat makna tersirat. Beberapa larangan

hadap Naskah Kuno

juga

Temuan yang diperoleh dari hasil

tetap

dipegang

teguh

ketika

wawancara dan observasi menunjukan

memasuki Situs Gandoang.
Misalnya ketika memasuki kompleks
pemakaman

Syeh

Padamatang,

pengunjung dilarang mengenakan

Lokal Ter-

alas

bahwa masyarakat lokal hal ini masyrakat sekitar desa Wanasigra
melakukan

pengolahan

dalam

naskah kuno

kaki. Demikian pula tidak boleh melu-

masih sangat

dah

sembarangan.

pemeliharaan naskah kuno hanya dil-

Rangkaian tradisi ini dimulai dengan rit-

akukan oleh pak Lili sebagai pemilik

ual siraman, yakni pencucian berbagai

naskah. Pemahaman

benda pusaka peninggalan Galuh Wana-

hadap arti penting naskah kuno bagi

sigra seperti keris, dilanjutkan dengan

kelangsungan warisan budaya masih ren-

maupun

bicara

sederhana.

Kegiatan

masyarakat

ter-

334 Pengetahuan Lokal Masyarakat Terhadap Kelangsungan Warisan Budaya Pada Naskah Kuno Di
Kabupaten Ciamis

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

dah. Selain itu pemerintah yang seha-

naskah terbakar, selain itu penyimpanan

rusnya menaungi kelestraian naskah ini

naskah diatas tungku hawu dirasa tidak

dinilai kurang responsif. Akibatnya pem-

tepat karena suhu bisa berubah exstrim,

ahaman masyarakat yang masih rendah

suhu diatas tunggku hawu bisa menjadi

dan pemerintah yang kurang tanggapa-

sangat panas bila sedang menyala dan

kan

bisa menjadi dingin saat tungku tidak

semakin

memperburuk

kondisi

digunakan,

naskah kuno tersebut.

dengan

demikian dengan

Kegiatan yang umum dan rutin dil-

perubahan suhu yang berubah setiap saat

akukan dalam rangka pengeloalan dan

maka kerusakan dapat diperkecil ke-

pemeliharaan naskah kuno tersebut, an-

cenderungannya. Selanjutnya penyim-

tara lain:

panan naskah disimpan kedalam

peti

Penyimpanan Naskah. Pada mulanya

kaca yang dibuat atas dasar inisiatif pak

naskah ini disimpan pada besek bambu

Lili, pak Nono dan Pak yudi. Namun sa-

besar yang memiliki tutup dan dida-

yangnya penyimpanan naskah pada peti

lamnya terdapat sekat pembatas sehing-

kaca ini dirasa kurang tepat, sebab

ga

untuk

penyimpanan naskah disatukan dengan

penyimpanan dua naskah sekaligus yai-

beberapa pusaka yang beruapa keris,

tu

dan

tumbak karawelwng luk 9, pisau pangot,

tembaga. Kemudian besek ini

prasasti tembaga yang semuanya berba-

disimpan di dapur dan dikaitkan pada

han logam sehingga dihawatirkan bahan

penggarangan kayu yang ada diatas

logam ini menguai dan menyebabkan

hawu.

tingkat keasaman pada naskah jadi

besek
untuk

naskah

ini

dimanfaatkan

naskah

Besek

besar

daluang

ini berukuran

panjang 9 cm, lebar 6 cm dan tinggi

meningkat sehingga naskah cepat rusak.

6cm. Namun dengan seiring nya waktu

Pemeliharaan Naskah. Pemeliharaan

besek tempat penyimpanan naskah ini

naskah yang dilakukan yaitu dengan

telah rusak, pengaitnya sudah putus se-

cara dirawat secara traditional, yaitu

hingga tidak lagi dipergunakan, karena

dengan cara

besek disimpan diatas penggarangn kayu

atas kemeyan pada saat upacara mer-

bakar diatas tungku besek ini berubah

lawu. Cara ini merupakan cara yang di-

warna menjadi hitam. Dan penyimpanan

wariskan secara turun temurun dengan

yang demikian dirasa tidak efektif kare-

tujuan

na pada saat naskah disimpan diatas

supaya tidak cepat lapuk dan dimakan

tunggku hawu bisa ada kemungkinan

ngengat. Pengasapan ini dilakukan se-

di deang atau diasapi di

menjaga

kelembapan

naskah

335 Pengetahuan Lokal Masyarakat Terhadap Kelangsungan Warisan Budaya Pada Naskah Kuno Di
Kabupaten Ciamis

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

tahun sekali yang dilakukan sehari sebe-

antara lain:

lum acara puncak merlawu bersamaan

Status dan kondisi naskah kuno di

dengan acara ngumbah pusaka, acar

Kabupaten Ciamis masih memprihat-

pengasapan ini di lakukan dirumah pak

inkan karena pemahaman masyarakat

Lili sebagi pemilik sekaligus kuncen ka-

terhadap arti penting naskah kuno bagi

buyutan Gandoang yang disaksikan oleh

kelangsungan warisan budaya masih ren-

seluruh warga masyarakat desa Wana-

dah. Sejauh ini naskah kuno yang ber-

sigra. Selain itu naskah juga diperlihat-

hasil dikumpulkan dan di data berjumlah

kan kepada masyarakat yang datang

15 naskah namun hanya 3 naskah yang

supaya mereka percaya warisan nenek

baru memiliki deskripsi isi secara jelas,

moyangnya masih ada, warga hanya bisa

Maka dari itu naskah kuno yang merupa-

melihatnya saja tanpa memegangnya.

kan salah satu bentuk warisan budaya,

Naskah ini juga pernah melakukan per-

perlu ditindak lebih lanjut agar tidak ter-

baikan yang dilakukan Yayasan

Ali

jadi kemusnahan warisan budaya. Salah

tahun

satu hal yang dapat dilakukan untuk

berupa perbaikan cover naskah

menjaga agar naskah kuno tetap dilestari-

dan pemberian nomor halaman serta

kan yakni melalui kegiatan dokumentasi.

kajian teks namun tidak secara tuntas.

1. Saran

Sastrawijaya

1995

Bandung

pada

Pengamanan Naskah. Pengamanan

Melihat kondisi di lapangan bahwa

naskah hanya dalam bentuk penyim-

masyarakat masih belum memahami

panan dalam peti kaca. Dan membuat

pentingnya naskah kuno sebagai bentuk

aturan dalam penggunaan naskah. Aturan

warisan

tersebut ialah bagi peneliti yang mau

menyarankan untuk membuat kegiatan

mengetahui naskah harus membawa su-

dokumentasi yakni pemetaan, pengum-

rat izin dari dinas kebudayaan Ciamis,

pulan dan pengolahan naskah kuno yang

kemudian naskah hanya diizinkan untuk

tersebar di Indonesia sehingga isi dari

dilihat dibaca ditempat tanpa memegang

naskah kuno tersebut tetap dapat terpeli-

langsung, jikalau penelitian tersebut

hara dengan baik dan tersampaikan pada

mengharuskan untuk memagang naskah

masyarakat secara efektif.

maka peneliti diharuskan menggunakan

D. DAFTAR PUSTAKA

sarung tangan.

—. Pesrpektif Komunikasi, Pendidikan

C. SIMPULAN
Adapun simpulan dari penelitian ini

budaya,

maka

penulis

dan Perb. t.thn.
Balai

pelestarian

Cagar

Budaya.

336 Pengetahuan Lokal Masyarakat Terhadap Kelangsungan Warisan Budaya Pada Naskah Kuno Di
Kabupaten Ciamis

Edutech, Tahun 16, Vol.16, No.3, Oktober 2017

(2010). Undang-undang Repub-

“WIPO.” Theory Documentation . t.thn.

lik Indonesia no11 tahun 2010

http://www.wipo.int/portal/en/

tentang cagar budaya. Serang.

index.html

Basuki, Sulistyo. (2004). Pengantar
Bandung

Dokumentasi.

:

Rekayasa Sains.

(diakses 04 29, 2016).
Yusuf, Pawit M. Perspektif Manajemen Pengetahuan, Informasi,

Disdikbud Ciamis, (2014). Kabupaten

Komunikasi, Pendidikan dan per-

Ciamis dalam Sudut Pandang

pustakaan . Jakarta: Rajawali

Sejarah

Pers, 2012.

dan

Nilai

Budaya.

Ciamis.
Sedana,

I

Nyoman,

dkk.

(2013).

Preservasi Berbasis Kearifan Lokal

(Studi

Kasus

Mengenai

Preservasi Preventif dan Kuratif
Manuskrip Lontar Sebagi War-

isan

Budaya

di

Kabupaten

Klungkung Bali. Jurnal Kajian
Ilmu

Informasi

Dan

Per-

pustakaan, 1(1), 91. Retrieved
from

http://jurnal.unpad.ac.id/

jkip/article/view/9616/4325.

Suryani, Elis NS. (2012) Filologi. Bogor: Galia Indonesia.
Purwono. (2010). Dokumentasi . Yogyakarta: Graha Ilmu.
Siti Barororoh Baried, dkk. (1977).
Kamus Istilah Filologi

Fakultas Sastra dan Kebudayaan UGM .
Suharasaputra,

Uhar. (2012). Metode

Penelitian Kuantitatif, Kualitatif
dan

Tindakan. Bandung: Rafika

Aditama.
337 Pengetahuan Lokal Masyarakat Terhadap Kelangsungan Warisan Budaya Pada Naskah Kuno Di
Kabupaten Ciamis