SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN
KRISSANDARTA TARIGAN (177022005)

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

DAFTAR ISI
Cover ...................................................................................................................
Daftar Isi...................................................................................................................

i

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

.................................................................................

1


1.2 Rumusan Masalah

...........…………………………………..................

1

1.3 Tujuan

………………………………………….................

1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sistem Manajemen Lingkungan................................………...........

2

2.2 Tujuan Sistem Manajemen Lingkungan.........................................................

3


2.3 Keuntungan Sistem Manajemen Lingkungan.................................................

3

2.4 Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan di Indonesia............. ...................

3

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan

...................................................................................

8

Daftar Pustaka

.....................................................................................


9

2

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini hampir semua negara telah menyadari bahwa dalam pembangunan
negara sangat perlu memperhatikan keseimbangan lingkungan hidup, agar hasil
pembangunan itu tidak menjadi bumerang kepada manusia sendiri. Untuk hal ini diperlukan
partisipasi seluruh warga negara dengan kesadaran yang tinggi. Partisipasi dan kesadaran itu
akan timbul apabila setiap warga negara itu memahami ilmu lingkungan.
Sebagai upaya mewujudkan organisasi / perusahaan yang ramah lingkungan atau
peduli dengan lingkungan maka dibutuhkan upaya nyata untuk melakukan hal tersebut
melalui suatu sistem pengelolaan / manajemen lingkungan yang handal, efektif,
terdokumentasi, serta mendorong untuk selalu dilakukan peningkatan seperti halnya
penerapan Sistem Manajemen Lingkungan mengacu pada standar ISO 14001;2004. Hal ini
perlu dukungan dari semua pihak, baik manajemen, karyawan serta semua pihak yang terkait.
ISO 14001 sebagai referensi untuk menjalankan sistem manajemen lingkungan merupakan
standar internasional yang di terbitkan oleh ISO “ International Standards for Organitation”

dimana prinsip dasar nya adalah “control” terhadap semua aspek yang dapat berdampak
negatif terhadap lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah
1)

Apa Definisi Sistem Manajemen Lingkungan?

2)

Apa Tujuan Sistem Manajemen Lingkungan?

3)

Apa Saja Keuntungan Sistem Manajemen Lingkungan?

4)

Bagaimana Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO14001 di Indonesia ?


1.3 Tujuan
1)

Untuk Mengetahui Definisi Sistem Manajemen Lingkungan

2)

Untuk Mengetahui Tujuan Sistem Manajemen Lingkungan

3)

Untuk Mengetahui Keuntungan Sistem Manajemen Lingkungan

4)

Untuk Mengetahui Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 di Indonesia

3

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sistem Manajemen Lingkungan
Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental Management System) atau EMS
adalah siklus berkelanjutan dari kegiatan perencanaan, implementasi, evaluasi dan
peningkatan proses, yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga tujuan bisnis
perusahaan/pemerintah dan tujuan lingkungan bisa padu dan bersinergi.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan,
pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup.
Pengelolaan sendiri dalam aspek manajemen dibagi 4 yaitu Planning, Organization,
Actuating, and Controlling (POAC).
Sistem manajemen lingkungan memberikan mekanisme untuk mencapai dan menunjukkan
performasi lingkungan yang baik, melalui upaya pengendalian dampak lingkungan dari
kegiatan, produk dan jasa. Sistem tersebut juga dapat digunakan untuk mengantisipasi
perkembangan tuntutan dan peningkatan performasi lingkungan dari konsumen, serta untuk
memenuhi persyaratan peraturan lingkungan hidup dari pemerintah.

Gambar 1.1 Model SistemManajemenLingkungan

2.2 Tujuan Sistem Manajemen Lingkungan
4


a. Meningkatkan kondisi kerja yang produktif
b. Mengintegrasikan pengelolaan bisnis dan lingkungan
c. Mengurangi dampak kerusakan lingkungan

2.3 Keuntungan Sistem Manajemen Lingkungan
Keuntungan dari Sistem Manajemen Lingkungan yang Efektif meliputi:
a. Memelihara hubungan yang baik dengan masyarakat
b. Meningkatkan kinerja lingkungan
c. Mengurangi kerugian
d. Memiliki keuntungan yang kompetitif
e. Mengurangi biaya pengolahan limbah
f. Mengurangi kecelakaan
g. Meningkatkan kepercayaan konsumen
h. Meningkatkan image publik dan pasar
i. Meningkatkan pengelolaan pengeluaran
j. Konservasi energi dan material
k. Meningkatkan hubungan antara industri dengan pemerintahan.
2.4 Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan di Indonesia
Dalam menerapkan sistem manajemen lingkungan, terdapat beberapa fase yaitu :

1)
Fase I : Kebijakan lingkungan yang meliputi,
 Pernyataan mengenai maksud dan prinsip-prinsip dalam peningkatan kinerja lingkungan
 Kerangka kerja dan arahan untuk keseluruhan kegiatan
 Motivator untuk melaksanakan SML
 Mencakup komitmen: Perbaikan berkelanjutan, pencegahan pencemaran dan penaatan terhadap
peraturan

2)

Fase II : Perencanaan yang meliputi,
Unsur aspek lingkungan :
5

a)

Environmental aspects (Aspek Lingkungan): bagian dari kegiatan organisasi, produk
atau jasa yang dapat berinteraksi dengan lingkungan
b)
Dampak lingkungan: Setiap perubahan yang terjadi pada lingkungan, baik yang

menguntungkan maupun yang merugikan, sebagian atau seluruhnya yang diakibatkan oleh
kegiatan organisasi produk atau jasa
c)
Aspek penting lingkungan: aspek lingkungan yang memiliki atau dapat memiliki dampak
penting lingkungan.
d) Menyatakan bahwa organisasi perlu: Membuat prosedur untuk mengidentifikasi aspekaspek lingkungan sehingga perusahaan dapat mengendalikannya, menentukan aspek penting,
menjamin bahwa aspek penting dipertimbangkan dalam penentuan tujuan dan sasaran dan
aspek lingkungan yang up-to-date.
Unsur Peraturan Perundang-undangan atau Persyaratan Lainnya
a)
Organisasi harus menetapkan prosedur untuk mengidentifikasi dan memperoleh akses
kepada peraturan dan persyaratan lainnya yang berhubungan dengan organdihasilkan.
b)
Peraturan Perundang-undangan diantaranya : Peraturan di tingkat nasional, provinsi
dan daerah, ketentuan spesifik dalam perijinan, dokumen pemerintah dan perjanjianperjanjian, serta kontrak dan dokumen lainnya yang membawa konsekuensi adanya
kewajiban secara hukum
c)
Persyaratan lainnya diantaranya : Persyaratan yang digunakan sebagai bahan
pertimbangan oleh organisasi peraturan, standar operasi industri, ketentuan-ketentuan
internal, standar yang bukan bersifat peraturan, kesepakatan dengan pemda, kebijakan dan

prosedur organisasi, serta perjanjian ketaatan sukarela.
Unsur Tujuan dan Sasaran
a)
Tujuan Lingkungan : Tujuan lingkungan secara menyeluruh yang konsisten dengan
kebijakan lingkungan yang ditetapkan oleh organisasi untuk dicapai. (ISO 14001: 2004)
b)
Sasaran Lingkungan : Persyaratan kinerja secara rinci yang dapat diterapkan oleh
organisasi yang dihasilkan dari tujuan lingkungan dan perlu ditetapkan dan dipenuhi untuk
mencapai tujuan tersebut. (ISO 14001:2004)
Unsur Program Manajemen Lingkungan
a)

Menetapkan dan memelihara tujuan dan sasaran terdokumentasi pada setiap fungsi dan
tingkatan manajemen di perusahaan.
b)
Pertimbangan aspek-aspek hukum dan ketentuan-ketentuan hukum lainnya, aspek penting
lingkungan, pilihan teknologi dan keuangan, persyaratan bisnis dan operasi, dan pandangan
pihak terkait.
c)
Konsisten dengan kebijakan lingkungan, termasuk merefleksikan komitmen terhadap

pencegahan pencemaran.

6

3)

Fase III : Implementasi dan Operasi meliputi,
Unsur Struktur dan Tanggung Jawab

a)

Peran/fungsi, tanggung jawab dan kewenangan ditetapkan, didokumentasikan dan
disampaikan untuk menunjang terciptanya manajemen lingkungan yang efektif.
b)
Manajemen harus menyediakan sumber daya yang diperlukan dalam implementasi dan
mengendalikan sistem manajemen lingkungan. Sumber daya tersebut termasuk sumber daya
manusia dan keterampilan khusus, teknologi dan sumber financial.
c)
Manajemen puncak organisasi harus menunjuk wakil manajemen.
Unsur Kepedulian, Training dan Kompetisi
a)
Organisasi harus mengidentifikasi kebutuhan pelatihan
b)
Personil yang pekerjaannya berpotensi menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan
harus telah menerima pelatihan yang memadai.
c)
Seluruh personil harus peduli terhadap : Pentingnya kesesuaian dengan kebijakan
lingkungan, prosedur dan persyaratan dalam EMS, dampak penting lingkungan, peran dan
tanggung jawab dalam pelaksanaan EMS, serta personil harus kompeten.

a)
o
o
b)

Unsur Komunikasi
Sehubungan dengan aspek lingkungan dan EMS, organisasi perlu menetapkan prosedur
untuk:
Komunikasi internal antar lini dan fungsi dalam organisasi.
Menerima, mendokumentasikan dan menanggapi komunikasi yang relevan dari pihak luar
yang berkepentingan.
Organisasi perlu menetapkan dan memelihara informasi, secara tertulis ataupun elektronik,
untuk : Menjelaskan unsur utama EMS dan interaksinya, serta memberikan arahan atas
dokumen terkait.
Unsur Dokumentasi Sistem Manajemen Lingkungan
Organisasi perlu menetapkan dan memelihara informasi, secara tertulis ataupun elektronik
diantaranya untuk: Menjelaskan unsur utama EMS dan interaksinya, serta memberikan
arahan atas dokumen terkait.
Unsur Pengendalian Dokumen
Organisasi harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk mengendalikan seluruh
dokumen yang dipersyaratkan oleh standar internasional ini.

Unsur Pengendalian Operasi
Identifikasi kegiatan yang terkait dengan aspek penting lingkungan harus merencanakan
kegiatan melalui:
o Pembuatan prosedur terkait dengan aspek penting lingkungan
o Pembuatan instruksi kerja dalam prosedur
o Mengkomunikasikan prosedur dan persyaratan relevan kepada pemasok dan kontraktor.
7

o
o
o
o

4)

Unsur Perencanaan dan Tanggap Darurat
a)
Harus mempunyai prosedur untuk:
Identifikasi potensi kecelakaan dan keadaan darurat
Menanggapi kecelakaan dan keadaan darurat
Mencegah dan menangani dampak lingkungan terkait.
Mengkomunikasikan prosedur dan persyaratan relevan kepada pemasok dan kontraktor
b)
Peninjauan dan revisi prosedur
c)
Tes prosedur jika memungkinkan.
Fase IV : Pengecekan dan Tindakan Perbaikan
Unsur Pemantauan dan Pengukuran

a)

Organisasi harus menetapkan Prosedur untuk memantau dan mengkur karakteristik kunci
dari kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak penting lingkungan.
b)
Organisasi harus melakukan Kalibrasi terhadap peralatan pemantauan.
c)
Organisasi harus mempunyai Prosedur untuk evaluasi periodik terhadap pemenuhan
peraturan perundangan.
Unsur Evaluasi Pemenuhan
a)
Organisasi harus menetapkan Prosedur untuk mengevaluasi secara periodik pemenuhan
organisasi terhadap peraturan perundangan dan peraturan lainnya.
b)
Catatan pemenuhan harus disimpan.

a)
b)
c)
d)

Unsur Ketidakterpenuhan, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
Organisasi harus menetapkan Prosedur untuk menentukan tanggung jawab dan kewenangan
untuk menangani ketidakterpenuhan, tindakan perbaikan dan pencegahan.
Tindakan perbaikan dan pencegahan harus sesuai dengan besarnya masalah dan sepadan
dengan dampak lingkungan yang terjadi.
Memperhatikan semua perubahan pada prosedur akibat adanya tindakan perbaikan dan
pencegahan.
Catatan : Tindakan perbaikan adalah memperbaiki permasalahan yang terjadi dengan segera
(misalnya memperbaiki kran yang bocor). Tindakan pencegahan adalah merancang untuk
mencegah terjadinya masalah yang sama di kemudian hari (memperbaiki prosedur untuk
pemeliharaan). Ketidakterpenuhan dapat diidentifikasi melalui audit, monitoring dan
pengukuran, maupun komunikasi.

Unsur Pengendalian Rekaman
a)
Harus ditetapkan prosedur untuk identifikasi, pemeliharaan dan disposisi rekaman
lingkungan.
b)
Rekaman harus mencakup catatan pelatihan dan hasil audit serta kajian-kajian.
c)
Rekaman harus jelas dan mudah dilacak.
8

d)

Rekaman harus dijaga sesuai dengan ketentuan sistem untuk menunjukkan kesesuaian
dengan standar internasional ini.

Unsur Audit Internal
a)
Harus ditetapkan prosedur untuk audit mencakup ruang lingkup audit, frekuensi dan
metodologi, tanggung jawab pelaksanaan audit dan pelaporannya.
b)
Audit untuk menentukan kesesuaian EMS dengan rencana dan memastikan penerapannya.
5)
a)

Fase V : Kajian Manajemen
Organisasi harus melakukan kajian terhadap EMS untuk memastikan keterpenuhan,
ketepatan, dan keefektifan dari sistem.
b)
Kajian harus terbuka terhadap kemungkinan perubahan pada kebijakan, tujuan dan unsur
lain dalam EMS

9

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental Management System) atau EMS
adalah siklus berkelanjutan dari kegiatan perencanaan, implementasi, evaluasi dan
peningkatan proses, yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga tujuan bisnis
perusahaan/pemerintah dan tujuan lingkungan bisa padu dan bersinergi.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan,
pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan
hidup.
Tujuan Sistem Manajemen Lingkungan : Meningkatkan kondisi kerja yang produktif,
Mengintegrasikan pengelolaan bisnis dan lingkungan, Mengurangi dampak kerusakan
lingkungan. Keuntungan dari Sistem Manajemen Lingkungan yang Efektif meliputi:
Memelihara hubungan yang baik dengan masyarakat, Meningkatkan kinerja lingkungan,
Mengurangi kerugian, Memiliki keuntungan yang kompetitif , Mengurangi biaya pengolahan
limbah, Mengurangi kecelakaan, Meningkatkan kepercayaan konsumen, Meningkatkan
image publik dan pasar, Meningkatkan pengelolaan pengeluaran, Konservasi energi dan
material, Meningkatkan hubungan antara industri dengan pemerintahan.
ISO 14001 adalah standar internasional yang dapat diterapkan oleh organisasi yang
dimaksudkan untuk menetapkan, menerapkan, memelihara dan meningkatkan system
manajemen lingkungan (ISO 14001 2001). ISO 14001 yang mengatur Sistem Manajemen
Lingkungan bertujuan untuk meningkatkan daya guna lingkungan yang konstan dan
mengimplementasikan siklus PDCA (Plan, Do, Check, Action) dengan efisien dan perbaikan
terus menerus. Terdapat 5 fase dalam penerapan sistem manajemen lingkungan yaitu :
Kebijakan lingkungan, perencanaan, implementasi dan operasi, pengecekan dan tindakan
perbaikan, serta kajian manajemen.

10

DAFTAR PUSTAKA
Hillary, Ruth, Environmental management standards: What do the SMEs think? In
Sheldon,1997.
Christopher (ed.), ISO 14001 and beyond (333-358). Greenleaf, Sheffield, UK., 1997.
Sturm, Andreas, ISO 14001: Implementing an Environmental Management System, Ellipson
AG,Switzerland, 1998.
Willig, John T. (ed.), Auditing for Environmental Quality Leadership, John Wiley & Son,
Canada,1995.

11

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

SISTEM OTOMATISASI SONAR (LV MAX SONAR EZ1) DAN DIODA LASER PADA KAPAL SELAM

15 214 17

ANALISIS SISTEM TEBANG ANGKUT DAN RENDEMEN PADA PEMANENAN TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (Persero) PABRIK GULA DJOMBANG BARU

36 327 27

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

SIMULASI SISTEM KENDALI KECEPATAN MOBIL SECARA OTOMATIS

1 82 1

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82