T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Komunikasi Terapeutik terhadap Kecemasan Pasien Pre Sectio Caesarea di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang T1 BAB V
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian selanjutnya dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Sebanyak 16 orang (53,3%) partisipan menilai bahwa
komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh para perawat di
RS Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang terhadap para pasien
sectio caesarea tergolong baik.
2. Sebanyak 20 orang (66,6%) partisipan menilai bahwa
tingkat kecemasan pasien pre sectio caesarea di RS Panti
Wilasa Dr. Cipto Semarang tergolong tidak ada.
3. Komunikasi terapeutik mempunyai pengaruh negatif yang
signifikan terhadap tingkat kecemasan pasien pre sectio
caesarea.
Semakin baik komunikasi terapeutik yang
dilakukan perawat di RS Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang
akan menurunkan tingkat kecemasan pasien pre sectio
caesarea.
47
48
5.2 Saran
Adapun
saran-saran
yang
diberikan
mengacu
pada
kesimpulan hasil penelitian tersebut di atas adalah sebagai
berikut:
1. Bagi pasien pre sectio caesarea
Dengan adanya dukungan komunikasi terapeutik yang baik
maka pasien dapat memiliki kepercayaan diri yang baik
dalam menghadapi proses operasi.
keyakinan
bahwa
proses
operasi
Selain itu perlu ada
dilakukan
secara
profesional serta mengikuti standar operasional prosedur
sehingga berbagai resiko yang tidak dikehendaki dapat
diminimalkan atau dihindari.
2. Bagi pihak rumah sakit
Perlu
terus
mengembangkan kemampuan
komunikasi
terapeutik para perawatnya sehingga dapat membantu
mengurangi tingkat kecemasan pasien pre operasi. Salah
satu caranya dengan memberikan pelatihan berkala kepada
perawat mengenai komunikasi terapeutik yang baik.
3. Bagi perawat
Perlu selalu melakukan komunikasi terapeutik yang sesuai
dengan prosedur sebagai kegiatan tetap dalam persiapan
pre operasi guna upaya pencegahan kecemasan pasien pre
operasi.
49
4. Bagi Fakultas Ilmu Kesehatan
Perlu memperlengkapi mahasiswanya baik dari sisi teori
maupun
praktik
menyangkut
komunikasi
terapeutik,
sehingga dari pengetahuan teori maupun praktik yang
didapat bisa dipergunakan ketika berkecimpung di bidang
medis.
5. Bagi kepentingan penelitian lanjutan
Penelitian ini masih perlu dikembangkan lebih lanjut dengan
menggunakan sampel dari rumah sakit atau rumah bersalin
di tempat atau kota lainnya guna melihat konsistensi temuan
hasil penelitian. Selain itu penelitian ini bisa dikembangkan
untuk kasus pre operasi lainnya selain operasi caesar guna
melihat dampak dari penerapan komunikasi terapeutik
kepada pasien pre operasi.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian selanjutnya dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Sebanyak 16 orang (53,3%) partisipan menilai bahwa
komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh para perawat di
RS Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang terhadap para pasien
sectio caesarea tergolong baik.
2. Sebanyak 20 orang (66,6%) partisipan menilai bahwa
tingkat kecemasan pasien pre sectio caesarea di RS Panti
Wilasa Dr. Cipto Semarang tergolong tidak ada.
3. Komunikasi terapeutik mempunyai pengaruh negatif yang
signifikan terhadap tingkat kecemasan pasien pre sectio
caesarea.
Semakin baik komunikasi terapeutik yang
dilakukan perawat di RS Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang
akan menurunkan tingkat kecemasan pasien pre sectio
caesarea.
47
48
5.2 Saran
Adapun
saran-saran
yang
diberikan
mengacu
pada
kesimpulan hasil penelitian tersebut di atas adalah sebagai
berikut:
1. Bagi pasien pre sectio caesarea
Dengan adanya dukungan komunikasi terapeutik yang baik
maka pasien dapat memiliki kepercayaan diri yang baik
dalam menghadapi proses operasi.
keyakinan
bahwa
proses
operasi
Selain itu perlu ada
dilakukan
secara
profesional serta mengikuti standar operasional prosedur
sehingga berbagai resiko yang tidak dikehendaki dapat
diminimalkan atau dihindari.
2. Bagi pihak rumah sakit
Perlu
terus
mengembangkan kemampuan
komunikasi
terapeutik para perawatnya sehingga dapat membantu
mengurangi tingkat kecemasan pasien pre operasi. Salah
satu caranya dengan memberikan pelatihan berkala kepada
perawat mengenai komunikasi terapeutik yang baik.
3. Bagi perawat
Perlu selalu melakukan komunikasi terapeutik yang sesuai
dengan prosedur sebagai kegiatan tetap dalam persiapan
pre operasi guna upaya pencegahan kecemasan pasien pre
operasi.
49
4. Bagi Fakultas Ilmu Kesehatan
Perlu memperlengkapi mahasiswanya baik dari sisi teori
maupun
praktik
menyangkut
komunikasi
terapeutik,
sehingga dari pengetahuan teori maupun praktik yang
didapat bisa dipergunakan ketika berkecimpung di bidang
medis.
5. Bagi kepentingan penelitian lanjutan
Penelitian ini masih perlu dikembangkan lebih lanjut dengan
menggunakan sampel dari rumah sakit atau rumah bersalin
di tempat atau kota lainnya guna melihat konsistensi temuan
hasil penelitian. Selain itu penelitian ini bisa dikembangkan
untuk kasus pre operasi lainnya selain operasi caesar guna
melihat dampak dari penerapan komunikasi terapeutik
kepada pasien pre operasi.