Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Human Relations terhadap Kinerja Karyawan ( Studi pada PT. Hadi Baru Diski)

(1)

25

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1.Jenis Penelitian

Berdasarkan tingkat eksplanasi (level of explanation), penelitian ini termasuk dalam jenis asosiatif kausal, dimana variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (dipengaruhi) memiliki hubungan yang

bersifat sebab akibat37

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga.

. Adapun variabel yang akan diteliti adalah penerapan prinsip-prinsip human relations sebagai variabel independen (X) terhadap kinerja karyawan sebagai variabel dependen (Y).

2.2.Lokasi Penelitian

Adapaun penelitian ini dilakukan pada PT. Hadi Baru, jalan Medan-Binjai Km. 16,75, Desa Sumber Melati, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang.

2.3.Populasi dan Sampel

2.3.1.Populasi

38

Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah karyawan di PT Hadi Baru pada bulan Mei berjumlah 297 orang.

37 Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung, hlm 56 38


(2)

26

2.3.2.Sampel

Sampel sering disebut contoh, yaitu himpunan bagian (subset) dari suatu populasi, sebagai bagian dari populasi, sampel memberikan gambaran yang benar

tentang populasi.39 Apabila populasi kurang dari 100 orang, maka untuk

penelitian diambil keseluruhannya, namun apabila populasinya lebih dari 100 orang, maka sampell yang diambil sebesar 10% - 15% atau 20% - 25% atau

lebih.40 Peneliti mengambil 15% dari populasi, maka dapat ditentukan bahwa

besaran sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 44 orang. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Proporsional Stratified Random Sampling.

Karena pengambilan sampel secara strata maka setiap divisi strata memiliki wakil, besarnya sampel adalah.

n =

Tabel 2.1

Rincian Jumlah Responden per Divisi PT. Hadi Baru Diski

No Divisi Jumlah n Sampel

1 Administrasi 19 3

2 Gilingan 89 14

39 W. Gulo, 2005, Metodologi Penelitian, Jakarta, PT. Grasindo, hlm 78.


(3)

27

3 Gudang Press/Dryer 68 10

4 Harian 15 2

5 Serba Guna Timbang 42 6

6 Bengkel 35 5

7 Gudang Perlengakapan dan

Eksport

13 2

8 Laboratorium 9 2

JUMLAH 290 44

Sumber: Data Karyawan PT Hadi Baru Mei 2015

2.4.Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Teknik pengumpulan data primer, adalah pengumpulan data yang

dilakukan secara langsung ke lokasi penelitian (field research). Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan instrumen sebagai berikut:

a. Kuesioner, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis mengenai suatu

masalah atau bidang yang akan diteliti, digunakan untuk memperoleh informasi yang relevan dari responden serta informasi yang dibutuhkan.

b. Observasi atau pengamatan, yaitu metode pengumpulan data


(4)

28

kemudian mencatat gejala-gejala yang ditemukan di lapangan untuk melengkapi data-data yang diperlukan sebagai acuan yang berkenaan dengan permasalahan penelitian.

c. Wawancara, yaitu teknik memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara.

2. Teknik pengumpulan data sekunder, yaitu teknik pengumpulan data

yang dilakukan melalui studi kepustakaan yang terdiri dari:

a. Penelitian kepustakaan (library research), yaitu pengumpulan data

yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, pendapat ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.

b. Studi dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan

menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang relevan dengan obyek penelitian.

2.5.Teknik Penentuan Skor

Untuk membantu dalam menganalisa data, maka penelitian ini menggunakan teknik penentuan skor. Teknik pengukuran skor yang digunakan adalah memakai skala ordinal untuk menilai jawaban kuesioner responden.

Adapun skor yang ditentukan untuk setiap pertanyaan adalah:41

a. Untuk alternatif jawaban A diberi skor 5

41


(5)

29

b. Untuk alternatif jawaban B diberi skor 4

c. Untuk alternatif jawaban C diberi skor 3

d. Untuk alternatif jawaban D diberi skor 2

e. Untuk alternatif jawaban E diberi skor 1

Untuk mengetahui kategori jawaban dari masing-masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang, dan rendah maka terlebih dahulu ditentukan skala interval dengan cara sebagai berikut.

Maka diperoleh n = = 0,8

Sehingga dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing variabel yaitu:

Skor untuk kategori sangat tinggi = 4,25 – 5,00

Skor untuk kategori tinggi = 3,43 – 4,24

Skor untuk kategori sedang = 2,62 – 3,42

Skor untuk kategori rendah = 1,81 – 2,61

Skor untuk kategori sangat rendah = 1,00 – 1,80

2.6.Uji Kualitas Data

Ketepatan pengujian suatu hipotesis tentang hubungan variabel penelitian sangat bergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut.


(6)

30

pengujian hipotesis penelitian tidak akan mengenai sasaran bilamana data yang dipakai tidak reliabel dan tidak menggambarkan secara tepat konsep yang diukur.

Oleh karena itu perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen.42

a. Jika r hitung > r table, maka item kuesioner valid.

2.6.1.Uji Validitas

Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur

apa yang diukur. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam penelitian ini mengukur validitas dengan cara melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan terhadap total skor konstrak atau variabel. Untuk menguji apakah valid atau tidak, dilihat tampilan output Cronbach Alpa kolom Corrected Item – Total Correlation. Selanjutnya membandingkan r table dengan r hitung. Adapun kriteria penilaian uji validitas adalah:

b. Jika r hitung < r table, maka item kuesioner tidak valid.43

2.6.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Untuk mengukur reliabilitas dilakukan

melalui uji statistik Cronbach Alpha (α). Menurut Nunnally, dinyatakan bahwa

“suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Alpha Cronbach lebih dari 0,7”.44

42

Syafrizal Helmi Situmorang dkk, 2008, Analisis Data Penelitian, Medan, USU Press, hlm 29

43

Imam Ghozali. 2013, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21, Semarang, Universitas Dipenogoro, hlm 53

44


(7)

31

2.7.Teknik Analisa Data

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan statistik nonparametris. Adapun penelitian ini menggunakan statistik inferensial jenis parametris (yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk

populasi dengan datanya berbentuk interval atau rasio)45

1. Uji Normalitas

. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan software SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 17.00.

Adapun analisis dalam penelitian ini adalah:

Asumsi utama yang harus dipenuhi pada statistik parametris adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Maka dari itu dilakukan uji normalitas yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Dalam pengujian normalitas, peneliti menggunakan analisis grafik dan analisis statistik. Analisis grafik dilakukan dengan melihat normal probability plot. Dasar pengambilan keputusan adalah data dikatakan normal jika titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

45


(8)

32

garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas46

2. Uji Hipotesis

. Sedangkan dalam analisis statistik, dilakukan dengan alat uji statistik Kolmogorov Smirnov. Apabila nilai signifikansi di atas 5% (0,05), berarti variabel terdistribusi secara normal.

Penelitian ini untuk menguji hipotesis asosiatif/hubungan dengan datanya berbentuk interval. Oleh karena itu digunakan korelasi product moment (untuk menguji hipotesis hubungan antara satu variabel independen dengan satu dependen) dan analisis regresi (untuk melakukan prediksi bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen

dinaikkan atau diturunkan nilainya).47

a. Korelasi Product moment

Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linear antara dua variabel. Korelasi tidak menunjukkan hubungan fungsional atau dengan kata lain analisis korelasi tidak

membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen.48

r

Adapun rumus product moment:

xy=

{

2

}{

2

}

) ( . ) ( . ) )( ( . 2

2 Χ Υ Υ

Χ Υ Χ ΧΥ Σ − Σ Σ − Σ Σ Σ − Σ N N N Keterangan: 46

Imam Ghozali, 2013, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21, Badan Penerbit Undip, Semarang, hlm 163.

47 Sugiyono, 2008, hlm 213. 48 Imam Ghozali, Op.Cit, hlm 96.


(9)

33

rxy = koefisien korelasi variabel x dan y

N = sampel

∑x = jumlah skor x

∑y = jumlah skor y

xy = jumlah hasil kali x dan y

Dari hasil perhitungan tersebut akan memperlihatkan tiga kemungkinan yaitu :

- Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nilai nol (r = o),

berarti hubungan kedua variabel yang diuji tidak ada.

- Koefisien korelasi yang diperoleh posirif (r = +) artinya kenaikan

nilai variabel yang satu diikuti nilai variabel yang lain dan kedua variabel memiliki hubungan positif.

- Koefisien korelasi yang diperoleh negatif (r = -) artinya kedua

variabel negatif dan menunjukkan meningkatnya variabel yang satu diikuti menurunnya variabel yang lain.

Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi), digunakan penafsiran atau interpretasi angka yang dikemukakan.


(10)

34

Tabel 2.2

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi49

Interval Koefisien (rxy) Tingkat Hubungan

Antara 0,00 – 0,199 Sangat Rendah

Antara 0,20 – 0,399 Rendah

Antara 0,40 – 0,599 Sedang

Antara 0,60 – 0, 799 Tinggi

Antara 0,80 – 1,00 Sangat Tinggi

Dari r yang didapat dapat dianalisis signifikansinya dengan ketentuan, bila r dihitung lebih kecil dari r tabel (r hitung < r tabel) maka ho diterima dan ha ditolak, sebaliknya apabila r hitung lebih besar dari r tabel (r hitung > r tabel) maka ha diterima.

Signifikansi antara variabel X dan Y juga dapat dianalisis dengan SPSS. Adapun ketentuannya yaitu jika probabilitas atau signifikansi < 0,05 maka hubungan kedua variabel signifikan. Sebaliknya jika probabilitas atau signifikansi > 0,05, hubungan kedua variabel tidak signifikan.

49


(11)

35

b. Analisis Regresi

Regresi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung dan memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan variabel bebas. Dalam penelitian ini hanya menggunakan satu variabel bebas dan satu variabel tergantung, maka dari itu menggunakan model regresi linier sederhana. Adapun persamaan regresi linier sederhana :

Y = a + bX

Dimana:

- Y = kinerja karyawan

- X = data tentang penerapan prinsip-prinsip human relations

- a = konstanta

- b = angka koefisien regresi

3. Menilai Goodness of Fit Suatu Model

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai actual dapat diukur dari goodness of fit-nya. Secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi dan nilai statistik. Perhitungan


(12)

36

statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya

berada di dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak)50

a. Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Semakin kecil nilai R2 maka

semakin kecil kemampuan variabel independen dalam menjelaskan

variabel dependen51

b. Uji Signifikansi

. Koefisien determinasi dihitung dengan cara

mengkuadratkan hasil korelasi kemudian dikalian dengan 100% (Kd = r2

x 100%).

Uji signifikansi yang digunakan adalah uji T yaitu menguji signifikansi konstanta dan variabel X yang digunakan sebagai predictor untuk variabel Y. Uji statistik T pada dasarnya untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Adapun rumus uji T yaitu:52

T

hit =

50

Imam Ghozali, Op.Cit., hlm 97.

51 Ibid. 52


(13)

37

dengan r = koefisien korelasi, n = jumlah responden

Kriteria pengujian:

- Ho diterima apabila thitung < ttabel artinya secara parsial penerapan prinsip-prinsip human relations tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

- Ha diterima apabila thitung > ttabel artinya secara parsial penerapan

prinsip-prinsip human relations berpengaruh terhadap kinerja karyawan.


(1)

32

garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas46

2. Uji Hipotesis

. Sedangkan dalam analisis statistik, dilakukan dengan alat uji statistik

Kolmogorov Smirnov. Apabila nilai signifikansi di atas 5% (0,05), berarti

variabel terdistribusi secara normal.

Penelitian ini untuk menguji hipotesis asosiatif/hubungan dengan datanya berbentuk interval. Oleh karena itu digunakan korelasi product

moment (untuk menguji hipotesis hubungan antara satu variabel independen

dengan satu dependen) dan analisis regresi (untuk melakukan prediksi bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikkan atau diturunkan nilainya).47

a. Korelasi Product moment

Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linear antara dua variabel. Korelasi tidak menunjukkan hubungan fungsional atau dengan kata lain analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen.48

r

Adapun rumus product moment:

xy=

{

2

}{

2

}

) ( . ) ( . ) )( ( . 2

2 Χ Υ Υ

Χ Υ Χ ΧΥ Σ − Σ Σ − Σ Σ Σ − Σ N N N Keterangan: 46

Imam Ghozali, 2013, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21, Badan Penerbit Undip, Semarang, hlm 163.

47 Sugiyono, 2008, hlm 213. 48


(2)

33

rxy = koefisien korelasi variabel x dan y

N = sampel

∑x = jumlah skor x

∑y = jumlah skor y

xy = jumlah hasil kali x dan y

Dari hasil perhitungan tersebut akan memperlihatkan tiga kemungkinan yaitu :

- Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nilai nol (r = o), berarti hubungan kedua variabel yang diuji tidak ada.

- Koefisien korelasi yang diperoleh posirif (r = +) artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti nilai variabel yang lain dan kedua variabel memiliki hubungan positif.

- Koefisien korelasi yang diperoleh negatif (r = -) artinya kedua variabel negatif dan menunjukkan meningkatnya variabel yang satu diikuti menurunnya variabel yang lain.

Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi), digunakan penafsiran atau interpretasi angka yang dikemukakan.


(3)

34

Tabel 2.2

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien

Korelasi49

Interval Koefisien (rxy) Tingkat Hubungan

Antara 0,00 – 0,199 Sangat Rendah

Antara 0,20 – 0,399 Rendah

Antara 0,40 – 0,599 Sedang

Antara 0,60 – 0, 799 Tinggi

Antara 0,80 – 1,00 Sangat Tinggi

Dari r yang didapat dapat dianalisis signifikansinya dengan ketentuan, bila r dihitung lebih kecil dari r tabel (r hitung < r tabel) maka ho diterima dan ha ditolak, sebaliknya apabila r hitung lebih besar dari r tabel (r hitung > r tabel) maka ha diterima.

Signifikansi antara variabel X dan Y juga dapat dianalisis dengan SPSS. Adapun ketentuannya yaitu jika probabilitas atau signifikansi < 0,05 maka hubungan kedua variabel signifikan. Sebaliknya jika probabilitas atau signifikansi > 0,05, hubungan kedua variabel tidak signifikan.

49


(4)

35

b. Analisis Regresi

Regresi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung dan memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan variabel bebas. Dalam penelitian ini hanya menggunakan satu variabel bebas dan satu variabel tergantung, maka dari itu menggunakan model regresi linier sederhana. Adapun persamaan regresi linier sederhana :

Y = a + bX

Dimana:

- Y = kinerja karyawan

- X = data tentang penerapan prinsip-prinsip human relations - a = konstanta

- b = angka koefisien regresi 3. Menilai Goodness of Fit Suatu Model

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai actual dapat diukur dari goodness of fit-nya. Secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi dan nilai statistik. Perhitungan


(5)

36

statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada di dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak)50

a. Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Semakin kecil nilai R2 maka semakin kecil kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen51

b. Uji Signifikansi

. Koefisien determinasi dihitung dengan cara mengkuadratkan hasil korelasi kemudian dikalian dengan 100% (Kd = r2 x 100%).

Uji signifikansi yang digunakan adalah uji T yaitu menguji signifikansi konstanta dan variabel X yang digunakan sebagai predictor untuk variabel Y. Uji statistik T pada dasarnya untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Adapun rumus uji T yaitu:52

T

hit =

50

Imam Ghozali, Op.Cit., hlm 97.

51 Ibid. 52


(6)

37

dengan r = koefisien korelasi, n = jumlah responden

Kriteria pengujian:

- Ho diterima apabila thitung < ttabel artinya secara parsial penerapan

prinsip-prinsip human relations tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

- Ha diterima apabila thitung > ttabel artinya secara parsial penerapan

prinsip-prinsip human relations berpengaruh terhadap kinerja karyawan.