Tingkat Kepatuhan Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis Reguler dalam Menjaga IDWG Normal di RSUP H. Adam Malik Medan September-Oktober 2014 Chapter III VI

25

BAB 3
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1

Kerangka Konsep
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Pendidikan
Tingkat kepatuhan pasien
hemodialisis dalam menjaga
IDWG normal

4. Pekerjaan
5. Status Perkawinan
6. Lama Hemodialisis

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian


3.2
Variabel

Definisi Operasional
Tabel 3.1. Definisi operasional
Definisi
Alat
Operasional

Cara Ukur

Hasil Ukur

Ukur

Skala
Ukur

Tingkat


Tingkatan perilaku Rekam

Pengumpulan

1. Patuh (IDWG Nominal

kepatuhan

seseorang

data

< 3,9%)

pasien

hemodialisis) yang

berdasarkan


2. Tidak Patuh

hemodialisis

mendapat

berat

pengobatan,

yang diambil (Pubmed, 2005)

(pasien Medis

mengikuti

diet

dari


badan (IDWG > 3,9%)

data

(menjaga

IDWG

rekam medis

normal)

sesuai

dan

rekomendasi

dilakukan


pemberi pelayanan

pengukuran

kesehatan

IDWG

(WHO,

2003).

Universitas Sumatera Utara

26

IDWG

Selisih


jumlah Rekam

Pengumpulan

berat badan setelah Medis

data

dialisis yang lalu

badan

hingga

berdasarkan

sebelum

dialisis berikutnya


data

Berat badan (kg) Rasio

berat

rekam

medis
Usia

Tahun kelahiran

Rekam

Pengumpulan

Angka (tahun)

Rasio


medis

data

Pengumpulan

1. Perempuan

Nominal

data

2. Laki-laki

berdasarkan
data

pada


rekam medis
Jenis

Identitas

Kelamin

sejak lahir

seksual Rekam
medis

berdasarkan
data pada
rekam medis
Tingkat

Jenjang

sekolah Rekam


Pengumpulan

1. Tidak tamat Ordinal

Pendidikan

formal

terakhir medis

data

SD

berdasarkan

2. SD

yang


telah

diselesaikan

data

pada 3. SLTP

rekam medis

4. SLTA
5.

Perguruan

Tinggi
Pekerjaan

Sumber
pencarian

pokok Rekam
medis

Pengumpulan

1. Tidak bekerja

data

2. Petani

berdasarkan

3. Wiraswasta

data

pada 4.

rekam medis

Nominal

Pegawai

Swasta
5. PNS/ TNI/
POLRI

Universitas Sumatera Utara

27

6.

Pensiunan

PNS/

TNI/

POLRI
7.

Ibu

rumah

tangga
8. Pekerja lepas
Status

Ikatan

Pernikahan

yang

pernikahan Rekam
sah

secara medis

hukum dan agama

Pengumpulan

1.

data

menikah

berdasarkan

2. Menikah

data

menjalani Rekam

pada 3. Janda

rekam medis

4. Duda

Pengumpulan

1. < 1 tahun
2. > 1 tahun

Lama

Lama

hemodialisis

hemodialisis sejak medis

data

pertama

berdasarkan

kali

Belum Nominal

melakukan

data

hemodialisis

rekam medis

Interval

pada

Universitas Sumatera Utara

28

BAB 4
METODE PENELITIAN

4.1

Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-

sectional, dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan
pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis reguler dalam menjaga
IDWG normal dengan cara pengumpulan data yang diambil dari rekam medis.

4.2

Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada bulan September-Oktober 2014. Penelitian

ini akan dilakukan pada RSUP Haji Adam Malik, Medan, Sumatera Utara.

4.3

Populasi dan Sampel

4.3.1

Populasi
Populasi penelitian ini adalah penderita penyakit ginjal kronik yang

menjalani hemodialisis pada RSUP Haji Adam Malik, Medan, Sumatera Utara
selama 3 minggu pada bulan Juli tahun 2014.

4.3.2

Sampel
Kriteria Inklusi
Pasien yang terdiagnosis penyakit ginjal kronik yang sedang menjalani
hemodialisis reguler di RSUP Haji Adam Malik, Medan, Sumatera Utara.

Kriteria Eksklusi
1. Pasien menderita penyakit lain yang dapat mengganggu interpretasi
ataupun tidak mampu diukur berat badannya
2. Pasien rawat inap
3. Pasien pindah
4. Pasien meninggal

Universitas Sumatera Utara

29

4.3.3

Subjek yang Diteliti
Semua populasi terjangkau yang masuk kriteria inklusi.

4.3.4

Besar Sampel
Jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan metode total sampling,

dimana seluruh penderita gagal ginjal kronik yang sedang menjalani hemodialisis
reguler di RSUP H. Adam Malik

4.4

Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan observasi langsung saat pasien hemodialisis

dan wawancara dengan pasien GGK yang menjalani hemodialisis di RSUP Haji
Adam Malik, Medan. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah catatan
medik dan wawancara dengan pasien GGK yang menjalani hemodialisis.

4.5

Pengolahan dan Analisis Data
Data telah diolah secara manual dan dilanjutkan dengan menggunakan

bantuan komputer program SPSS 20,0 dan dianalisis secara statistik deskriptif.

Universitas Sumatera Utara

30

BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1

Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengamatan dari buku catatan rekam medis di RSUP H.

Adam Malik Medan periode September-Oktober 2014 diperoleh data seluruh
pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dalam menjaga IDWG normal
di instalasi rawat jalan RSUP H. Adam Malik Medan sebanyak 106 pasien. Data
yang didapatkan dari rekam medis pasien yang memenuhi kriteria inklusi
sebanyak 62 orang sedangkan 44 orang tidak memenuhi syarat sebagai subjek
(eksklusi), sehingga total subjek yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 62
orang yang terdiri pasien laki-laki sebanyak 37 orang dan pasien perempuan
sebanyak 25 orang. Didapati bahwa pasien laki-laki lebih banyak daripada pasien
perempuan. Karakteristik pasien dalam penelitian ini didominasi oleh kelompok
umur 41-60 tahun yaitu sebanyak 38 orang (n=62), dengan pendidikan terakhir
SLTA yaitu sebanyak 40 orang (n=62), yang memiliki mata pencaharian sebagai
wiraswasta sebanyak 24 orang (n=62), sudah menikah yaitu sebanyak 51 orang
(n=62), dan yang baru menjalani hemodialisis selama < 1 tahun yaitu sebanyak 45
orang (n=62). Pasien yang patuh menjaga IDWG normal sebanyak 36 orang dan
pasien yang tidak patuh menjaga IDWG normal sebanyak 26 orang.

Tabel 5.1 Tingkat kepatuhan pasien GGK yang menjalani hemodialisis
reguler dalam menjaga IDWG normal berdasarkan usia
Usia (Tahun)

Patuh

%

Tidak Patuh

%

< 20

0

0

1

3,8

20-40

11

30,6

4

15,4

41-60

20

55,6

19

73,1

> 60

5

13,9

2

7,7

Total

36

100

26

100

Universitas Sumatera Utara

31

Berdasarkan Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa pasien GGK yang menjalani
hemodialisis reguler dan patuh menjaga IDWG normal lebih banyak daripada
yang tidak patuh. Dari tabel di atas pasien yang patuh menjaga IDWG normal
terbanyak pada kelompok usia 41-60 tahun yaitu sebanyak 20 orang (55,6%).
Sedangkan pasien yang tidak patuh menjaga IDWG normal terbanyak pada
kelompok usia 41-60 yaitu sebanyak 19 orang (73,1%).

Tabel 5.2 Tingkat kepatuhan pasien GGK yang menjalani hemodialisis
reguler dalam menjaga IDWG normal berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin

Patuh

%

Tidak Patuh

%

Perempuan

17

47,2

8

30,8

Laki-laki

19

52,8

18

69,2

Total

36

100

26

100

Berdasarkan Tabel 5.2 dapat dilihat bahwa pasien GGK yang menjalani
hemodialisis reguler dan patuh menjaga IDWG normal terbanyak adalah yang
berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 19 orang (52,8%). Pasien tidak patuh
menjaga IDWG normal terbanyak juga adalah yang berjenis kelamin laki-laki
yaitu sebanyak 18 orang (69,2%).

Tabel 5.3 Tingkat kepatuhan pasien GGK yang menjalani hemodialisis
reguler dalam menjaga IDWG normal berdasarkan tingkat pendidikan
Tingkat Pendidikan

Patuh

%

Tidak Patuh

%

Tidak tamat

0

0

1

3,8

SD

2

5,6

1

3,8

SLTP

3

8,3

3

11,5

SLTA

25

69,4

15

57,7

PT

6

16,7

6

23,1

Total

36

100

26

100

Universitas Sumatera Utara

32

Berdasarkan Tabel 5.3 dapat dilihat bahwa pasien GGK yang menjalani
hemodialisis reguler dan patuh menjaga IDWG normal terbanyak pada kelompok
orang dengan pendidikan terakhir SLTA yaitu sebanyak 25 orang (69,4%). Pasien
GGK yang menjalani hemodialisis reguler dan tidak patuh menjaga IDWG normal
pun terbanyak pada kelompok orang dengan pendidikan terakhir SLTA yaitu
sebanyak 15 orang (57,7%).

Tabel 5.4 Tingkat kepatuhan pasien GGK yang menjalani hemodialisis
reguler dalam menjaga IDWG normal berdasarkan pekerjaan
Pekerjaan

Patuh

%

Tidak Patuh

%

Petani

2

5,6

1

3,8

IRT

8

22,2

4

15,4

Wiraswasta

15

41,7

9

34,6

PNS

4

11,1

4

15,4

Pegawai Swasta

1

2,8

3

11,5

Pelajar

1

2,8

3

11,5

Pensiunan

4

11,1

2

7,7

Tidak Bekerja

1

2,8

0

0

Total

36

100

26

100

Berdasarkan Tabel 5.4 dapat dilihat bahwa pasien GGK yang menjalani
hemodialisis reguler dan patuh menjaga IDWG normal terbanyak pada kelompok
orang dengan mata pencaharian sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 15 orang
(41,7%). Pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dan tidak patuh
menjaga IDWG normal pun terbanyak pada kelompok orang dengan mata
pencaharian sebagai wiraswasta dengan persentase sebesar 9 orang (34,6%).

Universitas Sumatera Utara

33

Tabel 5.5 Tingkat kepatuhan pasien GGK yang menjalani hemodialisis
reguler dalam menjaga IDWG normal berdasarkan status perkawinan
Status Perkawinan

Patuh

%

Tidak Patuh`

%

Menikah

29

80,6

22

84,6

Belum menikah

4

11,1

3

11,5

Janda/ duda

3

8,3

1

3,8

Total

36

100

26

100

Berdasarkan Tabel 5.5 dapat dilihat bahwa pasien GGK yang menjalani
hemodialisis reguler dan patuh menjaga IDWG normal terbanyak pada orang yang
sudah menikah yaitu sebanyak 29 orang (80,6%). Demikian pula halnya dengan
pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dan tidak patuh menjaga IDWG
normal terbanyak pada kelompok orang yang sudah menikah yaitu sebanyak 22
orang (84,6%).

Tabel 5.6 Tingkat kepatuhan pasien GGK yang menjalani hemodialisis
reguler dalam menjaga IDWG normal berdasarkan lama hemodialisis
Lama Hemodialisis

Patuh

%

Tidak Patuh

%

> 1 tahun

10

27,8

7

26,9

< 1 tahun

26

72,2

19

73,1

Total

36

100

26

100

Berdasarkan Tabel 5.6 dapat dilihat bahwa pasien GGK yang menjalani
hemodialisis reguler dan patuh menjaga IDWG normal terbanyak pada kelompok
orang yang baru menjalani hemodialisis < 1 tahun yaitu sebanyak 26 orang
(72,2%). Pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dan tidak patuh
menjaga IDWG normal terbanyak pada orang yang menjalani hemodialisis
reguler < 1 tahun yaitu sebanyak 18 orang (69,2%).

Universitas Sumatera Utara

34

5.2

Pembahasan
Dari 62 penderita GGK yang menjalani HD reguler di RSUP H. Adam

Malik Medan didapatkan 58,1% pasien yang patuh dan 41,9% pasien yang tidak
patuh dalam menjaga IDWG normal, angka ini lebih rendah dari penelitian
Kamaluddin dan Rahayu yang mengatakan 67,3% penderita tidak patuh menjaga
IDWG normal dengan tidak patuh mengurangi asupan cairan. Didapati bahwa
pasien patuh lebih banyak daripada pasien yang tidak patuh. Hal ini justru sejalan
dengan penelitian Akhmad Sapri (2008), yang mendapati bahwa dari 52
responden yang menjalani hemodialisis sebagian besar responden patuh dalam
membatasi asupan cairan yaitu sebesar (67,3%) dan sesuai pula dengan penelitian
I Gusti Agung Tresna Wicaksana yang mendapati bahwa sebanyak 58%
responden patuh.
Kepatuhan adalah tingkat perilaku penderita dalam mengambil suatu
tindakan untuk pengobatan seperti diet, kebiasaan hidup sehat, dan kepatuhan
berobat (Sackett, dkk, 1979 dalam Bittikaka, 2011). Dalam penelitian ini peneliti
ingin meilihat tingkat kepatuhan berdasarkan cara pasien membatasi jumlah
asupan cairannya (diet) sehingga tidak berlebihan yang dihitung berdasarkan
IDWG (Interdyalitic Weight Gain). Asupan yang bebas dapat menyebabkan beban
sirkulasi menjadi berlebihan, dan edema, sedangkan asupan yang terlalu rendah
mengakibatkan dehidrasi, hipotensi, dan gangguan fungsi ginjal (Suharyanto,
2009 dalam Hidayati, 2012). Kepatuhan pada pasien-pasien gagal ginjal kronik
sangat penting untuk diperhatikan karena ketidakpatuhan pasien justru dapat
memperberat penyakit pasien dan beban ginjal yang sudah hilang kemampuannya
untuk berfungsi secara normal serta dapat berujung dengan kematian.
Berdasarkan Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa pasien GGK yang menjalani
hemodialisis reguler dan patuh menjaga IDWG normal terbanyak pada kelompok
usia

41-60 tahun yaitu sebanyak (55,6%). Sedangkan pasien GGK yang

menjalani hemodialisis reguler dan tidak patuh menjaga IDWG normal terbanyak
pada kelompok usia 41-60 yaitu sebanyak (73,1%). Hal ini sejalan dengan
penelitian Baraz, Parvardeh, Mohammadi, & Braumand (2009) dalam Hidayati
(2012) yang menunjukkan bahwa responden gagal ginjal kronik yang menjalani

Universitas Sumatera Utara

35

hemodialisis dilihat dari kepatuhan dalam asupan cairan adalah berkisar 40-50
tahun. Usia berkaitan erat dengan tingkat kedewasaan atau maturitas, semakin
meningkat usia seseorang maka akan semakin meningkat pula tingkat kedewasaan
atau kematangannya baik secara teknis, psikologis, maupun spiritual, serta akan
semakin meningkatkan pula kemampuan dalam mengambil keputusan, berpikir
rasional, mengendalikan emosi, toleran dan semakin terbuka terhadap pandangan
orang lain termasuk keputusannya untuk mengikuti program-program terapi yang
berdampak pada kesehatannya (Siagian, 2001 dalam Syamsiah, 2011). Pada
penelitian ini ditemukan bahwa pasien yang tidak patuh cenderung pada
kelompok dewasa madya (sekitar 41-60 tahun) dibanding kelompok usia lainnya.
Hal ini sejalan dengan penelitian Marantika (2014) yang mendapati bahwa lebih
banyak subjek dewasa madya yang tidak mematuhi anjuran medisnya dibanding
subjek dewasa awal maupun lansia.
Berdasarkan Tabel 5.2 dapat dilihat bahwa pasien GGK yang menjalani
hemodialisis reguler dan patuh menjaga IDWG normal terbanyak adalah yang
berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak (52,8%). Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan Syamsiah (2011) yang mana meneliti hubungan jenis
kelamin dengan tingkat kepatuhan dan didapati pria yang patuh sebanyak (62,4%)
dan wanita yang patuh sebanyak (54,2%). Pasien GGK yang menjalani
hemodialisis reguler dan tidak patuh menjaga IDWG normal terbanyak adalah
yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak (69,2%). Pasien ESRD pada
penelitian ini memang didominasi oleh kaum laki-laki. Pada penelitian di
Amerika pun menyatakan bahwa angka kejadian ESRD pada kaum laki-laki lebih
tinggi dibandingkan pada wanita (Schoolwerth, et al., 2006 dalam Hidayati,
2012). Begitu pula di Jepang angka kejadian ESRD pada kelompok laki-laki lebih
besar dibandingkan pada kelompok wanita (Wakai, et al., 2004 dalam Hidayati,
2012).
Berdasarkan Tabel 5.3 dapat dilihat bahwa pasien GGK yang menjalani
hemodialisis reguler dan patuh menjaga IDWG normal terbanyak pada kelompok
orang dengan pendidikan terakhir SLTA yaitu sebanyak (69,4%). Pasien GGK
yang menjalani hemodialisis reguler dan tidak patuh menjaga IDWG normal pun

Universitas Sumatera Utara

36

terbanyak pada kelompok orang dengan pendidikan terakhir SLTA yaitu sebanyak
(57,7%). Hal ini sejalan dengan penelitian Husna (2014) yang menilai tingkat
kepatuhan pasien hemodialisis terhadap diet yang mana pendidikan SLTA
terbanyak sebanyak (55,2%) dan sejalan pula dengan penelitian di RSPAD Gatot
Soebroto Jakarta yang mendapati bahwan pendidikan SLTA yang mendominasi
yaitu sebanyak (77,1%).
Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti di dalam pendidikan
itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan ke arah yang lebih
dewasa lebih baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok, atau
masyarakat (Notoadmodjo, 2003).
Pendidikan akan memengaruhi tingkat kepatuhan pasien dalam menjaga
IDWG tetap normal. Pada pasien dengan pendidikan lebih tinggi pengetahuannya
pun lebih luas sehingga memungkinkan pasien tersebut dapat mengontrol dirinya
dalam mengatasi masalah yang dihadapi, mempunyai rasa percaya diri yang
tinggi, berpengalaman, dan mempunyai perkiraan yang tepat bagaimana
mengatasi kejadian serta mudah mengerti tentang apa yang dianjurkan petugas
kesehatan, akan dapat mengurangi kecemasan sehingga dapat membantu individu
tersebut dalam membuat keputusan (Kamaluddin dan Rahayu, 2009). Hal ini
diperkuat oleh penelitian Sari (2009) dalam Husna (2014) tentang faktor-faktor
yang memengaruhi kepatuhan asupan cairan pasien hemodialisis didapatkan
bahwa pasien yang berpendidikan terakhir SLTA mempunyai peluang 3 kali lebih
patuh daripada pasien dengan pendidikan terakhir SD. Sarafino & Smith (2011)
dalam Marantika (2014) menyatakan bahwa tingkat pendidikan yang semakin
tinggi akan membuat pasien semakin mudah memahami dan mengingat anjuran
medis sehingga berdampak pada kepatuhan pasien.
Berdasarkan Tabel 5.4 dapat dilihat bahwa pasien GGK yang menjalani
hemodialisis reguler dan patuh menjaga IDWG normal terbanyak pada kelompok
orang dengan mata pencaharian sebagai wiraswasta yaitu sebanyak (41,7%).
Pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dan tidak patuh menjaga IDWG
normal pun terbanyak pada kelompok orang dengan mata pencaharian sebagai
wiraswasta dengan persentase sebesar (34,6%). Hasil ini dapat disebabkan karena

Universitas Sumatera Utara

37

pada penelitian ini dijumpai karakteristik pasien GGK yang menjalani
hemodialisis reguler di RSUP H. Adam Malik Medan didominasi oleh orangorang dengan mata pencaharian sebagai wiraswasta..
Berdasarkan Tabel 5.5 dapat dilihat bahwa pasien GGK yang menjalani
hemodialisis reguler dan patuh menjaga IDWG normal terbanyak pada orang yang
sudah menikah yaitu sebesar (80,6%). Demikian pula halnya dengan pasien GGK
yang menjalani hemodialisis reguler dan tidak patuh menjaga IDWG normal
terbanyak pada kelompok orang yang sudah menikah yaitu sebesar (84,6%). Hasil
ini dapat disebabkan karena pada penelitian ini dijumpai karakteristik pasien GGK
yang menjalani hemodialisis reguler di RSUP H. Adam Malik Medan didominasi
oleh orang-orang yang sudah menikah.
Berdasarkan Tabel 5.6 dapat dilihat bahwa pasien GGK yang menjalani
hemodialisis reguler dan patuh menjaga IDWG normal terbanyak pada kelompok
orang yang baru menjalani hemodialisis < 1 tahun yaitu sebesar (72,2%). Hal ini
sejalan dengan penelitian di RSUD Dr. M. M. Dunda Limboto pada tahun 2012
yang menyatakan bahwa sebanyak (71,4%) pasien hemodialisis yang patuh adalah
pada golongan yang telah menjalani hemodialisis < 1 tahun. Pasien GGK yang
menjalani hemodialisis reguler dan tidak patuh menjaga IDWG normal terbanyak
pada orang yang menjalani hemodialisis reguler < 1 tahun yaitu sebesar (69,2%).
Menurut penelitian Haynes (1976) dalam Sari (2009) menyatakan bahwa
pengobatan jangka panjang yang memaksa untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan
seperti mengurangi kalori makanan atau komponen tertentu dalam diet sehari-hari
yang memberikan kesan atau sikap negatif bagi penderita untuk dilakukan
sehingga cenderung untuk tidak patuh. Hal ini bertentangan dengan apa yang
didapatkan dalam penelitian ini yang justru pasien tidak patuh merupakan pasienpasien yang menjalani hemodialisis < 1 tahun.

Universitas Sumatera Utara

38

BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1

Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah pasien GGK yang patuh

menjalani hemodialisis reguler dalam menjaga IDWG normal lebih banyak
daripada jumlah pasien yang tidak patuh.
Pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dan patuh menjaga
IDWG normal didominasi pada kelompok usia 41-60 tahun (dewasa madya)
yaitu sebanyak 20 orang (n=36 atau 55,6%), mayoritas berjenis kelamin laki-laki
yaitu sebanyak 19 orang (n=36 atau 52,8%), memilliki pendidikan terakhir SLTA
yaitu sebanyak 25 orang (n=36 atau 69,4%), pada umumnya memiliki mata
pencaharian wiraswasta yaitu sebanyak 15 orang (n=36 atau 41,7%), mayoritas
adalah mereka yang sudah menikah yaitu sebanyak 29 orang (n=36 atau 80,6%),
serta yang baru menjalani hemodialisis selama < 1 tahun yaitu sebanyak 26 orang
(n=36 atau 72,2%).
6.2

Saran
Dari semua proses yang telah dijalani oleh peneliti dalam terselesaikannya

penelitian ini maka berikut adalah saran dari peneliti
1. Bagi tempat dilaksanakannya penelitian agar lebih meningkatkan
kelengkapan data pasien pada rekam medik sehingga didapatkan hasil
yang lebih akurat.
2. Pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler perlu diberi edukasi agar
lebih memahami pentingnya mematuhi dan melakukan anjuran medis yang
diberikan tenaga medis. Demikian halnya dengan keluarga pasien perlu
turut serta mendampingi pasien selama edukasi. Karena peran keluarga
pun sangat memengaruhi tingkat kepatuhan pasien dalam membatasi
asupan cairan sehingga IDWG tetap normal. Peran tenaga medis sangat

Universitas Sumatera Utara

39

penting dalam menentukan kepatuhan pasien GGK yang menjalani
hemodialisis reguler untuk menjaga IDWG normal. Tenaga medis
hendaknya melatih cara berkomunikasi mereka kepada pasien dengan
memfokuskan proses komunikasi pada kebutuhan dan kondisi pasien
(patient-centered) dan berbicara dalam bahasa yang mudah dipahami oleh
pasien (Sarafino&Smith, 2011 dalam Marantika, 2014). Kepuasan pasien
terhadap proses komunikasi yang terjadi dengan tenaga medis juga
memiliki pengaruh terhadap kepatuhan pasien (Kim, Evangelista, Phillips,
et.al., 2010 dalam Marantika, 2014).
3. Penyedia layanan rumah sakit perlu memperhatikan ketersediaan sarana
dan prasarana yang juga ikut memengaruhi tingkat kepatuhan pasien.
4. Pasien GGK yang menjalani terapi hemodialisis hendaknya selalu patuh
menjalani dan mengikuti prosedur yang diberikan pelayan kesehatan agar
tercapainya keberhasilan terapi dan memberikan efek yang baik.
5. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat mengembangkan penelitian
ini lebih lanjut dengan metode dan uji yang lebih kompleks sehingga dapat
menjadi sumber pengetahuan yang lebih akurat

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan antara Koping dengan Resiliensi pada pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani Hemodialisis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

33 241 118

Tingkat Kepatuhan Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis Reguler dalam Menjaga IDWG Normal di RSUP H. Adam Malik Medan September-Oktober 2014

3 73 81

Tingkat Kepatuhan Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis Reguler dalam Menjaga IDWG Normal di RSUP H. Adam Malik Medan September-Oktober 2014

3 23 81

Dukungan Keluarga Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa di RSUP.H.Adam Malik Medan

2 24 83

Tingkat Kepatuhan Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis Reguler dalam Menjaga IDWG Normal di RSUP H. Adam Malik Medan September-Oktober 2014

0 0 11

Tingkat Kepatuhan Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis Reguler dalam Menjaga IDWG Normal di RSUP H. Adam Malik Medan September-Oktober 2014

0 0 2

Tingkat Kepatuhan Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis Reguler dalam Menjaga IDWG Normal di RSUP H. Adam Malik Medan September-Oktober 2014

0 0 5

Tingkat Kepatuhan Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis Reguler dalam Menjaga IDWG Normal di RSUP H. Adam Malik Medan September-Oktober 2014

0 0 19

Tingkat Kepatuhan Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis Reguler dalam Menjaga IDWG Normal di RSUP H. Adam Malik Medan September-Oktober 2014

0 1 4

Tingkat Kepatuhan Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis Reguler dalam Menjaga IDWG Normal di RSUP H. Adam Malik Medan September-Oktober 2014

0 0 10