Hasil Pemeriksaan Pap Smear, Diagnosis dan Faktor Risiko Kanker Serviks di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Kanker serviks merupakan suatu keganasan yang terjadi pada serviks atau

leher rahim (Riksani, 2015). Kanker serviks 90% disebabkan oleh HPV dan 70%
diantaranya disebabkan oleh tipe 16 dan 18 (Tilong, 2012). Selain itu, banyak
faktor risiko yang menjadi penunjang sesorang terkena kanker serviks yaitu
aktivitas seksual usia muda, merokok, mempunyai banyak anak, sosial ekonomi
rendah, pemakaian pil KB, penyakit menular seksual dan gangguan imunitas
(Komite Penanggulangan Kanker Nasional, 2015).
Berdasarkan GLOBOCAN (2012) kanker serviks merupakan kanker ke-4
yang paling sering dialami oleh wanita di seluruh dunia, dengan estimasi sebesar
527,624 kasus baru dan 265,672 kasus kematian. Sedangkan di negara maju
estimasi kanker serviks sebesar 35,500 kasus kematian serta di negara
berkembang terdapat 444,500 kasus baru dan 230,200 kasus kematian. Indonesia
menduduki urutan ke-4 dengan prevalensi kanker serviks tertinggi setelah
Cambodia (23,8%), Myanmar (20,6%) dan Thailand (17,8%) dengan estimasi
sebesar 17,3% per 100,000 wanita (ICO, 2016).

Kanker serviks merupakan kanker dengan prevalensi tertinggi di Indonesia
yaitu sebanyak 98,692 kasus menyusul kanker payudara sebanyak 61,682 kasus.
Provinsi Kepulauan Riau, Maluku Utara dan D.I. Yogyakarta memiliki prevalensi
kanker serviks tertinggi yaitu sebesar 1,5 %. Sementara, Provinsi Sumatera Utara
memiliki prevalensi kanker serviks sebesar 0,7% dengan estimasi penderita

1
Universitas Sumatera Utara

2

kanker serviks yaitu 4,694 orang (Riskesdas, 2013). Menurut data dari Yayasan
Kanker Indonesia (2011 dalam Pandiangan 2014) menyebutkan setiap tahunnya
sekitar 500,000 wanita didiagnosa menderita kanker serviks dan lebih dari
250,000 wanita meninggal dunia.
Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara terdapat
74 kasus kanker serviks pada tahun 2011 dan mengalami peningkatan pada tahun
2012 menjadi 331 kasus. Data dari Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik
Medan pada tahun 2011 terdapat 148 kasus kanker serviks dan pada tahun 2012
sebanyak 300 kasus, kemudian pada tanggal 1 Januari 2013-30 November 2013

sebanyak 318 kasus. Sedangkan data dari RSUD dr. Pirngadi Kota Medan pada
tahun 2006 terdapat 28 kasus kanker serviks, tahun 2007 sebanyak 32 kasus,
tahun 2008 sebanyak 35 kasus, tahun 2009 sebanyak 25 kasus, tahun 2010
sebanyak 40 kasus, tahun 2011 sebanyak 51 kasus , tahun 2012 sebanyak 58 kasus
dan pada tahun 2014 sebanyak 75 kasus. Hal ini menunjukkan bahwa kanker
serviks cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya (Pandiangan, 2014;
Hotmida, 2014; Tindaon, 2014).
Angka kematian kanker serviks cenderung meningkat karena kanker serviks
tidak memiliki gejala pada stadium awal atau tidak memiliki gejala khas yang
menunjukkan kanker serviks, sehingga 70% penderita baru datang ke pelayanan
kesehatan ketika keluhan yang dirasakan sudah semakin berat dan kanker sudah
mencapai tahap stadium lanjut yaitu stadium IIB (Wardhani, 2012; Damailia dan
Oktavia, 2015; Hotmida, 2014).

Universitas Sumatera Utara

3

Kanker serviks bisa dicegah dengan program skrining atau deteksi dini,
salah satunya melalui Pap Smear. Pap Smear memiliki peranan yang sangat

penting untuk pencegahan kanker serviks, karena dapat menunjukkan tanda-tanda
sel abnormal yang melapisi leher rahim dan seluruh rahim yang beresiko menjadi
kanker. Kesadaran seorang wanita melakukan deteksi dini kanker serviks melalui
Pap Smear akan meningkatkan angka kesembuhan dan harapan hidup wanita.
Kesadaran seorang wanita untuk melakukan Pap Smear dipengaruhi oleh tingkat
pengetahuan. Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang tentang Pap Smear
maka akan semakin baik kesadaran untuk melakukan deteksi dini kanker serviks
(Wardhani, 2012).
Hasil dari survey awal yang dilakukan di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan
diketahui bahwa selama kurun waktu Januari 2015-Agustus 2016 terdapat 157
orang yang melakukan pemeriksaan Pap Smear, dari hasil pemeriksaan tersebut
terdapat 111 orang positif kanker serviks dan 46 orang lainnya negatif kanker
serviks.
Berdasarkan uraian tersebut rumusan masalah penelitian ini adalah Hasil
Pemeriksaan Pap Smear, Diagnosis dan Faktor Risiko Kanker Serviks di RSUD
dr. Pirngadi Kota Medan.

1.2.

Rumusan masalah

Rumusan masalah berdasarkan latar belakang di atas adalah Hasil

Pemeriksaan Pap Smear, Diagnosis dan Faktor Risiko Kanker Serviks di RSUD
dr. Pirngadi Kota Medan.

Universitas Sumatera Utara

4

1.3.

Pertanyaan penelitian
1.3.1. Bagaimanakah hasil pemeriksaan Pap Smear pada wanita yang
melakukan Pap Smear di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan ?
1.3.2. Bagaimanakah diagnosis wanita yang melakukan pemeriksaan Pap
Smear di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan ?
1.3.3. Apa sajakah faktor risiko kanker serviks pada wanita yang
melakukan pemeriksaan Pap Smear di RSUD dr. Pirngadi Kota
Medan ?


1.4.

Tujuan penelitian
Untuk mengetahui Hasil Pemeriksaan Pap Smear, Diagnosis dan Faktor

Risiko Kanker Serviks di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan.

1.5.

Manfaat penelitian
1.5.1. Pendidikan Keperawatan
Dapat menambah informasi bagi fakultas dan bidang pendidik
mengenai pentingnya pemeriksaan Pap Smear sebagai sarana deteksi dini
kanker serviks dan faktor risiko kanker serviks, sehingga dengan informasi
tersebut diharapkan bidang pendidik dapat menggunakannya sebagai
bahan ajar di dalam perkuliahan.
1.5.2. Pelayanan Keperawatan
Data dan informasi yang diperoleh dari penelitian berperan penting
bagi petugas kesehatan dalam mendeteksi dini kanker. Selain itu hasil


Universitas Sumatera Utara

5

penelitian ini bermanfaat bagi keperawatan komunitas dalam melakukan
promosi kesehatan kepada masyarakat mengenai pencegahan kanker
serviks yang sesuai dengan ekonomi dan kebutuhan masyarakat itu sendiri
serta memberitahu masyarakat faktor risiko yang dapat dicegah agar
terhindar dari kanker serviks.
1.5.3. Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai data bagi peneliti
selanjutnya yang berkaitan dengan Hasil Pemeriksaan Pap Smear,
Diagnosis dan Faktor Risiko Kanker Serviks di RSUD dr. Pirngadi Kota
Medan.

Universitas Sumatera Utara