Pemanfaatan Teknologi Informasi di Dinas Perpustakaan dan Arsip Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Chapter III IV

BAB III
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI DINAS
PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA
UTARA
3.1 Gambaran Umum Perpustakaan dan Arsip Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara
3.1.1 Sejarah Perpustakaan dan Arsip Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
Pada awalnya BPAD-SU bernama Perpustakaan Negara Departemen
Pendidikan dan

Kebudayaan berdiri berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan RI No.09103/S/1956 tanggal 23 Mei
1956. Sesuai dengan perubahan sistem pemerintahan sehingga pada 23 Juni 1978
nama perpustakaan Negara berubah menjadi Perpustakaan Wilayah melalui Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
0199/0/1978. Pada saat ini Kepala Perpustakaan Wilayah dijabat oleh pejabat
eselon IV/A. Berselang kurun waktu lebih kurang 10 tahun terjadi lagi perubahan
terhadap Perpustakaan di seluruh Indonesia termasuk di Sumatera Utara sehingga
lahir nama baru bagi Perpustakaan Wilayah dengan sebutan Perpustakaan Daerah
Sumatera Utara berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres ) nomor 11 tahun 1989

tepatnya tanggal 8 Maret 1989 dan Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI
Nomor 001/ORG/9/1990 tanggal 21September 1990.
Melalui Keppres Nomor 50 tahun 1997 tanggal 29 Desember 1997 dan
Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI nomor 44 Tahun 1998 tanggal 23

Universitas Sumatera Utara

Juli 1998 kembali berubah menjadi Perpustakaan Daerah
diberlakukannya

Otonomi

Daerah.

Dengan

sampai pada

diberlakukannya


Otonomi

Daerah,Lembaga Perpustakaan dan Arsip Daerah bernama Badan Perpustakaan,
Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4
tahun 2001 tanggal 31 Juli 2001. Namun sejak diberlakukannya Perda Nomor 8
tahun 2008 bertambah fungsi perpustakaan dan Arsip dengan tugas baru yang
secara filosofis merupakan satu induk keilmuan yaitu melakukaan pengelolaan
dokumentasi sehingga bernama Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
Provinsi Sumatera Utara (BPAD-SU) dan

sesuai dengan Peraturan Gubernur

Sumatera Utara Nomor 38 Tahun 2016 Tanggal 27 Desember 2016 Badan
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara berganti nama
nama menjadi Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara.
3.1.2

Visi dan Misi Perpustakaan dan Arsip Pemerintah Provinsi Sumatera

Utara

3.1.2.1 Visi
1. Visi dari pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara
adalah: “Menjadi Lembaga Pembina dan Pengembang Perpustakaan,
Kearsipan dan Dokumentasi yang Profesional”.
3.1.2.2 Misi
1. Mengumpulkan dan menyelamatkan karya cetak, karya rekam, karya tulis
dan naskah-naskah / dokumen sebagai hasil karya budaya bangsa.
2. Meningkatkan promosi gemar budaya baca dan masyarakat sadar arsip.

Universitas Sumatera Utara

3. Meningkatkan pelayanan bagi pemustaka, pengguna arsip yangberbasis
teknologi informasi guna mendukung kegiatan menulis, meneliti,
berdiskusi dan wisata baca.
4. Meningkatkan pembinaan dan pengembangan semua jenisperpustakaan dan
kearsipan pada instansi pemerintah, BUMD, Swasta dan masyarakat.
5. Mendorong pengembangan kualitas sumber daya manusia guna mendukung
tata pemerintahan yang baik.

3.1.3 Struktur Organisasi Pada Perpustakaan dan Arsip Pemerintah Provinsi

Sumatera Utara
Struktur organisasi merupakan susunan alur kerja yang menunjukkan
semua tugas kerja untuk dapat mencapai tujuan organisasi, wewenang dan
tanggung jawab setiap anggota organisasi yang mencakup tiap tiap tugas kerja.
Struktur organisasi sangat dibutuhkan oleh suatu lembaga, baik lembaga kecil
maupun besar seperti perguruan tinggi, perusahaan maupun perpustakaan. Melalui
struktur organisasi, dapat diketahui jenis kegiatan kerja dan pembagian tugas yang
harus dilakukan staf/pegawai, tingkat jabatan, dan pertanggung jawaban yang
dilaporkan kepada pemimpin mengenai pekerjaaan yang dilakukan.

Universitas Sumatera Utara

Adapun struktur organisasi perpustakaan adalah sebagai berikut :

3.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi
Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara mempunyai tugas
melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah/Kewenangan Provinsi di bidang
kesekretariatan, pengelolaan bahan pustaka dan deposit daerah, layanan
perpustakaan dan teknologi informasi, pembinaan sumber daya manusia dan
kelembagaan perpustakaan dan arsip serta tugas pembantuan.


Universitas Sumatera Utara

3.2 Pemanfaatan Teknologi Informasi pada Automasi Perpustakaan
3.2.1 Pengadaan Bahan Pustaka
Pustakawan mengelola proses pengadaan bahan pustaka meliputi usulan
buku, pembelian dan distribusi buku. Proses pengadaan bahan pustaka jika sudah
selesai akan dilanjutkan pada proses katalogisasi.
Bagian-bagian dari pengadaan bahan pustaka :
1. Usulan pengadaan buku (judul, pengarang, penerbit, harga dan jumlah
eksemplar).
2. Pembelian buku
3. Distribusi buku

Pemanfaatan TI pada pengadaan bahan pustaka di Perpustakaan dan Arsip
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara meliputi :
1. Kegiatan yang dilakukan oleh pustakawannya dengan mencari daftar buku
(katalog) dari distributor bahan pustaka dengan menggunakan media
internet.
2. Proses pengadaan bahan pustaka dalam hal fasilitasnya masih sangatlah

kurang didapatkan dari pemerintah sehingga proses pengolahan bahan
pustakanya juga kurang maksimal dilakukan oleh pustakawannya karna
masih belum sepenuhnya menggunakan TI, masih ada yang menggunakan
sistem manual.

Universitas Sumatera Utara

3.2.2 Bagian Katalogisasi
Pada bagian katalogisasi seluruh kegiatan yang dilakukan adalah untuk
mempersiapkan setiap cantuman (record) bibliografi, hal ini bertujuan untuk
menghasilkan katalog bahan pustaka yang akan dijadikan sebagai sarana temu
kembali koleksi perpustakaan. Kegiatan yang terjadi dalam proses pengatalogan
antara lain pengklasifikasian bahan pustaka, pembuatan katalog bahan pustaka dan
pembuatan label bahan pustaka. Sehingga bahan pustaka tersebut siap untuk
dipinjamkan dan dipergunakan kepada pengguna di perpustakaan provinsi
sumatera utara.
Pemanfaatan TI pada bagian katalogisasi di Perpustakaan dan Arsip
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara meliputi :
1. Sistem pengatalogan di perpustakaan ini beberapa tahun lalu
menggunakan program INLIS. Namun pada tahun 2017 program INLIS

tersebut belum dapat berjalan karena adanya pembangunan pada
gedung perpustakaan. Sehingga perencanaan perbaikan program
tersebut diharapkan bisa dapat dilakukan kembali pada tahun yang
akan datang.
2. Bagian pengatalogannya masih menggunakan sistem manual untuk
tahun ini.
3.2.3

Bagian Sirkulasi
Sirkulasi adalah suatu proses peminjaman dan pengembalian buku yang

dilakukan oleh setiap anggota perpustakaan yang berkunjung. Untuk mengetahui
informasi mengenai setiap anggota dan buku dapat dilakukan dengan melihat

Universitas Sumatera Utara

histori anggota dan histori buku. Pelayanan sirkulasi merupakan pelayanan yang
diberikan pustakawan secara langsung kepada pengguna. Pelayanan sirkulasi
meliputi pemberian bantuan kepada pengguna dalam proses pengembalian dan
peminjaman bahan pustaka.


3.2.3.1 Peminjaman
1.

Peminjaman buku yang diberikan kepada anggota perpustakaan
maksimum 2 buku

2.

Waktu pinjam yang diberikan kepada anggota perpustakaan hanya selama 1
minggu dan dapat diperpanjang

3.

Kartu anggota tidak boleh dipergunakan orang lain

3.2.3.2 Pengembalian
1. Apabila buku yang dipinjam rusak berat atau hilang maka anggota
perpustakaan wajib menggantinya sesuai dengan yang asli atau dengan
subjek yang sama dan terbitan terbaru.

2. Waktu pinjam yang diberikan kepada anggota perpustakaan hanya selama 1
minggu

dan

dapat

diperpanjang.

Apabila

anggota

perpustakaan

keterlambatan mengembalikannya maka akan dikenakan denda Rp 100,per hari.

Universitas Sumatera Utara

Pemanfaatan TI pada bagian sirkulasi di Perpustakaan dan Arsip

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara meliputi :
1. Sistem pemanfaatan TI pada bagian sirkulasi di perpustakaan ini masih
dalam

kegiatan

pembangunan

manual.

gedung

Hal

ini

diakibatkan

karena


adanya

sehingga

proses

sistem

perpustakaan,

pengerjaan-nya tidak jalan karena tidak adanya jaringan komputer dan
internet. Dan alat barcode untuk peminjaman dan pengembalian telah
hancur, karena pembangunan gedung perpustakaan yang dilakukan.
Oleh karena itu, setiap sistem pengerjaannya masih dalam proses
perbaikan.
2. Sistem keanggotaannya yang sudah automasi. Setiap peralatan yang
digunakan sudah memakai sistem teknologi.
3.2.4

Katalog Talian (OPAC)
Online Public Access Catalog atau yang disingkat dengan OPAC
merupakan katalog talian dimana pengguna perpustakaan dapat mengakses
koleksi perpustakaan baik dari dalam maupun luar perpustakaan.
Pemanfaatan TI pada katalog talian (OPAC) di Perpustakaan dan Arsip

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara meliputi :
1. Sistem katalog taliannya masih belum sepenuhnya berjalan karna masih
adanya kerusakan pada jaringan serta komputernya.
2. Dalam pencarian bahan pustaka yang dibutuhkan oleh pengguna
perpustakaan, setiap pustakawan akan siap melayani apa yang akan dicari

Universitas Sumatera Utara

dan dibutuhkan oleh pengguna. Misalnya dalam pencarian buku yang
tertera di rak, setiap pustakawan harus mengetahui setiap nomor kelas pada
disiplin ilmu buku. Sehingga pengguna dapat dengan mudah mendapatkan
buku yang dibutuhkan dengan mudah dan cepat.
3.2.5

Kelebihan dan Kekurangan Pemanfaatan TI di Perpustakaan dan

Arsip Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
Kelebihan Pemanfaatan TI di Perpustakaan dan Arsip Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara :
1. Dapat menyediakan akses yang cepat dan mudah pada informasi
2. E-jurnal dapat diakses dengan cara login ke web Perpusnas, dan harus
menjadi anggota Perpusnas lalu dapat menggunakan E-jurnalnya.
3. Otomasi yang dijalankan di perpustakaan ini masih menggunakan aplikasi
INLIS milik Perpusnas.
Kekurangan Pemanfaatan TI di Perpustakaan dan Arsip Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara :
1. Setiap sistem program-nya masih dalam perbaikan, karena menunggu
anggaran dari Pemerintah.
2. Dalam penggunaan TI masih belum maksimal, hanya masih sekedar
menggunakan otomasinya saja. Misalnya : Wifi
3. E-book yang ada di perpustakaan ini ada tetapi masih belum berjalan
(belum terpublish di web)

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Pemanfaatan teknologi informasi di Perpustakaan dan Arsip Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara belum berjalan optimal. Belum optimalnya
pemanfaatan teknologi informasi di Perpustakaan dan Arsip Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara dapat terlihat dari kegiatan pengolahan dan
sirkulasi yang masih dilakukan secara manual, serta belum berjalannya
katalog taliannya.
2. Kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan teknologi informasi di
Perpustakaan dan Arsip Pemerintah Provinsi Sumatera Utara adalah tidak
adanya dana atau anggaran khusus untuk perpustakaan, dan kurangnya
sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan pengelolaan yang
dilakukan diperpustakaan tersebut.

4.2 Saran
1. Berdasarkan kesimpulan di atas, pemanfaatan teknologi informasi di
Perpustakaan dan Arsip Pemerintah Provinsi Sumatera Utara seharusnya
kedepannya dapat berjalan dengan baik.
2. Menyediakan dana atau anggaran khusus untuk perpustakaan tanpa
menunggu anggaran dari pemerintah agar setiap program di perpustakaan
dapat berjalan dengan baik.

Universitas Sumatera Utara

3. Perpustakaan seharusnya menyediakan sarana dan prasarana sebagai alat
telusur informasi, agar pemanfaatan teknologi informasi di Perpustakaan
dan Arsip Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dapat berjalan dengan baik.

Universitas Sumatera Utara