Dasar Sistem Telekomunikasi (1) 1
Dasar Sistem Telekomunikasi
Arif Muttakin, ST
Telekomunikasi adalah setiap pemancaran,
pengiriman, dan atau penerimaan dari setiap
informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat,
tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem
kawat, optik, radio atau sistem elektromagnetik
lainnya (Undang-undang RI no.36 tahun 1999
tentang Telekomunikasi).
Komunikasi adalah sebuah proses interaksi untuk
berhubungan dari satu pihak ke pihak lainnya, yang
pada awalnya berlangsung sangat sederhana
dimulai dengan sejumlah ide-ide yang abstrak atau
pikiran dalam otak seseorang untuk mencari data
atau menyampaikan informasi yang kemudian
dikemas menjadi sebentuk pesan untuk kemudian
disampaikan secara langsung maupun tidak
langsung menggunakan bahasa berbentuk kode
visual, kode suara, atau kode tulisan
Ilustrasi Telekomunikasi
Sistem
telekomunikasi
adalah
seluruh
unsur/elemen baik infrastruktur telekomunikasi,
perangkat telekomunikasi, sarana dan prasarana
telekomunikasi,
maupun
peyelenggara
telekomunikasi, sehingga komunikasi jarak jauh
dapat dilakukan
Istilah dalam bidang Telekomunikasi sesuai Undang-undang RI
no.36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi :
Perangkat Telekomunikasi
adalah sekelompok alat telekomunikasi yang memungkinkan
bertelekomunikasi.
Sarana dan prasarana telekomunikasi
adalah segala sesuatu yang memungkinkan dan mendukung
berfungsinya telekomunikasi.
Penyelenggara telekomunikasi
adalah perseorangan, koperasi, Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), badan usaha swasta,
instansi pemerintah, dan instansi pertahanan keamanan Negara.
Jasa telekomunikasi
adalah
layanan
telekomunikasi
untuk
memenuhi
kebutuhan
bertelekomunikasi dengan menggunakan jaringan telekomunikasi.
Pelanggan
adalah perseorangan, badan hukum, instansi pemerintah yang
menggunakan jaringan telekomunikasi dan atau jasa telekomunikasi
berdasarkan kontrak.
Pemakai
adalah perseorangan, badan hukum, instansi pemerintah yang
menggunakan jaringan telekomunikasi dan atau jasa telekomunikasi yang
tidak berdasarkan kontrak.
Interkoneksi
adalah keterhubungan antarjaringan telekomunikasi dari penyelenggara
jaringan telekomunikasi yang berbeda.
Peranan Telekomunikasi
Komponen Pembangun Sistem Telekomunikasi
Komponen Pembangun Sistem Telekomunikasi :
Informasi
merupakan data yang dikirim/diterima seperti suara, gambar, file, tulisan.
Terminal Equipment (TE)
sebagai suatu device yang merupakan sumber informasi yang akan disampaikan ke
tujuan tertentu
Contoh : PC, Pesawat Telepon, HP dll
Switching Equipment (Sentral)
sebagai alat penyambung antara saluran yang satu dengan saluran yang lain
sehingga informasi yang dibawa oleh saluran sampai pada tujuan.
Contoh : sentral analog, sentral otomat
Media transmisi
alat yang berfungsi mengirimkan dari pengirim kepada penerima. Karena dalam
jarak jauh, maka sinyal pengirim diubah lagi / dimodulasi agar dapat terkirim jarak
jauh.
Contoh : kabel tembaga, kabel optik, radio, seluler.
Aturan/standar
merupakan yang harus disepakati dalam pengiriman, pentransmisian, dan
penerimaan informasi.
Media Transmisi
Prinsip Kerja Sistem Telekomunikasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Proses komunikasi diawali dengan sebuah pesan atau informasi
yang harus dikirimkan dari individu/perangkat satu ke perangkat
lain.
Pesan/informasi tersebut selanjutnya dikonversi kedalam bentuk
biner atau bit yang selanjutnya bit tersebut di encode menjadi
sinyal. Proses ini terjadi pada perangkat encoder.
Sinyal tersebut kemudian oleh transmitter dikirimkan/dipancarkan
melalui media yang telah dipilih.
Dibutuhkan media transmisi (radio, optik, coaxial, tembaga) yang
baik agar gangguan selama disaluran dapat dikurangi.
Selanjutnya sinyal tersebut diterima oleh stasiun penerima.
Sinyal tersebut didecode kedalam format biner atau bit yang
selanjutnya diubah kedalam pesan/informasi asli agar dapat
dibaca/didengar oleh perangkat penerima
Proses Telekomunikasi
Jenis Jenis Komunikasi
1.
SIMPLEX
Simplex adalah salah satu bentuk komunikasi antara dua belah pihak, dimana
sinyal-sinyal dikirim secara satu arah.
Sinyal dikirim secara satu arah saja, stasiun yang satu bertindak sebagai
transmitter dan stasiun yang lain bertindak sebagai receiver.
Transmisi simplex tidak digunakan dalam komunikasi jaringan karena nodenode dalam jaringan pada umumnya membutuhkan komunikasi secara dua
arah.
Contoh: televisi dan radio.
2. HALF DUPLEX
Half duplex adalah salah satu bentuk komunikasi yang
pengiriman sinyalnya secara bergantian dengan waktu yang
berbeda. Bersifat one to one atau one to many.
Kedua stasiun dapat melakukan transmisi tetapi hanya sekali
dalam suatu waktu atau secara bergantian.
Seorang pengguna tidak dapat bebicara dan mendengar
(mengirim atau menerima informasi percakapan apabila
lawan bicaranya sedang mengirim informasi atau berbicara.
Contohnya: HT (Handy talky).
3.
FULL DUPLEX
Sinyal dikirim secara bersamaan dalam satu waktu. Dua pihak yang
saling berkomunikasi akan mengirimkan informasi dan menerima
informasi dalam waktu yang sama, dan umumnya membutuhkan
dua jalur komunikasi.
Suatu sistem komunikasi dikatakan full duplex jika pada sistem
komunikasi ini dapat mengirimkan data dalam dua arah pada
waktu yang sama. Biasanya pada sistem ini memiliki dua kanal
yang terpisah untuk setiap arahnya. Jaringan-jaringan komputer
banyak memanfaatkan metode pengiriman ini karena biayanya
yang lebih murah.
Contohnya: Telephone atau Handphone.
Gambaran umum perlengkapan dasar untuk mewujudkan kanal telekomunikasi satu arah pada
hubungan kabel :
Sumber Informasi Transducer Penguat Hubungan Kabel Penguat Transducer
Penerima Info.
Trasducer : Suatu alat yang dapat mengubah energi dari suatu bentuk ke bentuk lainnya (
perubahan format informasi )
Contoh :
-
Pesawat Faximile ( Tulisan/cahaya – Listrik )
-
Pesawat Telephone ( Suara – Listrik )
Gambaran umum perlengkapan dasar untuk mewujudkan kanal telekomunikasi radio satu arah
Sumber Informasi Transducer Penguat Pemancar radio Penerima radio Penguat
Transducer Penerima Info.
Organisasi Standarisasi
A. Internasional
1. CCITT (Comite Consultatif International Telephonique et
telegraphique )
Sebuah organisasi dunia di bawah organisasi induk ITU
(International Telecommunication Union) yang mengatur
standarisasi dalam dunia pertelekomunikasian data. Seperti V.22
(Komunikasi data half-duplex dengan speed rate 1.200 bps), V.23
(Standard untuk modem full-duplex dengan saluran telepon dengan
speed rate 4.800 dan 9.600 bps), dsb.
2. CCIR (Comite Consultatif Internasional des Radio
communications)
Sebuah organisasi dunia di bawah organisasi induk ITU
(International Telecommunication Union) yang bertugas
mempelajari pertanyaan-pertanyaan teknis dan operasional
yang berhubungan dengan komunikasi radio pada semua bidang
frekuensi, serta memberikan saran-saran yang diperlukan.
B. Regional
ETSI (European Telecomunication Standard Institute)
ETSI adalah Standar networking Eropa.
COPANT (Pan American Standards Commission)
Badan standardisasi regional milik Benua Amerika
PASC
Badan standardisasi regional milik Asia Pasifik
ACCSQ (ASEAN Consultative Committe on Standards and
Quality)
Badan standardisasi milik Negara-negara di ASEAN
C. Domestik
USITA (US Independent Telephone Association)
BSN (Badan Standardisasi Nasional)
Badan Standardisasi Nasional adalah Lembaga Pemerintah
Non Departemen dengan tugas pokok mengembangkan
dan membina kegiatan standardisasi di Indonesia.
D. Perusahaan
STEL ( Standar Telkom )
Sebuah standar dalam bidang telekomunikasi yang
dikeluarkan oleh PT Telkom.
Contoh standarisasi dalam bidang kabel telkom.
Stel-K-001, Stel-K-007, Stel-K-008, Stel-K-009
Handout - DASTEL - PT.1123
1985
Penggunaan teknologi seluler berbasis analog Generasi 1 (1G)
diperkenalkan di Indonesia dan disambut hangat oleh masyarakat.
teknologi AMPS (Advanced Mobile Phone System, mempergunakan
frekuensi 800 MHz, merupakan cikal bakal CDMA saat ini) dengan
sistem analog mulai diperkenalkan.
1987
Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama
kali.
1992
Bell Labs mendemonstrasikan 5-Gbps transmisi melalui jaringan optical
sepanjang 15.000 Km dan 10 Gbps sepanjang 11.000Km.
1993
PT Telkom Indonesia memulai pilot-project pengembangan teknologi
generasi kedua (2G), atau GSM di Indonesia.
1994
Kemunculan operator GSM pertama, yaitu PT Satelit Palapa Indonesia
(Satelindo).
1997
Telkomsel memperkenalkan produk prabayar pertama yang diberi
nama Simpati, sebagai alternatif Kartu Halo.
2002
Flexi hadir sebagai operator CDMA pertama di Indonesia, dibawah
naungan PT Telkom Indonesia
2004
Telkomsel meluncurkan layanan EDGE (Enhanced Data Rates for
GSM Evolution), sekaligus menjadi operator EDGE pertama di
Indonesia
2005
Telkomsel berhasil melakukan ujicoba jaringan 3G di Jakarta,
sekaligus sekaligus sebagai awal perkembangan 3G di Indonesia
2013
Perusahaan telekomunikasi Internux meluncurkan layanan 4G
LTE pertama di Indonesia yaitu Bolt Super 4G LTE.
Jaringan Telekomunikasi
Jaringan telekomunikasi adalah rangkaian perangkat
telekomunikasi dan kelengkapannya yang digunakan
dalam bertelekomunikasi. (Undang-undang RI no.36
tahun 1999 tentang Telekomunikasi).
Gambar Jaringan Telekomunikasi
Topologi Jaringan Telekomunikasi
a
c
b
d
e
f
a. Topologi Mesh/mata jala
Keuntungan dari jaringan mata jalaTiap sentral mempunyai derajat yang sama.
Tiap sentral mempunyai hubungan langsung
Peralatan switching dapat lebih sederhana
Syarat saluran lebih murah
Bila salah satu saluran penghubung terganggu, maka hubungan antar
sentral masih tetap dapat dilakukan melalui saluran yang lain.
Kerugian jaringan mata jala
o Efisiensi saluran rendah karena memerlukan banyak berkas
o Konsentrasi saluran agak rendah
o Jaringan mata jala yang satu dengan yang lain sulit dihubungkan
Kebutuhan saluran penghubung dalam jaringan mata
jala adalah berbanding lurus dengan kuadrat dari
penambahan jumlah sentral. Bila jumlah sentral sama
dengan S dan jumlah saluran yang dibutuhkan adalah N
maka dapat dirumuskan:
Bentuk jaringan mata jala pada hirarki jaringan di
Indonesia digunakan pada tingkat tersier, yaitu jaringan
yang menghubungkan sambungan langsung jarak jauh.
b. Topologi Star/bintang
Keuntungan jaringan bintang
Cocok untuk jaringan dengan volume trafik yang rendah
Trafik ke sentral lain (antar sentral) dari suatu sentral
dikonsentrasikan melalui sentral transit, sehingga sentral transit
biasanya mempunyai derajat yang lebih tinggi.
Jumlah berkas saluran S linear terhadap jumlah sentral N
Konsentrasi saluran besar
Efisiensi saluran tinggi
Kelemahan jaringan bintang
Bila sentral transit mengalami gangguan (break down) maka semua
sentral di bawahnya akan terisolir (tidak dapat saling berhubungan)
c.
Topologi Ring/cincin
Keuntungan jaringan cincin
Suatu jaringan cincin mudah sekali di konfigurasi dan diinstall.
Dalam jaringan secara normal sinyal disirkulasikan setiap waktu. Bila node tidak
menerima sinyal untuk waktu tertentu menunjukan adanya kesalahan
sederhana pada cincin tersebut.
Bila ada node yang mengalami kerusakan maka dengan mudah dapat diisolasi
sehingga tidak menggangu pada kinerja sistem secara keseluruhan.
Kelemahan jaringan cincin
Tetapi bila satu titik tidak berfungsi maka seluruh jaringan tidak akan berfungsi.
Untuk menghindari kelemahan tersebut biasanya menggunakan cincin ganda.
Kelemahan yang lainnya adalah trafiknya hanya bisa satu jalur, tidak cocok
digunakan dengan titik yang banyak.
d. Topologi Mesh & Star
Merupakan kombinasi dari topologi jaringan Mesh dan Star.
Kelemahan dan Kelebihan dapat anda definisikan sendiri.
e. Topologi Bus
Keuntungan jaringan bus
Mudah untuk diinstal
Menggunakan panjang kabel yang lebih pendek dibandingkan
topologi lainnya.
Kelemahannya jaringan bus
Topologi ini tidak flesibel karena penambahan satu titik
menyebabkan perubahan konfigurasi dan penambahan pajang
rata-rata kabel.
Pengisolasian kerusakan sangat sulit dilaksanakan karena akan
menganggu kinerja jaringan.
Bila bus mengalami kerusakan maka seluruh titik tidak berfungsi.
f. Topologi Tree/pohon
Jaringan pohon dapat diturukan dari topologi bintang
yang berirarki membentuk sebuah percabangan pohon.
Hanya beberapa node yang langsung berhubungan
dengan sentral pusat. Sentral pusat berisi repater yang
menerima sinyal informasi yang masuk dan
meregenerate ke sentral dibawahnya yang dituju.
Sentral pusat merupakan sentral yang aktif sementara
sentral dibawahnya adalah sentral yang pasif. Kelebihan
dan kelemahannya sama dengan topologi jaringan
bintang.
Permasalahan Telekomunikasi
Dalam system telekomunikasi terdapat beberapa permasalahan, yaitu :
1.
Jauhnya jarak antara pengirim dan penerima
Selama dalam perjalanan informasi tersebut akan melewati berbagai
media dengan karakteristik yang berbeda-beda. Sehingga
memungkinkan terjadinya delay yang tinggi dan packet loss yang
besar, yang kesemuanya akan menurunkan kualitas informasi yang
diterima.
2.
Perbedaan platform, media, dan aturan yang digunakan pada
masing-masing pengirim, penerima dan jaringan.
Perbedaan platform, media, dan aturan dalam system telekomunikasi
menyebabkan seringkali informasi tidak dikenali oleh penerima. Untuk
itu perlu dibuat sebuah standarisasi telekomunikasi.
3. Kualitas media transmisi yang digunakan
Kualitas media transmisi sangat menentukan kualitas dari
informasi yang diterima. Karena selama di dalam media
tersebut, dapat dipastikan informasi akan mengalami
redaman yang akan mengurangi kualitas informasi. Untuk itu
perlu disediakan media transmisi yang memiliki redaman
sekecil-kecilnya.
4. Keterbatasan jalur yang disediakan
Agar dapat berkomunikasi dengan baik, jalur yang disediakan
bukan hanya media fisik saja, tetapi juga jalur logic (kanal
frekuensi), mengingat kanal frekuensi ini mahal dan terbatas.
5. Banyaknya komunikasi yang dibangkitkan secara
bersamaan
Total informasi yang dikirimkan dari pembangkitan
sejumlah komunikasi bisa saja sangat banyak dan
melebihi dari kapasitas jalur yang ditetapkan. Untuk itu
diperlukan manajemen trafik dan pemilihan route yang
tepat sehingga aliran informasi dapat di kendalikan.
Arif Muttakin, ST
Telekomunikasi adalah setiap pemancaran,
pengiriman, dan atau penerimaan dari setiap
informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat,
tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem
kawat, optik, radio atau sistem elektromagnetik
lainnya (Undang-undang RI no.36 tahun 1999
tentang Telekomunikasi).
Komunikasi adalah sebuah proses interaksi untuk
berhubungan dari satu pihak ke pihak lainnya, yang
pada awalnya berlangsung sangat sederhana
dimulai dengan sejumlah ide-ide yang abstrak atau
pikiran dalam otak seseorang untuk mencari data
atau menyampaikan informasi yang kemudian
dikemas menjadi sebentuk pesan untuk kemudian
disampaikan secara langsung maupun tidak
langsung menggunakan bahasa berbentuk kode
visual, kode suara, atau kode tulisan
Ilustrasi Telekomunikasi
Sistem
telekomunikasi
adalah
seluruh
unsur/elemen baik infrastruktur telekomunikasi,
perangkat telekomunikasi, sarana dan prasarana
telekomunikasi,
maupun
peyelenggara
telekomunikasi, sehingga komunikasi jarak jauh
dapat dilakukan
Istilah dalam bidang Telekomunikasi sesuai Undang-undang RI
no.36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi :
Perangkat Telekomunikasi
adalah sekelompok alat telekomunikasi yang memungkinkan
bertelekomunikasi.
Sarana dan prasarana telekomunikasi
adalah segala sesuatu yang memungkinkan dan mendukung
berfungsinya telekomunikasi.
Penyelenggara telekomunikasi
adalah perseorangan, koperasi, Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), badan usaha swasta,
instansi pemerintah, dan instansi pertahanan keamanan Negara.
Jasa telekomunikasi
adalah
layanan
telekomunikasi
untuk
memenuhi
kebutuhan
bertelekomunikasi dengan menggunakan jaringan telekomunikasi.
Pelanggan
adalah perseorangan, badan hukum, instansi pemerintah yang
menggunakan jaringan telekomunikasi dan atau jasa telekomunikasi
berdasarkan kontrak.
Pemakai
adalah perseorangan, badan hukum, instansi pemerintah yang
menggunakan jaringan telekomunikasi dan atau jasa telekomunikasi yang
tidak berdasarkan kontrak.
Interkoneksi
adalah keterhubungan antarjaringan telekomunikasi dari penyelenggara
jaringan telekomunikasi yang berbeda.
Peranan Telekomunikasi
Komponen Pembangun Sistem Telekomunikasi
Komponen Pembangun Sistem Telekomunikasi :
Informasi
merupakan data yang dikirim/diterima seperti suara, gambar, file, tulisan.
Terminal Equipment (TE)
sebagai suatu device yang merupakan sumber informasi yang akan disampaikan ke
tujuan tertentu
Contoh : PC, Pesawat Telepon, HP dll
Switching Equipment (Sentral)
sebagai alat penyambung antara saluran yang satu dengan saluran yang lain
sehingga informasi yang dibawa oleh saluran sampai pada tujuan.
Contoh : sentral analog, sentral otomat
Media transmisi
alat yang berfungsi mengirimkan dari pengirim kepada penerima. Karena dalam
jarak jauh, maka sinyal pengirim diubah lagi / dimodulasi agar dapat terkirim jarak
jauh.
Contoh : kabel tembaga, kabel optik, radio, seluler.
Aturan/standar
merupakan yang harus disepakati dalam pengiriman, pentransmisian, dan
penerimaan informasi.
Media Transmisi
Prinsip Kerja Sistem Telekomunikasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Proses komunikasi diawali dengan sebuah pesan atau informasi
yang harus dikirimkan dari individu/perangkat satu ke perangkat
lain.
Pesan/informasi tersebut selanjutnya dikonversi kedalam bentuk
biner atau bit yang selanjutnya bit tersebut di encode menjadi
sinyal. Proses ini terjadi pada perangkat encoder.
Sinyal tersebut kemudian oleh transmitter dikirimkan/dipancarkan
melalui media yang telah dipilih.
Dibutuhkan media transmisi (radio, optik, coaxial, tembaga) yang
baik agar gangguan selama disaluran dapat dikurangi.
Selanjutnya sinyal tersebut diterima oleh stasiun penerima.
Sinyal tersebut didecode kedalam format biner atau bit yang
selanjutnya diubah kedalam pesan/informasi asli agar dapat
dibaca/didengar oleh perangkat penerima
Proses Telekomunikasi
Jenis Jenis Komunikasi
1.
SIMPLEX
Simplex adalah salah satu bentuk komunikasi antara dua belah pihak, dimana
sinyal-sinyal dikirim secara satu arah.
Sinyal dikirim secara satu arah saja, stasiun yang satu bertindak sebagai
transmitter dan stasiun yang lain bertindak sebagai receiver.
Transmisi simplex tidak digunakan dalam komunikasi jaringan karena nodenode dalam jaringan pada umumnya membutuhkan komunikasi secara dua
arah.
Contoh: televisi dan radio.
2. HALF DUPLEX
Half duplex adalah salah satu bentuk komunikasi yang
pengiriman sinyalnya secara bergantian dengan waktu yang
berbeda. Bersifat one to one atau one to many.
Kedua stasiun dapat melakukan transmisi tetapi hanya sekali
dalam suatu waktu atau secara bergantian.
Seorang pengguna tidak dapat bebicara dan mendengar
(mengirim atau menerima informasi percakapan apabila
lawan bicaranya sedang mengirim informasi atau berbicara.
Contohnya: HT (Handy talky).
3.
FULL DUPLEX
Sinyal dikirim secara bersamaan dalam satu waktu. Dua pihak yang
saling berkomunikasi akan mengirimkan informasi dan menerima
informasi dalam waktu yang sama, dan umumnya membutuhkan
dua jalur komunikasi.
Suatu sistem komunikasi dikatakan full duplex jika pada sistem
komunikasi ini dapat mengirimkan data dalam dua arah pada
waktu yang sama. Biasanya pada sistem ini memiliki dua kanal
yang terpisah untuk setiap arahnya. Jaringan-jaringan komputer
banyak memanfaatkan metode pengiriman ini karena biayanya
yang lebih murah.
Contohnya: Telephone atau Handphone.
Gambaran umum perlengkapan dasar untuk mewujudkan kanal telekomunikasi satu arah pada
hubungan kabel :
Sumber Informasi Transducer Penguat Hubungan Kabel Penguat Transducer
Penerima Info.
Trasducer : Suatu alat yang dapat mengubah energi dari suatu bentuk ke bentuk lainnya (
perubahan format informasi )
Contoh :
-
Pesawat Faximile ( Tulisan/cahaya – Listrik )
-
Pesawat Telephone ( Suara – Listrik )
Gambaran umum perlengkapan dasar untuk mewujudkan kanal telekomunikasi radio satu arah
Sumber Informasi Transducer Penguat Pemancar radio Penerima radio Penguat
Transducer Penerima Info.
Organisasi Standarisasi
A. Internasional
1. CCITT (Comite Consultatif International Telephonique et
telegraphique )
Sebuah organisasi dunia di bawah organisasi induk ITU
(International Telecommunication Union) yang mengatur
standarisasi dalam dunia pertelekomunikasian data. Seperti V.22
(Komunikasi data half-duplex dengan speed rate 1.200 bps), V.23
(Standard untuk modem full-duplex dengan saluran telepon dengan
speed rate 4.800 dan 9.600 bps), dsb.
2. CCIR (Comite Consultatif Internasional des Radio
communications)
Sebuah organisasi dunia di bawah organisasi induk ITU
(International Telecommunication Union) yang bertugas
mempelajari pertanyaan-pertanyaan teknis dan operasional
yang berhubungan dengan komunikasi radio pada semua bidang
frekuensi, serta memberikan saran-saran yang diperlukan.
B. Regional
ETSI (European Telecomunication Standard Institute)
ETSI adalah Standar networking Eropa.
COPANT (Pan American Standards Commission)
Badan standardisasi regional milik Benua Amerika
PASC
Badan standardisasi regional milik Asia Pasifik
ACCSQ (ASEAN Consultative Committe on Standards and
Quality)
Badan standardisasi milik Negara-negara di ASEAN
C. Domestik
USITA (US Independent Telephone Association)
BSN (Badan Standardisasi Nasional)
Badan Standardisasi Nasional adalah Lembaga Pemerintah
Non Departemen dengan tugas pokok mengembangkan
dan membina kegiatan standardisasi di Indonesia.
D. Perusahaan
STEL ( Standar Telkom )
Sebuah standar dalam bidang telekomunikasi yang
dikeluarkan oleh PT Telkom.
Contoh standarisasi dalam bidang kabel telkom.
Stel-K-001, Stel-K-007, Stel-K-008, Stel-K-009
Handout - DASTEL - PT.1123
1985
Penggunaan teknologi seluler berbasis analog Generasi 1 (1G)
diperkenalkan di Indonesia dan disambut hangat oleh masyarakat.
teknologi AMPS (Advanced Mobile Phone System, mempergunakan
frekuensi 800 MHz, merupakan cikal bakal CDMA saat ini) dengan
sistem analog mulai diperkenalkan.
1987
Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama
kali.
1992
Bell Labs mendemonstrasikan 5-Gbps transmisi melalui jaringan optical
sepanjang 15.000 Km dan 10 Gbps sepanjang 11.000Km.
1993
PT Telkom Indonesia memulai pilot-project pengembangan teknologi
generasi kedua (2G), atau GSM di Indonesia.
1994
Kemunculan operator GSM pertama, yaitu PT Satelit Palapa Indonesia
(Satelindo).
1997
Telkomsel memperkenalkan produk prabayar pertama yang diberi
nama Simpati, sebagai alternatif Kartu Halo.
2002
Flexi hadir sebagai operator CDMA pertama di Indonesia, dibawah
naungan PT Telkom Indonesia
2004
Telkomsel meluncurkan layanan EDGE (Enhanced Data Rates for
GSM Evolution), sekaligus menjadi operator EDGE pertama di
Indonesia
2005
Telkomsel berhasil melakukan ujicoba jaringan 3G di Jakarta,
sekaligus sekaligus sebagai awal perkembangan 3G di Indonesia
2013
Perusahaan telekomunikasi Internux meluncurkan layanan 4G
LTE pertama di Indonesia yaitu Bolt Super 4G LTE.
Jaringan Telekomunikasi
Jaringan telekomunikasi adalah rangkaian perangkat
telekomunikasi dan kelengkapannya yang digunakan
dalam bertelekomunikasi. (Undang-undang RI no.36
tahun 1999 tentang Telekomunikasi).
Gambar Jaringan Telekomunikasi
Topologi Jaringan Telekomunikasi
a
c
b
d
e
f
a. Topologi Mesh/mata jala
Keuntungan dari jaringan mata jalaTiap sentral mempunyai derajat yang sama.
Tiap sentral mempunyai hubungan langsung
Peralatan switching dapat lebih sederhana
Syarat saluran lebih murah
Bila salah satu saluran penghubung terganggu, maka hubungan antar
sentral masih tetap dapat dilakukan melalui saluran yang lain.
Kerugian jaringan mata jala
o Efisiensi saluran rendah karena memerlukan banyak berkas
o Konsentrasi saluran agak rendah
o Jaringan mata jala yang satu dengan yang lain sulit dihubungkan
Kebutuhan saluran penghubung dalam jaringan mata
jala adalah berbanding lurus dengan kuadrat dari
penambahan jumlah sentral. Bila jumlah sentral sama
dengan S dan jumlah saluran yang dibutuhkan adalah N
maka dapat dirumuskan:
Bentuk jaringan mata jala pada hirarki jaringan di
Indonesia digunakan pada tingkat tersier, yaitu jaringan
yang menghubungkan sambungan langsung jarak jauh.
b. Topologi Star/bintang
Keuntungan jaringan bintang
Cocok untuk jaringan dengan volume trafik yang rendah
Trafik ke sentral lain (antar sentral) dari suatu sentral
dikonsentrasikan melalui sentral transit, sehingga sentral transit
biasanya mempunyai derajat yang lebih tinggi.
Jumlah berkas saluran S linear terhadap jumlah sentral N
Konsentrasi saluran besar
Efisiensi saluran tinggi
Kelemahan jaringan bintang
Bila sentral transit mengalami gangguan (break down) maka semua
sentral di bawahnya akan terisolir (tidak dapat saling berhubungan)
c.
Topologi Ring/cincin
Keuntungan jaringan cincin
Suatu jaringan cincin mudah sekali di konfigurasi dan diinstall.
Dalam jaringan secara normal sinyal disirkulasikan setiap waktu. Bila node tidak
menerima sinyal untuk waktu tertentu menunjukan adanya kesalahan
sederhana pada cincin tersebut.
Bila ada node yang mengalami kerusakan maka dengan mudah dapat diisolasi
sehingga tidak menggangu pada kinerja sistem secara keseluruhan.
Kelemahan jaringan cincin
Tetapi bila satu titik tidak berfungsi maka seluruh jaringan tidak akan berfungsi.
Untuk menghindari kelemahan tersebut biasanya menggunakan cincin ganda.
Kelemahan yang lainnya adalah trafiknya hanya bisa satu jalur, tidak cocok
digunakan dengan titik yang banyak.
d. Topologi Mesh & Star
Merupakan kombinasi dari topologi jaringan Mesh dan Star.
Kelemahan dan Kelebihan dapat anda definisikan sendiri.
e. Topologi Bus
Keuntungan jaringan bus
Mudah untuk diinstal
Menggunakan panjang kabel yang lebih pendek dibandingkan
topologi lainnya.
Kelemahannya jaringan bus
Topologi ini tidak flesibel karena penambahan satu titik
menyebabkan perubahan konfigurasi dan penambahan pajang
rata-rata kabel.
Pengisolasian kerusakan sangat sulit dilaksanakan karena akan
menganggu kinerja jaringan.
Bila bus mengalami kerusakan maka seluruh titik tidak berfungsi.
f. Topologi Tree/pohon
Jaringan pohon dapat diturukan dari topologi bintang
yang berirarki membentuk sebuah percabangan pohon.
Hanya beberapa node yang langsung berhubungan
dengan sentral pusat. Sentral pusat berisi repater yang
menerima sinyal informasi yang masuk dan
meregenerate ke sentral dibawahnya yang dituju.
Sentral pusat merupakan sentral yang aktif sementara
sentral dibawahnya adalah sentral yang pasif. Kelebihan
dan kelemahannya sama dengan topologi jaringan
bintang.
Permasalahan Telekomunikasi
Dalam system telekomunikasi terdapat beberapa permasalahan, yaitu :
1.
Jauhnya jarak antara pengirim dan penerima
Selama dalam perjalanan informasi tersebut akan melewati berbagai
media dengan karakteristik yang berbeda-beda. Sehingga
memungkinkan terjadinya delay yang tinggi dan packet loss yang
besar, yang kesemuanya akan menurunkan kualitas informasi yang
diterima.
2.
Perbedaan platform, media, dan aturan yang digunakan pada
masing-masing pengirim, penerima dan jaringan.
Perbedaan platform, media, dan aturan dalam system telekomunikasi
menyebabkan seringkali informasi tidak dikenali oleh penerima. Untuk
itu perlu dibuat sebuah standarisasi telekomunikasi.
3. Kualitas media transmisi yang digunakan
Kualitas media transmisi sangat menentukan kualitas dari
informasi yang diterima. Karena selama di dalam media
tersebut, dapat dipastikan informasi akan mengalami
redaman yang akan mengurangi kualitas informasi. Untuk itu
perlu disediakan media transmisi yang memiliki redaman
sekecil-kecilnya.
4. Keterbatasan jalur yang disediakan
Agar dapat berkomunikasi dengan baik, jalur yang disediakan
bukan hanya media fisik saja, tetapi juga jalur logic (kanal
frekuensi), mengingat kanal frekuensi ini mahal dan terbatas.
5. Banyaknya komunikasi yang dibangkitkan secara
bersamaan
Total informasi yang dikirimkan dari pembangkitan
sejumlah komunikasi bisa saja sangat banyak dan
melebihi dari kapasitas jalur yang ditetapkan. Untuk itu
diperlukan manajemen trafik dan pemilihan route yang
tepat sehingga aliran informasi dapat di kendalikan.