this PDF file Analisis spasial kejadian kusta di kabupaten Blora | Kurniawan | Berita Kedokteran Masyarakat 4 PB

Berita Kedokteran Masyarakat
(BKM Journal of Community Medicine and Public Health)

Volume 34 Nomor 1
Halaman 6-10

Analisis spasial kejadian kusta di kabupaten Blora
Spatial analysis of leprosy in Blora
Jati Kurniawan1, Sunardi Radiono2, Hari Kusnanto1

Abstract
Purpose: This research aimed to discover the existence of leprosy
Dikirim: 4 Juli 2017
Diterbitkan: 1 Januari 2018

agglomeration and factors causing leprosy. Methods: This research was an
epidemiological study conducted in Blora. Data were analyzed using
individual approach and spatial analysis. Results: There were clusters of
leprosy cases at coordinates 7.215035 S and 111.535428 E radius of 10.54
km. Variables related to leprosy incidence were economic status and the
distance of reservoir. The economic status obtained coefficient value 0.882169, error standard 0.372429, t-statistic -2.36869 and p-value 0.01881.

While the distance of reservoir obtained coefficient value 0.00344507,
standard error 0.000965419, t-statistic 3.56847 and p-value 0.00045.
Conclusion: There were clusters of leprosy patients. There was a significant
correlation between the variable of economic status and the distance of
reservoir with the leprosy incidence. Health offices and related sectors need
to provide informal skills training to leprosy patients for increasing family
income.
Keywords: spatial; leprosy; Blora

1

Departemen Biostatistik, Epidemiologi dan Kesehatan Populasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada
(Email: [email protected])
2 Departemen Dermatologi dan Venereologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada
6

Berita Kedokteran Masyarakat, Volume 34 No. 1 Tahun 2018

PENDAHULUAN


METODE

Penyakit kusta merupakan penyakit menular yang

Studi epidemiologi berbasis spasial dilakukan untuk

kompleks, bukan hanya dari segi medis tetapi meluas

menemukan faktor-faktor yang berhubungan dengan

hingga masalah sosial, ekonomi, budaya, keamanan

kejadian penyakit kusta di kabupaten Blora. Penelitian

dan ketahanan nasional. Penyakit kusta umumnya

berlangsung selama bulan Desember 2016 sampai

terjadi di negara yang berkembang akibat layanan


Januari 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah

kesehatan terbatas, pendidikan, sosial dan ekonomi

pasien kusta di kabupaten Blora. Sedangkan sampel

masyarakat. Sampai saat ini, penyakit kusta ditakuti

adalah total pasien baru kusta sejak tahun 2014-2015

masyarakat, keluarga dan petugas kesehatan karena

sebanyak 209 responden, kemudian ditentukan titik

informasi yang keliru (1).

koordinat berdasarkan tempat tinggal dengan bantuan

Angka penemuan kasus baru kusta di Indonesia


petugas puskesmas.

pada tahun 2014 sebanyak 16.131 kasus dengan new
case detection rate (NCDR) adalah 6,4 per 100.000

HASIL

penduduk, angka ini lebih rendah dari tahun 2013
yaitu 16.856 kasus dengan NCDR 6,79 per 100.000

Kasus kusta tahun 2014-2015 lebih banyak pada

penduduk. Kasus baru tahun 2014 terdiri dari tipe

laki-laki sebanyak 137 kasus (67%), kelompok umur 15-

multi basiler sebanyak 83,7% dan tipe pausi basiler

64 tahun sebanyak 163 kasus, responden tipe multi


sebanyak 16,3% (1).

basilier sebanyak 87,3% dan 70,9% laki-laki. Sedang

Prevalensi kasus kusta di kabupaten Blora pada
tahun 2010 sampai 2014 mencapai 1,1-1,15/10.000

responden tipe pausi basiler lebih banyak didominasi
jenis kelamin perempuan sebanyak 61,5%.

penduduk dan meningkat pada tahun 2013-2014.

Tabel 1 menunjukkan variabel yang berhubungan

Capaian melebihi target nasional sehingga kabupaten

dengan kejadian penyakit kusta dalam penelitian ini

Blora termasuk daerah high endemis penyakit kusta.


adalah status ekonomi dan jarak waduk. Status

Sehingga perlu upaya intensif untuk eliminasi kusta

ekonomi diperoleh nilai koefisien -0,882169, standard

hingga prevalensi

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18