ANALISIS PERAN PERAWAT TRIAGE TERHADAP W (2)
39
Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015
ANALISIS PERAN PERAWAT TRIAGE TERHADAP WAITING TIME DAN
LENGTH OF STAY PADA RUANG TRIAGE DI INSTALASI GAWAT DARURAT
RUMAH SAKIT dr SAIFUL ANWAR MALANG
¹
),2),3)
Vita Maryah Ardiyani ¹), M. Titin Andri W. ²), Rinik Eko K. ³)
Program Magister Keperawatan Gawat Darurat Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
ABSTRAK
Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan unit krusial yang berfungsi sebagai pintu
utama dalam penanganan kasus kegawatdaruratan. Pada Istalasi gawat darura total Lengh Of Stay
(LOS) dan Waiting time digunakan untuk melihat tingkat kepadatan dan kinerja klinis. Pada
kegiatan triage perawat bertanggung jawab untuk dapat mengambil keputusan. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis hubungan peran perawat triage dengan waiting time dan length of stay
pada ruang triage di instalasi gawat darurat rumah sakit dr Saiful Anwar Malang dengan
menggunakan pendekatan cross sectional. Subyek dalam penelitian ini adalah pasien pada ruang
triage dengan teknik quota sampling sebanyak 200 pasien dan perawatan ruang triage yang
menangani 200 pasien tersebut. Data dikumpulkan melalui lembar observasi yang telah di validasi
dengan uji kappa. Hasil penelitian menunjukkan analisis bivariat menggunakan uji Chi Square
dengan tingkat kepercayaan 0,05 didapatkan terdapat hubungan antara peran perawat dengan
waiting time ( p =0.000.), tidak terdapat hubungan antara peran perawat dengan length of stay (p =
0.263). Analisis multivariat menggunkan regresi logistik didapatkan kontribusi peran perawat
sebesar 10% pada waiting time dan 0.9 % pada length of stay. Bagi perawat diharapakan
meningkatkan skill terkait penanganan pasien triage, pemahaman kasus, penetapan kriteria
kegawatadaruratan secara tepat dan peran koloborasi dapat menjadi fokus dalam penangan
pasien pada ruang triage. Penelitian selanjutnya diharapkan mengkaji secara detail faktor-faktor
lain yang mengpengaruhi kinerja perawat dan penangan pasien pada ruang triage.
Kata kunci: peran perawat, waiting time, penetuan prioritas, length of stay, triage
Pada Instalasi gawat darurat total Length
PENDAHULUAN
Instalasi
Gawat
Darurat
(IGD)
Of Stay (LOS) dan Waiting time digunakan
merupakan unit krusial dari suatu rumah
untuk melihat tingkat kepadatan dan kinerja
sakit yang berfungsi sebagai pintu utama
klinis. Pengukuran Lengh Of Stay (LOS)
dalam penanganan kasus kegawatdaruratan.
setiap pasien diukur dari awal kedatangan
Kunjungan pasien ke Instalasi Gawat
pasien sampai dengan perpindahan pasien
Darurat (IGD) mencapai 4.402.205 (13,3%)
ke unit lain yang digunakan sebagai indikator
dari total seluruh kunjungan di RSU dengan
kunci penilaian efesiensi peningkatan kinerja
jumlah kunjungan 12% merupakan rujukan
operasional dan klinis (Niels, et al, 2012).
dari Rumah Sakit Umum yang berasal dari
1.033 Rumah Sakit Umum dari 1.319
Sistem
terstandart
triage
secara
di
Indonesia
nasional,
belum
meskipun
Departemen Kesehatan telah menetapkan
40
Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015
sistem
nasional
tetapi
pada ruang triage Waiting time rata-rata dari
pelaksanaannya belum teraplikasi secara
penanganan 10 pasien dewasa adalah 1-3
nasional. Secara konsep, perawat merupakan
menit dimana standart Waiting time adalah 0
petugas kesehatan yang mempunyai peran
menit dimana jika terdapat kepadatan pasien
dan tanggung jawab utama dalam melakukan
yang
triage di Instalasi Gawat Darurat (IGD)
berpengaruh pada peningkatan trobolisis,
(Andersson, Omberg & Svedlund, 2006).
peningkatan antibiotic, berpengaruh pada
triage
akan
mempengaruhi
waitingtime
akan
Pada kegiatan triage perawat bertanggung
status fungsional, kematian dan peningkatan
jawab untuk dapat mengambil keputusan
waktu rawat inap pada rumah sakit (Mason.
segera
Suzane, 2007). Penelitian ini bertujuan
(decision
pengkajian
making),
sosial,
untuk menganalisis hubungan peran perawat
dan
triage terhadap waiting Time dan length of stay
merencanakan tindakan berdasarkan tingkat
pada ruang triage di instalasi gawat darurat
urgency pasien (Sands, 2007).
rumah sakit dr Saiful Anwar Malang.
diagnosis,
resiko,
melakukan
pengkajian
menentukan
Hasil
observasi
prioritas
pada
laporan
manajemen rumah sakit dr Sailful Anwar
METODE
Malang pada bulan desember tahun 2013
menunjukkan
Penelitian ini menggunakan jenis
jumlah rata-rata pasien
penelitian kuantitatif observasional analitik
perhari adalah 83 pasien dan jumlah rata-rata
yang mempelajari determinant yaitu faktor-
pasien perminggu adalah 442 pasien. Sebagai
faktor yang berhubungan dengan kejadian
rumah sakit
dan
provinsi tipe A pendidikan
masalah
yang
berkaitan
dengan
rumah sakit dr Saiful Anwar Malang
kesehatan. Desain penelitian mengggunakan
merupakan rumah sakit rujukan utama dari
pendekatan
segala penjuru rumah sakit di Jawa timur.
(analytic cross sectional study)
studi
penampang
analitik
Pelaksanaan triage pada rumah sakit dr Saiful
Populasi dalam penelitian ini adalah
Anwar Malang sepenuhnya dilaksanakan
pasien dan perawat triage di Instalasi Gawat
oleh perawat yang berwenang penuh atas
Darurat Rumah Sakit dr Saiful Anwar
operasional kegiatan di ruang triage sampai
Malang. Subyek dalam penelitian ini adalah
dengan
prioritas
pasien pada ruang triage pada Unit gawat
kegawatdaruratan pasien dimana Lengh Of
Darurat Rumah Sakit dr. Saiful Anwar
Stay (LOS) dan Waiting time sebagai salah
Malang
satu indikator kunci penilaian efesiensi
sebanyak 200 pasien dan perawatan ruang
peningkatan kinerja operasional dan klinis.
triage yang menangani 200 pasien tersebut
penentuan
Berdasarkan observasi yang dilaksanakan
dengan
teknik
quota
sampling
41
Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015
Instrumen yang digunakan dalam
penelitian
ini
dengan
menggunakan
melalui lembar observasi yang telah di
validasi dengan uji kappa.
observasi yang disusun peneliti berdasarkan
tinjauan pustaka yang berpedoman pada
HASIL PENELITIAN
standar waitingtime,dan length of stay). Pada
Hasil penelitian pada subjek perawat
komponen peran perawat lembar observasi
didapatkan
data umum perawat meliputi
di susun berdasarkan teori proritas peran
jenis kelamin, umur dan riwayat pendidikan.
perawat yang dilaksanakan pada ruang triage
Tabel.1
Instalasi Gawat Darurat. Data dikumpulkan
perawat traige yang memenuhi kriteria
menunjukkan
data
umum
13
inklusi penelitian.
Tabel 1 Karakteristik umum subjek perawat triage IGD RSU dr. Saiful Anwar Malang.
Kategori
Total (%)
Jenis kelamin(%)
Usia 37±8.25
Pendidikan
terakhir
Masa kerja
Pria
Wanita
≥ 37 tahun
(α 0.05) sehingga H1 di
stay dengan standar didapatkan perbedaan
tolak yang artinya tidak terdapat hubungan
yang
antara peran perawat dengan length of stay
Berdasar
signifikan
tabel
pada
5
perawatan
yang
menjalankan peran dengan baik sebanyak
81% dan perawat yang menjalankan dengan
di IGD RSU dr. Saiful Anwar Malang.
44
Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015
Tabel 6 Hubungan peran perawat dengan waiting time, dan Length Of Stay. di IGD RSU dr. Saiful
Anwar Malang
Hubungan antar variabel
Peran perawat dengan waiting time
Nilai Walt-test
regresi logistik
51.714
Nilai r Square
Regresi Logistik
0.100
Peran perawat dengan length of stay
64.716
0.009
Berdasar tabel 6 dapat disimpulkan peran
Malang. Pelaksanaan peran perawat yang
perawat memiliki signifikasi pada tiga
berdasar prosedur rumah sakit juga sesuai
variabel terikat yaitu waitingtime, penentuan,
dengan peran
dan length of stay dengan kontribusi sebesar
melakukan
10% pada waiting time, dan 0.9 % pada length
organisasi untuk meningkatkan keselamatan
of stay.
pasien dan petugas di unit gawat darurat
Pelaksanaan Peran Perawat Pada Ruang
Triage di IGD RSU dr. Saiful Anwar
Malang.
Pada ruang triage peran perawan
pada penelitian ini di fokuskan pada 3 peran
utama yaitu care giver, leader, manager dan
komunikator. Data yang di dapatkan dari
observasi peran perawat perawat sebesar
94% perawat menjalankan perannya dengan
baik dan hanya sebesar 6% perawat yang
menjalankan peran dengan tidak baik. Secara
keseluruhan perawat yang menjalankan care
giver yaitu sebagai pemberi asuhan fisik,
psikososial, perkembangan, budaya dan
spiritual (Barbara et all, 2010 & Potter and
Perry, 2005). Peran perawat triage sebagai care
didasarkan
intervensi
dan
prosedur
(College Emergency Nursing Australia, 2007).
PEMBAHASAN
giver
perawat triage yaitu segera
pada
alur
prosedur
pemeriksaan wajib pada system pelayanan
ruang triage IGD RSU dr. Saiful Anwar
Peringkat kedua pelaksanaan peran
perawat berdasarkan hasil observasi pada
perawat triage IGD RSU dr. Saiful Anwar
Malang adalah peran komunikator. Dimana
perawat mengindentifikasi masalah klien
kemudian mengkomunikasikan hal ini secara
verbal atau tertulis kepada anggota lain
dalam tim kesehatan (Barbara et all, 2010 &
Potter and Perry, 2005). Peran perawat
sebagai komunikator merupakan prosedur
yang harus dilaksanakan oleh perawat ruang
triage IGD RSU dr. Saiful Anwar Malang
dimana komunikasi baik secara verbal
maupun nonverbal dilakukan oleh perawat
terutama pada saat serah terima pasien ke
ruang kritis setelah penentuan prioritas
kegawatdaruratan, sedangkan komunikasi
secara tertulis dilakukan perawat melalui
45
Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015
lembar dokumentasi baik pada ruang triage
ketersediaan perawat pada ruang triage.
maupun pada lembar triage pasien.
Waiting time dihitung pada setiap pasien yang
Peran perawat sebagai leader dan
mendapatkan tindakan medis dengan tingkat
manager dilaksanakan hanya pada sebagian
ketepatan waktu yang paling tepat untuk
kecil perawat. Minimnya pelaksanaan peran
setiap tindakan medis yang didapatkan
sebagai leader dan manager dipengaruhi
(Huffman, 1994). Ketidak sesuaian waiting
minimnya jumlah perawat di ruang triage
time dengan standart dijumpai terutama pada
sehingga sebagian merawat melaksanakan
kasus kasus prioritas 3 dimana ketika jumlah
peran mandiri dalam pelayanan pasien pada
pasien melebihi jumlah perawat maka
ruang triage. Pada pelaksanan peran perawat
pasien-pasien dengan kriteria kegawatan
sebagai leader dan manager dilakukan
yang paling ringan mendapatkan penundaan
perawat
pendelegasian
penanganan pada ruang triage. Penangan
tindakan, melakukan monitoring tindakan
pasien berdasarkan prioritas merupakan
delegasi
penerapan
triage
berupa
dan
mendokumentasikan
sistem
triage
dalam
rangka
monitoring. Sebuah penelitian pada tahun
pengurangan
2012 disebuah rumah sakit di Tanggerang
mendapatkan tindakan medis (Depkes RI,
menyimpulakan
2005).
dengan
adanya
peran
waktu
tunggu
untuk
perawat yang baik maka akan meningkatkan
penanganan pasien pada Instalasi Gawat
Perbandingan Length of Stay Dengan
Darurat ( Trisniati, Eni, 2012).
Standar di Ruang Triage IGD RSU dr.
Saiful Anwar Malang.
Perbandingan Waiting time Dengan
Berdasarkan observasi Lengt Of stay
Standar di Ruang Triage IGD RSU dr.
pasien pada ruang triage sebesar 81% tidak
Saiful Anwar Malang.
sesuai dengan standar yaitu maksimal 5
Hasil observasi waiting time pada 200
menit pada pasien dewasa dan maksimal 7
pasien triage didapatkan hasil sebesar 77.5%
menit untuk pasien anak-anak. Persentase
sesuai dengan standar ( 0 detik) sedangkan
ketidak sesuaian lenght of stay dengan standar
waitingtime pasien yang tidak sesuai standart(
pada ruang triage IGD RSU dr. Saiful Anwar
lebih dari 0 detik) sebesar 22.5%. Sesuai
Malang di pengaruhi oleh manajemen ruang
dengan ketetapan prosedur rumah sakit yang
triage dimana pasien tidak dapat dipindahkan
memberikan tindakan langsung pada pasien,
keruang kritis sebelum status dokumentasi
ketidak sesuaian waitingtime dengan standar
pasien jelas kecuali untuk kasus kasus kritis
dipengaruhi oleh jumlah pasien pada setiap
prioritas 1. Hasil observasi length of stay sesuai
shift
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
yang
dibandingakan
dengan
46
Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015
lenght of stay yaitu penempatan staf, petugas
hubungan antara beban kerja fisik dengan
kesahatan, waktu kedatangan pasien dan
waktu tanggap perawat (Widodo, Panggah
pelaksanaan manajemen rumah sakit (Yoon
Dan
et all, 2003). Strategi pemeriksaan pasien dan
disimpulkan
penanganan yang dipilih oleh perawat juga
Instalasi Gawat Darurat dipengaruhi oleh
sangat berpengaruh pada Lengt Of stay pada
beban kerja perawat secara fisik dimana
ruang triage.
penjabaran beban fisik secara umum dapat
Pratiwi,
Arum,
bahwa
2008).
waiting
time
Dapat
pada
dilihat pada kuantitas pasien yang ditangani.
Hubungan
Peran
Perawat
dengan
Waitingtime
sebagai
salah
satu
Waiting time di Ruang Triage IGD RSU
indikator penilaian efisiensi peningkatan
dr. Saiful Anwar Malang.
kinerja klinis (Mason. Suzane, 2007) dimana
Uji chi square dilakukan untuk
menjadi bagian dari proses triage
yang
mengetahui hubungan antara peran perawat
diterapkan pada ruang triage yang didalamnya
dengan waiting time dan didapatkan hasil p
terdapat sebuah pelaksanaan manajemen di
value sebesar 0.000 (α
all, 2003).
square
0.05) yang artinya tidak terdapat hubungan
waktu
pengkajian,
waktu
length of stay pada ruang triage
antara peran perawat dengan length of stay
dipengaruhi
pasien pada ruang triage IGD RSU dr. Saiful
dimana pada kasus kasus pasien prioritas 3
Anwar Malang. Peran perawat sebagai care
ditemukan length of stay melebihi standar yang
giver berpengaruh pada length of stay pasien
juga
pada ruang triage dimana mencapkup strategi
kesehatan pada ruang triage. Sejalan dengan
pemeriksaan dan penanganan yang dipilih
penelitian pada sebuah rumah sakit di jakarta
dalam penanganan barbagai kasus di ruang
utara yang meneliti faktor-faktor yang
triage (Yoon et all, 2003). Selain itu
mempengaruhi Length Of Stay pada rumah
berdasarkan pelaksanaan peran perawat
sakit tersebut menunjukkan hasil bahwa
sebagai leader, manager dan komunikator
pasien
yang
emergency berat, pasien pasien rujukan,
diobservasi
selama
penelitian
tingkat
dipengaruhi
lansia,
kegawatan
ketersediaan
pasien
dengan
pasien
tenaga
kasus
menunjukan bahwa ketika seorang perawat
training ECG untuk dokter dan
menjalankan 3 peran yang diobservasi
advance cardiac life support (ACLS) untuk
terutama melakukan peran manager dengan
perawat berhubungan dengan Length Of Stay
melibatkan perawat lain tidak berpengaruh
pada unit gawat darurat (Erwan Jus, 2008).
secara signifikan dalam penuruanan lenght of
Penelitian lain yang dilaksanakan pada
stay hal ini dikarenakan meskipun perawat
rumah sakit di Melbuern Australia pada
sudah melaksanakan peran dengan baik akan
tahun 2003 menunjukkan hasil yang serupa
tetapi lenght of stay pasien pada ruang triage
yaitu menyimpulkan bahwa Length Of Stay
IGD RSU dr. Saiful Anwar Malang banyak
pada Instalasi Gawat Darurat berhubungan
dipengaruhi oleh faktor-faktor kelengkapan
dengan jenis diagnosa pasien, status usia,
adminitratif
tidak
jenis kelamin dan waktu kedatangan pasien
dipindahkan pada ruang perawatan kritis
pada Instalasi Gawat Darurat dan stategi
dengan cepat jika persyaratan administratif
yang di gunakan untuk menurunkan Length
pasien belum terpenuhi dengan lengkap, Hal
Of Stay ( Termasuk Perbaikan Akses) secara
ini bertentangan dengan hasil penelitian yang
signifikan menurunkan biaya perawatan dan
dimana
pasien
training
48
Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015
morbiditas pasien ( Don Liew et all, 2003).
kepeda pasien (Mason, 2007). Dimana dari
Secara konseptual length of stay dipengaruhi
keseluruhan proses triage ditujukan untuk
oleh banyak faktor, salah satunya adalah
pengkajian pasien yang lebih awal dan
penenganan penderita sejak awal secara
singkat, penentuan dari penanganan pasien
tepat dan baik( Lynelle, 1995). length of stay
yang
memberikan gambaran tingakt efisiensi, juga
temuan, mengontrol alur pasien di unit
dapat
mutu
gawat darurat, menempatkan pasien pada
pelayanan yang apabila di terapkan pada
area perawatan yang sesuai, awal dari
diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang
tindakan diagnostik dan intervensi terapeutik
memerlukan pengamatan lebih lanjut.
yang terbatas, dapat mengontrol infeksi dan
memberikan
gambaran
mendesak,
mendokumentasikan
untuk pendidikan kesehatan bagi pasien (
dengan
Elliot, et al, 2007). Dapat disimpulakan
Waiting time, dan Length Of Stay di
bahwa peran perawat memiliki kontribusi
Ruang Triage IGD RSU dr. Saiful Anwar
pada ketiga variabel terikat yaitu waitingtime,
Malang.
penentuan prioritas kegawatdaruratan dan
Berdasarkan hasil uji regresi logistik untuk
length of stay dimana pada masing-masing
mengetahui kontribusi dan sigifikansi peran
variabel peran peran dipengaruhi berbagai
perawat terhadap waitingtime, dan length of stay
faktor yang terkait system, prosedur klinis
didapatkan hasil dari peran perawat memiliki
dan kompetensi personal.
Hubungan
Peran
Perawat
signifikasi pada tiga variabel terikat yaitu
waitingtime,
dan
length
of
stay
dengan
kontribusi sebesar 10% pada waiting time dan
KESIMPULAN
Peran perawat
tidak berpengaruh
0.9 % pada length of stay. Peran perawat juga
pada length of stay pasien pada ruang triage
berkontribusi pada waiting time dan Lenght of
sedangkan waiting time dipengaruhi oleh
stay. Dari kedua indikator pelayanan klinis ini
peran perawat. Peran perawat memiliki
peran perawat berperan memiliki signifikansi
signifikasi pada tiga variabel terikat yaitu
dalam penentuan waitingtime dan length of
waitingtime dan length of stay dengan kontribusi
stay sesuai dengan standar yang ada. Dimana
sebesar 10% pada waiting time dan 0.9 %
seorang perawat triage dituntut menjalankan
pada length of stay .
sistem pelayanan bersifat darurat sehingga
perawat dan tenaga medis lainnya harus
memiliki kemampuan, keterampilan, teknik
serta ilmu pengetahuan yang tinggi dalam
memberikan
pertolongan
kedaruratan
49
Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015
DAFTAR PUSTAKA
Andersson, A. K., Omberg, M & Svedlund,
M. (2006). Triage in the emergency
department – a qualitative study of the factors
which nurses consider when making decisions.
Journal Compilation, Vol. 11, No. 3, p.
136-145 .
Australian
College
for
Emergency
Medicine.(2005). Policy on the Australian
Triage
Scale.www.acem.org.au/P06_Aust_Tria
ge_Scale. di akses 25 April 2013.
Barbara, et al. (2010). Fundamental
Keperawatan Konsep, Proses dan
Praktek. Jakarta: EGC.
Broadbent, M., Jarman, H., & Berk, M.
(2004).Emergency department mental health
triage scales improve outcomes. Journal of
Evaluation in Clinical Practice, 10, 1,
57–62
College Emergency Nursing Australia.
(2007). Emergency Departement Model Of
Care. NSW Ministy Of Healt.
Crook J.A. (2001) . How do expert mental
health nurses make on-the-spot clinical
decisions? A review of the literature.Journal of
Psychiatrics and Mental Health Nursing 8,
1–6.
Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia.(2005).
Pelayanan
Kegawatdaruratan
Obstetri
Neonatal
Esensial Dasar. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Don liew, et al. (2003). Emergency Departmen
Length Of Stay Independency Predict Excees
Inpatient Length Of Stay. Medical Journal
vol 179
Elliot, D., Aitken, L., Chaboyer, W. (2007).
ACCN’s Critical Care Nursing. Australia:
Elsevier.
Fathoni, M., Sangchan, H., Praneed, S.
(2010). Triage Knowledge and Skills among
Emergency Nurses in East Java Province,
Indonesia. Conference Abstracts. p: 153.
www.sciencedirect.com
Gerdtz, M. F And Bucknall, T. K. (2001).
Triage nurses’ clinical decision making. An
observational
study
of
urgency
assessment.Journal of Advanced Nursing; 35:
550–561. August 2001.
Gilboy, Nikki., et al. (2005). Emergency Severity
Index
HandbookKeputusan
Mentri
Kesehatan Republik Indonesia.(2009).
Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Rumah
Sakit.
Jakarta:
Menteri
Kesehatan Republik Indonesia
Huffman. (1994). Waiting time and Length Of
Stay Concept. www. Gov.on.ca
Jayashree, M., & Singhi, S. (2011). Initial
Assessment and Triage in ER. Indian
Journal Of Pediatrics, 78(9), 1100-1108.
Jus, Erwan. (2008). Factor Influencing Length
Of Stay In The Emergency Department In a
Private Hospital In North Jakarta. Mediana
Vol 27 no.4.
Mackway, J. K., Marsden, J., & Windle, J.
(2006). Emergency triage. Manchester
triage group 2nd ed. Blackwell
publishing: USA.
Mason, Suzane. (2007). Optimizing Triage,
Waiting Time And Service Delivery In
Busy Emergency Depatmen. University
Of Sheffield.
Ministri Of Health.(2012). Emergency
Departmen Model Of Care. Emergency
Care Institute New South Wales.
Nieils, et al. (2012). Time Series Analysis
Of Emergency Department Length Of
Stay Per 8-Hour Shif. West Journal
Emergency Medicine. May 13 (2) : 163168.
50
Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015
Oman, Kathleen., et al. (2008). Panduan
Belajar
Keperawatan
Emergency.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Subash F, et al. ( 2003). Team Triage
Improve
Emergency
Departmen
Efficiency.
Emergency
Journal
2004:21:542-544.
Oman, Kathleen., et al. (2008). Panduan
Belajar
Keperawatan
Emergency.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Trisniati,
Eni.
(2012).
Hubungan
Pengetahuan Tentang Cidera Kepala
dan Peran Perawat Dalam Penanganan
Pasien Cidera Kepala Di IGD RS
QADR Tanggerang Tahun 2012.
Http/: Digilib. Esaunggul.ac.id.
Potter dan perry. (2005). Fundamental
keperawatan.Jakarta : EGC.
Sands, N. (2004). Mental health triage
nursing: An Australian perspective.
Journal of Psychiatric Mental Health
Nursing, 11, 150−155.
Sands, N. (2009).An Exploration of Clinical
Decision Making in Mental Health
Triage. Archives of Psychiatric Nursing,
Vol. 23, No. 4 (August): 298-308.
Semonin, Holleran. (2008). Caringfor the
Patient in the Emergency Department.
www.bookdev.com. Di akses 7 April
2013.
Widodo, Panggah dan Pratiwi, Arum.
(2008). Hubungan Beban Kerja Dengan
Waktu Tanggap Perawat Gawat Darurat
Menurut Persepsi Pasien di IGD RSU
Pandan Arang Boyolali. Bentang Ilmu
Keperawatan ISSN 1979-2697 Vol 1 no
3: 125-130.
Yoon P, Steiner, Reinhardt. (2013).
Analysis Of Factor Influecing Length
Of Stay In the Emergency Depatment.
http://www.cnbi.nml.
Zimmerman, P. G., & Herr, R. (2006).
Triage Nursing Secrets. USA: Mosby
Elsevier.
Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015
ANALISIS PERAN PERAWAT TRIAGE TERHADAP WAITING TIME DAN
LENGTH OF STAY PADA RUANG TRIAGE DI INSTALASI GAWAT DARURAT
RUMAH SAKIT dr SAIFUL ANWAR MALANG
¹
),2),3)
Vita Maryah Ardiyani ¹), M. Titin Andri W. ²), Rinik Eko K. ³)
Program Magister Keperawatan Gawat Darurat Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
ABSTRAK
Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan unit krusial yang berfungsi sebagai pintu
utama dalam penanganan kasus kegawatdaruratan. Pada Istalasi gawat darura total Lengh Of Stay
(LOS) dan Waiting time digunakan untuk melihat tingkat kepadatan dan kinerja klinis. Pada
kegiatan triage perawat bertanggung jawab untuk dapat mengambil keputusan. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis hubungan peran perawat triage dengan waiting time dan length of stay
pada ruang triage di instalasi gawat darurat rumah sakit dr Saiful Anwar Malang dengan
menggunakan pendekatan cross sectional. Subyek dalam penelitian ini adalah pasien pada ruang
triage dengan teknik quota sampling sebanyak 200 pasien dan perawatan ruang triage yang
menangani 200 pasien tersebut. Data dikumpulkan melalui lembar observasi yang telah di validasi
dengan uji kappa. Hasil penelitian menunjukkan analisis bivariat menggunakan uji Chi Square
dengan tingkat kepercayaan 0,05 didapatkan terdapat hubungan antara peran perawat dengan
waiting time ( p =0.000.), tidak terdapat hubungan antara peran perawat dengan length of stay (p =
0.263). Analisis multivariat menggunkan regresi logistik didapatkan kontribusi peran perawat
sebesar 10% pada waiting time dan 0.9 % pada length of stay. Bagi perawat diharapakan
meningkatkan skill terkait penanganan pasien triage, pemahaman kasus, penetapan kriteria
kegawatadaruratan secara tepat dan peran koloborasi dapat menjadi fokus dalam penangan
pasien pada ruang triage. Penelitian selanjutnya diharapkan mengkaji secara detail faktor-faktor
lain yang mengpengaruhi kinerja perawat dan penangan pasien pada ruang triage.
Kata kunci: peran perawat, waiting time, penetuan prioritas, length of stay, triage
Pada Instalasi gawat darurat total Length
PENDAHULUAN
Instalasi
Gawat
Darurat
(IGD)
Of Stay (LOS) dan Waiting time digunakan
merupakan unit krusial dari suatu rumah
untuk melihat tingkat kepadatan dan kinerja
sakit yang berfungsi sebagai pintu utama
klinis. Pengukuran Lengh Of Stay (LOS)
dalam penanganan kasus kegawatdaruratan.
setiap pasien diukur dari awal kedatangan
Kunjungan pasien ke Instalasi Gawat
pasien sampai dengan perpindahan pasien
Darurat (IGD) mencapai 4.402.205 (13,3%)
ke unit lain yang digunakan sebagai indikator
dari total seluruh kunjungan di RSU dengan
kunci penilaian efesiensi peningkatan kinerja
jumlah kunjungan 12% merupakan rujukan
operasional dan klinis (Niels, et al, 2012).
dari Rumah Sakit Umum yang berasal dari
1.033 Rumah Sakit Umum dari 1.319
Sistem
terstandart
triage
secara
di
Indonesia
nasional,
belum
meskipun
Departemen Kesehatan telah menetapkan
40
Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015
sistem
nasional
tetapi
pada ruang triage Waiting time rata-rata dari
pelaksanaannya belum teraplikasi secara
penanganan 10 pasien dewasa adalah 1-3
nasional. Secara konsep, perawat merupakan
menit dimana standart Waiting time adalah 0
petugas kesehatan yang mempunyai peran
menit dimana jika terdapat kepadatan pasien
dan tanggung jawab utama dalam melakukan
yang
triage di Instalasi Gawat Darurat (IGD)
berpengaruh pada peningkatan trobolisis,
(Andersson, Omberg & Svedlund, 2006).
peningkatan antibiotic, berpengaruh pada
triage
akan
mempengaruhi
waitingtime
akan
Pada kegiatan triage perawat bertanggung
status fungsional, kematian dan peningkatan
jawab untuk dapat mengambil keputusan
waktu rawat inap pada rumah sakit (Mason.
segera
Suzane, 2007). Penelitian ini bertujuan
(decision
pengkajian
making),
sosial,
untuk menganalisis hubungan peran perawat
dan
triage terhadap waiting Time dan length of stay
merencanakan tindakan berdasarkan tingkat
pada ruang triage di instalasi gawat darurat
urgency pasien (Sands, 2007).
rumah sakit dr Saiful Anwar Malang.
diagnosis,
resiko,
melakukan
pengkajian
menentukan
Hasil
observasi
prioritas
pada
laporan
manajemen rumah sakit dr Sailful Anwar
METODE
Malang pada bulan desember tahun 2013
menunjukkan
Penelitian ini menggunakan jenis
jumlah rata-rata pasien
penelitian kuantitatif observasional analitik
perhari adalah 83 pasien dan jumlah rata-rata
yang mempelajari determinant yaitu faktor-
pasien perminggu adalah 442 pasien. Sebagai
faktor yang berhubungan dengan kejadian
rumah sakit
dan
provinsi tipe A pendidikan
masalah
yang
berkaitan
dengan
rumah sakit dr Saiful Anwar Malang
kesehatan. Desain penelitian mengggunakan
merupakan rumah sakit rujukan utama dari
pendekatan
segala penjuru rumah sakit di Jawa timur.
(analytic cross sectional study)
studi
penampang
analitik
Pelaksanaan triage pada rumah sakit dr Saiful
Populasi dalam penelitian ini adalah
Anwar Malang sepenuhnya dilaksanakan
pasien dan perawat triage di Instalasi Gawat
oleh perawat yang berwenang penuh atas
Darurat Rumah Sakit dr Saiful Anwar
operasional kegiatan di ruang triage sampai
Malang. Subyek dalam penelitian ini adalah
dengan
prioritas
pasien pada ruang triage pada Unit gawat
kegawatdaruratan pasien dimana Lengh Of
Darurat Rumah Sakit dr. Saiful Anwar
Stay (LOS) dan Waiting time sebagai salah
Malang
satu indikator kunci penilaian efesiensi
sebanyak 200 pasien dan perawatan ruang
peningkatan kinerja operasional dan klinis.
triage yang menangani 200 pasien tersebut
penentuan
Berdasarkan observasi yang dilaksanakan
dengan
teknik
quota
sampling
41
Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015
Instrumen yang digunakan dalam
penelitian
ini
dengan
menggunakan
melalui lembar observasi yang telah di
validasi dengan uji kappa.
observasi yang disusun peneliti berdasarkan
tinjauan pustaka yang berpedoman pada
HASIL PENELITIAN
standar waitingtime,dan length of stay). Pada
Hasil penelitian pada subjek perawat
komponen peran perawat lembar observasi
didapatkan
data umum perawat meliputi
di susun berdasarkan teori proritas peran
jenis kelamin, umur dan riwayat pendidikan.
perawat yang dilaksanakan pada ruang triage
Tabel.1
Instalasi Gawat Darurat. Data dikumpulkan
perawat traige yang memenuhi kriteria
menunjukkan
data
umum
13
inklusi penelitian.
Tabel 1 Karakteristik umum subjek perawat triage IGD RSU dr. Saiful Anwar Malang.
Kategori
Total (%)
Jenis kelamin(%)
Usia 37±8.25
Pendidikan
terakhir
Masa kerja
Pria
Wanita
≥ 37 tahun
(α 0.05) sehingga H1 di
stay dengan standar didapatkan perbedaan
tolak yang artinya tidak terdapat hubungan
yang
antara peran perawat dengan length of stay
Berdasar
signifikan
tabel
pada
5
perawatan
yang
menjalankan peran dengan baik sebanyak
81% dan perawat yang menjalankan dengan
di IGD RSU dr. Saiful Anwar Malang.
44
Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015
Tabel 6 Hubungan peran perawat dengan waiting time, dan Length Of Stay. di IGD RSU dr. Saiful
Anwar Malang
Hubungan antar variabel
Peran perawat dengan waiting time
Nilai Walt-test
regresi logistik
51.714
Nilai r Square
Regresi Logistik
0.100
Peran perawat dengan length of stay
64.716
0.009
Berdasar tabel 6 dapat disimpulkan peran
Malang. Pelaksanaan peran perawat yang
perawat memiliki signifikasi pada tiga
berdasar prosedur rumah sakit juga sesuai
variabel terikat yaitu waitingtime, penentuan,
dengan peran
dan length of stay dengan kontribusi sebesar
melakukan
10% pada waiting time, dan 0.9 % pada length
organisasi untuk meningkatkan keselamatan
of stay.
pasien dan petugas di unit gawat darurat
Pelaksanaan Peran Perawat Pada Ruang
Triage di IGD RSU dr. Saiful Anwar
Malang.
Pada ruang triage peran perawan
pada penelitian ini di fokuskan pada 3 peran
utama yaitu care giver, leader, manager dan
komunikator. Data yang di dapatkan dari
observasi peran perawat perawat sebesar
94% perawat menjalankan perannya dengan
baik dan hanya sebesar 6% perawat yang
menjalankan peran dengan tidak baik. Secara
keseluruhan perawat yang menjalankan care
giver yaitu sebagai pemberi asuhan fisik,
psikososial, perkembangan, budaya dan
spiritual (Barbara et all, 2010 & Potter and
Perry, 2005). Peran perawat triage sebagai care
didasarkan
intervensi
dan
prosedur
(College Emergency Nursing Australia, 2007).
PEMBAHASAN
giver
perawat triage yaitu segera
pada
alur
prosedur
pemeriksaan wajib pada system pelayanan
ruang triage IGD RSU dr. Saiful Anwar
Peringkat kedua pelaksanaan peran
perawat berdasarkan hasil observasi pada
perawat triage IGD RSU dr. Saiful Anwar
Malang adalah peran komunikator. Dimana
perawat mengindentifikasi masalah klien
kemudian mengkomunikasikan hal ini secara
verbal atau tertulis kepada anggota lain
dalam tim kesehatan (Barbara et all, 2010 &
Potter and Perry, 2005). Peran perawat
sebagai komunikator merupakan prosedur
yang harus dilaksanakan oleh perawat ruang
triage IGD RSU dr. Saiful Anwar Malang
dimana komunikasi baik secara verbal
maupun nonverbal dilakukan oleh perawat
terutama pada saat serah terima pasien ke
ruang kritis setelah penentuan prioritas
kegawatdaruratan, sedangkan komunikasi
secara tertulis dilakukan perawat melalui
45
Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015
lembar dokumentasi baik pada ruang triage
ketersediaan perawat pada ruang triage.
maupun pada lembar triage pasien.
Waiting time dihitung pada setiap pasien yang
Peran perawat sebagai leader dan
mendapatkan tindakan medis dengan tingkat
manager dilaksanakan hanya pada sebagian
ketepatan waktu yang paling tepat untuk
kecil perawat. Minimnya pelaksanaan peran
setiap tindakan medis yang didapatkan
sebagai leader dan manager dipengaruhi
(Huffman, 1994). Ketidak sesuaian waiting
minimnya jumlah perawat di ruang triage
time dengan standart dijumpai terutama pada
sehingga sebagian merawat melaksanakan
kasus kasus prioritas 3 dimana ketika jumlah
peran mandiri dalam pelayanan pasien pada
pasien melebihi jumlah perawat maka
ruang triage. Pada pelaksanan peran perawat
pasien-pasien dengan kriteria kegawatan
sebagai leader dan manager dilakukan
yang paling ringan mendapatkan penundaan
perawat
pendelegasian
penanganan pada ruang triage. Penangan
tindakan, melakukan monitoring tindakan
pasien berdasarkan prioritas merupakan
delegasi
penerapan
triage
berupa
dan
mendokumentasikan
sistem
triage
dalam
rangka
monitoring. Sebuah penelitian pada tahun
pengurangan
2012 disebuah rumah sakit di Tanggerang
mendapatkan tindakan medis (Depkes RI,
menyimpulakan
2005).
dengan
adanya
peran
waktu
tunggu
untuk
perawat yang baik maka akan meningkatkan
penanganan pasien pada Instalasi Gawat
Perbandingan Length of Stay Dengan
Darurat ( Trisniati, Eni, 2012).
Standar di Ruang Triage IGD RSU dr.
Saiful Anwar Malang.
Perbandingan Waiting time Dengan
Berdasarkan observasi Lengt Of stay
Standar di Ruang Triage IGD RSU dr.
pasien pada ruang triage sebesar 81% tidak
Saiful Anwar Malang.
sesuai dengan standar yaitu maksimal 5
Hasil observasi waiting time pada 200
menit pada pasien dewasa dan maksimal 7
pasien triage didapatkan hasil sebesar 77.5%
menit untuk pasien anak-anak. Persentase
sesuai dengan standar ( 0 detik) sedangkan
ketidak sesuaian lenght of stay dengan standar
waitingtime pasien yang tidak sesuai standart(
pada ruang triage IGD RSU dr. Saiful Anwar
lebih dari 0 detik) sebesar 22.5%. Sesuai
Malang di pengaruhi oleh manajemen ruang
dengan ketetapan prosedur rumah sakit yang
triage dimana pasien tidak dapat dipindahkan
memberikan tindakan langsung pada pasien,
keruang kritis sebelum status dokumentasi
ketidak sesuaian waitingtime dengan standar
pasien jelas kecuali untuk kasus kasus kritis
dipengaruhi oleh jumlah pasien pada setiap
prioritas 1. Hasil observasi length of stay sesuai
shift
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
yang
dibandingakan
dengan
46
Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015
lenght of stay yaitu penempatan staf, petugas
hubungan antara beban kerja fisik dengan
kesahatan, waktu kedatangan pasien dan
waktu tanggap perawat (Widodo, Panggah
pelaksanaan manajemen rumah sakit (Yoon
Dan
et all, 2003). Strategi pemeriksaan pasien dan
disimpulkan
penanganan yang dipilih oleh perawat juga
Instalasi Gawat Darurat dipengaruhi oleh
sangat berpengaruh pada Lengt Of stay pada
beban kerja perawat secara fisik dimana
ruang triage.
penjabaran beban fisik secara umum dapat
Pratiwi,
Arum,
bahwa
2008).
waiting
time
Dapat
pada
dilihat pada kuantitas pasien yang ditangani.
Hubungan
Peran
Perawat
dengan
Waitingtime
sebagai
salah
satu
Waiting time di Ruang Triage IGD RSU
indikator penilaian efisiensi peningkatan
dr. Saiful Anwar Malang.
kinerja klinis (Mason. Suzane, 2007) dimana
Uji chi square dilakukan untuk
menjadi bagian dari proses triage
yang
mengetahui hubungan antara peran perawat
diterapkan pada ruang triage yang didalamnya
dengan waiting time dan didapatkan hasil p
terdapat sebuah pelaksanaan manajemen di
value sebesar 0.000 (α
all, 2003).
square
0.05) yang artinya tidak terdapat hubungan
waktu
pengkajian,
waktu
length of stay pada ruang triage
antara peran perawat dengan length of stay
dipengaruhi
pasien pada ruang triage IGD RSU dr. Saiful
dimana pada kasus kasus pasien prioritas 3
Anwar Malang. Peran perawat sebagai care
ditemukan length of stay melebihi standar yang
giver berpengaruh pada length of stay pasien
juga
pada ruang triage dimana mencapkup strategi
kesehatan pada ruang triage. Sejalan dengan
pemeriksaan dan penanganan yang dipilih
penelitian pada sebuah rumah sakit di jakarta
dalam penanganan barbagai kasus di ruang
utara yang meneliti faktor-faktor yang
triage (Yoon et all, 2003). Selain itu
mempengaruhi Length Of Stay pada rumah
berdasarkan pelaksanaan peran perawat
sakit tersebut menunjukkan hasil bahwa
sebagai leader, manager dan komunikator
pasien
yang
emergency berat, pasien pasien rujukan,
diobservasi
selama
penelitian
tingkat
dipengaruhi
lansia,
kegawatan
ketersediaan
pasien
dengan
pasien
tenaga
kasus
menunjukan bahwa ketika seorang perawat
training ECG untuk dokter dan
menjalankan 3 peran yang diobservasi
advance cardiac life support (ACLS) untuk
terutama melakukan peran manager dengan
perawat berhubungan dengan Length Of Stay
melibatkan perawat lain tidak berpengaruh
pada unit gawat darurat (Erwan Jus, 2008).
secara signifikan dalam penuruanan lenght of
Penelitian lain yang dilaksanakan pada
stay hal ini dikarenakan meskipun perawat
rumah sakit di Melbuern Australia pada
sudah melaksanakan peran dengan baik akan
tahun 2003 menunjukkan hasil yang serupa
tetapi lenght of stay pasien pada ruang triage
yaitu menyimpulkan bahwa Length Of Stay
IGD RSU dr. Saiful Anwar Malang banyak
pada Instalasi Gawat Darurat berhubungan
dipengaruhi oleh faktor-faktor kelengkapan
dengan jenis diagnosa pasien, status usia,
adminitratif
tidak
jenis kelamin dan waktu kedatangan pasien
dipindahkan pada ruang perawatan kritis
pada Instalasi Gawat Darurat dan stategi
dengan cepat jika persyaratan administratif
yang di gunakan untuk menurunkan Length
pasien belum terpenuhi dengan lengkap, Hal
Of Stay ( Termasuk Perbaikan Akses) secara
ini bertentangan dengan hasil penelitian yang
signifikan menurunkan biaya perawatan dan
dimana
pasien
training
48
Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015
morbiditas pasien ( Don Liew et all, 2003).
kepeda pasien (Mason, 2007). Dimana dari
Secara konseptual length of stay dipengaruhi
keseluruhan proses triage ditujukan untuk
oleh banyak faktor, salah satunya adalah
pengkajian pasien yang lebih awal dan
penenganan penderita sejak awal secara
singkat, penentuan dari penanganan pasien
tepat dan baik( Lynelle, 1995). length of stay
yang
memberikan gambaran tingakt efisiensi, juga
temuan, mengontrol alur pasien di unit
dapat
mutu
gawat darurat, menempatkan pasien pada
pelayanan yang apabila di terapkan pada
area perawatan yang sesuai, awal dari
diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang
tindakan diagnostik dan intervensi terapeutik
memerlukan pengamatan lebih lanjut.
yang terbatas, dapat mengontrol infeksi dan
memberikan
gambaran
mendesak,
mendokumentasikan
untuk pendidikan kesehatan bagi pasien (
dengan
Elliot, et al, 2007). Dapat disimpulakan
Waiting time, dan Length Of Stay di
bahwa peran perawat memiliki kontribusi
Ruang Triage IGD RSU dr. Saiful Anwar
pada ketiga variabel terikat yaitu waitingtime,
Malang.
penentuan prioritas kegawatdaruratan dan
Berdasarkan hasil uji regresi logistik untuk
length of stay dimana pada masing-masing
mengetahui kontribusi dan sigifikansi peran
variabel peran peran dipengaruhi berbagai
perawat terhadap waitingtime, dan length of stay
faktor yang terkait system, prosedur klinis
didapatkan hasil dari peran perawat memiliki
dan kompetensi personal.
Hubungan
Peran
Perawat
signifikasi pada tiga variabel terikat yaitu
waitingtime,
dan
length
of
stay
dengan
kontribusi sebesar 10% pada waiting time dan
KESIMPULAN
Peran perawat
tidak berpengaruh
0.9 % pada length of stay. Peran perawat juga
pada length of stay pasien pada ruang triage
berkontribusi pada waiting time dan Lenght of
sedangkan waiting time dipengaruhi oleh
stay. Dari kedua indikator pelayanan klinis ini
peran perawat. Peran perawat memiliki
peran perawat berperan memiliki signifikansi
signifikasi pada tiga variabel terikat yaitu
dalam penentuan waitingtime dan length of
waitingtime dan length of stay dengan kontribusi
stay sesuai dengan standar yang ada. Dimana
sebesar 10% pada waiting time dan 0.9 %
seorang perawat triage dituntut menjalankan
pada length of stay .
sistem pelayanan bersifat darurat sehingga
perawat dan tenaga medis lainnya harus
memiliki kemampuan, keterampilan, teknik
serta ilmu pengetahuan yang tinggi dalam
memberikan
pertolongan
kedaruratan
49
Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015
DAFTAR PUSTAKA
Andersson, A. K., Omberg, M & Svedlund,
M. (2006). Triage in the emergency
department – a qualitative study of the factors
which nurses consider when making decisions.
Journal Compilation, Vol. 11, No. 3, p.
136-145 .
Australian
College
for
Emergency
Medicine.(2005). Policy on the Australian
Triage
Scale.www.acem.org.au/P06_Aust_Tria
ge_Scale. di akses 25 April 2013.
Barbara, et al. (2010). Fundamental
Keperawatan Konsep, Proses dan
Praktek. Jakarta: EGC.
Broadbent, M., Jarman, H., & Berk, M.
(2004).Emergency department mental health
triage scales improve outcomes. Journal of
Evaluation in Clinical Practice, 10, 1,
57–62
College Emergency Nursing Australia.
(2007). Emergency Departement Model Of
Care. NSW Ministy Of Healt.
Crook J.A. (2001) . How do expert mental
health nurses make on-the-spot clinical
decisions? A review of the literature.Journal of
Psychiatrics and Mental Health Nursing 8,
1–6.
Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia.(2005).
Pelayanan
Kegawatdaruratan
Obstetri
Neonatal
Esensial Dasar. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Don liew, et al. (2003). Emergency Departmen
Length Of Stay Independency Predict Excees
Inpatient Length Of Stay. Medical Journal
vol 179
Elliot, D., Aitken, L., Chaboyer, W. (2007).
ACCN’s Critical Care Nursing. Australia:
Elsevier.
Fathoni, M., Sangchan, H., Praneed, S.
(2010). Triage Knowledge and Skills among
Emergency Nurses in East Java Province,
Indonesia. Conference Abstracts. p: 153.
www.sciencedirect.com
Gerdtz, M. F And Bucknall, T. K. (2001).
Triage nurses’ clinical decision making. An
observational
study
of
urgency
assessment.Journal of Advanced Nursing; 35:
550–561. August 2001.
Gilboy, Nikki., et al. (2005). Emergency Severity
Index
HandbookKeputusan
Mentri
Kesehatan Republik Indonesia.(2009).
Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Rumah
Sakit.
Jakarta:
Menteri
Kesehatan Republik Indonesia
Huffman. (1994). Waiting time and Length Of
Stay Concept. www. Gov.on.ca
Jayashree, M., & Singhi, S. (2011). Initial
Assessment and Triage in ER. Indian
Journal Of Pediatrics, 78(9), 1100-1108.
Jus, Erwan. (2008). Factor Influencing Length
Of Stay In The Emergency Department In a
Private Hospital In North Jakarta. Mediana
Vol 27 no.4.
Mackway, J. K., Marsden, J., & Windle, J.
(2006). Emergency triage. Manchester
triage group 2nd ed. Blackwell
publishing: USA.
Mason, Suzane. (2007). Optimizing Triage,
Waiting Time And Service Delivery In
Busy Emergency Depatmen. University
Of Sheffield.
Ministri Of Health.(2012). Emergency
Departmen Model Of Care. Emergency
Care Institute New South Wales.
Nieils, et al. (2012). Time Series Analysis
Of Emergency Department Length Of
Stay Per 8-Hour Shif. West Journal
Emergency Medicine. May 13 (2) : 163168.
50
Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015
Oman, Kathleen., et al. (2008). Panduan
Belajar
Keperawatan
Emergency.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Subash F, et al. ( 2003). Team Triage
Improve
Emergency
Departmen
Efficiency.
Emergency
Journal
2004:21:542-544.
Oman, Kathleen., et al. (2008). Panduan
Belajar
Keperawatan
Emergency.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Trisniati,
Eni.
(2012).
Hubungan
Pengetahuan Tentang Cidera Kepala
dan Peran Perawat Dalam Penanganan
Pasien Cidera Kepala Di IGD RS
QADR Tanggerang Tahun 2012.
Http/: Digilib. Esaunggul.ac.id.
Potter dan perry. (2005). Fundamental
keperawatan.Jakarta : EGC.
Sands, N. (2004). Mental health triage
nursing: An Australian perspective.
Journal of Psychiatric Mental Health
Nursing, 11, 150−155.
Sands, N. (2009).An Exploration of Clinical
Decision Making in Mental Health
Triage. Archives of Psychiatric Nursing,
Vol. 23, No. 4 (August): 298-308.
Semonin, Holleran. (2008). Caringfor the
Patient in the Emergency Department.
www.bookdev.com. Di akses 7 April
2013.
Widodo, Panggah dan Pratiwi, Arum.
(2008). Hubungan Beban Kerja Dengan
Waktu Tanggap Perawat Gawat Darurat
Menurut Persepsi Pasien di IGD RSU
Pandan Arang Boyolali. Bentang Ilmu
Keperawatan ISSN 1979-2697 Vol 1 no
3: 125-130.
Yoon P, Steiner, Reinhardt. (2013).
Analysis Of Factor Influecing Length
Of Stay In the Emergency Depatment.
http://www.cnbi.nml.
Zimmerman, P. G., & Herr, R. (2006).
Triage Nursing Secrets. USA: Mosby
Elsevier.