Keterampilan Dasar dalam Mengajar (1)

11

Selama Perkuliahan Berlangsung,
setiap alat telekomunikasi semisal HP wajib dimatikan
(amanat kode etik mahasiswa)

mata kuliah Profesi Keguruan :

Keterampilan dasar
dalam mengajar

Ali Rohmad – 2014 M
Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung

‫اعوذ بالله من الشيطان الرجيم‬
‫بسم الله الرحمن الرحيم‬

PEMBELAJARAN PADA PENDASMEN
Permendikbud 54-2013 SKL,

Penilaian
64-2013 SI, 67-2013 SD-MI,
68-2013 SMP-MTs, 69-2013
SMA-MA, 70-2013 SMK-MAK,
Permenag 912-2013 Madr

Keberhasilan

.

Kekurangan

KI - KD
Proses - Hasil

KI - KD
SILABUS
KI - KD

BP

PTK - CAR
Remedial

Pembelajaran
KTSP

Permendikbud 66-2013

Abilitas Guru
(KDM)
Permendikbud 65-2013

RPP
KI - KD
Tuj Pemb
Indikator
KKO

Dinamika :
Pisik & psikis siswa

Sumber belajar
Metode pembelajaran
Evaluasi pembelajaran

Yang harus dikuasai oleh guru dalam PBM –
teaching : 1. bidang ilmu yang diampu, 2.
cara mengajar (metode pengajaran, dan
keterampilan mengajar).
Teaching

What to Teach

Content

What to Teach

Teaching Method

Teaching skill


Didi Supriadie, et..al, Komunikaasi Pembelajaran, 1st ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2012, h. 152

Kecenderungan manusia untuk
berhubungan melahirkan komunikasi
dua arah melalui bahasa yang
mengandung tindakan dan
perbuatan. Karena ada aksi dan
reaksi, maka interaksi pun terjadi.
Karena itu, interaksi akan
berlangsung bila ada hubungan
timbal balik antara dua orang atau
lebih.
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, 1st ed, PT. Rineka Cipta,
Jakarta, 2000, h. 10.

Interaksi yang berlangsung di sekitar
kehidupan manusia dapat diubah
menjadi “interaksi yang bernilai
edukatif”, yakni interaksi yang
dengan sadar meletakkan tujuan

untuk mengubah tingkah laku dan
perbuatan seseorang. Interaksi yang
bernilai pendidikan ini dalam dunia
pendidikan disebut sebagai “interaksi
edukatif”.

Syaful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, 1st ed, PT. Rineka Cipta,
Jakarta, 2000, h. 11.

Guru dan murid. Keduanya berada dalam
interaksi edukatif dengan posisi, tugas,
dan tanggung jawab yang berbeda,
namun bersama-sama mencapai tujuan .
Guru bertanggung jawab untuk
mengantarkan anak didik ke arah
kedewasaan susila yang cakap dengan
memberikan sejumlah ilmu
pengetahuan dan membimbingnya.
Sedangkan anak didik berusaha untuk
mencapai tujuan itu dengan bantuan

dan pembinaan dari guru.

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, 1st ed, PT. Rineka Cipta,
Jakarta, 2000, h. 11.

Interaksi edukatif sebagai jembatan
yang menghidupkan persenyawaan
antara pengetahuan dan perbuatan,
yang mengantarkan kepada tingkah
laku sesuai dengan pengetahuan
yang diterima anak didik.

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, 1st ed, PT. Rineka Cipta,
Jakarta, 2000, h. 11.

Karakteristik interaksi edukatif :
1. mempunyai tujuan.
2. mempunyai prosedur yang
direncanakan.
3. ditandai dg penggarapan materi

khusus.
4. ditandai dg aktivitas anak didik.
5. membutuhkan disiplin.
6. mempunyai batas waktu.

Vide, Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, 1st ed, PT. Rineka Cipta,
Jakarta, 2000, h. 15-16.

Keterampilan Dasar Mengajar (Basic
Teaching Skill) merupakan
kemampuan yang kompleks yang
terdiri atas sejumlah jenis
keterampilan yang secara
terintegrasi, holistik, dan secara
simultan dilakukan manakala
guru/pendidik/ instruktur/widyaiswara
melaksanakan perbuatan mengajar
(tindak mengajar) dari awal hingga
akhir pembelajaran.


Didi Supriadie, et..al, Komunikaasi Pembelajaran, 1st ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2012, h. 153

Keterampilan Mengajar (teaching skills) :
1. bertanya (questioning skills).
2. memberi penguatan (reinforcement
skills).
3. mengadakan variasi (variation skills).
4. menjelaskan (explaning skills).
5. membuka-menutup pelajaran (set
induction and closure).
6. membimbing diskusi kelompok kecil.
7. mengelola kelas.
8. mengajar perorangan.
MEMBIMBING MUSYAWAROH ‫???م شاورة‬

e, Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, 22tth ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2008, h. 74-1

Keterampilan dasar mengajar :
1. memberi penguatan.
2. bertanya.

3. variasi.
4. menjelaskan.
5. membuka dan menutup pelajaran.
6. mengelola kelas.
7. membimbing diskusi kelompok.
8. mengajar kelompok kecil dan
perorangan. MUSYAWAROH ‫???م شاورة‬
MEMBIMBING

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, 1st ed, PT. Rineka Cipta,
Jakarta, 2000, h. 99-171.

Abilitas guru, keterampilan :
1.Bertanya (questioning skills).
2.Memberi penguatan (reinforcement
skills).
3.Menggunakan variasi (variation skills).
4.Menjelaskan.
5.Membuka dan menutup pelajaran.
6.Membimbing diskusi kelompok kecil.

7.Mengelola kelas.
8.Mengajar kelompok kecil dan
perorangan.

MEMBIMBING MUSYAWAROH ‫???م شاورة‬

Barnawi, Etika dan Profesi Kependidikan, 1st ed, Ar-Ruzz Media, Jogjakarta, 2012, h. 201-240.

Keterampilan dasar dalam mengajar :
1.Memberi penguatan (reinforcement).
2.Bertanya.
3.Variasi.
4.Menjelaskan.
5.Membuka dan menutup pelajaran.
6.Mengelola kelas.
7.Membimbing diskusi kelompok kecil.
8.Mengajar kelompok kecil dan
perorangan.
MEMBIMBING MUSYAWAROH ‫???م شاورة‬
Nasrul, Profesi dan Etika Keguruan, 2nd ed, Aswaja Pressindo, Yogyakarta, 2014, h. 65-76.


Jenis Keterampilan Dasar Mengajar :
1. Membuka dan menutup pelajaran.
2. Memberi penguatan.
3. Mengadakan variasi.
4. Menjelaskan.
5. Bertanya.
6. Memimpin diskusi kelompok kecil.
7. Mengelola Kelas.
8. Mengajar kelompok kecil &
perorangan.
MEMBIMBING MUSYAWAROH ‫???م شاورة‬

Didi Supriadie, et..al, Komunikaasi Pembelajaran, 1st ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2012, h. 154

Keterampilan guru :
1. membuka & menutup pelajaran.
2. menjelaskan.
3. bertanya.
4. memberi penguatan.
5. menggunakan media pembelajaran.
6. membimbing diskusi kelompok kecil.
7. mengelola kelas.
8. mengadakan variasi.
9. mengajar perorangan dan kelompok kecil.

MEMBIMBING MUSYAWAROH ‫???م شاورة‬
Cicih Sutarsih, Etika Profesi, 2nd ed, Dirjenpendis, Kemenag, Jakarta, 2012, h. 88.

Pola pikir dalam K-13 :
a. pola pembelajaran yang berpusat pada
guru menjadi pembelajaran berpusat pada
peserta didik. Peserta didik harus memiliki
pilihan-pilihan terhadap materi yang
dipelajari untuk memiliki kompetensi yang
sama;
b. pola pembelajaran satu arah (interaksi
guru-peserta didik) menjadi pembelajaran
interaktif (interaktif guru-peserta didikmasyarakat-lingkungan alam,
sumber/media lainnya);
c. ...
Permenag-912-2013-Kurikulum-PAI-BA-Madrasah

c. pola pembelajaran terisolasi menjadi
pembelajaran secara jejaring (peserta
didik dapat menimba ilmu dari siapa saja
dan dari mana saja yang dapat
dihubungi serta diperoleh melalui
internet);
d. pola pembelajaran pasif menjadi
pembelajaran aktif-mencari
(pembelajaran siswa aktif mencari
semakin diperkuat dengan model
pembelajaran pendekatan sains);
e. ...
Permenag-912-2013-Kurikulum-PAI-BA-Madrasah

e. pola belajar sendiri menjadi belajar

kelompok (berbasis tim);
f. pola pembelajaran alat tunggal
menjadi pembelajaran berbasis alat
multimedia;
g. pola pembelajaran berbasis massal
menjadi kebutuhan pelanggan
(users) dengan memperkuat
pengembangan potensi khusus
yang dimiliki setiap peserta didik;
h. ...
Permenag-912-2013-Kurikulum-PAI-BA-Madrasah

h. pola pembelajaran ilmu

pengetahuan tunggal
(monodiscipline) menjadi
pembelajaran ilmu pengetahuan
jamak (multidisciplines);
i. pola pembelajaran pasif menjadi
pembelajaran kritis.

Permenag-912-2013-Kurikulum-PAI-BA-Madrasah

Prinsip pembelajaran :
1.dari peserta didik diberi tahu menuju peserta
didik mencari tahu;
2.dari guru sebagai satu-satunya sumber
belajar menjadi belajar berbasis aneka
sumber belajar;
3.dari pendekatan tekstual menuju proses
sebagai penguatan penggunaan
pendekatan ilmiah;
4.dari pembelajaran berbasis konten
menuju pembelajaran berbasis kompetensi;
5.dari pembelajaran parsial menuju
pembelajaran terpadu;
6. ...
Permendikbud-65-2013-Standar-Proses-Pendasmen.

6.daripembelajaran yang menekankan jawaban
tunggal menuju pembelajaran dengan
jawaban yang kebenarannya multi dimensi;

7.daripembelajaran verbalisme menuju
keterampilan aplikatif;
8.Peningkatan dan keseimbangan antara
keterampilan fisikal (hard skills) dan
keterampilan mental (soft skills);
9.pembelajaran yang mengutamakan
pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik sebagai pembelajar
sepanjang hayat;
10....
Permendikbud-65-2013-Standar-Proses-Pendasmen.

10.pembelajaran yang menerapkan nilainilai dengan memberi keteladanan (ing
ngarso sung tulodo), membangun
kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas peserta
didik dalam proses pembelajaran (tut wuri
handayani);
11.pembelajaran yang berlangsung di
rumah, di sekolah, dan di masyarakat;
12....

Permendikbud-65-2013-Standar-Proses-Pendasmen.

12.pembelajaran yang menerapkan prinsip
bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja
adalah siswa, dan di mana saja adalah
kelas.
13.Pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas pembelajaran;
14.Pengakuan atas perbedaan individual
dan latar belakang budaya peserta didik.

Permendikbud-65-2013-Standar-Proses-Pendasmen.

..., sasaran pembelajaran mencakup
pengembangan ranah sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang dielaborasi untuk
setiap satuan pendidikan.
Sikap diperoleh melalui aktivitas “menerima,
menjalankan, menghargai, menghayati,
dan mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh
melalui aktivitas “mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi.
Keterampilan diperoleh melalui aktivitas
“mengamati, menanya, mencoba, menalar,
menyaji, dan mencipta”.
Permendikbud-65-2013-Standar-Proses-Pendasmen.

Pelaksanaan pembelajaran
1.Pendahuluan, guru :
a.menyiapkan peserta didik secara psikis
dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
b.memberi motivasi belajar siswa secara
kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi
materi ajar dalam kehidupan seharihari, dengan memberikan contoh dan
perbandingan lokal, nasional dan
internasional;
c. ...
Permendikbud-65-2013-Standar-Proses-Pendasmen.

c.mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari;
d.menjelaskan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan dicapai;
e.menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
2. ...

Permendikbud-65-2013-Standar-Proses-Pendasmen.

2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model
pembelajaran, metode pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta
didik dan mata pelajaran. Pemilihan
pendekatan tematik dan/atau tematik
terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri
dan penyingkapan (discovery) dan/atau
pembelajaran yang menghasilkan karya
berbasis pemecahan masalah (project
based learning) disesuaikan dengan
karakteristik kompetensi dan jenjang
pendidikan.
a.
Permendikbud-65-2013-Standar-Proses-Pendasmen.

a.Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka
salah satu alternatif yang dipilih adalah
proses afeksi mulai dari menerima,
menjalankan, menghargai,menghayati,
hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas
pembelajaran berorientasi pada tahapan
kompetensi yang mendorong siswa untuk
melakuan aktivitas tersebut.
b. ...

Permendikbud-65-2013-Standar-Proses-Pendasmen.

b. Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui,
memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi. Karakteritik aktivititas belajar dalam
domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan
kesamaan dengan aktivitas belajar dalam domain
keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan
saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat
disarankan untuk menerapkan belajar berbasis
penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry
learning). Untuk mendorong peserta didik
menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik
individual maupun kelompok, disarankan
menggunakan pendekatan pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah
(project based learning).
c. ...

Permendikbud-65-2013-Standar-Proses-Pendasmen.

c. Keterampilan
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan
mengamati, menanya, mencoba, menalar,
menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi
(topik dan subtopik) mata pelajaran yang
diturunkan dari keterampilan harus
mendorong siswa untuk melakukan proses
pengamatan hingga penciptaan. Untuk
mewujudkan keterampilan tersebut perlu
melakukan pembelajaran yang menerapkan
modus belajar berbasis penyingkapan/
penelitian (discovery/inquiry learning) dan
pembelajaran yang menghasilkan karya
berbasis pemecahan masalah (project based
learning).
Permendikbud-65-2013-Standar-Proses-Pendasmen.

3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa
baik secara individual maupun kelompok
melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan
hasil-hasil yang
diperoleh untuk selanjutnya
secara bersama menemukan manfaat langsung
maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran
yang telah berlangsung;
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran;
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk pemberian tugas, baik tugas individual
maupun kelompok;
d. menginformasikan rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
Permendikbud-65-2013-Standar-Proses-Pendasmen.

Syntax Presentation – Instructional Events
No Instructional
Events

Activity

1

Pra-instructional
(kegiatan awal)

1. Membangkitkan perhatian
(memotivasi)
2. Mengenai kemampuan awal pre-test
3. Melakukan apersepsi
4. Mengemukakan topik
5. Mengemukakan tujuan
6. Menjelaskan langkah kegiatan
pembelajaran

2

Instructional
(kegiatan inti)

Organisir lingkungan pembelajaran agar
murid melakukan kegiatan belajar
mencapai tujuan. Aktualisasikan
pembelajaran sesuai langkat kegiatan
dengan mengembangkan variasi pola
interaksi dan keterampilan mengajar.

3

Post-instructional 1. Melakukan validasi/merangkum
Didi Supriadie,
et..al, Komunikaasi Pembelajaran,
1st ed,simpulan
PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2012, h. 154
(kegiatan
2. Membuat

…, guru tidak usah malu-malu untuk
mendapatkan kritikan dari orang lain,
termasuk dari para peserta didik.

E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, 3rd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005, h. 89.

Ketrampilan Dasar Mengajar (KDM) – Abilitas
Guru
disetujui
supervisor

guru-murid

Kurikulum

RPP

PBM

K-13:KI-KD

Tuj-Pemb

KDM

4 kompetensi guru

Indikator
KKO
Interaksi Edukatif

Stimulus-Respon
hasil

Aksi-Reaksi

PROFESI

Guru profesional adalah guru yang dapat
menguasai “standar kompetensi guru” untuk
melaksanakan tugasnya dengan baik, benar,
ramah, tanpa marah.