Pemanfaatan Mikrokristal Selulosa Dari Pelepah Batang Pisang Klutuk (Musa balbisiana Colla) Sebagai Eksipien Dalam Tablet Ekstrak Kulit Batang Landoyung (Litsea cubeba (Lour.) Pers.)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2007). The United States Pharmacopoeia 30 – The National Formulary
25. United States Pharmacopoeia Convention, Inc. Electronik Verson.
Achor, M., Oyeniyi Y.J., dan Yahaya, A. (2014). Extraction and Characterization
of Microcrystalline Cellulose Obtained From The Back Of The Fruit Of
Lagerian siceraria (Water Gourd). Journal of Applied Pharmaceutical
Science. 4(01): 59.
Agoes, G. (2008). Pengembangan Sediaan Farmasi. Bandung: Penerbit ITB.
Halaman 197-198.
Anief. (1994). Farmasetika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Halaman
20-23.
Ansel, H.C. (1989). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi IV. Jakarta:
Penerbit Universitas Indonesia. Halaman 107, 387.
Balitbangkes. (2001). Inventaris Tanaman Obat Indonesia I. jilid 2. Jakarta.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Halaman33.
Banker, G.S., dan Anderson, N.R.(1994). Tablet., dalam Teori dan Praktek
Farmasi Industri, Edisi III. Jilid II. Editor: Lachman L., Herbert A.,
Lieberman, Josep L.K., Penerjemah Suyatni S. Jakarta: UI Press. Halaman
643-703.
Ben, E.S. (2008). Teknologi Tablet. Padang: Universitas Andalas Padang.

Halaman 22.
Bhimte, N.A., dan Tayade, P.T. (2007). Evaluation of Microcrystalline Cellulose
Prepared From Sisal Fibers as a Tablet Excipient: A Technical Note. AAPS
PharmSciTech.8(1): 1.
Carstensen, J.T. (1977). Pharmaceutics of Solids and Solids Dosage Forms. New
York: John Wiley and Sons. A Wiley Interscience Publication. Halaman
210-214.
Dalimartha, S. (2003). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid 3. Jakarta: Puspa
Swara. Halaman 97-99.
Danu, S., Nurhadi, A., Puspita, R., Sunarni, A. (2000). Pelapisan Permukaan
Pelepah Batang Pisang Batu (Musa brachycarpa) dengan Radiasi Sinar–
UV. Risalah Pertemuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Isotop dan Radiasi. Halaman 237.

41
Universitas Sumatera Utara

Depkes RI. (1986). Sediaan Galenik. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. Halaman 6-7.
Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen

Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 6-7, 33.
Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 1043, 1124.
Ditjen POM. (2000). Paramater Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 10-18.
Ditjen POM. (2010). Acuan Sediaan Herbal. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia. Halaman 18-19.
Ditjen POM. (2014). Farmakope Indonesia. Edisi V. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 47-57.
Ejikeme, M. P. (2007). Investigation of the Physiochemical of Microcrystalline
Cellulose from Agricultural Wastes I: Orange Mesocarp.Journal Science.
Gangurde, A., Patole, R.K., dan Sav, P.D. (2013). A Novel Directly Compressible
Co-Processed Excipient for Sustained Release Formulation. Journal of
Applied Pharmaceutical Science. 3(09): 89-97.
Gusrianto, P., Zulharmita, dan Harrizul R. (2011). Preparasi Dan Karakterisasi
Mikrokristalin Selulosa Dari Limbah Serbuk Kayu Penggergajian. Jurnal
Sains dan Teknologi Farmasi. ISSN : 1410-0177. Vol. 16, No.2, 180-188.
Handayani, P., Juanita., dan Karsono. (2012). Pengaruh Selulosa Mikrokristal
Kulit Buah Kapuk Terhadap Laju Disolusi Tablet Furosemida. Journal of
Pharmaceutics and Pharmacology. 1 (1): 55-62.

Hasairin, A. (1994). Etnobotani Rempah Dalam Makanan Adat Masyarakat Batak
Angkola dan Mandaling. Tesis. Program Pasca Sarjana, IPB. Bogor.
Herawan, T., Rivani, M., Sinaga, K., dan Sofwan, G.A (2013). Pembuatan
Mikrokristal Selulosa Tandan Kosong Kelapa Sawit sebagai Pengisi Tablet
Karoten Sawit. Prosiding Insentif Ristek Pusat Peneliti Kelapa Sawit.
Halaman 1-11.
Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia. Jakarta: Yayasan Sarana
Wanaja. Halaman 18.
Hutapea, J.R. (1994). Inventaris Tanaman Obat Indonesia III. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 69.
Indrawati, N.L., dan Razimin. (2013). Bawang Dayak Si Umbi Ajaib Penakluk
Aneka Penyakit. Jakarta: PT Agromedia Pustaka. Halaman 50.
Juita, Y. (2008). Formulasi Tablet Effervescent Tepung Gading Lidah Buaya
(Aloe chinensis Baker). Skripsi. Jakarta: Universitas Indonesia. Halaman
29.

42
Universitas Sumatera Utara

Kaleka, N. (2013). Pisang-pisang Komersial. Solo: Arcita. Halaman 8-10.

Kayang, H., B. Kharbuli, and D. Syeim. (2009). Litsea cubeba Pers. an untapped
economic plant species of Meghalaya. Natural Product Radiance. A
Bimontly Journal on Natural Product, 8(1): 1-2.
Kurniaty., Syamsuwida., Putri dan Aminah. (2000). Kilemo. Kementrian
Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.
Lachman L., Lieberman H.A., Kaning J.L., (1994). Teori dan Praktek Farmasi
Industri diterjemahkan oleh Suyatni S., edisi II. UI Press Jakarta.
Halaman 651
Leppanen, K., Andersson, S., Torkkeli, M., (2009). Structure of Cellulose and
Microcrystalline Cellulose from Various Wood Species, Cotton and Flax
Studied by X-Ray Scattering.Cellulose. 16: 999-1015.
Lukita, N. (2015). Pemanfaatan Selulosa Mikrokristal Sebagai Bahan Pengisi
Tablet Ekstrak Etanol Sabut Buah Pinang (Areca catechu L). Skripsi.
Medan: Universitas Sumatera Utara. Halaman 1
Mardisiwoyo, S., dan Radjakmangunsudarso. (1986). Cabe puyang warisan nenek
moyang. Jakarta: Karya Wreda. Halaman 636.
Mulyanti, N., Suprapto., Hendra, J. (2008). Teknologi Budidaya Pisang. Balai
Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Halaman 1.
Nosya, M.A. (2016). Pembuatan Mikrokristal Selulosa Dari Tandan Kosong
Kelapa Sawit. Skripsi. Bandar Lampung: Universitas Lampung. Halaman

20.
Ohwoavworhua, F.O., dan Adelakun, T.A. (2005). Phosporic Acid-Mediated
Depolymerization and Decrystallization of α-Cellulose Obtained from
Corn Cob: Preparation of Low Crystallinity Cellulose and Some
Physicochemical Properties. Tropical Journal of Pharmaceutical
Research. 4(2): 510.
Ohwoavworhua, F.O., T.A Adelakun dan A.O Okhamafe. (2009). Processing
Pharmaceutical Grade microcrystalline cellulose from groundnut husk:
extraction methods and characterization. InternationalJournal of Green
Pharmacy. Reseacrh. 4(2): 508
Parrot, E.L.(1971). Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceutics.
Minneapolis: Burgess Publishing Company. Halaman 82-83.
Perry, L.M. (1980). Medical Plants of East and Southeast Asia. London: The Mit
Press.
Philips, G.O. (2000) Handbook of Hydrocolloid. Edisi I. Woodhead Publishing
Limited. Halaman332.

43
Universitas Sumatera Utara


Rahmawati, D. (2004). Mempelajari Aktifitas Antioksidan dan Antimikrobia
Ekstrak Antarasa (Litsea cubeba) dan Aplikasinya sebagai Pengawet
Alami pada Bahan Makanan.Skripsi. Fak. Teknologi Pertanian, IPB,
Bogor.
Rowe, R., Paul, S., dan Marian, Q. (2009). Handbook of Phafmaceutical
Excipients. Edisi VI. Great Britain: Pharmaceutical Press. Halaman: 134135.
Shanmugam, N., R.D. Nagarkar., dan Manisha K. (2014). Microcrystalline
Cellulose Powder From Banana Pseudostem Fibres Using Bio-Chemical
Route. Indian Journal of NaturalProducts and Resources. 6(1): 42-50.
Siregar, C.J.P., dan Wikarsa, S. (2010). Teknologi Farmasi Sediaan Tablet.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Halaman 154.
Sjostrom, E., (1995). Kimia Kayu, Dasar-Dasar dan Penggunaan. Edisi II.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Halaman 68, 69 dan 73.
Stevens, M. (2001). Kimia Polimer. Penerjemah: Iis Sopyan. Jakarta: Pradnya
Paramita. Halaman 35, 177.
Sulaiman, T.N.S. (2007). Teknologi Formulasi Sediaan Tablet. Yogyakarta: UGM
Press. Halaman 57.
Sumarjono, H. (2000). Prospek Berkebun Buah. Jakarta: Penebar Swadaya.
Halaman 27-30.
Syamsuni, H.A. (2006). Ilmu Resep. Jakarta: EGC. Halaman 172-175.

Voight, R. (1994). Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Penerjemah: Soendani
Noerono. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Hal. 221.
Yanuar. A., Rosmalasari, E., Anwar, E. (2003). Preparasi dan Karakteristik
Selulosa Mikrokristali dari nata de coco untuk Bahan Pembantu
Pembuatan Tablet. Journal Sciense and Technology Policy, IV. Halaman
71-78.
Zulharmita, Siska N.D., dan Mahyuddin. (2012). Pembuatan Mikrokristalin
Selulosa dari Ampas Tebu (Saccharum Officinarum L.) Jurnal Sains dan
Teknologi Farmasi. ISSN: 1410-0177. Vol. 17, No.2, 2012, 158-163.

44
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Kulit Pisang Raja (Musa textilia )Menjadi Selai Sebagai Isian Roti Serta Daya Terima dan Kandungan Zat Gizinya

14 146 98

Pemanfaatan Mikrokristal Selulosa Dari Pelepah Batang Pisang Klutuk (Musa balbisiana Colla) Sebagai Eksipien Dalam Tablet Ekstrak Kulit Batang Landoyung (Litsea cubeba (Lour.) Pers.)

4 38 83

Karakterisasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Batang Landoyung (Litsea cubeba (Lour.) Pers.) Dengan Metode DPPH Serta Analisis Kandungan Kimianya

9 69 96

Karakterisasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Batang Landoyung (Litsea cubeba (Lour.) Pers.) Dengan Metode DPPH Serta Analisis Kandungan Kimianya

0 0 16

Karakterisasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Batang Landoyung (Litsea cubeba (Lour.) Pers.) Dengan Metode DPPH Serta Analisis Kandungan Kimianya

0 0 2

Pemanfaatan Mikrokristal Selulosa Dari Pelepah Batang Pisang Klutuk (Musa balbisiana Colla) Sebagai Eksipien Dalam Tablet Ekstrak Kulit Batang Landoyung (Litsea cubeba (Lour.) Pers.)

0 0 14

Pemanfaatan Mikrokristal Selulosa Dari Pelepah Batang Pisang Klutuk (Musa balbisiana Colla) Sebagai Eksipien Dalam Tablet Ekstrak Kulit Batang Landoyung (Litsea cubeba (Lour.) Pers.)

1 1 2

Pemanfaatan Mikrokristal Selulosa Dari Pelepah Batang Pisang Klutuk (Musa balbisiana Colla) Sebagai Eksipien Dalam Tablet Ekstrak Kulit Batang Landoyung (Litsea cubeba (Lour.) Pers.)

0 0 4

Pemanfaatan Mikrokristal Selulosa Dari Pelepah Batang Pisang Klutuk (Musa balbisiana Colla) Sebagai Eksipien Dalam Tablet Ekstrak Kulit Batang Landoyung (Litsea cubeba (Lour.) Pers.)

0 0 13

Pemanfaatan Mikrokristal Selulosa Dari Pelepah Batang Pisang Klutuk (Musa balbisiana Colla) Sebagai Eksipien Dalam Tablet Ekstrak Kulit Batang Landoyung (Litsea cubeba (Lour.) Pers.)

0 0 23