Hubungan pengan karies dan karies yang tidak dirawat dengan kualitas hidup pada remaja usia 12-18 tahun di Kecamatan Medan Sunggal
Fakultas Kedokteran Gigi
Departemen Ilmu Kedoketeran Gigi Pencegahan/
Kesehatan Gigi Masyarakat
Tahun 2014
Khairun Nisa
Hubungan pengalaman karies dan karies yang tidak dirawat dengan kualitas
hidup pada remaja usia 12-18 tahun di Kecamatan Medan Sunggal.
x + 37 halaman
Karies gigi yang tidak dirawat dapat mengakibatkan PUFA yaitu pulpitis,
ulserasi, fistula dan abses. Karies dan PUFA dapat berdampak terhadap kualitas
hidup remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan skor DMF-T dan
PUFA dengan kualitas hidup remaja usia 12-18 tahun di Kec. Medan Sunggal. Jenis
penelitian adalah cross sectional. Populasi pada penelitian berjumlah 1.777 orang,
sampel dipilih menggunakan simple random sampling, dengan jumlah sampel adalah
160 orang. Pengumpulan data pengalaman karies dilakukan dengan pemeriksaan
klinis pada rongga mulut menggunakan indeks DMF-T dan karies yang tidak dirawat
menggunakan indeks PUFA. Untuk menilai tingkat kualitas hidup remaja
menggunakan Oral Health Impact Profile (OHIP). Hasil penelitian menunjukkan
rata-rata skor DMF-T remaja siswa SMPN 9 dan SMAN 15 Kec. Medan Sunggal
adalah 2,08±1,66. Rata-rata decayed 1,44±1,25, missing 0,49±0,82, dan filling
0,15±0,37. Rata-rata skor PUFA adalah 0,78±0,99, rata-rata pulpitis 0,56±0,76,
ulserasi 0,06±0,24, fistula 0,06±0,24 dan abses 0,10±0,29. Persentase responden yang
memiliki kualitas hidup baik adalah 93,75%, sedang 6,25% dan buruk 0%. Hasil uji
statistik ada hubungan yang signifikan antara skor DMF-T dan skor PUFA dengan
tingkat kualitas hidup (p
Departemen Ilmu Kedoketeran Gigi Pencegahan/
Kesehatan Gigi Masyarakat
Tahun 2014
Khairun Nisa
Hubungan pengalaman karies dan karies yang tidak dirawat dengan kualitas
hidup pada remaja usia 12-18 tahun di Kecamatan Medan Sunggal.
x + 37 halaman
Karies gigi yang tidak dirawat dapat mengakibatkan PUFA yaitu pulpitis,
ulserasi, fistula dan abses. Karies dan PUFA dapat berdampak terhadap kualitas
hidup remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan skor DMF-T dan
PUFA dengan kualitas hidup remaja usia 12-18 tahun di Kec. Medan Sunggal. Jenis
penelitian adalah cross sectional. Populasi pada penelitian berjumlah 1.777 orang,
sampel dipilih menggunakan simple random sampling, dengan jumlah sampel adalah
160 orang. Pengumpulan data pengalaman karies dilakukan dengan pemeriksaan
klinis pada rongga mulut menggunakan indeks DMF-T dan karies yang tidak dirawat
menggunakan indeks PUFA. Untuk menilai tingkat kualitas hidup remaja
menggunakan Oral Health Impact Profile (OHIP). Hasil penelitian menunjukkan
rata-rata skor DMF-T remaja siswa SMPN 9 dan SMAN 15 Kec. Medan Sunggal
adalah 2,08±1,66. Rata-rata decayed 1,44±1,25, missing 0,49±0,82, dan filling
0,15±0,37. Rata-rata skor PUFA adalah 0,78±0,99, rata-rata pulpitis 0,56±0,76,
ulserasi 0,06±0,24, fistula 0,06±0,24 dan abses 0,10±0,29. Persentase responden yang
memiliki kualitas hidup baik adalah 93,75%, sedang 6,25% dan buruk 0%. Hasil uji
statistik ada hubungan yang signifikan antara skor DMF-T dan skor PUFA dengan
tingkat kualitas hidup (p