Eksplorasi Tumbuhan Beracun di Hutan Lindung di Desa Lumban Julu Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Tobasa

39

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. “Pengendalian Hama dan Penyakit dengan Pestisida Organik”.
www.lestarimandiri.org [Diakses pada bulan Maret 2015].
Hamid, A. Y. Nuryani. 1992. Kumpulan Abstrak Seminar dan Lokakarya
Nasional Etnobotani, Bogor. P. 1. Dalam S. Riyadi, A. Kuncoro, dan
A.D.P. Utami. Tumbuhan Beracun. Balittas. Malang.
Hanenson, I. B. 1980. Clinical Toxicology. Toronto : JB Lippincot Company.
Harbone, J.B. 1987. Metode Fitokimia. Terjemahan dari Phytochemical Methods
oleh Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro. Penerbit ITB. Bandung.
Hal 47-245.
Indriyanto.2006.Ekologi Hutan.Penerbit PT Bumi Aksara. Jakarta.
Kardinan, A. 2004. Pestisida Nabati. Ramuan dan Aplikasi. Cetakan V. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Penuntun Praktikum Kimia Bahan Alam. 2010. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Prakash, A. dan J. Rao. 1997. Tetranortriterpenoids from Azadirachta indica.
Phytochemistry Volume 46, No. 3, pp. 555-558. Great Britain : Elsevier
Science Ltd.
Riza, V. dan Tahjadi. 2001. Alternatif Pengendalian Hama. Jakarta : PAN

Indonesia.
Samsudin. 2008. “Pengendalian Hama dengan Insektisida Botani”. Lembaga
Pertanian Sehat. www.pertaniansehat.or.id. [Diakses pada bulan Mei
2015].
Sentra Informasi Keracunan Nasional BPOM. 2012.“Racun Alami pada Tanaman
pangan”.www.pom.go.id/public/siker/desc/produk/racunalamitanam
an.pdf.
Soehardjan, M. 1993. “Penggunaan, Permasalahan serta Prospek Nabati dalam
PHT”. Prosiding Seminar Hasil Penelitian dalam Rangka Pemanfaatan
Pestisida Nabati, Bogor 1-2 Desember 1993. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Jakarta : Balai Penelitian dan Pengembangan
Pertanian. Jakarta : Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat.
Soetarahardja, S. 1997. Inventarisasi Hutan. Bogor : IPB Press.
Widodo, W. 2005. Tanaman Beracun dalam Kehidupan Ternak. Malang : UMM
Press.

Universitas Sumatera Utara