Pengaruh Pengendalian Intern, Penerapan Good Corporate Governance, Budaya Organisasi, dan Audit Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perhatian terhadap bagaimana menciptakan kinerja manajerial perusahaan
yang unggul telah menjadi isu yang menarik bagi para peneliti dan praktisi dari
tahun ke tahun.Pengukuran kinerja manajerial merupakan salah satu faktor yang
sangat penting bagi perusahaan.Manajer harus mampu menterjemahkan visi
strategi menjadi langkah-langkah konkret agar dapat terlaksana (Rustiana,
2004).Perusahaan yang baik minimal memiliki kinerja yang baik pula dan juga
dapat memberikan solusi pemecahan masalah yang mungkin dihadapi
kedepannya.
Manajemen kinerja yang baik menuju organisasi berkinerja tinggi harus
memiliki suatu indikator kinerja kunci (key performance indicator) yang
terstruktur secara kualitatif, serta jelas batas waktu untuk mencapainya.Semua
ukuran kinerja biasanya dituangkan dalam bentuk kesepakatan antara atasan dan
bawahan yang sering disebut sebagai kontrak kerja (performance contract).
Adanya suatu proses siklus manajemen kinerja yang baik dan dipatuhi untuk
dikerjakan bersama yang meliputi perancanaan kinerja, pelaksanaan dan evaluasi
kinerja yang berdampak pada pencapaian tujuan perusahaan, hal ini akan
menunjukan adanya keefektifan dari kinerja itu sendiri (Astuti, 2010).
Kinerja manajerial sangat dibutuhkan dalam organisasi karena diharapkan

mampu membawa keberhasilan bagi perusahaan. Menurut Nur dan Bambang

11
Universitas Sumatera Utara

(2009,115), kinerja manajerial adalah kinerja para individu anggota organisasi
dalam kegiatan-kegiatan manajerial. Kinerja manajerial meliputi: perencanaan,
investigasi, pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan staf, pengaturan, negosiasi,
dan perwakilan. Dengan kinerja manajerial atau kemampuan mengelola kegiatan
dalam suatu organisasi yang maksimal, kelangsungan hidup suatu organisasi akan
dapat dipertahankan.
Kemampuan manajerial lahir dari proses yang panjang dan terjadi secara
perlahan-lahan melalui proses pengamatan dan belajar. Bukti dari kemampuan
manajerial adalah sejauhmana mereka mampu berkinerja secara optimal. Menurut
Nasution (2005), yang dimaksud dengan kinerja manajerial adalah kinerja para
individu anggota organisasi dalam kegiatan-kegiatan manajerial antara lain:
perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, supervisi, pengaturan staf,
negosiasi, dan representasi. Seseorang yang memegang posisi manajerial
diharapkan mampu menghasilkan suatu kinerja manajerial.Berbeda dengan
kinerja karyawan umumnya yang bersifat konkrit, kinerja manajerial bersifat

abstrak dan kompleks (Aida 2004).
Aida (2004) menyatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat
dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai
dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka mencapai
tujuan organisasi. Kinerja adalah keberhasilan personel, tim, atau unit organisasi
dalam mewujudkan sasaran strategik yang telah ditetapkan sebelumnya dengan
perilaku yang diharapkan.

12
Universitas Sumatera Utara

Kinerja suatu organisasi tergantung pada kerja pegawainya, namun atasan
dapat berperan dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan suatu
organisasi.Dalam hal ini, atasan harus mempunyai peran yang penting dalam
usahanya untuk memotivasi dan mengelola pegawainya.Kondisi inilah yang pada
akhirnya menuntut para pelaku bisnis termasuk para manajer untuk meningkatkan
kinerjanya meliputi kemampuan dalam hal perencanaan, perkoordinasian, serta
pengendalian berbagai aktivitas dan sumber daya yang dimiliki.
Manajer sebagai seseorang yang memiliki tanggung jawab besar dalam
pengelolaan perusahaan harus sadar akan peran yang dimilikinya. Manajer harus

dapat menjalankan tugasnya untuk menciptakan nilai bagi konsumen serta
meningkatkan shareholder value bagi organisasi perusahaan. Seorang manajer
dituntut untuk menghasilkan kinerja yang baik melalui tiga kegiatan utama berikut
ini: (1) mendesain produk dan jasa yang mampu menghasilkan value bagi
konsumen, (2) memproduksi produk dan jasa secara cost effective, dan (3)
memasarkan produk dan jasa secara efektif kepada konsumen.
Organisasi yang berhasil dalam mencapai tujuan serta mampu memenuhi
tanggug jawab sosialnya akan sangat tergantung pada para manajernya
(pimpinan). Bila pimpinan mampu melaksanakan dengan baik, sangat mungkin
organisasi tersebut akan mencapai sasarannya. Suatu organisasi membutuhkan
pemimpin yang efektif, yang mempunyai kemampuan mempengaruhi perilaku
anggotanya. Jadi, seorang pemimpin atau kepala suatu organisasi akan diakui
sebagai seorang pemimpin apabila ia dapat mempunyai pengaruh dan mampu
mengarahkan bawahannya kearah pencapaian tujuan organisasi. Kualitas dari

13
Universitas Sumatera Utara

pemimpin seringkali dianggap sebagai faktor terpenting dari keberhasilan atau
kegagalan organisasi demikian juga keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi

baik yang berorientasi bisnis maupun publik, biasanya dipersepsikan sebagai
keberhasilan atau kegagalan pemimpin. Begitu pentingnya peran pemimpin
sehingga isu mengenai pemimpin menjadi faktor yang menarik perhatian para
peneliti bidang perilaku keorganisasian, hal ini akan membawa konsistensi bahwa
setiap pemimpin berkewajiban memberikan perhatian yang sungguh-sungguh
untuk

membina,

menggerakkan,

mengarahkan

semua potensi

karyawan

dilingkungannya agar terwujud volume dan beban kerja yang terarah pada tujuan.
Pimpinan perlu melakukan pembinaan yang sungguh-sungguh terhadap karyawan
agar dapat meningkatkan kinerja dan menimbulkan kepuasan kerja yang tinggi.

Ketika pemimpin menunjukkan kepemimpinan yang baik, para karyawan akan
berkesempatan untuk mempelajari perilaku yang tepat untuk berhadapan dengan
pekerjaan mereka.
Pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance (GCG) sangat
diperlukan untuk menciptakan suatu sikap kepercayaan di kalangan masyarakat
sebagai syarat mutlak bagi dunia usaha untuk dapat berkembang lebih baik lagi
dan sehat kedepannya.Corporate Governance merupakan tata kelola perusahaan
yang menjelaskan relasi antara berbagai partisipan dalam perusahaan yang
berperan dalam penentuan arah kinerja dari perusahaan itu sendiri.Dengan
berkembangnya sistem ketenagakerjaan di Indonesia, perkembangan dunia usaha
dan tingkat keberhasilan suatu organisasi bergantung pada tingkat produktivitas
sumber daya manusia dalam mencapai tujuan yang telah dicanangkan.Sumber

14
Universitas Sumatera Utara

daya manusia merupakan faktor yang tidak bisa dilepaskan karena merupakan
modal utama dan pertama yang harus diperhatikan. Meskipun ketersediaan faktor
yang lain seperti kualitas teknologi dan ekonomi yang memadai, bila tidak
didukung oleh sumber daya manusia maka tidak akan membuahkan hasil yang

maksimal.
World

Bank

mendefinisikan

tata

kelola

perusahaan

(corporate

governance) sebagai hukum, peraturan, dan kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi
yang dapat mendorong kinerja perusahaan secara efisien. Komite Nasional
kebijakan corporate governance telah menerbitkan pedoman pelaksanaan Good
Corporate Governance (tata kelola perusahaan yang baik) untuk para pelaku
usaha di Indonesia dan mendefinisikan corporate governance sebagai struktur,

sistem, dan proses yang digunakan oleh perusahaan untuk memberikan tambahan
nilai bagi perusahaan yang berkelanjutan dalam jangka waktu lama bagi
pemegang saham, dengan tetap memperhatikan stakeholder lainnya berlandaskan
peraturan dan norma yang berlaku (Wardani, 2010).
Dewasa ini masyarakat juga menuntut pembentukan lembaga yang good
public dan corporate governance (Mardiasmo, 2004) sehingga pihak manajemen
perlu memikirkan ulang perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan
yang tepat.Dalam hal ini pengendalian intern memiliki peran yang penting dari
fungsi manajemen seperti perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan
pengembalian keputusan yang tepat.
Pengendalian intern merupakan suatu proses yang dijalankan dengan
dewan komisaris, manajemen, dan personil usaha lainnya yang dirancang untuk

15
Universitas Sumatera Utara

mendapatkan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tujuan (IAI, 2001).
Oleh karena itu perusahaan besar dan perusahaan yang sedang berkembang
membutuhkan peranan pengendalian intern yang lebih besar juga.Karena semakin
besar ukuran perusahaan, semakin banyak pula orang-orang yang terlibat dalam

kegiatan perusahaan yang dispesifikasikan dalam bidang-bidang tertentu, maka
memungkinkan munculnya kesalahan yang dapat terjadi.Di dalam pengendalian
intern, kinerja manajemen sangatlah penting karena merupakan inti dalam
perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Audit Manajemen merupakan salah satu factor yang mempengaruhi
kinerja manajerial. Audit Manajemen itu sendiri menurut Agoes (2009) adalah
suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk
kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh
manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan
secara efektif, efisien dan ekonomi.
Budaya organisasi atau perusahaan menjadi satu hal penting sebagaimana
Atmosoeprapto (2000) menyatakan bahwa budaya organisasi atau budaya
perusahaan yang kuat akan mempengaruhi pandangan mengenai suatu pekerjaan
menjadi lebih menyenangkan, maka budaya perusahaan perlu tetap dipelihara
keberadaannya, sehingga seluruh karyawan dimulai dari pimpinan puncak hingga
karyawan lapis terbawah menghasilkan kinerja yang tinggi.
Penelitian yang pernah dilakukan oleh Ira Amelia, Desmiyawati, Nur
Azlina (2013) mengenai Pengaruh Good Governance, Pengendalian Intern dan
Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah(Studi Pada Satuan Kerja


16
Universitas Sumatera Utara

Pemerintah Kabupaten Pelalawan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa good
governance dan pengendalian intern berpengaruh terhadap kinerja pemerintah
daerah sedangkan budaya organisasi tidak berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap kinerja pemerintah daerah kabupaten pelalawan.
Rannia Farida Yossy Astuty (2014) melakukan penelitian tentang
pengaruh audit manajemen dan lokus kendali terhadap kinerja manajerial
perusahaan (survey pada BUMN di Kota Bandung). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa audit manajemen dan lokus kendali berpengaruh terhadap kinerja
manajerial. Apabila keduanya semakin baik dan terkendali maka akan dapat
meningkatkan kinerja manajerial.
Nova Andriyanto (2013) melakukan penelitian tentang pengaruh
pengendalian intern dan penerapan prinsip-prinsip good corporate governance
terhadap kinerja manajerial (studi empiris pada PT.BRI (persero) tbk cabang
jember).
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian tersebut, penulis tertarik
melakukan


penelitian

dengan

judul

““PengaruhPengendalian

Intern,

PenerapanGood Corporate Governance, Budaya OrganisasiDanAudit Manajemen
TerhadapKinerja Manajerial (Studi Kasus Pada PT. PEGADAIAN (Persero)
Kanwil I Medan)”.
1.2.

Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :


17
Universitas Sumatera Utara

1. Apakah pengendalian intern berpengaruh terhadap kinerja managerial pada
PT.Pegadaian (persero) Kanwil I Medan?
2. Apakah penerapan good corporate governance berpengaruh terhadap
kinerja managerial pada PT.Pegadaian (persero) Kanwil I Medan?
3. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja managerial pada
PT.Pegadaian (persero) Kanwil I Medan?
4. Apakah audit manajemen berpengaruh terhadap kinerja managerial pada
PT.Pegadaian (persero) Kanwil I Medan?
5. Apakah pengendalian intern, penerapan good corporate governance,
budaya organisasi, dan audit manajemen berpengaruh secara simultan
terhadap kinerja managerial pada PT.Pegadaian (persero) Kanwil I
Medan?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah pengendalian intern berpengaruh terhadap kinerja
managerial pada PT.Pegadaian (persero) Kanwil I Medan.
2. Untuk mengetahuiapakah penerapan good corporate governance berpengaruh
terhadap kinerja managerial pada PT.Pegadaian (persero) Kanwil I Medan.
3. Untuk mengetahui apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja
managerial pada PT.Pegadaian (persero) Kanwil I Medan.
4. Untuk mengetahui apakah audit manajemen berpengaruh terhadap kinerja
managerial pada PT.Pegadaian (persero) Kanwil I Medan.

18
Universitas Sumatera Utara

5. Untuk mengetahui apakah pengendalian intern, penerapan good corporate
governance, budaya organisasi, dan audit manajemen berpengaruh secara
simultan terhadap kinerja managerial pada PT.Pegadaian (persero) Kanwil I
Medan.
1.4. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
Melalui penelitian ini, peneliti diharapkan dapat menambah pengetahuan
mengenai kinerja manajerial pada PT.Pegadaian (persero) Kanwil I Medan.
2. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan atau saran untuk mengambil keputusan dalam
menentukankebijakan

yang

berhubungan

dengan

kinerja

managerial

padaPT.Pegadaian (persero) Kanwil I Medan.
3. Bagi Akademisi
Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
perkembangan wacana dan referensi tentang kinerja managerial baik secara
teori maupun praktik.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan
referensi bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan topik
yang sama.

19
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) di Sektor Publik (Studi Kasus pada PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

12 131 128

Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

0 35 129

Pengaruh Audit Intern Dan Pengendalian Intern Terhadap Penerapan Good Corporate Governance (GCG)

1 4 88

Pengaruh Pengendalian Intern, Penerapan Good Corporate Governance, Budaya Organisasi, dan Audit Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan)

17 80 115

PENDAHULUAN Pengaruh Pengendalian Intern dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Sragen).

2 6 6

Pengaruh Pengendalian Intern, Penerapan Good Corporate Governance, Budaya Organisasi, dan Audit Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan)

1 3 11

Pengaruh Pengendalian Intern, Penerapan Good Corporate Governance, Budaya Organisasi, dan Audit Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan)

0 0 2

Pengaruh Pengendalian Intern, Penerapan Good Corporate Governance, Budaya Organisasi, dan Audit Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan)

0 0 32

Pengaruh Pengendalian Intern, Penerapan Good Corporate Governance, Budaya Organisasi, dan Audit Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan)

2 20 3

Pengaruh Pengendalian Intern, Penerapan Good Corporate Governance, Budaya Organisasi, dan Audit Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan)

0 0 21