HUBUNGAN UMUR, JENIS KELAMIN MAHASISWA DAN PENDAPATAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN SARJANA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FKIK UNIVERSITAS TADULAKO | Kiay Demak | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokter
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 1
Januari 2016
HUBUNGAN UMUR, JENIS KELAMIN MAHASISWA DAN PENDAPATAN
ORANG TUA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA
PENDIDIKAN SARJANA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FKIK
UNIVERSITAS TADULAKO
Indah Puspasari Kiay Demak*, Suherman**
* Medical Education Unit, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
** Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Tadulako
ABSTRACT
Background: Health Research Association in 2007 explained that the prevalence of
mental disorders in Indonesia about 4.6%, while the emotionally distant mental disorders
(anxiety), which is larger by 11.6%. The high rates of emotional disturbance, indicating
that individuals experience an emotional changes which, if not handled properly can
develop into pathology.
Methods: cross-sectional study design, the sample was comprised of 110 undergraduate
students of the first academic year. Data were analyzed using Chi square test. The study
variables were age, gender and income student parents.
Results: From the data processing Chi square, show that there is no relationship between
age and level of anxiety level has a p-value of more than 0.05. For the gender variable
showed an association with the level of anxiety in which the p-value less than 0.05 and the
parental income variable showed there was no correlation with the level of anxiety in
which the p-value is more than 0.05.
Conclusion: There was no relationship between age and levels of anxiety (p = 0.064) with
(α = 0,05). There is a relationship between student gender with anxiety levels (p = 0.000)
with (α = 0,05). There was no relationship between parental income with levels of anxie ty
(p = 0.166) with (α = 0,05).
Keywords: Anxiety, age, gender, and income of the parents.
23
Indah PKD & Suherman, Hubungan Umur, Jenis Kelamin Mahasiswa...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 1
Januari 2016
ABSTRAK
Latar Belakang : Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 menjelaskan bahwa di Indonesia
prevalensi gangguan jiwa sekitar 4,6%, sedangkan gangguan mental emosional jauh
(kecemasan), lebih besar yakni sebesar 11,6%. Tingginya angka gangguan emosional
tersebut mengindikasikan bahwa individu mengalami suatu perubahan emosional yang
apabila tidak ditangani dengan baik dapat berkembang menjadi patologi.
Metode : Rancangan penelitian cross sectional, sampel berjumlah 110 orang yang terdiri
dari mahasiswa pendidikan sarjana tahun ajaran pertama. Data dianalisis menggunakan uji
Chi square. Variabel penelitian ini adalah umur, jenis kelamin mahasiswa dan pendapatan
orang tua.
Hasil : Dari hasil pengelolahan data Chi square, menunjukan bahwa tidak terdapat
hubungan antara umur dengan tingkat tingkat kecemasan yang memiliki p- value lebih dari
0,05. Untuk variabel jenis kelamin menunjukan adanya hubungan dengan tingkat
kecemasan dimana p-value kurang dari 0,05 dan pada variabel pendapatan orang tua
menunjukan tidak terdapat hubungan dengan tingkat kecemasan dimana p-value lebih dari
0,05.
Keseimpulan :Tidak terdapat hubungan antara umur dengan tingkat kecemasan (p=0,064)
dengan (α= 0,05 ). Terdapat hubungan antara jenis kelamin mahasiswa dengan tingkat
kecemasan (p=0,000) dengan (α= 0,05 ). Tidak terdapat hubungan antara pendapatan orang
tua dengan tingkat kecemasan (p = 0,166 ) dengan (α= 0,05).
Kata kunci : Kecemasan, umur, jenis kelamin, dan pendapan orang tua.
mengalami suatu perubahan
PENDAHULUAN
Masalah
kesehatan
jiwa
emosional
di
yang apabila tidak ditangani dengan baik
Indonesia
setiap
tahunnya
selalu
dapat berkembang menjadi patologi. Salah
meningkat
secara
signifikan.
Riset
satu masalah gangguan emosional yang
Kesehatan Dasar tahun 2007 menjelaskan
sering
bahwa di Indonesia prevalensi gangguan
menimbulkan dampak psikologis cukup
jiwa sekitar 4,6%, sedangkan gangguan
serius adalah kecemasan. [1]
mental emosional jauh lebih besar yakni
Menurut Jannatum
sebesar
11,6%.
gangguan
mengindikasikan
24
Tingginya
emosional
bahwa
ditemui
di
masyarakat
[1]
dan
kecemasan
angka
merupakan suatu respon yang diperlukan
tersebut
untuk hidup, namun bila tingkat cemas ini
individu
berat akan mengganggu kehidupan baik
Indah PKD & Suherman, Hubungan Umur, Jenis Kelamin Mahasiswa...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 1
secara
kualitas
maupun
kuantitas.
kecemasan
Januari 2016
cenderung
menghasilkan
Kecemasan dapat disebabkan oleh adanya
kebingungan
perasaan takut tidak diterima dalam
Distorsi
lingkungan
belajar dengan menurunkan kemampuan
traumatis
tertentu,
akan
pengalaman
perpisahan
atau
dan
tersebut
distorsi
dapat
persepsi.
mengganggu
memusatkan perhatian, menurunkan daya
kehilangan, rasa frustasi akibat kegagalan
ingat,
dalam
mencapai tujuan dan ancaman
menghubungkan satu hal dengan yang
terhadap integritas diri maupun konsep
lain.[3] Manifestasi psikomotor tersebut
diri.
bisa membawa pengaruh pada prestasi
Mahasiswa
rentan
terhadap
mengganggu
belajar jika penderita adalah siswa yang
kecemasan, stresor psikososial adalah
sedang
salah
mengajar. [4]
satu
pencetus
dari
adanya
kemampuan
kecemasan khususnya pada mahasiswa
aktif
dalam
Menurut
Wood
proses
[5]
belajar
untuk
dapat
memenuhi kompetensi – kompetensi dasar
menyebabkan perubahan dalam kehidupan
seperti memperoleh pengetahuan baru,
seseorang sehingga orang itu terpaksa
keterampilan berkomunikasi, kerjasama
beradaptasi atau menanggulangi stressor
tim, pemecahan masalah, tanggung jawab
yang
lingkungan
untuk belajar mandiri, berbagi informasi,
belajar juga menjadi salah satu faktor
keterampilan presentasi, dan menghargai
pencetus kecemasan pada mahasiswa.
orang lain, maka fakultas kedokteran
Kecerdasan bukanlah satu-satunya faktor
menerapkan sistem metoda pembelajaran
yang menentukan sukses atau tidaknya
Problem Based Learning (PBL), yaitu
seseorang dalam belajar, tapi ketenangan
pelaksanaan
jiwa juga mempunyai pengaruh atas
berdasarkan problem klinik yang ada
kemampuan
sampai
dimana
setiap
timbul.
keadaan
Perubahan
untuk
menggunakan
kecerdasan tersebut.[2]
hasil
25
belajar
memiliki
mengkonsep
Kecemasan dapat mempengaruhi
mahasiswa,
proses
pembelajaran
kemampuan
penatalaksanaan
untuk
problem
klinik yang di hadapi.
karena
Indah PKD & Suherman, Hubungan Umur, Jenis Kelamin Mahasiswa...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas
Tadulako
baik
praklnik
Januari 2016
Pengambilan sampel dilakukan dengan
teknik purposive sampling. Rancangan
maupun ko-asisten mempunyai peluang
penelitian
untuk mengalami kecemasan. Fakultas
berjumlah 110 orang yang terdiri dari
Kedokteran Universitas tadulako memiliki
mahasiswa
sistem kurikulum berbasis kompetensi
ajaran pertama. Variabel penelitian ini
semua materi khususnya untuk praklinik
adalah umur, jenis kelamin mahasiswa
penyajiannya di bagi dalam bentuk sistem
dan pendapatan orang tua
cross
sectional,
pendidikan
sampel
sarjana
tahun
blok. Setiap materi blok telah dimasukan
Olahan data ini dilakukan dengan cara
materi ketrampilan yang telah dijelaskan
editing, coding, entry dan tabulating,
sebelumnya seperti , praktikum anotomi,
dengan penggunaan sistem komputerisasi.
histologi,
Uji
patologi
fisiologi,
parasitologi,
anatomi,
mikrobiologi,
patologi
farmakologi,
klinik,
hipotesis
atau
analisis
bivariat
menggunakan uji chi square. Waktu
ketrampilan
pelaksanaan penelitian ini yakni selama 6
labolatorium klinik dan kuliah pakar, yang
hari terhitung tanggal 13 sampai dengan
temanya sesuai dengan materi blok yang
18 juli 2013. Tempat penelitian ini
dijalani saat itu. Pemberian tugas mandiri
diadakan di Program Studi Pendidikan
sebelum dan setelah masuk lab merupakan
Dokter Fakultas Kedokteran Universitas
suatu peraturan baru yang ada disetiap
Tadulako Palu.
laboratorium dan harus dilaksanakan oleh
setiap mahasiswa dan hal ini merupakan
stresor terjadi suatu kecemasan.
METODE
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan
dengan menganalisis data primer berupa
kuusioner, serta memperhatikan kaidah
dan etika dalam melakukan penelitian.
26
Indah PKD & Suherman, Hubungan Umur, Jenis Kelamin Mahasiswa...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 1
Berdasarkan tabel
HASIL
2.
Januari 2016
terlihat
bahwa
mahasiswa yang memiliki jenis kelamin
Tabel 1. Frekuensi Berdasarkan Umur
pada
Tingkat
kecemasan
Mahasiswa
PSPD
FKIK
UNTAD
Tahun
Ajaran
2012/2013
Umur
Tinggi (≤19 tahun )
N
%
66
60
rendah ( > 19 tahun )
44
40
Total
110
100
Laki-laki
berjumlah
38
orang
dan
mahasiswa yang memilki jenis kelamin
perempuan berjumlah 72 orang.
Tabel 3. Tabel frekuensi Berdasarkan
Pendapatan Orang Tua pada
Tingkat
Kecemasan
Mahasiswa
PSPD
FKIK
UNTAD
Tahun
Ajaran
2012/2013
Pendapatan Orang
Tua
N
%
mahasiswa yang memiliki umur dengan
=19 tahun). Hasil
uji statsitik diperoleh nilai p = 0,064 maka
dapat disimpulkan tidak ada hubungan
antara umur dengan tingkat kecemasan.
Berdasarkan
tabel
6
hasil
analisis
hubungan pedapatan orang tua dengan
tingkat kecemasan mahasiswa diperoleh
data sebanyak 7 orang yang memiliki
pendapatan orang tua dengan tingkat
kecemasan tinggi (< 1.100.000 ), serta
diperoleh data sebanyak 103 orang yang
memiliki pendapatan orang tua dengan
tingkat kecemasan rendah (≥1.100.000 ).
Hasil uji statistik diperoleh nilai p= 0,166
Berdasarkan tabel 5 hasil analisis
maka
dapat
disimpulkan
tidak
ada
hubungan antara Jenis kelamin dengan
hubungan antara pendapatan orang tua
tingkat
dengan tingkat kecemasan.
kecemasan
diperoleh
data
sebanyak 38 mahasiswa laki-laki yang
memilki jenis kelamin dengan tingkat
28
PEMBAHASAN
Indah PKD & Suherman, Hubungan Umur, Jenis Kelamin Mahasiswa...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 1
Januari 2016
Dari hasil analisis dengan uji Chi
19 tahun dengan tingkat kecemasan tinggi
square untuk hubungan antara umur
(≤19 tahun) , serta di peroleh data umur 20
dengan tingkat kecemasan mahasiswa di
tahun dan umur 21 tahun yang memilki
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
umur dengan tingkat kecemasan rendah (
Program Studi Pendidikan Dokter Palu,
> 19 tahun). Hal ini mungkin yang
didapatkan hasil p sebesar 0, 064 lebih
menyebabkan
besar dari nilai α 0,05 (0,064>0,05). Hal
berhubungan dengan tingkat kecemasan
ini
menunjukan
bahwa
tidak
ada
hubungan antara umur dengan tingkat
kecemasan mahasiswa tahun ajaran 20122013 di Program Studi pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran dan Ilmu kesehatan
Universitas Tadulako.
[6]
mahasiswa
tidak
Hasil analisis dengan uji Chi
square untuk hubungan antara jenis
kelamin
dengan
tingkat
kecemasan
mahasiswa di Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Program Studi Pendidikan
Dokter Palu, didapatkan hasil p sebesar 0,
Hasil ini tidak sejalan dengan
penelitian Haynes
umur
000 lebih kecil dari nilai α 0,05 (0,000 <
yang menyatakan
0,05). Hal ini menunjukan bahwa terdapat
bahwa faktor usia muda mudah terkena
hubugan antara jenis kelamin dengan
stress dan cemas. Manuaba [7] menyatakan
tingkat
bahwa usia muda lebih mudah terkena
ajaran
tekanan (stres) psikologis dan cemas,
pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
karena
dan Ilmu kesehatan Universitas Tadulako.
belum
kesiapan mental dan jiwa yang
matang
serta
kurangnya
Hasil
kecemasan
2012-2013
mahasiswa
di
Program
tahun
Studi
ini sejalan dengan penelitian
pengalaman. Dalam sampel penelitian di
sebelumnya
Program
Dokter
mahasiswa praklinik, mahasiswa dari
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Fakultas Kedokteran Universitas Qassim
Universitas Tadulako yakni mahasiswa
menunjukan
tahun ajaran 2012-2013 hanya memilki
prevalensi kecemasan Pada tahun pertama
perbandingan umur yang tidak terlalu jauh
yakni perempuan adalah 89,7% dan laki-
yakni, umur 17 tahun, 18 tahun dan umur
laki
29
Studi
Pendidikan
60%
yang
dilakukan
secara
(p-value
=
pada
keseluruhan
0,006)
tidak
Indah PKD & Suherman, Hubungan Umur, Jenis Kelamin Mahasiswa...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 1
berhubungan dengan tingkat kecemasan[8]
[3]
. Kaplan dan Sadock
Januari 2016
kecemasan anggota keluarganya, karena
menyatakan
adanya beban moril yang harus di
kecemasan terjadi lebih banyak pada
tanggung oleh setiap anggota keluarga
wanita.
untuk dapat mencukupi kebutuhan hidup
Perempuan
memilki
tingkat
kecemasan yang tinggi karena akibat dari
keluarga.
reaksi saraf otonom yang berlebihan
pekerjaan dan pendapatan akan menjadi
dengan naiknya sistem simpatis, naiknya
sistem pendukung untuk kesehatan jiwa
norepineprin,
masing-masing
terjadi
pelepasan
kotekalamin,
gangguan
regulasi
peningkatan
dan
serotonergik
adanya
yang
abnormal.
Keluarga
sebaliknya
yang
memiliki
anggotanya,
jika
jumlah
demikian
pendapatan
berkurang atau memang tidak mencukupi
dalam setiap bulannya akan memunculkan
Hasil analisis dengan uji Chi
stressor pada setiap anggotanya[10]. Dalam
square untuk hubungan antara pendapatan
sampel
orang tua dengan tingkat kecemasan
penelitian di Program Studi Pendidikan
mahasiswa di Fakultas Kedokteran dan
Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Ilmu Kesehatan Program Studi Pendidikan
Kesehatan Universitas Tadulako yakni
Dokter Palu, didapatkan hasil p sebesar 0,
mahasiswa tahun ajaran 2012-2013 hanya
166 lebih besar dari nilai α 0,05 (0,166 >
7 orang memiliki pendapatan orang tua
0,05). Hal ini menunjukan bahwa tidak
dengan tingkat kecemasan yang tinggi
terdapat hubugan antara pendapatan orang
yakni (
Januari 2016
HUBUNGAN UMUR, JENIS KELAMIN MAHASISWA DAN PENDAPATAN
ORANG TUA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA
PENDIDIKAN SARJANA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FKIK
UNIVERSITAS TADULAKO
Indah Puspasari Kiay Demak*, Suherman**
* Medical Education Unit, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
** Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Tadulako
ABSTRACT
Background: Health Research Association in 2007 explained that the prevalence of
mental disorders in Indonesia about 4.6%, while the emotionally distant mental disorders
(anxiety), which is larger by 11.6%. The high rates of emotional disturbance, indicating
that individuals experience an emotional changes which, if not handled properly can
develop into pathology.
Methods: cross-sectional study design, the sample was comprised of 110 undergraduate
students of the first academic year. Data were analyzed using Chi square test. The study
variables were age, gender and income student parents.
Results: From the data processing Chi square, show that there is no relationship between
age and level of anxiety level has a p-value of more than 0.05. For the gender variable
showed an association with the level of anxiety in which the p-value less than 0.05 and the
parental income variable showed there was no correlation with the level of anxiety in
which the p-value is more than 0.05.
Conclusion: There was no relationship between age and levels of anxiety (p = 0.064) with
(α = 0,05). There is a relationship between student gender with anxiety levels (p = 0.000)
with (α = 0,05). There was no relationship between parental income with levels of anxie ty
(p = 0.166) with (α = 0,05).
Keywords: Anxiety, age, gender, and income of the parents.
23
Indah PKD & Suherman, Hubungan Umur, Jenis Kelamin Mahasiswa...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 1
Januari 2016
ABSTRAK
Latar Belakang : Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 menjelaskan bahwa di Indonesia
prevalensi gangguan jiwa sekitar 4,6%, sedangkan gangguan mental emosional jauh
(kecemasan), lebih besar yakni sebesar 11,6%. Tingginya angka gangguan emosional
tersebut mengindikasikan bahwa individu mengalami suatu perubahan emosional yang
apabila tidak ditangani dengan baik dapat berkembang menjadi patologi.
Metode : Rancangan penelitian cross sectional, sampel berjumlah 110 orang yang terdiri
dari mahasiswa pendidikan sarjana tahun ajaran pertama. Data dianalisis menggunakan uji
Chi square. Variabel penelitian ini adalah umur, jenis kelamin mahasiswa dan pendapatan
orang tua.
Hasil : Dari hasil pengelolahan data Chi square, menunjukan bahwa tidak terdapat
hubungan antara umur dengan tingkat tingkat kecemasan yang memiliki p- value lebih dari
0,05. Untuk variabel jenis kelamin menunjukan adanya hubungan dengan tingkat
kecemasan dimana p-value kurang dari 0,05 dan pada variabel pendapatan orang tua
menunjukan tidak terdapat hubungan dengan tingkat kecemasan dimana p-value lebih dari
0,05.
Keseimpulan :Tidak terdapat hubungan antara umur dengan tingkat kecemasan (p=0,064)
dengan (α= 0,05 ). Terdapat hubungan antara jenis kelamin mahasiswa dengan tingkat
kecemasan (p=0,000) dengan (α= 0,05 ). Tidak terdapat hubungan antara pendapatan orang
tua dengan tingkat kecemasan (p = 0,166 ) dengan (α= 0,05).
Kata kunci : Kecemasan, umur, jenis kelamin, dan pendapan orang tua.
mengalami suatu perubahan
PENDAHULUAN
Masalah
kesehatan
jiwa
emosional
di
yang apabila tidak ditangani dengan baik
Indonesia
setiap
tahunnya
selalu
dapat berkembang menjadi patologi. Salah
meningkat
secara
signifikan.
Riset
satu masalah gangguan emosional yang
Kesehatan Dasar tahun 2007 menjelaskan
sering
bahwa di Indonesia prevalensi gangguan
menimbulkan dampak psikologis cukup
jiwa sekitar 4,6%, sedangkan gangguan
serius adalah kecemasan. [1]
mental emosional jauh lebih besar yakni
Menurut Jannatum
sebesar
11,6%.
gangguan
mengindikasikan
24
Tingginya
emosional
bahwa
ditemui
di
masyarakat
[1]
dan
kecemasan
angka
merupakan suatu respon yang diperlukan
tersebut
untuk hidup, namun bila tingkat cemas ini
individu
berat akan mengganggu kehidupan baik
Indah PKD & Suherman, Hubungan Umur, Jenis Kelamin Mahasiswa...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 1
secara
kualitas
maupun
kuantitas.
kecemasan
Januari 2016
cenderung
menghasilkan
Kecemasan dapat disebabkan oleh adanya
kebingungan
perasaan takut tidak diterima dalam
Distorsi
lingkungan
belajar dengan menurunkan kemampuan
traumatis
tertentu,
akan
pengalaman
perpisahan
atau
dan
tersebut
distorsi
dapat
persepsi.
mengganggu
memusatkan perhatian, menurunkan daya
kehilangan, rasa frustasi akibat kegagalan
ingat,
dalam
mencapai tujuan dan ancaman
menghubungkan satu hal dengan yang
terhadap integritas diri maupun konsep
lain.[3] Manifestasi psikomotor tersebut
diri.
bisa membawa pengaruh pada prestasi
Mahasiswa
rentan
terhadap
mengganggu
belajar jika penderita adalah siswa yang
kecemasan, stresor psikososial adalah
sedang
salah
mengajar. [4]
satu
pencetus
dari
adanya
kemampuan
kecemasan khususnya pada mahasiswa
aktif
dalam
Menurut
Wood
proses
[5]
belajar
untuk
dapat
memenuhi kompetensi – kompetensi dasar
menyebabkan perubahan dalam kehidupan
seperti memperoleh pengetahuan baru,
seseorang sehingga orang itu terpaksa
keterampilan berkomunikasi, kerjasama
beradaptasi atau menanggulangi stressor
tim, pemecahan masalah, tanggung jawab
yang
lingkungan
untuk belajar mandiri, berbagi informasi,
belajar juga menjadi salah satu faktor
keterampilan presentasi, dan menghargai
pencetus kecemasan pada mahasiswa.
orang lain, maka fakultas kedokteran
Kecerdasan bukanlah satu-satunya faktor
menerapkan sistem metoda pembelajaran
yang menentukan sukses atau tidaknya
Problem Based Learning (PBL), yaitu
seseorang dalam belajar, tapi ketenangan
pelaksanaan
jiwa juga mempunyai pengaruh atas
berdasarkan problem klinik yang ada
kemampuan
sampai
dimana
setiap
timbul.
keadaan
Perubahan
untuk
menggunakan
kecerdasan tersebut.[2]
hasil
25
belajar
memiliki
mengkonsep
Kecemasan dapat mempengaruhi
mahasiswa,
proses
pembelajaran
kemampuan
penatalaksanaan
untuk
problem
klinik yang di hadapi.
karena
Indah PKD & Suherman, Hubungan Umur, Jenis Kelamin Mahasiswa...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas
Tadulako
baik
praklnik
Januari 2016
Pengambilan sampel dilakukan dengan
teknik purposive sampling. Rancangan
maupun ko-asisten mempunyai peluang
penelitian
untuk mengalami kecemasan. Fakultas
berjumlah 110 orang yang terdiri dari
Kedokteran Universitas tadulako memiliki
mahasiswa
sistem kurikulum berbasis kompetensi
ajaran pertama. Variabel penelitian ini
semua materi khususnya untuk praklinik
adalah umur, jenis kelamin mahasiswa
penyajiannya di bagi dalam bentuk sistem
dan pendapatan orang tua
cross
sectional,
pendidikan
sampel
sarjana
tahun
blok. Setiap materi blok telah dimasukan
Olahan data ini dilakukan dengan cara
materi ketrampilan yang telah dijelaskan
editing, coding, entry dan tabulating,
sebelumnya seperti , praktikum anotomi,
dengan penggunaan sistem komputerisasi.
histologi,
Uji
patologi
fisiologi,
parasitologi,
anatomi,
mikrobiologi,
patologi
farmakologi,
klinik,
hipotesis
atau
analisis
bivariat
menggunakan uji chi square. Waktu
ketrampilan
pelaksanaan penelitian ini yakni selama 6
labolatorium klinik dan kuliah pakar, yang
hari terhitung tanggal 13 sampai dengan
temanya sesuai dengan materi blok yang
18 juli 2013. Tempat penelitian ini
dijalani saat itu. Pemberian tugas mandiri
diadakan di Program Studi Pendidikan
sebelum dan setelah masuk lab merupakan
Dokter Fakultas Kedokteran Universitas
suatu peraturan baru yang ada disetiap
Tadulako Palu.
laboratorium dan harus dilaksanakan oleh
setiap mahasiswa dan hal ini merupakan
stresor terjadi suatu kecemasan.
METODE
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan
dengan menganalisis data primer berupa
kuusioner, serta memperhatikan kaidah
dan etika dalam melakukan penelitian.
26
Indah PKD & Suherman, Hubungan Umur, Jenis Kelamin Mahasiswa...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 1
Berdasarkan tabel
HASIL
2.
Januari 2016
terlihat
bahwa
mahasiswa yang memiliki jenis kelamin
Tabel 1. Frekuensi Berdasarkan Umur
pada
Tingkat
kecemasan
Mahasiswa
PSPD
FKIK
UNTAD
Tahun
Ajaran
2012/2013
Umur
Tinggi (≤19 tahun )
N
%
66
60
rendah ( > 19 tahun )
44
40
Total
110
100
Laki-laki
berjumlah
38
orang
dan
mahasiswa yang memilki jenis kelamin
perempuan berjumlah 72 orang.
Tabel 3. Tabel frekuensi Berdasarkan
Pendapatan Orang Tua pada
Tingkat
Kecemasan
Mahasiswa
PSPD
FKIK
UNTAD
Tahun
Ajaran
2012/2013
Pendapatan Orang
Tua
N
%
mahasiswa yang memiliki umur dengan
=19 tahun). Hasil
uji statsitik diperoleh nilai p = 0,064 maka
dapat disimpulkan tidak ada hubungan
antara umur dengan tingkat kecemasan.
Berdasarkan
tabel
6
hasil
analisis
hubungan pedapatan orang tua dengan
tingkat kecemasan mahasiswa diperoleh
data sebanyak 7 orang yang memiliki
pendapatan orang tua dengan tingkat
kecemasan tinggi (< 1.100.000 ), serta
diperoleh data sebanyak 103 orang yang
memiliki pendapatan orang tua dengan
tingkat kecemasan rendah (≥1.100.000 ).
Hasil uji statistik diperoleh nilai p= 0,166
Berdasarkan tabel 5 hasil analisis
maka
dapat
disimpulkan
tidak
ada
hubungan antara Jenis kelamin dengan
hubungan antara pendapatan orang tua
tingkat
dengan tingkat kecemasan.
kecemasan
diperoleh
data
sebanyak 38 mahasiswa laki-laki yang
memilki jenis kelamin dengan tingkat
28
PEMBAHASAN
Indah PKD & Suherman, Hubungan Umur, Jenis Kelamin Mahasiswa...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 1
Januari 2016
Dari hasil analisis dengan uji Chi
19 tahun dengan tingkat kecemasan tinggi
square untuk hubungan antara umur
(≤19 tahun) , serta di peroleh data umur 20
dengan tingkat kecemasan mahasiswa di
tahun dan umur 21 tahun yang memilki
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
umur dengan tingkat kecemasan rendah (
Program Studi Pendidikan Dokter Palu,
> 19 tahun). Hal ini mungkin yang
didapatkan hasil p sebesar 0, 064 lebih
menyebabkan
besar dari nilai α 0,05 (0,064>0,05). Hal
berhubungan dengan tingkat kecemasan
ini
menunjukan
bahwa
tidak
ada
hubungan antara umur dengan tingkat
kecemasan mahasiswa tahun ajaran 20122013 di Program Studi pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran dan Ilmu kesehatan
Universitas Tadulako.
[6]
mahasiswa
tidak
Hasil analisis dengan uji Chi
square untuk hubungan antara jenis
kelamin
dengan
tingkat
kecemasan
mahasiswa di Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Program Studi Pendidikan
Dokter Palu, didapatkan hasil p sebesar 0,
Hasil ini tidak sejalan dengan
penelitian Haynes
umur
000 lebih kecil dari nilai α 0,05 (0,000 <
yang menyatakan
0,05). Hal ini menunjukan bahwa terdapat
bahwa faktor usia muda mudah terkena
hubugan antara jenis kelamin dengan
stress dan cemas. Manuaba [7] menyatakan
tingkat
bahwa usia muda lebih mudah terkena
ajaran
tekanan (stres) psikologis dan cemas,
pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
karena
dan Ilmu kesehatan Universitas Tadulako.
belum
kesiapan mental dan jiwa yang
matang
serta
kurangnya
Hasil
kecemasan
2012-2013
mahasiswa
di
Program
tahun
Studi
ini sejalan dengan penelitian
pengalaman. Dalam sampel penelitian di
sebelumnya
Program
Dokter
mahasiswa praklinik, mahasiswa dari
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Fakultas Kedokteran Universitas Qassim
Universitas Tadulako yakni mahasiswa
menunjukan
tahun ajaran 2012-2013 hanya memilki
prevalensi kecemasan Pada tahun pertama
perbandingan umur yang tidak terlalu jauh
yakni perempuan adalah 89,7% dan laki-
yakni, umur 17 tahun, 18 tahun dan umur
laki
29
Studi
Pendidikan
60%
yang
dilakukan
secara
(p-value
=
pada
keseluruhan
0,006)
tidak
Indah PKD & Suherman, Hubungan Umur, Jenis Kelamin Mahasiswa...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 3 No. 1
berhubungan dengan tingkat kecemasan[8]
[3]
. Kaplan dan Sadock
Januari 2016
kecemasan anggota keluarganya, karena
menyatakan
adanya beban moril yang harus di
kecemasan terjadi lebih banyak pada
tanggung oleh setiap anggota keluarga
wanita.
untuk dapat mencukupi kebutuhan hidup
Perempuan
memilki
tingkat
kecemasan yang tinggi karena akibat dari
keluarga.
reaksi saraf otonom yang berlebihan
pekerjaan dan pendapatan akan menjadi
dengan naiknya sistem simpatis, naiknya
sistem pendukung untuk kesehatan jiwa
norepineprin,
masing-masing
terjadi
pelepasan
kotekalamin,
gangguan
regulasi
peningkatan
dan
serotonergik
adanya
yang
abnormal.
Keluarga
sebaliknya
yang
memiliki
anggotanya,
jika
jumlah
demikian
pendapatan
berkurang atau memang tidak mencukupi
dalam setiap bulannya akan memunculkan
Hasil analisis dengan uji Chi
stressor pada setiap anggotanya[10]. Dalam
square untuk hubungan antara pendapatan
sampel
orang tua dengan tingkat kecemasan
penelitian di Program Studi Pendidikan
mahasiswa di Fakultas Kedokteran dan
Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Ilmu Kesehatan Program Studi Pendidikan
Kesehatan Universitas Tadulako yakni
Dokter Palu, didapatkan hasil p sebesar 0,
mahasiswa tahun ajaran 2012-2013 hanya
166 lebih besar dari nilai α 0,05 (0,166 >
7 orang memiliki pendapatan orang tua
0,05). Hal ini menunjukan bahwa tidak
dengan tingkat kecemasan yang tinggi
terdapat hubugan antara pendapatan orang
yakni (