Hubungan tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan jenis pekerjaan orang tua terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa : studi kasus mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2007-2010.

(1)

ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENDAPATAN, DAN JENIS PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP MINAT

BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

Studi Kasus: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2007-2010.

Martina Crisetia Jayanti Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan tingkat pendidikan orang tua terhadap minat berwirausaha; (2) hubungan tingkat pendapatan orang tua terhadap minat berwirausaha; (3) hubungan jenis pekerjaan orang tua terhadap minat berwirausaha.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2007 sampai dengan 2010, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang berjumlah 299 mahasiswa dan dibentuk sampel penelitian berjumlah 150. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Permasalahan dijawab dengan menggunakan statistik non-parametrik Contingency Coefficient (C).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua terhadap minat berwirausaha (Ayah: , ; ibu: , ; (2) tidak ada hubungan antara tingkat pendapatan orang tua terhadap minat berwirausaha ( , ; (3) tidak ada hubungan antara jenis pekerjaan ayah terhadap minat berwirausaha ( , dan ada hubungan yang signifikan antara jenis pekerjaan ibu terhadap minat berwirausaha


(2)

ABSTRACT

THE CORRELATION BETWEEN PARENTS’ EDUCATIONAL BACKGROUND, PARENTS’ INCOME, PARENTS’ OCCUPATION

AND THE INTEREST OF ENTREPRENEURSHIP OF STUDENTS A Case Study on Students of Accounting Faculty of Education,

Sanata Dharma University 2007 – 2010 Batch.

Martina Crisetia Jayanti Sanata Dharma University

Yogyakarta 2011

The purposes of this research are to know: (1) the correlation between parents’ educational background and the interest of the entrepreneurship; (2) the correlation between parents’ income and the interest of the entrepreneurship; (3) the correlation between parents’ occupation and the interest of the entrepreneurship.

The population of this research are 299 students of Accounting Faculty of Education, 2007 – 2010 batch, Sanata Dharma University Yogyakarta. The samples are 150 students. The technique of collecting data is questionnaire. To analyze the data, coefficient contingency was applied.

The results of the research are: (1) there isn’t any correlation between parents’ educational background and the interest of the entreprenurship (father: , ; mother: , ; (2) there isn’t any correlation between parents’ income and the interest of the entrepreneurship ( , ; (3) there isn’t any correlation between father’s occupation and the interest of the entrepreneurship ( , and there is any correlation between mother’s occupation and the interest of the entrepreneurship

( , .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT

PENDAPATAN, DAN JENIS PEKERJAAN ORANG TUA

TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

Studi Kasus : Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2007-2010

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

MARTINA CRISETIA JAYANTI NIM: 071334072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2011


(4)

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT

PENDAPATAN, DAN JENIS PEKERJAAN ORANG TUA

TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

Studi Kasus : Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2007-2010

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

MARTINA CRISETIA JAYANTI NIM: 071334072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

(6)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(7)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk mereka yang senantiasa ada dihati, yang

memberikan semangat disaat sedang lemah, yang memberi doa dan restu, serta

bantuan dalam berbagai bentuk sehingga skripsi ini memberikan kebanggaan dan

kepuasan bagi diriku dan bagi mereka semua, yaitu:

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

Kedua Orang Tuaku Yohanes Suhardi dan Yuliana Sri Wahyuni

Saudara-saudaraku Mas Thomas, Mbak Lucy, Mbak Vega, Baw Baw, Micky

Sahabat terkasih Romo Toemp dan Mas Leo

Teman seperjuangan Vio, Rini, Yoshe, Ratna, Novi, Iwi, Vera, Ira


(8)

MOTTO

“Menjadi berkat dan diberkati Tuhan”

“Lebih membahagiakan menjadi pendengar daripada merasa harus

didengarkan. Hidup kita harus dibagi dengan yang lain”

“Tidak ada istilah cinta tidak harus memiliki. Cinta HARUS memiliki,

memiliki keberanian untuk memilih tidak……….”

“Cinta yang paling romantis adalah cinta yang paling tidak romantis: tegar,

tidak cengeng, dan seolah tanpa perasaan”

“Rendah hati, tanpa menuntut yang lain untuk rendah hati”

“Mencintai harus sampai sakit ☺ “

“Mundur selangkah untuk maju sepuluh langkah”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(9)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 29 November 2011

Penulis


(10)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Martina Crisetia Jayanti

Nomor Mahasiswa : 071334072

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENDAPATAN, DAN JENIS PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP MINAT

BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

Studi Kasus: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2007-2010

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 29 November 2011 Yang menyatakan

Martina Crisetia Jayanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(11)

ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENDAPATAN, DAN JENIS PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP MINAT

BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

Studi Kasus: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2007-2010.

Martina Crisetia Jayanti Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan tingkat pendidikan orang tua terhadap minat berwirausaha; (2) hubungan tingkat pendapatan orang tua terhadap minat berwirausaha; (3) hubungan jenis pekerjaan orang tua terhadap minat berwirausaha.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2007 sampai dengan 2010, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang berjumlah 299 mahasiswa dan dibentuk sampel penelitian berjumlah 150. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Permasalahan dijawab dengan menggunakan statistik non-parametrik Contingency Coefficient (C).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua terhadap minat berwirausaha (Ayah: , ; ibu: , ; (2) tidak ada hubungan antara tingkat pendapatan orang tua terhadap minat berwirausaha ( , ; (3) tidak ada hubungan antara jenis pekerjaan ayah terhadap minat berwirausaha ( , dan ada hubungan yang signifikan antara jenis pekerjaan ibu terhadap minat berwirausaha


(12)

ABSTRACT

THE CORRELATION BETWEEN PARENTS’ EDUCATIONAL BACKGROUND, PARENTS’ INCOME, PARENTS’ OCCUPATION

AND THE INTEREST OF ENTREPRENEURSHIP OF STUDENTS A Case Study on Students of Accounting Faculty of Education,

Sanata Dharma University 2007 – 2010 Batch.

Martina Crisetia Jayanti Sanata Dharma University

Yogyakarta 2011

The purposes of this research are to know: (1) the correlation between parents’ educational background and the interest of the entrepreneurship; (2) the correlation between parents’ income and the interest of the entrepreneurship; (3) the correlation between parents’ occupation and the interest of the entrepreneurship.

The population of this research are 299 students of Accounting Faculty of Education, 2007 – 2010 batch, Sanata Dharma University Yogyakarta. The samples are 150 students. The technique of collecting data is questionnaire. To analyze the data, coefficient contingency was applied.

The results of the research are: (1) there isn’t any correlation between parents’ educational background and the interest of the entreprenurship (father: , ; mother: , ; (2) there isn’t any correlation between parents’ income and the interest of the entrepreneurship ( , ; (3) there isn’t any correlation between father’s occupation and the interest of the entrepreneurship ( , and there is any correlation between mother’s occupation and the interest of the entrepreneurship

( , .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(13)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih karena skripsi ini telah selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan berbagai masukan, kritik, dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah sabar dan bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, dukungan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

5. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan penyempurnaan skripsi ini.

6. Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan penyempurnaan skripsi ini.

7. Bapak Drs. Joko Wicoyo selaku Dosen yang telah bersedia memberikan bimbingan abstrak sehingga menjadi abstract dalam bahasa inggris yang baik.


(14)

8. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis sehingga menjadi bekal dalam penyusunan skripsi ini.

9. Karyawan di sekretariat Pendidikan Akuntansi (Mbak Aris) atas segala pelayanannya dan bantuannya selama penulis kuliah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

10. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Yohanes Suhardi dan Ibu Yuliana Sri Wahyuni yang selalu memberikan perhatian, kasih saying, dukungan, dan pengorbanan baik material maupun spiritual sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

11. Saudara-saudaraku Mas Thomas, Mbak Lucy, Mbak Vega, Baw Baw, dan Micky yang selalu memberikan doa dan dukungan kepada penulis.

12. Sahabatku terkasih Romo Toemp dan Mas Leo yang selalu memberikan doa, dukungan, perhatian, dan semangat kepada penulis.

13. Teman-teman seperjuanganku Vio, Rini, Yoshe, Ratna, Novi, Iwi, Vera, dan Ira. Terima kasih atas kebersamaannya selama ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Penulis masih membuka diri terhadap saran dan kritik yang membangun. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Penulis

Martina Crisetia Jayanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(15)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……… ii

HALAMAN PENGESAHAN ………. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ……….. iv

HALAMAN MOTTO ……….. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……….. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ……….. vii

ABSTRAK ……… viii

ABSTRACT ……….. ix

KATA PENGANTAR ………. x

DAFTAR ISI ……… xii

DAFTAR TABEL ……… xv

DAFTAR GAMBAR ……… xvii

DAFTAR LAMPIRAN ……… xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………. 1

B. Batasan Masalah ………. 5

C. Rumusan Masalah ……….. 5

D. Tujuan Penelitian ……… 5


(16)

BAB II KAJIAN TEORITIK

A. Minat Berwirausaha ……… 7

1. Minat ………. 7

2. Kewirausahaan ……….. 9

B. Tingkat Pendidikan Orang Tua ……… 14

1. Definisi Pendidikan ……… 14

2. Tingkat Pendidikan ……… 15

C. Tingkat Pendapatan Orang Tua ………... 16

D. Jenis Pekerjaan Orang Tua ………. 17

E. Kerangka Berfikir ………... 18

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ……….. 22

B. Tempat dan Waktu Penelitian ……… 22

C. Subyek dan Obyek Penelitian ……… 23

D. Populasi dan Sampel ……….. 23

E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ……… 25

F. Teknik Pengumpulan Data ………. 30

G. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian ………. 30

H. Teknik Analisis Data ………. 35

BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah Universitas Sanata Dharma ……….. 40

B. Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan USD ……….. 43

C. Struktur Organisasi ……… 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(17)

D. Sejarah Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan ……… 49

E. Visi dan Misi Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan ……….. 51

F. Sejarah Program Studi Pendidikan Akuntansi ……….. 52

G. Deskripsi Program Studi Pendidikan Akuntansi …………... 53

H. Visi, Misi, dan Sasaran PS Pendidikan Akuntansi ……….... 54

I. Sumber Daya Manusia ……….. 56

J. Sarana dan Prasarana ………. 56

K. Kemahasiswaan ………. 57

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif ………. 59

B. Pengujian Hipotesis ……… 64

C. Pembahasan ……… 70

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN A. Kesimpulan ……… 75

B. Keterbatasan Penelitian ………. 75

C. Saran ……….. 76


(18)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Sampel Penelitian ………. 25

Tabel 3.2 Tingkat Pendidikan Orang Tua ………. 26

Tabel 3.3 Tingkat Pendapatan Orang Tua ……… 27

Tabel 3.4 Jenis Pekerjaan Orang Tua ……….. 27

Tabel 3.5 Operasional Variabel Minat Berwirausaha ……….. 28

Tabel 3.6 Skala Likert Minat Berwirausaha ………. 29

Tabel 3.7 Hasil Pengukuran Validitas Minat Berwirausaha ………. 32

Tabel 3.8 Hasil Pengukuran Validitas Ulang Minat Berwirausaha …….. 33

Tabel 3.9 Hasil Pengukuran Reliabilitas Minat Berwirausaha …………. 35

Tabel 5.1 Deskripsi Tingkat Pendidikan Ayah ………. 59

Tabel 5.2 Deskripsi Tingkat Pendidikan Ibu ……… 60

Tabel 5.3 Deskripsi Tingkat Pendapatan Orang Tua (Ayah dan Ibu) …… 61

Tabel 5.4 Deskripsi Jenis Pekerjaan Ayah ……… 62

Tabel 5.5 Deskripsi Jenis Pekerjaan Ibu ……… 62

Tabel 5.6 Deskripsi Minat Berwirausaha Mahasiswa ……… 64

Tabel 5.7 Pengujian Hipotesis Tingkat Pendidikan Orang Tua (Ayah) dan Minat Berwirausaha ……… 65

Tabel 5.8 Pengujian Hipotesis Tingkat Pendidikan Orang Tua (Ibu) dan Minat Berwirausaha ……….. 65

Tabel 5.9 Pengujian Hipotesis Tingkat Pendapatan Orang Tua dan Minat Berwirausaha ……….. 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(19)

Tabel 5.10 Pengujian Hipotesis Jenis Pekerjaan Orang Tua (Ayah) dan Minat Berwirausaha ……….. 68 Tabel 5.11 Pengujian Hipotesis Jenis Pekerjaan Orang Tua (Ibu) dan


(20)

DAFTAR GAMBAR

Struktur Organisasi FKIP ……….. 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(21)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Instrumen Penelitian (Kuesioner) ……….. 80

Lampiran II Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Minat Berwirausaha ….. 87

Lampiran III Kategori Kecenderungan Variabel ……… 93

Lampiran IV Data dan Hasil Uji Koefisien Kontingensi ……… 95

Lampiran V Tabel r dan Tabel Chi Square ……… 112


(22)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di Indonesia, aktivitas kewirausahaan (entrepreneurial activity)

masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan sedikitnya jumlah pembuka kerja (wirausahawan) daripada pencari kerja. Jumlah individu yang memulai bisnis baru jika dinyatakan dalam persen total penduduk yang aktif bekerja relatif masih rendah. Keadaan ini mengakibatkan angka pengangguran tinggi sehingga jumlah penduduk miskin pun juga tinggi. Menurut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Syarifuddin Hasan dalam KOMPAS.com tanggal 26 Februari 2011, jumlah wirausaha di Indonesia hanya sekitar 0,24 persen dari jumlah penduduk di Indonesia yang sekitar 238 juta jiwa. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan dengan jumlah wirausaha di beberapa negara luar yang tingkat pertumbuhan ekonominya tinggi, seperti Amerika Serikat yang merupakan negara maju di dunia mencapai sekitar 11 persen, Singapura mencapai 7 persen, dan Malaysia mencapai 5 persen.

Penyebab rendahnya aktivitas kewirausahaan yaitu munculnya pandangan negatif terhadap profesi wirausaha. Salah satu faktor yang menyebabkan munculnya pandangan negatif terhadap profesi wirausaha salah satunya adalah faktor psikologi yang membentuk sikap negatif masyarakat sehingga mereka menjadi kurang berminat terhadap profesi wirausaha, antara lain : sikap agresif, ekspansif, bersaing, egois, tidak jujur, kikir, sumber

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(23)

penghasilan tidak stabil, kurang terhormat, pekerjaan rendah, dsb (Buchari, 2000:2). Pandangan negatif tersebut dirasakan oleh sebagian besar masyarakat terutama mahasiswa perguruan tinggi. Mereka lebih tertarik untuk menjadi pegawai negeri dengan penghasilan yang tetap, tunjangan pensiun, dan mapan, dibandingkan menjadi seorang wirausahawan yang memiliki penghasilan tidak menentu dan resiko untuk gagal (bangkrut).

Untuk mengurangi pandangan negatif tersebut, pemerintah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor: 4 Tahun 1995 tanggal 30 Juni 1995 yang berbunyi “Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan” dengan tujuan menumbuhkan semangat di kalangan generasi muda agar mampu menjadi wirausahawan di tengah ketatnya persaingan dalam mencari pekerjaan. Pemerintah juga perlu melakukan pembangunan sumber daya manusia (SDM) secara menyeluruh, terarah, dan terpadu di berbagai bidang (mencakup bidang pendidikan, latihan, dan penyediaan lapangan pekerjaan). Program sumber daya manusia yang terdiri dari pengembangan kemampuan intelektual, keterampilan, dan kreativitas pada dasarnya diarahkan agar manusia mampu beradaptasi dengan lingkungan serta mampu aktif mengeksplorasi lingkungan. Dengan demikian mereka mempunyai keyakinan diri yang tinggi, mampu mandiri, dan selalu berupaya meningkatkan etos kerja yang selanjutnya mereka dapat membuka usaha sendiri (berwirausaha).

Berwirausaha merupakan salah satu pendukung yang menentukan maju mundurnya perekonomian suatu bangsa. Berwirausaha berarti


(24)

3

mempunyai kebebasan untuk berkarya, mandiri, dan mampu menciptakan lapangan kerja baru yang dapat menyerap banyak tenaga kerja. Berwirausaha juga mampu menyediakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri dan tidak perlu bergantung pada orang lain. Apabila usahanya semakin maju, juga mampu membuka lapangan kerja bagi orang lain. Dengan demikian, berwirausaha berarti ikut serta dalam mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan.

Salah satu faktor yang mampu memberikan dorongan motivasi bagi mahasiswa untuk terjun dalam dunia wirausaha dan mampu mempengaruhi seorang anak dalam memilih karir yang akan dipilihnya adalah status sosial ekonomi orang tua (Sukardi, 1987:52) yang terdiri dari: tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan jenis pekerjaan orang tua. Dalam realita yang ada saat ini, orang tua cenderung lebih mendukung dan mengarahkan anaknya untuk bekerja di sebuah instansi tertentu atau pegawai negeri dengan anggapan anak mereka akan memiliki masa depan yang jelas dan mapan.

Tingkat pendidikan orang tua dapat mempengaruhi minat berwirausaha pada diri seorang anak. Tinggi rendahnya tingkat pendidikan orang tua dapat mempengaruhi cara berpikir mereka terhadap masa depan anaknya. Orang tua yang berpendidikan tinggi cenderung akan lebih memotivasi anaknya untuk berwirausaha, dibandingkan dengan orang tua yang berpendidikan rendah. Dalam kenyataan, tidak sedikit juga orang tua yang berpendidikan rendah mampu menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi dan menjadi seorang wirausaha yang sukses.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(25)

Tingkat pendapatan orang tua dapat mempengaruhi minat berwirausaha pada diri seorang anak. Orang tua yang memiliki pendapatan tinggi cenderung akan lebih memotivasi anaknya untuk berwirausaha, dibandingkan dengan orang tua yang memiliki pendapatan yang rendah. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa orang tua yang memiliki pendapatan rendah dapat juga memotivasi anaknya untuk menjadi seorang wirausaha, yakni dengan melihat kondisi orang tua mereka sendiri, misalnya buruh dengan gaji yang sedikit.

Jenis pekerjaan orang tua dapat juga mempengaruhi minat berwirausaha pada diri seorang anak. Mahasiswa yang orang tuanya memiliki pekerjaan yang gengsinya tinggi dalam masyarakat, misalnya pegawai negeri cenderung akan menanamkan sikap-sikap positif terhadap anaknya (tidak takut gagal, tidak cepat puas, selalu berusaha lebih baik dari sebelumnya, dll) dibandingkan dengan pekerjaan orang tua yang gengsinya rendah dalam masyarakat. Sikap-sikap ini dapat menumbuhkan minat berwirausaha pada diri seorang anak. Namun, di dalam masyarakat, kita sering menjumpai orang tua yang berprofesi sebagai pegawai negeri dan menginginkan anaknya menjadi seperti kedua orang tua mereka.

Berkaitan dengan hal-hal yang telah dipaparkan di atas, penulis tertarik untuk meneliti mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2007 – 2010 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tentang

“Hubungan Tingkat Pendidikan, Tingkat Pendapatan, dan Jenis Pekerjaan Orang Tua terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa”.


(26)

5

B. Batasan Masalah

Ada banyak faktor yang berhubungan dengan minat berwirausaha, namun dalam penelitian ini hanya dibatasi pada status sosial ekonomi orang tua, yang terdiri dari tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan jenis pekerjaan orang tua. Faktor status sosial ekonomi dinilai lebih dominan berhubungan dengan keputusan anak dalam memilih karir. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi minat, seperti latar belakang pendidikan, nilai-nilai personal, usia, dan pengalaman kerja tidak diteliti.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat berwirausaha pada mahasiswa?

2. Apakah ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendapatan orang tua dengan minat berwirausaha pada mahasiswa?

3. Apakah ada hubungan yang signifikan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat berwirausaha pada mahasiswa?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah tingkat pendidikan orang tua berhubungan signifikan dengan minat berwirausaha pada mahasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(27)

2. Untuk mengetahui apakah tingkat pendapatan orang tua berhubungan signifikan dengan minat berwirausaha pada mahasiswa.

3. Untuk mengetahui apakah jenis pekerjaan orang tua berhubungan signifikan dengan minat berwirausaha pada mahasiswa.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu :

1. Bagi Penulis

Untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama kuliah ke dalam praktik dan untuk menambah pengetahuan sejauh mana teori itu diterapkan.

2. Bagi Mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai motivasi, bahan pertimbangan, dan menambah pengetahuan akan pentingnya aspek-aspek kewirausahaan dalam menghadapi perkembangan jaman yang semakin global dan penuh tantangan.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bagian informasi untuk penelitian lebih lanjut dan dapat dijadikan tambahan referensi perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.


(28)

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Minat Berwirausaha 1. Minat

Menurut Masidjo (1995:52) minat adalah suatu kecenderungan yang agak menetap dalam diri subyek dimana ia merasa tertarik akan suatu hal dan merasa senang bersama hal tersebut.

Menurut Mapiare (1982:82) minat diartikan sebagai perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran perasaan, harapan, pendirian, prasangka, atau kecenderungan yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Dalam hal pembentukan minat menurut Andi Mappiare (1992), minat berasal dari harapan. Karena minat terdiri dari perasaan, harapan, prasangka atau kecenderungan untuk mengarahkan individu pada suatu pilihan. Hal ini berarti bahwa minat seseorang akan timbul jika seseorang memiliki rasa senang, memiliki harapan terhadap obyek, memiliki pandangan untuk dirinya sendiri, dan ada kecenderungan untuk melakukan pekerjaan itu sebagai obyek.

Menurut Winkle (1984:30) minat merupakan kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang / hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Mengenai munculnya minat, Winkle (1984:30-31) memberikan urut-urutan sebagai berikut: Perasaan senang sikap positif minat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(29)

Perasaan merupakan faktor psikis yang non intelektual, yang khusus berpengaruh terhadap semangat / gairah terhadap sesuatu. Dengan melalui perasaannya seseorang akan melakukan penilaian yang agak spontan terhadap sesuatu. Penilaian yang positif akan terungkap dalam “perasaan senang” (rasa puas, rasa gembira, rasa simpati, dsb). Sedangkan penilaian yang negatif akan terungkap dalam “perasaan tidak senang” (rasa segan, rasa benci, rasa takut, dsb). Rasa-rasa tersebut akan main peranan sebagai aspek afektif dalam pembentukan suatu sikap. Perasaan senang akan menimbulkan minat yang diperkuat lagi oleh sikap yang positif. Yang mana diantara hal-hal itu timbul lebih dahulu, sukar ditentukan secara pasti.

Dalam Buku Pendidikan Konseling dan Bimbingan Karir (Dewa Ketut Sukardi, 1998:63), ada 3 (tiga) cara untuk menentukan minat, yaitu: a. Minat yang Diekspresikan (Expressed Interest)

Yaitu seseorang dapat mengungkapkan minat dengan kata tertentu. Misalnya: Seseorang mengatakan bahwa dirinya suka belajar kewirausahaan.

b. Minat yang Diwujudkan (Manifest Interest)

Yaitu seseorang dapat mengekspresikan minat bukan melalui kata-kata, tetapi melalui tindakan atau perbuatan, ikut serta berperan aktif dalam suatu aktivitas tertentu. Misalnya: Seseorang yang sering menghadiri seminar kewirausahaan.


(30)

9

c. Minat yang Diinventarisasikan (Inventoried Interest)

Yaitu seseorang dapat diukur minatnya dengan menjawab terhadap sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan pilihannya untuk kelompok aktivitas tertentu.

2. Kewirausahaan

a. Definisi Kewirausahaan

Ada beberapa pendapat para ahli mengenai kewirausahaan menurut Suryana (2001:7) adalah sebagai berikut:

1) Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Ahmad Sanusi, 1994).

2) Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and

different) (Drucker, 1995).

3) Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmere, 1996).

4) Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture

growth) (Soeharto Prawiro, 1997).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(31)

5) Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative) dan sesuatu yang berbeda (innovative) yang

bermanfaat memberikan nilai lebih.

6) Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru dalam rangka memberikan kepuasan pada konsumen,

Berdasarkan beberapa konsep tentang kewirausahaan, secara ringkas dapat disimpulkan sebagai suatu kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses, dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi resiko.

b. Karakteristik Kewirausahaan

Banyak para ahli yang mengemukakan karakteristik kewirausahaan dengan konsep yang berbeda-beda. Geoffrey .G Meredith (1996:5-6) merupakan salah satu ahli yang mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan, yaitu:


(32)

11

1) Percaya diri : keyakinan, ketidaktergantungan, individualitas, dan optimisme.

2) Berorientasi pada tugas dan hasil : kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan & ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik, dan inisiatif.

3) Pengambilan resiko : kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar dan suka tantangan.

4) Kepemimpinan : perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran & kritik.

5) Keorisinilan : inovatif, kreatif, serta fleksibel.

6) Berorientasi ke masa depan : pandangan ke depan, perspektif.

Sedangkan, menurut M. Scarborough dan Thomas .W Zimmerer (1993:6-7) mengemukakan karakteristik-karakteristik kewirausahaan sebagai berikut:

1) Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas

usaha-usaha yang dilakukannya. Seseorang yang memiliki rasa tanggung jawab akan selalu mawas diri.

2) Preference for moderate risk, yaitu lebih memilih risiko yang

moderat, artinya ia selalu menghindari resiko yang tinggi.

3) Confidence in their ability to success, yaitu percaya akan

kemampuan dirinya untuk berhasil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(33)

4) Desire for immediate feedback, yaitu selalu menghendaki umpan

balik yang segera.

5) High level of energy, yaitu memiliki semangat dan kerja keras

untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.

6) Future orientation, yaitu berorientasi ke masa depan, perspektif,

dan berwawasan jauh ke depan.

7) Skill at Organizing, yaitu memiliki keterampilan dalam

mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah. 8) Value of achievement over money, yaitu selalu menilai prestasi

dengan uang.

Dalam beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa wirausaha harus selalu optimis dalam melakukan pekerjaannya sampai tujuan tercapai. Wirausaha harus tekun, ulet, tidak mudah putus asa sebelum tujuannya tercapai. Dalam bekerja, wirausaha tidak asal berspekulasi, tapi segala sesuatunya telah diperhitungkan sebelumnya. Karena itu wirausaha harus didukung dengan semangat yang tinggi yang mendorong wirausaha terus berjuang mencari peluang sampai usahanya membuahkan hasil. Hasil-hasil yang dicapai harus jelas dan obyektif, juga merupakan umpan balik bagi kelancaran usahanya. Dengan semangat yang tinggi karena usahanya berhasil, sehingga


(34)

13

keuntungan uang yang diperoleh harus dikelola secara aktif dan dianggap sebagai sumber daya yang penting.

c. Fungsi Berwirausaha

Menurut Suryana (2006:77) dilihat dari ruang lingkupnya, wirausaha memiliki dua fungsi, yaitu fungsi makro dan fungsi mikro. Secara makro, wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu perekonomian suatu bangsa. Sedangkan secara mikro, peran wirausaha adalah penanggung resiko dan ketidakpastian, mengkombinasi sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru.

Dalam melakukan fungsi mikronya, menurut Marzuki Usman (dalam Suryana 2006:77) secara umum, wirausaha memiliki dua peran, yaitu :

1) Sebagai penemu (innovator)

Sebagai penemu, wirausaha berperan dalam menemukan dan menciptakan :

a) Produk baru (the new product)

b) Teknologi baru (the new technology)

c) Ide-ide baru (the new image)

d) Organisasi usaha baru (the new organization)

2) Sebagai perencana (planner)

Sebagai perencana, wirausaha berperan dalam merancang :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(35)

a) Perencanaan perusahaan (corporate plan)

b) Strategi perusahaan (corporate strategy)

c) Ide-ide dalam perusahaan (corporate image)

d) Organisasi perusahaan (corporate organization)

Menurut Zimmerer (1996:51) (dalam Suryana, 2006:78). Fungsi wirausaha adalah menciptakan nilai barang dan jasa di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda untuk dapat melakukan persaingan. Nilai tambah tersebut diciptakan melalui:

1)Pengembangan teknologi baru 2)Penemuan pengetahuan baru 3)Perbaikan produk dan jasa yang ada

4)Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menyediakan barang dan jasa dalam jumlah lebih banyak dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit.

B. Tingkat Pendidikan Orang Tua

1. Definisi Pendidikan

a. Pendidikan (http://id.wikipedia.org/wiki/pendidikan) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian


(36)

15

diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi keahlian khusus dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan, dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.

b. Menurut S.A. Branata, dkk. (Zahara Idris, 1984 : 9), pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan.

c. Menurut John Dewey (Zahara Idris, 1984 : 9), pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama.

d. Menurut Rousseau (Zahara Idris, 1984 : 9), pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.

2. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan (http://id.wikipedia.org/wiki/pendidikan) adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(37)

a. Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

b. Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar yang harus dilaksanakan minimal 3 tahun.

c. Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, doctor, dan spesialis yang diselenggrakan oleh perguruan tinggi. Mata pelajaran pada perguruan tinggi merupakan penjurusan dari SMA, akan tetapi semestinya tidak boleh terlepas dari pelajaran SMA.

C. Tingkat Pendapatan Orang Tua

Menurut S. Hutabarat (1978:92) menyatakan bahwa pendapatan adalah suatu hasil yang diperoleh dalam jangka waktu tertentu, misalnya bunga simpanan di bank. Gilarso (1994:63) berpendapat bahwa pendapatan adalah semua balas jasa atau karya yang akan diperoleh sebagai imbalan atas balas jasa atau sumbangan seseorang terhadap proses produksi.


(38)

17

Pendapatan itu bersumber pada usaha sendiri, bekerja pada orang lain, dan bisa juga bersumber dari milik sendiri. Besarnya pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan hidup tergantung pada hal-hal sebagai berikut :

1. Besarnya tingkat pendapatan. 2. Jumlah keluarga.

3. Tingkat harga kebutuhan hidup. 4. Tingkat penndidikan keluarga. 5. Lingkungan sosial ekonomi keluarga.

6. Kebijakan mengelola dan mengendalikan keuangan keluarga.

D. Jenis Pekerjaan Orang Tua

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995 : 488), pekerjaan didefinisikan sebagai sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah. Sedangkan, menurut Biro Pengembangan Sosial Budaya (hal. 12), pekerjaan dibedakan menjadi :

1. Pekerjaan Pokok

Pekerjaan pokok adalah jenis pekerjaan yang dimiliki seseorang sebagai sumber utama dari penghasilan, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sifat dari pekerjaan ini adalah tetap.

2. Pekerjaan Sampingan

Pekerjaan sampingan adalah pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan oleh seseorang sebagai pekerjaan tambahan untuk memperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(39)

penghasilan tambahan guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sifat dari pekerjaan ini adalah melengkapi pekerjaan pokok.

Tidak dapat dipungkiri bahwa jenis pekerjaan berpengaruh terhadap penghasilan, kekayaan seseorang, status sosial ekonomi orang tua, dan juga berpengaruh pada anaknya dalam pemilihan pekerjaan.

E. Kerangka Berfikir

1. Hubungan antara tingkat pendidikan orang tua terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa.

Minat berwirausaha adalah kecenderungan-kecenderungan yang agak menetap dalam diri mahasiswa untuk merasa tertarik pada kewirausahaan dan merasa senang berkecimpung dalam berwirausaha. Tingkat pendidikan (http://id.wikipedia.org/wiki/pendidikan) merupakan tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.

Tinggi rendahnya tingkat pendidikan orang tua akan mempengaruhi cara berfikir mereka terhadap masa depan anaknya. Biasanya orang tua yang berpendidikan tinggi akan lebih memotivasi anaknya untuk berwirausaha, dibandingkan dengan orang tua yang berpendidikan rendah. Dengan pendidikan yang tinggi, orang tua memiliki banyak pengalaman yang akan diturunkan kepada anaknya tentang


(40)

19

berwirausaha, misalnya: bagaimana awal membuka usaha, apa saja yang dibutuhkan dalam membuka usaha, mengelola usaha dengan baik, dan mengatasi kemungkinan terjadi kegagalan. Dengan demikian, tinggi rendahnya tingkat pendidikan orang tua berhubungan dengan minat berwirausaha pada mahasiswa.

Hipotesis : Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat berwirausaha pada mahasiswa.

2. Hubungan antara tingkat pendapatan orang tua terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa.

Minat berwirausaha adalah kecenderungan-kecenderungan yang agak menetap dalam diri mahasiswa untuk merasa tertarik pada kewirausahaan dan merasa senang berkecimpung dalam berwirausaha. Pendapatan adalah suatu hasil yang diperoleh dalam jangka waktu tertentu, misalnya bunga simpanan di bank (Hutabarat, 1978:92). Sedangkan menurut Gilarso (1994 : 63) berpendapat bahwa pendapatan adalah semua balas jasa atau karya yang akan diperoleh sebagai imbalan atas balas jasa atau sumbangan seseorang terhadap proses produksi.

Biasanya orang tua yang memiliki pendapatan yang tinggi akan lebih memotivasi anaknya untuk berwirausaha, dibandingkan dengan orang tua yang memiliki pendapatan yang rendah. Dengan pendapatan yang tinggi, anak yang ingin membuka usaha, tidak perlu khawatir dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(41)

hal dana. Dengan demikian tinggi rendahnya tingkat pendapatan orang tua berhubungan dengan minat berwirausaha pada mahasiswa.

Hipotesis : Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendapatan orang tua dengan minat berwirausaha pada mahasiswa.

3. Hubungan antara jenis pekerjaan orang tua terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa.

Minat berwirausaha adalah kecenderungan-kecenderungan yang agak menetap dalam diri mahasiswa untuk merasa tertarik pada kewirausahaan dan merasa senang berkecimpung dalam berwirausaha. Pekerjaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995 : 488) adalah sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah. Sedangkan, pekerjaan menurut Biro Pengembangan Sosial Budaya (hal. 12) dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu pekerjaan pokok dan pekerjaan sampingan.

Pekerjaan orang tua memiliki peranan penting dalam memotivasi minat berwirausaha seorang anak. Mahasiswa yang orang tuanya memiliki pekerjaan yang gengsinya tinggi dalam masyarakat, biasanya akan menanamkan sikap-sikap positif terhadap anaknya, misalnya: tidak takut gagal, tidak cepat puas, dan selalu berusaha lebih baik daripada sebelumnya. Sikap-sikap ini dapat menumbuhkan minat berwirausaha pada diri seorang anak. Hal ini berbeda dengan mahasiswa yang orang tuanya memiliki pekerjaan yang gengsi rendah dalam masyarakat, biasanya mereka sebagai orang tua kurang memperhatikan sikap-sikap


(42)

21

yang dapat menumbuhkan minat berwirausaha pada diri seorang anak, dimana dalam kehidupan sehari-harinya sikap-sikap tersebut tidak selalu muncul dan dibiasakan pada anak.

Hipotesis : Ada hubungan yang signifikan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat berwirausaha pada mahasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(43)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini : 1. Deskriptif

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. (Arikunto, 2003:309)

2. Studi Kasus

Adalah penelitian tentang subyek tertentu, dimana subyek tersebut terbatas, maka kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada subyek yang diteliti (Consuelo, 1993 : 73), yakni mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2007 – 2010 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini adalah di Universitas Sanata Dharma , Jl. Mrican Tromol Pos 29, Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian


(44)

23

C. Subyek dan Objek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah orang-orang yang terlibat dalam penelitian, mereka yang bertindak sebagai pemberi informasi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2007 - 2010 Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan dalam penelitian. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jenis pekerjaan, dan minat berwirausaha pada mahasiswa.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah tiap grup atau kumpulan yang merupakan subyek penelitian (Restu Kartiko, 2010:197).

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda yang nyata, abstrak, peristiwa, ataupun gejala yang merupakan sumber data dan memiliki karakter tertentu dan sama (Sukandarrumidi, 2002:47). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(45)

Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari obyek yang merupakan sumber data (Sukandarrumidi, 2002:50). Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2007 - 2010 Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Teknik Penentuan Sampel

Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah Accidental

Sampling (pengambilan sampel secara kebetulan). Anggota sampel yang

diambil tidak direncanakan terlebih dahulu tetapi didapatkan / dijumpai secara tiba-tiba (Sukandarrumidi, 2002:63). Tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Menentukan kriteria dari populasi yang diinginkan.

Jumlah mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2007-2010 adalah 299 mahasiswa.

b. Peneliti langsung mengumpulkan informasi dari unit sampling yang didapatkan. Setelah jumlah sampel terpenuhi, pencarian data dihentikan.


(46)

25

1) Peneliti mengambil 50% dari jumlah mahasiswa angakatan 2007-2010

= 50% x 299 mahasiswa

= 149.5 dibulatkan menjadi 150 mahasiswa.

2) Pengambilan anggota sampel disesuaikan dengan jumlah mahasiswa masing-masing angkatan, dengan rumus sebagai berikut:

2007= 2008= 2009= 2010= Tabel 3.1 Sampel Penelitian Program Studi Tahun Angkatan Jumlah Mahasiswa Sampel Penelitian Kelas A B

Pendidikan Akuntansi 2007 2008 2009 2010 53 74 82 90 27 37 41 45 13 19 21 23 14 18 20 22

TOTAL 299 150 76 74

E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian penelitian (Suharsimi Arikunto, 1998 : 99). Ada 2 (dua)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(47)

variabel yang akan diukur dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat :

a. Variabel bebas yaitu variabel yang mendahului atau mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas meliputi :

1) Tingkat Pendidikan (X ) 2) Tingkat Pendapatan X 3) Jenis Pekerjaan X

b. Variabel terikat merupakan akibat tergantung pada variabel yang mendahului. Yang menjadi variabel terikat adalah Minat Berwirausaha pada Mahasiswa (Y).

2. Pengukuran Variabel Penelitian a. Tingkat Pendidikan Orang Tua

Tingkat pendidikan orang tua mahasiswa yaitu tingkat pendidikan tertinggi yang berhasil diselesaikan oleh orang tua mahasiswa dikelompokkan dan diberi skor sebagai berikut :

Tabel 3.2

Tingkat Pendidikan Orang Tua

No Pendidikan Terakhir Orang Tua Skor

1 Tidak tamat SD 1

2 Tamat SD 2

3 Tamat SMP / SLTP 3

4 Tamat SMU / SMK 4


(48)

27

b. Tingkat Pendapatan Orang Tua

Tingkat pendapatan orang tua mahasiswa yaitu seluruh penghasilan yang diterima dari pekerjaan pokok orang tua selama satu bulan dikelompokkan dan diberi skor sebagai berikut :

Tabel 3.3

Tingkat Pendapatan Orang Tua (Ayah dan Ibu) No Pendapatan Orang Tua Skor

1 Kurang dari Rp1.500.000 1

2 Antara Rp1.500.000 - < Rp2.250.000 2 3 Antara Rp2.250.000 - < Rp3.000.000 3

4 Antara Rp3.000.000 – Rp3.750.000 4

5 Lebih dari Rp3.750.000 5

c. Jenis Pekerjaan Orang Tua

Jenis pekerjaan orang tua mahasiswa yaitu bidang pekerjaan pokok yang ditekuni orang tua mahasiswa setiap harinya. Dalam penelitian ini, penulis membedakan jenis pekerjaan orang tua berdasarkan prestise (gengsi) dalam masyarakat dan diberi skor sebagai berikut :

Tabel 3.4

Jenis Pekerjaan Orang Tua

No Pendidikan Terakhir Orang Tua Skor

1 Pegawai Negeri 5

2 Pegawai Swasta 4

3 Pedagang / Wiraswasta 3

4 Petani / Pengrajin / Buruh 2

5 Lain-lain 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(49)

d. Minat Berwirausaha

Minat berwirausaha adalah kecenderungan-kecenderungan mahasiswa untuk mendirikan usaha sendiri setelah mereka menyelesaikan kuliah. Minat seseorang akan timbul jika seseorang memiliki rasa senang, memiliki harapan terhadap obyek, memiliki pandangan untuk dirinya sendiri, dan ada kecenderungan untuk melakukan pekerjaan itu sebagai obyek.

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Dalam penelitian ini, penulis membuat instrument pengukuran variabel minat berwirausaha mengacu pada pendapat Mapiare dan Winkle (1984:30) tentang minat, seperti tampak pada tabel berikut ini.

Tabel 3.5

Operasional Variabel Minat Berwirausaha Aspek Indikator Pernyataan

Positif Pernyataan Negatif 1. Memiliki rasa senang terhadap kewirausah aan

-Mengikuti seminar-seminar tentang kewirausahaan. -Mengikuti acara TV

atau radio tentang kewirausahaan. -Membaca artikel

tentang kesuksesan orang-orang berwirausaha. -Membaca dan

mempelajari buku-buku kewirausahaan. -Mendengarkan kesaksian kesuksesan dalam berwirausaha. 1, 2,3, 4,5, 9, 8, 6,7,


(50)

29 2.Memiliki harapan untuk menjadi seorang wirausaha

-Membuka usaha sendiri setelah lulus kuliah. -Dukungan orang tua -Ada fleksibilitas jam

kerja.

-Keleluasaan mengatur waktu untuk keluarga -Mengurangi pengangguran 10, 14,15,16, 17, 18, 19, 11, 12,13, 3.Memiliki pandangan untuk dirinya sendiri

-Memiliki sikap kepemimpinan. -Menyukai tantangan. -Percaya diri.

-Kreatifitas dan inovasi. -Memiliki sifat supel,

ramah, dan cepat beradaptasi. 22, 23, 24, 25,26. 20, 21,

Variabel minat berwirausaha diukur dengan menggunakan instrument yang berupa 5 (lima) skala yang disebut dengan Skala Likert. Dengan skala ini, responden diminta memberi jawaban atau respons dalam skala ukur yang telah disediakan.

Tabel 3.6 Minat Berwirausaha

Pertanyaan SS S R TS STS

Pernyataan positif 5 4 3 2 1

Pernyataan negatif 1 2 3 4 5

Keterangan :

SS : Sangat setuju

S : Setuju

R : Ragu-ragu

TS : Tidak setuju STS : Sangat tidak setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(51)

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik angket atau kuesioner dengan pertanyaan tertutup. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengirimkan suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi. Dan pertanyaan tertutup adalah suatu kuesioner dimana pertanyaan-pertanyaan yang dituliskan telah disediakan jawaban pilihan, sehingga responden tinggal memilih salah satu dari jawaban yang telah disediakan (Sukandarrumidi, 2002:78-80). Dengan kuesioner ini, diharapkan dapat diketahui minat berwirausaha yang dimiliki mahasiswa Pendidikan Akuntansi dilihat dari tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan jenis pekerjaan orang tua mahasiswa.

G. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian

1. Pengujian Validitas

Suharsimi Arikunto (1998:160) menyatakan, validitas adalah suatu ukuran untuk menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya jika kevalidan suatu instrument rendah menunjukkan bahwa instrument tersebut kurang valid.

Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat, yaitu apabila butir-butir yang membentuk instrument tidak menyimpang dari fungsi instrument. Penelitian ini menggunakan korelasi product moment untuk mencari


(52)

31

validitas item yaitu dengan mengkorelasikan antara butir soal dengan skor total. Hasil uji coba dihitung dengan rumus korelasi product moment, yaitu:

∑ – ∑ ∑

∑ – ∑ ∑ – ∑

Keterangan :

= Validitas instrument

= Jumlah responden

X = Skor butir soal Y = Skor total soal

∑X = Jumlah skor butir soal

∑Y = Jumlah skor total soal

Hasil perhitungan selanjutnya dikonsultasikan dengan r pada taraf signifikan 5%. Apabila hasil perhitungan r lebih besar dari

r , maka instrument dikatakan valid. Dan apabila r lebih kecil dari r , maka instrument dikatakan tidak valid.

Pelaksanaan uji coba instrument penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma angkatan 2008 dengan jumlah responden 30 orang. Dari hasil uji coba tersebut diketahui harga product moment tabel (r tabel) sebesar 0,361 dengan taraf signifikansi 5%.

Dari uji coba tersebut, ternyata ada 2 item dari 26 item soal yang tidak valid. Ketidakvalidan tersebut, diduga karena responden kurang memahami dengan baik maksud dari pertanyaan dalam kuesioner. Hasil uji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(53)

validitas 26 item pertanyaan pada variabel Minat Berwirausaha adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7

Hasil Pengukuran Validitas Minat Berwirausaha

No.Item Keterangan

1 0,381 0,361 Valid

2 0,629 0,361 Valid

3 0,566 0,361 Valid

4 0,646 0,361 Valid

5 0,774 0,361 Valid

6 -0,028 0,361 Tidak Valid

7 0,723 0,361 Valid

8 0,710 0,361 Valid

9 0,413 0,361 Valid

10 0,655 0,361 Valid

11 -0,140 0,361 Tidak Valid

12 0,749 0,361 Valid

13 0,621 0,361 Valid

14 0,660 0,361 Valid

15 0,423 0,361 Valid

16 0,633 0,361 Valid

17 0,657 0,361 Valid

18 0,689 0,361 Valid

19 0,630 0,361 Valid

20 0,654 0,361 Valid

21 0,610 0,361 Valid

22 0,737 0,361 Valid

23 0,837 0,361 Valid

24 0,738 0,361 Valid

25 0,740 0,361 Valid

26 0,675 0,361 Valid

Item variabel minat berwirausaha yang tidak valid adalah nomor 6 dan 11. Item yang tidak valid kemudian dihapus dan dilakukan uji validitas ulang. Hasil dari pengujian validitas ulang tampak pada tabel berikut:


(54)

33

Tabel 3.8

Hasil Pengukuran Validitas Minat Berwirausaha

No.Item Keterangan

1 0,381 0,361 Valid

2 0,629 0,361 Valid

3 0,566 0,361 Valid

4 0,646 0,361 Valid

5 0,774 0,361 Valid

7 0,723 0,361 Valid

8 0,710 0,361 Valid

9 0,413 0,361 Valid

10 0,655 0,361 Valid

12 0,749 0,361 Valid

13 0,621 0,361 Valid

14 0,660 0,361 Valid

15 0,423 0,361 Valid

16 0,633 0,361 Valid

17 0,657 0,361 Valid

18 0,689 0,361 Valid

19 0,630 0,361 Valid

20 0,654 0,361 Valid

21 0,610 0,361 Valid

22 0,737 0,361 Valid

23 0,837 0,361 Valid

24 0,738 0,361 Valid

25 0,740 0,361 Valid

26 0,675 0,361 Valid

Dari tabel di atas tampak bahwa item-item yang digunakan untuk mengukur Minat Berwirausaha valid semua karena corrected item – total

correlation lebih dari 0,361.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(55)

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto, 1998:170). Instrument dikatakan reliabel apabila alat tersebut merupakan ketetapan atau kondisi konsisten, artinya jika alat tersebut dikenakan pada obyek yang sama pada waktu yang berbeda, hasilnya akan relative sama atau tetap.

Pengujian reliabilitas instrument pada metode angket dalam penelitian ini akan diukur menggunakan rumus alpha, yaitu :

Keterangan :

= Reliabilitas instrument

= Banyaknya butir pertanyaan atau soal

∑ = Jumlah varian total = Jumlah varian butir

Nilai varian butir dapat dicari berdasarkan rumus sebagai berikut :

∑ ∑

Keterangan :

n = Jumlah responden


(56)

35

Reliabilitas kuesioner pada penelitian ini menggunakan teknik

Cronbach’s Alpha. Jika nilai Cronbach’s Alpha pada taraf signifikansi 5%

lebih besar dari 0,6 maka instrument penelitian dinyatakan reliabel (dapat dipercaya), sebaliknya jika alpha kurang dari 0,6 maka instrument penelitian dinyatakan tidak reliabel.

Dari hasil analisis dengan jumlah data (n) sebanyak 30 responden pada taraf signifikansi 5% dengan bantuan program SPSS versi 16.0 didapat hasil seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.9

Hasil Pengukuran Reliabilitas Minat Berwirausaha

Cronbach’s Alpha

Cronbach’s Alpha Based on Standardized Items

N of Items

0,936 0,939 26

Output SPSS tersebut menunjukkan Cronbach’s Alpha sebesar

0,936 > 0,6. Karena koefisien alpha lebih besar (>) dari 0,6 maka dapat disimpulkan instrument penelitian tersebut reliabel (dapat dipercaya).

H. Teknik Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa bermaksud

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(57)

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 1999:142).

2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis menggunakan statistik nonparametrik, yaitu koefisien kontingensi (contingency coefficient). Koefisien Kontingensi (C)

menurut Wahid Sulaiman (hal. 147) adalah suatu ukuran asosiasi antara 2 (dua) variable yang berbentuk atribut.

Fungsi koefisien kontingensi C adalah alat pengukur untuk menentukan keeratan atau korelasi di antara dua gugus tanda. Kekhususannya adalah dapat dipergunakan dalam bentuk skala nominal atau keterangan yang bersifat kategori tentang salah satu atau keduagugus tersebut, yaitu dalam hal ini apabila keterangan tentang tanda, hanya meliputi data yang tidak tersusun seri atau hanya dalam frekuensi. Dalam penggunaan koefisien kontingensi, tidak diperlukan asumsi kontinuitas pengukuran pada salah satu atau kedua gugus tanda tersebut. Koefisien kontingensi dalam perhitungannya, memerlukan tabel kontingensi dan tiap sel harus mempunyai kesamaan sifat dalam bentuk baris serta lajurnya. Rumus koefisien kontingensi, adalah:

di mana:

C : koefisien kontingensi : nilai chi-square


(58)

37

Nilai chi-square, adalah:

∑ ∑

di mana:

: nilai frekuaensi pengamatan : nilai frekuensi harapan

a. Pengujian Hipotesis

Nilai koefisien kontingensi yang didapatkan dari penelitian merupakan nilai kontingensi sampel yang merupakan harga estimasi dari koefisien kontingensi populasi yang dilambangkan dengan C. Untuk selanjutnya kita akan mengadakan uji hipotesis mengenai koefisien kontingensi populasi yang tidak diketahui berdasarkan pada estimasi nilai koefisien kontingensi sampel, yaitu: C. Pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

Untuk uji 2 (dua) arah:

: C = 0 (tidak ada hubungan antara variabel X dan Y) : C ≠ 0 (ada hubungan antara variabel X dan Y) Untuk uji 1 (satu) arah:

: C = 0 (tidak ada hubungan antara variabel X dan Y) : C < 0 (ada hubungan antara variabel X dan Y) atau:

: C = 0 (tidak ada hubungan antara variabel X dan Y) : C > 0 (ada hubungan antara variabel X dan Y)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(59)

Merumuskan hipotesis:

: - Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat berwirausaha pada mahasiswa.

: - Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendapatan orang tua dengan minat berwirausaha pada mahasiswa.

: - Tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat berwirausaha pada mahasiswa.

: - Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat berwirausaha pada mahasiswa.

: - Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendapatan orang tua dengan minat berwirausaha pada mahasiswa.

: - Ada hubungan yang signifikan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat berwirausaha pada mahasiswa.

b. Kaidah Pengambilan Keputusan Statistik uji yang digunakan adalah:

di mana:

t adalah statistik t derajat bebas n-2. n adalah banyaknya pengamatan. Nilai t hitung > nilai t tabel → tolak . Nilai t hitung < nilai t tabel → terima .


(60)

39

Untuk uji 2 (dua) arah:

Sig. (2-tailed) ≤α/2 → tolak . Sig. (2-tailed) > α/2 → tolak . Untuk uji 1 (satu) arah:

Sig. (2-tailed) ≤α→ tolak . Sig. (2-tailed) > α→ tolak . Catatan:

Jika tidak tahu apakah mengharapkan korelasi positif atau negatif, lebih baik menggunakan uji 2 (dua) arah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(61)

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Universitas Sanata Dharma 1. PTPG Sanata Dharma (1955-1958)

Ide untuk mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) oleh Prof. Moh. Yamin, S.H. (Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan RI) pada tahun 1950-an disambut baik oleh para imam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim disingkat S.J.). Waktu itu Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1, antara lain B1 Mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H. Loeff, S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang dikelola oleh Pater W.J. Van der Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J. Dengan dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide, selanjutnya Pater Kester yang waktu itu menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955.

Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 jurusan, yaitu Bahasa Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik. Para pembesar misi Serikat Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyarkara, S.J. menjadi Dekan PTPG Sanata Dharma dan Pater H. Loeff sebagai Wakil Dekan. Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. yang


(62)

41

waktu itu menjadi pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia. “Sanata Dharma” sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma” yang artinya “kebaktian yang sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata”. Kebaktian dan pelayanan itu ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia).

2. FKIP Sanata Dharma (1958-1965)

Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status “disamakan” dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1/1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo No.77/1962 tanggal 11 Juli 1962. Walaupun bagian dari Universitas Katolik Indonesia, secara de facto FKIP Sanata Dharma berdiri sendiri.

3. IKIP Sanata Dharma (1965-1993)

Untuk mengatasi kerancuan antara menjadi bagian dari Universita Katolik Indonesia cabang Yogyakarta dengan kemandirian FKIP Sanata Dharma sebagai sebuah institusi pendidikan, FKIP Sanata Dharma berubah menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(63)

No.237/B-Swt/U/1965. Surat keputusan itu berlaku mulai tanggal 1 September 1965. Selain melaksanakan Program S1 (sebelumnya Sarjana Muda dan Sarjana), IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk mengelola Program Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai program Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibuka program Diploma II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar).

4. Universitas Sanata Dharma (1993 sampai sekarang)

Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta kemajuan zaman, tanggal 20 April 1993 sesuai dengan SK Mendikbud No.46/D/O/1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal dengan nama USD. Dengan perkembangan ini, USD diharapkan tetap dapat memajukan sistem pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Setelah berkembang menjadi universitas, Sanata Dharma terdorong untuk memperluas muatan program pendidikannya. Di samping tetap mempertahankan pendidikan guru dengan tetap membuka FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan), Sanata Dharma membuka beberapa fakultas baru. Universitas Sanata Dharma sekarang memiliki 8 Fakultas dengan 25 Program Studi, 3 Program Pasca Sarjana, 1 Program Profesi, dan 3 Program Khusus Bersertifikat. Sekarang ini banyak hal berkembang di Universitas Sanata


(64)

43

Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik sarana fisik (gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya), administrasi (sistem informasi, manajemen, biro/lembaga/pusat/serta unit pendukung), peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat.

5. Nama-nama yang pernah menjabat Rektor Universitas Sanata Dharma:

a. Prof. Dr. N. Drijarkara, S.J. (1955-1967) b. Drs. J. Drost, S.J. (1968-1976)

c. Prof. Dr. A.M. Kadarman, S.J. (1977-1984) d. Drs. F.X. Danuwinata, S.J. (1984-1988) e. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988-1993) f. Dr. M. Sastrapratedja, S.J. (1993-2001) g. Dr. Paulus Suparno, S.J., MST (2001-2006)

h. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. (2006-sekarang)

B. Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan Universitas Sanata Dharma 1. Visi

Universitas Sanata Dharma (USD) didirikan oleh Serikat Yesus Provinsi Indonesia bersama dengan rekan imam dan awam Katolik untuk berpartisipasi dalam usaha melindungi dan meningkatkan martabat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(65)

manusia dengan memadukan keunggulan akademik dan nilai kemanusiaan.

a. Universitas Sanata Dharma terdorong untuk terus mencari, menemukan, dan mengungkapkan kebenaran secara obyektif dengan kebebasannya. Hal itu didasarkan pada pengakuan akan kebaikan hakiki dunia sebagai ciptaan Allah yang harus dipelajari, diselidiki, dan direnungkan maknanya serta dibangun dan dilestarikan demi kesejahteraan umat manusia dan kemuliaan Allah yang lebih besar. b. Menyadari peran penting generasi muda dalam mewujudkan masa

depan bangsa Indonesia. Universitas Sanata Dharma merasa terpanggil untuk memberikan sumbangan positif kepada usaha bersama dalam pengembangan pikiran, hati, dan kehendak kaum muda, dengan maksud membangkitkan potensi mereka untuk secara aktif dan kreatif ikut membangun masyarakat pluralistic yang adil, demokratis, dan sejahtera.

c. Usaha pengembangan itu didasarkan pada nilai kebangsaan dan kebudayaan nasional seperti terungkap dalam Pancasila dan UUD 1945. Pada visi kristiani mengenai martabat manusia sebagai ciptaan Allah, tanggung jawab sosialnya serta tujuannya yang luhur dan pada spiritualitas Ignatian yang terwujud dalam arah pendidikan Serikat Yesus seperti “menjadi manusia bagi sesama” (men and women for

and with others), perhatian pribadi (cura personalis), serta semangat


(66)

45

2. Misi

a. Mengembangkan sistem pendidikan yang dapat memadukan

keunggulan akademik dan nilai kemanusiaan.

b. Mengembangkan universitas yang dapat menjadi hati nurani kritis masyarakat.

c. Menyelenggarakan penelitian terutama untuk lebih menggali secara kritis kebenaran manusiawi dan mengembangkan martabat manusia. d. Mengembangkan kebebasan akademik dan otonomi keilmuan untuk

dapat menemukan kebenaran berdasarkan pada etika keilmuan.

e. Menyelenggarakan pendidikan yang humanis dengan semangat dialogis yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional, dan spiritual secara terpadu.

f. Membantu mahasiswa menjadi manusia yang utuh, kritis, dewasa, dan dapat berguna bagi masyarakat.

g. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dan sekaligus membantu mahasiswa untuk mengembangkan kepekaan social terhadap masyarakat.

h. Mempersiapkan tenaga yang professional, baik dalam bidang keilmuan maupun dalam bidang kependidikan.

3. Tujuan Pendidikan

Pendidikan di USD bertujuan membantu mencerdaskan putra-putri bangsa dengan memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(67)

humanistic yang berlandaskan nilai-nilai Kristiani yang universal dan cita-cita kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila, sehingga memiliki kemampuan akademik sesuai dengan bidang studinya dan integritas kepribadian yang tinggi.

C. Struktur Organisasi

Keterangan:

: Garis komando : Garis koordinasi SENAT

FAKULTAS

Unit MKK Fakultas (MKDK)

LPPM DEKAN FKIP

WD I WD II

Pusat Penelitian & Pelayanan Pendidikan (PA) Unit PPL dan

Laboratorium

Micro Teaching

Unit Tata Usaha JIP Kajur Sekjur JIPS Kajur Sekjur JPBS Kajur Sekjur JPMIPA Kajur Sekjur Prodi D2-PGSD Kaprodi Wakaprodi Kalab & Koord.PPL Prodi BK Kaprodi Wakaprodi Kalab & Koord.PPL Prodi IPPAK Kaprodi Wakaprodi Kalab & Koord.PPL Prodi PSej Kaprodi Wakaprodi Kalab & Koord.PPL Prodi PE Kaprodi Wakaprodi Kalab & Koord.PPL Prodi PAK Kaprodi Wakaprodi Kalab & Koord.PPL Prodi PBI Kaprodi Wakaprodi Kalab & Koord.PPL Prodi PBSID Kaprodi Wakaprodi Kalab & Koord.PPL Prodi PMat Kaprodi Wakaprodi Kalab & Koord.PPL Prodi PFis Kaprodi Wakaprodi Kalab & Koord.PPL Prodi S1-PGSD Kaprodi Wakaprodi Kalab & Koord.PPL Dosen Mahasiswa Dosen Mahasiswa Dosen Mahasiswa Dosen Mahasiswa Dosen Mahasiswa Dosen Mahasiswa Dosen Mahasiswa Dosen Mahasiswa Dosen Mahasiswa Dosen Mahasiswa Dosen Mahasiswa


(68)

47

1. Senat Fakultas merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi di tingkat fakultas yang memiliki wewenang dalam menjabarkan kebijakan dan peraturan universitas untuk fakultas.

2. Dekan FKIP memimpin FKIP dibantu oleh WD I (Wakil Dekan I bidang akademik) dan WD II (Wakil Dekan II bidang administrasi umum dan bidang keuangan). Tugas Dekan dan Wakil Dekan (Staf Dekanat) adalah sebagai berikut:

a. Dekan bertugas memimpin penyelenggaraan pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat, membina tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi, dan bertanggung jawab kepada Rektor.

b. Wakil Dekan I (WD I) bertugas membantu dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang akademik yang meliputi pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.

c. Wakil Dekan II (WD II) bertugas membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum dan keuangan. d. Tugas yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan di bidang

pendidikan yang bersifat kokurikuler dan ekstrakurikuler serta kemahasiswaan menjadi tanggung jawab bersama Staf Dekanat, sedangkan urusan yang berhubungan dengan keuangan kegiatan kemahasiswaan tingkat fakultas dikelola oleh WD II.

3. Unit MKK Fakultas (MKDK) bertugas mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan Mata Kuliah Keahlian (MKK) fakultas atau Mata Kuliah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(69)

Dasar Keahlian (MKDK) di lingkup fakultas. Unit ini dipimpin oleh WD I yang bertanggung jawab langsung kepada dekan.

4. Pusat Penelitian dan Pelayanan Pendidikan (P4) bertugas membantu dan mengkoordinasikan kegiatan penelitian dan pelayanan pendidikan kepada masyarakat luar dan membagikan berbagai tugas tersebut kepada dosen-dosen yang terkait dalam koordinasi dengan dekanat FKIP. P4 dipimpin oleh kepala P4.

5. Unit tata usaha menyelenggarakan administrasi kegiatan akademik pada tiap-tiap program studi. Unit tata usaha dalam menjalankan tugasnya berada di bawah koordinasi Wakil Dekan II. Unit tata usaha FKIP dipimpin oleh seorang Kepala Tata Usaha (KTU) yang bertanggung jawab langsung kepada WD II.

6. Unit PPL bertugas mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan PPL mahasiswa dalam lingkup fakultas dan mengelola Laboratorium

Micro Teaching fakultas. Unit PPL fakultas dipimpin oleh seorang ketua

unit PPL yang sekaligus menjadi koordinator Laboratorium Micro

Teaching fakultas dan bertanggung jawab langsung kepada dekan.

7. Ketua Jurusan (kajur) bertugas memimpin jurusan, dibantu oleh sekretaris jurusan (sekjur).

8. Ketua program studi (kaprodi) bertugas memimpin prodi, dibantu oleh seorang wakil ketua program studi (wakaprodi). Prodi adalah satuan pelaksana pendidikan yang bertugas melaksanakan satuan kurikulum untuk satu keahlian tertentu.


(70)

49

9. Dosen tetap FKIP USD terdiri dari dosen yang diangkat oleh Yayasan Sanata Dharma dan dosen PNS yang diperbantukan pada USD menjadi pegawai tetap di lingkup FKIP dengan tugas untuk mengajar, mengadakan penelitian, dan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. Setiap dosen tetap di lingkup FKIP diindukkan pada suatu prodi sesuai dengan bidang keahlian yang dimilikinya.

10.Dosen tidak tetap (DTT) FKIP USD adalah tenaga pendidik yang mendapat surat tugas dari rektor USD dengan tugas untuk mengajar di suatu prodi di lingkup FKIP USD untuk jangka waktu tertentu.

11.Mahasiswa FKIP USD adalah orang yang terdaftar sebagai peserta didik di suatu program studi yang diselenggarakan oleh suatu jurusan atau prodi di lingkup FKIP USD.

D. Sejarah Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan

FKIP yang sekarang ini merupakan salah satu fakultas dari Universitas Sanata Dharma, yang dulu pernah populer dengan sebutan IKIP Sanata Dharma, mulanya adalah sebuah Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) yang berdiri pada tanggal 17 Desember 1955. Mulai bulan November tahun 1958, pemerintah mengubah nama PTPG menjadi FKIP. Berkaitan dengan itu, nama PTPG Sanata Dharma berganti menjadi FKIP Sanata Dharma yang merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia. Kemudian mulai 1 September 1965, Presiden Soekarno membentuk IKIP yang merupakan gabungan dari FKIP dan IPG. Sehingga berdasarkan SK

No.237/B-PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(71)

SWTU/1965, FKIP Sanata Dharma berganti nama menjadi IKIP Sanata Dharma.

Akhirnya, seiring dengan tuntutan perkembangan zaman, melalui SK Mendikbud No.46/D/O/1993, IKIP Sanata Dharma menjadi sebuah universitas. Universitas Sanata Dharma (USD). Dengan demikian, IKIP yang dulu merupakan lembaga yang berdiri sendiri, sekarang merupakan sebuah fakultas dari USD. Pada tahun 1998, Fakultas Ilmu Pendidikan Agama Katolik (FIPA) menggabung dengan FKIP menjadi Prodi IPPAK, Jurusan Ilmu Pendidikan.

FKIP USD mempunyai 4 jurusan dengan 11 program studi untuk gelar S1, 1 program studi nongelar.

1. Jurusan Ilmu Pendidikan (JIP)

a. Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK)

b. Program Studi Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK)

c. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) 2. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni (JPBS)

a. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI)

b. Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah (PBSID)

3. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS) a. Program Studi Pendidikan Akuntansi (PAK) b. Program Studi Pendidikan Ekonomi (PE)


(72)

51

c. Pendidikan Sejarah (PSej)

4. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA) a. Program Studi Pendidikan Fisika (PFis)

b. Program Studi Pendidikan Matematika (PMat) c. Program Studi Pendidikan Biologi (PBio)

Secara umum, FKIP USD bertujuan untuk menyiapkan tenaga kependidikan yang professional, humanistic, memiliki semangat dialogis, dan menghargai serta mengembangkan kebebasan dan kejujuran akademik dalam proses pendidikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, FKIP USD didukung oleh tenaga-tenaga pendidikan yang telah berpengalaman serta fasilitas-fasilitas yang sangat memadai.

E. Visi dan Misi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) 1. Visi

Penyiapan tenaga kependidikan/guru yang kompeten dengan dilandasi nilai-nilai Pancasila dan cinta kasih melalui penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas.

2. Misi

a. Menyiapkan tenaga kependidikan/guru yang kompeten, yang berciri sebagai berikut:

1) Memiliki integritas moral dan kepribadian. 2) Menguasai bidang kependidikan/keguruan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(73)

3) Mempunyai kompetensi pada bidang ilmu yang menjadi keahliannya.

4) Mampu menjalin komunikasi social dengan baik.

b. Menjalin kemitraan dengan masyarakat (nasional dan internasional) dan pemerintah untuk memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pendidikan.

F. Sejarah Program Studi Pendidikan Akuntansi

Program Studi (PS) Pendidikan Akuntansi merupakan salah satu program studi di bawah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma (JPIPS-FKIP-USD). PS ini merupakan kelanjutan dari Jurusan Ekonomi yang dibuka tanggal 17 Desember 1955 ketika Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) didirikan atas desakan Menteri Pendidikan Muhammad Yamin untuk menanggapi perlunya pendidikan calon guru SLTP dan SMA. Pendirian Sanata Dharma dilandasi oleh semangat untuk membantu masyarakat yang pada waktu itu sangat membutuhkan tenaga guru sekolah menengah yang baik di berbagai bidang.

Pada waktu berdirinya (1958), PS Pendidikan Ekonomi menggunakan nama Jurusan Ilmu Ekonomi FKIP Sanata Dharma. Selanjutnya berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 28 Januari 1985, Jurusan Ilmu Ekonomi diganti nama menjadi Jurusan Pendidikan Dunia Usaha yang memiliki 2 (dua) jalur, yaitu PS Pendidikan Ekonomi Koperasi dan PS


(74)

53

Pendidikan Akuntansi, dengan status “disamakan”. Status ini ditetapkan kembali pada tanggal 14 Mei 1986 berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0363/0/1986.

Sejak IKIP Sanata Dharma berubah menjadi Universitas Sanata Dharma berdasarkan SK Dirjen Dikti No.266/Dikti/Kep/1993, PS Pendidikan Akuntansi di bawah Jurusan Pendidikan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Pada tahun 2003, PS Pendidikan Akuntansi terakreditasi dengan peringkat nilai Akreditasi B yang ditetapkan oleh BAN-PT tertanggal 19 September 2003 untuk jangka waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal ditetapkan.

Berdasarkan SK Dirjen Dikti No.143/DIKTI/Kep/1999 tentang penataan Prodi, tahun 1999 nama PS Pendidikan Akuntansi diganti dengan PS Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Pada tahun 2002 Kopertis Wilayah V Yogyakarta memberikan nilai A terhadap kelayakan penyelenggaraan Prodi Pendidikan Akuntansi.

G. Deskripsi Program Studi Pendidikan Akuntansi

Tujuan Program Studi Pendidikan Akuntansi ini adalah untuk menghasilkan tenaga kependidikan yang professional di bidang akuntansi, manajemen, dan bidang ekonomi/koperasi. Dalam menyelenggarakan pendidikan, Program Studi berdasarkan pada kurikulum nasional dan muatan lokal. Penyelenggaraan proses belajar mengajar dilaksanakan teratur dan didukung oleh ketersediaan fasilitas yang memadai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(75)

Sikap kritis yang ditanamkan pada mahasiswa dalam proses belajar mengajar terbukti telah memberikan dasar yang kuat bagi lulusan dalam berpikir secara ilmiah. Sebagai hasilnya, lulusan Program Studi Pendidikan Akuntansi memiliki kemampuan yang memadai di bidangnya dan memiliki fleksibilitas yang tinggi. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan banyaknya lulusan prodi yang menduduki jabatan/posisi penting dalam dunia pendidikan dan non kependidikan, yakni sebagai sumber daya manusia yang dapat diandalkan di bidang akuntansi pada perusahaan dagang, perusahaan manufaktur, perusahaan jasa seperti bank, perhotelan, perusahaan konsultan manajemen/bisnis/perpajakan/asuransi, dan sebgainya.

H. Visi, Misi, dan Sasaran Program Studi Pendidikan Akuntansi 1. Visi

Membangkitkan dan mengembangkan potensi generasi muda agar mampu berpartisipasi aktif dan kreatif dalam membangun masyarakat pluralistik yang adil dan demokratik sesuai dengan bidang keahliannya, yang dilaksanakan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta visi kristiani mengenai martabat manusia.

2. Misi

a. Menyediakan bagi masyarakat tenaga kependidikan dan non

kependidikan di bidang ekonomi – akuntansi yang professional, dewasa secara spiritual, moral, intelektual, sosial, dan emosional serta mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan teknologi.


(76)

55

b. Menyelenggarakan pendidikan yang humanis dengan semangat dialogis.

c. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat, sekaligus membantu mahasiswa untuk mengembangkan kepekaan dan kepedulian sosialnya.

d. Menyelenggarakan penelitian di bidang Pendidikan Akuntansi demi pengembangan martabat manusia.

3. Sasaran

a. Mempersiapkan tenaga kependidikan dan non kependidikan di bidang ekonomi – akuntansi yang professional dan kreatif dalam menggunakan teknologi informasi.

b. Meningkatkan kualitas proses pendidikan yang humanis dialogis lewat peningkatan sarana dan prasarana pembelajaran yang berupa

hardware, software, dan brainware-nya.

c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian yang dilakukan oleh para dosen baik individual maupun kelompok dan oleh mahasiswa sebagai syarat kelulusannya.

d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengabdian kepada masyarakat baik yang dilakukan oleh program studi sebagai satu kesatuan, dosen, dan mahasiswa secara individual maupun kelompok seraya mengembangkan networking dengan lembaga-lembaga pendidikan dan

non-kependidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(1)

LAMPIRAN V

Tabel r

dan


(2)

           

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

(4)

LAMPIRAN VI

Surat Ijin Penelitian

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

(6)

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Tingkat Pendidikan, Jenis Pekerjaan, Dan Pendapatan Orang Tua Terhadap IPK Mahasiswa/I D-3 Statistika Angkatan 2007

1 54 64

Pengaruh jenis sekolah mahasiswa dan tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah angkatan 2012-2014 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 156

Pengaruh jiwa berwirausaha dan latihan berwirausaha terhadap minat berwirausaha mahasiswa : studi kasus pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi dan Pendidikan Ekonomi angkatan 2008 Universitas Sanata Dharma.

0 6 153

Minat mahasiswa jurusan akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin, IPK, dan pekerjaan orang tua : studi kasus mahasiswa Akuntansi Angkatan 2007-2009 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 143

Hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dan prestasi belajar dengan minat berwirausaha mahasiswa : studi kasus mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2003-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 3 109

Hubungan mata kuliah kewirausahaan, teman sebaya dan jenis pekerjaan orang tua dengan minat berwirausaha. Studi kasus pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2013 dan 2014 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

0 0 113

Hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dan prestasi belajar dengan minat berwirausaha mahasiswa : studi kasus mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2003-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 107

Analisis minat berwirausaha pada mahasiswa dilihat dari tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan orang tua : studi kasus mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 119

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENDAPATAN, DAN JENIS PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

0 0 146

Pengaruh jiwa berwirausaha dan latihan berwirausaha terhadap minat berwirausaha mahasiswa : studi kasus pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi dan Pendidikan Ekonomi angkatan 2008 Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 151