PERAN MASYARAKAT DALAM MENANGGULANGI SAMPAH DI KELURAHAN KAMONJI KECAMATAN PALU BARAT | Yunde | GeoTadulako 8994 29501 1 SM
PERAN MASYARAKAT DALAM MENANGGULANGI
SAMPAH DI KELURAHAN KAMONJI
KECAMATAN PALU BARAT
MOH. ZULKIFLI B. YUNDE
A 351 12 163
JURNAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2016
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Judul Penelitian
: Peran Masyarakat dalam Menanggulangi Sampah diKelurahan
Kamonji Kecamatan Palu Barat
Penulis
: Moh Zulkifli B.Yunde
Stambuk
: A 351 12 163
Telah diperiksa dan disetujui Untuk diterbitkan
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Samuel Sanda Patampang, M.Si
NIP.1956 0527 198303 1 001
Abdul Hamid, S.Ag., M.Pd.I
NIP. 19760818 200912 1 004
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan IPS
FKIP Universitas Tadulako
Koordinator Program Studi
Pendidikan Geografi
Drs. Charles Kapile, M. Hum
NIP. 19650104 199203 1 004
Nurvita, S.Pd., M.Pd
NIP. 19801127 200604 2 001
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
ABSTRAK
Moh Zulkifli B.Y, (2016). Peran Masyarakat Dalam Menanggulangi Sampah di Kelurahan
Kamonji Kecamatan Palu Barat. Skripsi, Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Tadulako. Pembimbing (I) Samuel Sanda Patampang, (II) Abdul Hamid
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana Peran Masyarakat dalam
Menanggulangi sampah, bagaimana bentuk peranan masyarakat dalam menanggulangi
sampah, faktor-faktor apa yang mempengaruhi keterlibatan masyarakat dalam
menanggulangi sampah dan bagaimana sistem pengelolaan sampah di Kelurahan Kamonji
Kecamatan Palu Barat. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Kualitatif dengan Metode
Penelitian Deskriptif dan menggunakan pendekatan survei. Adapun populasi dalam penelitian
adalah seluruh masyarakat Kelurahan Kamonji yang berjumlah 9.282 Jiwa dengan Sampel
Penelitian ini berjumlah 45 orang. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, Kuesioner,
observasi dan dokumentasi. Sedangkan Teknik Analisis data menggunakan teknik Deskriptif
Kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Peran masyarakat dalam
menanggulangi sampah yang diwujudkan dalam kegiatan hak dan kewajiban, memikirkan,
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program-program kemasyarakatan tergolong
rendah, Bentuk peranan masyarakat dalam menanggulangi sampah dikatakan masih kurang
memuaskan, Faktor-faktor yang mempengaruhi keterlibatan masyarakat dalam
menanggulangi sampah masih tergolong rendah dan Sistem pengelolaan sampah masih
terbilang kurang memuaskan.
Kata kunci: Peran Masyarakat dan Menanggulangi Sampah
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
ABSTRACT
Moh. Zulkifli B.Y, (2016). The Role of Society in Tackling the Garbage in Kamonji Village
of West Palu Subdistrict. Skripsi. Geography Study Program. Sosial Science Department.
Teacher Training and Education Faculty, Tadulako Universty. Supervisor: Samuel Sanda
Patampang and Co-Supervisor: Abdul Hamid.
The problems in this research are how the role of society in tackling the garbage, the
factors that influence the society involvement in tackling the garbage and how the waste
management system in Kamonji village of West Palu subdistrict. The research was a
qualitative research with descriptive method and used a survery approach. The population in
this research was all of people in Kamonji village amount to 9.282 people with the sample
amount to 45 people. Data collection techniques include interviews, questionnaires,
observation and documentation. Data analysis technique used qualitative descriptive
technique. The results of this research show that the role of society in tackling the garbage
that is embodied in the activites of right and obligation, thinking and planning, implementing
and evaluating the society programs is low. The role of society in tackling the garbage is
unsatisfying. The effect factors of society involvement in tackling the garbage is still
relatively low and the waste management system is still unsatisfying.
Keywords: The role of society and Tackling the Garbage.
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
I.
PENDAHULUAN
Berbagai macam persoalan yang dihadapi oleh masyarakat perkotaan saat ini, namun
masalah sampah menjadi topik penting yang sering dibicarakan. Permasalahan sampah
berjalan seiring dengan perkembangan kebudayaan masyarakat itu tersediri. Pertambahan
jumlah penduduk di perkotaan yang pesat berdampak pada terhadap peningkatan jumlah
sampah yang dihasilkan atau semakin laju tingkat penguasaan teknologi dan industri suatu
kelompok masyarakat maka sampah yang dihasilkannya pun semakin banyak.
Masalah sampah mutlak harus ditangani secara bersama-sama antara Pemerintah,
Lembaga Swadaya Masyarakat dan masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan
kesadaran dan komitmen bersama menuju perubahan sikap, perilaku dan etika yang
berbudaya lingkungan.
Menurut Azwar, (2003:39), menyatakan bahwa “Sampah berupa sumber, bentuk,
jenis dan komposisinya sangat di pengaruhi oleh tingakat budaya masyarakat dan kondisi
alamnya, semakin laju tingkat kebudayaannya semakin komplek pula sumber dan macam
sampah yang dihasilkan. Selain itu perubahan gaya hidup bagi sebagian besar penduduk
perkotaan yang cenderung lebih konsumtif ikut memperbanyak kualitas sampah. Persoalan
lain yang ikut memberi pengaruh terhadap sistem pengolaan sampah adalah keterbatasan
armada pengangkut tumpukan-tumpukan sampah dari rumah-rumah penduduk ke tempat
pembuangan sampah (TPS) dan tempat pembuangan akhir (TPA)”.
Ketidak ikutan masyarakat dalam memelihara lingkungannya akan mengakibatkan
lingkungan itu menjadi kurang bersih dan kurang sehat. Demikian juga masyarakat yang
dilingkungannya akan mengakibatkan lingkungan perkotaan menjadi lingkungan yang kotor.
Selain itu partisipasi masyarakat luas juga berperan serta dalam menjaga pelestarian
lingkungan, karena hal ini saling terkait antara satu dengan lainnya. Proses pembangunan di
Kota Palu semakin pesat seiring dengan perkembangan waktu dan kemajuan teknologi.
Upaya dalam meningkatkan kebersihan lingkungan di wilayah Kota Palu, Pemerintah
Kota melalui Dinas Lingkungan dan Kebersihan Kota Palu telah menyediakan tempat
pembuangan sampah (TPS) sebanyak 229 buah yang tersebar di seluruh Kecamatan dan1
buah lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) di Kelurahan Kawatuna, Kecamatan
Mantikulore seluas 30 Ha. Volume sampah yang berhasil terangkut pada tahun 2014
sebanyak 974,1361 M³ dengan menggunakan armada truk sampah sebanyak 28 unit dan 21
unit container penampung yang tersebar diseluruh wilayah Kota Palu (Data BPS Kota Palu,
2014).
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
Menghadapi masalah kebersihan lingkungan pemukiman di Kota Palu, tidak cukup
dengan mengandalkan lembaga-lembaga formal yang telah ditunjuk pemerintah, seperti
Dinas Pekerjaan Umum ataupun Dinas Kebersihan Lingkungan dan Pertanaman Kota. Akan
tetapi perlu adanya bantuan dari berbagai kelompok sosial lainya dan ikut terlibat langsung
masyarakat setempat dalam menanggulangi sampah, hal ini dapat mengurangi debit sampah
yang ada di lingkungan perkotaan.
Khususnya di Kelurahan Kamonji merupakan salah satu Kelurahan di wilayah hukum
administrasi Kecamatan Palu Barat Kota Palu Propinsi Sulawesi Tengah yang memiliki 15
RT dan 6 RW. Kelurahan ini terletak di dataran tinggi yang memiliki luas wilayah 0,85 Km²
dengan ketingggian 0-15 m DPL yang beriklim tropis. Lahan yang berada di Kelurahan
Kamonji sebagian besar digunakan untuk pemukiman umum dengan luas lahan ± 0,84 Km²,
dengan jumlah penduduk sebanyak 9.282 jiwa (Kecamatan Palu Barat dalam Angka 2014).
Berdasarkan observasi awal di Kelurahan Kamonji, menurut bapak H. Muchsen (57
Tahun) bahwa “Penanganan masalah sampah khususnya di Kelurahan Kamonji Kecamatan
Palu Barat masih banyak mengalami kendala. Kebiasaan masyarakat yang membuang
sampah langsung ke badan jalan, lahan yang kosong bahkan di tempat saluran air atau
dranaise. Hal ini yang mengakibatkan lingkungan menjadi tidak baik/kotor, karena kurangnya
kemampuan masyarakat untuk mengelolah sampah yang dihasilkan dalam kegiatan rumah
tangga”.
Kurangnya kesadaran mereka tentang arti pentingnya pelestarian lingkungan,
menyebabkan mereka kurang peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Pembuangan sampah
sembarangan seperti di tempat saluran air atau dranaise, badan jalan merupakan salah satu
bukti masih rendahnya peran masyarakat dalam pelestrian lingkungan tersebut, bukan saja
menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab masyarakat.
Pengikutsertaan masyarakat ini, diperlukan untuk meningkatkan perasaan ikut memiliki
(sense of belonging) dalam setiap proses kegiatan.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, penulis ingin melakukan penelitian
di Kelurahan Kamonji, tentang “Peran Masyarakat dalam Menanggulangi Sampah di
Kelurahan Kamonji Kecamatan Palu Barat”. Dengan fokus penelitian ini adalah untuk
mengetahui peran masyarakat dalam menanggulangi sampah di Kelurahan Kamonji
Kecamatan Palu Barat.
II.
METODE PENELITIAN
a.
Jenis Penelitian
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
Menurut Sugiyono (2009: 1) jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah
sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data secara trianggulasi (gabungan), analisis
data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan deskriptif, dengan
menggunakan metode pendekatan survey. Menurut Sugiyono (2009: 24), bahwa jangka
waktu penelitian kualitatif adalah “penelitian yang dilakukan pada posisi besar maupun
kecil”.
b.
Tempat/Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di Kelurahan Kamonji Kecamatan Palu Barat. Dimana
penulis mengambil lokasi penelitian di Kelurahan Kamonji dengan alasan karena lebih
mudah terjangkau dan dekat dengan tempat peneliti dalam mendapatkan data dan informasi.
PETA ADMINISTRASI KELURAHAN KAMONJI
c.
Populasi
Populasi
dalam penelitian ini ialah seluruh masyarakat di Kelurahan Kamonji
Kecamatan Palu Barat yang berjumlah 9.282 Penduduk terdiri dari 4.598 jiwa laki-laki dan
4.684 perempuan.
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
d.
Sampel
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah perwakilan setiap RT masing-
masing tiga orang sehingga berjumlah 49 orang dengan pertimbangan bahwa setiap tiga atau
empat responden akan mewakili setiap RT yang ada di Kelurahan Kamonji, serta
mempermudah peneliti menyebarkan angket karena apabila jumlah sampel yang diambil
banyak maka waktu dan biaya akan digunakan lebih banyak.
e.
jenis Data
Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung melalui responden. Data
primer dalam penelitian ini diperoleh dengan teknik observasi, wawancara, dan kuosioner.
Sedangkan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari buku-buku, peraturan-peraturan dan
bahan-bahan lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian serta dapat memberikan
masukan dan informasi bagi penulis. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dengan
teknik dokomentasi berupa buku-buku dari perpustakaan, dokumen profil Kelurahan dari
kantor Kelurahan Kamonji dan foto-foto pada saat penelitian.
f.
Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari masyarakat mulai dari Kepala
Kelurahan Kamonji beserta jajarannya, dan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)
Kelurahan Kamonji serta beberapa masyarakat Kelurahan Kamonji.
g.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Observasi, dimulai dengan melakukan pengamatan awal ke lokasi penelitian
keseluruh Kelurahan Kamonji.
2. Wawancara, teknik wawancara untuk menggali lebih dalam lagi tentang sejauh mana
peran masyarakat dalam menanggulangi sampah di Kelurahan Kamonji. Pertama
penulis mewawancarai Kepala Kelurahan Kamonji, kemudian dilanjutkan dangan
mewawancarai salah satu staf Kelurahan yang bertugas sebagai Badan Keswadayaan
Masyarakat (BKM) beserta jajaranya. Untuk lebih mendalami lagi, penulis
mewawancarai beberapa masyarakat dalam hal ini keluarga sebagai peduduk yang
sudah sekian lama berdomisili di Kelurahan Kamonji,
3. Kuesioner, digunakan untuk mendapatkan data informasi secara mendalam melalui
Responden. Kuesioner adalah alat penelitian yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang
akan di jawab oleh responden. Waktu yang dibutuhkan pada teknik ini yaitu selama 2
minggu.
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
4. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa: buku-buku dari perpustakaan, dokumen/file
profil kelurahan dari kantor Kelurahan Kamonji, data-data dari Kantor Kecamatan
Palu Barat serta foto-foto saat penelitian langsung.
h.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur variabel
penelitian yang diamati. Pada dasarnya penelitian harus menggunakan alat ukur, maka
dengan adanya instrumen dalam penelitian ini bertujuan agar dapat memberikan kemudahan
dalam memperoleh data.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa daftar angket, dengan jenis
angket tertutup dimana para responden tinggal memberikan tanda check atau silang pada
alternatif jawaban yang disediakan mengenai peran masyarakat dalam menanggulangi
sampah di Kelurahan Kamonji Kecamatan Palu Barat.
i.
Teknik Analisis Data
Analisis data diperlukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan
penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan peneliti. Setelah data terkumpul
kemudian dianalisis. Sehingga nanyinya akan menghasilkan kesimpulan yang akan
dipertanggung jawabkan kebenaranya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis deskriptif kualitatif. Teknik ini digunakan karena dalam penulisan ini
menjelaskan data yang lebih mengutamakan kata-kata ditunjang dengan menggunakan tabel
seperlunya, sesuai dengan yang ditemukan dalam penelitian dan presentasi data. Berdasarkan
instrumen yang digunakan dalam penelitian dilapangan dengan menggunakan observasi,
angket, wawancara dan dokumentasi, maka analisis data dalam penelitian ini dilakukan
dengan dua cara yaitu teknik analisis data angket dan teknik analisis data kualitatif
(wawancara). Untuk menganalisis hasil wawancara dilakukan dengan tiga tahapyang terjadi
secara bersamaan yaitu, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan (Miles dan
Huberman, 1992).
a. Reduksi Data
Reduksi dilakukan dengan memilih, menyeleksi data, menyerdehankan dan
tansformasi data kasar yang terdapat dalam catatan lapangan. Reduksi data dijukan untuk
menggolongkan, mengarahkan dan membuang data yang tidak dibutuhkan serta
mengorganisir data menurut permasalahan.
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
b. Penyajian Data
Penyajian data adalah untuk menyusun seluruh informasi dari nforman sehingga dari
penyajian data tersebut dapat memberikan kemungkinan untuk ditarik suatu kesimpulan.
Adapun maksud diadakannya penyajian data yaitu penulis selanjutnya akan menghimpun
maupun menafsirkan informasi yang telah didapatkan melalui wawancara dan kuesioner
untuk melakukan tindakan selanjutnya.
c. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dilakukan setelah diperoleh sekumpulan informasi dan data
yang tersusun melalui penyajian data. Ketiga alur analisis ini berlangsung secara terus
menerus sepanjang penelitian ini berlangsung. Sedangkan untuk menganalisis data angket,
dalam hal ini penulis menggunakan distribusi frekuensi sebagaimana diuraikan berikut:
P=
X 100 %
Keterangan :
P = Persentase yang dicapai
F = Jumlah frekuensi benar dari setiap alternatif jawaban
N = Jumlah Responden
Sumber : ( Sudjana, 2007: 130-131).
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kelurahan Kamonji merupakan salah satu Kelurahan yang berada di wilayah hukum
administrasi Kecamatan Palu Barat Kota Palu Propinsi Sulawesi Tengah yang memiliki 15
RT dan 6 RW. Kelurahan ini terletak di dataran rendah yang memiliki luas wilayah
pemukiman 0,85 Km2, kuburan ≥300 M, pekarangan 0,70 M², prasarana 3.348 M. Posisi
Kelurahan Kamonji berbatasan dengan :
- Kelurahan Lere dan Kelurahan Baru disebelah Utara
- Kelurahan Boyaoge disebelah Selatan
- Kelurahan Siranindi disebelah Timur
- Kelurahan Donggala Kodi dan Kelurahan Balaroa disebelah Barat.
Secara garis besar wilayah Kelurahan Kamonji merupakan daerah dataran yang
terletak pada ketinggian (elevasi) 10 m diatas permukaan laut. Topografi wilayah datar
hingga pegunungan sedang. Sesuai data statistik penggunaan lahan untuk Kelurahan Kamonji
terdiri dari penggunaan lahan untuk bangunan sekitar 0,70 Km2 dan lain-lain sekitar 0,15
Km2 antara lain untuk keperluan fasilitas umum yaitu Lapangan Olah Raga sekitar 0,1 Km2.
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
Kelurahan Kamonji merupakan daerah pusat pelayanan jasa menjadikan lingkungan
Kelurahan tersebut relatif lebih padat dibandingkan kelurahan lainnya. Kondisi ini menjadi
kendala bagi kelurahan Kamonji. Salah satu langkah kongkret yang harus dilakukan dengan
penataan kawasan yang dapat meminimalisir segala masalah lingkungan yang menjadi imbas
dari kepadatan penduduk yang tak terkendali. Menurut data hasil survei dilapangan dari
keseluruhan daerah pemukiman yang ada di Kelurahan Kamonji sekitar 70% dalam kondisi
kumuh, hal ini diperparah lagi dengan tidak berfungsinya drainase sehingga dengan keadaan
geografis kelurahan kamonji yang berdataran rendah sehingga daerah ini menjadi daerah
rawan banjir.
Jumlah Penduduk Kelurahan Kamonji hingga tahun 2014 sebesar 9.282 Jiwa dengan
rincian menurut jenis kelamin laki-laki sebanyak 4.598 jiwa dan perempuan sebanyak 4.684
jiwa dengan kepadatan penduduk 2.215 jiwa/km². Adapun jumlah penduduk Kelurahan
Kamonji berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki berjumlah 4.598 jiwa (49,6%) dan
perempuan berjumlah 4.684 Jiwa (50,4%). Pada wilayah Kelurahan Kamonji telah dibangun
suatu sistem jaringan drainase secara sporadik umumnya pararel dengan jaringan jalan. Pada
beberapa sistem jaringan nampaknya belum berfungsi dengan baik, sehingga dimusim hujan
sering kali dipenuhi sampah akibatnya air yang tersumbat meluap ke badan jalan.
Pengelolaan sampah di Kelurahan Kamonji saat ini di Kelola oleh Pemerintah
Kelurahan dengan melibatkan masyarakat. Program ini ditunjang dengan adanya beberapa
unit kenderaan sampah (Motor Kaisar) yaitu masing-masing terdapat di setiap ketua RW dan
hanya satu tempat pembuangan sampah (TPS) yang ada di Kelurahan Kamonji yaitu hanya
terdapat di pasar Inpres dan bahkan banyak masyarakat yang mengeluh tidak ada lahan
kosong yang disediakan pemerintah setempat untuk pembangunan bak tempat pembuagan
sampah (TPS). Hal ini membuktikan bahwa TPS dan Kenderaan operasional sampah di
wilayah Kelurahan Kamonji belum memadai untuk menanggulangi sampah yang dihasilkan
setiap harinya oleh masyarakat Kelurahan Kamonji.
3.2
Hasil Penelitian
Tabel 4.13 Tanggapan Responden mengenai Hak masyarakat dalam Penanggulangan Sampah
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Setuju
18
40
2.
Setuju
25
55,6
3.
Kurang Setuju
1
2,2
4.
Tidak Setuju
1
2,2
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 1
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
Tabel 4.14 Tanggapan Responden Mengenai Kewajiban Masyarakat dalam Penanggulangan
Sampah
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Setuju
9
20
2.
Setuju
31
68,9
3.
Kurang Setuju
2
4,4
4.
Tidak Setuju
3
6,7
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 2
Tabel 4.15 Tanggapan Responden Mengenai Peran Masyarakat dalam Memikirkan
Penanggulangan Sampah
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Setuju
21
46,7
2.
Setuju
22
48,9
3.
Kurang Setuju
2
4,4
4.
Tidak Setuju
0
0
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian 2016 (data diolah) No 3
Tabel 4.16 Tanggapan Responden Mengenai Peran Masyarakat dalam Merancanakan
Kegiatan Kerja Bakti untuk Kebersihan Lingkungan
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Setuju
22
48,9
2.
Setuju
23
51,1
3.
Kurang Setuju
0
0
4.
Tidak Setuju
0
0
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 4
Tabel 4.17 Tanggapan Responden Mengenai Cara Pembuangan Sampah Yang Dilakukan
Oleh Masyarakat
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1.
Dibuang di sembarang tempat
11
24,4
2.
Dibiarkan saja dekat bak sampah
26
57,8
3.
Dibuang dekat bak sampah dan dibakar/ditanam
3
6,7
4.
Dibuang di TPS yang telah disediakan
5
11,1
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 5
Tabel 4.18 Tanggapan Responden mengenai Peran Masyarakat yang Dilakukan sejauh ini
untuk Lingkungan Sekitar
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1.
Sangat Setuju Membersihkan lingkungan
8
17,8
2.
Setuju membersihkan lingkungan
22
48,9
3.
Kurang Setuju membersihkan lingkungan
9
20
4.
Tidak Setuju membersihkan lingkungan
6
13,3
Jumlah
45
100 %
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 6
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
Tabel 4.19 Tanggapan Responden Mengenai Program Khusus Masyarakat dalam
Penanggulangan Sampah di Kelurahan Kamonji
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat ada
3
6,7
2.
Ada
29
64,4
3.
Kurang ada
6
13,3
4.
Tidak ada
7
15,6
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 7
Tabel 4.20 Tanggapan Responden Mengenai Sumbangan Berupa Uang Untuk Perbaikan atau
Membangun TPS di Kelurahan Kamonji
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Sering
4
8,9
2.
Sering
15
33,3
3.
Kurang Sering
16
35,6
4.
Tidak Sering
10
22,2
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 8
Tabel 4.21 Tanggapan Responden Mengenai sumbangan Lahan Kosong Untuk Membangun
TPS di Kelurahan Kamonji
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Sering
3
6,7
2.
Sering
5
11,1
3.
Kurang Sering
11
24,4
4.
Tidak Sering
26
57,8
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 9
Tabel 4.22 Tanggapan Responden Mengenai Bentuk Masyarakat Berupa Buah Pikiran
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Setuju
8
17,8
2.
Setuju
32
71,1
3.
Kurang Setuju
3
6,7
4.
Tidak Setuju
2
4,4
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 10
Tabel 4.23 Tanggapan Responden Mengenai Bentuk Masyarakat Berupa Tenaga
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Setuju
9
20
2.
Setuju
27
60
3.
Kurang Setuju
6
13,3
4.
Tidak Setuju
3
6,7
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 11
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
Tabel 4.24 Tanggapan Responden Mengenai Bentuk Masyarakat Berupa Keterampilan
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Setuju
6
13,3
2.
Setuju
6
13,3
3.
Kurang Setuju
24
53,4
4.
Tidak Setuju
9
20
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 12
Tabel 4.25 Tanggapan Responden Mengenai Masyarakat Terlibat dalam Lembaga Swadaya
Masyarakat Untuk Memberikan Sosialisasi Tentang Penanggulangan Sampah
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Terlibat
4
8,9
2.
Terlibat
12
26,7
3.
Kurang Terlibat
13
28,9
4.
Tidak Terlibat
16
35,5
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 13
Tabel 4.26 Tanggapan Responden Mengenai Faktor Pengetahuan Masyarakat Terhadap
Kondisi Pemukiman Penduduk
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Bersih
1
2,2
2.
Bersih
16
35,6
3.
Kurang Bersih
21
46,6
4.
Tidak Bersih
7
15,6
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 14
Tabel 4.27 Tanggapan Responden mengenai faktor Sikap Masyarakat dalam Menjaga
Lingkungan
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sering
18
40
2.
Cukup
23
51,1
3.
Kurang
3
6,7
4.
Tidak Pernah
1
2,2
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 15
Tabel 4.28 Tanggapan Responden Mengenai Faktor Keyakinan Masyarakat Terhadap Lokasi
Lingkungan Sekitar
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Baik
3
6,6
2.
Baik
26
57,8
3.
Cukup Baik
9
20
4.
Buruk
7
15,6
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 16
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
Tabel 4.29 Tanggapan Responden Mengenai Faktor Sosial Masyarakat Tentang Kepedulian
Lingkungan
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Setuju
19
42,2
2.
Setuju
21
46,7
3.
Kurang Setuju
3
6,7
4.
Tidak Setuju
2
4,4
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 17
Tabel 4.30 Tanggapan Responden Mengenai Kejadian Bencana Banjir di Kelurahan Kamonji
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sering Terjadi
22
48,9
2.
Pernah Terjadi
12
26,7
3.
Kurang Terjadi
5
11,1
4.
Tidak Terjadi
6
13,3
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian 2016 (data diolah) No 18
Tabel 4.31 Tanggapan Responden Mengenai Keikutsertaan Masyarakat dalam Kegiatan
Kerja Bakti untuk Menjaga Kebersihan Lingkungan
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Selalu ikut/datang
14
31,1
2.
Kadang ikut/datang
19
42,2
3.
Ikut/datang meskipun hanya sekali
9
20
4.
Tidak pernah ikut/datang
3
6,7
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 19
Tabel 4.32 Tanggapan Responden Mengenai Kegiatan Kerja Bakti dalam Membangun Bak
tempat pembuangan sampah (TPS)
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Sering
2
4,4
2.
Pernah
21
46,7
3.
Kurang
7
15,6
4.
Tidak pernah
15
33,3
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 20
Tabel 4.33 Tanggapan Responden Mengenai cara Pengelolaan Sampah yang Ramah
Lingkungan
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1.
Membuang sampah pada tempatnya
10
22,2
2.
Mendaur ulang sampah
7
15,6
3.
Mengurangi barang-barang sekali pakai buang
3
6,6
4.
Semua benar
25
55,6
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 21
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
Tabel 4.34 Tanggapan Responden Untuk Mengurangi Debit Sampah di Kelurahan Kamonji
No
Jawaban
Jumlah Jiwa Persentase (%)
1.
Memberdayakan mayarakat
8
17,8
2.
Menambah armada pengangkutan
5
11,1
3. Menambah tenaga kerja serta armada pengangkutan
32
71,1
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 22
Tabel 4.35 Tanggapan Responden Mengenai Masyarakat dalam Mengurangi Debit Sampah
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Setuju
9
20
2.
Setuju
29
64,5
3.
Kurang Setuju
5
11,1
4.
Tidak Setuju
2
4,4
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 23
Tabel 4.36 Tanggapan Responden mengenai Pemakaian Barang-barang yang Bisa Dipakai
Kembali
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Setuju
3
6,7
2.
Setuju
22
48,9
3.
Kurang Setuju
11
24,4
4.
Tidak Setuju
9
20
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 24
Tabel 4.37 Tanggapan Responden Mengenai Masyarakat Pernah Melakukan Sistem
Pengelolaan Sampah Dengan Cara Mendaur Ulang.
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Sering
1
2,2
2.
Sering
11
24,4
3.
Kurang Sering
18
40
4.
Tidak Penah
15
33,4
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 25
Tabel 4.38 Tanggapan Responden Mengenai Masyarakat Sering Mengganti Barang-barang
Sekali Pakai dengan Barang yang Lebih Tahan Lama.
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Sering
2
4,4
2.
Sering
24
53,4
3.
Kurang Sering
14
31,1
4.
Tidak Penah
5
11,1
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 26
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
3.3
Pembahasan
3.3.1 Peran Masyarakat dalam Menanggulangi Sampah di Kelurahan Kamonji
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan berupa informasi dari Kepala Kelurahan
Kamonji, bapak H. Muchsen Achmad, SH (57 Tahun) menjelaskan bahwa:
“Peran masyarakat dalam menanggulangi sampah dan menjaga kondisi lingkungan di
Kelurahan Kamonji agak cukup baiklah sedikit, artinya 50 % masyarakat
berpartisipasi dan 50 % pihak pemerintah Kelurahan selalu tangani langsung
lingkungannya melalui Ketua-ketua RT/RW yang mengurus, mengontrol dan
memberikan pengarahan kepada masyarakat yang membuang sampah sembarang”,
disamping itu kesadaran masyarakat tentang kepedulian lingkungan terutama dalam
menanggulangi/mengelolah sampah “sangatlah kurang, dalam hal ini masyarakat
kami sangat cuek terhadap penanggulangan ataupun pengelolaan sampah, karena
mereka hanya mengharapkan Program Padat Karya. Sedangkan yang seharusnya
mereka juga terlibat langsung dalam membersihkan lingkungannya. Kemudian dari
pada itu terdapat program khusus di Kelurahan Kamonji yaitu sabtu bersih yang
langsung di koordinir oleh Pak Lurah, Babinsa, Babinkandikmas, dan Tokoh-tokoh
masyarakat sampai terlibat pula Komunitas Padat Karya untuk turun langsung
menggerakan masyarakat Kelurahan Kamonji dalam melaksanakan kegiatan kerja
bakti seperti membersihkan halaman rumah masing-masing, membersihkan selokan
air dan sebagainya” (Hasil wawancara hari Kamis, 06 Oktober 2016. Jam 15.00
Wita).
Kemudian dari pada itu hasil tersebut diperkuat dari salah satu pemerintah Kelurahan
Kamonji yaitu ketua RW, bapak Syafrudin (67 Tahun) menjelaskan bahwa:
“Peran masyarakat di Kelurahan Kamonji dalam menanggulangi sampah dikatakan
kurang menjanjikan, artinya masih banyak masyarakat yang membuang sampah
bukan pada tempatnya melainkan masyarakat yang membuang sampah disaluran
air/drainases sehingga menyebabkan air yang meluap bahkan terjadi banjir”. Hal ini
sesuai dengan pertanyaan bagaimana keterlibatan masyarakat selama ini dalam
menjaga lingkungan. selain itu adapula masyarakat yang sering melanggar aturan
tentang kebersihan lingkungan. Kemudian dari pada itu pemerintah juga belum
menyediakan tempat pembuangan sampah di Kelurahan Kamonji. (Hasil wawancara
hari Sabtu, 08 Oktober 2016. Jam 08.00 Wita).
Adapun peran masyarakat dalam menanggulangi sampah di Kelurahan Kamonji
Kecamatan Palu Barat dapat dilihat dari tanggapan responden yang terlihat bahwa, sebanyak
25 masyarakat (55,6 %) menyatakan setuju mempunyai hak dalam menanggulangi debit
sampah di Kelurahan Kamonji, disamping itu tak lupa pula sebanyak 31 masyarakat (68,9 %)
menyatakan setuju dengan kewajiban mereka dalam menanggulangi sampah di Kelurahan
Kamonji, sebanyak
22 masyarakat (48,9 %) menyatakan setuju ikut terlibat dalam
memikirkan masalah tentang sampah, sebanyak 23 masyarakat (51,1 %) menyatakan setuju
keikutsertaan masyarakat dalam merencanakan kerja bakti di lingkungan Kamonji, sebanyak
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
26 masyarakat (57,8 %) menyatakan dibiarkan saja dekat bak sampah, sebanyak 22
masyarakat (48,9 %) menyatakan setuju membersihkan lingkungan sekitar wilayah kamonji,
sebanyak 29 masyarakat (64,4 %) menyatakan bahwa ada program khusus di Kelurahan
Kamonji yaitu program sabtu bersih dimana semua masyarakat dan pemerintah Kelurahan
Kamonji ikut terlibat dalam program ini. Menurut pandangan bapak/ibu yaitu masyarakat
harus meningkatkan nilai kesadaran dalam menjaga lingkungan yang bersih.
3.3.2 Bentuk-bentuk Peranan Masyarakat dalam Menanggulangi Sampah di
Kelurahan Kamonji.
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan berupa informasi dengan pak Jamal (47
Tahun), selaku ketua RW 04 dan Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat menjelaskan
bahwa:
“Bentuk peranan masyarakat Kamonji dalam menanggulangi sampah dikatakan masih
kurang memuaskan hal ini dikarenakan belum ada bentuk usaha pengelolaan sampah
untuk mengembangkan keterampilan masyarakat, dikarenakan oleh pemerintah
Kelurahan belum menerapkan dan mengajarkan cara-cara mendaur ulang sampah
kepada masyarakat Kamonji sehingga belum ada kegiatan dan tempat pengelolaan
sampah, seperti daur ulang, akan tetapi anggapan dari pihak Kelurahan pemulunglah
sebagai daur ulang sampah. Kemudian dari pada itu tidak ada sumbangan atau
bantuan berupa uang atau harta benda untuk perbaikan/pembangunan TPS, hal ini
dikarenakan sudah ada bantuan dari pihak Kelurahan Kamonji berupa tong-tong
sampah yang ditempatkan disetian RT/RW, dan bentuk partisipasi masyarakat
Kelurahan Kamonji terhadap peduli lingkungan yaitu mengikuti sosialisasi kebersihan
dan keamanan lingkungan, memberikan sumbangan tenaga kerja, menyatukan
pemikiran-pemikiran untuk menuju lingkungan yang aman, bersih, nyaman dan
tentram.” (Hasil wawancara pada hari Jumat, 07 Oktober 2016. Jam 09.00 Wita).
Bentuk peran masyarakat dalam menanggulangi sampah di Kelurahan Kamonji dapat
dilihat dari tanggapan responden yang terlihat bahwa, sebanyak 16 orang (35,6 %)
menyatakan kurang sering memberikan sumbangan berupa uang untuk perbaikan atau
pembangunan tempat pembuangan sampah, sebanyak 26 orang (57,8 %) menyatakan tidak
sering memberikan sumbangan berupa harta benda misalnya lahan yang kosong untuk
pembangunan TPS, sebanyak 32 orang (71,8 %) menyatakan setuju memberikan bentuk
partisipasi dalam bentuk buah pikiran, sebanyak 27 orang (60 %) menyatakan setuju
memberikan sumbangan tenaga kerja untuk menanggulangi sampah di Kelurahan Kamonji,
sebanyak 24 orang (53,4 %) menyatakan masih kurang setuju membentuk usaha untuk
mengembangkan keterampilan dalam mengelolah sampah rumah tangga, dan sebanyak 16
orang (35,5 %) menyatakan tidak terlibat dalam Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau
yang biasanya di Kelurahan Kamonji disebut Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) yang
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
akan membantu dalam rangka memberikan sosialisasi tentang penanggulangan sampah.
Dengan demikian saran dari pak Jamal bahwa pihak pemerintah Kota harus menyediakan
TPS khusus setiap Kelurahan paling tidak maksimal satu Kelurahan satu TPS, salain itu perlu
ada pembinaan tentang pemberdayaan masyarakat untuk mendaur ulang sampah maksimal
satu bulan sekali.
3.3.3 Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi
Keterlibatan
Masyarakat
dalam
Menanggulangi Sampah di Kelurahan Kamonji.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan pengamatan
langsung di lapangan dengan mendapatkan informasi dari ketua RW 03, bapak Muh Taufik
(48 Tahun) menjelaskan bahwa:
“Faktor-faktor yang mempengaruhi peranan masyarakat Kamonji terhadap
menanggulangi sampah terbilang cukup bagus dan aman, akan tetapi masalah
kebersihan lingkungan di Kelurahan Kamonji terutama di saluran air/drainase harus
perlu diperhatikan lagi, karena hal ini sering terjadi banjir yang berasal dari
tersumbatnya saluran air. Selain dari pada itu masyarakat pernah mengikuti kegiatan
sosialisasi atau pertemuan rapat dengan pihak Kelurahan Kamonji, hanya saja
masyarakat punya cara tersendiri, misalnya semua RT/RW diundang untuk mengikuti
kegiatan sosialisasi di Kelurahan. Kemudian masing-masing RT/RW menyampaikan
hasil sosialisasi tersebut kepada masyarakat di Seluruh Kelurahan Kamonji.” (Hasil
wawancara hari Sabtu, 08 Oktober 2016. Jam 15.00 Wita).
Untuk lebih jelasnya dapat dijabarkan mengenai faktor yang mempengaruhi
keterlibatan masyarakat dalam menanggulangi sampah di Kelurahan Kamonji dapat dilihat
dari tanggapan responden yang terlihat bahwa, sebanyak 21 orang (46,6 %) menyatakan
kurang bersih kondisi pemukiman penduduk di Kelurahan Kamonji, sebanyak 23 orang (51,1
%) menyatakan kurang terhadap sikap masyarakat di Kelurahan Kamonji dalam menjaga
kebersihan lingkungannya, sebanyak 26 orang (57,8 %) mereka yakin menyatakan baik
terhadap lokasi lingkungan mereka, sebanyak 21 orang (46,7 %) menyatakan setuju bahwa
pihak Kelurahan sering melakukan sosialisasi terhadap masyarakat tentang kepedulian
lingkungan, sebanyak 22 orang (48,9 %) menyatakan sering terjadi bencana banjir, sebanyak
19 orang (42,2 %) menyatakan kadang ikut/datang apabila ada kegiatan kerja bakti dalam
mebersihkan lingkungan dan sebanyak 21 orang (46,7 %) menyatakan pernah melakukan
kegiatan kerja bakti dalam membangun bak tempat pembuangan sampah (TPS).
3.3.4 Sistem Pengelolaan Sampah di Kelurahan Kamonji
Berdasarkan hasil penelitian dengan pengamatan langsung di lapangan oleh bapak
Winata (44 tahun) selaku ketua RW 02 menjelaskan bahwa:
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
“Sistem pengelolaan sampah di Kelurahan Kamonji masih terbilang rendah, karena
selama saya tinggal di Kelurahan Kamonji kurang lebih 20 tahun tidak ada kegiatan
pengelolaan sampah seperti mendaur ulang sampah, karena masyarakat kurang
berpatisipasi ditambah pihak Kelurahan tidak mengadakan sosialisasi mengenai caracara mendaur ulang kepada masyarakat, padahal sampah tersebut menurut saya
memiliki nilai ekonomis yang tinggi, contohnya dikota-kota besar seperti jakarta dan
bandung banyak pemuda yang sangat menginsperasi membuat berbagai macam
bentuk binkai-bingkai foto dari sampah plastik, kemudian dari pada itu jika dilihat
dari karakteristik wilayah palu maka yakinlah sangat cukup mudah mengelolah
sampah baik sampah organik maupun anorganik, karena belum terlalu banyak
penduduk”. (Hasil Wawancara hari Kamis, 18 Oktober 2016. Jam 09.30 Wita)
Hasil tersebut juga diperkuat oleh ketua RW 05, bapak Sahril (47 Tahun),
menjelaskan bahwa:
“Cara pengelolaan sampah yang ramah lingkungan yaitu kalau rumahnya dekat dari
TPS buanglah sampah pada tempatnya sedangkan rumahnya yang jauh dari TPS,
silahkan tarulah sampah didalam karung/kantongan plastik kemudian ditempatkan
atau taruh dipinggir jalan ataupun sambil menunggu truk Armada sampah lewat”.
(Hasil wawancara, Kamis 18 Oktober 2016. Jam 16.00 Wita).
Sistem pengelolaan sampah di Kelurahan Kamonji dapat dilihat dari tanggapan
responden yang terlihat bahwa, sebanyak 25 orang (55,6 %) mengatakan semua benar
(membuang sampah pada tempatnya, mendaur ulang sampah dan mengurangi barang-barang
sekali pakai dibuang), sebanyak 32 orang (71,1 %) menyatakan pemerintah harus menambah
tenaga kerja serta armada pengangkutan hal ini sebagai salah satu alternatif yang paling
memungkinkan untuk sementara lama, sebanyak 29 orang (64,5 %) menyatakan setuju
mengurangi jumlah sampah di Kelurahan Kamonji, sebanyak 22 orang (49,9 %) menyatakan
setuju dengan adanya sistem pengelolaan sampah dengan cara memakai barang-barang yang
bisa di pakai kembali, sebanyak 18 orang (40 %) menyatakan kurang sering dengan adanya
sistem pengelolaan sampah dengan cara mendaur ulang sampah yang tidak terpakai lagi,
sebanyak 24 orang (53,4 %) menyatakan sering menggunakan sistem pengelolaan sampah
dengan cara mengganti barang-barang yang hanya sekai pakai dengan barang yang lebih
tahan lama. Menurut masyarakat yaitu tidak perlu musyawarah tetapi langsung di intruksikan
saja yang harus dilakukan dan dikerjakan.
IV.
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut:
4.1.1 Peran masyarakat di Kelurahan Kemonji dalam menanggulangi sampah yang
diwujudkan dalam kegiatan hak dan kewajiban, memikirkan, merencanakan,
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
melaksanakan dan mengevaluasi program-program kemasyarakat secara keseluruhan
masih kurang berperan.
4.1.2 Bentuk peranan masyarakat di Kelurahan Kamonji dalam menanggulangi sampah
dikatakan masih kurang memuaskan, hal ini dapat dilihat dari bentuk masyarakat yang
masih kurang setuju membetuk usaha untuk mengembangkan keterampilan dalam
mengelolah sampah dan masyarakat tidak pernah terlibat dalam Lembaga Swadaya
Masyarakat atau Badan Keswadayaan Masyarakat. Disamping itu anggapan
masyarakat dalam bentuk berupa uang dan harta menjadi tanggung jawab pemerintah
Kota.
4.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi keterlibatan masyarakat Kelurahan Kamonji dalam
menanggulangi sampah masih tergolong rendah, hal ini dapat dilihat dari
pengetahuan, pengalaman dan budaya masyarakat yang kurang berpatisipasi dalam
melestarikan lingkungan yang bersih, indah dan ramah lingkungan.
4.1.4 Sistem pengelolaan sampah di Kelurahan Kamonji Kecamatan Palu Barat terbilang
kurang memuaskan, hal ini dikarenakan masyarakat Kamonji belum menerapkan daur
ulang sampah, padahal mendaur ulang sampah memiliki nilai ekonomis yang sangat
tinggi bahkan mencapai jutaan rupiah dan dapat mengurangi debit sampah.
4.2
Saran
Adapun saran yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
4.2.1 Bagi Pemerintah daerah agar berupaya berinisiatif menyediakan tempat pembuangan
sampah khusus Kelurahan Kamonji begitupun dengan Kelurahan lain, sehingga
masyarakat lebih mudah dan lebih terarah membuang sampahnya, karena selama ini
masyarakat bingung membuang sampah kemana. Kemudian dari pada itu pemerintah
juga menambah jumlah armada pengangkutan sekurang-kurangnya 2 truk sesuai
dengan pernyataan Bapak Muh Taufik dan Bapak Muchsen serta segenap warga
Kamonji. Dengan demikian petugas pengangkutan sampah dapat lebih cepat
mengangkut sampah warga ke TPA, sehingga lingkungan dapat lebih mudah
dipandang. Selain dari pada itu saran terakhir bagi Pemerintah Daerah, agar diadakan
sosialisasi kepada seluruh masyarakat tentang daur ulang sampah anorganik menjadi
barang yang bernilai ekonomis. Kepada seluru warga dihimbau untuk terus
meningkatkan kesadaranya tentang arti penting menjaga kebersihan lingkungan,
dengan demikian pembuangan sampah disembarangan tempat dapat ditekankan.
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
4.2.2 Bagi masyarakat diharapkan turut membantu kerja pemerintah daerah dalam rangka
membenahi masalah-masalah lingkungan terkhususnya masalah menanggulangi
sampah di Kelurahan Kamonji dan kemudian perlu adanya kepedulian dan kerjasama
dalam mebersihkan lingkungan tempat tinggal agar tercipta suasana yang bersih dan
nyaman.
4.2.3 Peneliti mengharapkan melalui penelitian ini sekiranya dapat menjadi salah satu
bentuk partisipasi kepada pemerintah daerah dalam rangka penanggulangan dan
pangelolaan sampah sehingga dengan demikian sekiranya dapat membantu
masyarakat dalam menghadapi masalah sampah disamping itu sekiranya juga dapat
membantu kerja pemerintah daerah.
V.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT Rineka
Cipta: Jakarta.
Azwar, A. (2003). Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya.
Dwiyatmo, B.K. (2007). Pencemaran Lingkungan dan Penanganannya. Yogyakarta: PT
Citra Aji Parama.
Faud Amsyari. (1981). Prinsip-Prinsip Masalah Pencemaran Lingkungan Hidup. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Hadiyanto. (1993). Sampah Masalah kita Bersama. PT Mediatma Sarana Pustaka,Jakarta.
Latief. (2008). Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah.Unjung Pandanag:
Erlanga.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Kesehatan Masyarakat; Ilmu dan Seni Jakarta: Rieneka
Cipta.
Nuring, Septyasa. (2010) Bentuk-Bentuk Partisipasi Masyarakat Jurnal Kebijakan dan
Manajeman Publik Volume 1, Nomor 1, Januari 2010 (Online) diakses 23 Maret
2014 pukul 17.40 WITA.
Slamet J,S. (2002). Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada Universty Press, Yogyakarta.
Slamet, Y. (1994) Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipasi. Surakarta: Sebelas
Maret Universty Press.
Soedjajadi. (2005). Kesehatan Perumahan dan Lingkungan Pemukiman. Vol 2, No 1: 42.
Sudjana, Nana. (2007). Penelitian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Sugiyono.(2009). Metode Penelitian Administrasi.Bandung: Alfabeta.
Suyadi Pratomo. (1997), Hidup Bersama dalam Lingkungan. PT Balai Pustaka, Jakarta.
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
Wardhana, W.A. (2004). Dampak Pencemaran Lingkungan. Jogjakarta: Andi.
Yul, H. Bahar. (2006). Teknologi Penanganan dan Pemanfaatan Sampah.
Jakarta: PT
Wacana Utama Pramesti.
Tobing, I. (2005). Dampak Sampah Terhadap Kesehatan Lingkungan Dan Manusia. Makalah
pada Lokakarya “ Aspek Lingkungan dan Legalitas Pembuangan Sampah serta
Sosialisasi Pemanfaatan Sampah Organik sebagai Bahan Baku Pembuatan
Kompos”,
Jakarta.
[Online].
Tersedia:
hhtp://www.google.com/m?q=Dampak%sampah%20terhadap%20kesehatan%20li
ngkungan%20dan%20manusia.pdf. [20 September 2014].
Sri Wahyuni, (2015). “Peran Pemulung dalam Menanggulangi Sampah di Kelurahan
Birobuli Utara Kecamatan Palu Selatan”. Skripsi, Program Studi Pendidikan
Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako.
Novi Puji Lestari. (2015). “Studi Tentang Kepedulian Masyarakat dalam
Pengelolaan
Sampah di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi”.
Skripsi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Undang-Undang No 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah.
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
SAMPAH DI KELURAHAN KAMONJI
KECAMATAN PALU BARAT
MOH. ZULKIFLI B. YUNDE
A 351 12 163
JURNAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2016
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Judul Penelitian
: Peran Masyarakat dalam Menanggulangi Sampah diKelurahan
Kamonji Kecamatan Palu Barat
Penulis
: Moh Zulkifli B.Yunde
Stambuk
: A 351 12 163
Telah diperiksa dan disetujui Untuk diterbitkan
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Samuel Sanda Patampang, M.Si
NIP.1956 0527 198303 1 001
Abdul Hamid, S.Ag., M.Pd.I
NIP. 19760818 200912 1 004
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan IPS
FKIP Universitas Tadulako
Koordinator Program Studi
Pendidikan Geografi
Drs. Charles Kapile, M. Hum
NIP. 19650104 199203 1 004
Nurvita, S.Pd., M.Pd
NIP. 19801127 200604 2 001
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
ABSTRAK
Moh Zulkifli B.Y, (2016). Peran Masyarakat Dalam Menanggulangi Sampah di Kelurahan
Kamonji Kecamatan Palu Barat. Skripsi, Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Tadulako. Pembimbing (I) Samuel Sanda Patampang, (II) Abdul Hamid
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana Peran Masyarakat dalam
Menanggulangi sampah, bagaimana bentuk peranan masyarakat dalam menanggulangi
sampah, faktor-faktor apa yang mempengaruhi keterlibatan masyarakat dalam
menanggulangi sampah dan bagaimana sistem pengelolaan sampah di Kelurahan Kamonji
Kecamatan Palu Barat. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Kualitatif dengan Metode
Penelitian Deskriptif dan menggunakan pendekatan survei. Adapun populasi dalam penelitian
adalah seluruh masyarakat Kelurahan Kamonji yang berjumlah 9.282 Jiwa dengan Sampel
Penelitian ini berjumlah 45 orang. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, Kuesioner,
observasi dan dokumentasi. Sedangkan Teknik Analisis data menggunakan teknik Deskriptif
Kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Peran masyarakat dalam
menanggulangi sampah yang diwujudkan dalam kegiatan hak dan kewajiban, memikirkan,
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program-program kemasyarakatan tergolong
rendah, Bentuk peranan masyarakat dalam menanggulangi sampah dikatakan masih kurang
memuaskan, Faktor-faktor yang mempengaruhi keterlibatan masyarakat dalam
menanggulangi sampah masih tergolong rendah dan Sistem pengelolaan sampah masih
terbilang kurang memuaskan.
Kata kunci: Peran Masyarakat dan Menanggulangi Sampah
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
ABSTRACT
Moh. Zulkifli B.Y, (2016). The Role of Society in Tackling the Garbage in Kamonji Village
of West Palu Subdistrict. Skripsi. Geography Study Program. Sosial Science Department.
Teacher Training and Education Faculty, Tadulako Universty. Supervisor: Samuel Sanda
Patampang and Co-Supervisor: Abdul Hamid.
The problems in this research are how the role of society in tackling the garbage, the
factors that influence the society involvement in tackling the garbage and how the waste
management system in Kamonji village of West Palu subdistrict. The research was a
qualitative research with descriptive method and used a survery approach. The population in
this research was all of people in Kamonji village amount to 9.282 people with the sample
amount to 45 people. Data collection techniques include interviews, questionnaires,
observation and documentation. Data analysis technique used qualitative descriptive
technique. The results of this research show that the role of society in tackling the garbage
that is embodied in the activites of right and obligation, thinking and planning, implementing
and evaluating the society programs is low. The role of society in tackling the garbage is
unsatisfying. The effect factors of society involvement in tackling the garbage is still
relatively low and the waste management system is still unsatisfying.
Keywords: The role of society and Tackling the Garbage.
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
I.
PENDAHULUAN
Berbagai macam persoalan yang dihadapi oleh masyarakat perkotaan saat ini, namun
masalah sampah menjadi topik penting yang sering dibicarakan. Permasalahan sampah
berjalan seiring dengan perkembangan kebudayaan masyarakat itu tersediri. Pertambahan
jumlah penduduk di perkotaan yang pesat berdampak pada terhadap peningkatan jumlah
sampah yang dihasilkan atau semakin laju tingkat penguasaan teknologi dan industri suatu
kelompok masyarakat maka sampah yang dihasilkannya pun semakin banyak.
Masalah sampah mutlak harus ditangani secara bersama-sama antara Pemerintah,
Lembaga Swadaya Masyarakat dan masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan
kesadaran dan komitmen bersama menuju perubahan sikap, perilaku dan etika yang
berbudaya lingkungan.
Menurut Azwar, (2003:39), menyatakan bahwa “Sampah berupa sumber, bentuk,
jenis dan komposisinya sangat di pengaruhi oleh tingakat budaya masyarakat dan kondisi
alamnya, semakin laju tingkat kebudayaannya semakin komplek pula sumber dan macam
sampah yang dihasilkan. Selain itu perubahan gaya hidup bagi sebagian besar penduduk
perkotaan yang cenderung lebih konsumtif ikut memperbanyak kualitas sampah. Persoalan
lain yang ikut memberi pengaruh terhadap sistem pengolaan sampah adalah keterbatasan
armada pengangkut tumpukan-tumpukan sampah dari rumah-rumah penduduk ke tempat
pembuangan sampah (TPS) dan tempat pembuangan akhir (TPA)”.
Ketidak ikutan masyarakat dalam memelihara lingkungannya akan mengakibatkan
lingkungan itu menjadi kurang bersih dan kurang sehat. Demikian juga masyarakat yang
dilingkungannya akan mengakibatkan lingkungan perkotaan menjadi lingkungan yang kotor.
Selain itu partisipasi masyarakat luas juga berperan serta dalam menjaga pelestarian
lingkungan, karena hal ini saling terkait antara satu dengan lainnya. Proses pembangunan di
Kota Palu semakin pesat seiring dengan perkembangan waktu dan kemajuan teknologi.
Upaya dalam meningkatkan kebersihan lingkungan di wilayah Kota Palu, Pemerintah
Kota melalui Dinas Lingkungan dan Kebersihan Kota Palu telah menyediakan tempat
pembuangan sampah (TPS) sebanyak 229 buah yang tersebar di seluruh Kecamatan dan1
buah lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) di Kelurahan Kawatuna, Kecamatan
Mantikulore seluas 30 Ha. Volume sampah yang berhasil terangkut pada tahun 2014
sebanyak 974,1361 M³ dengan menggunakan armada truk sampah sebanyak 28 unit dan 21
unit container penampung yang tersebar diseluruh wilayah Kota Palu (Data BPS Kota Palu,
2014).
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
Menghadapi masalah kebersihan lingkungan pemukiman di Kota Palu, tidak cukup
dengan mengandalkan lembaga-lembaga formal yang telah ditunjuk pemerintah, seperti
Dinas Pekerjaan Umum ataupun Dinas Kebersihan Lingkungan dan Pertanaman Kota. Akan
tetapi perlu adanya bantuan dari berbagai kelompok sosial lainya dan ikut terlibat langsung
masyarakat setempat dalam menanggulangi sampah, hal ini dapat mengurangi debit sampah
yang ada di lingkungan perkotaan.
Khususnya di Kelurahan Kamonji merupakan salah satu Kelurahan di wilayah hukum
administrasi Kecamatan Palu Barat Kota Palu Propinsi Sulawesi Tengah yang memiliki 15
RT dan 6 RW. Kelurahan ini terletak di dataran tinggi yang memiliki luas wilayah 0,85 Km²
dengan ketingggian 0-15 m DPL yang beriklim tropis. Lahan yang berada di Kelurahan
Kamonji sebagian besar digunakan untuk pemukiman umum dengan luas lahan ± 0,84 Km²,
dengan jumlah penduduk sebanyak 9.282 jiwa (Kecamatan Palu Barat dalam Angka 2014).
Berdasarkan observasi awal di Kelurahan Kamonji, menurut bapak H. Muchsen (57
Tahun) bahwa “Penanganan masalah sampah khususnya di Kelurahan Kamonji Kecamatan
Palu Barat masih banyak mengalami kendala. Kebiasaan masyarakat yang membuang
sampah langsung ke badan jalan, lahan yang kosong bahkan di tempat saluran air atau
dranaise. Hal ini yang mengakibatkan lingkungan menjadi tidak baik/kotor, karena kurangnya
kemampuan masyarakat untuk mengelolah sampah yang dihasilkan dalam kegiatan rumah
tangga”.
Kurangnya kesadaran mereka tentang arti pentingnya pelestarian lingkungan,
menyebabkan mereka kurang peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Pembuangan sampah
sembarangan seperti di tempat saluran air atau dranaise, badan jalan merupakan salah satu
bukti masih rendahnya peran masyarakat dalam pelestrian lingkungan tersebut, bukan saja
menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab masyarakat.
Pengikutsertaan masyarakat ini, diperlukan untuk meningkatkan perasaan ikut memiliki
(sense of belonging) dalam setiap proses kegiatan.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, penulis ingin melakukan penelitian
di Kelurahan Kamonji, tentang “Peran Masyarakat dalam Menanggulangi Sampah di
Kelurahan Kamonji Kecamatan Palu Barat”. Dengan fokus penelitian ini adalah untuk
mengetahui peran masyarakat dalam menanggulangi sampah di Kelurahan Kamonji
Kecamatan Palu Barat.
II.
METODE PENELITIAN
a.
Jenis Penelitian
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
Menurut Sugiyono (2009: 1) jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah
sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data secara trianggulasi (gabungan), analisis
data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan deskriptif, dengan
menggunakan metode pendekatan survey. Menurut Sugiyono (2009: 24), bahwa jangka
waktu penelitian kualitatif adalah “penelitian yang dilakukan pada posisi besar maupun
kecil”.
b.
Tempat/Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di Kelurahan Kamonji Kecamatan Palu Barat. Dimana
penulis mengambil lokasi penelitian di Kelurahan Kamonji dengan alasan karena lebih
mudah terjangkau dan dekat dengan tempat peneliti dalam mendapatkan data dan informasi.
PETA ADMINISTRASI KELURAHAN KAMONJI
c.
Populasi
Populasi
dalam penelitian ini ialah seluruh masyarakat di Kelurahan Kamonji
Kecamatan Palu Barat yang berjumlah 9.282 Penduduk terdiri dari 4.598 jiwa laki-laki dan
4.684 perempuan.
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
d.
Sampel
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah perwakilan setiap RT masing-
masing tiga orang sehingga berjumlah 49 orang dengan pertimbangan bahwa setiap tiga atau
empat responden akan mewakili setiap RT yang ada di Kelurahan Kamonji, serta
mempermudah peneliti menyebarkan angket karena apabila jumlah sampel yang diambil
banyak maka waktu dan biaya akan digunakan lebih banyak.
e.
jenis Data
Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung melalui responden. Data
primer dalam penelitian ini diperoleh dengan teknik observasi, wawancara, dan kuosioner.
Sedangkan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari buku-buku, peraturan-peraturan dan
bahan-bahan lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian serta dapat memberikan
masukan dan informasi bagi penulis. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dengan
teknik dokomentasi berupa buku-buku dari perpustakaan, dokumen profil Kelurahan dari
kantor Kelurahan Kamonji dan foto-foto pada saat penelitian.
f.
Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari masyarakat mulai dari Kepala
Kelurahan Kamonji beserta jajarannya, dan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)
Kelurahan Kamonji serta beberapa masyarakat Kelurahan Kamonji.
g.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Observasi, dimulai dengan melakukan pengamatan awal ke lokasi penelitian
keseluruh Kelurahan Kamonji.
2. Wawancara, teknik wawancara untuk menggali lebih dalam lagi tentang sejauh mana
peran masyarakat dalam menanggulangi sampah di Kelurahan Kamonji. Pertama
penulis mewawancarai Kepala Kelurahan Kamonji, kemudian dilanjutkan dangan
mewawancarai salah satu staf Kelurahan yang bertugas sebagai Badan Keswadayaan
Masyarakat (BKM) beserta jajaranya. Untuk lebih mendalami lagi, penulis
mewawancarai beberapa masyarakat dalam hal ini keluarga sebagai peduduk yang
sudah sekian lama berdomisili di Kelurahan Kamonji,
3. Kuesioner, digunakan untuk mendapatkan data informasi secara mendalam melalui
Responden. Kuesioner adalah alat penelitian yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang
akan di jawab oleh responden. Waktu yang dibutuhkan pada teknik ini yaitu selama 2
minggu.
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
4. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa: buku-buku dari perpustakaan, dokumen/file
profil kelurahan dari kantor Kelurahan Kamonji, data-data dari Kantor Kecamatan
Palu Barat serta foto-foto saat penelitian langsung.
h.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur variabel
penelitian yang diamati. Pada dasarnya penelitian harus menggunakan alat ukur, maka
dengan adanya instrumen dalam penelitian ini bertujuan agar dapat memberikan kemudahan
dalam memperoleh data.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa daftar angket, dengan jenis
angket tertutup dimana para responden tinggal memberikan tanda check atau silang pada
alternatif jawaban yang disediakan mengenai peran masyarakat dalam menanggulangi
sampah di Kelurahan Kamonji Kecamatan Palu Barat.
i.
Teknik Analisis Data
Analisis data diperlukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan
penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan peneliti. Setelah data terkumpul
kemudian dianalisis. Sehingga nanyinya akan menghasilkan kesimpulan yang akan
dipertanggung jawabkan kebenaranya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis deskriptif kualitatif. Teknik ini digunakan karena dalam penulisan ini
menjelaskan data yang lebih mengutamakan kata-kata ditunjang dengan menggunakan tabel
seperlunya, sesuai dengan yang ditemukan dalam penelitian dan presentasi data. Berdasarkan
instrumen yang digunakan dalam penelitian dilapangan dengan menggunakan observasi,
angket, wawancara dan dokumentasi, maka analisis data dalam penelitian ini dilakukan
dengan dua cara yaitu teknik analisis data angket dan teknik analisis data kualitatif
(wawancara). Untuk menganalisis hasil wawancara dilakukan dengan tiga tahapyang terjadi
secara bersamaan yaitu, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan (Miles dan
Huberman, 1992).
a. Reduksi Data
Reduksi dilakukan dengan memilih, menyeleksi data, menyerdehankan dan
tansformasi data kasar yang terdapat dalam catatan lapangan. Reduksi data dijukan untuk
menggolongkan, mengarahkan dan membuang data yang tidak dibutuhkan serta
mengorganisir data menurut permasalahan.
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
b. Penyajian Data
Penyajian data adalah untuk menyusun seluruh informasi dari nforman sehingga dari
penyajian data tersebut dapat memberikan kemungkinan untuk ditarik suatu kesimpulan.
Adapun maksud diadakannya penyajian data yaitu penulis selanjutnya akan menghimpun
maupun menafsirkan informasi yang telah didapatkan melalui wawancara dan kuesioner
untuk melakukan tindakan selanjutnya.
c. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dilakukan setelah diperoleh sekumpulan informasi dan data
yang tersusun melalui penyajian data. Ketiga alur analisis ini berlangsung secara terus
menerus sepanjang penelitian ini berlangsung. Sedangkan untuk menganalisis data angket,
dalam hal ini penulis menggunakan distribusi frekuensi sebagaimana diuraikan berikut:
P=
X 100 %
Keterangan :
P = Persentase yang dicapai
F = Jumlah frekuensi benar dari setiap alternatif jawaban
N = Jumlah Responden
Sumber : ( Sudjana, 2007: 130-131).
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kelurahan Kamonji merupakan salah satu Kelurahan yang berada di wilayah hukum
administrasi Kecamatan Palu Barat Kota Palu Propinsi Sulawesi Tengah yang memiliki 15
RT dan 6 RW. Kelurahan ini terletak di dataran rendah yang memiliki luas wilayah
pemukiman 0,85 Km2, kuburan ≥300 M, pekarangan 0,70 M², prasarana 3.348 M. Posisi
Kelurahan Kamonji berbatasan dengan :
- Kelurahan Lere dan Kelurahan Baru disebelah Utara
- Kelurahan Boyaoge disebelah Selatan
- Kelurahan Siranindi disebelah Timur
- Kelurahan Donggala Kodi dan Kelurahan Balaroa disebelah Barat.
Secara garis besar wilayah Kelurahan Kamonji merupakan daerah dataran yang
terletak pada ketinggian (elevasi) 10 m diatas permukaan laut. Topografi wilayah datar
hingga pegunungan sedang. Sesuai data statistik penggunaan lahan untuk Kelurahan Kamonji
terdiri dari penggunaan lahan untuk bangunan sekitar 0,70 Km2 dan lain-lain sekitar 0,15
Km2 antara lain untuk keperluan fasilitas umum yaitu Lapangan Olah Raga sekitar 0,1 Km2.
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
Kelurahan Kamonji merupakan daerah pusat pelayanan jasa menjadikan lingkungan
Kelurahan tersebut relatif lebih padat dibandingkan kelurahan lainnya. Kondisi ini menjadi
kendala bagi kelurahan Kamonji. Salah satu langkah kongkret yang harus dilakukan dengan
penataan kawasan yang dapat meminimalisir segala masalah lingkungan yang menjadi imbas
dari kepadatan penduduk yang tak terkendali. Menurut data hasil survei dilapangan dari
keseluruhan daerah pemukiman yang ada di Kelurahan Kamonji sekitar 70% dalam kondisi
kumuh, hal ini diperparah lagi dengan tidak berfungsinya drainase sehingga dengan keadaan
geografis kelurahan kamonji yang berdataran rendah sehingga daerah ini menjadi daerah
rawan banjir.
Jumlah Penduduk Kelurahan Kamonji hingga tahun 2014 sebesar 9.282 Jiwa dengan
rincian menurut jenis kelamin laki-laki sebanyak 4.598 jiwa dan perempuan sebanyak 4.684
jiwa dengan kepadatan penduduk 2.215 jiwa/km². Adapun jumlah penduduk Kelurahan
Kamonji berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki berjumlah 4.598 jiwa (49,6%) dan
perempuan berjumlah 4.684 Jiwa (50,4%). Pada wilayah Kelurahan Kamonji telah dibangun
suatu sistem jaringan drainase secara sporadik umumnya pararel dengan jaringan jalan. Pada
beberapa sistem jaringan nampaknya belum berfungsi dengan baik, sehingga dimusim hujan
sering kali dipenuhi sampah akibatnya air yang tersumbat meluap ke badan jalan.
Pengelolaan sampah di Kelurahan Kamonji saat ini di Kelola oleh Pemerintah
Kelurahan dengan melibatkan masyarakat. Program ini ditunjang dengan adanya beberapa
unit kenderaan sampah (Motor Kaisar) yaitu masing-masing terdapat di setiap ketua RW dan
hanya satu tempat pembuangan sampah (TPS) yang ada di Kelurahan Kamonji yaitu hanya
terdapat di pasar Inpres dan bahkan banyak masyarakat yang mengeluh tidak ada lahan
kosong yang disediakan pemerintah setempat untuk pembangunan bak tempat pembuagan
sampah (TPS). Hal ini membuktikan bahwa TPS dan Kenderaan operasional sampah di
wilayah Kelurahan Kamonji belum memadai untuk menanggulangi sampah yang dihasilkan
setiap harinya oleh masyarakat Kelurahan Kamonji.
3.2
Hasil Penelitian
Tabel 4.13 Tanggapan Responden mengenai Hak masyarakat dalam Penanggulangan Sampah
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Setuju
18
40
2.
Setuju
25
55,6
3.
Kurang Setuju
1
2,2
4.
Tidak Setuju
1
2,2
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 1
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
Tabel 4.14 Tanggapan Responden Mengenai Kewajiban Masyarakat dalam Penanggulangan
Sampah
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Setuju
9
20
2.
Setuju
31
68,9
3.
Kurang Setuju
2
4,4
4.
Tidak Setuju
3
6,7
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 2
Tabel 4.15 Tanggapan Responden Mengenai Peran Masyarakat dalam Memikirkan
Penanggulangan Sampah
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Setuju
21
46,7
2.
Setuju
22
48,9
3.
Kurang Setuju
2
4,4
4.
Tidak Setuju
0
0
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian 2016 (data diolah) No 3
Tabel 4.16 Tanggapan Responden Mengenai Peran Masyarakat dalam Merancanakan
Kegiatan Kerja Bakti untuk Kebersihan Lingkungan
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Setuju
22
48,9
2.
Setuju
23
51,1
3.
Kurang Setuju
0
0
4.
Tidak Setuju
0
0
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 4
Tabel 4.17 Tanggapan Responden Mengenai Cara Pembuangan Sampah Yang Dilakukan
Oleh Masyarakat
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1.
Dibuang di sembarang tempat
11
24,4
2.
Dibiarkan saja dekat bak sampah
26
57,8
3.
Dibuang dekat bak sampah dan dibakar/ditanam
3
6,7
4.
Dibuang di TPS yang telah disediakan
5
11,1
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 5
Tabel 4.18 Tanggapan Responden mengenai Peran Masyarakat yang Dilakukan sejauh ini
untuk Lingkungan Sekitar
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1.
Sangat Setuju Membersihkan lingkungan
8
17,8
2.
Setuju membersihkan lingkungan
22
48,9
3.
Kurang Setuju membersihkan lingkungan
9
20
4.
Tidak Setuju membersihkan lingkungan
6
13,3
Jumlah
45
100 %
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 6
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
Tabel 4.19 Tanggapan Responden Mengenai Program Khusus Masyarakat dalam
Penanggulangan Sampah di Kelurahan Kamonji
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat ada
3
6,7
2.
Ada
29
64,4
3.
Kurang ada
6
13,3
4.
Tidak ada
7
15,6
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 7
Tabel 4.20 Tanggapan Responden Mengenai Sumbangan Berupa Uang Untuk Perbaikan atau
Membangun TPS di Kelurahan Kamonji
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Sering
4
8,9
2.
Sering
15
33,3
3.
Kurang Sering
16
35,6
4.
Tidak Sering
10
22,2
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 8
Tabel 4.21 Tanggapan Responden Mengenai sumbangan Lahan Kosong Untuk Membangun
TPS di Kelurahan Kamonji
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Sering
3
6,7
2.
Sering
5
11,1
3.
Kurang Sering
11
24,4
4.
Tidak Sering
26
57,8
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 9
Tabel 4.22 Tanggapan Responden Mengenai Bentuk Masyarakat Berupa Buah Pikiran
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Setuju
8
17,8
2.
Setuju
32
71,1
3.
Kurang Setuju
3
6,7
4.
Tidak Setuju
2
4,4
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 10
Tabel 4.23 Tanggapan Responden Mengenai Bentuk Masyarakat Berupa Tenaga
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Setuju
9
20
2.
Setuju
27
60
3.
Kurang Setuju
6
13,3
4.
Tidak Setuju
3
6,7
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 11
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
Tabel 4.24 Tanggapan Responden Mengenai Bentuk Masyarakat Berupa Keterampilan
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Setuju
6
13,3
2.
Setuju
6
13,3
3.
Kurang Setuju
24
53,4
4.
Tidak Setuju
9
20
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 12
Tabel 4.25 Tanggapan Responden Mengenai Masyarakat Terlibat dalam Lembaga Swadaya
Masyarakat Untuk Memberikan Sosialisasi Tentang Penanggulangan Sampah
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Terlibat
4
8,9
2.
Terlibat
12
26,7
3.
Kurang Terlibat
13
28,9
4.
Tidak Terlibat
16
35,5
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 13
Tabel 4.26 Tanggapan Responden Mengenai Faktor Pengetahuan Masyarakat Terhadap
Kondisi Pemukiman Penduduk
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Bersih
1
2,2
2.
Bersih
16
35,6
3.
Kurang Bersih
21
46,6
4.
Tidak Bersih
7
15,6
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 14
Tabel 4.27 Tanggapan Responden mengenai faktor Sikap Masyarakat dalam Menjaga
Lingkungan
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sering
18
40
2.
Cukup
23
51,1
3.
Kurang
3
6,7
4.
Tidak Pernah
1
2,2
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 15
Tabel 4.28 Tanggapan Responden Mengenai Faktor Keyakinan Masyarakat Terhadap Lokasi
Lingkungan Sekitar
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Baik
3
6,6
2.
Baik
26
57,8
3.
Cukup Baik
9
20
4.
Buruk
7
15,6
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 16
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
Tabel 4.29 Tanggapan Responden Mengenai Faktor Sosial Masyarakat Tentang Kepedulian
Lingkungan
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Setuju
19
42,2
2.
Setuju
21
46,7
3.
Kurang Setuju
3
6,7
4.
Tidak Setuju
2
4,4
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 17
Tabel 4.30 Tanggapan Responden Mengenai Kejadian Bencana Banjir di Kelurahan Kamonji
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sering Terjadi
22
48,9
2.
Pernah Terjadi
12
26,7
3.
Kurang Terjadi
5
11,1
4.
Tidak Terjadi
6
13,3
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian 2016 (data diolah) No 18
Tabel 4.31 Tanggapan Responden Mengenai Keikutsertaan Masyarakat dalam Kegiatan
Kerja Bakti untuk Menjaga Kebersihan Lingkungan
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Selalu ikut/datang
14
31,1
2.
Kadang ikut/datang
19
42,2
3.
Ikut/datang meskipun hanya sekali
9
20
4.
Tidak pernah ikut/datang
3
6,7
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 19
Tabel 4.32 Tanggapan Responden Mengenai Kegiatan Kerja Bakti dalam Membangun Bak
tempat pembuangan sampah (TPS)
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Sering
2
4,4
2.
Pernah
21
46,7
3.
Kurang
7
15,6
4.
Tidak pernah
15
33,3
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 20
Tabel 4.33 Tanggapan Responden Mengenai cara Pengelolaan Sampah yang Ramah
Lingkungan
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1.
Membuang sampah pada tempatnya
10
22,2
2.
Mendaur ulang sampah
7
15,6
3.
Mengurangi barang-barang sekali pakai buang
3
6,6
4.
Semua benar
25
55,6
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 21
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
Tabel 4.34 Tanggapan Responden Untuk Mengurangi Debit Sampah di Kelurahan Kamonji
No
Jawaban
Jumlah Jiwa Persentase (%)
1.
Memberdayakan mayarakat
8
17,8
2.
Menambah armada pengangkutan
5
11,1
3. Menambah tenaga kerja serta armada pengangkutan
32
71,1
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 22
Tabel 4.35 Tanggapan Responden Mengenai Masyarakat dalam Mengurangi Debit Sampah
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Setuju
9
20
2.
Setuju
29
64,5
3.
Kurang Setuju
5
11,1
4.
Tidak Setuju
2
4,4
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 23
Tabel 4.36 Tanggapan Responden mengenai Pemakaian Barang-barang yang Bisa Dipakai
Kembali
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Setuju
3
6,7
2.
Setuju
22
48,9
3.
Kurang Setuju
11
24,4
4.
Tidak Setuju
9
20
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 24
Tabel 4.37 Tanggapan Responden Mengenai Masyarakat Pernah Melakukan Sistem
Pengelolaan Sampah Dengan Cara Mendaur Ulang.
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Sering
1
2,2
2.
Sering
11
24,4
3.
Kurang Sering
18
40
4.
Tidak Penah
15
33,4
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 25
Tabel 4.38 Tanggapan Responden Mengenai Masyarakat Sering Mengganti Barang-barang
Sekali Pakai dengan Barang yang Lebih Tahan Lama.
No
Jawaban
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
1.
Sangat Sering
2
4,4
2.
Sering
24
53,4
3.
Kurang Sering
14
31,1
4.
Tidak Penah
5
11,1
Jumlah
45
100
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian, 2016 No 26
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
3.3
Pembahasan
3.3.1 Peran Masyarakat dalam Menanggulangi Sampah di Kelurahan Kamonji
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan berupa informasi dari Kepala Kelurahan
Kamonji, bapak H. Muchsen Achmad, SH (57 Tahun) menjelaskan bahwa:
“Peran masyarakat dalam menanggulangi sampah dan menjaga kondisi lingkungan di
Kelurahan Kamonji agak cukup baiklah sedikit, artinya 50 % masyarakat
berpartisipasi dan 50 % pihak pemerintah Kelurahan selalu tangani langsung
lingkungannya melalui Ketua-ketua RT/RW yang mengurus, mengontrol dan
memberikan pengarahan kepada masyarakat yang membuang sampah sembarang”,
disamping itu kesadaran masyarakat tentang kepedulian lingkungan terutama dalam
menanggulangi/mengelolah sampah “sangatlah kurang, dalam hal ini masyarakat
kami sangat cuek terhadap penanggulangan ataupun pengelolaan sampah, karena
mereka hanya mengharapkan Program Padat Karya. Sedangkan yang seharusnya
mereka juga terlibat langsung dalam membersihkan lingkungannya. Kemudian dari
pada itu terdapat program khusus di Kelurahan Kamonji yaitu sabtu bersih yang
langsung di koordinir oleh Pak Lurah, Babinsa, Babinkandikmas, dan Tokoh-tokoh
masyarakat sampai terlibat pula Komunitas Padat Karya untuk turun langsung
menggerakan masyarakat Kelurahan Kamonji dalam melaksanakan kegiatan kerja
bakti seperti membersihkan halaman rumah masing-masing, membersihkan selokan
air dan sebagainya” (Hasil wawancara hari Kamis, 06 Oktober 2016. Jam 15.00
Wita).
Kemudian dari pada itu hasil tersebut diperkuat dari salah satu pemerintah Kelurahan
Kamonji yaitu ketua RW, bapak Syafrudin (67 Tahun) menjelaskan bahwa:
“Peran masyarakat di Kelurahan Kamonji dalam menanggulangi sampah dikatakan
kurang menjanjikan, artinya masih banyak masyarakat yang membuang sampah
bukan pada tempatnya melainkan masyarakat yang membuang sampah disaluran
air/drainases sehingga menyebabkan air yang meluap bahkan terjadi banjir”. Hal ini
sesuai dengan pertanyaan bagaimana keterlibatan masyarakat selama ini dalam
menjaga lingkungan. selain itu adapula masyarakat yang sering melanggar aturan
tentang kebersihan lingkungan. Kemudian dari pada itu pemerintah juga belum
menyediakan tempat pembuangan sampah di Kelurahan Kamonji. (Hasil wawancara
hari Sabtu, 08 Oktober 2016. Jam 08.00 Wita).
Adapun peran masyarakat dalam menanggulangi sampah di Kelurahan Kamonji
Kecamatan Palu Barat dapat dilihat dari tanggapan responden yang terlihat bahwa, sebanyak
25 masyarakat (55,6 %) menyatakan setuju mempunyai hak dalam menanggulangi debit
sampah di Kelurahan Kamonji, disamping itu tak lupa pula sebanyak 31 masyarakat (68,9 %)
menyatakan setuju dengan kewajiban mereka dalam menanggulangi sampah di Kelurahan
Kamonji, sebanyak
22 masyarakat (48,9 %) menyatakan setuju ikut terlibat dalam
memikirkan masalah tentang sampah, sebanyak 23 masyarakat (51,1 %) menyatakan setuju
keikutsertaan masyarakat dalam merencanakan kerja bakti di lingkungan Kamonji, sebanyak
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
26 masyarakat (57,8 %) menyatakan dibiarkan saja dekat bak sampah, sebanyak 22
masyarakat (48,9 %) menyatakan setuju membersihkan lingkungan sekitar wilayah kamonji,
sebanyak 29 masyarakat (64,4 %) menyatakan bahwa ada program khusus di Kelurahan
Kamonji yaitu program sabtu bersih dimana semua masyarakat dan pemerintah Kelurahan
Kamonji ikut terlibat dalam program ini. Menurut pandangan bapak/ibu yaitu masyarakat
harus meningkatkan nilai kesadaran dalam menjaga lingkungan yang bersih.
3.3.2 Bentuk-bentuk Peranan Masyarakat dalam Menanggulangi Sampah di
Kelurahan Kamonji.
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan berupa informasi dengan pak Jamal (47
Tahun), selaku ketua RW 04 dan Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat menjelaskan
bahwa:
“Bentuk peranan masyarakat Kamonji dalam menanggulangi sampah dikatakan masih
kurang memuaskan hal ini dikarenakan belum ada bentuk usaha pengelolaan sampah
untuk mengembangkan keterampilan masyarakat, dikarenakan oleh pemerintah
Kelurahan belum menerapkan dan mengajarkan cara-cara mendaur ulang sampah
kepada masyarakat Kamonji sehingga belum ada kegiatan dan tempat pengelolaan
sampah, seperti daur ulang, akan tetapi anggapan dari pihak Kelurahan pemulunglah
sebagai daur ulang sampah. Kemudian dari pada itu tidak ada sumbangan atau
bantuan berupa uang atau harta benda untuk perbaikan/pembangunan TPS, hal ini
dikarenakan sudah ada bantuan dari pihak Kelurahan Kamonji berupa tong-tong
sampah yang ditempatkan disetian RT/RW, dan bentuk partisipasi masyarakat
Kelurahan Kamonji terhadap peduli lingkungan yaitu mengikuti sosialisasi kebersihan
dan keamanan lingkungan, memberikan sumbangan tenaga kerja, menyatukan
pemikiran-pemikiran untuk menuju lingkungan yang aman, bersih, nyaman dan
tentram.” (Hasil wawancara pada hari Jumat, 07 Oktober 2016. Jam 09.00 Wita).
Bentuk peran masyarakat dalam menanggulangi sampah di Kelurahan Kamonji dapat
dilihat dari tanggapan responden yang terlihat bahwa, sebanyak 16 orang (35,6 %)
menyatakan kurang sering memberikan sumbangan berupa uang untuk perbaikan atau
pembangunan tempat pembuangan sampah, sebanyak 26 orang (57,8 %) menyatakan tidak
sering memberikan sumbangan berupa harta benda misalnya lahan yang kosong untuk
pembangunan TPS, sebanyak 32 orang (71,8 %) menyatakan setuju memberikan bentuk
partisipasi dalam bentuk buah pikiran, sebanyak 27 orang (60 %) menyatakan setuju
memberikan sumbangan tenaga kerja untuk menanggulangi sampah di Kelurahan Kamonji,
sebanyak 24 orang (53,4 %) menyatakan masih kurang setuju membentuk usaha untuk
mengembangkan keterampilan dalam mengelolah sampah rumah tangga, dan sebanyak 16
orang (35,5 %) menyatakan tidak terlibat dalam Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau
yang biasanya di Kelurahan Kamonji disebut Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) yang
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
akan membantu dalam rangka memberikan sosialisasi tentang penanggulangan sampah.
Dengan demikian saran dari pak Jamal bahwa pihak pemerintah Kota harus menyediakan
TPS khusus setiap Kelurahan paling tidak maksimal satu Kelurahan satu TPS, salain itu perlu
ada pembinaan tentang pemberdayaan masyarakat untuk mendaur ulang sampah maksimal
satu bulan sekali.
3.3.3 Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi
Keterlibatan
Masyarakat
dalam
Menanggulangi Sampah di Kelurahan Kamonji.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan pengamatan
langsung di lapangan dengan mendapatkan informasi dari ketua RW 03, bapak Muh Taufik
(48 Tahun) menjelaskan bahwa:
“Faktor-faktor yang mempengaruhi peranan masyarakat Kamonji terhadap
menanggulangi sampah terbilang cukup bagus dan aman, akan tetapi masalah
kebersihan lingkungan di Kelurahan Kamonji terutama di saluran air/drainase harus
perlu diperhatikan lagi, karena hal ini sering terjadi banjir yang berasal dari
tersumbatnya saluran air. Selain dari pada itu masyarakat pernah mengikuti kegiatan
sosialisasi atau pertemuan rapat dengan pihak Kelurahan Kamonji, hanya saja
masyarakat punya cara tersendiri, misalnya semua RT/RW diundang untuk mengikuti
kegiatan sosialisasi di Kelurahan. Kemudian masing-masing RT/RW menyampaikan
hasil sosialisasi tersebut kepada masyarakat di Seluruh Kelurahan Kamonji.” (Hasil
wawancara hari Sabtu, 08 Oktober 2016. Jam 15.00 Wita).
Untuk lebih jelasnya dapat dijabarkan mengenai faktor yang mempengaruhi
keterlibatan masyarakat dalam menanggulangi sampah di Kelurahan Kamonji dapat dilihat
dari tanggapan responden yang terlihat bahwa, sebanyak 21 orang (46,6 %) menyatakan
kurang bersih kondisi pemukiman penduduk di Kelurahan Kamonji, sebanyak 23 orang (51,1
%) menyatakan kurang terhadap sikap masyarakat di Kelurahan Kamonji dalam menjaga
kebersihan lingkungannya, sebanyak 26 orang (57,8 %) mereka yakin menyatakan baik
terhadap lokasi lingkungan mereka, sebanyak 21 orang (46,7 %) menyatakan setuju bahwa
pihak Kelurahan sering melakukan sosialisasi terhadap masyarakat tentang kepedulian
lingkungan, sebanyak 22 orang (48,9 %) menyatakan sering terjadi bencana banjir, sebanyak
19 orang (42,2 %) menyatakan kadang ikut/datang apabila ada kegiatan kerja bakti dalam
mebersihkan lingkungan dan sebanyak 21 orang (46,7 %) menyatakan pernah melakukan
kegiatan kerja bakti dalam membangun bak tempat pembuangan sampah (TPS).
3.3.4 Sistem Pengelolaan Sampah di Kelurahan Kamonji
Berdasarkan hasil penelitian dengan pengamatan langsung di lapangan oleh bapak
Winata (44 tahun) selaku ketua RW 02 menjelaskan bahwa:
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
“Sistem pengelolaan sampah di Kelurahan Kamonji masih terbilang rendah, karena
selama saya tinggal di Kelurahan Kamonji kurang lebih 20 tahun tidak ada kegiatan
pengelolaan sampah seperti mendaur ulang sampah, karena masyarakat kurang
berpatisipasi ditambah pihak Kelurahan tidak mengadakan sosialisasi mengenai caracara mendaur ulang kepada masyarakat, padahal sampah tersebut menurut saya
memiliki nilai ekonomis yang tinggi, contohnya dikota-kota besar seperti jakarta dan
bandung banyak pemuda yang sangat menginsperasi membuat berbagai macam
bentuk binkai-bingkai foto dari sampah plastik, kemudian dari pada itu jika dilihat
dari karakteristik wilayah palu maka yakinlah sangat cukup mudah mengelolah
sampah baik sampah organik maupun anorganik, karena belum terlalu banyak
penduduk”. (Hasil Wawancara hari Kamis, 18 Oktober 2016. Jam 09.30 Wita)
Hasil tersebut juga diperkuat oleh ketua RW 05, bapak Sahril (47 Tahun),
menjelaskan bahwa:
“Cara pengelolaan sampah yang ramah lingkungan yaitu kalau rumahnya dekat dari
TPS buanglah sampah pada tempatnya sedangkan rumahnya yang jauh dari TPS,
silahkan tarulah sampah didalam karung/kantongan plastik kemudian ditempatkan
atau taruh dipinggir jalan ataupun sambil menunggu truk Armada sampah lewat”.
(Hasil wawancara, Kamis 18 Oktober 2016. Jam 16.00 Wita).
Sistem pengelolaan sampah di Kelurahan Kamonji dapat dilihat dari tanggapan
responden yang terlihat bahwa, sebanyak 25 orang (55,6 %) mengatakan semua benar
(membuang sampah pada tempatnya, mendaur ulang sampah dan mengurangi barang-barang
sekali pakai dibuang), sebanyak 32 orang (71,1 %) menyatakan pemerintah harus menambah
tenaga kerja serta armada pengangkutan hal ini sebagai salah satu alternatif yang paling
memungkinkan untuk sementara lama, sebanyak 29 orang (64,5 %) menyatakan setuju
mengurangi jumlah sampah di Kelurahan Kamonji, sebanyak 22 orang (49,9 %) menyatakan
setuju dengan adanya sistem pengelolaan sampah dengan cara memakai barang-barang yang
bisa di pakai kembali, sebanyak 18 orang (40 %) menyatakan kurang sering dengan adanya
sistem pengelolaan sampah dengan cara mendaur ulang sampah yang tidak terpakai lagi,
sebanyak 24 orang (53,4 %) menyatakan sering menggunakan sistem pengelolaan sampah
dengan cara mengganti barang-barang yang hanya sekai pakai dengan barang yang lebih
tahan lama. Menurut masyarakat yaitu tidak perlu musyawarah tetapi langsung di intruksikan
saja yang harus dilakukan dan dikerjakan.
IV.
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut:
4.1.1 Peran masyarakat di Kelurahan Kemonji dalam menanggulangi sampah yang
diwujudkan dalam kegiatan hak dan kewajiban, memikirkan, merencanakan,
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
melaksanakan dan mengevaluasi program-program kemasyarakat secara keseluruhan
masih kurang berperan.
4.1.2 Bentuk peranan masyarakat di Kelurahan Kamonji dalam menanggulangi sampah
dikatakan masih kurang memuaskan, hal ini dapat dilihat dari bentuk masyarakat yang
masih kurang setuju membetuk usaha untuk mengembangkan keterampilan dalam
mengelolah sampah dan masyarakat tidak pernah terlibat dalam Lembaga Swadaya
Masyarakat atau Badan Keswadayaan Masyarakat. Disamping itu anggapan
masyarakat dalam bentuk berupa uang dan harta menjadi tanggung jawab pemerintah
Kota.
4.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi keterlibatan masyarakat Kelurahan Kamonji dalam
menanggulangi sampah masih tergolong rendah, hal ini dapat dilihat dari
pengetahuan, pengalaman dan budaya masyarakat yang kurang berpatisipasi dalam
melestarikan lingkungan yang bersih, indah dan ramah lingkungan.
4.1.4 Sistem pengelolaan sampah di Kelurahan Kamonji Kecamatan Palu Barat terbilang
kurang memuaskan, hal ini dikarenakan masyarakat Kamonji belum menerapkan daur
ulang sampah, padahal mendaur ulang sampah memiliki nilai ekonomis yang sangat
tinggi bahkan mencapai jutaan rupiah dan dapat mengurangi debit sampah.
4.2
Saran
Adapun saran yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
4.2.1 Bagi Pemerintah daerah agar berupaya berinisiatif menyediakan tempat pembuangan
sampah khusus Kelurahan Kamonji begitupun dengan Kelurahan lain, sehingga
masyarakat lebih mudah dan lebih terarah membuang sampahnya, karena selama ini
masyarakat bingung membuang sampah kemana. Kemudian dari pada itu pemerintah
juga menambah jumlah armada pengangkutan sekurang-kurangnya 2 truk sesuai
dengan pernyataan Bapak Muh Taufik dan Bapak Muchsen serta segenap warga
Kamonji. Dengan demikian petugas pengangkutan sampah dapat lebih cepat
mengangkut sampah warga ke TPA, sehingga lingkungan dapat lebih mudah
dipandang. Selain dari pada itu saran terakhir bagi Pemerintah Daerah, agar diadakan
sosialisasi kepada seluruh masyarakat tentang daur ulang sampah anorganik menjadi
barang yang bernilai ekonomis. Kepada seluru warga dihimbau untuk terus
meningkatkan kesadaranya tentang arti penting menjaga kebersihan lingkungan,
dengan demikian pembuangan sampah disembarangan tempat dapat ditekankan.
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
4.2.2 Bagi masyarakat diharapkan turut membantu kerja pemerintah daerah dalam rangka
membenahi masalah-masalah lingkungan terkhususnya masalah menanggulangi
sampah di Kelurahan Kamonji dan kemudian perlu adanya kepedulian dan kerjasama
dalam mebersihkan lingkungan tempat tinggal agar tercipta suasana yang bersih dan
nyaman.
4.2.3 Peneliti mengharapkan melalui penelitian ini sekiranya dapat menjadi salah satu
bentuk partisipasi kepada pemerintah daerah dalam rangka penanggulangan dan
pangelolaan sampah sehingga dengan demikian sekiranya dapat membantu
masyarakat dalam menghadapi masalah sampah disamping itu sekiranya juga dapat
membantu kerja pemerintah daerah.
V.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT Rineka
Cipta: Jakarta.
Azwar, A. (2003). Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya.
Dwiyatmo, B.K. (2007). Pencemaran Lingkungan dan Penanganannya. Yogyakarta: PT
Citra Aji Parama.
Faud Amsyari. (1981). Prinsip-Prinsip Masalah Pencemaran Lingkungan Hidup. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Hadiyanto. (1993). Sampah Masalah kita Bersama. PT Mediatma Sarana Pustaka,Jakarta.
Latief. (2008). Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah.Unjung Pandanag:
Erlanga.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Kesehatan Masyarakat; Ilmu dan Seni Jakarta: Rieneka
Cipta.
Nuring, Septyasa. (2010) Bentuk-Bentuk Partisipasi Masyarakat Jurnal Kebijakan dan
Manajeman Publik Volume 1, Nomor 1, Januari 2010 (Online) diakses 23 Maret
2014 pukul 17.40 WITA.
Slamet J,S. (2002). Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada Universty Press, Yogyakarta.
Slamet, Y. (1994) Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipasi. Surakarta: Sebelas
Maret Universty Press.
Soedjajadi. (2005). Kesehatan Perumahan dan Lingkungan Pemukiman. Vol 2, No 1: 42.
Sudjana, Nana. (2007). Penelitian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Sugiyono.(2009). Metode Penelitian Administrasi.Bandung: Alfabeta.
Suyadi Pratomo. (1997), Hidup Bersama dalam Lingkungan. PT Balai Pustaka, Jakarta.
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD
Wardhana, W.A. (2004). Dampak Pencemaran Lingkungan. Jogjakarta: Andi.
Yul, H. Bahar. (2006). Teknologi Penanganan dan Pemanfaatan Sampah.
Jakarta: PT
Wacana Utama Pramesti.
Tobing, I. (2005). Dampak Sampah Terhadap Kesehatan Lingkungan Dan Manusia. Makalah
pada Lokakarya “ Aspek Lingkungan dan Legalitas Pembuangan Sampah serta
Sosialisasi Pemanfaatan Sampah Organik sebagai Bahan Baku Pembuatan
Kompos”,
Jakarta.
[Online].
Tersedia:
hhtp://www.google.com/m?q=Dampak%sampah%20terhadap%20kesehatan%20li
ngkungan%20dan%20manusia.pdf. [20 September 2014].
Sri Wahyuni, (2015). “Peran Pemulung dalam Menanggulangi Sampah di Kelurahan
Birobuli Utara Kecamatan Palu Selatan”. Skripsi, Program Studi Pendidikan
Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako.
Novi Puji Lestari. (2015). “Studi Tentang Kepedulian Masyarakat dalam
Pengelolaan
Sampah di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi”.
Skripsi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Undang-Undang No 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah.
Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi P.IPS FKIP UNTAD Email
[email protected]
Penerbit : E-Jurnal Geo-Tadulako UNTAD