TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDN 2 NGADIMULYO KEC. KEDU KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2010 - Test Repository

TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDN 2 NGADIMULYO KEC. KEDU KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2 0 1 0 S K R I P S I

  D iaju k an u n tu k M em p e ro leh G elar S a rja n a P e n d id ik a n Islam

  Oleh:

UNTUNG W ARDATI

  N IM : 11408276

  JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI S A L A T I G A 2010

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Untung Wardati NIM :11408276 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Ekstensi

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 31 Juli 2010 Penulis

  UNTUNG WARDATI N IM ; 11408276 Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

  Webside : E-mail: administrasi®,stainsalatiga.ac.id

  Dra. Siti Zumrotun, M.Ag Dosen STAIN Salatiga

  Lamp : 3 eksemplar Hal : Naskah Skripsi

  Sdri. Untung Wardati Kepada

  Yth. Ketua STAIN Salatiga di

Tempat

  Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudari: Nama : Untung Wardati NIM : 114 08 276 Jurusan/Program : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam Judul : TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA PENGARUHNYA

  TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISIWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDN

  Demikian surat ini dibuat, harap menjadikan perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

  Salatiga, 31 Juli 2010 Pembimbing

  Dra. Siti Zumrotun, M.Ag 19670115 1998 03 2002

  KEM ENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAM A ISLAM NEGERI (S T A IN ) SALATIGA Jl. T e n ta ra Pelajar 0 2 T e lp . ( 0 2 9 8 ) 3 2 3 7 0 6 Faks. 3 2 3 4 3 3 Salatiga 5 0 7 2 1

  

PENGESAHAN KELULUSAN

  Skripsi Saudara UNTUNG WARDATI dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408276 yang berjudul TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDN 2 NGADIMULYO KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2010 telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada Sabtu, 25 September 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.).

  Salatiga, 18 Syawal 1431

  25 September 2010 Panitia Ujian

  (Sekretaris Sidang Dp: Imam Sutomo, M.Ag.

  Dr. R; hmat Hafiyadi, M.Pd. ?. 19580827 198303 1 002

  NIP. 1)9670112 199203 1 005 Penguji I

  Penguji II Beny Ridv an, M. Hum

  Dra. Siti Asdiqoh, M. Si NIP. 1973( 520 199903 1 006

  NIP. 19680812 199403 2003 Pembimbing

  Dra. Siti Eumrotun, M. Ag NIP. 19670115 199803 2 002

  

MOTTO

6*

  9 jij<+ JI ^ ♦ j l a JJL j

  i i J j - * j ' i D^S ^13 Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,

  Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan u n tu k : • My beloved parent’s who always love and support me.

  • Anakku tercinta dan tersayang yang selalu membuat bahagia hari hariku.
  • Kakakku yang telah membantu baik dukungan moril maupun materiil.
  • My beloved someone who always support me.
  • My beloved friends ( Pak wardi, Pak A p ri, Bu E n i , Bu Adah , Bu h e n i) thanks for all.
  • My beloved 08-B peace 2010.
Bismillahirrahmanirrahiim Aihamdulilah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

  SWT yang telah melimpahkan rahmat dan taufiq-Nya, sehingga penulis mampu mentelesaikan tugas penulisan skripsi, untuk melengkapi syarat guna mencapai gelar sarjana di jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga. Penulis sadar dan yaqin bahwa penulisan skripsi ini tidak akan pernah bisa terwujud tanpa adanya uluran tangan dan kemurahan hati semua fihak, yang telah banyak membantu baik moril maupun spiritual kepada penulis sehingga terwujudlah naskah skripsi ini.Oleh karena itu tiada lain dalam kesempatan ini, ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada:

  1. Dr. Imam Sutomo, M. Ag selaku Ketua STAIN Salatiga

  2. Ibu Dra. Siti Zum rotun, M.Ag. Selaku pembimbing penulisan skripsi ini yang telah membimbing dengan penuh kesabaran.

  3. Bapak dan ibu karyawan Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga ,semoga alloh memberi rahmat dan taufiq kepada beliau-beliau.

  4. Ibu Kepala SDN 2 Ngadimulyo kecamatan Kedu Kabupaten temanggung yang telah mengijinkan diadakannya penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini.

  5. Bapak, ibu dan semua keluarga yang telah memberikan do’a restu dan motivasi sehingga terselesainya penulisan skripsi ini.

  6. Teman sejawat dan semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

  Penulis berdo’a semoga segala bantuan amal tersebut diterima oleh Allah SWT dan hanya allah yang bisa membalasnya, karena dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan, maka penulis mohon koreksi dan yang membangun demi kesempurnaan nya penulisan skripsi ini.

  Akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi semua fihak yang membutuhkannya.

  Amin Amin ya Rabbal’alamin.

  Penulis UNTUNG WARDATI

PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS PENDIDIKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS KECAMATAN KEDU SD NEGERI 2 NGADIMULYO

  Alamat: Setrobayan, Ngadimulyo Kec. Kedu Kab. Temanggung Kode Pos 56252

  

SURAT KETERANGAN

No. : 800/ /VI/2010

  Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Dasar Negeri 2 Ngadimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung, menerangkan bahwa:

  Untuk keperluan pembuatan skripsi yang berjudul “TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM“, mahasiswa tersebut di atas benar-benar telah melaksanakan /mengadakan penelitian guna mencari data yang diperlukan pada SD kami selama 1 bulan lebih 15 hari mulai tanggal 1 April sampai 15 Juni 2010 dengan baik.

  Demikian surat keterangan kami buat, agar dapat dipergunakan sebagaimana semestinya. Nama : Untung Wardati

  Nim : 11408276 Mahasiswa : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga Jurusan : Tarbiyah Program : SI Ekstensi

  Ngadimulyo, 15 Juni 2010 ABSTRAK Wardati, Untung. 2010. Tingkat perhatian Orang Tua Pengaruhnya Terhadap

  Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN 2 Ngadimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung. Skripsi.

  Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dra. Siti Zumrotun M. Ag. Kata Kunci: Tingkat perhatian orang tua dan motivasi belajarsiswa

  Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara tingkat perhatian orang tua dengan mottivasi belajar siswa kelasiV SDN 2 Ngadimulyo. Pertanyaan yang ingin di jawab melalui penelitian ini adalah ( 1 ) bagaimanakah tingkat perhatian orang tua di Desa Ngadimulyo saat ini?, dan ( 2 ) motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SDN 2 Ngadimulyo. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang kemudian diubah menjadi data kuantitatif.

  Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat kurang memperhatikan anaknya dalam hal belajar khususnya pada mata pelajaran PAI. Sekolah tidak lebih dari sekedar (a) upaya untuk memperoleh baca tulis, dan ( b ) sebagai kepatutan ketika anak masih kecil dan belum bekerja. Hal ini juga ditunjukkan dari hasil pembelajaran siswa yaitu ( a ) absen siswa yang kurang, ( b ) buku catatan siswa yang kurang lengkap, ( c ) hasil evaluasi kurang dari standar, berarti motivasi siswa tergolong rendah, maka peneliti berupaya meningkatkan motivasi belajar pendidikan agama islam siswa kelas IV di SDN 2 Ngadimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung.

  Berdasarkan uji coba yang mengkaitkan dengan peran serta wali murid SDN

  2 Ngadimulyo ternyata motivasi belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan yaitu dengan semakin tingginya perhatian orang tua maka tinggi pula tingkat motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam ( PAI ) siswa kelas IV di SDN 2 Ngadimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung.

  

DAFTAR ISI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  f

  

  

  

  

   B. Analisis Data Pengaruh Perhatian Orang Tua dan

  

  

  

  

  

  

  

  1

B A B I PEN D A H U LU A N

  A. Latar Belakang Masalah Dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, sekolah mempunyai peran yang sangat penting untuk membentuk masyarakat yang cerdas, terampil berbudi luhur dan bertingkah laku yang baik. Oleh karena itu pendidikan harus dimiliki oleh setiap siswa karena pendidikan bertujuan untuk mecerdaskan dan memberikan tingkah laku yang baik terhadap siswa. Pendidikan adalah humanisasi yaitu upaya memanusiakan manusia agar mampu mewujudkan diri sesuai dengan martabat kemanusiaanya.

  Kurikulum di Indonesia menjadikan bidang study Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai salah satu mata pelajaran yang wajib ditempuh oleh siswa.

  Hal tersebut tidak terlepas dari tujuan pendidikan di Indonesia yaitu mencerdaskan,membangun dan menciptakan kader- kader yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan seorang siswa dalam menguasai materi Pendidikan Agama Islam (PAI) terdapat dua faktor yaitu berasal dari dalam diri siswa itu sendiri dan dari luar siswa itu sendiri. Setiap insan akan selalu mencari informasi untuk menambah pengetahuan. Begitu juga dengan siswa yang ingin meraih cita-cita harus rajin belajar dengan tekun dan giat.

  Tingkat perhatian orang tua sangat mendukung siswa dalam belajar

  2

  dibutuhkan oleh seorang siswa yang hendak menguasai materi Pendidikan Agama Islam (PAI). Karena orang tua adalah manusia pertama yang di kenal sang anak (Zakiah Daradjat, 1994 : 48). Hal inilah yang menjadikan peranan orang tua sangat penting dalam mendalami Pendidikan Agama Islam (PAI). Orang tua mempunyai motivasi yang sangat kuat untuk mendidik karena anak merupakan buah cinta kasih antara hubungan suami isteri, motivasi yang kuat inilah yang melahirkan hubungan emosional antara orang tua dan anak ( M Nur Asifudin, 2007 : 17 ). Untuk itulah orang tua mempunyai tanggung jaw ab dan kewajiban dalam pendidikan anak-anaknya Firman Allah SWT. Dalam al- Qur’an surat At-Tahrim 66:6 : f-* * t ^

  f t i V ! i-V i» f- ' t i_ » i -re a*-' »1 \- j j

  • * - : .

  ^ U J I LAJ SJ I U ^N-JLAlj y w J D I Ij3 IjJwSlp L^UJ . I . . J J» . % . . J ^ ^ « P x (i/ ^ . ✓

  ^ j * - A ^ SI i l JLil aSClL t^Lic- Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan (Departemen Agama RI tahun 1995 halaman 505).

  Setiap orang tua pasti menginginkan keberhasilan dalam pendidikan anak-anaknya. Keberhasilan tersebut tentunya tidak akan dapat terwujud tanpa adanya usaha dan peran dari orang tua itu sendiri.

  Salah satu dari peranan orang tua terhadap keberhasilan pendidikan

  J

  kegiatan belajar mereka di rumah. Perhatian orang tua memiliki pengaruh psikologis yang besar terhadap kegiatan belajar anak. Dengan adanya perhatian dari orang tua, anak akan lebih giat dan lebih bersemangat dalam belajar karena ia tahu bahwa bukan dirinya sendiri saja yang berkeinginan untuk maju, akan tetapi orang tuanya pun demikian. Sebab baik buruknya prestasi yang dicapai anak akan memberikan pengaruh kepadanya dalam perkembangan pendidikan selanjutnya.

  Orang tua pasti tidak ingin anaknya terjerumus dalam kesusahan dan kesesatan. Orang tua akan selalu memberikan perhatian kepada anaknya baik secara fisik maupun nonfisik guna mengarahkan perkembangan sang anak, maka orang tua harus memberikan motivasi belajar tidak hanya mendorong atau membangkitkan individu untuk giat dalam belajar mata pelajaran Pendidikan agama islam (PAI) saja akan tetapi juga menjamin kelangsungan dari pengamalan ilmu yang didapatinya. Hal ini sejalan dengan pendapat Sardiman AM bahwa motivasi belajar adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif (Sardiman AM, 2003: 73 ).

  Atas dasar uraian dan pemikiran tersebut ,maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian di Sekolah Dasar Negeri 2 Ngadimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung dengan mengambil judul “

  TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( P A I) DI SDN 2 NGADIMULYO KECAMATAN KEDU

  KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2010 “

  4

  B. Rumusan Masalah .

  Sebagai basic question atau pokok permasalahan dalam penelitian ini ad alah :

  1. Bagaimanakah tingkat perhatian orang tua pada siswa kelas IV di SDN 2 Ngadimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung?

  2. Bagaimana motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang dilakukan oleh siswa kelas IV di SDN 2 Ngadimulyo

  Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung ?

  3. Adakah pengaruh tingkat perhatian orang tua terhadap motivasi belajar di sekolah pada siswa kelas IV di SDN 2 Ngadimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung ?

  C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah yang telah di kemukakan diatas maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui:

  1. Tingkat perhatian orang tua pada siswa kelas IV di SDN 2 Ngadimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung.

  2. Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) ■J vans dilakukan oleh siswa kelas IV di SDN 2 Neadimulvo Kecamatan W m/ Kedu Kabupaten Temanggung.

  3. Pengaruh antara tingkat perhatian orang tua terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah oleh siswa kelas a i i X. » V * * U JL Aw J l T V H i QT*YM O T \Irr a H im ii1 \rr \ A P o rn o ta n TT H I f a K im o t p n T A m p m r m m n 1 j V / X V V V V U X m b U l X A .

  5

  D. Manfaat Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberi manfaat b a g i:

  1. Para pelaku didik dan pengajar di SDN 2 Ngadimulyo khususnya guru yang memegang mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).

  2. Bagi orang tua bisa memberikan informasi yang jelas tentang adanya perbedaan antara anak yang diperhatikan belajarnya oleh orang tua dengan anak yang kurang diperhatikan terhadap minat belajarnya. Dari informasi tersebut diharapkan bisa menjadi pemacu bagi orang tua untuk lebih memberikan perhatian terhadap motivasi belajar anak.

  3. Bagi siswa akan menjadi masukan bagi setiap siswa dalam menjalin komunikasi dengan orang tua, guru maupun sesama teman karena dengan interaksi yang baik akan menjadi motivasi tersendiri dalam pencapaian hasil belajar, selain itu anak juga akan merasa diperhatikan keberadaanya sehingga akan berpengaruh terhadap pencapaian motivasi belajar yang optimal.

  E Penegasan Istilah Seringkah suatu istilah menimbulkan suatu perbedaan penafsiran, maka untuk menghindari kesalah fahaman dalam memahami permasalahan yang penulis teliti terlebih dahulu penulis jelaskan mengenai beberapa istilah dalam judul di atas :

  6

  1. Tingkat perhatian orang tua.

  Tingkat adalah susunan berlapis (Poerwadarminta, 1984:1077)y sedangkan perhatian adalah pemusatan tenaga psikis yang tertuju kepada suatu objek (Sumadi Surya Brata, 1984 : 14). Sedangkan orang tua adalah pembina pribadi yang pertama dalam hidup anak. (Zakiah Daradjat, 1987: 6 7 )

  Jadi maksud dari tingkat perhatian orang tua adalah susunan yang berlapis untuk memusatkan konsentrasi dari seluruh aktivitas atau kegiatan orang tua yang ditujukan kepada objek atau sekelompok objek baik dari dalam anaknya maupun dari luar anaknya.

  2. Motivasi Belajar.

  Motivasi belajar adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif (Sardinian, 2003 : 73). Menurut M Ngalim motivasi belajar dapat diartikan suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu (2007 : 71).

  Untuk melengkapi definisi operasional dari variable yang digunakan dalam judul penelitian ini maka ditentukan pula indikator dari masing-masing variabel, a. T ingkat perhatian orang tua.

  Untuk mengukur adanya tingkat perhatian orang tua ditentukan indikator sebagai berikut :/2010/04/12/)

  1) Mendampingi atau membimbing anak dalam mengerjakan PR. 2) Pengawasan orang tua dalam belajar di sekolah. 3) Pemberian penghargaan kepada anak. 4) Menyediakan fasilitas sekolah. 5) Pemberian uang saku setiap berangkat sekolah,

  b. Motivasi Belajar 1) Datang ke sekolah tepat waktu

  2) Rajin masuk sekolah — 3) Aktif dalam proses belajar mengajar 4) Catatan pelajaran lengkap 5) Jujur dalam mengerjakan tugas

  F. Hipotesis Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul

  (Suharsimi Arikunto, 2002 : 67). Karena dalam penelitian perlu adanya hipotesis agar data relevan secara devinitif. Hipotesis dibuktikan melalui pengolahan angka -angka sebagai dasar pengambilan keputusan terhadap suatu hipotesis dinyatakan ditolak atau tidak ditolak ( Sukardi, 2007 : 76 ) Hipotesis merupakan dugaan ataupun kesimpulan sementara yang masih perlu diuji kebenaranya nya melalui statistik atau pengambilan keputusan lainya.

  Sebagai jawaban sementara dalam penelitian ini maka penulis mengajukan hipotesa sebagai berikut : “ Ada pengaruh yang signifikan antara tingkat perhatian orang tua terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Pada siswa kelas IV SDN 2 Ngadimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung dengan kata lain semakin besar tingkat perhatian orang tua maka kemungkinan akan semakin meningkat pula motivasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) anak.

  Metode Penelitian 1. Populasi dan Sampel.

  Populasi adalah Keseluruhan subyek penelitian (sutrisno hadi, 1981 : 63). Sedangkan sample adalah sebagian atau wakil dari populasi yamg diteliti (Suharsimi Arikunto, 2002: 102).

  Dalam menentukan sample apabila populasinya kurang dari 100 maka harus di ambil semua sehingga penelitianya merupakan penelitian populasi. Namun jika jumlah lebih dari 100 maka dapat diambil 10 %, 20 % sampai 25 % atau lebih (Suharsimi arikunto, 2002 : 108).

  Dikarenakan subyek Penelitian yang penulis teliti adalah kelas

  IV maka dengan jumlah 33 siswa dan 33 wali murid maka penulis menggunakan sample total.

  2. Metode Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data yang berhubungan dengan penelitian ini penulis menggunakan metode b erikut:

  9

  a. Angket / Kuisioner Metode angket atau kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan pribadinya atau hal hal yang perlu di ketahui darinya (Suharsimi Arikunto, 2002 : 121) metode ini penulis pergunakan untuk memperoleh data tentang tingkat perhatian orang tua dan motivasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas IV di SDN 2 Ngadimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten temanggung.

  b. Metode dokumentasi Metode dokumentasi yaitu segala keterangan yang terdapat berupa laporan, catatan yang berkaitan dengan penelitian guna melengkapi data penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002 : 23). Metode dokumentasi ini untukmencari data tentang keadaan sekolah, keadaan guru, dan siswa serta hal-hal lain yang bersifat dokumen.

  c. Metode Observasi Metode observasi adalah metode dengan jalan pengamatan dan pencatan secara langsung dan sistematis terhadap fenomena-fenomena yang di selidiki (Sutrisno Hadi, 1981 : 65). Artinya observasi yang dilakukan oenulis adalah denean melakukan neneamatan vane 'S X W X W w berkaitan dengan keadaan umum lokasi penelitian secara langsung.

  3. Teknik Analisis Data Langkah selanjutnya setelah data terkumpul adalah menganalisis data. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara

  10

  perhatian orang tua dengan motivasi belajar PAI siswa. Kemudian data tersebut dimasukkan dalam rumus “ r Product Moment” dengan rumus sebagai berikut:

  = ________ - (E*)(Ey)________________ ^ V { N ^ 2 - G »

  2} { N £ y 2 - f f iy ) 2)

  Keterangan : r

  xy

  Angka indeks “ r

  

  product moment

  X Variabel perhatian orang tua Y Variabel motivasi belahar mata pelajaran PAI

  N Jumlah responden (Suharsimi A rikunto, 2002 :243)

  H. Sistematika Penulisan Agar teijadi pemikiran yang urut di dalam memahami skripsi ini, maka diketahui tata cara urutan tersebut adalah : Bab I Pendahuluan, pada bab ini disajikan mulai dari latar belakang masalah alasan pemilihan judul, penegasan istilah, hipotesis, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

  Bab II, landasan teori, berisikan uraian teori teori yang mendukung penelitian ini. Teori tersebut antara lain : Perhatian orang tua yang meliputi pengertian perhatian orang tua ,macam dan bentuk -bentuk perhatian orang tua dan faktor faktor yang mempengaruhi perhatian orang tua. Adapun motivasi belajar meliputi pembahasan tentang pengertian motivasi belajar, fungsi

  11

  motivasi belajar, faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, cara yang menumbuhkan motivai belajar dan prinsip. Kemudian Teori yang lain yang penulis sajikan adalah teori tentang Pendidikan Agama Islam yang membahas pengertian Pendidikan Agama Islam dan dasar - dasar serta tujuan Pendidikan Agama Islam. Dan teori yang lain yang penulis sajikan adalah Pengaruh Tingkat Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa di Sekolah

  Bab III berisikan hasil Laporan Hasil Penelitian. Bab ini meliputi antara lain : data -d ata penelitian yang diperoleh mengenai bentuk perhatian orang tua terhadap motivasi belajar siswa.

  Bab IV analisis data, berisi pembahasan mengenai analisis pendahuluan, analisis hipotesis dan analisis lanjutan. Bab terahir, yaitu bab V yang merupakan bab penutup berisiskan pembahasan yang meliputi kesimpulan, saran dan penutup.

  12

  BAB II LANDASAN TEORI A. Tingkat Perhatian Orang Tua

  1. Pengertian Tingkat Perhatian Orang Tua Tingkat adalah susunan berlapis (Purwadarminta, 1984:1077).

  Sedangkan Perhatian menurut Sumadi Suryabrata adalah “pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu objek” (Sumadi, 1984: 14). Sedangkan Wasti Sumanta mengemukakan bahwa perhatian merupakan “cara menggerakkan bentuk umum cara bergaulnya jiw a dengan bahan-bahan dalam medan tingkah laku” (2006: 34). Kemudian Kartini Kartono menyatakan bahwa “perhatian itu merupakan reaksi umum dari organisme dan kesadaran, yang menyebabkan bertambahnya aktivitas, daya konsentrasi, dan pembatasan kesadaran terhadap satu obyek” (1996: 111).

  Dari beberapa pengertian perhatian menurut para pakar tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa perhatian adalah pemusatan atau kesadaran jiw a yang diarahkan kepada sesuatu obyek tertentu yang memberikan rangsangan kepada individu, sehingga ia hanya mempedulikan obyek yang merangsang itu. Dari pengertian ini, maka tingkat perhatian orang tua dapat diartikan sebagai susunan berlapis dari kesadaran jiw a orang tua untuk memperdulikan anaknya, terutama dalam hal memberikan dan memenuhi kebutuhan anaknya, baik dalam segi emosional maupun material.

  13

  2. Faktor yang Mempengaruhi Perhatian Orang Tua Adapun faktor yang mempengaruhi perhatian orang tua terhadap anaknya, menurut Zakiyah Daradjat di antaranya adalah karena para orang tua khawatir jikalau anaknya menjadi siswa yang nakal di sekolah. Karena rasa kasih sayang orang tua, maka mereka menjaga baik-baik keselamatan dan kesehatan anaknya. Perhatian juga diberikan orang tua karena ingin agar anak mereka maju dan pemuncak (berprestasi) di kelasnya ( 1974:165 ), maka para orang tua selalu menyuruh anaknya agar belajar dan belajar sepanjang waktu. Hanya saja, perhatian orang tua makin lama makin berkurang sesuai dengan bertambah besarnya tubuhnya dan bertambah dewasa usianya.

  3. Bentuk Perhatian Orang Tua terhadap Belajar Anak Perhatian orang tua, terutama dalam hal pendidikan anak, sangatlah diperlukan. Terlebih lagi yang harus difokuskan adalah perhatian orang tua terhadap aktivitas belajar yang dilakukan anak sehari-hari dalam kapasitasnya sebagai pelajar dan penuntut ilmu, yang akan diproyeksikan kelak sebagai pemimpin masa depan. Bentuk perhatian orang tua terhadap belajar anak dapat berupa pemberian bimbingan dan nasihat, pengawasan terhadap belajar anak, pemberian motivasi dan penghargaan serta pemenuhan kebutuhan belajar anak.

  a. Pemberian bimbingan dalam mengerjakan PR 1) Pemberian bimbingan belajar

  14 Menurut Dinn Wahyudin bimbingan adalah ‘‘bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam rangka upaya menemukan dan merencanakan masa depan ( 2008 : 8.32). Kemudian ia juga mengutip pendapat Stoops, yang menyatakan bimbingan adalah “suatu proses yang terus menerus untuk membantu perkembangan individu dalam rangka mengembangkan kemampuannya secara maksimal untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya, baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat.”

  Sedangkan Bimo Walgito berpendapat bimbingan adalah “bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan- kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya ” (2004: 7).

  Dari beberapa definisi bimbingan yang telah dikemukakan, jika dikaitkan dengan bimbingan orang tua kepada anak, bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan orang tua kepada anaknya untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Memberikan bimbingan kepada anak merupakan kewajiban orang tua. Hal ini tersirat dalam Al Our.an dalam surah An Nisa’ ayat 9 Allah firman:

  • ^ ^ . S' s * » > _ 'f* >

  9

  ’ . C i-kL , | i— - - t ’.t ^ 'l i

  y y y

  ^

  'f •. *

  Artinya: dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang

  15

  yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka, oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar (Tim Penerjemah, Departemen Agama RI, 1995:19).

  Bimbingan belajar terhadap anak berarti pemberian bantuan kepada anak dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana dan dalam penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntutan hidup, agar anak lebih terarah dalam belajarnya dan bertanggung jawab dalam menilai kemampuannya sendiri dan menggunakan pengetahuan mereka secara efektif bagi dirinya, serta memiliki potensi yang berkembang secara optimal meliputi semua aspek pribadinya sebagai individu yang potensial.

  Di dalam belajar anak membutuhkan bimbingan. Anak tidak mungkin tumbuh sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

  Anak sangat memerlukan bimbingan dari orang tua, terlebih lagi dalam masalah belajar. Seorang anak mudah sekali putus asa karena ia masih labil, untuk itu orang tua perlu memberikan bimbingan pada anak selama ia belajar. Dengan pemberian bimbingan ini anak akan merasa semakin termotivasi, dan dapat menghindarkan kesalahan dan memperbaikinya.

  Dalam upaya orang tua memberikan bimbingan kepada anak yang sedang belajar dapat dilakukan dengan menciptakan suasana diskusi di rumah. Banyak keuntungan yang dapat diambil dari

  16

  terciptanya situasi diskusi di rumah antara lain; memperluas wawasan anak, melatih menyampaikan gagasan dengan baik, terciptanya saling menghayati antara orang tua dan anak, orang tua lebih memahami sikap pandang anak terhadap berbagai persoalan hidup, cita-cita masa depan, kemauan anak, yang pada gilirannya akan berdampak sangat efektif bagi daya dukung terhadap kesuksesan belajar anak.

  2) Memberikan nasihat Bentuk lain dari perhatian orang tua adalah memberikan nasihat kepada anak. Menasihati anak berarti memberi saran-saran untuk memecahkan suatu masalah, berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan pikiran sehat. Nasihat dan petuah memiliki pengaruh yang cukup besar dalam membuka mata anak-anak terhadap kesadaran akan hakikat sesuatu serta mendorong mereka untuk melakukan sesuatu perbuatan yang baik. Betapa pentingnya nasihat orang tua kepada anaknya, sehingga Al Qur’an memberikan contoh, seperti yang terdapat dalam surah Luqman 31:13 Allah berfirman:

  Artinya: dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah)

  17

  adalah benar-benar kezaliman yang besar15.(Tim Penerjemah, Departemen Agama RI, 1995:654)

  Nasihat dapat diberikan orang tua pada saat anak belajar di rumah. Dengan demikian maka orang tua dapat mengetahui kesulitan- kesulitan anaknya dalam belajar. Karena dengan mengenai kesulitan- kesulitan tersebut dapat membantu usaha untuk mengatasi kesulitannya dalam belajar, sehingga anak dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

  Dalam upaya memberikan bimbingan, di samping memberikan nasihat, kadang kala orang tua juga dapat menggunakan hukuman.

  Meskipun hukuman sebagai reforcement yang negative tapi bila di lakukan dengan tepat dan bijak maka akan menjadi alat motivasi yang baik dan efektif ( Saiful B Djamarah, 2002:130). Hukuman diberikan jika anak melakukan sesuatu yang buruk, misalnya ketika anak malas belajar atau malas masuk ke sekolah. Tujuan diberikannya hukuman ini adalah untuk menghentikan tingkah laku yang kurang baik, dan tujuan selanjutnya adalah mendidik dan mendorong anak untuk menghentikan sendiri tingkah laku yang tidak baik.

  Di samping itu hukuman yang diberikan itu harus wajar, logis, obyektif, dan tidak membebani mental, serta harus sebanding antara kesalahan yang diperbuat dengan hukuman yang diberikan. Apabila hukuman terlalu berat, anak cenderung untuk menghindari atau meninggalkan.

  18

  b. Pengawasan Orang Tua terhadap belajar di sekolah .

  Orang tua perlu mengawasi pendidikan anak-anaknya, sebab tanpa adanya pengawasan yang kontinu dari orang tua besar kemungkinan pendidikan anak tidak akan berjalan lancar. Pengawasan orang tua tersebut dalam arti mengontrol atau mengawasi semua kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh anak baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengawasan yang diberikan orang tua dimaksudkan sebagai penguat disiplin supaya pendidikan anak tidak terbengkelai, karena terbengkelainya pendidikan seorang anak bukan saja akan merugikan dirinya sendiri, tetapi juga lingkungan hidupnya.

  Pengawasan orang tua terhadap anaknya lebih diutamakan dalam masalah belajar ( Dengan cara ini orang tua akan mengetahui kesulitan apa yang dialami anak, kemunduran atau kemajuan belajar anak, apa saja yang dibutuhkan anak sehubungan dengan aktifitas belajarnya, dan lain-lain.

  Dengan demikian orang tua dapat membenahi segala sesuatunya hingga akhirnya anak dapat meraih hasil belajar yang maksimal.

  

Pengawasan orang tua bukanlah berarti pengekangan terhadap kehehasan

  anak untuk berkreasi tetapi lebih ditekankan pada pengawasan kewajiban anak yang bebas dan bertanggung jawab. Ketika anak sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penyimpangan, maka orang tua yang bertindak sebagai pengawas harus segera mengingatkan anak akan tanggung jawab yang dipikulnya terutama pada akibat-akibat yang mungkin timbul sebagai

  19

  efek dari kelalaiannya. Kelalaiannya di sini contohnya adalah ketika anak malas belajar, maka tugas orang tua untuk mengingatkan anak akan kewajiban belajarnya dan memberi pengertian kepada anak akan akibat jika tidak belajar.

  Dengan demikian anak akan terpacu untuk belajar sehingga motivasi belajarnya akan meningkat. Pengawasan atau kontrol yang dilakukan orang tua tidak hanya ketika anak di rumah saja, akan tetapi hendaknya orang tua juga terhadap kegiatan anak di sekolah. Pengetahuan orang tua tentang pengalaman anak di sekolah sangat membantu orang tua untuk lebih dapat memotivasi belajar anak dan membantu anak menghadapi masalah-masalah yang dihadapi anak di sekolah serta tugas- tugas sekolah ( .

  Untuk mengetahui pengalaman anak di sekolah orang tua diharapkan selalu menghadiri setiap undangan pertemuan orang tua di sekolah, melakukan pertemuan segitiga antara orang tua, guru dan anak sesuai kebutuhan terutama ditekankan untuk membicarakan hal-hal yang positif serta orang tua sebaiknya secara teratur, dalam suasana santai mendiskusikan dengan anak, kejadian-kejadian di sekolah

  Dari hal tersebut, maka pertemuan antara guru dengan orang tua banyak membawa manfaat bagi kedua belah pihak. Ini merupakan sasaran yang amat baik untuk menjalin kerja sama dalam mengupayakan apa yang terbaik untuk keberhasilan belajar anak di sekolah.

  20

  c. Pemberian penghargaan pada anak Sebagai pendidik yang utama dan pertama bagi anak, orang tua hendaknya mampu memberikan motivasi dan dorongan. Sebab tugas memotivasi belajar bukan hanya tanggungjawab guru semata, tetapi orang tua juga berkewajiban untuk memotivasi anak untuk lebih giat belajar. Jika anak tersebut memiliki prestasi yang bagus hendaknya orang tua menasihati kepada anaknya untuk meningkatkan aktivitas belajarnya. Dan untuk mendorong semangat belajar anak hendaknya orang tua mampu memberikan semacam hadiah untuk menambah minat belajar bagi anak itu sendiri. Sedangkan hadiah dapat di berikan kepada anak didik yang berprestasi tinggi (Saiful B jamarah, 2002:126). Namun jika prestasi belajar anak itu jelek atau kurang maka tanggung jawab orang tua tersebut adalah memberikan motivasi atau dorongan kepada anak untuk lebih giat dalam belajar.

  Perhatian orang tua kepada anaknya yang berprestasi jelek atau kurang itu sangat diperlukan karena dimungkinkan kurangnya dorongan dari orang tua akan bertambah jelek pula prestasinya dan bahkan akan timbul keputusasaan ( Tindakan ini perlu dilakukan oleh orang tua baik kepada anak yang berprestasi baik ataupun kurang baik dari berbagai jenis aktivitas, seperti mengarahkan cara belajar, mengatur waktu belajar dan sebagainya, selama pengarahan dari orang tua itu tidak memberatkan anak. Menerima anak dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Membantu anak mengatasi masalahnya.

  21

  Bila anak memang membutuhkan guru les, jangan dipaksakan anak dengan kemampuannya sendiri hanya karena ayah dan ibunya dahulu tidak pernah les.

  Tingkatkan semangat belajar anak. Kita dapat melakukan hal ini dengan, misalnya memberi pujian, pelukan, belaian maupun ciuman.

  Jangan mencela anak dengan kata-kata yang menyakitkan. Orang tua harus menghindari mencela anak dengan kata-kata, “bodoh”, “tolol”, “otak udang”, dan sebagainya. Anak yang sering mendapat label atau cap seperti itu pada akhirnya akan mempunyai pandangan bahwa dirinya memang bodoh dan tolol.

  Mendidik adalah tanggung jawab bersama. Ayah dan Ibu mempunyai tanggung jawab yang sama dalam mendidik anak. Jangan lupa berdoa agar anak kita mendapat hasil yang terbaik. (Zakiah daradjat : 1994:50).

  Di samping itu orang tua juga perlu memberikan penghargaan kepada anak. Penghargaan adalah sesuatu yang diberikan orang tua kepada anaknya karena adanya keberhasilan anak dalam belajar sehingga meraih prestasi. Hal ini sangat berguna bagi anak karena dengan penghargaan anak akan timbul rasa bangga, mampu atau percaya diri dan berbuat yang lebih maksimal lagi untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi. Yang harus diperhatikan oleh orang tua adalah memberikan pujian dan penghargaan pada kemampuan atau prestasi yang diperoleh anak ( Siful B Djamarah,

  22

  2002:120). Pujian dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa orang tua menilai dan menghargai tindakan usahanya.

  Bentuk lain penghargaan orang tua selain memberi pujian adalah dengan memberikan semacam hadiah atau yang lain. Hadiah ini dimaksudkan untuk memberikan motivasi pada anak, untuk menggembirakan, dan untuk menambah kepercayaan pada anak itu sendiri, serta untuk mempererat hubungan dengan anak. Akan tetapi orang tua juga harus tetap memberikan nasihat karena hadiah itu sendiri juga bisa merusak dan menyimpangkan pikiran anak dari tujuan belajar yang sebenarnya.

  d. Menyediakan fasilitas belajar.

  Fasilitas belajar adalah segala alat dan sarana yang diperlukan untuk menunjang kegiatan belajar anak, kebutuhan tersebut bisa berupa ruang belajar anak, seragam sekolah, buku-buku, alat-alat belajar, dan lain- lain. Pemenuhan kebutuhan belajar ini sangat penting bagi anak, karena akan dapat mempermudah baginya untuk belajar dengan baik. Dalam hal ini Wasti soemanto menyatakan bahwa “semakin lengkap alat-alat pelajarannya, akan semakin dapat orang belajar dengan sebaik-baiknya, sebaliknva kalau alat-alatnva tidak lenekaD. maka hal ini menmakan •> J X ' X gangguan di dalam proses belajar, sehingga hasilnya akan mengalami gangguan”( 2006: 123). Tersedianya fasilitas dan kebutuhan belajar yang memadai akan berdampak positif dalam aktivitas belajar anak. Anak-anak yang tidak terpenuhi kebutuhan belajarnya sering kali tidak memiliki

  23

  semangat belajar. Lain halnya jika segala kebutuhan belajarnya tercukupi, maka anak tersebut lebih bersemangat dan termotivasi dalam belajar.

  Mengenai perhatian terhadap kebutuhan belajar, kaitannya dengan motivasi belajar mempunyai pengaruh yang sangat kuat. Hal itu dapat diketahui bahwa dengan dicukupinya kebutuhan belajar, berarti anak merasa diperhatikan oleh orang tuanya. Kebutuhan belajar, seperti buku termasuk unsur yang sangat penting dalam upaya meningkatkan prestasi belajar. Karena buku merupakan salah satu sumber belajar, di samping sumber belajar yang lain. Dengan dicukupinya buku yang merupakan salah satu sumber belajar, akan memperlancar proses belajar mengajar di dalam kelas dan mempermudah dalam belajar di rumah. Dan juga akan dapat meningkatkan semangat belajar bagi anak.

  e. Pemberian uang saku setiap berangkat sekolah.

  Setiap orang tua yang peduli akan kaberhasilan anak dalam belajar tentu saja akan selalu memperhatikan kebutuhan anaknya sampai mendetail mungkin. Uang saku juga tak luput dari bentuk memotivasi anak dalam belajar namun besar kecil berbeda , karena kamampuan orang tua berbeda beda. Hal semacam ini membuat minder anak yang kurang mampu pada akhirnya anak akan mendikusikan soal itu dengan orang tuanya agar diberi uang saku sesuai dengan kebutuhanya dan kebiasaan yang berlaku akan baik jika pemberian uang saku dikaitkan dengan jasa anak dalam membantu orang tua ( A W Browser, 1982:112 ). Hal ini akan mendidik

  24

  anak akan bertanggung jawab dan melatihnya untuk tidak menerima sesuatu sebelum melakukan sesuatu.

  B. Motivasi Belajar

  1. Pengertian Motivasi Belajar Dalam bukunya yang berjudul Psikolagi Belajar Saiful B Djamarah

  (2002 : 14 ) berpendapat bahwa yang dimaksud dengan motivasi: “Motivasi didefinisikan sebagai suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang kedalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu”. Pendapat di atas menunjukkan bahwa seseorang melaksanakan sesuatu karena ada dorongan dalam dirinya untuk mencapai sesuatu. Makin kuat dorongan tersebut maka makin optimal pula ia berupaya agar sesuatu yang dituju dapat tercapai, di mana kalau sesuatu yang diinginkan itu dapat tercapai maka ia akan merasa berhasil dan juga akan merasa puas.

  Sedangkan menurut Wasty Soemanto (2006: 100 ) mendefinisikan bahwa “ motivasi adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri / individu seseorang yang di tandai dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan”. Juga masih banyak ragam teori motivasi yang akan diutarakan dalam bab ini.

  Berdasarkan dengan hal tersebut di atas sudah sangat jelas sekali bahwa, seseorang di dalam melakukan sesuatu tindakan pasti mempunyai fArqpKnf rv=»r»mat*fiari m n f if Kico ripnnra-n suatu alasan yang dijadikan dasar, atas sebab apa dia melakukan tindakan VV« O v l / w l . k-f VXViii AXJLV/VXX UMU.1V V/1UU W p l u U I 11VU11 u v i l ^ u u

  25

  kebutuhan. Seseorang yang melakukan suatu tindakan pasti ada tujuan yang ingin dicapai. Senada dengan pengertian tersebut di atas Oemar hamalik menyatakan : “Motivasi adalah apa yang menggerakkan seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu atau sekurang-kurangnya mengembangkan sesuatu kecenderungan perilaku tertentu, yang dapat dipicu oleh rangsangan luar, atau yang lahir dari dalam diri orang itu sendiri.” ( 2007 :41) Setiap manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan yang secara sadar maupun tidak, berusaha untuk mewujudkannya.

  Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan merupakan awal timbulnya suatu perilaku, diperlukan adanya suatu dorongan (motivasi) yang mampu menggerakkan atau mengarahkan perilaku tersebut. Setiap manusia berbeda antara satu dengan lainnya, perbedaan itu selain pada kemampuannya dalam bekerja juga tergantung pada keinginannya untuk bekeija atau tergantung kepada keinginan, dorongan dan kebutuhannya untuk bekaerja. Keinginan untuk bekeija dalam hal ini disebut motivasi. Menurut Sardiman A.M

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP MUHAMMADIYAH 29 CINANGKA SAWANGAN DEPOK

11 35 68

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA DI SDN LIMUSNUNGGAL 01 KECAMATAN CILEUNGSI KABUPATEN BOGOR

2 74 111

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI DI KECAMATAN TEMANGGUNG KOTATEMANGGUNG

2 60 212

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS IV-VI SD NEGERI DOKOROI KEC. WIROSARI KAB. GROBOGAN TAHUN 2005/2006 - Test Repository

0 0 75

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS VH A SLTP N E G E R II GODONG TAHUN 2005 2006

0 0 66

PERSEPSI SISWA TENTANG BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 06 KLEGO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2005/2006 - Test Repository

0 0 84

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM LINGKUNGAN KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA MORODEMAK KEC. BONANG KAB. DEMAK TAHUN 2007 - Test Repository

0 1 83

USAHA-USAHA GURU AGAMA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS II MTs AL MANAR DESA BENER KEC.TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2006/2007 - Test Repository

0 1 105

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SALAT KELAS III MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SD NEGERI 3 PINGIT PRINGSURAT TEMANGGUNG - Test Repository

0 2 126

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI TARIH MELALUI METODE DISKUSI PARTISIPASI PADA SISW A KELAS V SDN 2 BOJONEGORO KEDU TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 2 0 1 0

0 3 118