BAB 3 ARAHAN KEBIJAKAN RENCANA STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA - DOCRPIJM 1506591099bab 3 arahan kebijakan
RPI2JM Bidang Cipta Karya
BAB 3
ARAHAN KEBIJAKAN & RENCANA
STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG
CIPTA KARYA
3.1.
Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya dan Arahan Penataan Ruang
Rencana Tata Ruang Wilayah memuat arahan struktur ruang dan pola ruang. Struktur
ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan
sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang
secara
hirarkis memiliki
hubungan fungsional,
sedangkan
pola ruang adalah
distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk
fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya.
Pembangunan bidang Cipta Karya harus memperhatikan arahan struktur dan pola
ruang yang tertuang dalam RTRW, selain untuk mewujudkan permukiman yang layak
huni dan berkelanjutan juga dapat mewujudkan tujuan dari penyelenggaraan penataan
ruang yaitu keharmonis antara lingkungan alam dan lingkungan buatan, keterpaduan
dalam penggunaan sumberdaya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan
sumberdaya manusia, serta pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif
terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang
3.1.1. Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Dalam rangka mewujudkan kawasan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan,
konsep perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya disusun dengan
berlandaskan pada berbagai peraturan perundangan dan amanat perencanaan
pembangunan.
Untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman,
Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota perlu memahami arahan kebijakan
tersebut, sebagai dasar perencanaan, pemrograman, dan pembiayaan pembangunan
Bidang Cipta Karya.
Perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya, membagi amanat
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya dalam 4 (empat) bagian, yaitu amanat
penataan ruang/spasial, amanat pembangunan nasional dan direktif presiden, amanat
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-1
RPI2JM Bidang Cipta Karya
pembangunan
Bidang
Pekerjaan
Umum,
serta amanat internasional. Konsep
perencanaan ini disajikan dalam gambar 2.1.
Dalam pelaksanaannya, pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya dihadapkan
pada beberapa isu strategis, antara lain bencana alam, perubahan iklim, kemiskinan,
reformasi birokrasi, kepadatan penduduk perkotaan, pengarusutamaan gender, serta
green economy. Disamping isu umum, terdapat juga permasalahan dan potensi pada
masing- masing daerah, sehingga dukungan seluruh stakeholders pada penyusunan RPI2JM Bidang Cipta Karya sangat diperlukan.
Sumber : Direktorat Bina Program,2014
Gambar 2.1 Konsep Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Infrastruktur permukiman memiliki fungsi strategis dalam pembangunan nasional
karena turut berperan serta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi
angka kemiskinan, maupun menjaga kelestarian lingkungan. Oleh sebab itu, Ditjen
Cipta Karya berperan penting dalam implementasi amanat kebijakan pembangunan
nasional.
RPJPN 2005-2025 yang ditetapkan melalui UU No. 17 Tahun 2007, merupakan
dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang sebagai arah dan prioritas
pembangunan secara menyeluruh yang akan dilakukan secara bertahap dalam jangka
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-2
RPI2JM Bidang Cipta Karya
waktu 2005-2025. Dalam dokumen tersebut, ditetapkan bahwa Visi Indonesia pada
tahun 2025 adalah “Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur”.
Dalam
penjabarannya RPJPN mengamanatkan beberapa hal sebagai berikut
dalam
pembangunan bidang Cipta Karya, yaitu:
a.
Dalam mewujudkan Indonesia yang berdaya saing maka pembangunan dan
penyediaan air minum dan sanitasi diarahkan untuk mewujudkan terpenuhinya
kebutuhan dasar masyarakat serta kebutuhan
sektor-sektor
terkait lainnya,
seperti industri, perdagangan, transportasi, pariwisata, dan jasa sebagai upaya
mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemenuhan kebutuhan tersebut dilakukan
melalui pendekatan tanggap kebutuhan ( demand responsive approach) dan
pendekatan terpadu dengan sektor sumberdaya alam dan lingkungan hidup,
sumber daya air, serta kesehatan.
b.
Dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan maka
pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang berupa air minum dan sanitasi
diarahkan pada (1) peningkatan kualitas pengelolaan aset (asset management)
dalam penyediaan air minum dan sanitasi, (2) pemenuhan kebutuhan minimal air
minum dan sanitasi dasar bagi masyarakat, (3) penyelenggaraan pelayanan air
minum dan sanitasi yang kredibel dan profesional, dan (4) penyediaan sumbersumber pembiayaan murah dalam pelayanan air minum dan sanitasi bagi
masyarakat miskin.
c.
Salah satu sasaran dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan
berkeadilan adalah terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan
prasarana dan sarana pendukungnya bagi seluruh masyarakat untuk mewujudkan
kota tanpa permukiman kumuh. Peran pemerintah akan lebih difokuskan pada
perumusan kebijakan pembangunan sarana dan prasarana, sementara peran
swasta dalam penyediaan sarana dan prasarana akan makin ditingkatkan terutama
untuk proyek-proyek yang bersifat komersial.
d.
Upaya perwujudan kota tanpa permukiman kumuh dilakukan pada setiap
tahapan RPJMN, yaitu:
RPJMN ke 2 (2010-2014) : Daya saing perekonomian ditingkatkan melalui
percepatan pembangunan infrastruktur dengan lebih meningkatkan kerjasama
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-3
RPI2JM Bidang Cipta Karya
antara pemerintah dan dunia usaha dalam pengembangan perumahan dan
permukiman.
RPJMN ke 3 (2015-2019) :
Pemenuhan kebutuhan hunian bagi seluruh
masyarakat terus meningkat karena didukung oleh sistem pembiayaan
perumahan jangka panjang dan berkelanjutan, efisien, dana kuntabel.
Kondisi itu semakin mendorong terwujudnya kota tanpa permukiman kumuh.
RPJMN ke 4 (2020-2024) : terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi
dengan prasarana dan sarana pendukung sehingga terwujud kota tanpa
permukiman kumuh.
Tema besar RPJMN 3 adalah daya saing (competitiveness), dengan demikian
selayaknya ketersediaan layanan infrastruktur, khususnya infrastruktur dasar (jalan, air
dan listrik) sudah terpenuhi terlebih dahulu.
Beberapa arahan dalam pembangunan bidang infrastruktur adalah sebagai berikut :
Terpenuhinya penyediaan air minum untuk memenuhi kebutuhan dasar
masyarakat (100% akses kepada sumber-sumber air minum)
Pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana
pendukung, didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang dan
berkelanjutan, efisien dan akuntable (kota tanpa permukiman kumuh).
Ketersediaan infrastruktur yang sesuai dengan rencana tata ruang.
Berkembangnya jaringan infrastruktur transportasi.
Konservasi sumber daya air yang mampu menjaga keberlanjutan fungsi sumber
daya air dan pengembangan sumber daya air.
Pengembangan
infrastruktur
perdesaan,
terutama
untuk
mendukung
pembangunan pertanian.
Ditjen Cipta Karya dalam melakukan tugas dan fungsinya selalu dilandasi peraturan
perundangan yang terkait dengan bidang Cipta Karya, antara lain UU No. 1 Tahun
2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, UU No. 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung, dan UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Persampahan.
UU Perumahan dan Kawasan Permukiman membagi tugas dan kewenangan
Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Pemerintah
Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan permukiman mempunyai tugas :
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-4
RPI2JM Bidang Cipta Karya
a. Menyusun
dan
melaksanakan
kebijakan
dan
strategi
pada
tingkat
kabupaten/kota di bidang perumahan dan kawasan permukiman dengan
berpedoman pada kebijakan dan strategi nasional dan provinsi.
b. Menyusun dan rencana pembangunan dan pengembangan perumahan dan
kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
c.
Menyelenggarakan
pelaksanaan
fungsi
kebijakan
operasionalisasi
kabupaten/kota
dan
dalam
koordinasi
terhadap
penyediaan
rumah,
perumahan, permukiman, lingkungan hunian, dan kawasan permukiman.
d. Melaksanakan
pengawasan
dan
pengendalian
terhadap
pelaksanaan
peraturan perundang-undangan, kebijakan,strategi, serta program di bidang
perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
e. Melaksanakan kebijakan dan strategi pada tingkat kabupaten/kota.
f.
Melaksanakan melaksanakan peraturan perundang-undangan serta kebijakan
dan strategi penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada
tingkat kabupaten/kota.
g. Melaksanakan peningkatan kualitas perumahan dan permukiman.
h. Melaksanakan kebijakan dan strategi provinsi dalam penyelenggaraan
perumahan dan kawasan permukiman berpedoman pada kebijakan
nasional.
i.
Melaksanakan pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan
dan kawasan permukiman.
j.
Mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional dan provinsi di
bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
k. Menetapkan lokasi Kasiba dan Lisiba.
Adapun wewenang Pemerintah Kabupaten/Kota dalam menjalankan tugasnya yaitu :
a. Menyusun
dan
menyediakan
basis
data
perumahan
dan
kawasan
permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
b. Menyusun dan menyempurnakan peraturan perundang-undangan bidang
perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
c.
Memberdayakan pemangku kepentingan dalam bidang perumahan dan
kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-5
RPI2JM Bidang Cipta Karya
d. Melaksanakan sinkronisasi dan sosialisasi peraturanperundang-undangan
serta kebijakan dan strategi penyelenggaraan perumahan dan kawasan
permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
e. Mencadangkan atau menyediakan tanah untuk pembangunan perumahan
dan permukiman bagi MBR.
f.
Menyediakan prasarana dan sarana pembangunan perumahan bagi MBR
pada tingkat kabupaten/kota.
g. Memfasilitasi kerjasama pada tingkat kabupaten/kota antara pemerintah
kabupaten/kota dan badan hukum dalam penyelenggaraan perumahan dan
kawasan permukiman.
h. Menetapkan lokasi perumahan dan permukiman sebagai perumahan kumuh
dan permukiman kumuh pada tingkat kabupaten/kota.
i.
Memfasilitasi peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan
permukiman kumuh pada tingkat kabupaten/kota.
Disamping mengatur tugas dan wewenang, UU ini juga mengatur penyelenggaraan
perumahan dan kawasan permukiman, pemeliharaan dan perbaikan, pencegahan dan
peningkatan
kualitas
terhadap
perumahan
kumuh
dan
permukiman
kumuh,
penyediaan tanah pendanaan dan pembiayaan, hak kewajiban dan peran masyarakat.
UU ini mendefinisikan permukiman kumuh sebagai permukiman yang tidak layak huni
karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan
kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat. Untuk itu
perlu dilakukan upaya pencegahan, terdiri dari pengawasan, pengendalian,
dan
pemberdayaan masyarakat, serta upaya peningkatan kualitas permukiman, yaitu
pemugaran, peremajaan, dan permukiman kembali.
Undang-Undang Bangunan Gedung menjelaskan bahwa penyelenggaraan bangunan
gedung adalah kegiatan pembangunan yang meliputi proses perencanaan teknis dan
pelaksanaan konstruksi, serta kegiatan pemanfaatan, pelestarian, dan pembongkaran.
Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan
teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung.
persyaratan status hak atas tanah,
mendirikan bangunan.
Persyaratan administratif meliputi
status kepemilikan bangunan gedung, dan izin
Sedangkan persyaratan teknis meliputi persyaratan tata
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-6
RPI2JM Bidang Cipta Karya
bangunan dan persyaratan keandalan bangunan gedung. Persyaratan tata bangunan
meliputi persyaratan peruntukan dan intensitas bangunan gedung, arsitektur bangunan
gedung, dan persyaratan pengendalian dampak lingkungan, yang ditetapkan melalui
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).
Disamping itu, peraturan tersebut juga mengatur beberapa hal sebagai berikut :
a.
Keseimbangan,
keserasian,
dan
keselarasan
bangunan
gedung
dengan
lingkungannya harus mempertimbangkan terciptanya ruang luar bangunan
gedung, ruang terbuka hijau yang seimbang, serasi, dan selaras dengan
lingkungannya.
Disamping
itu,
sistem
penghawaan,
pencahayaan,
dan
pengkondisian udara dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip
penghematan energi dalam bangunan gedung (amanat green building).
b.
Bangunan gedung dan lingkungannya yang ditetapkan sebagai cagar budaya
sesuai dengan peraturan perundang-undangan harus dilindungi dan dilestarikan.
Pelaksanaan perbaikan, pemugaran, perlindungan, serta pemeliharaan atas
bangunan gedung dan lingkungannya hanya dapat dilakukan sepanjang tidak
mengubah nilai dan/atau karakter cagar budaya yang dikandungnya.
c.
Penyediaan fasilitas dan aksesibilitas bagi penyandang cacat dan lanjut usia
merupakan keharusan bagi semua bangunan gedung.
UU No. 18 Tahun 2008 menyebutkan bahwa pengelolaan sampah bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah
sebagai sumber daya. Pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah
rumah tangga dilakukan dengan pengurangan sampah, dan penanganan sampah.
Upaya pengurangan sampah dilakukan dengan pembatasan timbunan sampah,
pendauranulang sampah, dan pemanfaatan kembali sampah.
Sedangkan kegiatan
penanganan sampah meliputi :
a.
pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai dengan
jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah,
b.
pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber
sampah ketempat penampungan sementara atau tempat pengolahan sampah
terpadu,
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-7
RPI2JM Bidang Cipta Karya
c.
pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber dan/atau dari
tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan sampah
terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir,
d.
pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah
sampah,
e.
pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian sampah dan/atau residu
hasil pengolahan sebelumnya kembali ke lingkungan secara aman.
Undang-undang tersebut juga melarang pembuangan sampah secara terbuka di tempat
pemrosesan
akhir. Oleh karena itu, Pemerintah daerah harus menutup tempat
pemrosesan akhir sampah yang menggunakan sistem pembuangan terbuka dan
mengembangkan TPA dengan sistem controlled landfill ataupun sanitary landfill.
3.1.2. Arahan Penataan Ruang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) disusun melalui Peraturan
Pemerintah No. 26 Tahun 2008. RTRWN ini dijadikan sebagai pedoman untuk :
a.
Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional,
b.
Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional,
c.
Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah nasional,
d.
Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan antar
wilayah provinsi, serta keserasian antar sektor,
e.
Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi,
f.
Penataan ruang kawasan strategis nasional,dan
g.
Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota.
Sesuai dengan arahan pada PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional, Pusat Kegiatan Nasional atau PKN adalah kawasan perkotaan yang
berfungsi untuk melayani kegiatan skala internasional, nasional, atau beberapa provinsi.
Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan eksport-import atau pintu gerbang menuju
kawasan internasional; kegiatan industri dan jasa serta simpul transportasi.
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) adalah Kawasan Perkotaan yang berfungsi atau
berpotensi sebagai simpul kedua yang mendukung PKN untuk melayani kegiatan skala
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-8
RPI2JM Bidang Cipta Karya
provinsi atau beberapa kabupaten, seperti : kegiatan ekspor-impor, pusat kegiatan
industri dan jasa, simpul transportasi.
Adapun Penetapan Lokasi Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat Kegiatan Wilayah
(PKW) di wilayah Provinsi Kalimantan Barat berdasarkan PP Nomor 26 Tahun 2008
tentang RTRWN disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.1. Penetapan Lokasi Pusat Kegiatan Nasional (PKN),
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dan Pusat Kegiatan Strategis Nasional
PROVINSI
PKN
PKW
PKSN
Kalimantan Barat
Pontianak
Mempawah, Singkawang, Sambas,
Ketapang, Putussibau, Entikong
Paloh, Jagoibabang, Nanga
Badau, Entikong, Jasa
Sesuai dengan arahan pada PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional, Pusat Kegiatan Strategis Nasional atau PKSN adalah kawasan
perkotaan yang di tetapkan untuk mendorong pengembangan kawasan perbatasan
negara. Kabupaten Melawi tidak memiliki perbatasan darat dengan negara lain,
sehingga Kabupaten Melawi tidak memiliki pusat kegiatan strategis nasional (PKSN).
Sesuai dengan arahan pada Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Kawasan Strategis Nasional (KSN) adalah
wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat
penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan
negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah
ditetapkan sebagai warisan dunia. Penetapan Kawasan Strategis Nasional dilakukan
berdasarkan beberapa kepentingan, yaitu :
a.
pertahanan dan keamanan
b.
pertumbuhan ekonomi
c.
sosial dan budaya
d.
pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi
e.
fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
RTRW KSN ditetapkan melalui Perpres. Dan sampai saat ini RTRW KSN yang sudah
ditetapkan ada 7 wilayah yakni :
a.
Perpres No. 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor,
Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur;
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-9
RPI2JM Bidang Cipta Karya
b.
Perpres No. 45 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan
Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan;
c.
Perpres No. 55 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan
Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar;
d.
Perpres No. 62 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan
Medan, Binjai, DeliSerdang, dan Karo;
e.
Perpres No. 86 Tahun 2011 tentang Pengembangan Kawasan Strategis dan
Infrastruktur Sela tSunda;
f.
Perpres No. 87 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Batam, Bintan,
dan Karimun.
3.1.3. Arahan Wilayah Pengembangan Strategis
Rencana pembangunan Bidang Cipta Karya yang diinisiasi oleh Badan Pengembangan
Wilayah telah membagi Provinsi Kalimantan Barat menjadi 2 wilayah pengembangan
strategis (WPS), yaitu WPS 20 dan WPS 21.
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-10
RPI2JM Bidang Cipta Karya
3.1.4. Arahan Rencana Pembangunan Daerah
Dalam memantapkan strategi pembangunan daerah, Pemerintah Kabupaten Melawi
telah memperhatikan dan mempertimbangkan permasalahan yang merupakan isu
strategis yang dihadapi dalam rangka pencapaian visi dan misi agar lebih efektif dan
efisien. Dengan memperhatikan isu strategis yang telah di gambarkan pada bab
sebelumnya maka ditetapkan tujuan untuk lima tahun kedepan.
Tujuan merupakan hasil akhir yang akan dicapai dalam kurun waktu satu sampai lima
tahun, yang menggambarkan arah strategis organisasi. Tujuan diperlukan guna
meletakkan kerangka prioritas dengan memfokuskan arah semua program dan aktivitas
organisasi pada pencapaian misi.
Sebagai penjabaran dari misi, tujuan harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin
dicapai dimasa mendatang. Dengan demikian tujuan dapat bersifat kualitatif dan
kuantitatif, harus searah dengan visi dan misi organisasi, merupakan jawaban atas
prioritas permasalahan, mencakup jangka waktu relatif panjang, serta menunjukkan
secara jelas arah program. Untuk penetapan tujuan, diperlukan suatu alat bantu berupa
metode atau analisis yang dapat memberikan suatu rujukan teoritis dalam
menggambarkan situasi dan kondisi Kabupaten Melawi. Salah satu metode atau analisis
yang dianggap valid dan relible memberikan bantuan untuk memahami situasi dan
kondisi Kabupaten Melawi adalah metode Strength, Weaknesses, Opportunity dan
Threaths (SWOT), yang akan mencermati lingkungan strategis Pemerintah Kabupaten
Melawi, baik lingkungan intern maupun ekstern Pemerintah Kabupaten Melawi. Dari
pencermatan lingkungan intern dan ekstern ini akan diperoleh strategi yang akan
menentukan faktor-faktor kunci keberhasilan guna memberikan rambu-rambu dalam
menetapkan tujuan.
Agar dapat mengukur pencapaian tujuan suatu periode tertentu diperlukan adanya
indikator kinerja tujuan, yang pada hakekatnya merupakan benefit atau impacts dari
suatu kegiatan. Untuk keperlua ini dibutuhkan adanya sistem pengukuran kinerja yang
berlaku untuk seluruh instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Melawi.
Suatu instansi pemerintah dalam menetapkan tujuan harus memperhatikan kriteria:
Cukup jelas
Diselaraskan dengan Visi dan Misi
Mempertimbangkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman instansi
Mempertimbangkan faktor kunci keberhasilan (critical success factor)
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-11
RPI2JM Bidang Cipta Karya
Menggambarkan hasil yang ingin dicapai
Mengakomodasi isu strategis yang dihadapi
Mencerminkan “Core Area” dimana organisasi berperan.
Adapun tujuan Pemerintah Kabupaten Melawi sebagai berikut :
1. Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai misi pertama, yaitu “Meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia melalui peningkatan pendidikan dan derajat kesehatan
masyarakat serta nilai moral keagamaan agar terwujud masyarakat yang tangguh,
dinamis, kreatif” adalah :
Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang lebih berkualitas.
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan sosial
Meningkatkan iman, taqwa, rasa percaya dan harmonis antar umat
beragama
2. Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai misi kedua, yaitu “Mewujudkan
perekonomian berbasis potensi sumberdaya daerah dengan menumbuhkembangkan
Sektor Pertanian, Perdagangan, serta Pertambangan” adalah:
Meningkatkan industri dan perdagangan yang didukung oleh pengembangan
usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi.
Meningkatkan profesionalisme tenaga kerja dalam rangka memasuki pasar
global.
Mengembangkan ketahanan pangan yang berbasis agribisnis yang diperkuat
oleh pengelolaan hutan dan perkebunan yang optimal.
Meningkatkan
pengelolaan,
pembinaan
dan
pengawasan
usaha
pertambangan.
Meningkatkan
sarana
dan
prasarana
guna
mendukung
kelancaran
transportasi.
Meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
Meningkatkan sarana dan prasarana umum dan perumahan.
Mengembangkan
daya
tarik
kepariwisataan
untuk
mendukung
perekonomian daerah.
3. Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai misi ketiga, yaitu “Mewujudkan kondisi
aman, tertib, tenteram, dan nyaman bagi seluruh masyarakat dengan menjunjung
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-12
RPI2JM Bidang Cipta Karya
tinggi etika, moral, hak asasi manusia, dan mengedepankan supremasi hukum”
adalah:
Terciptanya lingkungan kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan rukun
berdasarkan hukum.
4. Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai misi keempat yaitu “Mewujudkan Aparatur
Pemerintah Kabupaten Melawi yang Kreatif, Produktif, Visioner, Profesional, Bersih,
dan Akuntabel guna memberikan Pelayanan Prima kepada Masyarakat” adalah:
Mewujudkan aparatur pemerintah yang profesional dan bersih serta
terlaksananya akuntabilitas.
Meningkatkan kualitas pelayanan kepada aparatur dan masyarakat.
Strategi merupakan cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan. Strategi ini akan memperjelas pemikiran-pemikiran secara konseptual,
analitis, realistis, rasional, dan komprehensif tentang berbagai langkah yang diperlukan
untuk memperlancar pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Strategi
meliputi penetapan kebijaksanaan dan program yang menunjukkan konsekuensi yang
jelas sebagai suatu sistem operasional dari aktivitas organisasi guna mencapai tujuan dan
sasaran dalam rangka mewujudkan visi serta misi.
Kebijaksanaan yang ditempuh merupakan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati
pihak-pihak di lingkungan Pemerintah Kabupaten Melawi dan ditetapkan oleh
pimpinan untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap kegiatan agar
tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran, tujuan, misi dan
visi.
Kebijaksanaan merupakan komitmen yang disepakati bersama antara pemerintah dan
masyarakat (eksekutif dan legislatif) untuk dilaksanakan secara terpadu dan konsisten
dalam upaya mencapai sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi dapat berupa ketetapan
keputusan tertulis atau tidak tertulis yang disepakati bersama untuk dijadikan pedoman
atau tuntunan dalam pelaksanaan setiap kegiatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Melawi.
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-13
RPI2JM Bidang Cipta Karya
Tabel 4.1 Kebijakan dalam rangka pencapaian sasaran Kabupaten Melawi
No
1
2
SASARAN
KEBIJAKAN
1
Meningkatnya akses masyarakat
terhadap pendidikan dan
meningkatnya mutu pendidikan
Meningkatnya perluasan dan pemerataan jalur formal
dan non formal baik umum maupun kejuruan yang
berkualitas dengan meningkatkan relevansi pendidikan
dengan kebutuhan tenaga kerja
2
Meningkatkan akses masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan
Pembangunan kesehatan teruatama diarahkan pada
peningkatan jumlah, jaringan dan kualitas puskesmas;
peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan
terutama bagi penduduk miskin; peningkatan sosialisasi
kesehatan
Meningkatnya Keluarga Kecil
Berkualitas
Pembangunan keluarga berencana diarahkan untuk
mengendalikan pertumbuhan penduduk serta
meningkatkan keluarga kecil berkualitas
Meningkatnya kualitas dan partisipasi
pemuda dan meningkatnya kesehatan
dan kebugaran jasmani masyarakat
serta prestasi olah raga.
Mendorong peran generasi muda dalam pembangunan
3
Meningkatnya perlindungan dan
kesejahteraan sosial serta
pemberdayaan masyarakat
Perlindungan dan kesejahteraan sosial dan
pemberdayaan masyarakat yang memperhatikan
keserasian kebijakan nasional dan daerah serta
kesetaraan gender
4
Meningkatnya kesadaran akan nilainilai agama
Meningkatkan kerukunan hidup antar umat beragama,
peran serta fungsi-fungsi lembaga-lembaga keagamaan,
dan memberi kemudahan untuk melaksanakan
ibadahnya, termasuk memberikan kesempatan yang luas
kepada masyarakat ikut berpartisipasi.
1
Berkembangnya perdagangan daerah
Mendorong pengembangan sistem pemasaran dan
pengawasan barang/jasa secara merata dan profesional
Berkembangnya UMKM, Industri kecil
dan menengah serta koperasi
Mendorong pengembangan usaha UMKM, industri kecil
dan menengah serta koperasi melalui peningkatan
kualitas SDM dan perkuatan modal uasha
2
Meningkatnya kualitas tenaga kerja
yang sesuai dengan kebutuhan pasar
Mengoptimalkan sinergi antara pengusaha dan tenaga
kerja serta perluasan kesempatan kepada masyarakat
untuk meningkatkan keterampilannya sebagai upaya
peningkatan daya saing tenaga kerja
3
Meningkatnya produktivitas dan
kualitas produk komoditi unggulan
bidang pertanian tanaman pangan dan
hortikultura, peternakan dan perikanan
yang didukung oleh pengairan yang
memadai
Meningkatnya produktivitas dan
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
Mengembangkan potensi pertanian dengan
prioritas komoditas unggulan
Mengembangkan potensi peternakan
Mengembangkan potensi perikanan,
Mengembangkan pengelolaan konservasi sungai,
danau dan sumber air lainnya
Meningkatkan pelayanan penyediaan dan
pengelolaan air baku serta pengendalian banjir
Mengembangkan potensi kehutanan
Mengembangkan potensi perkebunan
III-14
RPI2JM Bidang Cipta Karya
No
SASARAN
KEBIJAKAN
kualitas komoditi produk unggulan
bidang kehutanan dan perkebunan
4
Meningkatnya pembinaan dan
pengendalian usaha pertambangan
rakyat, bahan bakar dan energi
Perlindungan dan kesejahteraan sosial dan
pemberdayaan masyarakat yang memperhatikan
keserasian kebijakan nasional dan daerah serta
kesetaraan gender
5
Tersedianya sarana dan prasarana
transportasi darat, sungai, dan
penyeberangan secara memadai
dengan dukungan pos dan
telekomonukasi yang mantap
Mengembangkan sarana dan prasarana transportasi
darat, sungai dan penyeberangan untuk meningkatkan
aktivitas perdagangan, produksi dan pemasaran guna
mendukung pertumbuhan perekonomian daerah
6
Meningkatnya pengelolaan lingkungan
hidup
Mendorong peranserta masyarakat dan dunia usaha
untuk menjaga keseimbangan dan kelestarian
lingkungan hidup
7
Meningkatnya kualitas perumahan dan
kawasan pemukiman yang memenuhi
syarat
Mendorong peranserta masyarakat dalam menciptakan
lingkungan pemukiman yang sehat
8
Meningkatnya pariwisata dengan
memanfaatkan potensi budaya daerah
Mengembangkan objek dan daya tatik pariwisata yang
berbasis budaya daerah
3
1
Meningkatnya peran serta masyarakat
dalam memelihara keamanan dan
ketertiban
Mendorong kesadaran masyarakat untuk menciptakan
kondisi kondusif, stabil, aman dan tertib, menjaga
keamanan dan ketertiban di lingkungan kelompok
masyarakat yang berwawasan kebangsaan
4
1
Terciptanya kelembagaan
pemerintahan yang efesien dan efektif
didukung saranandan prasarana yang
memadai.
Mengembangkan struktur organisasi/perangkat daerah
yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah
dengan memperhatikan partisipasi masyarakat
2
Meningkatnya kreativitas, produktivitas
dan profesionalisme aparatur
Memberikan kesempatan kepada aparatur pemerintah
untuk mengembangkan keahlian dan keterampilan
3
Terselenggaranya pengelolaan
keuangan daerah yang efesien dan
efektif dengan dukungan optimalisasi
penerimaan daerah
Membangun sistem dan prosedur pengelolaan keuangan
daerah yang sesuai dengan standar dan ketentuan
4
Meningkatnya kinerja aparatur, melalui
perencanaan, akuntabilitas, dan
pengawasan yang berdayaguna
Mendorong peranserta masyarakat dalam menciptakan
lingkungan pemukiman yang sehat
Meningkatnya pelayanan
kependudukan dan catatan sipil
Mengembangkan objek dan daya tatik pariwisata yang
berbasis budaya daerah
Meningkatnya pelayanan prima kepada
aparatur untuk mendorong terciptanya
pelayanan kepada masyarakat
Mendorong kesadaran masyarakat untuk menciptakan
kondisi kondusif, stabil, aman dan tertib, menjaga
keamanan dan ketertiban di lingkungan kelompok
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-15
RPI2JM Bidang Cipta Karya
No
SASARAN
KEBIJAKAN
masyarakat yang berwawasan kebangsaan
Sumber: RPJMD Kabupaten Melawi 2016 – 2020
Program adalah kumpulan kegiatan–kegiatan nyata, sistematis dan terpadu dalam
rangka mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan sehingga misi dan visi dapat
diwujudkan. Untuk mengeluarkan program-program pembangunan, dilakukan analisis
matrik perencanaan program. Analisis ini merupakan salah satu metode perencanaan
komunitas (community-level planning methods) yang disebut juga sebagai GOPP (Goal
Oriented Project Planning) atau ZOPP.
Matriks Perencanaan Program (ZOPP)
Matriks perencanaan Program adalah suatu alat untuk mengembangkan rancangan
Program yang memberikan suatu ringkasan mengenai rancangan Program tersebut
dalam bentuk sebuah matriks dalam satu halaman.
Matriks perencanaan Program menerangkan :
1. Mengapa Program dilaksanakan (maksud Program, sasaran Program)
2. Apakah yang ingin dihasilkan oleh Program (hasil-hasil kerja royek)
3. Bagaimanakah Program akan bekerja untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan
(kegiatan-kegiatan Program)
4. Apakah Faktor-faktor diluar pengaruh langsung pengelola Program yang perlu
diawasi demi keberhasilan Program (asumsi-asumsi penting)
5. Bagaimanakah Keberhasilan Program dapat dinilai secara obyektif (indikatorindikator obyektif)
6. Dari manakah kita dapat memperoleh data yang diperlukan untuk menilai
keberhasilan Program secara obyektif (sumber-sumber pembuktian)
7. Berapakah Sarana dan biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan.
Matriks Perencanaan Program (MPP) adalah suatu alat untuk mengembangkan
rancangan Program yang memberikan suatu ringkasan mengenai rancangan Program
tersebut dalam bentuk sebuah matriks pada satu halaman. Matriks Perencanaan
Program (Logical Frame Work) memuat maksud dan sasaran Program, hasil-hasil kerja
Program, kegiatan–kegiatan Program, asumsi-asumsi penting, indikator-indikator
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-16
RPI2JM Bidang Cipta Karya
objektif, sumber pembuktian, serta sarana dan biaya yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan. Antara lain sebagai berikut:
1. Maksud Program
Yaitu reaksi atau perubahan perihal kelompok sasaran yag diinginkan atau
diusahakan oleh Program pembangunan.
2. Sasaran Program
Manfaat yang diperoleh sebagai hasil dari perubahan kelompok sasaran.
3. Hasil-hasil kerja Program
Pelayanan, sarana atau bahan yang dihasilkan oleh Program untuk kelompok
sasaran.
4. Kegiatan-kegiatan Program
Kegiatan-kegIatan Program yang diperlukan untuk memproduksi hasil-hasil kerja
Program.
5. Asumsi-asumsi penting
Adalah syarat-syarat (keadaan-keadaan yang penting untuk keberhasilan Program di
luar wewenang langsung dari pengelola Program).
6. Indikator objektif
Menggambarkan inti dari setiap tujuan Program (hasil-hasil kerja, maksud dan
sasaran Program) dan setiap asumsi-asumsi penting, serta menetapkan target-target
untuk dapat mengukur apakah tujuan atau asumsi tertentu telah tercapai.
7. Sumber-sumber pembuktian
Yaitu sumber data yang diperlukan untuk mengukur tingkat pencapaian target yang
tercantum pada indikator, misalnya data statistik resmi, laporan-laporan kemajuan
Program, naskah-naskah hasil rapat, serta survei-survei.
8. Sarana dan biaya
Adalah sumber-sumber dana untuk penyediaan sarana dan alokasi dana.
Selanjutnya, di bawah ini akan diuraikan mengenai Matriks Perencanaan Program
Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Melawi Tahun
2016-2020 untuk masing-masing misi yang diemban oleh Kabupaten Melawi:
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-17
RPI2JM Bidang Cipta Karya
I. Misi 1 :
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan
pendidikan
dan
derajat
kesehatan
masyarakat
serta
nilai
moral
keagamaan agar terwujud masyarakatyang tangguh, dinamis dan kreatif.
Tabel 3.3 Matriks Perencanaan Program Misi I Revisi RPJMD Kabupaten Melawi
2016-2020
Indikator Obyektif
Tujuan Program
Uraian
Sasaran
Program
Meningkatkan kualitas
sumber daya manusia melalui
peningkatan pendidikan dan
derajat kesehatan masyarakat
serta nilai moral keagamaan
agar terwujud masyarakat
yang tangguh, dinamis dan
kreatif
Peningkatan akses masyarakat terhadap
pendidikan yang lebih berkualitas.
Meningkatnya derajat kesehatan
masyarakat
Meningkatnya perlindungan dan
kesejahteraan sosial
Meningkatnya iman, taqwa, rasa percaya
dan harmonis antar umat beragama
Maksud
Program
Meningkatkan akses
masyarakat terhadap
pendidikan yang lebih
berkualitas.
Meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat
Meningkatkan perlindungan
dan kesejahteraan sosial
Meningkatkan iman, taqwa,
rasa percaya dan harmonis
antar umat beragama
Meningkatnya akses masyarakat terhadap
pendidikan dan meningkatnya mutu
pendidikan.
Meningkatkan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan.
Meningkatnya Keluarga Kecil Berkualitas
Meningkatnya kualitas dan partisipasi
pemuda dan meningkatnya kesehatan
dan kebugaran jasmani masyarakat serta
prestasi olahraga.
Meningkatkan perlindungan dan
kesejahteraan sosial serta Pemberdayaan
Masyarakat
Meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai
agama.
Hasil-hasil
Kerja
Program
Peningkatan perluasan dan
pemerataan jalur formal dan
non formal baik umum
maupun kejuruan yang
berkualitas
Pembangunan kesehatan
Adanya peningkatan relevansi pendidikan
dengan kebutuhan tenaga kerja
Peningkatan jumlah, jaringan dan kualitas
puskesmas;
peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga
kesehatan terutama bagi penduduk
miskin;
peningkatan sosialisasi kesehatan
Pembangunan keluarga
berencana
Pengendalian pertumbuhan penduduk serta
peningkatan keluarga kecil berkualitas
Pengembangan peran
generasi muda dalam
pembangunan
Ikut aktifnya pemuda dalam kegiatan
pembangunan masyarakat
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
Sumber
Pembuktian
Data hasil survey
Data perkembangan
dan kondisi
lapangan
Laporan
pimpinan
Program
Laporan hasil
monitoring tim
evaluasi Program
Laporan berkala
Data hasil survey
Data perkembangan
dan kondisi
lapangan
Laporan
pimpinan
Program
Laporan hasil
monitoring tim
evaluasi Program
Laporan berkala
Data hasil survey
Data perkembangan
dan kondisi
lapangan
Laporan
pimpinan
Program
Laporan hasil
monitoring tim
evaluasi Program
Laporan berkala
Asumsi
Dukungan penuh
dari pemerintah
dan kebijakankebijakannya
Tidak terjadi
bencana alam
Tidak terjadi konflik
sosial/kerusuhan
besar
Adanya peningkatan
nilai moral agama
Adanya peningkatan
pendidikan dan
derajat kesehatan
masyarakat
Terjadi
keseimbangan
antara jumlah dan
laju penduduk
dengan da dukung
dan daya tampung
Sumber Daya
Alam (SDA)
Dukungan penuh
dari pemerintah
dan kebijakankebijakannya
Dukungan dan
kerjasama
masyarakat serta
pihak swasta
Tidak terjadi
bencana alam
Tidak terjadi konflik
sosial/kerusuhan
besar
Dukungan penuh
dari pemerintah
dan kebijakankebijakannya
Tidak terjadi
bencana alam
III-18
RPI2JM Bidang Cipta Karya
Indikator Obyektif
Sumber
Pembuktian
Tujuan Program
Uraian
Perlindungan dan
kesejahteraan sosial dan
pemberdayaan masyarakat
Terjadi keserasian kebijakan nasional dan
daerah serta kesetaraan gender
Peningkatan kerukunan hidup
antar umat beragama, peran
serta, dan fungsi-fungsi
lembaga-lembaga keagamaan
Kemudahan masyarakat dalam
melaksanakan ibadan, termasuk
membangun dan memelihara rumah
ibadah dan memberikan rumah ibadah
serta memberikan kesempatan yang luas
kepda masyarakat untuk ikut
berpartisipasi
Asumsi
Tidak terjadi konflik
sosial/kerusuhan
besar
Adanya peningkatan
nilai moral agama
Adanya peningkatan
pendidikan dan
derajat kesehatan
masyarakat
Terjadi
keseimbangan
antara jumlah dan
laju penduduk
dengan da dukung
dan daya tampung
Sumber Daya
Alam (SDA)
Tabel 3.4 Matriks Pengembangan Program Misi I Revisi RPJMD Kabupaten Melawi
2016-2020
Kegiatan-kegiatan Program
Tahapan Program
Peningkatan perluasan dan pemerataan
jalur formal dan non formal baik umum
maupun kejuruan yang berkualitas
Pengembangan Program
Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD)
Pengembangan Program Wajib
Belajar Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun
Pengembangan Pendidikan
Menengah
Pengembangan Pendidikan
Tinggi
Pengembangan Pendidikan Non
Formal
Pengembangan budaya baca dan
pembinaan perpustakaan
Peningkatan mutu tenaga dan
manajemen pelayanan
pendidikan
Pengembangan lingkungan sehat
Pengembangan kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat
Pengembangan kesehatan
perorangan
Pengembangan pencegahan dan
pemberantasan penyakit
Perbaikan gizi masyarakat
Peningkatan dan pengembangan
sumber daya kesehatan
Pengembangan Program
Keluarga Berencana (KB)
Pengembangan kesehatan
reproduksi remaja
Pengembangan ketahanan dan
pemberdayaan kesehatan
keluarga
Pembangunan kesehatan
Pembangunan keluarga berencana
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
Sasaran dan
Pembiayaan Program
APBD Kabupaten
Melawi
Investor
Lembaga keuangan
Indikator
Peningkatan akses
masyarakat
terhadap
pendidikan yang
lebih
berkualitas.
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
Meningkatkan
perlindungan
dan
kesejahteraan
sosial
Meningkatkan
iman, taqwa,
rasa percaya
dan harmonis
antar umat
beragama
III-19
RPI2JM Bidang Cipta Karya
Kegiatan-kegiatan Program
Pengembangan peran generasi muda
dalam pembangunan
Perlindungan dan kesejahteraan sosial
dan pemberdayaan masyarakat
Peningkatan kerukunan hidup antar
umat beragama, peran serta, dan
fungsi-fungsi lembaga-lembaga
keagamaan
II. Misi 2 :
Tahapan Program
Sasaran dan
Pembiayaan Program
Indikator
Peningkatan dan pembinaan
partisipasi pemuda
Pengembangan dan
pemasyarakatan olah raga
Peningkatan sarana dan
prasarana olah raga
Pengembangan pelayanan
kesejahteraan sosial
Pemberdayaan fakir miskin,
Komunitas Masyarakat Pesisir
Sungai dan Pedalaman
(KMPD), dan penyandang
masalah kesejahteraan sosial
Peningkatan kesejahteraan dan
perlindungan anak dan
perempuan
Pemberdayaan masyarakat,
kelompok, lembaga, dan
pedesaan
Penanganan transmigrasi
Peningkatan pelayanan
kehidupan beragama
Peningkatan kerukunan umat
beragama
Peningkatan pemahaman,
penghayatan, pengamalan,
dan pengembangan nilai-nilai
keagamaan
Mewujudkan Perekonomian berbasis potensi sumber daya daerah dengan
menumbuh kembangkan sektor pertanian, perkebunan, perdagangan,
serta pertambangan.
Tabel 3.5 Matriks Perencanaan Program Misi II Revisi RPJMD Kabupaten Melawi
2016-2020
Indikator Obyektif
Tujuan Program
Uraian
Sasaran
Program
Mewujudkan perekonomian
berbasis potensi sumberdaya
daerah dengan
menumbuhkembangkan
Sektor Pertanian,
Perdagangan, serta
Pertambangan
Meningkatnya industri dan perdagangan
yang didukung oleh pengembangan
usaha mikro, kecil, menengah dan
koperasi.
Meningkatnya profesionalisme tenaga kerja
dalam rangka memasuki pasar global
Berkembangnya ketahanan pangan yang
berbasis agribisnis yang diperkuat oleh
pengelolaan hutan dan perkebunan yang
optiamal.
Meningkatnya pengelolaan, pembinaan dan
pengawasan usaha petambangan
Meningkatnya sarana dan prasarana guna
mendukung kelancaran transportasi
Meningkatnya kualitas lingkungan hidup
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
Sumber
Pembuktian
Asumsi
Data hasil survey
Data perkembangan
dan kondisi
lapangan
Laporan
pimpinan
Program
Laporan hasil
monitoring tim
evaluasi Program
Laporan berkala
III-20
RPI2JM Bidang Cipta Karya
Indikator Obyektif
Tujuan Program
Uraian
Meningkatnya sarana dan prasarana umum
dan perumahan
Berkembangnya daya tarik kepariwisataan
untuk mendukung perekonomian daerah
Berkembangnya perdagangan daerah
Berkembangnya UMKM. Industri kecil dan
menengah serta koperasi
Meningkatnya kualitas tenaga kerja yang
sesuai dengan kebutuhan pasar
Meningkatnya produktivitas dan kualitas
produk komoditi unggulan bidang
Pertanian
Meningkatnya produktivitas dan kualitas
komoditi produk unggulan bidang
Kehutanan dan Perkebunan
Tersedianya sarana dan prasarana
transportasi darat, sungai dan
penyeberangan secara memadai dengan
dukungan pos dan telekomunikasi yang
mantap
Meningkatnya kualitas perumahan dan
kawasan pemukiman yang memenuhi
syarat
Meningkatnya Pengelolaan lingkungan
hidup
Meningkatnya pendapatan di sektor
pariwisata
Meningkatnya Pengelolaan lingkungan
hidup.
Meningkatnya kualitas perumahan dan
kawasan pemukiman yang memenuhi
syarat.
Meningkatnya Pariwisata dengan
memanfaatkan potensi budaya daerah.
Maksud
Program
Meningkatkan industri dan
perdagangan yang
didukung oleh
pengembangan usaha
mikro, kecil, menengah
dan koperasi.
Meningkatkan
profesionalisme tenaga
kerja dalam rangka
memasuki pasar global
Mengembangkan ketahanan
pangan yang berbasis
agribisnis yang diperkuat
oleh pengelolaan hutan dan
perkebunan yang optiamal.
Meningkatkan pengelolaan,
pembinaan dan
pengawasan usaha
petambangan
Meningkatkan sarana dan
prasarana guna mendukung
kelancaran transportasi
Meningkatkan kualitas
lingkungan hidup
Meningkatkan sarana dan
prasarana umum dan
perumahan
Mengembangkan daya tarik
kepariwisataan untuk
mendukung perekonomian
daerah
Hasil-hasil
Kerja
Program
Pengembangan sistem
pemasaran dan pengawasan
barang/jasa secara
Berkembangnya sistem aliran barang/jasa
secara merata dan profesional
Pengembangan usaha
UMKM, industri kecil dan
menengah serta koperasi
Meningkatnya kualitas SDM dan perkuatan
modal uasha
Pengoptimalan sinergi antara
pengusaha dan tenaga kerja
serta perluasan kesempatan
kepada masyarakat
Meningkatnya keterampilan sebagai upaya
peningkatan daya saing tenaga kerja
Peningkatan produktivitas
dan kualitas produk komoditi
unggulan bidang pertanian
Meningkatnya produk komoditi unggulan
Peningkatan produktivitas
dan kualitas komoditi produk
unggulan bidang kehutanan
dan perkebunan
Meningkatnya produk komoditi unggulan
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
Sumber
Pembuktian
Asumsi
Data hasil survey
Data perkembangan
dan kondisi
lapangan
Laporan
pimpinan
Program
Laporan hasil
monitoring tim
evaluasi Program
Laporan berkala
Dukungan penuh
dari pemerintah
dan kebijakankebijakannya
Tidak terjadi
bencana alam
Tidak terjadi konflik
sosial/kerusuhan
besar
Terjadi pertumbuhan
dan
perkembangan
sektor pertanian,
perkebunan,
perdagangan, dan
pertambangan
Adanya pengelolaan
perekonomian
Kab.Melawi yang
terpadu,
aksesibel, dan
berkelanjutan
Kapasitas pelaku
ekonomi yang
memiliki
keunggulan
kompetitif
Adanya layanan jasa
yang produktif
dan inovatif
Kinerja sektor jasa
keuangan yang
profesional
Data hasil survey
Data perkembangan
dan kondisi
lapangan
Laporan
pimpinan
Program
Laporan hasil
monitoring tim
evaluasi Program
Laporan berkala
Dukungan penuh
dari pemerintah
dan kebijakankebijakannya
Tidak terjadi
bencana alam
Tidak terjadi konflik
sosial/kerusuhan
besar
Terjadi pertumbuhan
dan
perkembangan
sektor pertanian,
perkebunan,
perdagangan, dan
pertambangan
Adanya pengelolaan
perekonomian
Kab.Melawi yang
terpadu,
aksesibel, dan
berkelanjutan
Kapasitas pelaku
ekonomi yang
memiliki
keunggulan
III-21
RPI2JM Bidang Cipta Karya
Indikator Obyektif
Sumber
Pembuktian
Tujuan Program
Uraian
Peningkatan produktivitas
dan kualitas komoditi produk
unggulan bidang
pertambangan
Meningkatnya produk komoditi unggulan
Pengembangan sarana dan
prasarana transportasi darat,
sungai dan penyeberangan
Meningkatnya aktivitas perdagangan,
produksi dan pemasaran guna
mendukung pertumbuhan perekonomian
daerah
Pengembangan pengelolaan
lingkungan hidup melalui
peranserta masyarakat dan
dunia usaha
Terjaganya keseimbangan dan kelestarian
lingkungan hidup
Peningkatan kualitas
perumahan dan permukiman
sesuai standar
Terpenuhinya syarat permukimn dan
perumahan yang sehat dan layak
Peningkatan pariwisata
Berkembangnya potensi budaya daerah
Asumsi
kompetitif
Adanya layanan jasa
yang produktif
dan inovatif
Kinerja sektor jasa
keuangan yang
profesional
Tabel 3.6 Matriks Pengembangan Program Misi II Revisi RPJMD Kabupaten Melawi
2016-2020
Kegiatan-kegiatan Program
Tahapan Program
Pengembangan sistem pemasaran dan
pengawasan barang/jasa secara
Peningkatan pengembangan investasi
Peningkatan dan pengembangan
ekspor
Peningkatan perdagangan dalam
negeri
Pengembangan persaingan usaha dan
perlindungan konsumen
Pengembangan usaha UMKM, industri kecil
dan menengah serta koperasi
Pengembangan industri kecil dan
menengah
Peningkatan kualitas kelembagaan
UMKM, industri kecil dan
menengah serta koperasi
Penciptaan iklim usaha bagi UMKM
dan koperasi
Pengembangan sistem pendukung
usaha bagi UMKM dan koperasi
Peningkatan kualitas dan
produktivitas tenaga kerja
Perlindungan dan pengembangan
lembaga tenaga kerja
Pengoptimalan sinergi antara pengusaha dan
tenaga kerja serta perluasan kesempatan
kepada masyarakat
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
Sasaran dan Pembiayaan
Program
APBD Kabupaten
Melawi
Investor
Lembaga keuangan
Indikator
Dukungan penuh
dari pemerintah
dan kebijakankebijakannya
Tidak terjadi
bencana alam
Tidak terjadi konflik
sosial/kerusuhan
besar
Terjadi pertumbuhan
dan
perkembangan
sektor pertanian,
perkebunan,
perdagangan, dan
pertambangan
Adanya pengelolaan
perekonomian
Kab.Melawi yang
terpadu,
aksesibel, dan
berkelanjutan
Kapasitas pelaku
ekonomi yang
III-22
RPI2JM Bidang Cipta Karya
Kegiatan-kegiatan Program
Tahapan Program
Peningkatan produktivitas dan kualitas
produk komoditi unggulan bidang pertanian
Peningkatan ketahanan pangan
(tanaman pangan, hortikultura,
peternakan, dan perikanan)
Pengembangan agribisnis pertanian
(tanaman pangan, hortikultura,
peternakan, dan perikanan)
Peningkatan kesejahteraan petani
(tanaman pangan, hortikultura,
peternakan, dan perikanan)
Pengembangan, pengelolaan, dan
konservasi sungai, danau, sumber
air lainnya, jaringan irigasi, dan
rawa
Penyediaan dan pengelolaan air baku
serta pengendalian banjir
Peantapan pemanfaatan potensi
sumber daya hutan
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis
Peningkatan ketahanan pangan
Peningkatan produktivitas dan kualitas
komoditi produk unggulan bidang kehutanan
dan perkebunan
Peningkatan produktivitas dan kualitas
komoditi produk unggulan bidang
pertambangan
Pembinaan usaha pertambangan
mineral
Peningkatan kualitas dan kuantitas
sarana prasarana pertambangan
Pengembangan sarana dan prasarana
transportasi darat, sungai dan
penyeberangan
Pemeliharaan dan rehabilitasi jlan
dan jembatan
Peningkatan dan pembangunan jlan
dan jembatan
Pembangunan dan pemeliharaan
sarana prasarana transportasi
Peningkatan pengendalian,
monitoring, dan evaluasi
pengembangan transportasi
Peningkatan kinerja pengelolaan
persampahan
Pengembangan pengelolaan Sumber
Daya Alam (SDA) dan lingkungan
hidup
Penataan ruang
Pengembangan perumahan
Pengembangan kinerja pengelolaan
air minum
Pengembangan pengelolaan lingkungan
hidup melalui peranserta masyarakat dan
dunia usaha
Peningkatan kualitas perumahan dan
permukiman sesuai standar
Peningkatan pariwisata
III. Misi 3 :
Sasaran dan Pembiayaan
Program
Indikator
memiliki
keunggulan
kompetitif
Adanya layanan jasa
yang produktif
dan inovatif
Kinerja sektor jasa
keuangan yang
profesional
Pengembangan desnitasi atau tujuan
pariwisata
Pengembangan pemasaran dan
kemitraan pariwisata
Mewujudkan kondisi aman, tertib, tentram, dan nyaman bagi seluruh
masyarakat dengan menjunjung tinggi etika, moral, hak azasi manusia
dan mengedepankan supremasi hukum.
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-23
RPI2JM Bidang Cipta Karya
Tabel 3.7 Matriks Perencanaan Program Misi III Revisi RPJMD Kabupaten Melawi
2016-2020
Indikator Obyektif
Tujuan Program
Uraian
Sasaran
Program
Mewujudkan kondisi aman,
tertib, tentram, dan nyaman bagi
seluruh masyarakat dengan
menjunjung tinggi etika, moral,
hak azazi manusia dan
mengedepankan supremasi
hukum
Terciptanya
lingkungan kehi
BAB 3
ARAHAN KEBIJAKAN & RENCANA
STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG
CIPTA KARYA
3.1.
Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya dan Arahan Penataan Ruang
Rencana Tata Ruang Wilayah memuat arahan struktur ruang dan pola ruang. Struktur
ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan
sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang
secara
hirarkis memiliki
hubungan fungsional,
sedangkan
pola ruang adalah
distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk
fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya.
Pembangunan bidang Cipta Karya harus memperhatikan arahan struktur dan pola
ruang yang tertuang dalam RTRW, selain untuk mewujudkan permukiman yang layak
huni dan berkelanjutan juga dapat mewujudkan tujuan dari penyelenggaraan penataan
ruang yaitu keharmonis antara lingkungan alam dan lingkungan buatan, keterpaduan
dalam penggunaan sumberdaya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan
sumberdaya manusia, serta pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif
terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang
3.1.1. Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Dalam rangka mewujudkan kawasan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan,
konsep perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya disusun dengan
berlandaskan pada berbagai peraturan perundangan dan amanat perencanaan
pembangunan.
Untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman,
Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota perlu memahami arahan kebijakan
tersebut, sebagai dasar perencanaan, pemrograman, dan pembiayaan pembangunan
Bidang Cipta Karya.
Perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya, membagi amanat
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya dalam 4 (empat) bagian, yaitu amanat
penataan ruang/spasial, amanat pembangunan nasional dan direktif presiden, amanat
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-1
RPI2JM Bidang Cipta Karya
pembangunan
Bidang
Pekerjaan
Umum,
serta amanat internasional. Konsep
perencanaan ini disajikan dalam gambar 2.1.
Dalam pelaksanaannya, pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya dihadapkan
pada beberapa isu strategis, antara lain bencana alam, perubahan iklim, kemiskinan,
reformasi birokrasi, kepadatan penduduk perkotaan, pengarusutamaan gender, serta
green economy. Disamping isu umum, terdapat juga permasalahan dan potensi pada
masing- masing daerah, sehingga dukungan seluruh stakeholders pada penyusunan RPI2JM Bidang Cipta Karya sangat diperlukan.
Sumber : Direktorat Bina Program,2014
Gambar 2.1 Konsep Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Infrastruktur permukiman memiliki fungsi strategis dalam pembangunan nasional
karena turut berperan serta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi
angka kemiskinan, maupun menjaga kelestarian lingkungan. Oleh sebab itu, Ditjen
Cipta Karya berperan penting dalam implementasi amanat kebijakan pembangunan
nasional.
RPJPN 2005-2025 yang ditetapkan melalui UU No. 17 Tahun 2007, merupakan
dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang sebagai arah dan prioritas
pembangunan secara menyeluruh yang akan dilakukan secara bertahap dalam jangka
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-2
RPI2JM Bidang Cipta Karya
waktu 2005-2025. Dalam dokumen tersebut, ditetapkan bahwa Visi Indonesia pada
tahun 2025 adalah “Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur”.
Dalam
penjabarannya RPJPN mengamanatkan beberapa hal sebagai berikut
dalam
pembangunan bidang Cipta Karya, yaitu:
a.
Dalam mewujudkan Indonesia yang berdaya saing maka pembangunan dan
penyediaan air minum dan sanitasi diarahkan untuk mewujudkan terpenuhinya
kebutuhan dasar masyarakat serta kebutuhan
sektor-sektor
terkait lainnya,
seperti industri, perdagangan, transportasi, pariwisata, dan jasa sebagai upaya
mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemenuhan kebutuhan tersebut dilakukan
melalui pendekatan tanggap kebutuhan ( demand responsive approach) dan
pendekatan terpadu dengan sektor sumberdaya alam dan lingkungan hidup,
sumber daya air, serta kesehatan.
b.
Dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan maka
pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang berupa air minum dan sanitasi
diarahkan pada (1) peningkatan kualitas pengelolaan aset (asset management)
dalam penyediaan air minum dan sanitasi, (2) pemenuhan kebutuhan minimal air
minum dan sanitasi dasar bagi masyarakat, (3) penyelenggaraan pelayanan air
minum dan sanitasi yang kredibel dan profesional, dan (4) penyediaan sumbersumber pembiayaan murah dalam pelayanan air minum dan sanitasi bagi
masyarakat miskin.
c.
Salah satu sasaran dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan
berkeadilan adalah terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan
prasarana dan sarana pendukungnya bagi seluruh masyarakat untuk mewujudkan
kota tanpa permukiman kumuh. Peran pemerintah akan lebih difokuskan pada
perumusan kebijakan pembangunan sarana dan prasarana, sementara peran
swasta dalam penyediaan sarana dan prasarana akan makin ditingkatkan terutama
untuk proyek-proyek yang bersifat komersial.
d.
Upaya perwujudan kota tanpa permukiman kumuh dilakukan pada setiap
tahapan RPJMN, yaitu:
RPJMN ke 2 (2010-2014) : Daya saing perekonomian ditingkatkan melalui
percepatan pembangunan infrastruktur dengan lebih meningkatkan kerjasama
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-3
RPI2JM Bidang Cipta Karya
antara pemerintah dan dunia usaha dalam pengembangan perumahan dan
permukiman.
RPJMN ke 3 (2015-2019) :
Pemenuhan kebutuhan hunian bagi seluruh
masyarakat terus meningkat karena didukung oleh sistem pembiayaan
perumahan jangka panjang dan berkelanjutan, efisien, dana kuntabel.
Kondisi itu semakin mendorong terwujudnya kota tanpa permukiman kumuh.
RPJMN ke 4 (2020-2024) : terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi
dengan prasarana dan sarana pendukung sehingga terwujud kota tanpa
permukiman kumuh.
Tema besar RPJMN 3 adalah daya saing (competitiveness), dengan demikian
selayaknya ketersediaan layanan infrastruktur, khususnya infrastruktur dasar (jalan, air
dan listrik) sudah terpenuhi terlebih dahulu.
Beberapa arahan dalam pembangunan bidang infrastruktur adalah sebagai berikut :
Terpenuhinya penyediaan air minum untuk memenuhi kebutuhan dasar
masyarakat (100% akses kepada sumber-sumber air minum)
Pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana
pendukung, didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang dan
berkelanjutan, efisien dan akuntable (kota tanpa permukiman kumuh).
Ketersediaan infrastruktur yang sesuai dengan rencana tata ruang.
Berkembangnya jaringan infrastruktur transportasi.
Konservasi sumber daya air yang mampu menjaga keberlanjutan fungsi sumber
daya air dan pengembangan sumber daya air.
Pengembangan
infrastruktur
perdesaan,
terutama
untuk
mendukung
pembangunan pertanian.
Ditjen Cipta Karya dalam melakukan tugas dan fungsinya selalu dilandasi peraturan
perundangan yang terkait dengan bidang Cipta Karya, antara lain UU No. 1 Tahun
2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, UU No. 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung, dan UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Persampahan.
UU Perumahan dan Kawasan Permukiman membagi tugas dan kewenangan
Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Pemerintah
Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan permukiman mempunyai tugas :
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-4
RPI2JM Bidang Cipta Karya
a. Menyusun
dan
melaksanakan
kebijakan
dan
strategi
pada
tingkat
kabupaten/kota di bidang perumahan dan kawasan permukiman dengan
berpedoman pada kebijakan dan strategi nasional dan provinsi.
b. Menyusun dan rencana pembangunan dan pengembangan perumahan dan
kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
c.
Menyelenggarakan
pelaksanaan
fungsi
kebijakan
operasionalisasi
kabupaten/kota
dan
dalam
koordinasi
terhadap
penyediaan
rumah,
perumahan, permukiman, lingkungan hunian, dan kawasan permukiman.
d. Melaksanakan
pengawasan
dan
pengendalian
terhadap
pelaksanaan
peraturan perundang-undangan, kebijakan,strategi, serta program di bidang
perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
e. Melaksanakan kebijakan dan strategi pada tingkat kabupaten/kota.
f.
Melaksanakan melaksanakan peraturan perundang-undangan serta kebijakan
dan strategi penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada
tingkat kabupaten/kota.
g. Melaksanakan peningkatan kualitas perumahan dan permukiman.
h. Melaksanakan kebijakan dan strategi provinsi dalam penyelenggaraan
perumahan dan kawasan permukiman berpedoman pada kebijakan
nasional.
i.
Melaksanakan pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan
dan kawasan permukiman.
j.
Mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional dan provinsi di
bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
k. Menetapkan lokasi Kasiba dan Lisiba.
Adapun wewenang Pemerintah Kabupaten/Kota dalam menjalankan tugasnya yaitu :
a. Menyusun
dan
menyediakan
basis
data
perumahan
dan
kawasan
permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
b. Menyusun dan menyempurnakan peraturan perundang-undangan bidang
perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
c.
Memberdayakan pemangku kepentingan dalam bidang perumahan dan
kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-5
RPI2JM Bidang Cipta Karya
d. Melaksanakan sinkronisasi dan sosialisasi peraturanperundang-undangan
serta kebijakan dan strategi penyelenggaraan perumahan dan kawasan
permukiman pada tingkat kabupaten/kota.
e. Mencadangkan atau menyediakan tanah untuk pembangunan perumahan
dan permukiman bagi MBR.
f.
Menyediakan prasarana dan sarana pembangunan perumahan bagi MBR
pada tingkat kabupaten/kota.
g. Memfasilitasi kerjasama pada tingkat kabupaten/kota antara pemerintah
kabupaten/kota dan badan hukum dalam penyelenggaraan perumahan dan
kawasan permukiman.
h. Menetapkan lokasi perumahan dan permukiman sebagai perumahan kumuh
dan permukiman kumuh pada tingkat kabupaten/kota.
i.
Memfasilitasi peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan
permukiman kumuh pada tingkat kabupaten/kota.
Disamping mengatur tugas dan wewenang, UU ini juga mengatur penyelenggaraan
perumahan dan kawasan permukiman, pemeliharaan dan perbaikan, pencegahan dan
peningkatan
kualitas
terhadap
perumahan
kumuh
dan
permukiman
kumuh,
penyediaan tanah pendanaan dan pembiayaan, hak kewajiban dan peran masyarakat.
UU ini mendefinisikan permukiman kumuh sebagai permukiman yang tidak layak huni
karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan
kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat. Untuk itu
perlu dilakukan upaya pencegahan, terdiri dari pengawasan, pengendalian,
dan
pemberdayaan masyarakat, serta upaya peningkatan kualitas permukiman, yaitu
pemugaran, peremajaan, dan permukiman kembali.
Undang-Undang Bangunan Gedung menjelaskan bahwa penyelenggaraan bangunan
gedung adalah kegiatan pembangunan yang meliputi proses perencanaan teknis dan
pelaksanaan konstruksi, serta kegiatan pemanfaatan, pelestarian, dan pembongkaran.
Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan
teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung.
persyaratan status hak atas tanah,
mendirikan bangunan.
Persyaratan administratif meliputi
status kepemilikan bangunan gedung, dan izin
Sedangkan persyaratan teknis meliputi persyaratan tata
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-6
RPI2JM Bidang Cipta Karya
bangunan dan persyaratan keandalan bangunan gedung. Persyaratan tata bangunan
meliputi persyaratan peruntukan dan intensitas bangunan gedung, arsitektur bangunan
gedung, dan persyaratan pengendalian dampak lingkungan, yang ditetapkan melalui
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).
Disamping itu, peraturan tersebut juga mengatur beberapa hal sebagai berikut :
a.
Keseimbangan,
keserasian,
dan
keselarasan
bangunan
gedung
dengan
lingkungannya harus mempertimbangkan terciptanya ruang luar bangunan
gedung, ruang terbuka hijau yang seimbang, serasi, dan selaras dengan
lingkungannya.
Disamping
itu,
sistem
penghawaan,
pencahayaan,
dan
pengkondisian udara dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip
penghematan energi dalam bangunan gedung (amanat green building).
b.
Bangunan gedung dan lingkungannya yang ditetapkan sebagai cagar budaya
sesuai dengan peraturan perundang-undangan harus dilindungi dan dilestarikan.
Pelaksanaan perbaikan, pemugaran, perlindungan, serta pemeliharaan atas
bangunan gedung dan lingkungannya hanya dapat dilakukan sepanjang tidak
mengubah nilai dan/atau karakter cagar budaya yang dikandungnya.
c.
Penyediaan fasilitas dan aksesibilitas bagi penyandang cacat dan lanjut usia
merupakan keharusan bagi semua bangunan gedung.
UU No. 18 Tahun 2008 menyebutkan bahwa pengelolaan sampah bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah
sebagai sumber daya. Pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah
rumah tangga dilakukan dengan pengurangan sampah, dan penanganan sampah.
Upaya pengurangan sampah dilakukan dengan pembatasan timbunan sampah,
pendauranulang sampah, dan pemanfaatan kembali sampah.
Sedangkan kegiatan
penanganan sampah meliputi :
a.
pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai dengan
jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah,
b.
pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber
sampah ketempat penampungan sementara atau tempat pengolahan sampah
terpadu,
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-7
RPI2JM Bidang Cipta Karya
c.
pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber dan/atau dari
tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan sampah
terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir,
d.
pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah
sampah,
e.
pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian sampah dan/atau residu
hasil pengolahan sebelumnya kembali ke lingkungan secara aman.
Undang-undang tersebut juga melarang pembuangan sampah secara terbuka di tempat
pemrosesan
akhir. Oleh karena itu, Pemerintah daerah harus menutup tempat
pemrosesan akhir sampah yang menggunakan sistem pembuangan terbuka dan
mengembangkan TPA dengan sistem controlled landfill ataupun sanitary landfill.
3.1.2. Arahan Penataan Ruang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) disusun melalui Peraturan
Pemerintah No. 26 Tahun 2008. RTRWN ini dijadikan sebagai pedoman untuk :
a.
Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional,
b.
Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional,
c.
Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah nasional,
d.
Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan antar
wilayah provinsi, serta keserasian antar sektor,
e.
Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi,
f.
Penataan ruang kawasan strategis nasional,dan
g.
Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota.
Sesuai dengan arahan pada PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional, Pusat Kegiatan Nasional atau PKN adalah kawasan perkotaan yang
berfungsi untuk melayani kegiatan skala internasional, nasional, atau beberapa provinsi.
Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan eksport-import atau pintu gerbang menuju
kawasan internasional; kegiatan industri dan jasa serta simpul transportasi.
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) adalah Kawasan Perkotaan yang berfungsi atau
berpotensi sebagai simpul kedua yang mendukung PKN untuk melayani kegiatan skala
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-8
RPI2JM Bidang Cipta Karya
provinsi atau beberapa kabupaten, seperti : kegiatan ekspor-impor, pusat kegiatan
industri dan jasa, simpul transportasi.
Adapun Penetapan Lokasi Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat Kegiatan Wilayah
(PKW) di wilayah Provinsi Kalimantan Barat berdasarkan PP Nomor 26 Tahun 2008
tentang RTRWN disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.1. Penetapan Lokasi Pusat Kegiatan Nasional (PKN),
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dan Pusat Kegiatan Strategis Nasional
PROVINSI
PKN
PKW
PKSN
Kalimantan Barat
Pontianak
Mempawah, Singkawang, Sambas,
Ketapang, Putussibau, Entikong
Paloh, Jagoibabang, Nanga
Badau, Entikong, Jasa
Sesuai dengan arahan pada PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional, Pusat Kegiatan Strategis Nasional atau PKSN adalah kawasan
perkotaan yang di tetapkan untuk mendorong pengembangan kawasan perbatasan
negara. Kabupaten Melawi tidak memiliki perbatasan darat dengan negara lain,
sehingga Kabupaten Melawi tidak memiliki pusat kegiatan strategis nasional (PKSN).
Sesuai dengan arahan pada Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Kawasan Strategis Nasional (KSN) adalah
wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat
penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan
negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah
ditetapkan sebagai warisan dunia. Penetapan Kawasan Strategis Nasional dilakukan
berdasarkan beberapa kepentingan, yaitu :
a.
pertahanan dan keamanan
b.
pertumbuhan ekonomi
c.
sosial dan budaya
d.
pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi
e.
fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
RTRW KSN ditetapkan melalui Perpres. Dan sampai saat ini RTRW KSN yang sudah
ditetapkan ada 7 wilayah yakni :
a.
Perpres No. 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor,
Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur;
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-9
RPI2JM Bidang Cipta Karya
b.
Perpres No. 45 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan
Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan;
c.
Perpres No. 55 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan
Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar;
d.
Perpres No. 62 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan
Medan, Binjai, DeliSerdang, dan Karo;
e.
Perpres No. 86 Tahun 2011 tentang Pengembangan Kawasan Strategis dan
Infrastruktur Sela tSunda;
f.
Perpres No. 87 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Batam, Bintan,
dan Karimun.
3.1.3. Arahan Wilayah Pengembangan Strategis
Rencana pembangunan Bidang Cipta Karya yang diinisiasi oleh Badan Pengembangan
Wilayah telah membagi Provinsi Kalimantan Barat menjadi 2 wilayah pengembangan
strategis (WPS), yaitu WPS 20 dan WPS 21.
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-10
RPI2JM Bidang Cipta Karya
3.1.4. Arahan Rencana Pembangunan Daerah
Dalam memantapkan strategi pembangunan daerah, Pemerintah Kabupaten Melawi
telah memperhatikan dan mempertimbangkan permasalahan yang merupakan isu
strategis yang dihadapi dalam rangka pencapaian visi dan misi agar lebih efektif dan
efisien. Dengan memperhatikan isu strategis yang telah di gambarkan pada bab
sebelumnya maka ditetapkan tujuan untuk lima tahun kedepan.
Tujuan merupakan hasil akhir yang akan dicapai dalam kurun waktu satu sampai lima
tahun, yang menggambarkan arah strategis organisasi. Tujuan diperlukan guna
meletakkan kerangka prioritas dengan memfokuskan arah semua program dan aktivitas
organisasi pada pencapaian misi.
Sebagai penjabaran dari misi, tujuan harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin
dicapai dimasa mendatang. Dengan demikian tujuan dapat bersifat kualitatif dan
kuantitatif, harus searah dengan visi dan misi organisasi, merupakan jawaban atas
prioritas permasalahan, mencakup jangka waktu relatif panjang, serta menunjukkan
secara jelas arah program. Untuk penetapan tujuan, diperlukan suatu alat bantu berupa
metode atau analisis yang dapat memberikan suatu rujukan teoritis dalam
menggambarkan situasi dan kondisi Kabupaten Melawi. Salah satu metode atau analisis
yang dianggap valid dan relible memberikan bantuan untuk memahami situasi dan
kondisi Kabupaten Melawi adalah metode Strength, Weaknesses, Opportunity dan
Threaths (SWOT), yang akan mencermati lingkungan strategis Pemerintah Kabupaten
Melawi, baik lingkungan intern maupun ekstern Pemerintah Kabupaten Melawi. Dari
pencermatan lingkungan intern dan ekstern ini akan diperoleh strategi yang akan
menentukan faktor-faktor kunci keberhasilan guna memberikan rambu-rambu dalam
menetapkan tujuan.
Agar dapat mengukur pencapaian tujuan suatu periode tertentu diperlukan adanya
indikator kinerja tujuan, yang pada hakekatnya merupakan benefit atau impacts dari
suatu kegiatan. Untuk keperlua ini dibutuhkan adanya sistem pengukuran kinerja yang
berlaku untuk seluruh instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Melawi.
Suatu instansi pemerintah dalam menetapkan tujuan harus memperhatikan kriteria:
Cukup jelas
Diselaraskan dengan Visi dan Misi
Mempertimbangkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman instansi
Mempertimbangkan faktor kunci keberhasilan (critical success factor)
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-11
RPI2JM Bidang Cipta Karya
Menggambarkan hasil yang ingin dicapai
Mengakomodasi isu strategis yang dihadapi
Mencerminkan “Core Area” dimana organisasi berperan.
Adapun tujuan Pemerintah Kabupaten Melawi sebagai berikut :
1. Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai misi pertama, yaitu “Meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia melalui peningkatan pendidikan dan derajat kesehatan
masyarakat serta nilai moral keagamaan agar terwujud masyarakat yang tangguh,
dinamis, kreatif” adalah :
Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang lebih berkualitas.
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan sosial
Meningkatkan iman, taqwa, rasa percaya dan harmonis antar umat
beragama
2. Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai misi kedua, yaitu “Mewujudkan
perekonomian berbasis potensi sumberdaya daerah dengan menumbuhkembangkan
Sektor Pertanian, Perdagangan, serta Pertambangan” adalah:
Meningkatkan industri dan perdagangan yang didukung oleh pengembangan
usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi.
Meningkatkan profesionalisme tenaga kerja dalam rangka memasuki pasar
global.
Mengembangkan ketahanan pangan yang berbasis agribisnis yang diperkuat
oleh pengelolaan hutan dan perkebunan yang optimal.
Meningkatkan
pengelolaan,
pembinaan
dan
pengawasan
usaha
pertambangan.
Meningkatkan
sarana
dan
prasarana
guna
mendukung
kelancaran
transportasi.
Meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
Meningkatkan sarana dan prasarana umum dan perumahan.
Mengembangkan
daya
tarik
kepariwisataan
untuk
mendukung
perekonomian daerah.
3. Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai misi ketiga, yaitu “Mewujudkan kondisi
aman, tertib, tenteram, dan nyaman bagi seluruh masyarakat dengan menjunjung
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-12
RPI2JM Bidang Cipta Karya
tinggi etika, moral, hak asasi manusia, dan mengedepankan supremasi hukum”
adalah:
Terciptanya lingkungan kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan rukun
berdasarkan hukum.
4. Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai misi keempat yaitu “Mewujudkan Aparatur
Pemerintah Kabupaten Melawi yang Kreatif, Produktif, Visioner, Profesional, Bersih,
dan Akuntabel guna memberikan Pelayanan Prima kepada Masyarakat” adalah:
Mewujudkan aparatur pemerintah yang profesional dan bersih serta
terlaksananya akuntabilitas.
Meningkatkan kualitas pelayanan kepada aparatur dan masyarakat.
Strategi merupakan cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan. Strategi ini akan memperjelas pemikiran-pemikiran secara konseptual,
analitis, realistis, rasional, dan komprehensif tentang berbagai langkah yang diperlukan
untuk memperlancar pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Strategi
meliputi penetapan kebijaksanaan dan program yang menunjukkan konsekuensi yang
jelas sebagai suatu sistem operasional dari aktivitas organisasi guna mencapai tujuan dan
sasaran dalam rangka mewujudkan visi serta misi.
Kebijaksanaan yang ditempuh merupakan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati
pihak-pihak di lingkungan Pemerintah Kabupaten Melawi dan ditetapkan oleh
pimpinan untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap kegiatan agar
tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran, tujuan, misi dan
visi.
Kebijaksanaan merupakan komitmen yang disepakati bersama antara pemerintah dan
masyarakat (eksekutif dan legislatif) untuk dilaksanakan secara terpadu dan konsisten
dalam upaya mencapai sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi dapat berupa ketetapan
keputusan tertulis atau tidak tertulis yang disepakati bersama untuk dijadikan pedoman
atau tuntunan dalam pelaksanaan setiap kegiatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Melawi.
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-13
RPI2JM Bidang Cipta Karya
Tabel 4.1 Kebijakan dalam rangka pencapaian sasaran Kabupaten Melawi
No
1
2
SASARAN
KEBIJAKAN
1
Meningkatnya akses masyarakat
terhadap pendidikan dan
meningkatnya mutu pendidikan
Meningkatnya perluasan dan pemerataan jalur formal
dan non formal baik umum maupun kejuruan yang
berkualitas dengan meningkatkan relevansi pendidikan
dengan kebutuhan tenaga kerja
2
Meningkatkan akses masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan
Pembangunan kesehatan teruatama diarahkan pada
peningkatan jumlah, jaringan dan kualitas puskesmas;
peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan
terutama bagi penduduk miskin; peningkatan sosialisasi
kesehatan
Meningkatnya Keluarga Kecil
Berkualitas
Pembangunan keluarga berencana diarahkan untuk
mengendalikan pertumbuhan penduduk serta
meningkatkan keluarga kecil berkualitas
Meningkatnya kualitas dan partisipasi
pemuda dan meningkatnya kesehatan
dan kebugaran jasmani masyarakat
serta prestasi olah raga.
Mendorong peran generasi muda dalam pembangunan
3
Meningkatnya perlindungan dan
kesejahteraan sosial serta
pemberdayaan masyarakat
Perlindungan dan kesejahteraan sosial dan
pemberdayaan masyarakat yang memperhatikan
keserasian kebijakan nasional dan daerah serta
kesetaraan gender
4
Meningkatnya kesadaran akan nilainilai agama
Meningkatkan kerukunan hidup antar umat beragama,
peran serta fungsi-fungsi lembaga-lembaga keagamaan,
dan memberi kemudahan untuk melaksanakan
ibadahnya, termasuk memberikan kesempatan yang luas
kepada masyarakat ikut berpartisipasi.
1
Berkembangnya perdagangan daerah
Mendorong pengembangan sistem pemasaran dan
pengawasan barang/jasa secara merata dan profesional
Berkembangnya UMKM, Industri kecil
dan menengah serta koperasi
Mendorong pengembangan usaha UMKM, industri kecil
dan menengah serta koperasi melalui peningkatan
kualitas SDM dan perkuatan modal uasha
2
Meningkatnya kualitas tenaga kerja
yang sesuai dengan kebutuhan pasar
Mengoptimalkan sinergi antara pengusaha dan tenaga
kerja serta perluasan kesempatan kepada masyarakat
untuk meningkatkan keterampilannya sebagai upaya
peningkatan daya saing tenaga kerja
3
Meningkatnya produktivitas dan
kualitas produk komoditi unggulan
bidang pertanian tanaman pangan dan
hortikultura, peternakan dan perikanan
yang didukung oleh pengairan yang
memadai
Meningkatnya produktivitas dan
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
Mengembangkan potensi pertanian dengan
prioritas komoditas unggulan
Mengembangkan potensi peternakan
Mengembangkan potensi perikanan,
Mengembangkan pengelolaan konservasi sungai,
danau dan sumber air lainnya
Meningkatkan pelayanan penyediaan dan
pengelolaan air baku serta pengendalian banjir
Mengembangkan potensi kehutanan
Mengembangkan potensi perkebunan
III-14
RPI2JM Bidang Cipta Karya
No
SASARAN
KEBIJAKAN
kualitas komoditi produk unggulan
bidang kehutanan dan perkebunan
4
Meningkatnya pembinaan dan
pengendalian usaha pertambangan
rakyat, bahan bakar dan energi
Perlindungan dan kesejahteraan sosial dan
pemberdayaan masyarakat yang memperhatikan
keserasian kebijakan nasional dan daerah serta
kesetaraan gender
5
Tersedianya sarana dan prasarana
transportasi darat, sungai, dan
penyeberangan secara memadai
dengan dukungan pos dan
telekomonukasi yang mantap
Mengembangkan sarana dan prasarana transportasi
darat, sungai dan penyeberangan untuk meningkatkan
aktivitas perdagangan, produksi dan pemasaran guna
mendukung pertumbuhan perekonomian daerah
6
Meningkatnya pengelolaan lingkungan
hidup
Mendorong peranserta masyarakat dan dunia usaha
untuk menjaga keseimbangan dan kelestarian
lingkungan hidup
7
Meningkatnya kualitas perumahan dan
kawasan pemukiman yang memenuhi
syarat
Mendorong peranserta masyarakat dalam menciptakan
lingkungan pemukiman yang sehat
8
Meningkatnya pariwisata dengan
memanfaatkan potensi budaya daerah
Mengembangkan objek dan daya tatik pariwisata yang
berbasis budaya daerah
3
1
Meningkatnya peran serta masyarakat
dalam memelihara keamanan dan
ketertiban
Mendorong kesadaran masyarakat untuk menciptakan
kondisi kondusif, stabil, aman dan tertib, menjaga
keamanan dan ketertiban di lingkungan kelompok
masyarakat yang berwawasan kebangsaan
4
1
Terciptanya kelembagaan
pemerintahan yang efesien dan efektif
didukung saranandan prasarana yang
memadai.
Mengembangkan struktur organisasi/perangkat daerah
yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah
dengan memperhatikan partisipasi masyarakat
2
Meningkatnya kreativitas, produktivitas
dan profesionalisme aparatur
Memberikan kesempatan kepada aparatur pemerintah
untuk mengembangkan keahlian dan keterampilan
3
Terselenggaranya pengelolaan
keuangan daerah yang efesien dan
efektif dengan dukungan optimalisasi
penerimaan daerah
Membangun sistem dan prosedur pengelolaan keuangan
daerah yang sesuai dengan standar dan ketentuan
4
Meningkatnya kinerja aparatur, melalui
perencanaan, akuntabilitas, dan
pengawasan yang berdayaguna
Mendorong peranserta masyarakat dalam menciptakan
lingkungan pemukiman yang sehat
Meningkatnya pelayanan
kependudukan dan catatan sipil
Mengembangkan objek dan daya tatik pariwisata yang
berbasis budaya daerah
Meningkatnya pelayanan prima kepada
aparatur untuk mendorong terciptanya
pelayanan kepada masyarakat
Mendorong kesadaran masyarakat untuk menciptakan
kondisi kondusif, stabil, aman dan tertib, menjaga
keamanan dan ketertiban di lingkungan kelompok
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-15
RPI2JM Bidang Cipta Karya
No
SASARAN
KEBIJAKAN
masyarakat yang berwawasan kebangsaan
Sumber: RPJMD Kabupaten Melawi 2016 – 2020
Program adalah kumpulan kegiatan–kegiatan nyata, sistematis dan terpadu dalam
rangka mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan sehingga misi dan visi dapat
diwujudkan. Untuk mengeluarkan program-program pembangunan, dilakukan analisis
matrik perencanaan program. Analisis ini merupakan salah satu metode perencanaan
komunitas (community-level planning methods) yang disebut juga sebagai GOPP (Goal
Oriented Project Planning) atau ZOPP.
Matriks Perencanaan Program (ZOPP)
Matriks perencanaan Program adalah suatu alat untuk mengembangkan rancangan
Program yang memberikan suatu ringkasan mengenai rancangan Program tersebut
dalam bentuk sebuah matriks dalam satu halaman.
Matriks perencanaan Program menerangkan :
1. Mengapa Program dilaksanakan (maksud Program, sasaran Program)
2. Apakah yang ingin dihasilkan oleh Program (hasil-hasil kerja royek)
3. Bagaimanakah Program akan bekerja untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan
(kegiatan-kegiatan Program)
4. Apakah Faktor-faktor diluar pengaruh langsung pengelola Program yang perlu
diawasi demi keberhasilan Program (asumsi-asumsi penting)
5. Bagaimanakah Keberhasilan Program dapat dinilai secara obyektif (indikatorindikator obyektif)
6. Dari manakah kita dapat memperoleh data yang diperlukan untuk menilai
keberhasilan Program secara obyektif (sumber-sumber pembuktian)
7. Berapakah Sarana dan biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan.
Matriks Perencanaan Program (MPP) adalah suatu alat untuk mengembangkan
rancangan Program yang memberikan suatu ringkasan mengenai rancangan Program
tersebut dalam bentuk sebuah matriks pada satu halaman. Matriks Perencanaan
Program (Logical Frame Work) memuat maksud dan sasaran Program, hasil-hasil kerja
Program, kegiatan–kegiatan Program, asumsi-asumsi penting, indikator-indikator
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-16
RPI2JM Bidang Cipta Karya
objektif, sumber pembuktian, serta sarana dan biaya yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan. Antara lain sebagai berikut:
1. Maksud Program
Yaitu reaksi atau perubahan perihal kelompok sasaran yag diinginkan atau
diusahakan oleh Program pembangunan.
2. Sasaran Program
Manfaat yang diperoleh sebagai hasil dari perubahan kelompok sasaran.
3. Hasil-hasil kerja Program
Pelayanan, sarana atau bahan yang dihasilkan oleh Program untuk kelompok
sasaran.
4. Kegiatan-kegiatan Program
Kegiatan-kegIatan Program yang diperlukan untuk memproduksi hasil-hasil kerja
Program.
5. Asumsi-asumsi penting
Adalah syarat-syarat (keadaan-keadaan yang penting untuk keberhasilan Program di
luar wewenang langsung dari pengelola Program).
6. Indikator objektif
Menggambarkan inti dari setiap tujuan Program (hasil-hasil kerja, maksud dan
sasaran Program) dan setiap asumsi-asumsi penting, serta menetapkan target-target
untuk dapat mengukur apakah tujuan atau asumsi tertentu telah tercapai.
7. Sumber-sumber pembuktian
Yaitu sumber data yang diperlukan untuk mengukur tingkat pencapaian target yang
tercantum pada indikator, misalnya data statistik resmi, laporan-laporan kemajuan
Program, naskah-naskah hasil rapat, serta survei-survei.
8. Sarana dan biaya
Adalah sumber-sumber dana untuk penyediaan sarana dan alokasi dana.
Selanjutnya, di bawah ini akan diuraikan mengenai Matriks Perencanaan Program
Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Melawi Tahun
2016-2020 untuk masing-masing misi yang diemban oleh Kabupaten Melawi:
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-17
RPI2JM Bidang Cipta Karya
I. Misi 1 :
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan
pendidikan
dan
derajat
kesehatan
masyarakat
serta
nilai
moral
keagamaan agar terwujud masyarakatyang tangguh, dinamis dan kreatif.
Tabel 3.3 Matriks Perencanaan Program Misi I Revisi RPJMD Kabupaten Melawi
2016-2020
Indikator Obyektif
Tujuan Program
Uraian
Sasaran
Program
Meningkatkan kualitas
sumber daya manusia melalui
peningkatan pendidikan dan
derajat kesehatan masyarakat
serta nilai moral keagamaan
agar terwujud masyarakat
yang tangguh, dinamis dan
kreatif
Peningkatan akses masyarakat terhadap
pendidikan yang lebih berkualitas.
Meningkatnya derajat kesehatan
masyarakat
Meningkatnya perlindungan dan
kesejahteraan sosial
Meningkatnya iman, taqwa, rasa percaya
dan harmonis antar umat beragama
Maksud
Program
Meningkatkan akses
masyarakat terhadap
pendidikan yang lebih
berkualitas.
Meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat
Meningkatkan perlindungan
dan kesejahteraan sosial
Meningkatkan iman, taqwa,
rasa percaya dan harmonis
antar umat beragama
Meningkatnya akses masyarakat terhadap
pendidikan dan meningkatnya mutu
pendidikan.
Meningkatkan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan.
Meningkatnya Keluarga Kecil Berkualitas
Meningkatnya kualitas dan partisipasi
pemuda dan meningkatnya kesehatan
dan kebugaran jasmani masyarakat serta
prestasi olahraga.
Meningkatkan perlindungan dan
kesejahteraan sosial serta Pemberdayaan
Masyarakat
Meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai
agama.
Hasil-hasil
Kerja
Program
Peningkatan perluasan dan
pemerataan jalur formal dan
non formal baik umum
maupun kejuruan yang
berkualitas
Pembangunan kesehatan
Adanya peningkatan relevansi pendidikan
dengan kebutuhan tenaga kerja
Peningkatan jumlah, jaringan dan kualitas
puskesmas;
peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga
kesehatan terutama bagi penduduk
miskin;
peningkatan sosialisasi kesehatan
Pembangunan keluarga
berencana
Pengendalian pertumbuhan penduduk serta
peningkatan keluarga kecil berkualitas
Pengembangan peran
generasi muda dalam
pembangunan
Ikut aktifnya pemuda dalam kegiatan
pembangunan masyarakat
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
Sumber
Pembuktian
Data hasil survey
Data perkembangan
dan kondisi
lapangan
Laporan
pimpinan
Program
Laporan hasil
monitoring tim
evaluasi Program
Laporan berkala
Data hasil survey
Data perkembangan
dan kondisi
lapangan
Laporan
pimpinan
Program
Laporan hasil
monitoring tim
evaluasi Program
Laporan berkala
Data hasil survey
Data perkembangan
dan kondisi
lapangan
Laporan
pimpinan
Program
Laporan hasil
monitoring tim
evaluasi Program
Laporan berkala
Asumsi
Dukungan penuh
dari pemerintah
dan kebijakankebijakannya
Tidak terjadi
bencana alam
Tidak terjadi konflik
sosial/kerusuhan
besar
Adanya peningkatan
nilai moral agama
Adanya peningkatan
pendidikan dan
derajat kesehatan
masyarakat
Terjadi
keseimbangan
antara jumlah dan
laju penduduk
dengan da dukung
dan daya tampung
Sumber Daya
Alam (SDA)
Dukungan penuh
dari pemerintah
dan kebijakankebijakannya
Dukungan dan
kerjasama
masyarakat serta
pihak swasta
Tidak terjadi
bencana alam
Tidak terjadi konflik
sosial/kerusuhan
besar
Dukungan penuh
dari pemerintah
dan kebijakankebijakannya
Tidak terjadi
bencana alam
III-18
RPI2JM Bidang Cipta Karya
Indikator Obyektif
Sumber
Pembuktian
Tujuan Program
Uraian
Perlindungan dan
kesejahteraan sosial dan
pemberdayaan masyarakat
Terjadi keserasian kebijakan nasional dan
daerah serta kesetaraan gender
Peningkatan kerukunan hidup
antar umat beragama, peran
serta, dan fungsi-fungsi
lembaga-lembaga keagamaan
Kemudahan masyarakat dalam
melaksanakan ibadan, termasuk
membangun dan memelihara rumah
ibadah dan memberikan rumah ibadah
serta memberikan kesempatan yang luas
kepda masyarakat untuk ikut
berpartisipasi
Asumsi
Tidak terjadi konflik
sosial/kerusuhan
besar
Adanya peningkatan
nilai moral agama
Adanya peningkatan
pendidikan dan
derajat kesehatan
masyarakat
Terjadi
keseimbangan
antara jumlah dan
laju penduduk
dengan da dukung
dan daya tampung
Sumber Daya
Alam (SDA)
Tabel 3.4 Matriks Pengembangan Program Misi I Revisi RPJMD Kabupaten Melawi
2016-2020
Kegiatan-kegiatan Program
Tahapan Program
Peningkatan perluasan dan pemerataan
jalur formal dan non formal baik umum
maupun kejuruan yang berkualitas
Pengembangan Program
Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD)
Pengembangan Program Wajib
Belajar Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun
Pengembangan Pendidikan
Menengah
Pengembangan Pendidikan
Tinggi
Pengembangan Pendidikan Non
Formal
Pengembangan budaya baca dan
pembinaan perpustakaan
Peningkatan mutu tenaga dan
manajemen pelayanan
pendidikan
Pengembangan lingkungan sehat
Pengembangan kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat
Pengembangan kesehatan
perorangan
Pengembangan pencegahan dan
pemberantasan penyakit
Perbaikan gizi masyarakat
Peningkatan dan pengembangan
sumber daya kesehatan
Pengembangan Program
Keluarga Berencana (KB)
Pengembangan kesehatan
reproduksi remaja
Pengembangan ketahanan dan
pemberdayaan kesehatan
keluarga
Pembangunan kesehatan
Pembangunan keluarga berencana
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
Sasaran dan
Pembiayaan Program
APBD Kabupaten
Melawi
Investor
Lembaga keuangan
Indikator
Peningkatan akses
masyarakat
terhadap
pendidikan yang
lebih
berkualitas.
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
Meningkatkan
perlindungan
dan
kesejahteraan
sosial
Meningkatkan
iman, taqwa,
rasa percaya
dan harmonis
antar umat
beragama
III-19
RPI2JM Bidang Cipta Karya
Kegiatan-kegiatan Program
Pengembangan peran generasi muda
dalam pembangunan
Perlindungan dan kesejahteraan sosial
dan pemberdayaan masyarakat
Peningkatan kerukunan hidup antar
umat beragama, peran serta, dan
fungsi-fungsi lembaga-lembaga
keagamaan
II. Misi 2 :
Tahapan Program
Sasaran dan
Pembiayaan Program
Indikator
Peningkatan dan pembinaan
partisipasi pemuda
Pengembangan dan
pemasyarakatan olah raga
Peningkatan sarana dan
prasarana olah raga
Pengembangan pelayanan
kesejahteraan sosial
Pemberdayaan fakir miskin,
Komunitas Masyarakat Pesisir
Sungai dan Pedalaman
(KMPD), dan penyandang
masalah kesejahteraan sosial
Peningkatan kesejahteraan dan
perlindungan anak dan
perempuan
Pemberdayaan masyarakat,
kelompok, lembaga, dan
pedesaan
Penanganan transmigrasi
Peningkatan pelayanan
kehidupan beragama
Peningkatan kerukunan umat
beragama
Peningkatan pemahaman,
penghayatan, pengamalan,
dan pengembangan nilai-nilai
keagamaan
Mewujudkan Perekonomian berbasis potensi sumber daya daerah dengan
menumbuh kembangkan sektor pertanian, perkebunan, perdagangan,
serta pertambangan.
Tabel 3.5 Matriks Perencanaan Program Misi II Revisi RPJMD Kabupaten Melawi
2016-2020
Indikator Obyektif
Tujuan Program
Uraian
Sasaran
Program
Mewujudkan perekonomian
berbasis potensi sumberdaya
daerah dengan
menumbuhkembangkan
Sektor Pertanian,
Perdagangan, serta
Pertambangan
Meningkatnya industri dan perdagangan
yang didukung oleh pengembangan
usaha mikro, kecil, menengah dan
koperasi.
Meningkatnya profesionalisme tenaga kerja
dalam rangka memasuki pasar global
Berkembangnya ketahanan pangan yang
berbasis agribisnis yang diperkuat oleh
pengelolaan hutan dan perkebunan yang
optiamal.
Meningkatnya pengelolaan, pembinaan dan
pengawasan usaha petambangan
Meningkatnya sarana dan prasarana guna
mendukung kelancaran transportasi
Meningkatnya kualitas lingkungan hidup
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
Sumber
Pembuktian
Asumsi
Data hasil survey
Data perkembangan
dan kondisi
lapangan
Laporan
pimpinan
Program
Laporan hasil
monitoring tim
evaluasi Program
Laporan berkala
III-20
RPI2JM Bidang Cipta Karya
Indikator Obyektif
Tujuan Program
Uraian
Meningkatnya sarana dan prasarana umum
dan perumahan
Berkembangnya daya tarik kepariwisataan
untuk mendukung perekonomian daerah
Berkembangnya perdagangan daerah
Berkembangnya UMKM. Industri kecil dan
menengah serta koperasi
Meningkatnya kualitas tenaga kerja yang
sesuai dengan kebutuhan pasar
Meningkatnya produktivitas dan kualitas
produk komoditi unggulan bidang
Pertanian
Meningkatnya produktivitas dan kualitas
komoditi produk unggulan bidang
Kehutanan dan Perkebunan
Tersedianya sarana dan prasarana
transportasi darat, sungai dan
penyeberangan secara memadai dengan
dukungan pos dan telekomunikasi yang
mantap
Meningkatnya kualitas perumahan dan
kawasan pemukiman yang memenuhi
syarat
Meningkatnya Pengelolaan lingkungan
hidup
Meningkatnya pendapatan di sektor
pariwisata
Meningkatnya Pengelolaan lingkungan
hidup.
Meningkatnya kualitas perumahan dan
kawasan pemukiman yang memenuhi
syarat.
Meningkatnya Pariwisata dengan
memanfaatkan potensi budaya daerah.
Maksud
Program
Meningkatkan industri dan
perdagangan yang
didukung oleh
pengembangan usaha
mikro, kecil, menengah
dan koperasi.
Meningkatkan
profesionalisme tenaga
kerja dalam rangka
memasuki pasar global
Mengembangkan ketahanan
pangan yang berbasis
agribisnis yang diperkuat
oleh pengelolaan hutan dan
perkebunan yang optiamal.
Meningkatkan pengelolaan,
pembinaan dan
pengawasan usaha
petambangan
Meningkatkan sarana dan
prasarana guna mendukung
kelancaran transportasi
Meningkatkan kualitas
lingkungan hidup
Meningkatkan sarana dan
prasarana umum dan
perumahan
Mengembangkan daya tarik
kepariwisataan untuk
mendukung perekonomian
daerah
Hasil-hasil
Kerja
Program
Pengembangan sistem
pemasaran dan pengawasan
barang/jasa secara
Berkembangnya sistem aliran barang/jasa
secara merata dan profesional
Pengembangan usaha
UMKM, industri kecil dan
menengah serta koperasi
Meningkatnya kualitas SDM dan perkuatan
modal uasha
Pengoptimalan sinergi antara
pengusaha dan tenaga kerja
serta perluasan kesempatan
kepada masyarakat
Meningkatnya keterampilan sebagai upaya
peningkatan daya saing tenaga kerja
Peningkatan produktivitas
dan kualitas produk komoditi
unggulan bidang pertanian
Meningkatnya produk komoditi unggulan
Peningkatan produktivitas
dan kualitas komoditi produk
unggulan bidang kehutanan
dan perkebunan
Meningkatnya produk komoditi unggulan
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
Sumber
Pembuktian
Asumsi
Data hasil survey
Data perkembangan
dan kondisi
lapangan
Laporan
pimpinan
Program
Laporan hasil
monitoring tim
evaluasi Program
Laporan berkala
Dukungan penuh
dari pemerintah
dan kebijakankebijakannya
Tidak terjadi
bencana alam
Tidak terjadi konflik
sosial/kerusuhan
besar
Terjadi pertumbuhan
dan
perkembangan
sektor pertanian,
perkebunan,
perdagangan, dan
pertambangan
Adanya pengelolaan
perekonomian
Kab.Melawi yang
terpadu,
aksesibel, dan
berkelanjutan
Kapasitas pelaku
ekonomi yang
memiliki
keunggulan
kompetitif
Adanya layanan jasa
yang produktif
dan inovatif
Kinerja sektor jasa
keuangan yang
profesional
Data hasil survey
Data perkembangan
dan kondisi
lapangan
Laporan
pimpinan
Program
Laporan hasil
monitoring tim
evaluasi Program
Laporan berkala
Dukungan penuh
dari pemerintah
dan kebijakankebijakannya
Tidak terjadi
bencana alam
Tidak terjadi konflik
sosial/kerusuhan
besar
Terjadi pertumbuhan
dan
perkembangan
sektor pertanian,
perkebunan,
perdagangan, dan
pertambangan
Adanya pengelolaan
perekonomian
Kab.Melawi yang
terpadu,
aksesibel, dan
berkelanjutan
Kapasitas pelaku
ekonomi yang
memiliki
keunggulan
III-21
RPI2JM Bidang Cipta Karya
Indikator Obyektif
Sumber
Pembuktian
Tujuan Program
Uraian
Peningkatan produktivitas
dan kualitas komoditi produk
unggulan bidang
pertambangan
Meningkatnya produk komoditi unggulan
Pengembangan sarana dan
prasarana transportasi darat,
sungai dan penyeberangan
Meningkatnya aktivitas perdagangan,
produksi dan pemasaran guna
mendukung pertumbuhan perekonomian
daerah
Pengembangan pengelolaan
lingkungan hidup melalui
peranserta masyarakat dan
dunia usaha
Terjaganya keseimbangan dan kelestarian
lingkungan hidup
Peningkatan kualitas
perumahan dan permukiman
sesuai standar
Terpenuhinya syarat permukimn dan
perumahan yang sehat dan layak
Peningkatan pariwisata
Berkembangnya potensi budaya daerah
Asumsi
kompetitif
Adanya layanan jasa
yang produktif
dan inovatif
Kinerja sektor jasa
keuangan yang
profesional
Tabel 3.6 Matriks Pengembangan Program Misi II Revisi RPJMD Kabupaten Melawi
2016-2020
Kegiatan-kegiatan Program
Tahapan Program
Pengembangan sistem pemasaran dan
pengawasan barang/jasa secara
Peningkatan pengembangan investasi
Peningkatan dan pengembangan
ekspor
Peningkatan perdagangan dalam
negeri
Pengembangan persaingan usaha dan
perlindungan konsumen
Pengembangan usaha UMKM, industri kecil
dan menengah serta koperasi
Pengembangan industri kecil dan
menengah
Peningkatan kualitas kelembagaan
UMKM, industri kecil dan
menengah serta koperasi
Penciptaan iklim usaha bagi UMKM
dan koperasi
Pengembangan sistem pendukung
usaha bagi UMKM dan koperasi
Peningkatan kualitas dan
produktivitas tenaga kerja
Perlindungan dan pengembangan
lembaga tenaga kerja
Pengoptimalan sinergi antara pengusaha dan
tenaga kerja serta perluasan kesempatan
kepada masyarakat
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
Sasaran dan Pembiayaan
Program
APBD Kabupaten
Melawi
Investor
Lembaga keuangan
Indikator
Dukungan penuh
dari pemerintah
dan kebijakankebijakannya
Tidak terjadi
bencana alam
Tidak terjadi konflik
sosial/kerusuhan
besar
Terjadi pertumbuhan
dan
perkembangan
sektor pertanian,
perkebunan,
perdagangan, dan
pertambangan
Adanya pengelolaan
perekonomian
Kab.Melawi yang
terpadu,
aksesibel, dan
berkelanjutan
Kapasitas pelaku
ekonomi yang
III-22
RPI2JM Bidang Cipta Karya
Kegiatan-kegiatan Program
Tahapan Program
Peningkatan produktivitas dan kualitas
produk komoditi unggulan bidang pertanian
Peningkatan ketahanan pangan
(tanaman pangan, hortikultura,
peternakan, dan perikanan)
Pengembangan agribisnis pertanian
(tanaman pangan, hortikultura,
peternakan, dan perikanan)
Peningkatan kesejahteraan petani
(tanaman pangan, hortikultura,
peternakan, dan perikanan)
Pengembangan, pengelolaan, dan
konservasi sungai, danau, sumber
air lainnya, jaringan irigasi, dan
rawa
Penyediaan dan pengelolaan air baku
serta pengendalian banjir
Peantapan pemanfaatan potensi
sumber daya hutan
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis
Peningkatan ketahanan pangan
Peningkatan produktivitas dan kualitas
komoditi produk unggulan bidang kehutanan
dan perkebunan
Peningkatan produktivitas dan kualitas
komoditi produk unggulan bidang
pertambangan
Pembinaan usaha pertambangan
mineral
Peningkatan kualitas dan kuantitas
sarana prasarana pertambangan
Pengembangan sarana dan prasarana
transportasi darat, sungai dan
penyeberangan
Pemeliharaan dan rehabilitasi jlan
dan jembatan
Peningkatan dan pembangunan jlan
dan jembatan
Pembangunan dan pemeliharaan
sarana prasarana transportasi
Peningkatan pengendalian,
monitoring, dan evaluasi
pengembangan transportasi
Peningkatan kinerja pengelolaan
persampahan
Pengembangan pengelolaan Sumber
Daya Alam (SDA) dan lingkungan
hidup
Penataan ruang
Pengembangan perumahan
Pengembangan kinerja pengelolaan
air minum
Pengembangan pengelolaan lingkungan
hidup melalui peranserta masyarakat dan
dunia usaha
Peningkatan kualitas perumahan dan
permukiman sesuai standar
Peningkatan pariwisata
III. Misi 3 :
Sasaran dan Pembiayaan
Program
Indikator
memiliki
keunggulan
kompetitif
Adanya layanan jasa
yang produktif
dan inovatif
Kinerja sektor jasa
keuangan yang
profesional
Pengembangan desnitasi atau tujuan
pariwisata
Pengembangan pemasaran dan
kemitraan pariwisata
Mewujudkan kondisi aman, tertib, tentram, dan nyaman bagi seluruh
masyarakat dengan menjunjung tinggi etika, moral, hak azasi manusia
dan mengedepankan supremasi hukum.
(kabupaten melawi) pt. trias erisko konsultan
III-23
RPI2JM Bidang Cipta Karya
Tabel 3.7 Matriks Perencanaan Program Misi III Revisi RPJMD Kabupaten Melawi
2016-2020
Indikator Obyektif
Tujuan Program
Uraian
Sasaran
Program
Mewujudkan kondisi aman,
tertib, tentram, dan nyaman bagi
seluruh masyarakat dengan
menjunjung tinggi etika, moral,
hak azazi manusia dan
mengedepankan supremasi
hukum
Terciptanya
lingkungan kehi