5.1. Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah KabupatenKota Sesuai dengan amanat UU No. 26 Tahun 2007, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KabupatenKota ditetapkan oleh Peraturan Daerah KabupatenKota. Adapun arahan dalam RTRW KabupatenKota yang perlu diperhatikan
BAB
V
-
KETERPADUAN
STRATEGI
PENGEMBANGAN
KABUPATEN/KOTA
5.1.
Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota
Sesuai dengan amanat UU No. 26 Tahun 2007, Rencana Tata Ruang
Wilayah
(RTRW) Kabupaten/Kota
ditetapkan
oleh
Peraturan
Daerah
Kabupaten/Kota. Adapun arahan dalam RTRW Kabupaten/Kota yang perlu
diperhatikan dalam penyusunan RPI2-JM Kabupaten/Kota adalah sebagai
berikut:
a. Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) yang didasari
sudut kepentingan:
i. Pertahanan keamanan
ii. Ekonomi
iii. Lingkungan hidup
iv. Sosial budaya
v. Pendayagunaan sumber daya alam atau teknologi tinggi
b. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang
mencakup:
i.
Arahan pengembangan pola ruang:
a) Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya
b) Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta
Karya seperti pengembangan RTH.
ii.
Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan
seperti pengembangan sarana dan prasarana air minum, air
limbah, persampahan, drainase, RTH, Rusunawa, maupun
Agropolitan.
c. Ketentuan zonasi bagi pembangunan sarana dan prasarana bidang
Cipta Karya yang harus diperhatikan mencakup ketentuan umum
peraturan zonasi untuk kawasan lindung, kawasan budidaya, sistem
perkotaan, dan jaringan prasarana.
Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur
ruang khususnya untuk bidang Cipta Karya.
5.1.1. Arahan Pola Ruang dan Struktur Ruang
Arahan rencana pola ruang dan arahan struktur ruang dalam Rencana
Tata
Ruang
Kabupaten/Kota
menjadi
guidelines
(panduan)
dalam
perencanaan dan pembangunan dalam suatu kabupaten/kota. RTRW
Kabupaten Kuantan Singingi belum mendapatkan legalitas. Namun secara
Persetujuan Substansi telah diperoleh dari Kementerian Pekerjaan Umum.
Berikut arahan pola ruang dan struktur ruang yang berkaitan dengan
Bidang Cipta Karya berdasarkan draft Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Kuantan Singingi tahun 2011-2031 :
Tabel Arahan RTRW Kabupaten Kuantan Singingi untuk Bidang Cipta
Karya
No
1
2
Arahan Pola Ruang
Arahan Struktur Ruang
Ruang Terbuka Hijau Kota.
Kawasan Hutan Kota yang
berfungsi sebagai Ruang Terbuka
Hijau (RTH). Kawasan RTH)
perkotaan di Kabupaten Kuantan
Singingi seluas kurang lebih 23,782
hektar atau 3,33 % dari luas
wilayah perkotaan Kabupaten
Kuantan Singingi, yang terdiri
atas :
a. Taman Renungan Suci
b. Taman Wisma Jalur
c. Taman Jalan Diponegoro
d. Taman Simpang Tiga Tugu Jalur
e. Taman Pacu Jalur
f. Taman Air Mancur Tepian Narosa
g. Taman Lambang Kuantan Singingi
h. Gerbang Jake
i. Gerbang Kari
j. Gerbang Sentajo
k. Pulau Bungin
l. Taman Areal Perkantoran Pamda
Cagar
Budaya,
berupa
peninggalan atau situs cagar
budaya, yang diindikasikan lokasi
sebarannya seperti pada Tabel
IV.1.3 di atas, yang meliputi cagar
budaya yang berupa komplek dan
yang berdiri sendiri. Sebaran
lokasi cagar budaya tersebut
Sistem pengelolaan air baku
untuk air minum, meliputi
prasarana jaringan air minum
perpipaan ini sejak dari sumber air
baku, transmisi ke pengolahan,
pengolahan (Instalasi Pengolahan
Air Minum), dan distribusi hingga
ke
konsumen
air
minum.
Pengembangan
jaringan
prasarana air minum perpipaan
akan melayani PKW, PKL, PKLp,
PPK, dan PPL.
Prasarana Drainase
Dalam upaya menunjang kualitas
lingkungan yang terdapat pada
lokasi perencanaan maka perlu
direncanakan utilitas drainase
demi
menampung
limbah
buangan rumah tangga maupun
fasilitas lainnya.
terdapat di seluruh kecamatan.
3
4
Kawasan Permukiman
Kawasan permukiman di
Kabupaten Kuantan Singingi
memiliki luas kurang lebih
7.656,03 Ha yang diklasifikasikan
kedalam kawasan permukiman
perkotaan dan kawasan
permukiman perdesaan.
a. Kawasan Permukiman
Perkotaan
Kawasan Permukiman Perkotaan
yang direncanakan berkaitan
dengan rencana struktur ruang
(sistem perkotaan/pusat
pelayanan) dan kecenderungan
perkembangan yang ada selama
ini. Total luas kawasan
permukiman perkotaan kurang
lebih 2646,08 Ha, yang tersebar di
perkotaan Teluk Kuantan, Lubuk
Jambi, Baserah dan Cerenti
b. Kawasan Permukiman
Perdesaan
Kawasan Permukiman Perdesaan
tersebar di semua kecamatan di
Kabupaten Kuantan Singingi.
Total luas permukiman perdesaan
yang
didelineasikan
adalah
kurang
lebih
5009,95
Ha.
Kawasan
perdesaan
yang
didelineasikan
adalah
yang
berkarakter masif atau kompak
atau
menerus
sebagai
permukiman. Sementara banyak
bentuk permukiman perdesaan
lainnya yang relatif kecil dan
terselip
di
antara
kawasan
lainnya,
seperti
perkebunan,
pertanian, hutan rakyat, hutan
adat, dan kawasan lainnya.
Prasarana Pengolahan Air
Limbah
Rencana pengembangan sistem
jaringan prasarana pengelolaan
air
limbah
bertujuan
untuk
pengurangan,
pemanfaatan
kembali, dan pengolahan bagi
limbah dari kegiatan permukiman,
perkantoran
dan
kegiatan
ekonomi dengan memperhatikan
baku mutu limbah yang berlaku.
Prasarana Pengolahan Sampah
Prasarana pengolahan sampah
(Tempat Pengolahan Akhir/TPA
Sampah),
yang
diharapkan
berada pada jarak yang memadai
terhadap kawasan permukiman
perkotaan yang ada, sehingga
sangat besar kemungkinannya
untuk terpadu atau bergabungnya
TPA untuk beberapa kawasan
perkotaan secara bersama-sama
5.1.2. Arahan Kawasan Strategis Kabupaten (KSK)
Dasar penetapan kawasan strategis kabupaten (KSK) Kuantan Singingi
adalah substansi rencana yang telah ditetapkan di depan, yaitu meliputi:
-
Tujuan, Kebijakan dan Strategi penataan ruang wilayah Kabupaten
Kuantan Singingi;
-
Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Kuantan Singingi;
-
Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten Kuantan Singingi; serta
-
Penetapan KSN dan KSP yang terletak atau terkena dengan wilayah
Kabupaten Kuantan Singingi.
Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Kuantan Singingi
dikelompokkan atas 4 sudut kepentingan, yaitu: (1) pertumbuhan ekonomi, (2)
sosial budaya, (3) fungsi dan daya dukung lingkungan. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Berdasarkan RTRW
No
KAWASAN STRATEGIS
A. Memiliki nilai strategis ekonomi
1.
Potensi ekonomi cepat tumbuh;
2.
Sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan
ekonomi
3.
Potensi ekspor
4.
Dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan
ekonomi
5.
Kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi
6.
Fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan dalam
rangka mewujudkan ketahanan pangan
7.
Fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi
dalam rangka mewujudkan ketahanan energi
8.
Kawasan yang dapat mempercepat pertumbuhan kawasan
tertinggal di dalam wilayah kabupaten
B
Memiliki nilai strategis pendayagunaan sumber daya
alam dan/atau teknologi tinggi
1.
Peruntukan bagi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam strategi,
pengembangan antariksa, serta tenaga atom dan nuklir
2.
Sumber daya alam strategis
3.
Fungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan
antariksa
KAWASAN
POTENSIAL
a b c d e f g h
● ● ● ● ● ●
● ●
● ●
● ● ● ●
●
● ●
●
●
● ● ● ●
● ●
● ●
No
KAWASAN STRATEGIS
KAWASAN
POTENSIAL
a b c d e f g h
4.
5.
C
Fungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir
● ●
Fungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis
Memiliki nilai strategis fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup
● ●
1.
Tempat perlindungan keanekaragaman hayati
2.
Kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, ● ●
flora dan/atau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan
punah yang harus dilindungi dan/atau dilestarikan
● ●
3.
Kawasan yang memberikan perlindungan keseimbangan tata
guna air yang setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian
● ●
Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap
4.
keseimbangan iklim makro
● ●
Kawasan yang menuntut prioritas tinggi peningkatan
5.
kualitas lingkungan hidup
Kawasan rawan bencana alam
6.
Kawasan yang sangat menentukan dalam perubahan rona
● ●
7.
alam dan mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan
kehidupan
JUMLAH POINT
6 6 4 4 4 4 8 5
Sumber: Hasil Pengolahan, 2015
Keterangan: A. Hutan Lindung Bukit Betabuh; B. Suaka Margasatwa Bukit Rimbang – Bukit Baling; C.
Kota Lubuk Jambi; D. Kota Muara Lembu; E. Kota Perhentian Luas; F. Kawasan Cepat
Tumbuh Koto Sentajo; G. Kawasan Perkebunan Sawit; dan H. Kawasan Pariwisata.
Berdasarkan hasil analisis maka Kawasan Strategis Kabupaten Kuantan
Singingi yaitu:
a) Kawasan Hutan Lindung Bukit Betabuh, mempunyai nilai strategis
lingkungan dan merupakan kawasan strategis nasional.
b) Kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang-Bukit Baling, mempunyai
nilai strategis lingkungan dan merupakan kawasan lindung nasional.
c) Kota Lubuk Jambi, mempunyai nilai kawasan strategis pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Kuantan Singingi sebagai pendorong pusat
perekonomian kabupaten.
d) Muara Lembu, mempunyai nilai kawasan strategis pertumbuhan ekonomi
di Kabupaten Kuantan Singingi dengan sarana dan prasarana serta sector
unggulan sebagai pendorong pusat perekonomian kabupaten
e) Perhentian Luas, mempunyai nilai kawasan strategis pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Kuantan Singingi.
f) Kawasan Perkebunan Sawit di Kecamatan Singingi Hilir, Kuantan
Tengah, Kuantan Mudik, dan Kecamatan Benai, mempunyai nilai
strategis ekonomi yang merupakan salah satu produk unggulan yang dapat
dikembangkan dalam system agribisnis di Kabupaten Kuantan Singingi.
g) Kawasan Pariwisata, memiliki nilai strategis ekonomi yang memanfaatkan
sumberdaya alam dan budaya sebagai penggerak perekonomian Kabupaten
Kuantan Singingi.
5.1.3. Indikasi Program RTRW Kabupaten Kuantan Singingi terkait
Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Dalam Draft RTRW Kabupaten Kuantan Singingi terdapat banyak
indikasi program terkait dengan perwujudan rencana pembangunan yang
termuat dalam dokumen RTRW tersebut. Berikut adalah indikasi program
yang berhubungan dengan Bidang Cipta Karya yang termuat dalam Indikasi
Program Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun
2011-2031.
Tabel Indikasi Program RTRW Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011-2031 Bidang Cipta Karya
PKW, PKL, PKLp, PPK, dan PPL
Merupakan
KSK
(Ya/Tidak)
(4)
Ya
PKW, PKL, PKLp, PPK, dan PPL
Ya
Pemantapan, peningkatan, dan
pengembangan
Prasarana Pengolahan Air Limbah
Pemantapan, peningkatan, dan
pengembangan prasarana drainase
Pemantapan, peningkatan kualitas,
dan pengembangan Ruang Terbuka
Hijau Kota
Tersebar di perkotaan, semi-perkotaan,
dan
perdesaan
Perkotaan, semi-perkotaan, dan
perdesaan yang membutuhkan
Tersebar di kawasan perkotaan-semiperkotaan
Ya
APBD Kab,
Swasta/
Masyarakat
APBD Kab
Ya
APBD Kab
Pemkab
Ya
6
Pengembangan, pemantapan, dan
peningkatan kualitas kawasan cagar
budaya (CB).
Cagar Budaya berupa Komplek dan
Cagar Budaya
berdiri sendiri, lokasi tersebar di
Kabupaten Kuantan Singingi
Ya
APBD Kab,
Swasta/
Masyarakat
APBN, APBD
Prov, APBD
Kab
Pemkab,
Swasta dan
Masyarakat
Kembudpar,
Pemprov,
Pemkab
7
Penataan kawasan permukiman
perkotaan dalam rangka
pengembangan kawasan permukiman
per
kotaan sesuai dengan fungsi yang
ditetapkan
Penataan kawasan permukiman semi-
PKW yang tersebar di seluruh
Kabupaten Kuantan Singingi
Ya
APBD Prov,
APBD Kab,
Swasta/
Masyarakat
Pemprov,
Pemkab,
Swasta dan
Masyarakat
PPK yang tersebar di seluruh
Ya
APBD Kab,
Pemkab,
No
Usulan Program Utama
(1)
(2)
Pemantapan, peningkatan, dan
1
2
3
4
5
8
pengembangan Prasarana Air Bersih
Perpipaan
Pemantapan, peningkatan, dan
pengembangan Prasarana
Pengolahan Sampah
Lokasi
(3)
Sumber
Pendanaan
Instansi
Pelaksana
(5)
APBD Kab
(6)
Pemkab
Pemkab,
Swasta dan
Masyarakat
Pemkab
perkotaan
dalam rangka pengembangan
kawasan permukiman semi-perkotaan
sesuai dengan fungsi yang ditetapkan,
dan mempersiapkan menjadi kawasan
permukiman perkotaan di masa
datang
9
Penataan kawasan permukiman
perdesaan dalam rangka
pengembangan kawasan permukiman
perdesaan yang aman, nyaman,
sehat, produktif, dan
berkelanjutan.
10
Penyusunan Rencana Rinci/Detail
KSK Kawasan
Cagar Budaya Komplek Makam RajaRaja Indragiri
Kabupaten Kuantan Singingi
-
Swasta/
Masyarakat
Swasta dan
Masyarakat
Kuantan Mudik: 564,28 Ha;
Hulu Kuantan: 384,40 Ha.
Gunung Toar: 165,25 Ha.
Pucuk Rantau: 821,64 Ha.
Singingi: 1.953,66 Ha.
Singingi Hilir: 1.530,97 Ha.
Kuantan Tengah: 270,74 Ha.
Sentajo Raya: 145,70 Ha
Benai: 124,66 Ha.
Kuantan Hilir: 148,77 Ha.
Pangean: 145,32 Ha.
Logas Tanah Darat: 380,34 Ha.
Kuantan Hilir Seberang: 114,29 Ha
Cerenti : 456,00 Ha
Iniman : 450,01 Ha
Ya
APBD Kab,
Swasta/
Masyarakat
Pemkab,
Swasta dan
Masyarakat
KSK Kawasan Cagar Budaya Komplek
Makam Raja-Raja Indragiri di Desa
Kota Lama Kecamatan Rengat Barat
Ya
APBD Kab
Pemkab
5.2.
Arahan
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Daerah
(RPJMD)
5.2.1. Kebijakan Pembangunan Daerah
5.2.1.1.
Visi
Berdasarkan RPJMD Kabupaten Kuantan Singingi Kabupaten Kuantan
Singingi Tahun 2011-2016, visi pembangunan yang diusung yakni :
“Terwujudnya Kabupaten Kuantan Singingi yang Bersih,
Efektif, Religius, Cepat, Aman, Harmonis, Berbudaya dan
Sejahtera (BERCAHAYA)”
Filosofi Visi :
1. Bersih
adalah:
Penyelenggaraan
pemerintahan
yang
dilaksanakan secara baik, benar dan bebas dari nepotisme
dalam segala kegiatan penyelenggaraan pemerintahan.
2. Efektif adalah: terwujudnya pelayanan publik yang tepat
dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan
misi
adanya
pemerintahan/birokrasi
sebagai
pelayan
masyarakat.
3. Relegius adalah : terwujudnya sikap dan perilaku yang
tidak menyimpang
dari
norma
agama
dan
keyakinan
yang dianut agar diperoleh kehidupan yang selaras serasi
dan seimbang.
4. Cepat adalah : terlaksananya sistem pemerintahan yang
cepat, mudah dan tepat sasaran.
5. Aman adalah:
suatu keadaan daerah yang kondusif dari
gangguan ketegangan dan ancaman konflik kriminalitas
antar kelompok maupun
golongan
masyarakat
secara
nyata di perkotaan dan di pedesaan.
6. Harmonis adalah : terciptanya kehidupan masyarakat yang
harmonis dan dinamis di antara semua golongan, agama,
dan etnis yang ada di
Kabupaten
Kuantan
Singingi
sehingga terhindar dari konflik sosial dan benturan agama
dan etnis.
7. Berbudaya adalah : menunjukkan
kemanusiaan
dan
harga
diri
tingkatan
masyarakat
martabat
Kabupaten
Kuantan Singingi yang ditunjukkan dengan berpegang teguh
pada karakter dan
kearifan
lokal,
akhlakul karimah, serta nilai-nilai dan
sehingga
tidak
mudah
tergerus
oleh
desakan arus globalisasi dan mampu eksis sesuai dengan
jati dirinya.
8. Sejahtera adalah : berarti
dalam kondisi
aman
masyarakat
dan
telah
berada
sentosa (terlepas dari segala
gangguan dan kesulitan), makmur (telah terpenuhinya atau
tercukupinya seluruh kebutuhan dasarnya) sesuai dengan
standar hidup yang layak
bagi
kemanusiaan.
Tingkat
kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kabupaten Kuantan
Singingi
diukur
berdasarkan
pencapaian
Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).
5.2.1.2.
Misi
Sedangkan Misi pembangunan jangka menengah Kabupaten Kuantan
Singingi Tahun 2010 - 2015 sebagai berikut :
1. Peningkatan upaya pemerintahan yang bersih sebagai
langkah mewujudkan terciptanya pemerintahan yang baik di
Kabupaten Kuantan Singingi;
2. Mengefektifkan dan mengoptimalkan kualitas pendidikan
dan kesehatan masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi;
3. Mempercepat pertumbuhan dan perkembangan ekonomi daerah
yang berkualitas dan berimbang serta mendorong berbagai
lapangan usaha/usaha baru yang memanfaatkan sumber
daya manusia lokal/daerah;
4. Membangun
hubungan
yang
harmonis
sekaligus
meningkatkan respon dan kepekaan aparat pemerintah
Kabupaten Kuantan Singingi terhadap lapisan masyarakat;
5. Meningkatkan keamanan dan ketertiban, menciptakan iklim
yang kondusif bagi investor dalam menjalankan usahanya di
Kabupaten Kuantan Singingi;
6. Penanggulangan
kemiskinan
dan
kesenjangan
masyarakat antar penduduk maupun antar wilayah;
dalam
7. Peningkatan pembangunan infrastruktur yang memadai;
8. Peningkatan pemanfaatan sumber daya alam melalui
optimalisasi agrobisnis dan agroindustri dengan tetap
memperhatikan
kelestarian
lingkungan
sekitar
secara
berkesinambungan;
9. Peningkatan implementasi desentralisasi dan otonomi di
daerah melalui reformasi birokrasi dan peningkatan pelayanan
public;
10. Meningkatkan stabilitas kerukunan beragama dan melestarikan
adat serta budaya daerah dan budaya nasional di lingkungan
masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi.
5.2.1.3.
Strategi
Dalam
yang telah
mewujudkan
Visi
ditetapkan tersebut
melalui
di
pelaksanaan
atas,
maka
Misi
perlu
adanya kerangka yang jelas pada setiap misi menyangkut
tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Tujuan dan sasaran
pada setiap misi yang akan dijalankan akan memberikan
arahan
bagi
pelaksanaan
setiap
urusan
pemerintahan
daerah, baik urusan wajib maupun urusan pilihan dalam
mendukung pelaksanaan misi dimaksud.
Misi 1 :
Meningkatkan
Tata
Kelola
yang
Baik
dan Kinerja
Pemerintahan Daerah
Pemerintahan
Penyelenggaraan
Tujuan :
1)
Mewujudkan pemerintahan daerah yang bersih
dan akuntabel;
2) Mewujudkan
perangkat
daerah
yang
berorientasi terhadap pelayanan publik;
Sasaran :
1)
Terwujudnya tata kelola pemerintahan daerah
yag transparan dan akuntabel;
2)
Mempertahankan
kualitas
kebijakan
bidang
pemerintahan;
3)
Meningkatnya
kualitas
kebijakan
bidang
perekonomian dan pembangunan;
4)
Meningkatnya
kinerja
penyelenggaraan
pemerintahan desa;
5)
Mempertahankan
wawasan
kebangsaan
masyarakat;
6)
Terlindunginya
keamanan,
masyarakat
kenyamanan,
dari
gangguan
ketentraman
dan
ketertiban;
7)
Meningkatnya pendapatan daerah.
8)
Meningkatnya
pelayanan
kependudukan
dan catatan sipil;
9)
Mempertahankan
kepegawaian
administrasi
kualitas
pengelolaan
dan kompetensi aparatur dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya;
10) Meningkatnya pelayanan perizinan yang sesuai
dengan ketentuan,
cepat
dan terjangkau
masyarakat;
11) Tersedianya informasi tentang penyelenggaraan
pemerintahan
yang
mudah
diakses
oleh
masyarakat;
12) Meningkatnya
pencegahan
cakupan
dan
pelayanan,
upaya penanggulangan
bencana;
Misi 2 :
Meningkatkan
Pemerataan
dan
Penyelenggaraan Pendidikan dan Kesehatan
Tujuan :
1)
Meningkatkan taraf pendidikan;
Kualitas
2)
Meningkatkan Status Kesehatan dan Gizi
Sasaran :
1)
2)
3)
4)
5)
Meningkatnya
akses
masyarakat
untuk
memperoleh pendidikan;
Meningkatnya
kuantitas
dan
kualitas
pendidik dan tenaga kependidikan;
Meningkatnya mutu pengelolaan pendidikan;
Mempertahankan
cakupan
pelayanan
kesehatandan gizi bagi masyarakat (pelayanan
dasar dan rujukan);
Mempertahankan
kesadaran
masyarakat
tentang perilaku hidup bersih dan sehat;
6) Menurunnya
laju
pertumbuhan
penduduk
alami
dan meningkatnya
keluarga sejahtera.
Misi 3 :
Meningkatkan
berdaya
pertanian
perekonomian
daerah
yang
saing dengan titik berat pada sektor
dan
pembangunan
berbasis
wilayah
pedesaan.
Tujuan :
1)
Meningkatkan
ketahanan
pangan
dan
pengembangan agribisnis perdesaan;
2)
Meningkatkan
berbasis
aktifitas
potensi lokal
ekonomi
daerah
dalam
rangka
meningkatkan daya beli masyarakat;
3)
Meningkatkan
kesempatan
minat
kerja
investasi
dan
di Kabupaten Kuantan
Singingi.
Sasaran :
1)
Meningkatnya
produksi,
produktifitas,
distribusi dan konsumsi pangan daerah;
2)
Meningkatnya sektor agribisnis pertanian dan
perikanan;
3)
Meningkatnya aksesibilitas wilayah pedesaan;
4)
Meningkatnya
dan
jumlah
koperasi
aktif
kemandirian usaha
mikro,
kecil
dan
menengah
dalam
mengembangkan
ekonomi lokal;
5)
Berkembangnya
pariwisata
andalan
di
Kabupaten Kuantan Singingi disertai dengan
meningkatnya kunjungan wisatawan;
6)
Meningkatnya pertumbuhan investasi melalui
PMDN maupun PMA;
Misi 4.
Penanggulangan
kesenjangan
kemiskinan
dan
dalam masyarakat baik antar
lingkungan maupun antar penduduk.
Tujuan :
1)
2)
Meningkatkan
Pelayanan
Penanggulangan
Kemiskinan Daerah;
Meningkatkan pemerataan ekonomi dan
pembangunan
Sasaran
1)
2)
Berkurangnya Rumah Tangga Miskin;
Meningkatnya
pemerataan
pembangunan
antar wilayah.
Misi 5 :
Meningkatkan
Infrastruktur
dan
Aksesibilitas
Daerah yang Berkualitas dan Terintegrasi Secara
Berkelanjutan
Tujuan :
1)
Meningkatkan
infrastruktur
wilayah
yang
mampu mendukung aktivitas ekonomi, sosial
dan budaya;
2)
Mewujudkan
keseimbangan
penataan
ruang,
lingkungan yang terintegrasi
dan berkelanjutan.
Sasaran :
1)
Meningkatnya infrastruktur wilayah
berkualitas
dan
terintegrasi
yang
untuk
mendukung pergerakan orang, barang dan
jasa;
2)
Meningkatnya
infrastruktur
jalan
dan
jembatan;
3)
Meningkatnya
infrastruktur
jalan
dan
jembatan;
4)
Meningkatnya
pedesaan
cakupan
pelayanan
dan penerapan
listrik
energi alternatif
lainnya;
5)
Meningkatnya
sarana
dan
prasarana
permukiman;
6)
Mempertahankan
kesesuaian
kualitas
perencanaan,
dan pengendalian pemanfaatan
ruang;
7)
Meningkatnya
kepastian
hukum
8)
kepemilikan
tanah masyarakat;
Meningkatnya
pengendalian
pencemaran
air, udara dan kerusakan tanah;
Misi 6.
Meningkatkan stabilitas kerukunan beragama dan
kondisi sosial masyarakat Kabupaten Kuantan
Singingi
Tujuan
1)
Meningkatkan
beragama
kualitas
dan
ketaatan
masyarakat
dan
perundang-
terhadap ketentuan
undangan yang
kehidupan
berlaku
serta
menjaga
nilai-nilai budaya daerah;
2)
Meningkatkan
pemberdayaan
perempuan,
perlindungan perempuan
dan
peningkatan
pelayanan sosial
kualitas
anak serta
penyandang masalah kesejahteraan sosial.
Sasaran :
1)
2)
Meningkatkan kulaitas kehidupan beragama;
Meningkatnya harmonisasi hubungan antar
3)
4)
5)
6)
7)
1.1.1.2.
dan intra umat beragama;
Mempertahankan
pemahaman
dan
kepatuhan masyarakat terhadap Peraturan
Daerah dan peraturan perundang- undangan
yang berlaku;
Meningkatnya
perlindungan
terhadap
perempuan dan anak dari bentuk kekerasan,
eksploitasi
dan
diskriminasi
dalam
pembangunan;
Mempertahankan lestarinya budaya daerah
dan nasional dalam kehidupan masyarakat;
Meningkatnya partisipasi perempuan dalam
pembangunan;
Meningkatnya kesejahteraan fakir miskin,
penyandang cacat dan penyandang masalah
sosial lainnya;
Arah Kebijakan Bidang CIpta Karya
Arah kebijakan pembangunan bidang pekerjaan umum Kabupaten
Kuantan Singingi periode 2011 – 2015 adalah sebagai berikut :
a. Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana jalan, jembatan,
air bersih dan irigasi untuk menunjang pengembangan wilayah dan
meningkatkan
aksesibilitas
wilayah
secara
internal
maupun
eksternal.
b. Mewujudkan fungsi air sebagai sumberdaya sosial dan ekonomi
yang seimbang melalui pengelolaan terpadu, efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkelanjutan sehingga dapat menjamin kebutuhan
pokok hidup dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
c. Mengembangkan
keterpaduan
sistem
jaringan
jalan
dengan
kebijakan tata ruang wilayah sebagai acuan pengembangan wilayah
dan
meningkatkan
keterpaduannya
dengan
sistem
jaringan
prasarana lainnya.
d. Meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat untuk berperan
serta
meningkatkan
pola
hidup
sehat
dan
bersih
dengan
pemanfaatan forum yang sudah ada di masyarakat.
e. Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan lingkungan yang
sehat
dengan
memperhatikan
derajat
kesehatan
melalui
peningkatan gizi masyarakat, pencegahan, penyembuhan dan
rehabilitasi melalui pendekatan paradigma sehat.
f. Penyelenggaraan pembangunan perumahan yang berkelanjutan,
memadai, layak, dan terjangkau oleh daya beli masyarakat serta
didukung oleh prasarana dan sarana pemukiman yang mencukupi
dan berkualitas yang dikelola secara profesional, kredibel, mandiri,
dan efisien;
g. Pembangunan
perumahan
beserta
prasarana
dan
sarana
pendukungnya yang memperhatikan fungsi dan keseimbangan
lingkungan hidup.
1.1.1.3.
Program Bidang Cipta Karya dan Kebutuhan Anggaran
Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Kabupaten Kuantan
Singingi lima tahun ke depan merupakan kelanjutan kebijakan pembangunan
sebelumnya. Secara rinci akan dilaksanakan oleh SKPD di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi pada Bidang Cipta Karya, yang
merupakan penjabaran dari Visi, Misi, Arah Kebijakan seperti dituangkan
berikut:
Tabel Program Pembangunan Bidang Cipta Karya (Terlampir)
1.1.2. Kebijakan Keuangan Daerah
Suatu program prioritas, baik strategis maupun operasional, kinerjanya
merupakan tanggung jawab Kepala SKPD. Namun, bagi program prioritas
yang dikategorikan strategik, menjadi tanggung jawab bersama Kepala SKPD
dengan
kepala
daerah
pada
tingkat
kebijakan.
Berbeda
dengan
penyelenggaraan aspek strategik, program prioritas bagi penyelenggaraan
urusan
pemerintahan
dilakukan
agar
setiap
urusan
(wajib)
dapat
diselenggarakan setiap tahun, tidak langsung dipengaruhi oleh visi dan misi
kepala daerah terpilih. Artinya, suatu prioritas pada beberapa urusan untuk
mendukung visi dan misi serta program kepala daerah terpilih, tidak berarti
bahwa urusan lain ditinggalkan atau diterlantarkan.
Perumusan program prioritas bagi penyelenggaraan urusan dilakukan
sejak tahap awal evaluasi kinerja pembangunan daerah secara sistematis
dilakukan pada identifikasi permasalahan pembangunan diseluruh urusan
(wajib dan pilihan).Setelah program prioritas diketahui baik berasal dari
perumusan strategis maupun dari rumusan permasalahan pembangunan
daerah, selanjutnya perhitungan pagu indikatif masing-masing program
dipisahkan menjadi pagu indikatif untuk program prioritas yang berhubungan
dengan program pembangunan daerah (strategik) dan pagu indikatif untuk
program-program yang berhubungan dengan pemenuhan penyelenggaraan
urusan pemerintahan daerah. Perumusan indikasi rencana program prioritas
yang disertai kebutuhan pendanaan dilakukan berdasarkan kompilasi hasil
verifikasi terhadap rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok
sasaran dan pendanaan indikatif dari setiap rancangan Renstra SKPD.
1.1.3. Indikator Kinerja
Setelah program prioritas dan pendanaan diketahui langkah selanjutnya
adalah menetapkan indikator kinerja daerah. Penetapan indikator kinerja
daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan
pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah pada akhir
periode masa jabatan. Ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala
daerah
tersebut dapat dilihat dari sisi keberhasilan penyelenggaraan
pemerintahan daerah, khususnya dalam memenuhi kinerja pada aspek
kesejahteraan, layanan, dan daya saing. Hal ini ditunjukan dari akumulasi
pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun
atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi
kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai. Indikator
kinerja daerah secara teknis pada dasarnya dirumuskan dengan mengambil
indikator dari program prioritas yang telah ditetapkan (outcomes) atau
kompositnya (impact).
Penetapan Indikator Kinerja Daerah dalam penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kuantan
Singingi tahun 2011-2015 meliputi :
1. Aspek
kesejahteraan
masyarakat,
aspek
kesejahteraan masyarakat dan pemerataan
dengan
fokus
ekonomi, fokus
kesejahteraan masyarakat dan focus seni budaya dan olahraga.
2. Aspek pelayanan umum yang meliputi urusan wajib dan pilihan.
3. Aspek daya saing daerah dengan focus kemampuan ekonomi
daerah, focus fasilitas wilayah/infrastruktur, focus iklim berinvestasi
dan fokus sumberdaya manusia.
1.2.
Arahan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung
1.2.1. Ketentuan fungsi bangunan gedung
Fungsi bangunan gedung merupakan ketetapan mengenai pemenuhan
persyaratan teknis bangunan gedung ditinjau dari segi tata bangunan dan
lingkungan maupun keandalannya serta sesuai dengan peruntukan lokasi
yang diatur dalam RTRW Kabupaten Kuantan Singingi dan/atau RTBL.
Fungsi bangunan gedung meliputi:
a. Bangunan gedung fungsi hunian, dengan fungsi utama sebagai
tempat manusia tinggal;
b. Bangunan gedung fungsi keagamaan dengan fungsi utama sebagai
tempat manusia melakukan ibadah;
c. Bangunan gedung fungsi usaha dengan fungsi utama sebagai
tempat manusia melakukan kegiatan usaha;
d. Bangunan gedung fungsi sosial dan budaya dengan fungsi utama
sebagai tempat manusia melakukan kegiatan sosial dan budaya;
e. Bangunan gedung fungsi khusus dengan fungsi utama sebagai
tempat manusia melakukan kegiatan yang mempunyai tingkat
kerahasiaan tinggi dan/atau tingkat risiko bahaya tinggi; dan
f. Bangunan gedung lebih dari satu fungsi.
1.2.2. Persyaratan bangunan gedung
Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif dan
persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung. Adapun
persyaratan administratif bangunan gedung meliputi:
1. Status hak atas tanah dan/atau izin pemanfaatan dari pemegang
hak atas tanah;
2. Status kepemilikan bangunan gedung, dan IMB.
Sedangkan persyaratan teknis bangunan gedung meliputi:
1. Persyaratan tata bangunan dan lingkungan yang terdiri atas:
a. persyaratan peruntukan lokasi;
b. intensitas bangunan gedung;
c. arsitektur bangunan gedung;
d. pengendalian dampak lingkungan untuk bangunan gedung
tertentu;
e. rencana tata bangunan dan lingkungan.
2. persyaratan keandalan bangunan gedung terdiri atas:
a. persyaratan keselamatan;
b. persyaratan kesehatan;
c. persyaratan kenyamanan;
d. persyaratan kemudahan.
1.2.3. Penyelenggaraan bangunan gedung
Penyelenggaraan bangunan gedung terdiri atas kegiatan pembangunan,
pemanfaatan, pelestarian, dan pembongkaran.
1. Kegiatan pembangunan bangunan gedung diselenggarakan melalui
proses perencanaan teknis dan proses pelaksanaan konstruksi.
2. Kegiatan
pemanfaatan
pemeliharaan,
bangunan
perawatan,
gedung
pemeriksaan
meliputi
kegiatan
secara
berkala,
perpanjangan Sertifikat Laik Fungsi (SLF), dan pengawasan
pemanfaatan bangunan gedung.
3. Kegiatan pelestarian bangunan gedung meliputi kegiatan penetapan
dan pemanfaatan termasuk perawatan dan pemugaran serta
kegiatan pengawasannya.
4. Kegiatan pembongkaran bangunan gedung meliputi penetapan
pembongkaran dan pelaksanaan pembongkaran serta pengawasan
pembongkaran.
Dalam penyelenggaraan bangunan gedung, penyelenggara bangunan
gedung wajib memenuhi persyaratan administrasi dan persyaratan teknis
untuk menjamin keandalan bangunan gedung tanpa menimbulkan dampak
penting
bagi
lingkungan.
Penyelenggaraan
bangunan
gedung
dapat
dilaksanakan oleh perorangan atau penyedia jasa di bidang penyelenggaraan
gedung.
1.2.4. Peran
masyarakat
dan
pembinaan
dalam
penyelenggaraan
bangunan gedung
Peran masyarakat dalam penyelenggaraan bangunan gedung dapat
terdiri atas:
1. Pemantauan dan penjagaan ketertiban penyelenggaraan bangunan
gedung;
2. Pemberian masukan kepada pemerintah dan/atau pemerintah
daerah dalam penyempurnaan peraturan, pedoman dan standar
teknis di bidang bangunan gedung;
3. Penyampaian pendapat dan pertimbangan kepada instansi yang
berwenang terhadap penyusunan rtbl, rencana teknis bangunan
tertentu dan kegiatan penyelenggaraan bangunan gedung yang
menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan;
4. Pengajuan gugatan perwakilan terhadap bangunan gedung yang
mengganggu, merugikan dan/atau membahayakan kepentingan
umum.
1.3.
(x) Arahan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum
Kabupaten/Kota (RISPAM) (belum dapat dokumennya)
1.3.1. (x) Rencana Sistem Pelayanan
1.3.2. (x) Rencana Pengembangan SPAM
1.3.3. (x) Rencana Penurunan Kebocoran Air Minum
1.4.
Arahan Strategi Sanitasi Kota (SSK)
1.4.1. Kerangka kerja pembangunan sanitasi
Strategi Sanitasi Kota adalah dokumen rencana strategis berjangka
menengah yang disusun untuk percepatan pembangunan sector sanitasi
suatu Kota/Kabupaten, yang berisi potret kondisi sanitasi kota saat ini,
rencana
strategi
dan
rencana
tindak pembangunan
sanitasi
jangka
menengah. SSK disusun oleh Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota didukung
fasilitasi dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Dalam menyusun
SSK, Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota berpedoman pada prinsip:
a. Berdasarkan data aktual (Buku Putih Sanitasi);
b. Berskala kota dan lintas sektor (air limbah, drainase, persampahan);
c. Disusun sendiri oleh kota dan untuk kota; dan
d. Menggabungkan pendekatan ‘top down’ dengan ‘bottom up’.
Visi dan misi merupakan sumber inspiratif
bagi pengembangan
kegiatan sebuah organisasi. Visi dan misi memberikan arah yang jelas dan
terukur, sehingga pada akhir periode perencanaan dapat dilakukan evaluasi
terukur
bagi keberhasilan sebuah program. Kabupaten Kuantan Singingi
telah merumuskan visi dan misi sanitasi yang merupakan hasil dari kolaborasi
pemikiran dari berbagai stakeholder terkait. Visi dan misi sanitasi Kabupaten
Kuantan Singingi sangat erat kaitannya dengan visi dan misi Kabupaten
Kuantan Singingi.
Pokja PPSP telah merumuskan visi dan misi sanitasi yang diturunkan
dari visi dan misi Kabupaten Kuantan Singingi yang tertuang dalam RPJMD.
Rumusan visi dan misi sanitasi Kabupaten Kuantan Singingi telah
memperhatikan isu-isu strategis yang termuat dalam dokumen Buku Putih
Sanitasi (BPS). Tabel di bawah ini merupakan gambaran tentang Visi Sanitasi
Kabupaten Kuantan Singingi dan Misi per-subsektor.
Tabel 2.1: Visi Misi Sanitasi Kabupaten Kuantan Singingi
Visi
Kabupaten
Misi Kabupaten
Terwujudn - Meningkatkan
upaya pencapaian
ya Kabupaten
pemerintahan yang
Kuantan
bersih
sebagai
Singingi yang
langkah
Bersih, Efektif,
mewujudkan
Religius,
terciptanya
Cepat, Aman,
pemerintah
yang
Harmonis,
baik
di
Kabupaten
Agamis,
Kuantan Singingi.
Berbudaya
Mengefektifkan
dan
dan Sejahtera
mengoptimalkan
(BERCAHAYA)
kualitas pendidikan
dan kesejahteraan
masyarakat
Kabupaten Kuantan
Singingi.
- Mempercepat
pertumbuhan dan
perkembangan
ekonomi
daerah
yang
berkualitas
dan
berimbang
serta
mendorong
berbagai lapangan
usaha/usaha baru
yang memanfaatkan
sumberdaya
manusia
lokal/daerah.
- Membangun
hubungan
yang
harmonis sekaligus
meningkatkan
respon
dan
kepekaan
aparat
pemerintah daerah
Kuantan
Singingi
terhadap berbagai
lapisan masyarakat.
- Meningkatkan
keamanan
dan
Visi
Sanitasi
Kabupaten
Misi Sanitasi
Kabupaten
Terwujudnya
Misi Air Limbah
sanitasi
Domestik :
Kabupaten
1. Meningkatkan
Kuantan
kualitas
layanan
Singingi yang
pengelolaan
air
berkualitas,
limbah
domestik.
sehat, ramah
2. Meningkatkan
lingkungan
cakupan pelayanan
dan berbasis
pengelolaan
air
masyarakat
limbah
domestik.
pada tahun
3. Mengurangi Praktik
2018.
Buang Air Besar
Sembarangan
(BABS) hingga 0 %
pada tahun 2019.
4. Meningkatkan
pengelolaan
air
limbah
domestik
melalui kerjasama
pemerintah dengan
sektor swasta.
Misi
Persampahan :
1. Meningkatkan
kualitas
layanan
pengelolaan
persampahan.
2. Meningkatkan
cakupan pelayanan
pengelolaan
persampahan.
3. Meningkatkan
efektifitas
penerapan
peraturan daerah
terkait pengelolaan
persampahan.
4. Meningkatkan
pengelolaan
persampahan
melalui kerjasama
-
-
-
-
-
ketertiban seluruh
lapisan masyarakat
sekaligus
menciptakan iklim
yang kondusif bagi
investor
dalam
menjalankan
usahanya
di
Kabupaten Kuantan
Singingi.
Penanggulangan
kemiskinan
dan
kesenjangan dalam
masyarakat
baik
antar
lingkungan
maupun
antar
penduduk.
Memantapkan
pembangunan
infrastruktur daerah
yang memadai.
Meningkatkan
pemanfaatan
sumberdaya alam
melalui optimalisasi
agribisnis
dan
agroindustri dengan
tetap
memperhatikan
kelestarian
lingkungan sekitar
secara
berkesinambungan.
Meningkatkan
implementasi,
desentralisasi dan
otonomi di daerah
melalui reformasi
birokrasi
dan
peningkatan
pelayanan publik
Meningkatkan
stabilitas kerukunan
beragama
dan
melestarikan adat
serta budaya daerah
dan budaya nasional
di
lingkungan
masyarakat
pemerintah dengan
sektor swasta.
5. Meningkatkan
partisipasi
masyarakat dalam
pengelolaan
persampahan.
Misi Drainase :
1. Meningkatkan
kualitas lingkungan
yang sehat dan
bersih
melalui
pembangunan
sarana drainase.
2. Meningkatkan
cakupan pelayanan
drainase perkotaan
dan permukiman.
3. Memperjelas
dan
mengoptimalkan
peran kelembagaan
dalam pengelolaan
drainase perkotaan
dan permukiman.
4. Merumuskan
peraturan daerah
yang jelas dalam
sektor
drainase
perkotaan
dan
permukiman.
5. Meningkatkan
keterlibatan
masyarakat
dan
sektor
swasta
dalam pengelolaan
rainase
Misi
Perilaku
Hidup Bersih Sehat:
1. Meningkatkan
derajat kesehatan
masyarakat tentang
kesehatan
lingkungan
dan
berperilaku hidup
bersih dan sehat.
2. Misi Pengembangan
Promosi
Higiene
dan Sanitasi.
kabupaten Kuantan
Singingi.
3. Meningkatkan
kesadaran
masyarakat
akan
perilaku
hidup
bersih.
4. Meningkatkan
peran kelembagaan
dalam peningkatan
kesadaran
masyarakat untuk
berprilaku
hidup
bersih.
1.4.2. Tujuan, sasaran, dan strategi sektor sanitasi
1.4.2.1.
Sub sector air limbah domestic
Berdasakan hasil analisis SWOT untuk menentukan tujuan, sasaran dan
strategi pengembangan Air Limbah Domestik di Kabupaten Kuantan Singingi
yang berada di kuadran 4 dengan strategi Berputar. Posisi pengelolaan air
limbah yang berada pada kuadran 4 tersebut antara lain disebabkan oleh
pembangunan pada jalan ditempat meskipun banyak program dan kegiatan
yang dilakukan, sehingga perlu rasionalisasi dan mencari strategi baru. Posisi
pengelolaan air limbah domestik Kabupaten Kuantan Singingi dapat dilihat
pada Gambar 3.1 dibawah ini:
Gambar 3.1 Posisi pengelolaan subsektor air limbah domestik
Gambar 3.1 Posisi pengelolaan subsektor air limbah domestik
Tabel 3.1: Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Air Limbah Domestik
Tujuan
Sasaran
Pernyataan Sasaran
1. Meningkatkan
kualitas
lingkungan
yang
bersih,
sehat, ramah lingkungan
melalui
penyediaan
dan
pengelolaan
sarana
dan
prasarana
subsektor
air
limbah yang memadai.
Meningkatnya kualitas dan
kuantitas pengelolaan air
limbah dari sumber air
limbah
hingga
tempat
pengelolaan akhir.
Strategi
Indikator Sasaran
1. Meningkatnya
jumlah 1. Meningkan pemahaman semua
kepemilikan jamban sehat
pihak
baik
masyarakat,
dari 65 % menjadi 89 % di
pemerintah maupun swasta
tahun 2019.
mengenai
pentingnya
pengelolaan air limbah domestik
yang
memenuhi
standar
kesehatan.
2. Meningkatnya
cakupan 1. Meningkatkan akses layanan air
pelayanan
air
limbah
limbah komunal bagi masyarakat
domestik dari 69 %
berpenghasilan rendah (MBR)
menjadi 98% pada tahun
perkotaan.
2019.
2. Meningkatkan kinerja sarana
prasarana layanan air limbah
3. Menyediakan sarana dan
prasarana pengolahan air
limbah
domestik
yang
berwawasan lingkungan
Tersedianya master plan
Dokumen master plan
air limbah domestik pada
4. Penyusunan
limbah
master plan
air
tahun 2017
Tersedianya IPLT tahun
Terbangun
2016
beroperasinya IPLT
dan 5. Inventarisasi Lahan yang tidak
produktif untuk penyediaan
Lahan
Terbangunannya
IPAL
pada tahun 2016
Pembangunan sistem offsite 6. Inventarisasi
kawasan
pada daerah padat dan
IPAL
komunal
beresiko tinggi
Tersedianya
peraturan
daerah
pengelolaan
air
akhir tahun 2017
Adannya
peraturan
daerah
tentang
tentang pengelolaan sistem air
limbah
limbah di Kabupaten Kuantan
Singingi di tahun 2017
Melakukan
koordinasi
dan
konsolidasi
antar
lembaga
pemerintah dan DPRD dalam
merumuskan
untuk
menerbitkan Perda air limbah.
1.4.2.2.
Sub sektor persampahan
Berdasakan hasil analisis SWOTuntuk menentukan tujuan, sasaran dan
strategi pengembangan Sub Sektor Persampahan di Kabupaten Kuantan
Singingi yang berada di kuadran 4
dengan strategi Berputar. Posisi
pengelolaan persampahan yang berada pada kuadran 4 tersebut antara lain
disebabkan oleh pembangunan pada jalan ditempat meskipun banyak
program dan kegiatan yang dilakukan, sehingga perlu rasionalisasi dan
mencari strategi baru. Posisi pengelolaan Persampahan Kabupaten Kuantan
Singingi dapat dilihat pada Gambar 3.2 dibawah ini:
Gambar 3.2 Posisi pengelolaan subsektor persampahan
Tabel 3.2: Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Persampahan
Tujuan
Sasaran
Strategi
Pernyataan Sasaran
Indikator Sasaran
1. Mewujudkan
lingkungan
Kabupaten Kuantan Singingi
yang bersih, asri dan sehat
melalui
penyediaan
dan
pengelolaan
sarana
dan
prasarana persampahan yang
memadai.
Meningkatkan kualitas dan
kuantitas pengelolaan sampah
dari sumber sampah hingga
tempat pengelolaan akhir.
Meningkatnya kualitas dan
kuantitas
pengelolaan
sampah
dari
1,85%
menjadi 10% ditahun 2019
2. Meningkatkan
sumber
pendanaan untuk pengelolaan
persampahan.
Meningkatkan
sumber Meningkatnya
anggaran Peningkatan
pendanaan untuk pengelolaan untuk pengelolaan sampah penanganan sampah
persampahan
sesuai kebutuhan pada
tahun 2017
3. Meningkatkan
kesadaran
masyarakat untuk melakkan
pemilahan
sampah
dan
konsep 3R.
Meningkatnya
kesadaran
masyarakat untuk melakukan
pemilahan sampah sesuai
konsep 3R
4. Meningkatkan kualitas dan
kuantitas keterlibatan swasta
dalam pengelolaan sampah.
Meningkatnya
kegiatan
pemilahan sampah sesuai
konsep 3R dari 0% menjadi
30% pada tahun 2019
Meningkatkan
ketersediaan
infrastruktur
persampahan
melalui pemanfaatan program di
tingkat pusat/provinsi
operasional
Menciptakan iklim yang kondusif
bagi kemitraan pemerintah swasta
(public
private
partnership)
dengan
Memaksimalkan
kebijakan
Meningkatnya peran swasta Meningkatnya kualitas dan
pengelolaan persampahan
dalam
pengelolaan kuantitas peran swasta
persampahan di Kabupaten dalam
pengelolaan
Kuantan Singingi
persampahan di Kabupaten
Kuantan Singingi
1.4.2.3.
Sub sector drainase perkotaan
Berdasakan hasil analisis SWOTuntuk menentukan tujuan, sasaran
dan strategi pengembangan Sub Sektor Drainase di Kabupaten Kuantan
Singingi yang berada di kuadran 4
dengan strategi Berputar. Posisi
pengelolaan drainase yang berada pada kuadran 4 tersebut antara lain
disebabkan oleh pembangunan pada jalan ditempat meskipun banyak
program dan kegiatan yang dilakukan, sehingga perlu rasionalisasi dan
mencari strategi baru. Posisi pengelolaan Drainase Kabupaten Kuantan
Singingi dapat dilihat pada Gambar 3.3 dibawah ini:
Gambar 3.3 Posisi pengelolaan sub sektor drainase
Tabel 3.3: Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Drainase
Tujuan
Sasaran
Strategi
Pernyataan Sasaran
Indikator Sasaran
5. Mewujudkan
lingkungan
Kabupaten Kuantan Singingi
yang bersih, asri dan sehat
melalui
penyediaan
dan
pengelolaan
sarana
dan
prasarana persampahan yang
memadai.
Meningkatkan kualitas dan
kuantitas pengelolaan sampah
dari sumber sampah hingga
tempat pengelolaan akhir.
Meningkatnya kualitas dan
kuantitas
pengelolaan
sampah
dari
1,85%
menjadi 10% ditahun 2019
6. Meningkatkan
sumber
pendanaan untuk pengelolaan
persampahan.
Meningkatkan
sumber Meningkatnya
anggaran Peningkatan
pendanaan untuk pengelolaan untuk pengelolaan sampah penanganan sampah
persampahan
sesuai kebutuhan pada
tahun 2017
7. Meningkatkan
kesadaran
masyarakat untuk melakkan
pemilahan
sampah
dan
konsep 3R.
Meningkatnya
kesadaran
masyarakat untuk melakukan
pemilahan sampah sesuai
konsep 3R
8. Meningkatkan kualitas dan
kuantitas keterlibatan swasta
dalam pengelolaan sampah.
Meningkatnya
kegiatan
pemilahan sampah sesuai
konsep 3R dari 0% menjadi
30% pada tahun 2019
Meningkatkan
ketersediaan
infrastruktur
persampahan
melalui pemanfaatan program di
tingkat pusat/provinsi
operasional
Menciptakan iklim yang kondusif
bagi kemitraan pemerintah swasta
(public
private
partnership)
dengan
Memaksimalkan
kebijakan
Meningkatnya peran swasta Meningkatnya kualitas dan
pengelolaan persampahan
dalam
pengelolaan kuantitas peran swasta
persampahan di Kabupaten dalam
pengelolaan
Kuantan Singingi
persampahan di Kabupaten
Kuantan Singingi
1.4.2.4.
Aspek higiene/Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Berdasakan hasil analisis SWOTuntuk menentukan tujuan, sasaran
dan strategi pengembangan Sub Sektor PHBS dan Promosi Hygiene di
Kabupaten Kuantan Singingi yang berada di kuadran 4
dengan strategi
Ceruk. Posisi pengelolaan PHBS dan Promosi Hygiene yang berada pada
kuadran 4 tersebut antara lain disebabkan oleh posisi pembangunan berada
pada lembah terdalam, kebijakan pembangunan kurang mendukung, perlu
rasionalisasi besar-besaran dari segala aspek (SDM, sarana prasarana,
pendanaan dsb) dengan visi yang jelas. Posisi pengelolaan PHBS dan
Promosi Hygiene Kabupaten Kuantan Singingi dapat dilihat pada Gambar 3.4
dibawah ini:
Gambar 3.4 Posisi pengelolaan sub sektor PHBS
Tabel 3.4: Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengelolaan Sanitasi Rumah Tangga
Tujuan
Sasaran
Strategi
Pernyataan Sasaran
Indikator Sasaran
9. Mewujudkan
lingkungan
Kabupaten Kuantan Singingi
yang bersih, asri dan sehat
melalui
penyediaan
dan
pengelolaan
sarana
dan
prasarana persampahan yang
memadai.
Meningkatkan kualitas dan
kuantitas pengelolaan sampah
dari sumber sampah hingga
tempat pengelolaan akhir.
Meningkatnya kualitas dan
kuantitas
pengelolaan
sampah
dari
1,85%
menjadi 10% ditahun 2019
10.
Meningkatkan
sumber
pendanaan untuk pengelolaan
persampahan.
Meningkatkan
sumber Meningkatnya
anggaran Peningkatan
pendanaan untuk pengelolaan untuk pengelolaan sampah penanganan sampah
persampahan
sesuai kebutuhan pada
tahun 2017
11.
Meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk melakkan
pemilahan
sampah
dan
konsep 3R.
Meningkatnya
kesadaran
masyarakat untuk melakukan
pemilahan sampah sesuai
konsep 3R
12.
Meningkatkan
kualitas
dan kuantitas keterlibatan
swasta dalam pengelolaan
Meningkatnya
kegiatan
pemilahan sampah sesuai
konsep 3R dari 0% menjadi
30% pada tahun 2019
Meningkatkan
ketersediaan
infrastruktur
persampahan
melalui pemanfaatan program di
tingkat pusat/provinsi
operasional
Menciptakan iklim yang kondusif
bagi kemitraan pemerintah swasta
(public
private
partnership)
dengan
Memaksimalkan
kebijakan
Meningkatnya peran swasta Meningkatnya kualitas dan
pengelolaan persampahan
dalam
pengelolaan kuantitas peran swasta
persampahan di Kabupaten dalam
pengelolaan
sampah.
Kuantan Singingi
persampahan di Kabupaten
Kuantan Singingi
Khusus untuk pengelolaan sanitasi sekolah, ditetapkan tujuan berupa
terwujudnya lingkungan sekolah yang sehat dan bersih melalui pemberdayaan
tenaga pengajar dan siswa untuk mempraktikkan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) di lingkungan sekolah. Untuk mencapai tujuan tersebut, ditetapkan
dua sasaran utama. Sasaran pertama lebih difokuskan pada peningkatan
kuantitas sarana prasarana sanitasi sekolah. Penentuan tersebut didasari oleh
masih minimnya sarana prasarana sanitasi eksisting. Beberapa jenis prasarana
yang ditergetkan dapat meningkat pada tahun 2019 antara lain toilet siswa,
fasilitas cuci tangan dan tempat sampah terpilah (organik dan non organik).
Adapun untuk sasaran kedua, lebih difokuskan pada peningkatan strata Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sekolah dari tidak berstrata PHBS menjadi
Berstrata PHBS Pratama dan peningkatan dari strata pratama menjadi strata
madya. Beberapa karakteristik untuk strata pratama dan strata madya yaitu
sebagai berikut :
A.
B.
Karakteristik Sekolah yang memiliki PHBS Strata Pratama:
1.
Memelihara rambut agar bersih dan rapih;
2.
Memakai pakaian bersih dan rapih;
3.
Memeliharan kuku agar selalu pendek dan bersih;
4.
Memakai sepatu bersih dan rapih;
5.
Berolahraga teratur dan terukur;
6.
Tidak merokok di sekolah;
7.
Tidak menggunakan NAPZA.
Karakteristik Sekolah yang memiliki PHBS Strata Madya:
1.
Memelihara rambut agar bersih dan rapih;
2.
Memakai pakaian bersih dan rapih;
3.
Memeliharan kuku agar selalu pendek dan bersih;
4.
Memakai sepatu bersih dan rapih;
5.
Berolahraga teratur dan terukur;
6.
Tidak merokok di sekolah;
7.
Tidak menggunakan NAPZA;
8.
Telah menerapkan pemberantasan jentik nyamuk;
9.
Menggunakan jamban yang bersih dan sehat;
10.
Menggunakan air bersih;
11.
Mencuci tangan dengan air mengalir dan memakai sabun;
12.
Membuang sampah ke tempat sampah yang terpisah
(sampah basah, sampah kering dan sampah berbahaya).
Strategi pengelolaan sanitasi sekolah, dalam jangka panjang tidak hanya
diharapkan dapat meningkatkan kualitas PHBS sanitasi pada lingkungan
sekolah, tetapi juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas PHBS
lingkungan rumah melalui adanya transfer ilmu yang diperoleh siswa-siswi
di sekolah kepada lingkungan di sekitarnya. Untuk setiap sasaran yang
telah ditetapkan di atas, disusun beberapa indikator pencapaian pada
tahun 2019. Secara detail, tujuan, sasaran dan tahapan pencapaian
pengelolaan sanitasi sekolah di Kabupaten Kuantan Singingi ditunjukkan
pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5: Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengelolaan Sanitasi Sekolah
Tujuan
Sasaran
Strategi
Pernyataan Sasaran
Indikator Sasaran
13.
Mewujudkan lingkungan
Kabupaten Kuantan Singingi
yang bersih, asri dan sehat
melalui
penyediaan
dan
pengelolaan
sarana
dan
prasarana persampahan yang
memadai.
Meningkatkan kualitas dan
kuantitas pengelolaan sampah
dari sumber sampah hingga
tempat pengelolaan akhir.
Meningkatnya kualitas dan
kuantitas
pengelolaan
sampah
dari
1,85%
menjadi 10% ditahun 2019
14.
Meningkatkan
sumber
pendanaan untuk pengelolaan
persampahan.
Meningkatkan
sumber Meningkatnya
anggaran Peningkatan
pendanaan untuk pengelolaan untuk pengelolaan sampah penanganan sampah
persampahan
sesuai kebutuhan pada
tahun 2017
15.
Meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk melakkan
pemilahan
sampah
dan
konsep 3R.
Meningkatnya
kesadaran
masyarakat untuk melakukan
pemilahan sampah sesuai
konsep 3R
16.
Meningkatkan
kualitas
dan kuantitas keterlibatan
swasta dalam pengelolaan
Meningkatnya
kegiatan
pemilahan sampah sesuai
konsep 3R dari 0% menjadi
30% pada tahun 2019
Meningkatkan
ketersediaan
infrastruktur
persampahan
melalui pemanfaatan program di
tingkat pusat/provinsi
operasional
Menciptakan iklim yang kondusif
bagi kemitraan pemerintah swasta
(public
private
partnership)
dengan
Memaksimalkan
kebijakan
Meningkatnya peran swasta Meningkatnya kualitas dan
pengelolaan persampahan
dalam
pengelolaan kuantitas peran swasta
persampahan di Kabupaten dalam
pengelolaan
sampah.
Kuantan Singingi
persampahan di Kabupaten
Kuantan Singingi
1.5.
Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
Berdasarkan Permen PU No. 6 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, RTBL didefinisikan sebagai
panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan
untuk
mengendalikan
pemanfaatan
ruang,
penataan
bangunan
dan
lingkungan, serta memuat materi pokok ketentuan program bangun
V
-
KETERPADUAN
STRATEGI
PENGEMBANGAN
KABUPATEN/KOTA
5.1.
Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota
Sesuai dengan amanat UU No. 26 Tahun 2007, Rencana Tata Ruang
Wilayah
(RTRW) Kabupaten/Kota
ditetapkan
oleh
Peraturan
Daerah
Kabupaten/Kota. Adapun arahan dalam RTRW Kabupaten/Kota yang perlu
diperhatikan dalam penyusunan RPI2-JM Kabupaten/Kota adalah sebagai
berikut:
a. Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) yang didasari
sudut kepentingan:
i. Pertahanan keamanan
ii. Ekonomi
iii. Lingkungan hidup
iv. Sosial budaya
v. Pendayagunaan sumber daya alam atau teknologi tinggi
b. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang
mencakup:
i.
Arahan pengembangan pola ruang:
a) Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya
b) Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta
Karya seperti pengembangan RTH.
ii.
Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan
seperti pengembangan sarana dan prasarana air minum, air
limbah, persampahan, drainase, RTH, Rusunawa, maupun
Agropolitan.
c. Ketentuan zonasi bagi pembangunan sarana dan prasarana bidang
Cipta Karya yang harus diperhatikan mencakup ketentuan umum
peraturan zonasi untuk kawasan lindung, kawasan budidaya, sistem
perkotaan, dan jaringan prasarana.
Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur
ruang khususnya untuk bidang Cipta Karya.
5.1.1. Arahan Pola Ruang dan Struktur Ruang
Arahan rencana pola ruang dan arahan struktur ruang dalam Rencana
Tata
Ruang
Kabupaten/Kota
menjadi
guidelines
(panduan)
dalam
perencanaan dan pembangunan dalam suatu kabupaten/kota. RTRW
Kabupaten Kuantan Singingi belum mendapatkan legalitas. Namun secara
Persetujuan Substansi telah diperoleh dari Kementerian Pekerjaan Umum.
Berikut arahan pola ruang dan struktur ruang yang berkaitan dengan
Bidang Cipta Karya berdasarkan draft Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Kuantan Singingi tahun 2011-2031 :
Tabel Arahan RTRW Kabupaten Kuantan Singingi untuk Bidang Cipta
Karya
No
1
2
Arahan Pola Ruang
Arahan Struktur Ruang
Ruang Terbuka Hijau Kota.
Kawasan Hutan Kota yang
berfungsi sebagai Ruang Terbuka
Hijau (RTH). Kawasan RTH)
perkotaan di Kabupaten Kuantan
Singingi seluas kurang lebih 23,782
hektar atau 3,33 % dari luas
wilayah perkotaan Kabupaten
Kuantan Singingi, yang terdiri
atas :
a. Taman Renungan Suci
b. Taman Wisma Jalur
c. Taman Jalan Diponegoro
d. Taman Simpang Tiga Tugu Jalur
e. Taman Pacu Jalur
f. Taman Air Mancur Tepian Narosa
g. Taman Lambang Kuantan Singingi
h. Gerbang Jake
i. Gerbang Kari
j. Gerbang Sentajo
k. Pulau Bungin
l. Taman Areal Perkantoran Pamda
Cagar
Budaya,
berupa
peninggalan atau situs cagar
budaya, yang diindikasikan lokasi
sebarannya seperti pada Tabel
IV.1.3 di atas, yang meliputi cagar
budaya yang berupa komplek dan
yang berdiri sendiri. Sebaran
lokasi cagar budaya tersebut
Sistem pengelolaan air baku
untuk air minum, meliputi
prasarana jaringan air minum
perpipaan ini sejak dari sumber air
baku, transmisi ke pengolahan,
pengolahan (Instalasi Pengolahan
Air Minum), dan distribusi hingga
ke
konsumen
air
minum.
Pengembangan
jaringan
prasarana air minum perpipaan
akan melayani PKW, PKL, PKLp,
PPK, dan PPL.
Prasarana Drainase
Dalam upaya menunjang kualitas
lingkungan yang terdapat pada
lokasi perencanaan maka perlu
direncanakan utilitas drainase
demi
menampung
limbah
buangan rumah tangga maupun
fasilitas lainnya.
terdapat di seluruh kecamatan.
3
4
Kawasan Permukiman
Kawasan permukiman di
Kabupaten Kuantan Singingi
memiliki luas kurang lebih
7.656,03 Ha yang diklasifikasikan
kedalam kawasan permukiman
perkotaan dan kawasan
permukiman perdesaan.
a. Kawasan Permukiman
Perkotaan
Kawasan Permukiman Perkotaan
yang direncanakan berkaitan
dengan rencana struktur ruang
(sistem perkotaan/pusat
pelayanan) dan kecenderungan
perkembangan yang ada selama
ini. Total luas kawasan
permukiman perkotaan kurang
lebih 2646,08 Ha, yang tersebar di
perkotaan Teluk Kuantan, Lubuk
Jambi, Baserah dan Cerenti
b. Kawasan Permukiman
Perdesaan
Kawasan Permukiman Perdesaan
tersebar di semua kecamatan di
Kabupaten Kuantan Singingi.
Total luas permukiman perdesaan
yang
didelineasikan
adalah
kurang
lebih
5009,95
Ha.
Kawasan
perdesaan
yang
didelineasikan
adalah
yang
berkarakter masif atau kompak
atau
menerus
sebagai
permukiman. Sementara banyak
bentuk permukiman perdesaan
lainnya yang relatif kecil dan
terselip
di
antara
kawasan
lainnya,
seperti
perkebunan,
pertanian, hutan rakyat, hutan
adat, dan kawasan lainnya.
Prasarana Pengolahan Air
Limbah
Rencana pengembangan sistem
jaringan prasarana pengelolaan
air
limbah
bertujuan
untuk
pengurangan,
pemanfaatan
kembali, dan pengolahan bagi
limbah dari kegiatan permukiman,
perkantoran
dan
kegiatan
ekonomi dengan memperhatikan
baku mutu limbah yang berlaku.
Prasarana Pengolahan Sampah
Prasarana pengolahan sampah
(Tempat Pengolahan Akhir/TPA
Sampah),
yang
diharapkan
berada pada jarak yang memadai
terhadap kawasan permukiman
perkotaan yang ada, sehingga
sangat besar kemungkinannya
untuk terpadu atau bergabungnya
TPA untuk beberapa kawasan
perkotaan secara bersama-sama
5.1.2. Arahan Kawasan Strategis Kabupaten (KSK)
Dasar penetapan kawasan strategis kabupaten (KSK) Kuantan Singingi
adalah substansi rencana yang telah ditetapkan di depan, yaitu meliputi:
-
Tujuan, Kebijakan dan Strategi penataan ruang wilayah Kabupaten
Kuantan Singingi;
-
Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Kuantan Singingi;
-
Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten Kuantan Singingi; serta
-
Penetapan KSN dan KSP yang terletak atau terkena dengan wilayah
Kabupaten Kuantan Singingi.
Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Kuantan Singingi
dikelompokkan atas 4 sudut kepentingan, yaitu: (1) pertumbuhan ekonomi, (2)
sosial budaya, (3) fungsi dan daya dukung lingkungan. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Berdasarkan RTRW
No
KAWASAN STRATEGIS
A. Memiliki nilai strategis ekonomi
1.
Potensi ekonomi cepat tumbuh;
2.
Sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan
ekonomi
3.
Potensi ekspor
4.
Dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan
ekonomi
5.
Kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi
6.
Fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan dalam
rangka mewujudkan ketahanan pangan
7.
Fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi
dalam rangka mewujudkan ketahanan energi
8.
Kawasan yang dapat mempercepat pertumbuhan kawasan
tertinggal di dalam wilayah kabupaten
B
Memiliki nilai strategis pendayagunaan sumber daya
alam dan/atau teknologi tinggi
1.
Peruntukan bagi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam strategi,
pengembangan antariksa, serta tenaga atom dan nuklir
2.
Sumber daya alam strategis
3.
Fungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan
antariksa
KAWASAN
POTENSIAL
a b c d e f g h
● ● ● ● ● ●
● ●
● ●
● ● ● ●
●
● ●
●
●
● ● ● ●
● ●
● ●
No
KAWASAN STRATEGIS
KAWASAN
POTENSIAL
a b c d e f g h
4.
5.
C
Fungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir
● ●
Fungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis
Memiliki nilai strategis fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup
● ●
1.
Tempat perlindungan keanekaragaman hayati
2.
Kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, ● ●
flora dan/atau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan
punah yang harus dilindungi dan/atau dilestarikan
● ●
3.
Kawasan yang memberikan perlindungan keseimbangan tata
guna air yang setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian
● ●
Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap
4.
keseimbangan iklim makro
● ●
Kawasan yang menuntut prioritas tinggi peningkatan
5.
kualitas lingkungan hidup
Kawasan rawan bencana alam
6.
Kawasan yang sangat menentukan dalam perubahan rona
● ●
7.
alam dan mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan
kehidupan
JUMLAH POINT
6 6 4 4 4 4 8 5
Sumber: Hasil Pengolahan, 2015
Keterangan: A. Hutan Lindung Bukit Betabuh; B. Suaka Margasatwa Bukit Rimbang – Bukit Baling; C.
Kota Lubuk Jambi; D. Kota Muara Lembu; E. Kota Perhentian Luas; F. Kawasan Cepat
Tumbuh Koto Sentajo; G. Kawasan Perkebunan Sawit; dan H. Kawasan Pariwisata.
Berdasarkan hasil analisis maka Kawasan Strategis Kabupaten Kuantan
Singingi yaitu:
a) Kawasan Hutan Lindung Bukit Betabuh, mempunyai nilai strategis
lingkungan dan merupakan kawasan strategis nasional.
b) Kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang-Bukit Baling, mempunyai
nilai strategis lingkungan dan merupakan kawasan lindung nasional.
c) Kota Lubuk Jambi, mempunyai nilai kawasan strategis pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Kuantan Singingi sebagai pendorong pusat
perekonomian kabupaten.
d) Muara Lembu, mempunyai nilai kawasan strategis pertumbuhan ekonomi
di Kabupaten Kuantan Singingi dengan sarana dan prasarana serta sector
unggulan sebagai pendorong pusat perekonomian kabupaten
e) Perhentian Luas, mempunyai nilai kawasan strategis pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Kuantan Singingi.
f) Kawasan Perkebunan Sawit di Kecamatan Singingi Hilir, Kuantan
Tengah, Kuantan Mudik, dan Kecamatan Benai, mempunyai nilai
strategis ekonomi yang merupakan salah satu produk unggulan yang dapat
dikembangkan dalam system agribisnis di Kabupaten Kuantan Singingi.
g) Kawasan Pariwisata, memiliki nilai strategis ekonomi yang memanfaatkan
sumberdaya alam dan budaya sebagai penggerak perekonomian Kabupaten
Kuantan Singingi.
5.1.3. Indikasi Program RTRW Kabupaten Kuantan Singingi terkait
Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Dalam Draft RTRW Kabupaten Kuantan Singingi terdapat banyak
indikasi program terkait dengan perwujudan rencana pembangunan yang
termuat dalam dokumen RTRW tersebut. Berikut adalah indikasi program
yang berhubungan dengan Bidang Cipta Karya yang termuat dalam Indikasi
Program Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun
2011-2031.
Tabel Indikasi Program RTRW Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2011-2031 Bidang Cipta Karya
PKW, PKL, PKLp, PPK, dan PPL
Merupakan
KSK
(Ya/Tidak)
(4)
Ya
PKW, PKL, PKLp, PPK, dan PPL
Ya
Pemantapan, peningkatan, dan
pengembangan
Prasarana Pengolahan Air Limbah
Pemantapan, peningkatan, dan
pengembangan prasarana drainase
Pemantapan, peningkatan kualitas,
dan pengembangan Ruang Terbuka
Hijau Kota
Tersebar di perkotaan, semi-perkotaan,
dan
perdesaan
Perkotaan, semi-perkotaan, dan
perdesaan yang membutuhkan
Tersebar di kawasan perkotaan-semiperkotaan
Ya
APBD Kab,
Swasta/
Masyarakat
APBD Kab
Ya
APBD Kab
Pemkab
Ya
6
Pengembangan, pemantapan, dan
peningkatan kualitas kawasan cagar
budaya (CB).
Cagar Budaya berupa Komplek dan
Cagar Budaya
berdiri sendiri, lokasi tersebar di
Kabupaten Kuantan Singingi
Ya
APBD Kab,
Swasta/
Masyarakat
APBN, APBD
Prov, APBD
Kab
Pemkab,
Swasta dan
Masyarakat
Kembudpar,
Pemprov,
Pemkab
7
Penataan kawasan permukiman
perkotaan dalam rangka
pengembangan kawasan permukiman
per
kotaan sesuai dengan fungsi yang
ditetapkan
Penataan kawasan permukiman semi-
PKW yang tersebar di seluruh
Kabupaten Kuantan Singingi
Ya
APBD Prov,
APBD Kab,
Swasta/
Masyarakat
Pemprov,
Pemkab,
Swasta dan
Masyarakat
PPK yang tersebar di seluruh
Ya
APBD Kab,
Pemkab,
No
Usulan Program Utama
(1)
(2)
Pemantapan, peningkatan, dan
1
2
3
4
5
8
pengembangan Prasarana Air Bersih
Perpipaan
Pemantapan, peningkatan, dan
pengembangan Prasarana
Pengolahan Sampah
Lokasi
(3)
Sumber
Pendanaan
Instansi
Pelaksana
(5)
APBD Kab
(6)
Pemkab
Pemkab,
Swasta dan
Masyarakat
Pemkab
perkotaan
dalam rangka pengembangan
kawasan permukiman semi-perkotaan
sesuai dengan fungsi yang ditetapkan,
dan mempersiapkan menjadi kawasan
permukiman perkotaan di masa
datang
9
Penataan kawasan permukiman
perdesaan dalam rangka
pengembangan kawasan permukiman
perdesaan yang aman, nyaman,
sehat, produktif, dan
berkelanjutan.
10
Penyusunan Rencana Rinci/Detail
KSK Kawasan
Cagar Budaya Komplek Makam RajaRaja Indragiri
Kabupaten Kuantan Singingi
-
Swasta/
Masyarakat
Swasta dan
Masyarakat
Kuantan Mudik: 564,28 Ha;
Hulu Kuantan: 384,40 Ha.
Gunung Toar: 165,25 Ha.
Pucuk Rantau: 821,64 Ha.
Singingi: 1.953,66 Ha.
Singingi Hilir: 1.530,97 Ha.
Kuantan Tengah: 270,74 Ha.
Sentajo Raya: 145,70 Ha
Benai: 124,66 Ha.
Kuantan Hilir: 148,77 Ha.
Pangean: 145,32 Ha.
Logas Tanah Darat: 380,34 Ha.
Kuantan Hilir Seberang: 114,29 Ha
Cerenti : 456,00 Ha
Iniman : 450,01 Ha
Ya
APBD Kab,
Swasta/
Masyarakat
Pemkab,
Swasta dan
Masyarakat
KSK Kawasan Cagar Budaya Komplek
Makam Raja-Raja Indragiri di Desa
Kota Lama Kecamatan Rengat Barat
Ya
APBD Kab
Pemkab
5.2.
Arahan
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Daerah
(RPJMD)
5.2.1. Kebijakan Pembangunan Daerah
5.2.1.1.
Visi
Berdasarkan RPJMD Kabupaten Kuantan Singingi Kabupaten Kuantan
Singingi Tahun 2011-2016, visi pembangunan yang diusung yakni :
“Terwujudnya Kabupaten Kuantan Singingi yang Bersih,
Efektif, Religius, Cepat, Aman, Harmonis, Berbudaya dan
Sejahtera (BERCAHAYA)”
Filosofi Visi :
1. Bersih
adalah:
Penyelenggaraan
pemerintahan
yang
dilaksanakan secara baik, benar dan bebas dari nepotisme
dalam segala kegiatan penyelenggaraan pemerintahan.
2. Efektif adalah: terwujudnya pelayanan publik yang tepat
dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan
misi
adanya
pemerintahan/birokrasi
sebagai
pelayan
masyarakat.
3. Relegius adalah : terwujudnya sikap dan perilaku yang
tidak menyimpang
dari
norma
agama
dan
keyakinan
yang dianut agar diperoleh kehidupan yang selaras serasi
dan seimbang.
4. Cepat adalah : terlaksananya sistem pemerintahan yang
cepat, mudah dan tepat sasaran.
5. Aman adalah:
suatu keadaan daerah yang kondusif dari
gangguan ketegangan dan ancaman konflik kriminalitas
antar kelompok maupun
golongan
masyarakat
secara
nyata di perkotaan dan di pedesaan.
6. Harmonis adalah : terciptanya kehidupan masyarakat yang
harmonis dan dinamis di antara semua golongan, agama,
dan etnis yang ada di
Kabupaten
Kuantan
Singingi
sehingga terhindar dari konflik sosial dan benturan agama
dan etnis.
7. Berbudaya adalah : menunjukkan
kemanusiaan
dan
harga
diri
tingkatan
masyarakat
martabat
Kabupaten
Kuantan Singingi yang ditunjukkan dengan berpegang teguh
pada karakter dan
kearifan
lokal,
akhlakul karimah, serta nilai-nilai dan
sehingga
tidak
mudah
tergerus
oleh
desakan arus globalisasi dan mampu eksis sesuai dengan
jati dirinya.
8. Sejahtera adalah : berarti
dalam kondisi
aman
masyarakat
dan
telah
berada
sentosa (terlepas dari segala
gangguan dan kesulitan), makmur (telah terpenuhinya atau
tercukupinya seluruh kebutuhan dasarnya) sesuai dengan
standar hidup yang layak
bagi
kemanusiaan.
Tingkat
kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kabupaten Kuantan
Singingi
diukur
berdasarkan
pencapaian
Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).
5.2.1.2.
Misi
Sedangkan Misi pembangunan jangka menengah Kabupaten Kuantan
Singingi Tahun 2010 - 2015 sebagai berikut :
1. Peningkatan upaya pemerintahan yang bersih sebagai
langkah mewujudkan terciptanya pemerintahan yang baik di
Kabupaten Kuantan Singingi;
2. Mengefektifkan dan mengoptimalkan kualitas pendidikan
dan kesehatan masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi;
3. Mempercepat pertumbuhan dan perkembangan ekonomi daerah
yang berkualitas dan berimbang serta mendorong berbagai
lapangan usaha/usaha baru yang memanfaatkan sumber
daya manusia lokal/daerah;
4. Membangun
hubungan
yang
harmonis
sekaligus
meningkatkan respon dan kepekaan aparat pemerintah
Kabupaten Kuantan Singingi terhadap lapisan masyarakat;
5. Meningkatkan keamanan dan ketertiban, menciptakan iklim
yang kondusif bagi investor dalam menjalankan usahanya di
Kabupaten Kuantan Singingi;
6. Penanggulangan
kemiskinan
dan
kesenjangan
masyarakat antar penduduk maupun antar wilayah;
dalam
7. Peningkatan pembangunan infrastruktur yang memadai;
8. Peningkatan pemanfaatan sumber daya alam melalui
optimalisasi agrobisnis dan agroindustri dengan tetap
memperhatikan
kelestarian
lingkungan
sekitar
secara
berkesinambungan;
9. Peningkatan implementasi desentralisasi dan otonomi di
daerah melalui reformasi birokrasi dan peningkatan pelayanan
public;
10. Meningkatkan stabilitas kerukunan beragama dan melestarikan
adat serta budaya daerah dan budaya nasional di lingkungan
masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi.
5.2.1.3.
Strategi
Dalam
yang telah
mewujudkan
Visi
ditetapkan tersebut
melalui
di
pelaksanaan
atas,
maka
Misi
perlu
adanya kerangka yang jelas pada setiap misi menyangkut
tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Tujuan dan sasaran
pada setiap misi yang akan dijalankan akan memberikan
arahan
bagi
pelaksanaan
setiap
urusan
pemerintahan
daerah, baik urusan wajib maupun urusan pilihan dalam
mendukung pelaksanaan misi dimaksud.
Misi 1 :
Meningkatkan
Tata
Kelola
yang
Baik
dan Kinerja
Pemerintahan Daerah
Pemerintahan
Penyelenggaraan
Tujuan :
1)
Mewujudkan pemerintahan daerah yang bersih
dan akuntabel;
2) Mewujudkan
perangkat
daerah
yang
berorientasi terhadap pelayanan publik;
Sasaran :
1)
Terwujudnya tata kelola pemerintahan daerah
yag transparan dan akuntabel;
2)
Mempertahankan
kualitas
kebijakan
bidang
pemerintahan;
3)
Meningkatnya
kualitas
kebijakan
bidang
perekonomian dan pembangunan;
4)
Meningkatnya
kinerja
penyelenggaraan
pemerintahan desa;
5)
Mempertahankan
wawasan
kebangsaan
masyarakat;
6)
Terlindunginya
keamanan,
masyarakat
kenyamanan,
dari
gangguan
ketentraman
dan
ketertiban;
7)
Meningkatnya pendapatan daerah.
8)
Meningkatnya
pelayanan
kependudukan
dan catatan sipil;
9)
Mempertahankan
kepegawaian
administrasi
kualitas
pengelolaan
dan kompetensi aparatur dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya;
10) Meningkatnya pelayanan perizinan yang sesuai
dengan ketentuan,
cepat
dan terjangkau
masyarakat;
11) Tersedianya informasi tentang penyelenggaraan
pemerintahan
yang
mudah
diakses
oleh
masyarakat;
12) Meningkatnya
pencegahan
cakupan
dan
pelayanan,
upaya penanggulangan
bencana;
Misi 2 :
Meningkatkan
Pemerataan
dan
Penyelenggaraan Pendidikan dan Kesehatan
Tujuan :
1)
Meningkatkan taraf pendidikan;
Kualitas
2)
Meningkatkan Status Kesehatan dan Gizi
Sasaran :
1)
2)
3)
4)
5)
Meningkatnya
akses
masyarakat
untuk
memperoleh pendidikan;
Meningkatnya
kuantitas
dan
kualitas
pendidik dan tenaga kependidikan;
Meningkatnya mutu pengelolaan pendidikan;
Mempertahankan
cakupan
pelayanan
kesehatandan gizi bagi masyarakat (pelayanan
dasar dan rujukan);
Mempertahankan
kesadaran
masyarakat
tentang perilaku hidup bersih dan sehat;
6) Menurunnya
laju
pertumbuhan
penduduk
alami
dan meningkatnya
keluarga sejahtera.
Misi 3 :
Meningkatkan
berdaya
pertanian
perekonomian
daerah
yang
saing dengan titik berat pada sektor
dan
pembangunan
berbasis
wilayah
pedesaan.
Tujuan :
1)
Meningkatkan
ketahanan
pangan
dan
pengembangan agribisnis perdesaan;
2)
Meningkatkan
berbasis
aktifitas
potensi lokal
ekonomi
daerah
dalam
rangka
meningkatkan daya beli masyarakat;
3)
Meningkatkan
kesempatan
minat
kerja
investasi
dan
di Kabupaten Kuantan
Singingi.
Sasaran :
1)
Meningkatnya
produksi,
produktifitas,
distribusi dan konsumsi pangan daerah;
2)
Meningkatnya sektor agribisnis pertanian dan
perikanan;
3)
Meningkatnya aksesibilitas wilayah pedesaan;
4)
Meningkatnya
dan
jumlah
koperasi
aktif
kemandirian usaha
mikro,
kecil
dan
menengah
dalam
mengembangkan
ekonomi lokal;
5)
Berkembangnya
pariwisata
andalan
di
Kabupaten Kuantan Singingi disertai dengan
meningkatnya kunjungan wisatawan;
6)
Meningkatnya pertumbuhan investasi melalui
PMDN maupun PMA;
Misi 4.
Penanggulangan
kesenjangan
kemiskinan
dan
dalam masyarakat baik antar
lingkungan maupun antar penduduk.
Tujuan :
1)
2)
Meningkatkan
Pelayanan
Penanggulangan
Kemiskinan Daerah;
Meningkatkan pemerataan ekonomi dan
pembangunan
Sasaran
1)
2)
Berkurangnya Rumah Tangga Miskin;
Meningkatnya
pemerataan
pembangunan
antar wilayah.
Misi 5 :
Meningkatkan
Infrastruktur
dan
Aksesibilitas
Daerah yang Berkualitas dan Terintegrasi Secara
Berkelanjutan
Tujuan :
1)
Meningkatkan
infrastruktur
wilayah
yang
mampu mendukung aktivitas ekonomi, sosial
dan budaya;
2)
Mewujudkan
keseimbangan
penataan
ruang,
lingkungan yang terintegrasi
dan berkelanjutan.
Sasaran :
1)
Meningkatnya infrastruktur wilayah
berkualitas
dan
terintegrasi
yang
untuk
mendukung pergerakan orang, barang dan
jasa;
2)
Meningkatnya
infrastruktur
jalan
dan
jembatan;
3)
Meningkatnya
infrastruktur
jalan
dan
jembatan;
4)
Meningkatnya
pedesaan
cakupan
pelayanan
dan penerapan
listrik
energi alternatif
lainnya;
5)
Meningkatnya
sarana
dan
prasarana
permukiman;
6)
Mempertahankan
kesesuaian
kualitas
perencanaan,
dan pengendalian pemanfaatan
ruang;
7)
Meningkatnya
kepastian
hukum
8)
kepemilikan
tanah masyarakat;
Meningkatnya
pengendalian
pencemaran
air, udara dan kerusakan tanah;
Misi 6.
Meningkatkan stabilitas kerukunan beragama dan
kondisi sosial masyarakat Kabupaten Kuantan
Singingi
Tujuan
1)
Meningkatkan
beragama
kualitas
dan
ketaatan
masyarakat
dan
perundang-
terhadap ketentuan
undangan yang
kehidupan
berlaku
serta
menjaga
nilai-nilai budaya daerah;
2)
Meningkatkan
pemberdayaan
perempuan,
perlindungan perempuan
dan
peningkatan
pelayanan sosial
kualitas
anak serta
penyandang masalah kesejahteraan sosial.
Sasaran :
1)
2)
Meningkatkan kulaitas kehidupan beragama;
Meningkatnya harmonisasi hubungan antar
3)
4)
5)
6)
7)
1.1.1.2.
dan intra umat beragama;
Mempertahankan
pemahaman
dan
kepatuhan masyarakat terhadap Peraturan
Daerah dan peraturan perundang- undangan
yang berlaku;
Meningkatnya
perlindungan
terhadap
perempuan dan anak dari bentuk kekerasan,
eksploitasi
dan
diskriminasi
dalam
pembangunan;
Mempertahankan lestarinya budaya daerah
dan nasional dalam kehidupan masyarakat;
Meningkatnya partisipasi perempuan dalam
pembangunan;
Meningkatnya kesejahteraan fakir miskin,
penyandang cacat dan penyandang masalah
sosial lainnya;
Arah Kebijakan Bidang CIpta Karya
Arah kebijakan pembangunan bidang pekerjaan umum Kabupaten
Kuantan Singingi periode 2011 – 2015 adalah sebagai berikut :
a. Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana jalan, jembatan,
air bersih dan irigasi untuk menunjang pengembangan wilayah dan
meningkatkan
aksesibilitas
wilayah
secara
internal
maupun
eksternal.
b. Mewujudkan fungsi air sebagai sumberdaya sosial dan ekonomi
yang seimbang melalui pengelolaan terpadu, efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkelanjutan sehingga dapat menjamin kebutuhan
pokok hidup dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
c. Mengembangkan
keterpaduan
sistem
jaringan
jalan
dengan
kebijakan tata ruang wilayah sebagai acuan pengembangan wilayah
dan
meningkatkan
keterpaduannya
dengan
sistem
jaringan
prasarana lainnya.
d. Meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat untuk berperan
serta
meningkatkan
pola
hidup
sehat
dan
bersih
dengan
pemanfaatan forum yang sudah ada di masyarakat.
e. Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan lingkungan yang
sehat
dengan
memperhatikan
derajat
kesehatan
melalui
peningkatan gizi masyarakat, pencegahan, penyembuhan dan
rehabilitasi melalui pendekatan paradigma sehat.
f. Penyelenggaraan pembangunan perumahan yang berkelanjutan,
memadai, layak, dan terjangkau oleh daya beli masyarakat serta
didukung oleh prasarana dan sarana pemukiman yang mencukupi
dan berkualitas yang dikelola secara profesional, kredibel, mandiri,
dan efisien;
g. Pembangunan
perumahan
beserta
prasarana
dan
sarana
pendukungnya yang memperhatikan fungsi dan keseimbangan
lingkungan hidup.
1.1.1.3.
Program Bidang Cipta Karya dan Kebutuhan Anggaran
Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Kabupaten Kuantan
Singingi lima tahun ke depan merupakan kelanjutan kebijakan pembangunan
sebelumnya. Secara rinci akan dilaksanakan oleh SKPD di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi pada Bidang Cipta Karya, yang
merupakan penjabaran dari Visi, Misi, Arah Kebijakan seperti dituangkan
berikut:
Tabel Program Pembangunan Bidang Cipta Karya (Terlampir)
1.1.2. Kebijakan Keuangan Daerah
Suatu program prioritas, baik strategis maupun operasional, kinerjanya
merupakan tanggung jawab Kepala SKPD. Namun, bagi program prioritas
yang dikategorikan strategik, menjadi tanggung jawab bersama Kepala SKPD
dengan
kepala
daerah
pada
tingkat
kebijakan.
Berbeda
dengan
penyelenggaraan aspek strategik, program prioritas bagi penyelenggaraan
urusan
pemerintahan
dilakukan
agar
setiap
urusan
(wajib)
dapat
diselenggarakan setiap tahun, tidak langsung dipengaruhi oleh visi dan misi
kepala daerah terpilih. Artinya, suatu prioritas pada beberapa urusan untuk
mendukung visi dan misi serta program kepala daerah terpilih, tidak berarti
bahwa urusan lain ditinggalkan atau diterlantarkan.
Perumusan program prioritas bagi penyelenggaraan urusan dilakukan
sejak tahap awal evaluasi kinerja pembangunan daerah secara sistematis
dilakukan pada identifikasi permasalahan pembangunan diseluruh urusan
(wajib dan pilihan).Setelah program prioritas diketahui baik berasal dari
perumusan strategis maupun dari rumusan permasalahan pembangunan
daerah, selanjutnya perhitungan pagu indikatif masing-masing program
dipisahkan menjadi pagu indikatif untuk program prioritas yang berhubungan
dengan program pembangunan daerah (strategik) dan pagu indikatif untuk
program-program yang berhubungan dengan pemenuhan penyelenggaraan
urusan pemerintahan daerah. Perumusan indikasi rencana program prioritas
yang disertai kebutuhan pendanaan dilakukan berdasarkan kompilasi hasil
verifikasi terhadap rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok
sasaran dan pendanaan indikatif dari setiap rancangan Renstra SKPD.
1.1.3. Indikator Kinerja
Setelah program prioritas dan pendanaan diketahui langkah selanjutnya
adalah menetapkan indikator kinerja daerah. Penetapan indikator kinerja
daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan
pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah pada akhir
periode masa jabatan. Ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala
daerah
tersebut dapat dilihat dari sisi keberhasilan penyelenggaraan
pemerintahan daerah, khususnya dalam memenuhi kinerja pada aspek
kesejahteraan, layanan, dan daya saing. Hal ini ditunjukan dari akumulasi
pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun
atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi
kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai. Indikator
kinerja daerah secara teknis pada dasarnya dirumuskan dengan mengambil
indikator dari program prioritas yang telah ditetapkan (outcomes) atau
kompositnya (impact).
Penetapan Indikator Kinerja Daerah dalam penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kuantan
Singingi tahun 2011-2015 meliputi :
1. Aspek
kesejahteraan
masyarakat,
aspek
kesejahteraan masyarakat dan pemerataan
dengan
fokus
ekonomi, fokus
kesejahteraan masyarakat dan focus seni budaya dan olahraga.
2. Aspek pelayanan umum yang meliputi urusan wajib dan pilihan.
3. Aspek daya saing daerah dengan focus kemampuan ekonomi
daerah, focus fasilitas wilayah/infrastruktur, focus iklim berinvestasi
dan fokus sumberdaya manusia.
1.2.
Arahan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung
1.2.1. Ketentuan fungsi bangunan gedung
Fungsi bangunan gedung merupakan ketetapan mengenai pemenuhan
persyaratan teknis bangunan gedung ditinjau dari segi tata bangunan dan
lingkungan maupun keandalannya serta sesuai dengan peruntukan lokasi
yang diatur dalam RTRW Kabupaten Kuantan Singingi dan/atau RTBL.
Fungsi bangunan gedung meliputi:
a. Bangunan gedung fungsi hunian, dengan fungsi utama sebagai
tempat manusia tinggal;
b. Bangunan gedung fungsi keagamaan dengan fungsi utama sebagai
tempat manusia melakukan ibadah;
c. Bangunan gedung fungsi usaha dengan fungsi utama sebagai
tempat manusia melakukan kegiatan usaha;
d. Bangunan gedung fungsi sosial dan budaya dengan fungsi utama
sebagai tempat manusia melakukan kegiatan sosial dan budaya;
e. Bangunan gedung fungsi khusus dengan fungsi utama sebagai
tempat manusia melakukan kegiatan yang mempunyai tingkat
kerahasiaan tinggi dan/atau tingkat risiko bahaya tinggi; dan
f. Bangunan gedung lebih dari satu fungsi.
1.2.2. Persyaratan bangunan gedung
Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif dan
persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung. Adapun
persyaratan administratif bangunan gedung meliputi:
1. Status hak atas tanah dan/atau izin pemanfaatan dari pemegang
hak atas tanah;
2. Status kepemilikan bangunan gedung, dan IMB.
Sedangkan persyaratan teknis bangunan gedung meliputi:
1. Persyaratan tata bangunan dan lingkungan yang terdiri atas:
a. persyaratan peruntukan lokasi;
b. intensitas bangunan gedung;
c. arsitektur bangunan gedung;
d. pengendalian dampak lingkungan untuk bangunan gedung
tertentu;
e. rencana tata bangunan dan lingkungan.
2. persyaratan keandalan bangunan gedung terdiri atas:
a. persyaratan keselamatan;
b. persyaratan kesehatan;
c. persyaratan kenyamanan;
d. persyaratan kemudahan.
1.2.3. Penyelenggaraan bangunan gedung
Penyelenggaraan bangunan gedung terdiri atas kegiatan pembangunan,
pemanfaatan, pelestarian, dan pembongkaran.
1. Kegiatan pembangunan bangunan gedung diselenggarakan melalui
proses perencanaan teknis dan proses pelaksanaan konstruksi.
2. Kegiatan
pemanfaatan
pemeliharaan,
bangunan
perawatan,
gedung
pemeriksaan
meliputi
kegiatan
secara
berkala,
perpanjangan Sertifikat Laik Fungsi (SLF), dan pengawasan
pemanfaatan bangunan gedung.
3. Kegiatan pelestarian bangunan gedung meliputi kegiatan penetapan
dan pemanfaatan termasuk perawatan dan pemugaran serta
kegiatan pengawasannya.
4. Kegiatan pembongkaran bangunan gedung meliputi penetapan
pembongkaran dan pelaksanaan pembongkaran serta pengawasan
pembongkaran.
Dalam penyelenggaraan bangunan gedung, penyelenggara bangunan
gedung wajib memenuhi persyaratan administrasi dan persyaratan teknis
untuk menjamin keandalan bangunan gedung tanpa menimbulkan dampak
penting
bagi
lingkungan.
Penyelenggaraan
bangunan
gedung
dapat
dilaksanakan oleh perorangan atau penyedia jasa di bidang penyelenggaraan
gedung.
1.2.4. Peran
masyarakat
dan
pembinaan
dalam
penyelenggaraan
bangunan gedung
Peran masyarakat dalam penyelenggaraan bangunan gedung dapat
terdiri atas:
1. Pemantauan dan penjagaan ketertiban penyelenggaraan bangunan
gedung;
2. Pemberian masukan kepada pemerintah dan/atau pemerintah
daerah dalam penyempurnaan peraturan, pedoman dan standar
teknis di bidang bangunan gedung;
3. Penyampaian pendapat dan pertimbangan kepada instansi yang
berwenang terhadap penyusunan rtbl, rencana teknis bangunan
tertentu dan kegiatan penyelenggaraan bangunan gedung yang
menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan;
4. Pengajuan gugatan perwakilan terhadap bangunan gedung yang
mengganggu, merugikan dan/atau membahayakan kepentingan
umum.
1.3.
(x) Arahan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum
Kabupaten/Kota (RISPAM) (belum dapat dokumennya)
1.3.1. (x) Rencana Sistem Pelayanan
1.3.2. (x) Rencana Pengembangan SPAM
1.3.3. (x) Rencana Penurunan Kebocoran Air Minum
1.4.
Arahan Strategi Sanitasi Kota (SSK)
1.4.1. Kerangka kerja pembangunan sanitasi
Strategi Sanitasi Kota adalah dokumen rencana strategis berjangka
menengah yang disusun untuk percepatan pembangunan sector sanitasi
suatu Kota/Kabupaten, yang berisi potret kondisi sanitasi kota saat ini,
rencana
strategi
dan
rencana
tindak pembangunan
sanitasi
jangka
menengah. SSK disusun oleh Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota didukung
fasilitasi dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Dalam menyusun
SSK, Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota berpedoman pada prinsip:
a. Berdasarkan data aktual (Buku Putih Sanitasi);
b. Berskala kota dan lintas sektor (air limbah, drainase, persampahan);
c. Disusun sendiri oleh kota dan untuk kota; dan
d. Menggabungkan pendekatan ‘top down’ dengan ‘bottom up’.
Visi dan misi merupakan sumber inspiratif
bagi pengembangan
kegiatan sebuah organisasi. Visi dan misi memberikan arah yang jelas dan
terukur, sehingga pada akhir periode perencanaan dapat dilakukan evaluasi
terukur
bagi keberhasilan sebuah program. Kabupaten Kuantan Singingi
telah merumuskan visi dan misi sanitasi yang merupakan hasil dari kolaborasi
pemikiran dari berbagai stakeholder terkait. Visi dan misi sanitasi Kabupaten
Kuantan Singingi sangat erat kaitannya dengan visi dan misi Kabupaten
Kuantan Singingi.
Pokja PPSP telah merumuskan visi dan misi sanitasi yang diturunkan
dari visi dan misi Kabupaten Kuantan Singingi yang tertuang dalam RPJMD.
Rumusan visi dan misi sanitasi Kabupaten Kuantan Singingi telah
memperhatikan isu-isu strategis yang termuat dalam dokumen Buku Putih
Sanitasi (BPS). Tabel di bawah ini merupakan gambaran tentang Visi Sanitasi
Kabupaten Kuantan Singingi dan Misi per-subsektor.
Tabel 2.1: Visi Misi Sanitasi Kabupaten Kuantan Singingi
Visi
Kabupaten
Misi Kabupaten
Terwujudn - Meningkatkan
upaya pencapaian
ya Kabupaten
pemerintahan yang
Kuantan
bersih
sebagai
Singingi yang
langkah
Bersih, Efektif,
mewujudkan
Religius,
terciptanya
Cepat, Aman,
pemerintah
yang
Harmonis,
baik
di
Kabupaten
Agamis,
Kuantan Singingi.
Berbudaya
Mengefektifkan
dan
dan Sejahtera
mengoptimalkan
(BERCAHAYA)
kualitas pendidikan
dan kesejahteraan
masyarakat
Kabupaten Kuantan
Singingi.
- Mempercepat
pertumbuhan dan
perkembangan
ekonomi
daerah
yang
berkualitas
dan
berimbang
serta
mendorong
berbagai lapangan
usaha/usaha baru
yang memanfaatkan
sumberdaya
manusia
lokal/daerah.
- Membangun
hubungan
yang
harmonis sekaligus
meningkatkan
respon
dan
kepekaan
aparat
pemerintah daerah
Kuantan
Singingi
terhadap berbagai
lapisan masyarakat.
- Meningkatkan
keamanan
dan
Visi
Sanitasi
Kabupaten
Misi Sanitasi
Kabupaten
Terwujudnya
Misi Air Limbah
sanitasi
Domestik :
Kabupaten
1. Meningkatkan
Kuantan
kualitas
layanan
Singingi yang
pengelolaan
air
berkualitas,
limbah
domestik.
sehat, ramah
2. Meningkatkan
lingkungan
cakupan pelayanan
dan berbasis
pengelolaan
air
masyarakat
limbah
domestik.
pada tahun
3. Mengurangi Praktik
2018.
Buang Air Besar
Sembarangan
(BABS) hingga 0 %
pada tahun 2019.
4. Meningkatkan
pengelolaan
air
limbah
domestik
melalui kerjasama
pemerintah dengan
sektor swasta.
Misi
Persampahan :
1. Meningkatkan
kualitas
layanan
pengelolaan
persampahan.
2. Meningkatkan
cakupan pelayanan
pengelolaan
persampahan.
3. Meningkatkan
efektifitas
penerapan
peraturan daerah
terkait pengelolaan
persampahan.
4. Meningkatkan
pengelolaan
persampahan
melalui kerjasama
-
-
-
-
-
ketertiban seluruh
lapisan masyarakat
sekaligus
menciptakan iklim
yang kondusif bagi
investor
dalam
menjalankan
usahanya
di
Kabupaten Kuantan
Singingi.
Penanggulangan
kemiskinan
dan
kesenjangan dalam
masyarakat
baik
antar
lingkungan
maupun
antar
penduduk.
Memantapkan
pembangunan
infrastruktur daerah
yang memadai.
Meningkatkan
pemanfaatan
sumberdaya alam
melalui optimalisasi
agribisnis
dan
agroindustri dengan
tetap
memperhatikan
kelestarian
lingkungan sekitar
secara
berkesinambungan.
Meningkatkan
implementasi,
desentralisasi dan
otonomi di daerah
melalui reformasi
birokrasi
dan
peningkatan
pelayanan publik
Meningkatkan
stabilitas kerukunan
beragama
dan
melestarikan adat
serta budaya daerah
dan budaya nasional
di
lingkungan
masyarakat
pemerintah dengan
sektor swasta.
5. Meningkatkan
partisipasi
masyarakat dalam
pengelolaan
persampahan.
Misi Drainase :
1. Meningkatkan
kualitas lingkungan
yang sehat dan
bersih
melalui
pembangunan
sarana drainase.
2. Meningkatkan
cakupan pelayanan
drainase perkotaan
dan permukiman.
3. Memperjelas
dan
mengoptimalkan
peran kelembagaan
dalam pengelolaan
drainase perkotaan
dan permukiman.
4. Merumuskan
peraturan daerah
yang jelas dalam
sektor
drainase
perkotaan
dan
permukiman.
5. Meningkatkan
keterlibatan
masyarakat
dan
sektor
swasta
dalam pengelolaan
rainase
Misi
Perilaku
Hidup Bersih Sehat:
1. Meningkatkan
derajat kesehatan
masyarakat tentang
kesehatan
lingkungan
dan
berperilaku hidup
bersih dan sehat.
2. Misi Pengembangan
Promosi
Higiene
dan Sanitasi.
kabupaten Kuantan
Singingi.
3. Meningkatkan
kesadaran
masyarakat
akan
perilaku
hidup
bersih.
4. Meningkatkan
peran kelembagaan
dalam peningkatan
kesadaran
masyarakat untuk
berprilaku
hidup
bersih.
1.4.2. Tujuan, sasaran, dan strategi sektor sanitasi
1.4.2.1.
Sub sector air limbah domestic
Berdasakan hasil analisis SWOT untuk menentukan tujuan, sasaran dan
strategi pengembangan Air Limbah Domestik di Kabupaten Kuantan Singingi
yang berada di kuadran 4 dengan strategi Berputar. Posisi pengelolaan air
limbah yang berada pada kuadran 4 tersebut antara lain disebabkan oleh
pembangunan pada jalan ditempat meskipun banyak program dan kegiatan
yang dilakukan, sehingga perlu rasionalisasi dan mencari strategi baru. Posisi
pengelolaan air limbah domestik Kabupaten Kuantan Singingi dapat dilihat
pada Gambar 3.1 dibawah ini:
Gambar 3.1 Posisi pengelolaan subsektor air limbah domestik
Gambar 3.1 Posisi pengelolaan subsektor air limbah domestik
Tabel 3.1: Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Air Limbah Domestik
Tujuan
Sasaran
Pernyataan Sasaran
1. Meningkatkan
kualitas
lingkungan
yang
bersih,
sehat, ramah lingkungan
melalui
penyediaan
dan
pengelolaan
sarana
dan
prasarana
subsektor
air
limbah yang memadai.
Meningkatnya kualitas dan
kuantitas pengelolaan air
limbah dari sumber air
limbah
hingga
tempat
pengelolaan akhir.
Strategi
Indikator Sasaran
1. Meningkatnya
jumlah 1. Meningkan pemahaman semua
kepemilikan jamban sehat
pihak
baik
masyarakat,
dari 65 % menjadi 89 % di
pemerintah maupun swasta
tahun 2019.
mengenai
pentingnya
pengelolaan air limbah domestik
yang
memenuhi
standar
kesehatan.
2. Meningkatnya
cakupan 1. Meningkatkan akses layanan air
pelayanan
air
limbah
limbah komunal bagi masyarakat
domestik dari 69 %
berpenghasilan rendah (MBR)
menjadi 98% pada tahun
perkotaan.
2019.
2. Meningkatkan kinerja sarana
prasarana layanan air limbah
3. Menyediakan sarana dan
prasarana pengolahan air
limbah
domestik
yang
berwawasan lingkungan
Tersedianya master plan
Dokumen master plan
air limbah domestik pada
4. Penyusunan
limbah
master plan
air
tahun 2017
Tersedianya IPLT tahun
Terbangun
2016
beroperasinya IPLT
dan 5. Inventarisasi Lahan yang tidak
produktif untuk penyediaan
Lahan
Terbangunannya
IPAL
pada tahun 2016
Pembangunan sistem offsite 6. Inventarisasi
kawasan
pada daerah padat dan
IPAL
komunal
beresiko tinggi
Tersedianya
peraturan
daerah
pengelolaan
air
akhir tahun 2017
Adannya
peraturan
daerah
tentang
tentang pengelolaan sistem air
limbah
limbah di Kabupaten Kuantan
Singingi di tahun 2017
Melakukan
koordinasi
dan
konsolidasi
antar
lembaga
pemerintah dan DPRD dalam
merumuskan
untuk
menerbitkan Perda air limbah.
1.4.2.2.
Sub sektor persampahan
Berdasakan hasil analisis SWOTuntuk menentukan tujuan, sasaran dan
strategi pengembangan Sub Sektor Persampahan di Kabupaten Kuantan
Singingi yang berada di kuadran 4
dengan strategi Berputar. Posisi
pengelolaan persampahan yang berada pada kuadran 4 tersebut antara lain
disebabkan oleh pembangunan pada jalan ditempat meskipun banyak
program dan kegiatan yang dilakukan, sehingga perlu rasionalisasi dan
mencari strategi baru. Posisi pengelolaan Persampahan Kabupaten Kuantan
Singingi dapat dilihat pada Gambar 3.2 dibawah ini:
Gambar 3.2 Posisi pengelolaan subsektor persampahan
Tabel 3.2: Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Persampahan
Tujuan
Sasaran
Strategi
Pernyataan Sasaran
Indikator Sasaran
1. Mewujudkan
lingkungan
Kabupaten Kuantan Singingi
yang bersih, asri dan sehat
melalui
penyediaan
dan
pengelolaan
sarana
dan
prasarana persampahan yang
memadai.
Meningkatkan kualitas dan
kuantitas pengelolaan sampah
dari sumber sampah hingga
tempat pengelolaan akhir.
Meningkatnya kualitas dan
kuantitas
pengelolaan
sampah
dari
1,85%
menjadi 10% ditahun 2019
2. Meningkatkan
sumber
pendanaan untuk pengelolaan
persampahan.
Meningkatkan
sumber Meningkatnya
anggaran Peningkatan
pendanaan untuk pengelolaan untuk pengelolaan sampah penanganan sampah
persampahan
sesuai kebutuhan pada
tahun 2017
3. Meningkatkan
kesadaran
masyarakat untuk melakkan
pemilahan
sampah
dan
konsep 3R.
Meningkatnya
kesadaran
masyarakat untuk melakukan
pemilahan sampah sesuai
konsep 3R
4. Meningkatkan kualitas dan
kuantitas keterlibatan swasta
dalam pengelolaan sampah.
Meningkatnya
kegiatan
pemilahan sampah sesuai
konsep 3R dari 0% menjadi
30% pada tahun 2019
Meningkatkan
ketersediaan
infrastruktur
persampahan
melalui pemanfaatan program di
tingkat pusat/provinsi
operasional
Menciptakan iklim yang kondusif
bagi kemitraan pemerintah swasta
(public
private
partnership)
dengan
Memaksimalkan
kebijakan
Meningkatnya peran swasta Meningkatnya kualitas dan
pengelolaan persampahan
dalam
pengelolaan kuantitas peran swasta
persampahan di Kabupaten dalam
pengelolaan
Kuantan Singingi
persampahan di Kabupaten
Kuantan Singingi
1.4.2.3.
Sub sector drainase perkotaan
Berdasakan hasil analisis SWOTuntuk menentukan tujuan, sasaran
dan strategi pengembangan Sub Sektor Drainase di Kabupaten Kuantan
Singingi yang berada di kuadran 4
dengan strategi Berputar. Posisi
pengelolaan drainase yang berada pada kuadran 4 tersebut antara lain
disebabkan oleh pembangunan pada jalan ditempat meskipun banyak
program dan kegiatan yang dilakukan, sehingga perlu rasionalisasi dan
mencari strategi baru. Posisi pengelolaan Drainase Kabupaten Kuantan
Singingi dapat dilihat pada Gambar 3.3 dibawah ini:
Gambar 3.3 Posisi pengelolaan sub sektor drainase
Tabel 3.3: Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Drainase
Tujuan
Sasaran
Strategi
Pernyataan Sasaran
Indikator Sasaran
5. Mewujudkan
lingkungan
Kabupaten Kuantan Singingi
yang bersih, asri dan sehat
melalui
penyediaan
dan
pengelolaan
sarana
dan
prasarana persampahan yang
memadai.
Meningkatkan kualitas dan
kuantitas pengelolaan sampah
dari sumber sampah hingga
tempat pengelolaan akhir.
Meningkatnya kualitas dan
kuantitas
pengelolaan
sampah
dari
1,85%
menjadi 10% ditahun 2019
6. Meningkatkan
sumber
pendanaan untuk pengelolaan
persampahan.
Meningkatkan
sumber Meningkatnya
anggaran Peningkatan
pendanaan untuk pengelolaan untuk pengelolaan sampah penanganan sampah
persampahan
sesuai kebutuhan pada
tahun 2017
7. Meningkatkan
kesadaran
masyarakat untuk melakkan
pemilahan
sampah
dan
konsep 3R.
Meningkatnya
kesadaran
masyarakat untuk melakukan
pemilahan sampah sesuai
konsep 3R
8. Meningkatkan kualitas dan
kuantitas keterlibatan swasta
dalam pengelolaan sampah.
Meningkatnya
kegiatan
pemilahan sampah sesuai
konsep 3R dari 0% menjadi
30% pada tahun 2019
Meningkatkan
ketersediaan
infrastruktur
persampahan
melalui pemanfaatan program di
tingkat pusat/provinsi
operasional
Menciptakan iklim yang kondusif
bagi kemitraan pemerintah swasta
(public
private
partnership)
dengan
Memaksimalkan
kebijakan
Meningkatnya peran swasta Meningkatnya kualitas dan
pengelolaan persampahan
dalam
pengelolaan kuantitas peran swasta
persampahan di Kabupaten dalam
pengelolaan
Kuantan Singingi
persampahan di Kabupaten
Kuantan Singingi
1.4.2.4.
Aspek higiene/Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Berdasakan hasil analisis SWOTuntuk menentukan tujuan, sasaran
dan strategi pengembangan Sub Sektor PHBS dan Promosi Hygiene di
Kabupaten Kuantan Singingi yang berada di kuadran 4
dengan strategi
Ceruk. Posisi pengelolaan PHBS dan Promosi Hygiene yang berada pada
kuadran 4 tersebut antara lain disebabkan oleh posisi pembangunan berada
pada lembah terdalam, kebijakan pembangunan kurang mendukung, perlu
rasionalisasi besar-besaran dari segala aspek (SDM, sarana prasarana,
pendanaan dsb) dengan visi yang jelas. Posisi pengelolaan PHBS dan
Promosi Hygiene Kabupaten Kuantan Singingi dapat dilihat pada Gambar 3.4
dibawah ini:
Gambar 3.4 Posisi pengelolaan sub sektor PHBS
Tabel 3.4: Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengelolaan Sanitasi Rumah Tangga
Tujuan
Sasaran
Strategi
Pernyataan Sasaran
Indikator Sasaran
9. Mewujudkan
lingkungan
Kabupaten Kuantan Singingi
yang bersih, asri dan sehat
melalui
penyediaan
dan
pengelolaan
sarana
dan
prasarana persampahan yang
memadai.
Meningkatkan kualitas dan
kuantitas pengelolaan sampah
dari sumber sampah hingga
tempat pengelolaan akhir.
Meningkatnya kualitas dan
kuantitas
pengelolaan
sampah
dari
1,85%
menjadi 10% ditahun 2019
10.
Meningkatkan
sumber
pendanaan untuk pengelolaan
persampahan.
Meningkatkan
sumber Meningkatnya
anggaran Peningkatan
pendanaan untuk pengelolaan untuk pengelolaan sampah penanganan sampah
persampahan
sesuai kebutuhan pada
tahun 2017
11.
Meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk melakkan
pemilahan
sampah
dan
konsep 3R.
Meningkatnya
kesadaran
masyarakat untuk melakukan
pemilahan sampah sesuai
konsep 3R
12.
Meningkatkan
kualitas
dan kuantitas keterlibatan
swasta dalam pengelolaan
Meningkatnya
kegiatan
pemilahan sampah sesuai
konsep 3R dari 0% menjadi
30% pada tahun 2019
Meningkatkan
ketersediaan
infrastruktur
persampahan
melalui pemanfaatan program di
tingkat pusat/provinsi
operasional
Menciptakan iklim yang kondusif
bagi kemitraan pemerintah swasta
(public
private
partnership)
dengan
Memaksimalkan
kebijakan
Meningkatnya peran swasta Meningkatnya kualitas dan
pengelolaan persampahan
dalam
pengelolaan kuantitas peran swasta
persampahan di Kabupaten dalam
pengelolaan
sampah.
Kuantan Singingi
persampahan di Kabupaten
Kuantan Singingi
Khusus untuk pengelolaan sanitasi sekolah, ditetapkan tujuan berupa
terwujudnya lingkungan sekolah yang sehat dan bersih melalui pemberdayaan
tenaga pengajar dan siswa untuk mempraktikkan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) di lingkungan sekolah. Untuk mencapai tujuan tersebut, ditetapkan
dua sasaran utama. Sasaran pertama lebih difokuskan pada peningkatan
kuantitas sarana prasarana sanitasi sekolah. Penentuan tersebut didasari oleh
masih minimnya sarana prasarana sanitasi eksisting. Beberapa jenis prasarana
yang ditergetkan dapat meningkat pada tahun 2019 antara lain toilet siswa,
fasilitas cuci tangan dan tempat sampah terpilah (organik dan non organik).
Adapun untuk sasaran kedua, lebih difokuskan pada peningkatan strata Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sekolah dari tidak berstrata PHBS menjadi
Berstrata PHBS Pratama dan peningkatan dari strata pratama menjadi strata
madya. Beberapa karakteristik untuk strata pratama dan strata madya yaitu
sebagai berikut :
A.
B.
Karakteristik Sekolah yang memiliki PHBS Strata Pratama:
1.
Memelihara rambut agar bersih dan rapih;
2.
Memakai pakaian bersih dan rapih;
3.
Memeliharan kuku agar selalu pendek dan bersih;
4.
Memakai sepatu bersih dan rapih;
5.
Berolahraga teratur dan terukur;
6.
Tidak merokok di sekolah;
7.
Tidak menggunakan NAPZA.
Karakteristik Sekolah yang memiliki PHBS Strata Madya:
1.
Memelihara rambut agar bersih dan rapih;
2.
Memakai pakaian bersih dan rapih;
3.
Memeliharan kuku agar selalu pendek dan bersih;
4.
Memakai sepatu bersih dan rapih;
5.
Berolahraga teratur dan terukur;
6.
Tidak merokok di sekolah;
7.
Tidak menggunakan NAPZA;
8.
Telah menerapkan pemberantasan jentik nyamuk;
9.
Menggunakan jamban yang bersih dan sehat;
10.
Menggunakan air bersih;
11.
Mencuci tangan dengan air mengalir dan memakai sabun;
12.
Membuang sampah ke tempat sampah yang terpisah
(sampah basah, sampah kering dan sampah berbahaya).
Strategi pengelolaan sanitasi sekolah, dalam jangka panjang tidak hanya
diharapkan dapat meningkatkan kualitas PHBS sanitasi pada lingkungan
sekolah, tetapi juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas PHBS
lingkungan rumah melalui adanya transfer ilmu yang diperoleh siswa-siswi
di sekolah kepada lingkungan di sekitarnya. Untuk setiap sasaran yang
telah ditetapkan di atas, disusun beberapa indikator pencapaian pada
tahun 2019. Secara detail, tujuan, sasaran dan tahapan pencapaian
pengelolaan sanitasi sekolah di Kabupaten Kuantan Singingi ditunjukkan
pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5: Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengelolaan Sanitasi Sekolah
Tujuan
Sasaran
Strategi
Pernyataan Sasaran
Indikator Sasaran
13.
Mewujudkan lingkungan
Kabupaten Kuantan Singingi
yang bersih, asri dan sehat
melalui
penyediaan
dan
pengelolaan
sarana
dan
prasarana persampahan yang
memadai.
Meningkatkan kualitas dan
kuantitas pengelolaan sampah
dari sumber sampah hingga
tempat pengelolaan akhir.
Meningkatnya kualitas dan
kuantitas
pengelolaan
sampah
dari
1,85%
menjadi 10% ditahun 2019
14.
Meningkatkan
sumber
pendanaan untuk pengelolaan
persampahan.
Meningkatkan
sumber Meningkatnya
anggaran Peningkatan
pendanaan untuk pengelolaan untuk pengelolaan sampah penanganan sampah
persampahan
sesuai kebutuhan pada
tahun 2017
15.
Meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk melakkan
pemilahan
sampah
dan
konsep 3R.
Meningkatnya
kesadaran
masyarakat untuk melakukan
pemilahan sampah sesuai
konsep 3R
16.
Meningkatkan
kualitas
dan kuantitas keterlibatan
swasta dalam pengelolaan
Meningkatnya
kegiatan
pemilahan sampah sesuai
konsep 3R dari 0% menjadi
30% pada tahun 2019
Meningkatkan
ketersediaan
infrastruktur
persampahan
melalui pemanfaatan program di
tingkat pusat/provinsi
operasional
Menciptakan iklim yang kondusif
bagi kemitraan pemerintah swasta
(public
private
partnership)
dengan
Memaksimalkan
kebijakan
Meningkatnya peran swasta Meningkatnya kualitas dan
pengelolaan persampahan
dalam
pengelolaan kuantitas peran swasta
persampahan di Kabupaten dalam
pengelolaan
sampah.
Kuantan Singingi
persampahan di Kabupaten
Kuantan Singingi
1.5.
Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
Berdasarkan Permen PU No. 6 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, RTBL didefinisikan sebagai
panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan
untuk
mengendalikan
pemanfaatan
ruang,
penataan
bangunan
dan
lingkungan, serta memuat materi pokok ketentuan program bangun