Analisis pengaruh kemasan terhadap minat beli konsumen : studi kasus pada kemasan mie instan merk Indomie terhadap mahasiswa Universitas Sanata Dharma - USD Repository

  

ANALISIS PENGARUH KEMASAN TERHADAP MINAT

BELI KONSUMEN

Studi Kasus Pada Kemasan Mie Instan merek Indomie terhadap Mahasiswa

Universitas Sanata Dharma

  

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Manajemen Disusun Oleh :

  Nama : Ferdinand NIM : 032214072

  

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  

Halaman Persembahan

Kupersembahkan karya kecilku ini untuk :

  á Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat-Nya dan curahan . kasih-Nya

  Papa dan Mama yang telah membesarkanku dengan penuh kasih sayang. Semoga karya sederhana ini dapat menjadi salah satu bagian dari wujud tanggung jawabku dalam menempuh pendidikan tinggi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  Adiku tersayang, Anastasia Selvina Lodi Cintaku, Bintang Apriliana Sahabat-sahabatku Almamaterku tercinta.

  Halaman Motto

  • Jika Tuhan memberikan sesuatu kepada kita untuk dilakukan,

  maka Ia akan memberikan kekuatan untuk menyelesaikannya juga.

  • Setia pada perkara-perkara kecil, maka kamu akan diberikan

  perkara-perkara yang lebih besar dari Tuhan

  • Hanya ada satu hal yang lebih menyakitkan dari kesalahan,

    dan itu adalah tidak belajar dari kesalahan.
  • Yang terbesar dari semua kekurangan adalah membayangkan dirimu tidak mempunyai apa pun.

  

Life isn’t about finding yourself. But, life is about creating

yourself ”

  

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH KEMASAN TERHADAP MINAT BELI

KONSUMEN

Studi Kasus Pada Kemasan Mie Instan merek Indomie

  Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk menjelaskan pengaruh merek, gambar, bentuk, warna dan label pada kemasan secara bersama-sama terhadap minat beli konsumen; 2) untuk mengetahui atribut kemasan yang paling mempengaruhi minat beli konsumen.

  Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan kuisioner. Analisis data terdiri dari dua bagian yaitu 1) analisis deskriptif untuk mendeskripsikan identitas responden dan variabel-variabel penelitian; 2) analisis regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh atribut-atribut kemasan secara bersama-sama terhadap minat beli konsumen.

  Hasi penelitian menunjukan 1) karakteristik responden yang memiliki minat beli Indomie paling tinggi adalah responden dengan karakteristik sebagai berikut: responden dengan jenis kelamin laki-laki, responden yang berusia 21 tahun – 25 tahun, dan responden yang memiliki uang saku per bulan Rp.

  ≤ 500.000,-; 2) variabel merek, gambar, bentuk, warna, dan label pada kemasan secara bersama-sama mempengaruhi minat beli; 3) atribut kemasan yang paling mempengaruhi minat beli konsumen adalah warna kemasan, 4) minat beli secara bersama-sama dapat dijelaskan oleh variabel merek pada kemasan, gambar pada kemasan, bentuk kemasan, warna kemasan, dan label kemasana sebesar 51,3 %, sedangkan sisanya 48,7 % dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian..

  

ABSTRACT

AN ANALYSIS OF PACKAGING INFLUENCE ON CONSUMERS

INTENTION TO BUY

  A Case Study on Indomie instant noodle product

  of this research are 1) Explain the impact of brand, picture,

  The purposes

  share, color and label at packaging simultaneously on consumers intention to buy; 2) to identify packaging attribute that influence most on consumers intention to buy.

  The data collecting techniques applied are observation and questioner. Data analysis involved are 1) descriptive analysis to describe respondents identity and some research variables; 2) multiple linear regression analysis to identify the packaging attributes that influence most on simultaneously to intention to buy consumers.

  Results of this research show 1) respondents who have the highest intention to buy are male, age between 21 - 25 years, and have allowance less than Rp. 500000,-; 2) brand, picture, share, colors, and label at packaging simultaneously influence the consumers intention; 3) the attribute of packaging that influences most on respondents intention to buy is packaging color, 4). brand, picture, share, colors, and label packaging explain the respondents intention to buy 51,3 %, while the rest of 48,7 % explained by other variables.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS PENGARUH KEMASAN TERHADAP MINAT

  

BELI KONSUMEN ”, studi kasus pada kemasan mie instant merek Indomie

  terhadap mahasiswa Universitas Sanata Dharma. Penulisan ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Sanata Dharma pada program studi Manajemen.

  Selama penulisan skripsi ini penulis telah memperoleh bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S.; selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  2. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si.; selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

  3. Bapak A. Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. ; selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan membimbing dan memberikan saran dengan penuh kesabaran hingga selesainya skripsi ini.

  4. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A. ; selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan membimbing dan memberikan saran dengan penuh kesabaran hingga selesainya skripsi ini.

  6. Bapak Drs. A Triwanggono., M.S ; selaku dosen penguji

  7. Seluruh Dosen Program studi Manajemen dan karyawan Universitas Sanata Dharma yang telah membantu penulis selama menuntut ilmu di Universitas Sanata Dharma.

  8. Rekan-rekan mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membantu penulis mengisi kuisioner.

  9. Kedua orang tuaku, Yohannes Ridwan Lodi dan Tiniaty Mursalim yang telah memberikan doa, semangat, materiil dan semuanya untuk anakmu yang bandel ini. Serta adikku Anastasia Selvina Lodi, tanpa kalian aku bukan apa- apa.

  10. Seluruh keluarga besar papa dan mamaku. Terima kasih atas semuanya.

  11. My Lovely star, Bintang Apriliana yang selalu menemani, menyayangi dan memberikanku semangat. Terima kasih atas kebersamaan dan dukungannya selama ini. Love you, mprit.

  12. Teman-teman Manajemen angkatan 2003 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Terima kasih atas semuanya..

  13. Teman-teman Fakultas Ekonomi yang lain : Dominikus Heru, Fransiskus SM, Primus, Fika Nurliana, Yanie, Sarah, Tias, Mba Agit, dll. Thanks For All.

  14. Cansas Grandes Community : Wisnu “Jongos”, Indra “Indrug”, Aris, Gogon, Edi Waskito, Lukas Pamungkas “Pak wiwied”, Toni “ Pak Ponco”, Sukro “Pak Rendi”, Rendol “Pak Lukas”, Boy “Hero Str”, Amin, Agustinus Heru Kristianto, Pram, Wawan “Supermen”, Agung “Sang Hero”, Ari “Grandong”

  15. Teman-teman kos Intan : Bu wiwied, Yeyen, Dita, Fifi, dll. Thanks for all.

  16. Teman-teman AC. Anilop : Marcel, Pram “Grandes”, Heru “Benalu”, Dedi “Bekam”, Bowo, Andre, LiLik, dll. Tengkyu.

  17. Semua teman-temanku dari Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma. (Aku bingung, koq temen-temen ku malah lebih banyak anak teknik daripada anak ekonominya yah?) Tapi, makasih yah buat semuanya.

  18. Teman-teman dari Jakarta : Pandi “Pak polisi”, Ida, Catur, Viky PIS, Eldot, Cupri, Yan, Riko, Ivan “domplax”, Ipin, Risman, Dhani, Simplisius Dioni, Ruri, Beruk, Eko, Ella, Wawan, Mantri. Terima kasih yah semuanya.

  19. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan serta bantuannya guna penyusunan karya tulis ini Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan lebih lanjut. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca.

  Yogyakarta, 31 Mei 2008 Penulis

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………..….. i HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………………… ii HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………..iii HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………………..……iv HALAMAN MOTTO ………………... ………………………………………..…….v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………………..……vi ABSTRAK.……..………………………………………………………...………....vii ABSTRACT ..…………………………………………………………………...…viii KATA PENGANTAR ……………………………………………………..…..........ix DAFTAR ISI ………………………………………………………………...……. xii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………………………………………………………………..1 B. Rumusan Masalah ………………………………………………………........ 5 C. Batasan Masalah ……………………………………………………………...5 D. Tujuan Penelitian ……………………………………………………………. 6 E. Manfaat Penelitian ………………………………………….. …………….. 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Pemasaran ………. ……………………………………………………. …... 8

  B. Produk ………………………………………... ……………………………. 9

  C. Kemasan …….. ……………………………………………………………..11

  D. Strategi Kemasan..…………………………………………………………...13

  E. Atribut Kemasan …………………………………………………………….14

  F. Fungsi Kemasan ...… ……………………………………..…………………19

  G. Kelebihan dan Kekurangan Kemasan.. ................…………………………..21

  H. Pengertian Perilaku Konsumen………………………………………………23

  I. Model Perilaku Konsumen …………………………………………...…..…23 J. Persepsi Konsumen…………………………………………………………..25 K. Minat…………………………………………………………………………28 L. Minat beli Konsumen………………………………………………………..29 M. Pengaruh kemasan terhadap minat beli konsumen…………………………..31 N. Kerangka pikir……………………………………………………………….32 O. Hipotesa…………………………………………………………………...…32

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ……………………………………………………………...33 B. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………………………….33 C. Subjek dan Objek Penelitian …………………………………………….…..33 D. Variabel Penelitian ……………………………………………………….….33 E. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel …………………..……34 F. Data yang dibutuhkan …………………………………………………….....35

  G. Metode Pengumpulan Data ………………………………………………… 36

  H. Teknik Pengujian Instrumen………………………………………………... 37

  1. Uji Validitas ……………………………………………………………..37

  2. Uji Reliabilitas …………………………………………………………..37

  I. Metode Analisis Data ………………………………………………..…….. 30

  1. Analisis data secara kualitatif …………………………………….……..38

  2. Analisis data secara kuantitatif ………………………………………….39

  3. Atribut yang paling berpengaruh…………………………………..…….41

  4. Koefisien Determinasi ………………………………………….……… 42

  BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Universitas Sanata Dharma ( USD )

  1. Sejarah USD…………………………… …………………….……..…..43

  2. Visi dan Misi USD……………………………………………..….…..…46

  3. Tujuan Pendidikan USD………………………... ……………………... 47

  4. Lokasi ……………………………… ...………………………………...48

  5. Fasilitas…………………………………………………………………..48

  6. Jumlah mahasiswa USD …………...…………………………...…..….. 49

  B. PT.Indofood Sukses Makmur

  1. Sejarah Perusahaan ……………..………………………………...……. 50

  2. Visi Perusahaan dan Kegiatan Pemasaran …….……………………..… 51

  3. Profil perusahaan……………….. …………………………..…………..52

  C. Indomie………………………………………………………………………56

  1. Jenis-jenis Indomie…………………………………………...………….56

  BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Identitas Responden ……………………………………………………….. 59

  1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ……………………...60

  2. Distribusi Responden Berdasarkan Usia………………………………...60

  3. Distribusi Responden Berdasarkan Uang saku per bulan………..………61

  4. Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian……………….62

  5. Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Mengkonsumsi …………63

  B. Pengujian Validitas dan Reliabilitas …………….…………………………..64

  1. Analisis Validitas dan Reliabilitas variabel merek pada kemasan………65

  2. Analisis Validitas dan Reliabilitas variabel gambar pada kemasan…..…66

  3. Analisis Validitas dan Reliabilitas variabel bentuk kemasan……………67

  4. Analisis Validitas dan Reliabilitas variabel warna kemasan………….…68

  5. Analisis Validitas dan Reliabilitas variabel label pada kemasan……...…69

  6. Analisis Validitas dan Reliabilitas variabel minat beli………………..…70

  C. Analisis Skor Variabel Penelitian……………………………………………72

  1. Merek pada kemasan…………………………………………………….73

  2. Gambar pada kemasan…………………………………………………...74

  3. Bentuk Kemasan…………………………………………………………75

  4. Warna Kemasan………………………………………………………….76

  5. Label pada Kemasan……………………………………………………..77

  6. Minat beli ………………………………………………………………..78

  a. Berdasarkan Jenis Kelamin………………………………..79

  b. Berdasarkan Usia ………………………………………….81

  c. Berdasarkan uang saku per bulan………………………….84

  d. Seluruh Responden………………………………………...88

  D. Pengujian Hipotesis Penelitian ……………………………..……...………. 89

  E. Pembahasan ……………………………………………………………....... 94

  BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan …………………………………………...…………………99 B. Saran ……….…………………………………………………………..100 C. Keterbatasan Penelitian ………………………………………………..102 Daftar Pustaka Lampiran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemasan adalah pelindung dari suatu barang, baik barang biasa mau pun barang-

  barang hasil produksi industri. Dalam dunia industri kemasan merupakan pemenuhan suatu kebutuhan akibat adanya hubungan antara penghasil barang dengan masyarakat pembeli. Untuk keperluan ini kemasan harus dapat menyandang beberapa fungsi yang harus dimilikinya seperti:

  1. Tempat atau wadah dalam bentuk tertentu dan dapat melindungi barang dari kemungkinan rusak, sejak keluar dari pabrik sampai ke tangan pembeli, bahkan masih dapat digunakan sebagai wadah setelah isi barang habis terpakai, (dalam hal ini wadah tersebut masih menyandang fungsi iklannya).

  2. Kemasan bukan hanya sebuah bungkus, tapi juga pelengkap rumah tangga; sebush botol kecap bagus dengan etiketnya yang menarik dapat menyemarakkan suasana tertentu di meja makan atau lemari di dapur; sebuah tempat kertas lap “Klenex” yang didesain menarik dapat memperindah kamar mandi dan botol parfum yang cantik memberikan kekhasan meja berhias seorang gadis.

  3. Mutu kemasan dapat menumbuhkan kepercayaan dan pelengkap citradiri dan mempengaruhi calon pembeli untuk menjatuhkan pilihan terhadap barang yang dikemasnya.

  4. Kemasan mempunyai kemudahan dalam pemakaiannya (buka, tutup, pegang, bawa) tanpa mengurangi mutu ketahanannya dalam melindungi barang.

  5. Rupa luar kemasan harus sesegera mungkin menimbulkan kesan yang benar tentang jenis isi barang yang dikemas.

  6. Perencanaan yang baik dalam hal ukuran dan bentuk, sehingga efisien dan tidak sulit dalam hal pengepakan, pengiriman serta penempatan, demikian pula penyusunan dalam lemari pajang.

  7. Melalui bentuk dan tata rupa yang dimilikinya kemasan berfungsi sebagai alat pemasar untuk mempertinggi daya jual barang. Dalam fungsi ini desain bentuk-kemasan harus mendapat dukungan penuh dari unsur desain- grafisnya, sehingga bentuk kemasan selain menarik harus dapat menyampaikan keterangan dan pesan-pesannya sendiri. Mengingat konsumen Indonesia yang sebagian besar masih terbatas kemampuan melek hurufnya, maka sampai dengan pertengahan abad ini kita masih melihat bahasa gambar sangat banyak dipergunakan di samping bahasa warna dan huruf. Hal ini, dibuktikan dalam desain-desain merek-dagang, etiket kemasan, serta penggunaan warna untuk memperkuat identitas produk tersebut.

  Keberhasilan pemasaran suatu barang, tidak hanya ditentukan oleh mutu barang serta usaha promosi yang dilakukan, tetapi juga dalam upaya yang sama oleh mutu dan penampilan kemasan itu sendiri. Untuk kenyataan ini kita kenal filsafat pemasaran yang sudah lazim sejak abad ke 19 di Inggris “the product is the kemasan adalah bahagian yang tak terpisah dari barang produk, sehingga tidak mengherankan bila sebuah biro perencanaan grafis bersikap “Kami tak dapat menaikkan mutu barang produk, karena itu kami tingkatan kemasannya”.

  Karena itu mutu lain dari sebuah kemasan dinilai dari kemampuannya dalam memenuhi fungsi, di mana kemasan dituntut untuk memiliki daya tarik yang lebih besar daripada barang yang dibungkus di dalamnya. Keberhasilan daya tarik kemasan ditentukan oleh estetik yang menjadi bahan pertimbangan sejak awal perencanaan bentuk kemasan, karena pada dasarnya nilai estetik harus terkandung dalam keserasian antara bentuk dan penataan desain grafis tanpa melupakan kesan jenis, ciri dan sifat barang yang diproduksi.

  Bahasa desain grafis adalah bahasa visual, bahasa simbol yang diungkapkan melalui gambar, bentuk, warna dan aksara. Grafis harus dapat mengantarkan pesan yang ingin disampaikan oleh produsen barang lewat kemasan yang diciptakan; baik informasi mengenai isi maupun penjelasan mengenai cara pemakaian produk tersebut. Pemilihan tipe huruf yang berkarakter sesuai dengan jenis barang, dipadu saling menunjang dengan gambar ilustrasi yang tepat dan dicetak dengan teknik percetakan yang baik, akan membawakan pesan yang langsung ataupun yang tidak langsung dari barang tersebut terhadap kualitas dan nilainya. Gambar dan tulisan (teks), tidak saja penting sebagai daya tarik tetapi terutama cergas untuk berkomunikasi dengan konsumen tentang keterangan-keterangan yang diinginkan.

  Dapat kita bayangkan persaingan ketat yang akan dihadapi oleh sebuah berpuluh-puluh jumlahnya. Bagi kemasan yang mempergunakan unsur grafis dan warna dengan lebih seksama tentu akan tampil sebagai pemikat utama bagi calon pembeli. Apalagi bila disadari bahwa daya ingat manusia terhadap bentuk lebih lamban dibanding terhadap warna dan orang dapat lupa terhadap nama sebuah produk tapi sukar lupa terhadap warna kemasnya. Sebagai contoh hal ini jelas terlihat pada kemasan film, Kodak (kuning), Fuji Color (hijau), Corned beef Cip/Pronas dan sardencis (merah), Sari Ayu (coklat tua), Mustika Ratu (merah tua).

  Kemudian seiring dengan derap kemajuan ekonomi kita, telah pula dimulai menggiatkan ekspor maupun impor barang-barang produksi dalam negeri ke berbagai negara. Upaya ini tentunya harus didukung oleh mutu barang dan sekaligus mutu kemasannya yang berwibawa dan berdaya jual. Mengenai perencanaan kemasan ini beberapa hal yang kiranya bisa diperhatikan untuk menjadi bahan pertimbangan bagi para produsen dan perencana grafis Indonesia.

  • Beberapa bentuk kemasan berikut grafisnya dari sebuah barang yang diproduksi untuk pasar luar negeri sebaiknya tidak dibuat sama seperti yang dipasarkan untuk dalam negeri.
  • Peka dan faham terhadap berbagai ragam kebudayaan dunia sangat penting dalam memperhitungkan desain kemas untuk ekspor. Hal ini didasari oleh adanya faktor lingkungan setempat yang harus dipertimbangkan.
  • Lazimnya kemasan yang akan dipasarkan telah melalui hasil riset di atas dan uji
grafisnya, mengingat tingginya fakta perbedaan iklim, bahasa, kemampuan membaca, syarat perdagangan, pajak, lalu lintas pengiriman dan lain-lain.

  • Setiap barang produk yang akan diekspor, haruslah juga melengkapi desain kemasannya dengan persyaratan kode komputerisasi yang telah dipakai di mana- mana, untuk memudahkan penghitungan harga.
  • Harus pula mempertimbangkan penggunaan unsur simbolisme yang diucapkan melalui bentuk dan warna. Hal ini disebabkan karena kebudayaan, kultur, dan ciri khas daerah setempat yang berbeda-beda.

  Perancangan desain kemasan yang sesuai akan mendorong konsumen membeli suatu produk, sedangkan perancangan yang salah, malah akan mematikan penjualan produk tersebut.

  Dengan permasalahan diatas, penyusun tertarik untuk meneliti bagaimana pengaruh kemasan terhadap minat beli konsumen, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul “Analisis pengaruh kemasan terhadap minat beli konsumen”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang maka penulis tertarik untuk merumuskan masalah-masalah yang ada sebagai berikut:

  1. Apakah merek pada kemasan, gambar pada kemasan, bentuk kemasan,

  warna kemasan dan label

  pada kemasan secara bersama-sama mempengaruhi minat beli konsumen?

  2. Atribut kemasan manakah yang paling mempengaruhi minat beli konsumen?

  C. Batasan Masalah

  Kemasan yang dimaksud dalam tulisan ini adalah kemasan primer pada produk Mie instan Indomie Faktor-faktor yang akan diteliti adalah :

  1. Merek pada kemasan

  2. Gambar pada kemasan

  3. Bentuk kemasan

  4. Warna Kemasan

  5. Label kemasan Dan konsumen yang dimaksud adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma

  D. Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui apakah merek pada kemasan, gambar pada kemasan, bentuk

  kemasan, warna kemasan dan label pada kemasan secara bersama-sama

  mempengaruhi minat beli konsumen?

  2. Untuk mengetahui atribut kemasan apakah yang paling mempengaruhi minat beli

E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi pihak perusahaan, penulisan ini dapat dijadikan pertimbangan untuk menjalankan kebijakan atau strategi perusahaan yang diterapkan saat ini. Penelitian ini diharapkan membantu perusahaan agar dapat menggunakan kemasan secara efektif, sehingga tujuan komunikasi dan promosi pemasaran perusahaan dapat tercapai dan diterima dengan baik oleh konsumen. Penelitian ini juga diharapkan membantu perusahaan untuk melihat respon atau persepsi konsumen terhadap atribut suatu produk, yang dalam hal ini adalah kemasan, sehingga perusahaan dapat menentukan kemasan yang sesuai dengan produknya secara efektif dan efisien.

  2. Bagi penulis, penulisan ini merupakan penerapan disiplin ilmu yang telah didapat selama ini.

  3. Sebagai acuan pihak lain yang ingin melakukan penelitian sejenis.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pemasaran Pengertian Pemasaran menurut Stanton adalah suatu sistem keseluruhan dari

  kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Stanton, 1997).

  Pengertian tersebut dapat memberikan gambaran bahwa pemasaran sebagai suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang/jasa kepada pembeli secara individual maupun kelompok pembeli. Kegiatan- kegiatan tersebut beroperasi dalam suatu lingkungan yang dibatasi sumber-sumber dari perusahaan itu sendiri, peraturan-peraturan, maupun konsekuensi sosial perusahaan.

  Pengertian pemasaran menurut Kotler (2000: 8), pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk dengan pihak lain. Dalam hal ini pemasaran merupakan proses pertemuan antara individu dan kelompok dimana masing-masing pihak ingin mendapatkan apa yang mereka butuhkan/inginkan melalui tahap menciptakan, menawarkan, dan pertukaran.

  Definisi pemasaran tersebut berdasarkan pada prinsip inti yang meliputi: kebutuhan (needs), produk (goods, services and idea), permintaan (demands), nilai, biaya, kepuasan, pertukaran, transaksi, hubungan, dan jaringan, pasar, pemasar, serta prospek.

  Terdapat dua faktor yang mempengaruhi cara dan keberhasilan perusahaan terhadap pemasarannya, yaitu: (1) Lingkungan Eksternal Sistem Pemasaran.

  Lingkungan ini tidak dapat dikendalikan perusahaan, misalnya kebebasan masyarakat dalam menerima atau menolak produk perusahaan, politik dan peraturan pemerintah, keadaan perekonomian, kependudukan serta munculnya pesaing; (2) Variabel Internal Sistem Pemasaran. Variabel ini dapat dikendalikan oleh perusahaan, terdiri atas dua kelompok, yaitu sumber bukan pemasaran (kemampuan produksi, keuangan, dan personal) dan komponen-komponen bauran pemasaran yang meliputi: produk, harga, promosi, dan distribusi (Swastha, 2002).

B. Produk

  Produk dapat di definisikan sebagai apa saja yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan dalam hal penggunaaan, konsumsi, atau akuisisi. Jadi, produk termasuk objek (TV, radio, mobil), jasa (kesehatan, pendidikan), tempat (New York, Bali), orang (Bill Clinton, Ronald Reagan), kegiatan (mengikuti konte, mengunjungi klinik penurunan berat badan), dan ide (sudahkah anda memeluk anak anda hari ini?). Produk harus dipandang sebagai pemecah masalah jika mereka dibeli karena manfaat yang dihasilkannya, bukan karena produk itu semata ( Kotler & Amstrong, 2001: 264)

  Atribut produk

  Pengembangan suatu produk mengharuskan perusahaan memperhatikan atribut-atribut produk apa saja yang hendak dikembangkan dan mana yang sebaiknya dipertahankan. Sebab apabila suatu produk memiliki atribut atau sifat-sifat yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pembelinya, maka produk tersebut dianggap cocok oleh konsumen.Produk yang demikian akan menjadi produk yang berhasil.

  Pengertian atribut produk menuru Indriyo Gitosudarmo (1995:188) adalah :

  “ suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk-produk tersebut dapat memenuhikebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh pembeli.”

  Sedangkan pengertian atribut produk menurut Tjiptoyono (1995 : 188) adalah:

  “unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk meliputi merek, harga, rasa, kemasan, warna, dan lain-lain.”

  Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan menimbulkan manfaat bagi produk tersebut sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

C. Kemasan

  Kemasan meliputi juga berbagai variasi seprti pembungkus langsung yang mungkin betul-betul diperlukan, dan karton atau bagian luar yang mempunyai fungsi pajang serta fungsi distribusi

  Setiap kemasan apapun sifatnya, membantu pengemasan memenuhi peranannya dalam proses pemasaran. Kemasan ideal harus efektif melindungi isinya, harus memberikan sumbangan yang realitas pada distribusi yang efektif, dan harus dengan biaya yang efektif dalam pengertian tidak melebihi proporsi manfaatnya.

  Bagaimanapun, fungsi yang paling penting adalah bagian yang berperan dalam penjualan. Kemasan yang ideal secara bersama-sama dari segi fungsional, ekonomi, dan penjualan Misalnya, kemasan tersebut harus mudah dipegang, mudah dibuka, dan kelihatan bagus.

  Kemasan seharusnya merupakan kesan singkat dari citra produk yang ingin disampaikan oleh pabrik, dan kemasan haruslah terpadu dengan fungsi produk.

  Memasukan identitas produk ke pikiran pelanggan merupakan bagian penting dari pemasaran dan penjualan yang baik.

  Kemasan memainkan peranan penting dalam identitas produk karena kemasan merupakan penghubung yang penting antara pabrik, pengecer, dan pelanggan.

  Kemasan merupakan bagian terpadu dari rencana pemasaran dan harus

  • Membuat daya tarik pada kemasan dan produk isinya.
  • Bertindak sebagai pengingat iklan produk • Menciptakan dorongan untuk membeli produk, karena telah diiklankan.
  • Mempromosikan citra merek jika memungkinkan Sedangkan pengertian dari kemasan menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

  Peter Salim & Yenny Salaim mengartikan kemasan sebagai berikut:

  “ Bungkus yang seharusnya digunakan untuk melindungi barang dagangan, hasil produksi, dan sebagainya.”

  Pendapat Eric Schulz ( 2003:114) mengenai kemasan adalah:

  “ Kemasan adalah cara terbaik untuk menyampaikan kepada konsumen alas an yang paling menarik dan tak terbantahkan agar membeli produk anda”

  Kemasan yang umum digunakan oleh perusahaan di bagi menjadi tiga, yaitu:

  1. Kemasan primer Yang dimaksud sebagai kemasan primer adalah kemasan dari sebuah produk, dengan kata lain kemasan primer adalah kemasan dari produk eceran atau produk yang dijual satuan. Contoh dari kemasan primer adalah bolpoint, pensil, kaset, minuman kaleng, dan produk lainnya yang dijual satuan.

  2. Kemasan sekunder

  Kemasan sekunder adalah kemasan dari kemasan primer. Kemasan sekunder ini berisi lebih dari satu atau beberapa produk yang sudah memiliki kemasan.

  Contohnya satu pak bolpoint, satu pack minuman kaleng, dan sebagainya.

  3. Kemasan delivery Kemasn delivery adalah kemasan yang digunakan untuk mengirim produk- produk, jadi kemasan delivery ini berisi beberapa produk yang sudah dikemas baik secara primer maupun sekunder. Contohnya satu krat bir, satu dus Indomie, dan sebagainya.

D. Strategi Kemasan

  Banyak bukti menunjukan bahwa iklan takkan mampu menjangkau semua konsumen potensial dari sebuah produk, Bahkan kampanye atau iklan terbaik dan termahal sekalipun hanya mampu menjangkau 70 persen dari target pemirsa. Satu- satunya tempat dimana perusahaan dijamin dapat berbicara dengan konsumen mengenai produknya adalah pada saat pembelian. Hanya pada saat konsumen berdiri di dekat rak took dan siap untuk memilih, sementara produk dari perusahaan itu tepajang pada bagian kompetitif, saat itulah perusahaan tersebut mendapat kesempatan 100 persen untuk menyampaikan mengapa orang tersebut harus membeli merknya dan bukan merk perusahaan orang lain. Disinilah mengapa strategi kemasan perlu dikembangkan oleh sebuah perusahaan karena pengemasan adalah jalan terbaik untuk mengkomunikasikan alasan-alasan paling kuat dan meyakinkan yang membuat konsumen membeli sebuah produk. Pengemasan menyampaikan pesan-pesan kepada konsumen sampai pada saat mereka mengambil produk itu di rak toko ( Eric Sculz,2003:100 )

  Strategi kemasan itu sendiri adalah strategi pemasaran yang diciptakan, dikembangkan, dan dikendalikan oleh bagian pemasaran dari sebuah perusahaan untuk lebih memusatkan perhatiannya pada penciptaan, pengembangan kemasan dari sebuah produk, supaya kosumen dapat menemukan alasan-alasan paling kuat dan meyakinkan yang membuat mereka lebih memilih produk tersebut.

E. Atribut Kemasan

  Kemasan merupakan pembungkus dari sebuah produk yang dimana pada dewasa ini telah mengalami perluasan fungsi. Perluasan fungsi tersebut kemudian menuntut kemasan untuk memilik atribut yang dapat membuat sebuah produk dapat memenuhi harapan konsumennya dan dapat memudahkan konsumennya dalam menggunakan maupun mengingat produk tersebut.

  Atribut dari kemasan sebuah produk yang menurut penulis sering dijumpai dan umum digunakan dalam kemasan, diantaranya adalah:

  1. Merek pada kemasan Merek adalah nama, istilah, tanda, symbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaskudkan untuk mengidentifikasi barang dan jasa dari seorang atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing (Kotler, 2000:460). Merek atau yang paling sering disebut sebagai nama sebuah produk, merupakan unsur yang paling penting dari sebuah konsumennya, konsumen juga akan meragukan produk tersebut dikemudian hari. Banyak orang bilang bahwa merek secara dominan diwakili oleh desain visual yang mudah ditangkap artinya dan unik. Padahal kalau dipelajari lebih dalam lagi, pengertian merek bukanlah demikian. Ada makna khusus dari produk yang baru diluncurkan seperti yang dikemukakan oleh Marty Neumeier ( 2003). Intinya adalah diferensiasi. Yakni sampai dimana produk itu mampu membangun citra khusus, unik atau berbeda pada masyarakat kosumen. Bila terdapat suatu citra merek produk, warna mereknya harus diseleksi karena cocok untuk makanan, tetapi citra atau variasi yang berbeda dapat dibedakan dengan panel berwarna yang sesuai agar mudah dibaca ( Danger, 1992: 198).

  2. Gambar pada kemasan Faktor yang paling penting dalam mencapai daya tarik pelanggan adalah daya tarik visual, dan ini sama sekali terlepas dari sifat produk atau atribut lainnya seperti penambahan rasa (Danger, 1992: 21). Gambar merupakan unsur yang juga sering dijumpai pada kemasan sebuah produk. Gambar pada kemasan dapat dijadikan daya tarik visual bagi sebuah kemasan, denga adanya gambar yang menarik akan membuat konsumen tertarik dan akhirnya membeli sebuah produk. Gambar ini juga digunakan sebagai ciri khas dari sebuah produk yang dapat memudahkan konsumen untuk mengingatnya. Seperti yang telah dikemukakan oelh Marty Neumier (2003) bahwa desain grafis dengan konsep jelas, taktis dan strategis sangat membantu para tenaga dengan konsep visualisasi ini. Intinya adalah diferensiasi. Yakni produk itu mampu membangun citra khusu, unik atau berbeda pada masyarakat konsumen dengan gambar atau logo.

  3. Bentuk kemasan Bentuk sebuah kemasan merupakan pendorong utama yang membantu menciptakan seluruh daya tarik visual. Bentuk sebuah kemasan tentu saja berpengaruh terhadap penjualan, dan pengalaman ini menunjukan bahwa perubahan bentuk dari sebuah kemasan menimbulkan suatu perbedaan (Danger, 1992:23). Sebagian besar konsumen secara tidak langsung dalam membeli sebuah produk memiliki beberapa kriteria diantaranya adalah bahwa produk tersebut praktis atau mudah digunakan dan mudah pula untuk dibawa, dibandingkan dengan bentuk yang tidak praktis dan sulit untuk dibawa ditambah dengan ukuran yang besar. Selain itu, bentuk yang unik dan identik dengan peusahaan, akan memudahkan mereka untuk menemukan produk tersebut diantara ribuan produk di toko dan memudahkan untuk mengingatnya (Eric Schulz, 2003:101-102). Untuk produk yang di pasarkan di pasar swalayan atau toko, bentuk dan ukuran harus diperhitungkan karena perusahaan hanya akan memiliki jatah beberapa persen saja dari keseluruhan barang yang dijual di tempat tersebut. Dengan bentuk ukuran yang efisien atau tidak banyak makan tempat, perusahaan tersebut akan dapat meletakan produknya lebih banyak daripada produk lain yang sejenis di toko tersebut. Yang menjadi pertimbangan dalam menentukan bentuk kemasan bagi konsumen diantaranya adalah kemudahan pemakaian, kemudahan membawa dan kemudahan penggunaannya.

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh kepuasan terhadap loyalitas konsumen handphone merk Nokia : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen.

0 0 109

Analisis pengaruh kepuasan terhadap loyalitas konsumen handphone merk Nokia : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen.

0 0 109

Pengaruh karakteristik konsumen terhadap pembelian produk imitasi : studi kasus terhadap mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 123

Analisis sikap konsumen terhadap produk sepeda motor Yamaha Jupiter Z : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 117

Analisis sikap konsumen terhadap produk sepeda motor Yamaha Jupiter Z : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 1 117

Pengaruh iklan TV terhadap minat beli konsumen Pocari Sweat : studi kasus pada mahasiswa Sanata Dharma fakultas ekonomi - USD Repository

0 0 129

Pengaruh daya tarik iklan televisi terhadap minat beli konsumen pada produk minuman Frestea : studi kasus pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 131

Analisis atribut pada produk sebagai pencipta citra merek di benak konsumen : studi kasus konsumen Aqua kemasan botol pada mahasiswa Sanata Dharma kampus III Paingan - USD Repository

0 0 90

Analisis pengaruh kepuasan terhadap loyalitas konsumen handphone merk Nokia : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen - USD Repository

0 0 107

Analisis pengaruh kepuasan terhadap loyalitas konsumen handphone merk Nokia : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen - USD Repository

0 0 107