Meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi Sleman tahun ajaran 2012/2013 pada bahasan sistem gerak melalui model cooperative-learning tipe Think-Pair-Share - USD Repository

  

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII

SMP SANTO ALOYSIUS TURI SLEMAN TAHUN AJARAN 2012/2013 PADA

BAHASAN SISTEM GERAK MELALUI MODEL COOPERATIVE-LEARNING

TIPE THINK-PAIR-SHARE

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Biologi

  Oleh : Christoporus Meinam Cahyandalu

  NIM : 081434002

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa skripsi yang saya tulis tidak memuat hasil karya atau bagian karya orang lain, sebagaimana yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah

  Yogyakarta, 21 November 2012 Penulis,

  Christoporus Meinam Cahyandalu

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama : Christoporus Meinam Cahyandalu Nomor Mahasiswa : 081434002

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Unversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “ MENINGKATKAN

  

PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP SANTO ALOYSIUS TURI

SLEMAN TAHUN AJARAN 2012/2013 PADA BAHASAN SISTEM GERAK

COOPERATIVE-LEARNING THINK-PAIR-

  SHARE

  ”. Dengan demikian saya memberikan kepada Perustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 21 November 2012 Yang Menyatakan Christoporus Meinam Cahyandalu

  

ABSTRAK

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP SANTO

ALOYSIUS TURI SLEMAN TAHUN AJARAN 2012/2013 PADA BAHASAN

SISTEM GERAK MELALUI MODEL COOPERATIVE-LEARNING TIPE

  

THINK-PAIR-SHARE

  Christoporus Meinam Cahyandalu Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2012

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model cooperative learning tipe Think-Pair-

  Share (TPS) pada bahasan sistem gerak.

  Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas VIII B di SMP Santo Aloysius Turi, tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dimana pada setiap siklus memiliki empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi, hasil pre-test dan hasil post-test tiap siklus, serta wawancara siswa. Analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah analisis deskriptif dan analisis komparatif.

  Kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan adalah terjadi peningkatan prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukan dengan peningkatan rata-rata nilai aspek kognitif siswa, yaitu dari 45,13 menjadi 77,42 pada rata-rata nilai post-test siklus I, dan naik menjadi 87,41 pada rata-rata nilai post-test siklus II. Interpretasi prestasi belajar siswa aspek afektif dan psikomotor mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan pencapaian prestasi aspek afektif siswa dari siklus I dimana 61,29 % siswa masuk dalam kategori tinggi dan 38,71 % siswa masuk dalam kategori sedang menjadi 100 % siswa masuk dalam kategori tinggi pada siklus II. Sedangkan pencapaian prestasi aspek psikomotor siklus I yaitu 74,19 % siswa masuk dalam kategori tinggi dan 25,81 % siswa masuk dalam kategori sedang menjadi 100 % siswa masuk dalam kategori tinggi pada siklus II. Berdasarkan hal tersebut maka ada peningkatan prestasi belajar siswa sesudah mengikuti proses pembelajaran model

  cooperative learning tipe Think-Pair-Share.

  Kata Kunci : (1) Prestasi Belajar, (2) Cooperative-Learning Tipe Think-Pair-Share, (3) Sistem Gerak

  

ABSTRACT

  IMPROVING STUDENT’S ACHIEVEMENT OF LEARNING ON THE

SECOND GRADE OF ST. ALOYSIUS TURI SLEMAN JUNIOR HIGH

SCHOOL ACADEMIC YEAR 2012/2013 IN MOTION SYSTEM SUBJECT

  

THROUGH COOPERATIVE-LEARNING MODEL TYPE THINK-PAIR-

SHARE

  Christoporus Meinam Cahyandalu Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2012

  The purpose of this research is to know the improvement of student’s studying performance through cooperative learning model with Think-Pair-Share (TPS) type in motion system subject.

  The research was done at students of VIII B in St. Aloysius Turi Junior High School in academic year 2012/2013. This research was carried out in two cycles which in every cycle have four stages, namely planning, action, observation and reflection. Data collection were done using observation sheet, pre-test and post-test results in every cycle, and interview with the students. The data which obtained were analyzed by using descriptive and comparative analysis.

  Result of the research has showed an improvement in student’s learning performance. It was shown by an increase in the average value of the cognitive aspect of students from 45.13 to 77.42 on the average value of post-test in first cycle and ascending to the point of 87.41 on the average value of post-test grade in second cycle. Interpretation of student’s studying performance in affective and psychomotor aspects was increased. This was shown with achievement of student’s affective aspect in first cycle which 61.29% of students were in high category and 38.71% of students included in middle category become 100% of students were in high category in the second cycle. Whereas achievement of psychomotor aspects in first cycle was 74.19% of students were in high category and 25.81% of students were in middle category become 100% of students included in high category in the second cycle. Based on those data, there was an increase in students studying performance after following cooperative-learning model type Think-Pair-Share in motion system subject.

  Keywords : (1) Achievement of Learning, (2) Cooperative-Learning Model Type Think-Pair-Share, (3) Motion System

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan penyertaanNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP SANTO ALOYSIUS TURI SLEMAN TAHUN AJARAN 2012/2013 PADA BAHASAN SISTEM GERAK MELALUI MODEL COOPERATIVE-LEARNING TIPE THINK- PAIR-SHARE”.

  Skripsi ini diselesaikan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada program studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam penyusunan skripsi ini tak lepas dari bantuan dari berbagai pihak, oleh jarena itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Sanata Dharma.

  2. Bapak Drs. A. Atmadi, M. Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Ibu Dra. Maslichah Asy’ari, M. Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan snantiasa meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan.

  4. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro, M. For. Sc. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

  5. Drs. Soetardhi Sumartoatmodjo, M. Pd. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

  6. Br. Kosmas Mulyadi, S.Pd., CSA. selaku kepala sekolah SMP Santo Aloysius Turi, yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

  7. Ibu Dra. Florita, selaku guru bidang studi IPA Biologi SMP Santo Aloysius Turi, atas bantuannya selama proses penelitian berlangsung.

  8. Siswa kelas VIII B SMP Santo Aloysius Turi atas kerjasama dan partisipasi penuhnya dalam penelitian yang telah dilakukan.

  9. Ibundaku tercinta, Yustina Siti Muryanti yang senantiasa memberikan doa, dukungan dan semangat dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.

  10. Kakak-kakakku, Aan, Pentri, dan Novi atas dukungannya.

  11. Kekasihku tersayang Yolanda Endear Ganamurti Sudarbe atas dukungan, kasih sayang dan semangatnya.

  12. Teman-teman Pendidikan Biologi 2008 atas kebersamaannya dalam penyusunan skripsi dan semangat dalam meraih mimpi.

  13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  Penulis, Christoporus Meinam Cahyandalu

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL……………………........................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………….. ii HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………... iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………… iv LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS………………… v ABSTRAK……………………………………………………………………. vi ABSTRACT…………………………………………………………………... vii KATA PENGANTAR………………………………………………………… viii DAFTAR ISI………………………………………………………………….. x DAFTAR TABEL…………………………………………………………….. xiii DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………. xiv DAFTAR GRAFIK…………………………………………………………… xv DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………..... xvi BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………….

  1 A. Latar Belakang………………………………………………………...

  1 B. Rumusan Masalah……………………………………………………..

  3 C. Batasan Masalah……………………………………………………….

  3 D. Tujuan Penelitian………………………………………………………

  4 E. Manfaat Penelitian……………………………………………………..

  5 F. Hipotesis……………………………………………………………….

  5

  BAB II. KAJIAN PUSTAKA………………………………………………….

  6 A. Belajar………………………………………………………………….

  6 B. Prestasi Belajar…………………………………………………………

  7 C. Model Pembelajaran Kooperatif……………………………………….

  12 D. Pembelajaraan Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS)……………...

  16 E. Sistem Gerak……………………………………………………………

  18 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN……………………………………...

  20 A. Jenis Penelitian…………………………………………………………

  20 B. Setting Penelitian……………………………………………………….

  20 C. Desain Penelitian……………………………………………………….

  21 D. Variabel Penelitian……………………………………………………..

  27 E. Instrumen……………………………………………………………….

  27 F. Analisis Data……………………………………………………………

  30 G. Indikator Ketercapaian…………………………………………………

  34 H. Agenda penelitian………………………………………………………

  34 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………………

  35 A. Deskripsi Penelitian……………………………………………………

  35 1. Siklus I……………………………………………………………..

  36

  a. Perencanaan……………………………………………………

  36

  b. Pelaksanaan……………………………………………………

  37 c. Observasi dan Tes……………………………………………..

  41 d. Refleksi………………………………………………………..

  42

  2. Siklus II……………………………………………………………

  43 a. Perencanaan……………………………………………………

  43

  b. Pelaksanaan……………………………………………………

  43 c. Observasi dan Tes…………………………………………….

  47 d. Refleksi………………………………………………………..

  48 B. Analisis Hasil Prestasi Belajar Siswa………………………………….

  49 C. Pembahasan……………………………………………………………

  50 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………...

  56 A. Kesimpulan………………………………………………………… …

  56 B. Saran…………………………………………………………………..

  56 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….

  58

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Hasil Presentase Skor Observasi Aspek Afektif Siswa

  Terhadap Pembelajaran…………………………………………………….……

  32 Tabel 3.2. Kriteria Hasil Presentase Skor Observasi Aspek Psikomotorik Siswa Terhadap Pembelajaran………………………………………………….

  33 Tabel 3.3. Indikator keberhasilan penelitian……………………………………

  34 Tabel 4.1. Hasil Pre-test Siswa Kelas VIII B……………………………………

  35 Tabel 4.2. Hasil Post-test Siswa Kelas VIII B Siklus I……………..……………

  42 Tabel 4.3. Hasil Post-test Siswa Kelas VIII B Siklus II…………………………

  48 Tabel 4.4. Perbandingan Rata-rata Skor dan % KKM Siswa………..…….........

  49 Tabel 4.5. Hasil Analisis Aspek Afektif Siswa Siklus I dan II …………………

  51 Tabel 4.6. Hasil Analisis Aspek Psikomotor Siswa Siklus I dan II …………….

  52 Tabel 4.7. Hasil Analisis Aspek Kognitif Siswa Siklus I dan II…………………

  53

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Model spiral menurut Kemmis dan Mc Taggart…………………..

  21 Gambar 4.1. Siswa mengerjakan LKS I secara mandiri………………………...

  38 Gambar 4.2. Siswa berdiskusi dalam kelompok………………………………...

  39 Gambar 4.3. Presentasi kelompok 4…………………………………………….

  40 Gambar 4.4. Siswa mengerjakan soal post-test siklus I…………………………

  40 Gambar 4.5. Apersepsi berupa senam singkat…………………………………..

  44 Gambar 4.6. Siswa mengerjakan LKS II secara mandiri………………………..

  45 Gambar 4.7. Siswa berdiskusi dalam kelompok…………………………………

  46 Gambar 4.8. Kelompok memeragakan gerak sendi pelana……………………...

  46 Gambar 4.9. Siswa mengerjakan post-test siklus II……………………………...

  47 Gambar 4.10. Diagram Afektif Siswa…………………………………………...

  51 Gambar 4.11. Diagram Psikomotor Siswa………………………………………

  53

  

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Aspek Kognitif……………….

  54

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Silabus dan RPP………………………………………………….

  60 Lampiran 2 : LKS………………………………………………………………

  75 Lampiran 3 : Kisi-kisi soal, soal tes dan panduan skoring…………………….

  82 Lampiran 4 : Lembar observasi………………………………………………..

  94 Lampiran 5 : Pedoman wawancara…………………………………………….

  98 Lampiran 6 : Agenda penelitian………………………………………………..

  99 Lampiran 7 : Daftar nilai pre-test siswa kelas VIII B……………………….…. 100 Lampiran 8 : Data hasil observasi sikap dan kinerja siswa siklus I……………. 102 Lampiran 9 : Daftar nilai post-test I siswa kelas VIII B……………………….. 104 Lampiran 10 : Data hasil observasi sikap dan kinerja siswa siklus II…………. 106 Lampiran 11 : Daftar nilai post-test II siswa kelas VIII B……………………... 108 Lampiran 12 : Hasil observasi sikap dan kinerja siswa…………………........... 110 Lampiran 13 : Hasil tes siswa…………………………………………………... 112 Lampiran 14 : Surat ijin penelitian……………………………………………… 117 Lampiran 15 : Surat keterangan telah melaksanakan penelitian………………... 118

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh insan

  manusia dalam meningkatkan atau mengembangkan kualitas diri manusia itu sendiri. Di sekolah, pendidikan digolongkan ke dalam berbagai mata pelajaran, salah satunya adalah mata pelajaran Biologi. Mata pelajaran Biologi sendiri merupakan mata pelajaran yang membahas tentang ilmu kehidupan dan interaksi makhluk hidup dengan lingkunannya. Barbagai sistem kehidupan pun dipelajari dalam mata pelajaran Biologi, salah satunya adalah sistem gerak.

  Pokok bahasan sistem gerak dipandang cukup rumit untuk dipahami oleh siswa kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi Sleman. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya pencapaian nilai ketuntasan minimal siswa. Kriteria ketuntasan minimal pada mata pelajaran Biologi di SMP Santo Aloysius adalah 75. Pada siswa kelas VIII sering ditemukan siswa yang belum memahami materi sistem gerak terutama pada bahasan tulang dan persendian.

  Rendahnya pemahaman siswa juga terlihat pada tingkat pencapaian nilai ketuntasan minimal siswa pada bahasan sistem gerak yaitu 4% dari seluruh siswa yang mencapai nilai 75. Rendahnya pencapaian nilai ketuntasan

minimal ini diduga disebabkan oleh : (1) penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat oleh guru, karena selama ini metode pembelajaran yang digunakan oleh guru Biologi di SMP Santo Aloysius Turi adalah ceramah.

  Menurut Slameto (2003) selama ini metode yang digunakan dalam pembelajaran biologi adalah ceramah. Metode ceramah masih menjadi pilihan dalam penyampaian materi, sehingga siswa cenderung bosan, dan kurang bersemangat untuk belajar. Hal ini akan membuat hasil belajar siswa akan menurun. (2) siswa kurang memperhatikan saat proses pembelajaran Biologi

  berlangsung, dan (3) rasa malu atau rendahnya kemauan dalam diri siswa untuk bertanya kepada guru.

  Salah satu langkah yang dapat dipilih dalam mengatasi masalah tersebut adalah mengubah model pembelajaran yang dipandang lebih efektif dalam penyampaian materi sistem gerak. Model yang dimaksud adalah pembelajaran model Cooperative Learning tipe Think-Pair-Share .

  Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang memberi kesempatan bagi siswa untuk belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda-beda, dalam kelompok ini setiap

anggota kelompok bekerja sama dalam memahami suatu bahan pelajaran.

  Dalam proses pembelajaran Biologi, tidak harus guru yang menjelaskan materi secara panjang lebar kepada siswa, namun dapat juga antar siswa saling mengajar dan menjelaskan. Peran guru dalam model pembelajaran ini adalah sebagai fasilitator ataupun pendamping.

  Pembelajaran kooperatif dengan tipe Think-Pair-Share terdiri dari tiga tahap kegiatan. Tahap yang pertama adalah berpikir (think). Pada tahap ini guru mengajukan pertanyaan yang terkait dengan pelajaran dan siswa berpikir sendiri mengenai jawaban tersebut. Waktu berpikir ditentukan oleh guru.

  Pada tahap selanjutnya siswa berpasangan (pair) dengan temannya dan mendiskusikan mengenai jawaban masing-masing. Sedangkan pada tahap terakhir, siswa berbagi (share) yaitu guru meminta pasangan-pasangan tersebut untuk berbagi atau dengan kata lain mempresentasikan hasil diskusi mengenai permasalahan yang mereka pecahkan atau mereka diskusikan pada siswa satu kelas. Dengan berdiskusi dan berpikir sendiri dengan teman, diharapkan siswa lebih bisa memahami konsep, menambah pengetahuan, tidak merasa malu untuk menanyakan hal yang belum dipahami, menemukan kemungkinan solusi dari permasalahan serta meningkatkan rasa percaya diri dalam berbicara di depan umum.

  B. Rumusan Masalah Apakah penggunaan model pembelajaran Cooperative Learning tipe

  Think-Pair-Share dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Sistem Gerak Kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi Sleman Tahun Ajaran 2012/2013?

  C. Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak terlalu luas ruang lingkupnya, maka dibatasi pada permasalahan sebagai berikut :

  1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Santo Aloysius Turi Sleman Tahun Ajaran 2012/2013.

  2. Objek Penelitian Obyek penelitian ini adalah model Cooperative Learning tipe Think Pair Share .

  3. Parameter Parameter yang digunakan adalah prestasi belajar Biologi siswa kelas VIII B SMP Santo Aloysius Turi Sleman Tahun Ajaran 2012/2013 yang ditunjukkan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

  Pencapaian prestasi aspek kognitif ditunjukan dengan hasil tes, pencapaian prestasi aspek afektif ditunjukkan dengan hasil observasi dan hasil wawancara sedangkan pencapaian prestasi aspek psikomotor ditunjukkan dengan hasil observasi.

  4. Materi Pokok Materi yang akan diajarkan masuk ke dalam KD

  1.3 Mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Secara spesifik, peneliti membatasi materi pada sub bab tulang dan persendian.

D. Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar biologi siswa dengan menggunakan model Cooperative Learning tipe TPS (Think Pair Share) pada Siswa Kelas VIII B SMP Santo Aloysius Turi Sleman Tahun Ajaran 2012/2013.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Siswa Siswa dapat berperan aktif dan berpartisipasi dalam proses belajar sehingga dapat menuangkan ide dan gagasan mereka sendiri, serta meningkatkan hasil belajar mereka.

  2. Bagi Guru Guru dapat memperoleh suatu variasi strategi pembelajaran yang lebih efektif dalam pembelajaran.

  3. Bagi Sekolah Dengan adanya strategi pembelajaran yang baik akan membantu perbaikan proses pembelajaran guna peningkatan kualitas pembelajaran biologi dan mewujudkan siswa yang cerdas dan berprestasi.

  4. Bagi Peneliti Peneliti memperoleh jawaban atas permasalah yang ditemukan di sekolah tersebut.

  F. Hipotesis Penerapan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think-Pair-Share dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Sistem Gerak Kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi Sleman Tahun Ajaran 2012/2013.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar Dalam kehidupan ini, manusia tidak pernah lepas dari kegiatan belajar

  dalam rangka pengembangan dirinya melalui pengalaman-pengalaman baru dalam kehidupan. Proses belajar dinilai sebagai proses yang terjadi dalam kehidupan manusia yang ditandai dengan perubahan tingkah laku pada individu tersebut.

  Crow dan Crow (Suyono dan Hariyanto, 2011: 12) berpendapat bahwa belajar merupakan keadaan saat seseorang memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap yang baru. Di dalam buku yang sama, Marquis dan Hilgard juga menyatakan bahwa belajar merupakan proses pencarian ilmu yang dilakukan oleh seseorang melalui latihan dan pembelajaran sehingga terjadi perubahan.

  Hintzman (Muhibbin, 2003: 65) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan dalam diri suatu organisme, baik manusia maupun hewan, yang disebabkan oleh pengalaman yang mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.

  Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya, sebagai akibat dari didapatkannya pengalaman (Ratna, 2011: 2).

  Dengan berpegang pada teori tersebut, maka kegiatan belajar yang telah dilaksanakan oleh seseorang ditunjukkan dengan terjadinya perubahan pada diri orang tersebut. Terjadinya perubahan tingkah laku tersebut dapat terjadi karena adanya interaksi antar individu, atau antara individu dengan lingkungan di sekitarnya. Maka dari itu dalam kegiatan belajar sesorang akan membutuhkan orang lain atau sesuatu yang lain yang ada di lingkungannya.

  Hal ini dapat kita lihat dalam kegiatan belajar di sekolah, saat siswa melakukan kegiatan belajar dengan dibimbing oleh guru.

B. Prestasi Belajar

  Menurut Erman S. (Taniredja, 2010: 106) hasil belajar mencakup aspek yang berkenaan dengan perubahan dan kemampuan yang telah dimiliki oleh siswa pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Perubahan yang dimaksud dapat berupa komunikasi, interaksi, kreativitas, dan sebagainya.

  Prestasi belajar merupakan sebagian dari perubahan kemampuan, yang berkenaan dengan hasil tes yang mencerminkan kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran.

  Gagne (Taniredja, 2010: 106) menyatakan bahwa kemampuan siswa digolongkan dalam hal informasi verbal, kemahiran intelektual, pengaturan kegiatan kognitif, kemampuan motorik dan sikap. Kemampuan-kemampuan tersebut merupakan kemampuan yang muncul dari dalam diri siswa yang harus dinyatakan dalam suatu prestasi. Hal ini ditegaskan oleh Winkel (1996 : 482) bahwa prestasi belajar yang diberikan oleh siswa berdasarkan kemampuan internal yang diperolehnya sesuai dengan tujuan instruksional menampakkan hasil belajar. Di dalam buku yang sama, Winkel menyatakan pula bahwa pada akhir suatu proses pembelajaran guru akan menuntut suatu

prestasi, sebagai bukti nyata bahwa hasil yang dituju telah dicapai, yang

kemudian dievaluasi dengan memberikan umpan balik kepada siswa. Evaluasi juga dilaksanakan beberapa waktu kemudian misalnya ulangan atau ujian yang mencakup sejumlah hasil belajar yang telah diperoleh siswa.

  Menurut Slameto (2003) dan Dimyati dan Mujiono (1999 : 236-254) secara garis besar faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar dapat dikelompokkan sebagai berikut:

  1. Faktor Internal Faktor internal merupakan faktor-faktor yang menyangkut seluruh pribadi termasuk kondisi fisik maupun psikis. Faktor internal atau disebut juga faktor instrinsik, meliputi kondisi fisiologi dan kondisi psikologis yang mencakup minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan lain-lain.

  a. Kondisi Fisiologis Secara Umum Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar seseorang. Orang yang ada dalam keadaan segar jasmaninya akan berlainan belajarnya dari orang yang ada dalam keadaan lelah. Anak-anak yang kekurangan gizi ternyata kemampuannya berada dibawah anak-anak yang tidak kekurangan gizi. b. Kondisi Psikologis

  Faktor psikologis sebagai faktor dari dalam tentu saja merupakan hal yang utama dalam menentukan intensitas belajar seorang anak. Meski faktor luar mendukung, tetapi jika faktor psikologis tidak mendukung maka faktor luar itu akan kurang signifikan. Oleh karena itu minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan-kemampuan kognitif adalah faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses dan hasil belajar mahasiswa.

  c. Kondisi Panca Indera Selain kondisi fisiologis secara umum dan kondisi psikologis faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar seseorang adalah kondisi panca indera terutama penglihatan dan pendengaran. Sebagian besar

  yang dipelajari manusia dipelajari menggunakan penglihatan dan pendengaran. Orang belajar dengan membaca, melihat contoh atau model, melakukan observasi, mengamati hasil eksperimen, mendengarkan keterangan guru dan orang lain, mendengarkan ceramah, dan lain sebagainya.

  d. Intelegensi/Kecerdasan

  Intelegensi adalah suatu kemampuan umum dari seseorang untuk belajar dan memecahkan suatu permasalahan. Jika intelegensi seseorang rendah bagaimanapun usaha yang dilakukan dalam kegiatan belajar, jika tidak ada bantuan orang tua atau pendidik usaha belajar yang dilakukan tidak akan berhasil.

  e. Bakat Bakat merupakan kemampuan yang menonjol disuatu bidang tertentu.

  Bakat adalah suatu yang dibentuk dalam kurun waktu, sejumlah lahan dan merupakan perpaduan taraf intelegensi. Pada umumnya komponen intelegensi tertentu dipengaruhi oleh pendidikan dalam kelas, sekolah, dan minat subyek itu sendiri. Bakat yang dimiliki seseorang akan tetap tersembunyi bahkan lama-kelamaan akan menghilang apabila tidak mendapat kesempatan untuk berkembang

  f. Motivasi

  Motivasi memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat, dan rasa senang dalam belajar sehingga seseorang yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar. Kuat lemahnya motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi keberhasilan belajar. Karena itu motivasi belajar perlu diusahakan terutama yang berasal dari dalam diri (motivasi intrinsik) dengan cara senantiasa memikirkan masa depan yang penuh tantangan dan harus untuk mencapai cita-cita dengan belajar. Bila seseorang kurang memiliki motivasi instrinsik diperlukan dorongan dari luar yaitu motivasi ekstrinsik agar termotivasi untuk belajar

2. Faktor Eksternal

  Faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang bersumber dari luar diri individu yang bersangkutan. Faktor ini sering disebut dengan faktor ekstrinsik yang meliputi segala sesuatu yang berasal dari luar diri individu yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya baik itu di lingkungan sosial maupun lingkungan lain.

  a. Faktor Lingkungan Faktor lingkungan dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu lingkungan alami dan lingkungan sosial. 1) Lingkungan Alami

  Lingkungan alami seperti keadaan suhu, kelembaban udara berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Belajar pada keadaan udara yang segar akan lebih baik hasilnya daripada belajar pada suhu udara yang lebih panas dan pengap.

  2) Lingkungan Sosial

  Lingkungan sosial, baik yang berwujud manusia dan representasinya (wakilnya), walaupun yang berwujud hal yang lain langsung berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Seseorang yang sedang belajar memecahkan soal akan terganggu bila ada orang lain yang mondar-mandir di dekatnya atau keluar masuk kamar. Representasi manusia misalnya memotret, tulisan, dan rekaman suara juga berpengaruh terhadap hasil belajar

b. Faktor Instrumental

  Faktor-faktor instrumental adalah hal-hal yang dirancang dan digunakan sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirancang. Faktor-faktor ini dapat berupa :

  1) perangkat keras/hardware dapat berupa gedung sekolah,

perlengkapan belajar, alat praktikum, dan lain-lain;

2) perangkat lunak/software dapat berupa kurikulum, program pembelajaran, dan prdoman pembelajaran lainnya.

  Dari pendapat yang diuraikan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan kemampuan yang telah dimiliki siswa pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Penguasaan kemampuan meliputi informasi verbal, kemahiran intelektual, pengaturan kegiatan kognitif, kemampuan psikomotorik, dan sikap yang dikembangkan oleh mata pelajaran, ditunjukkan dengan hasil tes yang diberikan guru.

C. Model Pembelajaran Kooperatif

  Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pembelajaran yang mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok kecil, kemudian siswa saling membantu dan bekerja sama dalam mempelajari suatu materi pembelajaran. Dalam kelompok ini siswa diharapkan dapat saling berdiskusi dan berargumentasi untuk mengasah pengetahuan yang mereka miliki dan menutup kesenjangan pemahaman dari masing-masing siswa anggota kelompok.

  Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru (Suprijono 2009: 54). Peran guru dalam pembelajaran kooperatif adalah mengarahkan pembelajaran, menetapkan tugas-tugas dan pertanyaan untuk siswa serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu siswa dalam penyelesaian masalah yang dimaksud.

  Dalam format pembelajaran kooperatif, setelah guru menyampaikan materi pelajaran, para siswa tergabung dalam kelompok-kelompok kecil untuk berdiskusi dan menyelesaikan soal latihan, kemudian menyerahkan hasil kerja kelompok kepada guru. Selanjutnya guru memimpin diskusi tentang pekerjaan kelompok tersebut yang membutuhkan penjelasan atau klarifikasi.

  Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok- kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dan satu sama lain saling membantu (Trianto, 2009 : 56). Untuk menjamin heterogenitas keanggotaan

  kelompok, guru bertugas membagi kelompok. Jika para siswa yang mempunyai kemampuan yang berbeda dimasukkan dalam satu kelompok, maka dapat memberikan keuntungan bagi siswa yang berkemampuan rendah dan sedang, sedangkan siswa yang pandai akan dapat menstransfer ilmu yang dimilikinya.

  Model pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan pembelajaran biasa. Roger dan David Johnson (Lie, 2010: 31 – 37) mengatakan bahwa untuk mencapai hasil yang maksimal, terdapat lima unsur model pembelajaran yang harus diterapkan yaitu:

  1. saling ketergantungan positif, dalam hal ini untuk tercapainya sebuah

  keberhasilan dalam kelompok tersebut, maka guru sebagai pengajar diharapkan dapat memberikan tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing, tetapi juga tetap bekerja sama dan saling membutuhkan dalam usaha tercapainya kesuksesan bersama;

  2. tanggung jawab perseorangan, merupakan akibat langsung dari unsur yang

  pertama. Dalam pembelajaran kooperatif setiap anggota kelompok akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik sebagai sumbangsih mereka sebagai anggota kelompok. Guru perlu menyusun tugas sedemikian rupa demi timbulnya rasa tanggung jawab dalam diri tiap-tiap anggota kelompok;

  3. tatap muka, yakni setiap kelompok harus mendapatkan kesempatan untuk

  bertatap muka dan berdiskusi satu sama lain. Hal ini akan memberikan waktu bagi anggota kelompok untuk membentuk sinergi yang menguntungkan tiap anggota kelompok. Inti dari sinergi tersebut adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing;

  4. komunikasi antar anggota. Dengan adanya unsur ini para siswa akan dibekali dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesamanya.

  Keberhasilan suatu kelompok ditentukan juga oleh kesediaan para anggota untuk saling mendengarkan dan kemampuan untuk mengutarakan pendapat mereka;

  5. evaluasi proses kelompok, yakni diberikannya waktu kusus kepada

  kelompok siswa untuk mengevaluasi proses kerja mereka dan hasil kerja sama mereka, agar selanjutnya dapat bekerja sama dengan lebih efektif.

Dokumen yang terkait

Pengaruh posisi tempat duduk terhadap motivasi belajar dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi tahun ajaran 2015/2016 pada pokok bahasan Lingkaran dan Bangun Ruang.

0 1 193

Efektivitas penerapan model pembelajaran tipe think-pair-share berbantu alat peraga volume balok terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada sub bahasan volume balok di kelas VIII A SMP Santo Aloysius Turi tahun ajaran 2015/2016.

0 0 190

Peningkatan kemampuan berempati melalui layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan metode pelatihan komunikasi antarpribadi pada siswa kelas VIII A SMP Santo Aloysius Turi Sleman tahun ajaran 2013/2014.

0 0 2

Efektivitas penerapan model pembelajaran tipe Jigsaw II terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel di kelas VIII SMP Kanisius Sleman tahun ajaran 2015/2016.

0 2 357

Cara belajar dan prestasi belajar matematika siswa asrama kelas VII SMP ST. Aloysius Turi Yogyakarta tahun pelajaran 2013/2014.

0 3 217

Pengaruh posisi tempat duduk terhadap motivasi belajar dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi tahun ajaran 20152016 pada pokok bahasan Lingkaran dan Bangun Ruang

0 0 191

Meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi Sleman tahun ajaran 2012/2013 pada bahasan sistem gerak melalui model cooperative-learning tipe Think-Pair-Share.

0 0 137

Survey kebutuhan belajar siswa kelas VII SMP Aloysius Turi tahun ajaran 2012/2013 sebagai dasar pemilihan topik bimbingan belajar.

0 0 102

Cara belajar dan prestasi belajar matematika siswa asrama kelas VII SMP ST. Aloysius Turi Yogyakarta tahun pelajaran 2013 2014

0 1 214

Meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 6 Yogyakarta pada bahasan sistem imunitas manusia melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share - USD Repository

0 1 151