Meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 6 Yogyakarta pada bahasan sistem imunitas manusia melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share - USD Repository
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA
SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA PADA BAHASAN SISTEM IMUNITAS
MANUSIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE THINK-PAIR-SHARE
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
MARIA CHRISNA SETYA SEFIASANTI
NIM : 081434008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
P ER SEM BA H A N
T uha n Y esus K r i st us a t a s ber ka t da n a n uger a h Y a n g t ela h di ber i ka n kepa da pen y usunBa pa k da n I bu
T er i m a ka si h a t a s ci n t a da n ka si h sa y a n g sela m a i n i
K uper sem ba hka n ba kt i k u un t uk m em ba la s sem ua pen gor ba n a n ka li a n y a n g t a k t er n i la i ha r ga n y aPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
M OT T O
Ta n On o K a n g L u w i h Én d a h
R i n on ce Su l u r N i a t Su ciA m et h a K em ba n g K a n g A sr i R i n en gga A r u m -a r u m Ja n ji Su m er ba k N geba k i A t i Ta n A n a K a n g L u w i h M r a n a n i
Ta n A n a K a n g L u w i h Én d a h M u n g Tu l u s I k h l a s K a n g Gu m el a r Jr on i n g A t u r Sem ba h B ek t i K i d u n g A d i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka ,sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 29 Agustus 2012 Penulis
Maria Chrisna Setya Sefiasanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama : Maria Chrisna Setya Sefiasanti Nomor Mahasiswa : 081434008
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Unversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “MENINGKATKAN
PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 6
YOGYAKARTA PADA BAHASAN SISTEM IMUNITAS MANUSIA
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-
PAIR-SHARE”. Dengan demikian saya memberikan kepada Perustakaan
Univeristas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 29 Agustus 2012 Yang menyatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA
NEGERI 6 YOGYAKARTA PADA BAHASAN SISTEM IMUNITAS
MANUSIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE THINK-PAIR-SHARE
Maria Chrisna S. S
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2012
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar biologi siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think
Pair Share (TPS) pada bahasan sistem imunitas manusia.
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPA 3, SMA NEGERI 6 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Komponen-komponen utama dalam pembelajaran kooperatif tipe TPS adalah lembar kerja siswa, pembagian kelompok, presentasi materi, dan penghargaan kepada kelompok. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kegiatan siswa, hasil tes awal dan tes akhir siswa di setiap siklus, dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan pengujian komparasi dan didukung dengan uji t.
Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : Nilai rata-rata untuk aspek kognitif dilihat dari tes awal adalah 29,67; tes akhir siklus I adalah 85,83; dan tes akhir siklus II adalah 91,83. Prestasi siswa pada siklus I dan II untuk aspek kognitif telah mencapai indikator keberhasilan yaitu 100% siswa telah tuntas dengan rata-rata kelas 85,83 dan pada siklus II rata-rata kelas meningkat menjadi 91,83. Interpretasi prestasi belajar siswa aspek afektif dan psikomotorik mengalami peningkatan dari siklus I yaitu 86,67 % siswa masuk dalam kategori tinggi dan 13,33 % siswa masih masuk dalam kategori sedang menjadi 100% siswa masuk dalam kategori tinggi pada siklus II. Berdasarkan hasil tersebut maka ada peningkatan prestasi belajar siswa sesudah diberi pengajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
IMPROVING STUDENT’S ACHIEVEMENT OF LEARNING ON THE
SECOND GRADE OF STATE HIGH SCHOOL OF 6 YOGYAKARTA IN
THE HUMAN IMMUNITY SYSTEM SUBJECT TROUGH
COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE THINK-PAIR-SHARE
Maria Chrisna S. S
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2012
This research aims to know how the achiement of the students on learning biology with main topic of disscussion and investment through cooperative learning model Think Pair Share (TPS) in the human immunity subject.
This research was done at the students of XI Science 3, State High School of 6, Yogyakarta, academic year 2011/2012. The main components of the cooperative learning type TPS werestudent worksheets, group sharing, material presentation, and the appreciation to the group. The implementation of this classroom action research was done in two cycles which consist of four stages, namely planning, action, observation, and reflection. The data collection were done by using observation sheets of student’s activities, mark of pre-test and post- test of student, and interview. The data which obtained were analyzed by using descriptive and statistic analysis with t-test.
Based on the analysis, the result of the research can be concluded as follows : The mean of the pre-test was 29,67; the mean of the post-test first cycle was 85,83; and the mean of the post-test second cycle 91,83. Achievement learning of student in first and second cycle from cognitive aspect had achieved success indicator that is 100% of student had succeed and the mean of class is 85,83 in first cycle. In the second cycle, the mean becomes 91,83. Interpretation of achievement learning of student from affection and psychomotor aspects get off the ground from first cycle is 86,67% of student categorize in high category and 13,13% of student categorize in middle category become 100% student categorize in high category in second cycle. There can be concluded that implementation cooperative learning type Think-Pair-Share has been able to improve the achievement in the human immunity subject of the students of XI Science 3, State High School of 6, Yogyakarta, academic year 2011/2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Puji syukur kepada Tuhan atas kasih-Nya yang besar, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA PADA BAHASAN SISTEM IMUNITAS MANUSIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE”.
Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Biologi. Penulis menyadari bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Dra. Maslichah Asy’ari, M. Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi dan dosen pembimbing skripsi yang telah berkenan meluangkan waktu memberikan pengarahan dan dengan penuh sabar membimbing penulis menyusun skripsi.
2. Segenap Dosen dan Staf Sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. Rubiyatno, M. M, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian di SMA Negeri 6 Yogyakarta.
4. Bapak Harsono, S. Pd, selaku guru biologi yang telah membantu dan memberikan pengarahan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Siswa-Siswi kelas XI IPA
3 SMA Negeri 6 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian.
6. Seluruh keluargaku, kedua orangtuaku Bapak Felik Iswadi dan Ibu FO.
Sularsih, serta adikku Nico demus Chrisna Astya Sakti, terima kasih atas doa, semangat, dukungan materiil dan dukungan moral yang telah diberikan selama ini.
7. Sahabat kecilku Brigitta Rival Alpinda terima kasih untuk segala bantuan, semangat, motivasi, dukungan, doa, fasilitas dan akomodasi yang telah diberikan selama ini.
8. Teman-teman yang telah membantu Atik, Martha, Lusi, Luluk, dan seluruh teman-teman Pendidikan Biologi angkatan 2008 yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Terima kasih atas kebersamaan yang telah kita lewati selama empat tahun serta kenangan indah yang telah kita ukir bersama-sama di Universitas Sanata Dharma tercinta ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang berkepentingan.
Penulis Maria Chrisna S. S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv HALAMAN MOTTO ................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................... vii ABSTRAK ................................................................................................... viii
ABSTRACT ................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................. x DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................... 4 C. Batasan Masalah ............................................................................. 4 D. Tujuan Penelitian ............................................................................ 5 E. Manfaat Penelitian .......................................................................... 5 F. Hipotesis ......................................................................................... 6 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 7 A. Belajar ............................................................................................ 7 B. Prestasi Belajar................................................................................ 8 C. Model Pembelajaran Kooperatif ...................................................... 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................... 22 A. Jenis Penelitian................................................................................ 22 B. Setting Penelitian ............................................................................ 22 C. Rancangan Penelitian ...................................................................... 23 D. Instrumen Penelitian ........................................................................ 29 E. Analisis Data ................................................................................... 31 F. Indikator Ketercapaian .................................................................... 35 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 36 A. Deskripsi Hasil Penelitian .............................................................. 36
1. Siklus Pertama ............................................................................ 38
a. Perencanaan......................................................................... 38
b. Tindakan ............................................................................ 39
c. Observasi dan Tes ................................................................ 44
d. Refleksi ............................................................................... 46
2. Siklus Kedua .............................................................................. 46
a. Perencanaan......................................................................... 47
b. Tindakan ............................................................................. 47
c. Observasi dan Tes ................................................................ 49
d. Refleksi ............................................................................... 52
B. Analisis Hasil Prestasi Belajar Siswa ............................................... 52
C. Pembahasan .................................................................................... 58
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 62 A. Kesimpulan ..................................................................................... 62 B. Saran ............................................................................................... 62 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 64 LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kriteria Hasil Presentase Skor Observasi Aspek PsikomotorikSiswa Terhadap Pembelajaran ....................................................... 33
Tabel 3.2 Kriteria Hasil Presentase Skor Observasi Aspek AfektifSiswa Terhadap Pembelajaran ....................................................... 34
Tabel 3.3 Indikator Keberhasilan, Metode Pengukuran dan Evaluasi ............. 35Tabel 4.1 Daftar Nilai Tes Awal Siswa ......................................................... 36Tabel 4.2 Tabel Data Hasil Observasi Siswa Siklus I .................................... 44Tabel 4.3 Data Hasil Tes Akhir Siswa Siklus I .............................................. 45Tabel 4.4 Tabel Data Hasil Observasi Siswa Siklus II ................................... 50Tabel 4.5 Data Hasil Tes Akhir Siswa Siklus II ............................................. 51Tabel 4.6. Tabel Perbandingan Rata-Rata Nilai Tes Siswa ............................. 53Tabel 4.7 Hasil Analisis Aspek Afektif Setiap Siklus .................................... 58Tabel 4.8 Hasil Analisis Aspek Psikomotor Setiap Siklus ............................. 59PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Rancangan PTK Model Kemmis dan Mc Taggart ...................... 24Gambar 4.1 Siswa Mengerjakan Soal LKS 1 Secara Mandiri ........................ 40Gambar 4.2 Siswa Berdiskusi Dalam Kelompok ........................................... 41Gambar 4.3 Siswa Mengoreksi Jawaban Temannya ...................................... 42Gambar 4.4 Presentasi Kelompok 7 .............................................................. 43Gambar 4.5 Siswa Mengerjakan LKS 2 Secara Mandiri ................................ 48Gambar 4.6 Guru Membantu Kesulitan Kelompok ........................................ 48Gambar 4.7 Presentasi Kelompok 2 .............................................................. 49Gambar 4.8 Diagram Afektif Siswa .............................................................. 59Gambar 4.9 Diagram Psikomotor Siswa ........................................................ 59PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Silabus ..................................................................................... 66 Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ......................................... 68 Lampiran 3 : Lembar Kerja Siswa 1dan Kunci Jawaban ................................ 82 Lampiran 4 : Lembar Kerja Siswa 2 dan Kunci Jawaban ............................... 87 Lampiran 5 : Kisi-kisi penyusunan soal awal dan akhir ................................. 94 Lampiran 6 : Soal tes awal serta tes akhir ...................................................... 96 Lampiran 7 : Lembar observasi siswa ........................................................... 102 Lampiran 8 : Pedoman penyusunan dan lembar wawancara siswa ................. 106 Lampiran 9 : Panduang skoring ..................................................................... 108 Lampiran 10 : Hasil Observasi ...................................................................... 114 Lampiran 11 : Hasil Tes awal, tes akhir siklus I, dan siklus II siswa .............. 120 Lampiran 12 : Hasil Wawancara ................................................................... 126 Lampiran 13 : Surat Ijin Penelitian Sekolah .................................................. 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah SMA Negeri 6 Yogyakarta tahun pelajaran 2011/2012 merupakan
salah satu institusi sekolah yang merupakan target lokasi PPL. Selama melakukan kegiatan PPL, peneliti telah melaksanakan beberapa observasi dan wawancara dengan guru pembimbing. Dari hasil observasi dan wawancara ditemukan bahwa salah satu materi yang komplek adalah materi sistem imunitas. Materi ini merupakan materi penggabungan antara materi sistem peredaran darah dan virus. Isi materi sistem imunitas yang komplek tersebut mengakibatkan hasil ulangan harian siswa materi sistem imunitas banyak yang tidak tuntas.
Kriteria nilai penguasaan ranah kognitif dari siswa Kelas XI IPA SMA NEGERI 6 Yogyakarta yaitu 75. Masalah yang terjadi pada siswa kelas XI SMA NEGERI 6 Yogyakarta pada materi sistem imunitas masih banyak yang memperoleh nilai
≤ 75, yaitu berkisar 63%. Rendahnya pencapaian ketuntasan siswa kelas XI SMA NEGERI 6 Yogyakarta diduga disebabkan oleh : 1) Penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat oleh guru. Berhasilnya suatu tujuan pendidikan tergantung pada bagaimana proses belajar mengajar yang dialami oleh siswa. Seorang guru dituntut untuk teliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menciptakan hasil belajar yang efektif merupakan tugas dan kewajiban guru. Menurut Slameto (2003) selama ini metode yang digunakan dalam pembelajaran biologi adalah ceramah. Metode ceramah masih menjadi pilihan dalam penyampaian materi, sehingga siswa cenderung bosan, dan kurang bersemangat untuk belajar. Hal ini akan membuat hasil belajar siswa akan menurun. 2) Siswa mengalami kesulitan dalam menerima masukan materi pokok mata pelajaran biologi yang menurut siswa merupakan mata pelajaran hafalan.
Salah satu langkah dalam mengatasi permasalahan tersebut di atas adalah dengan mengubah model pembelajaran dengan metode yang dipandang lebih efektif dalam penyampaian materi pokok bahasan sistem imunitas manusia. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif.
Model pembelajaran kooperatif menekankan perilaku bersama di antara siswa dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok yang angota-anggotanya bersifat heterogen. Kerjasama dalam kelompok sangat penting dalam mengatasi permasalahan bersama. Beberapa unsur pembelajaran kooperatif adalah : (1) adanya saling ketergantungan secara positif, (2) adanya tanggungjawab perseorangan, (3) adanya tatap muka diantara anggota, (4) adanya komunikasi anatara anggota, dan (5) adanya saling evaluasi dalam proses kelompok ( Lie, 2005 :31).
Salah satu tipe model pembelajaran kooperatif adalah tipe Think-Pair-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Biologi di SMA NEGERI 6 Yogyakarta. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share ini memiliki tujuan untuk meningkatan partisipasi siswa dalam kelas melalui diskusi, baik dengan pasangan diskusinya maupun dengan seluruh kelas. Siswa akan terbiasa berkomunikasi dengan siswa lain serta mampu menemukan jawaban dari pertanyaan yang diajukan, memahami konsep, dan bekerjasama dengan baik dengan teman diskusinya.
Pembelajaran kooperatif dengan tipe Think-Pair-Share terdiri dari tiga tahap kegiatan siswa yang menekankan pada apa yang dikerjakan siswa pada setiap tahapannya. Tahap yang pertama adalah berpikir (Think). Pada tahap ini guru mengajukan pertanyaan yang terkait dengan pelajaran dan siswa berpikir sendiri mengenai jawaban tersebut. Waktu berpikir ditentukan oleh guru. Pada tahap selanjutnya siswa berpasangan (pair) dengan temannya dan mendiskusikan mengenai jawaban masing-masing. Sedangkan pada tahap terakhir, siswa berbagi (share) yaitu guru meminta pasangan-pasangan tersebut untuk berbagi atau bekerja sama dengan kelas secara keseluruhan untuk mengungkapkan mengenai apa yang telah mereka diskusikan. Dengan berdiskusi dan berpikir sendiri dengan teman, diharapkan siswa lebih bisa memahami konsep, menambah pengetahuan, menemukan kemungkinan solusi dari permasalahan serta semakin percaya diri dalam mengemukakan pengetahuan kepada teman lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan : Apakah Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think-Pair-Share dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Sistem Imunitas Manusia Kelas XI IPA 3 SMA NEGERI 6 Yogyakarta ? C.
Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak terlalu luas ruang lingkupnya, maka dibatasi pada permasalahan sebagai berikut :
1. Subjek Penelian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA
3 SMA NEGERI 6 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012.
2. Objek Penelitian Obyek penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share menurut Trianto.
3. Parameter Parameter yang digunakan adalah hasil belajar Biologi siswa kelas XI IPA
3 SMA NEGERI 6 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012 yang ditunjukkan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
4. Materi Pokok Sistem imunitas manusia kompetensi dasar 3.8 yaitu menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen dan bibit penyakit. Sub bab antigen dan antibodi, mekanisme sistem kekebalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tubuh, macam-macam sistem kekebalan tubuh, penyakit akibat kegagalan sistem kekebalan tubuh
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut, “Untuk Mengetahui Peningkatan Prestasi Belajar Biologi dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share pada Siswa Kelas XI IPA 3 SMA NEGERI 6 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012 Pada Bahasan Sistem Imunitas Manusia”.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat bermanfaat langsung bagi sekolah yaitu meningkatkan kualitas pembelajaran biologi.
2. Bagi Siswa Siswa dapat memperoleh pembelajaran biologi yang lebih menarik dan menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan partisipasi dan prestasi belajar biologi
3. Bagi Guru Guru dapat memperoleh suatu variasi strategi pembelajaran yang menyenangkan dalam pembelajaran.
4. Bagi Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Peneliti memperoleh jawaban dari permasalahan yang ada dan pengalaman langsung menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TPS pada pembelajaran biologi.
F. Hipotesis
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Sistem Imunitas Manusia Kelas XI IPA SMA NEGERI 6 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar Belajar adalah suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan
manusia. Untuk memenuhi kebutuhan dan sekaligus mengembangkan dirinya, manusia telah melakukan kegiatan belajar sejak dilahirkan. Belajar pada dasarnya merupakan peristiwa yang bersifat individual, yakni peristiwa terjadinya perubahan tingkah laku sebagai dampak dari pengalaman individu.
Definisi belajar menurut John B. Watson (dalam Djiwandono 2006 : 129) adalah suatu proses dari conditioning reflect (respon) melalui pergantian dari suatu stimulus kepada yang lain.
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang yang ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahanan, sikap dan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, kemampuan dan aspek lain yang ada pada diri individu (Sudjana , 1987 : 28).
Menurut Witherington (dalam Sukmadinata 2009 : 155) “belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola- pola respons yang baru yang berbentuk ketrampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan”
Belajar juga didefinisikan oleh Cronbach (dalam Suprijono 2009 : 2) sebagai perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Winkel (1987 : 36) mengatakan bahwa,” Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan, dan nilai-sikap”.
Dari pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa seseorang dikatakan telah belajar apabila telah terjadi suatu perubahan pada dirinya. Menurut Darsono (2001 : 10) Perubahan tersebut terjadi berkat adanya interaksi dengan orang lain atau lingkungannya sehingga untuk dapat belajar seorang pelajar tidak dapat terlepas dari orang lain, dalam hal ini guru dan teman belajar. Dengan demikian dapat dikatakan seorang pelajar tidak dapat belajar dengan baik bila hanya sendirian saja, dia juga perlu guru untuk membimbing dan teman untuk berdiskusi.
Bertolak dari berbagai definisi yang telah diuraikan tadi, secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif, afektif, dan psikomotorik.
B. Prestasi Belajar
Menurut Erman S. (dalam Taniredja, 2010 : 106) hasil belajar mencakup aspek yang berkenaan dengan perubahan kemampuan yang telah dimiliki siswa pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Perubahan kemampuan yang telah dimiliki tersebut dapat berupa komunikasi, interaksi, kreativitas, dan sebagainya. Prestasi belajar merupakan sebagian dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perubahan kemampuan, yaitu berkenaan dengan hasil tes yang mencerminkan kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran.
Prestasi Belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002 : 895) adalah penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran. Lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan guru. Kegiatan pengukuran prestasi belajar siswa dilakukan antara lain melalui ulangan, ujian, tugas, dan sebagainya (Masidjo, 1995 : 13) kemampuan-kemampuan siswa digolongkan dalam hal informasi verbal, kemahiran intelektual, pengaturan kegiatan kognitif, kemampuan psikomotorik, dan sikap. Kemampuan tersebut merupakan kemampuan internal yang perlu dinyatakan dalam suatu prestasi (Gagne dalam Winkel, 1987 : 71).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan kemampuan dalam hal informasi verbal, kemahiran intelektual, pengaturan kegiatan kognitif, kemampuan psikomotorik, dan sikap yang dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai/angka hasil tes yang diberikan guru. Keberhasilan dalam kegiatan yang disebut belajar akan tampak dalam prestasi belajar yang diraihnya. Prestasi belajar dapat diketahui hasilnya dari evaluasi hasil belajar salah satunya dengan tes. Hasil tes ini merupakan data yang diwujudkan dalam bentuk angka-angka yang disebut prestasi belajar. Prestasi belajar siswa di sekolahnya sifatnya relatif, artinya dapat berubah setiap saat karena berbagai kemampuan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dimiliki siswa berbeda-beda. Hal ini terjadi karena hasil tes belajar siswa mencerminkan kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran.
Menurut Slameto (2003) dan Dimyati dan Mujiono (1999 : 236-254) secara garis besarnya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Faktor Internal Faktor yang menyangkut seluruh pribadi termasuk kondisi fisik maupun mental atau psikis. Faktor internal ini sering disebut faktor instrinsik yang meliputi kondisi fisiologi dan kondisi psikologis yang mencakup minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan lain-lain.
1. Kondisi Fisiologis Secara Umum Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar seseorang. Orang yang ada dalam keadaan segar jasmaninya akan berlainan belajarnya dari orang yang ada dalam keadaan lelah. Anak-anak yang kekurangan gizi ternyata kemampuannya berada dibawah anak-anak yang tidak kekurangan gizi. Anakanak yang kurang gizi mudah lelah, mudah mengantuk, dan tidak mudah menerima pelajaran.
2. Kondisi Psikologis Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologi. Oleh karena itu semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar seseorang.
Itu berarti belajar bukanlah berdiri sendiri, terlepas dari faktor lain seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam tentu saja merupakan hal yang utama dalam menentukan intensitas belajar seorang anak. Meski faktor luar mendukung, tetapi faktor psikologis tidak mendukung maka faktor luar itu akan kurang signifikan. Oleh karena itu minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampukan- kemampuan kognitif adalah faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses dan hasil belajar mahasiswa.
3. Kondisi Panca Indera Disamping kondisi fisiologis umum, hal yang tak kalah pentingnya adalah kondisi panca indera terutama penglihatan dan pendengaran. Sebagian besar yang dipelajari manusia dipelari menggunakan penglihatan dan pendengaran. Orang belajar dengan membaca, melihat contoh atau model, melakukan observasi, mengamati hasil eksperimen, mendengarkan keterangan guru dan orang lain, mendengarkan ceramah, dan lain sebagainya.
4. Intelegensi/Kecerdasan Intelegensi adalah suatu kemampuan umum dari seseorang untuk belajar dan memecahkan suatu permasalahan. Jika intelegensi seseorang rendah bagaimanapun usaha yang dilakukan dalam kegiatan belajar, jika tidak ada bantuan orang tua atau pendidik niscaya usaha belajar tidak akan berhasil.
5. Bakat Bakat merupakan kemampuan yang menonjol disuatu bidang tertentu misalnya bidang studi matematika atau bahasa asing. Bakat adalah suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perpaduan taraf intelegensi. Pada umumnya komponen intelegensi tertentu dipengaruhi oleh pendidikan dalam kelas, sekolah, dan minat subyek itu sendiri. Bakat yang dimiliki seseorang akan tetap tersembunyi bahkan lama-kelamaan akan menghilang apabila tidak mendapat kesempatan untuk berkembang.
6. Motivasi Motivasi memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat, dan rasa senang dalam belajar sehingga yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energy yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar. Mahasiswa yang mempunyai motivasi tinggi sangat sedikit yang tertinggal dalam belajarnya. Kuat lemahnya motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi keberhasilan belajar. Karena itu motivasi belajar perlu diusahakan terutama yang berasal dari dalam diri (motivasi intrinsik) dengan cara senantiasa memikirkan masa depan yang penuh tantangan dan harus untuk mencapai cita-cita. Senantiasa memasang tekat bulat dan selalu optimis bahwa cita-cita dapat dicapai dengan belajar. Bila ada mahasiswa yang kurang memiliki motivasi instrinsik diperlukan dorongan dari luar yaitu motivasi ekstrinsik agar mahasiswa termotivasi untuk belajar.
b. Faktor Eksternal Faktor yang bersumber dari luar diri individu yang bersangkutan. Faktor ini sering disebut dengan faktor ekstrinsik yang meliputi segala sesuatu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berasal dari luar diri individu yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya baik itu di lingkungan sosial maupun lingkungan lain.
1. Faktor Lingkungan Faktor lingkungan dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu:
1) Lingkungan Alami Lingkungan alami seperti keadaan suhu, kelembaban udara berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Belajar pada keadaan udara yang segar akan lebih baik hasilnya daripada belajar pada suhu udara yang lebih panas dan pengap.
2) Lingkungan Sosial Lingkungan sosial, baik yang berwujud manusia dan representasinya
(wakilnya), walaupun yang berwujud hal yang lain langsung berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Seseorang yang sedang belajar memecahkan soal akan terganggu bila ada orang lain yang mondar-mandir di dekatnya atau keluar masuk kamar. Representasi manusia misalnya memotret, tulisan, dan rekaman suara juga berpengaruh terhadap hasil belajar.
2. Faktor Instrumental Faktor-faktor instrumental adalah yang penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan yang telah dirancang. Faktor-faktor ini dapat berupa :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) perangkat keras /hard ware misalnya gedung, perlengkapan belajar, alat-alat praktikum, dan sebagainya.
Perangkat lunak/soft ware seperti kurikulum, program, dan pedoman belajar lainnya.
C. Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif bernaung dalam teori kontruktivis.
Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks.
Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok- kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dan satu sama lain saling membantu (Trianto, 2009 : 56). Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar.
Menurut Eggen dan Kauchak (dalam Trianto 2009 : 58 ) Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pembelajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya.
Agar siswa dapat bekerjasama dengan baik didalam kelompoknya perlu diajarkan ketrampilan-ketrampilan kooperatif pada peserta didik.
Ketrampilan-ketrampilan tersebut adalah: (1) berada dalam tugas, yaitu siswa tetap berada dalam kerja kelompok, merumuskan tugas yang menjadi tanggung jawabnya dengan melatih ketrampilan ini siswa akan menyelesaikan tugas dalam waktu yang tepat dengan karakteristik yang lebih baik, (2) mengambil giliran dan berbagi tugas, yaitu siswa bersedia menerima tugas dan membantu menyelesaikan tugas sehingga kegiatan akan terselesaikan pada waktunya, (3) mendorong partisipasi, yaitu memotivasi teman sekelompok untuk memberikan kontribusi tugas kelompok, (4) mendengarkan dengan aktif, yaitu memperhatikan informasi yang disampaikan teman sehingga anggota kelompok yang menjadi pembicara akan merasa senang karena apa yang mereka sumbangkan itu berharga, (5) bertanya, yaitu siswa menanyakan informasi atau penjelasan lebih lanjut dari teman sekelompok apabila teman sekelompok tidak tahu jawabannya, baru menanyakan pada guru, hal ini penting karena siswa yang pasif dapat didorong untuk ikut aktif.
Model pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar kelompok (Joyce, 2009 : 28-29). Ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan pembelajaran biasa. Roger dan David Johnson dalam Lie (2010 : 31) mengatakan bahwa untuk mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diterapkan yaitu: (1) Saling ketergantungan positif, yakni untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri dan saling bekerjasama dalam kelompok, siswa dalam kelompok saling bekerjasama dan mereka menyadari bahwa diantara mereka saling membutuhkan satu sama lain dalam bekerja untuk mencapai kesuksesan bersama. (2) Tanggung jawab perseorangan, yakni seorang guru dalam pembelajaran kooperatif perlu membuat tugas sedemikian rupa agar setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk belajar dan mengembangkan kemampuan mereka masing-masing sebagai sumbang saran dalam kelompok untuk mencapai kesuksesan bersama.
(3) Tatap muka, yakni setiap kelompok harus diberi kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi, saling mengenal dan menerima satu sama lain dalam kegiatan tatap muka dan interaksi antar pribadi. (4) Komunikasi antar anggota, yakni menghendaki agar para pembelajar dibekali dengan ketrampilan berkomunikasi, karena tidak setiap siswa mempunyai keahlian mendengarkan dan berbicara. (5) Evaluasi proses kelompok, yakni pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok agar selanjutnya bisa bekerjasama secara efektif.
Setiap siswa dalam pembelajaran kooperatif akan mempunyai tanggung jawab untuk tugasnya apabila dilakukan dengan menganut unsur- unsur tersebut secara sempurna serta berpeluang mempunyai pengetahuan yang lain melelui kelompok yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Guru memainkan peran yang menentukan dalam menerapkan pembelajaran kooperatif yang efektif. Materi harus disusun agar setiap siswa dapat bekerja untuk memberikan sumbangan pemikirannya kepada kelompoknya. Guru harus mengatur ruang kelas agar setiap anggota kelompok duduk berdekatan sehingga dapat bekerja dengan nyaman. Jarak antara kelompok yang satu dengan yang lain jangan terlalu berdekatan agar tidak saling mengganggu.
D. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS)
Tipe pembelajaran Think Pair Share (TPS) atau Berpikir-Berpasangan Berbagi, merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. (Direktorat PLP modul SN-38 dalam Trianto, 2009 : 81).
Model pembelajaran Think-Pair-Share merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif sederhana. Teknik ini memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Keunggulan teknik ini adalah optimalisasi partisipasi siswa (Lie, 2010:57).
Tahap utama dalam pembelajaran Think-Pair-Share adalah sebagai berikut:
1. Thingking (berpikir) Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan pelajaran. Kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan atau isu tersebut secara mandiri untuk beberapa saat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap pertama. Dalam tahap ini, setiap anggota pada kelompok membandingkan jawaban atau hasil pemikiran mereka dengan mendefinisikan jawaban yang dianggap paling benar, paling meyakinkan, atau paling unik. Biasanya guru memberi waktu 4-5 menit untuk berpasangan.