Re nca na Te r p a d u d a n Pr ogr a m I nv e s ta s i I nfr a s tr uktur J a ngka Me ne nga h (RPI 2 -J M) Kota Ta nge r a ng 2015 -2019

  Re n ca n a Te r p a d u d a n P r og r a m I n v e s t a s i I n fr a s t r u k t u r J a n g k a M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9 BAB. X ASPEK KELEMBAGAAN KOTA TANGERANG SELATAN

  Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPI2-JM agar dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai operator dari kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu kesatuan.

  ARAHAN KEBIJAKAN KELEMBAGAAN BIDANG CIPTA KARYA 10. 1

  Beberapa kebijakan berikut merupakan landasan hukum dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas kelembagaan bidang Cipta Karya pada pemerintahan kabupaten/kota.

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

  Dalam UU 32/2004 disebutkan bahwa Pemerintah Daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan menjalankan otonomi seluas-luasnya, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Untuk membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan otonomi, maka dibentuklah organisasi perangkat daerah yang ditetapkan melalui Pemerintah Daerah.

  Re n ca n a Te r p a d u d a n P r og r a m I n v e s t a s i I n fr a s t r u k t u r J a n g k a M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9

  Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan harus dibentuk ke dalam organisasi tersendiri. Besaran organisasi perangkat daerah sekurang-kurangnya mempertimbangkan faktor kemampuan keuangan, kebutuhan daerah, cakupan tugas yang meliputi sasaran tugas yang harus diwujudkan, jenis dan banyaknya tugas, luas wilayah kerja dan kondisi geografis, jumlah dan kepadatan penduduk, potensi daerah yang bertalian dengan urusan yang akan ditangani, dan sarana dan prasarana penunjang tugas. Oleh karena itu, kebutuhan akan organisasi perangkat daerah bagi masing-masing daerah tidak senantiasa sama atau seragam.

  2. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

  PP tersebut mencantumkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, dan pemerintah berkewajiban untuk melakukan pembinaan terhadap pemerintah kabupaten/kota. PP 38/2007 ini juga memberikan kewenangan yang lebih besar kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk melaksanakan pembangunan di Bidang Cipta Karya. Hal ini dapat dilihat dari Pasal 7 Bab III, yang berbunyi:

  “(1) Urusan wajib sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota, berkaitan dengan pelayanan dasar. (2) Urusan wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: antara lainnya adalah bidang pekerjaan umum”.

  Dari pasal tersebut, ditetapkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, sehingga penyusunan RPI2-JM bidang Cipta Karya sebagai salah satu perangkat pembangunan daerah perlu melibatkan Pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.

  3. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Daerah

  Berdasarkan PP 41 tahun 2007, bidang PU meliputi bidang Bina Marga, Pengairan, Cipta Karya dan Penataan Ruang. Bidang PU merupakan perumpunan urusan yang diwadahi dalam bentuk dinas. Dinas

  Re n ca n a Te r p a d u d a n P r og r a m I n v e s t a s i I n fr a s t r u k t u r J a n g k a M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9

  ditetapkan terdiri dari 1 sekretariat dan paling banyak 4 bidang, dengan sekretariat terdiri dari 3 sub- bagian dan masingmasing bidang terdiri dari paling banyak 3 seksi.

Gambar 10.1 Keorganisasian Pemerintah Kabupaten/Kota 4. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010- 2014

  Dalam Buku II Bab VIII Perpres ini dijabarkan tentang upaya untuk meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi diperlukan adanya upaya penataan kelembagaan dan ketalalaksanaan, peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, penyempurnaan sistem perencanaan dan penganggaran, serta pengembangan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan aparaturnya. Untuk mendukung penataan kelembagaan, secara beriringan telah ditempuh upaya untuk memperkuat aspek ketatalaksanaan di lingkungan instansi pemerintah, seperti perbaikan standar operasi dan prosedur (SOP) dan penerapan e-government di berbagai instansi. Sejalan dengan pengembangan manajemen kinerja di lingkungan instansi pemerintah, seluruh instansi pusat dan daerah diharapkan secara bertahap dalam memperbaiki sistem ketatalaksanaan dengan menyiapkan perangkat SOP,

  Re n ca n a Te r p a d u d a n P r og r a m I n v e s t a s i I n fr a s t r u k t u r J a n g k a M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9

  mekanisme kerja yang lebih efisien dan efektif, dan mendukung upaya peningkatan akuntabilitas kinerja.

5. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010- 2025

  Tindak lanjut dari Peraturan Presiden ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 30 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan Reformasi Birokrasi pada Pemerintah Daerah. Berdasarkan peraturan menteri ini, reformasi birokrasi pada pemerintah daerah dilaksanakan mulai tahun 2012, dengan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan sesuai dengan kemampuan pemerintah daerah. Permen ini memberikan panduan dan kejelasan mengenai mekanisme serta prosedur dalam rangka pengusulan, penetapan, dan pembinaan pelaksanaan reformasi birokrasi pemerintah daerah.

  Upaya pembenahan birokrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya telah dimulai sejak tahun 2005. Pembenahan yang dilakukan adalah menyangkut 3 (tiga) pilar birokrasi, yaitu kelembagaan, ketatalaksanaan, dan Sumber Daya Manusia (SDM).

  Untuk mendukung tercapainya good governance, maka perlu dilanjutkan dan disesuaikan dengan program reformasi birokrasi pemerintah, yang terdiri dari sembilan program, yaitu :

  1. Program Manajemen Perubahan, meliputi: penyusunan strategi manajemen perubahan dan strategi komunikasi K/L dan Pemda, sosialisasi dan internalisasi manajemen perubahan dalam rangka reformasi birokrasi; 2. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, meliputi: penataan berbagai peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan/diterbitkan oleh K/L dan Pemda;

  3. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi: restrukturisasi tugas dan fungsi unit kerja, serta penguatan unit kerja yang menangani organisasi, tata laksana, pelayanan publik, kepagawaian dan diklat; 4. Penataan Tatalaksana, meliputi: penyusunan SOP penyelenggaraan tugas dan fungsi, serta pembangunan dan pengembangan e-government;

  Re n ca n a Te r p a d u d a n P r og r a m I n v e s t a s i I n fr a s t r u k t u r J a n g k a M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9 5.

  Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, meliputi: penataan sistem rekrutmen pegawai, analisis dan evaluasi jabatan, penyusunan standar kompetensi jabatan, asesmen individiu berdasarkan kompetensi; 6. Penguatan Pengawasan, meliputi: penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan

  Peningkatan peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP); 7. Penguatan Akuntabilitas, meliputi: penguatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, pengembangan sistem manajemen kinerja organisasi dan penyusunan Indikator Kinerja Utama

  (IKU); 8. Penguatan Pelayanan Publik, meliputi: penerapan standar pelayanan pada unit kerja masing- masing, penerapan SPM pada Kab/Kota.

9. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan. Pola pikir Reformasi Birokrasi di Kementerian Pekerjaan Umum dapat dilihat pada gambar 10.2 berikut ini.

Gambar 10.2 Pola Pikir Penyusunan Reformasi Birokrasi PU 2010-2014 Cipta Karya

  Re n ca n a Te r p a d u d a n P r og r a m I n v e s t a s i I n fr a s t r u k t u r J a n g k a M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9

  Sumber: Road Map Reformasi Birokrasi 6.

   Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional

  Re n ca n a Te r p a d u d a n P r og r a m I n v e s t a s i I n fr a s t r u k t u r J a n g k a M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9

  Di dalam Inpres ini dinyatakan bahwa pengarusutamaan gender ke dalam seluruh proses pembangunan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan fungsional semua instansi dan lembaga pemerintah di tingkat Pusat dan Daerah. Presiden menginstruksikan untuk melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional yang berperspektif gender sesuai dengan bidang tugas dan fungsi, serta kewenangan masing-masing.

  Terkait PUG, Kementerian PU dan Ditjen Cipta Karya pada umumnya telah mulai menerapkan PUG dalam tiap program/kegiatan Cipta Karya. Untuk itu perlu diperhatikan dalam pengembangan kelembagaan bidang Cipta Karya untuk memasukkan prinsip-prinsip PUG, demikian pula di dalam pengelolaan RPI2-JM Bidang Cipta Karya.

7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang Standar Pelayanan Minimum

  Peraturan Menteri PU ini menekankan tentang target pelayanan dasar bidang PU yang menjadi tanggungjawab pemerintah kabupaten/kota. Target pelayanan dasar yang ditetapkan dalam Permen ini yaitu pada Pasal 5 ayat 2, dapat dilihat sebagai bagian dari beban dan tanggungjawab kelembagaan yang menangani bidang ke- PU-an, khususnya untuk sub bidang Cipta Karya yang dituangkan di dalam dokumen RPI2-JM. Dalam Permen ini juga disebutkan bahwa Gubernur bertanggung jawab dalam koordinasi penyelenggaraan pelayanan dasar bidang PU, sedangkan Bupati/Walikota bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan dasar bidang PU. Koordinasi dan penyelenggaraan pelayanan dasar Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab di Bidang PU dan Penataan Ruang baik provinsi maupun kabupaten/kota.

  Re n ca n a Te r p a d u d a n P r og r a m I n v e s t a s i I n fr a s t r u k t u r J a n g k a M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah Peraturan menteri ini menjadi landasan petunjuk teknis dalam penataan perangkat daerah.

  Berdasarkan Permen ini dasar hukum penetapan perangkat daerah adalah Peraturan Daerah (Perda). Penjabaran tupoksi masing-masing SKPD Provinsi ditetapkan dengan Pergub, dan SKPD Kab/Kota dengan Perbup/Perwali.

  9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2010 tentang Pedoman Standar Pelayanan Perkotaan

  Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi pemerintah daerah sebagai dasar untuk memberikan pelayanan perkotaan bagi masyarakat. SPP adalah standar pelayanan minimal kawasan perkotaan, yang sesuai dengan fungsi kawasan perkotaan merupakan tempat permukiman perkotaan, termasuk di dalamnya jenis pelayanan bidang Cipta Karya, seperti perumahan, air minum, drainase, prasarana jalan lingkungan, persampahan, dan air limbah.

  10. Kepmen PAN Nomor 75 Tahun 2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil

  Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah dalam menghitung kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dalam rangka penyusunan formasi PNS. Dalam perhitungan kebutuhan pegawai aspek pokok yang harus diperhatikan adalah: beban kerja, standar kemampuan rata-rata, dan waktu kerja. Dalam keputusan ini, Gubernur melakukan pembinaan dan pengendalian pelayanan perkotaan, sedangkan Bupati/Walikota melaksanakan dan memfasilitasi penyediaan pelayanan perkotaan Berdasarkan peraturan-peraturan di atas, maka dimungkinkan untuk emnegeluarkan peraturan daerah untuk pemantapan dan pengembangan perangkat daerah, khususnya untuk urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan lebih khusus lagi tentang urusan pemerintahan pada sub bidang Cipta

  Re n ca n a Te r p a d u d a n P r og r a m I n v e s t a s i I n fr a s t r u k t u r J a n g k a M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9

  Karya. Dengan adanya suatu kelembagaan yang definitif untuk menangani urusan pemerintah pada bidang Cipta Karya maka diharapkan dapat meningkatkan kinerja pelayanan kelembagaan.

  KONDISI KELEMBAGAAN SAAT INI 10. 2

10.2.1. Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya

  Peningkatan kapasitas kelembagaan daerah dalam mendukung Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya di Kota Tangerang sangat dibutuhkan sehingga program investasi ini dapat dilaksanakan secara optimal, efektif dan efesien serta terjamin keterlanjutannya. Di dalam pelaksanaan/ implementasi RPIJM Bidang Cipta Karya di Kota Tangerang melibatkan banyak komponen kelembagaan sehingga terjalin koordinasi dan sinkronisasi program/ kegiatan di bidang keciptakaryaan sesuai tugas pokok dan fungsi masing- masing lembaga. Semangat desentralisasi penyelenggaraan pemerintah daerah, sebagaimana dituangkan dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah beserta aturan-aturan pelaksanaannya membutuhkan upaya-upaya terkoordinasi agar tujuan pelaksanaan kebijakan otonomi di daerah tercapai. Selanjutnya pedoman/ acuan pengembangan kapasitas sebagaimana dirumuskan dalam Kerangka Nasional Pengembangan dan Peningkatan Kapasitas (KNP2K) dalam rangka mendukung desentralisasi, yang dikeluarkan bersama oleh Menteri Dalam Negeri dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala BAPPENAS tanggal 06 Nopember 2002, merujuk pada kebutuhan untuk menyempurnakan peraturan dan perundangan dengan melakukan reformasi kelembagaan, memperbaiki tata kerja dan mekanisme koordinasi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) - ketrampilan dan kualifikasi, perubahan pada sistem nilai dan sikap, dan keseluruhan kebutuhan ekonomi daerah bagi pendekatan baru untuk pelaksanaan good governance, sistem administrasi dan mekanisme partisipasi dalam pembangunan agar dapat memenuhi tuntutan untuk lebih baik dalam melaksanakan demokrasi.

  Adapun prinsip dari pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) adalah:

  1. Pengembangan kapasitas bersifat multi dimensional (mencakup beberapa kerangka waktu: jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek);

2. Pengembangan kapasitas menyangkut multiple stakeholders;

  Re n ca n a Te r p a d u d a n P r og r a m I n v e s t a s i I n fr a s t r u k t u r J a n g k a M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9 3.

  Pengembangan kapasitas harus bersifat demand driven, dimana kebutuhannya tidak ditentukan dari atas/ luar tetapi datang dari stakeholder-nya sendiri;

4. Pengembangan kapasitas mengacu pada kebijakan nasional.

  A. Struktur Organisasi Struktur organisasi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Tangerang terdiri dari:

  a. Kepala Badan;

  b. Sekretariat, membawahkan :

  1. Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian;

  2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Perencanaan.

  c. Bidang Perencanaan Sosial Dan Ekonomi, membawahkan:

  1. Sub Bidang Sosial;

  2. Sub Bidang Ekonomi;

  d. Bidang Perencanaan Kesejahteraan Masyarakat Dan Pemerintahan, membawahkan :

  1. Sub Bidang Kesejahteraan Masyarakat;

  2. Sub Bidang Pemerintahan;

  e. Bidang Perencanaan Sarana Dan Prasarana Kota, membawahkan:

  1. Sub Bidang Sarana;

  2. Sub Bidang Prasarana;

  f. Bidang Pengolahan Data, Evaluasi, Dan Pelaporan, membawahkan :

  1. Sub Bidang Pengolahan Data Pembangunan;

  2. Sub Bidang Evaluasi Dan Pelaporan; g. Kelompok Jabatan Fungsional.

  B. Tugas Pokok Dan Fungsi Bappeda Kota Tangerang

  a. Kepala Badan

  Re n ca n a Te r p a d u d a n P r og r a m I n v e s t a s i I n fr a s t r u k t u r J a n g k a M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9

  Tugas pokok dari Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah adalah memimpin, mengatur, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan sesuai dengan visi, misi dan program Walikota di bidang perencanaan pembangunan Daerah sebagaimana terjabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. Adapun fungsi untuk mendukung tugas pokok tersebut adalah:

  • Penyelenggaraan koordinasi penyusunan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan perencanaan pembangunan Daerah;
  • Penyelenggaraan pelayanan teknis administrasi bagi semua Perangkat Daerah dan masyarakat di bidang perencanaan pembangunan Daerah;
  • Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan;
  • Penyelenggaraan penyusunan usulan rencana kerja dan anggaran tahunan Badan;
  • Penjabaran kebijakan strategis serta perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang perencanaan pembangunan Daerah;
  • Pengkoordinasian dan pengendalian seluruh kegiatan operasional Badan;
  • Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan kemampuan berprestasi para pegawai di lingkungan Badan;
  • Pengawasan terhadap pelaksanaan rencana kerja serta penggunaan anggaran tahunan Badan;
  • Pelaporan.

  b. Sekretariat Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan dalam pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan serta menyelenggarakan kegiatan di bidang administrasi umum, keuangan, kepegawaian, dan perencanaan.

  Adapun fungsi dari Sekretaris adalah:

  • Penyelenggaraan penyusunan usulan rencana kerja dan anggaran tahunan
  • Sekretariat;

  Re n ca n a Te r p a d u d a n P r og r a m I n v e s t a s i I n fr a s t r u k t u r J a n g k a M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9

  • Penyelenggaraan penyusunan usulan program, rencana kerja dan anggaran tahunan Badan;
  • Penyelenggaraan administrasi umum, administrasi kepegawaian dan administrasi keuangan;
  • Pengawasan dan pembinaan terhadap para Kepala Sub Bagian yang dibawahkannya;
  • Pelaporan.

  Sekretariat terdiri dari beberapa sub bagian yang berfungsi untuk mendukung tugas pokok, fungsi dan rincian tugas dari sekretaris, yaitu:

  1. Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian; Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang administrasi umum dan administrasi kepegaw aian. Adapun fungsi sub bagian umum dan kepegawaian adalah:

  • Penyusunan usulan rencana kerja dan anggaran tahunan Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian;
  • Pelaksanaan urusan-urusan ketatausahaan, kearsipan, kepegawaian, kerumahtanggaan serta perlengkapan perkantoran;
  • Pelaksanaan pelayanan administrasi umum kepada seluruh unit kerja di lingkungan

  Badan;

  • Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya; • Pelaporan.

  2. Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang administrasi keuangan.

  Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana di atas, Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi :

  Re n ca n a Te r p a d u d a n P r og r a m I n v e s t a s i I n fr a s t r u k t u r J a n g k a M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9

  • Penyusunan usulan rencana kerja dan anggaran tahunan Sub Bagian Keuangan;
  • Penyusunan usulan anggaran tahunan Badan beserta perubahan dan perhitungannya;
  • Pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi keuangan Badan;
  • Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya; • Pelaporan.

  3. Sub Bagian Perencanaan. Sub Bagian Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang perencanaan.

  Untuk menjalankan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai fungsi :

  • Penyusunan usulan rencana kerja dan anggaran tahunan Sub Bagian Perencanaan;
  • Penyusunan usulan program dan rencana kerja tahunan Badan;
  • Pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi perencanaan;
  • Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya; • Pelaporan.

  c. Bidang Perencanaan Sosial Dan Ekonomi Bidang Perencanaan Sosial Dan Ekonomi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas Badan dalam lingkup perencanaan pembangunan di bidang keagamaan, mental spiritual, kebudayaan, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial, mitigasi dan penanggulangan bencana, kesatuan bangsa,pemuda dan olah raga, perindustrian, perdagangan, penanaman modal, perkoperasian, usaha kecil dan menengah, pariwisata, pertanian,perikanan, ketahanan pangan, pertambangan, serta energi.

  Re n ca n a Te r p a d u d a n P r og r a m I n v e s t a s i I n fr a s t r u k t u r J a n g k a M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9

  Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Kepala Bidang Perencanaan Sosial Dan Ekonomi mempunyai fungsi :

  • Penyelenggaraan penyusunan usulan rencana kerja dan anggaran tahunan Bidang Perencanaan Sosial Dan Ekonomi;
  • Penyelenggaraan pengembangan serta pembinaan Program dan Kegiatan Pembangunan Daerah di bidang keagamaan, mental spiritual, kebudayaan, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial, mitigasi dan penanggulangan bencana, kesatuan bangsa,pemuda dan olah raga, perindustrian, perdagangan, penanaman modal, perkoperasian, usaha kecil dan menengah, pariwisata, pertanian,perikanan, ketahanan pangan, pertambangan, serta energi.
  • Penyelenggaraan penyusunan Skala Prioritas Pembangunan di bidang keagamaan, mental spiritual, kebudayaan, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial, mitigasi dan penanggulangan bencana, kesatuan bangsa,pemuda dan olah raga, perindustrian, perdagangan, penanaman modal, perkoperasian, usaha kecil dan menengah, pariwisata, pertanian,perikanan, ketahanan pangan, pertambangan, serta energi.
  • Penyelenggaraan penyusunan rencana pembangunan di bidang keagamaan, mental spiritual, kebudayaan, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial, mitigasi dan penanggulangan bencana, kesatuan bangsa,pemuda dan olah raga, perindustrian, perdagangan, penanaman modal, perkoperasian, usaha kecil dan menengah, pariwisata, pertanian,perikanan, ketahanan pangan, pertambangan, serta energi.
  • Pengawasan dan pembinaan terhadap para Kepala Sub Bidang yang dibawahkannya; • Pelaporan.

  Re n ca n a Te r p a d u d a n P r og r a m I n v e s t a s i I n fr a s t r u k t u r J a n g k a M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9

  1. Sub Bidang Sosial; Sub Bidang Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Perencanaan Sosial Dan Ekonomi yang berkenaan dengan penyusunan rencana pembangunan di bidang keagamaan, mental spiritual, kebudayaan, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial, kebudayaan, pemuda dan olah raga, kesatuan bangsa, mitigasi dan penanggulangan bencana. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Kepala Sub Bidang Sosial mempunyai fungsi :

  • Perumusan usulan rencana kerja dan anggaran tahunan Sub Bidang Sosial;
  • Pengembangan serta pembinaan Program dan Kegiatan Pembangunan Daerah di bidang keagamaan, mental spiritual, kebudayaan, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial, kebudayaan, pemuda dan olah raga, kesatuan bangsa, mitigasi dan penanggulangan bencana.
  • Pelaksanaan penyusunan konsep Skala Prioritas Pembangunan di bidang keagamaan, mental spiritual, kebudayaan, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial, kebudayaan, pemuda dan olah raga, kesatuan bangsa, mitigasi dan penanggulangan bencana.
  • Pelaksanaan penyusunan rencana pembangunan di bidang keagamaan, mental spiritual, kebudayaan, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial, kebudayaan, pemuda dan olah raga, kesatuan bangsa, mitigasi dan penanggulangan bencana.
  • Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;

  Re n ca n a Te r p a d u d a n P r og r a m I n v e s t a s i I n fr a s t r u k t u r J a n g k a M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9 • Pelaporan.

  2. Sub Bidang Ekonomi; Sub Bidang Ekonomi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Perencanaan Sosial Dan Ekonomi yang berkenaan dengan penyusunan rencana pembangunan di bidang perindustrian, perdagangan, penanaman modal, perkoperasian, usaha kecil dan menengah, pariwisata, ketahanan pangan, pertanian, perikanan, pertambangan, serta energi. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Kepala Sub Bidang Ekonomi mempunyai fungsi :

  • Perumusan usulan rencana kerja dan anggaran tahunan Sub Bidang Ekonomi;
  • Pengembangan serta pembinaan Program dan Kegiatan Pembangunan Daerah di bidang perindustrian, perdagangan, penanaman modal, perkoperasian, usaha kecil dan menengah, pariwisata, ketahanan pangan, pertanian, perikanan, pertambangan, serta energi.
  • Pelaksanaan penyusunan konsep Skala Prioritas Pembangunan di bidang perindustrian, perdagangan, penanaman modal, perkoperasian, usaha kecil dan menengah, pariwisata, ketahanan pangan, pertanian, perikanan, pertambangan, serta energi.
  • Pelaksanaan penyusunan rencana pembangunan di bidang perindustrian, perdagangan, penanaman modal, perkoperasian, usaha kecil dan menengah, pariwisata, ketahanan pangan, pertanian, perikanan, pertambangan, serta energi.
  • Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya; • Pelaporan.

  d. Bidang Perencanaan Kesejahteraan Masyarakat Dan Pemerintahan Bidang Perencanaan Kesejahteraan Masyarakat Dan Pemerintahan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas Badan dalam lingkup perencanaan pembangunan di bidang pendidikan, perpustakaan, kesehatan, ketenagakerjaan, transmigrasi,

  Re n ca n a Te r p a d u d a n P r og r a m I n v e s t a s i I n fr a s t r u k t u r J a n g k a M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9

  pemerintahan umum, kepegawaian, komunikasi dan informasi, kependudukan, catatan sipil, kearsipan, statistik, pengawasan, keuangan, serta asset daerah. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Kepala Bidang Perencanaan Kesejahteraan Masyarakat Dan Pemerintahan mempunyai fungsi :

  • Penyelenggaraan penyusunan usulan rencana kerja dan anggaran tahunan
  • Bidang Perencanaan Kesejahteraan Masyarakat Dan Pemerintahan;
  • Penyelenggaraan pengembangan serta pembinaan Program dan Kegiatan Pembangunan Daerah di bidang pendidikan, perpustakaan, kesehatan, ketenagakerjaan, transmigrasi, pemerintahan umum, kepegawaian, komunikasi dan informasi, kependudukan, catatan sipil, kearsipan, statistik, pengawasan, keuangan, serta asset daerah;
  • Penyelenggaraan penyusunan Skala Prioritas Pembangunan di bidang pendidikan, perpustakaan, kesehatan, ketenagakerjaan, transmigrasi, pemerintahan umum, kepegawaian, komunikasi dan informasi, kependudukan, catatan sipil, kearsipan, statistik, pengawasan, keuangan, serta asset daerah;
  • Penyelenggaraan penyusunan rencana pembangunan di bidang pendidikan, perpustakaan, kesehatan, ketenagakerjaan, transmigrasi, pemerintahan umum, kepegawaian, komunikasi dan informasi, kependudukan, catatan sipil, kearsipan, statistik, pengawasan, keuangan, serta asset daerah;
  • Pengawasan dan pembinaan terhadap para Kepala Sub Bidang yang dibawahkannya; • Pelaporan.

  1. Sub Bidang Kesejahteraan Masyarakat; Sub Bidang Kesejahteraan Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Perencanaan Kesejahteraan Masyarakat Dan Pemerintahan yang berkenaan dengan penyusunan rencana pembangunan di bidang pendidikan, perpustakaan, kesehatan, serta ketenagakerjaan.

  Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Kepala Sub Bidang Kesejahteraan Masyarakat mempunyai fungsi :

  • Perumusan usulan rencana kerja dan anggaran tahunan Sub Bidang Kesejahteraan Masyarakat;

  Re n ca n a Te r p a d u d a n P r og r a m I n v e s t a s i I n fr a s t r u k t u r J a n g k a M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9

  • Pengembangan serta pembinaan Program dan Kegiatan Pembangunan Daerah di bidang pendidikan, perpustakaan, kesehatan, ketenagakerjaan ;
  • Pengembangan serta pembinaan Program dan Kegiatan Pembangunan Daerah di bidang pendidikan, perpustakaan, kesehatan, ketenagakerjaan ;
  • Pengembangan serta pembinaan Program dan Kegiatan Pembangunan Daerah di bidang pendidikan, perpustakaan, kesehatan, ketenagakerjaan ;
  • Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya; • Pelaporan.

  2. Sub Bidang Pemerintahan; Sub Bidang Pemerintahan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Perencanaan Kesejahteraan Masyarakat Dan Pemerintahan yang berkenaan dengan penyusunan rencana pembangunan di bidang pemerintahan umum, kepegawaian, informasi dan komunikasi, kependudukan, catatan sipil, kearsipan, statistik, pengawasan, keuangan, serta asset daerah. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Kepala Sub Bidang Pemerintahan mempunyai fungsi :

  • Perumusan usulan rencana kerja dan anggaran tahunan Sub Bidang Pemerintahan;
  • Pengembangan serta pembinaan Program dan Kegiatan Pembangunan Daerah di bidang pemerintahan umum, kepegawaian, informasi dan komunikasi, kependudukan, catatan sipil, kearsipan, statistik, pengawasan, keuangan, serta asset daerah;
  • Pelaksanaan penyusunan konsep Skala Prioritas Pembangunan di bidang pemerintahan umum, kepegawaian, informasi dan komunikasi, kependudukan, catatan sipil, kearsipan, statistik, pengawasan, keuangan, serta asset daerah;
  • Pelaksanaan penyusunan rencana pembangunan di bidang pemerintahan umum, kepegawaian, informasi dan komunikasi, kependudukan, catatan sipil, kearsipan, statistik, pengawasan, keuangan, serta asset daerah;
  • Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya; • Pelaporan.

  Re n ca n a Te r p a d u d a n P r og r a m I n v e s t a s i I n fr a s t r u k t u r J a n g k a M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9

  e. Bidang Perencanaan Sarana Dan Prasarana Kota Bidang Perencanaan Sarana Dan Prasarana Kota dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas Badan dalam lingkup perencanaan pembangunan di bidang pekerjaan umum, perumahan, permukiman, perhubungan, tata ruang, pertanahan, lingkungan hidup, pertambangan dan energi. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Kepala Bidang Perencanaan Sarana Dan Prasarana Kota mempunyai fungsi :

  • Penyelenggaraan penyusunan usulan rencana kerja dan anggaran tahunan Bidang Perencanaan Sarana Dan Prasarana Kota;
  • Penyelenggaraan pengembangan serta pembinaan Program dan Kegiatan Pembangunan Daerah di bidang pekerjaan umum, perumahan, permukiman, perhubungan, tata ruang, pertanahan, serta lingkungan hidup, pertambangan dan energi;
  • Penyelenggaraan penyusunan Skala Prioritas Pembangunan di bidang pekerjaan umum, perumahan, permukiman, perhubungan, tata ruang, pertanahan, serta lingkungan hidup, pertambangan dan energi;
  • Penyelenggaraan penyusunan rencana pembangunan di bidang pekerjaan umum, perumahan, permukiman, perhubungan, tata ruang, pertanahan, serta lingkungan hidup, pertambangan dan energi;
  • Pengawasan dan pembinaan terhadap para Kepala Sub Bidang yang dibawahkannya; • Pelaporan.

  1. Sub Bidang Sarana; Sub Bidang Sarana dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Perencanaan Sarana Dan Prasarana Kota yang berkenaan dengan penyusunan rencana pembangunan di bidang pekerjaan umum, perumahan, serta perhubungan.

  Re n ca n a Te r p a d u d a n P r og r a m I n v e s t a s i I n fr a s t r u k t u r J a n g k a M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9

  Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Kepala Sub Bidang Sarana mempunyai fungsi :

  • Perumusan usulan rencana kerja dan anggaran tahunan Sub Bidang Sarana;
  • Pengembangan serta pembinaan Program dan Kegiatan Pembangunan Daerah di bidang pekerjaan umum, perumahan, serta perhubungan;
  • Pelaksanaan penyusunan konsep Skala Prioritas Pembangunan di bidang pekerjaan umum, perumahan, serta perhubungan;
  • Pelaksanaan penyusunan rencana pembangunan di bidang pekerjaan umum, perumahan, serta perhubungan;
  • Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya; • Pelaporan.

  2. Sub Bidang Prasarana; Sub Bidang Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Perencanaan Sarana Dan Prasarana Kota yang berkenaan dengan penyusunan rencana pembangunan di bidang tata ruang, pertanahan, lingkungan hidup, pertambangan dan energi.

  Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Kepala Sub Bidang Prasarana mempunyai fungsi :

  • Perumusan usulan rencana kerja dan anggaran tahunan Sub Bidang Prasarana;
  • Pengembangan serta pembinaan Program dan Kegiatan Pembangunan Daerah di bidang permukiman, tata ruang, pertanahan, serta lingkungan hidup; pertambangan dan energi.
  • Pelaksanaan penyusunan konsep Skala Prioritas Pembangunan di bidang permukiman, tata ruang, pertanahan, serta lingkungan hidup; pertambangan dan energi
  • Pelaksanaan penyusunan rencana pembangunan di bidang permukiman, tata ruang, pertanahan, serta lingkungan hidup; pertambangan dan energi.
  • Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;

  Re n ca n a Te r p a d u d a n P r og r a m I n v e s t a s i I n fr a s t r u k t u r J a n g k a M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9 • Pelaporan.

  f. Bidang Pengolahan Data, Evaluasi, Dan Pelaporan Bidang Pengolahan Data, Evaluasi, Dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas Badan dalam lingkup pengolahan data serta evaluasi dan pelaporan dalam kaitannya dengan penyusunan dan pelaksanaan rencana pembangunan.

  Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Kepala Bidang Pengolahan Data, Evaluasi, Dan Pelaporan mempunyai fungsi :

  • Penyelenggaraan penyusunan usulan rencana kerja dan anggaran tahunan Bidang Pengolahan Data, Evaluasi, Dan Pelaporan;
  • Penyelenggaraan pengumpulan dan pengolahan data dalam kaitannya dengan penyusunan dan pelaksanaan rencana pembangunan;
  • Penyelenggaraan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana pembangunan;
  • Penyelenggaraan pelaporan pelaksanaan rencana pembangunan;
  • Pengawasan dan pembinaan terhadap para Kepala Sub Bidang yang dibawahkannya; • Pelaporan.

  1. Sub Bidang Pengolahan Data Pembangunan; Sub Bidang Pengolahan Data Pembangunan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Pengolahan Data, Evaluasi, Dan Pelaporan yang berkenaan dengan pengolahan data dalam kaitannya dengan penyusunan dan pelaksanaan rencana pembangunan.

  Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Kepala Sub Bidang Pengolahan Data Pembangunan mempunyai fungsi :

  • Perumusan usulan rencana kerja dan anggaran tahunan Sub Bidang • Pengolahan Data Pembangunan;

  Re n ca n a Te r p a d u d a n P r og r a m I n v e s t a s i I n fr a s t r u k t u r J a n g k a M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9

  • Pelaksanaan kompilasi dan pengolahan data sebagai masukan untuk penyusunan dokumen rencana pembangunan;
  • Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya; • Pelaporan.

  2. Sub Bidang Evaluasi Dan Pelaporan; Sub Bidang Evaluasi Dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Pengolahan Data, Evaluasi, Dan Pelaporan yang berkenaan dengan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana pembangunan.

  Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Kepala Sub Bidang Evaluasi Dan Pelaporan mempunyai fungsi :

  • Perumusan usulan rencana kerja dan anggaran tahunan Sub Bidang Evaluasi Dan Pelaporan;
  • Pelaksanaan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana pembangunan;
  • Pelaksanaan pelaporan pelaksanaan rencana pembangunan;
  • Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya; • Pelaporan.

  g. Kelompok Jabatan Fungsional. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari : 1.

  Arsiparis; 2. Pranata Komputer; 3. Perencana Pembangunan.

  DINAS PEKERJAAN UMUM

  A. Struktur Organisasi Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang adalah sebagai berikut:

  Re n ca n a Te r p a d u d a n P r og r a m I n v e s t a s i I n fr a s t r u k t u r J a n g k a M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9

  e. Bidang Drainase Dan Air Limbah, yang membawahkan : 1.

  B. Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang

  g. Unit Pelaksana Teknis Dinas Rusunawa, yang selanjutmya disebut UPTD; h. Kelompok Jabatan Fungsional.

  Seksi Pengelolaan Dan Pengaturan Perumahan; 3. Seksi Pengelolaan Pemakaman;

  Seksi Pembangunan Perumahan Dan Permukiman; 2.

  f. Bidang Permukiman Dan Perumahan, yang membawahkan : 1.

  Seksi Pembangunan Drainase; 2. Seksi Pemeliharaan Drainase; 3. Seksi Pengendalian Air Limbah;

  Seksi Pengendalian Air Bawah Tanah Dan Air Bersih;

  a. Kepala Dinas

  Seksi Pembangunan Dan Rehabilitasi; 2. Seksi Operasi Dan Pemeliharaan Pengairan; 3.

  d. Bidang Sumber Daya Air, yang membawahkan : 1.

  Seksi Pembangunan Dan Pemeliharaan Jalan Lingkungan;

  Seksi Pembangunan Jalan Kota Dan Jembatan; 2. Seksi Pemeliharaan Jalan Kota Dan Jembatan; 3.

  c. Bidang Bina Marga, yang membawahkan : 1.

  Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Perencanaan;

  b. Sekretariat, yang membawahkan: 1.

  a. Kepala Dinas

  Re n ca n a Te r p a d u d a n P r og r a m I n v e s t a s i I n fr a s t r u k t u r J a n g k a M e n e n g a h (RP I 2 -J M ) Kot a Ta n g e r a n g 2 0 1 5 -2 0 1 9

  Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas di bidang binamarga, sumber daya air, air limbah, drainase, permukiman, dan perumahan sesuai dengan visi, misi dan program Walikota. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Kepala Dinas mempunyai fungsi :

Dokumen yang terkait

An al i s i s T ak s o n om i S i as at P e r m u k aan T u t u r an M ah as i s w a d al am S e m i n ar P r op os al S k r i p s i M ah as i s w a P r ogr a m S t u d i Pe n d i d i k a n B ah as a d an S as t r a I n d on e s i a Un i ve r s i t as J e

0 8 14

K a j i a n F i s i o l o g i s B i j i K o p i R o b u s t a D a n A r a b i k a S e l a m a P r o s e s P r a P e r k e c a m b a h a n

0 5 14

Re nca na Te r p a d u d a n Pr ogr a m I nv e s ta s i I nfr a s tr uktur J a ngka Me ne nga h (RPI 2 -J M) Kota Ta nge r a ng 2015 -2019

0 0 93

Re nca na Te r p a d u d a n Pr ogr a m I nv e s ta s i I nfr a s tr uktur J a ngka Me ne nga h (RPI 2 -J M) Kota Ta nge r a ng 2015 -2019

0 0 24

Disampaikan Pada Lokakarya Fisika Teknik D o s e n - d o s e n F i s i k n FPTK IKIP P a d a n g Pada T a n a g a l 25 J n n u n r i s . d 30 J n n u n r i 1993 d i FPTK IKIP Pudnng

0 0 19

Ada d e l a p a n pendekatan yang d a p a t k i t a p i l i h se- b a g a i d a s a r pendekatan dalam p e n g a j a r a n a f e k t i f i n i , Ke- d e l a p a n pendekat

1 1 11

Re nca na Te r p a d u d a n Pr ogr a m I nv e s ta s i I nfr a s tr uktur J a ngka Me ne nga h (RPI 2 -J M) Kota Ta nge r a ng 2015 -2019

0 0 45

Re nca na Te r p a d u d a n Pr ogr a m I nv e s ta s i I nfr a s tr uktur J a ngka Me ne nga h (RPI 2 -J M) Kota Ta nge r a ng 2015 -2019

0 0 57

Re nca na Te r p a d u d a n Pr ogr a m I nv e s ta s i I nfr a s tr uktur J a ngka Me ne nga h (RPI 2 -J M) Kota Ta nge r a ng 2015 -2019

0 0 20

Re nca na Te r p a d u d a n Pr ogr a m I nv e s ta s i I nfr a s tr uktur J a ngka Me ne nga h (RPI 2 -J M) Kota Ta nge r a ng 2015 -2019

0 0 39