PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG DENGAN MODEL KEPALA BERNOMOR TERSTRUKTUR MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PETAK PERSEGI SATUAN PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF TEGALSARI KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELA

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI

LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG DENGAN MODEL

KEPALA BERNOMOR TERSTRUKTUR MENGGUNAKAN

ALAT PERAGA PETAK PERSEGI SATUAN PADA

SISWA KELAS III MI MA’ARIF TEGALSARI

  

KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

  

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

TIYAS MILATI

  

115-13-065

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI

LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG DENGAN MODEL

KEPALA BERNOMOR TERSTRUKTUR MENGGUNAKAN

ALAT PERAGA PETAK PERSEGI SATUAN PADA

SISWA KELAS III MI MA’ARIF TEGALSARI

  

KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

  

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

TIYAS MILATI

  

115-13-065

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

) ٥

( اًرْسُي ِرْسُعْلا َعَم َّنِاَف

  "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (QS. Al Insyirah: 5)"

  

َّدَج َو َدَج ْنَم

  "Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil"

  

َرِفَظ َرَبَص ْنَم

  "Siapa yang bersabar akan beruntung"

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada: Sosok terhebatku yaitu Ibuku tersayang Sri Supriyani dan Bapak M.Zamhuri yang telah membesarkan, mendidik, membimbing dengan penuh cinta dan sayang, serta memberikan biaya, semangat, moti vasi, dan do‟a yang tiada henti untuk menggapai harapan dan cita-cita yang indah untuk anaknya. Keluarga besar yang selalu mendoakan, menyemangati serta membantu tiada henti.

  Para dosen, dosen pembimbing akademik Ibu Eni Titikusumawati, M.Pd. serta dosen pembimbing skripsi Bapak Jaka Siswanta, M.Pd. yang telah sabar dalam membimbing dan memberi ilmu yang bermanfaat bagi saya dalam menempuh pendidikan ini.

  Sahabat-sahabat tercinta terutama Nur Istiqomah, Rifqi Silfiana, Peni Nur Hidayati, Murtofiah, Agustin Eka Damayanti, Muchid, Arif Hadi, Tyas Andaru, Mamlukatul Hikmah, dan Siti Nur Chasanah yang selalu memberi dukungan, semangat dan membantu menyelesaikan skipsi ini.

  Sahabat-sahabat mahasiswa pejuang skripsi serta keluarga besar PGMI terutama angkatan 2013 yang tak henti-hentinya saling mensuport.Terima kasih atas semua yang kalian torehkan dari awal sampai akhir semoga selalu terkenang dan menjadi memori terindah dalam hidup kita kelak.

  Tak lupa juga saya persembahkan kepada pembaca yang budiman semoga tulisan yang masih banyak kesalahan ini sedikit memberi kebermanfaatan.

KATA PENGANTAR

  

ميحرلا نمحرلا الله مسب

  Segala puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Luas Persegi dan Persegi Panjang dengan Model Kepala Bernomor Terstruktur menggunakan Alat Peraga Petak Persegi Satuan pada Siswa Kelas III MI Tegalsari Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017 ini sebagai tugas dan syarat yang wajib dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) IAIN Salatiga.

  Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi akhir zaman yakni Nabi Muhammad SAW yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman sehingga dapat menjadi bekal hidup kita di dunia dan akhirat kelak. Suatu kebanggaan tersendiri skripsi ini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan. Penulis menyadari banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Walaupun akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih setulusnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

  3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) yang telah memberikan saran yang membangun kepada penulis.

  4. Ibu Eni Titikusumawati, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik yang senantiasa memberi semangat dan bimbingannya pada penulis.

  5. Bapak Jaka Siswanta, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memotivasi, memberikan arahan, bimbingan serta keikhlasan untuk membantu sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

  6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian akademik, staf perpustakaan maupun keluarga besar civitas akademik IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis.

  7. Bapak Maksudin, S.Pd. I selaku Kepala MI Tegalsari Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di madrasah yang beliau pimpin.

  8. Bapak Ahmad Martono, S.Pd. I selaku wali kelas III MI Tegalsari yang berkenan menjadi kolaborator penelitian, serta seluruh siswa yang telah berkenan untuk menjadi subjek penelitian.

  9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

  Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis hanya dapat berdoa semoga amal mereka mendapat balasan yang lebih baik dan mendapat kesuksesan dunia akhirat, aamiin.

  Penulis dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

  Karanggede, Juni 2017 Penulis,

  Tiyas Milati

  

ABSTRAK

  Milati, Tiyas. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Luas Persegi

  dan Persegi Panjang dengan Model Kepala Bernomor Terstruktur menggunakan Alat Peraga Petak Persegi Satuan pada Siswa Kelas III MI Tegalsari Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi. Jurusan

  Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Jaka Siswanta, M.Pd.

  Kata Kunci: Hasil Belajar, Model Kepala Bernomor Terstruktur, Alat Peraga

  Petak Persegi Satuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan model kepala bernomor terstruktur menggunakan alat peraga petak persegi satuan dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi luas persegi dan persegi panjang pada siswa kelas III MI Tegalsari Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran matematika dan siswa kelas III MI Tegalsari yang terdiri dari 30 siswa yaitu 14 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus yang setiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang masing-masing terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi dan refleksi. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu tes tertulis, lembar observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai setiap siklus dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan yaitu 65 (sesuai dengan KKM yang diberlakukan di MI Tegalsari Karanggede Boyolali) sekaligus ditandai adanya peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal.

  Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model kepala bernomor terstruktur menggunakan alat peraga petak persegi satuan dapat meningkatkan hasi belajar matematika materi luas persegi dan persegi panjang pada siswa kelas III MI Tegalsari Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil pra siklus sebelum menerapkan model kepala bernomor terstruktur menggunakan alat peraga petak persegi satuan hanya 30% (9 siswa) yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan 70% (21 siswa) belum memenuhi KKM meningkat pada siklus I yang menunjukkan bahwa siswa mencapai kriteria ketuntasan klasikal 66,67% (20 siswa yang tuntas) dengan nilai rata-rata 66,33 sedangkan pada siklus

  II kriteria ketuntasan klasikal sebesar 86,67% (26 siswa yang tuntas) dengan nilai rata-ratanya adalah 81,33. Dengan demikian, hasil belajar yang diperoleh siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 20%.

  

DAFTAR ISI

  SAMPUL ....................................................................................................... i LEMBAR BERLOGO .................................................................................. ii HALAMAN JUDUL ..................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iv PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... v DEKLARASI ................................................................................................ vi PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... vii MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ viii KATA PENGANTAR ................................................................................... x ABSTRAK .................................................................................................... xiii DAFTAR ISI ................................................................................................. xiv DAFTAR TABEL ......................................................................................... xviii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xix DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xx BAB I PENDAHULUAN ........................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ..........................................................

  1 B. Rumusan Masalah .....................................................................

  7 C. Tujuan Penelitian .....................................................................

  7 D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Pembelajaran ....................

  8 1. Hipotesis Tindakan ..............................................................

  8 2. Indikator Keberhasilan .........................................................

  8 E. Manfaat Penelitian ...................................................................

  9 1. Manfaat secara Teoritis ........................................................

  9 2. Manfaat secara Praksis .........................................................

  9 F. Definisi Operasional .. ...............................................................

  11 1. Hasil Belajar ........................................................................

  11 2. Matematika ..........................................................................

  12 3. Materi Luas Persegi dan Persegi Panjang ............................

  13

  4. Model Kepala Bernomor Terstruktur ..................................

  36 1. Pengertian Hasil Belajar ................... ...................................

  51 D. Model Kepala Bernomor Terstruktur ......................................

  8. Materi Luas Persegi dan Pesrsegi Panjang dalam Matematika ..........................................................................

  49

  7. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Matematika Kelas III Semester II ........................

  47

  45 6. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika MI ..........

  44 5. Teori Pembelajaran Matematika .. ........................................

  41 4. Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika .......................

  41 3. Fungsi dan Tujuan Matematika ...........................................

  39 2. Pembelajaran Matematika ....................................................

  39 1. Pengertian Matematika ........................................................

  36 C. Pembelajaran Matematika ........................................................

  36 2. Macam-macam Hasil Belajar ...............................................

  32 B. Hasil Belajar .............................................................................

  13 5. Alat Peraga Petak Persegi Satuan ........................................

  31 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar .........................

  30 3. Prinsip-prinsip Belajar .........................................................

  28 2. Ciri-ciri Belajar ....................................................................

  28 1. Pengertian Belajar .................................................................

  28 A. Belajar ......................................................................................

  26 BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................

  25 H. Sistematika Penulisan ..............................................................

  23 6. Analisis Data ........................................................................

  20 5. Teknik Pengumpulan Data ...................................................

  18 4. Instrumen Penelitian ............................................................

  17 3. Langkah-langkah Penelitian ................................................

  15 2. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian ..................................

  15 G. Metode Penelitian .......... ........................................................... 15 1. Rancangan Penelitian ...........................................................

  51

  E. Alat Peraga Matematika Petak Persegi Satuan ........................

  79 1. Perencanaan Tindakan .........................................................

  2. Siklus II ................................................................................ 105

  97

  95 1. Siklus I .................................................................................

  94 B. Pembahasan ..............................................................................

  92 3. Deskripsi Data Siklus II ........................................................

  90 2. Deskripsi Data Siklus I ........................................................

  90 1. Deskripsi Pra Siklus .............................................................

  90 A. Deskripsi Per Siklus .................................................................

  87 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................

  83 4. Refleksi .................................................................................

  81 3. Pengamatan/Observasi .........................................................

  79 2. Pelaksanaan Tindakan ..........................................................

  78 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ...............................................

  53 1. Alat Peraga Matematika .......................................................

  74 4. Refleksi .................................................................................

  71 3. Pengamatan/Observasi .........................................................

  70 2. Pelaksanaan Tindakan ..........................................................

  70 1. Perencanaan Tindakan .........................................................

  69 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ................................................

  68 3. Pelaksanaan Penelitian .........................................................

  67 2. Data Keadaan Siswa ............................................................

  67 1. Perolehan Nilai Ulangan Harian Mapel Matematika ...........

  67 A. Deskripsi Kondisi ....................................................................

  64 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................

  61 G. Penelitian yang Relevan ..........................................................

  59 F. Kaitan Antara Hasil Belajar Matematika dengan Model Kepala Bernomor Terstruktur Menggunakan Alat Peraga Petak Persegi Satuan ................................................................

  53 2. Alat Peraga Petak Persegi Satuan ........................................

  3. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II .................... 112

  BAB V PENUTUP .................................................................................... 114 A. Kesimpulan ............................................................................... 114 B. Saran ........................................................................................ 115 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 117 LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 119

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Aspek-aspek yang diamati pada guru ...........................................

  21 Tabel 1.2 Lembar Observasi Siswa ………… ............................................... 22 Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar .................................

  50 Tabel 3.1 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) ................................................

  67 Tabel 3.2 Data Keadaan Siswa ......................................................................

  68 Tabel 3.3 Lembar Observasi Guru Siklus I ...................................................

  74 Tabel 3.4 Lembar Observasi Siswa Siklus I .................................................

  76 Tabel 3.5 Nilai Evaluasi Siklus I ................................................................... 77

Tabel 3.6 Lembar Observasi Guru Siklus II ................................................. 84 Tabel 3.7 Lembar Observasi Siswa Siklus II ................................................

  86 Tabel 3.8 Nilai Evaluasi Siklus II ................................................................. 86 Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) ................................................

  91 Tabel 4.2 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus I ..................................................

  93 Tabel 4.3 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus II ................................................

  94 Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus ....................................

  96 Tabel 4.5 Lembar Observasi Guru Siklus I ................................................... 98

Tabel 4.6 Lembar Observasi Siswa Siklus I ................................................. 104Tabel 4.7 Lembar Observasi Guru Siklus II ................................................. 106Tabel 4.8 Lembar Observasi Siswa Siklus II ................................................ 112

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Siklus PTK ................................................................................

  16 Gambar 4.1 Persentase Nilai Tes Evaluasi Siklus I ......................................

  98 Gambar 4.2 Persentase Nilai Tes Evaluasi Siklus II ..................................... 106 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II .... Gambar 4.3

  112

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ................... 119 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II.................. 134 Lampiran 3 Dokumentasi .............................................................................. 145 Lampiran 4 Soal Evaluasi Siklus I ................................................................. 148 Lampiran 5 Soal Evaluasi Siklus II ............................................................... 150 Lampiran 6 Daftar Nilai Siklus I ................................................................... 151 Lampiran 7 Daftar Nilai Siklus II ................................................................ 153 Lampiran 8 Lembar Observasi Guru Siklus I .............................................. 155 Lampiran 9 Lembar Observasi Guru Siklus II ............................................... 157 Lampiran 10 Lembar Observasi Siswa Siklus I ........................................... 159 Lampiran 11 Lembar Observasi Siswa Siklus II ............................................ 160 Lampiran 12 Jawaban Soal Evaluasi Siklus I ................................................ 161 Lampiran 13 Jawaban Soal Evaluasi Siklus II ............................................. 163 Lampira n 14 Profil MI Ma‟arif Tegalsari .................................................... 164 Lampiran 15 Surat Tugas Pembimbing Skripsi .......................................... 165 Lampiran 16 Surat Permohonan Izin Penelitian .......................................... 167 Lampiran 17 Surat Keterangan Penelitian ....................................................... 168 Lampiran 18 Lembar Konsultasi Skripsi ......................................................... 169 Lampiran 19 Nilai SKK .............................................................................. 170 Lampiran 20 Daftar Riwayat Hidup .......................................................... 176

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu ilmu dasar (Basic Science) yang

  cukup berkembang pesat saat ini, baik menyangkut materi sebagai penunjang ilmu-ilmu yang lain maupun kegunaan dalam kehidupan manusia. Melalui pembelajaran matematika siswa dilatih agar dapat berpikir kritis, logis, sistematis, dan dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.

  Ruseffendi )dalam Heruman 2010: 1) menyatakan bahwa matematika adalah bahasa simbol; ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil. Matematika merupakan suatu ilmu yang berkaitan dengan bentuk atau struktur yang bersifat abstrak, sehingga diperlukan suatu konsep. Dengan demikian dapat diartikan bahwa ketika kita belajar matematika, kita belajar tentang konsep dan struktur yang terdapat dalam bahasan yang kita pelajari.

  Matematika merupakan salah satu komponen dari serangkaian mata pelajaran yang mempunyai peranan penting dalam pendidikan. Hal ini dapat dilihat dalam tingkat sekolah-sekolah mulai dari Sekolah Dasar (SD), Perguruan Tinggi, bahkan dalam dunia pendidikan prasekolah, seperti taman kanak-kanak, eksistensi matematika sangatlah diperhatikan. Matematika di dalam dunia pendidikan maupun dalam kehidupan sehari-hari banyak manfaatnya, seperti untuk berhitung, mengolah data, berdagang, dan dapat membantu bidang studi lainnya seperti bidang akuntansi, perpajakan, geografi, farmasi, fisika, dan kimia (Ismunamto, dkk, 2011: 19).

  Matematika sebagai ilmu tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan dimana perannya sangat penting dalam mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Hal ini dikarenakan matematika adalah ilmu yang berhubungan dengan penalaran dan pola pikir manusia.

  Mengingat pentingnya matematika inilah yang menjadikan matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari di semua jenjang pendidikan. Mata pelajaran matematika yang diajarkan di sekolah berfungsi sebagai alat, pola pikir dan ilmu pengetahuan. Dalam Al-

  Qur‟an Allah Swt mendorong manusia untuk mempelajari Matematika yang dijelaskan dalam firman-Nya pada surat Yunus ayat 5 berbunyi:

  Artinya :

  “Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan

bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi

perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan

perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu

  

melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya)

kepada orang- orang yang mengetahui”

  Guru dalam mengajarkan matematika harus memahami bahwa kemampuan setiap siswa memiliki taraf yang berbeda-beda (tidak semua siswa memiliki kemampuan yang sama) selain itu tidak semua siswa menyukai mata pelajaran matematika, maka dari itu guru hendaknya dapat memberikan inovasi pembelajaran yang menarik serta menyajikan pembelajaran yang efektif dan efisien, sesuai dengan kurikulum dan pola pikir siswa sesuai dengan taraf perkembangannya.

  Konsep-konsep Matematika SD/MI dalam kurikulumnya terbagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu (1) penanaman konsep dasar (penanaman konsep) merupakan pembelajaran suatu konsep baru matematika, ketika siswa belum pernah mempelajari konsep tersebut. (2) pemahaman konsep, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep. (3) pembinaan keterampilan, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep dan pemahaman konsep. Tujuan akhir pembelajaran matematika SD/MI yaitu agar siswa terampil dalam menggunakan berbagai konsep Matematika dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, upaya menuju tahapan keterampilan tersebut diperlukan langkah-langkah yang benar sesuai dengan kemampuan dan lingkungan siswa (Heruman, 2010: 2-3).

  Dalam penerapannya pembelajaran terutama mata pelajaran matematika banyak siswa yang menyatakan bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit dan menjadi momok sehingga daya tarik siswa terhadap matematika masih tergolong rendah. Hal tersebut dikarenakan oleh beberapa faktor yang bisa dilihat dari aspek guru maupun siswanya sendiri. Salah satu faktor penyebabnya yang sering ditemukan adalah cara guru mengajar kurang kreatif, cenderung bersifat monoton, dan tidak disesuaikan dengan gaya belajar siswa. Padahal pada dasarnya gaya belajar siswa itu berbeda-beda dan tidak dapat disamakan. Gaya mengajar guru jika disesuaikan dengan gaya belajar siswa akan menciptakan semangat belajar, senang terhadap pelajaran serta hasil belajarpun akan tercapai secara maksimal.

  Hasil belajar merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Hasil belajar sangatlah diperlukan oleh guru karena dengan mengetahui hasil belajar maka tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah yang biasanya dinyatakan dalam skor dari hasil tes (evaluasi) mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Evaluasi atau penilaian ini dapat dijadikan feedback atau tindak lanjut, atau bahkan cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa.

  Berdasarkan survey yang dilakukan peneliti di MI Tegalsari Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali melalui wawancara dengan guru kelas III yaitu bapak Ahmad Martono, S.Pd. I, ditemukan beberapa masalah dalam pembelajaran matematika, antara lain adalah kurangnya pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan guru sehingga tujuan pembelajaran belum tercapai dengan maksimal, kurangnya perhatian siswa dalam proses pembelajaran karena seringnya guru hanya memberikan rumus-rumus saja serta jiwa kekompakan maupun kerjasama antar siswa masih terlihat kurang. Hal tersebut dibuktikan dengan data nilai ulangan yang masih kurang memuaskan pada mata pelajaran matematika menunjukkan dari 30 siswa kelas III MI Ma‟arif Tegalsari yang memiliki nilai standar KKM 65 hanya 30 % (9 siswa) yang memenuhi standar KKM, sedangkan yang 70 % (21 siswa) mendapat nilai dibawah KKM pada ulangan harian.

  Berdasarkan wawancara peneliti dengan guru kelas III faktor-faktor penyebab yang memengaruhi siswa mendapat nilai di bawah standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dikarenakan siswa kurang memperhatikan pembelajaran saat sedang dijelaskan materi terutama materi luas persegi panjang dan persegi yang langsung diberikan rumus-rumusnya bukan dengan penanaman konsep terlebih dahulu, siswa senang bermain sendiri atau mengobrol dengan teman lain, maupun kurangnya kreatifitas guru dalam mengajar menyebabkan proses pembelajaran kurang menarik minat siswa sehingga siswa cenderung pasif dan kurang tertarik. Model pembelajaran yang dilakukan guru juga kurang variatif sehingga siswa merasa cepat bosan. Seorang guru harus memiliki kreatifitas dalam mengajar agar tercipta pembelajaran yang berkesan, menarik dan menyenangkan sehingga hasil belajar siswa juga meningkat.

  Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa, peneliti mendiskusikan permasalahan tersebut dengan guru kelas mengenai model dan alat peraga yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penggunaan model pembelajaran dan alat peraga yang menarik dapat membangkitkan rasa kebersamaan dengan teman, mengasah kerjasama dan membantu guru menyampaikan materi dengan lebih mudah. Melalui diskusi antara peneliti dengan guru, maka peneliti menawarkan penggunaan model kepala bernomor terstruktur dan alat peraga petak persegi satuan sebagai solusi yang tepat untuk mengatasi masalah pembelajaran matematika khususnya materi luas persegi dan persegi panjang di kelas III MI Tegalsari Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017.

  Penerapan model kepala bernomor terstruktur dapat memudahkan pembagian tugas, memudahkan siswa belajar melaksanakan tanggung jawab individunya sebagai anggota kelompok serta dapat diterapkan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan kelas (Huda, 2015: 139). Alat peraga petak persegi satuan adalah alat bantu untuk menyampaikan pembelajaran yang dibuat dari mika atau plastik transparan, berbentuk daerah persegi yang diberi garis sehingga membentuk petak-petak persegi, yang tiap petak berukuran sama (Musiyam, 2011: 8-9). Alat peraga petak persegi satuan ini membantu siswa lebih mudah memahami konsep mencari luas persegi panjang dan persegi dengan tidak berorientasi dengan rumus- rumus saja. Alat peraga adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyatakan pesan merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar. Menurut Ruseffendi

  (1992), alat peraga adalah alat yang menerangkan atau mewujudkan konsep matematika, sedangkan pengertian alat peraga matematika menurut Pramudjono (1995), adalah benda konkret yang dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep matematika (Sundayana, 2015: 7).

  Berdasarkan paparan latar belakang tersebut, perlu adanya penyelesaian masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini dengan judul

  Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Luas Persegi dan Persegi Panjang dengan Model Kepala Bernomor Terstruktur Menggunakan Alat Peraga Petak Persegi Satuan Pada Siswa Kelas III MI Ma’arif Tegalsari Kec. Karanggede Kab. Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017.

  B.

  Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebag ai berikut: “Apakah penerapan model kepala bernomor terstruktur menggunakan alat peraga petak persegi satuan dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi luas persegi dan persegi panjang pada siswa kelas III MI Tegalsari Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun

  Pelajaran 2016/2017? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi luas persegi dan persegi panjang melalui penerapan model kepala bernomor terstruktur menggunakan alat peraga petak persegi satuan pada siswa kelas III MI Tegalsari Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017.

  D.

  Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1.

   Hipotesis Tindakan

  Menurut Maslikhah (2013: 316) hipotesis adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian yang akan dibuktikan secara empirik. Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti mengambil hipotesis yaitu “Penerapan model kepala bernomor terstruktur menggunakan alat peraga petak persegi satuan dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi luas persegi dan persegi panjang pada siswa kelas III MI Tegalsari Tahun Pelajaran 2016/2017”.

2. Indikator Keberhasilan

  Penerapan model kepala bernomor terstruktur menggunakan alat peraga petak persegi satuan ini dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator yang dirumuskan peneliti adalah sebagai berikut: a.

  Adanya peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui penerapan model kepala bernomor terstruktur menggunakan alat peraga petak persegi satuan secara berkelanjutan dari siklus pertama dan siklus kedua.

  b.

  Nilai siswa secara individu mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) ≥ 65 serta tercapai ketuntasan siswa secara klasikal dalam pembelajaran matematika, khususnya materi luas persegi dan persegi panjang adalah 85% siswa di kelas dapat mencapai KKM (Trianto, 2011: 191).

  E.

  Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas dan dapat memberi manfaat secara praktis maupun teoritis, sebagai berikut: 1.

  Manfaat secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kepada pembaca tentang penerapan model kepala bernomor terstruktur menggunakan alat peraga petak persegi satuan dalam mata pelajaran Matematika serta sebagai salah satu bahan kajian mengenai model dan alat peraga dalam pembelajaran Matematika.

2. Manfaat secara Praksis

  Hasil dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti bagi siswa, guru maupun sekolah sebagai suatu sistem pendidikan yang mendukung peningkatan proses kegiatan belajar mengajar siswa.

  a.

  Bagi siswa 1)

  Siswa lebih menyukai pelajaran Matematika, 2)

  Siswa lebih aktif dalam belajar Matematika,

3) Hasil belajar siswa akan meningkat.

  b.

  Bagi Guru 1)

  Menambah khasanah pengetahuan tentang penerapan model kepala bernomor terstruktur menggunakan alat peraga petak persegi satuan dalam pembelajaran Matematika.

  2) Guru akan lebih termotivasi untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang bermanfaat untuk perbaikan dan peningkatan hasi belajar pada pembelajaran Matematika.

  3) Guru lebih termotivasi untuk menerapkan model dan alat peraga pembelajaran yang lebih bervariasi, sehingga penyampaian materi pelajaran lebih menarik dan mudah dipahami oleh siswa.

  c.

  Bagi Sekolah Penelitian ini hasilnya dapat dijadikan untuk peningkatan mutu dan mengenalkan potensi yang dimiliki dari MI Tegalsari

  Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali.

  d.

  Bagi peneliti lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kepada pembaca tentang penerapan model kepala bernomor terstruktur menggunakan alat peraga petak persegi satuan dalam mata pelajaran Matematika, bahan kajian mengenai model dan alat peraga ini dapat dijadikan motivasi peneliti lain untuk menciptakan kreasi baru yang lebih inovatif dengan hasil yang lebih efektif.

  e.

  Bagi pengambil kebijakan Sebagai masukkan atau informasi bagi kepala sekolah dalam rangka mengambil suatu kebijakan untuk mengarahkan guru-guru agar mencoba menerapkan model pembelajaran baru untuk membantu meningkatkan prestasi belajar siswa.

  F.

  Definisi Operasional Untuk menghindari kekurangjelasan atau pemahaman yang berbeda antara pembaca dengan peneliti mengenai istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian, maka peneliti memberikan definisi operasional sebagai berikut:

1. Hasil Belajar

  Menurut Susanto (2013: 5) bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.

  Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksonal, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional. Hasil belajar juga diartikan perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa. Perubahan tersebut berkaitan dengan perubahan pengetahuan (aspek kognitif), sikap

  (afektif), dan keterampilan (psikomotorik) sebagai hasil dari proses kegiatan belajar.

  Menurut Sudjana (2013: 22) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan menurut Mulyasa (2009: 248) hasil belajar merupakan prestasi belajar peserta didik secara keseluruhan, yang menjadi indikator kompetensi dasar dan derajat perubahan perilaku yang bersangkutan.

  Dalam proses kegiatan pembelajaran biasanya guru menetapkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Siswa yang berhasil dalam belajar adalah siswa yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang ditandai dengan mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). KKM yang ditetapkan dalam pembelajaran Matematika di MI Tegalsari adalah 65.

  Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan proses yang dilakukan siswa dalam setiap kegiatan belajar mengajar sehingga menimbulkan pengalaman dengan melibatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam diri siswa.

2. Matematika

  Matematika, menurut Ruseffendi (1991), (dalam Heruman, 2010: 1) merupakan bahasa simbol; ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil.

  Sedangkan hakikat matematika menurut Soedjanti (2000), (dalam Heruman, 2010: 1) yaitu memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola pikir yang deduktif.

  3. Materi Luas Persegi dan Persegi Panjang

  Persegi adalah segi empat yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: a) sisi-sisi yang berhadapan sejajar, b) keempat sudutnya siku- siku, c) keempat sisinya sama panjang. Persegi disebut juga bujur sangkar. Luas persegi adalah besarnya daerah yang dibatasi oleh sisi- sisi persegi. Luas persegi = sisi x sisi = s x s.

  Persegi panjang adalah bangun datar yang dibentuk oleh dua pasang rusuk yang masing-masing sama panjang dan sejajar dengan pasangannya, dan memiliki empat buah sudut yang kesemuannya adalah sudut siku-siku. Luas persegi panjang merupakan besarnya daerah yang dibatasi oleh sisi-sisi persegi panjang tersebut. Sisi-sisi persegi panjang tersebut adalah panjang persegi panjang (p) dan lebar persegi panjang (l). Luas persegi panjang = panjang x lebar = p x l.

  4. Model Kepala Bernomor Berstruktur

  Model adalah gambaran kecil atau miniatur dari sebuah konsep besar. Model pembelajaran adalah gambaran kecil dari konsep pembelajaan secara keseluruhan. Menurut Suyadi (2013: 14) model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran. Model pembelajaran menurut Ridwan (2014: 89) merupakan kerangka konseptual berupa pola prosedur sistematik yang dikembangkan berdasarkan teori dan digunakan dalam pengorganisasian proses belajar mengajar.

  Menurut Aqib (2013: 20) model kepala bernomor berstruktur merupakan modifikasi dari Number Head. Perbedaannya adalah penugasan dan masuk keluarnya anggota kelompok. Langkah-langkah model kepala bernomor berstruktur adalah sebagai berikut: a.

  Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.

  b.

  Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomor terhadap tugas yang berantai.

  Misalnya, siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya.

  c.

  Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka.

  d.

  Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain.

  e.

  Kesimpulan.

5. Alat Peraga Petak Persegi Satuan

  Alat peraga merupakan alat bantu untuk menyampaikan pembelajaran atau materi yang disampaikan supaya mudah dimengerti oleh siswa. Menurut Usman & Asnawir dalam Musiyam (2011: 7) menyatakan bahwa alat peraga merupakan alat bantu atau sumber yang digunakan guru dalam pembelajaran. Jadi alat peraga merupakan alat bantu yang digunakan guru dalam proses pembelajaran agar materi pelajaran mudah dipahami oleh siswa.

  Petak persegi satuan adalah peraga yang dibuat dari mika atau plastik transparan, berbentuk daerah persegi yang diberi garis sehingga membentuk petak-petak persegi, yang tiap petak berukuran sama sebagai alat pengajaran (Musiyam, 2011: 7-8).

  Jadi alat peraga petak persegi satuan adalah alat bantu untuk menyampaikan pembelajaran yang dibuat dari mika atau plastik transparan, berbentuk daerah persegi yang diberi garis sehingga membentuk petak-petak persegi, yang tiap petak berukuran sama.

  G.

  Metode Penelitian 1.

   Rancangan Penelitian

  Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Alasan peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa teutama pada materi luas persegi dan persegi panjang dengan model kepala bernomor terstruktur menggunakan alat peraga petak persegi satuan. Penelitian tindakan kelas ini adalah jenis penelitian kolaboratif dimana peneliti bertindak sebagai pengamat sedangkan proses belajar mengajar tetap dilakukan oleh guru dan siswa. Hal ini bertujuan agar proses belajar mengajar berjalan alami sehingga data yang diperoleh valid.

  Menurut Arikunto ddk (2014: 16) adapun siklus atau tahap-tahap penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: Perencanaan

  Pelaksanaan

Dokumen yang terkait

ANALISIS PROSES BERPIKIR KRITIS SISWA BERBASIS PERFORMANCE TASK PADA SUBPOKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG KELAS VII SMP NEGERI 2 AJUNG PERSEGI PANJANG KELAS VII SMP NEGERI 2 AJUNG PERSEGI PANJANG KELAS VII SMP NEGERI 2 AJUN

0 12 16

EMBELAJARAN COOPERATIVE TEKNIK BUZZ GROUP DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SDN KERTOSARI 01 JEMBER POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS PERSEGI PANJANG TAHUN AJARAN 2010/2011

0 22 18

SOAL UH MATEMATIKA KELAS 3 BAB PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI SEMESTER 2

0 15 4

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA REALIA PADA SISWA KELAS V SDN 7 WONODADI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN

2 16 63

KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBANTUAN ALAT PERAGA MATERI PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG KELAS VII SMP NEGERI 14 PEKALONGAN

0 1 12

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI MENGHITUNG KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG DENGAN MENERAPKAN METODE AKTIVITAS PADA SISWA KELAS III SDN 3 NGANTRU TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 20132014

0 1 10

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA JENIS KATROL PADA SISWA KELAS V SEMESETER II MI MUHAMMADIYAH NGASINAN KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

0 2 106

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA BENDA KONKRET PADA SISWA KELAS III SEMESTER I MI NAHDLOTUT THOLIBIN KECAMATAN KANDANGAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 20162017

0 3 153

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TULANG NAPIER PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF DUKUH KECAMATAN SIDOMUKTI KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 2 170

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI PECAHAN DENGAN MEDIA PETAK PERSEGI SATUAN PADA SISWA KELAS V

0 0 114