USAHA UNTUK MEMPERTAHANKAN KARYAWAN DI PT. MCU BERDASARKAN PERSEPSI TIM MANAJEMEN DAN KARYAWAN - Unika Repository

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

  4.1. Gambaran Umum Perusahaan

  PT. MCU berdiri pada tahun 1993, berlokasi di Kota Semarang-Jawa Tengah bergerak di sektor manufaktur dengan hasil produksi Pagar Dekorasi (Lattice Panels), yang terdiri dari dua model yaitu Square dan Diagonal. Adapun yang memprakarsai berdirinya adalah Bp. Suhardjo Terta dan Bp. Boentaram Gunadi dengan mendatangkan teknisi handal dari Korea, Mr. Bruce Kok Choon. Pada tahun 1998 PT. MCU mengalami perkembangan berpindah lokasi di daerah Ungaran-Kabupaten Semarang, tentunya dengan tempat dan fasilitas yang lebih memadai.

  Bahan baku utama pagar dekorasi produksi PT. MCU adalah kayu Kalimantan jenis Meranti dan sebagai bahan penolongnya yaitu berupa cairan CCA (cairan kimia anti rayap) yang dipesan dari PT. TRI PRANOTO-Jakarta serta Stapples (paku logam anti karat) yang diimport dari Singapore. Sedangkan untuk bahan bakunya kayu Meranti didapat dengan bekerja sama beberapa perusahaan kayu, diantaranya: PT. KAPUAS, PT. HUTAN RAYA, PT. MEGA JAYA, PT. MITRA BERSAMA dan PT. JAYA BARU, yang semuanya berada di kota Semarang.

  Setiap mendatangkan kayu meranti selalu disertai dokumen kayu berupa SAKB (Surat Angkutan Kayu Bulat) yang dikeluarkan oleh Instansi terkait, yaitu Dinas Kehutanan, begitu pula pada saat mengeksport pagar dekorasi juga dilampiri SAKO (Surat Angkutan Kayu Olahan). Untuk menjaga kelestarian hutan, PT. MCU ikut berpartisipasi dengan mengadakan penghijauan bersama dengan anggota asosiasi kayu lainnya di Jawa Tengah yang dikoordinir oleh Dinas Kehutanan dan Perum Perhutani, dimana pernah menanam 1.001 pohon di Hutan Lindung, Hutan Wisata di Penggaron-Ungaran, Hutan di Kedung Jati, Blora dan Cepu. Adapun limbah dari produksi Pagar Dekorasi berupa grajen (serbuk kayu) dapat dipakai untuk bahan baku Teak Block, sedangkan limbah yang berupa kayu sebetan dan kawul (serutan kayu) dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar dalam pembuatan bata merah.

  Tiap bulannya PT. MCU dapat memproduksi pagar dekorasi sebanyak 2 Container 20 Ft sekitar ± 40 M³ yang dieksport secara continu ke perusahaan ½ PRICE LATTICE di Perth-Australia dengan Buyer bernama MR. TERRY FOLLEY.

4.1.1.Tugas Masing-Masing Personil Sesuai Struktur Organisasi

  Karyawan PT. MCUseluruhnya berjumlah 75 orang, di bagian produksi sebanyak 60 orang dan yang di Staf/kantor ada 15 orang. Akan diuraikan sesuai dengan struktur organisasi, bahwa setiap masing-masing karyawan mempunyai tugas, wewenang, dan tanggung jawab.

  Struktur organisasi sangatlah penting, karena dengan adanya struktur organisasi akan terlihat diantara orang-orang dalam organisasi tersebut saling berhubungan kerja untuk menyelesaikan tugas. Organisasi akan berkembang terus dan berhasil, bila orang-orang yang ada di dalamnya dapat bekerja sama demi tercapainya tujuan organisasi. Struktur organisasi menggambarkan kerangka dan susunan dari perwujudan pola tetap hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun yang menunjukkan kedudukan/jabatan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Dibawah ini akan digambarkan struktur organisasi lini dari PT. MCU

Gambar 4.1.1. Struktur Organisasi PT. MCU

  Sumber: Data Primer yang Diolah (2015) Keterangan Job Description dan Job Spesification (Sumber: Wawancara Peneliti) 1.

  Direktur a.

  Bertanggung jawab sepenuhnya atas kelancaran usaha perusahaan.

  b.

  Mengontrol serta mengawasi jalannya perusahaan secara keseluruhan, baik urusan kantor maupun pabrik, seperti masalah keuangan, pembelian, penjualan dan dokumen perusahaan. Hubungan Lini: Membawahi Manajer, Ka. TU/Kantor, Personalia, Ka. Produksi.

  Pendidikan dan Syarat Lain: Minimal S2, bertanggungjawab, tegas, berjiwa kepemimpinan, berdedikasi memajukan perusahaan.

2. Manajer a.

  Membantu tugas Direktur dengan bertanggung jawab sepenuhnya pada semua tugas yang diberikan oleh Direktur, baik urusan kantor maupun pabrik.

  b.

  Apabila Direktur berhalangan hadir berhak mewakili semua tugas-tugas Direktur seperti halnya mengambil keputusan dan kebijakan perusahaan. Hubungan Lini: Atasan langsung adalah Direktur.

  Bawahan langsung adalah Ka. TU/Kantor, Personalia dan Ka. Produksi.

  Pendidikan dan Syarat Lain: Minimal S1, cakap, berwawasan luas, berkomitmen tinggi memajukan perusahaan.

  3. Personalia a.

  Merekrut, menginterview dan menyeleksi calon karyawan.

  b.

  Memberikan laporan pada Manajer semua data yang berhubungan dengan karyawan, baik yang di kantor maupun diproduksi, seperti pelaksanaan hak-hak karyawan, pengembangan karir, mengurus kesejahteraan dan keluar masuknya karyawan.

  Hubungan Lini: Atasan langsung adalah Manajer.

  Pendidikan dan Syarat Lain: Minimal S1, bertanggungjawab, tegas, berjiwa kepemimpinan.

  4. Kepala TU/Kantor a.

  Bertanggung jawab sepenuhnya semua urusan di kantor.

  b.

  Memberikan laporan pada Manajer masalah keuangan perusahaan yang meliputi keluar masuknya kas beserta pembukuannya, pelaksanaan eksport-import dan hasil penjualan barang produksi. Hubungan Lini: Atasan langsung adalah Manajer.

  Bawahan langsung adalah bagian Keuangan, Pembukungan & Pajak, Admin & Data, Exim, dan Pemasaran.

  Pendidikan dan Syarat Lain: Minimal S1, bertanggungjawab, tegas, berjiwa kepemimpinan. .

  5. Kepala Produksi a.

  Bertanggung jawab sepenuhnya semua urusan di pabrik, baik mengenai bahan baku, barang jadi, mesin-mesin dan peralatan.

  b.

  Memberikan laporan hasil produksi pada Manajer.

  Hubungan Lini: Atasan langsung adalah Manajer.

  Bawahan langsung adalah bagian Pembelian, Grader, Stock Gudang, Teknisi dan Operator Mesin.

  Pendidikan dan Syarat Lain: Minimal S1, laki-laki, bertanggungjawab, tegas, berjiwa kepemimpinan, pekerja keras, berorientasi pada target produksi.

  6. Keuangan a.

  Membuat anggaran perusahaan.

  b.

  Mengevaluasi transaksi harian.

  c.

  Membuat perencanaan umum untuk mengatur masalah yang menyangkut kegiatan-kegiatan dalam pembelanjaan perusahaan dan biaya pada umumnya.

  d.

  Memberikan laporan pada Ka. TU/Kantor masalah perputaran dana perusahaan, yaitu mengenai kas dan rekening perusahaan di bank dari hasil penjualan dan semua pengeluaran perusahaan seperti gaji karyawan, pembelian barang-barang untuk produksi dan biaya-biaya lainnya untuk keperluan kantor maupun pabrik.

  Hubungan Lini: Atasan langsung adalah Ka. TU/Kantor.

  Pendidikan dan Syarat Lain: Minimal S1 Akuntansi, jujur, teliti, bertanggungjawab.

  7. Pembukuan & Pajak a.

  Mengatur prosedur pembukuan perusahaan beserta laporan pajaknya.

  b.

  Memberikan laporan Rugi-Laba & Neraca perusahaan pada setiap akhir periode kepada Ka. TU/Kantor.

  Hubungan Lini: Atasan langsung adalah Ka. TU/Kantor.

  Pendidikan dan Syarat Lain: Minimal S1 Akuntansi, teliti, bertanggungjawab.

  8. Admin & Data a.

  Mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan.

  b.

  Mengarsipkan semua data-data perusahaan, baik mengenai data karyawan, penjualan, pembelian serta surat masuk maupun keluar.

  Hubungan Lini: Atasan langsung adalah Ka. TU/Kantor.

  Pendidikan dan Syarat Lain: Minimal D3, wanita, bertanggungjawab.

  9. Exim Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan barang yang akan dieksport maupun diimport beserta semua dokumen-dokumennya.

  Hubungan Lini: Atasan langsung adalah Ka. TU/Kantor.

  Pendidikan dan Syarat Lain: Minimal D3, bertanggungjawab, berpengalaman export & import.

  10. Pemasaran a.

  Mempromosikan dan memasarkan hasil produksi berupa Pagar Dekorasi (Lattice Panels) di dalam negeri maupun luar negeri.

  b.

  Membuat laporan hasil penjualan pada Ka. TU/Kantor.

  Hubungan Lini: Atasan langsung adalah Ka. TU/Kantor.

  Pendidikan dan Syarat Lain: Minimal SMU/SMK, laki-laki, berpenampilan menarik, pandai berkomunikasi.

  11. Pembelian Memenuhi kebutuhan produksi seperti pembelian bahan baku, bahan penolong, suku cadang mesin, dan bahan-bahan lainnya yang dibutuhkan. Hubungan Lini: Atasan langsung adalah Ka. Produksi.

  Pendidikan dan Syarat Lain: Minimal SMU/SMK, laki-laki, jujur, bertanggungjawab.

  12. Grader/Quality Control Bertanggung jawab khususnya pada kualitas barang, baik barang yang diterimanya maupun barang yang akan dijual.

  Hubungan Lini: Atasan langsung adalah Ka. Produksi.

  Pendidikan dan Syarat Lain: Minimal SMU/SMK, laki-laki, jujur, bertanggungjawab.

  13. Stock Gudang a.

  Bertanggung jawab terhadap gudang dan isinya, baik mengenai penataan dan penempatan barang.

  b.

  Mengecek dan mendata semua barang masuk maupun keluar.

  Hubungan Lini: Atasan langsung adalah Ka. Produksi.

  Pendidikan dan Syarat Lain: Minimal SMU/SMK, laki-laki, jujur, bertanggungjawab.

  14. Teknisi Bertanggung jawab khususnya mengenai kelancaran Listrik dan semua jalannya mesin di pabrik.

  Hubungan Lini: Atasan langsung adalah Ka. Produksi.

  Pendidikan dan Syarat Lain: Minimal SMK Jurusan Listrik/Mesin, laki-laki, bertanggungjawab, pekerja keras.

15. Operator Mesin

  Setiap personil operator bertanggung jawab sesuai pada pekerjaan mesin yang sedang dioperasikan, diantaranya Mesin Planner, Rip Saw, CCA, Oven, Cross Cut, dan Stapples. Hubungan Lini: Atasan langsung adalah Ka. Produksi.

  Pendidikan dan Syarat Lain: Minimal SMK Jurusan Listrik/Mesin, laki-laki, bertanggungjawab, pekerja keras.

4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

  Peranan visi dan misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Untuk itu visi dan misi merupakan syarat wajib bagi perusahaan atau organisasi. Pada umumnya visi dan misi dibuat saat perusahaan akan didirikan, karena visi dan misi perusahaan menjadi landasan dasar bagi sebuah perusahaan. Setiap perusahaan memiliki visi dan misi yang berbeda, semuanya tergantung dari tujuan yang akan dicapai oleh masing-masing perusahaan, begitu pula dengan visi dan misinya PT. MCU. Berikut ini akan diuraikan tentang visi dan misi PT. Masindo Cipta Utama:

  Visi

   Menjadikan perusahaan dengan produksi Pagar Dekorasi interior & exterior yang desainnya up to date serta mutunya berkualitas.

  Misi 1.

  Meningkatkan terus profit perusahaan dengan memasarkan Pagar Dekorasi di dalam negeri maupun luar negeri.

  2. Mempertahankan terus perusahaan yang sudah bersertifikat ISO 14001 untuk tetap go internasional.

  3. Menjaga aset perusahaan yang berharga yaitu produk Pagar Dekorasi yang berkualitas serta karyawan yang berpotensial dan loyal pada perusahaan.

  4. Membina hubungan baik intern karyawan dengan meningkatkan kesejahteraannya dan membekali dengan keterampilan dan keahlian.

  5. Ikut serta melestarikan hutan dengan mengelola perusahaan yang berorientasi ramah lingkungan.

  4.2. Gambaran Umum Responden

  Gambaran tentang responden akan dibahas terlebih dahulu, sebelum melakukan pengujian kuesioner dan pembahasan hasil analisis. Penyebaran kuesioner dilakukan terhadap 21 orang karyawan PT. MCU dibagian produksi dengan karakteristik sebagai berikut: usia minimal 30 tahun, jenis kelamin, dan masa kerja minimal 10 tahun. Gambaran mengenai karakteristik responden dapat dilihat pada tabel berikut:

4.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

  Seseorang yang beraktivitas dalam organisasi pada umumnya memiliki persepsi yang berbeda terhadap sesuatu bila usianya berbeda pula. Usia berkaitan dengan perilaku individu di lingkungan kerja yang biasanya menggambarkan pengalaman dan tanggung jawab individu. Bila anggota organisasi dalam tingkat umur yang beragam akan mempunyai pola perilaku yang berbeda pula. Sedangkan untuk jenis kelamin akan berpengaruh pada kemampuan masing- masing individu dalam berpikir, bekerja, dan mengambil keputusan. Karyawan perempuan dan laki-laki memandang kinerja mereka berbeda, laki-laki hasilnya menunjukkan egois dan perempuan lebih sederhana dengan kinerja mereka sendiri. Gambaran responden berdasarkan usia dan jenis kelamin seperti dibawah ini:

Tabel 4.2.1. Responden Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

  JENIS USIA TOTAL KELAMIN 30-34 th 35-39 th 40-44 th 45-49 th 50-54 th

  3

  4

  2

  3

  2

  14 Pria (14,3%) (19%) (9,5%) (14,3%) (9,5%) (66,6%)

  3

  2

  1

  1

  7 Wanita (14,3%) (9,5%) (4,8%) (4,8%) (0%) (33,4%)

  6

  6

  3

  4

  2

  21 Total (28,6%) (28,5%) (14,3%) (19,1%) (9,5%) (100%)

  Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) Berdasarkan tabel diatas, pada penelitian ini diketahui bahwa responden yang paling banyak berjenis kelamin pria dengan usia antara 35-39 tahun yaitu ada 4 orang atau 19%. Menurut BPS (Badan Pusat Statistik) usia seorang karyawan aktif dalam bekerja pada usia antara 15-64 tahun dan menurut keterangan dari Tim Manajemen PT. MCU, karyawan yang di pekerjakan di perusahaan yaitu pada usia 18-57 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa PT. MCU mempekerjakan karyawan pada usia yang sudah matang dalam bekerja.

4.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan Lama Bekerja

  Penilaian dan persepsi individu terhadap segala hal yang berkaitan dengan pekerjaan dan organisasi tentunya akan dipengaruhi oleh lamanya seorang individu berada dalam dunia kerjanya. Masa kerja menunjukkan pengalaman yang dimiliki oleh individu pada bidang kerja mereka.

  Dibawah ini adalah gambaran responden berdasarkan usia dan lama bekerja:

Tabel 4.2.2. Responden Berdasarkan Usia dan Lama Bekerja

LAMA USIA TOTAL BEKERJA

  

30-34 th 35-39 th 40-44 th 45-49 th 50-54 th

  1

  5

  

3

  2

  2

  13 10-14 th (4,8%) (23,8%) (14,3%) (9,5%) (9,5%) (61,9%)

  2

  

3

  2

  1

  8 15-19 th (0%) (9,5%) (14,3%) (9,5%) (4,8%) (38,1%)

  1

  7

  

6

  4

  3

  21 Total (4,8%) (33,3%) (28,6%) (19%) (14,3%) (100%)

  Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) Pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini responden yang paling banyak berusia antara 35-39 tahun dan lama bekerja antara 10-14 tahun ada 5 orang (23,8%). Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden pada usia produktif dan telah bekerja di PT. MCU cukup lama sehingga mereka bisa cukup mengenal lingkungan kerjanya dengan baik dan semakin dapat menguasai bidang kerjanya.

4.3. Hasil Analisis dan Pembahasan

  Usaha untuk mempertahankan karyawan merupakan konsep usaha untuk mencegah karyawan berpindah ke organisasi lain. Menurut hasil penelitian (Irshad dan Afridi : 311-327) terdapat faktor penentu yang memegang peranan penting dalam mempengaruhi langsung keputusan karyawan untuk meninggalkan atau tetap dalam sebuah organisasi, yaitu: Kesesuaian Antara Personal dengan Pekerjaan, Kompensasi, Hadiah, Pelatihan dan Pengembangan Karir, Peluang Karir, Dukungan Pengawas, Lingkungan Kerja, Dukungan Keluarga dan Fleksibilitas Budaya Waktu Kerja, dan Keadilan Organisasi.

4.3.1. Kesesuaian Antara Personal Dengan Pekerjaan

  Menurut hasil penelitian Irshad dan Afridi, konsep kesesuaian antara personal dengan jenis pekerjaan yang akan diserahkannya harus disesuaikan dengan keterampilan, pengetahuan, kualifikasi, kemampuan, dan karakteristik lain yang dimiliki oleh karyawan itu sendiri. Adapun hasil dalam penelitian ini berdasarkan Tim Manajemen PT. MCU untuk mengetahui kesesuaian antara personal dengan pekerjaan yang telah ditentukan perusahaan kepada karyawan adalah sebagai berikut:

  “Perusahaan mempertahankan karyawan dengan menyerahkan pekerjaan pada karyawan disesuaikan dengan pendidikan terakhir dan pengalaman kerja yang dimiliki karyawan, serta pemberian training keterampilan kepada karyawan.”

  Berikut ini adalah tanggapan responden karyawan atas kesesuaian antara personal dengan pekerjaan:

Tabel 4.3.1. Tanggapan Respoden Atas Kesesuaian Antara Personal Dengan Pekerjaan

  Tanggapan Responden Rata-Rata No Pernyataan Perusahaan SS S KS TS STS (Kategori) (5) (4) (3) (2) (1) Perusahaan menyerahkan

  5

  9

  3 4 3,7 1 pekerjaan pada karyawan (25) (36) (9) (8) SEDANG disesuaikan dengan pendidikan

  Pengalaman kerja yang dimiliki karyawan juga menjadikan faktor

  8

  6

  4 3 3,9

  2 pertimbangan untuk (40) (24) (12) (6) TINGGI menempatkan karyawan pada posisi yang tepat Pemberian training ketrampilan kepada karyawan

  6

  7

  5 3 3,8

  3 supaya sesuai dengan (30) (28) (15) (6) TINGGI penempatan posisinya.

  7

  7

  4 3 3,8 Rata – rata (35) (28) (12) (6) TINGGI

  Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa perusahaan dalam menempatkan karyawan sesuai dengan posisi/pekerjaan yang ditawarkan.

  Kesesuaian antara personal dengan pekerjaan pada PT. MCU termasuk kategori Tinggi dengan nilai rata-rata 3,8 yang artinya karyawan telah merasakan bahwa perusahaan mempertahankan karyawannya, karena perusahaan menyerahkan pekerjaan pada karyawan sesuai dengan pendidikan terakhir dan pengalaman kerja yang dimiliki karyawan, serta pemberian training keterampilan kepada karyawan.

  Adapun hasil rata-rata dari tanggapan karyawan atas 3 item pernyataan perusahaan tersebut tidak semuanya menjawab sangat setuju dan setuju, tapi ada pula 4 orang yang menjawab kurang setuju dan 3 orang tidak setuju, karena perusahaan dalam menempatkan karyawan sesuai dengan posisinya yang tepat, untuk masing-masing karyawan seleksinya bervariasi tergantung dari kemampuan dan keahlian karyawan dengan pekerjaan yang ditawarkan. Sebagai misal, karyawan diserahi tugas yang tidak sesuai dengan jurusan pendidikannya, dikarenakan punya pengalaman kerja yang pernah membidangi sesuai dengan lowongan pekerjaan yang dibutuhkan, atau calon karyawan tersebut saat ditraining cepat terampil dan mampu menguasai pekerjaan yang akan diserahkannya.

4.3.2. Kompensasi

  Menurut hasil penelitian Irshad dan Afridi, besarnya kompensasi yang diberikan pada karyawan berupa gaji/upah dan tunjangan lain-lain sebanding dengan kontribusi karyawan terhadap perusahaan. Adapun hasil dalam penelitian ini berdasarkan Tim Manajemen PT. MCU untuk mengetahui kompensasi yang telah ditentukan perusahaan kepada karyawan adalah sebagai berikut:

  “Perusahaan dalam mempertahankan karyawan dengan memberikan kompensasi kepada karyawan besarnya disesuaikan dengan pendidikan terakhir, masa kerja, keahlian, dan pengetahuan yang dimiliki karyawan, serta tingkat kesulitan karyawan bekerja yang beresiko rawan kecelakaan juga menjadi faktor pertimbangan dalam pemberian kompensasi.”

  Berikut ini adalah tanggapan responden karyawan atas kompensasi:

Tabel 4.3.2. Tanggapan Responden Atas Kompensasi

  Tanggapan Responden Rata-Rata No Pernyataan Perusahaan SS S KS TS STS (Kategori) (5) (4) (3) (2) (1) Perusahaan memberikan kompensasi pada karyawan

  6

  8

  4 3 3,8 4 besarnya disesuaikan dengan (30) (32) (12) (6) TINGGI pendidikan terakhir yang pernah ditempuh karyawan Kompensasi yang diberikan perusahaan pada karyawan

  8

  8

  2

  2 1 3,9 5 besarnya dilihat dari lamanya (40) (32) (6) (4) (1) TINGGI pengabdian karyawan pada perusahaan Besarnya kompensasi yang diberikan perusahaan

  7

  8

  3

  2 1 3,8 6 berdasarkan keahlian dan (35) (32) (9) (4) (1) TINGGI pengetahuan yang dimiliki karyawan. Tingkat kesulitan karyawan bekerja yangberesiko rawan

  7

  7

  3

  2 2 3,7 7 kecelakaan menjadi faktor (35) (28) (9) (4) (2) SEDANG pertimbangan dalam pemberian kompensasi.

  7

  8

  3

  2 1 3,8 Rata – rata (35) (32) (9) (4) (1) TINGGI

  Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa perusahaan memberikan kompensasi pada karyawan berupa gaji/upah, tunjangan jabatan, tunjangan karyawan termasuk kategori Tinggi dengan nilai rata-rata 3,8 yang artinya karyawan telah merasakan bahwa perusahaan mempertahankan karyawannya dengan memberikan kompensasi yang besarnya disesuaikan dengan pendidikan terakhir, masa kerja, keahlian dan pengetahuan yang dimiliki karyawan, serta tingkat kesulitan karyawan dalam bekerja yang beresiko rawan kecelakaan juga menjadi faktor pertimbangan dalam pemberian kompensasi.

  Adapun hasil rata-rata dari tanggapan karyawan atas 4 item pernyataan perusahaan tersebut tidak semuanya menjawab sangat setuju dan setuju, tapi ada 3 orang yang menjawab kurang setuju dan 2 orang tidak setuju, bahkan ada pula 1 orang yang menjawab sangat tidak setuju, karena besarnya upah/gaji maupun tunjangan yang diberikan perusahaan untuk setiap karyawan berbeda. Meskipun perusahaan sudah ada standart dasarnya, namun besarnya kompensasi yang diberikan karyawan juga dapat dipertimbangkan dari berbagai faktor. Sebagai misal, kompensasi untuk seorang operator mesin dipertimbangkan khusus oleh perusahaan, karena disamping memiliki keahlian, resiko kerja rawan kecelakaan lebih tinggi dibandingkan bagian lainnya.

4.3.3. Hadiah

  Menurut hasil penelitian Irshad dan Afridi, hadiah atau reward merupakan imbalan yang diberikan dari organisasi untuk para pekerja berprestasi yang kinerjanya optimal dan loyal. Adapun hasil dalam penelitian ini berdasarkan Tim Manajemen PT. MCU untuk mengetahui hadiah yang telah ditentukan perusahaan kepada karyawan adalah sebagai berikut:

  “Perusahaan dalam mempertahankan karyawan dengan memberikan hadiah atau reward pada karyawan yang hasil kerjanya optimal dan loyal pada perusahaan, serta yang bisa memenuhi tarjet”

  Berikut ini adalah tanggapan responden karyawan atas hadiah:

Tabel 4.3.3. Tanggapan Responden Atas Hadiah

  Tanggapan Responden Rata-Rata No Pernyataan Perusahaan SS S KS TS STS (Kategori) (5) (4) (3) (2) (1) Hadiah atau reward diberikan

  7

  5

  5

  2 2 3,6 8 pada karyawan yang hasil (35) (20) (15) (4) (2) SEDANG kerjanya optimal dan loyal.

  Perusahaan memberikan hadiah atau reward pada

  9

  7

  3

  1

  1

  4

  9 karyawan yang bisa memenuhi (45) (28) (9) (2) (1) TINGGI tarjet

  8

  6

  4

  2 1 3,8 Rata – rata (40) (24) (12) (4) (1) TINGGI

  Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa perusahaan memberikan hadiah atau reward dalam bentuk bonus uang tunai atau voucher belanja. Hadiah yang diberikan PT. MCU pada karyawan termasuk kategori Tinggi dengan nilai rata-rata 3,8 yang artinya karyawan telah merasakan bahwa perusahaan mempertahankan karyawannya melalui pemberian hadiah atau reward pada karyawan yang hasil kerjanya optimal dan loyal, serta yang bisa memenuhi target.

  Adapun hasil rata-rata dari tanggapan karyawan atas 2 item pernyataan perusahaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa hadiah diberikan perusahaan bagi karyawan yang kerjanya bisa memenuhi target, hal tersebut terbukti dengan jawaban responden masuk kategori Tinggi dengan mendapatkan nilai rata-rata 4. Sedangkan perusahaan memberikan hadiah kepada karyawan yang hasil kerjanya optimal dan loyal, tergantung kebijaksanaan dan penilaian kerja dari pimpinan, hal tersebut diperkuat dengan jawaban responden masuk kategori Sedang dengan nilai rata-rata 3,6.

4.3.4. Pelatihan dan Pengembangan Karir

  Menurut hasil penelitian Irshad dan Afridi, pengembangan karir merupakan proses saling menguntungkan baik untuk organisasi maupun pekerja.

  Untuk mendapatkan dan mempertahankan organisasi keunggulan kompetitif diperlukan karyawan berbakat & produktif dan karyawan tersebut perlu pengembangan karir. Adapun hasil dalam penelitian ini berdasarkan Tim Manajemen PT. MCU untuk mengetahui pelatihan dan pengembangan karir yang telah ditentukan perusahaan kepada karyawan adalah sebagai berikut:

  “Perusahaan dalam mempertahankan karyawan dengan mengikutsertakan karyawan mengikuti kursus, seminar-seminar untuk menambah keterampilan, pengetahuan, dan wawasan, mendatangkan teknisi handal untuk memberikan pelatihan komprehensif supaya ahli dalam mengoperasikan mesin, diadakan

  

rolling pekerjaan supaya karyawan mahir menguasai diberbagai bidang

  pekerjaan.” Berikut ini adalah tanggapan responden karyawan atas pelatihan dan pengembangan karir:

Tabel 4.3.4. Tanggapan Responden Atas Pelatihan Dan Pengembangan Karir

  Tanggapan Responden Rata-Rata No Pernyataan Perusahaan SS S KS TS STS (Kategori) (5) (4) (3) (2) (1) Perusahaan mengikutsertakan karyawan untuk mengikuti kursus yang berkaitan dengan tugas pekerjaannya maupun

  7

  6

  4

  2 2 3,7

  10 yang berhubungan dengan (35) (24) (12) (4) (2) SEDANG bidang lainnya, sehingga dapat menambah keterampilan karyawan dalam bekerja Karyawan diikutsertakan dalam seminar-seminar untuk

  7

  7

  3

  2 2 3,7

  11 memperoleh pengetahuan baru (35) (28) (9) (4) (2) SEDANG dan menambah wawasan Dengan mendatangkan teknisi yang handal, perusahaan memberikan pelatihan

  6

  8

  3

  2 2 3,7 12 komprehensif pada karyawan (30) (32) (9) (4) (2) SEDANG supaya lebih ahli untuk menguasai secara teknis dalam mengoperasikan mesin Dengan diadakannya rolling pekerjaan, karyawan tidak saja

  7

  8

  4 2 3,9 13 mahir di bidang tertentu, tapi (35) (32) (12) (4) TINGGI dapat menguasai juga dibidang lainnya

  7

  7

  4

  2 1 3,8 Rata – rata (35) (28) (12) (4) (1) TINGGI

  Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dan karyawan berbakat, perusahaan memberikan kesempatan pada karyawan untuk mengikuti pelatihan yang terkait dengan pekerjaan. Pelatihan dan pengembangan karir pada PT. MCU termasuk kategori Tinggi dengan nilai rata-rata 3,8 yang artinya karyawan telah merasakan bahwa perusahaan mempertahankan karyawannya, karena perusahaan mengikutsertakan karyawan untuk mengikuti kursus yang berkaitan dengan tugas pekerjaannya maupun yang berhubungan dengan bidang lainnya sehingga menambah keterampilan, karyawan diikutsertakan dalam seminar-seminar untuk memperoleh pengetahuan baru dan menambah wawasan, mendatangkan teknisi handal untuk memberikan pelatihan komprehensif pada karyawan supaya lebih ahli dalam mengoperasikan mesin, serta diadakannya rolling pekerjaan supaya karyawan tidak saja mahir di bidang tertentu tapi dapat menguasai juga dibidang lainnya.

  Adapun hasil rata-rata dari tanggapan karyawan atas 4 item pernyataan perusahaan tersebut, tidak semuanya menjawab Sangat Setuju dan Setuju, tapi ada 4 orang yang menjawab kurang setuju dan 2 orang tidak setuju, bahkan ada pula 1 orang yang menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa perusahaan memberikan pelatihan dan pengembangan karir pada masing-masing karyawan berbeda, disesuaikan dengan kebutuhan dari karyawan itu sendiri dan kepentingan perusahaan.

4.3.5. Peluang Karir

  Menurut hasil penelitian Irshad dan Afridi, kemajuan karir karyawan merupakan fenomena untuk mencapai keseimbangan antara kebutuhan organisasi tenaga kerja dan karir individu. Adapun hasil dalam penelitian ini berdasarkan Tim Manajemen PT. MCU untuk mengetahui peluang karir yang telah ditentukan perusahaan kepada karyawan adalah sebagai berikut:

  “Perusahaan dalam mempertahankan karyawan dengan memberikan peluang untuk peningkatan jabatan bagi karyawan yang mempunyai kemampuan dan bakat, serta memenuhi kriteria pada jabatan yang sedang dipromosikan.”

  Berikut ini adalah tanggapan responden karyawan atas peluang karir:

Tabel 4.3.5. Tanggapan Responden Atas Peluang Karir

  Tanggapan Responden Rata-Rata No Pernyataan Perusahaan SS S KS TS STS (Kategori) (5) (4) (3) (2) (1) Peningkatan jabatan bagi karyawan yang mempunyai kemampuan dan bakat serta

  7

  8

  3

  2 1 3,8

  14 memenuhi kriteria pada (35) (32) (9) (4) (1) TINGGI jabatan yang sedang dipromosikan.

  7

  8

  3

  2 1 3,8 Rata – rata (35) (32) (9) (4) (1) TINGGI

  Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa setiap tahun perusahaan melakukan sosialisasi dengan memberikan kesempatan peluang untuk peningkatan jabatan bagi semua karyawan berapapun usianya. Peluang karir pada PT. MCU termasuk kategori Tinggi dengan nilai rata-rata 3,8 yang artinya karyawan telah merasakan bahwa perusahaan mempertahankan karyawannya, karena peningkatan jabatan bagi karyawan yang mempunyai kemampuan dan bakat serta memenuhi kriteria pada jabatan yang sedang dipromosikan.

  Adapun hasil dari tanggapan karyawan atas pernyataan perusahaan tersebut, tidak semuanya menjawab sangat setuju dan setuju, tapi ada 3 orang yang menjawab kurang setuju dan 2 orang tidak setuju, bahkan ada pula 1 orang yang menjawab sangat tidak setuju. Karena meskipun setiap tahun perusahaan memberikan kesempatan pada karyawan untuk meningkatkan karirnya, tapi hanya beberapa karyawan saja yang bisa meraihnya dan tidak semua karyawan bisa memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh perusahaan. Mereka harus saling bersaing menunjukkan kemampuannya untuk mendapatkan jabatan yang sedang dipromosikan.

4.3.6. Dukungan Pengawas

  Menurut hasil penelitian Irshad dan Afridi, bila dukungan atasan, komunikasi yang terbuka dan memiliki hubungan yang harmonis dengan karyawan, maka keinginan berpindah karyawan cenderung kurang dan akan lebih terlibat di dalam organisasi. Adapun hasil dalam penelitian ini berdasarkan Tim Manajemen PT. MCU untuk mengetahui dukungan pengawas yang telah ditentukan perusahaan kepada karyawan adalah sebagai berikut:

  “Pimpinan dalam mempertahankan karyawan dengan memberikan penilaian kerja yang obyektif pada karyawan serta peduli akan karirnya, prestasi kinerja karyawan diapresiasi/dihargai, membentuk tim/kelompok untuk pemecahan masalah kerja yang dihadapi karyawan, dan memberikan layanan konseling pada karyawan, dengan mendatangkan seorang Psiko log.”

  Berikut ini adalah tanggapan responden karyawan atas dukungan pengawas:

Tabel 4.3.6. Tanggapan Responden Atas Dukungan Pengawas

  Tanggapan Responden Rata-Rata No Pernyataan Perusahaan SS S KS TS STS (Kategori) (5) (4) (3) (2) (1) Memberikan penilaian kerja yang obyektif pada karyawan serta peduli akan karir

  6

  6

  5

  2 2 3,6 15 karyawan dengan (30) (24) (15) (4) (4) SEDANG meningkatkan dan menumbuhkan kompetensi mereka Prestasi kinerja karyawan diapresiasi/dihargai, baik lewat

  6

  5

  7

  2 1 3,6 16 pujian lisan, pemberian (30) (20) (21) (4) (1) SEDANG sertifikat penghargaan, atau pemberian berupa reward Membentuk tim/kelompok

  7

  4

  6

  2 2 3,6 17 untuk pemecahan masalah (35) (16) (18) (4) (2) SEDANG kerja yang dihadapi karyawan

  Memberikan layanan konseling pada karyawan,

  6

  7

  3

  3 2 3,6

  18 dengan mendatangkan seorang (30) (28) (9) (6) (2) SEDANG Psikolog

  6

  6

  5

  2 2 3,6 Rata – rata (30) (24) (15) (4) (2) SEDANG

  Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa memberikan dukungan pada karyawan dengan menjadi pimpinan yang interaktif (rendah hati, peduli, dan membina hubungan baik dengan karyawan). Dukungan pengawas pada PT. MCU termasuk kategori Sedang dengan nilai rata-rata 3,6 yang artinya karyawan telah merasakan bahwa perusahaan berusaha mempertahankan karyawannya, karena pimpinan memberikan penilaian kerja yang obyektif pada karyawan serta peduli akan karir karyawan dengan meningkatkan dan menumbuhkan kompetensi mereka, prestasi kinerja karyawan diapresiasi/dihargai, baik lewat pujian lisan, pemberian sertifikat penghargaan, atau pemberian berupa reward, membentuk tim/kelompok untuk pemecahan masalah kerja yang dihadapi karyawan, dan memberikan layanan konseling pada karyawan, dengan mendatangkan seorang Psikolog.

  Adapun hasil rata-rata dari tanggapan karyawan atas 4 item pernyataan perusahaan tersebut, tidak semuanya menjawab sangat setuju dan setuju, dikarenakan kepedulian pimpinan terhadap karyawan dan dalam memberikan penilaian kerja tidak transparan dan tidak adil, terkadang masih pilih kasih. Selain itu apabila karyawan punya masalah kerja, pimpinan tidak segera membantu mencarikan solusinya, tapi karyawan didorong untuk memecahkan masalahnya sendiri. Hal ini diperkuat dari 5 orang yang menjawab kurang setuju, 2 orang tidak setuju dan 2 orang yang menjawab sangat tidak setuju.

4.3.7. Lingkungan Kerja

  Menurut hasil penelitian Irshad dan Afridi, karakteristik lingkungan kerja tergantung pada jenis pekerjaan atau usaha, sektor industri/produksi berbeda dengan sektor jasa. Adapun hasil dalam penelitian ini berdasarkan Tim Manajemen PT. MCU untuk mengetahui lingkungan kerja yang telah ditentukan perusahaan kepada karyawan adalah sebagai berikut:

  “Perusahaan dalam mempertahankan karyawan dengan memfasilitasi karyawan dibagian produksi dengan menyediakan perlengkapan kerja, diantaranya diwajibkan memakai helm proyek, masker, kaca mata las, dan lain-lain, sedangkan untuk karyawan dibagian staf/kantor, lingkungan kerjanya berupa ruangan berAC, tersedianya Hotspot (Wifi), dan fasilitas kendaraan operasional.” Berikut ini adalah tanggapan responden karyawan atas lingkungan kerja:

Tabel 4.3.7. Tanggapan Responden Atas Lingkungan Kerja Tanggapan Responden Rata-Rata No Pernyataan Perusahaan SS S KS TS STS (Kategori) (5) (4) (3) (2) (1)

  Untuk menjaga kesehatan dan menghindari kecelakaan kerja karyawan dibagian produksi, perusahaan memfasilitasi

  7

  9

  3

  2

  4 19 dengan perlengkapan kerja, (35) (36) (9) (4) TINGGI diantaranya diwajibkan memakai helm proyek, masker, kaca mata las, dan lain-lain. Untuk karyawan dibagian staf/kantor, lingkungan kerjanya berupa ruangan

  8

  8

  4 1 4,1

  20 berAC, tersedianya Hotspot (40) (32) (12) (2) TINGGI (Wifi), dan fasilitas kendaraan operasional

  8

  9

  3 1 4,1 Rata – rata (40) (36) (9) (2) TINGGI

  Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa perusahaan menyediakan lingkungan kerja untuk karyawan disesuaikan dengan jenis pekerjaannya.

  Lingkungan kerja pada PT. MCU termasuk kategori Tinggi dengan nilai rata-rata 4,1 yang artinya karyawan telah merasakan bahwa perusahaan mempertahankan karyawannya, karena untuk menjaga kesehatan dan menghindari kecelakaan kerja para karyawan di bagian produksi, perusahaan memfasilitasi karyawan dengan perlengkapan kerja, diantaranya diwajibkan memakai helm proyek, masker, kaca mata las, dll, sedangkan untuk karyawan dibagian staf/kantor, lingkungan kerjanya berupa ruangan berAC, tersedianya Hotspot (Wifi), dan fasilitas kendaraan operasional.

  Adapun hasil rata-rata dari tanggapan karyawan atas 2 item pernyataan perusahaan tersebut masuk pada kategori tinggi, karena lingkungan kerja yang disediakan perusahaan sesuai yang diharapkan karyawan, sehingga dalam bekerja karyawan dapat merasa nyaman. Namun demikian masih ada 3 orang yang menjawab kurang setuju dan 1 orang menjawab tidak setuju. Oleh karena itu perusahaan dalam menyediakan lingkungan kerja untuk karyawan bagian produksi maupun staf/kantor perlu diperbaiki dan lebih ditingkatkan lagi.

4.3.8. Dukungan Keluarga Dan Fleksibilitas Budaya Waktu Kerja

  Menurut hasil penelitian Irshad dan Afridi, penelitian menunjukkan bahwa dukungan keluarga seperti jadwal alternatif, dukungan atasan dan rekan kerja, waktu fleksibel, budaya kerja-keluarga, tunjangan keluarga, dan lain-lain dalam organisasi banyak membantu mempertahankan karyawan yang berbakat. Adapun hasil dalam penelitian ini berdasarkan Tim Manajemen PT. MCU untuk mengetahui dukungan keluarga dan fleksibilitas budaya waktu kerja yang telah ditentukan perusahaan kepada karyawan adalah sebagai berikut:

  “Pimpinan dalam mempertahankan karyawan dengan menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, saling peduli satu sama lain baik atasan dengan bewahan maupun dengan sesama rekan kerja, temu karyawan tahunan dengan mengadakan acara refreshing, cuti untuk karyawan yang sudah diatur waktunya bisa diambil apabila dibutuhkan meskipun tidak sesuai yang telah dijadwalkan.” Berikut ini adalah tanggapan responden karyawan atas dukungan keluarga dan fleksibilitas budaya waktu kerja:

Tabel 4.3.8. Tanggapan Responden Atas Dukungan Keluarga Dan Fleksibilitas Budaya Waktu Kerja

  Tanggapan Responden Rata-Rata No Pernyataan Perusahaan SS S KS TS STS (Kategori) (5) (4) (3) (2) (1) Menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, saling peduli satu sama lain baik

  5

  7

  6 3 3,7

  21 atasan dengan bawahan (25) (28) (18) (6) SEDANG maupun dengan sesama rekan kerja Temu karyawan tahunan dengan mengadakan acara

  8

  8

  3

  1

  1

  4 22 refreshing, dimana (40) (32) (9) (2) (1) TINGGI diikutsertakan para keluarga dari masing-masing karyawan Cuti untuk masing-masing karyawan sudah diatur waktunya, namun bisa diambil

  7

  8

  4

  1 1 3,9 23 apabila karyawan tersebut (35) (32) (12) (2) (1) TINGGI membutuhkan cuti meskipun tidak sesuai yang telah dijadwalkan.

  7

  7

  4

  2 1 3,8 Rata – rata (35) (28) (12) (4) (1) TINGGI

  Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa perusahaan mendukung karyawan mengintegrasikan antara tanggung jawab terhadap keluarga dan pekerjaan. Dukungan keluarga dan fleksibilitas budaya waktu kerja pada PT. MCU termasuk kategori Tinggi dengan nilai rata-rata 3,8 yang artinya karyawan telah merasakan bahwa perusahaan mempertahankan karyawannya, karena pimpinan menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, saling peduli satu sama lain baik atasan dengan bawahan maupun dengan sesama rekan kerja, temu karyawan tahunan dengan mengadakan acara refreshing, dimana diikutsertakan pula keluarga dari masing-masing karyawan, dan cuti untuk masing-masing karyawan sudah diatur waktunya, namun bisa diambil apabila karyawan tersebut membutuhkan cuti meskipun tidak sesuai yang telah dijadwalkan.

  Adapun hasil rata-rata dari tanggapan karyawan atas 3 item pernyataan perusahaan, tidak semuanya menjawab sangat setuju dan setuju, dikarenakan hubungan baik yang terjadi antara atasan dan bawahan terutama hanya pada atasan langsung saja, sedangkan pada pucuk pimpinan masih ada gap/jarak, hal tersebut terbukti dengan 6 orang yang menjawab kurang setuju dan 3 orang menjawab tidak setuju. Sedangkan temu karyawan tahunan terkadang tidak tepat waktu, yang biasanya diadakan akhir tahun karena ada suatu hal waktunya dimundurkan, bahkan pernah ditiadakan tapi sebagai gantinya perusahaan memberi bonus berupa uang tunai namun tetap saja membuat karyawan kecewa, dimana acara refreshing bersama keluarga dan rekan-rekan kerja tertunda, sebagaimana diperkuat dengan 3 orang yang menjawab kurang setuju, 1 orang tidak setuju, dan 1 orang lagi menjawab sangat tidak setuju.

4.3.9. Keadilan Organisasi

  Menurut hasil penelitian Irshad dan Afridi, keadilan dalam organisasi dapat didefinisikan menjadi keadilan distributif dan prosedural. Keadilan distributif yaitu hasil yang diterima karyawan. Sedangkan keadilan prosedural yaitu karyawan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan di organisasi, dimana peraturan kerja dibuat secara adil dalam memperlakukan karyawan. Adapun hasil dalam penelitian ini berdasarkan Tim Manajemen PT. MCU untuk mengetahui keadilan organisasi yang telah ditentukan perusahaan kepada karyawan adalah sebagai berikut:

  mengevaluasi kinerja

  “Pimpinan dalam mempertahankan karyawan dengan

  

karyawan supaya dapat memberikan kompensasi, reward, dan penilaian kerja yang

diterima karyawan sebanding dengan kontribusi mereka terhadap perusahaan yang berupa

pendidikan, pengalaman, dan keahlian serta . Pengaturan kerja untuk setiap bagian diatur

secara efektif dan efisien, dimana karyawan dalam menjalankan tugas sesuai dengan

prosedur/tata cara yang telah ditetapkan oleh perusahaan

  ” Berikut ini adalah tanggapan responden karyawan atas keadilan organisasi:

Tabel 4.3.9. Tanggapan Responden Atas Keadilan Organisasi

  Tanggapan Responden Rata-Rata No Pernyataan Perusahaan SS S KS TS STS (Kategori) (5) (4) (3) (2) (1) Keadialan Distributif : Pimpinan mengevaluasi kinerja karyawan supaya dapat memberikan kompensasi,

  6

  8

  5

  1 1 3,8 24 reward , dan penilaian kerja (30) (32) (15) (2) (1) TINGGI yang diterima karyawan sebanding dengan kontribusi mereka terhadap perusahaan yang berupa pendidikan, pengalaman, dan keahlian Keadilan Prosedural : Pengaturan kerja untuk setiap bagian diatur secara efektif

  5

  9

  4

  2 1 3,7 25 dan efisien, dimana karyawan (25) (36) (12) (4) (1) SEDANG dalam menjalankan tugas sesuai dengan prosedur/tata cara yang telah ditetapkan oleh perusahaan

  6

  8

  5

  1 1 3,8 Rata – rata (30) (32) (15) (2) (1) TINGGI