PENERAPAN ETOS KERJA KARYAWAN DI BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI TENGARAN - Test Repository
PENERAPAN ETOS KERJA KARYAWAN
DI BMT SUMBER USAHA
KEMBANGSARI TENGARAN
TUGAS AKHIR
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Salatiga untuk memenuhi salah satu syarat Guna Memperoleh
Gelar Ahli Madya Jurusan D III Perbankan Syariah
Oleh:
SITI LESTARI
NIM: 201-14-009
JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2017
PENERAPAN ETOS KERJA KARYAWAN
DI BMT SUMBER USAHA
KEMBANGSARI TENGARAN
TUGAS AKHIR
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Salatiga untuk memenuhi salah satu syarat Guna Memperoleh
Gelar Ahli Madya Jurusan D III Perbankan Syariah
Oleh:
SITI LESTARI
NIM: 201-14-009
JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2017
MOTTO
Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain
apa yang telah diusahakannya.(Q.S An-Najm: 39)
Lebih Baik Kalah Tapi Bertanding, Daripada Kalah Tanpa
BertandingSuccess Is Never All About The Winning !
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir Ini Kupersembahkan Untuk: Ayah dan Ibu tercinta,
Yang senantiasa memberikan doa dan limpahan kasih sayang yang tak ternilai Harganya
Kedua kakakku, adikku dan keluargaku tersayang Yang selalu memberikan dukungan dan motivasi
Sahabat-sahabatku, Jurusan Perbankan Syariah D3 Kelas A angkatan 2014 Kebersamaan kita adalah kenangan yang tak akan terlupakan
Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Yang selalu memberikan yang terbaik bagi mahasiswanya
Almamaterku IAIN Salatiga Serta semua pihak yang turut memberikan semangat dan doa
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.Puji syukur kehadirat Allah SWT, Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang atas segala limpahan nikmat, karunia, serta hidayah-nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa terhaturkan dan tercurahkan kepada
khatamul anbiya’ wal mursalin (penutup para
Nabi dan Rasul) baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan pengikut serta orang-orang yang mencintainya, hingga yaumul qiyamah. Semoga kita semua, orang tua kita, keluarga kita, guru-guru kita diberi tetap Iman, Islam, Ihsan, istiqomah dalam beribadah dan dibimbing oleh Allah SWT dan pada akhirnya jika kita dipanggil menghadap Allah AWT menetapi
‘ala ar-Ridha wa khusnul khatimah. Amin
Penyusun Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memperolah gelar Ahli Madya Ekonomi Islam pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Berawal dari kekurangan dan keterbatasan, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “PENERAPAN ETOS KERJA KARYAWAN DI BMT SUMBER USAHA KEMBANGSARI TENGARAN
” dengan baik. Sebagai hamba yang lemah dan banyak kesalahan, penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini banyak pihak yang ikut serta memberikan bantuan moril maupun material. Oleh karenanya dengan kerendahan hati bantuan moril maupun material. Oleh karenanya dengan kerendahan hati perkenankan penulis untuk menyampaikan ucapan terima kasih
1. Bapak Dr. Rahmad Hariyadi, M. Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga 2.
Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga 3. Bapak Drs. Alfred L. M.SI. selaku Ketua Jurusan D-III Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga 4. Bapak Prof. Dr. H.M Zulfa, M.Ag yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir
5. Bapak Drs. Alfred L. M.SI. yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan kesantunan, kesabaran, keikhlasan dan kebajikan.
6. Bapak Abdul Aziz NP, S.Ag, MM. selaku dosen pembimbing Akademik selama kuliah di jurusan D-III Perbankan Syariah IAIN Salatiga yang selalu memberikan motivasi belajar bagi penulis.
7. Bapak dan Ibu Dosen serta Karyawan Akademik IAIN Salatiga terlebih kepada dosen-dosen di jurusan Perbankan Syariah IAIN Salatiga yang banyak berjasa kepada penulis.
8. Para StafPerpustakaan IAIN Salatiga terimakasih atas bantuan penyediaan buku-buku kepada penulis hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.
9. Seluruh Karyawan BMT Sumber Usaha Kembangsari, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian hingga akhir.
10. Semua pihak yang terkait dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini yang tidak
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi perbaikan dimasa mendatang.
Pada akhirnya semua usaha dan upaya penulis atas karunia dari Allah SWT. Tugas Akhir ini tidak mungkin terselesaikan dengan baik dan hanya kepada Allah- lah semua urusan dikembalikan. Oleh karena itu penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang bersangkutan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Salatiga, 19 Juni2017 Penulis, Siti Lestari NIM. 201-14-009
ABSTRAK
Lestari, Siti. 2017. Penerapan Etos Kerja Karyawan Di BMT Sumber Usaha
Kembangsari Tengaran. Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D III Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Drs.
Alfred L, M.Si
Kata Kunci: etos kerja, faktor etos kerja, BMT Sumber Usaha
Tujuan penelitian ini adalah yang pertama untuk mengetahui bagaimana etos kerja karyawan di BMT Sumber Usaha Kembangsari Tengaran. Kedua, untuk mengetahui persoalan yang terjadi pada karyawan di BMT Sumber Usaha Kembangsari Tengaran. Ketiga, untuk mengetahui kebijakan yang diterapkan oleh BMT Sumber Usaha Kembangsari Tengaran dalam menghadapi persoalan saat penerapan etos kerja karyawannya. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kealitatif. penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan teknik pengambilan data melalui wawancara dan observasi, sedangkan data sekundernya berasal dari dokumen-dokumen BMT Sumber UsahaKembangsari Tengaran . Hasil dari penelitian ini adalah bahwa penerapan etos kerja karyawan di BMT Sumber Usaha Kembangsari Tengaran baik. hal ini dilihat dari berbagai faktor-faktor etos kerja yang dapat mempengaruhi etos kerja karyawan. selain itu, ditinjau pula dari cirri- ciri etos kerja yang sudah dimiliki oleh karyawan di BMT Sumber Usaha Kembangsari Tengaran. Persoalan yang terjadi muncul dari karyawan itu sendiri. Kebijakan diterapkan untuk meminimalisir persoalan yang terjadi dalam penerpan etos kerja karyawan di BMT SUmber Usaha Kembangsari tengaran.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................. iv PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ................................................................ v MOTTO .............................................................................................................. vi PERSEMBAHAN ............................................................................................... vii KATA PENGANTAR ........................................................................................viii ABSTRAK .......................................................................................................... xi DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv DAFTAR TABEL ...............................................................................................xvi DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6 C. Tujuan .................................................................................................. 6 D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6 E. Metode Penelitian................................................................................. 7 F. Sistematika Penulisan .......................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 12 A. Kajian Pustaka ...................................................................................... 12 B. Kajian Teoritik ..................................................................................... 20 1. Pengertian Etos Kerja ..................................................................... 20 2. Aspek-aspek Etos Kerja ................................................................. 22 3. Faktor Yang Mempengaruhi Etos Kerja ........................................ 25 4. Ciri-ciri Atau Indikator Etos Kerja ................................................ 28 BAB III GAMBARAN OBJEK PENELITIAN ................................................. 35 A. Gambaran Umum Perusahaan .............................................................. 35 1. Sejarah BMT Sumber Usaha ......................................................... 35 2. Visi dan Misi BMT Sumber Usaha................................................ 36 3. Permodalan BMT Sumber Usaha .................................................. 37 4. Struktur Organisasi BMT Sumber Usaha ...................................... 39 5. Job Discription .............................................................................. 40 6. Kegiatan BMT Sumber Usaha ....................................................... 48 a. Produk Simpanan ...................................................................... 49 b. Produk Pembiayaan ................................................................... 50 B. Data Deskriptif Perusahaan .................................................................. 53 1. Perkembangan Produktivitas .......................................................... 54 BAB IV ANALISIS DATA ................................................................................ 55 A. Faktor yang Mempengaruhi Etos Kerja ............................................... 55 B. Penerapa Etos Kerja Karyawan ............................................................ 58
D.
Kebijakan Dalam Menangani persoalan .............................................. 62
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 64 A. Kesimpulan .......................................................................................... 64 B. Saran ..................................................................................................... 65 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR GAMBAR
Gambar2.1 Ciri-ciri Atau Indikator Etos Kerja .............................................. 34 Gambar3.1 Struktur Organisasi BMT Sumber Usaha .................................... 39
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Dan Kesimpulan Penelitian Terdahulu ........................ 18Tabel 3.1 Perkembangan Produktivitas BMT Sumber Usaha ....................... 45Tabel 4.1 Pendidikan Karyawan BMT Sumber Usaha .................................. 57Tabel 4.2 Penerapan Etos Kerja Berdasarkan Indikator Etos kerja ............... 58Tabel 4.3 Penerapan Etos Kerja Karyawan ................................................... 59Tabel 4.4 Absensi Karyawan BMT Sumber Usaha ....................................... 60DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Formulir Pembukaan Rekening Baru Lampiran 2 Formulir Pengajuan Pembiayaan Lampiran 3 Slip Setoran Dan Slip Pengambilan Lampiran 4 Contoh Surat Persetujuan Prinsip Pembiayaan (SP3) Lampiran 5 Contoh Akad Pembiayaan Lampiran 6 Contoh Surat Penyerahan Kepemilikan Dan Pernyataan Tentang
Jaminan Kendaraan Lampiran 7 Tanda Terima Jaminan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu sumber daya
yang terdapat dalam organisasi, meliputi semua orang yang melakukan aktivitas. Organisasi merupakan sekelompok orang yang berkumpul bersama disekitar suatu teknologi yang dipergunakan untuk mengubah input-input dari lingkungan menjadi barang atau jasa. Secara umum, sumber daya yang terdapat dalam suatu organisasi bisa dikelompokkan atas dua macam yakni sumber daya manusia dan sumber daya non manusia yang termasuk dalam sumber daya non manusia adalah teknologi, mesin dan lain- lain (Gomes, 2003).
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sebuah perusahaan merupakan salah satu faktor utama baik atau buruknya perusahaan tersebut.
Jika SDM lemah, maka perkembangan perusahaan dapat terhambat dan produktivitasnya menjadi terbatas sehingga organisasi tidak mampu bersaing, baik dalam skala lokal, regional, maupun global. Sebuah perusahaan harus menempuh berbagai cara untuk mendapatkan SDM yang memiliki kualitas tinggi, etos kerja produkif, keterampilan dan kreativitas, profesionalisme, disiplin, serta mampu menguasai dan mengembangkan teknologi.
Setiap perusahaan atau organisasi yang selalu ingin maju, akan melibatkan karyawan untuk meningkatkan mutu kinerjanya, diantaranya kerja yang tinggi seharusnya juga harus dimiliki oleh setiap karyawan karena perusahaan sangat membutuhkan kerja keras dan komitmen yang tinggi dari setiap karyawan, kalau tidak perusahaan akan sulit berkembang, dan memenangkan persaingan dalam merebut pangsa pasarnya.
Etos kerja yang tinggi biasanya muncul karena berbagai tantangan, harapan dan kemungkinan-kemungkinan yang menarik. Situasi yang demikian dapat membuat manusia itu bekerja dengan rajin, teliti, berdedikasi, serta tanggung jawab yang besar. Etos kerja adalah totalitas kepribadian dirinya serta caranya mengekspresikan, memandang, meyakini dan memberikan makna ada sesuatu, yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal sehingga pola hubungan antara manusia dengan dirinya dan antara manusia dengan makhluk lainnya dapat terjalin dengan baik (Tasmara, 2002)
Seorang karyawan harus memiliki semangat untuk menjadi orang yang diperhitungkan. Mampu memberikan pengaruh terhadap lingkungan di sekitarnya, sehingga dengan cepat ia akan dikenal karena mampu membawa dirinya dengan baik. Mereka yang memiliki etos kerja dalam bekerja akan memberikan pengaruh positif pada lingkungannya. Etos kerja sendiri dapat dikatakan pula sebagai faktor penentu keberhasilan seorang karyawan. Kemampuan karyawan dalam menghayati pekerjaannya sangat penting sebagai upaya untuk mencapai keunggulan bagi perusahaan dan juga bagi karyawan itu sendiri.
Dalam sebuah perusahaan tentunya mempunyai Kepala Bagian Sumber Daya Manusia. Seorang Kepala Bagian SDM dipercayai mendapat jabatan tersebut karena dia dapat mempengaruhi karyawan-karyawan yang bekerja di dalamnya. Mempengaruhi yang dimaksud yaitu mempengaruhi karyawan lain untuk menjadi karyawan yang mampu bekerja dengan baik.
Selain itu, dengan adanya Kepala Bagian SDM, dia bisa menjadi panutan dan membuat karyawan lebih termotivasi. Seorang Kepala Bagian SDM dapat melakukan suatu pembinaan kepada karyawan tentang etos kerja. Harapan dari adanya pembinaan tersebut, akan tumbuh etos kerja pada semua karyawan di perusahaan tersebut. Selain itu, karyawan akan lebih bekerja keras dan mencerminkan ketaatan terhadap ketentuan dan peraturan serta persyaratan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dalam mengelola dan melaksanakan suatu pekerjaan. Sikap kerja yang tercermin dalam kedisiplinan kerja tersebut dapat dilaksanakan jika seluruh karyawan memiliki komitmen terhadap peraturan dan tata tertib yang sudah disepakati bersama diantaranya ketepatan terhadap waktu, ketaatan terhadap prosedur, ketaatan terhadap peraturan, dan dapat bekerja secara efektif dan efisien.
Menurut Anoraga (1992:29) menyatakan bahwa etos kerja adalah suatu pandangan dan sikap suatu bangsa atau suatu umat terhadap kerja.
Sikap yang dapat seorang karyawan tunjukkan saat bekerja. Seorang dapat menunjukkan etos kerja dengan berbagai cara, misal dengan dia selalu disiplin saat bekerja, selalu menghargai waktu, mampu melaksanakaan masih banyak hal positif yang dapat seorang karyawan tunjukkan. Anoraga (1992:29) juga memaparkan secara eksplisit beberapa sikap yang seharusnya mendasar bagi seseorang dalam memberi nilai pada kerja yang disimpulkan sebagai berikut: 1.
Bekerja adalah hakikat kehidupan manusia.
2. Pekerjaan adalah suatu berkat Tuhan.
3. Pekerjaan merupakan sumber penghasilan yang halal dan tidak amoral.
4. Pekerjaan merupakan suatu kesempatan untuk mengembangkan diri dan berbakti.
5. Pekerjaan merupakan sarana pelayanan dan perwujudan kasih.
Begitu pentingnya etos kerja bagi seorang karyawan, sudah selayaknya perusahaan juga ikut berperan dalam meningkatkan semangat kerja setiap karyawannya. Dalam peningkatan kinerja dan mutu organisasi maka seorang karyawan harus memiliki etos kerja yang tinggi yang akan berdampak baik dalam berbagai hal seperti kecanduan waktu, lebih disiplin, memiliki komitmen, jujur dalam bekerja, mempunyai kreativitas, dan juga dapat bertanggung jawab dalam setiap tugas yang diberikan.
Karyawan merupakan aset terpenting bagi perusahaan termasuk peruahaan dalam bidang jasa seperti lembaga keuangan mikro syariah seperti BMT. Kualitas pelayanan anggota tergantung pada etos kerja pelayanan atau tingkat kinerja seorang karyawan di sebuah BMT. Melihat realita perkembangan BMT yang sangat kompetitif, menuntut para menggunakan etos kerja. Selain untuk peningkatan kinerja, etos kerja juga dapat digunakan sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas SDM dalam sebuah BMT. Seorang karyawan harus mampu membawa diri dengan baik agar nantinya masyarakat berminat menggunakan produk atau jasa-jasa lembaga keuangan tersebut (Tasmara, 2002:1).
Salah satu pendorong baiknya sebuah kinerja didasari atas etos kerja dari masing-masing karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Terutama dalam hal pelayanan pada setiap anggota di BMT Sumber Usaha. Karena hal ini akan mampu meningkatkan citra baik bagi BMT dan berdampak pula pada kepuasan anggota dalam menggunakan produk BMT Sumber Usaha. Hal tersebut, memungkinkan semakin banyak masyarakat yang percaya untuk menyimpan dananya di lembaga keuangan maka semakin banyak pula dananya yang disalurkan kepada masyarakat. Hal inilah yang nantinya dapat mewujudkan visi dari BMT Sumber Usaha yaitu meningkatkan dan atau mewujudkan kualitas kehidupan sosial dan ekonomi umat secara umum dan masyarakat di sekitar BMT Sumber Usaha. Begitu pula bagi karyawan yang semakin bersemangat dalam bekerja.
Berdasarkan pada latar belakang diatas maka pengaruh etos kerja pada karyawan dalam sebuah lembaga keuangan sangatlah menarik untuk diteliti dengan mengkaitkan faktor-faktor dominan yang mempengaruhi kinerja karyawan, yaitu dengan menerapkan etos kerja pada karyawan agar dapat meningkatkan kinerja, sebagaimana yang diterapkan oleh BMT penelitian dengan judul
“Penerapan Etos Kerja Pada Setiap Karyawan di BMT Sumber Usaha Ke
mbangsari”
B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan suatu pokok permasalahan yaitu :
1. Bagaimanakah etos kerja karyawan BMT Sumber Usaha ? 2.
Apa persoalan etos kerja yang dihadapi oleh karyawan di BMT Sumber Usaha ? 3. Apa saja kebijakan yang diterapkan BMT dalam menghadapi persoalan yang ada saat penerapan etos kerja karyawannya ?
C. Tujuan Penelitian
Secara garis besar, suatu penelitian bertujuan untuk mengembangkan dan menguji kebenaran ilmu pengetahuan. Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimanakah penerapan etos kerjapada setiap karyawan BMT.
2. Untuk mengetahui persoalan yang dihadapi karyawan di BMT Sumber Usaha.
3. Untuk mengetahui kebijakan yang diterapkan oleh BMT dalam menghadapi persoalan yang dihadapi saat penerapan etos kerja karyawannya.
1. Peneliti Penelitian ini digunakan sebagai syarat menempuh Diploma 3 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
Selain itu penelitian ini dapat digunakan untuk melatih pola pikir ilmiah dan untuk menambah wacana mengenai etos kerja.
2. Bagi IAIN Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya literatur penelitian tentang pengaruh etos kerja dan menambah wawasan khusus bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Salatiga.
3. Bagi BMT Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan terkait etos kerja yang dimiliki karyawannya. Disamping itu penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan kebijakan.
E. Metode Penelitian 1.
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif: ucapan atau tulisan dan perilaku yang diamati dari subjek itu sendiri (Noor, 2014:21).
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah BMT Sumber Usaha Kembangsari Tengaran 3. Sumber Data a.
Data primer yaitu data yang berdasarkan dari interview atau observasi pada objek yang diteliti pada saat di BMT Sumber Usaha Kembangsari Tengaran sesuai judul yang diteliti. Data primer didapatkan dari hasil wawancara yang sasarannya yaitu kepada Kepala Bagian SDM dan beberapa pegawai yang ada di BMT Sumber Usaha. Hal-hal yang ditanyakan pada saat wawancara adalah tentang seberapa tinggi etos kerja pada setiap karyawan di BMT Sumber Usaha.
b.
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) pada saat penelitian di BMT Sumber Usaha. Data sekunder umumnya merupakan berupa bukti, catatan atau dokumen-dokumen yang sesuai dengan judul proposal tentang proses rekrutmen dan seleksi penerimaan karyawan.
4. Teknik Pengumpulan Data a.
Observasi Pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan secara langsung di objek penelitian. Mengamati situasi dan kondisi yang b.
Wawancara Wawancara merupakan proses interaksi antara dua atau lebih orang dalam sebuah proses komunikasi. Melalui wawancara akan diperoleh data dan informasi. Dengan cara menyusun beberapa pertanyaan yang terkait dengan proses rekrutmen dan seleksi penerimaan karyawan (Mangkuprawira, 2011:47). Adapun objek yang akan diwawancarai adalah Kepala Bagian SDM atau karyawan yang berkaitan dengan proses SDM di BMT Sumber Usaha.
c.
Dokumentasi Yaitu sebuah cara yang dilakukan untuk menyediakan dokumen- dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan sumber-sumber informasi khusus dari buku atau tulisan dan sebagainya.
F. Sistematika Penulisan
Tugas akhir ini terdiri dari lima bab, bab pertama yang berupa pendahuluan,bab kedua landasan teori, bab ketiga gambaran umum objek penelitian, bab empat analisis data dan bab lima penutup.
BAB I PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penulisan tugas akhir, metode penelitian, dan sistematika penulisan Tugas Akhir.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini penulis mengemukakan kajian ilmiah terhadap topik tugas akhir yang berhubungan dengan etos kerja. Dalam bab ini akan dibahas pengertian etos kerja, aspek-aspek etos kerja, indikator etos kerja, dan faktor- faktor yang mempengaruhi etos kerja.
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Dalam bab ini penulis menggambarkan secara umum tentang objek penelitian dan data-data deskriptif. Gambaran umum menyajikan informasi umum mengenai objek penulisan antara lain sejarah berdirinya, dasar pendirian, struktur organisasi, permodalan perkembangan kinerja dan lain-lain yang berisi pengetahuan umum mengenai objek tugas akhir.
Setelah ditampilkan gambaran umum mengenai objek tugas akhir maka selanjutnya disajikan data-data dan informasi yang lebih bersifat khusus untuk menggambarkan masalah yang dirumuskan dalam rumusan masalah.
BAB IV ANALISIS DATA Dalam bab ini penulis menjelaskan masalah yang telah dirumuskan berdasarkan landasan teori dan informasi- informasi objek penulisan tugas akhir dan sekaligus hasil penelitian.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang merupakan konsistensi penulisan dari bab I sampai bab V.
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka Penelitian yang dilakukan oleh Adibah (2014) tentang “Pengaruh Latar Belakang Pendidikan dan Pengalaman Kerja Terhadap Etos Kerja Karyawan”, latar belakang pendidikan berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap etos kerja dimana penelitian ini menggunakan kuesioner dengan analisa deskriptif analisis dan naratif Sedangkan pendekatan penelitian ini bersifat asosiatif, yaitu menggambarkan pola hubungan antara dua variabel atau lebih, objek dari penelitian ini Bank BNI Syariah Kantor Cabang Kediri.
Hasil regresi berganda menunjukkan koefisien β latar belakang pendidikan bernilai negatif sebesar -0,139 dan nilai t hitung < t tabel yaitu sebesar -2.154 < 1,68 dengan tingkat signifikansi 0,036 < 0,05. Pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap etos kerja. Hasil regresi berganda menunjukkan koefisien β pengalaman kerja bernilai positif sebesar 0,936 dan nilai t hitung > t tabel yaitu sebesar 12,262 > 1,68 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar 75,613 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena itu probabilitas jauh lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05 atau 5%. Dengan demikian berarti ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja terhadap etos kerja karyawan Bank BNI Syariah Kantor Cabang Kediri.
Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Priansa dan Garnida (2015) tentang “Pengaruh Kepemimpinan Visioner Dan Etos Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Bank Syariah Mandiri” dimana penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan verifikatif dan populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Bank Syariah Mandiri di salah satu Kantor Cabang di Kota Bandung sebanyak 60 orang pegawai. Karena jumlah populasi di bawah 100 orang, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh, yang artinya seluruh populasi menjadi unit sampel. Penelitian ini menggunakan dua jenis analisis, yaitu analisis deskriptif, khususnya bagi variabel yang bersifat kualitatif; serta analisis verifikatif berupa pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik bagi data yang bersifat kuantitatif. Objek dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri di Salah Satu Kantor Cabang di Kota Bandung.
Hasil dari Penelitian ini adalah Berdasarkan tabel pengujian signifikansi, dapat diketahui tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena probabilitas 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa etos kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Berdasarkan koefisien regresi dari etos kerja terhadap kinerja pegawai diketahui bahwa konstanta sebesar 3,800 menyatakan jika tidak ada etos kerja, maka tingkat kinerja menyatakan bahwa setiap penambahan satu kali untuk etos kerja, maka kinerja pegawai akan meningkat sebesar 1,030. Sebaliknya, jika etso kerja turun satu kali, maka kinerja pegawai juga diprediksi akan mengalami penurunan sebesar 1,030.
Penelitian selanjutnya t entang “Motivasi Kerja Islam Dan Etos Kerja Islam Karyawan Bank Jatim Syariah Cabang Surabaya yang dilakukan oleh Anoraga dan Prasetyo” (2015) dimana objek dari penelitian ini adalah Bank Jatim Syariah dan penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yang bertujuan untuk menguji hipotesis, dengan data yang terukur dan menghasilkan kesimpulan yang dapat digeneralisir.
Hasil dari penelitian ini adalah Simpulan penelitian Pengaruh Motivasi Kerja Islam terhadap Etos Kerja Islam Karyawan Bank Jatim Syariah cabang Surabaya adalah tingkat motivasi kerja Islam berpengaruh langsung, positif, dan signifikan terhadap etos kerja Islam karyawan Bank Jatim Syariah cabang Surabaya. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan motivasi kerja Islam berpengaruh signifikan terhadap etos kerja Islam karyawan Bank Jatim Syariah cabang Surabaya adalah diterima. Secara teoritis temuan ini mengandung makna bahwa motivasi kerja Islam merupakan instrumen penting untung membentuk Etos kerja Islam karyawan Bank Jatim Syariah cabang Surabaya. Semakin tinggi tingkat motivasi kerja Islam, akan semakin baik pula Etos kerja Islam karyawan.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Nuroniah dan Triyanto tentang “Analisis Pengaruh Tingkat Religiositas Terhadap Kinerja
Karyawan Bank Syariah” (2015) dimana penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang ditunjang dengan kualitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menjelaskan intensitas pengamalan agama dan sikap beragama di kalangan para karyawan, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya Metode penelitian yang digunakan adalah asosiatif, yakni mencari hubungan antara dua atau lebih variabel.
Hasil dari penelitian ini adalah penelitian ini menemukan bahwa 76% karyawaan berada pada posisi baik dan sangat baik. Sedangkan 24% sisanya berada pada posisi kinerja cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan yang relatif sangat tinggi akan memberikan keuntungan yang tinggi pula bagi perusahaan. Kinerjayang realtif tinggi inisalah satu kemungkinannya adalah dipengaruhi oleh tingkat religiositas para karyawan. Sehingga visi dan tujuan perusahaan akan dapat tercapai. Kemudian pencapaian ini akan semakin dipercepat seiring dengan peningkatan kinerja para karyawan. Dari data penilaian kinerja oleh HCD dan peneliti dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan bank syariah tergolong relatif sangat baik.
Penelitian tentang “Pengaruh komitmen organisasi pada kinerja karyawan dengan etika kerja islami sebagai variabel moderator (studi pada karyawan cv. Arafah group, sukoharjo)” yang dilakukan oleh Hidayat pertanyaan (kuesioner) dan akan diuji dengan uji validitas dan reliabilitas, Untuk mencapai tujuan penelitian yang diharapkan, maka dalam penelitian ini melakukan tiga pengujian, yaitu statistik diskriptif, uji instrument dan uji hipotesis.
Hasil dari penelitian ini yaitu besarnya nilai standardized beta etika kerja islami adalah 0,307 dan besarnya nilai probabilitas signifikansi adalah 0,043 dibawah 0.05, maka dapat dikatakan bahwa etika kerja islami berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja karyawan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 didukung dalam penelitian ini. Dari tabel ANOVA dapat dilihat adanya perubahan nilai F dari 5,155 menjadi 5,631.
Berdasarkan hasil uji interaksi (MRA) yang telah dilakukan, diketahui bahwa etika kerja islami merupakan moderating variable yang bisa memoderasi pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H4 didukungi dalam penelitian ini.
Penelitian tentang “Pengaruh Budaya Organisasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Divisi
Konsumer Area Cabang Surabaya” yang dilakukan Susetyo, Kumaningtyas, dan Tjahjono (2014) dimana populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Bank Muamalat Indonesia Divisi Konsumer Area cabang Surabaya meliputi Cabang Darmo, Cabang Mansyur, dan Capem Kertajaya sejumlah 40 orang, Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner yang bentuknya tertutup dengan Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian menggunakan
Structural Equation Modelling (SEM) dengan software Smart PLS (Partial
Least Square ). Partilal Least Square (PLS).Hasil dari penelitian ini adalah Hasil uji menunjukkan bahwa : Budaya organisasi memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan kerja, karena nilai T statistik sebesar 3.857 yang berarti lebih besar dari 1.96, sehingga hipotesis H1 dapat dinyatakan diterima. Lingkungan kerja memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan kerja, karena nilai T statistik sebesar 2.745 yang berarti lebih besar dari 1.96, sehingga hipotesis H2 dapat dinyatakan diterima. Budaya organisasi memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan, karena nilai T statistik sebesar 2.257 yang berarti lebih besar dari 1.96, sehingga hipotesis H3 dapat dinyatakan diterima.
Lingkungan kerja memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan, karena nilai T statistik sebesar 1.980 yang berarti lebih besar dari 1.96, sehingga hipotesis H4 dapat dinyatakan diterima. Kepuasan kerja memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan, karena nilai T statistik sebesar 2.788 yang berarti lebih besar dari 1.96, sehingga hipotesis H5 dapat dinyatakan diterima.
Dari penelitian-penelitian sebelumnya beda penelitian terletak pada metode penelitian dimana penelitian-penelitian sebelumnya menggunakan metode penelitian regresi linier barganda, analisis jalur, dan dan kuantitatif sedangkan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif ditulis menggunakan kata-kata tertulis bukan berupa angka. Objek dalam penelitian ini adalah BMT.
Beda penelitian tersebut jika disajikan dalam bentuk tabular, maka dapat dilihat pada Tabel 1.1 dibawah ini:
Tabel 2.1 Tabel Perbedaan dan Kesimpulan Penelitian Terdahulu No Nama dan Judul Perbedaan Kesimpulan 1.Ayuk Wahdanfiari Adibah (2014) tentang “Pengaruh Latar Belakang Pendidikan dan Pengalaman Kerja Terhadap Etos Kerja Karyawan”
Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan analisa deskriptif dan naratif.
Latar belakang pendidikan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap etos kerja. Pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap etos kerja. Ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja terhadap etos kerja karyawan Bank BNI Syariah Kantor Cabang Kediri.
2. Donni Juni Priansa, Agus Garnida (2015) tentang “Pengaruh Kepemimpinan Visioner Dan Etos Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Bank Syariah Mandiri”
Penelitian ini menggunakan dua jenis analisis, yaitu analisis deskriptif, khususnya bagi variabel yang bersifat kualitatif; serta analisis verifikatif berupa pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik bagi data yang bersifat kuantitatif.
Etos kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Besarnya pengaruh etos kerja terhadap kinerja pegawai adalah sebesar 76,3%.
3. Bhirawa Anoraga, Ari Prasetyo (2015) tentang “ Motivasi Kerja Islam Dan Etos Kerja Islam Karyawan Bank Jatim Syariah Cabang Surabaya yang dilakukan
Menggunakan pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yang bertujuan untuk menguji hipotesis, dengan data yang terukur dan menghasilkan
Simpulan penelitian Pengaruh Motivasi Kerja Islam terhadap Etos Kerja Islam Karyawan Bank Jatim Syariah cabang Surabaya adalah tingkat motivasi kerja Islam berpengaruh langsung, positif, dan signifikan terhadap etos kerja Islam karyawan Bank Sumber: Data yang diolah, 2017 4.
Eva Nuroniah, Abdi Triyanto (2015) tentang “Analisis Pengaruh Tingkat Religiositas Terhadap Kinerja Karyawan Bank Syariah”
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang ditunjang dengan kualitatif.
Berdasarkan analisis kuantitatif dan kualitatif ditemukan bahwa tingkat religiositas mampu mempengaruhi kinerja karyawan secara cukup signifikan.
5. Muhammad Taufiq Hidayat (2009) tentang “ Pengaruh komitmen organisasi pada kinerja karyawan dengan etika kerja islami sebagai variabel moderator (studi pada karyawan cv.
Arafah group, sukoharjo) Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan penelitian ini melakukan tiga pengujian, yaitu statistik diskriptif, uji instrument dan uji hipotesis.
Etika kerja islami berpengaruh secara positif dan signifikan pada kinerja karyawan ternyata didukung dalam penelitian ini. etika kerja islami berpengaruh secara positif dan signifikan pada komitmen organisasi ternyata tidak didukung dalam penelitian ini. etika kerja islami memoderasi secara positif dan signifikan dalam pengaruh komitmen organisasi pada kinerja karyawan ternyata terbukti dalam penelitian ini.
6. Widyanto Eko Susetyo, Amiartuti Kusmaningtyas, Hendro Tjahjono (2014) tentang “ Pengaruh Budaya Organisasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Divisi Konsumer Area Cabang Surabaya
Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian menggunakan
Structural Equation
Modelling(SEM) dengan
software Smart PLS
(Partial Least Square). Partilal Least Square (PLS).Variabel lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Bank Muamalat Indonesia Divisi Konsumer Area Cabang Surabaya. Variabel budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Bank Muamalat Indonesia Divisi Konsumer Area Cabang Surabaya
B. Kajian Teoritik 1.
Pengertian Etos Kerja Pengertian kamus bagi perkataan “etos” menyebutkan bahwa ia berasal dari bahasa Yunani (ethos) yang bermakna watak atau karakter.
Secara lengkapnya, pengertian etos ialah karakteristik dan sikap, kebiasaan serta kepercayaan, dan seterusnya, yang bersifat khusus tentang seorang individu atau sekelompok manusia. Sikap ini tidak dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat.
Etos dibentuk oleh berbagai kebiasaan, pengaruh budaya, serta system nilai yang diyakininya. Secara sederhana etos dapat didefinisikan sebagai watak dasar yang dimiliki oleh individu, kelompok maupun masyarakat (Irham, 2012:12). Etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok (Suparmin, 2004:64).
Menurut pakar lain, etos kerja adalah suatu pandangan dan sikap suatu bangsa atau satu umat terhadap kerja (Anoraga, 1992:26). Kalau seseorang mempunyai pandangan dan sikap yang menunjukkan bahwa kerja merupakan suatu hal yang patut dimiliki untuk kehidupan manusia, maka etos kerja yang dimiliki itu akan tinggi. Sedangkan seseorang yang tidak mempunyai pandangan dan sikap terhadap kerja, untuk kehidupan manusia, maka etos kerja yang dimiliki cenderung rendah. Istilah Inggris ethos diartikan sebagai watak atau semangat fundamental suatu budaya, berbagai ungkapan yang menunjukkan kepercayaan, kebiasaan, atau perilaku suatu kelompok masyarakat. Jadi etos kerja berkaitan dengan budaya kerja. Kehadiran etos kerja antara lain produktivitas dan kualitas kerja. Sebagai dimensi budaya, kehadiran etos kerja dapat diukur dengan tinggi atau rendah, kuat atau lemahnya suatu semangat kerja seseorang (Ndraha,2012:91).
Sedangkan etos kerja professional adalah seperangkat perilaku kerja positif yang berakar pada kesadaran yang kental, keyakinan yang fundamental, disertai komitmen yang total pada paradigm kerja yang integral. Setiap organisasi yang selalu ingin maju akan melibatkan anggota untuk meningkatkan mutu kerjanya, di antaranya setiap organisasi harus memiliki etos kerja (Sinamo, 2011:26).
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 71 Tahun 1991 Tentang Latihan Kerja, Pasal 1 (satu) ayat 8 (delapan) menyebutkan bahwa yang dimaksud Etos kerja adalah jiwa dan semangat kerja yang didasari oleh cara pandang yang menilai pekerjaan sebagai pengabdian terhadap diri sendiri, masyarakat dan Tuhan Yang Maha Esa.
Dari berbagai definisi di atas dapat dikatakan bahwa etos kerja adalah cara pandang seseorang dalam menyikapi, melakukan dan bertindak dalam bekerja, dengan kemauan organisasi, instansi maupun mental seseorang atau kelompok orang dalam melakukan aktivitas atau pekerjaan yang diwujudkan sebagai perilaku kerja antara lain tepat waktu, tanggung jawab, kerja keras, rasional dan jujur.
2. Aspek-aspek Etos Kerja
Menurut Sinamo ada delapan aspek dalam mengukur etos kerja, yaitu: a.
Kerja adalah rahmat, karena kerja merupakan pemberian dari Yang Maha Kuasa maka individu harus dapat bekerja dengan tulus dan penuh syukur.
b.
Kerja adalah amanah, kerja merupakan titipan berharga yang dipercayakan kepada kita sehingga kita mampu bekerja dengan benar dan penuh tanggung jawab.
c.
Kerja adalah panggilan, kerja merupakan suatu dharma yang sesuai dengan panggilan jiwa kita sehingga kita mampu bekerja keras dengan penuh integritas.
d.
Kerja adalah aktualisasi, pekerjaan adalah sarana bagi kita untuk mencapai hakikat yang tertinggi sehingga kita akan bekerja keras dengan penuh semangat.
e.
Kerja adalah ibadah, bekerja merupakan bentuk bakti dan ketaqwaan kepada Sang Khalik, sehingga melalui pekerjaan individu mengarahkan dirinya pada tujuan agung Sang Pencipta dalam Pengabdian. f.
Kerja adalah seni, kerja dapat mendatangkan kesenangan dan kegairahan kerja sehingga lahirlah dayacipta, kreasi baru, dan gagasan inovatif.
g.
Kerja adalah kehormatan, pekerjaan dapat membangkitkan harga diri sehingga harus dilakukan dengan tekun dan penuh keunggulan.
h.
Kerja adalah pelayanan, manusia bekerja bukan hanya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri saja tetapi untuk melayani sehingga harus bekerja sempurna dan penuh kerendahan hati (Sinamo, 2011:34).
Menurut Petty, etos kerja memiliki tiga aspek yaitu: a.
Keahlian Interpersonal Keahlian interpersonal adalah aspek yang berkaitan dengan seorang pekerja dengan pekerja yang lain di lingkungan kerjanya.
Sikap, cara, penampilan, dan perilaku yang digunakan individu pada saat berada di sekitar orang lain serta mempengaruhi bagaimana individu berinteraksi dengan orang lain.
Indikator yang digunakan untuk mengetahui keahlian interpersonal seorang pekerja adalah meliputi karakteristik pribadi yang dapat memfasilitasi terbentuknya hubungan interpersonal yang baik dan dapat memberikan kontribusi dalam perfomansi kerja seseorang. Terdapat 17 sifat yang dapat menggambarkan keahlian interpersonal seorang pekerja yaitu, sopan, bersahabat, gembira, loyal, rapi, sabar, apresiatif, kerja keras, rendah hati, emosi yang stabil, dan mempunyai kemauan yang keras.
b.
Inisiatif Inisiatif merupakan karakteristik yang dapat memfasilitasi seseorang agar terdorong untuk lebih meningkatkan kinerjanya dan tidak cepat puas dengan kinerja yang biasa. Aspek ini sering dihubungkan dengan situasi di tempat kerja yang tidak lancer. Hal- hal seperti penundaan pekerjaan, hasil kerja yang buruk, kehilangan kesempatan karena tidak dimanfaatkan dengan baik dan kehilangan pekerjaan, dapat muncul jika individu tidak memiliki inisiatof dalam bekerja.
Terdapat 16 sifat yang dapat menggambarkan inisiatif pekerja, yaitu cerdik, produktif, banyak ide, berinisiatif, ambisius, efisien, efektif, antusias, dedikasi, daya tahan kerja, akurat, teliti, mandiri, mampu beradaptasi, gigih, dan teratur.
c.