LCR Publikasi Triwulan III 2016 BWS

PENGUNGKAPAN NILAI LIQUIDITY COVERAGE RATIO (LCR)
Nama Bank
: PT. Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.
Posisi Laporan : Triwulan III 2016
NILAI LCR (%)
Triwulan I
(1)

Triwulan II
(2)

Triwulan III
(3)

Triwulan IV
(4)

Bank Secara Individual

#N/A


102.78%

121.69%

#N/A

Bank Secara Konsolidasi

#N/A

102.78%

121.69%

#N/A

LAPORAN PERHITUNGAN
KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN
Nama Bank
: PT. Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.

Posisi Laporan : Triwulan III 2016
(dalam jutaan rupiah)
INDIVIDUAL
Posisi Tanggal Laporan

No.

1

Nilai
outstanding
kewajiban dan
komitmen/nilai
tagihan
kontraktual

Komponen

Jumlah data Poin yang digunakan dalam perhitungan
LCR


KONSOLIDASIAN

Posisi Tanggal Laporan Sebelumnya

Nilai HQLA setelah
pengurangan
nilai
(haircut ),
outstanding
kewajiban
dan
komitmen dikalikan
tingkat
penarikan
(run-off rate ) atau
nilai
tagihan
kontraktual
dikalikan

tingkat
penerimaan (inflow
rate ).

Nilai
outstanding
kewajiban dan
komitmen/nilai
tagihan
kontraktual

#N/A

Posisi Tanggal Laporan

Nilai HQLA setelah
pengurangan
nilai
(haircut ),
outstanding

kewajiban
dan
komitmen dikalikan
tingkat
penarikan
(run-off rate ) atau
nilai
tagihan
kontraktual
dikalikan
tingkat
penerimaan (inflow
rate ).

Nilai
outstanding
kewajiban dan
komitmen/nilai
tagihan
kontraktual


#N/A

Posisi Tanggal Laporan Sebelumnya

Nilai HQLA setelah
pengurangan
nilai
(haircut ),
outstanding
kewajiban
dan
komitmen dikalikan
tingkat
penarikan
(run-off rate ) atau
nilai
tagihan
kontraktual
dikalikan

tingkat
penerimaan (inflow
rate ).

Nilai
outstanding
kewajiban dan
komitmen/nilai
tagihan
kontraktual

#N/A

Nilai HQLA setelah
pengurangan
nilai
(haircut ),
outstanding
kewajiban
dan

komitmen dikalikan
tingkat
penarikan
(run-off rate ) atau
nilai
tagihan
kontraktual
dikalikan
tingkat
penerimaan (inflow
rate ).
#N/A

HIGH QUALITY LIQUID ASSET (HQLA)
2

3,031,572

Total High Quality Liquid Asset (HQLA)


2,298,540

3,031,572

2,298,540

ARUS KAS KELUAR (CASH OUTFLOW )
3

4

Simpanan nasabah perorangan dan Pendanaan yang
berasal dari nasabah Usaha Mikro dan Usaha Kecil,
terdiri dari:

4,245,564

348,769

3,970,237


329,714

4,245,564

348,769

3,970,237

329,714

a. Simpanan/Pendanaan stabil

1,515,743

75,787

1,346,187

67,309


1,515,743

75,787

1,346,187

67,309

b. Simpanan/Pendanaan kurang stabil

2,729,821

272,982

2,624,050

262,405

2,729,821

272,982

2,624,050

262,405

Pendanaan yang berasal dari nasabah korporasi, terdiri
dari:

4,292,362

1,542,590

4,030,010

1,437,224

4,292,362

1,542,590

4,030,010

1,437,224

a. Simpanan operasional

1,579,605

394,901

1,582,158

395,539

1,579,605

394,901

1,582,158

395,539

2,608,447

1,043,379

2,343,613

937,445

2,608,447

1,043,379

2,343,613

937,445

104,310

104,310

104,239

104,239

104,310

104,310

104,239

104,239

b.
Simpanan non-operasional dan/atau
lainnya yang bersifat non-operasional

kewajiban

c. surat berharga berupa surat utang yang diterbitkan
oleh bank
5

Pendanaan dengan agunan (secured funding )

6

Arus kas keluar lainnya (additional requirement ), terdiri
dari:

0

a. arus kas keluar atas transaksi derivatif
b.
arus
likuiditas

kas

keluar

atas

peningkatan

kebutuhan

c. arus kas keluar atas kehilangan pendanaan

0

0

0

922,023

910,319

590,479

580,595

922,023

910,319

590,479

580,595

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

d. arus kas keluar atas penarikan komitmen fasilitas
kredit dan fasilitas likuiditas

13,266

1,563

10,919

1,036

13,266

1,563

10,919

1,036

e. arus kas keluar atas kewajiban kontraktual lainnya
terkait penyaluran dana

908,756

908,756

579,559

579,559

908,756

908,756

579,559

579,559

LAPORAN PERHITUNGAN
KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) TRIWULANAN
Nama Bank
: PT. Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.
Posisi Laporan : Triwulan III 2016
(dalam jutaan rupiah)
INDIVIDUAL
Posisi Tanggal Laporan

No.

7

Nilai
outstanding
kewajiban dan
komitmen/nilai
tagihan
kontraktual

Komponen

KONSOLIDASIAN

Posisi Tanggal Laporan Sebelumnya

Nilai HQLA setelah
pengurangan
nilai
(haircut ),
outstanding
kewajiban
dan
komitmen dikalikan
tingkat
penarikan
(run-off rate ) atau
nilai
tagihan
kontraktual
dikalikan
tingkat
penerimaan (inflow
rate ).

Nilai
outstanding
kewajiban dan
komitmen/nilai
tagihan
kontraktual

Posisi Tanggal Laporan

Nilai HQLA setelah
pengurangan
nilai
(haircut ),
outstanding
kewajiban
dan
komitmen dikalikan
tingkat
penarikan
(run-off rate ) atau
nilai
tagihan
kontraktual
dikalikan
tingkat
penerimaan (inflow
rate ).

Nilai
outstanding
kewajiban dan
komitmen/nilai
tagihan
kontraktual

Posisi Tanggal Laporan Sebelumnya

Nilai HQLA setelah
pengurangan
nilai
(haircut ),
outstanding
kewajiban
dan
komitmen dikalikan
tingkat
penarikan
(run-off rate ) atau
nilai
tagihan
kontraktual
dikalikan
tingkat
penerimaan (inflow
rate ).

Nilai
outstanding
kewajiban dan
komitmen/nilai
tagihan
kontraktual

Nilai HQLA setelah
pengurangan
nilai
(haircut ),
outstanding
kewajiban
dan
komitmen dikalikan
tingkat
penarikan
(run-off rate ) atau
nilai
tagihan
kontraktual
dikalikan
tingkat
penerimaan (inflow
rate ).

f. arus kas keluar atas kewajiban kontijensi pendanaan
lainnya

0

0

0

0

0

0

0

0

g. arus kas keluar kontraktual lainnya

0

0

0

0

0

0

0

0

2,801,679

TOTAL ARUS KAS KELUAR (CASH OUTFLOW )

2,347,533

2,801,679

2,347,533

ARUS KAS MASUK (CASH INFLOW )
8

Pinjaman dengan agunan Secured lending

9

0

0

0

0

0

0

0

0

Tagihan berasal dari pihak lawan (counterparty )

566,209

250,610

121,930

45,293

566,209

250,610

121,930

45,293

10

Arus kas masuk lainnya

119,891

59,946

131,618

65,809

119,891

59,946

131,618

65,809

11

TOTAL ARUS KAS MASUK (CASH INFLOW )

310,555
TOTAL ADJUSTED
VALUE 1

12

TOTAL HQLA

13

TOTAL ARUS
OUTFLOWS )

14

LCR (%)

KAS

KELUAR BERSIH

(NET CASH

111,102
TOTAL ADJUSTED
VALUE 1

310,555
TOTAL ADJUSTED
VALUE 1

111,102
TOTAL ADJUSTED
VALUE 1

3,031,572

2,298,540

3,031,572

2,298,540

2,491,124

2,236,431

2,491,124

2,236,431

121.69%

102.78%

121.69%

102.78%

Keterangan:
1

Adjusted values dihitung setelah pengenaan pengurangan nilai (haircut ), tingkat penarikan (run-off rate ), dan tingkat penerimaan (inflow rate ) serta batas maksimum komponen HQLA, misalnya
batas maksimum HQLA Level 2B dan HQLA Level 2 serta batas maksimum arus kas masuk yang dapat diperhitungkan dalam LCR.
Perhitungan Liquidity Coverage Ratio di atas dibuat berdasarkan POJK No 42/POJK.03/2015 tentang Kewajiban Pemenuhan Rasio Kecukupan Likuiditas (Liquidity Coverage Ratio) Bagi Bank
Umum
Perhitungan LCR posisi tanggal laporan (Triwulanan III 2016) berdasarkan rata-rata posisi akhir bulan (End of Month Juli, Agustus, dan September), sedangkan untuk posisi tanggal laporan
sebelumnya (Triwulan II 2016) hanya menggunakan posisi Juni 2016 (karena kewajiban pemenuhan rasio LCR untuk bank kategori Bank Asing Non-KCBA baru dimulai untuk posisi Juni 2016)

ANALISIS PERHITUNGAN
KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO) TRIWULANAN

Nama Bank

: PT. Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk.

Posisi Laporan

: Triwulan III - 2016
Analisis secara Individu

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 42/POJK.03/2015 tentang Kewajiban Pemenuhan Rasio Kecukupan Likuiditas
(Liquidity Coverage Ratio) Bagi Bank Umum, berikut dibawah ini kami sampaikan analisis kualitatif atas kondisi likuiditas PT. Bank Woori
Saudara Indonesia 1906, Tbk. (BWS) untuk periode laporan Triwulan III - 2016.
1.

Analisis Nilai LCR

Posisi Triwulan III - 2016, hasil perhitungan atas nilai Liquidity Coverage Ratio (LCR) seperti yang dapat dilihat pada tabel perhitungan
dalam penilaian kuantitatif, nilai LCR BWS berada pada posisi 121,69% (lebih dari 70%). Dengan rasio tersebut, maka BWS dapat dikatakan
telah memenuhi ketentuan regulator yaitu pemenuhan rasio LCR minimum 70% untuk kategori Bank Asing pada periode pelaporan
Triwulan III - 2016.
Nilai rasio tersebut diperoleh dari hasil bagi antara komponen-komponen High Quality Liquid Asset (HQLA) dibandingkan dengan
proyeksi arus kas keluar bersih (Net Cash Outflow) berdasarkan rata-rata posisi akhir bulan selama Triwulan III - 2016, dimana total HQLA
yang dimiliki BWS sebesar Rp 3.031,6 miliar dan Net Cash Outflow sebesar Rp 2.491,1 miliar. Proyeksi nilai Net Cash Outflow tersebut
diperoleh dari hasil pengurangan Cash Outflow sebesar Rp 2.801,68 miliar dan Cash Inflow sebesar Rp 310,56 miliar.
2.

Tren Nilai LCR dibandingkan dengan periode sebelumnya

Jika dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya, tingkat LCR BWS Triwulan III - 2016 mengalami peningkatan sebesar 18,92%
menjadi sebesar 121,69%. Peningkatan rasio tersebut diperoleh karena HQLA yang dimiliki BWS meningkat sebesar 31,89% dari posisi Rp
2.298,54 miliar menjadi sebesar Rp 3.031,57 miliar atau meningkat Rp 733,03 miliar. Di sisi lain, Net Cash Outflow meningkat sebesar 11,39%
(meningkat Rp 254,69 miliar) dari posisi Rp 2.236,43 miliar menjadi sebesar Rp 2.491,12 miliar.

1

3.

Komposisi HQLA

Dalam perhitungan LCR ini, komponen-komponen HQLA yang diperhitungkan terdiri atas tiga level :
a. HQLA Level 1
Yang termasuk dalam komponen HQLA level 1 yaitu komponen-komponen yang dalam perhitungan LCR dikenakan haircut 0%.
Komponen pada level ini merupakan komponen-komponen dengan kualitas aset terbaik. Adapun rincian atas komponen-komponen
HQLA level 1 dapat dilihat pada Tabel I berikut ini.

Tabel I - Komponen HQLA Level 1
Dalam Jutaan Rupiah

No. Komponen HQLA Level 1
Kas & Setara Kas
1
Penempatan pada Bank Indonesia (Giro pada BI)
2
Surat berharga yang diterbitkan Pemerintah dan Bank Indonesia
3
Total HQLA Level 1

Nilai Outstanding / Nilai Pasar
293.898
1.626.044
1.111.630
3.031.572

b. HQLA Level 2A dan 2B
Untuk komponen HQLA Level 2A & 2B, BWS tidak memiliki instrumen keuangan yang memenuhi persyaratan HQLA Level 2A maupun
Level 2B.
Berdasarkan pemaparan diatas, dapat dilihat bahwa total HQLA yang dimiliki BWS seluruhnya merupakan kategori HQLA Level 1, yaitu
sebesar Rp 3.031,6 miliar.
4.

Konsentrasi Sumber Pendanaan

Konsentrasi sumber pendanaan BWS pada akhir Triwulan III – 2016 terpusat pada tiga komponen besar yaitu, Dana Pihak Ketiga
(DPK), transaksi interbank, dan modal (modal disetor & tambahan modal disetor). Adapun komposisi atas ketiga komponen tersebut
disajikan pada Tabel II berikut ini.

2

Tabel II - Konsentrasi Sumber Pendanaan
(Dalam Jutaan Rupiah)

IDR

Foreign Currencies (in USD)

Dana Pihak Ketiga

77,96% Dana Pihak Ketiga

Pinjaman yang Diterima

0,00% Pinjaman yang Diterima

Modal

4,92%

19,00% Modal

Lainnya
5.

38,05%

0,00%

3,04% Lainnya

1,18%

Eksposur Derivatif

BWS yang masih tergolong kelompok BUKU 2 secara kompleksitas transaksi operasional dapat dikatakan masih terbatas. Baik dilihat dari
sisi produk yang dimiliki maupun transaksi yang dilakukan BWS dapat dikategorikan sebagai plain vanilla. Atas kondisi tersebut, untuk
produk yang memiliki risiko cukup tinggi seperti halnya eksposur derivatif, BWS belum memiliki eksposur tersebut.
6.

Mismatch Mata Uang dalam LCR

Untuk dapat mengetahui jumlah ketidaksesuaian (mismatch) mata uang pada akhir Triwulan III - 2016, berikut dibawah ini disajikan
signifikansi denomonasi atas nilai tukar (mata uang) yang dimiliki BWS.

Tabel III - Signifikansi Mata Uang
dalam miliaran rupiah

Mata Uang
Komponen
Aset
Kewajiban
Mismatch
Total Kewajiban Bank
Signifikansi

IDR
1
15.114,5
10.816,1
4.298,4
25,79%

USD
13.051
6.114,6
5.838,7
275,9
1,66%

EUR
14.600,15
4,3
5,7
1,4
0,008%

SGD
9.560,47
0,60
0,96
0,36
16.668,2
0,002%

JPY
129,18
2,7
6,8
4,1

AUD
9.933,77
0,3
0
0,3

SAR
3.475,5
0,07
0
0,07

0,0245%

0,0015%

0,0004%

3

7.

Manajemen Likuiditas

Dengan dipenuhinya tingkat LCR sesuai regulasi yang berlaku (LCR BWS > 70%) menunjukan bahwa manajemen likuiditas BWS dikelola
dengan baik. Fungsi pengawasan langsung yang dijalankan manajemen atas kondisi likuiditas BWS diperoleh dari laporan monitoring
harian yang disusun oleh Divisi Treasury dan Divisi Manajemen Risiko melalui daily money market - forex report, bonds report, summary
report treasury, daily liquidity report, AL/NCD Report, maturity gap, serta liquidity gap. BWS pun secara periodik melakukan stress test atas
aset likuid bank terhadap penarikan dana dari deposan inti. Informasi yang dimuat dalam laporan-laporan dan stress test tersebut
digunakan manajemen untuk menilai, menimbang dan mengambil keputusan atas kondisi likuiditas BWS.
Selain hal tersebut, dalam proses manajemen likuditas, BWS pun telah menyiapkan pula langkah-langkah dalam rangka memitigasi risiko
likuiditas yang mungkin terjadi, antara lain dengan menjaga hubungan baik dengan bank-bank di Indonesia maupun mancanegara untuk
membuka dan meningkatkan money market line serta BWS pun memiliki fasilitas committed line dari parent bank (Woori Bank Korea).

Analisis secara Konsolidasi
Untuk analisis LCR BWS secara konsolidasi sama seperti analisis LCR secara individual, hal ini disebabkan karena BWS belum
memiliki perusahaan anak.

4