2017 Stratejik Sesi 10 DH Struktur Organisasi
Struktur Organisasi
Laksono Trisnantoro Dwi Handono Sulistyo
KMPK FK UGM
(2)
Pokok Bahasan
• Pendekatan Penyusunan Struktur
Organisasi
• Teori Struktur Organisasi
• Lembaga Pemerintah: Struktur Apa? • Lampiran
(3)
PENDEKATAN
PENYUSUNAN STRUKTUR
ORGANISASI
Pokok Bahasan 1:
(4)
Diskusi Pembuka
• Bagaimana cara menyusun
“STRUKTUR ORGANISASI?”
• Apa dasar pemikirannya atau
(5)
2 Pendekatan
• Konsekuensi Fungsi Manajemen • Mission-driven Organization
(6)
PENDEKATAN FUNGSI
MANAJEMEN
(7)
P: PLANNING
O: ORGANIZING
A: ACTUATING
C: CONTROLLING
POSISI “Pengorganisasian”
POSDICON POSDICORB
(8)
Kesimpulan
• Pengorganisasian atau Struktur
Organisasi tergantung RENCANA STRATEGIS
• Rencana Strategis berganti
Struktur Organisasi harus mengikuti
(9)
PENDEKATAN
MISSION-DRIVEN ORGANIZATION
(10)
Dasar Mission-driven
Organization
• Kewenangan yang diberikan Lampiran
UU No. 23 Tahun 2014: • Upaya Kesehatan;
• SDM Kesehatan;
• Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Makanan-Minuman;
• Pemberdayaan Masyarakat
• Tugas lain yang diberikan Kepala Daerah • Pelaksanaan tugas prioritas nasional
(11)
TUGA S FUNGS I BIDAN G BIDAN G BIDAN G BIDAN G SEK SI SEK SI SEK SI SEK SI
Konsep: Dari “Tugas”
(12)
Apa itu “Tugas”
• menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan untuk membantu (kepala daerah) dalam menyelenggarakan
(13)
Apa itu “Fungsi”
• Merupakan penjabaran dari “Tugas” • Rincian dari urusan dalam Lampiran
UU No. 23 Tahun 2014; Tugas lain
dari Kepala Daerah; dan Pelaksanaan tugas prioritas nasional
(14)
Review Alur Renstra
Visi Misi Tujuan Sasaran Sasaran Sasaran SasaranProgram Kegiatan
Sasaran Misi Misi Misi Misi Program Program Indikator Indikator Indikator Indikator Indikator Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan
(15)
Diskusi
• Bagaimana mengaitkan 2 konsep
tersebut? (Konsep Alur Renstra dengan Konsep Fungsi Seksi)
(16)
(17)
Refleksi
• Apakah Struktur Organisasi Anda
sudah sesuai dengan konsep tersebut?
(18)
TEORI STRUKTUR
ORGANISASI
(19)
Organization Structure
• How task are to be allocated • Who reports to whom, and
• The formal coordinating mechanism
and interaction patterns that will be followed
(20)
Organizational Design
• Concerned with constructing and
changing an organization’s structure to achieve the organizational goals
• beginning with an end goal
• how organizations can be
designed to facilatate the
attainment of the organization’s goals
(21)
21
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
LEMBAGA PEMERINTAH:
STRUKTUR APA?
Pokok Bahasan 3:
(32)
(33)
Max Weber: Bureaucracy
• Division of labor
• A clear authority hierarchy • Formal selection procedures • Detailed rules and regulations • Impersonal relationships
(34)
Strategi Mengatasi
“Kelemahan”
• Ada Koordinator yang “powerful” • Level Pemerintah Pusat: Menteri
Koordinator
• Level Kementerian: Sekjen
• Level Dinas Kesehatan: Sekretaris (?)
(35)
Dasar Hukum Penetapan
Struktur Organisasi Dinas
Kesehatan
• PP No. 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah
• Permenkes No. 49 Tahun 2016
tentang Pedoman Teknis
Pengorganisasian Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota
(36)
Azas (8)
1. urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah;
2. intensitas Urusan Pemerintahan dan potensi Daerah;
3. efisiensi; 4. efektifitas;
5. pembagian habis tugas; 6. rentang kendali;
7. tata kerja yang jelas; dan 8. fleksibilitas.
(37)
Tipologi Dinas Kesehatan:
PP No. 18/2016 Ps 53 ayat 2
• Tipe A • Tipe B • Tipe C
(38)
Kriteria tipologi Perangkat
Daerah
• Variabel:
1. umum dengan bobot 20% (dua puluh persen); dan
2. teknis dengan bobot 80% (delapan puluh persen).
(39)
(40)
(41)
Langkah Penetapan Tipologi
1. Langkah 1:• Menghitung nilai masing-masing
indikator dari variabel umum dan variabel teknis dengan cara
melakukan perkalian skala nilai yang sesuai dengan keadaan sebenarnya dari Daerah dengan prosentase dari bobot indikator tersebut.
(42)
Lanjutan
Langkah 2:• Menghitung jumlah nilai dari seluruh
indikator dari variabel umum dan variabel teknis dengan cara
melakukan penjumlahan nilai dari seluruh indikator tersebut.
(43)
Lanjutan
Langkah 3:• Melakukan perkalian jumlah nilai dari
seluruh indikator dari variabel umum dan variabel teknis tersebut dengan faktor kesulitan geografis
(44)
Lanjutan
a. Provinsi dan kabupaten di Jawa dan Bali dikalikan 1 (satu);
b. Provinsi dan kabupaten di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi serta kota di seluruh wilayah dikalikan 1,1 (satu koma satu);
c. Provinsi dan kabupaten di Nusa Tenggara dan Maluku dikalikan 1,2 (satu koma dua); d. Provinsi dan kabupaten di Papua dikalikan
(45)
Lanjutan
e. Daerah provinsi dan kabupaten/kota berciri kepulauan dikalikan 1,4 (satu koma empat);
f. Kabupaten di Daerah perbatasan darat negara dikalikan 1,4 (satu koma
empat); dan
g. Kabupaten/kota di pulau-pulau terluar di Daerah perbatasan dikalikan 1,5
(satu koma lima).
(46)
lanjutan
Langkah 4:
• Penetapan intensitas Urusan
Pemerintahan dan beban kerja Perangkat Daerah berdasarkan hasil perhitungan
tersebut dengan kriteria sebagai berikut: a. Total skor kurang dari atau sama dengan
300, merupakan intensitas sangat kecil dan diwadahi dalam Perangkat Daerah setingkat seksi/subbidang;
(47)
Lanjutan
b. Total skor lebih dari 300 sampai dengan
400, merupakan intensitas sangat kecil dan diwadahi dalam Perangkat Daerah setingkat bidang;
c. Total skor dari 401 sampai dengan 600, merupakan intensitas kecil dan diwadahi dalam Perangkat Daerah tipe C;
d. Total skor dari 601 sampai dengan 800
merupakan intensitas sedang dan diwadahi dalam Perangkat Daerah tipe B;
(48)
Lanjutan
e. Total skor lebih dari 800 merupakan intensitas besar dan diwadahi dalam Perangkat Daerah tipe A
(49)
STRUKTUR ORGANISASI
DINKES BERDASARKAN
PERMENKES NO. 49/2016
(50)
(51)
51
(52)
(53)
DISKUSI
• Dari perspektif Mintzberg:
– Bagaimana dengan Bidang SDK di Dinas
Kesehatan?
– Sudah tepatkah?
(54)
Diskusi
• RSUD dibina dan bertanggung jawab
kepada Dinas Kesehatan (PP No.
18/2016: Pasal 21 ayat 5; Ps. 44 ayat 5)
• Apa yang harus diantisipasi Dinas
(55)
STUDI KASUS:
IMPLEMENTASI
RESTRUKTURISASI DINAS
KESEHATAN
LAMPIRAN:
(56)
Struktur Dinas Kesehatan
“LAMA”
Dasar:
• UU No. 32 th 2004 tentang Pemerintahan
Daerah
• PP No. 41/2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah
• SK Menkes No. 267/2008 tentang Pedoman
Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehatan Daerah
• tidak mengacu kepada PP No. 38/2007
(57)
Akibatnya
• Struktur dinas kesehatan provinsi
dan kabupaten/kota sangat bervariasi
• menyulitkan koordinasi nasional
(58)
Solusi dalam PP No. 18/2016
Pasal 3 ayat 8:
• Dalam hal kepala Daerah mengundangkan
Perda yang tidak mendapat
persetujuan dari Menteri bagi Perangkat Daerah provinsi dan dari gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat bagi Perangkat
Daerah kabupaten/kota atau Perda tidak disempurnakan oleh kepala Daerah
bersama DPRD, Menteri atau gubernur membatalkan Perda
(59)
TERIMA KASIH
(1)
Diskusi
•
RSUD dibina dan bertanggung jawab
kepada Dinas Kesehatan (PP No.
18/2016: Pasal 21 ayat 5; Ps. 44 ayat
5)
•
Apa yang harus diantisipasi Dinas
(2)
STUDI KASUS:
IMPLEMENTASI
RESTRUKTURISASI DINAS
(3)
Struktur Dinas Kesehatan
“LAMA”
Dasar:
• UU No. 32 th 2004 tentang Pemerintahan Daerah
• PP No. 41/2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah
• SK Menkes No. 267/2008 tentang Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehatan Daerah
• tidak mengacu kepada PP No. 38/2007
(4)
Akibatnya
•
Struktur dinas kesehatan provinsi
dan kabupaten/kota sangat
bervariasi
(5)
Solusi dalam PP No. 18/2016
Pasal 3 ayat 8:
• Dalam hal kepala Daerah mengundangkan Perda yang tidak mendapat
persetujuan dari Menteri bagi Perangkat Daerah provinsi dan dari gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat bagi Perangkat
Daerah kabupaten/kota atau Perda tidak disempurnakan oleh kepala Daerah
bersama DPRD, Menteri atau gubernur membatalkan Perda
(6)