Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Sarana Prasarana di SMP Negeri 2 Tuntang Tahun Ajaran 2013/2014 T1 162010020 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Lembaga pendidikan merupakan salah satu wadah bagi sumber daya
manusia untuk menggali dan mengembangkan kemampuan, baik dalam bidang
akademik maupun non akademik. Keberhasilan lembaga pendidikan melalui
proses belajar mengajar dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu
diantaranya adalah tersedianya sarana dan prasarana pendidikan memadai yang
disertai dengan pemanfaatan dan pengelolaan dengan baik. Pengelolaan terhadap
sarana prasarana harus dilaksanakan dengn baik agar dapat menghasilkan
manfaatnya bagi peserta didik demi kelangsungan proses pembelajaran yang
nyaman di sekolah
Di satu sisi harapan yang dibebankan pada dunia pendidikan sangat
banyak, tetapi di sisi lain dunia pendidikan mempunyai banyak masalah yang
menghambat dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Salah satu
masalah yang dihadapi sekolah adalah hal yang berkaitan dengan sarana prasarana
.Masalah-masalah sarana prasarana pendidikan yang dihadapi sekolah antara lain
berhubungan dengan jumlah sarana yang belum memadai. Hal ini dapat dilihat
misalnya sarana yang dimiliki belum

mencukupi dari jumlah peserta didik.


Sehingga hal tersebut memicu adanya kegiatan penggunaan sarana yang tidak
sesuai dengan fungsi normal. Disebutkan (Depdiknas, 2004) dalam (Sutrisno,
2011: 1) bahwa adanya masalah-masalah sarana salah satunya disebabkan oleh

1

variasi antar daerah dan satuan pendidikan mengenai pengeluaran biaya
pendidikan.
Menurut Daryanto (2013: 113) yang menjelaskan bahwa pengelolaan
sarana dan prasarana merupakan kegiatan yang amat penting di sekolah, karena
keberadaannya sangat mendukung terhadap suksesnya proses pembelajaran di
Sekolah. Oleh karena itu, manajemen sarana dan prasana

pendidikan sangat

penting agar sarana prasarana pendidikan dapat difungsikan dengan baik. Barnawi
(2012: 48) menyebutkan bahwa manajemen sarana prasarana pendidikan diartikan
sebagai segenap proses pengadaan dan pendayagunaan komponen-komponen
yang secara langusng maupun tidak langsung menunjang proses pendidikan untuk

mencapai tujuan pendidikan yang efektif dan efisien. Dalam konteks pendidikan,
manajemen sarana dan prasarana menurut Suryosubroto (2004: 115) meliputi :
penentuan kebutuhan sebagai langkah awal sebelum melaksanakan pengadaan,
dilanjutkan dengan proses pengadaan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan, sistem pemakaian agar memberikan manfaat yang baik bagi proses
pendidikan, pencatatan dan pengurusan sebagai bentyk pertanggung jawaban
sekolah dalam sarana prasarana, pertanggung jawaban yang dilaksanakan dengan
langkah pembuatan laporan inventarisasi. Dalam pengadaan sarana pendidikan
juga sering terjadi masalah, salah satunya yaitu dalam hal ada suatu kebutuhan
sarana pendidikan, tetapi pihak atasan tidak memberikan sarana tersebut
(Engkoswara dalam Sutrisno, 2010: 3). Hal ini yang menuntut pihak sekolah
untuk mengupayakan pengadaan dengan cara membeli sendiri, padahal dana tidak
ada.

2

SMPN 2 adalah salah satu sekolah Negeri yang terletak di Desa Candirejo,
Kec.Tuntang, Kab.Semarang. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, salah
satunya adalah sarana prasarana. Kelengkapan sarana prasarana dapat membantu
kelancaran dalam proses belajar mengajar di SMPN 2 Tuntang. Kelengkapan

sarana prasarana dapat membantu kelancaran prose pembelajaran jika
pengelolaannya dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan aturan yang ada.
Namun saat ini SMPN 2 Tuntang belum dapat memenuhi kelengkapan sarana
prasarana sebagai penunjang kegiatan belajar di Sekolah. Hal tersebut ditunjukkan
dari pemanfaatan salah satu sarana yang tidak sesuai dengan fungsi normal, yakni
penggunaan LAB IPA dan ruang multimedia sebagai ruang belajar sehari-hari.
Selain itu, hal lain yang ditemukan adalah dalam pengelolaan sarana prasarana
khususnya pada bagian pencatatan, SMPN 2 Tuntang tidak memanfaatkan alat
administrasi yang dmiliki.
Berdasarkan pengamatan pendahuluan yang dilakukan di SMPN 2
Tuntang, ditemukan kenyataan sebagai berikut :
-

Sekolah memiliki 20 rombongan belajar, namun kelas yang ada hanya
sejumlah 18.

-

Pemanfaatan ruang multimedia dan LAB IPA sebagai tempat untuk
kegiatan belajar mengajar sehar-hari.


-

Buku atau alat admnistrasi yang tidak terisi/tertulis catatan tentang sarana
parasarana yang diadakan.
Berdasarkan beberapa uraian tersebut, maka penulis menentukan judul

“Manajemen Sarana Prasarana Di SMPN 2 Tuntang Tahun Ajaran 2013/2014”.

3

1.2 Fokus Penelitian
Seuai dengan kenyataan yang terjadi di SMPN 2 Tuntang, menunjukkan
bahwa jumlah ruang kelas yang belum memenuhi jumlah siswa. Hal ini termasuk
kategori yang berkaitan dengan pengadaan ruang kelas, sehingga mengharuskan
pihak sekolah untuk menggunakan Lab IPA sebagai ruang untuk belajar mengajar
harian. Selain itu, masalah manajemen sarana yang ditemukan adalah dalam
proses pencatatan/pengurusan. Pencatatan sangat penting di laksanakan untuk
mengetahui kekayaan sarana yang ada disekolah, akan tetapi SMP Negeri 2
Tuntang tidak memanfaatkan alat administrasi tersbut dengan baik.

Berdasarkan

beberapa

hal

yang telah disampaikan, maka penulis

penelitian ini hendak menjawab beberapa pertanyaan tentang manajemen sarana
prasarana, antara lain sebagai berikut :
1. Bagaimana penentuan kebutuhan sarana prasarana di SMPN 2
Tuntang?
2. Bagaimana proses pengadaan sarana prasarana di SMPN 2 Tuntang?
3. Bagaimana penggunaan sarana prasarana di SMPN 2 Tuntang?
4. Bagaimana pengurusan sarana prasarana di SMPN 2 Tuntang?
5. Bagaimana pertanggung jawaban sarana prasarana di SMPN 2
Tuntang?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk


mendeskripsikan manajemen sarana

prasarana di SMP Negeri 2 Tuntang. Beberapa kegiatan yang ingin diketahui
antara lain tentang :

4

1. Penentuan kebutuhan sarana prasarana di SMPN 2 Tuntang.
2. Proses pengadaan sarana prasarana di SMPN 2 Tuntang.
3. Penggunaan sarana prasarana di SMPN 2 Tuntang.
4. Pengurusan sarana prasarana di SMPN 2 Tuntang.
5. Pertanggung jawaban sarana prasarana di SMPN 2 Tuntang.
1.4 Signifikansi Penelitian
1.4.1 Signifikansi Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu mendukung salah satu teori dalam
Daryanto (2013: 117) yang

menyebutkan tujuan dari manajemen sarana

prasarana, sebagai berikut :

“Mengupayakan pengadaan sarana prasarana sekolah melalui sistem
perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama, sehingga
sekolah memiliki sarana prasarana yang baik.”
1.4.2 Signifikansi Praktis
a. Umum
Penelitian ini dapat memberikan kegunaan bagi sekolah-sekolah dan
masyarakat yang ingin mengkaji permasalahan tentang manajemen sarana
prasarana.
a. Khusus
-

Bagi SMPN 2 Tuntang
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi SMPN
2

Tuntang

mengenai

kelengkapan


sarana

prasarana

dan

memberikan gambaran tentang pengelolaannya.
-

Bagi Dinas Pendidikan

5

Manfaat yang diharapkan setelah peneltian ini selesai adalaha agar
hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat positif dalam
memecahkan permasalahan di bindang sarpras di Sekolah Negeri
maupun Swasta baik di Kabupaten Semarang maupun di daerah
lain.


6