PENGARUH PROFITABILITAS DAN NILAI PASAR TERHADAP HARGA SAHAM PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK.

(1)

PENGARUH PROFITABILITAS DAN NILAI PASAR TERHADAP HARGA SAHAM PT. BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk.

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Ujian Sidang Sarjana Manajemen Pada Program Studi Manajemen

Universitas Pendidikan Indonesia

Rifky Rahmansyah 0900374

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Pengaruh Profitabilitas dan Nilai Pasar

Terhadap Harga Saham

PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Oleh Rifky Rahmansyah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Rifky Rahmansyah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH PROFITABILITAS DAN NILAI PASAR TERHADAP HARGA SAHAM

PT. BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk.

Oleh: Rifky Rahmansyah

NIM : 0900374

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing I

Budhi Pamungkas G, S.E., M.Sc. NIP. 19820707 200912 1005

Mengetahui,

Ketua Program Studi Manajemen FPEB UPI Bandung,

Dr. Vanessa Gaffar, SE., Ak., MBA NIP. 19740307 200212 2 001


(4)

ABSTRAK

Rifky Rahmansyah (0900374), “Pengaruh Profitabilitas dan Nilai Pasar Terhadap

Harga Saham PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.”. Dibawah bimbingan Budhi Pamungkas G, SE., M.Sc.

Penelitian ini mengkaji mengenai fenomena harga saham pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi harga saham, salah satunya yaitu melihat dari kinerja keuangan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Dalam penelitian ini faktor yang diteliti yaitu profitabilitas yang diukur dengan return on assets (ROA) dan nilai pasar yang diukur dengan earning per share (EPS).

Objek penelitian ini adalah laporan keuangan Bank Tabungan Negara Periode 2009-2012. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif, desain penelitian yang digunakan adalah desain riset kausal, sedangkan pengolahan data menggunakan analisis regresi berganda, koefisien korelasi product moment, koefisien determinasi, uji parsial (uji t) dan uji simultan (uji F).

Hasil penelitian secara parsial menunjukan variabel return on assets (ROA) (X1) berpengaruh positif atau signifikan, sedangkan variabel earning per share (EPS) (X2) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Secara simultan atau bersama-sama besarnya pengaruh ROA dan EPS terhadap harga saham sebesar 35,4%, dapat dikatakan ROA dan EPS tidak berpengaruh signifikan sedangkan sebesar 64,6% dipengaruhi oleh faktor lain. Adapun untuk hubungan antara ROA terhadap harga saham tergolong “sedang” dan “positif”,

sedangkan EPS terhadap harga saham tergolong “sangat rendah” dan “positif” Kata Kunci : Profitabilitas, Nilai Pasar, Harga Saham, return on assets (ROA),

earning per share (EPS)


(5)

ABSTRACT

Rifky Rahmansyah (0900374), “Effects of Profitability and Market Value on the Stock Price at PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.”. Under the guidance of Budhi Pamungkas G, SE. M.Sc.

This study examines the phenomenon of the stock price at PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. There are many factors that affect stock prices, one of which is seen on the financial performance of PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. This study investigates the factors of profitability as measured by return on assets (ROA) and market value as measured by earning per share (EPS).

Object of this study is the Bank Tabungan Negara financial statements period 2009 to 2012. The methods used are descriptive and verification, the design of the study is a causal research design, while data processing using multiple regression analysis, product moment correlation coefficient, coefficient of determination, partial test (t test) and a simultaneous test (F test).

Partial results of the study showed variable return on assets (ROA) (X1) positively affect or significant on stock prices, while variable earning per share (EPS) (X2) does not significantly affect the stock prices. Simultaneously the influence of ROA and EPS of the stock price is 35.4%, it could be said that ROA and EPS have no significant effect, while 64.6% influenced by other factors. As

for ROA and price stock have relation that classified “medium” and “positive”, while EPS and price stock have relation that classified “very low” and “positive”. Keywords: Profitability, Market Value, Stock Price, Return On Assets (ROA),


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR GRAFIK ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 12

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 12

1.2.2 Rumusan Masalah ... 14

1.3Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 14

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 14

1.3.2 Kegunaan Penelitian ... 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 16

2.1.1 Kinerja Keuangan... 16

2.1.1.1 Definisi Kinerja Keuangan ... 16


(7)

2.1.2 Profitabilitas ... 18

2.1.2.1 Definisi Profitabilitas ... 18

2.1.2.1 Alat Ukur Profitabilitas ... 18

2.1.3 Konsep Return On Assets ... 20

2.1.5 Nilai Pasar ... 20

2.1.5.1 Definisi Nilai Pasar ... 20

2.1.5.2 Alat Ukur Nilai Pasar ... 21

2.1.6 Konsep Earning Per Share ... 22

2.1.7 Saham ... 22

2.1.7.1 Definisi Saham ... 22

2.1.7.2 Jenis-jenis Saham ... 23

2.1.7.3 Nilai Saham ... 24

2.1.8 Harga Saham ... 25

2.1.8.1 Definisi Harga Saham ... 25

2.1.8.2 Jenis-jenis Harga Saham... 26

2.1.8.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham ... 26

2.2 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham ... 27

2.3 Pengaruh Nilai Pasar Terhadap Harga Saham ... 28

2.4 Penelitian Terdahulu ... 29

2.5 Kerangka Pemikiran ... 30


(8)

2.7 Hipotesis ... 34

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 36

3.2 Metode dan Desain Penelitian ... 36

3.2.1 Metode Penelitian... 36

3.2.2 Desain Penelitian ... 37

3.3 Operasionalisasi Variabel ... 37

3.4 Jenis dan Sumber ... 39

3.4.1 Jenis dan Sumber Data ... 39

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 40

3.5 Populasi dan Sampel ... 41

3.5.1 Populasi ... 41

3.5.2 Sampel ... 41

3.6 Rancangan Uji Analisis Data dan Uji Hipotesis... 41

3.6.1 Rancangan Uji Analisis Data ... 41

3.6.1.1 Metode Pengukuran Variabel ... 42

3.6.1.2 Uji Asumsi Klasik ... 43

3.6.1.3 Analisis Regresi Linear Berganda ... 44

3.6.1.4 Analisis Koefisien Korelasi Product Moment ... 45

3.6.1.5 Analisis Koefisien Determinasi ... 46


(9)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... 49

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 49

4.1.1.1 Budaya Perusahaan ... 50

4.1.1.2 Nilai-Nilai Dasar Perusahaan ... 51

4.1.1.3 Berita PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. ... 51

4.1.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian ... 51

4.1.2.1 Gambaran Profitabilitas Bank Tabungan Negara.. ... 52

4.1.2.2 Gambaran Nilai Pasar Bank Tabungan Negara ... 55

4.1.2.3 Gambaran Harga Saham Bank Tabungan Negara .... 58

4.1.3 Statistik Deskriptif ... 61

4.1.4 Analisis Statistik ... 62

4.1.4.1 Uji Asumsi Klasik ... 62

4.1.4.1.1 Uji Normalitas Data ... 62

4.1.4.1.2 Uji Autokorelasi ... 63

4.1.4.1.3 Uji Multikolinearitas ... 63

4.1.4.1.4 Uji Heteroskedastisitas ... 64

4.1.4.2 Analisis Regresi Berganda ... 65

4.1.5 Analisis Korelasi ... 67


(10)

4.1.5.2 Koefisien Determinasi ... 68

4.1.6 Uji Hipotesis ... 69

4.1.6.1 Uji t ... 69

4.1.6.2 Uji F ... 70

4.2 Pembahasan ... 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 77

5.2 Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 80

LAMPIRAN


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pertumbuhan dunia perbankan dewasa ini semakin pesat, hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya bank pemerintah maupun swasta yang berdiri di Indonesia. Oleh karena itu, persaingan di dunia perbankan semakin ketat. Suatu bank dituntut untuk selalu memberikan pelayanan prima kepada nasabah agar para nasabah setia kepada bank tersebut, dan juga dengan hal tersebut dapat menarik hati konsumen lain agar dapat menjadi nasabah bagi bank. Hal lain yang harus dilakukan oleh suatu bank agar dapat bersaing dengan bank lain adalah dengan menghasilkan produk yang baik dan produk yang kompetitif. Dan juga bank harus selalu berupaya dalam mengembangkan bisnisnya agar tidak tertinggal dari para pesaingnya.

Dewasa ini kebutuhan masyarakat akan suatu bank semakin meningkat. Baik itu digunakan sebagai sarana transaksi berupa transfer. Selain dari itu masyarakat juga akan merasa lebih aman jika uang yang mereka miliki disimpan di suatu bank. Tujuan lainnya yaitu masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas bank untuk kegiatan bisnis dan bisa juga untuk sarana mengikuti program haji. Adapun fasilitas lainnya yaitu seperti sms banking, mobile banking, phone banking dan internet banking. (http://comku.wordpress.com /2013/02/04/kebutuhan-masyarakat-pada-bank-di-indonesia/)

Menurut Undang-Undang perbankan No.10 Tahun 1998, “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.”


(12)

Tahun 2012 mungkin dapat disebut sebagai tahun sukses bagi industri perbankan. Sejumlah bank terkemuka menunjukkan pertumbuhan laba yang cukup mengesankan, berkisar 20% sampai 30%. Sementara kredit bertumbuh di atas 20% dan dana pihak ketiga meningkat berkisar juga di atas 20%, bahkan untuk kelompok BPD mencapai hampir 30% pertumbuhannya. Di pasar modal pun, saham-saham emiten perbankan termasuk favorit buat para investor dalam dan luar negeri karena fundamentalnya yang kuat dan prospek yang cerah seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih di atas 6% di tahun-tahun ini. Bagaimanapun, ini dapat disebut sebagai prestasi karena telah berjalan di tengah kondisi ekonomi global yang sedang bergejolak.

(http://vibizlearning.com/new/articles/142/perbankan_2013:_di_tengah_prospek_ dan_kewaspadaan)

Untuk menghadapi tantangan ekonomi global di masa yang akan datang maka suatu perusahaan khususnya bank dituntut untuk secara terus menerus mengembangkan usahanya. Tetapi hal ini tidaklah mudah karena membutuhkan dana yang cukup besar. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh bank, yaitu yang pertama dengan menghimpun dana dari masyarakat, yang kedua melakukan pinjaman berupa hutang dan yang ketiga dengan cara mengeluarkan saham perusahaan di pasar modal.

Saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perusahaan terbatas. Dengan dikeluarkannya saham, perusahaan mengharapkan dana yang lebih untuk digunakan dalam kegiatan bisnisnya. Saham paling banyak diminati oleh para investor, meskipun mempunyai tingkat risiko yang cukup tinggi. Kegiatan jual beli saham terdapat di bursa efek. Di ndonesia sendiri terdapat bursa efek yang bernama Bursa Efek Indonesia (BEI). Transaksi saham dilakukan oleh para para investor dengan harapan mendapatkan dividen dan capital gain. Sebelum membeli saham suatu perusahaan, biasanya investor melihat dari kondisi perusahaan tersebut dan melihat kondisi perekonomian yang sedang terjadi sekarang ini.


(13)

Di Bursa Efek Indonesia (BEI) terdapat 9 sektor yaitu sektor pertanian, pertambangan, industri dasar dan kimia, aneka industri, industri barang dan konsumsi, properti dan real estate, infrastruktur, utilitas dan transportasi, keuangan, perdagangan, jasa dan investasi. Disini penulis melakukan penelitian pada sektor keuangan.

Di sektor keuangan sendiri terdapat 5 sub sektor yaitu bank, lembaga pembiayaan, perusahaaan efek, asuransi dan lainnya. Penulis sendiri akan mengambil sub sektor bank. Dimana di Indonesia terdapat empat bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diantanya Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia dan Bank Tabungan Negara, dan keempat bank tersebut telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Dalam penelitian ini penulis akan mengkaji mengenai harga saham keempat bank BUMN. Sebelum membahas mengenai harga saham maka disni penulis akan memberikan gambaran besarnya aset yang dimiliki oleh bank BUMN tersebut. Berikut tabel yang menjelaskan mengenai perkembangan bank pemerintah berdasarkan aset yang dimilikinya:

Tabel 1.1

Perkembangan Bank Pemerintah Berdasarkan Aset

Perkembangan Bank Berdasarkan Aset

Des-10 Des-11 Des-12

Nama Bank Total Aset Nama Bank Total Aset Nama Bank Total Aset Bank Mandiri 449.774 Bank Mandiri 551.891 Bank Mandiri 635.618 Bank BRI 404.285 Bank BRI 469.889 Bank BRI 551.336 Bank BNI 248.580 Bank BNI 229.058 Bank BNI 333.303 Bank BTN 68.385 Bank BTN 89.121 Bank BTN 91.317

Sumber: IDX Ringkasan Kinerja Perusahaan Tercatat 2010-2012 (data diolah kembali)

Berdasarkan data yang telah digambarkan sebelumnya, maka dapat dilihat bahwa Bank Tabungan Negara berada di peringkat paling bawah dibandingkan dengan bank pemerintah lainnya. Setiap tahunnya keempat bank tersebut mengalami kenaikan. Bank Mandiri sebagai bang yang menempati peringkat pertama bank pemerintah memiliki aset dengan total 635.618 pada tahun 2012,


(14)

Bank Rakyat Indonesia yang menempati posisi kedua memiliki aset sebesar 551.336, Bank Negara Indonesia memiliki aset sebesar 333.303, sedangkan Bank Tabungan Negara memiliki aset sebesar 91.317 di akhir tahun 2012. Berikut grafik yang dapat menggambarkan mengenai perkembangan aset bank pemerintah dari tahun 2010 sampai dengan 2012.

Sumber: IDX Ringkasan Kinerja Perusahaan Tercatat 2010-2012 (data diolah kembali)

Grafik 1.1

Pergerakan Aset Bank Pemerintah Periode 2010-2012

Setelah melihat penjelasan mengenai perkembangan bank pemerintah berdasarkan asetnya, maka selanjutnya disini kita akan membahas mengenai harga saham baik itu dari Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia dan Bank Tabungan Negara, sebagai berikut:

0 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000

2010 2011 2012

Mandiri BRI BNI BTN


(15)

Tabel 1.2

Harga Saham Bank Pemerintah Periode 2010-2012

Nama

Bank Kuartal 2010 2011 2012 Mandiri Q 1 4.830 6.180 6.660 Q 2 5.710 7.180 7.160 Q 3 6.360 7.000 8.100 Q 4 6.630 6.760 8.200 BRI Q 1 7.680 5.100 6.900 Q 2 8.950 6.430 6.200 Q 3 9.730 6.430 7.130 Q 4 10.800 6.660 7.130 BNI Q 1 2.030 3.580 3.800 Q 2 2.480 3.930 3.850 Q 3 3.390 4.100 3.875 Q 4 3.940 3.875 3.750 BTN Q 1 1.150 1.450 1.200 Q 2 1.700 1.680 1.290 Q 3 1.850 1.490 1.370 Q 4 1.790 1.300 1.520

Sumber: IDX Ringkasan Kinerja Perusahaan Tercatat 2010-2012 (data diolah kembali)

Berdasarkan informasi harga saham yang dijelaskan pada tabel diatas, maka dapat dilihat Bank Tabungan Negara memiliki harga saham yang lebih rendah dibandingkan bank lainnya. Tingkat fluktuasi harga saham bank Tabungan Negara pun lebih sering terjadi, jika dilihat per tahunnya maka terdapat 3 kali penurunan pada Bank Tabungan Negara sedangkan bank lainnya hanya 2 kali untuk Bank Mandiri dan masing-masing 1 kali untuk Bank Negara Indonesia dan Bank Rakyat Indonesia penurunan. Jika dilihat dari masing – masing kuartal pada tahun yang berbeda, maka Bank Tabungan Negara mengalami penurunan pada kuartal pertama pada tahun 2012 sebesar 250, selanjutnya pada kuartal kedua tahun 2011 dan 2012 Bank Tabungan Negara kembali mengalami penurunan masing – masing sebesar 20 dan 390, pada kuartal ketiga tahun 2011 kembali terjadi penurunan sebesar 360 dan yang terakhir pada kuartal keempat tahun 2011 Bank Tabungan Negara mengalami penurunan sebesar 490. Ini menandakan


(16)

pergerakan negatif terjadi sebanyak enam kali pada masing-masing kuartal pada tahun yang berbeda. Berbeda dengan bank lainnya penurunan yang terjadi pada masing-masing kuartal pada tahun yang berbeda Bank Mandiri hanya mengalami satu kali penurunan yaitu pada kuartal kedua pada tahun 2012 sebesar 20, sedangkan Bank Rakyat Indonesia hanya mengalami lima kali penurunan pada kuartal pertama tahun 2011, kuartal kedua tahun 2011 dan 2012, kuartal ketiga tahun 2011 dan kuartal keempat pada tahun 2011 dan yang terakhir Bank Nasional Indonesia hanya terjadi empat kali penurunan pada masing-masing kuartal pada tahun yang berbeda yaitu kuartal kedua tahun 2012, kuartal ketiga tahun 2012 dan kuartal keempat tahun 2011 dan 2012. Berikut ditampilkan grafik mengenai harga saham dai keempat bank pemerintah tersebut:

Sumber: IDX Ringkasan Kinerja Perusahaan Tercatat 2010 – 2012 (data diolah kembali)

Grafik 1.2

Pergerakan Harga Saham Bank Pemerintah Periode 2010 – 2012

Setelah melihat penjelasan mengenai perkembangan aset bank BUMN dan harga saham dari keempat bank tersebut, disini penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap Bank Tabungan Negara dikarenakan melihat kondisi bank tersebut jauh dibawah ketiga bank BUMN lainnya.

0 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000

Q 1 Q 2 Q 3 Q 4 Q 1 Q 2 Q 3 Q 4 Q 1 Q 2 Q 3 Q 4

2010 2011 2012

Mandiri BRI BNI BTN


(17)

Dalam rangka untuk meningkatkan kinerja, nilai tambah serta meningkatkan peran masayarakat dalam meningkatkan kepemilikan perseroan, Bank Tabungan Negara menambah jumlah saham untuk diperdagangkan.

PT. Bank Tabungan Negara Tbk menambah saham sebanyak 7.586.500 saham hasil konversi Tahap I, Tahap II dan Tahap III yang akan dicatatkan pada 15 Februari 2013. Menurut keterangan Umi Kulsum, Kadiv penilaian perusahaan sektor jasa BEI, Kamis bahwa dengan demikian total saham bank BTN yang tercatat di Bursa Efek Indonesia seluruhnya 10.311.593.500 saham. Sedangkan hak opsi MESOP yang belum di konversi untuk tahap I sejumlah 10.203.500 saham, tahap II sejumlah 88.361.500 saham dan tahap III sejumlah 73.941.500 saham. (http://www.iqplus.info/news/stock_news/bbtn-bank-btn-tambah-saham-hasil-konversi-mesop,44143945.html)

Dalam hal ini Bank Tabungan Negara secara terus menerus meningkatkan kinerja perusahaan guna mendapatkan kepercayaan para investor untuk menanamkan dananya melalui saham Bank Tabungan Negara. Dan juga Bank Tabungan Negara mengharapkan harga saham tersebut dapat terus meningkat agar dapat memberikan hasil yang positif bagi investor maupun bank itu sendiri. Harga saham adalah harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung.

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi harga saham suatu perusahaan, yaitu faktor internal dan faktor eksternal perusahaan. Menurut Alwi (2003:87), naik turunnya harga saham dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal perusahaan. Salah satunya adalah pengumuman laporan keuangan.

Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu yang dapat memberikan gambaran mengenai kinerja perusahaan tersebut. Sehingga laporan keuangan juga dapat dijadikan tolak ukur bagi investor yang akan memilih saham perusahaan tersebut. Dengan melihat laporan keuangan maka risiko kerugian pun akan semakin kecil. Oleh sebab itu maka semakin baik kinerja suatu perusahaan maka akan semakin baik pula harga saham perusahaan tersebut, begitu pun


(18)

sebaliknya. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi harga saham adalah tingkat suku bunga, indeks harga saham, hukum permintaan dan penawaran, news and rumors, valuta asing. Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan penelitian yang mempengaruhi harga saham pada faktor internal perusahaan yaitu melalui laporan keuangan perusahaan.

Kinerja perusahaan yang digambarkan oleh laporan keuangan perusahaan berpengaruh terhadap harga saham. Pada laporan keuangan khususnya laporan keuangan perbankan dalam hal ini Bank Tabungan Negara, penulis melihat dari beberapa faktor, yaitu dari Profitabilitas yang diukur menggunakan return on assets (ROA) dikarenakan setelah penulis melakukan penelitian untuk indikator profitabilitas lain seperti net interest margin (NIM), biaya operasional dan lainnya maka indikator return on assets (ROA) mempunyai nilai yang cukup rendah, selanjutnya penulis melihat dari nilai pasar perusahaan yang diukur menggunakan earning per share (EPS), dikarena hanya indikator earning per share (EPS) mengalami penurunan yang negatif dibandingkan indikator lainnya seperti price earning ratio, book value per share dan lainnya.

Untuk mengukur profitabilitas menggunakan return on assets (ROA). Return on assets (ROA) memiliki hubungan yang positif dengan harga saham, seperti yang dikemukakan oleh Eduardus Tandelilin (2001:236) “Bahwa besarnya tingkat pengembalian investasi perusahaan dapat dilihat melalui besar kecilnya laba perusahaan. Jika laba perusahaan tinggi maka tingkat pengembalian aktiva perusahaan akan tinggi sehingga para investor akan tertarik untuk membeli saham tersebut, sehingga saham tersebut akan mengalami kenaikan.”

Menurut Lukman (2009:118) mengemukakan “Return on assets (ROA) digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset.” Berikut penjelasan mengenai return on assets (ROA) Bank Tabungan Negara.


(19)

Tabel 1.3

Return On Assets (ROA) Bank Tabungan Negara Periode 2010 – 2012

ROA

2010 Q 1 1,94

Q 2 1,97

Q 3 1,98

Q 4 2,05

2011 Q 1 1,93

Q 2 1,92

Q 3 1,85

Q 4 2,03

2012 Q 1 1,99

Q 2 1,98

Q 3 2,01

Q 4 1,94

Sumber : Laporan Tahunan Bank Tabungan Negara Tahun 2010 – 2012 (data diolah kembali) Berdasarkan pada tabel diatas maka dapat dilihat pergerakan return on assets (ROA) pada Bank Tabungan Negara. Return on assets (ROA) tertinggi yaitu pada kuartal keempat sebesar 2,05 pada tahun 2010 dan terendah pada kuartal ketiga pada tahun 2011 sebesar 1,85. Pergerakan return on assets (ROA) jika dilihat dari masing-masing kurtalnya terjadi fluktuasi, pada kuartal pertama penurunan return on assets (ROA) terjadi pada tahun 2011 sebesar 0,01 meningkat kembali pada kuartal pertama tahun 2012 sebesar 0,06. Pada kuartal kedua penurunan kembali terjadi pada tahun 2011 sebesar 0,05 kemudian meningkat kembali pada tahun 2012 sebesar 0,06. Pada kuartal ketiga return on assets (ROA) terjadi penurunan yang cukup tinggi pada tahun 2011 sebesar 0,13 namun meningkat kembali pada kuartal ketiga tahun 2012 sebesar 0,16. Dan pada kuartal keempat penurunan terjadi berturut-turut tahun 2011 dan 2012 masing-masing sebesar 0,02 dan 0,09. Berikut penjelasan pergerakan rata-rata return on assets (ROA) Bank Tabungan Negara per tahunnya dengan grafik:


(20)

Sumber : Laporan Tahunan Bank Tabungan Negara Tahun 2010-2012 (data diolah kembali)

Grafik 1.3

Pergerakan Return On Assets Bank Tabungan Negara Periode 2010 – 2012

Faktor lain yang mempengaruhi harga saham adalah nilai pasar, dimana nilai pasar ini diukur menggunakan earning per share (EPS). Menurut Kasmir (2008:207) menyatakan “Rasio EPS yang rendah menunjukan manajemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio EPS yang tinggi kesejahteraan pemegang saham meningkat. Dengan kata lain jika EPS tinggi maka suatu saham perusahaan akan diminati oleh para investor sehingga permintaan akan saham tersebut meningkat yang akan berakibat semakin tingginya harga saham tersebut.” Sehingga dapat dikatakan earning per share (EPS) berpengaruh terhadap harga saham.

Menurut Zaki Baridwan (2000:448) mengemukakan “Pendapatan per lembar saham adalah jumlah pendapatan yang diperoleh dalam satu periode untuk tiap lembar saham yang beredar.” Berikut penjelasan mengenai earning per share (EPS) Bank Tabungan Negara:

1,75 1,8 1,85 1,9 1,95 2 2,05 2,1

Q 1 Q 2 Q 3 Q 4 Q 1 Q 2 Q 3 Q 4 Q 1 Q 2 Q 3 Q 4

2010 2011 2012

ROA


(21)

Tabel 1.4

Earning Per Share Bank Tabungan Negara Periode 2010 – 2012

EPS

2010 Q 1 22

Q 2 45

Q 3 59

Q 4 105

2011 Q 1 28

Q 2 55

Q 3 80

Q 4 127

2012 Q 1 35

Q 2 75

Q 3 116

Q 4 148

Sumber : Laporan Tahunan Bank Tabungan Negara Tahun 2010-2012 (data diolah kembali) Dari data di atas dapat dilihat bahwa earning per share (EPS) Bank Tabungan Negara selalu mengalami penurunan pada kuartal pertama setiap tahunnya jika dibandingkan dengan kuartal keempat tahun sebelumnya. Penurunan pada kuartal pertama tahun 2011 sebesar 77. Dan pada tahun 2012 sebesar 92. Berikut grafik yang menunjukan pergerakan rata-rata earning per share (EPS) Bank Tabungan Negara per tahunnya:


(22)

Sumber : Laporan Tahunan Bank Tabungan Negara Tahun 2010-2012 (data diolah kembali)

Grafik 1.4

Pergerakan Earning Per Share Bank Tabungan Negara Periode 2010 – 2012

Dengan melihat latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh

Profitabilitas dan Nilai Pasar Terhadap Harga Saham PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.”

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Bank mempunyai fungsi secara umum yaitu sebagai sarana menghimpun dana dari masyarakat dan juga menyalurkannya kembali kepada masyarakat. Tetapi disamping itu dalam upaya mengembangkan usahanya dan juga meningkatkan peran masyarakat dalam kepemilikan perusahaan tersebut, perusahaan dalam hal ini bank mengeluarkan saham. Kegiatan jual beli saham terdapat di pasar modal yang di Indonesia dikenal Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham memiliki harga yang beraneka ragam, setiap waktu harga suatu saham dapat berubah-rubah, hal inilah yang menarik pada transaksi saham. Disini para investor saham dituntut kejeliannya, kapan harus membeli saham dan kapan harus menjual saham tersebut. Dalam penelitian ini, penulis meneliti sektor finance

0 50 100 150 200

Q 1 Q 2 Q 3 Q 4 Q 1 Q 2 Q 3 Q 4 Q 1 Q 2 Q 3 Q 4

2010 2011 2012

EPS


(23)

yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu subsektor bank, adapun bank yang diteliti berdasarkan harga sahamnya yaitu Bank Tabungan Negara.

Harga saham Bank Tabungan Negara jika dilihat dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya mengalami fluktuasi. Harga saham sendiri sebagaimana telah dijelaskan pada latar belakang masalah diatas dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal perusahaan. Adapun faktor internal perusahaan yaitu dengan melihat laporan keuangan.

Faktor yang pertama adalah profitabilitas. Dalam mengukur profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan return on assets (ROA). Menurut Eduardus Tandelilin (2001:236) “Bahwa besarnya tingkat pengembalian investasi perusahaan dapat dilihat melalui besar kecilnya laba perusahaan. Jika laba perusahaan tinggi maka tingkat pengembalian aktiva perusahaan akan tinggi sehingga para investor akan tertarik untuk membeli saham tersebut, sehingga saham tersebut akan mengalami kenaikan.”

Adapun definisi return on assets (ROA) menurut Lukman (2009:118) mengemukakan “Return on assets (ROA) digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan atau laba secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset.”

Faktor lain yang mempengaruhi harga saham adalah nilai pasar. Untuk mengukur nilai pasar menggunakan earning per share (EPS). Menurut Kasmir (2008:207) menyatakan “Rasio EPS yang rendah menunjukan manajemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio EPS yang tinggi kesejahteraan pemegang saham meningkat. Dengan kata lain jika EPS tinggi maka suatu saham perusahaan akan diminati oleh para investor sehingga permintaan akan saham tersebut meningkat yang akan berakibat semakin tingginya harga saham tersebut”.


(24)

Adapun definisi dari earning per share (EPS) menurut Zaki Baridwan (2000:448) mengemukakan “Pendapatan per lembar saham adalah jumlah pendapatan yang diperoleh dalam satu periode untuk tiap lembar saham yang beredar.”

Atas dasar penjelasan diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai pengaruh profitabilitas dan nilai pasar terhadap harga saham Bank Tabungan Negara.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran mengenai Profitabilitas pada Bank Tabungan Negara?

2. Bagaimana gambaran mengenai Nilai Pasar pada Bank Tabungan Negara? 3. Bagaimana gambaran mengenai Harga Saham pada Bank Tabungan

Negara?

4. Bagaimana pengaruh Profitabilitas terhadap Harga Saham pada Bank Tabungan Negara?

5. Bagaimana pengaruh Nilai Pasar terhadap Harga Saham pada Bank Tabungan Negara?

6. Bagaimana pengaruh Profitabilitas dan Nilai Pasar terhadap Harga Saham pada Bank Tabungan Negara?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui gambaran mengenai Profitabilitas pada Bank Tabungan Negara.


(25)

3. Mengetahui gambaran mengenai Harga Saham pada Bank Tabungan Negara.

4. Mengetahui pengaruh Profitabilitas terhadap Harga Saham pada Bank Tabungan Negara.

5. Mengetahui pengaruh Nilai Pasar terhadap Harga Saham pada Bank Tabungan Negara

6. Mengetahui pengaruh Profitabilitas dan Nilai Pasar terhadap Harga Saham pada Bank Tabungan Negara.

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat, khususnya bagi: 1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan membantu perusahaan dalam hal meningkatkan kinerja perusahaan khususnya kinerja keuangan. Dengan memiliki kinerja keuangan yang baik maka akan memberikan kepercayaan kepada para investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.

2. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan gambaran mengenai kondisi perusahaan Bank Tabungan Negara. Khususnya mengenai informasi kinerja keuangan bank tersebut. Sehingga para investor dapat menimbang dalam hal pembelian saham Bank Tabungan Negara.

3. Bagi Akademisi

Penulis berharap penulisan penelitian ini bermanfaat bagi akademisi khususnya yang berhubungan di bidang manajemen keuangan.


(26)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Pada penelitian ini menguji bagaimana pengaruh profitabilitas dan nilai pasar terhadap harga saham pada Bank Tabungan Negara. Menurut Sugiyono (2009:2) mengemukakan “Objek penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.” Objek penelitian ini meliputi independent variabel dan dependent variabel. Adapun variabel independen dalam penelitian ini yaitu profitabilitas (X1) yang diukur dengan menggunakan indikator return on assets (ROA) selanjutnya yaitu nilai pasar (X2) yang diukur menggunakan indikator earning per share (EPS). Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini yaitu harga saham (Y) pada Bank Tabungan Negara periode 2009- 2012.

3.2 Metode dan Desain Penelitian

3.2.1 Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Sugiyono (2009:2) mengemukakan “Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” Adapun dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dan verifikatif.

Menurut Sugiyono (2009:29) mengemukakan metode deskriptif adalah metode yang mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang

diteliti melalui data sampel atau populasi.” Dengan menggunakan metode

deskriptif maka hal ini sejalan dengan penelitian, yaitu dapat memberikan gambaran mengenai profitabilitas, nilai pasar dan harga saham pada Bank Tabungan Negara.


(27)

Selanjutnya menurut Suharsimin Arikunto (2010:8) mengemukakan

“Metode verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis melalui pengumpulan data di lapangan.” Dengan menggunakan metode verifikatif maka dapat dilihat pengaruh profitabilitas dan nilai pasar terhadap harga saham pada Bank Tabungan Negara.

3.2.2 Desain Penelitian

Menurut Iqbal Hasan (2002:32-33) terdapat tiga jenis desain penelitian, sebagai berikut:

1. Desain Exploratif

Desain ini berusaha mencari ide-ide baru sehingga dapat dikatakan bahwa desain ini bertitik tolak dari variabel bukan dari fakta.

2. Desain Deskriptif

Desain ini bertujuan untuk menguraikan sifat atau karakteristik dari suatu fenomena tertentu.

3. Desain Kausal

Desain ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel dapat mempengaruhi variabel lainnya.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan desain penelitian kausal. Hal ini dikarenakan desain kausal sesuai dengan penelitian ini, karena tujuannya yaitu untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dan nilai pasar terhadap harga saham.

3.3 Operasionalisasi Variabel

Menurut Asep Hermawan (2009:95) mengemukakan “Operasional adalah

suatu konsep yang menyatakan secara jelas dan akurat mengenai bagaimana

konsep tersebut diukur.”

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Menurut Sugiyono (2009:4) Variabel independen merupakan


(28)

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Sedangkan variabel dependen merupakan variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.”

Berikut penjelasan mengenai variabel independen dan variabel dependen dalam penelitian ini :

1. Variabel independen (X1) dalam penelitian ini adalah profitabilitas dengan indikator return on assets (ROA) dan nilai pasar (X2) dengan indikator earning per share (EPS).

2. Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah harga saham.

Berikut penjelasan operasionalisasi masing-masing variabel secara rinci dalam tabel 3.1 :

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Alat Ukur Skala

Profitabilitas (X1)

Rasio profitabilitas adalah rasio untuk mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditunjukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Irham Fahmi (2012:68)

Return on assets (ROA) menunjukan tingkat

pengembalian dari bisnis atas seluruh

investasi yang telah

dilakukan.”

Dapat dikatakan bahwa return on assets (ROA)

menjadi rasio analisis yang mengukur tingkat kinerja suatu bank dalam

memperoleh

keuntungan.”

Untuk mengukur return on assets dapat menggunakan rumus :

Net Income

ROA= x100% Total Aktiva


(29)

Jopie Jusuf (2008:71) Nilai Pasar

(X2)

Rasio nilai pasar adalah sekumpulan

rasio yang

menghubungkan

harga saham

perusahaan dengan laba dan nilai buku per saham. Rasio ini memberikan kepada manajemen petunjuk mengenai apa yang dipikirkan investor

atas kinerja

perusahaan di masa lalu serta prospek di masa mendatang.

Dewi Astuti

(2004:38)

Earning per share (EPS) adalah rasio yang

menunjukan seberapa besar keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar

sahamnya. Darmadji dan Fakhrudin (2012:154)

Untuk mengukur earning per share dapat menggunakan rumus :

Laba Bersih EPS =

Jumlah Saham Beredar

Rasio

Harga Saham (Y)

Harga saham

merupakan harga atau nilai uang yang bersedia dikeluarkan untuk memperoleh atas suatu saham. Widiatmodjo (2000:45)

Harga saham penutupan/Closing Price

Rasio

3.4 Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder. Menurut Asep Hermawan (2009:168) “Sumber data sekunder adalah struktur data historis mengenai variabel-variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak lain.”


(30)

Adapun data sekunder dalam penelitian ini penulis dapatkan dari annual report Bank Tabungan Negara melalui www.bankbtn.com, dan juga dari Indoesia Stock Exchange (IDX). Berikut disajikan secara lebih rinci mengenai jenis dan sumber data yang penulis dapatkan :

Tabel 3.2

Jenis dan Sumber Data

Data Jenis Data Sumber

Profitabilitas (return on assets)

Sekunder Annual report Bank Tabungan Negara Tahun 2009-2012 Nilai Pasar

(earning per share)

Sekunder Annual report Bank Tabungan Negara Tahun 2009-2012 Harga Saham Sekunder Indoesia Stock Exchange (IDX)

Tahun 2009-2012

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu prosedur sistematik yang dilakukan dalam melakukan penelitian guna untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian.

Adapun dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder, yaitu meliputi :

1. Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:201) mengemukakan “Metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.” Atas dasar tersebut maka peneliti menggunakan metode dokumentasi yaitu dengan melihat laporan keuangan Bank Tabungan Negara.

2. Studi Kepustakaan

Dengan menggunakan studi kepustakaan ini, penulis mencari data dari berbagai buku, literature, jurnal, situs internet, dan sumber data lainnya,


(31)

dengan tujuan mendapatkan data berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian ini. Adapun data yang penulis dapatkan yaitu dari Indonesia Stock Exchange (IDX) dan website Bank Tabungan Negara yaitu www.bankbtn.com

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2009:61) menyatakan “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Sedangkan menurut Asep Hermawan (2009:145)

mengemukakan “Populasi berkaitan dengan seluruh kelompok orang, peristiwa

atau benda yang menjadi pusat perhatian peneliti untuk diteliti.”

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah Bank BUMN diantaranya yaitu Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia dan Bank Tabungan Negara.

3.5.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2009:62) mengemukakan “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.” Sedangkan menurut Asep

Hermawan (2009:147) menyatakan “Sampel merupakan suatu bagian dari populasi. Dengan demikian, sebagian dari elemen populasi adalah sampel.”

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil sampel yaitu Bank Tabungan Negara.

3.6 Rancangan Uji Analisis Data dan Uji Hipotesis

3.6.1 Rancangan Uji Analisis Data

Pada dasarnya melakukan suatu penelitian memiliki tujuan tertentu.


(32)

yang terfokus untuk memecahkan masalah serta mengikuti langkah-langkah yang logis, terorganisir, dan ketat untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, menganalisis data serta menarik suatu kesimpulan yang valid. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif karena penelitian ini diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan pada penjelasan sebelumnya.

Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan penulis dalam mengolah data adalah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan data mengenai profitabilitas, nilai pasar dan harga saham Bank Tabungan Negara

2. Data yang telah didapatkan tersebut kemudian diolah kembali sesuai dengan indikator yang digunakan oleh penulis, kemudian data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.

3. Setelah itu dilakukan analisis deskriptif mengenai profitabilitas menggunakan return on assets, nilai pasar dengan menggunakan earning per share dan harga saham dengan melihat harga penutup.

4. Selanjutnya menganalisis data yang telah diolah mengenai profitabilitas dengan indikator return on assets, nilai pasar dengan indikator earning per share dan harga saham dengan melihat harga penutup dari tahun 2009 – 2012.

5. Menggunakan analisis statistik dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dan nilai pasar terhadap harga saham.

3.6.1.1 Metode Pengukuran Variabel

1. Menghitung Profitabilitas dengan return on assets Laba Bersih

ROA = x 100% Total Aktiva


(33)

2. Menghitung Nilai Pasar menggunakan earning per share Laba Bersih EPS =

Jumlah Saham Beredar

3. Harga Saham dengan indikator harga penutup saham /closing price

3.6.1.2 Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan terbebas dari adanya gejala normalitas, autokorelasi, multikolinearitas dan heteroskedastisitas. Berikut penjelasan menurut Husein Umar (2008:77-84) sebagai berikut :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah variabel independen atau dependen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal, atau tidak. Jika data berdistribusi normal maka model regresi dapat digunakan. Untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, model regresi yang digunakan memenuhi asusmsi normalitas.

2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi berguna untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linear terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif antar data yang ada pada variabel-variabel penelitian. Jika tejadi korelasi, maka maka hal tersebut dinamakan adanya permasalahan autokorelasi. Untuk melihat ada atau tidaknya autokorelasi maka menggunakan uji Durbin-Watson, berikut hipotesis yang akan diuji:

a. Jika DW dibawah -2 berarti adanya autokorelasi positif

b. Jika DW berada diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi c. Jika DW diatas +2 berarti ada autokorelasi


(34)

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas berguna untuk mengetahui apakah pada model regresi yang diajukan telah ditemukan korelasi kuat antar variabel independen. Jika terjadi korelasi kuat, maka terdapat masalah multikolinearitas yang harus diatasi. Model regresi yang baik yaitu tidak terdapatnya multikolinearitas atau tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Adapun uji multikoloniearitas dapat dilihat dari hal–hal sebagai berikut:

a. Nilai tolerance dan lawannya b. Variance Inflation Factor

Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,1 atau nilai variance inflation factor lebih kecil dari 10, maka dapat dikatakan bahwa data tersebut tidak terdapat multikolinearitas.

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residula suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut homoskedastisitas, sedangkan jika berbeda disebut dengan heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah adalah model yang heteroskedastisitas. Untuk melihat ada atau tidaknya heteroskedastisitas maka dapat melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residuanya (SDRESID).

3.6.1.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk melihat seberapa jauh perubahan yang terjadi pada variabel Y apabila nilai pada variabel X berubah. Penggunaan analisis regresi linear berganda digunakan dalam penelitian ini dikarenakan terdapat dua variabel X dan satu variabel Y. Adapun persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :


(35)

(Sugiyono, 2009:275) Keterangan :

a = Konstanta Y = Harga Saham

X1 = Profitabilitas (ROA) X2 = Nilai Pasar (EPS)

b = Koefisien persamaan regresi variabel

3.6.1.4 Analisis Koefisien Korelasi Product Moment

Analisis ini bertujuan untuk melihat seberapa besar derajat hubungan antara variabel X dengan variabel Y. Adapun rumus yag digunakan untuk menghitung koefisien korelasi dalam penelitian ini menggunakan koefisien product moment. Berikut rumus koefisien korelasi:

√{ {

(Sugiyono, 2009:228) Keterangan :

rxy = Derajat hubungan X = Variabel independen Y = Variabel dependen n = Lamanya periode


(36)

Berikut pedoman interprestasi koefisien korelasi :

Tabel 3.3

Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi

Nilai Hubungan r Interprestasi

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,40 – 0,599 Sedang

0,20 – 0,399 Rendah

0,0 – 0,199 Sangat Rendah

(Sugiyono, 2009:231)

3.6.1.5 Analisis Koefisien Determinasi

Analisis koefisien determinasi berfungsi untuk menunjukan seberapa besar kontribusi yang diberikan oleh variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung determinasi adalah sebagai berikut:

(Iqbal Hasan, 2003:248) Keterangan :

Kd = Koefisien determinasi r = Koefisien korelasi

Berikut penjelasan mengenai analisis koefisien determinasi:

1. Jika Kd = 0, tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen


(37)

3. Jika Kd berada di antar 0 dan 1 maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen sesuai dengan nilai yang diperoleh, sehingga terdapat faktor lain yang mempengaruhi variabel dependen.

3.6.2 Rancangan Uji Hipotesis

1. Uji t

Tujuan dari penggunaan uji t ini adalah untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun rumus yang digunakan untuk uji t sebagai berikut :

(Husein Umar, 2008:113) Keterangan :

Thitung = Nilai t

r = Koefisien korelasi n = Banyaknya data

Langkah selanjutnya yaitu thitung dibandingkan dengan ttabel dengan ketentuan taraf signifikansi 5% dan dk = (n-2). Berikut kriteria uji t:

a. Jika thitung ≥ ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima atau signifikan b. Jika thitung≤ ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak atau tidak signifikan

Berikut penerimaan dan penilakan hipotesis dalam penelitian ini : a. Hipotesis 1

H0 = Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap harga saham Ha = Profitabilitas berpengaruh terhadap harga saham b. Hipotesis 2


(38)

Ha = Nilai pasar berpengaruh terhadap harga saham

2. Uji F

Tujuan dari menggunakan uji F ini adalah untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Adapun rumus yang digunakan untuk uji F sebagai berikut :

(Husein Umar,2008:112) Keterangan :

r = Koefisien korelasi berganda n = Banyaknya data

k = Jumlah variabel independen

Berikut pernyataan hipotesis statistik penelitian ini :

a. Jika Fhitung≥ Ftabel (a, k-1, n-k) maka H0 ditolak dan Ha diterima atau dapat dikatakan signifikan. Dengan kata lain variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (hipotesis diterima)

b. Jika Fhitung≤ Ftabel (a, k-1, n-k) maka H0 diterima dan Ha ditolak atau dapat dikatakan tidak signifikan. Dengan kata lain variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.


(39)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya mengenai pengaruh profitabilitas dan nilai pasar terhadap harga saham Bank Tabungan Negara periode 2009-2010, maka penulis dapat menarik kesimpulan, sebagai berikut:

1. Gambaran profitabilitas Bank Tabungan Negara yang diukur dengan return on assets (ROA) dari tahun 2009 kuartal keempat sampai dengan tahun 2010 kuartal keempat menunjukan hasil yang positif atau selalu mengalami peningkatan pada setiap kuartalnya. Selanjutnya pada kuartal pertama tahun 2011 sampai dengan kuartal keempat tahun 2012 return on assets (ROA) Bank Tabungan Negara mengalami fluktuasi. Penurunan anatra tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 terjadi sebanyak enam kali, sedangka peningkatan jauh lebih sedikit yaitu sebanyak dua kali, hal tersebut menunjukan Bank Tabungan Negara belum dapat memaksimalkan perolehan return on assets (ROA).

2. Gambaran nilai pasar Bank Tabungan Negara yang diukur dengan earning per share (EPS) dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 selalu mengalami peningkatan, penurunan hanya terjadi pada kuartal pertama setiap tahunnya jika dibandingkan dengan kuartal keempat tahun sebelumnya. Hal ini menandakan bahwa earning per share (EPS) Bank Tabungan Negara menunjukan hasil yang positif, dengan catatan agar Bank Tabungan Negara selalu menjaga nilai earning per share (EPS) pada kuartal pertama setiap tahunnya.

3. Gambaran harga saham Bank Tabungan Negara dari tahun 2009 kuartal keempat sampai denga 2012 kuartal keempat mengalami fluktuasi. Pada periode tersebut terlihat bahwa harga saham terdapat hasil yang negatif.


(40)

Hal tersebut menunjukan bahwa Bank Tabungan Negara belum dapat memaksimalkan faktor yang mempengaruhi harga saham dalam hal ini yaitu kinerja keuangannya.

4. Secara parsial, jika melihat pengaruh profitabilitas yang diukur menggunakan return on assets (ROA) terhadap harga saham, maka didapatkan nilai korelasi dengan tingkat hubungan yang “sedang”, hal ini menunjukan bahwa hubungan tersebut bernilai positif. Dengan kata lain, jika return on assets (ROA) meningkat maka harga saham akan meningkat pula, sedangkan untuk pengaruh nilai pasar yang diukur menggunakan earning per share (EPS) terhadap harga saham, maka diperoleh nilai korelasi dengan tingkat hubungan yang “sangat rendah”, menunjukan hubungan tersebut bernilai positif dan searah. Dengan kata lain jika earning per share (EPS) meningkat maka harga saham akan meningkat pula, meskipun pengaruhnya sangat rendah. Secara bersama-sama atau simultan pengaruh profitabilitas yang diukur menggunakan return on assets (ROA) dan nilai pasar yang diukur menggunakan earning per share (EPS) terhadap harga saham berpengaruh tidak signifikan. Berdasarkan perhitungan koefisien detrminasi, maka didapatkan nilai sebesar 35,4% dimana profitabilitas yang diukur menggunakan return on assets (ROA) dan nilai pasar yang diukur menggunakan earning per share (EPS) berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan sebesar 64,6% dipengaruhi oleh faktor lain.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bab sebelumnya mengenai pengaruh profitabilitas dan nilai pasar terhadap harga saham pada Bank Tabungan Negara periode 2009-2010, maka penulis dapat memberikan saran, sebagai berikut:

1. Dengan melihat penjelasan profitabilitas yang diukur menggunakan return on assets (ROA) yang telah dijelaskan diatas, maka penulis menyarankan


(41)

agar Bank Tabungan Negara secara terus menerus untuk meningkatkan return on assets (ROA) dengan cara meningkatkan perolehan laba dari pembiayaan atau penyaluran kredit khusunya perumahan sehingga total aset juga ikut meningkat, tetapi tetap memperhatikan kehati-hatian bank dalam penyaluran kredit.

2. Dengan melihat penjelasana nilai pasar yang diukur menggunakan earning per share (EPS) yang telah dijelaskan diatas, maka penulis menyarankan agar Bank Tabungan Negara secara terus menerus untuk meningkatkan earning per share (EPS) dengan cara terus meningkatkan laba bersih serta meningkatkan perdagangan saham di pasar modal, dimana dengan memiliki nilai earning per share (EPS) yang tinggi dapat memberikan dampak yang positif untuk menciptakan nilai pasar yang baik dimata investor.

3. Dengan melihat penjelasan harga saham yang telah dijelaskan diatas, maka penulis menyarankan agar Bank Tabungan Negara secara terus menerus meningkatkan kinerja keuangannya sehingga investor akan menilai perusahaan itu dalam kondisi yang baik yang akan berdampak pada harga saham yang akan meningkat.

4. Adapun bagi penelitian selanjutnya, diharapkan peneliti dapat meneliti faktor lain dimana berdasarkan hasil perhitungan diatas masih terdapat sebesar 64,6% faktor lain yang mempengaruhi harga saham Bank Tabungan Negara seperti Gross Profit Margin, Rate Return On Loans, Return On Equity, Net Interest Margin, Net Profit Margin, Price Earning Ratio, Book Value Per Share, Dividen Yeld dan lainnya.


(42)

DAFTAR PUSTAKA

Asep Hermawan. (2009). Penelitian Bisnis. Jakarta : PT. Grasindo

Ade Fatma Lubis (2008). Pasar Modal. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Dewi Astuti. (2004). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta : Ghalia Indonesia

Eduardus Tandelilin. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta : BPFE

Gitosudarmo, Indriyo, dan Basri. (2002). Manajemen Keuangan. Yogyakarta : BPFE

Husein Umar. (2008). Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. Jakarta : PT. Raja rafindo Persada

Irham Fahmi. (2012). Analisis Kinerja Keuangan. Bandung : CV. Alfabeta

Iskandar Z. Alwi. (2003). Pasar Modal, Teori dan Aplikasi. Jakarta : Yayasan Pancura Siwah.

Iqbal Hasan. (2002). Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta : Ghalia Indonesia

Iqbal Hasan. (2003). Pokok – pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Jakarta : PT. Bumi Aksara

Jogiyanto. (2000). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE Jogiyanto. (2003). Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas edisi 2. Yogyakarta : BPFE


(43)

Jopie Jusuf. (2008). Analisis kredit untuk account Officer. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada Kasmir. (2011). Manajemen Perbankan. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada Lukman Dendawijaya. (2009). Manajemen Perbankan. Jakarta : Ghalia Indonesia Rusdin. (2008). Pasar Modal. Bandung : CV. Alfabeta

Sawidji Widiatmodjo. (2005). Cara Sehat Investasi Di Pasar Modal. Jakarta : PT. Alex Media

Sugiyono. (2009). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung : CV. Alfabeta

Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin. (2012). Pasar Modal Di Indonesia. Jakarta : Salemba Empat

Zaki Baridwan. (2000). Intermediatte Accounting. Yogyakarta : BPFE

Jurnal :

Dwi Murtiningsih. 2013. Pengaruh ROA, ROE, NPM, EPS dan DER Terhadap Tingkat Harga Saham Pada perusahaan Food and Baverages Di BEI Tahun 2008-2010. Dinamika Manajemen Vol. 2 No. 5 Halaman 81-96

Laurent Novelia dan Lina Nur Hidayati. 2012. Pengaruh ROA, EPS, EVA, NPM dan ROE Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2007-2010. Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 1 Edisi II Stella. 2009. Rasio Keuangan, Pertumbuhan Penjualan dan Dividen Tehadap Harga Saham. Jurnal Bisnis dan Akutansi Vol. 13 No.1


(44)

Dokumen Pemerintah :

Bank Indonesia. Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004

Republik Indonesia. Undang-Undang tentang Perbankan. UU No.10 Tahun 1998.

Website :

www.bankbtn.com

www.idx.com

www.bi.go.id

www.wordpress.com(http://comku.wordpress.com/2013/02/04/kebutuhan

masyarakat-pada-bank-di-indonesia/)

www.vibizlearning.com(http://vibizlearning.com/new/articles/142/perbankan_20

12_di_tengah_prospek_dan_kewaspadaan)


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya mengenai pengaruh profitabilitas dan nilai pasar terhadap harga saham Bank Tabungan Negara periode 2009-2010, maka penulis dapat menarik kesimpulan, sebagai berikut:

1. Gambaran profitabilitas Bank Tabungan Negara yang diukur dengan return on assets (ROA) dari tahun 2009 kuartal keempat sampai dengan tahun 2010 kuartal keempat menunjukan hasil yang positif atau selalu mengalami peningkatan pada setiap kuartalnya. Selanjutnya pada kuartal pertama tahun 2011 sampai dengan kuartal keempat tahun 2012 return on assets (ROA) Bank Tabungan Negara mengalami fluktuasi. Penurunan anatra tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 terjadi sebanyak enam kali, sedangka peningkatan jauh lebih sedikit yaitu sebanyak dua kali, hal tersebut menunjukan Bank Tabungan Negara belum dapat memaksimalkan perolehan return on assets (ROA).

2. Gambaran nilai pasar Bank Tabungan Negara yang diukur dengan earning per share (EPS) dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 selalu mengalami peningkatan, penurunan hanya terjadi pada kuartal pertama setiap tahunnya jika dibandingkan dengan kuartal keempat tahun sebelumnya. Hal ini menandakan bahwa earning per share (EPS) Bank Tabungan Negara menunjukan hasil yang positif, dengan catatan agar Bank Tabungan Negara selalu menjaga nilai earning per share (EPS) pada kuartal pertama setiap tahunnya.

3. Gambaran harga saham Bank Tabungan Negara dari tahun 2009 kuartal keempat sampai denga 2012 kuartal keempat mengalami fluktuasi. Pada


(2)

Hal tersebut menunjukan bahwa Bank Tabungan Negara belum dapat memaksimalkan faktor yang mempengaruhi harga saham dalam hal ini yaitu kinerja keuangannya.

4. Secara parsial, jika melihat pengaruh profitabilitas yang diukur menggunakan return on assets (ROA) terhadap harga saham, maka didapatkan nilai korelasi dengan tingkat hubungan yang “sedang”, hal ini menunjukan bahwa hubungan tersebut bernilai positif. Dengan kata lain, jika return on assets (ROA) meningkat maka harga saham akan meningkat pula, sedangkan untuk pengaruh nilai pasar yang diukur menggunakan earning per share (EPS) terhadap harga saham, maka diperoleh nilai korelasi dengan tingkat hubungan yang “sangat rendah”, menunjukan hubungan tersebut bernilai positif dan searah. Dengan kata lain jika earning per share (EPS) meningkat maka harga saham akan meningkat pula, meskipun pengaruhnya sangat rendah. Secara bersama-sama atau simultan pengaruh profitabilitas yang diukur menggunakan return on assets (ROA) dan nilai pasar yang diukur menggunakan earning per share (EPS) terhadap harga saham berpengaruh tidak signifikan. Berdasarkan perhitungan koefisien detrminasi, maka didapatkan nilai sebesar 35,4% dimana profitabilitas yang diukur menggunakan return on assets (ROA) dan nilai pasar yang diukur menggunakan earning per share (EPS) berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan sebesar 64,6% dipengaruhi oleh faktor lain.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bab sebelumnya mengenai pengaruh profitabilitas dan nilai pasar terhadap harga saham pada Bank Tabungan Negara periode 2009-2010, maka penulis dapat memberikan saran, sebagai berikut:

1. Dengan melihat penjelasan profitabilitas yang diukur menggunakan return on assets (ROA) yang telah dijelaskan diatas, maka penulis menyarankan


(3)

agar Bank Tabungan Negara secara terus menerus untuk meningkatkan return on assets (ROA) dengan cara meningkatkan perolehan laba dari pembiayaan atau penyaluran kredit khusunya perumahan sehingga total aset juga ikut meningkat, tetapi tetap memperhatikan kehati-hatian bank dalam penyaluran kredit.

2. Dengan melihat penjelasana nilai pasar yang diukur menggunakan earning per share (EPS) yang telah dijelaskan diatas, maka penulis menyarankan agar Bank Tabungan Negara secara terus menerus untuk meningkatkan earning per share (EPS) dengan cara terus meningkatkan laba bersih serta meningkatkan perdagangan saham di pasar modal, dimana dengan memiliki nilai earning per share (EPS) yang tinggi dapat memberikan dampak yang positif untuk menciptakan nilai pasar yang baik dimata investor.

3. Dengan melihat penjelasan harga saham yang telah dijelaskan diatas, maka penulis menyarankan agar Bank Tabungan Negara secara terus menerus meningkatkan kinerja keuangannya sehingga investor akan menilai perusahaan itu dalam kondisi yang baik yang akan berdampak pada harga saham yang akan meningkat.

4. Adapun bagi penelitian selanjutnya, diharapkan peneliti dapat meneliti faktor lain dimana berdasarkan hasil perhitungan diatas masih terdapat sebesar 64,6% faktor lain yang mempengaruhi harga saham Bank Tabungan Negara seperti Gross Profit Margin, Rate Return On Loans, Return On Equity, Net Interest Margin, Net Profit Margin, Price Earning Ratio, Book Value Per Share, Dividen Yeld dan lainnya.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Asep Hermawan. (2009). Penelitian Bisnis. Jakarta : PT. Grasindo

Ade Fatma Lubis (2008). Pasar Modal. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Dewi Astuti. (2004). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta : Ghalia Indonesia

Eduardus Tandelilin. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta : BPFE

Gitosudarmo, Indriyo, dan Basri. (2002). Manajemen Keuangan. Yogyakarta : BPFE

Husein Umar. (2008). Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. Jakarta : PT. Raja rafindo Persada

Irham Fahmi. (2012). Analisis Kinerja Keuangan. Bandung : CV. Alfabeta

Iskandar Z. Alwi. (2003). Pasar Modal, Teori dan Aplikasi. Jakarta : Yayasan Pancura Siwah.

Iqbal Hasan. (2002). Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta : Ghalia Indonesia

Iqbal Hasan. (2003). Pokok – pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Jakarta : PT. Bumi Aksara

Jogiyanto. (2000). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE Jogiyanto. (2003). Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas edisi 2. Yogyakarta : BPFE


(5)

Jopie Jusuf. (2008). Analisis kredit untuk account Officer. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada Kasmir. (2011). Manajemen Perbankan. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada Lukman Dendawijaya. (2009). Manajemen Perbankan. Jakarta : Ghalia Indonesia Rusdin. (2008). Pasar Modal. Bandung : CV. Alfabeta

Sawidji Widiatmodjo. (2005). Cara Sehat Investasi Di Pasar Modal. Jakarta : PT. Alex Media

Sugiyono. (2009). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung : CV. Alfabeta

Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin. (2012). Pasar Modal Di Indonesia. Jakarta : Salemba Empat

Zaki Baridwan. (2000). Intermediatte Accounting. Yogyakarta : BPFE

Jurnal :

Dwi Murtiningsih. 2013. Pengaruh ROA, ROE, NPM, EPS dan DER Terhadap Tingkat Harga Saham Pada perusahaan Food and Baverages Di BEI Tahun 2008-2010. Dinamika Manajemen Vol. 2 No. 5 Halaman 81-96

Laurent Novelia dan Lina Nur Hidayati. 2012. Pengaruh ROA, EPS, EVA, NPM dan ROE Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2007-2010. Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol. 1 Edisi II Stella. 2009. Rasio Keuangan, Pertumbuhan Penjualan dan Dividen Tehadap Harga Saham. Jurnal Bisnis dan Akutansi Vol. 13 No.1


(6)

Dokumen Pemerintah :

Bank Indonesia. Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004

Republik Indonesia. Undang-Undang tentang Perbankan. UU No.10 Tahun 1998.

Website :

www.bankbtn.com www.idx.com www.bi.go.id

www.wordpress.com(http://comku.wordpress.com/2013/02/04/kebutuhan

masyarakat-pada-bank-di-indonesia/)

www.vibizlearning.com(http://vibizlearning.com/new/articles/142/perbankan_20

12_di_tengah_prospek_dan_kewaspadaan)