ANGGARA DWI SUKMA C9406049
commit to user
PROFIL WISATAWAN DI PASAR (NIGHT MARKET) NGARSOPURO SURAKARTA
Tugas Akhir
Diajukan Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Usaha Perjalanan Wisata
Oleh
ANGGARA DWI SUKMA C9406049
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
USAHA PERJALANAN WISATA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2012
(2)
commit to user
PENGESAHAN PEMBIMBING
Judul Laporan Tugas Akhir : PROFIL WISATAWAN DI PASAR (NIGHT MARKET) NGARSOPURO SURAKARTA
Nama Mahasiswa : ANGGARA DWI SUKMA
Nomor Induk Mahasiswa : C9406049
MENYETUJUI
Disetujui
Pembimbing Tugas Akhir
Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd NIP. 195806011986012001
Ketua Program
Dra. Hj Isnaini W.W,M.Pd NIP. 195905091985032001
(3)
commit to user
PENGESAHAN UJIAN
Judul Laporan Tugas Akhir : PROFIL WISATAWAN DI PASAR (NIGHT MARKET) NGARSOPURO SURAKARTA
Nama Mahasiswa : ANGGARA DWI SUKMA
Nomor Induk Mahasiswa : C9406049
Tanggal Ujian : 4 Mei 2012
DITERIMA DAN DISETUJUI OLEH PANITIA PENGUJI TUGAS AKHIR DIPLOMA III USAHA PERJALANAN WISATA
1. Dra. Hj. Isnaini W.W, M.Pd (...) Ketua
2. Dra. Sri Wahyuningsih, M.Hum (...) Sekretaris
3. Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd (...) Penguji I
4. Umi Yuliati, S.S, M.Hum (...) Penguji II
Surakarta, Mei 2012 Dekan
Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D NIP. 196003281986011001
(4)
commit to user
MOTTO
Allah akan meninggikan orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajad. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(QS. Al Mujaadillah).
Keutamaan orang berilmu diatas orang beribadah itu seperti keutamaan bulan purnama diatas seluruh bintang-bintang lainnya.
(5)
commit to user
PERSEMBAHAN
Seiring rasa syukur atas ridho Allah SWT Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada:
Orang tuaku tercinta terima kasih membesarkan dan mendidikku dengan kasih dan sayangmu hingga aku bisa seperti ini.
Semua keluargaku yang telah memberikan semangat dan motivasi tiada henti.
(6)
commit to user
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini dengan segenap kemampuan yang ada.
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menyadari tidak lepas dari bimbingan, arahan, bantuan dan motivasi dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu, terutama kepada: 1. Bapak Drs Riyadi Santoso, M.Ed, Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra Dan
Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Ibu Dra. Isnaini W.W.,M.Pd selaku Ketua Program Studi DIII Usaha Perjalanan Wisata Universitas Sebelas Maret. Terima kasih atas masukannya. 3. Bapak Drs. Suharyana, M.Pd, selaku Sekretaris Program Studi DIII Usaha
Perjalanan Wisata Universitas Sebelas Maret Surakarta terima kasih atas bimbingan dan sarannya.
4. Ibu Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Utama Tugas Akhir, yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam pembuatan Tugas Akhir ini.
5. Ibu Umi Yuliati, SS, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Kedua Tugas Akhir, terima kasih atas sarannya.
(7)
commit to user
6. Ibu Dra. Sri Wahyuningsih, M.Hum selaku Sekretaris Penguji, terimakasih atas sarannya.
7. Mbak Ifa dan Mas Nanang yang telah memberikan kemudahan dan bantuan kepada penulis.
8. Segenap Dosen, Karyawan, dan Karyawati Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang banyak membantu penulis.
9. Ayah, ibu, adik dan keluarga besar yang telah memberikan semangat, doa, dan dukungan kepadaku sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
10.Sahabat-sahabatku terima kasih atas dukungan dan doanya, dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
11.Teman-temanku DIII UPW yang senantiasa membantu penulis, dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Penulis berharap agar Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Penulis juga masih membutuhkan kritik dan saran dari pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, April 2012
(8)
commit to user
ABSTRAK
ANGGARA DWI SUKMA, C9406049, 2012. PROFIL WISATAWAN DI PASAR (NIGHT MARKET) NGARSOPURO SURAKARTA, Program Pendidikan Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Laporan tugas akhir ini mengkaji tentang profil wisatawan Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta yang bertujuan untuk mengetahui profil dan daerah asal wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro, untuk mengetahui motif wisatawan mengunjungi objek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro, dan untuk mengetahui harapan wisatawan terhadap objek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro dalam fungsinya sebagai ikon kota Solo.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif untuk memperoleh informasi tentang profil wisatawan di Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta yang disusun dengan menggunakan metode observasi, metode wawancara untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan wisatawan Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta, metode angket untuk mengetahui karakteristik wisatawan Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta, metode studi pustaka untuk memperolah kajian tentang wisatawan Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta. Kemudian data dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif yaitu analisa data dengan mendiTugas Akhirkan fenomena yang tampak yang nantinya akan digunakan untuk menjawab permasalahan yang dikaji.
Kesimpulan dan hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa profil wisatawan yang berkunjung ke Pasar (Night Market) Ngarsopuro berasal dari Surakarta, mayoritas berusia 25-40 tahun dan kebanyakan dari mereka adalah wiraswata. Kebanyakan wisatawan yang datang bertujuan untuk rekreasi/berlibur dan mempunyai harapan bahwa Pasar (Night Market) Ngarsopuro bisa menjadi salah satu tempat untuk belanja, bersantai, dan menghilangkan rasa lelah karena rutinitas kerja sehari-hari.
(9)
commit to user
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN ... iii
MOTTO ... iv
PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Kajian Pustaka ... 7
F. Metode Penelitian ... 13
BAB II GAMBARAN UMUM KOTA SOLO SEBAGAI ... TUJUAN WISATA ... 17
A. Gambaran Umum Kota Surakarta ... 17
B. Perkembangan Wisata di Surakarta ... 20
C. Pasar Ngarsopuro di Surakarta ... 24
D. Pasar (Night Market) Ngarsopuro di Surakarta ... 28
BAB III PROFIL WISATAWAN DI OBYEK WISATA PASAR (NIGHT MARKET ) NGARSOPURO SURAKARTA ... 31
A. Variabel Sosio Demografi ... 34
B. Variabel Geografis ... 38
C. Variable Psikografik ... 39
D. Variabel Behavioristik ... 40
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 43
A. Kesimpulan ... 43
B. Saran ... 44 DAFTAR PUSTAKA ...
(10)
commit to user
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Kunjungan Wisata di Kota Surakarta ... 23
Tabel 2 Kunjungan Wisata di Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta... 32
Tabel 3 Kunjungan Wisata di Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta dari Bulan Januari sampai Bulan Desember 2011 ... 33
Tabel 4 Usia Responden ... 34
Tabel 5 Jenis Kelamin Responden ... 35
Tabel 6 Pendidikan Akhir Responden ... 36
Tabel 7 Pekerjaan Responden ... 37
Tabel 8 Daerah Asal Responden ... 38
Tabel 9 Tujuan Utama Responden Berkunjung ke Obyek Wisata ... 39
Tabel 10 Ketertarikan Responden Mengunjungi Obyek Wisata ... 40
Tabel 11 Kebersihan Obyek Wisata ... 41
(11)
PROFIL WISATAWAN DI PASAR (NIGHT MARKET) NGARSOPURO SURAKARTA
Anggara Dwi Sukma1 Dra.Sawitri Pri Prabawati, M.Pd2
ABSTRAK
2012. Program Pendidikan Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Laporan tugas akhir ini mengkaji tentang profil wisatawan Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta yang bertujuan untuk mengetahui profil dan daerah asal wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro, untuk mengetahui motif wisatawan mengunjungi objek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro, dan untuk mengetahui harapan wisatawan terhadap objek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro dalam fungsinya sebagai ikon kota Solo.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif untuk memperoleh informasi tentang profil wisatawan di Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta yang disusun dengan menggunakan metode observasi, metode wawancara untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan wisatawan Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta, metode angket untuk mengetahui karakteristik wisatawan Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta, metode studi pustaka untuk memperolah kajian tentang wisatawan Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta. Kemudian data dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif yaitu analisa data dengan mendiTugas Akhirkan fenomena yang tampak yang nantinya akan digunakan untuk menjawab permasalahan yang dikaji.
Kesimpulan dan hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa profil wisatawan yang berkunjung ke Pasar (Night Market)
1
Mahasiswa Jurusan D III Usaha Perjalanan Wisata Denagn NIM C9406049
2
Dosen Pembimbing
Ngarsopuro berasal dari Surakarta, mayoritas berusia 25-40 tahun dan kebanyakan dari mereka adalah wiraswata. Kebanyakan wisatawan yang datang bertujuan untuk rekreasi/berlibur dan mempunyai harapan bahwa Pasar (Night Market) Ngarsopuro bisa menjadi salah satu tempat untuk belanja, bersantai, dan menghilangkan rasa lelah karena rutinitas kerja sehari-hari.
(12)
commit to user
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai beraneka kebudayaan, adat istiadat, dan sumber daya alam yang dapat dijadikan
sumber pendapatan utama dengan mengelola sumber daya alam tersebut dengan baik. Salah satu kekayaan Indonesia adalah dengan adanya beranekaragam objek wisata dengan ciri yang berbeda-beda, sehingga dapat menarik wisatawan baik wisatawan asing muapun domestik untuk berkunjung ke Indonesia dan menikmati objek wisata tersebut. Karena sektor pariwisata diharapkan menjadi penghasil devisa nomor satu dan sebagai sumber pendapatan terpenting sehingga pemerintah mengupayakan pengembangan dan perbaikan di sektor pariwisata dari waktu ke waktu. Dengan tujuan untuk melestarikan objek wisata yang ada serta meningkatkan mutu pariwisata agar menarik minat wisatawan untuk berkunjung dan menikmati objek wisata yang disajikan. Pengembangan tersebut ditujukan terutama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tentunya dengan mempertimbangkan berbagai aspek, antara lain kelestarian budaya dan lingkungan alam, aspek peningkatan pendapatan daerah ataupun aspek pelayanan terhadap wisatawan. Selain itu pemerintah juga gencar melakukan promosi baik secara langsung atupun tidak langsung. Promosi secara langsung yang dilakukan pemerintah misalnya, dengan mengirimkan misi kebudayaan ke luar negeri. pameran khusus
benda-benda atau hasil kebudayaan. Sedangkan promosi yang dilakukan
(13)
commit to user
pemerintah secara tidak langsung misalnya memberikan informasi dalam bentuk penyebaran pamflet, iklan media cetak ataupun elektronik. Adapun promosi yang sangat efektif dan efisien yaitu melalui antar personal.
Kota Solo, mempunyai banyak objek wisata yang beraneka ragam, antara lain wisata religi, wisata budaya, wisata sejarah, wisata belanja, dan
wisata kuliner terdapat disini. Ciri utama pariwisata di Kota Solo adalah menonjolkan wisata budaya dan wisata belanja, karena Kota Solo terkenal kental dengan budayanya dan juga dengan wisata belanja yang murah dan mempunyai mutu yang tinggi, dengan fasilitas-fasilitas pendukung pariwisata yang maju. Keberanekaragaman berbagai objek wisata yang menarik dah disertai dengan pengelolaan yang maksimal dapat menjadikan kemajuan yang baik bagi perkembangan pariwisata di Kota Solo. Dari tahun ke tahun pariwisata di Kota Solo mengalami peningkatan jumlah, kunjungannya pun juga terus meningkat, hal tersebut dapat berdampak positif bagi pendapat Kota Solo yang bertambah, ini sebagai wujud bahwa pengelolaan yang baik dapat menimbulkan dampak yang positif. Beberapa objek wisata di Kota Solo antara lain:
1. Keraton Kasunanan Surakarta 2. Istana Mangkunegaran
3. Museum Radya Pustaka 4. Wisata Belanja Pasar Klewer
5. Taman Bermain dan Gedung Pertunjukan Wayang Orang Sriwedari 6. Taman Satwa Taru Jurug
(14)
commit to user 7. Kampoeng Wisata Batik Kaoeman
8. Wisata Kuliner Langen Bogan atau dikenal dengan sebutan Galabo 9. Taman Bale Kambang
Objek wisata yang yang diminati di Kota Solo adalah objek wisata yang memberikan sentuhan budaya, karena wisatawan asing pada khususnya lebih tertarik dengan hal tersebut, sehingga di Kota Solo sendiri lebih banyak menjual wisata budaya. Selain wisata budaya, Kota Solo juga terkenal dengan wisata belanja. Wisata pasar yang terkenal di kota ini adalah Pasar Klewer. Dengan begitu Dinas Pariwisata Kota Solo mengelola dengan baik dan menambah objek wisata yang berhubungan dengan nilai budaya dan sejarah pada umumnya, agar pariwisata di Kota Solo semakin meningkat.
Pemerintah Kota Solo juga menginginkan dengan adanya event-event kesenian di Kota Solo, dan objek wisata yang terdapat di Kota Solo pun juga semakin meningkat pengunjungnya. Ditambah dengan wajah baru Kota Solo yang semakin ramai dengan taman yang terdapat disepanjang jalan, sehingga menambah kesan sejuk dan dalam berwisata terkesan lebih santai. Begitu pula dengan fasilitas-fasilitas pendukung yang lain yang telah siap untuk dipergunakan menambah lebih matang lagi pariwisata di Kota Solo. Kondisi jalan yang lebar dan baik, tersedianya air yang bersih, penerangan yang baik, penginapan yang sudah pasti tersedia dimana-mana dengan berbagai macam pilihan dan kelas, dan letak objek wisata yang tidak begitu jauh, membuat kota ini menjadi kota wisata yang ramai dikunjungi wisatawan setiapharinya. Objek wisata yang selalu ramai dikunjungi setiap hari adalah Keraton
(15)
commit to user
Kasunanan Surakarta dan Pasar Klewer, dan dimalam hari dapat dinikmati wisata kuliner langen bogan, yang letaknya tidak berjauhan dengan letak kedua objek wisata tersebut. Objek wisata Pasar Ngarsopuro diresmikan pada tanggal 16 Februari 2009 oleh Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu yang didampingi oleh Walikota Solo Joko Widodo beserta Wakil Walikota Solo F.X. Hadi Rudyatmo.
Pasar Ngarsopuro yang terletak di tengah Kota Solo, sehingga mudah dijangkau dengan sarana transportasi apapun, dan letaknya pun juga strategis. Pasar Ngarsopuro terletak di depan Istana Mangkunegaran, konon nama Ngarsopuro berasal dari kata "ngarso" adalah depan, dan "puro" adalah pura atau Istana Mangkunegaran, sehingga nama Pasar Ngarsopuro artinya adalah pasar yang terletak di depan Istana Mangkunegaran, dan juga karena jalan yang digunakan untuk area pasar ini dulu bernama Jalan Ngarsopuro. Pasar ini juga menggabungkan dengan Pasar Windu Jenar. Selain itu Pasar Ngarsopuro ini membuka Night Market atau pasar malam, yang mana mengambil lokasi sepanjang Jalan Diponegoro, depan Istana Mangkunegaran. Pasar malam ini juga menjual berbagi barang misal handicraft, aksesoris, garmen dan jajanan pasar khas Kota Solo. Pertunjukan di pasar malam pun tak kalah menarik.
Di pasar ini sering diadakan pertunjukan wayang kulit, campur sari, musik keroncong, dan untuk anak muda diadakan band. Sehingga lebih menarik banyak pengunjung. Penulisan tugas akhir memilih objek wisata
(16)
commit to user
Pasar Ngarsopuro yang menarik untuk dikunjungi. Berdasarkan uraian diatas penulisan tugas akhir mengambil judul “PROFIL WISATAWAN DI PASAR (NIGHT MARKET) NGARSOPURO SURAKARTA”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana profil wisatawan yang berkunjung di Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta?
2. Dari daerah asal manakah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta?
3. Mengapa wisatawan tertarik berkunjung ke objek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta dan apa harapan wisatawan terhadap pengembangan objek sebagai salah satu ikon Kota Solo?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah diatas maka tujuan dan pcnelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui profil wisatawan yang berkunjung di Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta.
2. Untuk mengetahui daerah asal manakah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta.
(17)
commit to user
3. Untuk mengetahui alasan wisatawan tertarik berkunjung ke objek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta dan untuk mengetahui harapan wisatawan terhadap pengembangan objek sebagai salah satu ikon Kota Solo.
D. Manfaat Penelitian
Dalam mengadakan suatu penelitian pasti ingin mendapatkan sesuatu yang bermanfaat yaitu:
1. Manfaat Akademis
a. Dapat menambah ilmu pengetahuan, baik secara teoritis, praktis maupun akademik pengembangan diri.
b. Menambah wawasan dan pengalaman bagi penulis dan menambah informasi bagi pembaca.
2. Manfaat Praktis
Memberikan gambaran umum kepada penulis dan pembaca mengenai profil wisatawan di Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta.
3. Manfaat Teoritis
a. Dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang dunia pariwisata.
a. Penelitian ini dapat memberikan masukan untuk mengembangkan dan mempromosikan pariwisata yang tersedia di Kota Solo.
(18)
commit to user
Menurut undang-undang kepariwisataan No. 10 BAB I Pasal 1 Tahun 2009, wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Sedangkan Pariwisata itu sendiri adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan maksud bukan usaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam (Marpaung dan Bahar, 2000: 46-47). Pariwisata menurut Hubert Gulden adalah pariwisata yang didalamnya mengandung unsur perjalanan diartikan peralihan tempat yang bersifat sementara, seseorang atau beberapa orang untuk memperoleh pelayanan dan diperuntukan bagi kepariwisataan itu (Joko Purwanto dan Hilmi, 1994 : 10).Dalam buku Oka A. Yoeti Pemasaran Pariwisata (1980 : 28) suatu obyek wisata akan semakin ramai dikunjungi oleh wisatawan apabila mempunyai suatu atraksi wisata, akomodasi serta aksesibilitas yang memadai sebagai daya tarik wisata. Daya tarik wisata meliputi hal-hal yang dapat menarik orang untuk berkunjung ke suatu tempat karena adanya benda-benda yang tersedia dan terdapat dialam semesta, hasil ciptaan manusia dan tata cara hidup masyarakat.
Akomodasi sangat penting dalam dunia pariwisata karena sebagai tempat menginap para wisatawan yang berkunjung. Wisatawan yang berkunjung di suatu objek tidak berasal dari daerah sekitar saja melainkan
(19)
commit to user
dari luar daerah juga ada. Selain itu aksesibilitas yang memadai supaya mudah dijangkau oleh para wisatawan yang akan berkunjung meskipun objek wisata tersebut letaknya tidak strategis. Menurut Indriyo Gitosudamo Manajemen Pemasaran (1994 : 24). Pasar adalah tempat dimana bertemunya penjual dan pembeli, tapi akan berbeda bagi para pengusaha, pasar merupakan suatu tempat yang sangat vital bagi seorang pengusaha, karena disitulah pengusaha satu dengan pengusaha lain bersaing untuk menjual semua barang yang mereka jual dan mencari konsumen atau pelanggan agar mau membeli produk atau barang yang ditawarkan.
Dalam buku Nyoman S Pendit Ilmu Pariwisata, Sebuah Pengantar Perdana (1986: 36) yang berkaitan dengan jenis-jenis wisata dapat dibedakan menjadi berikut:
1. Wisata budaya adalah suatu perjalanan yang dialakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka. 2. Wisata kesehatan adalah suatu perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan
dengan tujuan untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana wisatawan tinggal demi kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan rohani dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas mengandung mineral yang dapat menyembuhkan penyakit.
(20)
commit to user
dengan tujuan berolah raga atau memang sengaja bermaksud mengambil bagian aktif dalam pesta olah raga di suatu tempat atau negara seperti Asian Games.
4. Wisata industri adalah perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan untuk mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial, seperti pameran industri, pemeran dagang dan sebagainya.
5. Wisata politik adalah perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan rombongan pelajar atau mahasiswa, orang-orang awam dengan tujuan untuk mengadakan peninjauan atau penelitian termasuk dalam golongan wisata industri ini.
6. Wisata sosial adalah pengorganisasian suatu perjalanan murah serta mudah untuk memberi kesempatan kepada golongan masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan, misalnya kaum buruh. 7. Wisata pertanian adalah pengorganisasian suatu perjalanan yang
dilakukan ke proyek-proyek pertanian, perkebunan, ladang dimana wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk studi maupun melihat-lihat keliling sambil menikmati segarnya tanaman beraneka warna dan suburnya pembibitan sebagai jenis sayur mayur dan palawija disekitar perkebunan yang dikunjungi.
8. Wisata cagar alam adalah jenis wisata yang diselenggarakan oleh agen atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar alam yang kelestariannya dilindungi oleh undang-undang.
(21)
commit to user
pasangan-pasangan pengantin baru yang sedang berbulan madu dengan fasilitas-fasilitas khusus dan tersendiri demi kenikmatan perjalanan dan kunjungan mereka.
10.Wisata pilgrim adalah perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan rombongan ke tempat-tempat yang berkaitan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan kepercayaan umat dalam masyarakat.
11.Wisata belanja adalah suatu perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan dari satu tempat ke tempat lain yang bertujuan untuk berbelanja barang khas dari daerah yang dikunjungi.
12.Wisata kuliner adalah suatu perjalanan wisata yang dilakukan oleh wisatawan dari satu tempat ke tempat lain yang bertujuan untuk menikmati makanan khas dari daerah yang dikunjungi (www.kabar Indonesia.com. Tanggal 16 Mei, 2009 ).
Definisi Wisatawan
Menurut Gamal Suwantoro dalam buku Dasar-Dasar Pariwisata (2004:4), seseorang atau sekelompok orang yang melakukan suatu perjalanan wisata disebut dengan wisatawan (tourist), jika selama tinggalnya sekurang-kurangnya 24 jam di daerah atau negara yag dikunjungi. Apabila mereka tinggal di daerah atau negara yang dikunjungi dengan waktu kurang dari 24 jam maka mereka disebut pelancong (excursionist). IUOTO (The Intrnational Unions of Official Travel Organization) menggunakan batasan mengenai wisatawan secara umum Gamal Suwantoro ( 2004 : 4)
(22)
commit to user
atau tempat tinggal lain dan biasanya dengan maksud apapun kecuali untuk melakukan pekerjaan yang menerima upah. Jadi ada dua kategori mengenai sebutan pengunjung, yaitu:
1. Wisatawan (tourist) 2. Pelancong (excursionist)
Wisatawan adalah pengunjung yang tinggal sementara, sekurang-kuramgnya 24 jam di suatu negara. Wisatawan dengan maksud perjalanan wisata dapat digolongkan menjadi:
1. Pesiar (leisure), untuk keperluan rekreasi, liburan, kesehatan, studi, keagamaan, dan olah raga.
2. Hubungan sanak-saudara, handai taulan, konferensi, misi, dan sebagainya.
Pelancong (excursionist) adalah pengunjung sementara yang tinggal di suatu negara yang dikunjungi dalam waktu kurang dari 24 jam Gamal Suwantoro (2004:4). Untuk mengembangkan dan meningkatkan promosi objekwisata Pasar Ngarsopuro sebagai objek wisata baru di Kota Solo dengan kapasitas wisatawan yang cukup tinggi, harus mencakup berbagai aspek antara lain: aspek promosi dan pemasaran dari obyek tersebut, atraksi-atraksi apa saja yang ditonjolkan dari objek tersebut untuk menarik para wisatawan untuk berkunjung serta usaha untuk mengembangkan objek wisata Pasar Ngarsopuro.
Profil wisatawan adalah merupakan karakteristik spesifik dari jenis-jenis wisatawan yang berbeda yang berhubungan erat dengan kebiasaan
(23)
commit to user
permintaan dan kebutuhan mereka dalam melakukan perjalanan. Adalah penting untuk mengerti profil wisatawan dengan tujuan untuk menyediakan kebutuhan perjalanan mereka dan untuk menyusun program promosi yang efektif (Happy Marpaung, 2000: 39).
Profil wisatawan digunakan untuk mengetahui karakteristik wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Bicara mengenai wisatawan akan didapatkan suatu cerita yang panjang tentang mereka yang meliputi: pendapat, darimana, mau kemana, dengan apa, dengan siapa, dan kenapa datang kesana, lebih penting dari itu profil wisatawan berisi tentang berbagai opini (persepsi dan ekspektasi) wisatawan, sebelum, selama, dan sesudah melakukan kunjungan disuatu daerah tujuan wisata.
Data mengenai wisatawan domestik dapat dijadikan sebagai langkah praktis untuk mengetahui besarnya pendapatan daerah dari sektor pariwisata, sehubungan dengan hal itu data profil wisatawan mancanegara juga dapat dijadikan langkah strategis untuk menghitung penerimaan devisa nasional dari sektor pariwisata. Perhitungan neraca perjalanan (travel balance) dalam kerangka perhitungan neraca pembayaran (balance of payment), serta penyusunan neraca satelit pariwisata nasional (nerparnas) guna pengukuran besaran dampak ekonomi pariwisata secara nasional.
Dengan adanya profil wisatawan akan mengarah pada keseimbangan antara subjek pariwisata dengan objek pariwisata. Keseimbangan tersebut akan mendorong berbaurnya kemajemukan kehidupan sosial dengan kekayaan budaya lokal yang akhirnya menempatkan sebuah objek wisata
(24)
commit to user
sebagai wilayah dengan budaya yang dinamis. Dinamika tersebut akan meningkatkan kualitas kehidupan dan kesejahteraan masyarakat dan menjadikan objek wisata tersebut sebagai aset wisata dan sebagai salah satu tujuan wisata yang diminati oleh wisatawan.
Dalam sebuah blog. Ir. Ina Herliana Koswara, M.Sc., Pusat Penelitian Kepariwisataan, Institut Teknologi Bandung menyebutkan bahwa untuk keperluan statistik, wisatawan didefinisikan sebagai orang yang melakukan perjalanan lebih dari 24 jam ke tempat di luar tempat tinggalnya untuk waktu kurang dari 12 bulan berturut, untuk maksud selain mencari nafkah tetap. Jika perjalanan yang dilakukan kurang dari 24 jam, maka pelaku perjalanan tersebut disebut ekskursionis. Gambaran mengenai wisatawan biasanya dibedakan berdasarkan karakteristik perjalanannya (trip description) dan karakteristik wisatawannya (tourist description) ( www.Ir.Ina Herliana Koswara, M.Sc.com. Tanggal 11 April, 2012 ).
F. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian tugas akhir ini mengambil lokasi di Pasar Ngarsopuro, Jalan Diponegoro, selatan Istana Mangkunegaran, Kota Solo, Provinsi Jawa Tengah. Selain itu penelitian diadakan di Dinas Tata Kota Surakarta, Perpustakaan Daerah Kota Surakarta, Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surakarta, Reksopustaka Mangkunegaran.
(25)
commit to user b. Observasi
Pengamatan secara langsung yang dilakukan di lapangan tempat berlangsungnya event yaitu di Pasar Ngarsopuro, Jalan Diponegoro, untuk mendapatkan dan mengumpulkan yang diperlukan guna sebagai bahan, penulisan Tugas Akhir, mengunjungi dan mendokumentasikan foto-foto.
c. Studi Dokumen
Dalam hal ini dipergunakan juga penelitian dengan metode dokumen. Metode dokumen adalah metode pengumpulan data yang ditujukan untuk memperoleh data secara langsung dari tempat penelitian meliputi peraturan-peraturan, foto-foto, arsip-arsip (Kunjungan Wisata di Kota Surakarta, 2010 dan Kunjungan Wisata di Pasar Night Market Surakarta, 2012).
d. Metode angket
Dalam penelitian dipergunakan juga melakukan metode angket. Metode angket adalah cara pengumpulan data melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada subjek penelitian, responden, atau sumber data dan jawabannya diberikan pula secara tertulis. Dalam penelitian ini menggunakan metode angket langsung, yaitu langsung menyampaikan angket tersebut kepada subjek penelitian, dengan mengkombinasikan bentuk dan jenis pertanyaan terhadap 100 orang responden.
(26)
commit to user e. Interview atau Wanwancara
Mempakan teknik di mana penelitian mengumpulkan data dengan cara komunikasi langsung atau wawancara langsung, adapun beberapa informant tersebut antara lain : Agus Joko Witiarso Kepala Dinas Tata Kota Surakarta, Sri Rejeki salah satu pedagang di Pasar (Night Market) Ngarsopuro, Vitriaman Kepala Bidang UMKM Kota Surakarta dan Purwanto salah satu Guide di Mangkunegaran Surakarta.
f. Studi pustaka
Dalam penelitian dipergunakan juga studi pustaka. Studi pustaka yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan-bahan yang relevan meliputi literature, referensi maupun buku-buku yang mendukung penelitian. Untuk melengkapi data yang didapatkan melalui observasi dan wawancara, ditambahkan data yang didapat dari Dinas Pariwisata Surakarta dan buku-buku referensi yang terdapat di Laboratorium Tour DIII UPW UNS.
3. Teknik Analisis Data
Data yang dianalisa dapat dilakukan dengan cara analisa deskriptif, kualitatif yaitu analisa yang memaparkan hasil penelitian untuk memperjelas permasalahan secara informatif dan disertai pula dengan gagasan-gagasan atau argumentasi yang lebih komperhensif.
(27)
commit to user
Hasil pengumpulan data kemudian dilakukan, analisis data merupakan proses mangatur dan memilah urutan data, mengorganisasi ke dalam suatu pola kategori dan satuan dasar.
(28)
(29)
commit to user
BAB II
GAMBARAN UMUM KOTA SOLO SEBAGAI TUJUAN WISATA
A. Gambaran Umum Kota Surakarta
Kota Surakarta yang juga sangat dikenal sebagai kota Solo, merupakan sebuah dataran rendah yang terletak di cekungan lereng pegunungan Lawu dan pegunungan Merapi dengan ketinggian sekitar 92 m diatas permukaan air laut. Dengan Luas sekitar 44 Km2, Kota Surakarta terletak diantara 110 45` 15" - 110 45` 35" Bujur Timur dan 70` 36" - 70` 56" Lintang Selatan. Kota Surakarta dibelah dan dialiri oleh 3 (tiga) buah Sungai besar yaitu sungai Bengawan Solo, Kali Jenes dan Kali Pepe. Sungai Bengawan Solo pada jaman dahulu sangat terkenal dengan keelokan panorama serta lalu lintas perdagangan.
Batas wilayah Kota Surakarta sebelah Utara adalah Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali. Batas wilayah sebelah Timur adalah Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karangnyar, batas wilayah sebelah Barat adalah Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karangnyar, sedang batas wilayah sebelah selatan adalah Kabupaten Sukoharjo. Surakarta terbagi dalam lima wilayah Kecamatan.
(30)
commit to user
Suhu udara Maksimum Kota Surakarta adalah 32,5 derajad Celsius, sedang suhu udara minimum adalah 21,9 derajad Celsius. Rata-rata tekanan udara adalah 1010,9 MBS dengan kelembaban udara 75%. Kecepatan angin 4 Knot dengan arah angin 240 derajad. Solo beriklim tropis, sedang musim penghujan dan kemarau bergantian sepanjang 6 bulan tiap tahunnya. Standar UMK untuk Kota Solo tahun 2009 adalah Rp 723.000.
Surakarta atau yang lebih dikenal dengan Solo, saat ini telah menjadi tujuan wisata yang bisa di andalkan di Indonesia. Kota ini memiliki berbagai keunikan dan daya tarik yang dapat di nikmati oleh para wisatawan. Objek dan daya tarik yang di miliki kota Surakarta antara lain :
1. Objek dan Daya Tarik Wisata Budaya
Berbagai tinggalan budaya bendawi dan tekstual telah memberikan bukti bahwa keberadaan kawasan kota ini sudah tua dan mencangkup kurun waktu yang sangat panjang, yaitu dari temuan benteng pertahanan, bangunan keraton, pesanggrahan, dan taman. Semua bukti ini dapat mendukung citra dan jati diri kota Surakarta yang sekarang memiliki berbagai predikat yang melekat pada kota ini.
a. Kraton Kasunanan b. Kraton Mangkunegaran c. Masjid Agung
d. Museum Kraton
(31)
commit to user f. Benteng Vasternberg
g. Monumen Perjuangan
2. Objek dan Daya Tarik Wisata Rekreasi
Selain objek wisata budaya kota Surakarta juga memiliki objek wisata rekreasi yang juga dapat menarik wisatawan berkunjung ke Surakarta. Objek dan daya tarik wisata rekreasi yang ada di Surakarta antara lain :
a. Pasar (Night Market) Ngarsopuro b. Taman Cerdas
c. Taman Sriwedari
3. Objek dan Daya Tarik Wisata Belanja
Surakarta selama ini terkenal dengan tempat-tempat wisata belanjanya, Objek dan daya tarik wisata belanja ini antara lain :
a. Pasar Klewer b. Pasar Ngarsopuro c. Pasar Barang Antik d. Galabo
e. Shooping Center 4. Atraksi Wisata
Masyarakat Surakarta sampai saat ini mempertahankan adat istiadat Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Event budaya yang berakar dari kraton Surakarta masih dapat disaksikan oleh masyarakat dan
(32)
commit to user
merupakan atraksi menarik untuk disaksikan wisatawan. Atraksi wisata ini antara lain ;
a. Wayang Kethoprak b. Solo Batik Karnaval
c. Event-event Budaya ( SIEM, SIPA, IPAM, dll ) d. Sekaten
e. Kirab Budaya
f. Upacara-upacara adat
Nilai-nilai budaya masyarakat Surakarta, terungkap pula pada kendaraan tradisional seperti becak yang masih banyak dijumpai di Surakarta. Maraknya modernisasi yang juga ke Surakarta, Nampak tidak sepenuhnya mempengaruhi kehidupan masyarakatnya dan masih banyak yang mempertahankan adat-istiadat dan nilai-nilai budaya Jawa dalam kehidupan sehari-hari.
B. Perkembangan Wisata di Surakarta
Kota Surakarta merupakan salah satu tujuan wisata di Jawa Tengah, karena kota Surakarta mempunyai berbagai objek wisata andalan yang sangat menarik. Salah satu objek wisata andalan kota Solo adalah Pasar (Night Market) Ngarsopuro. Selain itu pengembangan pasar (Night Market) Ngarsopuro juga harus berdasarkan dengan metode A4. Yang dimaksud dengan metode A4 adalah sebagai berikut:
(33)
commit to user
1. Atraksi (Attraction)
Sebuah daerah wisata harus memiliki sebuah daya tarik tersendiri yang dapat dijadikan sebuah ciri khas yang dapat menarik minat wisatawan yang untuk berkunjung di objek wisata tersebut. Pasar (Night Market) Ngarsopuro mempunyai ciri khas yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung di kawasan pasar ini ciri dari pasar ini adalah menjual produk-produk kerajinan unggulan khas kota Solo. Selain itu di pasar ini juga terdapat atraksi wisata seperti diadakannya hiburan wayang kulit, keroncongan, bagi anak muda biasanya diadakan hiburan band.
2. Aksesibilitas (Accebility)
Daerah tujuan wisata harus memiliki akses yang bagus dan menandai untuk mempermudah wisatawan menuju ke lokasi objek wisata tersebut. Selain itu dilengkapi oleh sarana transportasi yang mendukung sehingga banyak akses yang dapat dilalui oleh wisatawan untuk berkunjung. Pasar (Night Market) Ngarsopuro mempunyai akses ajalannya pun juga sangat memadai, selain itu letaknya juga sangat strategis karena berada di tengah-tengah kota Solo. Yang tepatnya dijalan Diponegoro dan di depan Pura Mangkunegaran, sehingga dapat dilalui dengan alat transportasi apapun.
3. Amenitas (Amenity)
Tersedianya berbagai fasilitas seperti tempat-tempat penginapan, restoran, hiburan, transportasi lokal yang memungkinkan wisatawan bepergian di tempat tersebut merasa nyaman serta di lengkapi dengan alat-alat komunikasi yang canggih karena lokasi dari pasar ini berada di tengah-tengah kota Solo dan juga strategis, maka berdekatan dengan penginapan yang letaknya tak jauh dari lokasi pasar dan dapat di tempuh dengan alat transportasi lokal, seperti becak sebagai
(34)
commit to user
ciri khas kota Solo, sehingga para wisatawan asing yang berkunjung di pasar ini merasa mapan dan tidak kebingungan untuk kembali ke penginapan.
4. Aktivitas (activity)
Kegiatan yang dilakukan wisatawan di pasar (Night Market) Ngarsopuro antara lain berbelanja barang-barang antikm berbelanja kerajinan khas kota Solo menikmati hiburan yang disediakan. Sambil berjalan-jalan ataupun bersantai bersama keluarga atau kerabat, dan yang pasti menikmati kuliner khas kota Solo yang juga tersedia di pasar ini.
Usaha yang dilakukan pihak pengelola pasar untuk kemajuan dan untuk menarik wisawatan adalah dengan cara memberikan fasilitas-fasilitas yang memadai bagi pengunjung, seperti adanya area parking yang letaknya tidak jauh dari area pasar malam, toilet yang letaknya berada di satu lokasi dengan pasar windu jenar. Dalam segi kebersihan, pengelola turut menjaga kebersihan di area pasar dan sekitarnya dengan menyediakan tempat-tempat sampah yang terdapat di area pasar, hal ini dikarenakan agar para pengunjung juga ikut serta menjaga kebersihan lingkungan di sekitar pasar. Dari segi keamanan pengelola menyediakan pos keamanan yang terdapat di area pasar (Night Market) Ngarsopuro. Hal ini untuk menghindari terjadinya hal-hal kriminal yang tidak diinginkan, misalnya pencopetan, pencurian, dan lain-lain.
Di kota Surakarta ini banyak sekali tempat-tempat bersejarah seperti Keraton, Pura, dan kampung batik yang sangat unik dan beraneka ragam serta mempunyai filosofi yang sangat dalam dimana masih mempertahankan adat-istiadat dan ritual-ritual yang biasa di lakukan masyarakatnya. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain ritual pada malam satu Suro yang mengarak-arak kerbau,Upacara Gunungan dan ritual-ritual pencucian benda-benda pusaka.
(35)
commit to user
Pariwisata di solo juga di dukung oleh objek-objek wisata lain di daerah sekitar eks-karisidenan seperti Air Terjun Grojogan Sewu, Candi Sukuh, Candi Cetho, Waduk Gajah Mungkur, Desa Wisata Wirun, situs Sangiran di sragen dan bermacam-macam lagi lainnya. Wisata di Surakarta juga di dukung oleh fasilitas akomodasi yang berupa Hotel Berbintang, Hotel Melati, dan Losmen serta di dukung oleh Restaurant dan Transportasi yang memadai.
Dinas pariwisata kota Solo pada awal tahun ini melaporkan, selama kurun waktu beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan yang cukup signifikan dalam jumlah kunjungan wisatawan di kota Solo. Kunjungan wisatawan dari tahun 2005-2009 dapat dilihat dari tabel 1 dibawah ini:
Tabel 1. Kunjungan Wisatawan di Kota Surakarta
Tahun Kunjungan
Wisatawan
Jumlah Kunjungan Wisatawan
Mancanegara
Wisatawan Domestik
2005 9.649 760.095 769.744
2006 10.625 904.984 915.609
2007 11.922 960.625 972.547
2008 13.859 1.029.003 1.042.862 2009 26.047 1.054.283 1.080.330 (Sumber : Dinas Tata Kota, 2010)
Kunjungan wisatawan dari tahun 2005 menurut data statistik jumlahnya mencapai 9.649 untuk mancanegara dan wisatawan domestik 760.095, untuk tahun 2006 wisatawan mancanegara 10.625 domestik
(36)
commit to user
904.984, tahun 2007 wisatawan mancanegara berjumlah 11.922 dan domestik 960.625, 2008 dengan jumlah wisatawan mancanegara 13.859 dan domestik 1.029.003, serta pada tahun 2009 wisatawan mancanegara jumlahnya 26.047 dan domestik 1.054.283. Dengan demikian dapat di ambil kesimpulan bahwa dari tahun ke tahun jumlah kunjungan wisatawan semakin meningkat.( Dinas Pariwisata Kota Surakarta, 2010)
C. Pasar Ngarsopuro di Surakarta
Kota Solo mempunyai objek wisata yang beranekaragam, salah satunya adalah objek wisata belanja. Solo terkenal dengan pusat perbelanjaan yang murah, dengan berbagai macam jenis barang yang dijual, dan kualitas yang tinggi, sehingga banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang berbelanja di kota ini. Salah satu ciri khas dari wisata belanja Kota Solo adalah batik tulis yang terkenal. Sebagian besar dari kebutuhan wisata belanja dapat ditemui di Pasar Wisata.
Identitas sebagai Kota Budaya sangat akrab dan melekat lama di Kota Solo. Upaya pelestarian tentu saja menjadi kehendak seluruh warga Kota Solo. Sebab pelestarian warisan pusaka sebagai tanda proses perubahan serta perkembangan kota yang terjadi secara alamiah. Secara berurutan tanpa harus kehilangan masa lalu yang dapat dijadikan cermin untuk pembangunan masa depan. Strategi pengelolaan kota yang terarah dan bersinambung
(37)
commit to user
dimaksudkan sebagai piranti lunak untuk menjalankan fungsi pengarahan dan fungsi kontrol bagi laju pembangunan cepat tersebut.
Kawasan Ngarsopuro di sepanjang Jalan Diponegoro yang menghubungkan antara city walk Jalan Slamet Riyadi dengan Kompleks Mangkunegaran diharapkan mampu menjadi salah satu kawasan wisata, ekonomi, dan seni bagi kota Surakarta. Kawasan ini bisa menjadi pusat kegiatan baru bagi aktivitas sosial, ekonomi, dan seni-budaya untuk kebutuhan rakyat Solo. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) adalah panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan dan lingkungan rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalain rencana, dan pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan lingkungan atau kawasan. RTBL akan menjadi pedoman perancangan kawasan dan arahan rancangan bangunan serta lingkungan untuk mewujudkan kawasan yang tertata. (Sumber : Dinas Tata Kota Surakarta, 2012)
Pasar Ngarsopuro merupakan salah satu objek wisata baru di Kota Solo. Pasar ini menjual barang-barang antik, kerajinan khas Solo, batik, dan makanan khas Solo. Pasar ini sangat strategis karena terletak di Jalan Diponegoro dan dihadapkan pada Istana Mangkunegaran dan pasar antik Windu Jenar, sehingga memudahkan para wisatawan baik domestik maupun
(38)
commit to user
mancanegara untuk mengunjungi pasar ini. Pasar ini diresmikan pada tanggal 16 Februari 2009 oleh Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu yang didampingi oleh Wali Kota Solo Joko Widodo beserta Wakil Wali Kota Solo F.X Hadi Rudyatmo dan dihadiri para pejabat Departemen Perdagangan dan Wali Kota Aceh, Bengkulu dan lainnya.
Pasar ini didirikan dengan maksud dan tujuan untuk menggabungkan toko-toko yang ada di pinggiran sepanjang Jalan Diponegoro. Selain itu karena penggunaan lahan komersial mengganggu kawasan budaya, dan keberadaan toko-toko tersebut mengurangi vasibilitas beberapa bangunan tradisional dan Pasar Windu Jenar yang terletak dibelakangnya menempati tanah negara. Kini Jalan Diponegoro sudah terlihat bersih dari toko-toko tersebut, dan pemerintah memanfaatkan jalan alternatif tersebut untuk dijadikan pasar malam yang hanya buka pada hari sabtu saja, atau malam minggu.
Mengapa pasar ini dinamakan Pasar Ngarsopuro; karena dari buku Babad Solo tenteng sejarah Kota Solo, nama jalan yang digunakan untuk lokasi pasar ini dulu bemama Jalan Ngarsopuro dan juga sebagai jalan searah sumbu Utara sampai Selatan kawasan Pura Mangkunegaran. Selain itu pengambilan nama Ngarsopuro juga karena pasar ini terletak di depan Istana Mangkunegaran (Ngarso = depan, Puro = Pura atau Istana Mangkunegaran).
Pada tahun 1939 bagian timur jalan di bangun pasar untuk memperingati tiga windu pemerintahan Mangkunegoro VII, yang diberi nama
(39)
commit to user
Pasar Triwindu yang sekarang berganti nama menjadi Windu Jenar. Pasar ini dinamakan Triwindu karena sesuai artinya "Tri" yang berarti tiga dan "windu" yang berarti delapan. Jadi Triwindu adalah ulang tahun pemerintahan Mangkunegoro VII. Pada masa pemerintahan Sri Paduka Mangkunegoro VII yang ke 24 dulu diadakan pesta besar-besaran oleh kerabat Mangkunego dan masyarakat Kota Solo pada umumnya, bahkan dihadiri oleh Ratu Wilhelmma dari Belanda. Oleh para kerabat Mangkunegoro dihadiahkan tempat yang semula adalah kandang kuda milik Mangkunegaran yang kemudian diubah menjadi pasar yaitu Pasar Triwindu. Awalnya barang yang dijual di pasar ini adalah barang bekas yang masih bercampur dengan onderdil sepeda motor, alat-alat rumah tangga dan alat-alat pertukangan. Namun pada tahun 1966 berdirilah Pasar Sumodilagan yang kemudian barang-barang bekas tersebut dipindahkan di Pasar Sumodilagan, dan pada tahun 1970 barang yang dijual di Pasar Triwindu sudah berganti menjadi barang antik seperti lampu gantung, patung perunggu dari Eropa, keramik dari Cina, vas bunga model Eropa, dan alat-alat rumah tangga yang terbuat dari perak. Suasana Kota Solo dulu sangat ramai dengan adanya Pasar Triwindu ini, namun lambat tahun karena hiburan di Kota Solo semakin banyak sehingga pasar ini mengalami penurunan pengunjung. (Hasil Wawancara Dengan Purwanto Guide Istana Mangkunegaran. Tanggal 16 Februari, 2012).
(40)
commit to user
Pada sekitar tahun 1970 an di Kota Solo juga tedapat pasar malam yang terletak di sepanjang Jalan Gatot Subroto, pasar malam ini bemama Pasar Yaik. Di pasar ini dulu menjual berbagai macam barang. Penataaan Pasar yang masih belum tertata rapi seperti pasar pada jaman sekarang. Pasar Yaik dulu muncul dengan sendirinya, dan seiring dengan berjalannya waktu kemudian toko ini tutup dengan sendirinya juga, karena di Solo sudah banyak toko-toko sehingga pasar yang mengalami penurunan pengunjung. (Hasil Wawancara Dengan Purwanto Guide Istana Mangkunegaran. Tanggal 16 Februari, 2012)
Selain karena ingin menghidupkan Kota Solo kembali, pemerintah juga bermaksud.untuk mengembangkan koridor ekonomi berbasis wisata di Kota Solo. Sehingga perekonomian di Kota Solo dapat berkembang dan sekaligus pariwisata di kota ini juga semakin maju. Pemerintah sudah merencanakan pembangunan berbagai kawasan wisata di Kota Solo, yaitu kawasan wisata Istana Mangkunegaran, wisata Ngarsopuro, kawasan Purwosari, City Walk, dan kawasan wisata Keraton Kasunanan.
D. Pasar (Night Market) Ngarsopuro di Surakarta
Pasar (Night Market) Ngarsopuro diresmikan pada tanggal 16 Februari 2009, pasar ini hanya buka pada tiap hari Sabtu saja atau malam minggu pukul 17.00 hingga pukul 22.00 WIB. Penentuan waktu ini berdasarkan konsep dan implementasi night market ngarsopuro. Namun pasar ini juga
(41)
commit to user
buka pada saat ada event di Kota Solo, seperti acara pembukaan Indonesia Per/owing Art music, batik fashion. Solo City Jazz yang mengambil lokasi di Jalan Diponegoro tepatnya di depan Pasar Windu Jenar.
Barang yang diperjual belikan di pasar ini adalah antara lain, seni kerajinan tangan, barang-barang khas Solo, barang-barang khas Indonesia, batik, barang antik, dan makanan khas Solo. Barang-barang yang paling digemari turis asing adalah kerajianan tangan dan barang-barang khas Kota Solo, seperti batik, produk kerajinan unggul khas Solo, dan barang antik lainnya. Selain barang-barang khas Kota Solo khususnya dan barang-barang khas Indonesia umunya, pasar ini juga menyediakan kuliner khas Kota Solo. Makanan yang dijual di pasar ini antara lain, nasi liwet, nasi pecel ndeso, cabuk rambak, nasi gudeg ceker atau cakar, nasi timlo, jagung bakar, karak bratan, wedang ronde, dan lain sebagainya. Pasar Ngarsopuro mempunyai peran sebagai kawasan wisata belanja baru di Solo, yang berpengaruh terhadap kemajuan pariwisata di Kota Solo. Dengan dibukanya pasar ini, Kota Solo semakin dibanjiri dengan wisatawan asing yang berkunjung ke Solo, perekonomian di kota ini pun juga semakin maju, Kota Solo sendiri juga lebih berkembang dan lebih hidup dimalam hari.
Pasar (Night Market) Ngarsopuro ini sangat menarik banyak pengunjung, karena sesuai dengan penggarapannya yang matang. Ciri-ciri pasar malam adalah harus adanya penerangan yang bagus, karena pasar ini berlangsung pada malam hari. Bebas dari kendaraan bermotor jenis apapun, karena pasar malam biasanya untuk pejalan kaki yang ingin menikmati
(42)
commit to user
suasana malam sambil bersantai dan belanja sehingga membuat pengunjung nyaman dan betah selama berada di pasar malam. Adanya atraksi seni dan budaya sangat menarik para pengunjung untuk datang ke pasar malam, sambil bersantai pengunjung dapat menikmati hiburan yang disuguhkan di pasar malam tersebut.
Event-event yang sering diadakan di pasar (Night Market) Ngarsopuro antara lain :
a) Event insidental : keroncongan, wayang kulit, band b) Event rutin : musik perkusi
c) Event tahunan : Solo Batik Fashion, Solo City Jazz, SIPA, SIEM, IPAM dan lain-lain.
Di dalam melakukan suatu kegiatan wisata, wisata kuliner tak pemah luput dari sorotan wisatawan. Di pasar ini pun juga menyediakan makanan sebagai pelengkap saat menikmati hiburan. Wisata kuliner di Kota Solo sendiri pun juga sudah ada yaitu Galabo Langen Bogan yang terletak di sepanjang Jalan Mayor Sunaryo (depan PGS dan BTC). (Sumber : Dinas Tata Kota Surakarta, 2012)
(43)
commit to user
BAB III
PROFIL WISATAWAN DI OBYEK WISATA
PASAR (NIGHT MARKET) NGARSOPURO SURAKARTA
Profil wisatawan adalah merupakan karakteristik spesifik dari jenis-jenis wisatawan yang berbeda yang berhubungan erat dengan kebiasaan permintaan dan kebutuhan mereka dalam melakukan perjalanan. Adalah penting untuk mengerti profil wisatawan dengan tujuan untuk menyediakan kebutuhan perjalanan mereka dan untuk menyusun program promosi yang efektif (Happy Marpaung, 2000: 39). Profil wisatawan digunakan untuk mengetahui karakteristik wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Bicara mengenai wisatawan akan didapatkan suatu cerita yang panjang tentang mereka yang meliputi: pendapat, darimana, mau kemana, dengan apa, dengan siapa, dan kenapa datang kesana, lebih penting dari itu profil wisatawan berisi tentang berbagai opini (persepsi dan ekspektasi) wisatawan, sebelum, selama, dan sesudah melakukan kunjungan disuatu daerah tujuan wisata.
Data mengenai wisatawan domestik dapat dijadikan sebagai langkah praktis untuk mengetahui besarnya pendapatan daerah dari sektor pariwisata, sehubungan dengan hal itu data profil wisatawan mancanegara juga dapat dijadikan langkah strategis untuk menghitung penerimaan devisa nasional dari sektor pariwisata. Perhitungan neraca perjalanan (travel balance) dalam kerangka perhitungan neraca pembayaran (balance of payment), serta penyusunan neraca satelit pariwisata nasional (nerparnas) guna pengukuran besaran dampak ekonomi pariwisata secara nasional.
(44)
commit to user
Profil wisatawan akan mengarah pada keseimbangan antara subjek pariwisata dengan objek pariwisata. Keseimbangan tersebut akan mendorong berbaurnya kemajemukan kehidupan sosial dengan kekayaan budaya lokal yang akhirnya menempatkan sebuah objek wisata sebagai wilayah dengan budaya yang dinamis. Dinamika tersebut akan meningkatkan kualitas kehidupan dan kesejahteraan masyarakat dan menjadikan objek wisata tersebut sebagai aset wisata dan sebagai salah satu tujuan wisata yang diminati oleh wisatawan. Dalam sebuah blog. Ir. Ina Herliana Koswara, M.Sc., Pusat Penelitian Kepariwisataan, Institut Teknologi Bandung menyebutkan bahwa untuk keperluan statistik, wisatawan didefinisikan sebagai orang yang melakukan perjalanan lebih dari 24 jam ke tempat di luar tempat tinggalnya untuk waktu kurang dari 12 bulan berturut, untuk maksud selain mencari nafkah tetap (Mclntosh & Goeldner, 1995).
Jika perjalanan yang dilakukan kurang dari 24 jam, maka pelaku perjalanan tersebut disebut ekskursionis. Gambaran mengenai wisatawan biasanya dibedakan berdasarkan karakteristik perjalanannya (trip description) dan karakteristik wisatawannya (tourist description) (Seaton dan Bennet, 1996). Jumlah kunjungan wisata di Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta sebagai berikut:
Tabel 2 Kunjungan Wisata di Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta
Tahun Kunjungan
Jumlah Kunjungan
Jumlah Wisatawan
Domestik
Wisatawan Mancanegara
2009 565.000 567 565.567
2010 621.500 624 622.124
2011 683.650 686 684.336
(45)
commit to user
Berdasarkan tabel 2 diatas diketahui bahwa kunjungan wisatawan pada tahun 2009 mencapai 565.000 pengunjung dan ditahun 2010 mengalami kenaikan mencapai 621.500 dan untuk tahun 2011 mengalami kenaikan kunjungan sampai 683.650 pengunjung. Dari tabel 2 ini menunjukkan adanya kenaikan pengunjung mulai tahun 2009-2011, ini berarti bahwa minat untuk berkunjung menikmati Pasar (Night Market) Ngarsopuro sangat besar.
Tabel 3 Kunjungan Wisata di Pasar (Night Market) Ngarsopuro dari bulan Januari sampai bulan Desember 2011
No. Bulan Jumlah Wisatawan
1 Januari 35.320
2 Februari 41.888
3 Maret 42.813
4 April 48.627
5 Mei 55.879
6 Juni 58.103
7 Juli 61.850
8 Agustus 62.170
9 September 65.123
10 Oktober 68.253
11 November 71.750
12 Desember 72.560
Jumlah 684.336
(46)
commit to user
Dari data tabel 3 diatas dapat dilihat pada bulan Desember 2011 paling banyak dikunjungi sebesar 72.560 pengunjung karena pada bulan Desember Libur Natal dan Malam Tahun Baru. Kunjungan paling rendah terjadi pada bulan Januari sebesar 35.320 pengunjung saja.
Untuk mengetahui profil wisatawan pada obyek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro dilakukan dengan cara melakukan survey dan penyebaran kuisioner sebanyak 100 responden dalam periode April 2012 (Happy Marpaung, 2000 : 39). Sedangkan karakteristik yang digunakan meliputi daerah asal responden, usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan, tujuan utama, ketertarikan responden mengunjungi obyek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro, pendapat responden terhadap kebersihan obyek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro, dan aktivitas apa yang dilakukan responden di Pasar (Night Market) Ngarsopuro.
Data yang di peroleh dalam penelitian dapat disajikan sebagai berikut: A. Variabel Sosio Demografi
1. Usia
Tabel 4 Usia Responden Usia
responden (tahun)
Jumlah Persentase (%)
< 17 10 10
17 – 25 25 25
25 – 40 35 35
> 40 30 30
Jumlah 100 100
(47)
commit to user
Berdasarkan tabel 4 di atas dapat dilihat mayoritas usia responden yang berkunjung ke obyek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro antara 25–40 tahun, yaitu sebanyak 35 orang atau 35%, responden dengan umur > 40 tahun sebesar 30%, berumur lebih dari 40 tahun sebesar 30% sedangkan responden dengan umur kurang dari 17 tahun sebanyak 10%,.
Sangat bervariasinya umur responden ini mencerminkan bahwa obyek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro ini memang di peruntukkan bagi wisatawan segala usia. Fasilitas obyek ini telah banyak beraneka ragam hasil kerajinan yang ditawarkan dengan harga mulai Dari kalangan bawah sampai kalangan atas, sehingga para pengunjung mudah mencari apa yang diinginkan.
2. Jenis Kelamin
Tabel 5 Jenis Kelamin Responden
Jenis kelamin Jumlah Persentase (%)
L 60 60
P 40 40
Total 100 100
( Sumber : Hasil analisis data dari responden, 2012 )
Dari hasil wawancara yang dilakukan di obyek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro ini kebanyakan di dominasi oleh laki-laki yang memiliki presentase 60 % dan jenis kelamin perempuannya hanya sebesar 40%. Dari hasil tersebut mayoritas wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro ini di dominasi oleh kaum laki-laki, dikarenakan
(48)
commit to user
banyak sekali anak laki-laki yang mengunjungi obyek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro untuk menikmati keanekaragaman produk yang ditawarkan dan suasana yang meriah di Pasar (Night Market) Ngarsopuro ini. 3. Pendidikan Akhir Responden
Tabel 6 Pendidikan Akhir Responden
Pendidikan Jumlah Persentase (%)
SD 5 5
SMP 12 12
SMU 30 30
Diploma 15 15
S1 20 20
S2 atau S3 18 18
Jumlah 100 100
( Sumber : Hasil analisis data dari responden, 2012 )
Pendidikan akhir responden adalah pendidikan formal yang ditempuh melalui jenjang pendidikan setelah yang penyelenggaraannya tersusun dalam kurikulum yang terorganisir, berjenjang dari rendah sampai ke tingkat tinggi. Tingkat pendidikan formal responden akan mempengaruhi cara berpikir, kemampuan berargumentasi dalam menyatakan pendapatnya. Berdasarkan tabel 6 di atas responden mempunyai pendidikan setelah SMU sebanyak 30%, S1 sebanyak 20%, S2 atau S3 sebanyak 18%, Diploma sebanyak 15%, SMP sebanyak 12%, dan yang paling sedikit Sekolah Dasar (SD) 5%.
Tingkat pendidikan responden sangat bervariasi dari jenjang SD sampai S2. Ini mencerminkan bahwa kebutuhan tempat yang nyaman
(49)
commit to user
berkeluarga untuk kuliner adalah kebutuhan semua orang, tidak hanya bagi kaum yang berpendidikan saja, tetapi menjangkau segala lapisan masyarakat yang semua membutuhkan hiburan dalam hidupnya agar tidak terjebak pada rutinitas yang menjenuhkan.
4. Pekerjaan
Tabel 7 Pekerjaan Responden
Pekerjaan Jumlah Persentase (%)
Ibu Rumah Tangga 5 5
Pegawai Swasta 12 12
Pegawai Pemerintahan 13 13
Guru/Dosen 10 10
Pelajar/Mahasiswa 25 25
Wiraswasta 35 35
Jumlah 100 100
( Sumber : Hasil analisis data dari responden, 2012 )
Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah ini sering dianggap sinonim dengan profesi. Berdasarkan tabel 7 di atas, diketahui sebagian besar responden pengunjung adalah Wiraswasta yaitu sebanyak 35%, kemudian responden dengan profesi Pelajar/Mahasiswa sebanyak 25%, Pegawai Pemerintahan 13%, Pegawai Swasta sebanyak 12%, profesi guru/dosen sebesar 10% dan yang paling sedikit berkunjung responden dengan Ibu rumah tangga sebesar 5%.
(50)
commit to user
Sebagian besar pengunjung adalah Wiraswasta, mengingat obyek ini memang sangat cocok untuk orang bekerja dengan suasana santai dan nyaman. Untuk pekerjaan lain, responden tersebut berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa karena di Pasar (Night Market) Ngarsopuro cocok juga untuk para remaja untuk bersantai ria. Jadi secara umum obyek ini menjadi tujuan wisata dari segala macam profesi yang dimiliki oleh pengunjung.
B. Variabel Geografis
Tabel 8 Daerah Asal Responden
Daerah Asal Jumlah Persentase (%)
Surakarta 55 55
Sukoharjo 15 15
Boyolali 6 6
Karanganyar 10 10
Sragen 6 6
Wonogiri 5 5
Klaten 3 3
Jumlah 100 100
( Sumber : Hasil analisis data dari responden, 2012 )
Daerah asal responden merupakan hal yang mempunyai pengaruh cukup besar pada wisatawan karena daerah asal akan mencerminkan keadaan dari wisatawan itu sendiri. Dari hasil wawancara yang dituangkan dalam kuisioner ini diketahui bahwa mayoritas asal responden yang paling banyak adalah berasal dari kota Surakarta sebanyak 55%, dari Sukoharjo sebesar 15%, dari
(51)
commit to user
Karanganyar 10%, dari Boyolali sebanyak 6 %, Sragen sebanyak 6%, Wonogiri 5% dan Klaten sebanyak 3%.
Dari keanekaragaman asal kota/daerah yang diperoleh mencerminkan bahwa obyek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro telah menjadi salah satu tujuan obyek wisata hampir diseluruh daerah Eks-karesidenan Surakarta.
C. Variable Psikografik
Tabel 9 Tujuan Utama Responden Berkunjung ke Obyek Wisata
Tujuan Berkunjung Jumlah Persentase (%)
Rekreasi/Berlibur 51 51
Menghadiri Event Budaya 10 10
Bisnis 31 31
Kunjungan Dinas 8 8
Jumlah 100 100
( Sumber : Hasil analisis data dari responden, 2012 )
Seseorang mengunjungi suatu obyek pasti mempunyai tujuan yang diinginkan, terlepas dari rasa ingin keluar dari aktivitas atau rutinitas sehari-hari. Berdasarkan tabel 9 di atas, diketahui bahwa obyek wisata ini sebagian besar bertujuan sebagai tempat untuk rekreasi atau berlibur yaitu sebanyak 51%, untuk bisnis sebanyak 31%, menghadiri event budaya sebanyak 10% dan kunjungan Dinas hanya sebessar 8%.
Obyek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro ini memang sangat cocok untuk kegiatan rekreasi/berlibur dan juga untuk kegiatan bisnis.
(52)
commit to user
D. Variabel Behavioristik
1. Ketertarikan responden mengunjungi obyek wisata
Tabel 10 Ketertarikan Responden Mengunjungi Obyek Wisata Ketertarikan Responden
Mengunjungi Obyek Wisata Jumlah
Persentase (%) Keanekaragaman produk yang dijual belikan 45 45 Suasana Pasar (Night Market) Ngarsopuro 35 35
Kenyamanan dan Ketenangan tempat 20 20
Jumlah 100 100
( Sumber : Hasil analisis data dari responden, 2012 )
Pasar (Night Market) Ngarsopuro adalah obyek yang terkenal dengan keanekaragaman produk yang diperjualbelikan, misalnya : baju batik, tas, makanan khas, dll. Pasar (Night Market) Ngarsopuro ini juga di dukung dengan suasana rekreasi yang berdekatan dengan Kraton Mangkunegaran, dimana Kraton ini merupakan salah satu Wisata Sejarah Kraton.
Dengan keanekaragaman barang-barang yang dijual, serta bermacam-macam produk yang ditawarkan Pasar (Night Market) Ngarsopuro kebanyakan responden tertarik dengan keanekaragaman barang-barang yang diperjualbelikan sebesar 45%, Suasana Pasar (Night Market) Ngarsopuro sebanyak 35% dan Kenyamanan dan Ketenangan tempat sebanyak 20%.
(53)
commit to user 2. Kebersihan obyek wisata
Tabel 11 Kebersihan Obyek Wisata
Kebersihan Obyek Wisata Jumlah Persentase (%)
Bersih 65 65
Cukup 32 32
Kotor 3 3
Sangat Kotor - -
Jumlah 100 100
( Sumber : Hasil analisis data dari responden, 2012 )
Kebersihan merupakan faktor utama yang harus terus diperbaiki. Kebersihan tempat rekreasi memang menjadi hal yang selalu dikeluhkan oleh pengunjung pada suatu tempat rekreasi. Berdasarkan tabel 11 di atas diketahui bahwa sebagian besar responden yang menyatakan bahwa tempat Pasar (Night Market) Ngarsopuro bersih sebanyak 65%, yang menyatakan cukup bersih sebanyak 32% dan ada juga yang menyatakan kotor sebanyak 3%.
3. Aktivitas yang dilakukan responden di objek wisata
Tabel 12 Aktivitas yang Dilakukan Responden di Obyek Wisata
Aktivitas Jumlah Persentase (%)
Bisnis 30 30
Menikmati Suasana / Kuliner 40 40
Bersantai 30 30
Jumlah 100 100
( Sumber : Hasil analisis data dari responden, 2012 )
Banyak aktivitas yang dilakukan saat mengunjungi suatu obyek wisata, ada yang bertujuan untuk bersantai, bermain dan menikmati
(54)
commit to user
hiburan musik etnik. Berdasarkan tabel 12 diatas keterangan bahwa sebagian besar pengunjung Pasar (Night Market) Ngarsopuro menikmati suasana / kuliner sebanyak 40 orang atau 40%, yang bisnis sebanyak 30%, serta yang bersantai-santai sebanyak 30%.
4. Harapan Wisatawan Berkunjung ke Obyek Wisata
Para wisatawan yang datang ke Pasar (Night Market) Ngarsopuro mempunyai bermacam-macam harapan yang ingin mereka capai. Mayoritas pengunjung berharap Pasar (Night Market) Ngarsopuro dapat menjadi tempat untuk melepaskan sejenak rutinitas kerja sehari hari ataupun dari kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat membuat bosan karena selalu berulang-ulang.
Sangat beralasan sekali jika para pengunjung berharap bahwa Pasar (Night Market) Ngarsopuro ini dapat menjadi objek wisata yang mampu menjernihkan pikiran dengan melihat berbagai macam produk yang ditawarkan serta juga dapat menikmati dengan berbagai macam atraksi hiburan, musik-musik etnik dan salah satu tempat yang cocok untuk bersantai. (Sumber : Hasil wawancara langsung terhadap responden, 2012).
(55)
commit to user
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Obyek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro yang dikelola oleh Disperindak adalah salah satu obyek tujuan wisata andalan di Kota Surakarta yang mempunyai karakteristik Keberanekaragaman hasil karya berupa baju batik, tas-tas batik, kerajinan tangan, dan makanan-makanan khas yang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung ke Pasar (Night Market) Ngarsopuro. Dapat disimpulkan bahwa wisatawan yang datang ke Pasar (Night Market) Ngarsopuro, sebagian besar berasal dari kota Surakarta dan sekitarnya yang berusia rata-rata 25 sampai 40 tahun sebesar 35% dan di dominasi oleh kaum laki-laki 60% (Tabel 4 Usia Responden, 2012 dan Tabel 5 Jenis Kelamin Responden, 2012). Dalam hal ini pendidikan terakhir wisatawan yang ditempuh adalah mayoritas berpendidikan SMU sebesar 30% (Tabel 6 Pendidikan Akhir Responden, 2012).
Obyek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro ini memang menjadi salah satu tujuan utama wisatawan lokal di Surakarta dan daerah Eks-karisidenan Surakarta seperti Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Karanganyar, Sragen dan Wonogiri. Dari hasil wawancara di ketahui bahwa sebagian besar wisatawan berasal dari kota Surakarta sendiri sebesar 55% (Tabel 8 Daerah Asal Responden, 2012).ayoritas wisatawan yang datang ke Pasar (Night Market) Ngarsopuro adalah untuk rekreasi/berlibur yang disebabkan karena
(56)
commit to user
Keanekaragaman produk yang dijual belikan di Pasar (Night Market) Ngarsopuro. Wisatawan menilai kebersihan di Pasar (Night Market) Ngarsopuro cukup bersih dengan 65% responden menyatakan bersih (Tabel 11 Kebersihan Obyek Wisata, 2012). Dan sebagian besar aktivitas wisatawan selama berada di Pasar (Night Market) Ngarsopuro adalah menikmati suasana malam dan bersantai.
Harapan wisatawan terhadap Pasar (Night Market) Ngarsopuro adalah Para wisatawan yang datang ke Pasar (Night Market) Ngarsopuro mempunyai bermacam-macam keinginan yang ingin mereka capai. Mayoritas pengunjung berharap Pasar (Night Market) Ngarsopuro dapat menjadi salah satu tempat untuk melepaskan sejenak rutinitas kerja sehari hari ataupun dari kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat membuat bosan karena selalu berulang-ulang. Sangat beralasan sekali jika para pengunjung berharap Pasar (Night Market) Ngarsopuro ini menjadi objek wisata yang mampu menjernihkan pikiran dengan melihat berbagai macam produk yang ditawarkan serta juga dapat menikmati dengan berbagai macam atraksi hiburan, musik-musik etnik dan salah satu tempat yang cocok untuk bersantai.
(57)
commit to user
B. Saran
Untuk menambah kenyamanan wisatawan saat berada di obyek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta, maka penulis memberi sedikit saran yang akan bermanfaat bagi penulis, pengelola obyek dan masyarakat umum. Dari Hasil pembahasan menunjukkan bahwa peningkatan pengunjung tiap tahun cukup signifikan sehingga diharapkan dapat dipertahankan atau ditingkatkan dengan sering diadakannya even-even budaya dan musik-musik etnik dari daerah Solo khususnya. Untuk kenyamanan sebaiknya para pengamen ditertibkan agar dapat memberikan suasana ketenangan dan kenyamanan untuk mendengarkan lagu-lagu yang dibawakan oleh para pengamen tersebut.
(1)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
D. Variabel Behavioristik
1. Ketertarikan responden mengunjungi obyek wisata
Tabel 10 Ketertarikan Responden Mengunjungi Obyek Wisata Ketertarikan Responden
Mengunjungi Obyek Wisata Jumlah
Persentase (%)
Keanekaragaman produk yang dijual belikan 45 45
Suasana Pasar (Night Market) Ngarsopuro 35 35
Kenyamanan dan Ketenangan tempat 20 20
Jumlah 100 100
( Sumber : Hasil analisis data dari responden, 2012 )
Pasar (Night Market) Ngarsopuroadalah obyek yang terkenal
dengan keanekaragaman produk yang diperjualbelikan, misalnya :
baju batik, tas, makanan khas, dll. Pasar (Night Market) Ngarsopuro
ini juga di dukung dengan suasana rekreasi yang berdekatan dengan Kraton Mangkunegaran, dimana Kraton ini merupakan salah satu Wisata Sejarah Kraton.
Dengan keanekaragaman barang-barang yang dijual, serta
bermacam-macam produk yang ditawarkan Pasar (Night Market)
Ngarsopuro kebanyakan responden tertarik dengan keanekaragaman
barang-barang yang diperjualbelikan sebesar 45%, Suasana Pasar (Night Market) Ngarsopuro sebanyak 35% dan Kenyamanan dan Ketenangan tempat sebanyak 20%.
(2)
commit to user
2. Kebersihan obyek wisata
Tabel 11 Kebersihan Obyek Wisata
Kebersihan Obyek Wisata Jumlah Persentase (%)
Bersih 65 65
Cukup 32 32
Kotor 3 3
Sangat Kotor - -
Jumlah 100 100
( Sumber : Hasil analisis data dari responden, 2012 )
Kebersihan merupakan faktor utama yang harus terus diperbaiki. Kebersihan tempat rekreasi memang menjadi hal yang selalu dikeluhkan oleh pengunjung pada suatu tempat rekreasi. Berdasarkan tabel 11 di atas diketahui bahwa sebagian besar responden yang menyatakan bahwa
tempat Pasar (Night Market) Ngarsopuro bersih sebanyak 65%, yang
menyatakan cukup bersih sebanyak 32% dan ada juga yang menyatakan kotor sebanyak 3%.
3. Aktivitas yang dilakukan responden di objek wisata
Tabel 12 Aktivitas yang Dilakukan Responden di Obyek Wisata
Aktivitas Jumlah Persentase (%)
Bisnis 30 30
Menikmati Suasana / Kuliner 40 40
Bersantai 30 30
Jumlah 100 100
( Sumber : Hasil analisis data dari responden, 2012 )
Banyak aktivitas yang dilakukan saat mengunjungi suatu obyek wisata, ada yang bertujuan untuk bersantai, bermain dan menikmati
(3)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
hiburan musik etnik. Berdasarkan tabel 12 diatas keterangan bahwa
sebagian besar pengunjung Pasar (Night Market) Ngarsopuro menikmati
suasana / kuliner sebanyak 40 orang atau 40%, yang bisnis sebanyak 30%, serta yang bersantai-santai sebanyak 30%.
4. Harapan Wisatawan Berkunjung ke Obyek Wisata
Para wisatawan yang datang ke Pasar (Night Market) Ngarsopuro
mempunyai bermacam-macam harapan yang ingin mereka capai.
Mayoritas pengunjung berharap Pasar (Night Market) Ngarsopuro dapat
menjadi tempat untuk melepaskan sejenak rutinitas kerja sehari hari ataupun dari kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat membuat bosan karena selalu berulang-ulang.
Sangat beralasan sekali jika para pengunjung berharap bahwa
Pasar (Night Market) Ngarsopuro ini dapat menjadi objek wisata yang
mampu menjernihkan pikiran dengan melihat berbagai macam produk yang ditawarkan serta juga dapat menikmati dengan berbagai macam atraksi hiburan, musik-musik etnik dan salah satu tempat yang cocok untuk bersantai. (Sumber : Hasil wawancara langsung terhadap responden, 2012).
(4)
commit to user BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Obyek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro yang dikelola oleh
Disperindak adalah salah satu obyek tujuan wisata andalan di Kota Surakarta yang mempunyai karakteristik Keberanekaragaman hasil karya berupa baju batik, tas-tas batik, kerajinan tangan, dan makanan-makanan khas yang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung ke Pasar (Night Market) Ngarsopuro. Dapat disimpulkan bahwa wisatawan yang
datang ke Pasar (Night Market) Ngarsopuro, sebagian besar berasal dari kota
Surakarta dan sekitarnya yang berusia rata-rata 25 sampai 40 tahun sebesar 35% dan di dominasi oleh kaum laki-laki 60% (Tabel 4 Usia Responden, 2012 dan Tabel 5 Jenis Kelamin Responden, 2012). Dalam hal ini pendidikan terakhir wisatawan yang ditempuh adalah mayoritas berpendidikan SMU sebesar 30% (Tabel 6 Pendidikan Akhir Responden, 2012).
Obyek wisata Pasar (Night Market) Ngarsopuro ini memang menjadi
salah satu tujuan utama wisatawan lokal di Surakarta dan daerah Eks-karisidenan Surakarta seperti Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Karanganyar, Sragen dan Wonogiri. Dari hasil wawancara di ketahui bahwa sebagian besar wisatawan berasal dari kota Surakarta sendiri sebesar 55% (Tabel 8 Daerah
Asal Responden, 2012).ayoritas wisatawan yang datang ke Pasar (Night
Market) Ngarsopuro adalah untuk rekreasi/berlibur yang disebabkan karena
(5)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Keanekaragaman produk yang dijual belikan di Pasar (Night Market)
Ngarsopuro. Wisatawan menilai kebersihan di Pasar (Night Market)
Ngarsopuro cukup bersih dengan 65% responden menyatakan bersih (Tabel
11 Kebersihan Obyek Wisata, 2012). Dan sebagian besar aktivitas wisatawan
selama berada di Pasar (Night Market) Ngarsopuroadalah menikmati suasana
malam dan bersantai.
Harapan wisatawan terhadap Pasar (Night Market) Ngarsopuro adalah
Para wisatawan yang datang ke Pasar (Night Market) Ngarsopuromempunyai
bermacam-macam keinginan yang ingin mereka capai. Mayoritas pengunjung
berharap Pasar (Night Market) Ngarsopuro dapat menjadi salah satu tempat
untuk melepaskan sejenak rutinitas kerja sehari hari ataupun dari kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat membuat bosan karena selalu berulang-ulang.
Sangat beralasan sekali jika para pengunjung berharap Pasar (Night Market)
Ngarsopuro ini menjadi objek wisata yang mampu menjernihkan pikiran
dengan melihat berbagai macam produk yang ditawarkan serta juga dapat menikmati dengan berbagai macam atraksi hiburan, musik-musik etnik dan salah satu tempat yang cocok untuk bersantai.
(6)
commit to user
B. Saran
Untuk menambah kenyamanan wisatawan saat berada di obyek wisata
Pasar (Night Market) Ngarsopuro Surakarta, maka penulis memberi sedikit
saran yang akan bermanfaat bagi penulis, pengelola obyek dan masyarakat umum. Dari Hasil pembahasan menunjukkan bahwa peningkatan pengunjung tiap tahun cukup signifikan sehingga diharapkan dapat dipertahankan atau ditingkatkan dengan sering diadakannya even-even budaya dan musik-musik etnik dari daerah Solo khususnya. Untuk kenyamanan sebaiknya para pengamen ditertibkan agar dapat memberikan suasana ketenangan dan kenyamanan untuk mendengarkan lagu-lagu yang dibawakan oleh para pengamen tersebut.