Perancangan Kampanye Tari Tradisional Surak Ibra Bagi Masyarakat Garut Terutama Generasi Anak-Anak.

(1)

vii

ABSTRAK

Surak Ibra merupakan seni tari tradisional warisan budaya Garut. Surak Ibra merupakan tarian yang unik dilihat dari penari, alat musik, kostum hingga gerak tarinya. Namun Surak Ibra saat ini masih kurang dikenal secara merata oleh masyarakat luas bahkan oleh masyarakat Garut sendiri. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya peran masyarakat untuk mengenalkan seni tradisional Indonesia sejak dini.

Tujuan dari penelitian ini untuk memperkenalkan kesenian Tari Surak Ibra kepada anak-anak sekolah dasar di Garut dan menarik minat anak-anak sekolah dasar di garut untuk ikut berpatisipasi dalam melestarikan Seni Tari Tradisional Surak Ibra.

Berdasarkan data dan fakta tentang minimnya masyarakat Garut yang mengetahui Surak Ibra, maka kesenian ini peru disosialisasikan dan dilestarikan kepada masyarakat dengan kampanye berupa poster, website, x-banner, bosur, spanduk, umbul-umbul. Kampanye dilakukan dengan mensosialisasikan dan mengajarkan tari Surak Ibra kepada anak-anak SD di 10 SD di Kota Garut sebagai sampel, dengan jangka waktu 1 tahun sosialisasi dan mengajarkan kepada anak SD di tahap akhir kampanye akan diadakan talkshow dan Festival Surak Ibra dimana anak-anak dari perwakilan sekolah dasar sampel akan dilombakan. Diharapkan Tari Surak Ibra ini dapat dijadikan ekstrakurikuler di seluruh sekolah dasar di Garut.


(2)

ABSTRACT

Surak Ibra is a traditional dance which is a heritage from Garut. It is unique dance considering the dancers, musical instruments, costumes and dance movement. However, nowadays Surak Ibra is not widely known by Indonesian people. It is not widely known even by Garut people. This happens because of the lack of the people’s role in introducing the traditional art to the children.

The purpose of this research is to introduce Surak Ibra dance to the elementary students in Garut and to make the students willing to participate in preserving the dance.

Considering the fact based on the data found about the few number of Garut people who know Surak Ibra, this art should be socialized and preserved to people using a campaign in the forms of posters, website, banners, x-banners, and brochures. The campaign is done by socializing and teaching the dance to elementary students in 10 elementary schools in Garut as samples in 1 year. At the final stage, a talkshow and Surak Ibra Festival will be held, in which there will be a competition of Surak Ibra dance among these students. It is expected that Surak Ibra dance can become an extracurricular activity in all elementary schools in Garut.


(3)

ix

DAFTAR ISI

COVER DALAM...i

LEMBAR PENGESAHAN...ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN...iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN...iv

KATA PENGANTAR...v

ABSTRAK BAHASA INDONESIA...vii

ABSTRAK BAHASA INGGRIS...viii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL...xii

DAFTAR GAMBAR...xiii

BAB I : PENDAHULUAN………..1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 3

1.2.1 Permasalahan ... 3

1.2.2 Ruang Lingkup Permasalahan ... 4

1.3 Tujuan Perancangan ... 4

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 5

1.5 Skema Perancangan ... 6

BAB II : LANDASAN TEORI………7

2.1 Kampanye ... 7

2.1.1 Pengertian Kampanye ... 7

2.1.2 Jenis-Jenis Kampanye ... 7

2.1.3 Perencanaan Kampanye ... 8

2.1.4 Strategi Kampanye ... 9

2.1.5 Tahapan Kampanye ... 10


(4)

2.1.7 Faktor-Faktor Penghambat Keberhasilan Kampanye ... 12

2.2 Teori Ilustrasi………... 13

2.3 Pengertian Fotografi ... 14

2.4 Pengertian Tipografi ... 15

2.5 Pengertian Seni Tari ... 17

2.5.1 Pengertian Tari Tradisional ... 18

2.5.2 Jenis-Jenis Tari ... 18

2.5.3 Jenis Tari Berdasarkan Penyajiannya ... 19

2.6 Pengertian Kebudayaan ... 20

BAB III : DATA DAN ANALISIS MASALAH………...22

3.1 Data dan Fakta ... 22

3.1.1 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut ... 22

3.1.2 Dinas Pendidikan Kabupaten Garut ... 24

3.1.3 Pengurus Seni Boboyongan “Surak Ibra”Kabupaten Garut ... 26

3.1.4 Hasil Wawancara ... 28

3.1.5 Tinjauan Proyek Sejenis ... 39

3.2 Analisis Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 40

3.2.1 STP (Segmentasi, Targeting, Positioning) ... 40

3.2.2 Analisis SWOT Dari Kesenian Tari Surak Ibra ... 41

BAB IV : PEMECAHAN MASALAH………..43

4.1 Konsep Komunikasi ... 43

4.1.1 Tahapan Kampanye ... 44

4.2 Konsep Kreatif ... 45

4.3 Konsep Media ... 46

4.4 Hasil Karya ... 47

4.4.1 Logo Kampanye ... 47

4.4.2 Poster ... 49

4.4.3 Website ... 54

4.4.4 Brosur ... 56


(5)

xi

4.4.6 X-banner……… 59

4.4.7 Spanduk………. 60

4.4.8 Sertifikat………...………. 60

4.4.9 Gimmick………. 61

4.5 Timeline Kampanye………... 64

4.6 Budgeting……… 65

BAB V : PENUTUP………67

5.1 Kesimpulan………. 67

5.2 Saran………68

5.2.1 Saran untuk Masyarakat ... 68

5.2.2 Saran untuk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut ... 68

5.2.3 Saran untuk Dinas Pendidikan Kabupaten Garut ... 68

DAFTAR PUSTAKA………..70

LAMPIRAN SKETSA...………..71

DATA PENULIS……....………100


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Timeline kampanye ... 64 Tabel 4.2 Budgeting ... 65


(7)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo Kepengurusan Seni Boboyongan “Surak Ibra” ... 26

Gambar 3.2 Penulis foto dengan narasumber ... 30

Gambar 3.3 Pertunjukan Kesenian Surak Ibra ... 31

Gambar 3.4 Kesenian Surak Ibra main di Hari Jadi Garut 2011 ... 31

Gambar 3.5 Pemain yang sudah tua masih aktif main Kesenian Surak Ibra ... 32

Gambar 3.6 Festival Tari Jejer Gandrung Kreasi ... 39

Gambar 4.1 Logo Kampanye Surak Ibra ... 47

Gambar 4.2 Warna Logo Kampanye Surak Ibra ... 49

Gambar 4.3 Poster 1 ... 51

Gambar 4.4 Poster 2 ... 52

Gambar 4.5 Poster event ... 53

Gambar 4.6 Website ... 55

Gambar 4.7 Brosur bagian depan dan belakang ... 56

Gambar 4.8 Umbul-umbul festival ... 57

Gambar 4.9 Pengaplikasian umbul-umbul festival ... 58

Gambar 4.10 X-banner festival ... 59

Gambar 4.11 Spanduk Festival ... 60

Gambar 4.12 Sertifikat Perlombaan ... 60

Gambar 4.13 Pembatas Buku ... 61

Gambar 4.14 Pin ... 62


(8)

Gambar 4.16 Pulpen ... 63 Gambar 4.17 Tas ... 63 Gambar 4.18 Notes ... 64


(9)

Universitas Kristen Maranatha | 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Garut merupakan sebuah kabupaten yang berada di Jawa Barat. Kabupaten Garut pada saat ini sedang berkembang pesat dari berbagai aspek, baik dalam perekonomian maupun pariwisata. Hal ini didukung dengan semakin bermunculannya objek-objek wisata alam yang menonjolkan budaya tradisional, setra kuliner khas Garut dan beragam kerajinan tangan yang ramai disinggahi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Selain berbagai macam objek wisata, makanan khas dan kerajinan tangan, Garut juga memiliki beragam kesenian tradisional yang dapat menarik wisatawan seperti kesenian tradisional Dodombaan, Lais, Pencak Ular, hingga Surak Ibra.

Kesenian tradisional yang ada di Garut berkembang di masyarakat dengan didukungnya oleh suatu perkumpulan atau kelompok yang turut serta membantu melestarikan kesenian tradisional Garut. Salah satu kesenian dari beragam kesenian tradisional khas Garut yang masih dikelola oleh suatu kelompok hingga saat ini yaitu Kesenian Surak Ibra.

Walaupun saat ini para masyarakat di Indonesia cenderung lebih tertarik mengenal atau mempelajari kesenian modern, termasuk banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui Kesenian Surak Ibra, tetapi para pengurus Kesenian Surak Ibra tetap melestarikan Kesenian Surak Ibra sebagai warisan budaya Sunda dan berharap


(10)

masyarakat luas pun dapat mengenal dan turut melestarikan Kesenian Surak Ibra sebagai warisan kesenian budaya Sunda asal Garut.

Pengertian dari Surak menurut pengurus dari Kesenian Tradisional Surak Ibra Bapak Charidin, surak dalam Bahasa Indonesia artinya sorak yang merupakan suatu teriakan yang menjadi bagian dari Tari Surak Ibra. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “sorak” diartikan sebagai suara teriak dan pekik ramai (tanda gembira). Sedangkan Pengertian Ibra itu sendiri merupakan suatu nama dari bapak Ibra, yaitu tokoh masyarakat (pendekar silat yang memiliki karisma di Garut), sehingga untuk menghormatinya sampai saat ini dikenal dengan nama Kesenian Surak Ibra.

Kesenian Surak Ibra termasuk ke dalam tarian rakyat. Karena kesenian ini terdiri dari tari dan iringan musik yang berkembang di kalangan rakyat. Kesenian ini diciptakan pada tahun 1910 oleh Raden Djajadiwangsa, putera dari Raden Wangsa Muhammad (lebih dikenal dengan nama Pangeran Papak) di Kampung Sindangsari, Desa Cinunuk, Kecamatan Wanaraja.

Salah satu keunikan Kesenian Surak Ibra ini yaitu kesenian tari yang menampilkan puluhan orang biasanya dari 60-100 orang dalam setiap pertunjukannya. Seiring dengan perkembangannya, saat ini Kesenian Surak Ibra merupakan kesenian yang sering tampil pada saat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia, acara festival budaya dan acara-acara peresmian. Dilihat dari kedudukan dan prestasi, Kesenian Tradisional Surak Ibra ini seringkali dijadikan ikon kesenian tradisional khas bukan saja bagi Kab. Garut, tetapi dijadikan Ikon seni Helaran Provinsi Jawa Barat. (Katalog Kesenian Tradisional Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Garut, 2013 : 30).


(11)

Universitas Kristen Maranatha | 3

Tidak banyak masyarakat yang mengenal tentang kesenian tradisional ini, padahal Kesenian Surak Ibra ini memiliki banyak keunikan dan kesenian ini hanya ada di Kabupaten Garut saja. Selain itu kesenian ini memiliki ciri khas secara visual baik dari tarian dan kostum yang beragam warna dari tiap peserta tarian Surak Ibra. Unsur kostum, gerakan tarian dan beragam alat musik lah yang mengandung visualisasi paling dominan di Kesenian Surak Ibra. Keberagaman visual dalam kostum, gerak tari dan beragam alat musik dari Kesenian Surak Ibra ini dapat memberikan warna tersendiri bagi perkembangan dunia visual yang dibentuk oleh sebuah kesenian, khususnya kesenian tradisional. Tetapi sayangnya dengan melihat keunikan yang terdapat dalam Kesenian Surak Ibra ini, masih belum terangkat ke masyarakat. Jangankan masyarakat se-Indonesia, masyarakat Garut pun masih banyak yang belum mengetahui. Meskipun Surak Ibra adalah ikon kesenian khas Garut tetapi Surak Ibra belum banyak dikenal oleh masyarakat, hal ini mungkin disebabkan oleh kurang berperannya masyarakat dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut sebagai perantara dalam mengenalkan Surak Ibra.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan dan fenomena-fenomena yang telah dipaparkan diatas, membuat penulis ingin meneliti atau mengenal lebih lanjut mengenai Kesenian Surak Ibra sehingga Kesenian Surak Ibra ini dapat dikenal juga dapat terus dilestarikan oleh masyarakat.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1 Permasalahan

1. Bagaimana memperkenalkan Kesenian Tari Tradisional Surak Ibra sebagai tarian yang dapat menumbuhkan rasa keberanian,


(12)

kebanggaan, kekompakan dan cinta tari tradisional kepada anak-anak Sekolah Dasar di Kabupaten Garut?

2. Bagaimana menarik minat anak-anak Sekolah Dasar untuk berpartisipasi dalam melestarikan Kesenian Tari Tradisional Surak Ibra?

1.2.2 Ruang Lingkup Permasalahan

Batasan ruang lingkup dalam perancangan ini yaitu kampanye ini hanya akan diadakan di daerah Kabupaten Garut, karena masyarakat Garut sendiri masih banyak yang belum mengetahui mengenai Kesenian Tari Tradisional Surak Ibra.

1.3 Tujuan Perancangan

1. Memperkenalkan Kesenian Tari Tradisional Surak Ibra sebagai tarian yang dapat menumbuhkan rasa keberanian, kebanggaan, kekompakan dan cinta tari tradisional kepada anak-anak Sekolah Dasar di Kabupaten Garut.

2. Menarik minat anak-anak Sekolah Dasar di Kabupaten Garut untuk ikut berpartisipasi dalam melestarikan Kesenian Tari Tradisional Surak Ibra.


(13)

Universitas Kristen Maranatha | 5 1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada objek yang diteliti dengan melakukan penelitian di lapangan atau lokasi penelitian. Dengan menggunakan bantuan alat pendukung observasi seperti kamera, handphone, video kamera.

2. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap narasumber atau sumber data. Wawancara yang peneliti lakukan dalam penelitian tentang kesenian Surak Ibra ini kepada pembina atau pemimpin kesenian Surak Ibra, pemain Surak Ibra, dan pihak yang berhubungan dengan Surak Ibra.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, litertur-literatur, catatan-catatan, juga sumber-sumber media online seperti internet dll. Hal ini dilakukan untuk mencari juga menemukan segala hal berupa informasi yang dibutuhkan dalam penelitian kesenian Surak Ibra.


(14)

(15)

Universitas Kristen Maranatha | 67

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil observasi langsung, wawancara juga pengumpulan

data maka penulis mendapat kesimpulan bahwa masih banyak masyarakat yang tidak

mengetahui seni tari tradisional Surak Ibra secara luas, bahkan untuk masyarakat

Garut pun masih banyak yang tidak mengetahuinya. Hal ini bisa terjadi karena

semakin banyaknya budaya seni modern yang masuk ke Indonesia dan masyarakat

yang cenderung lebih menggemari seni modern dibandingkan seni tradisional. Selain

itu hal ini bisa terjadi karena kurangnya informasi juga sosialisasi Surak Ibra secara

merata kepada masyarakat, karena seni tari tradisional Surak Ibra ini termasuk seni

tari tradisional yang jarang ditampilkan di publik dan hanya ditampilkan di

acara-acara tertentu saja.

Upaya yang dilakukan agar tari tradisional Surak Ibra dapat dikenal

masyarakat secara merata yaitu dengan kampanye. Kampanye yang dilakukan yaitu

menjadikan anak-anak sekolah dasar kelas 3-6 sebagai target kampanye dengan

mensosialisasikan dan mengajarkan anak-anak menari Surak Ibra dan yang nantinya

akan diadakan perlombaan tari Surak Ibra dan menjadikan tari Surak Ibra sebagai

ekstrakurikuler. Dengan begitu diharapkan agar seni tari tradisional Surak Ibra dapat


(16)

5.2 Saran

5.2.1 Saran Untuk Masyarakat

Seni tari tradisional Indonesia termasuk Surak Ibra adalah salah satu

warisan budaya Indonesia yang berasal dari Garut, sudah sepantasnya kita

sebagai masyarakat Indonesia khususnya Jawa Barat untuk ikut berpartisipasi

melestarikan dan mempertahankan Kesenian Surak Ibra untuk generasi-generasi

selanjutnya.

5.2.2 Saran untuk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut Jika ingin Kesenian Surak Ibra dikenal dan dilestarikan oleh masyarakat

perlu dukungan dari DISBUDPAR Kabupaten Garut sendiri. Sebaiknya

DISBUDPAR sebagai perantara, lebih giat mempromosikan tarian Surak Ibra

agar dikenal oleh masyarakat Garut maupun wisatawan. Sehingga Surak Ibra ini

dapat menjadi ciri khas kesenian Garut yang menjadi daya tarik wisatawan

berkunjung ke Kabupaten Garut.

5.2.3 Saran untuk Dinas Pendidikan Kabupaten Garut

Anak-anak pada saat ini lebih terpengaruh oleh hal-hal yang berbau

modern, oleh sebab itu diperlukan adanya pengenalan dan pelatihan

kesenian-kesenian tradisional yang merupakan warisan budaya Indonesia. Hal ini dapat

terlaksana apabila didukung oleh Dinas Pendidikan yang mengadakan

ekstrakurikuler kesenian tradisional seperti Kesenian Surak Ibra di

sekolah-sekolah. Sehingga anak-anak memiliki rasa cinta terhadap kesenian tradisional


(17)

Universitas Kristen Maranatha | 69

oleh generasi-generasi muda yang berbakat. Selain pelajaran wajib sebaiknya

ekstrakurikuler juga lebih diperhatikan karena berguna bagi anak dan bagi

kesenian tradisional itu sendiri.


(18)

DAFTAR PUSTAKA

Koentjaraningrat, (2000), Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta, Radar Jaya Offset Rustan, Surianto, (2011), Font dan Tipografi,Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama Sihombing, Danton, (2001), Tipografi dalam Desain Grafis, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama

Soekarno Putra, Irno dan kawan, 2013, Katalog Kesenian Tradisional Kabupaten Garut, Cetakan kedua : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut.

Suleiman, Amir Hamzah, (1981), Media Audio Visual : Untuk Pengajaran dan Penyuluhan, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama

Venus, Antar, 2004, Manajemen Kampanye, Bandung, Simbiosa Rekatama Media.

https://id.wikipedia.org/

http://manfaat-pengetahuan.blogspot.com/2013/05/tari-tradisional-kerakyatan-tari.html

http://www.notepedia.info/2013/08/pengertian-seni-serta-penjelasannya.html http://cepspenza.blogspot.com/2007/06/seni-adalah-ungkapan-perasaan-seseorang.html


(1)

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada objek yang diteliti dengan melakukan penelitian di lapangan atau lokasi penelitian. Dengan menggunakan bantuan alat pendukung observasi seperti kamera, handphone, video kamera.

2. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap narasumber atau sumber data. Wawancara yang peneliti lakukan dalam penelitian tentang kesenian Surak Ibra ini kepada pembina atau pemimpin kesenian Surak Ibra, pemain Surak Ibra, dan pihak yang berhubungan dengan Surak Ibra.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, litertur-literatur, catatan-catatan, juga sumber-sumber media online seperti internet dll. Hal ini dilakukan untuk mencari juga menemukan segala hal berupa informasi yang dibutuhkan dalam penelitian kesenian Surak Ibra.


(2)

(3)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil observasi langsung, wawancara juga pengumpulan data maka penulis mendapat kesimpulan bahwa masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui seni tari tradisional Surak Ibra secara luas, bahkan untuk masyarakat Garut pun masih banyak yang tidak mengetahuinya. Hal ini bisa terjadi karena semakin banyaknya budaya seni modern yang masuk ke Indonesia dan masyarakat yang cenderung lebih menggemari seni modern dibandingkan seni tradisional. Selain itu hal ini bisa terjadi karena kurangnya informasi juga sosialisasi Surak Ibra secara merata kepada masyarakat, karena seni tari tradisional Surak Ibra ini termasuk seni tari tradisional yang jarang ditampilkan di publik dan hanya ditampilkan di acara-acara tertentu saja.

Upaya yang dilakukan agar tari tradisional Surak Ibra dapat dikenal masyarakat secara merata yaitu dengan kampanye. Kampanye yang dilakukan yaitu menjadikan anak-anak sekolah dasar kelas 3-6 sebagai target kampanye dengan mensosialisasikan dan mengajarkan anak-anak menari Surak Ibra dan yang nantinya akan diadakan perlombaan tari Surak Ibra dan menjadikan tari Surak Ibra sebagai ekstrakurikuler. Dengan begitu diharapkan agar seni tari tradisional Surak Ibra dapat dipertahankan dan selalu dilestarikan sebagai warisan budaya Indonesia.


(4)

5.2 Saran

5.2.1 Saran Untuk Masyarakat

Seni tari tradisional Indonesia termasuk Surak Ibra adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang berasal dari Garut, sudah sepantasnya kita sebagai masyarakat Indonesia khususnya Jawa Barat untuk ikut berpartisipasi melestarikan dan mempertahankan Kesenian Surak Ibra untuk generasi-generasi selanjutnya.

5.2.2 Saran untuk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut

Jika ingin Kesenian Surak Ibra dikenal dan dilestarikan oleh masyarakat perlu dukungan dari DISBUDPAR Kabupaten Garut sendiri. Sebaiknya DISBUDPAR sebagai perantara, lebih giat mempromosikan tarian Surak Ibra agar dikenal oleh masyarakat Garut maupun wisatawan. Sehingga Surak Ibra ini dapat menjadi ciri khas kesenian Garut yang menjadi daya tarik wisatawan berkunjung ke Kabupaten Garut.

5.2.3 Saran untuk Dinas Pendidikan Kabupaten Garut

Anak-anak pada saat ini lebih terpengaruh oleh hal-hal yang berbau modern, oleh sebab itu diperlukan adanya pengenalan dan pelatihan kesenian-kesenian tradisional yang merupakan warisan budaya Indonesia. Hal ini dapat terlaksana apabila didukung oleh Dinas Pendidikan yang mengadakan ekstrakurikuler kesenian tradisional seperti Kesenian Surak Ibra di sekolah-sekolah. Sehingga anak-anak memiliki rasa cinta terhadap kesenian tradisional


(5)

oleh generasi-generasi muda yang berbakat. Selain pelajaran wajib sebaiknya ekstrakurikuler juga lebih diperhatikan karena berguna bagi anak dan bagi kesenian tradisional itu sendiri.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Koentjaraningrat, (2000), Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta, Radar Jaya Offset

Rustan, Surianto, (2011), Font dan Tipografi,Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama

Sihombing, Danton, (2001), Tipografi dalam Desain Grafis, Jakarta, PT. Gramedia

Pustaka Utama

Soekarno Putra, Irno dan kawan, 2013, Katalog Kesenian Tradisional Kabupaten

Garut, Cetakan kedua : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut.

Suleiman, Amir Hamzah, (1981), Media Audio Visual : Untuk Pengajaran dan

Penyuluhan, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama

Venus, Antar, 2004, Manajemen Kampanye, Bandung, Simbiosa Rekatama Media.

https://id.wikipedia.org/

http://manfaat-pengetahuan.blogspot.com/2013/05/tari-tradisional-kerakyatan-tari.html

http://www.notepedia.info/2013/08/pengertian-seni-serta-penjelasannya.html http://cepspenza.blogspot.com/2007/06/seni-adalah-ungkapan-perasaan-seseorang.html