The Floige : Perancangan Busana Siap Pakai Romantic Modem dengan Inspirasi the Royal Greenhouse of Laeken.
i Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Konsep untuk desain busana ini berjudul “The Floige” yang diambil dari kata flower in cage.
Desain ini terinpirasi dari greenhouse yang merupakan bangunan kontruksi dengan atap tembus cahaya yang berfungsi memanipulasi kondisi lingkungan agar tanaman di dalamnya dapat berkembang optimal. Greenhouse ini menjadi simbol kemajuan teknologi manusia dalam pengembangan tumbuhan yang berguna untuk kelangsungan hidup dan jawaban akan permasalahan lingkungan yang semakin kompleks.
Inspirasi utama dari koleksi ini adalah The Royal Greenhouse of Laeken yang terdapat di Brussel, Belgia. Busana yang dibuat merupakan busana ready-to-wear, yaitu busana siap pakai dengan ukuran standar. Sesuai dengan inspirasi, desainer bermaksud membuat koleksi yang menggambarkan tentang bangunan greenhouse. Koleksi ini memvisualkan bentuk bangunan melalui kesan kaku dan motif laser cutting yang terinspirasi dari atap The Royal Greenhouse
of Laeken untuk luaran dari busana.Desainer juga menggunakan bahan bermotif bunga untuk dalaman busana (dress) agar menyiratkan akan tanaman yang ada di dalam greenhouse. Warna yang digunakan adalah kombinasi dari warna romantic dan modern.
Koleksi ini menggunakan manipulating fabric berupa laser cut, tucks, pleats dan bordir. Material yang digunakan adalah taffeta dan cotton linen. Pembuatan busana ini diawali dengan pembuatan pola, pembuatan motif untuk laser cut, pemotongan, penyatuan kain yang disertai dengan pembuatan pleats dan tucks, yang kemudian dilanjutkan dengan proses bordir, barulah terakhir zipper dan linning dipasang.
Koleksi ini diharapkan menjadi rancangan baru yang memiliki keunikan serta dapat diterima oleh masyarakat dan memiliki nilai jual. Target market dari koleksi ini adalah wanita berusia 17-25 tahun dari kalangan menengah ke atas yang menyukai busana bergaya romantic dan
modern. Busana dapat digunakan untuk acara-acara formal maupun semi formal, serta dapat
dipadupadankan dengan busana lainya.
Hasil akhir dari perancangan busana ini sesuai dengan target yang dituju yaitu menciptakan koleksi yang bersifat romantic dan modern dengan inspirasi utama The Royal Greenhouse of
Laeken.
(2)
ABSTRACT
Concept for fashion design titled “The Floige”, which is taken from flower in cage. This design inspired from the greenhouse, the building with translucent roof to manipulate the environment, so that the plant in the greenhouse can grow optimally. Greenhouse has become a symbol of human technology advancement in plan growth that become a response to environmental problems now.
Main inspiration from this collection is The Royal Greenhouse of Laeken, which located in Brussels, Belgium. The clothing is ready-to-wear with standard size. Designer intends to create a collection that describe greenhouse buildings perfectly. This collection visualize the shape of building through a rigid and laser cut – ed inspired from The Royal Greenhouse of Laeken’s roof. Designer, as well, use a floral pattern material in the inside (dress), to imply the plants in a greenhouse. Color used are a combination of romantic and modern colors. This collection use manipulating fabric consisting of laser cut, tucks, pleats, and embroidery. Material being used are taffeta and cotton linen. The making of this collection begins with pattern-making, pattern for laser cut, cutting, unification between materials, creating pleats and tucks, there upon followed by embroidery, and the last step is to set zipper and lining. The collection of “The Floige” is expected to be a new design that give people something unique, which is accepted by society and has a high sales value. Target market from this collection is 17-25 year-old women, from middle to upper class who likes modern and romantic fashion. This collection can be used for formal occasions, or semi-formal occasions, likewise can be combined with another clothing.
The final from this project has reach the target to create a romantic and modern collection using The Royal Greenhouse of Laeken as an inspiration.
(3)
v Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
ABTRAK………... i
ABSTRACT……….... ii
KATA PENGANTAR……….... iii
DAFTAR ISI……… v
DAFTAR GAMBAR………. vii
DAFTAR LAMPIRAN………... ix
BAB 1 PENDAHULUAN…………... 1
1.1Latar Belakang………... 1
1.2Identifikasi Masalah………... 2
1.3Batasan Masalah……….……….……….………... 3
1.4Tujuan Perancangan………... 3
1.5Metode Perancangan……….. 4
1.6Sistematika Penulisan………... 5
BAB II KERANGKA TEORI………... 6
2.1 Teori Fashion………... 6
2.2 Teori Busana………..…. 6
2.2.1 Pengertian Busana………... 6
2.2.2 Jenis Busana……….………. 7
2.3 Teori Pola dan Jahit………..….. 8
2.3.1 Teori Pola……….. 8
2.3.3 Ragam Tusuk/Stitch………....……….... 10
2.4 Teori Tekstil……….… 11
2.4.1 Laser Cutting……….….. 12
2.4.2 Tucks………... 13
2.4.3 Pleats……….….. 13
2.4.4 Embroidery (Bordir)………... 14
2.5 Teori Warna……….… 15
2.5.1 Arti Warna……….. 15
(4)
BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI………... 18
3.1 Trend Forecasting 2015/2016……….…. 18
3.1.1 Aliance sebagai Inspirasi Tema……….…. 19
3.1.1 Mirage sebagai Inspirasi Subtema……….… 20
3.1.2 Edifice sebagai Inspirasi Subtema……….… 20
3.2 Greenhouse secara Umum………... 21
3.2.1 Manfaat Greenhouse………... 23
3.2.2 Jenis Greenhouse berdasarkan Material Dominan……….…. 24
3.2.3 Bahan Penutup Greenhouse……….... 26
3.3 The Royal Greenhouse of Laeken sebagai Inspirasi……….... 28
BAB IV KONSEP PERANCANGAN…………..... 31
4.1 Perancangan Umum………. 31
4.1.1 Image Board……….... 31
4.1.2 Konsep……….... 31
4.1.3 Koleksi Desain……….... 32
4.2 Perancangan Khusus………. 33
4.2.1 Desain I………33
4.2.2 Desain II……….…. 34
4.2.3 Desain III……….….... 35
4.2.4 Desain IV……….... 36
4.3 Perancangan Detail……….….. 37
4.3.1 Laser Cut……….…… 37
4.3.2 Tucks………... 41
4.3.3 Pleats………... 43
4.3.4 Embroidery (Bordir)………... 44
BAB 5 PENUTUP……… 46
5.1 Kesimpulan……….. 46
5.2 Saran……… 46
DAFTAR PUSTAKA……….... 48
BIODATA PENULIS……….... 50
(5)
vii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Metode Perancangan………..….. 4
Gambar 2.1 Pola Dasar Depan dan Belakang……….... 10
Gambar 2.2 Laser cut………... 12
Gambar 2.3 Spaced Tucks……….. 13
Gambar 2.4 Pleats……….. 14
Gambar 2.5 Contoh Bordir………... 15
Gambar 2.6 Warna dalam Motif………. 17
Gambar 2.7 Color Combination Image Scale……… 17
Gambar 3.1 Alliance………...…. 19
Gambar 3.2 Mirage………..….. 20
Gambar 3.3 Edifice………... 20
Gambar 3.4 Greenhouse Bambu………..….. 25
Gambar 3.5 Greenhouse Kayu………..…. 25
Gambar 3.6 Greenhouse Besi………..…... 26
Gambar 3.7 The Royal Greenhouse………... 28
Gambar 3.8 The Royal Greenhouse………... 28
Gambar 3.9 Contoh bunga camellia dan kain cotton linen yang digunakan………... 29
Gambar 4.1 Image Board……… 31
Gambar 4.2 Koleksi Desain “The Floige”………... 32
Gambar 4.3 Ilustrasi Busana I……….... 33
Gambar 4.4 Ilustrasi Busana II………... 34
Gambar 4.5 Ilustrasi Busana III……….. 35
Gambar 4.6 Ilustrasi Desain IV……….. 36
Gambar 4.7 Kubah The Royal Greenhouse of Laeken………..…. 37
Gambar 4.8 Motif Laser Cut Busana I………..…. 38
Gambar 4.9 Motif Laser Cut Busana II………..… 38
Gambar 4.10 Motif Laser Cut Busana III (Front)………... 39
Gambar 4.11 Motif Laser Cut Busana III (Back)………..…. 39
Gambar 4.12 Motif Laser Cut Busana IV………..… 40
(6)
Gambar 4.14 Proses pecah pola untuk tucks………..… 42
Gambar 4.15 Proses jelujur untuk memberi tanda pada bagian luar kain………... 42
Gambar 4.16 Proses penjahitan tucks………... 42
Gambar 4.17 Proses pecah pola untuk pleats………... 43
Gambar 4.18 Contoh jahitan pleats……….... 43
Gambar 4.19 Contoh pengaplikasian pleats………... 44
Gambar 4.20 Proses pemberian tanda pada kain untuk bordir………... 44
(7)
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A : Ukuran Model………..… 51
Lampiran B : Pola Kecil Skala 1:4………... 52
Lampiran C : Material……….... 70
Lampiran D : Dokumentasi Busana………..…. 71
Lampiran E : Technical Drawing………... 75
Lampiran F : Ilustrasi Fashion………..…. 91
Lampiran G : Manipulating Fabric………..…. 99
Lampiran H : Proses Pembuatan……….. 101
Lampiran I : Rincian Harga Material……….….. 103
(8)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fashion terus berkembang dari masa ke masa. Banyak faktor yang mempengaruhi dan menjadi inspirasi baru untuk dunia fashion, salah satunya adalah teknologi. Manusia semakin berkembang dan terus berinovasi untuk menciptakan berbagai teknologi yang berguna untuk masa depan kehidupan. Salah satu bukti nyata dari perkembangan teknologi yang diciptakan oleh manusia adalah greenhouse. Secara umum greenhouse dapat didefinisikan sebagai bangunan kontruksi dengan atap tembus cahaya yang berfungsi memanipulasi kondisi lingkungan agar tanaman di dalamnya dapat
berkembang optimal. Manipulasi lingkungan ini dilakukan dalam dua hal, yaitu
menghindari kondisi lingkungan yang tidak dikehendaki dan memunculkan kondisi
lingkungan yang dikehendaki. (https://www.academia.edu/6340421/Manfaat _dan_
tujuan_Green_house, diakses Rabu 11 Februari 2015 pk 13.00 WIB). Secara tidak langsung, greenhouse ini menjadi simbol kemajuan teknologi manusia dalam pengembangan tumbuhan yang berguna untuk kelangsungan hidup dan sebagai jawaban akan permasalahan lingkungan yang semakin kompleks.
Industri fashion di Indonesia saat ini sudah mulai berkembang pesat dan menjanjikan. Desainer – desainer Indonesia banyak berinovasi dan menciptakan desain busana yang mempunyai daya pakai dan daya jual yang tinggi. Busana tersebut dikenal juga dengan busana ready-to-wear. “The Floige” merupakan koleksi busana ready-to-wear yang mengangkat inspirasi dari bentuk struktur bangunan greenhouse, khususnya The Royal Greenhouse of Laeken yang terdapat di Brussel, Belgia. Koleksi ini memvisualkan bentuk bangunan melalui kesan kaku dan motif laser cutting pada pakaian. Desainer juga menggunakan bahan bermotif bunga untuk menyiratkan akan tanaman yang ada di dalamnya. Koleksi ini menggunakan manipulating fabric berupa laser cut, tucks, pleats dan bordir. Material yang digunakan adalah taffeta dan cotton linen. Koleksi ini juga terinpirasi dari Mirage dan Edifice yang merupakan subtema dari Alliance dalam
(9)
2 Universitas Kristen Maranatha buku Trend Forecasting 2015/2016 : Re-Habitat. Mirage merupakan subtema yang menjadi sebuah kata kunci bagi pencarian solusi – solusi untuk mengembalikan kebahagiaan dan kehangatan dalam kehidupan. Edifice merupakan identitas kultural yang terbingkai sebagai elemen penting dan menjadi sumber inspirasi yang memberi sentuhan individual bagi keseragaman gaya hidup berbasis teknologi tinggi.
Koleksi ini diharapkan dapat menyajikan pakaian ready-to-wear yang berbeda dan berkualitas untuk masyarakat, serta mengingatkan akan greenhouse yang menjadi simbol kemajuan teknologi manusia dalam pengembangan tumbuhan yang berguna untuk kelangsungan hidup dan sebagai jawaban akan permasalahan lingkungan yang semakin kompleks. Target market yang dituju adalah wanita berusia 17 – 25 tahun dari kalangan menengah ke atas yang menyukai busana bergaya romantic dan modern. Busana dapat digunakan untuk acara-acara formal maupun semi formal. Penggunaan busana dapat dipadupadankan dengan busana lainya yang bersifat romantic dan modern sesuai dengan koleksi “The Floige”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah yang ditemukan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara menerapkan komposisi greenhouse yang memiliki rangka, kesan kaca transparan, dan tanaman yang ada di dalamnya dapat terwujud dalam desain. 2. Bagaimana komposisi yang sesuai antara cutting busana, bahan bermotif bunga
dan manipulating fabric pada busana ready-to-wear.
3. Bagaimana menerapkan teknik laser cut yang masih kurang dieksplorasi sebagai unsur dekoratif dalam busana ready-to-wear Indonesia.
(10)
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dari pembuatan koleksi “The Floige” yaitu sebagai berikut :
1. Aplikasi teknik cutting yang berkesan kaku digunakan untuk bagian luar dari busana, aplikasi dari laser cutting dan tucks yang juga digunakan pada bagian luar busana, dan penggunan bahan bermotif bunga untuk bagian dalam busana sehingga memberi kesan bahwa bunga-bunga tersebut berada di dalam rangka greenhouse.
2. Material yang digunakan adalah tafetta untuk bahan dasar luaran dan laser cutting agar memberi kesan kaku namun tetap mewah serta bahan cotton linen bermotif bunga untuk bagian dalam.
3. Mendesain busana ready to wear untuk wanita berusia 17 – 25 tahun yang bergaya romantic dan modern.
1.4 Tujuan Perancangan
Tujuan dari pembuatan koleksi “The Floige” yaitu sebagai berikut :
1. Membuat busana yang mencitrakan keindahan dari greenhouse dan secara tidak langsung mengingatkan manusia akan alam.
2. Menghadirkan busana ready-to-wear dengan kesan deluxe yang berbeda dan unik dengan menggunakan komposisi yang sesuai antara cutting busana, bahan bermotif bunga, dan manipulating fabric.
3. Mendesain pakaian dengan penggabungan teknik laser cut, tucks, pleats serta bahan bermotif bunga yang juga diberi aksen bordir dengan tepat sehingga desain tetap nampak romantic dan modern.
(11)
4 Universitas Kristen Maranatha
1.5 Metode Perancangan
Gambar 1.1 Metode Perancangan Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015
Awal Perancangan
Pencarian inspirasi, ide, konsep
Proses Produksi Pasca Produksi
Pencarian dan penyusunan data
Pembuatan moodboard
Penyusunan konsep
Pemilihan warna dan material
Penyesuaian ulang moodboard
Pembuatan pola dasar
Proses pecah pola
Pembuatan laser cut
Penerapan pola pada kain belacu
Proses pemotongan kain
Proses penjahitan
Finishing dan penyetrikaan
Pembuatan portofolio
(12)
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam pembuatan laporan ini disusun dalam lima bab, yang terdiri dari :
Bab Satu merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan perancangan, metode perancangan dan
sistematika penulisan mengenai koleksi “The Floige”.
Bab Dua merupakan landasan teori yang berisi tentang pengkajian teori yang melandasi perancangan busana. Teori yang diangkat yaitu teori fashion, teori busana, teori pola, teori jahit, teori desain, dan teori warna.
Bab Tiga berisi deskripsi objek studi perancangan, yaitu unsur desain objek yang digunakan pada desain. Penjelasan mengenai tema dan konsep serta sumber inspirasi. Penjelasan yang diangkat adalah penjelasan mengenai mirage, edifice, dan greenhouse.
Bab Empat merupakan konsep perancangan, berisi penjelasan mengenai satu koleksi busana yang terdiri dari image board, penjelasan mengenai konsep, gambar seluruh koleksi, dan penjelasan pengerjaan seluruh desain tersebut.
Bab Lima berisi tentang kesimpulan dan saran secara keseluruhan dari koleksi “The Floige”. Kesimpulan dan saran tersebut diharapkan dapat memperbaiki dan mengembangkan desain koleksi busana ini.
(13)
46 Universitas Kristen Maranatha
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan
“The Floige” merupakan koleksi busana ready-to-wear yang terinspirasi dari bangunan greenhouse, khususnya The Royal Greenhouse of Laeken yang terdapat di Brussel, Belgium. Dipadukan dengan subtema mirage dan edifice dalam buku “Trend Forecasting 2015/2016 : Re-Habitat”. Koleksi ini mengilustrasikan bangunan greenhouse yang merupakan bangun kontruksi dengan atap tembus cahaya yang berfungsi memanipulasi kondisi lingkungan agar tanaman di dalamnya dapat berkembang optimal. Secara tidak langsung, greenhouse ini menjadi simbol kemajuan teknologi manusia dalam pengembangan tumbuhan yang berguna untuk kelangsungan hidup dan sebagai jawaban akan permasalahan lingkungan yang semakin kompleks. Koleksi busana ready-to-wear ini berkesan romantic dan modern. Warna yang digunakan adalah broken white dan hitam untuk luaran serta krem, merah muda, hijau, ungu, dan putih untuk bagian dalamnya. Material yang digunakan adalah kain taffeta untuk luaran yang diberi manipulating fabric berupa laser cut dan tucks, serta kain cotton linen bermotif bunga yang berfungsi memberi kesan bahwa bunga tersebut berada di dalam rangka greenhouse serta diberi manipulating fabric berupa pleats dan bordir
Hasil akhir dari perancangan busana ini sesuai dengan target yang dituju yaitu menciptakan koleksi yang bersifat romantic dan modern dengan inspirasi utama The Royal Greenhouse of Laeken.
5.2 Saran
Bagi pembaca yang membaca laporan ini, terdapat beberapa hal lain yang bisa diangkat dan dikembangkan dari karya ini baik dari bahan maupun manipulating fabric.
(14)
Dalam proses mewujudkan koleksi ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, kain yang akan digunakan untuk proses laser cut sebaiknya diberi kain keras yang agak tebal untuk membuat kain menjadi lebih tebal dan kuat. Kedua, untuk busana luaran juga sebaiknya menggunakan kain keras yang cukup tebal agar bentuk dari cape menjadi lebih kokoh juga agar meminimalisir kerutan yang terjadi pada tucks yang dibuat pada bagian serong kain.
Dalam proses penjahitan, proses yang cukup memakan waktu adalah penjahitan tucks karena dibutuhkan kesabaran, dan ketekunan. Prosesnya dimulai dari proses pecah pola dimana pola diberi jarak pada bagian yang akan dibuat tucks. Setelah itu proses dilanjutkan dengan proses menggunting kain yang kemudian diberi tanda berupa rader. Bagian yang akan di tucks, diberi tanda berupa jelujur yang sesuai dengan rader agar pola dapat terlihat dari bagian luar kain. Setelah itu baru dilakukan proses penjahitan satu persatu dengan mengikuti garis tanda jelujur tersebut.
(15)
48 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Barnard, Malcolm. 2007. Fashion Sebagai Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra Boedijono S,Pd., Yogi. 2013. Panduan Lengkap Menjahit. Jakarta: Kawan Pustaka
Clarke, Sarah E. Braddock dan Marie O’Mahony. 2007. Techno Textiles 2. Sydney:
Thames and Hudson
Dameria, Anna. 2007. Color Basic Panduan Dasar Warna untuk Desainer & Industri Grafika. Jakarta: Link & Match Graphic
Ernawati, Izwerni, dan Weni Nelmira. 2008. Tata busana untuk SMK Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen PEndidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional
Ernawati, Izwerni, dan Weni Nelmira. 2008. Tata busana untuk SMK Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen PEndidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional
Ernawati, Izwerni, dan Weni Nelmira. 2008. Tata busana untuk SMK Jilid 3. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen PEndidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional
Kobayashi, Shigenobu. 1925. Color Image Scale. Japan: Kodansha, Ltd.
Kuno, Naomi. 2010. Tasteful Color Combinations. Singapore: Page One Publishing Pte. Ltd.
Noeman, Irvan A., dkk. 2014. Trend Forecasting 2015/2016 Re + Habitat. Jakarta: BD+A Design
Poespo, Goet. 2005. Panduan Membuat Ragam Hias Bordir. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Poespo, Goet. 2009. A to Z Istilah Fashion. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Schwaab, Catherine. 2011. Talk About Fashion. New York: Random House
Soekarno. Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Dasar. 2012. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
(16)
Welters, Linda dan Abby Lillethum. 2007. The Fashion Reader. New York, Oxford: Berg Publisher
Wolf, Colette. 1996. The Art of Manipulating Fabric. Iola, Wisconsin: Krause Publications
Anonim. Royal Greenhouse Opening.
http://www.brusselslife.be/en/article/royal-greenhouses-opening (diakses Rabu, 11 Maret 2015 pk 20.00)
Sukamto, Ahmad. Manfaat dan Tujuan Greenhouse.
https://www.academia.edu/6340421/Manfaat_ dan_tujuan_Green_house (diakses Rabu 11 Maret 2015 pk 09.00 WIB)
Susanto, Gatot. 2013. Desain Busana dan Teori.
http://www.desainbusana.com/2012/06/desain-busana-dan-teori.html (diakses Kamis, 26 Februari 2015 pk 18.43 WIB)
The Belgian Monarchy. Royal Greenhouses in Laeken
http://www.monarchie.be/palace-and-heritage/greenhouses-laeken (diakses Sabtu, 11 April 2015, pk 11.04 WIB)
(1)
4 Universitas Kristen Maranatha
1.5 Metode Perancangan
Gambar 1.1 Metode Perancangan Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015
Awal Perancangan
Pencarian inspirasi, ide, konsep
Proses Produksi Pasca Produksi
Pencarian dan penyusunan data
Pembuatan moodboard
Penyusunan konsep
Pemilihan warna dan material
Penyesuaian ulang moodboard
Pembuatan pola dasar
Proses pecah pola
Pembuatan laser cut
Penerapan pola pada kain belacu
Proses pemotongan kain
Proses penjahitan
Finishing dan penyetrikaan
Pembuatan portofolio
(2)
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam pembuatan laporan ini disusun dalam lima bab, yang terdiri dari :
Bab Satu merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan perancangan, metode perancangan dan
sistematika penulisan mengenai koleksi “The Floige”.
Bab Dua merupakan landasan teori yang berisi tentang pengkajian teori yang melandasi perancangan busana. Teori yang diangkat yaitu teori fashion, teori busana, teori pola, teori jahit, teori desain, dan teori warna.
Bab Tiga berisi deskripsi objek studi perancangan, yaitu unsur desain objek yang digunakan pada desain. Penjelasan mengenai tema dan konsep serta sumber inspirasi. Penjelasan yang diangkat adalah penjelasan mengenai mirage, edifice, dan greenhouse.
Bab Empat merupakan konsep perancangan, berisi penjelasan mengenai satu koleksi busana yang terdiri dari image board, penjelasan mengenai konsep, gambar seluruh koleksi, dan penjelasan pengerjaan seluruh desain tersebut.
Bab Lima berisi tentang kesimpulan dan saran secara keseluruhan dari koleksi “The Floige”. Kesimpulan dan saran tersebut diharapkan dapat memperbaiki dan mengembangkan desain koleksi busana ini.
(3)
46 Universitas Kristen Maranatha
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan
“The Floige” merupakan koleksi busana ready-to-wear yang terinspirasi dari bangunan greenhouse, khususnya The Royal Greenhouse of Laeken yang terdapat di Brussel, Belgium. Dipadukan dengan subtema mirage dan edifice dalam buku “Trend Forecasting 2015/2016 : Re-Habitat”. Koleksi ini mengilustrasikan bangunan greenhouse yang merupakan bangun kontruksi dengan atap tembus cahaya yang berfungsi memanipulasi kondisi lingkungan agar tanaman di dalamnya dapat berkembang optimal. Secara tidak langsung, greenhouse ini menjadi simbol kemajuan teknologi manusia dalam pengembangan tumbuhan yang berguna untuk kelangsungan hidup dan sebagai jawaban akan permasalahan lingkungan yang semakin kompleks. Koleksi busana ready-to-wear ini berkesan romantic dan modern. Warna yang digunakan adalah broken white dan hitam untuk luaran serta krem, merah muda, hijau, ungu, dan putih untuk bagian dalamnya. Material yang digunakan adalah kain taffeta untuk luaran yang diberi manipulating fabric berupa laser cut dan tucks, serta kain cotton linen bermotif bunga yang berfungsi memberi kesan bahwa bunga tersebut berada di dalam rangka greenhouse serta diberi manipulating fabric berupa pleats dan bordir
Hasil akhir dari perancangan busana ini sesuai dengan target yang dituju yaitu menciptakan koleksi yang bersifat romantic dan modern dengan inspirasi utama The Royal Greenhouse of Laeken.
5.2 Saran
Bagi pembaca yang membaca laporan ini, terdapat beberapa hal lain yang bisa diangkat dan dikembangkan dari karya ini baik dari bahan maupun manipulating fabric.
(4)
Dalam proses mewujudkan koleksi ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, kain yang akan digunakan untuk proses laser cut sebaiknya diberi kain keras yang agak tebal untuk membuat kain menjadi lebih tebal dan kuat. Kedua, untuk busana luaran juga sebaiknya menggunakan kain keras yang cukup tebal agar bentuk dari cape menjadi lebih kokoh juga agar meminimalisir kerutan yang terjadi pada tucks yang dibuat pada bagian serong kain.
Dalam proses penjahitan, proses yang cukup memakan waktu adalah penjahitan tucks karena dibutuhkan kesabaran, dan ketekunan. Prosesnya dimulai dari proses pecah pola dimana pola diberi jarak pada bagian yang akan dibuat tucks. Setelah itu proses dilanjutkan dengan proses menggunting kain yang kemudian diberi tanda berupa rader. Bagian yang akan di tucks, diberi tanda berupa jelujur yang sesuai dengan rader agar pola dapat terlihat dari bagian luar kain. Setelah itu baru dilakukan proses penjahitan satu persatu dengan mengikuti garis tanda jelujur tersebut.
(5)
48 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Barnard, Malcolm. 2007. Fashion Sebagai Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra Boedijono S,Pd., Yogi. 2013. Panduan Lengkap Menjahit. Jakarta: Kawan Pustaka
Clarke, Sarah E. Braddock dan Marie O’Mahony. 2007. Techno Textiles 2. Sydney: Thames and Hudson
Dameria, Anna. 2007. Color Basic Panduan Dasar Warna untuk Desainer & Industri Grafika. Jakarta: Link & Match Graphic
Ernawati, Izwerni, dan Weni Nelmira. 2008. Tata busana untuk SMK Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen PEndidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional
Ernawati, Izwerni, dan Weni Nelmira. 2008. Tata busana untuk SMK Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen PEndidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional
Ernawati, Izwerni, dan Weni Nelmira. 2008. Tata busana untuk SMK Jilid 3. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen PEndidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional
Kobayashi, Shigenobu. 1925. Color Image Scale. Japan: Kodansha, Ltd.
Kuno, Naomi. 2010. Tasteful Color Combinations. Singapore: Page One Publishing Pte. Ltd.
Noeman, Irvan A., dkk. 2014. Trend Forecasting 2015/2016 Re + Habitat. Jakarta: BD+A Design
Poespo, Goet. 2005. Panduan Membuat Ragam Hias Bordir. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Poespo, Goet. 2009. A to Z Istilah Fashion. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Schwaab, Catherine. 2011. Talk About Fashion. New York: Random House
Soekarno. Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Dasar. 2012. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
(6)
Welters, Linda dan Abby Lillethum. 2007. The Fashion Reader. New York, Oxford: Berg Publisher
Wolf, Colette. 1996. The Art of Manipulating Fabric. Iola, Wisconsin: Krause Publications
Anonim. Royal Greenhouse Opening.
http://www.brusselslife.be/en/article/royal-greenhouses-opening (diakses Rabu, 11 Maret 2015 pk 20.00)
Sukamto, Ahmad. Manfaat dan Tujuan Greenhouse.
https://www.academia.edu/6340421/Manfaat_ dan_tujuan_Green_house (diakses Rabu 11 Maret 2015 pk 09.00 WIB)
Susanto, Gatot. 2013. Desain Busana dan Teori.
http://www.desainbusana.com/2012/06/desain-busana-dan-teori.html (diakses Kamis, 26 Februari 2015 pk 18.43 WIB)
The Belgian Monarchy. Royal Greenhouses in Laeken
http://www.monarchie.be/palace-and-heritage/greenhouses-laeken (diakses Sabtu, 11 April 2015, pk 11.04 WIB)