Pavitrata Perancangan Busana Siap Pakai dengan Inspirasi India bagi Masyarakat Urban.

(1)

ABSTRAK

Pavitrata adalah koleksi busana yang terinspirasi dari bangunan Taj Mahal. Bangunan yang terletak di India ini dibuat oleh seorang raja bernama Shah Jahan untuk istri yang paling dicintainya yaitu Mumtaz Mahal yang meninggal ketika melahirkan anak ke-13. Raja Shah Jahan ingin membuat tempat peristirahatan terakhir yang begitu mewah bagi istrinya tersebut. Bangunan ini sangat matang dalam pembangunannya sehingga banyak detail yang terdapat di dalam bangunan yang menjadi inspirasi koleksi busana Pavitrata ini. Koleksi ini dibuat berdasarkan tema dari buku Resistance “Trend Forecasting 2016-2017”. Tema yang diambil adalah tema Refugium dengan subtema Timurid yang memiliki ciri khas bermotif Timur Tengah.

Koleksi Pavitrata menggunakan warna putih gading dan emas. Warna putih gading ini terinspirasi dari cinta suci raja dan warna emas untuk kesan elegan pada busana. Material yang digunakan adalah bahan jacquard dan chiffon. Busana menggunakan reka bahan opnaisel dan sablon glitter. Sablon glitter ini diaplikasikan untuk membuat motif pada busana. Motif yang dibuat adalah motif repetitif dari Taj Mahal dan henna sebagai salah satu kebudayaan di India. Siluet busana koleksi Pavitrata terinspirasi dari pakaian tradisional khas India yaitu Sari. Koleksi ini memiliki ciri khas elegan, feminin , dan romantis.

Keseluruhan busana yang dihasilkan ditujukan bagi wanita urban kalangan atas berusia 24-32 tahun dengan karakter feminin. Koleksi busana ini dapat digunakan untuk mendatangi acara formal seperti acara pernikahan atau non formal seperti acara makan malam.


(2)

Universitas Kristen Maranatha ii

ABSTRACT

Pavitrata is clothing collection inspired by Taj Mahal. This monument, located in India, was built by King Shah Jahan for his most beloved wife, Mumtaz Mahal, who died while giving birth to the king’s 13th child. The king wanted to build a deluxed final resting place for his late wife. Pavitrata Fashion Collection was inspired by interior details in this well-established monument. The collection was designed based on a theme in “Resistance: Trend Forecasting 2016-2017” book. Applied theme was “Refugium” with subtheme “Timurid” which has Middle East Patterns Characteristic.

Ivory white and gold color was applied in Pavitrata collection. Ivory white was inspired from King’s sacred love for his late wife while gold color was to bring elegant impression on collection’s clothing. Clothing materials used were jacquard and chiffon with glitter and tucks material manipulation. Glitter screen printing was applied to make pattern on clothes. The pattern made was repetitive pattern of Taj Mahal and henna as one of the cultures in India. The silhouette of Pavitrata collection was inspired by Indian traditional clothing, i.e. Sari. The characteristic of this collection was elegant, feminine, and romantic.

The whole clothing production was targeted to urban upper middle class women aged 24-32 years who have feminine characteristic. The collection could be worn to attend formal events such as weddings or non-formal events such as dinner meeting.

Keyword: Elegant, Feminine, India, Taj Mahal, Ready to Wear Deluxe.


(3)

DAFTAR ISI

ABSTRAK………..……i

ABSTRACT………...ii

KATA PENGANTAR………...iii

DAFTAR ISI………..iv

DAFTAR GAMBAR……….vi

DAFTAR LAMPIRAN………....viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang………...1

1.2Batasan Perancangan……….3

1.3Tujuan Perancangan………..3

1.4Metode Perancangan……… .4

1.5 Sistematika Penulisan………4

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Teori Fashion……….6

2.1.1 Pengertian Fashion………..6

2.1.2 Pengertian Style………...7

2.1.3 Pengertian Tren………...7

2.2 Teori Busana………..8

2.2.1 Pengertian Busana………. ..8

2.2.2 Fungsi Busana………...9

2.3 Teori Warna………..10

2.4 Unsur-unsur Desain………. 13

2.5 Teori Reka Bahan Tekstil……… 15

2.5.1 Tekstil Menurut Jenis dan Sifatnya……….. 15

2.5.2 Klasifikasi Desain Tekstil………. 16

2.6 Teori Opnaisel……….. 16


(4)

Universitas Kristen Maranatha v

BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI

3.1 India………. 19

3.1.1 Pakaian Tradisional Khas India……… 20

3.2 Taj Mahal………. 21

3.3 Henna………... 23

3.4 Tren……….. 25

3.5 Warna……….. 27

BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Perancangan Umum………. 28

4.1.1 Image Board………….. 28

4.1.2 Konsep……….. 29

4.1.3 Koleksi Desain……….. 30

4.2 Perancangan Khusus……… 31

4.2.1 Desain I………. 31

4.2.2 Desain II……… 32

4.2.3 Desain III……….. 33

4.2.4 Desain IV……….. 34

4.3 Perancangan Detail……….. 35

4.3.1 Opnaisel……… 35

4.3.2 Sablon Glitter………… 36

4.3.3 Beads………. 37

4.3.4 Material………. 38

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan……….. 39

5.2 Saran……… 40

BIODATA PENULIS……….42

LAMPIRAN………43


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Metode Perancangan……….. ..4

Gambar 2.1 Uptrend, Downtrend, dan Trading Range………8

Gambar 2.2 Roda Warna………11

Gambar 2.3 Kombinasi Warna Panas dan Dingin………. 13

Gambar 2.4 Contoh Opnaisel……….17

Gambar 2.5 Contoh Sablon Glitter……….18

Gambar 3.1 India………19

Gambar 3.2 Sari………. 20

Gambar 3.3 Taj Mahal………21

Gambar 3.4 Jendela Taj Mahal……….. 22

Gambar 3.5 Henna………. 23

Gambar 3.6 Henna di Bagian Kaki dan Tangan……… 24

Gambar 3.7 Henna ketika Hamil………25

Gambar 3.8 Buku Resistance………. 26

Gambar 3.9 Contoh Busana Bermotif Timur Tengah……… 26

Gambar 3.10 Warna Putih Gading dan Emas……… 27

Gambar 4.1 Image Board Pavitrata………28

Gambar 4.2 Koleksi Pavitrata……….30

Gambar 4.3 Desain Busana I………..31

Gambar 4.4 Beads dan Opnaisel……… 32

Gambar 4.5 Desain Busana II……….32

Gambar 4.6 Desain Busana III………...33

Gambar 4.7 Contoh Motif Masjid………..34

Gambar 4.8 Desain Busana IV………...34

Gambar 4.9 Salah Satu Motif Dinding Taj Mahal……….35

Gambar 4.10 Contoh Pleats………36

Gambar 4.11 Motif Henna………..36

Gambar 4.12 Motif Masjid dan Dinding Taj Mahal……….. 37


(6)

Universitas Kristen Maranatha vii


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Mindmap……….. 43

LAMPIRAN B Rincian Ukuran Model………... 44

LAMPIRAN C Pola……….. 46

LAMPIRAN D Rincian Harga……….. 55

LAMPIRAN E Foto Busana……….. 64

LAMPIRAN F Material……….68

LAMPIRAN G Reka Bahan Tekstil………..69

LAMPIRAN H Foto Proses Pembuatan………70


(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Koleksi busana Pavitrata adalah koleksi dengan nuansa India yang secara khusus terinspirasi dari Taj Mahal, busana sari, dan dikemas dalam sentuhan tren Timurid. Taj Mahal yang dikenal sebagai ikon di India, adalah sebuah monumen yang menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia dan dibangun oleh Raja Mughal, Shāh Jahān pada tahun 1631. Monumen ini sebagai makam dan juga sebagai lambang cinta sejati sang raja kepada istrinya, Mumtaz Mahal. Mumtaz Mahal adalah istri ketiganya dan merupakan istri yang paling dicintainya. Istrinya ini wafat sewaktu melahirkan putrinya Gauhara Begum, anak ke-14 mereka. Pembangunan monumen ini menghabiskan waktu 22 tahun, dengan 20.000 orang pekerja dan merupakan sebuah adi karya dari arsitektur Mughal.

Busana tradisional khas India adalah Sari dengan berbagai macam warna dan gaya berbusananya bergantung pada berbagai faktor, terutama iklim. Sari adalah busana berupa kain yang disampirkan merupakan gaya busana yang populer di India. Orang India percaya bahwa kecantikan wanita ada pada pinggang yang kecil dan bagian dada, sehingga Sari dibuat memang sengaja untuk menunjukkan bagian terindah dari wanita tersebut. Sari terdiri dari tiga bagian, neevi adalah bagian bawah, kanchuki adalah bagian penutup dada, dan uttariya adalah bagian yang dilipat ke bahu. Sari digunakan sebagai inspirasi siluet busana koleksi Pavitrata karena Sari merupakan busana khas wanita di India.

Warna yang digunakan pada koleksi ini adalah warna putih gading dan gold sesuai dengan warna dari bangunan Taj Mahal. Selain itu warna putih juga melambangkan cinta yang suci dan ketenangan seperti kisah dari Taj Mahal itu sendiri, lalu warna emas sebagai aksen agar busana terlihat mewah. Wanita di India memiliki


(9)

berbagai kebudayaan, salah satunya adalah menggunakan henna. Dalam sejarah pemakaian henna digunakan untuk menangkal kejahatan dan membawa nasib baik bagi pemakainya. Motif henna ini diaplikasikan menjadi motif pada busana.

Pavitrata diambil dari bahasa India yang memiliki makna kesucian dan ketenangan yang juga melambangkan cinta sejati dari kisah Taj Mahal. Karakter busana yang berjudul Pavitrata ini adalah feminin dan elegan. Busana ini dibuat menggunakan material dari bahan jacquard dan chiffon. Warna putih gading menjadi warna dominan dengan tambahan aksen berwarna gold untuk kesan mewah. Manipulating fabric yang akan diterapkan adalah opnaisel dan sablon glitter. Inspirasi khusus berupa Taj Mahal dan busana sari yang mengikuti trend forecasting dari buku Resistance 16/17 dengan subtema Timurid. Timurid memiliki ciri khas bentuk motif repetitif yang terinspirasi dari Asia Tengah. Target market yang dituju adalah wanita berusia 24-35 tahun dari kalangan menengah ke atas.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah yang ditemukan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana menerjemahkan inspirasi India dan ikon arsitekturnya yakni Taj Mahal ke dalam busana ready to wear deluxe?

2. Bagaimana membuat reka bahan yang dapat mewakili Taj Mahal dan Henna secara visual melalui teknik sablon glitter?

3. Bagaimana membuat siluet dan struktur busana yang terinspirasi dari busana tradisional India dengan visual ornamentasi pada arsitektur Taj Mahal?

4. Bagaimana membuat busana dengan padu padan warna yang sesuai dengan karakter bangunan Taj Mahal?


(10)

3 Universitas Kristen Maranatha

1.2 Batasan Perancangan

Batasan perancangan dari pembuatan koleksi Pavitrata sebagai berikut:

1. Jenis busana dengan inspirasi dari Taj mahal dan India yang terinspirasi dari Sari. 2. Reka bahan yang diterapkan adalah opnaisel dan sablon glitter.

3. Material yang digunakan adalah jacquard dan chiffon. 4. Warna yang digunakan adalah warna putih gading dan emas. 5. Target market adalah wanita berusia 24-35 tahun.

1.3 Tujuan perancangan

Tujuan perancangan koleksi Pavitrata adalah:

1. Membuat alternatif busana ready to wear deluxe dengan gaya ketimuran khas India yang terinspirasi dari Sari.

2. Membuat teknik reka bahan opnaisel dengan ukuran yang sama dan sablon glitter dengan motif henna, arsitektur dan motif bagian dalam Taj Mahal.

3. Membuat siluet busana dengan inspirasi busana tradisional India dari bahan

jacquard dan chiffon.


(11)

1.4 Metode Perancangan

AWAL DESAIN DESAIN PRODUKSI PHOTOSHOOT

Ide/ konsep Illustrasi busana Pembuatan pola Presentasi Akhir

Pencarian data Pemilihan warna Pemotongan kain Fashion Show dan material

Image board Sample reka bahan Menjahit

Narasi konsep Reka bahan

Finishing

Gambar 1.1 Metode Perancangan Sumber: Unger, 2016

1.5 Sistematika Penulisan

Laporan Tugas Akhir ini disusun dalam lima bab, yang terdiri dari:

Bab Satu merupakan Pendahuluan yang berisi tentang Latar Belakang Masalah yang berisi tentang inspirasi dari Taj Mahal dan India, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Perancangan, Metode Perancangan dan Sistematika Penulisan koleksi busana Pavitrata.

Bab Dua merupakan Landasan Teori yang berisi tentang deskripsi teori-teori yang menunjang perancangan busana dari koleksi yang terinspirasi dari India dengan ikon arsitekturnya yakni Taj Mahal.


(12)

5 Universitas Kristen Maranatha Bab Tiga berisi tentang Deskripsi Objek Studi, yaitu unsur desain objek yang digunakan pada desain. Penjelasan mengenai tema dan konsep serta sumber inspirasi Taj Mahal dan India.

Bab Empat merupakan Konsep Perancangan, yang berisi penjelasan mengenai busana yang terdiri dari Image Board, Narasi Konsep, gambar busana, dan penjelasan busana.

Bab Lima adalah Penutup yang terdiri dari Simpulan dari seluruh koleksi busana dan Saran yang membangun agar kedepannya bisa menjadi lebih baik.


(13)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah membuat koleksi Pavitrata ini, maka dapat disimpulkan bahwa koleksi ini adalah koleksi ready to wear deluxe yang terinspirasi dari India, busana sari, dan bangunan Taj Mahal yang dituangkan dalam bentuk busana yang feminin dan elegan. Koleksi busana ini dilengkapi dengan reka bahan opnaisel dan sablon glitter, dengan perpaduan warna putih gading dan emas sebagai lambang kisah suci dan kemegahan dari Taj Mahal. Penggunaan material bahan chiffon yang membuat busana menjadi flowy dan dipadukan dengan bahan jacquard dengan motif pada jendela Taj Mahal.

Tema yang diangkat adalah dari buku Trend Forecasting Resistance dengan tema Refugium dan sub tema Timurid. Dengan penerapan motif yang repetitif dan kental dengan budaya menjadi salah satu ciri dari sub tema Timurid. Koleksi ini menerapkan perpaduan antara warna natural dengan warna bold dengan masih terlihat cocok dan anggun.

Hasil akhir dari perancangan busana ready to wear deluxe ini sesuai dengan target market yang dituju yang merupakan wanita berusia 24-35 tahun yang ini terlihat feminin, cantik, dan elegan. Desain dan rancangan busana dibuat menarik dan berbeda namun tetap sesuai dengan konsep yang diangkat. Hal ini diharapkan dapat memberikan inovasi baru dalam dunia fashion dan diminati oleh semua kalangan.


(14)

40 Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Beberapa hal yang butuh diperhatikan ketika membuat koleksi Pavitrata adalah koleksi ini harus sesuai dengan tema dan dapat ditampilkan secara visual pada image

board. Material, warna, siluet, dan detail pada setiap busana harus memiliki kesatuan

tetapi tetap memiliki keunikan pada masing-masing busana. Pemilihan kain juga disesuaikan dengan tema dan inspirasi dari koleksi ini. Semua busana dilengkapi dengan aksesoris yang melengkapi setiap look.

Kesulitan dalam proses produksi adalah keterbatasan kain yang sulit untuk didapat, sehingga pembuatan desain harus memperhitungkan jumlah kain. Penggunaan kain chiffon yang tipis dan licin membuat proses pemotongan kain dan menjahit memakan waktu yang cukup lama. Penerapan reka bahan yang dibuat juga harus rapih dan dengan ukuran yang sama. Kesulitan terbesar adalah membuat sablon glitter yang rapih dengan waktu yang sedikit, karena proses pembuatan sablon ini membutuhkan ketelitian dan memakan waktu yang sangat lama.


(15)

Daftar Pustaka

APPMI. Trend Forecasting 2016/2017 Decoding Fashion Resistance. Jakarta: BD+A Design

Bartho B.S. Teori Warna Sebagai Unsur Penting Dunia Desain.

http://www.dumetschool.com/blog/Teori-Warna-sebagai-Unsur-Penting-Dunia-Desain

Diakses pada 13 April 2016.

Beukel, Dorine. 2002. Traditional Henna Designs. Singapore: The Pepin Press

Jafar, Aisyah. 1991. Teknik Dasar Pembuatan Busana. Jakarta : Depdikbud.

Riyanto, Arifah. 2003. Desain Busana. Bandung: Yapemdo

Soekarno, 2012. Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Dasar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Pusat Fashion Kontemporer Yogyakarta. http://www.lontar.ui.ac.od


(1)

1.2 Batasan Perancangan

Batasan perancangan dari pembuatan koleksi Pavitrata sebagai berikut:

1. Jenis busana dengan inspirasi dari Taj mahal dan India yang terinspirasi dari Sari. 2. Reka bahan yang diterapkan adalah opnaisel dan sablon glitter.

3. Material yang digunakan adalah jacquard dan chiffon. 4. Warna yang digunakan adalah warna putih gading dan emas. 5. Target market adalah wanita berusia 24-35 tahun.

1.3 Tujuan perancangan

Tujuan perancangan koleksi Pavitrata adalah:

1. Membuat alternatif busana ready to wear deluxe dengan gaya ketimuran khas India yang terinspirasi dari Sari.

2. Membuat teknik reka bahan opnaisel dengan ukuran yang sama dan sablon glitter dengan motif henna, arsitektur dan motif bagian dalam Taj Mahal.

3. Membuat siluet busana dengan inspirasi busana tradisional India dari bahan jacquard dan chiffon.


(2)

1.4 Metode Perancangan

AWAL DESAIN DESAIN PRODUKSI PHOTOSHOOT

Ide/ konsep Illustrasi busana Pembuatan pola Presentasi Akhir

Pencarian data Pemilihan warna Pemotongan kain Fashion Show dan material

Image board Sample reka bahan Menjahit

Narasi konsep Reka bahan

Finishing

Gambar 1.1 Metode Perancangan Sumber: Unger, 2016

1.5 Sistematika Penulisan

Laporan Tugas Akhir ini disusun dalam lima bab, yang terdiri dari:

Bab Satu merupakan Pendahuluan yang berisi tentang Latar Belakang Masalah yang berisi tentang inspirasi dari Taj Mahal dan India, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Perancangan, Metode Perancangan dan Sistematika Penulisan koleksi busana Pavitrata.

Bab Dua merupakan Landasan Teori yang berisi tentang deskripsi teori-teori yang menunjang perancangan busana dari koleksi yang terinspirasi dari India dengan ikon arsitekturnya yakni Taj Mahal.


(3)

Bab Tiga berisi tentang Deskripsi Objek Studi, yaitu unsur desain objek yang digunakan pada desain. Penjelasan mengenai tema dan konsep serta sumber inspirasi Taj Mahal dan India.

Bab Empat merupakan Konsep Perancangan, yang berisi penjelasan mengenai busana yang terdiri dari Image Board, Narasi Konsep, gambar busana, dan penjelasan busana.

Bab Lima adalah Penutup yang terdiri dari Simpulan dari seluruh koleksi busana dan Saran yang membangun agar kedepannya bisa menjadi lebih baik.


(4)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah membuat koleksi Pavitrata ini, maka dapat disimpulkan bahwa koleksi ini adalah koleksi ready to wear deluxe yang terinspirasi dari India, busana sari, dan bangunan Taj Mahal yang dituangkan dalam bentuk busana yang feminin dan elegan. Koleksi busana ini dilengkapi dengan reka bahan opnaisel dan sablon glitter, dengan perpaduan warna putih gading dan emas sebagai lambang kisah suci dan kemegahan dari Taj Mahal. Penggunaan material bahan chiffon yang membuat busana menjadi flowy dan dipadukan dengan bahan jacquard dengan motif pada jendela Taj Mahal.

Tema yang diangkat adalah dari buku Trend Forecasting Resistance dengan tema Refugium dan sub tema Timurid. Dengan penerapan motif yang repetitif dan kental dengan budaya menjadi salah satu ciri dari sub tema Timurid. Koleksi ini menerapkan perpaduan antara warna natural dengan warna bold dengan masih terlihat cocok dan anggun.

Hasil akhir dari perancangan busana ready to wear deluxe ini sesuai dengan target market yang dituju yang merupakan wanita berusia 24-35 tahun yang ini terlihat feminin, cantik, dan elegan. Desain dan rancangan busana dibuat menarik dan berbeda namun tetap sesuai dengan konsep yang diangkat. Hal ini diharapkan dapat memberikan inovasi baru dalam dunia fashion dan diminati oleh semua kalangan.


(5)

5.2 Saran

Beberapa hal yang butuh diperhatikan ketika membuat koleksi Pavitrata adalah koleksi ini harus sesuai dengan tema dan dapat ditampilkan secara visual pada image board. Material, warna, siluet, dan detail pada setiap busana harus memiliki kesatuan tetapi tetap memiliki keunikan pada masing-masing busana. Pemilihan kain juga disesuaikan dengan tema dan inspirasi dari koleksi ini. Semua busana dilengkapi dengan aksesoris yang melengkapi setiap look.

Kesulitan dalam proses produksi adalah keterbatasan kain yang sulit untuk didapat, sehingga pembuatan desain harus memperhitungkan jumlah kain. Penggunaan kain chiffon yang tipis dan licin membuat proses pemotongan kain dan menjahit memakan waktu yang cukup lama. Penerapan reka bahan yang dibuat juga harus rapih dan dengan ukuran yang sama. Kesulitan terbesar adalah membuat sablon glitter yang rapih dengan waktu yang sedikit, karena proses pembuatan sablon ini membutuhkan ketelitian dan memakan waktu yang sangat lama.


(6)

Daftar Pustaka

APPMI. Trend Forecasting 2016/2017 Decoding Fashion Resistance. Jakarta: BD+A Design

Bartho B.S. Teori Warna Sebagai Unsur Penting Dunia Desain.

http://www.dumetschool.com/blog/Teori-Warna-sebagai-Unsur-Penting-Dunia-Desain

Diakses pada 13 April 2016.

Beukel, Dorine. 2002. Traditional Henna Designs. Singapore: The Pepin Press Jafar, Aisyah. 1991. Teknik Dasar Pembuatan Busana. Jakarta : Depdikbud. Riyanto, Arifah. 2003. Desain Busana. Bandung: Yapemdo

Soekarno, 2012. Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Dasar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Pusat Fashion Kontemporer Yogyakarta. http://www.lontar.ui.ac.od