“Pembingkaian Berita Kasus Majelis Ulama Indonesia Yang Mengharamkan Jasa Penukaran Uang Baru Di Pinggir Jalan Jelang Lebaran 1432 Hijriah” ( Studi Analisis Framing Kasus Majelis Ulama Indonesia yang Mengharamkan Jasa Penukaran Uang Baru di Pinggir Jalan

“Pembingkaian Ber ita Kasus Majelis Ulama Indonesia Yang
Menghar amkan J asa Penukar an Uang Bar u Di Pinggir J alan J elang
Lebar an 1432 Hijr iah”
( Studi Analisis Framing Kasus Majelis Ulama Indonesia yang Mengharamkan
J asa Penukaran Uang Baru di Pinggir J alan J elang Lebaran 1432 H Pada
Vivanews.com dan Okezone.com Periode 08 Agustus Sampai 12 Agustus 2011 )

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana
pada FISIP UPN “ Veteran “ J awa Timur

Oleh :

Ricco Aldyan L
NPM. 0743010320
Yayasan Kesejahter aan Pendidikan dan Per umahan
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur
Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik
Pr ogr am Studi Ilmu Komunikasi
SURABAYA
2011

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAKSI
RICCO, PEMBINGKAIAN BERITA KASUS MAJ ELIS ULAMA INDONESIA YANG
MENGHARAMKAN J ASA PENUKARAN UANG BARU DI PINGGIR J ALAN J ELANG
LEBARAN 1432H ( Studi Analisis Framing Kasus Majelis Ulama Indonesia yang
Mengharamkan Jasa Penukaran Uang Baru di Pinggir Jalan Jelang Lebaran 1432H pada
Vivanews.com dan Okezone.com Periode 08 Agustus Sampai 12 Agustus 2011 )
Penelitian ini betujuan untuk mengetahui bagaimana situs berita online Okezone.com dan
Vivanews.com membingkai pemberitaan tentang pernyataan Majelis Ulama Indonesia yang
mengharamkan jasa penukaran uang baru dipinggir jalan menjelang lebaran 1432H yang jatuh
pada tanggal 31 Agustus 2011, dengan periode pemberitaan dari 08 s.d 12 Agustus 2011.
Pernyataan MUI ini dikeluarkan karena semakin banyaknya jasa penukaran uang di pinggir jalan
ini setiap tahunnya, oleh karena itu MUI mengeluarkan pernyataan bahwa penukaran uang baru
di pinggi jalan itu dianggap haram, karena adanya unsur riba, yaitu mengambil keuntungan
pribadi dari penukaran uang dengan uang yang tidak diperboleh kan dalam hukum agama islam
dan Al – Qur’an. Jika penukaran uang dengan uang itu tidak boleh ada nilai atau nominal lebih,
harus setara nilainya, jika tidak maka akan dianggap riba dan riba itu sendiri haram.
Penelitian ini menggunakan metode analisis framing dengan mengangkat perangkat

analisis dari Zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki. Teori yang digunakan adalah teori – teori
dari 4 unsur elemen yang dijelaskan Pan dan Kosicki yaitu: Sintaksis ( cara wartawan menyusun
berita ), Skrip ( Cara wartawan mengisahkan berita ), Tematik ( cara wartawan menulis berita )
dan Retoris ( cara wartawan menekan fakta ).
Data – data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber pada data primer yaitu berita
yang dimuat mengenai pernyataan Majelis Ulama Indonesia yang mengharamkan jasa penukaran
uang baru di pinggir jalan di situs berita online Okezone.com dan Vivanews.com mulai tanggal 8
agustus 2011 sampai 12 agustus 2011. Dara sekunder adalah data – data yang diperoleh dari
informasi – informasi yang relevan dari buku, surat kabar, internet untuk menambah dan
mendukung informasi dari penelitian.
Setelah dianalisis, terlihat bahwa kedua media memiliki frame yang berbeda dalam
menyikapi pernyataan Majelis Ulama Indonesia terkait pernyataannya yang mengharamkan jasa
penukaran uang baru di pinggir jalan. Dalam pemberitaan kasus tersebut, Okezone.com lebih
melihat dari sisi sosial dan dampak akibat dari pernyataan MUI. Dengan sumber dari penjual,
masyarakat dan beberapa institusi yang berhubungan dengan sosial dan keagamaan. Sehingga
bisa disimpulkan bahwa berita okezone.com tidak sepaham dengan pernyataan MUI dengan
faktor itu sudah menjadi suatu pekerjaan dan sandang pangan penjual dalam meraih keuntungan
serta tanggapan lain adalah ketidak jelasannya MUI dalam menyimpulkan pernyataannya, baik
dilihat dari hukum agama, dan tingkat financial dari orang – orang yang bersangkutan. Dan jika
vivanews.com lebih bahwa haramnya penukaran uang itu jelas, karena di sangkutkan dengan

norma dan hokum atau aturan dalam agama. Memang benar penukaran uang itu dianggap riba,
tetapi vivanews.com tidak melihat dari sisi sosial orang yang membutuhkan.
Kesimpulannya, masing – masing media memiliki perbedaan tersendiri dalam
menbingkai suatu realitas, dari mana ideology itu dibentuk, apakah dilihat dari sisi sosial, atau
logika bedasarkan fakta yang terjadi.
Kata Kunci : Framing, Penukaran uang di anggap Haram, Majelis Ulama Indonesia,
Okezone.com, Vivanews.com, Pan dan Kosicki.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Swt. Atas terselesaikannya Proposal Skripsi
ini. Tidak bisa berkata-kata selain pujian rasa syukur kehadirat Allah Swt. atas
rahmat

dan karunia-Nya

yang

selalu


mencurahkan kasih sayang

kepada

umatnya sehingga Proposal Skripsi dengan judul “ Pembingkaian Berita Kasus
Majelis Ulama Indonesia yang Mengharamkan J asa Penukaran Uang Baru di
Pinggir J alan J elang Lebaran 1432H ” dapat terselesaikan dengan baik.
Penelitian ini membutuhkan banyak sekali usaha baik tenaga maupun
pikiran. Peneliti didalam menyelesaikan penelitiannya tidak sendiri karena
banyak sekali yang memberikan dukungan doa dan motivasi dari orang-orang
yang

terdekat peneliti.

Karena

itu

dengan


tulisan

ini

setidaknya

untuk

menggantikan ucapan rasa terima kasih peneliti kepada orang-orang yang
menjadi bagian penting didalam kehidupan peneliti.
Berikut ini rasa ucapan syukur dan banyak terima kasih diberikan
peneliti kepada :
1. Ibu Dra. Hj Suparwati, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Juwito S.Sos, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.

iii


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Ibu Dra. Dyva Claretta. Msi selaku dosen

pembimbing

yang

selalu

membimbing saya dengan penuh pengertian sehingga berkat bimbingan
beliau Proposal Skripsi ini bisa terselesaikan.
4. Kedua

Orang

Tua, Nenek Tercinta dan adik peneliti


yang

selalu

memberikan doa dan dorongan yang tidak henti-hentinya kepada peneliti.
5. “ My Kirei “, orang yang paling berpengaruh penting dalam kehidupan
peneliti baik memberi dukungan maupun motivasi kepada peneliti.
6. Sahabat-sahabat peneliti yaitu Fikri Rsyd, Bondan JP, Hanop, Indra, Mail,
Pak Daut Kwist, teman-teman Media XPHOSE, KINNE dan teman-teman
fotografer yang peneliti kenal beserta teman-teman yang tidak bisa disebutkan
satu persatu, Terima Kasih Dukungannya semoga Tuhan Memberkatimu.
Terima Kasih.
Akhirnya peneliti berharap semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak. Segala saran dan kritik selalu diharapkan dari peneliti yang
bersifat membangun selalu terbuka lebar dan ditujukan kepada pihak siapa saja
untuk menjadikan penelitian ini bermanfaat bagi semua orang yang menjadi
Adik adik kelas.

Surabaya, 25 Oktober 2011


Peneliti

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN J UDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJ UAN UJ IAN SKRIPSI...................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN UJ IAN SKRIPSI........................................ iii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iv
DAFTAR ISI ................................................................................................. vi
ABSTRAKSI.................................................................................................. x
BAB I

PENDAHULUAN………………………………………………. 1
1.1.


Latar Belakang Masalah ................................................ 1

1.2.

Perumusan Masalah ....................................................... 14

1.3.

Tujuan Penelitian ........................................................... 14

1.4.

Kegunaan Penelitian ...................................................... 14
1.4.1. Kegunaan Teoritis .............................................. 14
1.4.2. Kegunaan Praktis ................................................ 15

BAB II

KAJ IAN PUSTAKA.................................................................... 16
2.1.


Landasan Teori ............................................................... 16
2.1.1. Jurnalisme Online Sebagai Media Massa.............. 16
2.1.2. Situs Berita Online................................................ 19
2.1.3. Ideologi Media ..................................................... 24
2.1.4. Berita Sebagai Hasil Kontruksi Realitas................ 26
2.1.5. Kriteria Umum Berita............................................ 27
2.1.6. Analisis Framing.................................................... 28

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

vi

2.1.7. Proses Framing Pan dan Kosicki........................... 30
2.1.8. Perangkat Framing Pan dan Kosicki...................... 31
2.2.
BAB III

BAB IV


Kerangka Berpikir .......................................................... 43

METODE PENELITIAN...........................................................46
3.1.

Metode Penelitian ……..................................................... 46

3.2.

Definisi Operasional.......................................................... 47

3.3.

Subjek dan Objek Penelitian.............................................. 48

3.4.

Unit Analisis...................................................................... 48

3.5.

Korpus.............................................................................. 49

3.6.

Teknik Pengumpulan Data............................................... 50

3.7.

Teknik Analisis Data......................................................... 51

3.8.

Langkah – langkah Analisis Framing Pan dan Kosicki..... 52

HASIL DAN PEMBAHASAN................................................... 54
4.1.

Gambaran Umum Objek dan Penelitian.............................54

4.1.1 Sejarah Okezone.com.........................................................54
4.1.2 Sejarah Vivanews.com....................................................... 56
4.2.

Frame Okezone.com dan Vivanews.com...........................58

4.2.1 Frame Okezone.com Tanggal 08 Agustus 2011................ 58
4.2.2 Berita Okezone.com Tanggal 09 Agustus 2011................ 66
4.2.3 Berita Okezone.com Tanggal 11 Agustus 2011................ 72
4.2.4 Frame Vivanews.com Tanggal 08 Agustus 2011.............. 80
4.2.5 Frame Vivanews.com Tanggal 12 Agustus 2011.............. 85

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

vii

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN.................................................... 92
5.1

Kesimpulan........................................................................ 92

5.2

Saran.................................................................................. 94

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 95
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan Framing dan kontruksi berita Majelis Ulama Indonesia.. 45
DAFTAR TABEL
Tabel 1

Kerangka Framing Pan dan Kosicki.............................................. 32

Tabel 2

Frame Okezone.com Tukar Uang Di Jalan Boleh, Asal ada
Akad yang jelas............................................................................. 64

Tabel 3

Frame Okezone.com Diharamkan Jasa Penukaran Uang Tetap
Beroperasi...................................................................................... 70

Tabel 4

Frame Okezone.com MUI Dianggap Lebay Mengharamkan Jasa
Penukaran Uang............................................................................ 79

Tabel 5

Frame Vivanews.com MUI, bisnis penukaran uang di pinggir
jalan haram.................................................................................... 84

Tabel 6

Frame Vivanews.com Muhammadia Tidak Mengharamkan
Penukaran Uang Baru................................................................... 88

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

viii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

Tukar Uang Di Jalan Boleh, Asal ada Akad yang jelas

96

Lampiran 2

Diharamkan Jasa Penukaran Uang Tetap Beroperasi

98

Lampiran 3

MUI Dituding Lebay Haramkan Jasa Penukaran Uang

100

Lampiran 4

MUI, Bisnis Penukaran Uang Haram

102

Lampiran 5

Muhammadiah Tak Haramkan Bisnis Penukaran Uang

104

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

viiii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah

Kehadiran media massa di tengah masyarakat merupakan salah
satu sarana dalam memenuhi kebutuhan akan informasi. Masing – masing
media mempunyai kebijakan sendiri dalam menyusun isinya, karena
masing – masing media tidak hanya melayani masyarakat yang beragam
tetapi juga menyangkut individu atau kelompok sosial.
Media massa merujuk kepada keseluruhan institusinya yang
merupakan pembawa pesan – Koran, majalah, stasiun pemancar yang
mampu menyampaikan pesan – pesan ke jutaan orang nyaris serentak,
sebagai pranata sosial, keberadaanya tidak hanya membuahkan manfaat,
namun juga masalah : control, pembatasan pemerintah, sarana penunjang
ekonomi dan seterusnya.
Media online pun mempunyai fungsi dan tanggung jawab yang
sama dengan media lainnya. Jurnalistik online adalah tipe baru jurnalistik
karena sejumlah fitur dan karakteristik berbeda dari jurnalisme tradisional.
Fitur – fitur uniknya mengemuka dalah teknologinya, menawarkan
kemungkinan tidak terbatas dalam memproses dan menyebarkan berita.
Dalam buku Journalism and New Media karangan J. pavlik menyebut tipe
baru jurnalisme ini sebagai “ contextualized journalism “, karena
mengintegrasikan tiga fitur komunikasi yang unik : kemampuan –
1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

kemampuan multimedia bedasarkan platform digital, kualitas – kualitas
interakti komunikasi online dan fitur – fitur yang ditatanya ( Santana, 2005
: 137 ). Jurnalistik online didefinisikan sebagai suatu proses pelaporan
fakta yang diproduksi dan didistribusikan melalui saluran internet. Pada
dasarnya jurnalistik konvensional dan jurnalistik online tidaj berbeda jauh,
yang membedakan hanya medium penyebarluasannya saja. Dari segi sifat,
keduanya sama- sama dituntut untuk menyajikan berita paling up to date
secepat mungkin dan se actual mungkin. Karena dalam media online
ketepatan dan kecepatan dalam penyebaran dan pengeluaran berita
meupakan kewajiban yang harus dilakukan dari setiap media online
sehingga masyarakat akan percaya dan beranggapan bahwa media tersebut
menjadi dan menampilkan berita yang hangat yang sedang terjadi, jadi
intinya setiap ada informasi atau peristiwa terbatu, mereka langsung
melaporkannya. Perbedaan yang paling jelas terletak pada media dan
mekanisme efisiensi pencarian, pengolahan dan penyebaran beritanya.
Jurnalistik online merupakan jurnalistik yang menganut proses pencarian,
pengolahan dan penyebaranluasan informasi melalui fasilitas dalam
internet. Akan tetapi dalam jurnalistik online tidak terpaku pada kaidah
bahasa yang digunakan dalam jurnalistik secara umum. Karakteristik
jurnalistik online yang paling terasa meskipun belum tentu disadari adalah
kemudahan bagi penerbit maupun masyarakat untuk membuat pralihan
waktu penerbitan dan pengaksesan. Penerbit online bisa menerbitkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

maupun mengarsip artikel – artikel untuk dapat dilihat saat ini maupun
nanti. Ini sebenarnya dapat dilakukan oleh jurnalistik konvensional,
namun jurnalistik online dimungkinkan untuk melakukannya lebih mudah
dan cepat karena informasi yang disebarluaskan bisa lebih cepat daripada
jurnalistik konvensional.
Ketika

produk

media

massa

sampai

kepada

masyarakat

sesungguhnya merupakan hasil “ rekontruksi realita”. Bahwa peristiwa
yang disaksikan atau dialami oleh reporter dan juru kamera diproses
melalui editing dan re-editing penyuntingan ulang, baik oleh repoter dan
juru kamera maupun oleh editor dan redaktur maupun pemimpin redaksi.
Suatu proses yang cukup kompleks meskipun berlangsung cepat. Ini yang
disebut sebagai rekontruksi atas realita ( Pareno, 2005 : 4 ).
Tidak setiap informasi mengandung dan memiliki nilai berita,
Setiap informasi yang tidak memiliki nilai berita, menurut pandangan
jurnalistik tidak layak untuk dimuat, disiarkan atau ditanayangkan di
media massa. Hanya informasi yang memiliki nilai berita atau member
banyak manfaat kepada public yang patut mendapat perhatian media. Jadi
secara garis besar media telah menjadikan dunia ini sebagai “ global
village “ , media atau institusi berita menyajikan peristiwa – peristiwa atau
berita dari mana pun dan dari bagian dunia manapun dalam media online
tersebut jadi seakan – akan dunia ini kecil seperti sebuah desa. Pandangan
dunia, adalah bingkai (framing) yang dibuat untuk gambaran tentang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

dunia. Berbagai peristiwa di dunia diberi makna dalam bingkai tersebut.
Tanpa bingkai tersebut, kejadian – kejadian akan tampak kacau balau dan
membingungkan. Bingkai adalah “ scenario “ yang ditulis wartawan
untuk meletakkan setiap peristiwa dalam suatu alur yang runtut. Namun
scenario yang dibuat oleh wartawan pun sarat dengan kepentingan pribadi,
dan kepentingan – kepentingan tersebut mempengaruhi bagaimana mereka
memandang dunia.
Untuk membuat informasi menjadi lebih bermakna biasanya
sebuah media melakukan penonjolan – penonjolan terhadap suatu berita.
Dalam mengambil keputusan mengenai isi mana yang akan ditonjolkan
tentu melibatkan nilai dan ideology pada wartawan yang terlibat dalam
proses produksi dalam sebuah berita. ( sobur, 2001 : 163 )
Ketika kebebasan pers marak belakangan ini sejak era informasi,
banyak media cetak lebih mengutamakan berita yang cenderung berbau
sensasional. Masalah obyektifitas pemberitaan pun menjadi perdebatan
klasik dalam studi media. Jurnalistik obyektif adalah mustahil. Semua
karya jurnalistik pada dasarnya subyektif, mulai dari pencarian berita,
peliputan, penulisan sampai penyuntingan berita. Nilai – nilai subyektif
wartawan ikut mempengaruhi proses kerja jurnalistik.
Media sesungguhnya berada di tengah realitas sosial yang sarat
dengan kepentingan, konflikm dan fakta yang kompleks dan beragam jadi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

media adalah sebuah pandangan dimana ideology dipresentasikan. Ini
berarti satu sisi media dapat menjadi sarana penyebaran ideology
penguasa, alat legitimasi dan control atas wacana public. Namun disisi
lain, media juga dapat menjadi alat ukur dalam membangun kultur dan
ideology tandingan. Hal ini berkaitan dengan cara pandang atau perspektif
yang digunakan oleh masing – masing pihak.
Masing – masing institusi media tentunya memiliki ideology serta
visi dan misi tersendiri. Ideologi tersebut akan mempengaruhi kebijakan
redaksional media. Seorang wartawan yang bekerja di suatu media dengan
kebijakan redaksional tentunya akan mencai, meliput, menulis dan
melaporkan peristiwa atas realitas bedasarkan kebijakan redaksional
media. Kebijakan redaksional tersebut cara dia menuliskan berita, akan
mencerminkan ideology institusi media dimana dia bernaung. Sikap atau
tendensi sang wartawan dalam meliput atau melaporkan sebuah berita
akan sekaligus menunjukkan sikap dan tendensi institusi media tempat
mereka bernaung, seperti halnya parameter yaitu seorang wartawan dalam
peliputan ada hal hal lain yang harus dihindari dan bahkan harus diketahui,
semua itu tidak jauh beda dari media yang diikuti. Sebagai contoh ada
sebuah berita yang menggambarkan kecelakaan di jalan tol, pada sebuah
media ada yang diharuskan untuk meliput serta menulis bahwa kecelakaan
di jalan tol tersebut adalah pengaruh hal gaib. Tetapi semua itu tergantung
dari gender dari media tersebut.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Perpektif media juga menentukan fakta yang dipilih dan
ditonjolkan. Penonjolah merupakan proses membuat informasi jadi lebih
bermakna. Realitas yang disajikan secara menonjol memiliki potensional
untuk dipertahankan dalam mempengaruhi pembaca dalam memahami
realitas.
Realitas

yang

disajikan

secara

menonjol

atau

mencolok

mempunyai peluang besar untuk diperhatikan dan mempunyai khalayak
dalam memahami realitas karena itu dalam prakteknya, framing dijalankan
oleh media dengan menyeleksi isu tertentu dan mngabaikan isu lain, serta
menonjolkan aspek isu tersebut dengan menggunakan berbagai strategi
wacana. ( Sobur,2001 : 164 )
Media bukanlah saluran yang bebas. Media juga berlaku sebagai
subyek yang mengkontruksi relitas, lengkap dengan pandangan, bias dan
pemihakannya. Tentu saja penonjolan aspek – aspek tertentu dari peristiwa
yang sama akan berbeda pula. Pembahasan framing pada media yang
berbeda kali ini peniliti mengkontruksi tentang perbedaan berita dari
media online Okezone.com dan Vivanews.com tentang mengkontruksi
fenomena yang muncul tentang pemebritan Majelis Ulama Indonesia yang
mengharamkan bisnis penukaran uang di pinggir jalan karena dianggap
mengandung hokum riba atau bisa di bilang konsumen selalu membayar
lebih dari nilai yang ditukarkan. Kegiatan tersebut dipermasalahkan MUI
jelang lebaran yang jatuh pada tanggal 31 agustus 2011 tempo lalu dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

okezone.com dan vivanews.com melihat dan memahami peristiwa tersebut
dengan cara berbeda. Okezone.com terkait pemberitaan MUI yang
mengharamkan jasa penukaran uang baru di pinggir jalan jelang lebaran,
pada pemberitaannya sangat

menekankan

bahwa MUI dianggap

berlebihan dalam mengelurkan pernyataan dan melibat kan tanggapan –
tanggapan tidak setuju dari berbagai pihak mengenai pemberitaan MUI
tersebut, terkesan seperti menyudutkan dan mempersoalkan pernyataan
MUI ini sebagai sesuatu yang tidak mempengaruhi pandangan
masyarakat, tentunya dengan peran dari pihak – pihak luar tertentu yang
memberi tanggapan. Framing dari media satu dan lainnya jelas berbeda
disesuaikan dengan ideolgi wartawan dalam menulis dan mengemas
berita, dan frame dari okezone.com lebih bersifat kontra terhadap
pernyataan Majelis Ulama Indonesia, seperti berita pada tanggal 8 agustus
2011, okezone.com memberi judul “ MUI dituding lebay haramkan jasa
penukaran uang, Kemudian besoknya pada tanggal 9 agustus muncul lagi
pemberitaan tentang Majelis Ulama Indonesia yang menjadi kontra yaitu “
Diharamkan, Jasa Penukaran Tetap beroperasi”Sedangkan pada hari yang
sama Vivanews.com mengangkat judul “ Bisnis Penukaran Uang, Haram!
“, Dilanjutkan pada hari Jum’at Tanggal 12 agustus di beritakan bahwa “
Muhammadyah Tak Haram Kan Penukaran Uang Baru”. Tampak pada
vivanews.com menggunakan headline yang tegas dan sangat – sangat
tidak setuju dengan bisnis tersebut. Tentunya sumber dari kedua media ini

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

adalah beberapa pihak seperti contoh Ketua Majelis Ulama Indonesia yang
bertentang keras terhadap bisnis penukaran uang baru di pinggir jalan.
Nampak jelas sekali perbedaan kedua media tersebut dalam membingkai
peristiwa tersebut. Keberpihakan Vivanews.com pada Majelis Ulama
Indonesia. Sedangkan pada Okezone.com terkesan menganggap pernyatan
Majelis Ulama Indonesia ini terlalu berlebihan dan tidak adanya
musyawarah terlebih dahulu dengan masyarakat yang melakukan bisnis
tersebut dan kepada penjual dan memikirkan sebab akibat dari pernyataan
itu akan memperngaruhi pandangan masyarakat terhadap MUI.

Majelis Ulama Indonesia atau MUI singkatnya adalah sebuah Lembaga
Swadaya Masyarakat yang cukup besar dan terkenal mewadai ulama,
cendikiawan islam di Indonesia untuk membimbing, membina dan mengayomi
kaum muslimin di seluruh Indonesia, bediri 26 juli 1975.( www.wikipedia.com ).
Oleh sebab itu MUI berusaha untuk membuat masyarakat yang kurang tahu atau
tidak tahu soal hokum – hokum atau aturan – aturan dalam islam dengan
membuat fatwah – fatwah dan pernyataan – pernyataan yang diberikan MUI salah
satunya tentang haramnya penukaran uang di pinggir jalan, Maka dari itu alasan
kenapa peneliti memilih permasalahan dari MUI ini salah satunya karena MUI
sendiri adalah sebuah organisasi yang disegani oleh masyarakat untuk bisa
memberikan pandangan tentang hubungan antara realita dan hokum – hokum
dalam agama islam dan syariat islam, jadi secara sempitnya adalah melanjutkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

ajaran – ajaran nabi tentang apa yang diperbolehkan dan apa yang tidak boleh.
Tetapi tetap menggunakan norma – norma dari hokum agama islam dan tidak
boleh asal. Terkait dengan pemberitaan di okezone.com tentang pernyataan MUI
mengharamkan penuakran uang baru di pinggir jalan yang dianggap riba, riba
sendiri adalah hal yang dilarang dalam islam seperti pada firman allah SWT.
Mungkin proses penukaran uang baru itu sudah berjalan dari bertahun – tahun
yang lalu menjelang lebaran, jelas jika orang – orang menukarkannya menjelang
lebaran dan lebaran sendiri adalah hari kemenangan umat muslim, dimana
masyarakat muslim merayakan hari kemenangan dengan bahagia dan mencoba
untuk berbagi rezeki kepada orang lain, yaitu dengan bershodaqoh. Dengan
bershodaqoh ini masyarakat berbagi rezeki mereka kepada orang lain dan
masyarakat pun menukarkan uang mereka dengan uang baru dengan berbagai
nominal dan membagikan uang – uang baru tersebut kepada orang yang
membutuhkan terlebih orang – orang yang kurang mampus atau miskin. Dalam
pemberitaan tentang MUI sendiri beribarat berusaha mengingatkan masyarakat
agar tidak menukar uang baru di pinggir jalan, melainkan menukarkanya di bank
saja yang mengadakan juga jasa penukaran uang baru. Karena di bank konsumen
tidak di punggut biaya lebih apapun, nominal uang yang di tukarkan tetap sama.
Tetapi namanya juga masyarakat dan masyarakat juga manusia dan salah satu
sifat manusia adalah ingin “ instan ” jadi masih banyak saja masyarakat yang
menukarkan uang baru itu di pinggir jalan, Karena jika menukarkan di Bank
masyrakat harus antri dahulu dan ada nya aturan yang harus diikuti prosesnya,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

setelah antri berlama – lama proses penukaran uang baru di bank juga tidak
langsung menukarkan saja tetapi adanya proses idetisifikasi terdahulu atau
pendataan dan nominal uang yang ditukar pun tidak boleh lebih dari Rp.
2.000.000, data tersebut peneliti dapat dari sumber teller di Bank BCA, Syarat –
syarat atau prosedur ini diberikan secara lesan. Oleh karena itu masyrakat yang
ingin menukarkan uang baru secara tidak langsung akan memilih menukarkan di
pinggir jalan dengan alasan tidak ribet, tetapi harus membayar lebih dan ini
menjadi salah satu contoh pihak – pihak tertentu yang ingin mendapatkan
keuntungan dengan membuka bisnis penukaran uang,tetapi tidak di bank
melainkan di pinggir jalan dan membuat aturan bahwa proses penukaran uang
baru tersebut ada sebab akibatnya, yaitu dengan membayar lebih dan lebihnya itu
adalah keuntungan dari penjual dan saking maraknya sampai ratusan pihak yang
membuka jasa seperti itu.
Okezone.com merupakan portal online atau salah satu situs
terpercaya di Indonesia. Diupdate setiap saat setiap menit dan detik selama
24 jam, jadi berita yang disajikan benar – benar actual, dengan readership
lebih dari 100 juta orang per bulannya. Sedangkan Vivanews.com
mencapai 3 juta per harinya, dan juga menjadi peringkat 14 tertinggi
lembaga survey alexa.com untuk seluruh content di Indonesia dan 876
untuk dunia, sedangkan okezone.com berdiri di peringkat 25 untuk seluruh
content Indonesia dan 1.952 untuk dunia.( www. wikipedia. com ), Dan
salah satu alasan kenapa peneliti memilih dan memakai media

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

okezone.com dan vivanews.com karena ke dua media ini adalah media
situs berita yang besar dan memiliki readership yang tinggi angkanya,
dengan tingginya readership secara otomatis peminat situs berita tersebut
paling ramai dilihat, dikunjungi oleh masyarakat dan dipercaya
masyarakat bahwa kedua media ini melaporkan berita sesuai dengan fakta.
Kedua situs berita ini memiliki cara pandang yang berbeda dalam
menyeleksi suatu isu dan menulis berita – berita mengenai pernyataan
Majelis Ulama Indonesia yang mengharamkan jasa penukaran uang baru
di pinggir jalan jelang lebaran belakangan ini, hal ini dikarenakan cara
pandang wartawan masing – masing situs dan perbedaan sumber yang
diliput oleh wartawan tersebut baik Okezone.com dan Vivanews.com.
Dalam mempersepsikan kasus tersebut dan kemudian membingkainya
kedalam bentuk susunan berita, Selain itu perbedaan dari cara pandang
kedua situs tersebut dalam mengemas berita dapat disebabkan karena
perbedaan kebijakan redaksi dalam memilih sumber dari kasus tersebut
dan perbedaan visi dan misi dari masing – masing media.
Untuk melihat perbedaan kedua media antara Okezone.com dan
Vivanews.com dalang mengungkap suatu peristiwa atau realitas peneliti
memilih analisis Framing sebagai metode penelitian. Alasannya adalah
analisis framing merupakan metode analisis isi media yang tergolong baru.
Analisis ini mencermati strategi seleksi, Sumber dan oihak keterkaitan
dalam kasus, penonjolan dan pertautan fakta ke dalam berita agar lebih

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

bermakna, menarik, berarti atau mudah diingat, untuk menggiring
interoretasi khalayak sesuai dengan perspektifnya. Dengan kata lain
framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana atau cara
pandang yang digunakan wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis
berita. Cara pandang atau perspektif itu pada akhirnya yang menentukan
fakta apa yang diambil. Bagaimana yang ditonjolkan dan yang akan
dihilangkan, serta hendak dibaawa kemana berita tersebut. ( Nugroho,
Eriyanto, Surdiais dalam Sobur,2002 : 16 ).
Analisis framing merupakan salah satu model analisis altenatif
yang bisa mengungkapkan suatu fnomena di balik perbedaan, bahkan
pertentangan media dalam mengunkap sebuah fakta. Analisis framing
mengbongkar bagaimana realitas dibingkai oleh media, Akan dapat
diketahui siapa mengendealikan siapa, mana lawan dan kawan, Siapa yang
diuntungkan dan siapa yang dirugikan dan seterusnya.
Dalam penelitian ini, peniliti menggunakan salah satu model
framing milik Zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki. Pembingkaian
didefinisikan

sebagai

proses

membuat

pesan

lebih

menonjol,

menempatkan informasi lebih daripada yang lain sehingga khalayak lebih
tertuju pada pesan tesebut dan menurut Zhongdang Pan dan Gerald M
Kosicki ada dua konspsi dari pembingkaian yang saling berkaitan yaitu,
pertama dalam konsepsi Psikologi. Pembingkaian dalam konsepsi ini lebih
menekankan pada bagaimana seseorang memproses informasi pada

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

dirinya sendiri. Pembingkaian berkaitan dengan struktur dan proses
kognitif, Bagaimana seseorang mengolah sejumlah informasi dan
ditunjukkan dalam skema tertentu. Pembingkaian di sini dilihat sebagai
penempatan informasi dalam suatu konteks khusus dan menempatkan
elemen tertentu dari isu dengan penempatan lebih menonjol dalam kognisi
seseorang. Elemen – elemen yang diseleksi dari suatu isu / peristiwa
tersebut menjadi lebih penting dalam mempengaruhi pertimbangan dalam
membuat keputusan tentang realitas, Dan yang kedua adalah konsepsi
sosiologis. Kalau pandangan psikologis lebih melihat pada proses
pencernaan dan pemaknaan suatu isu dalam diri individu / internal, dalam
konsep sosiologis bagaimana individu secara kognitif menafsirkan suatu
peristiwa dalam cara pandang tertentu, maka pandangan sosiologis lebih
melihat pada bagaimana kontruksi sosial atas realitas. Jadi secara garis
besarnya bagaimana khayalak atau masyarakat dalam menyikapi dan
memaknai permasalahan pernyataan Majelis Ulama Indonesia dalam
ruang pikiran mereka melalui ragam pemberitaan di media dan
menyimpulkan bagaimana dan kenapa dan apa yang terjadi dengan
Majelis Ulama Indonesia membuat pernyataan tersebut dan atas dasar apa
dan menyimpulkan sisi negative dan positif tentang Majelis Ulama
Indonesia dan pemberitaan yang tampil di media serta khalayak memiliki
sebuah pandangan tentang Majelis Ulama Indonesa serta membahasnya
dalam kehidupan sosial masing – masing individu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

1.2

Perumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan dan
uraikan di atas, maka penilitian ini dirumuskan sebagai berikut “
Bagaimana Pembingkaian Berita Majelis Ulama Indonesia Yang
Mengharamkan Bisnis Penukaran Uang Baru di Pinggir Jalan Jelang
Lebaran dalam situs berita online Okezone.com dan Vivanews.com

1.3

Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui bagaimana pembingkaian berita tentang
Majelis Ulama Indonesia yang mengharamkan bisnis jasa penukaran uang
baru di pinggir jalan jelang lebaran dalam situs berita online Okezone.com
dan Vivanews.com

1.4 Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian ilmu
komunikasi tentang pembingkaian berita dengan
mengaplikasikan teori – teori khususnya teori komunikasi
tentang pemahaman pesan yang dikemas oleh media melalui
analisis framing, sehingga hasil penelitian ini diharapkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

dapat menjadi landasan pemikiran untuk penelitian
berikutnya.

2. Manfaat Praktis
Memberikan wawasan / cara pandang khalayak media dalam
melihat media mengkontruksi realitas senagai sebuah berita
sehingga khalayak lebih kreati an kritis dalam menghadapi
ini sebuah berita.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1

Landasan Teori

2.1.1 J urnalisme Online Sebagai Media Massa

Media massa bertambah anggota dengan kelahiran situ – situs
berita di ruang cyber. Publik dewasa ini tak hanya mengenal surat kabar,
majalah, kantor berita, radio dan televisi sebagai media massa, tetapi juga
situ – situs berita di ruang cyber.
Jurnalisme Online adalah tipe baru jurnalisme karena memiliki
sejumlah itur dan karakteristik berbeda dari jurnalisma tradisional. Fitur –
fitur uniknya mengemuka dalam teknologinya, menawarkan kemungkinan
tidak terbatas dalam memproses dan menyebar berita. J. Pavlik dalam
bukunya Journalism and New Media menyebut tipe terbaru jurnalisme ini
sebagai “contextualized journalism”, karena mengintegrasikan tiga fitur
komunikasi yang unik : kemampuan – kemampuan multimedia
bedasarkan platform digital, kualitas kualitas interaktif komunikasi online
dan fitur – fitur ditatanya. Jurnalisme online didefinisikan sebagai seuatu
proses pelaporan fakta yang diproduksi dan didistribusikan melalui saluran
internet. Pada dasarnya jurnalisne konvensional dan jurnalisme online
tidak berbeda jauh, Yang membedakan hanya medium penyebarluasannya
saja. Dari segi fiat, keduanya sama sama dituntut untuk menyajikan berita

14
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

paling up to date secepat mungkin. Setiap ada informasi atau peristiwa
terbaru, mereka langsung melaporkannya. Perbedaan yang paling jelas
terletak pada media dan mekanisme efisiensi pencarian, pengolahan dan
penyebaran luasan beritanya. Jurnalisme online merupakan jurnalisme
yang menganut proses pencarian, pengolahan dan penyebarluasan
informasi melalui fasilitas internet. Akan tetapi dalam jurnalisme online
tidak terpaku pada kaidah bahasa yang digunakan dalam jurnalistik secara
umum. Karakteristik jurnalisme online yang paling terasa meskipun belum
tentu disadari adalah kemudahan bagi penerbit maupun masyarakat untuk
membuat peralihan waktu penerbitan dan pengaksesan. Penerbit online
bisa menerbitkan maupun mengarsip atikel – artkel untuk dapat dilihat
saat ini maupun nanti. Ini sebenarnya dapat dilakukan oleh jurnalisme
konvensional,

namun

melakukannya

lebih

jurnalisme
mudah

dan

online
cepat

dimungkinkan
karena

informasi

untuk
yang

disebarluaskan bisa lebih cepat daripada jurnalisme konvensional.
Berikut adalah keuntungan jurnalisme online, seperti yang tertulis
dalam buku Online Journalism, Principles, and Practises of News For The
Web ( Holcomb Hathaway Publisher, 2005 ) :
1. Audience Control. Jurnalisme online memungkinkan audience
untuk bisa lebih leluasa dalam memilih berita yang ingin
didapatnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

2. Nonlinearity. Jurnalisme online memungkinkan setiap berita
yang disampaikan dapat berdiri sendiri sehingga audience tidak
harus membaca secara berurutan untuk memahami.
3. Storage And Retrieval. Jurnalisme online memungkinkan
berita tersimpan dan diakses kembali dengan mudah oleh
audience.
4. Unlimited Space. Jurnaisme online memungkinkan jumlah
berita yang disampaikan / ditayangkan kepada audience dapat
menjadi jauh lebih lengkap ketimbang media lainnya.
5. Immediancy. Jurnalisme online memungkinkan informasi
dapat disampaikan secara cepat dan langsung kepada audience.
6. Mutimedia Capability. Jurnalisme online memungkinkan bagi
tim redaksi untuk menyertakan teks, suara, gambar, video dan
komponen lainnya di dalam berita yang akan diterima
audience.
7. Interactivity.

Jurnalisme online

memungkinkan adanya

peningkatan partisipasi audience dalan setiap berita.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

2.1.2 Situs Berita Online
Sejarah media massa memperlihatkan bahwa teknologi baru tidak
pernah meninggalkan teknologi yang lama, namun mensubtitusinya. Hal
ini dapat dilihat dari suatu contoh yaitu keberadaan radio yang tidak
menggantikan

surat

kabar,

namun

menjadi

sebuah

alternative,

menciptakan sebuah kerajaan dan khalayak baru. Teori konvergensi
menyatakan bahwa berbagai perkembangan bentuk media massa terus
merentang dari sejak awal siklus penemuannya. Setiap model media
terbaru cenderung merupakan perpanjangan, atau evolusi dari model –
model terdahulu. Media baru adalah istilah umum yang ditujukan pada
perubahan bentuk penyajian informasi dan hiburan pada khalayak yang
terjadi terus – menerus. Untuk saat ini yang termasuk dalam media baru
antara lain : Internet, Telepon Seluler dengan fitur WAP, Televisi digital,
DLL. Internet adalah saluran berita yang paling sesuai karena
bisamenyajikan informasi kedalam segala bentuk format media tradisional
yaitu gambar, teks, video dan suara ( Stovall, 2005 : 116 ). Internet adalah
medium terbaru yang mengkonvergensikan seluruh karakteristik dari
bentuk – bentuk terdahulu. Karena itu, yang berubah bukanlah
substansinya, melainkan model – model produksi dan perangkatnya ( Hill
dalam Santana, 2005 : 135 ).
Situs berita online merupakan salah satu pemanfaatan internet
sebagai saluran komunikasi. Situs berita online adalah salah satu media

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

yang content oriented. Untuk lebih tepatnya berorientasi penyajian
informasi berupa berita. Secara umum, situs berita online biasa
diindentikkan dengan media tradisional lainnya, namun bersi online, yang
berbeda adalah situs berita online tidak terbit berkala, institusi media dapat
memuat atau meng up-load artikel atau materi terbaru. Setiap ada
perkembangan dan perubahan.
Situs berita online merupakan situs yang ditunjukan untuk
meyampaikan berita dan informasi secara periodic kepada khalayak.
Dalam produksinya, situs berita menggunakan kebijakan dan praktik
jurnalisme tradisional dalam mengumpulkan, menulis dan menyajikan
berita. Situs berita online merupakan sarana untuk sebuah institusi media
menyajikan dan mendistribusikan isinya, Isi berita tersebut ditunjukan
kepada khalayaknya yang terbagi bedasarkan minat dan wilayah geografis
( Stovall, 2005 :124 ).
Secara garis besar karakteristik situ berita online yaitu :
1.

Real Time, informasi atau berita dapat dupublikasikan dalam
waktu seketika, baik untuk updating breaking news dan kejadian yang
sudah atau sedang terjadi. Hal ini dapat ditemukan pada kedua situs
berita yang dipilih peneliti. Kecepatan update berita kedua situs sudah
tidak diragukan lagi, waktu upload berita seringkali berjarak tidak
terlalu jauh dengan waktu kejadian peristiwa dan jarak antar berita satu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

dengan yang lain ataupun update berita berikutnya juga tidal terlalu
berjauhan.
2.

Multimedia, Pada jenis ini pembuat berita dapat memasukkan
elemen multimedia seperti teks, grafis, suara, music, motion video atau
flash, dan animasi tiga dimensi. Pada Okezone.com setiap berita yang
disajikan tentu saja disertai oleh grafis yang memperjelas berita. Dan
juga adanya gambar atau grafis yang ditempatkan pada konten
tersendiri yaitu “ Foto “. Sedangkan untuk Vivanews.com grafis atau
gambar ditempatkan pada konten sendiri yaitu “Images”.

3.

Interactive, adanya hyperlinks yang mewakili mekanisme utama
interaktiitas pada web, sehingga member pilihan pada public untuk
member tanggapan, berinteraksi atau bahkan meng- customize (
menyesuaikan dengan kebutuhan dari keinginan public bersangkutan )
terhadap berita – berita tertentu ( interactivity ). Kedua situs berita
tentu saja telah menyediakan fasilitas seperti ini bagi khalayak
penggunanya. Pada Okezone.com kolom interaktif disebut “ Surat
Pembaca “ yang fungsingnya memberikan komentar, kritik, dan saran
bagi pemberitaan di Okezone.com, begitu juga di Vivanews.com nama
juga cenderung sama yaitu “ surat pembaca”.

4.

Asynchronous. Pendistribusian informasu atau berita melewati
batas waktu, sehingga tidak harus mengakses berita atau informasi
dalam waktu yang bersamaan. Dengan kata lain kita yang ingin

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

mencari berita hanya tinggal mencari berita yang kita inginkan di
kolon “ Search “, sebagai contoh kita ingin mencari berita tentang
Nokia, kita tinggal menuliskan keyword di kolom “search” atau “cari”.
5.

Hypertextual, adalah inovasi terknologi internet lainnya yang
sering disebut yang memungkinkan pengguna untuk mengerti arti dari
seluruh kejadian dalam satu hari dalam konteks yang personal. Proses
ini terdiri dari dalam bentuk alamat – alamat atau link yang
menghubungan pengumuman atau berita pendek ke dalam konteks
yang lebih dalam, penuh dengan ilustrasi, informasi latar dan
pernyataan – pernyataan sebelumnya pada subjek yang sama ( berita
terkait ).

6.

Digital, media memproses data – data yang masuk dan mengubah
menjadi angka – angka bukannya menjadi obyek yang lain. Data ini
dapat berupa cahaya, suara atau bentuk apapun ( teks, gambar, foto
DLL ). Data ini kemudian diproses menjadi angka dan dihasilkan atau
diambil kembali dalam bentuk sumber online, digital disk, atau drive
memory yang kemudian diuraikan kembali kedalam tampilan layar
atau dibuat hardcopy-nya.
Sebagai bagian dari media massa, jurnalisme online pun memiliki
dan menjalankan fungsi – fungsi media massa yaitu :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

1.

Fungsi Infor masi
Melalui media massa, baik cetak maupun elektronik, masyarakat

mendapatkan

informasi

mengenai

berbagai

fenomena

kehidupan

bermasyarakat dan bernegara, mulai dari informasi mengenai aspek sosial,
kriminalitas, budaya, ekonomi sampai dengan informaso mengenai politik.
Media juga menjadi sarana komunikasi yang efektif antara pemerintah
sebagai pengambil kebijakan dengan masyarakat. Dalam berbagai aspek,
media merupakan pemberi informasi yang pertama kepada masyarakat.
2.

Fungsi Edukasi
Fungsi edukasi merupakan fungsi yang dilakukan oleh media

massa dalam memberikan pendidikan kepada masyarakat, baik mengenai
nilai – nilai maupun norma – norma yang mampu memberikan penyadaran
kepada masyarakat seperti mengenai ekonomi, politik, hokum, sosial
budaya dan aspek – aspek lainnya yang pada intinya informasi yang
diberikan merupakan upaya pemberdayaan masyarakat.
3.

Fungsi Hiburan
Media massa juga memiliki fungsi hiburan, terlebih dengan media

elektronik yang secara umum merupakan sarana hiburan bagi masyarakat
Indonesia pada umumnya. Setiap hari berbagai acara hiburan ditayangkan
di televisi, baik hiburan untuk anak – anak maupun orang dewasa. Bahkan
media massa sekarang ini sudah menjadi “ agama baru “ yang menggeser

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

nilai – nilai moral dan institusi yang lain, baik keluarga, sekolah maupun
agama.
4.

Fungsi Kontrol Sosial
Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, media juga

melaksanakan fungsi control sosial. Media memberikan sosialisasi nilai –
nilai yang baik dan buruk, dan media menjadi sarana yang eektif dalam
memberikan control kepada pengambil kebijakan dengan memberikan isu
– isu yang memancing opini public.
2.1.3 Ideologi Media
Konsep ideology dalam sebuah institusi media massa ikut
berpengaruh dalam menentukan arah atau isi pemberitaan yang akan
disampaikan kepada pembaca. Hal ini disebabkan karena teks, percakapan
dan lainnya adalah bentuk praktik ideology atau pencerminan dari
ideology tertentu. ( Eriyanto, 2005 : 13 ).
Dalam pembuatan berita selalu melibatkan pandangan dan
ideology wartawan atau bahwan media yang bersankutan. Ideologi ini
menentukan aspek fakta dipilih dan membuang apa yang ingin dibuang.
Artinya, jika seorang wartawan menulis berita dari salah satu sisi,
menampilkan sumber dari satu pihak dan memasukkan opininyap ada
berita itu dilakukan dalam rangka pembenaran tertentu. Dapat dikatakan
media bukanlah sarana yang netral dalam menampilkan kekuatan dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

kelompok dalam masyarakat secara apa adanya tetapi kelompok dan
ideology yang dominan dalam media itulah yang ditampilkan dalam
berita- beritanya ( Eriyanto, 2005 : 90 ).
Pada kenyataanya berita di media massa tidak pernah netral dan
obyektif. Jika kita lihat bahasa jurnalistik yang digunakan mediapin selalu
dapat ditemukan adanya pemilihan fakta tertentu dan membuang aspek
fakta yang lain yang mencerminkan pemilihan media pada salah satu
kelompok atau idologi tertentu. Bahasa ternyata tidak pernah lepas dari
subyektifitas sang wartawan dalam mengkontruksi reaitas dengan
mengetahui bahasa yang digunakan dalam berita, pada saat itu juga kita
menemukan ideology yang dianut oleh wartawan dan media yang
bersangkutan. Konsep ideology bisa membantu menjelaskan mengapa
wartawan memilih fakta tertentu untuk ditonjolkan dari pada fakta yang
lain, walaupun hal itu merugikan pihak lain, menempatkan sumber beruta
yang satu lebih menonjol dari pada sumber yang lain, ataupun secara nyata
atau tidak melakukan pemihakan kepada pihak tertentu. Artinya, idelogi
wartawan dan media yang bersangkutanlah yang secara strategis
menghasilkan berita – berit seperti itu. Disini dapat dikatakan media
merupakan inti instrument ideology yang tidak dipandang sebagai zona
nertal dimana berbagai kelompok dan kepentingan ditampung, tetapi
media lebih sebagai subyek yang mengkontruksi realitas atas penafsiran
wartawan atau media sendiri untuk disebat kepada khalayak ( Eriyanto,
2005 : 92 ).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

2.1.4 Berita Sebagai Hasil Kontruksi Realitas
Pada dasarnya berita meurpakan lapo