Tingkat konformitas siswa studi deskriptif pada siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur 2 Yogyakarta tahun ajaran 20122013 dan implikasinya terhadap usulan topik topik bimbingan pribadi sosial

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

TINGKAT KONFORMITAS SISWA
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI SMK Marsudi Luhur 2
Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 dan Implikasinya Terhadap
Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi-Sosial)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memeroleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1)
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:
Rino Novidianta
091114079
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

TINGKAT KONFORMITAS SISWA
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI SMK Marsudi Luhur 2
Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 dan Implikasinya Terhadap
Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi-Sosial)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memeroleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1)
Program Studi Bimbingan dan Konseling


Oleh:
Rino Novidianta
091114079
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO

Allah akan meninggikan orang-orang yang

beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan. (QS. Al-Mujadalah:11)

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEMBAHAN
Dengan segenap kerendahan hati, penelitian ini saya persembahkan
untuk :

 Allah SWT yang selalu melindungi dan menganugerahkan ilmu
pengetahuan kepadaku

 Kepada Bapak dan Ibu tercinta, bapak Jono dan Ibu Zuhriah.


 Ketiga adik-adikku tersayang, Reni Octaningtyas, Putra Chandra
Subekti, dan Sri Suryaningsih

 Sahabat-sahabatku dan teman-teman Program Studi Bimbingan
dan Konseling 2009

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

TINGKAT KONFORMITAS SISWA
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI SMK Marsudi Luhur 2 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2012/2013 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik
Bimbingan Pribadi-Sosial)


Rino Novidianta
Universitas Sanata Dharma
2014
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat konformitas siswa
kelas XI SMK Marsudi Luhur 2 Yogyakarta dan mengidentifikasi butir-butir item
konformitas yang terindikasi intens pada siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur 2
Yogyakarta dalam implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadisosial.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survey. Subjek
penelitian keseluruhan adalah siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur 2 Yogyakarta
tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 95 orang, dan terdiri dari 65 siswa yang
digunakan sebagai subjek penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan adalah
kuesioner tingkat konformitas siswa sebanyak 33 item. Kuesioner disusun
berdasarkan aspek-aspek konformitas yaitu kekompakan, kesepakatan, dan
ketaatan. Teknik analisis data yang digunakan adalah perhitungan persentase
dengan pendistribusiannya berdasarkan kriteria yang dirumuskan Azwar. Kriteria
terdiri dari tiga kategori yaitu, rendah, sedang dan tinggi. Tingkat reliabilitas
kuesioner sebesar 0,724.
Hasil penelitian adalah (1) Tingkat konformitas siswa kelas XI SMK
Marsudi Luhur 2 Yogyakarta dilihat dari subjek: 93,85% masuk dalam kategori

sedang, 3,08% masuk dalam kategori tinggi, dan 3,08% masuk dalam kategori
rendah.. (2) Tingkat konformitas siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur 2 dilihat
dari item: 81,82% masuk dalam kategori sedang, 12,12% masuk dalam kategori
tinggi, dan 6,06% masuk dalam kategori rendah. Butir-butir item yang termasuk
ke dalam kategori tinggi dan sedang dijadikan sebagai bahan usulan topik-topik
bimbingan pribadi-sosial.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT

THE CONFORMITY LEVEL OF STUDENTS
(A descriptive Study on the Eleventh Grade Students at SMK Marsudi Luhur

2 Yogyakarta in 2012/2013 Academic Year and its Implications to the
Suggested Topics of Personal-Social Guidance)
Rino Novidianta
Sanata Dharma University
2014
This research aims to describe the conformity level of the eleventh grade
students at SMK Marsudi Luhur 2 Yogyakarta and to identify the items of
conformity that are indicated intense in the eleventh grade students at SMK
Marsudi Luhur 2 Yogyakarta in its implications to the suggested topics of
personal-social guidance.
This research is descriptive research using survey method. The subject is
the eleventh grade students at SMK Marsudi 2 Luhur Yogyakarta in 2012/2013
academic year. The total number of population in this research is 95 students,
while this study involves 65 students as the sample of study. The research
instrument is a questionnaire which consists of 33 items to assess the conformity
level. This questionnaire was arranged based on the aspects of conformity, i.e.
compactness aspect, agreement aspect, and obedience aspect. The data were
analyzed by calculating the percentage of each aspect and categorizing the data
into low, medium, and high criteria based on the criteria according to Azwar. The
reliability level of the questionnaire is 0.724.

The results show that (1) The conformity level of the eleventh grade
students at SMK Marsudi Luhur 2 Yogyakarta seen as the subject can be
described as follows: 93.85% is categorized in medium level, 3.08% is
categorized in high level, and 3.08% is categorized in low level. (2) The
conformity level of the eleventh grade students at SMK Marsudi Luhur 2
Yogyakarta seen from the items can be described as follows: 81.82% is
categorized in medium level, 12.12% is categorized in high level, and 6.06 % is
categorized in low level. The items categorized in high and medium level are
used as the suggested topics of personal-social guidance.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan
berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis
menyadari bahwa seluruh pengalaman yang dialami saat mengerjakan sksipsi ini
merupakan cara dan pertolongan yang terindah dari Tuhan. Skripsi ini disusun
sebagai tugas akhir memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan.
Penulis juga menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu
kelancaran dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu, penulis mengucapkan
terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Dr. Gendon Barus, M.Si., sebagai Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sekaligus sebagai dosen
pembimbing yang selalu sabar membimbing penulis dalam mengerjakan
skripsi, banyak memberi masukan, dan motivasi kepada penulis untuk segera
menyelesaikan skripsi ini.
2. Para dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma yang telah membekali banyak ilmu kepada penulis selama kuliah.
3. St. Priyatmoko sebagai pegawai administrasi Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma yang telah bersedia memberikan
waktunya dalam proses penelitian maupun selama kuliah.
x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4. Pemerintah Kota Yogyakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah
memberikan izin bagi penulis untuk melakukan penelitian dengan lancar.
5. Kepala Sekolah, Guru BK, beserta siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur 2
Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mengadakan penelitian di sekolah tersebut
6. Bapak “Jono” dan Ibu “Zuhriah” tercinta yang selalu memberikan dukungan,
cinta kasihnya, dan doa.
7. Keluarga besar “Kartowiharjo” dan “Abdullah Umar” tercinta yang sudah
mengasihi dan menyayangiku.
8. Om “Budi Hartanto” Tante “Jamilatun Fatayati” tercinta yang telah kuanggap
sebagai keluarga keduaku di Pulau Jawa
9. Adik-adikku yang tercinta (Reni Octaningtyas, Putra Chandra Subekti, dan Sri
Suryaningsih) yang selalu memberikan motivasi dan supporterku selama ini
10. Ponakanku tersayang (Dimas Ghailan Anggara dan Faizan Dwi Nugraha)
yang selalu memberikan cerita yang mampu mengobati rasa rinduku
11. Teman-teman Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2009
semuanya dan terkhusus untuk (Aditiya Budi Wahyu Putra, Aldian Putranto
Hadi, Dwi Elok Permata Ningtyas, Wiratama Rahman, Widya Wulan H.,
Leslie Aida C.L., Vitaly Rica Fernando, Lisbeth Riany P, dan lainnya yang tak
bisa disebutkan satu persatu) atas kebersamaan dan saling berbagi suka dan
duka selama duduk di bangku kuliah dan proses pengerjaan skripsi.

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12. Ibu bapak kos dan teman-teman “Wisma Prasetiar” ku atas kebersamaan baik
suka maupun duka yang dilalui bersama yang sudah kuanggap sebagai
keluargaku di Yogyakarta.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberi
perhatian, bantuan dan dukungan yang baik secara tidak langsung maupun
langsung selama penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari akan kekurangan dan kelemahan penulis dalam
mengerjakan skripsi ini. Penulis mohon maaf apabila dalam skripsi ini terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan skripsi ini. Terima Kasih.

Peneliti

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..........................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................

iii

HALAMAN MOTTO ...................................................................................

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................................

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .........................................

vii

ABSTRAK .......................................................................................................

viii

ABSTRACT.......................................................................................................

ix

KATA PENGANTAR .....................................................................................

x

DAFTAR ISI....................................................................................................

xiii

DAFTAR TABEL............................................................................................

xvi

DAFTAR GRAFIK ..........................................................................................

xvii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................

xviii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................

1

A. Latar Belakang ..................................................................

1

B. Rumusan Masalah ............................................................

6

C. Tujuan Penelitian ..............................................................

6

D. Manfaat Penelitian .............................................................

7

E. Batasan Istilah ..................................................................

8

BAB II KAJIAN TEORITIS .......................................................................

9

A. Hakekat Konformitas pada Remaja ....................................

9

1. Pengertian Konformitas ...............................................

9

2. Faktor-faktor Konformitas ...........................................

10

3. Aspek-aspek Konformitas ............................................

13

4. Bentuk-bentuk Konformitas .........................................

16

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5. Proses Terjadinya Konformitas ....................................

16

6. Konformitas di Kalangan Remaja ................................

17

7. Karakteristik Remaja yang Memiliki Konformitas .......

20

B. Geng dan Konformitas.......................................................

22

1. Pengertian Geng ..........................................................

22

2. Faktor Terjadinya Geng ...............................................

23

3. Ciri-ciri Geng ..............................................................

23

4. Tipe Geng ....................................................................

25

5. Konformitas pada Geng Remaja ..................................

26

C. Bimbingan Pribadi-Sosial Sebagai Upaya untuk
Mengatasi Perilaku Konformitas pada Remaja ...................

33

1. Pengertian Bimbingan Pribadi-Sosial ...........................

33

2. Tujuan Bimbingan Pribadi-Sosial ................................

34

3. Topik-topik Bimbingan Pribadi-Sosial yang
Implikatif untuk Mengatasi Perilaku Konformitas
pada Remaja ................................................................

34

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................

36

A. Jenis Penelitian ..................................................................

36

B. Subjek Penelitian ...............................................................

36

C. Alat Pengumpulan Data Penelitian.....................................

37

1. Skala Pengukuran ........................................................

37

2. Penentuan Skor (scoring) ............................................

38

3. Kisi-kisi Kuesioner ......................................................

39

4. Validitas instrumen ......................................................

40

5. Reliabilitas instrumen ..................................................

42

6. Uji Coba Empirik terhadap Kuesioner..........................

43

7. Penelitian .....................................................................

45

8. Prosedur Pengumpulan Data ........................................

46

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ................................

48

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .........................

53

A. Hasil Penelitian.................................................................

53

1. Deskripsi Secara Umum Tingkat Konformitas Siswa
Kelas XI SMK Marsudi Luhur 2 Yogyakarta ..............

53

2. Butir-butir Instrumen Tingkat Konformitas Siswa
Kelas XI SMK Marsudi Luhur 2 Yogyakarta ..............

55

B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................

60

C. Implikasi Hasil Penelitian Terhadap Usulan Topik-topik
Bimbingan Pribadi-Sosial .................................................

67

BAB IV PENUTUP ............................................................................

73

A. Kesimpulan .............................................................................

73

B. Saran-saran .............................................................................

73

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................
LAMPIRAN .......................................................................................

76
79

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Tabel Skoring Rata-rata Konformitas Siswa .............................

38

Tabel 2 : Kisi-kisi Kuesioner Konformitas Siswa ....................................

40

Tabel 3 : Kriteria Guilford ......................................................................

43

Tabel 4 : Hasil Validitas Uji Coba Penelitian Kuesioner
Konformitas Siswa ...................................................................

44

Tabel 5 : Hasil Reliabilitas Uji Coba Penelitian Kuesioner Konformitas
Siswa .......................................................................................

45

Tabel 6 : Hasil Reliabilitas Uji Penelitian Deskripsi Tingkat Konformitas
Siswa Kelas XI Marsudi Luhur 2 Yogyakarta ..........................

45

Tabel 7 : Jadwal Pengumpulan Data Uji Coba Penelitian ........................

47

Tabel 8 : Jadwal Pengumpulan Data Penelitian .......................................

47

Tabel 9 : Norma Penggolongan Kategorisasi Deskripsi Tingkat Konformitas
Siswa Kelas XI SMK Marsudi Luhur 2 Yogyakarta .................

50

Tabel 10 : Kategori Subyek Tingkat Konformitas Siswa .........................

51

Tabel 11 : Kategori Butir Item Tingkat Konformitas ................................

52

Tabel 12 : Penggolongan Subjek dalam Tiga (3) Kategori ........................

54

Tabel 13 : Penggolongan Butir-butir Item dalam Tiga (3) Kategori ..........

56

Tabel 14 : Butir-butir Item yang Masuk Kategori Tinggi ..........................

58

Tabel 15 : Butir-butir Item yang Masuk Kategori Sedang.........................

59

Tabel 16 : Butir-butir Item yang Masuk Kategori Rendah ........................

60

Tabel 17 : Rumusan Butir-butir Item dan Usulan Topik-topik Bimbingan
Pribadi-Sosial ..........................................................................

xvi

69

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 : Tingkat Konformitas Siswa Kelas XI SMK Marsudi Luhur 2
Yogyakarta Dilihat dari Jumlah Subjek ....................................

55

Grafik 2 : Tingkat Konformitas Siswa Kelas XI SMK Marsudi Luhur 2
Yogyakarta Dilihat dari Butir-butir Item ..................................

xvii

57

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian ...........................................................

80

Lampiran 2 : Tabulasi Data Induk Uji Coba Instrumen dan Penelitian......

83

Lampiran 3 : Hasil Uji Validitas Instrumen ..............................................

88

Lampiran 4 : Rekam Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas ...........................

91

Lampiran 5 : Kuesioner Penelitian ............................................................

92

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB 1
PENDAHULUAN
Pada bab ini dipaparkan mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan istilah/definisi
operasional variabel penelitian.
A. Latar Belakang Masalah
Dunia remaja merupakan dunia pencarian jati diri seseorang yang
mulai beranjak keluar dari masa anak-anak menuju ke masa dewasa (Erickson
dalam Ali & Ansori, 2005). Istilah lainnya, remaja adalah masa transisi yang
dalam setiap perjalanannya, individu akan menemukan hal-hal baru yang
belum pernah dialaminya dan akan memperkaya pengalamannya. Usia remaja
berkisar antara 10-21 tahun (Deswita, 2006:192), serta berada pada jenjang
pendidikan sekolah menengah pertama (SMP) hingga sekolah menengah atas
(SMA). Sebagaimana pada masa anak-anak, tugas perkembangan tetap terus
berjalan dan harus dilewati oleh setiap insan, termasuk remaja.
Tugas

perkembangan

remaja

berfokus

pada

upaya

untuk

meninggalkan perilaku kanak-kanak menuju kemampuan bersikap dan
berperilaku secara dewasa. Kehidupan remaja begitu penuh dengan gejolak
yang bersemangat dan bergairah, terutama pada pola mengenal diri dan
interaksi dengan rekannya. Remaja memiliki karakteristik yang unik seperti
memiliki kegelisahan, pertentangan batin, mengkhayal, hingga aktivitas
berkelompok (Erickson dalam Ali & Ansori, 2005)

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

Selain itu, remaja lebih menonjolkan sesuatu pada pribadinya yang
membedakan dirinya dengan orang dewasa, yaitu originalitas, bukan pada
identitas. Ciri-ciri yang menonjol pada usia remaja ini terletak pada perilaku
sosialnya. Pada masa-masa ini, teman sebaya mempunyai arti yang sangat
penting, dimana mereka ikut dalam kelompok/klik/geng tertentu yang sebaya.
Keterlibatan remaja dalam aktivitas berkelompok di atas bukan tanpa
alasan. Berbagai keinginan yang seringkali tidak dapat terpenuhi mendorong
mereka untuk menemukan jalan keluarnya, salah satunya adalah dengan
membentuk kelompok yang berasal dari sebayanya. Teman sebaya
memberikan suatu dunia yang luas, dunia yang merupakan tempat bagi
remaja untuk berekspresi, berinteraksi, bersosialisasi dimana disitu terdapat
berbagai norma yang berlaku. Seiring dengan laju perkembangan dunia yang
semakin pesat, kelompok remaja rentan terbawa arus pada perubahan yang
terjadi, bukan hanya pada nilai diri sebagai pribadi, namun meluas ke aspek
sosial.
Kepribadian remaja yang menonjol adalah pada minat mereka untuk
bergabung ke dalam suatu persahabatan yang dimana terdapat motif untuk
menjadi sama, sesuai, seragam dengan nilai-nilai, kebiasaan, kegemaran, atau
budaya teman sebayanya. Motif tersebut lebih dikenal dengan istilah
conformity atau konformitas.
Perilaku konformitas sangat lazim ditemui dalam kehidupan seharihari. Konformitas sendiri dapat menjadi positif apabila kelompok
remaja/siswa terlibat pada aktivitas-aktivitas yang menuju ke arah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

pengembangan diri yang positif. Sebaliknya, konformitas dapat pula menjadi
negatif apabila dibiarkan tanpa adanya arahan dan bimbingan yang baik dan
benar, sehingga perilaku yang timbul bisa berlebihan, bahkan menyimpang.
Konformitas itu sendiri ditandai dengan timbulkan rasa solidaritas
yang kuat atau kekompakan, kesepakatan antara anggota kelompok, misalnya
dalam persamaan pendapat, kepercayaan, hingga ketaatan (Sears dkk, 1994).
Mayoritas remaja memiliki sejumlah norma yang berstandar tertentu dalam
kelompok. Mereka berusaha untuk menjadi seorang konformis, dalam artian
berusaha untuk bersikap sama dengan anggota kelompok lain.
Seiring perubahan zaman, perilaku kelompok remaja cenderung
menuju ke arah konformitas negatif. Banyak media yang memberitakan
sejumlah aksi kelompok remaja yang anarkis. Kita dapat menyimak berita
yang marak akhir-akhir ini. Kompas menerbitkan berita dimana ada dua
sekolah menengah atas negeri (SMAN) di Jakarta terlibat tawuran. Banyak
spekulasi yang berkembang seputar penyebab tawuran tersebut, salah satu
diantaranya dikarenakan dendam masa lampau yang sengaja dipelihara turuntemurun. Siswa menganggap, perseteruan yang terjadi diantara kedua sekolah
tersebut sebagai hal yang membudaya dan lumrah saja dilakukan.
Tawuran sekolah memang merupakan potret buram dalam dunia
pendidikan Indonesia. Data statistik wilayah Polda Metro Jaya tahun 2012
setidaknya menunjukkan ada 128 kasus tawuran sepanjang 2010. Jumlah
tersebut melonjak menjadi 330 kasus tawuran pada 2011 atau naik lebih dari

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

100%. Sedangkan pada bulan Januari-Juni 2012, terdapat 139 kasus tawuran
yang menewaskan 12 pelajar.
Beberapa kasus kekerasan lainnya yang sempat terekam oleh media
massa adalah kasus penindasan (bullying) kakak kelas terhadap adik kelas di
salah satu SMA negeri di Jakarta. Usut punya usut, ternyata pelaku bullying
adalah para Jeger/Brengos yang tergabung dalam geng sekolah. Pada wilayah
Yogyakarta sendiri, memasuki tahun 2000an, geng remaja kian bervariatif
dilihat dari segi perilakunya. Dari sekedar para pemuda yang menjalar ke
pejantan tangguh (remaja putra dan siswa SMA) dan kemudian berkembang
menjadi geng yang berbasiskan sekolah SMP. Lembaga Perlindungan Anak
(LPA) DIY mengeluarkan data hingga Februari 2012, kasus kekerasan
tertinggi dipegang oleh Bantul dengan 135 kasus, disusul oleh data
keseluruhan wilayah Sleman, Kota Yogyakarta, Kulon Progo serta Gunung
Kidul dengan angka 145 kasus. (Nyadi Kasmorejo, diakses pada 3 Januari
2013).
Tawuran hanya segelintir kasus di Yogyakarta dimana ada motif
konformitas yang begitu kuat pengaruhnya bagi kaum remaja. Ada banyak
perilaku yang berkaitan dengan konformitas, diantaranya mulai dari perilaku
merokok,

membolos

sekolah,

penyalahgunaan

narkoba,

seks

bebas

(pranikah), minum-minuman keras, gaya hidup hedonis, hingga pesatnya
kelompok/geng motor yang begitu popular.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Marsudi Luhur 2 Yogyakarta
merupakan satu sekolah yang dijadikan sampel penelitian oleh peneliti. SMK.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

Hal yang melatarbelakangi peneliti melakukan penelitian di SMK Marsudi
Luhur 2 Yogyakarta adalah karena merupakan salah satu sekolah yang
siswanya mayoritas berjenis kelamin laki-laki (homogen) dan berdasarkan
hasil sharing dengan teman-teman yang pernah melakukan program
pengenalan lapangan (PPL) SM di sana dan salah satu guru bidang studi
SMK Marsudi Luhur 2 Yogyakarta.
Peneliti beranggapan bahwa konformitas lebih mudah terjadi apabila
di dalam suatu sekolah terdapat homogenitas jenis kelamin. Hasil sharing
dengan teman-teman PPL hingga guru dan beberapa siswa menunjukkan
bahwa keadaan siswa di sekolah tersebut dapat mewakili variabel yang ingin
diteliti oleh peneliti yaitu konformitas. Salah satu contoh dari perilaku siswa
yang menunjukkan perilaku konformitas adalah bolos sekolah bersama, ribut
di kelas, merokok, hingga keaktifan beberapa siswa di dalam suatu geng.
Uraian-uraian di atas menimbulkan beberapa pernyataan. Apa yang
terjadi apabila perilaku-perilaku tersebut tetap dipertahankan dan cenderung
dibudayakan oleh remaja di tanah air tercinta kita? Begitu bahayakah perilaku
konformitas yang negatif bagi kehidupan remaja sehingga mendorong peneliti
untuk menelusuri lebih jauh serta menterjemahkannya ke dalam sebuah karya
penelitian “TINGKAT KONFORMITAS SISWA (Studi Deskriptif pada
Siswa Kelas XI SMK Marsudi Luhur 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013
dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi-Sosial)”.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

A. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian yang disampaikan pada latar belakang, maka
dapat dirumuskan suatu rumusan masalah berupa pertanyaan sebagai
berikut:
1. Seberapa tinggikah tingkat konformitas yang muncul pada siswa kelas
XI SMK Marsudi Luhur 2 Yogyakarta?
2. Berdasarkan hasil analisis butir instrumen, butir-butir item konformitas
mana yang terindikasi intens pada siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur
2 Yogyakarta dalam implikasinya terhadap usulan topik-topik
bimbingan pribadi-sosial?

B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan untuk;
1. Mendeskripsikan tingkat konformitas siswa kelas XI SMK Marsudi
Luhur 2 Yogyakarta,
2. Mengidentifikasi butir-butir item konformitas yang terindikasi intens
pada siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur 2 Yogyakarta dalam
implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

C. Manfaat Penelitian
1.

Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang
bermanfaat bagi masyarakat luas khususnya pada bidang pendidikan
serta dapat menjadi masukan yang berguna dan dapat sebagai
tambahan bahan referensi untuk penelitian lebih dalam mengenai
perilaku konformitas pada remaja.

2.

Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi
Guru mengenai tingkat perilaku konformitas yang terjadi di
kalangan remaja atau siswa didik sehingga dapat sedini mungkin
dipelajari dan bertindak.
b. Siswa
Penelitian ini diharapkan memiliki guna bagi siswa atau peserta
didik dalam mencermati kehidupan berinteraksi dengan teman
atau kelompok sebaya dengan evaluasi diri.
c. Peneliti lain
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber
referensi, inspirasi dan data apabila kelak ingin melakukan
penelitian.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

D. Batasan Istilah
1. Konformitas
Konformitas adalah suatu bentuk kepatuhan perilaku, sikap, dan
keyakinan individu karena adanya tekanan dari kelompok manapun
dan mengindahkan nilai-nilai yang berlaku. Konformitas pada individu
dapat terlihat melalui kekompakan terhadap kelompok, adanya
persamaan visi misi, ketaatan pada peraturan kelompok. Tujuan dari
sikap conform ini adalah untuk mendapatkan perlindungan kepada
kelompok dalam rangka menghindari celaan sosial, mendapatkan
pengakuan identitas, kepercayaan diri dan membuat suatu kesan yang
baik agar dapat diterima oleh kelompoknya atau orang lain. Perilaku
konformitas yang diteliti adalah perilaku yang menunjukkan
konformitas kelompok baik di sekolah maupun di luar sekolah yang
cenderung negatif bagi siswa.
2. Remaja
Remaja merupakan suatu periode tumbuhnya seseorang dalam masa
transisi dari anak-anak ke masa dewasa yang meliputi semua
perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa
dewasa. Pada masa ini, remaja mengalami banyak konflik misalnya
pertentangan antara diri dengan orangtua, krisis identitas, hingga
keterlibatan dalam suatu kelompok, perilaku konformitas biasanya
dapat terlihat pada aktivitas dan perilaku dalam kelompok tersebut.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN TEORITIS

Pada bab ini dipaparkan mengenai tinjauan teoritis mengenai
konformitas, diantaranya adalah hakekat konformitas pada remaja, konformitas
pada remaja, gang dan konformitas hingga bimbingan pribadi-sosial untuk
mengatasi perilaku konformitas pada remaja.
A. Hakekat Konformitas pada Remaja
1. Pengertian Konformitas
Konformitas memiliki pengertian yang bersumber dari beberapa
ahli. Konformitas adalah suatu tuntutan yang tidak tertulis dari kelompok
teman sebaya terhadap anggotanya tetapi memiliki pengaruh yang kuat
dan dapat menyebabkan munculnya perilaku-perilaku tertentu pada
anggota kelompok (Zebua dan Nurdjayadi, 2001: 73). Calhoun (1990)
berpendapat konformitas adalah perubahan keyakinan atau tingkah laku
seseorang agar sesuai dengan lingkungan atau kelompok. Menurut Willis
(dalam Sarwono, 2005) konformitas adalah usaha terus menerus dari
individu untuk selalu selaras dengan norma-norma yang diharapkan oleh
kelompok. Jika persepsi individu tentang norma-norma kelompok
(standar sosial) berubah, maka ia akan mengubah pula tingkah lakunya.
Sears (1994) berpendapat bahwa konformitas adalah penyesuaian
individu terhadap persepsi dan penilaian kelompok terhadap suatu hal.

9

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

Berdasarkan definisi konformitas yang dipaparkan oleh beberapa
tokoh diatas, dapat disimpulkan bahwa konformitas merupakan suatu
bentuk penyesuaian diri individu untuk diterima dalam kelompok, berupa
kepatuhan untuk menyamakan sikap dan tingkah laku sesuai dengan
tekanan norma-norma dan nilai yang berlaku di dalam lingkungan atau
kelompok tertentu.

2. Faktor-faktor Konformitas
Menurut Sarwono (2005), faktor-faktor yang mempengaruhi
konformitas adalah:
a.

Keterpaduan (cohesiveness)
Keterpaduan atau kohesi (cohesiveness) adalah perasaan “kekitaan”
antara anggota kelompok. Semakin kuat rasa keterpaduan atau
“kekitaan” tersebut, semakin besar pengaruhnya pada perilaku
individu.

b.

Ukuran kelompok
Berdasarkan percobaan dari Milgram, dkk (dalam Sarwono, 2005),
dapat disimpulkan bahwa semakin besar kelompok, maka semakin
besar pula pengaruhnya.

c.

Suara Bulat
Untuk mencapai suara bulat, biasanya satu orang atau minoritas yang
suaranya paling berbeda tidak dapat bertahan lama. Mereka merasa

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

tidak enak dan tertekan, sehingga akhirnya mereka menyerah pada
pendapat kelompok mayoritas.
d.

Status
Semakin tinggi status orang yang menjadi contoh, maka semakin
besar pengaruhnya bagi orang lain untuk conform atau patuh.

e.

Tanggapan umum
Perilaku yang yang dapat didengar atau dilihat lebih mendorong
konformitas daripada perilaku yang hanya dapat didengar dan
diketahui oleh orang tertentu saja (Myers dalam Sarwono, 2005).

f.

Komitmen umum
Orang yang tidak mempunyai komitmen apa-apa kepada masyarakat
atau orang lain akan lebih mudah conform daripada yang sudah
pernah mengucapkan suatu pendapat (Deutsch & Gerrard dalam
Sarwono, 2005).
Sears

dkk

(1994)

menyatakan

faktor-faktor

yang

dapat

mempengaruhi konformitas seseorang, yaitu:
a.

Pengaruh Informasi
Orang lain merupakan sumber informasi yang penting. Oleh
karena itu, tingkat konformitas yang didasarkan pada informasi
ditentukan oleh dua aspek situasi, yaitu sejauh mana mutu informasi
yang dimiliki orang lain tentang apa yang benar dan sejauh mana
kepercayaan diri kita terhadap penilaian kita sendiri.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

b.

12

Kepercayaan terhadap kelompok
Pada

situasi

konformitas,

individu

mempunyai

suatu

pandangan dan kemudian menyadari bahwa kelompoknya menganut
pandangan yang bertentangan. Individu ingin memberikan informasi
yang tepat. Oleh karena itu, semakin besar kepercayaan individu
terhadap kelompok sebagai sumber informasi yang benar, semakin
besar pula untuk menyesuaikan diri terhadap kelompok.
c.

Kepercayaan yang lemah terhadap penilaian sendiri
Sesuatu yang meningkatkan kepercayaan individu terhadap
penilaiannya sendiri akan menurunkan konformitas adalah tingkat
keyakinan individu tersebut pada kemampuannya sendiri untuk
menampilkan suatu reaksi. Selain itu, tingkat kesulitan yang dibuat
juga

dapat

mempengaruhi

keyakinan

individu

terhadap

kemampuannya, dimana semakin sulit penilaian tersebut, semakin
rendah rasa percaya yang dimiliki.
d.

Rasa takut terhadap celaan sosial dan penyimpangan
Alasan seseorang melakukan konformitas adalah demi
memperoleh persetujuan atau menghindari celaan kelompok.
Seseorang tidak mau dilihat sebagai orang lain dari yang lain. Ia
ingin

agar

kelompok

tempat

ia

berada

menyukainya,

memperlakukannya dengan baik, dan bersedia menerima dirinya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

3. Aspek-aspek Konformitas
Sears dkk (1994), berpendapat bahwa konformitas akan mudah
terlihat serta mempunyai aspek-aspek yang khas dalam kelompok.
Adapun aspek-aspek yang dimaksud di dalamnya, yaitu:
a.

Aspek kekompakan
Istilah kekompakan adalah jumlah total kekuatan yang
menyebabkan orang tertarik pada suatu kelompok dan yang
membuat mereka ingin tetap menjadi anggotanya. Kekompakkan
mengacu pada kekuatan yang menyebabkan para anggotanya
menetap dalam suatu kelompok.

b.

Aspek kesepakatan
Aspek yang sangat penting bagi timbulnya konformitas adalah
kesepakatan pendapat kelompok. Individu yang dihadapkan pada
keputusan kelompok yang sudah bulat akan mendapat tekanan yang
kuat, untuk menyesuaikan pendapatnya. Namun, bila kelompok tidak
bersatu, akan tampak adanya penurunan konformitas. Morris &
Miller ( dalam Sears dkk, 1994 ) menunjukkan bahwa saat terjadinya
perbedaan pendapat yang berbeda setelah mayoritas menyatakan
pendapatnya, konformitas akan menurun. Tetapi bila orang yang
mempunyai pendapat berbeda itu memberikan jawabannya sebelum
mayoritas,

mengemukakan jawaban,

akan

terjadi penurunan

konformitas yang lebih besar. Penurunan konformitas yang drastis

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

karena hancurnya kesepakatan disebabkan oleh beberapa faktor,
antara lain :
1) Tingkat kepercayaan terhadap mayoritas akan menurun bila
terjadi perbedaan pendapat
2) Bila anggota kelompok yang lain mempunyai pendapat yang
sama, keyakinan individu terhadap pendapatnya sendiri akan
semakin kuat.
3) Bila individu mempunyai pendapat yang berbeda dengan
anggota kelompok yang lain individu akan dikucilkan dan
dianggap sebagai orang yang menyimpang, baik dalam
pandangannya sendiri maupun dalam pandangan orang lain.
c.

Aspek ketaatan
Konformitas merupakan bagian dari persoalan mengenai
bagaimana membuat individu rela melakukan sesuatu yang
sebenarnya tidak ingin mereka lakukan. Salah satu caranya adalah
melalui tekanan sosial.
Adapun bentuk – bentuk tekanan sosial yang dapat memunculkan
ketaatan dalam diri individu antara lain :
1) Ketaatan terhadap otoritas yang sah.
Faktor yang paling penting dalam ketaatan adalah bahwa orang
memiliki otoritas yang sah dalam situasi itu, sesuai dengan
norma sosial yang berlaku. Yang dimaksud dengan legitimasi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

adalah keyakinan umum bahwa pihak otoritas mempunyai hak
untuk menuntut ketaatan terhadap perintahnya.
2) Ganjaran, hukuman, dan ancaman.
Salah satu cara untuk menimbulkan ketaatan adalah dengan
meningkatkan tekanan terhadap individu untuk menampilkan
perilaku yang diinginkan melalui ganjaran, hukuman, atau
ancaman. Semua itu merupakan insentif pokok untuk mengubah
perilaku seseorang.
3) Harapan orang lain terhadap individu
Sampai suatu tingkat yang sulit dipercaya, individu akan rela
memenuhi permintaan orang lain hanya karena orang lain
tersebut mengharapkannya
4) Peniruan dari model yang melakukan
Seperti perilaku yang lain, individu cenderung melakukan apa
yang mereka lihat dilakukan oleh orang lain. Bila seseorang
bertindak agresif, orang lain juga akan cenderung menjadi lebih
agresif. Efek yang sama juga terjadi pada ketaatan. Bila individu
melihat bahwa orang tidak taat, maka individu tersebut akan
menjadi kurang taat. Menurut Grusec dan Skubiski (dalam
Sears, 1994) menunjukkan bahwa, agar efektif, model harus
benar-benar menampilkan perilaku tersebut dan tidak hanya
sekedar mengatakannya. Ada tiga kondisi yang menyertai, yaitu
tanpa model, ada model yang mengatakan bahwa dia akan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

memberikan ganjaran tetapi tidak benar-benar melakukannya
dan ada model yang betul-betul memberikan ganjaran.
5) Menempatkan individu dalam situasi terkendali yang dirancang
untuk memberi tekanan secara halus sehingga individu tersebut
mengalami kesulitan untuk menolak.

4. Bentuk-bentuk Konformitas
Sarwono

(2005)

mengatakan

bahwa

terdapat

dua

bentuk

konformitas, yaitu:
a.

Menurut (compliance) adalah konformitas yang dilakukan secara
terbuka sehingga terlihat oleh umum walaupun hatinya tidak setuju.
Jika hal ini mengenai perintah, maka dinamakan ketaatan
(obedience).

b.

Penerimaan (acceptance) adalah konformitas yang disertai perilaku
dan kepercayaan yang sesuai dengan tatanan sosial.

5. Proses Terjadinya Konformitas
a. Ross, Bierbauer & Stoffman (1976) pada teori Social Comparison
Theory menjelaskan bahwa seseorang akan konform dengan
kelompoknya karena ia menilai bahwa kelompok tersebut benar, dan
dia merasa takut kalau ditolak.
b. Kemungkinan lain terjadinya konformitas adalah karena adanya
konflik. Apabila ada perbedaan pendapat antara seseorang dengan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

kelompoknya, maka akan timbul perasaan tidak enak. Dalam kondisi
demikian, jelas yang paling aman adalah konformitas.

6. Konformitas di Kalangan Remaja
a.

Remaja Sebagai Periode Masa Kritis
Remaja merupakan suatu periode atau masa tumbuhnya
seseorang dalam masa transisi dari anak-anak ke masa dewasa yang
meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan
memasuki masa dewasa. Borring (dalam Hurlock, 1990). Monks, dkk
(dalam Hurlock, 1990) menyatakan bahwa remaja merupakan suatu
masa di saat individu berkembang dari pertama kali menunjukkan
tanda-tanda seksual, mengalami perkembangan psikologis dan pola
identifikasi dari anak menjadi dewasa, serta terjadi peralihan dari
ketergantungan sosial ekonomi yang penuh pada keadaan yang
mandiri.
Erickson (dalam Hurlock, 1990) menyatakan bahwa remaja
adalah masa kritis identitas atau masalah identitas-ego remaja.
Identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan
siapa dirinya dan apa perannya dalam masyarakat, serta usaha mencari
perasaan kesinambungan dan kesamaan baru. Menurut Sri Rumini &
Siti Sundari (2004: 53), masa remaja adalah peralihan dari masa anak
dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek
fungsi untuk memasuki masa dewasa.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat diambil benang
merah bahwa masa remaja merupakan masa yang rentan dipengaruhi
oleh lingkungan tempat tinggal. Pada masa ini, remaja terdorong
untuk menimba dan menerima pengalaman sebanyak-banyaknya dari
hal-hal yang ditemuinya sehingga dikhawatirkan mudah terbawa arus
yang bertentangan seperti perilaku yang mengganggu ketertiban
umum, misalnya terlibat kekerasan tawuran, narkoba, seks bebas dan
lain-lain. Perilaku-perilaku tersebut cenderung mengarah pada
perilaku konformitas. Konformitas dipengaruhi oleh karakteristikkarakteristik yang ada pada remaja.

b. Karakteristik Remaja
Masa remaja dikenal dengan dengan masa mencari jati diri,
dikarenakan masa remaja merupakan masa peralihan antara masa
kehidupan anak-anak dan masa kehidupan orang dewasa (Erickson
dalam Ali & Asrori, 2005). Monks, Knoers, dan Haditono (2004)
membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu:
1) Usia 10-12 tahun = masa pra-remaja
2) Usia 12-15 tahun = masa remaja awal
3) Usia 15-18 tahun = masa remaja pertengahan
4) Usia 18-21 tahun = masa remaja akhir. (Deswita, 2006: 192).
Kartini Kartono (2005) menjelaskan beberapa karakteristik yang
ditunjukkan oleh remaja, yaitu sebagai berikut.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

1) Kegelisahan
Pada masa remaja, timbul dorongan untuk mendapat
pengalaman sebanyak-banyaknya untuk menambah pengetahuan.
Di sisi lain, remaja belum mampu melakukan berbagai hal dengan
baik

sehingga

tidak

berani

mengambil

tindakan

mencari

pengalaman langsung dari sumbernya. Tarik-menarik antara anganangan yang tinggi dengan kemampuan yang masih belum
memadai, mengakibatkan mereka diliputi perasaan gelisah.
2) Pertentangan
Sebagai individu yang sedang mencari jati diri, remaja berada
pada situasi psikologis antara ingin melepaskan diri dari orangtua
dan perasaan masih belum mampu untuk mandiri. Oleh karena itu,
pada umumnya remaja sering mengalami kebingungan karena
sering terjadi pertentangan antara mereka dengan orangtua.
Pertentangan itu menimbulkan keinginan remaja untuk melepaskan
diri dari orangtua, namun keinginan itu ditentang kembali oleh
mereka di kemudian hari karena dalam diri remana, ada keinginan
untuk memperoleh rasa aman.
3) Mengkhayal
Khayalan remaja putra biasanya berkisar pada soal prestasi
dan jenjang karir, sedangkan remaja putri lebih mengkhayalkan
romantika hidup. Khayalan ini tidak selamanya negatif, sebab

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

terkadang khayalan menghasilkan sesuatu yang bersifat konstruktif,
misalnya timbul ide-ide tertentu yang dapat direalisasikan.
4) Aktivitas berkelompok
Berbagai macam keinginan para remaja seringkali tidak dapat
terpenuhi karena bermacam-macam kendala. Kebanyakan remaja
menemukan jalan keluar dari kesulitannya setelah mereka
berkumpul dengan rekan sebaya untuk kegiatan bersama. Mereka
melakukan suatu kegiatan secara berkelompok sehingga berbagai
kendala dapat diatasi bersama-sama.

7. Karakteristik Remaja yang Memiliki Konformitas
Remaja yang memiliki perilaku konformitas memiliki karakteristik
yang dilihat dari aspek-aspek konformitas menurut Sears dkk (1994).
Karakteristik-karakteristik tersebut dapat dicermati sebagai berikut.
a.

Adanya kekompakkan yang dibangun bersama karena rasa suka
terhadap anggota kelompok dan dengan harapan individu mendapat
manfaat dari keanggotaannya dalam suatu kelompok tersebut,
misalnya individu menjadi terkenal di sekolah maupun diluar karena
bergabung dengan kelompok tertentu.

b.

Perilaku individu yang selalu menyamakan pendapatnya serta selalu
membenarkan pendapat kelompok walaupun bertentangan dengan
dirinya sendiri demi membesarkan kelompok.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

c.

21

Kepercayaan individu terhadap kelompok sebagai sumber informasi
yang benar sangat besar sehingga individu tersebut akan semakin
menyesuaikan diri dengan kelompok.

d.

Individu rela melakukan sesuatu yang diminta atau diinginkan oleh
kelompok walaupun sebenarnya bertentangan dengan individu itu
sendiri sebagai konsekuensi dari kepatuhannya pada norma-norma
kelompok.

e.

Adanya perilaku meniru model (anggota kelompok). Individu
cenderung meniru perilaku yang mereka lihat dilakukan oleh anggota
kelompok yang lain. Contoh perilaku tersebut misalnya apabila ada
anggota kelompok yang bertindak agresif, maka individu akan
cenderung bertindak sama atau bahkan lebih agresif.
Berdasarkan pada teori-teori di atas, konformitas umum terjadi pada

orang-orang yang tergabung dalam suatu kelompok. Fenomena kelompok
lazim terjadi pada masa remaja. Remaja berada pada situasi psikologis
mulai dari pertentangan batin baik pribadi maupun orangtua, proses
pencarian jati diri, tahu hingga pada keinginan mencoba segala sesuatu
berdasarkan rasa ingin tahu yang tinggi (high curiosity).
Salah satu cara mengatasi berbagai permasalahan tersebut adalah
melalui kelompok teman sebaya yang memiliki kesamaan satu sama lain.
Awal mula kelompok sendiri terbentuk dari persahabatan dua remaja atau
lebih dengan latar belakang berbeda yang memiliki kesamaan sikap dan
perilaku, kemudian berlanjut melakukan kegiatan bersama yang kelak

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

22

menjadi aktivitas menetap. Apabila remaja masuk dalam kelompok yang
memiliki norma dan nilai yang berlawanan dengan lingkungan sosial, hal
ini akan menjadi kendala besar. Perilaku konformitas semakin menguat
seiring dukungan kelompok sehingga anggota-anggotanya juga akan
berusaha berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku di dalam
kelompok.

B. Geng dan Konformitas
1. Pengertian Geng
Salah satu bentuk dari konformitas adalah geng. Istilah “geng”
yang sering ditulis dalam bahasa gaul remaja dengan “genk” berasal dari
vocabulary inggris “gang”, yang berarti sekelompok atau gerombolan
serta merupakan kependekan dari “gangster” yang terjemahannya adalah
bandit atau penjahat. Penulisan “geng’ sebagai kata serapannya dalam
bahasa Indonesia, jelas menyesuaikan pada fonetik asalnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001), istilah geng
merujuk pada pengertian sebagai kelompok remaja (yang terkenal karena
adanya kesamaan latar belakang sosial, sekolah, daerah dan sebagainya).
Geng adalah remaja yang tidak termasuk klik atau kelompok besar dan
yang merasa tidak puas dengan kelompok yang terorganisasi. Anggota
geng biasanya terdiri dari anak-anak sejenis dan minat utama mereka
adalah untuk menghadapi penolakan teman-teman melalui perilaku anti
sosial (Hurlock, 1994).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

23

Secara umum, pengertian geng adalah suatu kumpulan terbatas
yang sebagian besar dari kelompok itu memiliki kesamaan atau bahkan
memiliki perbedaan-perbedaan yang unik di antara anggota-anggota geng
itu sendiri yang memiliki satu tujuan yang diwujudkan melalui perilakuperilaku yang anti sosial.

2. Faktor Terjadinya Geng
Munculnya kelompok geng ini dapat terjadi karena:
a. Pengawasan kegiatan anak setelah kegiatan di sekolah masih kurang
b. Kurangnya kegiatan di luar kegiatan akademis yang sesuai dengan
bakat dan minat remaja
c. Peraturan yang kadang membuat siswa bosan dan memilih hal-hal yang
menghindari dari peraturan tersebut
d. Munculnya

orang-orang

di

luar

lingkungan

pendidikan

yang

mempengaruhi dengan memberikan pengetahuan-pengetahuan yang
negatif
e. Pencarian jati diri untuk menunjukkan kekuatan dan kekuasaan.

3. Ciri-ciri Geng
Beberapa ciri-ciri dari geng menurut Kartini Kartono (2005: 15) dapat
dilihat sebagai berikut.
a. Jumlah anggotanya berkisar antara 3-40 anak remaja. Jarang yang
beranggotakan lebih dari 50 orang,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

24

b. Anggota geng lebih banyak terdiri dari anak laki-laki daripada anak
perempuan, walaupun ada beberapa geng yang terdiri dari anak
perempuan. Pada umumnya, terjadi interaksi atau relasi heteroseksual
yang bebas antara anak laki-laki dengan anak perempuan,
c. Kepemimpinan geng ada di tangan anak muda yang dianggap paling
banyak

berprestasi,

dan

memiliki

keunggulan

atau

kelebihan

dibandingkan dengan anak remaja lainnya,
d. Sifat geng sangat dinamis dan “mobile” (sering berpindah-pindah
tempat,
e. Relasi diantara anggota geng pada umumnya bersifat episodik; artinya
bersifat terpotong-potong, seolah-olah berdiri sendiri karena tidak
semua anggota berpartisipasi aktif dalam aksi-aksi bersama; ada yang
pasif dan ikut-ikutan saja. Anggota yang paling aktif biasanya anggota
inti dan tokoh pemimpinnya yang berusaha menjadi unsure inti dalam
kelompoknya,
f. Sebagian besar geng terlibat pada ragam tingkah laku yang melanggar
hukum yang berlaku di masyarakat.
g. Usia geng bervariasi; dari beberapa bulan dan beberapa tahun hingga
belasan tahun atau lebih,
h. Usia anggotanya berkisar antara 7-25 tahun dan pada umunnya berusia
sebaya yaitu berupa peer-group yang memiliki semangat dan ambisi
yang kurang lebih sama,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

25

i. Relasi diantara para anggota mulai dari keterikatan yang longgar hingga
yang bersifat intim,
j. Pada jangka waktu yang relatif pendek, anak-anak ini berganti-ganti
peran yang disesuaikan dengan tuntutan dan kebutuh

Dokumen yang terkait

Tingkat tanggung jawab dalam aktivitas belajar (studi deskriptif pada siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar-pribadi).

1 10 126

Berpikir positif pada siswa SMK : studi deskiptif pada siswa-siswi kelas XI TITL SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten tahun ajaran 2015/2016 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial.

1 3 92

Tingkat kemandirian pilihan karier siswa SMK (studi deskriptif pada siswa kelas XII SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten tahun ajaran 2015/2016 dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan karier).

0 1 134

Deskripsi tingkat perilaku agresif siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dan implikasinya terhadap usulan topik bimbingan pribadi-sosial.

0 0 92

Tingkat konformitas siswa : studi deskriptif pada siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur 2 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial.

0 2 121

Tingkat konformitas siswa Sekolah Menengah Atas : studi deskriptif pada siswa kelas XII SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial.

0 0 128

Tingkat konformitas siswa Sekolah Menengah Atas studi deskriptif pada siswa kelas XII SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 20142015 dan implikasinya terhadap usulan topik topik bimbingan pri

0 0 126

Tingkat tanggung jawab dalam aktivitas belajar (studi deskriptif pada siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dan implikasinya terhadap usulan topik topik bimbingan belajar pribadi)

11 71 124

STUDI DESKRIPTIF KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI PADA PESERTA DIDIK KELAS IV DAN V SD PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20122013 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK – TOPIK BIMBINGAN PRIBADI – SOSIAL

0 0 123

Tingkat kemampuan mengelola rasa marah : studi deskriptif siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur Bayat tahun ajaran 2013-2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial - USD Repository

0 0 93