Peranan Dialisa Peritoneal Pada Gagal Ginjal Kronik.

ABSTRAK
PERANAN DIALISA PERITONEAL
P ADA GAGAL GINJAL KRONIK
(STUD I PUST AKA)

Ronggo Baskoro, 2004. Pembimbing: Aming Tohardi dr., MS., PAK
Oialisa peritoneal merupakan salah satu terapi penggantian dalam
penanggulangan gagal ginjal kronis. Oimana ginjal tidak sanggup lagi untuk
mempertahankan keseimbangan susunan cairan tubuh, sehingga pada akhimya
menimbulkan berbagai manifestasi klinik yang membahayakanjiwa penderita.
Tujuan penulisan ini adalah agar dapat mengetahui gejala-gejala gagal ginjal
kronik serta mengenal tehnik-tehnik dialisa peritoneal dan juga penggunaannya
dalam penanganan kasus gagal ginjal kronik. Khususnya dapat memperkenalkan
dialisa peritoneal sebagai sarana dialisa dalam penanggulangan gagal ginjal kronik
kepada masyarakat luas.
Oialisa peritoneal yang dibicarakan adalah Continuous Ambulatory Peritoneal
Dialysis (CAPD). Pada penggunaannya dapat dilakukan dialisis dimana saja dan
kapan saja. Sehingga tidak mengganggu kegiatan pasien sehari-hari. Oialisis
dilakukan setiap 4 - 5 jam pada siang hari dan 8 jam pada malam ketika tidur.
Penggunaan dialisa peritoneal juga tidak Iepas dari komplikasi, yang paling sering
adalah peritonitis.

Pengetahuan mengenai tehnik-tehnik dialisa peritoneal sangatlah penting,
sebab dengan memahami tehnik-tehniknya dengan baik, maka penanganan
manifestasi klinik gagal ginjal kronik dapat lebih optimal, sehingga dapat
mempertahankan kualitas kesehatan penderita dengan lebih baik.

IV

ABSTRACT
ROLE OF PERITONEAL

DIALYSIS

IN CHRONIC RENAL FAILURE

(LITERA TURE STUD})
Ronggo Baskoro, 2004. Tutor: Aming Tohardi

dr., MS., PAK

Peritoneal dialysis is one of the replacement therapy in treating chronic renal

failure. When kidney fails to maintain the body fluid and constituens balance, this
condition will generate various clinical manifestations endangering patient life.
This paper is intended to recognize symptoms of chronic renal failure and also
to know technics of peritoneal dialysis as well as its use in handling cases of
chronic renal failure. Especialy
introducing peritoneal dialysis as dialysis
treatment in chronic renal failure to society.
Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) is discussed in this
paper. Its use can be done everywhere and anytime, so it does not hampered
patient activities. Dialysis is done every 4 - 5 hours at day time and 8 hours while
sleeping at night. Peritoneal dialysis has complications, the most often is
peritonitis.
Knowledge of technics in peritoneal dialysis is very important, with better
technics in peritoneal dialysis, we can handle the clinical manifestations of
chronic renal failure more optimal, so we can maintain the health quality of the
patient.

v

DAFTARISI


PERSETUJUAN PEMBIMBING
PERNY ATAN MAHASISW A
ABSTRAK
ABSTRACT
PRAKA TA
DAFT AR IS!...
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Tujuan dan Maksud Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
1.3.2. Maksud Penelitian
1.4.

BAB II


Kegunaan

Penulisan.

...

ii
iii
iv
v
vi
viii
x
xi
1
..1
2
...
2
... 2

2

.. .. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . .. 3

1.4.1. Kegunaan Praktis
3
1.4.2. Kegunaan Akademis
3
1.5. Metodologi
3
1.6. Lokasi dan Waktu
3
TINJAUAN PUSTAKA
4
2.1. Anatomi dan Fisiologi Ginjal
... 4
2.2. Gagal Ginjal Kronik.
7
2.2.1. Definisi Gagal Ginjal Kronik
7

2.2.2. Etiologi Gagal Ginjal Kronik
8
2.2.3. Stadium Penurunan Faal Ginjal
9
2.3. Sindroma Uremia
...10
2.3.1. Definisi Sindroma Uremia
10
2.3.2. Gejala Klinik Sindroma Uremia
11
2.3.2.1. Neuromuskuler
12
2.3.2.2. Gastrointestinal. .. .. . . .... .. .. .. .. ... .. ... .. .. . . .. . .. . .. ... 12
2.3.2.3. Hematologik
12
2.3.2.4. Kardiovaskuler dan Respirasi
13
2.3 .2.5.

Cairan


dan Elektrolit..

2.3.2.6.

Kemih.

. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 14

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 13

2.3.2.7. Dermatologik
2.3.2.8. Gangguan Kalsium dan Rangka
2.4. Dialisa Peritoneal
2.4.1. Perkembangan Dialisa PeritoneaL
2.4.2. Fisiologi Dialisa Peritoneal

Vlll

14

15
..16
16
16

IX

2.4.3. Tehnik Dialisa Peritoneal
2.4.4. Komplikasi Dialisa Peritoneal
2.5. Efek Dialisa Peritoneal Terhadap Manifestasi Klinik Gagal
Ginjal Kronik
2.5.1. Hiperkalemia
2.5.2. Asidosis Metabolik
...
... ...
2.5.3. Perikarditis
2.5.4. Gagal Jantung Kongestif
2.5.5. Hiperkalsemia
2.5.6. Hiperurisemia
BAB III PEMBAHASAN

... ...
...
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
4.2. ,Saran
...
...
DAFT AR PUST AKA
RIW AYAT HIDUP PENULIS

18
... 28
31
31
31
32
32
32
33
34

38
38
38
39
42

DAFT AR TABEL

Tabel 2.1.

Klasifikasi Sebab-sebab Gagal Ginjal Kronik

TabeI2.2.

Manifestasi Sindroma Uremia...

Tabel 2.3.

Susunan Cairan Dialisat


Tabel 2.4.

Penambahan Insulin Pada Cairan Dialisat Pada Pasien Diabetes. . . . .. ......27

Tabel 2.5.

Komplikasi Dialisa PeritoneaL

Tabel 2.6.

Organisme Yang Didapat Pada Kultur Dialisat Pada Episode Peritonitis.,29

TabeI2.7.

Sediaan Terapeutik Umum Untuk Peritonitis

...

9
...

11
22

x

28
30

DAFTARGAMBAR

Gambar 2.1.

Anatomi Ginjal

4

Gambar 2.2.

Nefron 1

5

Gambar 2.3.

Nefron 2

Gambar 2.4.

Kateter Tenckhoff

19

Gambar 2.5.

Straight Transfer Set

20

Gambar 2.6.

Transfer Set Yang Berbentuk Y

21

Gambar 2.7.

Tempat Pemasangan Kateter Dialisa PeritoneaL

24

Gambar 2.8.

Cairan Dialisat Yang Keruh

29

Gambar 2.9.

Tanda Peradangan Pada Tempat Masuknya Kateter Pada Peritonitis

2~

...

...

Xl

... ... ... ...

6

BABI
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Ginjal merupakan organ tubuh yang berfungsi menjaga agar volume cairan
tubuh

tetap relatif konstan dan komposisinya tetap stabil yang penting dalam

homeostasis. Ginjal berperan dalam pengaturan volume cairan tubuh, pengaturan
konstituen cairan ekstraseluler, pengaturan keseimbangan asam-basa, dan kontrol
pertukaran antara kompartemen cairan ekstraseluler dan intraseluler (Guyton &
Hall, 1997). Tetapi kemudian jika fungsi tersebut terganggu dapat menyebabkan
masalah

dalam

pengaturan

cairan

tubuh,

sehingga

pada akhimya

dapat

menyebabkan keadaan gagal ginjal kronik.
Gagal ginjal kronik merupakan stadium faal ginjal yang tidak sanggup untuk
mempertahankan lagi keseimbangan atas integrasi susunan cairan tubuh. Gagal
ginjal kronik diartikan sebagai penurunan bertahap dari faal ginjal sehingga
terdapat penimbunan atau retensi sisa-sisa metabolisme protein dan terdapat
gangguan homeostasis (Black, 1979).
Penderita gagal ginjal kronik sering tidak menyadari keadaan penyakitnya,
karena pada tingkat awal perjalanan penyakitnya hampir tidak menunjukan gejala
(Harris RS, 1986). Sampai pada suatu saat ada faktor pemburuk atau terjadi
kerusakan nefron progresif akibat penyakit ginjal primemya, sehingga terjadi
gagal ginjal kronik. Manifestasi klinik gagal ginjal kronik dengan sindroma
uremia sangat kompleks, meliputi kelainan-kelainan

neuromuskuler,

kelainan

gastrointestinal, kelainan hematologik, kelainan kardiopulmonal, kelainan cairan
dan elektrolit, kelainan kemih dan dermatologik serta ganggguan kalsium dan
rangka. Pada keadaan ini penderita memerlukan terapi penggantian dalam bentuk
dialisa (Collins, 1999). Saat ini terdapat berbagai sarana dialisa, seperti Oialisa
Peritoneal (PO) dan Hemodialisa (HD). Pemilihan sarana-sarana dialisa tersebut
berdasarkan efisiensi, resiko, infeksi, perdarahan, kemudahan tehnik, kemampuan
ultrafiltrasi, stabilitas kardiovaskuler dan biaya.

2

Di negara berkembang seperti di Indonesia penyediaan sarana hemodialisa
masih sangat terbatas, yang terutama disebabkan oleh faktor biaya, terlebih dalam
keadaan krisis ekonomi yang terjadi dewasa ini, dimana biaya untuk hemodialisa
cukup mahal, sehingga cukup memberatkan pasien. Maka penggunaan dialisa
peritoneal dapat menjadi pilihan untuk menangani kasus gagal ginjal kronik,
karena dialisa peritoneal merupakan dialisa yang cukup efektif, sederhana, dan
mudah (Boen, 1977; Tenckhoff, 1972).
Karya Tulis Ilmiah ini dimaksudkan

untuk menelaah efektivitas dialisa

peritoneal dalam penanggulangan gagal ginjal kronik. Dengan Karya Tulis Ilmiah
ini juga diharapkan dapat memperkenalkan dialisa peritoneal kepada masyarakat
luas untuk menjadi pilihan dalam menjalani dialisa.

1.1

Identifikasi Masalah

1. Bagaimana perjalanan penyak it gagal ginjal kronik ?
2. Bagaimana tehnik dialisa peritoneal pada gagal ginjal kronik ?
3. Bagaimana peranan dialisa peritoneal dalam penanggulangan

gagal ginjal

kronik?

1.2

Tujuan Dan Maksud Penelitian

1.2.1

Tujuan Penelitian

Mengetahui perjalanan penyak it gagal ginjal kronik, memberikan informasi
tentang tehnik dialisa peritoneal serta menjelaskan peranan dialisa peritoneal
dalam penanggulangan gagal ginjal kronik.

1.2.2

Maksud Penelitian

Dengan Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan

mengenal tehnik-tehnik

dan

penggunaan dialisa peritoneal dan kegunaannya dalam penanganan kasus gagal

3

ginjal kronik. Serta dapat memperkenalkan dialisa peritoneal kepada masyarakat
luas untuk menjadi pilihan dalam menjalankan dialisa.

1.3

Kegunaan Penulisan

1.3.1

Kegunaan Praktis

Memperkenalkan

dialisa

peritoneal

sebagai

sarana

dialisa

dalam

penanggulangan gagal ginjal kronik kepada masyarakat.

1.3.2

Kegunaan Akademis

Memberikan informasi tentang prosedur serta tehnik dialisa peritoneal dalam
penanggulangan gagal ginjal kronik.

1.4

Metodologi

Metodologi yang digunakan adalah Studi Kepustakaan.

1.6

Lokasi dan Waktu

Kampus Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung, 2003.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Oialisa peritoneal merupakan salah satu bentuk dialisa yang dapat digunakan
untuk penanganan pasien gagal ginjal kronik. Melalui pertukaran cairan dialisat
dengan sisa-sisa metabolisme yang berlangsung didalam rongga peritoneum,
maka manifestasi klinik gagal ginjal kronis yang membahayakan jiwa penderita
seperti overhidrasi

yang ditandai

oleh oedem

paru atau payah jantung,

hiperkalemia berat, asidosis metabolik dan perikarditis dengan tamponade jantung
dapat diatasi. Komplikasi dari dialisa peritoneal juga cukup berbahaya, yang dapat
menimbulkan kematian yaitu peritonitis.

4.2. Saran
Pengetahuan mengenai tehnik-tehnik dialisa peritoneal sangat penting, sebab
dengan memahami tehnik-tehniknya dengan baik, maka penanganan manifestasi
klinik gagal ginjal kronik dapat lebih optimal, sehingga dapat mempertahankan
kualitas kesehatan pender ita dengan lebih baik. Selain itu juga tindakan aseptik,
antiseptik, serta kebersihan diri yang harus selalu dijaga oleh penderita diharapkan
dapat menekan atau menurunkan angka kejadian peritonitis.

38

DAFTAR

PUST AKA

Ash S.R., Daugirdas J.T. 1988. Peritoneal Access Devices. In: J.T Daugirdas.,
T.S Ing. Handbook of Dialysis. Boston: Little Brown and Company. p.
194-217.
Dhingra
R.K.
Chronic
Renal
Failure.
http://www.health.discovery.com/diseasesandcond/encyclopedia/559.htm

2003.
I

Enday S. 1982. Nefrologi Klinik. Cetakan II. Bandung: Bagian Penyakit Dalam
FKUP-RSHS.
Guyton A.C., Hall J.E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. hal. 375-526.

Cetakan I.

Imam P., Parlindungan S., Rully R. 2001. Dialisis Peritoneal. Dalam: H.S
Suyono., S Waspadi., L Lesmana., I Alwi., S Setiadi., H Sundaru., dkk.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI. hal. 439-445.
Leehey D.J., Gandhi V.C., Daugirdas J.T. 1998. Peritonitis. In: J.T Daugirdas.,
T.S Ing. Handbook of Dialysis. Boston: Little Brown and Company. p.
253-271.
. 1988. Complications Other Than Peritonitis. In: J.T Daugirdas., T.S
Ing. Handbook of Dialysis. Boston: Little Brown and Company. p. 272276.
Mars D.R., Ross E.A. 1995. Dialisis Peritoneal. Dalam: C.C Tisher., C.S
Wilcox. Buku Saku Nefrologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
hal. 298-313.
Nolph K.D. 1986. Peritoneal Dialysis. In: B.M Brenner., F.C Rector.
Kidney. Philadelpia: W.B Saunders Company. p. 1847-1883.
1985.

Peritoneal Dialysis.

2nd. ed.

Boston:

The

Martinus Nijhoff

Publishers.
Page. G. Lanmark Dialysis Study Findings Could Greatly Simplify Treatment of
Kidney
Disease with Peritoneal Dialysis.
2001.
http://www.globaltechnoscan.com/4July-l0JulyOl/dialysis.htm

39

40

Prince S.A., Wilson L.M. 1995. Gagal Ginjal Kronik. Dalam: P Anugerah.
Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Edisi 4. Buku 2.
Cetakan I. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. hal. 814-817.
. 1995. Sindrom Uremik. Dalam: P Anugerah. Patofisoilogi Konsep
Klinis Proses-proses Penyakit. Edisi 4. Buku 2. Cetakan I. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC. hal. 848-858.
1995. Pengobatan Gagal Ginjal Kronik. Dalam: P Anugerah.
Patofisoilogi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Edisi 4. Buku 2.
Cetakan I. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. hal. 862-881.
Peterson J.e. 1995. Gagal Ginjal Kronik. Dalam: e.C Tisher., e.S Wilcox.
Buku Saku Nefrologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. hal. 103116.
Rima M.H., Andry H., Willie J., Sudjoko K., R.F Maulany., Melfiawati S., dkk.
1996. Kamus Kedokteran Dorland. Cetakan II. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGe.
Sorkin M.I., Diaz J.A. 1988. Physiology of Peritoneal Dialysis. In: J.T
Daugirdas., T.S log. Handbook of Dialysis. Boston: Little Brown and
Company. p. 167-181.
. 1988. Apparatus for Peritoneal Dialysis. In: J.T Daugirdas., T.S Ing.
Handbook of Dialysis. Boston: Little Brown and Company. p. 182-193.
Singh A.K., Brenner B.M. Dialysis In The Treatment Of Renal Failure.
http://www.harrisonsonline.com

2001.

Skorecki K., Green J., Brenner
http://www.harrisonsonline.com

2001.

B.M.

Chronic

Renal

Failure.

Suharjono., Aida L., E.J Kapojos., R.P Sidabutar. 2001. Gagal Ginjal Kronik.
Dalam: H.S Suyono., S Waspadi., L Lesmana., I Alwi., S Setiadi., H
Sundaru., dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi 3. Jakarta:
Balai Penerbit FKUI. hal. 427-434.
Thomson A.D., Cotton R.E. 1997. Sistem Genito Urinarius Ginjal. Dalam:
Melfiawati: Catatan Kuliah Patologi. Cetakan I. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGe. hal. 419-421.
Tierney L.M., McPhee S.J., Papadakis M.A. 1995. Current Medical Diagnosis
and Treatment.
34th. ed. United State of America:
Prentice-Hall
International Inc.

41

http://www.nephrologychannel.com/rrt/peritoneal.shtm
http://www .bbc.co.uk/health/ask

I

_doctor/peritoneal_dialysis.shtml

http://www.dialysisclinics.com/peritoneal.htm
http://www.kumc.edu/SAH/resp_care/cybercas/franperLhtml
http://kidney.ca/per-e.htm
http://www.kidneydirections.com/us/patients/choices/periton/
http://www .niddk.nih.gov /health/kidney/summary/perito/
http://www.aakp.org/pd-adv.htm
http://www.baxter.com/patients/kidney-disease/rebuilt_treatment_options-pd.htm
http://www .niddk.nih.gov /health/kidney/pubs/kidney- failure/treatmentperitoneal/treatment -peritoneal.htm
http://www.nephrologychannel.com/crf