Perbandingan Frekuensi Morbiditas Pada Bayi Yang Diberi ASI Dengan Non ASI Di Posyandu Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung.

(1)

Veronica Eliza, 2006. Pembimbing I : Winny Suwindere, drg., M.S. Pembimbing II : Meilinah Hidayat, dr., M.Kes. Selama beberapa dekade, telah diketahui dan dibuktikan bahwa manfaat ASI tidak hanya memberikan nutrisi yang sempurna untuk bayi, tetapi juga menyediakan faktor-faktor kekebalan sebagai komponen anti-infeksi bagi bayi.

Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui perbandingan frekuensi morbiditas pada bayi yang diberi ASI dengan non ASI di Posyandu Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung.

Rancangan penelitian ini adalah potong silang. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik wawancara langsung kepada ibu-ibu yang memiliki bayi berusia 10 sampai 14 bulan. Pada bulan Juni 2005, di Posyandu Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung tercatat 65 bayi yang berusia 10 sampai 14 bulan, yang dapat dikelompokan menjadi kelompok ASI, kelompok non ASI, dan kelompok campuran. Data dianalisis dengan metode statistik ANOVA satu arah yang dilanjutkan dengan uji Tukey HSD. Hasil penelitian diperoleh rata-rata frekuensi morbiditas pada bayi kelompok ASI adalah 1,50 , pada bayi kelompok non ASI adalah 3,45 dan pada bayi kelompok campuran adalah 1,56.

Sebagai kesimpulan, frekuensi morbiditas pada bayi yang diberi ASI lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang diberi non ASI, di Posyandu Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung.

Kata kunci: ASI, faktor kekebalan, morbiditas.


(2)

Veronica Eliza, 2006. Tutor 1st : Winny Suwindere, drg., M.S. Tutor 2nd: Meilinah Hidayat, dr., M.Kes.

Throughout the past several decades, we have come to acknowledge the powerful evidence documenting significant benefits of human milk not only as a food supplying essential nutrients and energy, but also as protective factors with significant anti-infective properties for infants.

The aim of this study is to find out the comparison of morbidity frequency of breast-fed infants and non breast-fed infants at Posyandu Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung.

Design of this study is cross section. This study used survey method by direct interview to all mothers having 10 to 14 months old infants. In June 2005, at Posyandu Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, there were 65 infants at age 10 to 14 months. The infants were categorized into 3 groups: breast-fed group, non breast-fed group, and mixed group. Data was analyzed by one-way ANOVA statistic method which was followed by Tukey HSD test. As the result, mean of frequency morbidity of breast-fed group, non breast-fed group, and mixed group were 1.50 , 3.45 , and 1.56.

In conclusion, morbidity frequency of breast-fed infants is lower than non breast-fed infants, at Posyandu Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung.

Keywords: breast milk, protective factors, morbidity.


(3)

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 2

1.3Maksud dan Tujuan ... 2

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3

1.6Metodologi ... 4

1.7Lokasi dan Waktu ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laktasi ... 6

2.1.1 Anatomi Payudara ... 6

2.1.2 Fisiologi Laktasi ... 7

2.1.3 Mekanisme Laktasi ... 8

2.1.4 Faktor Kendala yang Mempengaruhi Laktasi ... 8

2.1.5 Keuntungan Laktasi bagi Ibu dan Bayi ... 9

2.1.6 Kontraindikasi Laktasi ... 11

2.1.7 Pemberian ASI Eksklusif ... 11


(4)

2.3.1 Faktor Kekebalan Non Spesifik ... 19

2.3.2 Faktor Kekebalan Spesifik ... 21

2.3.3 Sifat Anti Alergi dari ASI ... 28

2.4 Susu Formula ... 29

2.4.1 Pembagian Susu Formula ... 30

2.4.2 Risiko Pemberian Susu Formula ... 31

2.5 Morbiditas Bayi ... 31

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 33

3.2 Instrumen Penelitian ... 33

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.3.1 Sumber Data ... 34

3.3.2 Populasi ... 34

3.4 Definisi Operasional ... 35

3.5 Analisis Data ... 36

3.5.1 Indentitas Ibu dan Bayi ... 36

3.5.2 Asupan Makanan Bayi ... 36

3.5.3 Pemberian Imunisasi Bayi ... 36

3.5.4 Morbiditas Bayi ... 37

3.6 Pengolahan Data ... 37

3.7 Metode Statistik ... 37

3.8 Penyajian Data ... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 38

4.1.1 Karakteristik Subjek Penelitian... 38


(5)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 47

5.2 Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48

LAMPIRAN ... 51

RIWAYAT HIDUP ... 71


(6)

Tabel 4.1 Distribusi jawaban responden atas pertanyaan “Apakah bayi diberi ASI dari sejak lahir?”... 39 Tabel 4.2 Distribusi jawaban responden atas pertanyaan “Jika bayi diberi

ASI dari sejak lahir, sampai usia berapa bulan bayi diberi ASI?” .. 40 Tabel 4.3 Distribusi jawaban responden atas pertanyaan “Jika bayi tidak

diberi ASI sama sekali, apa alasan bayi tidak diberi ASI?” ... 40 Tabel 4.4 Distribusi jawaban responden atas pertanyaan “Apakah kolostrum

diberikan kepada bayi?” ... 40 Tabel 4.5 Distribusi jawaban responden atas pertanyaan “Apakah bayi diberi

susu formula ?” ... 41 Tabel 4.6 Distribusi jawaban responden atas pertanyaan “Jika bayi diberi

susu formula, mulai berapa bulan bayi diberi susu formula?”... 41 Tabel 4.7 Distribusi jawaban responden atas pertanyaan “Kapan bayi mulai

diberi makanan pendamping?” ... 41 Tabel 4.8 Distribusi jawaban responden atas pertanyaan “Jenis makanan

pendamping yang diberikan (jawaban boleh lebih dari satu)”... 42 Tabel 4.9 Distribusi pemberian imunisasi bayi ... 42 Tabel 4.10 Rata-rata frekuensi morbiditas bayi ... 44 Tabel 4.11 Distribusi jenis penyakit yang diderita selama 3 bulan terakhir .... 44


(7)

Gambar 2.2 Penampang mikroskop elektron Bifidobacteria ... 19 Gambar 2.3 Struktur Laktoferin ... 20 Gambar 2.4 Susunan sIgA ... 24


(8)

Lampiran 2 Data Hasil Wawancara ... 55 Lampiran 3 Output Hasil Pengujian Statistik Frekuensi Morbiditas ... 69


(9)

LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner

PERBANDINGAN FREKUENSI MORBIDITAS PADA BAYI YANG DIBERI ASI DENGAN NON ASI DI POSYANDU KELURAHAN

SUKAWARNA, KECAMATAN SUKAJADI, KOTA BANDUNG

Tanggal wawancara :

I. Identitas Ibu dan Bayi

1. Nama ibu : 2. Alamat : 3. Nama bayi : 4. Tanggal lahir :

5. Usia :

6. Jenis kelamin : 7. Berat badan lahir : 8. Berat badan sekarang : 9. Panjang badan lahir : 10. Panjang badan sekarang : 11. Apakah bayi lahir cukup bulan?

a. Ya (matur)

b. Tidak (prematur) …….bulan 12. Apakah ibu bekerja?

a. ya b. tidak

13. Penghasilan keluarga dalam 1 bulan: a. >= Rp.102 000,00


(10)

II. Asupan Makanan Bayi

1. Apakah bayi diberi ASI dari sejak lahir?

a. Ya, ASI eksklusif (Hanya diberikan ASI saja selama 6 bulan tanpa diberikan PASI (susu formula) dan atau makanan pendamping) b. Ya, ASI non eksklusif (dengan makanan pendamping atau PASI

sebelum 6 bulan) c. Tidak sama sekali

2. Jika jawaban no.1 ya, sampai usia berapa bulan bayi diberi ASI? a. 0-2 bulan

b. 2-6 bulan

c. >= 6 bulan (………)

3. Jika jawaban no.1 tidak, apa alasan bayi tidak diberi ASI? a. ASI tidak keluar atau keluar sedikit sekali

b. Ibu bekerja

c. Tidak mau memberikan ASI d. Ingin memberikan susu formula e. Lain-lain:………..

4. Apakah kolostrum (Air susu yang keluar pertama kali, yang kekuningan dan agak kental) diberikan kepada bayi?

a. diberikan b. dibuang c. tidak keluar

5. Apakah bayi diberi susu formula ? a. ya

b. tidak

6. Jika jawaban no.5 ya, mulai berapa bulan bayi diberi susu formula? a. 0-2 bulan

b. 2-6 bulan


(11)

7. Kapan bayi mulai diberi makanan pendamping? a. 0-4 bulan

b. 4-6 bulan

c. >= 6 bulan (………)

8. Jenis makanan pendamping yang diberikan (jawaban boleh lebih dari satu) a. buah

b. biskuit c. bubur susu d. nasi tim

e. lain-lain : ………….

III. Pemberian Imunisasi Bayi

Apakah bayi sudah diberi imunisasi : 1. BCG (<2bulan)

a. ya b. tidak

2. Hepatitis B I (saat lahir) a. ya

b. tidak

3. Hepatitis B II (1-2 bulan) a. ya

b. tidak

4. Hepatitis B III (6 bulan) a. ya

b. tidak 5. DPT I (2 bulan)

a. ya b. tidak 6. DPT II (3 bulan)


(12)

b. tidak 7. DPT III (4 bulan)

a. ya b. tidak 8. Polio I (saat lahir)

a. ya b. tidak 9. Polio II (2 bulan)

a. ya b. tidak 10.Polio III (3 bulan)

a. ya b. tidak 11.Polio IV (4 bulan)

a. ya b. tidak 12.Campak (9 bulan)

a. ya b. tidak

IV. Morbiditas Bayi

1. Berapa kali bayi sakit dalam 3 bulan terakhir? (tidak termasuk demam yang didapat setelah pemberian imunisasi)

Jawab: ………..kali

2. Jenis penyakit yang diderita selama 3 bulan terakhir? (jawaban boleh lebih dari satu)

a. Panyakit GIT: demam, diare (….kali) b. ISPA: demam, batuk, pilek (….kali) c. lain-lain:………. (….kali)


(13)

Lampiran 2 Data Hasil Wawancara Kelompok ASI No I.1.Nama ibu I.2.Alamat (RW) I.3.Nama bayi I.4.Tgl lahir I.5.Usia (bln) I.6.Jenis kelamin

1 Warni 1 M. Fauzan N. 05.07.04 11 L

2 Dedeh 2 Amalia N.A. 25.04.04 13 P

3 Tita 3 Aril Moh.Septian 30.08.04 10 L

4 Tati 3 Pajar Maulana 02.08.04 10 L

5 Tini 3 M.Raihan R. 30.07.04 10 L

6 Anawati 3 Rizal 06.08.04 10 L

7 Siti Nurjanah 3 Tiara Sanggar A. 29.07.04 10 P

8 Nining 3 Rafania 18.08.04 10 P

9 Siti 3 Andri 21.06.04 11 L

10 Yulia Ningsih 3 Nurwahid S. 25.06.04 11 L

11 Yanti 3 M.Rifaldi 14.07.04 11 L

12 Siti Solihai 3 Budi Setiawan 23.06.04 11 L

13 Asmanah 3 Arya Fauzi A. 04.06.04 12 L

14 Entin 3 Aditia 02.06.04 12 L

15 Popon 3 Moh. Nurmugi 12.06.04 12 L

16 Yuli 3 Adelia 01.06.04 12 P

17 Aam 3 Sandi 15.04.04 13 L

18 Yeyet 3 Evan Fajar M. 20.04.04 13 L

19 Suhaenah 3 Reza Saputra S. 07.05.04 13 L

20 Lilis 3 Apep 26.04.04 13 L

21 Neli 3 Pratama 17.05.04 13 L

22 Imas Mulyana 3 Pandu Deva W. 31.03.04 14 L

23 Rifah 3 M.Iqbal Hanifah 28.03.04 14 L

24 Eti 4 Reksa Prasada 31.08.04 10 L

25 Yayan 4 Rendi 05.05.04 13 L

26 Tuti 4 Moh. Rehan 10.04.04 14 L

27 Mutoriah 5 Puput 09.08.04 10 P

28 Siti 5 Lestari 31.07.04 10 P

29 Karwati 5 Reynaldi 11.07.04 11 L

30 Tini 5 Sunita Harmalia 08.07.04 11 P

31 Neni 5 Yulia Mutiara 09.07.04 11 P

32 Imas 5 Asep Aditya F. 10.06.04 12 L

33 Maimunah 5 Dipo Adiputra 10.06.04 12 L

34 Neneng 5 Yunita Anggraeni 12.06.04 12 P

35 Oneng 5 Fadilah Ahmad 26.04.04 13 L


(14)

Kelompok ASI (lanjutan) I.7.BB lahir(kg) I.8.BB skrg(kg) I.9.PB lahir(cm) I.10.PB skrg(kg) I.11.lahir ckp bln I.12.ibu bekerja I.13 peng- hasilan kel.

3.4 7.5 50 72 a a b

3 8.3 51 75 a b a

3.8 9.5 50 70 a b a

3.25 7 49 68 a b b

3.2 8.6 50 67 a b a

3.8 8.7 50 70 a b b

3.15 9.9 50 69 a b a

3 8.4 50 71 a b a

3.8 8.6 49 69 a b a

2.5 8.5 46 70 a b a

3.9 8.9 50 70 a b a

3 9.2 49 73 a b a

3.75 11.1 50 73 a b a

3.35 7 49 68 a b b

4.7 10.2 50 75 a b a

2.5 6.6 49 68 a a b

2.88 9 48 68 a b b

3.8 10.5 50 73 a b b

2.4 9.3 46 70 a b b

2.9 8 50 70 a a a

2.7 9.1 49 69 a b a

3 8.6 49 76 b(7bln) a a

3.4 9.9 50 70 a b a

3.5 8 50 69 a b a

4 9.8 50 76 a b b

2.7 10.6 50 74 a b a

3.3 9 49 73 a b a

3.2 8.2 48 66 a b a

4 9 50 74 a b a

3.5 7.9 51 67 a a a

3.4 9 49 72 a b a

2.5 10.3 50 72 a b b

3.9 10 53 74 a b a

4 9.2 51 73 a a a

4.5 9.3 54 72 a b b


(15)

Kelompok ASI (lanjutan) II.1.ASI sjk lahir II.2.ASI sampai II.3.Alasan tdk ASI II.4.Ko- lostrum II.5.Susu Formula II.6.SF sejak II.7.MPASI sejak II.8.Jenis MPASI

b c(skrg) - a b - b a,b,c

a c(skrg) - a b - c(6bln) a,b,c,d

b c(skrg) - a b - b a,b,c,d,e

a c(skrg) - a b - c(6bln) a,b,c,d,e

b c(skrg) - b b - b a,b,c,d,e

b c(skrg) - b b - b a,b,c,d,e

a c(skrg) - a b - c(6bln) a,b,c,d,e

b c(skrg) - a b - b a,b,c,d,e

a c(skrg) - a b - c(6bln) a,b,c,d,e

b c(skrg) - a b - b a,b,c,d,e

a c(skrg) - a b - c(9bln) a,b,c,d,e

a c(skrg) - a b - c(6bln) a,b,d,e

b c(skrg) - a b - b a,b,c,d,e

b c(skrg) - a b - b a,b,c,d,e

b c(skrg) - a b - b a,b,c,d,e

a c(skrg) - a b - c(10bln) a,b,c,d,e

b c(skrg) - a b - b a,b,c,d,e

b c(skrg) - b b - b a,b,c,d,e

b c(skrg) - a b - a a,b,c,e

a c(skrg) - a b - c(7bln) a,b,c,d,e

b c(skrg) - a b - a a,b,c,d,e

b c(skrg) - a b - b a,b,c,d,e

b c(skrg) - a b - b a,b,c,d,e

b c(skrg) - a b - a a,d,e

b c(skrg) - a b - a a,b,c,d,e

a c(skrg) - a b - c(7bln) a,b,c,e

a c(skrg) - b b - c(6bln) a,b,c,d,e

b c(skrg) - b b - b a,b,c,d,e

a c(skrg) - a b - c(10bln) a,e

a c(skrg) - a b - c(6bln) a,b,c,d,e

b c(skrg) - a b - b a,b,c,d,e

a c(skrg) - a b - c(7bln) a,b,c,d,e

a c(skrg) - a b - c(6bln) a,b,c,d,e

a c(skrg) - a b - c(6bln) a,b,c,d,e

b c(skrg) - a b - b a,b,c,d


(16)

Kelompok ASI (lanjutan) III.1. BCG III.2. Hep BI III.3. Hep BII III.4. Hep BIII III.5. DPTI III.6. DPTII III.7. DPTIII III.8. PolioI III.9. PolioII

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a


(17)

Kelompok ASI (lanjutan)

III.10 III.11. III.12. IV.1.Frek IV.2.Jenis PolioIII PolioIV Campak morbiditas morbiditas

a a a 2 b(2x)

a a a 0 -

a a a 2 b(2x) a a b 3 a(3x) a a a 1 a(1x) a a b 1 a(1x) a a a 3 a(3x) a a a 1 a&b(1x) a a a 1 a(1x) a a a 2 b(2x)

a a a 2 a(1x);b(1x)

a a a 0 -

a a a 3 b(3x)

a a a 2 a(1x);b(1x)

a a a 2 a(1x);b(1x)

a a b 2 a(1x);b(1x)

a a a 1 a(1x) a a a 1 b(1x) a a a 3 a(3x)

a a a 4 a(2x);b(2x)

a a a 1 a(1x) a a a 1 a(1x) a a a 1 b(1x) a a b 2 b(2x) a a a 1 c(1x) a a a 1 b(1x) a a a 1 a(1x) a a a 2 b(2x) a a b 1 a(1x) a a a 1 a(1x) a a a 2 b(2x)

a a b 0 -

a a a 0 -

a a a 1 a(1x) a a a 1 b(1x) a a b 2 b(2x)


(18)

Kelompok non ASI No I.1.Nama Ibu I.2.Alamat (RW) I.3.Nama bayi I.4.Tgl lahir I.5.Usia (bln) I.6.Jenis kelamin

1 Endang 1 Elmira Syira FZ 25.06.04 11 P

2 Lilis 2 Diko 10.08.04 10 L

3 Ipah 3 Ahmad Aep S. 09.07.04 11 L

4 Dede 4 Noval 29.03.04 14 L

5 Entin 4 M.Reva Syahid 04.04.04 14 L

6 Siti Wahyuni 4 Salma Aprilyani 06.04.04 14 P

7 Yuli 5 Ganjar Kurnia 28.05.04 12 L

8 Tin Rosita 5 Fauzan 16.06.04 12 L

9 Tena 5 Satria Dimas M. 26.04.04 13 L

10 Mimin Yuliarti 7 Dimas Agustian 04.08.04 10 L

11 Mira 7 Aurelia 07.06.04 12 P

Kelompok Campuran No I.1.Nama ibu I.2.Alamat (RW) I.3.Nama bayi I.4.Tgl lahir I.5.Usia (bln) I.6.Jenis kelamin

1 Iis 1 Raifan Akbil 09.06.04 12 L

2 Sofia 2 Salman Lihab 15.08.04 10 L

3 Tati 2 Hanin 07.05.04 13 P

4 Tati 2 Hanun 07.05.04 13 P

5 Nurhasanah 3 Niken Ayu 23.06.04 11 P

6 Minten 3 Rahmania A. 14.04.04 13 P

7 Dedeh Atikah 4 Musoifa 26.08.04 10 L

8 Neni 4 Rivki 02.08.04 10 L

9 Yusri 4 Yemima 29.06.04 11 P

10 Heni 4 Intan Merdiany 26.06.04 11 P

11 Wulan 4 Melandista 27.05.04 12 P

12 Mia 4 Nurgani 28.03.04 14 L

13 Tamilah 4 Marshya 17.03.04 14 P

14 Yeyen 5 Amara Janiar 11.03.04 14 P

15 Yulianti 7 Naswa 29.08.04 10 P

16 Seti 7 Riska 12.06.04 12 P

17 Wawat 7 Rizki Afrizal 12.04.04 13 L


(19)

Kelompok non ASI (lanjutan) I.7.BB lahir(kg) I.8.BB skrg(kg) I.9.PB lahir(cm) I.10.PB skrg(kg) I.11.lahir ckp bln I.12.ibu bekerja I.13.peng- hasilan kel.

3.4 7.6 50 70 a a a

3.4 11.2 50 65 a b a

3.4 8.2 50 65 a b b

3.1 10 49 81.5 a b b

3.7 8.9 50 80 a a a

2.5 7.8 46 68 a b a

3.8 8.1 52 70 a b a

3.2 8.7 48 68 a a a

2.1 9.9 44 72 a b a

2.2 7.4 48 65 a b a

3.2 10.7 48 69 a a a

Kelompok Campuran (lanjutan) I.7.BB lahir(kg) I.8.BB skrg(kg) I.9.PB lahir(cm) I.10.PB skrg(kg) I.11.lahir ckp bln I.12.ibu bekerja I.13.peng- hasilan kel

3.7 10 51 77 a b a

3 8.9 49 75 a a a

2.3 8.4 51 75 a b a

2.5 8.2 52 75 a b a

2.75 7.9 52 67 a a a

3.7 9.1 51 70 a b a

3.25 8.8 50 73 a a a

3.5 9 50 69 a b a

2.9 8.9 49 70 a b a

3.4 7.2 50 70 a b a

3.6 9 50 68 a a a

3.5 9.5 52 78 a b a

4 10 49 79 b(8bln) b a

2.3 8 47 72 a b a

3.5 8.6 51 71 a b a

2.6 7.7 48 75 a b a

4 9.4 50 71 a b a


(20)

Kelompok non ASI (lanjutan)

II.1.ASI II.2.ASI II.3.Alasan II.4.Ko- II.5.Susu II.6.SF II.7.MPASI II.8.Jenis sjk lahir sampai tdk ASI lostrum Formula sejak sejak MPASI

c - a b a a b a,b,c,d,e

c - a c a a c(9bln) a,b,c,d,e

c - a c a a b a,b,c,d,e

c - a c a a a b,e

c - e b a a b a,b,c,d,e

c - a b a a c(6bln) a,b,c,d,e

c - a c a a c(8bln) a,b,c,d,e

c - a c a a c(6bln) a,b,c,d,e

c - e b a a b a,b,c,d,e

b a a a a a c(8bln) a,b,c,d,e

b a a a a a c(6bln) a,b,c,d,e

Kelompok Campuran (lanjutan)

II.1.ASI II.2.ASI II.3.Alasan II.4.Ko- II.5.Susu II.6.SF II.7.MPASI II.8.Jenis sjk lahir sampai tdk ASI lostrum Formula sejak sejak MPASI

b c(skrg) - a a b c(6bln) a,b,c,d,e

b c(skrg) - a a a b a,b,c,d,e

b c(skrg) - a a a b a,b,c,d,e

b c(skrg) - a a a b a,b,c,d,e

b c(skrg) - b a b b a,b,c,d,e

b c(skrg) - a a c(9bln) b a,b,c,d,e

b c(skrg) - a a b c(6bln) a,b,c,e

b b - a a b b a,b,c,d,e

b c(skrg) - a a b b a,b,c,d,e

b b - a a b b a,b,c,d,e

b c(10bln) - a a c(10bln) b a,b,c,d,e

b c(12bln) - a a b b a,b,c,d,e

b c(skrg) - a a b b a,b,c,d,e

b c(skrg) - a a a b a,b,c,d,e

b b - a a b b a,b,c,d,e

b c(skrg) - a a a b a,b,c,d,e

b b - a a b b a,b,c,d,e


(21)

Kelompok non ASI (lanjutan)

III.1. III.2. III.3. III.4. III.5. III.6. III.7. III.8. III.9. BCG Hep BI Hep BII Hep BIII DPTI DPTII DPTIII PolioI PolioII

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

Kelompok Campuran (lanjutan)

III.1. III.2. III.3. III.4. III.5. III.6. III.7. III.8. III.9. BCG Hep BI Hep BII Hep BIII DPTI DPTII DPTIII PolioI PolioII

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a b a a

a a a a a a b a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a

a a a a a a a a a


(22)

Kelompok non ASI (lanjutan)

III.10 III.11. III.12. IV.1.Frek IV.2.Jenis PolioIII PolioIV Campak morbiditas morbiditas

a a a 3 a(3x)

a a a 3 a(2x);b(1x)

a a a 7 a(4x);b(3x)

a a a 0 -

a a a 2 b(2x)

a a a 6 a(4x);b(2x)

a a a 3 b(3x)

a a a 4 a(2x);b(2x)

a a a 2 b(2x)

a a a 3 a(2x);b(1x)

a a a 5 a(2x);b(3x)

Kelompok Campuran (lanjutan)

III.10 III.11. III.12. IV.1.Frek IV.2.Jenis .PolioIII PolioIV Campak morbiditas morbiditas

a a a 1 c (ix)

a a a 1 a (1x)

a a b 3 b (3x)

a a b 3 b (3x)

a a a 3 a(2x);b(1x)

a a a 1 c(1x)

a a b 2 b(1x);c(1x)

a a b 1 b(1x)

a a a 0 -

a a a 1 b(1x)

a a a 2 a(1x);b(1x)

a a a 2 a(1x);b(1x)

a a a 2 a(1x);b(1x)

a a a 1 b(1x) a a a 1 b(1x)

a a a 2 a(1x);b(1x)

a a a 1 a(1x) a a a 1 b(1x)


(23)

Tabel distribusi usia

Kelompok

Usia ASI Non ASI Campuran Total

10 bulan 10 (15,4%) 2 (3,1%) 4 (6,2%) 16 (24,7%) 11 bulan 8 (12,3%) 2 (3,1%) 3 (4,6%) 13 (20,0%) 12 bulan 7 (10,8%) 3 (4,6%) 3 (4,6%) 13 (20,0%) 13 bulan 8 (12,3%) 1 (1,5%) 5 (7,7%) 14 (21,5%) 14 bulan 3 (4,6%) 3 (4,6%) 3 (4,6%) 9 (13,8%)

Total 36 (55,4%) 11 (16,9%) 18 (27,7%) 65 (100,0%)

Tabel distribusi jenis kelamin

Kelompok

Jenis Kelamin ASI Non ASI Campuran Total

Laki-laki 26 (40,0%) 8 (12,3%) 7 (10,8%) 41 (63,1%) Perempuan 10 (15,4%) 3 (4,6%) 11 (16,9%) 24 (36,9%) Total 36 (55,4%) 11 (16,9%) 18 (27,7%) 65 (100,0%)

Tabel rata-rata berat badan lahir

Kelompok

ASI non ASI campuran

Rata-rata berat badan lahir (kg) 3,352 3,091 3,244

Interpretasi Normal Normal Normal

Keterangan:

Standar berat badan lahir menurut NCHS: < 2,5 kg : kurang

2,5 - 4 kg : normal > 4 kg : lebih (Whitney, Rolfes, 2005)


(24)

Tabel rata-rata berat badan sekarang

Kelompok ASI Kelompok non ASI Kelompok campuran

Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Usia (bulan) BB skrg (kg) Inter- pre-tasi BB skrg (kg) Inter- pre-tasi BB skrg (kg) Inter- pre-tasi BB skrg (kg) Inter- pre-tasi BB skrg (kg) Inter- pre- tasi BB skrg (kg) Inter- pre-tasi

10 8,36 < 8,70 N 9,30 N - - 8,90 N 8,60 N

11 7,39 < 8,45 N 8,20 < 7,60 < - - 8,00 N

12 9,72 N 7,90 < 8,40 < 10,70 N 10,00 N 8,35 N

13 9,29 N 8,30 < 9,90 N - - 10,05 N 8,57 <

14 9,70 N - - 9,45 < 7,80 < 9,50 N 9,00 N

Keterangan:

Standar berat badan normal bayi usia 10 sampai 14 bulan menurut kurva berat badan per usia NCHS:

Laki-laki:

10 bulan: 8,4 – 11,2 kg 11 bulan: 8,6 – 11,6 kg 12 bulan: 9 – 12 kg 13 bulan: 9,2 – 12,2 kg 14 bulan: 9,5 – 12,5 kg

Perempuan:

10 bulan: 7,7 – 10,2 kg 11 bulan: 8 – 10,6 kg 12 bulan: 8,3 – 11 kg 13 bulan: 8,6 – 11,3 kg 14 bulan: 8,8 – 11,6 kg (Whitney, Rolfes, 2005)

(N: normal ; <: kurang ; >: lebih)

Tabel rata-rata panjang badan lahir

Kelompok

ASI non ASI campuran

Rata-rata panjang badan lahir (cm) 49,6 48,6 50,1


(25)

Keterangan:

Standar panjang badan lahir menurut NCHS: < 45 cm : kurang

>=45cm : normal (Whitney, Rolfes, 2005)

Tabel rata-rata panjang badan sekarang

Kelompok ASI Kelompok non ASI Kelompok campuran Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Usia (bulan) PB skrg (cm) Inter- pre-tasi PB skrg (cm) Inter- pre-tasi PB skrg (cm) Inter- pre-tasi PB skrg (cm) Inter- pre-tasi PB skrg (cm) Inter- pre- tasi PB skrg (cm) Inter- pre-tasi 10 68,8 < 70,8 N 65,0 < - - 72,3 N 71,0 N 11 61,1 < 69,5 N 65,0 < 70,0 N - - 69,0 N 12 72,4 N 70,5 N 69,0 < 69,0 < 77,0 N 71,5 N 13 71,1 < 75,0 N 72,0 < - - 71,0 < 73,3 N 14 73,0 < - - 80,8 N 68,0 < 78,0 N 75,5 N

Keterangan:

Standar panjang badan normal bayi usia 10 sampai 14 bulan menurut kurva panjang badan per usia NCHS:

Laki-laki:

10 bulan: >70 cm 11 bulan: >71 cm 12 bulan: >72 cm 13 bulan: >73 cm 14 bulan: >74 cm

Perempuan: 10 bulan: >68 cm 11 bulan: >69 cm 12 bulan: >70 cm 13 bulan: >71 cm 14 bulan: >72 cm (Whitney, Rolfes, 2005)


(26)

Tabel distribusi maturitas bayi

Kelompok Bayi lahir cukup

bulan ASI Non ASI Campuran Total

Ya (matur) 35 (53,9%) 11 (16,9%) 17 (26,2%) 63 (97,0%) Tidak (prematur) 1 (1,5%) 0 (0,0%) 1 (1,5%) 2 (3,0%)

Total 36 (55,4%) 11 (16,9%) 18 (27,7%) 65 (100,0%)

Tabel distribusi ibu yang bekerja

Kelompok

Ibu bekerja ASI Non ASI Campuran Total

Ya 6 (9,2%) 4 (6,2%) 4 (6,2%) 14 (21,6%)

Tidak 30 (46,2%) 7 (10,7%) 14 (21,5%) 51 (78,4%) Total 36 (55,4%) 11 (16,9%) 18 (27,7%) 65 (100,0%)

Tabel distribusi penghasilan keluarga dalam satu bulan Kelompok Penghasilan

keluarga dalam satu bulan

ASI Non ASI Campuran Total

>= Rp.102 000,00 25 (38,5%) 9 (13,8%) 17 (26,2%) 51 (78,5%) < Rp.102 000,00 11 (16,9%) 2 (3,1%) 1 (1,5%) 49 (21,5%) Total 36 (55,4%) 11 (16,9%) 18 (27,7%) 65(100,0%)


(27)

Lampiran 3 Output Hasil Pengujian Statistik Frekuensi Morbiditas

Tabel deskriptif “frekuensi morbiditas”

kelompok n Mean SD Minimum Maksimum

ASI 36 1,5000 0,9411 0,00 4,00

Non ASI 11 3,4545 1,9679 0,00 7,00

Campuran 18 1,5556 0,8556 0,00 3,00

Total 65 1,8462 1,3490 0,00 7,00

Tabel Test of homogeneity of variances “frekuensi morbiditas” Levene statistic df1 df2 Sig.

5,673 2 62 0,005

Tabel ANOVA “frekuensi morbiditas”

Sum of Squares df Mean square F Sig. Between Groups 34,290 2 17,145 12,936 0,000

Within Groups 82,172 62 1,325


(28)

Post Hoc Tests

Tabel Multiple comparisons

Dependent variable: frekuensi morbiditas Tukey HSD

95% Confidence interval (I)

Kelompok

(J) Kelompok

Mean difference

(I-J)

Std. Error

Sig.

Lower bound

Upper bound Non ASI -1,95455* 0,39661 0,00002 -2,90692 -1,00217 ASI

Campuran -0.05556 0,33233 0,98472 -0,85358 0,74246 ASI 1,95455* 0,39661 0,00002 1,00217 2,90692 Non ASI

Campuran 1,89899* 0,44059 0,00017 0,84103 2,95695 ASI 0,05556 0,3323 0,98472 -0,74246 0,85358 Campuran

Non ASI -1,89899* 0,44059 0,00017 -2,95695 -0,84103 * The mean difference is significant at the 0,05 level.

Homogeneous Subsets

Tabel Frekuensi morbiditas Tukey HSDa,b

Subset for alpha = 0,05

Kelompok n 1 2

ASI 36 1,5000

Campuran 18 1,5556

Non ASI 11 3,4545


(29)

Tempat dan tanggal lahir : Bandung, 20 Maret 1984

Alamat : Kopo Permai III blok 41B no 13 Bandung Riwayat Pendidikan :

TK Santo Aloysius, Bandung, lulus tahun 1990 SD Santo Yusuf I, Bandung, lulus tahun 1996 SLTP Santo Aloysius, Bandung, lulus tahun 1999 SMU Santo Aloysius, Bandung, lulus tahun 2002

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2002


(30)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menyusui adalah hak asasi. Hak asasi bagi ibu untuk memberikan Air Susu Ibu (ASI) dan hak asasi bayi untuk mendapatkan zat gizi terbaik. Menyusui adalah cara alamiah untuk memberikan kebutuhan makanan kepada bayi, dan merupakan hal yang paling ideal baik bagi ibu maupun bayinya (Utami Rusli, 2000).

Masyarakat pada umumnya belum menyadari arti pentingnya pemberian ASI kepada bayi sehingga adanya tendensi penurunan pemberian ASI dan kecenderungan memberikan susu formula sebagai pengganti ASI. Banyak ibu yang merasa bahwa susu formula sama baiknya atau malah lebih baik dari ASI (Rulina Suradi, 2004). Pemberian ASI di negara berkembang perlu didorong terus karena ada kecenderungan peningkatan pemberian susu formula. Padahal di negara maju para ibu kembali ke pemberian ASI (Achmad Sujudi, 2004). Berdasarkan angka rata-rata nasional tahun 2002, bayi yang mengkonsumsi ASI hanya 66% dari jumlah total bayi. Saat ini pemerintah bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tengah gencar berupaya meningkatkan jumlah bayi yang mengkonsumsi ASI menjadi 96% (Bambang Permono, 2002).

ASI didesain khusus untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi seperti susu sapi didesain untuk anak sapi, masing-masing mempunyai komposisi yang berbeda sehingga tidak bisa saling menggantikan (Rulina Suradi, 2004). ASI mengandung zat nutrisi yang sempurna untuk tumbuh kembang bayi, dan antibodi yang akan melindungi bayi dari berbagai jenis infeksi. ASI dapat membantu mencegah terjadinya alergi semasa bayi. ASI merupakan makanan bayi yang aman, murah higienis dan mudah dicerna oleh bayi. Selain itu, pemberian ASI dapat membangun ikatan batin antara ibu dan anak (IG Pratiwi, 2005). Meski banyak susu formula dibuat dengan komponen semirip mungkin dengan ASI, ASI tetap tidak tergantikan. Antibodi untuk kekebalan tubuh dan pelbagai enzim yang


(31)

terkandung dalam ASI untuk membantu penyerapan seluruh zat gizi belum dapat ditiru pada susu formula (Utami Rusli, 2000).

Bayi yang diberi ASI lebih sehat dan lebih jarang sakit daripada bayi yang diberi susu formula. Lebih dari dua dekade, banyak penelitian membuktikan bahwa ASI memberikan nutrisi yang sempurna untuk bayi dan melindungi bayi dari berbagai penyakit (Williams,1995). Penelitian di Amerika Serikat membuktikan bahwa bayi yang diberi ASI hanya sekitar 25% terkena penyakit dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula yang mencapai sekitar 75% (Sylvia Thahir Damanik, 2002). Penelitian di Indonesia, tepatnya di kota Bandung membuktikan bahwa bayi yang tidak mendapat ASI mempunyai risiko yang lebih besar untuk menderita diare dan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) (Dwi Prasetyo, Eddy Fadlyana, 2004). Data-data tersebut memperlihatkan bahwa morbiditas bayi yang diberi ASI lebih rendah daripada bayi yang tidak diberi ASI. Hal ini yang menunjukan bahwa salah satu pencegahan penyakit pada bayi dapat dilakukan dengan pemberian ASI. Hal-hal tersebut diatas mendorong penulis untuk melihat secara langsung kenyataannya di lapangan melalui penelitian survei ini.

1.2 Identifikasi Masalah

Bagaimana perbandingan frekuensi morbiditas antara bayi yang diberi ASI dengan bayi yang diberi non ASI di Posyandu Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung?

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui perbandingan frekuensi morbiditas antara bayi yang diberi ASI dengan bayi yang diberi non ASI di Posyandu Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung.


(32)

Tujuan dari penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah untuk memberikan wawasan yang lebih luas mengenai pentingnya peranan ASI dalam status imunologis bayi, sehingga dapat digunakan sebagai masukan dalam upaya penggalakan pemberian ASI, dalam mempersiapkan generasi muda yang lebih berkualitas.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademis dari karya tulis ilmiah ini adalah untuk menambah wawasan mahasiswa kedokteran, kalangan medis, dan paramedis akan keunggulan dan manfaat ASI.

Manfaat praktis dari karya tulis ilmiah ini adalah untuk memperluas pengetahuan masyarakat akan pentingnya pemberian ASI pada bayi.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

ASI mengandung zat-zat kekebalan (antibodi) yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi. Selain itu, ASI steril, selalu segar dan aman dari pencemaran kuman. Hal-hal tersebut dapat menurunkan angka morbiditas pada bayi yang diberi ASI.

Pengganti ASI (PASI) atau susu formula tidak mengandung zat-zat kekebalan (antibodi) seperti yang terdapat dalam ASI. Penyiapan PASI yang tidak steril juga dapat menyebabkan kontaminasi pada susu sehingga dapat menyebabkan risiko infeksi. Hal-hal tersebut dapat meningkatkan angka morbiditas pada bayi yang diberi susu formula.


(33)

1.5.2 Hipotesis

H0 : tidak terdapat perbedaan rata-rata frekuensi morbiditas bayi pada ketiga kelompok (kelompok ASI, non ASI, dan campuran).

H1 : terdapat perbedaan rata-rata frekuensi morbiditas bayi pada ketiga kelompok (kelompok ASI, non ASI, dan campuran).

1.6 Metodologi

Teknik : Observasional.

Jenis : Analitik.

Rancangan : Potong-silang (cross sectional).

Metode : Survei dengan teknik wawancara langsung. Instrumen : Kuesioner.

Populasi : Ibu-ibu yang memiliki bayi berusia 10 bulan sampai 14 bulan di Posyandu Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota

Bandung, pada bulan Juni 2005. Responden : Seluruh populasi (whole sample).

1.7 Lokasi dan Waktu

1.7.1 Lokasi

Penelitian survei ini berlokasi di Posyandu Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, yaitu:

• Posyandu Anggrek RW 01 • Posyandu Sedap Malam RW 02 • Posyandu Mawar Putih RW 03 • Posyandu Melati RW 04 • Posyandu Anggrek RW 05 • Posyandu Wijayakusuma RW 07


(34)

1.7.2 Waktu

Waktu penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah dari Februari 2005 sampai Januari 2006.


(35)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Terdapat perbedaan frekuensi morbiditas antara bayi yang diberi ASI dengan bayi yang diberi non ASI di Posyandu Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, dimana frekuensi morbiditas pada bayi yang diberi ASI lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang diberi non ASI.

5.2 Saran

• Dilakukan penelitian dengan jumlah sampel yang lebih besar, dengan perbandingan jumlah sampel tiap kelompok yang merata, sehingga didapat perbandingan yang lebih akurat.

• Penelitian tidak hanya menggunakan metode survei dengan teknik wawancara langsung saja, melainkan juga melakukan pengamatan langsung terhadap responden secara rutin melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik secara berkala.

• Dilakukan pendekatan pendidikan komperensif untuk meningkatkan penggunaan ASI, selain kepada petugas kesehatan dan lembaga formal, juga kepada masyarakat.

• Karena kelebihan-kelebihan ASI secara imunologis, nutritional, psikososial, dan dalam mempertahankan jarak kehamilan, maka laktasi harus tetap disebarluaskan dan didukung untuk mempertahankan status kesehatan anak dan ibu.


(36)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Sujudi. 2004. Dorong ASI eksklusif. http://www.kompas.com/kompas%2Dcetak/0408/21/humaniora/1219906.

htm., 27 April 2005.

Bambang Permono. 2002. Beban sosial ekonomi turunkan kualitas ASI. http://www.kompas.com/kompas-cetak/0204/22/jatim/beba50.htm., 27 April 2005.

Dwi Prasetyo, Eddy Fadlyana. 2004. Hubungan antara pemberian air susu ibu dan kejadian diare pada masa bayi. Majalah Kedokteran Bandung, 2(36):60-3 Fagen C. 2000. Nutrition during pregnancy and lactation. In L.K.Mahan: Krause’s

food, nutrition, and diet therapy. 10th ed. Philadelphia: W.B.Saunders Company. p. 185-6

Gartner L.M., Eidelman A.I. 2005. Breastfeeding and the use of human milk. Pediatrics, 2(115):496-506

Guyton A.C., Hall J.E. 1997. Kehamilan dan laktasi. Dalam Irawati Setiawan: Buku ajar fisiologi kedokteran (textbook of medical physiology). Terjemahan Irawati Setiawan. Edisi 9. Jakarta: EGC. hal. 1318-21

Heird W.C. 2004. The feeding of infants and children. In R.E. Behrman: Nelson Textbook of pediatrics. 17th ed. Philadelphia: Saunders. p. 157-64

Hendra Santosa. 1997. Faktor-faktor kekebalan di dalam air susu ibu. Dalam Soetjiningsih: ASI petunjuk untuk tenaga kesehatan. Edisi 1. Jakarta: EGC. hal. 29-40

I Dewa Nyoman Supariasa, Bachyar Bakri, Ibnu Fajar. 2002. Konsep dasar timbulnya masalah gizi. Dalam Monica Ester: Penilaian status gizi. Edisi 1. Jakarta: EGC. hal.1-4

_______ 2002. Survei konsumsi makanan. Dalam Monica Ester: Penilaian status gizi. Edisi 1. Jakarta: EGC. hal.109-12


(37)

I Komang Kari. 1997. Anatomi payudara dan fisiologi laktasi. Dalam Soetjiningsih: ASI petunjuk untuk tenaga kesehatan. Edisi 1. Jakarta: EGC. hal.1-14

Ida Nurhidayah. 2005. Tinjauan multi aspek susu formula. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran bagian Ilmu Gizi Medik. Hal. 3-4 IG Pratiwi. 2005. ASI yang tak terkalahkan.

http://www.kompas.com/kompas%2Dcetak/0504/16/humaniora/1679390. htm., 27 April 2005.

Kalbe Farma. 2005. Body defense. Susu formula bayi. Bandung: Kalbe Farma. hal. 17-21

Riordan J. 1993. The biologic specificity of breastmilk. In K.G. Auerbach: Breastfeeding and human lactation. 1st ed. Boston: Jones and Bartlett Publishers. p. 105-29

Rochman Naim. 2003. Protein antimikroba dalam susu. http://www.kompas.com/kompas%2Dcetak/0308/04/ilpeng/470349.htm., 27 April 2005.

Rulina Suradi. 2002. Pemberian ASI pada berbagai situasi tertentu. Dalam Partini P. Trihono: Hot topics in pediatrics II. Edisi 1. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. hal. 63-4

_______ 2004. ASI eksklusif turunkan kematian anak balita. http://www.kompas.com/kompas%2Dcetak/0405/10/humaniora/1015451. htm., 27 April 2005.

_______ 2004. Pemberian susu formula berisiko tinggi bagi kesehatan bayi.

http://www.indonesianembassy.org.nz/News/3Agust04.htm., 26 April 2005.

Ryan A.S., Wenjun Z., Acosta A. 2002. Breastfeeding continues to increase into the new millennium. Pediatrics, 6(110):1103-9

Soetjiningsih. 1997. Peran air susu ibu dalam pencegahan dan penatalaksanaan diare akut. Dalam Soetjiningsih: ASI petunjuk untuk tenaga kesehatan. Edisi 1. Jakarta: EGC. hal. 64-74


(38)

Sprangler S. 2005. Breast anatomy. http://www.ucsfbreastcarecenter.org/breastanatomy.html., April 27th, 2005.

Sudaryat Suraatmaja. 1997. Aspek gizi air susu ibu. Dalam Soetjiningsih : ASI petunjuk untuk tenaga kesehatan. Edisi 1. Jakarta: EGC. hal. 16-26

Sylvia Thahir Damanik. 2002. Masyarakat belum menyadari pentingnya

pemberian ASI pada bayi. http://www.kompas.com/kompas%2Dcetak/0210/18/jatim/masy51.htm.,

27 April 2005.

Trahms C.M. 2000. Nutrition in infancy. In L.K.Mahan: Krause’s food, nutrition, and diet therapy. 10th ed. Philadelphia: W.B.Saunders Company. p. 202-7 Uauy R., Araya M. 2004. Novel oligosaccharides in human milk: understanding

mechanisms may lead to better prevention of enteric and other infections. The Journal of Pediatrics, 3(145): 283-5

Utami Rusli. 2000. ASI tak tergantikan susu formula. http://www.kompas.com/kompas%2Dcetak/0008/12/iptek/asi09.htm., 27 April 2005.

Whitney E., Rolfes S.R. 2005. Life cycle nutrition: infancy, childhood, and adolescence. In E. Whitney: Understanding nutrition. 10th ed. Singapore: Thomson Wadsworth. p.500-5

_______ 2005. Life cycle nutrition: pregnancy and lactation . In E. Whitney: Understanding nutrition. 10th ed. Singapore: Thomson Wadsworth. p.530-5

_______ 2005. Nutrition assessment: supplemental information. In E. Whitney: Understanding nutrition. 10th ed. Singapore: Thomson Wadsworth. p.E3-10

Williams R.D. 1995. Breast-feeding best bet for babies. http://www.healthlinkusa.com/421_getpage.asp?http://vm.cfsan.fda.gov/~ dms/fdbrfeed.html., April 26th, 2005.

www.paediatric.com. 2005. Perawatan anak 3 tahun pertama. http://www.rsiahermina.com/article/art_detail.php?id=8, 26 April 2005.


(1)

1.5.2 Hipotesis

H0 : tidak terdapat perbedaan rata-rata frekuensi morbiditas bayi pada

ketiga kelompok (kelompok ASI, non ASI, dan campuran).

H1 : terdapat perbedaan rata-rata frekuensi morbiditas bayi pada ketiga

kelompok (kelompok ASI, non ASI, dan campuran).

1.6 Metodologi

Teknik : Observasional.

Jenis : Analitik.

Rancangan : Potong-silang (cross sectional).

Metode : Survei dengan teknik wawancara langsung. Instrumen : Kuesioner.

Populasi : Ibu-ibu yang memiliki bayi berusia 10 bulan sampai 14 bulan di Posyandu Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota

Bandung, pada bulan Juni 2005. Responden : Seluruh populasi (whole sample).

1.7 Lokasi dan Waktu

1.7.1 Lokasi

Penelitian survei ini berlokasi di Posyandu Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, yaitu:

• Posyandu Anggrek RW 01 • Posyandu Sedap Malam RW 02 • Posyandu Mawar Putih RW 03 • Posyandu Melati RW 04 • Posyandu Anggrek RW 05 • Posyandu Wijayakusuma RW 07


(2)

5

1.7.2 Waktu

Waktu penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah dari Februari 2005 sampai Januari 2006.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Terdapat perbedaan frekuensi morbiditas antara bayi yang diberi ASI dengan bayi yang diberi non ASI di Posyandu Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, dimana frekuensi morbiditas pada bayi yang diberi ASI lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang diberi non ASI.

5.2 Saran

• Dilakukan penelitian dengan jumlah sampel yang lebih besar, dengan perbandingan jumlah sampel tiap kelompok yang merata, sehingga didapat perbandingan yang lebih akurat.

• Penelitian tidak hanya menggunakan metode survei dengan teknik wawancara langsung saja, melainkan juga melakukan pengamatan langsung terhadap responden secara rutin melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik secara berkala.

• Dilakukan pendekatan pendidikan komperensif untuk meningkatkan penggunaan ASI, selain kepada petugas kesehatan dan lembaga formal, juga kepada masyarakat.

• Karena kelebihan-kelebihan ASI secara imunologis, nutritional, psikososial, dan dalam mempertahankan jarak kehamilan, maka laktasi harus tetap disebarluaskan dan didukung untuk mempertahankan status kesehatan anak dan ibu.


(4)

48

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Sujudi. 2004. Dorong ASI eksklusif. http://www.kompas.com/kompas%2Dcetak/0408/21/humaniora/1219906.

htm., 27 April 2005.

Bambang Permono. 2002. Beban sosial ekonomi turunkan kualitas ASI. http://www.kompas.com/kompas-cetak/0204/22/jatim/beba50.htm., 27 April 2005.

Dwi Prasetyo, Eddy Fadlyana. 2004. Hubungan antara pemberian air susu ibu dan kejadian diare pada masa bayi. Majalah Kedokteran Bandung, 2(36):60-3

Fagen C. 2000. Nutrition during pregnancy and lactation. In L.K.Mahan: Krause’s food, nutrition, and diet therapy. 10th ed. Philadelphia: W.B.Saunders Company. p. 185-6

Gartner L.M., Eidelman A.I. 2005. Breastfeeding and the use of human milk. Pediatrics, 2(115):496-506

Guyton A.C., Hall J.E. 1997. Kehamilan dan laktasi. Dalam Irawati Setiawan: Buku ajar fisiologi kedokteran (textbook of medical physiology). Terjemahan Irawati Setiawan. Edisi 9. Jakarta: EGC. hal. 1318-21

Heird W.C. 2004. The feeding of infants and children. In R.E. Behrman: Nelson Textbook of pediatrics. 17th ed. Philadelphia: Saunders. p. 157-64

Hendra Santosa. 1997. Faktor-faktor kekebalan di dalam air susu ibu. Dalam Soetjiningsih: ASI petunjuk untuk tenaga kesehatan. Edisi 1. Jakarta: EGC. hal. 29-40

I Dewa Nyoman Supariasa, Bachyar Bakri, Ibnu Fajar. 2002. Konsep dasar timbulnya masalah gizi. Dalam Monica Ester: Penilaian status gizi. Edisi 1. Jakarta: EGC. hal.1-4

_______ 2002. Survei konsumsi makanan. Dalam Monica Ester: Penilaian status gizi. Edisi 1. Jakarta: EGC. hal.109-12


(5)

I Komang Kari. 1997. Anatomi payudara dan fisiologi laktasi. Dalam Soetjiningsih: ASI petunjuk untuk tenaga kesehatan. Edisi 1. Jakarta: EGC. hal.1-14

Ida Nurhidayah. 2005. Tinjauan multi aspek susu formula. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran bagian Ilmu Gizi Medik. Hal. 3-4

IG Pratiwi. 2005. ASI yang tak terkalahkan. http://www.kompas.com/kompas%2Dcetak/0504/16/humaniora/1679390. htm., 27 April 2005.

Kalbe Farma. 2005. Body defense. Susu formula bayi. Bandung: Kalbe Farma. hal. 17-21

Riordan J. 1993. The biologic specificity of breastmilk. In K.G. Auerbach: Breastfeeding and human lactation. 1st ed. Boston: Jones and Bartlett Publishers. p. 105-29

Rochman Naim. 2003. Protein antimikroba dalam susu. http://www.kompas.com/kompas%2Dcetak/0308/04/ilpeng/470349.htm., 27 April 2005.

Rulina Suradi. 2002. Pemberian ASI pada berbagai situasi tertentu. Dalam Partini P. Trihono: Hot topics in pediatrics II. Edisi 1. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. hal. 63-4

_______ 2004. ASI eksklusif turunkan kematian anak balita. http://www.kompas.com/kompas%2Dcetak/0405/10/humaniora/1015451. htm., 27 April 2005.

_______ 2004. Pemberian susu formula berisiko tinggi bagi kesehatan bayi. http://www.indonesianembassy.org.nz/News/3Agust04.htm., 26 April 2005.

Ryan A.S., Wenjun Z., Acosta A. 2002. Breastfeeding continues to increase into the new millennium. Pediatrics, 6(110):1103-9

Soetjiningsih. 1997. Peran air susu ibu dalam pencegahan dan penatalaksanaan diare akut. Dalam Soetjiningsih: ASI petunjuk untuk tenaga kesehatan. Edisi 1. Jakarta: EGC. hal. 64-74


(6)

50

Sprangler S. 2005. Breast anatomy. http://www.ucsfbreastcarecenter.org/breastanatomy.html., April 27th, 2005.

Sudaryat Suraatmaja. 1997. Aspek gizi air susu ibu. Dalam Soetjiningsih : ASI petunjuk untuk tenaga kesehatan. Edisi 1. Jakarta: EGC. hal. 16-26

Sylvia Thahir Damanik. 2002. Masyarakat belum menyadari pentingnya

pemberian ASI pada bayi. http://www.kompas.com/kompas%2Dcetak/0210/18/jatim/masy51.htm.,

27 April 2005.

Trahms C.M. 2000. Nutrition in infancy. In L.K.Mahan: Krause’s food, nutrition, and diet therapy. 10th ed. Philadelphia: W.B.Saunders Company. p. 202-7

Uauy R., Araya M. 2004. Novel oligosaccharides in human milk: understanding mechanisms may lead to better prevention of enteric and other infections. The Journal of Pediatrics, 3(145): 283-5

Utami Rusli. 2000. ASI tak tergantikan susu formula. http://www.kompas.com/kompas%2Dcetak/0008/12/iptek/asi09.htm., 27 April 2005.

Whitney E., Rolfes S.R. 2005. Life cycle nutrition: infancy, childhood, and adolescence. In E. Whitney: Understanding nutrition. 10th ed. Singapore: Thomson Wadsworth. p.500-5

_______ 2005. Life cycle nutrition: pregnancy and lactation . In E. Whitney: Understanding nutrition. 10th ed. Singapore: Thomson Wadsworth. p.530-5

_______ 2005. Nutrition assessment: supplemental information. In E. Whitney: Understanding nutrition. 10th ed. Singapore: Thomson Wadsworth. p.E3-10

Williams R.D. 1995. Breast-feeding best bet for babies. http://www.healthlinkusa.com/421_getpage.asp?http://vm.cfsan.fda.gov/~ dms/fdbrfeed.html., April 26th, 2005.

www.paediatric.com. 2005. Perawatan anak 3 tahun pertama. http://www.rsiahermina.com/article/art_detail.php?id=8, 26 April 2005.


Dokumen yang terkait

Dukungan Suami Kepada Istri Dalam Pemberian ASI 0–1 Tahun Di Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2011

0 21 67

PERBEDAAN PERKEMBANGAN BICARA PADA BAYI USIA 2-4 TAHUN YANG DIBERI ASI DAN NON ASI DI PAUD Perbedaan Perkembangan Bicara pada Bayi Usia 2-4 Tahun yang Diberi ASI dan Non ASI di PAUD Nur Hidayah Surakarta.

0 2 16

PERBANDINGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI BERUSIA 0-6 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN YANG DIBERI Perbandingan Kejadian Diare Pada Bayi Berusia 0-6 Bulan Yang Diberi Asi Eksklusif Dengan Yang Diberi Tidak Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Grog

0 2 16

PERBANDINGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI BERUSIA 0-6 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN YANG DIBERI Perbandingan Kejadian Diare Pada Bayi Berusia 0-6 Bulan Yang Diberi Asi Eksklusif Dengan Yang Diberi Tidak Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Grog

0 3 15

PERBEDAAN FREKUENSI DIARE ANTARA BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN BAYI YANG DIBERI SUSU FORMULA PADA Perbedaan Frekuensi Diare Antara Bayi Yang Diberi Asi Eksklusif Dengan Bayi Yang Diberi Susu Formula Pada Rentang Usia 2 - 4 Bulan Di Wilayah Kerja

0 0 13

Perbandingan Pertumbuhan Bayi yang Diberi ASI Dengan Non ASI Di Posyandu Kelurahan Sukawarna Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.

0 4 29

Perbandingan Tumbuh Kembang Bayi Usia 6 Bulan yang Mendapat ASI Eksklusif dengan Bayi yang Mendapat ASI Non Eksklusif

0 0 10

Perbandingan Tumbuh Kembang Bayi Usia 6 Bulan yang Mendapat ASI Eksklusif dengan Bayi yang Mendapat ASI Non Eksklusif

0 0 2

Perbandingan Tumbuh Kembang Bayi Usia 6 Bulan yang Mendapat ASI Eksklusif dengan Bayi yang Mendapat ASI Non Eksklusif

0 0 7

Perbandingan Tumbuh Kembang Bayi Usia 6 Bulan yang Mendapat ASI Eksklusif dengan Bayi yang Mendapat ASI Non Eksklusif

0 2 19